mastikasi pergerakan per sara fan vaskularisasi

15
5/14/2018 MastikasiPergerakanPerSaraFanVaskularisasi-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 1/1 Articulatio Temporomandibularis dan Otot Mastikasi Articulatio Temporomandibularis dan Otot Mastikasi  Articulatio Temporomandibularis dibentuk oleh capitulum mandibulae processus condyloideus (sebagai caput articularis ) dan fossa mandibularis serta tuberculum articulare pars squamosa ossis temporalis (sebagai cavitas articularis ). Capsula articularis art. temporomandibularis merupakan jaringan yang longgar dan lemah, hanya pada bagian lateralnya saja yang kuat karena diperkuat oleh adanya ligamentum temporomandibulare . Pada bagian ventral capsula articularis , caput superius m. pterigoideus anterior (externus) berinsersio di sana. Cavum articularis art. temporomandibularis terbagi dua oleh adanya discus articularis yang letaknya horizontal. Discus articularis ini membagi cavum menjadi cavum articularis superius (antara discus articularis terhadap fossa mandibularis ) dan cavum articularis inferius (antara discus articularis terhadap capitulum mandibulae ). Discus articularis ini melekat pada permukaan dalam capsula articularis , bentuknya oval, di mana bagian anteriornya konkaf ke arah tuberculum articulare dan bagian posteriornya konveks ke fossa mandibularis . Morfologi dan fungsional articulatio temporomandibularis . Morfologi cavum articularis superius adalah articulatio plana (plane joint  /sendi luncur), sementara cavum articularis inferius adalaharticulatio trochlearis (hinge joint  /sendi

Upload: puspita-putri

Post on 18-Jul-2015

348 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 1/1

Articulatio Temporomandibularis dan Otot Mastikasi

Articulatio Temporomandibularis dan Otot Mastikasi 

Articulatio Temporomandibularis dibentuk oleh capitulum mandibulae processus condyloideus (sebagai caput articularis ) dan fossa mandibularis serta tuberculum articulare pars squamosa ossis temporalis (sebagai cavitas articularis ).

Capsula articularis art. temporomandibularis merupakan jaringan yang longgar danlemah, hanya pada bagian lateralnya saja yang kuat karena diperkuat olehadanya ligamentum temporomandibulare . Pada bagian ventral capsula articularis , caput superius m. pterigoideus anterior (externus) berinsersio di sana.

Cavum articularis art. temporomandibularis terbagi dua oleh adanya discus articularis yang letaknya horizontal. Discus articularis ini membagi cavummenjadi cavum articularis superius (antara discus articularis terhadap fossa mandibularis ) dan cavum articularis inferius (antara discus articularis terhadap capitulum mandibulae ). Discus articularis ini melekat padapermukaan dalam capsula articularis , bentuknya oval, di mana bagian anteriornyakonkaf ke arah tuberculum articulare dan bagian posteriornya konveks ke fossa mandibularis .

Morfologi dan fungsional articulatio temporomandibularis . Morfologi cavum 

articularis superius adalah articulatio plana (plane joint   /sendi luncur),sementara cavum articularis inferius adalaharticulatio trochlearis (hinge joint  /sendi

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 2/1

engsel). Fungsionalnya pada articulatio plana adalah non-axial , sementarapada articulatio trochlearis adalah uniaxial (axis transversal).

Ligamenta art. temporomandibularis terdiri dari ligamentum capsulair danextracapsulair/accessoria. Ligamentum yang capsulair adalah ligementum 

temporomandibulare , arahnya dari cranial ke caudoposterior dari tuberculum articulare ke collum mandibulare processus condyloideus . Ligamentum yangextracapsulair adalah ligmentum sphenomandibulare (dari spina angularis os sphenoidalis ke lingula mandibulae ), ligamnetum stylomandibulare (dari processus styloideus keangulus mandibulae ), dan raphe pterygomandibulare (dari hamulus pterigoideus ke linea mylohyoidea ).

Gerakan mandibula. Depressio mandibulae dan elevatio mandibulae (gerakan bukadan tutup mandibula) pada articulatio trochlearis yaitu cavum articularis inferius . Protractio (protrusio) mandibulae dan retractio mandibulae (gerakanmandibula maju-mundur ke depan-belakang) serta gerakan mandibula ke lateral

pada articulatio plana yaitu vacum articularis superius .

Sekarang, tentang otot mastikasi (pengunyah). Otot-otot ini terletak pada regio temporalis , regio infratemporalis , dan regio parotidea . Otot-otot ini terdiri dari m.masseter, m. temporalis, m. pterygoideus lateralis / externus, dan m. pterygoideus medialis / internus . Semua otot mastikasi ini diinnervasi oleh cabang dari n.mandibularis .

