v. estimasi nilai resiko lingkungan kegiatan … · pertambangan emas yang dilakukan. kegiatan...

19
46 V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN PERTAMBANGAN EMAS 5.1. Pendahuluan Kegiatan pertambangan secara ekonomi memberikan pendapatan bagi negara dan pemerintah daerah. Namun kegiatan pertambangan juga memberikan dampak lingkungan yang sangat besar dan bersifat penting (Bapedal, 2001). Semakin besar skala suatu kegiatan pertambangan maka potensi terjadinya kerusakan ekosistem menjadi makin besar dan sulit dipulihkan. Pencemaran air permukaan dan air tanah merupakan dampak lingkungan yang sering terjadi akibat kegiatan pertambangan (EPA, 1995). Pencemaran air dapat berdampak pada kesehatan, keselamatan dan akhirnya berakibat pada pembangunan ekonomi. Potensi kerusakan lingkungan akibat pertambangan juga berdampak terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat terkena dampak, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pertambangan. Komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak akibat penambangan tergantung pada lokasi dilakukannya penambangan. Kerusakan lahan terjadi akibat dari tergerus/hilangnya lahan yang semula produktif menjadi tidak produktif. Penurunan kualitas tanah dapat terjadi karena tanah subur di permukaan hilang atau tertutup oleh sedimen yang tidak subur. Sedangkan penurunan kualitas air diakibatkan tingginya kandungan sedimen tersuspensi sebagai akibat pembuangan tailing langsung ke badan air yang juga akan mempengaruhi kehidupan biota air (Bapedal. 2001). Masuknya bahan pencemar ke dalam badan air akan menurunkan kualitas air, sehingga tidak layak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air minum, rumah tangga, dan jika tercemar berat akan merusak kegiatan pertanian. Resiko lingkungan tersebut secara ekonomi akan berpengaruh terhadap rusak atau hilangnya nilai manfaat lingkungan seperti air yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat. Akibat Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Upload: doankien

Post on 11-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

46

V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN PERTAMBANGAN EMAS

5.1. Pendahuluan

Kegiatan pertambangan secara ekonomi memberikan pendapatan

bagi negara dan pemerintah daerah. Namun kegiatan pertambangan juga

memberikan dampak lingkungan yang sangat besar dan bersifat penting

(Bapedal, 2001). Semakin besar skala suatu kegiatan pertambangan

maka potensi terjadinya kerusakan ekosistem menjadi makin besar dan

sulit dipulihkan. Pencemaran air permukaan dan air tanah merupakan

dampak lingkungan yang sering terjadi akibat kegiatan pertambangan

(EPA, 1995). Pencemaran air dapat berdampak pada kesehatan,

keselamatan dan akhirnya berakibat pada pembangunan ekonomi.

Potensi kerusakan lingkungan akibat pertambangan juga berdampak

terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat terkena dampak,

terutama masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pertambangan.

Komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak akibat

penambangan tergantung pada lokasi dilakukannya penambangan.

Kerusakan lahan terjadi akibat dari tergerus/hilangnya lahan yang semula

produktif menjadi tidak produktif. Penurunan kualitas tanah dapat terjadi

karena tanah subur di permukaan hilang atau tertutup oleh sedimen yang

tidak subur. Sedangkan penurunan kualitas air diakibatkan tingginya

kandungan sedimen tersuspensi sebagai akibat pembuangan tailing

langsung ke badan air yang juga akan mempengaruhi kehidupan biota air

(Bapedal. 2001).

Masuknya bahan pencemar ke dalam badan air akan menurunkan

kualitas air, sehingga tidak layak dimanfaatkan untuk memenuhi

kebutuhan air minum, rumah tangga, dan jika tercemar berat akan

merusak kegiatan pertanian. Resiko lingkungan tersebut secara ekonomi

akan berpengaruh terhadap rusak atau hilangnya nilai manfaat lingkungan

seperti air yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat. Akibat

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 2: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

47

kerusakan lingkungan hidup tersebut pada akhirnya akan menimbulkan

gangguan kesehatan yang menjadi biaya sosial (social costs) yang harus

ditanggung oleh masyarakat. Oleh karena itu penerapan instrumen

ekonomi lingkungan berupa asuransi lingkungan untuk mengendalikan

resiko lingkungan perlu dikaji, termasuk perhitungan estimasi kerugian

harapan dan premi yang harus dibayarkannya. Apabila nilai premi lebih

kecil daripada keuntungan ekonomi yang diperoleh perusahaan, maka

penerapan asuransi lingkungan dianggap layak untuk diterapkan.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai resiko lingkungan

akibat kegiatan pertambangan emas di Kabupaten Tanggamus Provinsi

Lampung.

5.2. Metode Analisis Resiko Lingkungan Pertambangan Emas

a. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder.

