uya.docx
TRANSCRIPT
KLT
KLT fitokimia tumbuhan Daun Jambu Mente (Anacardium occidentale L) Asal Desa Manggalung, Kecamatan Mandalle,
Kabupaten Pankep
Oleh :
NAMA : SURYA BULANDARI R
STAMBUK : 15020130270
KELAS : C.10
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : MULIYANI
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran
berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan komponen dalam
medium tertentu. Pada kromatografi, komponen-komponennya akan
dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase
diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak
akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah
tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang
mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat
(Sianita,2008).
KLT (Kromatografi lapis tipis) dapat digunakan untuk
memisahkan senyawa – senyawa yang sifatnya hidrofobik seperti
lipida – lipida dan hidrokarbon yang sukar dikerjakan dengan
kromatografi kertas. KLT (Kromatografi lapis tipis) juga dapat berguna
untuk mencari eluen untuk kromatografi kolom, analisis fraksi yang
diperoleh dari kromatografi kolom, identifikasi senyawa secara
kromatografi, dan isolasi senyawa murni skala kecil (Sianita,2008).
Untuk itu KLT (Kromatografi lapis tipis) sangat penting dalam
bidang farmasi selain digunakan untuk analisis kuantitatif senyawa,
KLT (Kromatografi lapis tipis) juga digunakan untuk menganlisis
bahan-bahan farmasi yang dicurigai mengandung bahan-bahan
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
berbahaya misalnya seperti analisis jamu yang mengandung Bahan
Kimia Obat (BKO). Oleh karena itu KLT (Kromatografi lapis tipis) ini
sangat penting untuk dilakukan sebagai dasar seorang farmasis.
I.2. Maksud dan tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan
memahami metode penentuan senyawa kimia secara kromatografi
lapis tipis.
I.2.2 Tujuan
Untuk mengetahui untuk memisahkan senyawa kimia yang
terdapat pada tanaman gamal (Glircidia leunt) dengan
menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan pereaksi
spesifik.
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kromatografi adalah Suatu metoda untuk separasi yang
menyangkut komponen suatu contoh di mana komponen dibagi-
bagikan antara dua tahap, salah satu yang mana adalah keperluan
selagi gerak yang lain . (Lide, 2001)
Kromatografi lapis Tipis (KLT) adalah suatu metode analisis
yang digunakan untuk memisahkan campuran suatu senyawa secara
cepat dan sederhana. Prinsipnya didasarkan atas adsorpsi dan partisi.
Pemisahan dipengaruhi oleh fase gerak dan fase diam. Fase gerak
dapat memisahkan senyawa karena adanya perbedaan konstanta
dielektrik (Anonim, 2015).
Pemisahan campuran dengan cara kromatografi didasarkan
pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang
bercampur pada medium tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari
pemisahan secara kromatografi dapat kita temui pada rembesan air
pada dinding yang menghasilkan garis-garis dengan jarak ternentu
(Sukarmin, 2004).
adsorpsi Chromatography telah membantu untuk menandai
komposisi kelompok minyak mentah dan produk hidrokarbon sejak
permulaan abad ini. Jenis dan sanak keluarga jumlah kelas hidrokarbon
tertentu di (dalam) acuan/matriks dapat telah efek dalam pada atas
pencapaian dan mutu dari produk hidrokarbon dan dua orang metoda
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
test standard telah digunakan sebagian besar dari tahun ke tahun
(ASTM D2007, ASTM D4124). adsorpsi indikator Yang berpijar ( FIA)
metoda ( ASTM D1319) telah melayani untuk di atas 30 tahun sebagai
metoda pejabat dari minyak tanah industri untuk mengukur yang
mengandung parafin, olefinic, dan isi bahan bakar pancaran dan bensin
berbau harum. Teknik terdiri dari dalam pemindahan mencicip di
bawah iso-propanol memaksa melalui suatu kolom tanah kerikil 'gel'
agar-agar ramai; sesak di (dalam) kehadiran tentang indikator berpijar
dikhususkan untuk masing-masing keluarga hidrokarbon. Di samping
penggunaan tersebar luas nya, adsorpsi indikator berpijar mempunyai
banyak ( Speight, 2006)
zat penjerap merupakan fase stasioner, berupa bubuk halus
dibuat serba rata dan tipis diatas lempeng kaca. Fase diam yang umum
digunakan yaitu silica gel, baik yang normal fase maupun reserved
fase. Pada KLT komponen bergera dengan kecepatan yang berbeda-
beda mengikuti naiknya fase gerak (eluen), karena adanya daya serap
adsorben pada komponen tidak sama, maka komponen bergerak
dengan kecepatan berbeda dan hal inilah yang menyebabkan
terjadinya pemisahan. Perbandingan kecepatan permukaan dari pelarut
dengan jarak yang ditempuh oleh senyawa terlarut merupakan dasar
untuk mengidentifikasi komponen-komponen yang terdapat dalam
ekstrak atau campuran tersebut (Anonim, 2012).
