vasektomi mop

26
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kontrasepsi mantap pria atau vasektomi merupakan suatu metode kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anastesi yang umum. Tetapi di seluruh dunia, kontap-pria masih merupakan metode yang “terabaikan” dan kurang mendapatkan perhatian, baik dari pihak pria atau suami maupun petugas medis Keluarga Berencana. Dimasa lalu, hal tersebut disalahkan pada sikap pihak pria atau suami yaitu: 1. “Pria lebih tertarik untuk menunjukkan kejantanannya dari pada ikut bertanggung jawab dalam perencanaan keluarganya” 2. “Pria takut bahwa tindakan kontap-pria akan ‘melukai’ kehidupan seksnya” 1

Upload: peppypeppy

Post on 23-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

maternitas

TRANSCRIPT

Page 1: Vasektomi MOP

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kontrasepsi mantap pria atau vasektomi merupakan suatu metode

kontrasepsi operatif minor pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat

efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anastesi yang

umum.

Tetapi di seluruh dunia, kontap-pria masih merupakan metode yang

“terabaikan” dan kurang mendapatkan perhatian, baik dari pihak pria atau suami

maupun petugas medis Keluarga Berencana.

Dimasa lalu, hal tersebut disalahkan pada sikap pihak pria atau suami yaitu:

1. “Pria lebih tertarik untuk menunjukkan kejantanannya dari pada ikut

bertanggung jawab dalam perencanaan keluarganya”

2. “Pria takut bahwa tindakan kontap-pria akan ‘melukai’ kehidupan seksnya”

3. Menyamakan tindakan kontap-pria dengan pengebirian (kastrasi)

Di samping itu, sebab-sabab lain yang mungkin menyebabkan kontap-pria kurang

mendapat minat yaitu:

a. Tersedianya metode kontrasepsi baru lain

b. Prosedur-prosedur baru yang membuat kontap-wanita menjadi lebih aman dan

lebih mudah dikerjakan dibandingkan sebelumnya (meskipun masih tetap

lebih kompleks dari pada kontap-pria)

c. Minat yang kurang dari petugas Keluarga Berencana, yang umumnya terlatih

dalam bidang kesehatan ibu dan anak

1

Page 2: Vasektomi MOP

d. Angka perceraian yang meningkat

Sekarang, setelah penelitian-penelitian menunjukkan bahwa tidak ada efek

buruk pada pria terhadap kegairahan seksual, kemampuan ereksi atau ejakulasi

setelah menjalani kontap-pria, lebih banyak perhatian diberikan kepada metode ini.

Bahkan sekarang, untuk mengurangi rasa takut pihak pria akan tindakan atau istilah

operasi yang selalu dihubungkan dengan pisau operasi, telah dikembangkan metode

Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah MOP atau Vasektomi itu?

2. Bagaimana teknik untuk melakukan MOP?

3. Apa saja indikasi untuk melakukan MOP?

4. Bagaimana kontraindikasi dari MOP?

5. Apa saja komplikasi dari MOP?

6. Apa saja keuntungan dan kerugian dari MOP?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang MOP atau Vasektomi

2. Mahasiswa mengetahui teknik untuk melakukan MOP

3. Mahasiswa mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari MOP

4. Mahasiswa mengetahui komplikasi dari MOP

5. Mahasiswa mengetahui tentang keuntungan dan kerugian dilakukannya MOP

6. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas I

2

Page 3: Vasektomi MOP

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Vasektomi adalah ligasi pembedahan vas deferens mengakhiri saluran sperma

yang melalui vase tersebut sepenuhnya setelah sperma residu membersihkan saluran

reproduksi pria (Barbara R. Straight, 2005).

Vasektomi adalah mengeluarkan pipa mani (vas deferens) atau sebagian pipa

mani dengan operasi (Ahmad Ramali, 2003).

Operasi pria yang dikenal dengan nama vasektomi merupakan operasi ringan,

murah, aman dan mempunyai arti demografis yang tinggi, artinya dengan operasi ini

banyak kelahiran dapat dihindari (Manuaba, 2010)

Dasar dari kontap-pria adalah oklusi vas deferens, sehingga menghambat

perjalanan spermatozoa dan tidak didapatkan spermatozoa di dalam semen atau

ejakulat (tidak ada penghantaran spermatozoa dari testis ke penis). (Hartanto,2004)

Gambar A

Lokasi dilakukan vasektomi

3

Page 4: Vasektomi MOP

B. TEKNIK VASEKTOMI

Vasektomi dapat dilakukan “dengan pisau” atau “tanpa pisau”. Penutupan

duktus spermatikus (vas deferens) dapat dilakukan dengan cara diikat (ligasi);

dipotong (vasektomi); menggunakan klip, cincin/bands.