Data primer yang diperlukan adalah data kualitas air sungai yang berasal

dari lokasi penambangan, data nilai manfaat lingkungan yang terganggu,

serta data nilai gangguan kesehatan masyarakat sekitar lokasi

penambangan. Data primer diperoleh dari hasil wawancara terstruktur

yang disertai dengan pengisian kuesioner oleh responden. Responden

dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di sekitar lokasi

pertambangan dan langsung terkena dampak dari kegiatan penambangan

yang dilakukan. Jumlah responden adalah 30 (tiga puluh) orang. Data

sekunder yang diperlukan berupa data kependudukan sekitar lokasi

penambangan dan peta wilayah pertambangan. Sumber data sekunder

berasal dari perusahaan pertambangan serta data potensi desa tahun

2008 Badan Pusat Statistik (BPS).

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 3: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

48

b. Analisis Data

1) Pengambilan Sampel Kualitas Air Sungai Titik pengambilan sampel air sungai ditetapkan menurut ketentuan-

ketentuan sebagai berikut.

Pada sungai dengan debit kurang dari 5m3/detik, sampel air

diambil pada satu titik ditengah sungai pada 0,5 x kedalaman

sungai.

Pada sungai dengan debit antara 5 – 150 m3/detik, sampel air

diambil pada dua titik, masing-masing pada jarak 1/3 dan 2/3

lebar sungai pada 1,5 x kedalaman sungai.

Pada sungai dengan debit lebih dari 150 m3/detik, sampel air

diambil minimum pada enam titik, masing-masing pada jarak ¼,

1/2, dan ¾ lebar sungai, pada 0,2 x kedalaman sungai 0,8 x

kedalaman sungai.

Sampel air sungai yang telah diambil selanjutnya dianalisis di

Laboratorium Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan

Lingkungan Depkes Tanjung Karang Departemen Kesehatan.

Parameter kualitas air yang dianalisis terdiri dari parameter fisik dan

kimia air. Parameter fisik air meliputi residu terlarut, residu

tersuspensi, dan suhu. Parameter kimia yang dianalisis yaitu pH,

Seng, Sianida, Florida, Kadmium, Kromium, Nitrat-N, Nitrit-N, NH3-N,

Clor bebas, BOD, COD, Sulfida, serta minyak/lemak. Baku mutu

lingkungan kualitas air merujuk kepada Peraturan Pemerintah Nomor

82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

Pencemaran Air.

2) Estimasi Nilai Gangguan Ekosistem dan Kesehatan Kegiatan pertambangan emas memberikan dampak terhadap

lingkungan hidup. EPA (1995) dalam risetnya menemukan fakta

bahwa jenis dampak lingkungan akibat pertambangan meliputi

pencemaran air permukaan, pencemaran air tanah, pencemaran

tanah, kesehatan manusia, kerusakan flora dan fauna, serta

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 4: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

49

pencemaran udara. Lebih lanjut EPA (1995) menyebutkan bahwa

frekuensi terjadinya dampak lingkungan akibat pertambangan berupa

pencemaran air permukaan mencapai 70%, pencemaran air tanah

mencapai 65%, pencemaran tanah 50%, kesehatan manusia

mencapai 35%, kerusakan flora dan fauna mencapai 25%, serta

pencemaran udara mencapai 20%. Dalam penelitian ini estimasi nilai

gangguan ekosistem difokuskan terhadap resiko lingkungan berupa

pencemaran air permukaan dan kesehatan masyarakat.

Wilayah pertambangan emas yang diteliti berdampak langsung

terhadap aliran Sungai Napal yang selama ini digunakan oleh

masyarakat sekitar pertambangan untuk memenuhi kebutuhan air

rumah tangga sehari-hari. Kegiatan pertambangan berada di hulu

Sungai Napal yang alirannya melintasi Pekon Sidohardjo.

Pendekatan penilaian manfaat sungai yang terganggu didekati

dengan pendekatan kesediaan membayar (willingness to pay, WTP)

dari pengguna air dalam menyediakan kebutuhan airnya. Nilai WTP

total merupakan penjumlahan dari WTP untuk pencairan sumber air

baru, WTP pembuatan sumur baru, dan WTP pembelian air. Nilai

total WTP tersebut menggambarkan besarnya nilai resiko lingkungan

yang harus ditanggung oleh masyarakat akibat akses sumber airnya

terganggu.

Adanya gangguan terhadap lingkungan berdampak terhadap

kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar pertambangan dan

bagian hilirnya. Air menjadi media penting terjadinya gangguan

kesehatan Metode VHE (Value Health Effects) digunakan untuk

mengestimasi besarnya biaya akibat pencemaran lingkungan

terhadap kesehatan. Pada prinsipnya metode VHE didasarkan

kepada WTP (willingness to pay) yang dikeluarkan oleh penduduk

untuk menghindari sakit akibat dampak degradasi lingkungan yang

terjadi, sehingga banyak alasan bagi mereka untuk menghindari

sakit. Hal tersebut berkaitan dengan keinginan untuk menghindari :

(a) kehilangan waktu yang berkaitan dengan sakit; (b) biaya

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 5: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

50

pengobatan; (c) pengeluaran untuk menghindari sakit akibat

pencemaran; dan (d) ketidaknyamanan akibat sakit (Bolt et.al.,

2005). Estimasi nilai gangguan terhadap kesehatan masyarakat

akibat pertambangan merupakan total biaya pengobatan apabila

sakit dan hilangnya produktivitas kerja selama sakit.

Nilai gangguan terhadap sumber air masyarakat dan gangguan

terhadap kesehatan masyarakat merupakan resiko lingkungan yang

terjadi. Total resiko lingkungan dihitung sebagai perkalian dari nilai

resiko lingkungan dengan lamanya kegiatan eksploitasi

pertambangan.