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
Penentuan jumlah komponen senyawa dapat dideteksi dengan
kromatografi lapis tipis (KLT) dengan menggunakan plat KLT yang
sudah siap pakai. Terjadinya pemisahan komponen-komponen pada
KLT dengan Rf tertentu dapat dijadikan sebagai panduan untuk
memisahkan komponen kimia tersebut dengan menggunakan kolom
kromatografi dan sebagai fasa diam dapat digunakan silika gel dan
eluen yang digunakan berdasarkan basil yang diperoleh dari KLT dan
akan lebih baik kalau kepolaraan eluen pada kolom kromatografi sedikit
dibawah kepolaran eluen pada KLT (Sofia, 2006)
Pada hakekatnya KLT merupakan metoda kromatografi cair
yang melibatkan dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Fasa
geraknya berupa campuran pelarut pengembang dan fasa diamnya
dapat berupa serbuk halus yang berfungsi sebagai permukaan
penyerap (kromatografi cair-padat) atau berfungsi sebagai penyangga
untuk lapisan zat cair (kromatografi cair-cair). Fasa diam pada KLT
sering disebut penyerap walaupun berfungsi sebagai penyangga untuk
zat cair di dalam sistem kromatografi cair-cair. Hampir segala macam
serbuk dapat dipakai sebagai penyerap pada KLT, contohnya silika gel
(asam silikat), alumina (aluminium oksida), kiselgur (tanah diatomae)
dan selulosa. Silika gel merupakan penyerap paling banyak dipakai
dalam KLT (Iskandar, 2007)
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
II.1 Klasifikasi (ITS.2015)
Gamal diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Fabalci
Famili : Fobaceae
Genus : Glircidia Launt
Spesies : Gliadia seopium.
II.2 Nama Daerah
Nama daerah dari tumbuhan gamal (Glircidia Leunt) Makassar
(cingke) bugis (cangke) dan pangkep (cangke) semarang ( gamal) , jawa (
gamal) semarang (gamal) (Edeoga.2015) .
II.3 Khasiat
Daun gamal berkhasiat sebgai obat rematik , diuretik , epilepsi
(Edeoga,2005) .
II.4 Morfologi
Glircidia Launt, berbentuk pohon berwarna agak kecoklatan,
batang berkayu, silindris, permukaan kasar. Daun merupakan dau
tunggal yang hanya tumbuh diujung-ujung ranting. Merupakan daun
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
tidak lengkap karenahanya memiliki tangkai daun dan helaian daun,
lazimnya disebut daun bertangkai pendek ( 1,5-3 cm).helaian daun
tunggal berwarna hijau kekuningan sampai hijau tua kecoklatan,
panjang 4 cm-22 cm,lebar 2 cm-15 cm ujung daun membulat tidak
membentuk sudut sama sekali (Steenis,1981).
II.3 Kandungan Kimia
Beberapa komponen kimia yang terdapat pada tanaman yang
berkhasiat sebagai obat diantaranya:
1. Alkaloid
Alkaloid yaitu senyawa kimia yang biasa ditemukan pada
tumbuhan dan digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan
obat, misalnya morphin, atropin, dan codein. Alkaloid dapat
menembus barier darah otak (blood-brain barrier), apabila
kandungan alkaloid berlebihan dalam tubuh maka alkaloid dapat
menyebabkan kerusakan hati (Harbone, 1987).
2. Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa polar sehingga flavonoid
dapat larut dalam pelarut polar seperti etanol, metanol, aseton,
dimetil sulfoksida (DMSO), dimetil fonfamida (DMF), dan air.
Flavonoid merupakan senyawa kimia yang bekerja sebagai
antioksidan, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C
(meningkatkan efektivitas vitamin C), antiinflamasi,menghambat
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
pertumbuhan tumor, dan mencegah keropos tulang (Harbone,
1987).
3. Tanin
Tanin merupakan senyawa fenolik yang kerjanya bersifat
adstringen (menciutkan selaput usus/ pengelat) yang dapat
mengurangi kontraksi usus, menghambat diare, mengurangi
penyerapan, dan melindungi usus dengan cara melapisi
permukaan lumen (Harbone, 1987).
