validitas buku saku identifikasi hewan invertebrata...

12
1 VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA PESISR BINTAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X Sarkawi 1 , Trisna Amelia 2 , Bony Irawan 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, 2 Dosen Program Studi Pendidikan Bilogi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji Email: [email protected]_ Abstrak Telah dilakukan pengembangan buku saku identifikasi hewan invertebrata pesisir Bintan sebagai media pembelajaran biologi kelas X. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan buku saku identifikasi hewan invertebrata pesisir Bintan yang layak dan mendeskripsikan validitas buku saku materi hewan invertebrata. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research & Development) dengan menggunakan model PLOMP. Namun dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai pada fase keempat. Tahap Implementasi sebagai tahap terakhir tidak dilakukan. Validitas buku saku ditentukan berdasarkan hasil validasi oleh empat validator terdiri atas dua orang ahli materi dan dua orang ahli media. Validitas buku saku dilihat dari kelayakan penyajian materi, kelayakan Bahasa, kelayakan pengembangan produk, kelyakan ukuran buku saku, kelayakan tampilan dan kelayakan cetakan. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek materi mendapatkan persentase 89% dan aspek media medapatkan rata-rata persentase 93% dengan kategori sangat valid. Berdasarkan hasil validasi dapat disimpulkan bahwa buku saku identifikasi hewan invertebrata pesisir Bintan sebagai media pembelajaran biologi kelas X yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran di kelas. Kata kunci: Validitas, buku saku, identifikasi hewan invertebrata pesisir,media pembelajaran PENDAHULUAN Salah satu sumber belajar yang sering digunakan oleh peserta didik untuk belajar adalah buku-buku pelajaran. Buku pelajaran merupakan salah satu jenis media cetak (Ibrahim, 2010). Selain sumber belajar ada juga media pembelajaran yang sering digunakan guru di dalam kelas. Menurut (Asyhar, 2011: 8), media pembelajaran adalah

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA …repository.umrah.ac.id/3904/1/Sarkawi-150384205021-FKIP-2019.pdf · 1 VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA PESISR

1

VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA

PESISR BINTAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X

Sarkawi1, Trisna Amelia2, Bony Irawan2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi, 2Dosen Program Studi Pendidikan

Bilogi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Email: [email protected]_

Abstrak

Telah dilakukan pengembangan buku saku identifikasi hewan invertebrata

pesisir Bintan sebagai media pembelajaran biologi kelas X. Tujuan dari penelitian ini

adalah menghasilkan buku saku identifikasi hewan invertebrata pesisir Bintan yang

layak dan mendeskripsikan validitas buku saku materi hewan invertebrata. Penelitian

ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research & Development) dengan

menggunakan model PLOMP. Namun dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai

pada fase keempat. Tahap Implementasi sebagai tahap terakhir tidak dilakukan.

Validitas buku saku ditentukan berdasarkan hasil validasi oleh empat validator terdiri

atas dua orang ahli materi dan dua orang ahli media. Validitas buku saku dilihat dari

kelayakan penyajian materi, kelayakan Bahasa, kelayakan pengembangan produk,

kelyakan ukuran buku saku, kelayakan tampilan dan kelayakan cetakan. Data dianalisis

secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek materi

mendapatkan persentase 89% dan aspek media medapatkan rata-rata persentase 93%

dengan kategori sangat valid. Berdasarkan hasil validasi dapat disimpulkan bahwa

buku saku identifikasi hewan invertebrata pesisir Bintan sebagai media pembelajaran

biologi kelas X yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran di kelas.

Kata kunci: Validitas, buku saku, identifikasi hewan invertebrata pesisir,media

pembelajaran

PENDAHULUAN

Salah satu sumber belajar yang sering digunakan oleh peserta didik untuk belajar

adalah buku-buku pelajaran. Buku pelajaran merupakan salah satu jenis media cetak

(Ibrahim, 2010). Selain sumber belajar ada juga media pembelajaran yang sering

digunakan guru di dalam kelas. Menurut (Asyhar, 2011: 8), media pembelajaran adalah

Page 2: VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA …repository.umrah.ac.id/3904/1/Sarkawi-150384205021-FKIP-2019.pdf · 1 VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA PESISR

2

segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber

secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif. Dalam

pembelajaran penggunaan media bertujuan untuk lebih memberikan pengetahuan yang

kongkret, tepat, mudah dipahami, dapat memberikan suasana baru dalam proses

pembelajaran, mengurangi kesalahpahaman siswa dalam menerima penjelasan dari

guru dan meningkatkan minat belajar siswa (Sadiman, dkk, 2014: 17).