3) Perhitungan Premi Asuransi Lingkungan

Darmawi (2004) menyebutkan bahwa nilai premi murni dihitung

dengan persamaan sebagai berikut :

P = K U

dimana K adalah kerugian harapan dan U adalah jumlah unit.

Dalam penelitian ini nilai K adalah total resiko lingkungan selama

jangka waktu pertambangan. Jangka waktu pertambangan di lokasi

penelitian adalah 13 (tiga belas) tahun. Jumlah unit disetarakan

dengan jumlah penduduk yang terkena dampak kegiatan

pertambangan.

5.3. Hasil dan Pembahasan Resiko Lingkungan Pertambangan Emas

5.3.1. Analisis Kualitas Air Permukaan

Potensi pencemaran di sekitar pertambangan dinilai dengan

melakukan uji kualitas air sungai yang digunakan oleh penduduk yang

berdomisili di sekitar pertambangan, yaitu aliran air Sungai Napal. Aliran

air sungai ini merupakan aliran sungai yang langsung terkena dampak dari

kegiatan pertambangan emas PT NUP (PT. Napal Umbar Picung) yang

berada di Pekon/Desa Sidoharjo Kabupaten Tanggamus Provinsi

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 6: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

51

Lampung. Aliran air Sungai Napal dimanfaatkan penduduk untuk

kebutuhan air rumah tangga dan pertanian.

Pada Tabel 5 terlihat bahwa semua paramater kualitas air yang

dianalisis menunjukkan nilai yang berada di bawah ambang batas. Kondisi

ini terjadi karena saat dilakukan pengambilan sampel air, kegiatan

pertambangan emas sedang tidak beroperasi. Di lain pihak sungai

merupakan aliran air yang dinamis, yang melakukan pergantian air setiap

saat, sehingga pada saat tidak ada kegiatan parameter kualitas air baik.

Keadaan ini didukung oelh letak Sungai Napal yang berada di hulu sungai

dan langsung berbatasan dengan daerah tangkapan air, sehingga airnya

selalu berganti dengan air yang kualitasnya baik. Berdasarkan kondisi

tersebut, maka parameter fisika dan kimia dari sampel air yang diuji

berada di bawah ambang batas yang ditentukan atau termasuk kualitas air

kategori baik (belum tercemar).

Kondisi kualitas air Sungai Napal walaupun masuk kategori baik

(tidak tercemar), tetapi hasil analisis biotanya menunjukkan nilai

keanekaragaman bentos dan plankton yang cukup rendah (Tabel 6 dan

Tabel 7). Kondisi ini memperlihatkan bahwa kondisi air Sungai Napal

mulai terganggu dan masuk kategori tercemar sedang (Odum, 1971). Nilai

keanekaragaman plankton dan bentos bertentangan dengan nilai kualitas

airnya yang masih baik. Hal ini terjadi karena aliran air sungai bersifat

dinamis yang selalu berganti setiap saat, sehingga air kurang tepat untuk

menunjukkan tercemar tidaknya ekosistem sungai. Berbeda dengan air,

pencemaran ekosistem sungai dapat ditunjukkan dari kondisi biota yang

berada di dalamnya, Bahan-bahan pencemar yang sulit urai akan

terakumulasi dalam tubuh biota, sehingga pada akhirnya dapat

mempengaruhi populasi setiap jenis biota tersebut dan selanjutnya

menurunkan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Tercemarnya

Sungai Napal ini disebabkan karena dampak kegiatan pertambangan PT

NUP yang membuang limbah tambangnya (tailing) ke dalam aliran Sungai

Napal. Bahan-bahan pencemar yang sudah masuk ke dalam Sungai

Napal tersebut mempengaruhi biota air, baik ditinjau dari kualitas biota

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 7: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

52

airnya dan keanekaragaman biota yang hidup dalam ekosistem Sungai

Napal tersebut. Tabel 5. Kualitas Air Sungai Napal

Hasil Analisis No Parameter Satuan B ML I II

Metode

A FISIKA 1. Residu terlarut mg/L 1000 75 80 Gravimetri

2. Residu tersuspensi NTU 50 30 35 Gravimetri

3. Suhu 0C - 26,70 26,70 Elektroda

B KIMIA

4. PH - 6,5-9,0 7,17 7,24 Elektroda

5. Seng mg/L 0,05 0,008 0,006 Spektrofotometri

6. Sianida mg/L 0,02 <0,005 <0,005 Spektrofotometri

7. Florida mg/L 1,5 <0,010 0,010 Spektrofotometri

8. Kadmim mg/L 0,01 <0,002 0,002 Spektrofotometri

9. Kromium mg/L 0,05 0,003 <0,002 Spektrofotometri

10 Nitrat – N mg/L 10 2,10 2,30 Spektrofotometri

11 Nitrit – N mg/L 0,06 0,010 <0,010 Spektrofotometri

12 NH3 – N mg/L 0,5 <0,010 <0,010 Spektrofotometri

13 Chlor Bebas mg/L 0,03 <0,01 <0,01 Spektrofotometri

14 BOD mg/L 6 3,05 3,26 Volumetri

15 COD mg/L 50 9,50 10,40 Volumetri

16 Sulpida mg/L 0,002 <0,001 <0,001 Spektrofotometri

17 Minyak/Lemak mg/L 1 0,28 0,30 Gravimetri

Keterangan : < : Lebih kecil, Baku Mutu Lingkungan (BML) menggunakan : PP.82 Tahun 2001 (Air Golongan II)