Musculus masseter terletak pada regio parotidea , ditutupi oleh glandulla parotidea . Terdapat pars superficial yang miring kecaudoposterior dan pars profunda yang arahnya vertikal. Origonya dari arcus zygomaticus , dan berinsersio di angulus mandibulae dan lateral dari ramus mandibulae . Peranan otot ini adalah sebagai elevatio mandibulae (pars profunda)dan protractio (pars superficialis).

Musculus temporalis terletak pada regio temporalis di profunda arcus zygomaticus .Terdapat pars anterior yang arahnya vertikal dan pars profunda yang agak

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 3/1

horizontal. Origonya berada di fossa temporalis dan berinsersio di processus coronoideus mandibulae . Otot ini berperan untuk elevatio mandibulae (pars anterior)dan retractio mandibulae (pars profunda).

Musculus pterygoideus medialis / internus terletak pada regio infratemporalis di profunda ramus mandibulae dan di inferior m. pterygoideus lateralis . Terdapatcaput superficialis dan caput profunda . Otot ini berorigo padaprocessus pyramidalis ossis palatini (caput superficialis ) dan pada lamina lateralis processus pterygoideus (caput profunda ), sementara insersionya adalah pada sisi medial angulus mandibulae .Peranan otot ini adalah untuk protractio bilateral ,elevatio mandibulae bilateral , dangerakan side to side (kontralateral )

Musculus pterugoideus lateralis / externus terletak pada regio infratemporalis di profunda ramus mandibulae . Terdapat caput pars superius dan caput pars inferius . Otot ini berorigo di facies infratemporalis ala magna os sphenoidalis (caput superius ) dan di lamina lateralis processus pterigoideus (caput inferius ). Insersionya ada di capsula articularis dan discus articularis (caput superius ) dan difovea ptrygoidea coll. mandibulae (caput inferius ).Peranan otot ini adalah untukprotractio bilateral , depresio mandibulae bilateral ,

dan side to side contralateral .

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 4/1

 Peranan otot-otot mastikasi pada articulatio temporomandibularis:

Otot (bilateral)   Depresio   Elevatio  Protrusio   Retusio  Side to

side 

1. M. MASSETER - pars superficialis 

- pars profunda  - 

- + 

++ 

2. M. TEMPORALIS 

- pars anterior  

- pars posterior   - 

++

3. M. PTERYGOIDEUS

 LATERALIS 

- caput superius - caput inferius 

++

++ 

4. M. PTERYGOIDEUS 

 MEDIALIS 

- caput superficialis 

- caput profunda - 

++ 

++ + 

5. OTOT SUPRA + INFRA HYOID 

+  -  -  -  - 

6. GRAVITASI +  -  -  -  - 

Tambahan: Dislokasi mandibula terjadi pada depresio mandibulae , di mana capitulum mandibulae bergerak melewati tuberculum articulare sehingga terjebak pada fossa infratemporalis di depan art. temporomandibularis . Hal ini dapat terjadi apabila mulutdibuka terlalu lebar.

ANATOMI MUSCULUS MASTICATORI 

1.  Muskulus Temporalis 

Musculus temporalis merupakan otot berempal dua dengan origo berbentuk kipas dan

tendon yang sangat besar, kuat. Serta berinsersio ke dalam prosesus koronoideus, Krista

temporalis profunda dan batas anterior ramus mandibula. Besar dan panjang serabut lebih

kecil daripada yang telah diuraikan secara klasik, tetapi lebih panjang daripada serabut-

serabut pterygoideus dan masseter. Meskipun itu adalah otot mandibula yang paling besar

namun biasanya tidak sebagai salah satu otot kuat yang melekat pada mandibula. 

  Origo : 

Os. Temporale di bawah linea temporalis inferior, lapisan dalam fascia temporalis. 

  Insersio : 

Apex dan permukaan medial proc. Coronoideus mandibulae. 

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 5/1

 

2.  Muskulus Masseter 

Musculus masseter adalah suatu massa otot yang tebal, berbentuk empat persegi

panjang di sebelah pinggir wajah. Melekat di antara permukaan lateral dari ramus mandibula

dan arcus zygomaticus, persis di bawah kulit. Empat persegi panjang itu letaknya diagonaldengan satu sudut yang sangat membulat untuk menyesuaikan dengan garis bentuk yang

membulat dari sudut mandibula. 

  Origo : 

Pars superficialis pada dua pertiga anterior margo inferior arcus zygomaticus (tendo),

sedangkan Pars profunda pada sepertiga posterior permukaan dalam arcus zygomaticus. 

  Insersio : 

Pars superficialis pada angulus mandibulae (tuberositas masseterica), sedangkan Pars

profunda pada margo inferior mandibulae. 