Vasektomi menurut Hartanto (2004) adalah sebagai berikut:

1. Vasektomi dengan pisau

a. Dipotong (vasektomi)

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a) Cukur rambut kemaluan dan bersihkan, kemudian desinfeksi kulit skrotum

daerah operasi. Setelah itu tutup daerah operasi yang sudah suci hama

dengan kain steril yang berlobang ditengahnya.

b) Palpasi dan carilah vas deferens pada kantong skrotum, lalu fiksir dengan

jari-jari (Gambar B)

c) Lakukan anastesi local pada daerah operasi tersebut. (Gambar C)

d) Lakukan sayatan kira-kira 1-2 cm (Gambar D); bebaskan dari jaringan

sekitarnya, kemudian pegang vas deferens tersebut (Gambar E). Tariklah

sambil bebaskan saluran mani tersebut, sebanyak kira-kira batas yang akan

dipotong (Gambar F).

e) Lakukan vasektomi yaitu pemotongan sekitar 1-2 cm vas deferens (Gambar

G).

f) Elektokoagulasi

Cauterisasi dilakukan dengan jarum kecil sehingga hanya lapisan epitel

dibakar tanpa merusak otot-otot vas deferens.

4

Page 5: Vasektomi MOP

Rasional : Kebocoran, granuloma oleh sperma, mungkin terjadi rekanalisasi.

g) Clips

1) Masih dalam fase eksperimental

2) Keuntungan clips:

a. Lebih cepat dibandingka ligasi

b. Lebih mudah memperhitungkan tekanan yang diperlukan untuk

aplikasi clips dibandingkan dengan ligasi.

c. Tantalum, bahan clips, tidak diserap dan biologis inert.

d. Potensi reversibilitas besar

3) Umumnya dipasang 2-3 clips pada masing-masing vas deferens

h) Penutupan luka insisi

a. Dilakukan dengan catgut, yang kelak akan diserap.

b. Pada insisi 1 cm atau kurang, tidak diperlukan jahitan catgut, cukup

ditutup dengan plester.

i) Berikan nasehat perawatan luka dan jangan kena air selama kira-kira 1

minggu. Berikan obat anti sakit (Novalgin, Neuralgin) dan obat antibiotika.

Pengikatan vas deferens dapat dilakukan dengan cad gut, benang sukra,

dakron/logam.

Keuntungan catgut : diabsorbsi sehingga tidak menimbulkan iritasi.

Kerugian ligasi sutera : iritasi sperma granuloma dan rekanalisasi

5

Page 6: Vasektomi MOP

Gambar B Gambar C

Fiksasi vas deferens Anestesi lokal daerah operasi

Gambar D Gambar E

Sayatan 1-2 cm pada kulit skrotum. Cari, klem & bebaskan duktus deferens.

Gambar F Gambar G

Vas deferens diluksir ke luar. Vasektomi, potongan 1,5 –

2 cm.6

Page 7: Vasektomi MOP

b. Vasektomi tanpa pisau

Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa takut calon akseptor kontap-pria

akan tindakan operasi (yang umumnya dihubungkan dengan pemakaian pisau

operasi) dan juga untuk lebih menggalakan penerimaan atau pelaksanaan

kontap-pria, di Indonesia sekarang telah diperkenalkan dan telah dilaksanakan

metode vasektomi tanpa pisau (VTP).

Prosedur VTP:

1. Persiapan pre-operatif:

a. Cukur rambut pubis, untuk lebih mennjamin sterilitas

b. Tidak perlu puasa sebelumnya

2. Mencari, mengenal dan fiksasi vas deferens, kemudian dijepit dengan

klem khusus yang ujungnya berbentuk tang catut. Lalu disuntikkan

anastesi local (Gambar H).

3. Dilakukan penusukan pada garis tengah skrotum dengan alat berujung

pendek dan tajam untuk membuat luka kecil, yang kemudian dilebarkan

sekitar 0,5 cm. Akan terlihat vas deferens yang liat dan keras seperti

kawat baja. Selaput pembungkus vas deferens disisihkan ke tepi, akan

tampak jelas saluran sperma (vas deferens) yang berwarna putih

mengkilap bagai mutiara (Gambar I).

