uts_kel.7 (nutrisi gangguan kardiovaskuler)

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada populasi penduduk yang insidensi penyakit jantung rendah umumnya memiliki pola makan dengan kandungan lemak, gula, protein hewani serta garam yang lebih rendah dan mengandung serat yang lebih banyak. Serat makanan dapat memberikan pengaruh protektif karena beberapa jenis serat menimbulkan efek penurunan kadar lipid darah. Natrium berperan penting dalam elektrofisiologi jantung, jika kadar natrium tinggi dalam darah maka kan berpengaruh pada tekanan darah yang semakin meningkat, maka dari hal tersebut diet rendah garam sangat dibutuhkan. Diet rendah garam dilakukan dengan cara penggunaan garam tidak lebih dari setengah sendok teh dalam sehari, tidak diperbolehkan menambah garam atau bahan penyedap yang mengandung natrium seperti saus tomat, kecap di meja makan. Beberapa makanan yang tinggi natrium juga harus dihindari seperti makanan asin ( ham, ikan asin, keju, dengdeng, dll), sayuran dan buah yang di asinkan ( sayur asin, asinan, acar, dll), camilan seperti roti dan kue yang diolah dengan soda kue atau garam dapur. Untuk mengatasi rasa hambar pada diet ini dianjurkan penggunaan bumbu yang tidak mengandung natrium seperti gula, cuka, jahe, kunyit, laos, atau juga bisa dengan garam khusus diet yang terutama mengandung kalium klorida. Para penderita gangguan kardiovaskuler sering mempunyai tubuh yang gemuk (obese) dan kadar lemak darah yang tinggi. Untuk mengurangi berat badannya, kandungan energi dalam makanannya harus dibatasi. Diet yang dianjurkan adalah diet rendah kolesterol lemak. Penurunan kadar kolesterol darah dimungkinkan dengan cara mengurangi konsumsi lemak hewani, karena lemak mengandung kalori yang tinggi. Cara ini dapat dicapai dengan mengurangi makanan seperti sate kambing, kue kering, lapis legit, mentega, margarin, susu fullcream, santan kental dan dengan tidak menggoreng makanan. 1

Upload: ika-ayu-dianty

Post on 11-Jan-2016

238 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hjhnj

TRANSCRIPT

Page 1: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada populasi penduduk yang insidensi penyakit jantung rendah umumnya memiliki pola makan dengan kandungan lemak, gula, protein hewani serta garam yang lebih rendah dan mengandung serat yang lebih banyak. Serat makanan dapat memberikan pengaruh protektif karena beberapa jenis serat menimbulkan efek penurunan kadar lipid darah.

Natrium berperan penting dalam elektrofisiologi jantung, jika kadar natrium tinggi dalam darah maka kan berpengaruh pada tekanan darah yang semakin meningkat, maka dari hal tersebut diet rendah garam sangat dibutuhkan. Diet rendah garam dilakukan dengan cara penggunaan garam tidak lebih dari setengah sendok teh dalam sehari, tidak diperbolehkan menambah garam atau bahan penyedap yang mengandung natrium seperti saus tomat, kecap di meja makan. Beberapa makanan yang tinggi natrium juga harus dihindari seperti makanan asin ( ham, ikan asin, keju, dengdeng, dll), sayuran dan buah yang di asinkan ( sayur asin, asinan, acar, dll), camilan seperti roti dan kue yang diolah dengan soda kue atau garam dapur. Untuk mengatasi rasa hambar pada diet ini dianjurkan penggunaan bumbu yang tidak mengandung natrium seperti gula, cuka, jahe, kunyit, laos, atau juga bisa dengan garam khusus diet yang terutama mengandung kalium klorida.

Para penderita gangguan kardiovaskuler sering mempunyai tubuh yang gemuk (obese) dan kadar lemak darah yang tinggi. Untuk mengurangi berat badannya, kandungan energi dalam makanannya harus dibatasi. Diet yang dianjurkan adalah diet rendah kolesterol lemak. Penurunan kadar kolesterol darah dimungkinkan dengan cara mengurangi konsumsi lemak hewani, karena lemak mengandung kalori yang tinggi. Cara ini dapat dicapai dengan mengurangi makanan seperti sate kambing, kue kering, lapis legit, mentega, margarin, susu fullcream, santan kental dan dengan tidak menggoreng makanan. Kebiasaan mengkonsumsi susu fullcream dapat digantikan dengan susu skim atau susu kedelai. Jika ingin tetap menggunakan margarin untuk makan roti dapat digunakan margarin khusus yang kaya akan asam lemak tak jenuh. Contoh margarin ini adalah Flora (Van den Berghs), Golden Corn (Kraft Foods Ltd.), Remia (Remia Ltd, Holland) yang dapat di beli di toko swalayan. Penurunan konsumsi lemak akan mengakibatkan pengurangan masukan kalori sehingga terjadi penurunan berat badan.