Pencemaran yang terjadi merupakan dampak dari kegiatan

pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang

menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas air

sungai yang ada di sekitar pertambangan. Sebagian penduduk yang

tinggal di sekitar Sungai Napal tidak lagi menggunakan air sungai dan

menggantinya dengan membuat sumur untuk kebutuhan air minum dan

rumah tangga lainnya. Penurunan kualitas air tersebut menjadi biaya

sosial yang harus ditanggung oleh masyarakat. Manfaat ekosistem berupa

jasa lingkungan air yang sebelum pertambangan dibuka masih cukup

memenuhi kebutuhan air masyarakat, tetapi dengan terjadinya

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 8: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

53

pencemaran maka sebagian dari manfaat tersebut hilang dan menjadi

biaya sosial yang harus ditanggung oleh masyarakat. Selain itu, dengan

penurunan kualitas air beresiko terhadap terjadinya gangguan kesehatan

masyarakat. Oleh karena itu kegiatan pertambangan yang memberikan

resiko lingkungan berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

perlu dikendalikan, sehingga memberikan rasa aman bagi masyarakat

yang berdomisili di sekitar pertambangan dan sepanjang aliran Sungai

Napal.

5.3.2. Nilai Resiko Kerusakan Lingkungan

Resiko kerusakan lingkungan akibat pertambangan emas yang

menonjol adalah pencemaran aliran air sungai dan gangguan kesehatan

masyarakat yang berada di sekitar pertambangan emas. Walaupun

dampak akibat pertambangan emas memiliki bermacam resiko

lingkungan, tetapi dalam penelitian ini estimasi nilai resiko kerusakan

lingkungan dibatasi terhadap terganggunya nilai manfaat air akibat

pencemaran dan nilai biaya gangguan kesehatan masyarakat. Nilai

gangguan terhadap sumber air masyarakat dan gangguan terhadap

kesehatan masyarakat merupakan resiko lingkungan yang terjadi. Total

resiko lingkungan dihitung sebagai perkalian dari nilai resiko lingkungan

dengan lamanya kegiatan eksploitasi pertambangan.

Wilayah lokasi pertambangan dan sekitarnya merupakan daerah

tangkapan air Sungai Napal yang digunakan masyarakat Pekon/Desa

Sidoharjo. Daerah tangkapan air tersebut yang umumnya merupakan

ekosistem hutan memberikan manfaat hidrologis berupa aliran sungai

untuk digunakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan airnya untuk

kebutuhan air minum, rumah tangga, dan pertanian. Dengan adanya

pertambangan yang mengakibatkan kualitas air sungainya berada dalam

kondisi tercemar sedang, maka nilai manfaatnya berkurang. Nilai manfaat

air tersebut dapat tiba-tiba hilang apabila terjadi kecelakaan, kelalaian,

atau kesalahan dalam operasi pertambangan. Peluang terjadinya

pencemaran air permukaan akibat pertambangan yang mencapai 70%

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 9: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

54

merupakan resiko lingkungan yang harus dihadapi oleh masyarakat (EPA,

1995). Besaran nilai resiko lingkungan tersebut dianalisis dengan

pendekatan biaya pengadaan air.

Sungai Napal merupakan sungai yang langsung bermuara ke laut,

dengan jarak dari pertambangan hingga muara (laut) relatif dekat, yakni

hanya kurang lebih berjarak 20km, maka bahan-bahan pencemar tersebut

relatif akan langsung masuk ke dalam ekosistem pesisir. Padahal bahan-

bahan kimia yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan seperti logam

berat, sianida, dsb pada umumnya merupakan bahan yang sulit terurai,

bahkan cenderung akan terakumulasi dalam tubuh mahluk hidup dan

menimbulkan berbagai kerusakan dalam tubuh mahluk hidup tersebut

(Klaassen, Amdur and Doull, 1986). Berdasarkan hal tersebut maka biota

air yang terdapat pada ekosistem Sungai Napal dan yang hidup di pesisir

laut tempat bermuaranya Sungai Napal diduga akan dapat

membahayakan kehidupan yang ada di dalamnya, namun demikian hal ini

masih perlu dibuktikan secara ilmiah.