4. Selanjutnya dilakukan oklusi vas deferens dengan ligasi + reseksi suatu

segmen vas deferens (Gambar J)

5. Penutupan luka operasi

7

Page 8: Vasektomi MOP

Gambar H Gambar I

Mencari, mengenal dan penusukan pada garis tengah skrotum

fiksasi vas deferens

Gambar J

oklusi vas deferens

8

Page 9: Vasektomi MOP

C. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI VASEKTOMI

Indikasi dan kontra indikasi vasektomi menrut Hartanto (2004) adalah sebagai

berikut:

1. Indikasi

a. Dianjurkan pada usia produktif 30-40 tahun.

b. Pasangan yang tidak ingin menambah jumlah anak.

c. Pasangan yang istrinya sudah sering melahirkan.

d. Memiliki penyakit yang membahayakan kesehatan.

e. Pasangan yang selalu gagal dengan kontasepsi lain.

f. Pihak suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya

2. Kontraindikasi

a. Infeksi kulit local, misalnya scabies

b. Infeksi traktus genitalis

c. Kelainan skrotum dan sekitarnya

1) Varicocele

2) Hydrocele besar

3) Filariasis

4) Hernia Inguinalis

5) Orchiopexy

6) Luka parut bekas operasi hernia

7) Skrotum yang sangat tebal

d. Penyakit sistemik

1) Penyakit-penyakit perdarahan

2) Diabetes mellitus

9

Page 10: Vasektomi MOP

3) Penyakit jantung koroner yang baru

e. Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang tidak stabil.

D. KOMPLIKASI

Komplikasi vasektomi menurut Hartanto (2004) adalah sebagai berikut:

1. Komplikasi Minor

a. Ecchymosis, terjadi pada 2-65%

Penyebabnya: pecahnya pembuluh darah kecil subkutan sehingga terjadi

perembesan darah dibawah kulit. Tidak memerlukan terapi dan akan hilang

sendiri dalam 1-2 minggu post operarif

b. Pembengkakan (0,8-67%)

Terapi : kompres es, analgetika / NSAID, penunjang skrotum

c. Rasa sakit/rasa tidak enak

Terapi : kompres es, analgetika / NSAID, penunjang skrotum

2. Komplikasi Mayor

a. Hematoma

Pencegahan: hemostasis yang baik selama operasi

Pengobatan

Hematoma kecil : kompres es, istirahat beberapa hari

Hematoma besar : membuka kembali skrotum, ikat pembuluh darah dan

lakukan drainase

b. Infeksi

10

Page 11: Vasektomi MOP

c. Sperm granuloma

Granuloma adalah suatu abses non bacterial yang terdiri dari spermatozoa,

sel-sel epitel dan lymphocyte, dan merupakan suatu respon inflamatori

terhadap spermatozoa yang merembes kedalam jaringan sekitarnya

d. Komplikasi yang sangat jarang terjadi

1) Perlekatan vascutaneous

2) Hydrocele

3) Vistula vaskutaneous

E. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN VASEKTOMI

Keuntungan dan kerugian vasektomi menurut Hartanto (2004) adalah sebagai

berikut

1. Keuntungan

a. Efektif

b. Aman, morbiditas rendah dan hamper tidak ada mortalitas

c. Sederhana

d. Cepat, hanya memerlukan waktu 5-10 menit

e. Menyenangkan bagi akseptor karena memerlukan anestesi local saja.

f. Biaya rendah

g. Secara cultural, sangat dianjurkan di Negara-negara dimana wanita merasa

malu untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter wanita

dan paramedic wanita

2. Kerugian

a. Diperlukan suatu tindakan operatif

b. Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti perdarahan atau infeksi

11

Page 12: Vasektomi MOP

c. Kontap-pria belum memberikan perlindungan total sampai semua

spermatozoa, yang sudah ada di dalam sidtem reproduksi distal dari tempat

oklusi vas deferens dikeluarkan

d. Problem psikologis yang berhubungan dengan perilaku seksual mungkin

bertambah parah setelah tindakan operatif yang menyangkut system

reproduksi pria

F. PERAWATAN SETELAH TINDAKAN

Perawatan Post Operatif Kontap-pria meurut Hartanto (2004) adalah sebagai

berikut:

1. Istirahat 1-2 jam di klinik

2. Menghindari pekerjaan berat selama 2-3 hari

3. Kompres dingin/es pada skrotum

4. Analgetika

5. Memakai penunjang skrotum (scrotal support) selama 7-8 hari

6. Luka operasi jangan terkena air selama 24 jam

7. Senggama dapat dilakukan secepatnya saat pria sudah menghendaki dan

tidak merasa mengganggu.

Hanya harus diperhatikan, untuk mencegah kehamilan, pria harus memakai

kondom dulu sampai sama sekali tidak ditemukan spermatozoa di dalam semen

atau ejakulat.

12

Page 13: Vasektomi MOP

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

KONTAP / Kontrasepsi Mantap Pria

A. PENGKAJIAN

1. Tetapkan nilai pengetahuan dan komitmen pasangan tentang kontap pria /

vasektomi.