4. Saponin
Saponin adalah suatu glikosida triterpana dan sterol yang
mungkin terdapat pada banyak tanaman. Kata saponin berasal dari
bahasa Latin “sapo” yaitu suatu bahan yang akan membentuk busa
jika dilarutkan dalam larutan yang encer. Saponin berfungsi
sebagai ekspektoran, kemudian emetikum jika dikonsumsi dalam
jumlah yang besar. Saponin juga merupakan senyawa kimia yang
dapat menyebabkan sel darah merah terganggu akibat dari
kerusakan membran sel, menurunkan kolestrol plasma, dan dapat
menjaga keseimbangan flora usus, serta sebagai antibakteri
(Harbone, 1987).
5. Kuinon
Kuinon merupakan senyawa berwarna dan memiliki
kromofor dasar seperti kromofor pada benzikuinon, naftokuinon,
antrakuinon, dan kuionon isoprenoid, serta bersifat menghilangkan
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
rasa sakit.Daun johar mengandung alkaloid, steroid, triterpenoid,
saponin, flavonoid,dan tanin. Bagian tanaman yang diduga sebagai
bahan untuk mengatasi koksidiosis adalah daunnya yang
mengandung betulin, betulin merupakan komponen kimia dari
golongan triterpenoid, yang masuk dalam turunan saponin.
Variasi kandungan kimia tumbuhan obat (in vivo) disebabkan oleh :
- Genetik (bibit)
- Lingkungan (tempat tumbuh, iklim)
- Rekayasa agronomi
- Panen (waktu dan pasca panen)
Tahapan pembuatan simplisia yang baik
1. Pengumpulan bahan (panen)
2. Sortasi basah
3. Pencucian
4. Sortasi kering
5. Perajangan
6. Pengeringan
7. Penyimpanan
Skrining adalah suatu metode untuk menguji ada atau tidak ada
senyawa kimia (Harbone,1987).
Skrining adalah langka awal pengujian terhadap pengujian simplisia
atau bahan mentah dari suatu pengujian sampel tumbuhan (Harbone,
1987).
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
1. Uji Metabolit Sekunder
a. Identifikasi alkaloid dengan metode Culvenor-Fitzgerald Sampel
dicampur dengan 5 ml kloroform kemudian dipanaskan, dikocok
dan disaring. Ditambahkan 5 tetes asam sulfat 2 N pada
masing-masing filtrat, kemudian kocok dan didiamkan.
Bagian atas dari masing-masing filtrat diambil dan diuji dengan
pereaksi Meyer, Wagner, dan Dragendorf. Terbentuknya
endapan jingga, cokelat, dan putih menunjukkan adanya alkaloid
(Harborne, 1987).
b. Identifikasi Flavonoid (Harborne, 1987)
Serbuk ditmbahkan FeCl3 dengan HCl P, jika terjadi warna
merah menunjukkan adanya flavonoid (Harborne, 1987).
c. Identifikasi Saponin
Serbuk dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan 10
mL air panas, dinginkan kemudian kocok kuat-kuat selama 10
detik, terbentuk buih, lalu tambahkan 1 tetes asam klorida 2N,
buih tidak hilang (Harborne, 1987).
d. Identifikasi Steroid
Sampel diekstrak dengan etanol dan ditambah 2 ml asam
sulfat pekat dan 2 ml asam asetat anhidrat. Perubahan warna dari
ungu ke biru atau hijau menunjukkan adanya steroid (Harborne,
1987).
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
e. Identifikasi Tanin
Sampel didihkan dengan 20 ml air lalu disaring.
Ditambahkan beberapa tetes feriklorida 1% dan terbentuknya
warna coklat kehijauan atau biru kehitaman menunjukkan adanya
tanin (Edeoga, 2005).
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
BAB III
PROSEDUR KERJA
III.1. Alat
Alat yang digunakan yaitu Tabung reaksi, rak tabung, sikat
tabung, tissu, alumunim foil,dan cawan porselin
III.2. Bahan
Bahan yang digunakan yaitu etanol 96%, kertas saring,
alumunium foil.
III.3.Cara Kerja
Metode Maserasis
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan ditimbang
serbuk gamal 100 gram dimasukkan dalam toples dimasukkan etanol
96% hingga tinggi cairannya 1,5 kali tinggi serbuk toples dibiarkan
selama beberapa hari disaring kemudiaan di uapkan.
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
IV.1 Data Pengamatan
No. Pengamatan Sampel 1 Sampel 2
1. Metode ekstraksi
2. Bobot sebelum diekstraksi gram gram
3. Bobot kering gram gram
4 Persebtase % ekstrak % %
5 Jumlah cairan penyari 500 ml 500ml
6 Jumlah ekstrak cair
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
BAB V
PEMBAHASAN
Skirining fitokimia sebagai proses dimana dilakukan pengujian untuk
menguji keberadaan senyawa kimia yang berkhasiat sebagai metabolit
skunder gamal (Glircidia Leunt) sebagi obat dieretik rematik dan eplepsi.