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi Biologi SMAN 1 Teluk

Bintan dan guru bidang studi Biologi Madrasah Aliyah Negeri Bintan, terdapat adanya

permasalahan yang hampir sama. Guru bidang studi mengatakan bahwa materi

Invertebrata merupakan salah satu materi yang sulit ditandai dengan rendahnya

ketuntasan klasikal pada materi tersebut. Terdapat dua faktor yang menyebabkan

rendahnya persentase ketuntasan minimal pada pembelajaran materi Invertebrata

diantarnya adalah faktor karakteristik materi dan faktor penggunaan media relevan

yang kurang. Terkait karakteristik materi Invertebrata, materi ini dalam biologi

meliputi pengklasifikasian atau penggolongan jenis-jenis hewan berdasarkan filum,

dalam penyajian materi banyak sekali hewan-hewan yang harus dikenali. Materi ini

juga memperkenalkan berbagai jenis Hewan Invertebrata yang sebagian besar tidak

familiar di kalangan peserta didik. Hal ini menyebabkan peserta didik sulit untuk

memahami konsepnya.

Terkait media yang relevan diperoleh informasi bahwa dalam pembelajaran

materi Invertebrata ini hanya menggunakan sebatas buku teks. Buku teks yang

Page 3: VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA …repository.umrah.ac.id/3904/1/Sarkawi-150384205021-FKIP-2019.pdf · 1 VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA PESISR

3

digunakan adalah buku teks karangan Sulistyowati, dkk yang memiliki ukuran 25 cm

x 17 cm sehingga sulit dibawa kemana-mana. Salah satu upaya mengatasi rendahnya

tingkat ketuntasan belajar siswa adalah dengan meningkatkan kebermakanaan

pembelajaran yaitu berupa pembelajaran kontekstual. Pembelajaran yang di

integrasikan pada potensi lokal dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan

meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan (Hasanah, 2016: 6). Maka salah satu

upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketuntasan klasikal peserta didik

adalah dengan membuat media yang sesuai untuk meningkatkan pembelajaran

kebermaknaan yaitu dengan mengembangkan media berupa buku saku. Mutmainah

(2014) juga menerangkan bahwa buku saku memiliki pengertian sebagai buku yang

berukuran kecil dan simpel sehingga mudah dibawa kemana-mana. Buku saku

memiliki beberapa keunggulan di antaranya dalam setiap halaman memuat bacaan

yang ringkas dan berisi gambar-gambar yang dapat menarik minat belajar siswa untuk

membaca. Buku saku yang disertai gambar akan memancing motivasi siswa dalam

belajar terkait konsep yang ada di dalam buku saku tersebut sehingga frekuensi

membaca siswa akan bertambah. Kontras warna pada buku saku merupakan bentuk

komunikasi non-verbal sehingga dapat menyampaikan pesan secara cepat, lebih

mudah, dan lebih bermakna (Ami, dkk., 2012).

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian pengembangan buku saku

identifikasi hewan invertebrata pesisir Bintan sebagai media pembelajaran biologi

kelas X. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan validitas buku

Page 4: VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA …repository.umrah.ac.id/3904/1/Sarkawi-150384205021-FKIP-2019.pdf · 1 VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA PESISR

4

saku identifikasi hewan invertebrata pesisir Bintan sebagai media pembelajaran biologi

kelas X yang dikembangkan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian dan pengembangan (research and development) adalah

metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan atau mengembangkan produk

tertentu dan menguji kevalidan, kepraktisan dan keefektifan produk tersebut. Pada

penelitian pengembangan produk dilakukan dengan model plomp, adapun model

pengembangan Plomp ini terdiri dari lima fase, yaitu 1) investigasi awal, 2) desain,

3)realisasi, 4) tes, evaluasi, dan revisi, 5) implementasi menurut (Shoffa, 2018).

Namun, penelitian ini hanya dilakukan sampai pada fase ke-4. Dikarenakan fase ke-5

(implementasi) memerlukan proses dan waktu yang lama.