2. Kumpulkan data tentang frekuensi koitus (sering atau beberapa kali seminggu).

3. Apakah pria memiliki satu atau lebih pasangan seksual.

4. Apakah metode ini diinginkan atau tidak.

5. Tanyakan mitos keyakinan dan factor budaya yang ada.

6. Pertimbangna rencana kehidupan reproduksi setiap indivisu.

7. Meminta surat persetujuan dari pasangan yang merupakan komponen genting

dalam penyuluhan tentang sterilisasi untuk pasien.

Unsur-unsur surat persetujuan, BRAIDED :

B : Keuntungan (benefit); informasi keuntungan dan tingkat kegagalan.

R : Resiko; informasi tentan gmetode lain yang terdiam.

A : Decisions; kesempatan untuk mengambil keputusan atau

mengganggu pikiran.

E : Explanations; informasi tentang metode dan cara menggunakan

metode tersebut.

D : Dokumen; informasi yang diberikan dan pemahaman perasaan.

13

Page 14: Vasektomi MOP

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

PRE

1. Ansietas berhubungan dengan efek samping sterilisasi vasektomi.

2. Kurang pengetahuan diri berhubungan dengan kurang terpajannya informasi

POST

1. Nyeri berhubungan dengan pemulihan pasca operasi setelah sterilisasi.

2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penutupan duktus

sepermatikus . (vas deferen).

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akibat pembedahan.

C. INTERVENSI DIAGNOSA UTAMA

Pre

DX I : Ansietas berhubungan dengan efek samping sterilisasi vasektomi.

NOC : Anxiety control, Coping

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan

diharapkan cemas berkurang atau hilang , dengan Kriteria Hasil :

a. Klien mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas (4)

b. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol

cemas (4)

c. Vital sign dalam batas normal (4)

d. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan

berkurangnya kecemasan (4)

14

Page 15: Vasektomi MOP

Keterangan : 1 : sangat berat 3 : sedang

2 : berat 4 : ringan 5 : Tidak ada

NIC : Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)

Intervensi

1. Gunakan pendekatan yang menenangkan

2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien

3. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut

4. Identifikasi tingkat kecemasan

5. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan

6. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,

Persepsi

7. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi

D. EVALUASI

1. Pasangan menerima dan memahami semua informasi yang diperlukan

untuk menetapkan surat persetujuan.

2. Pasangan menyatakan pemahamannya tentang metode sterilisasi.

3. Pasien menyatakan pemahamannya tentang metode ini.

4. Rasa takut pasien berkurang.

5. Pasien merasa cocok dan puas dengan metode ini.

15

Page 16: Vasektomi MOP

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Vasektomi adalah mengeluarkan pipa mani (vas deferens) atau sebagian pipa

mani dengan operasi. (Ahmad Ramali, 2003)

Jenis dari vasektomi yaitu vasektomi tanpa pisau dan vasektomi dengan

pisau. Penutupan duktus spermatikus (vas deferens) dapat dilakukan dengan cara

diikat (ligasi); dipotong (vasektomi); menggunakan klip, cincin, atau bands.

Indikasi dari vasektomi antara lain adalah dianjurkan pada usia produktif 30-

40 tahun, pasangan yang tidak ingin menambah jumlah anak, pasangan yang

istrinya sudah sering melahirkan, memiliki penyakit yang membahayakan

kesehatan, pasangan yang selalu gagal dengan kontasepsi lain, dan yang terpenting

pihak suami bersedia bahwa tindakan kontrasepsi dilakukan pada dirinya.

B. Saran

Untuk dapat mencapai kesejahteraan dalam keluarga salah satu program yang

dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan program keluarga yaitu KB

(Keluarga Berencana). KB tidak hanya dilakukan oleh pihak istri, namun dari pihak

suami juga perlu dilakukan KB yaitu dengan vasektomi. Disarankan pihak suami

juga amu melakukan KB secara sadar, bahagia, dan sukarela karena banyak

manfaat yang didapat salah satunya adalah untuk mencegah terjadinya kehamilan

dan dapat merencanakan jarak dari kehamilan sehingga terciptalah keluarga yang

bahagia dan sejahtera.

16

Page 17: Vasektomi MOP

DAFTAR PUSTAKA

Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4, Jakarta : EGC

Conningham, F. Gary. 1995. Obstetri Williams. Jakarta : EGC

Hartanto,Hanafi. 2004 . Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar

Harapan

Manuaba,Ida Ayu Chandranita. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB

untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Operatif. Obstetri Sosial. Jakarta :

EGC

Padjadjaran, Universitas. 1980. Teknik KB. Bandung : Elstar off set

Ramali, Ahmad. 2003. Kamus Kedokteran. Jakarta : EGC

Stright. Barbara R. 2004. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Edisi 3. Jakarta : EGC

17