3.  Muskulus Pterygoideus Medialis 

Pterygoideus medialis adalah suatu massa jaringan otot yang kuat, tebal, empat

persegi panjang, terletak pada sisi medial dari ramus mandibula. Otot ini tidak selebar dan

setebal masseter. Batas posteriornya tersusun serupa dengan batas posterior dari masseter

pada proyeksi lateral, tetapi batas anteriornya terletak lebih kearah dorsal. Pada potongan

horizontal, separuh atas dari pterygoideus medialis berbentuk baji dengan pinggir yang tipis

manghadap kea rah belakang, setengah bawahnya berbentuk oval. 

  Origo : 

Fossa pterygoidea, permukaan medial lamina lateralis proc. Pterygoidei, proc. Pyramidalisossi palatine. 

  Insersio : 

Margo inferior mandibulae, tuberositas pterygoidea. 

4.  Muskulus Pterygoideus Lateralis 

Otot pterygoideus lateralis menempati suatu posisi yang dalam dan tersembunyi, yaitu

terletak dalam pada ramus mandibula dan otot temporalispada dinding samping nasofaring.

Otot ini terletak persis di bawah dasar tengkorak , posterior terhadap maksila dan anterior

terhadap batas posterior dari ramus mandibula. 

  Origo : 

Caput superius pada permukaan luar lamina lateralis proc. Pterygoidei (tuber maxillae),

sedangkan caput inferius pada facies temporalis alae majoris ossis sphenoidalis. 

  Insersio : 

Caput superius pada discus et capsula articulationis temporomandibularis, sedangkan Caput

inferius pada fovea pterygoidea proc. Condylaris mandibulae. 

1.  MEMBUKA MULUT 

1.1  Otot-otot yang berperan pada saat membuka mulut 

 M.pterigoideus lateralis 

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 6/1

  O: lateral spenoidalis, lateral pterigoid 

  I : kondilus mandibula, anterior diskus

  N: pterigoid dari n.mandibula 

  Kelompok m.suprahioid ( m.digastrikus, m.mylohyoid, m.geniohyoid, m.stilohyoid) 

1.2  Mekanisme membuka mulut 

M.pterygoideus lateralis menarik processus condilaris ke depan menuju eminentia

articularis. Pada saat bersamaan serabut posterior M. Temporalis harus relaks dan keadaan ini

diikuti dengan relaksasi M. Masseter, serabut anterior M. Temporalis dan M. Pterygoideus

Medialis yang berlangsung cepat dan lancar. Keadaan ini akan memungkinkan mandibula

berotasi di sekitar sumbu horizontal sehingga proseccus condilaris akan bergerak ke depan

sedang angulus mandibula bergerak ke belakang. Dagu akan terdepresi, keadaan ini dibantu

dengan gerak membuka yang kuat oleh M. Digastricus, M. Geniohyoideus, dan M.

Mylohyoideus yang berkontraksi terhadap os. Hyoid. 

2.  MENUTUP MULUT 

2.1 Otot-otot yang berperan pada saat menutup mulut 

  M.maseter 

  O: arkus Zigomatikus 

  I : angulus mandibula lateral 

  N: n.maseter dari n.mandibula /n.v 

  M.temporalis 

  O: fosa temporalis 

  I: prossesus koronoid mandibula   N: n.mandibula 

  M.pterigoideus medialis 

  O: medial pterigoid prossesus piramidal palatina 

  I:medial angulus mandibula 

  N: n.pterigoid medialis dari n.mandibula 

2.2 Mekanisme menutup mulut 

Otot-otot penggerak utama dalam proses menutup mulut yaitu M. Masseter, M.

Temporalis, M. Pterygoideus Medialis. Rahang dapat menutup pada berbagai posisi. Mulaidari menutup pada posisi protusi penuh sampai menutup pada keadaan Processus Condylaris

berada pada posisi paling posterior dalam fossa Mandibula. Pada posisi protusi memerlukan

kontraksi M. Pterygoideus Lateralis yang dibantu M. Pterygoideus Medialis. Caput

Mandibula akan tetap pada posisi ke depan Eminentia Articularis. Pada gerak menutup

retrusi, serabut posterior M. Temporalis akan bekerjasama dengan M. Masseter untuk 

mengembalikan Processus Conylaris ke dalam Fossa Mandibula, sehingga gigi geligi dapat

saling kontak pada oklusi normal. 

Pada gerak menutup Cavum Oris, kekuatan yang dikeluarkan otot penguyahan akan

diteruskan terutama melalui gigi geligi ke rangka wajah bagian atas M. PterygoideusLateralis dan serabut posterior M. Temporalis cenderung menghilangkan tekanan dari caput

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 7/1

mandibula saat otot-otot ini berkontraksi. Keadaan ini berhubungan dengan fakta bahwa

sumbu rotasi mandibula akan melintas di sekitar ramus. 