Uji kelayakan buku saku identifikasi hewan invertebrata pesisir Bintan sebagai

media pembelajaran biologi kelas X didapat dari 4 validator yang terdiri atas dua orang

ahli materi dan dua orang ahli media. Jenis data yang digunakan dalam penelitian dan

pengembangan ini ada dua, yaitu 1) Data kualitatif diperoleh dari kritikan, tanggapan

dan saran dari pembimbing, ahli materi, dan ahli media terhadap kualitas penampilan

dan materi pada buku saku yang dihasilkan yang terdapat dalam kolom komentar pada

angket uji validitas para ahli. 2) Data kuantitatif diperoleh dari hasil penilaian

pembimbing, ahli materi dan ahli materi media melalui angket validasi para ahli yang

berisi angka-angka yang diperoleh. Insstrumen yang digunakan dalam pengembangan

Page 5: VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA …repository.umrah.ac.id/3904/1/Sarkawi-150384205021-FKIP-2019.pdf · 1 VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA PESISR

5

media buku saku ini berupa angket. Kemudian angket diberika kepada validator materi

dan media untuk memperoleh data berupa lembar penilian dan saran terhadap media

buku saku yang dikemabangkan. Dalam angket tersebut digunakan skala bertingkat

dimana pada setiap pertanyaan, validator memberikan skor untuk aspek yang

ditanyakan dari media pembelajaran.Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara

deskritif kuantitatif dengan menggunakan acuan Skala Likert (Riduwan, 2011:15).

Berdasarkan data yang diperoleh dari lembar validasi oleh validator kemudian dihitung

persentase validitas buku saku dengan menggunakan perhitungan Skala Likert. Seperti

pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Kriteria Skor Skala Likert

Berdasarkan Skala skor tersebut dihitung persentase validitas dengan

menggunakan rumus:

K = F

N.I.R X 100 %

Keterangan:

K = Presentasi Kelayakan

F = Jumlah seluruh jawaban responden

Penilaian Skor

Sangat Baik 4

Baik 3

Cukup Baik 2

Kurang Baik 1

Page 6: VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA …repository.umrah.ac.id/3904/1/Sarkawi-150384205021-FKIP-2019.pdf · 1 VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA PESISR

6

N = Skor tertinggi dalam angket

I = Jumlah pertanyaan dalam angket

R = Jumlah responden

Analisis hasil validasi dari validator ini digunakan untuk mengetahui kelayakan

buku saku berdasarkan validitas buku saku. Interpretasi skor berdasarkan hasil

perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut di atas sesuai tabel 2 berikut.

Tabel 2. Interpretasi Skor Validasi

Tingkat Pencapaian Kategori

80 – 100 % Sangat Valid

60 – 80 % Valid

40 – 60 % Cukup Valid

20 – 40 % Kurang Valid

0 – 20 % Tidak Valid

Sumber: (Modifikasi Riduwan, 2011:15)

Buku saku dikatakan baik ditinjau dari validitas buku saku, jika interpretasi

skor lembar validisi dari validator mencapai persentase sebesar ≥ 60% dengan kriteria

valid.

HASIL

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Validasi Materi Pembelajaran Buku Saku

Kriteria Rata-rata Persentase 2

Ahli Materi

Kategori

Penyajian materi 92% Sangat Valid

Kebahsaan 85% Sangat Valid

Rata-Rata 89% Sangat Valid

Page 7: VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA …repository.umrah.ac.id/3904/1/Sarkawi-150384205021-FKIP-2019.pdf · 1 VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA PESISR

Ditinjau dari aspek penyajian materi media buku saku ini di kategorikan sangat

valid dengan persentase 92%. Jika ditinjau dari segi kebahsaan di kategorikan sangat

valid dengan persentase 85%. Berdasarkan hasil penilaian di dapat rata-rata untuk

seluruh aspek yaitu 89%, sehingga dikategorikan sangat valid sebagai media

pembelajaran buku saku.

Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Validitas Media Pembelajaran Buku Saku

Kriteria Rata-rata

Persentase 2 Ahli

Media

Kategori

Bahan pengembangan produk 94% Sangat Valid

Format ukuran 100% Sangat Valid

Tampilan 84% Sangat Valid

Cetakan 94% Sangat Valid

Rata-Rata 93% Sangat Valid

Aspek bahan pengembangan buku saku mendapatkan persentasen94 % dengan

kategori sagat valid. Jika ditinjau dari aspek format ukuran dikategorikan sangat valid

dengan persentase 100%. Sedangkan aspek tampilan di kategorikan sangat valid

dengan persentase 84%. Aspek terakhir yaitu aspek cetakan mendapatkan persentase

94% dengan kategori sangat valid. Berdasarkan penilaian didapatkan rata-rata seluruh

aspek dengan persentase 93% kategori sangat valid.

Page 8: VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA …repository.umrah.ac.id/3904/1/Sarkawi-150384205021-FKIP-2019.pdf · 1 VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA PESISR

PEMBAHASAN

Validitas Aspek Materi

Berdasarkan validitas diketahui bahwa seluruh aspek buku saku materi

identifikasi hewan invertebrata pesisir Bintan sebagai media pembelajaran biologi

kelas X yang dikembangkan mendapatkan persentase sebesar 89% dan masuk dalam

kategori sangat valid. Ditinjau dari asepk penyajian materi, aspek ini mendapatkan rata-

rata persentase 92%. Menurut validator, hal ini karena berdasarkan pada penyajian

yang sudah sesuai dengan materi hewan invertebrata, menyajikan keanekaragaman

hewan invertebrata pesisir Bintan dan penulisan nama ilmiah yag sesuai.

Seperti yang diungkapkan oleh Darmawan (2014: 45) bahwa media

pembelajaran yang mudah dipahami oleh siswa apabila media tersebut berisi

informasi yang penting dan memiliki nilai dan manfaat tertentu yang dimunculkan

melalui media pembelajaran yang digunakan. Sedangkan aspek kebahasaan

mendapatkan persentase 85% hal ini karena media buku saku sesuai dengan kaidah

EBI (ejahan bahasa Indonesia), bahasa yang digunakan mudah dimengerti. Bahasa

yang digunakan juga merupakan bahasa yang baku, sesuai dengan tata bahasa dan ejaan

yang disempurnakan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Yunohudiyono dan Parmin (2007) yang

menyatakan bahwa syarat bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan EYD

dan tidakmengandung makna ganda sehingga mudah dipahami siswa. Kedua validator

selain memberikan skor angka, juga memberikan komentar terhadap buku saku yang

Page 9: VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA …repository.umrah.ac.id/3904/1/Sarkawi-150384205021-FKIP-2019.pdf · 1 VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA PESISR

dikembangkan. Adapun komentar dari validator yaitu perbaiki gambar yang kurang

jelas dan perbaiki terhadap penamaman nama ilmiah spesies yang masih salah.

Validitas Aspek Media

Hasil dari validasi media memperoleh persentase 93% dengan kategori sangat

valid hal tersebut berdasarkan pada media buku yang memiliki tampilan gambar yang

jelas, pemilihan warna yang sesuai, desain buku yang menarik dan menggunakan jenis

bahan buku yang sesuai. Menurut Susilana dan Riyana, (2009:15) menyatakan bahwa

media cetak (media buku saku) menyajikan gambar yang diilustrasikan untuk lebih

memperjelas pesan atau informasi yang ingin disajikan.

Sudjana dan Riva’i (dalam Arsyad, 2014: 123) juga menambahkan bahwa

gambar yang ditampilkan benar-benar harus melukiskan konsep atau pesan isi

pelajaran yang ingin disampaikan sehingga dapat memperlancar pencapaian tujuan

pembelajaran. Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Wardani (dalam Rahmawati,

dk., 2013:160) bahwa siswa cenderung menyukai bacaan yang menarik dengan sedikit

uraian dan banyak gambar atau warna.

Terdapat 4 aspek dalam validasi media buku saku yakni bahan pengembangan

produk, format ukuran, tampilan dan cetakan. Aspek bahan pengembangan produk

mendapatkan persentase 94% dengan kategori “sangat valid” karena mengunakan

kertas jenis art paper yang tidak mudah robek dan tahan lama. Aspek format ukuran

mendapatkan rata-rata persentase 100% kategori “sangat valid”. Menurut Setyono,

dkk. (2013:118) buku saku adalah suatu buku yang berukuran kecil yang mana berisi

Page 10: VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA …repository.umrah.ac.id/3904/1/Sarkawi-150384205021-FKIP-2019.pdf · 1 VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA PESISR

informasi dan dapat disimpan di saku sehingga mudah dibawa kemana-mana.