Tanin menjadi senyawa fenolik yang mengikat gugus OH yang
kerjanya bersifat adstringen (menciutkan selaput usus/ pengelat).
Alkaloid yaitu senyawa kimia yang biasa ditemukan pada tumbuhan
dan digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan obat biasanya
ditandai dengan rasa pahit , misalnya morphin, atropin, dan codein..
Saponin adalah suatu glikosida triterpana dan sterol yang mungkin
terdapat pada banyak tanaman.
Dalam skirining sampel daun gamal (Glircidia Leunt) kali ini
ditemukan bahwa sampel tersebut mengandung tanin (+) di tandai dengan
pengujian penambaha FeCl3 warnanya menjadi hijau. Dimana hasil dari
skrining tersebut akan dijadikan dasar untuk pengujian berikutnya.
Sedangkan pada pengujian pirogalotanin dengan penambahan
FeCl3 tidak menghasilkan warna biru (-) pada uji dioksiantrakinon
denganpenambahan KOH 10% dan etanol 95% tidak menghasilkan warna
merah tidak terjadi perubahan wara merah begitupun pada pengujian
alkaloid dengan penggunaan pereaksi mayer dan bauchardat dan
drangendroff juga negatif dan pada sampel juga tidak mengandung
steroid , saponin begitupun pada pngujian flanoid yang menunjakan (-)
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
Dari hasil yang yang didapat bahwa gamal mengandung tanin
dimana tanin akan dilakukan pengujian selanjut untuk menguji khasiat dari
senyawa yang terkandung di dalamnya dimana tanin sendiri memiliki
banyak khasia bagi kesehatan salah satunya adalah dapat mengurangi
kontraksi usus, menghambat diare, mengurangi penyerapan, dan
melindungi usus dengan cara melapisi permukaan lumen.
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
BAB VI
KESIMPULAN
VI.1 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa Daun gamal (Glircidia Leunt) menghasilkan ekstrak secara
maserasi dan soxhletasi adalah gram dan gram.
VI.2 SARAN
Sebaiknya praktikan bekerja dengan mengefisienkan waktu.
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2015.Praktikum Fitokimia I.UMI :Makassar
Edeoga, H.O., D.E. Okwu & B.O. Mbaebie. 2005. Phytochemical Constituents of Some Nigerian Medicinal Plants. African Journal of Biotechnology. 4 (7), pp 685-688. http://www.academicjournals.org /AJB
Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia.Penuntun Cara ModernMenganalisis Tumbuhan. Terjemahan K. Padmawinata & I. Soediro, Penerbit ITB, Bandung.
Heyne, K., (1987), Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid 3, Departemen Kehutanan, Jakarta.
Kardono, L.B.S., Angehofer C.K., Tsauri S., Padmawinata K., Pezzuto J.M. & Kinghorn D.1991. Cytotoxic and antimalarial constituents of the roots of Eurycoma longifolia. Journ. Nat. Prod.
Steenis Van, C.G.G.J. 1978. Flora. P.T. Pradnya. Paramita Jakarta.
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
SKEMA KERJA
Identifikasi alkaloid
Ekstrak + methanol
Ditetesi
pereaksi Mayer membentuk endapan kuning.
pereaksi Dragendorff membentuk endapan kuning jingga
Pereaksi BauchardatS membentuk endapan coklat
diamati
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
identifikasi tanin
a) KatekolSampel
ditambahakan FeCl3
wana hijau
b) Pirogalotanin
Sampel
ditambahakan FeCl3
wana biru
identifikasi flavonoid
Sampel
ditambahkan dengan FeCl3 dan HCl
warna merah.
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
Identifikasi saponin
500mg serbuk simplisia
ditambah 10 mL aquadest panas kemudian didinginkan dan
dikocok kuat selama 10 detik.
Terbentuk busa setinggi 1-10 cm yang stabil selama 10 menit.
Pada penambahan 1 tetes asa^i klorida 2N,
busa tidak hilang.
Surya bulandari MULIYANI15020130270
KLT
Identivikasi gol.Dioksiantrakinon
Sedikit serbuk
dimasukan ke dalam tabung reaksi,
di tetesi dengan KOH 10 % P b/v dalam etanol 95% P,
jika mengandung dioksiantrakinon
warna merah.
Surya bulandari MULIYANI15020130270