3.  PERGERAKAN MANDIBULA 

3.1 Protrusi mandibula 

  Kedua kondilus bergerak ke depan mengikuti lereng eminentia artikularis 

  Sliding contact gigi-gigi 

  Kontraksi m. pterygoideus lateralis & medialis 

  Kontraksi m. masseter & serabut anterior m. temporalis 

  Relaksasi serabut posterior m. temporalis 

3.2 Retrusi mandibula 

  Kedua kondilus bergerak ke belakang ke bagian posterior fossa glenoid 

  Sliding contact gigi-gigi 

  Kontraksi serabut posterior m. temporalis 

  Relaksasi m. pterygoideus 

3.3 Pergerakan lateral 

  Kondilus pada sisi arah pergerakan tetap terletak pada fossa glenoid oleh karena kontraksi

otot-otot pada sisi tersebut 

-  Kondilus berotasi pada sumbu vertikal 

-  Berotasi dan sliding kecil ke arah lateral, depan dan bawah menyusuri eminentia artikularis

(movement of Bennett)   Pada sisi lain, kondilus tertarik ke depan oleh kontraksi m. ptrygoideus lateralis, sedangkan

serabut posterior m. temporalis relax 

4.  PROSES MENELAN 

Proses menelan merupakan suatu proses yang kompleks, yang memerlukan setiap

organ yang berperan harus bekerja secara terintegrasi dan berkesinambungan. Dalam proses

menelan ini diperlukan kerjasama yang baik dari 6 syaraf cranial, 4 syaraf servikal dan

lebih dari 30 pasang otot menelan. 

Pada proses menelan terjadi pemindahan bolus makanan dari rongga mulut ke dalamlambung. Secara klinis terjadinya gangguan pada deglutasi disebutdisfagia yaitu terjadi

kegagalan memindahkan bolus makanan dari rongga mulut sampai ke lambung. 

NEUROFISIOLOGI MENELAN 

Proses menelan dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase oral, fase faringeal dan fase

esophageal. 

FASE ORAL 

Pada fase oral ini akan terjadi proses pembentukan bolus makanan yang dilaksanakan oleh

gigi geligi, lidah, palatum mole, otot-otot pipi dan saliva untuk menggiling dan membentuk 

bolus dengan konsistensi dan ukuran yang siap untuk ditelan. Proses ini berlangsung secara disadari. 

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 8/15

Peranan saraf kranial pada pembentukan bolus fase oral. 

ORGAN  AFFEREN (sensorik)  EFFEREN (motorik) 

Mandibula 

Bibir 

Mulut & pipi 

Lidah 

n. V.2 (maksilaris) 

n. V.2 (maksilaris) 

n.V.2 (maksilaris) 

n.V.3 (lingualis) 

N.V : m. Temporalis, m. maseter, m.

pterigoid 

n. VII : m.orbikularis oris, m.zigomatikum, m.levator labius oris,

m.depresor labius oris, m. levator

anguli oris, m. depressor anguli oris 

n.VII: m. mentalis, m. risorius,

m.businator 

n.XII : m. hioglosus, m. mioglosus 

Pada fase oral ini perpindahan bolus dari ronggal mulut ke faring segera terjadi,

setelah otot-otot bibir dan pipi berkontraksi meletekkan bolus diatas lidah. Otot intrinsik lidah

berkontraksi menyebabkan lidah terangkat mulai dari bagian anterior ke posterior. Bagian

anterior lidah menekan palatum durum sehingga bolus terdorong ke faring. 

Bolus menyentuh bagian arkus faring anterior, uvula dan dinding posterior faring

sehingga menimbulkan refleks faring. Arkus faring terangkat ke atas akibat kontraksi m.

palato faringeus (n. IX, n.X dan n.XII) 

Peranan saraf kranial fase oral 

ORGAN  AFFEREN (sensorik)  EFFEREN (motorik) 

Bibir 

Mulut & pipi 

Lidah 

Uvula 

n. V.2 (mandibularis), n.V.3

(lingualis) 

n. V.2 (mandibularis) 

n.V.3 (lingualis) 

n.V.2 (mandibularis) 

n. VII : m.orbikularis oris, m.levator labius

oris, m. depressor labius, m.mentalis 

n.VII: m.zigomatikus,levator anguli oris,

m.depressor anguli oris, m.risorius.

m.businator 

n.IX,X,XI : m.palatoglosus 

n.IX,X,XI : m.uvulae,m.palatofaring 

Jadi pada fase oral ini secara garis besar bekerja saraf karanial n.V2 dan nV.3 sebagai serabut

afferen (sensorik) dan n.V, nVII, n.IX, n.X, n.XI, n.XII sebagai serabut efferen (motorik). 