Peningkatan konsumsi lemak yang kaya asam lemak tak jenuh ganda, memberikan efek yang menguntungkan dalam penurunan kadar kolesterol darah. Contoh asam lemak tak jenuh ganda adalah asam lemak omega-3 yang banyak terdapat pada ikan trout, hering, salmon dan lemuru.

1

Page 2: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

1.2 Tujuan

1. Mengetahui asupan nutrisi pada pasien gangguan kardiovaskuler2. Mengetahui definisi, macam-macam dan fungsi dari nutrisi3. Menjelaskan pengaruh nutrisi tertentu terhadap pasien gangguan

kardiovaskuler4. Menjelaskan kebutuhan nutrisi pada pasien gangguan kardiovaskuler.

1.3 Manfaat

1. Mahasiswa mampu memahami asupan nutrisi pada pasien gangguan kardiovaskuler

2. Mahasiswa mampu mengetahui definisi, macam-macam dan fungsi nutrisi3. Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh nutrisi tertentu terhadap pasien

gangguan kardiovaskuler4. Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan diet pada pasien

gangguan kardiovaskuler.

2

Page 3: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Mikronutrien yang berpengaruh pada penyakit kardiovaskular.1. Natrium

Adalah kation utama dalam darah dan cairan ekstraselular, yang mencakup 95% dari seluruh kation. Oleh karena itu, mineral ini sangat berperan dalam pengaturan cairan tubuh, termasuk tekanan darah dan keseimbangan asam – basa.Perubahan pada natrium dapat mempengaruhi tekanan darah, tetapi tidak dengan sendirinya menyebabkan tekanan darah tinggi. Natrium terutama dikonsumsi sebagai komponen dari makanan olahan, termasuk produk daging, produk serealia, keju, dan kudapan (makanan kecil). Asupan natrium dari sumber alami hanya mencakup 10% dari jumlah yang dikonsumsi saat ini.

2. KaliumMerupakan ion intraseluler dan dihubungkan dengan mekanisme

pertukaran dengan natrium. Peningkatan asupan kalium dalam diet telah dihubungkan dengan penurunan tekanan darah, karena kalium memacu natriuresis (kehilangan natrium melalui urine). Kalium terutama berasal dari sayuran, kentang, dan kacang-kacangan, dan dalam jumlah sedang kaliun juga terdapat dalam serealia dan daging.

3. KalsiumKalsium juga penting dalam meregulasi tekanan darah, dan diet yang kaya

akan kalsium terutama dari susu dan produk olahannya dan telah terbukti efektif menurunkan tekanan darah. Orang-orang ynag mengkonsumsi suplemen kalsium harus:

a. Mengkonsumsinya dalam dosis sedang (kalsium paling baik deserap ketika di konsumsi dalam jumlah 500 mg atau kurang)

b. Mengetahui jenis kalsium yang di konsumsi dan cara mengkonsumsinya. Kalsium karbonat paling baik di serap bersama makanan, kalsium sitrat paling baik diserap dengan keadaan perut kosong

c. Tidak boleh mengkonsumsinya bersama zat besid. Meminum banyak cairan

3

Page 4: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

Mineral Kebutuhan orang dewasa

Tanda dan gejala defisiensi

Tanda dan gejala toksisitas

Kalsium 1000 mg(19-50 tahun)1200 mg(>50 tahun)

Rasa baal pada lengan dan tungkai, kuku jari yang rapuh, palpitasi jantung, insomnia, kram otot, osteoporosis

Batu ginjal, gangguan penyerapan besi

Magnesium Laki-laki: 400 mg(usia 19sampai 30 tahun) 420 mg(usia>30 tahun) Perempuan: 310 mg(usia 19 sampai 30 tahun)320 mg( usia>30 tahun)