Penurunan kualitas air tersebut menjadi biaya sosial yang harus

ditanggung oleh masyarakat. Manfaat ekosistem berupa jasa lingkungan

air yang sebelum pertambangan dibuka masih cukup memenuhi

kebutuhan air masyarakat, tetapi dengan terjadinya pencemaran maka

sebagian dari manfaat tersebut hilang dan menjadi biaya sosial yang juga

harus ditanggung oleh masyarakat.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 10: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

55

Tabel 6. Hasil Analisis Keberadaan Plankton di Sekitar Lokasi Pertambangan Emas PT NUP No Familla No Spesies WA X1 X2 N NL1 X1 X2 H PC1 X1 X2 H PC2 X1 X2

1 Fragillriaceae 1 Synedra sp 1 0.01 -4.61 -0.05 1 0.02 -3.93 -0.08 0 0.1 -2.3 -0.23 1 0.02 -3.93 2 Fragillaria sp 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0.05 -3 -0.15 0 0 0

2 Zygnemataceae 3 Spirogyra sp 4 0.04 -3.22 -0.13 5 0.1 -2.32 -0.23 0 0 0 0 5 0.1 -2.32 4 Mougeotia sp 1 0.01 -4.61 -0.05 4 0.08 -2.55 -0.2 0 0 0 0 5 0.1 -2.32 3 Spathialidae 5 Homalozoon sp 8 0.08 -2.53 -0.2 7 0.14 -1.99 -0.27 4 0.07 -2.71 -0.18 17 0.33 -1.1 4 Naviculaceae 6 Amphora sp 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0.07 -2.71 -0.18 0 0 0 5 Tribonemaceae 7 Tribonema sp 4 0.04 -3.22 -0.13 3 0.06 -2.83 -0.17 0 0 0 0 1 0.02 -3.93 6 Scytonemataceae 8 Plectonema sp 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0.05 -3 -0.15 0 0 0

7 Melosiraceae 9 melosira sp 1 0.01 -4.61 -0.05 5 0.1 -2.32 -0.23 5 0.08 -2.48 -0.21 0 0 0 8 Kyirodicyaceae 10 pediastrum sp 1 0.01 -4.61 -0.05 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0.02 -3.93 9 Tabellariaceae 11 tabellaria sp 0 0 0 0 1 0.02 -3.93 -0.08 3 0.05 -3 -0.15 0 0 0

10 Oocystaceae 12 pachyclodon sp 4 0.04 -3.22 -0.13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 Closteriopsis 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0.07 -2.71 -0.1 2 0.04 -3.24

11 Chroorococcaceae 14 Arthrospira sp 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0.02 -4.09 -0.07 0 0 0

12 Codonellidae 15 Bronchionus sp 0 0 0 0 1 0.02 -3.93 -0.08 0 0 0 0 0 0 0 13 Slrrellaceae 16 surirella sp 63 0.63 -0.46 -0.29 13 0.25 -1.37 -0.35 12 0.2 -1.61 -0.32 6 0.12 -2.14 14 Desmidaaceae 17 Desmidium sp 1 0.01 -4.61 -0.05 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 Coscinodiscaceae 18 Cyclotella sp 3 0.03 -3.51 -0.11 4 0.08 -2.55 -0.02 0 0 0 0 0 0 0 16 Osciihaforiaceae 19 Oscililaria sp 0 0 0 0 1 0.02 -3.93 -0.08 0 0 0 0 0 0 0

20 techodesmium sp 1 0.01 -4.61 -0.05 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0.02 -3.93

17 Trachelidae 21 Diplois sp 0 0 0 0 1 0.02 -3.93 -0.08 3 0.05 -3 -0.15 0 0 0 18 Egugieneceae 22 trechelomonas sp 0 0 0 0 1 0.02 -3.93 -0.08 0 0 0 0 0 0 0

23 Lepcoinelis sp 0 0 0 0 4 0.08 -2.66 -0.02 0 0 0 0 0 0 0 19 Cladophoraceae 24 Basicladia sp 1 0.01 -4.61 -0.05 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 Protococeaceae 25 protococcus sp 1 0.01 -4.61 -0.05 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 Epithemiaceae 26 Rhopalodia sp 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0.05 3 -0.15 0 0 0 27 Epithemia sp 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0.02 -4.09 -0.07 4 0.08 -2.55

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 11: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

56

Tabel 6. (Lanjutan) No Familla No Spesies WA X1 X2 N NL1 X1 X2 H PC1 X1 X2 H PC2 X1 X2

22 Shacodina 28 Amoeba sp 6 0.06 -2.81 -0.17 0 0 0 0 8 0.13 -2.01 -0.27 7 0.14 -1.99 Palmellaceae 29 Sphaeracystis sp 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0.02 -3.93 Jumlah Faksa 100 51 60 51 Fi 1 1 1 1 Ln pl -42.1 -89.7 -35.3 H -55.8 -1.52 -2.3 -2.45 H' 1.52 2.3 2.45

Keterangan : Berdasarkan hasil perhitungan indek diversitas Shannon Wlener (1) menunjukan bahwa perairan tersebut di bawah ini adalah sebagai berikut WA Way Asahan (H=1.62) tercemar sedang NL1 Napal 1 (H=2.3)tercemar sedang PC1 Picung1 (H=2.45) tercemar sedang PC2 Picung 2 (H=2.1) tercemar sedang

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 12: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

57

Tabel 7. Hasil Analisis Keberadaan Benthos di Sekitar Lokasi Pertambangan Emas PT NUP No Phylum No Spesies Wa X1 X2 H Nl1 X1 X2 H Pc1 X1 X2 H Pc2 X1 X2 H