FASE FARINGEAL 

Fase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus faring anterior (arkus

palatoglosus) dan refleks menelan segera timbul. Pada fase faringeal ini terjadi : 

1.  m. Tensor veli palatini (n.V) dan m. Levator veli palatini (n.IX, n.X dan n.XI)

berkontraksi menyebabkan palatum mole terangkat, kemudian uvula tertarik

keatas dan ke posterior sehingga menutup daerah nasofaring. 

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 9/15

2.  m.genioglosus (n.XII, servikal 1), m ariepiglotika (n.IX,nX) m.krikoaritenoid

lateralis (n.IX,n.X) berkontraksi menyebabkan aduksi pita suara sehingga laring

tertutup. 

3.  Laring dan tulang hioid terangkat keatas ke arah dasar lidah karena kontraksi

m.stilohioid, (n.VII), m. Geniohioid, m.tirohioid (n.XII dan n.servikal I). 

4.  Kontraksi m.konstriktor faring superior (n.IX, n.X, n.XI), m. Konstriktor

faring inermedius (n.IX, n.X, n.XI) dan m.konstriktor faring inferior (n.X, n.XI)

menyebabkan faring tertekan kebawah yang diikuti oleh relaksasi m. Kriko faring

(n.X) 

5.  Pergerakan laring ke atas dan ke depan, relaksasi dari introitus esofagus dan

dorongan otot-otot faring ke inferior menyebabkan bolus makanan turun ke bawah

dan masuk ke dalam servikal esofagus. Proses ini hanya berlangsung sekitar satu detik 

untuk menelan cairan dan lebih lama bila menelan makanan padat. 

Peranan saraf kranial pada fase faringeal 

Organ  Afferen  Efferen 

Lidah 

Palatum 

Hyoid 

Nasofaring 

Faring 

Laring 

Esofagus 

n.V.3 

n.V.2, n.V.3 

n.Laringeus superior

cab internus (n.X) 

n.X 

n.X 

n.rekuren (n.X) 

n.X 

n.V :m.milohyoid, m.digastrikus 

n.VII : m.stilohyoid 

n.XII,nC1 :m.geniohyoid, m.tirohyoid 

n.XII :m.stiloglosus 

n.IX, n.X, n.XI :m.levator veli palatini 

n.V :m.tensor veli palatini 

n.V : m.milohyoid, m. Digastrikus 

n.VII : m. Stilohioid 

n.XII, n.C.1 :m.geniohioid, m.tirohioid 

n.IX, n.X, n.XI : n.salfingofaringeus 

n.IX, n.X, n.XI : m. Palatofaring, m.konstriktor

faring sup, m.konstriktor ffaring med. n.X,n.XI : m.konstriktor faring inf. 

n.IX :m.stilofaring 

n.X : m.krikofaring 

Pada fase faringeal ini saraf yang bekerja saraf karanial n.V.2, n.V.3 dan n.X sebagai serabut

afferen dan n.V, n.VII, n.IX, n.X, n.XI dan n.XII sebagai serabut efferen. 

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 10/

Bolus dengan viskositas yang tinggi akan memperlambat fase faringeal,

meningkatkan waktu gelombang peristaltik dan memperpanjang waktu pembukaan sfingter

esofagus bagian atas. Bertambahnya volume bolus menyebabkan lebih cepatnya waktu

pergerakan pangkal lidah, pergerakan palatum mole dan pergerakan laring serta pembukaan

sfingter esofagus bagian atas. Waktu Pharyngeal transit  juga bertambah sesuai dengan umur. 

Kecepatan gelombang peristaltik faring rata-rata 12 cm/detik. Mc.Connel dalam

penelitiannya melihat adanya 2 sistem pompa yang bekerja yaitu : 

1.  Oropharyngeal propulsion pomp (OOP) adalah tekanan yang ditimbulkan

tenaga lidah 2/3 depan yang mendorong bolus ke orofaring yang disertai tenaga

kontraksi dari m.konstriktor faring.

2.  Hypopharyngeal suction pomp (HSP) adalah merupakan tekanan negatif 

akibat terangkatnya laring ke atas menjauhi dinding posterior faring, sehingga bolus

terisap ke arah sfingter esofagus bagian atas. Sfingter esofagus bagian atas dibentuk 

oleh m.konstriktor faring inferior, m.krikofaring dan serabut otot longitudinal

esofagus bagian superior. 

FASE ESOFAGEAL 

Pada fase esofageal proses menelan berlangsung tanpa disadari. Bolus makanan turun

lebih lambat dari fase faringeal yaitu 3-4 cm/ detik. 

Fase ini terdiri dari beberapa tahapan : 

1. dimulai dengan terjadinya relaksasi m.kriko faring. Gelombang peristaltik primer terjadi

akibat kontraksi otot longitudinal dan otot sirkuler dinding esofagus bagian proksimal.