Tergambar jelas bahwa aspek utama dalam ukuran buku saku adalah kemudahan

membawanya. Maka ukuran buku saku harus relatif kecil. Buku saku yang dibuat

dalam penelitian ini berukuran 10 x 12 cm sehingga akan memudahkan siswa

membawanya.

Aspek tampilan yang terdiri dari 6 indikator diantaranya tata letak, ilustarsi

cover, sistematis, perpindahan halaman dan tifografi mendaptkan persentase 85% di

kategorikan sangat valid. Validator menganggap pemilihan ukuran tulisan, jarak antar

kata, jarak antar kalimat sangat baik. Sedangkan aspek terakhir yaitu asepk cetakan

mendapatkan persentase 94% dengan kategori sangat valid. Berdasarkan penilaian 2

ahli validai media maka disimpulkan buku saku layak untuk diuji cobakan. Kedua

validator selain memberikan skor angka, juga memberikan komentar terhadap buku

saku yang dikembangkan. Beberapa saran yang diberikan validator berkaitan dengan

kekontrasan cover, dan penempatan tata letak nama spesies yang kurang teratur.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian terhadap buku saku identifikasi hewan invertebrata pesisir

Bintan sebagai media pembelajaran biologi kelas X dikembangkan maka dapat

disimpulkan bahwa buku saku identifikasi hewan invertebrata pesisir Bintan sebagai

media pembelajaran biologi kelas X dinyatakan sangat valid.

Page 11: VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA …repository.umrah.ac.id/3904/1/Sarkawi-150384205021-FKIP-2019.pdf · 1 VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA PESISR

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengcapkan terimakasih kepada ibu Trisna Amelia, S.Pd., M.Pd.

selaku pembimbing I dan bapak Bony Irawan, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing II yang

selal memberikan bimbingan selama penelitian ini. Terimakasih juga kepada ibu Elpa

Oprasmani, S.Pd., M.Pd. dan bapak Zulfahmi, S.Pd. sebagai validator materi dan

terimkasih juga kepada ibu Dr. Nevrita., M.Pd., M.Si bapak Nurul Asikin ,S.Pd.,

M.Pd. sebagai validator ahli media serta kepada bapak Henky Irawan, S.Pi., MP, M.Sc

sebagai validator aspek identifikasi hewan invertebrata pesisir.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Riva’i dan Sujana, Nana. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru.

Ami, M. S., Susantini, Endang, Raharjo. 2012. Pengembangan Buku Saku Materi

Sistem Ekskresi Manusia di SMA/MA Kelas XI. Jurnal BioEdu. Vol. 1:2 (10-13).

Asra, M.Ed., Sumiati. 2012. Metode Penelitian. Bandung: CV Wacana Prima.

Asyhar, R.(2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Press.

Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Cetakan Kedua. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Hasanah, U., Mahrus, Hadipraytino, G.2018. Pengaruh Implementasi Pembelajaran

Biologi Berbasis Potensi Lokal Terhadap Kemampuan Kognitif Peserta Didik.

Vol. 13 No 2 Desember 2018.

Ibrahim, Muslimin, dkk. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Surabaya:

Universitas Negeri Surabaya Press.

Mutmainah. 2014. Buku Saku Keanekaragaman Hayati Hasil Inventarisasi Tumbuhan

Berpotensin Tanaman Hias Di Gunung Sari Singkawang. Artikel Penelitian.

Pontianak: Universitas Tanjungpura.

Page 12: VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA …repository.umrah.ac.id/3904/1/Sarkawi-150384205021-FKIP-2019.pdf · 1 VALIDITAS BUKU SAKU IDENTIFIKASI HEWAN INVERTEBRATA PESISR

Setyono, Sukarmin, & Wahyuningsih. (2013). Pengemabangnan Media Fisika

Berupa Buletin Dalam Bentuk Buku Saku untuk Pembelajaran Fisika Kelas VIII Materi

Gaya Ditinjau Dari Minat Baca Siswa. Jurnal Pendidikan Fisik