Bingung, disorientasi, gugup, iritabilitas, nadi yang cepat, tremor, kehilangan control otot, disfungsi neuromuskular

Gangguan irama jantung, hipotensi, gagal nafas

Kalium 200 mg Kelemahann otot, paralisis, anoreksia, bingung, reflex yang lemah, detak jantung yang pelan dan tidak teratur

Gangguan jantung, paralisis

Natrium 500 mg Kehilangan nafsu makan, gas dalam usus, atrofi otot, muntah, penurunan berat badan

Edema dan peningkatan tekanan darah

4. MagnesiumKadar magnesium yang normal dapat mempertahankan tonus otot polos,

dan berimplikasi terhadap control tekanan darah. Magnesium juga dapat melindungi otot jantung dari kerusakan selama iskemia. Kadar magnesium, kalium, kalsium harus dipertahankan dalam batas yang ketat agar aktivitas listrik di jantung dapat berjalan normal. Kadar abnormal ketiga mineral ini yang dapat menyebabkan aritmia, kemungkinan lebih mencerminkan proses patologis/efek kerja obat dari pada ketidakcukupan ketiga mineral ini dalam diet.

5. TiaminTerlibat dalam pelepasan energi melalui reaksi biokimiawi. Tanda

defisiensi meliputi pembesaran jantung dan edema, yang terkait dengan meningkatnya kadar piruvat dan laktat dalam darah, serta menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan beban kerja jantung. Tiamin juga dapat memperbaiki fungsi jantung dalam pasien gagal jantung kronik.

4

Page 5: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

B. Makronutrien yang berpengaruh pada pasien gangguan kardiovaskular1. Lemak

Mengurangi jumlah lemak dari daftar diet, khususnya lemak jenuh, bisa membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Ada hubungan erat antara kadar kolesterol tinggi dengan risiko penyakit jantung. Bagi mereka yang tidak berisiko terkena CVD, kadar kolesterol sebaiknya dibawah 5 mmol/liter. Orang dengan energi rata-rata sebaiknya mengkonsumsi lemak tidak lebih dari 70g/hari dan kurang dari 20g lemak jenuh/hari.Lemak trans merupakan jenis lemak yang biasa ditemui di daging dan produk-produk susu, margarin, permen atau gula-gula, makanan olahan seperti kue tart, biskuit dan kue. Makanan ini mempunyai efek yang sama dengan kadar kolesterol lemak jenuh dan sebaiknya dihindari sebisa mungkin. Saat mengurangi total lemak, penting untuk tidak menghilangkan lemak yang baik untuk jantung dari daftar diet termasuk mono dan poli unsaturated fat dan omega-3, yang banyak ditemukan pada tumbuhan dan minyak ikan.

Omega-3 Merupakan jenis asam lemak tak jenuh yang banyak dikenal dan di

manfaatkan dalam berbagai produk suplemen makanan. Ikatan rangkapnya yang pertama terdapat sesudah atom karbon no 3 dari ujung metil asam lemak sehingga dinamakan omega-3. Omega-3 banyak ditemukan dalam minyak ikan yang hidup di laut dingin seperti tuna, salmon, sardin, dan mackerel. Fungsi dari omega-3 antara lain: a. Mengurangi sintesis dari VLDLb. Menambah efek dari anti inflamantoric. Mengubah pola asam lemak plasma untuk mengubah aktifitas platelet dan

mengurangi agregasi platelet yang menyebabkan pembekuan darah, sehingga menurunkan resiko trombosisi koroner.

2. ProteinDiet yang mengandung tinggi protein terutama protein hewani

akan mengakselerasi atherosclerosis. Sistem Renin merupakan sistem pengatur tekanan darah di dalam tubuh. Dia bekerja dengan melepaskan protein, seperti angiotensin II (Ang II), yang dapat mempengaruhi volume darah dan kontraksi pembuluh darah. Sistem Renin diaktifkan oleh enzim Renin. Karena itu riset tentang tekanan darah tinggi dan pengembangan obat-obatannya dari dulu sudah difokuskan pada pengontrolan berbagai titik dalam sistem Renin.

Gambar 1.1 Sistem pada Ginjal

5

Page 6: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

3. KarbohidratMasyarakat yang mengkonsumsi makanan rendah kandungan karbohidrat

memiliki catatan kesehatan lebih baik dan berpotensi kecil untuk terkena penyakit jantung. Sebaliknya, yang mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat akan berpotensi mengalami kerusakan fungsi endothilia yang memicu penyakit jantung.