Gelombang peristaltik pertama ini akan diikuti olehgelombang peristaltik kedua yang

merupakan respons akibat regangan dinding esofagus. 

2. Gerakan peristaltik tengah esofagus dipengaruhi oleh serabut saraf pleksus mienterikus

yang terletak diantara otot longitudinal dan otot sirkuler dinding esofagus dan gelombang ini

bergerak seterusnya secara teratur menuju ke distal esofagus.

Cairan biasanya turun akibat gaya berat dan makanan padat turun karena gerak 

peristaltik dan berlangsung selama 8-20 detik.  Esophagal transit timebertambah pada lansia

akibat dari berkurangnya tonus otot-otot rongga mulut untuk merangsang gelombang

peristaltik primer. 

PERANAN SISTEM SARAF DALAM PROSES MENELAN 

Proses menelan diatur oleh sistem saraf yang dibagi dalam 3 tahap : 

1.  Tahap afferen/sensoris dimana begitu ada makanan masuk ke dalam orofaring

langsung akan berespons dan menyampaikan perintah. 

2.  Perintah diterima oleh pusat penelanan di Medula oblongata/batang otak 

(kedua sisi) pada trunkus solitarius di bag. Dorsal (berfungsi utuk mengatur fungsi

motorik proses menelan) dan nukleus ambigius yg berfungsi mengatur distribusi

impuls motorik ke motor neuron otot yg berhubungan dgn proses menelan. 

3.  Tahap efferen/motorik yang menjalankan perintah

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 11/

 

VASKULARISASI DAN INERVASI 

1.  Otot masticatorii 

1.1  Vaskularisasi 

  Arteri utama: arteri temporalis superfisialis dan arteri maksilaris 

 Arteri maksilaris 

Arteri ini mempunyai distribusi yang luas pada region wajah dan keluar sebagai salah sebuah

cabang terminal a.carotis externa dalam substansi glandula parotydea. Dari origo ini, arteri

menembus selubung fascia dari kompartemen parotidea, berjalan ke depan jauh ke dalam

collum mandibulae dan berhubungan dengan tepi bawah m.pterygoideus lateralis. Arteri

kemudian berjalan balik ke dalam maupun ke permukaan supericialis caput inferior m.pterygoideus lateralis. Bila arteri masuk jauh ke dalam otot, arteri akan muncul kembali di

antara kedua caput di dekat daerah origonya. Arteri berlanjut pada permukaan lateral (luar)

lamina lateralis proc.pterygoidei, masuk ke fossa pterygopalatina dan mengeluarkan cabang

terminalnya. 

  Arteri alveolaris inferior 

  Vena temporalis superfisialis 

  Plexus maxillary 

  Plexus pterygoideus 

1.2  Inervasi 

  Nervus auriculotemporalis 

Saraf ini mengeluarkan cabang: 

a.  Nn. Auriculares merupakan nervus sensorius pada meatus acusticus externus dan permukaan

lateral membrane tympani 

b.  Cabang articularis mensuplai bagian belakang articulatio temporomandibularis 

c.  Serabut secretory dari ganglion oticum berjalan ke nervus facialis yang menyebarkan serabut

sensorius ke glandula parotidea 

d.  Rami temporales terus berjalan ke superior dahi untuk mensuplai kulit dan permukaan lateralkulit kepala 

e.  Ganglion oticum adalah darah tonjolan kecil berdiameter 3mm. melekat pada permukaan

medial corpus n. mandibularis ketika berjalan melalui foramen ovale 

  Nervus masseter 

Saraf ini umumnya merupakan saraf pertama yang keluar dari bagain anterior, dan berjalan

antara atap dan caput superior m. pterygoideus lateralis. Kemudian berjalan melalui incisura

mandibulae, masuk ke caput profundus m. masseter. 

  Nervus temporalis 

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 12/

Dua atau tiga cabang anterior, medial dan posterior berjalan antara caput superior m.

pterygoideus lateralis dan atap fossa infratemporalis. Cabang berjalan ke atas di bawah

m.temporalis, memasukinya dan mensuplainya. 

 M. Masseter 

Cabang M.masseter dari saraf kranialis kelima (N.mandibularis) memasok persarafan.

Pasokan arteri berasal dari cabang-cabang arteri masseterika. 

 M. Pterygoideus Medialis 

M. pterigoideus medialis dipersarafi oleh cabang pterigoideus medialis divisi

mandibularis dari saraf kranialis kelima. Pasokan darahnya berasal dari cabang-cabang

m.pterigoidea medialis dari arteri maksillaris. 

 M. Temporalis 

Cabang M. temporalis dari divisi mandibularis saraf kranialis kelima memberikan

persarafan pada otot temporalis. Pasokan darahnya berasal dari cabang-cabang temporalisarteri aurikulo-temporalis. 