1 Protozoa 1 Homalozoon sp 4 0.093 -2.27 -0.2 1 0.02 -4.06 -0.07 3 0.058 -2.85 -0.16 2 0.06 -2.8 -0.17 2 Rhizophrysis sp 2 0.047 -3.07 -0.1 3 0.05 -2.96 -0.15 2 0.038 -3.26 -0.13 5 0.15 -1.89 -0.286 3 Spirulina sp 0 0 0 0 2 0.02 -3.37 -0.12 1 0.019 -3.95 -0.08 1 0.03 -3.5 -0.106 4 Chernydophys sp 1 0.023 -376 -0.1 1 0.02 -4.06 -0.07 1 0.019 -3.95 -0.08 1 0.03 -3.5 -0.106 5 Chrysococcus sp 1 0.023 -3.76 -0.1 5 0.09 -2.45 -0.21 2 0.038 -3.26 -0.13 1 0.03 -3.5 -0.106 6 Syncrypta sp 1 0.023 -3.76 -0.1 2 0.03 -3.37 -0.12 1 0.019 -3.95 -0.08 1 0.03 -3.5 -0.106 7 Ulotrichia sp 0 0 0 0 1 0.02 -4.06 -0.07 0 0 0 0 0 0 0 0 2 Annelida 8 Miciodrile sp 1 0.023 -3.76 -0.1 3 0.05 -296 -0.15 2 0.038 -3.26 -0.13 1 0.03 -3.5 -0.106 9 Tubpex sp 3 0.07 -2.66 -0.2 2 0.03 -3.37 -0.12 3 0.058 -2.85 -0.16 1 0.03 -3.5 -0.106 10 Naiscommunis sp 3 0.07 -2.66 -0.2 2 0.01 -3.37 -0.12 3 0.058 -2.85 -0.16 1 0.03 3.5 -0.106 3 Nematoda 11 Rhabdithis sp 24 0.581 -0.54 -0.3 35 0.6 -0.51 -9.3 32 0.015 -0.49 -0.3 16 0.48 -0.72 -0.351 4 Ashcelmirithes 12 Segita sp 2 0.047 -3.07 -0.1 1 0.02 -4.06 -0.07 2 0.038 -3.26 -0.13 3 0.09 -2.4 -0.218 Jumlah taksa 43 58 52 33 Pi 1 1 1 1 Ln pi -29.4 -4.57 -33.9 -32.3 H -1.5 -1.57 -1.52 -1.766 H' -1.5 1.6 1.5 1.77

Keterangan : Berdasarkan hasil perhitungan indek diversitas Shannon Wlener (1) menunjukan bahwa perairan tersebut di bawah ini adalah sebagai berikut : WA Way Asahan (H=1.5) tercemar sedang NL1 Napal 1 (H=1.6)tercemar sedang PC1 Picung1 (H=1.5) tercemar sedang PC2 Picung 2 (H=1.77) tercemar sedang

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 13: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

58

Hasil wawancara dengan masyarakat yang menjadi responden

terdapat tiga upaya yang dilakukan untuk memperoleh sumber air apabila

terjadi resiko lingkungan yang menyebabkan air sama sekali tidak dapat

dimanfaatkan. Ketiga upaya tersebut adalah membuat sumur, mencari

sumber air baru terdekat, dan membeli air. Persentase kesediaan

membayar (willingness to pay, WTP) untuk membuat sumur baru disajikan

pada Gambar 7.

Gambar 7. Kesediaan Membayar Masyarakat Untuk Membuat Sumur

Gambar 7 menunjukkan bahwa semakin tinggi biaya pembuatan

sumur, maka semakin rendah persentase jumlah masyarakat yang

bersedia membayar. Biaya pembuatan sumur antara Rp.250.000,- sampai

dengan Rp.750.000,- mencapai hampir 60%. Dengan jumlah penduduk

yang terkena dampak mencapai 1921 jiwa pada tahun 2008, maka nilai

pengadaan air melalui pembuatan sumur mencapai Rp. 1.104.575.000,-

/tahun.

Persentase kesediaan membayar masyarakat untuk mencari

sumber air baru disajikan pada Gambar 8. Gambar 8 menunjukkan

semakin tinggi biaya untuk mencari sumber air baru, maka semakin kecil

persentase jumlah masyarakat yang bersedia membayar. Kesediaan

membayar masyarakat untuk mengambil air dari sumber air baru sebesar

Rp7.500,-/bulan mencapai 57%. Pengambilan air dari sumber air baru

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 14: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

59

terdekat dapat dilakukan dengan menyambungkan pipa air ke sumber air

yang dikelola secara bersama. Kesediaan membayar untuk mendapatkan

sumber air baru ini merupakan biaya kompensasi bulanan yang

dibayarkan kepada pengelola. Dengan jumlah penduduk yang terkena

dampak mencapai 1921 jiwa pada tahun 2008, maka nilai pengadaan air

melalui sumber air baru mencapai Rp. 20.170.500/bulan atau

Rp242.046.000,-/tahun.

Gambar 8. Kesediaan Membayar Masyarakat Untuk Mencari

Sumber Air Baru

Upaya untuk pengadaan air dilakukan dengan cara membeli air.