Kandungan gula dalam darah usai mengkonsumsi makanan kaya glukosa merupakan faktor resiko penyakit jantung, tidak hanya bagi pasien dengan penyakit diabetes tapi juga kebanyakan masyarakat. Karbohidrat yang dimakan di tingkat kenaikan lebih dari plasminogen activator inhibitor-1 yang meningkatkan resiko serangan resiko serangan jantung dan stroke. Makan terlalu banyak karbohidrat membuat partikel LDL yang lebih kecil dan lebih padat, menghasilkan lipoprotein, yang pada giliranya meningkatkan resiko penyakit jantung dan arteri. Tidak ada obat statin dapat memodifikasi atau mengurangi produksi anda lipoprotein, diet hanya dapat melalui pengurangan insulin memprovokasi karbohidrat. Makan banyak pati dan gula meningkatkan kadar trigliserida dan lemak darah setelah makan, menciptakan kondisi yang disebut posprandiallipemia, yang merupakan factor resiko untuk penyakit jantung.

6

Page 7: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

BAB IIIDIET PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULER

3.1 Hipertensi

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang melebihi 140 mmHg untuk tekanan sistolik dan 90 mmHg untuk tekanan diastolik. Tekanan sistolik terjadi pada saat jantung menguncup, sementara tekanan diastolik terjadi pada saat jantung mengembang. Penyakit ini merupakan faktor resiko terjadinya stroke, serangan jantung, gagal jantung merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.

Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua jenis :1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak atau belum

diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).

2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan atau sebagai akibat dari adanya penyakit lain.

1 Penatalaksanaan Diet Pada Hipertensi

A. Pengurangan pemasukan natriumPembatasan natrium dapat membantu menurunkan tekanan darah pada

beberapa individu dengan hipertensi. Dokter biasaya menentukan kadar pembatasan natrium dengan melihat seberapa berat hipertensinya. Pasien harus dianjurkan untuk memeilih rasa lainya untuk menurunkan garam setelah 3 bulan dengan diet pembatasan natrium.

Bumbu-bumbu rendah natrium. Daun-daun dan bumbu (kecuali yang tinggi atrium seperti biji seledri, prsley flakes, dan bawang putih, bawang merah, atau garam seledri) dan aroma seperti juice lemon dapat digunakan sebagai pengganti garam. Beberapa contoh meliputi :

Makanan Bumbu yang di anjurkanDaging sapi

Daging ayam

Rebusan

Sayuran

Horseradish, mustrad, cengkeh, merica, bay dan bawang putihBumbu kari, sage, ketumbar, jahe, tarragonBay, basil, oregano, thyme, bawang putihMace, pala, dill, rosemary, savory

The American Heart dapat memberikan resep-resep makanan rendah natrium termasuk untuk campuran bumbu yang digunakan untuk mensubsitusi natrium. Garam subvsitusi komersial biasanya mengandung kalsium klorida

7

Page 8: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

daripada natrium klorida. Ini dapat di ijinkan dokter bila pasien tidak mengalami gangguan ginjal.

Diet kosher. Daging kosher mengandung 2-3 kali lebih banyak natrium daripada yang bukan daging kosher. Daging yang direndam dengan air ledeng selama 1 jam, lalu dibuang airnya dan dimasak efektif untuk menurunkan kandungan natrium, tapi tetap masih mengikuti hukum makanan jahudi.

Pengobatan. Beberapa obat, termasuk antibiotik (terutama penisilin), sulfonamid, barbiturattinggi natrium. Kandungan natriumnya dipertimbangkan untuk orang yang harusmembatasi natrium dalam dietnya. Apoteker dapat memberikan informasi berapa banyak kandungan natrium dari obat-obatan ini. Pasien juga harus berhati-hati menggunakan obat-obat yang dijual bebas tanpa persetujuan dokter. Antasid (kecuali yang mengandung magaldrat), aspirin, obat batuk, laksatif biasanya tinggi natrium.