 M. Pterigoideus Lateralis 

Pasokan darah untuk m.pterigoideus lateralis berasal dari arteri maksilaris yang

berhubungan erat dan pleksus venosus yang ada hubungan dengannya. Otot ini dipersarafi

oleh cabang-cabang m. pterigoideus lateralis dari divisi mandibularis saraf kranialis kelima. 

2.  Gigi-geligi 

Suplai arterial tulang rahang dan gigi datang dari maxillary arteri internal, yang

merupakan sebuah cabang dari arteri carotid eksternal. Cabang-cabang dari maxillary arteri

internal yang memberikan makan pada gigi secara langsung adalah : 1)  Inferior alveolar artery 

Inferior alveolar arteri bercabang dari maxillary arteri internal medial menuju ramus dari

mandibula. Inverior alveolar arteri tersebut memberi cabang mylohyoid. Setelah pemberian

cabang mylohyoid, kemudian masuk menuju foramen mandibular dan terus menurun dan

berlanjut melalui mandibular canal, memberikan cabang pada gigi premolar dan molar. Di

daerah sekitar foramen mentale kemudian terbagi dalam sebuah cabang mental dan cabang

incisive. Cabang mental bersambung pada mental foramen untuk mensuplai jaringan dagu,

Cabang incisive berlanjut menuju bagian tulang untuk mensuplai gigi anterior dan tulang.

Cabang lain memasuki interdental septa yang mensuplai tulang dan membrane periodontalyang bersebelahan serta berakhir dalam gingivae. 

2)  Superior alveolar arteri. 

Cabang posterior superior alveolar artery dari internal maxillary pada posterior maxillary

tuberosity seiring dengan alveolar nerves dan mensuplai gigi maxillary, tulang alveolar dan

membrane sinus. Cabang dari ukuran yang berubah-ubah akan berjalan menuru periosteum

pada sendi alveolar process dan badan maxillary mensuplai gingival, alveolar mucosa dan

pipi. Manakala cabang tersebut besar maka mungkin menggantikan bagian buccal arteri. 

Suplai Saraf  

Sensor syaraf memberikan suplai pada rahang dan gigi yang diturunkan daricabang mandibular dan maxillary dari cranial kelima, atau trigeminal, syaraf. 

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 13/

a)  Syaraf maxillary, melintas menuju dinding cavernous sinus dan meninggalkan tengkorak 

melalui foramen rotundum. Syaraf maxillary juga memiliki sebuah cabang posterior superior

alveolar dari porsi pterygopalatinenya. Syaraf ini terbagi, memasuki foramina pada

permukaan posterior dari maxilla dan membentuk sebuah plexus, terdistribusi menuju gigi

molar dan jaringan penyangga. 

b)  Syaraf mandibular meninggalkan tengkorak melalui foramen ovale dan memecahkan

beberapa cabang-cabangnya. Cabang-cabang pendek paling bawah adalah syaraf inferior 

alveolar, yang pertama kali bergerak secara langsung turun melintasi permukaan medial dari

pterygoid external. Syaraf inferior alveolar berlanjut menuju mandibular canal di bawah akar

gigi molar dan menuju tingkat foramen mental. Selama bagian ini berada pada lintasannya,

meninggalkan cabang-cabang menuju gigi molar dan premolar dan tulang penyangganya

serta pembuluh halus. Syaraf menuju gigi tidak muncul sebagai cabang-cabang tunggal

namun sebagai dua atau tiga cabang lebih besar yang membentuk sebuah plexus dari

cabang inferior dental memasuki akar gigi tunggal dan cabang-cabanginterdental mensuplaitulang alveolar, membrane periodontal dan gingivae. Pada foramen mental, syaraf akan

terbagi, dan sejumlah kecil cabang incisive berlanjut guna mensuplai gigi anterior dan tulang

serta cabang mental yang lebih besar yang muncul melalui foramen guna mensuplai kulit

pada bagian bawah bibir dan dagu. 

3.  Lidah 

Merupakan kantung mucosa yang berisi otot, memiliki dasar atau radix yang cekat dan

corpus yang bergerak serta ujung yang dapat memiliki bentuk dan posisi bermacam-macam.

Pada keadaan istirahat, menempati sebagian besar cavum oris. Lidah atau lingua merupakanorgan penting yang memiliki berbagai fungsi yaitu: bicara, manipulasi dan posisi makanan

(antagonis dari m. Orbicularis oris dan bucinator), rasa, menelan, membersihkan cavum oris

(setelah makan, lingua bergerak dari cervix ke cervix, mencari dan membersihkan sisa-sisa

makanan dalam cavum oris). 