Persentase kesediaan membayar masyarakat untuk membeli air disajikan

pada Gambar 9. Gambar 9 menunjukkan semakin tinggi biaya untuk

membeli air, maka semakin kecil persentase jumlah masyarakat yang

bersedia membayar. Kesediaan membayar masyarakat untuk membeli air

antara Rp. 2.500,- sampai dengan Rp. 7.500,- mencapai 57%. Adapun

rata-rata nilai kesediaan membayarnya adalah Rp.17.500,-/bulan. Dengan

jumlah penduduk yang terkena dampak mencapai 1921 jiwa pada tahun

2008, maka nilai pengadaan air dengan cara membeli mencapai Rp

Rp20.170.500/bulan atau Rp242.046.000,-/tahun. Nilai ini sama dengan

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 15: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

60

nilai kesediaan membayar untuk mendapatkan air dengan mencari

sumber baru.

Gambar 9. Kesediaan Membayar Masyarakat Untuk Membeli Air

Nilai pengadaan air yang diestimasi tersebut belum memasukkan

dampak kesehatan akibat pencemaran air, padahal berdasarkan hasil

wawancara terhadap masyarakat yang berada di sekitar pertambangan

dan masyarakat yang ada di sepanjang Sungai Napal memperlihatkan

bahwa sejak beroperasinya pertambangan, masyarakat telah merasakan

bahwa terjadi pencemaran air yang menyebabkan munculnya berbagai

penyakit yang sering muncul di sekitar areal pertambangan emas

sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 10.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa rata-rata biaya yang

dibutuhkan untuk pengobatan apabila terjadi sakit adalah Rp. 30.000,-

/orang/tahun, sehingga estimasi total untuk biaya pengobatan sebesar Rp.

59.310.875,-/tahun. Proses penyembuhan memerlukan waktu selama 7

hari. Apabila rata-rata pendapatan per hari penduduk mencapai

Rp.30.000,- dan proses penyembuhan memerlukan waktu selama 7 hari,

maka maka kerugian ketika tidak bekerja mencapai Rp. 470.645.000,-

/tahun.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 16: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

61

Gambar 10. Penyakit yang timbul di sekitar pertambangan emas

Estimasi nilai resiko lingkungan akibat pertambangan emas di Desa

Sidoharjo selama jangka waktu pertambangan disajikan pada Tabel 8.

Total resiko lingkungan akibat pertambangan emas selama jangka waktu

kegiatan pertambangan adalah Rp. 12.562.859.750,-. Nilai ini tentunya

belum memasukkan nilai kerusakan bentang lahan, biodiversitas, dan jasa

lingkungan lainnya, sehingga apabila dihitung maka nilai resiko lingkungan

akan lebih besar.

Tabel 8. Estimasi Nilai Resiko Lingkungan Akibat Pertambangan Emas

No Dampak/Resiko Lingkungan Akibat Pertambangan Emas

Nilai Estimasi /tahun (Rp)

Nilai Estimasi Resiko

Lingkungan (Rp)

1 Degradasi Sumber Air Pengadaan sumur 276.143.750 Pencarian sumber air baru 242.046.000 3.146.598.000

Membeli air 242.046.000 3.146.598.000 2 Gangguan Kesehatan Biaya pengobatan 57.630.000 749.190.000 Kehilangan pendapatan karena sakit 403.410.000 5.244.330.000

Total Resiko Lingkungan 12.562.859.750 Catatan: Nilai Estimasi Resiko Lingkungan dihitung selama jangka waktu

kegiatan pertambangan (13 tahun)

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 17: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

62

Adanya pencemaran air dan gangguan kesehatan masyarakat

menunjukkan bahwa kegiatan pertambangan emas yang dilakukan belum

menunjukkan kegiatan pertambangan berkelanjutan, yang menghendaki

keseimbangan antara dimensi ekonomi, dimensi ekologis, dan dimensi

sosial budaya dalam pertambangan.

5.3.3. Estimasi Premi Asuransi Lingkungan

Estimasi nilai total resiko lingkungan akibat kegiatan pertambangan

emas di kawasan PT NUP sebesar Rp 12.562.859.750,- diasumsikan

merupakan nilai kerugian harapan total. Apabila peluang terjadinya

kerusakan terhadap sumber air yang sekaligus berdampak terhadap

gangguan kesehatan masyarakat sebesar 70% sesuai hasil riset EPA

(1995), maka nilai kerugian harapan yang mungkin terjadi sebesar

Rp8.794.001.825,- selama 13 tahun jangka waktu kegiatan

pertambangan. Dengan jumlah masyarakat tertanggung yang potensial

terkena dampak 1921 jiwa orang, maka nilai premi murni adalah Rp.

676.461.679 /tahun. Apabila biaya manajemen asuransi oleh perusahaan

asuransi mencapai 30% dari nilai premi murni, maka premi yang harus

dibayarkan per tahun adalah Rp. 966.373.827,- per tahun. Perhitungan

estimasi nilai produksi dan premi asuransi disajikan pada Tabel 9.