Makanan Yang harus Dihindari Pada Diet Pembatasan NatriumPembatasan Ringan (2-3gr/hari)

1. Garam dimeja (gunakan sedikit garam pada waktu memasak, 1 sdt garam setara 2300mg natrium)

2. Makanan yang diasap atau diawetkan seperti ikan asin, ham, sosis, kornet sapi, sauerkraut

3. Makanan snack asin seperti: chips, pretzel, popcorn, creackers, kacang4. Bumbu-bumbu seperti: MSG, saus seperti saus tomat, kecap, dan acar5. Keju dan kacang

Pembatasan sedang atau moderat (1gr/hari)1. Semua makanan yang sudah dilarang pada ‘’pembatasan ringan’’2. Makanan kaleng seperti daging, ikan.3. Makanan yang dibekukan seperti: ikan fillet, kacang polong, dan sayuran

yang telah ditambahkan garam4. Lebih dari satu sajian sehari makanan sbb: beet, wortel, seledri, mustard

green, turnips5. Buttermilk6. Roti biasa sejenis roti manis dan creackers 7. Sereal kering (kecuali puffed wheat), puffed rice, dan shredded wheat8. Instan oatmeal dan bubur jagung9. Mentega dan margarine yang asin, salad dressing yang dijual dan mayonaise10. Baking powder yang biasa, soda kue, atau makanan yang mengandung soda

kue atau baking powder seperti: biskuit, muffin, cake, kue-kue, tepung yang bisa naik sendiri

11. Campuran siap pakai seperti untuk roti, muffin, pancake, cake, puding12. Waffles beku atau roti french panggang13. Softdrink

Pembatasan keras (0,5gr/hari)1. Semua makanan yang tercantum pada pembatasan ringan dan sedang2. Lebih dari 2 gelas susu/hari3. Makanan komersial yang terbuat dari susu seperti ice milk, ice cream, dan

shakes

8

Page 9: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

B. Batasi minum alkohol Pasien hipertensi harus membatasi minum alkohol sampai sekitar 29,5ml/hari dimana 59ml sebanding dengan 100 proof wiski, 236ml anggur, atau 708ml bir. Minum alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah.

C. Tingkatkan Pemasukan KaliumPemasukan kalium tinggi (4,5-7gr atau 120-175mEq/hari) dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Ini juga membantu mengganti kehilangan kalium akibat pemakaian diuretic. Buah-buahan dan sayuran segar biasanya tinggi kalium, rendah natrium. Kadar kalium pada beberapa makanan yang umum digunakan adalahApel mentah satu buah ukuran sedang mengandung kalium 159mg Bayam dimasak setengah gelas mengandung kalium 291mgSusu skim satu gelas mengandung kalium 406mgJeruk satu buah sedang mengandung kalium 250mgTomat mentah satu buah sedang mengandung kalium 366mgPisang satu buah sedang mengandung kalium 451mg

D. Pemasukan kalsium yang cukupKecukupan kalsium penting untuk mencegah dan mengobati hipertensi. Pada individu obesitas yang menurunkan berat badan biasanya tekanan darahnya juga rendah walaupun dia belum mencapai berat badan ideal. 2-3 gelas yoghurt sehari yang rendah natrium dapat memenuhi kebutuhan kalsium

E. Menurunkan tekanan darah dengan DASH (Dietari Approaches to Stop Hypertension)

Rencana makan DASH yang digunakan untuk terapi hipertensi disusun berdasarkan diet 2000 kalori/hari .

Kelompok Makanan

Sajian per hari

Porsi Sajian Contoh Peran Dalam Rencana DASH

Produk padi-padian

7-8 1 lembar roti28gr sereal kering*½ cup beras, pasta, atau sereal yang dimasak

Roti dari padi-padian utuh, muffin inggris, roti pita, bagel, sereal, oatmeal, pretzel dan brondong jagung yang tidak asin

Sumber utama energi dan serat

Sayuran 4-5 1 cup sayuran berdaun yang mentah ½ cup sayuran yang dimasak 177 ml jus sayuran

Tomat, kentang, wortel, polong hijau, squash, brokoli, collard, kale, bayam, kacangan-kacangan hijau, kacang lima

Sumber yang kaya akan kalium, magnesium, dan serat.