4.  Mukosa rongga mulut 

 Pertumbuhan dan Perkembangan Mukosa Oral 

Pertumbuhan dan perkembangan mukosa oral berlangsung berkesinambungan. Pertmubuhan

merupakan hasil proses biologis berubah menjadi lebih besar. Perkembangan merupakan seltunggal sampai dengan unit multifungsional yang diakhiri dengan kematian. Perkembangan

 jaringan lunak rongga mulut dimulai pada minggu ke 4 sampai minggu ke 9.  

 Fungsi Mukosa Oral: 

a)  Membasahi permukaan Rongga Mulut 

b)  Membantu proses pengunyahan dan penelanan 

c)  Fungsi digestif (kelenjar saliva) terdapat amilase yang menghidrolisa makanan jadi maltosa 

d)  Informasi rasa (taste bud) 

e)  Respon terhadap suhu, sakit, raba (reseptor) 

f)  Melindungi jaringan yang lebih dalam 

 Pembagian Mukosa Oral 

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 14/

a.  Masticatory Mucosa 

  Gingiva, mengelilingi gigi, menerima tekanan dalam proses pengunyahan, dibatasi

mucogingival junction (memisahkan gingiva dengan mukosa alveolar), berwarna coral pink 

disertai keabu-abuan. 

  Palatum Keras (Palatum Durum), melekat erat dengan periosteal dan tidak dapat bergerak,berwarna pink seperti gingiva, bagian-bagian palatum keras: Daerah Gingiva berbatasan

dengan gigi, Raphe Palatina garis tengah palatum dari papila insisiv sampai posterior, Daerah

anterolateral antara raphe palatina dan gingiva (berisi jaringan lemak), Daerah Posterolateral

antara raphe palatina dan gingiva (berisi gland mukosa minor). 

b.  Lining Mukosa 

  Bibir dan Pipi (Mukosa Bukal), Epitel startified dan skuamos tidak berkeratin, Kerutan kecil

selama kontraksi otot (melindungi dari tekanan pengunyahan), Glandula campuran pada bibir

antara berkas otot bucinator pada daerah pipi dan daerah tengah horizontal pada pipi. 

  Vestibulum dan Mukosa Alveolar, bersatunya mukosa bibir dan pipi untuk menutupi rahang,mukosa pipi melekat pada otot bucinator, mukosa bibir pada otot orbicularis oris, mukosa

tidak melekat dengan struktur dibawahnya ( memungkinkan pergerakan bibir dan pipi),

Gingiva dan mukosa alveolar dipisahkan oleh mucogingival Junction. 

  Mukosa Dasar Mulut, membran mukosa dasar mulut tipis dan tidak melekat dengan struktur

dibawahnya (bergerak bebas), Mukosa sublingual bergabung dengan gingiva Lingual

(mukogingival), Batas dalam sulkus sublingual berbentuk tapal kuda (mukosa sublingual

bergabung dengan permukaan paling bawah lidah sebagai mukosa ventral lidah). 

  Palatum Lunak (Palatum Mole), Vaskularisasi, dan warna kemerah-merahan (palatum keras

Pucat), Papila sedikit dan pendek, Pertemuan antara palatum lunak dan palatum keras hampirtak terlihat, Submukosa palatum lunak berisi banyak glandula saliva minor. 

c.  Specialized Mucosa 

1)  Mukosa Lidah, Mukosa pengunyahan dengan struktur khusus, papila lidah pada 2/3

permukaan dorsal anterior. 

  Papila Filiformis, paling banyak dan tersebar, berbentuk kerucut dan runcing 

  Papila Fungiformis, Seperti jamur, jumlah 150-400, tersebar di ujung dan tepi lateral lidah,

lamina propia papila primer, papila sekunder terdapat pada taste bud di permukaan. 

  Papila Sirkumvalata, Jumlah 7-12, sepanjang sulkus terminalis, terbenam dan dikelilingi

parit, terdapat taste bud, dasar parit terdapat kelenjar Von Ebner (serus) untuk membersihkandebris. 

  Papila Foliata, berupa lembaran menonjol, daerah dorsol lateral, terdapat taste bud di dinding

papila. 

2)  Taste Bud (kuncup pengecap), mempunyai taste pore, terdapat dua tipe sel yaitu sel pengecap

(terlihat terang) dan sel penyangga (gelap), sensasi rasa manis (ujung), asam (lateral), asin

(tersebar/ujung), pahit (belakang). 

DAFTAR PUSTAKA 

5/14/2018 Mastikasi Pergerakan Per Sara Fan Vaskularisasi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mastikasi-pergerakan-per-sara-fan-vaskularisasi 15/

Liebgott, Bernard, D.D.S,M.Sc. D, Ph. D. 1994.  Dasar-Dasar Anatomi Kedokteran Gigi. Jakarta:

EGC 

McDevitt, W. E. 2001. Anatomi Fungsional Dari Sistem Pengunyahan. Jakarta: EGC