Persentase kerugian harapan terhadap nilai penjualan kotor serta

premi murni terhadap nilai produksi masing-masing hanya mencapai

1,91%. Adapun persentase premi yang dibayarkan terhadap nilai produksi

emas dan perak hanya mencapai 2,72%. Apabila nilai laba bersih

mencapai 50% dari nilai produksi per tahun, persentase premi yang

dibayarkan terhadap estimasi nilai laba bersih mencapai 5,44%. Kecilnya

persentase premi yang harus dibayarkan dibandingkan dengan

keuntungan ekonomi yang diperoleh menunjukkan bahwa asuransi

lingkungan layak diterapkan dalam pengendalian resiko lingkungan akibat

pertambangan emas. Bagi pengusaha pertambangan dengan

membayarkan sejumlah premi, maka kegiatan usahanya dapat berjalan

lebih aman karena jika sewaktu-waktu terjadi resiko lingkungan yang tidak

diharapkan, maka ada pihak ketiga (perusahaan asuransi) yang menjamin

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 18: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

63

biaya kerugian yang terjadi. Apabila resiko lingkungan dapat dikendalikan

dan tidak terjadi kerugian, maka premi yang dibayarkan menjadi investasi

yang dapat menjadi tambahan pendapatan di akhir kegiatan

penambangan. Perusahaan asuransi pun dalam mengeluarkan polis

asuransi mengeluarkan syarat-syarat yang harus ditaati oleh perusahaan

tertanggung, misalnya adanya syarat untuk menerapkan teknologi

pertambangan yang aman bagi lingkungan dan memonitor

pelaksanaannya dalam periode waktu tertentu. Dalam hal ini perusahaan

asuransi dapat membatalkan klaim asuransi apabila perusahaan

tertanggungnya melanggar syarat dan ketentuan yang diatur dalam polis

asuransi lingkungan.

Tabel 9. Estimasi Nilai Produksi dan Premi Asurani Lingkungan No Estimasi Nilai Produksi dan Premi Asuransi Nilai Satuan A 1 Total Resiko Lingkungan 12,562,859,750 rupiah 2 Jumlah tertanggung 1,921 orang 3 Peluang terjadinya resiko lingkungan 70% 4 Kerugian Harapan 8,794,001,825 5 Nilai Premi Murni 676,461,679 Rp/tahun 6 Biaya Manajemen Asuransi 30% 7 Premi yang harus dibayarkan 966,373,827 rupiah/tahun

B Penjualan Emas dan Perak 1 Cadangan emas 1537.92 kg 2 Cadangan Perak 2.5426 kg 3 Estimasi Harga Emas 300,000 rupiah/gram 4 Estimasi Harga Perak 30,000 rupiah/gram 5 Nilai Produksi Emas dan Perak 461,452,278,000 rupiah 6 Estimasi Nilai Produksi Emas & Perak per tahun 35,496,329,077 7 Laba Bersih (50% nilai produksi per tahun) 17,748,164,538

C Perbandingan Kerugian Harapan/Nilai Produksi Emas-Perak 1.91% Premi Murni/Nilai Produksi Emas-Perak 1.91% Premi yang Dibayarkan/Nilai Produksi Emas 2.72% Premi yang Dibayarkan/Laba Bersih 5%

Adanya pemantauan dalam pengendalian resiko lingkungan akibat

pertambangan melalui instrumen asuransi lingkungan pada akhirnya akan

meningkatkan kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungannya

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Page 19: V. ESTIMASI NILAI RESIKO LINGKUNGAN KEGIATAN … · pertambangan emas yang dilakukan. Kegiatan ekploitasi tambang yang menggunakan bahan kimia berpengaruh terhadap penurunan kualitas

64

(green company). Perkembangan sikap masyarakat di dunia terhadap

pentingnya mengintegrasikan aspek lingkungan dalam pengelolaan

pertambangan emas secara tidak langsung memberikan nilai positif

terhadap citra kinerja perusahaan. Citra terhadap kinerja yang makin baik

dan positif berpengaruh terhadap keberlanjutan perusahaan. Adanya

upaya pengendalian resiko lingkungan secara sosial akan menjamin rasa

aman bagi masyarakat sehingga potensi konflik dapat dihindari.

Konsumen pengguna hasil tambang yang kedepan cenderung bersifat

sebagai greener costumers akan lebih memilih hasil tambang yang

berasal dari usaha tambang yang dikelola secara berkelanjutan daripada

usaha tambang yang dianggap merusak lingkungan hidup.

5.3.3. Kesimpulan

Kegiatan pertambangan emas memiliki resiko terhadap lingkungan,

terutama pencemaran terhadap air permukaan dan gangguan kesehatan

masyarakat. Resiko lingkungan yang merupakan kerugian harapan akibat

dampak negatif pertambangan dapat dikendalikan dengan asuransi

lingkungan. Dengan premi asuransi lingkungan yang relatif kecil terhadap

nilai produksi yang diperoleh, maka asuransi lingkungan layak untuk

diterapkan dalam kegiatan pertambangan emas. Dengan membayarkan

premi yang lebih kecil dari nilai produksi yang diperoleh, perusahaan akan

mendapatkan manfaat yang lebih besar terutama adanya jaminan

pertanggungan biaya oleh pihak ketiga (asuransi) apabila sewaktu-waktu

terjadi resiko lingkungan yang tidak diduga (uncertainty). Selain

memberikan rasa aman bagi kegiatan usaha, asuransi lingkungan juga

mendorong perusahaan untuk menjalankan usahanya menggunakan

sistem manajemen dan teknologi yang aman bagi kelestarian fungsi

lingkungan hidup.

Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com)