Buah-buahan

4-5 177 ml jus buah1 buah ukuran

Aprikot, pisang, dates, anggur, jeruk, jus jeruk, melon, peach, nanas, prune,

Sumber yang penting untuk kalium, magnesium

9

Page 10: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

sedang ¼ cup buah kering½ cup buah segar, beku atau kalengan

strawberry, kismis, tangerin dan serat

Produk Olahan susu rendah lemak atau bebas lemak

2-3 237ml susu 1 cup yoghurt43gr keju

Susu bebas lemak atau rendah lemak (1%), buttermilk dan keju yang bebas atau rendah lemak

Sumber utama kalsium dan protein

Daging, Unggas, Ikan

< s/d 2 85 mg daging, unggas, atau ikan yang dimasak

Unggas ( buang kulitnya), ikan, dan daging kurus

Sumber utama protein dan magnesium

Kacang, Biji-bijian dan kacang kering

4-5/ minggu

43 gr kacang 2 sdm / 14 gr biji-bijian½ cup kacang kering yang dimasak

Almond, campuran kacang, kacang tanah, walnut, biji bunga matahari, kacang ginjal, lentil, kacang polong.

Sumber yang kaya akan protein, magnesium, kalium dan serat

Manis 5/minggu 1sdm gula1sdm jelly atau selai14gr jelly kacang237ml lemonade

Gula, jelly, selai yang diberi rasa buah, jelly kacang, permen keras, punch buah, sorbet, sirup maple, es yang diberi perasa.

Pemanis harus rendah lemak

Lemak dan Minyak**

2-3 1sdt margarin lembut1sdm mayonaise rendah lemak2sdm bumbu salad ringan1sdt minyak sayur

Margarin lembut, mayonaise rendah lemak, bumbu salad yang ringan, minyak sayuran (zaitun, jagung, canola atau safflower)

Mengandung 27% kalori sebagai lemak, termasuk lemak dalam makanan atau yang ditambahkan ke dalam makanan

*Setara ½ sampai 1 ¼ cup, bergantung pada jenis sereal. Periksa pada label produk**Kandungan lemak mengubah jumlah sajian lemak dan minyak. Contohnya 1sdm bumbu bebas lemak biasa dengan 0 sajian, bumbu salad setara dengan 1 sajian, 1sdm bumbu rendah lemak setara dengan ½ sajian.

3.2 Gagal Jantung Kongestif

Gagal jantung kongestif merupakan sindrom yang dicirikan oleh ketidakmampuan jantung dalam mempertahankan aliran darah yang memadai di dalam sistem sirkulasi sehingga terjadi penurunan aliran darah ke ginjal, retensi cairan dan natrium yang berlebihan, edema perifer dan paru, dan akhirnya jantung yang keletihan serta membengkak.

10

Page 11: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

Penanganan gagal jantung kongestif meliputi penanganan penyebabnya. Istirahat fisik maupun mental diperlukan untuk mengurangi beban kerja jantung. Pada anak-anak yang menderita gagal jantung kongestif sering terjadi gangguan tumbuh kembang dan berat badannya tidak mau naik. Keadaaan ini dapat disebabkan oleh sejumlah factor seperti serangan sesak, gangguan absorbs makanan kerana penurunan perfusi darah ke usus dan infeksi yang menyertai gagal jantung kongestif.

1. Prinsip DietTerapi gizi bagi paisen-pasien gagal jantung kongestif (dekompensasi

jantung) harus berfokus pada keseimbangan status cairan dan elektrolit:a. Pemantauan status kalium jika pasien mendapatkan terapi diuretic; pada

hipokalemia, kalium dapat diberikan dalam bentuk makanan yang banyak mengandung kalium seperti air kacang hijau atau suplemen kalium

b. Pembatasan asupan garam (natrium) hingga 2-3 gram natrium per hari (konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan retensi cairan sehingga menambah berat gejala edema yang biasa terjadi pada dekompensasi jantung). Diet natrium merupakan kontraindikasi pada salt-depleting renal disease seperti pielonefritis yang mengganggu fungsi tubulus ginjal dalam menyerap natrium.

c. Penyusunan pembatasan cairan dilakukan menurut :1. Respon pasien terhadap pengobatan 2. Kepatuhan terhadap pembatasan natrium3. Intensitas/progresifitas penyakitPasien gagal jantung kongestif harus dianjurkan untuk membaca label

pada kemasan makanan sehingga mengetahui adanya natrium yang tersembunyi dalam bentuk bahan-bahan adiktif atau pengawet makanan.

2. Penatalaksanaan Diet Pasien Gagal Jantung Kongestia. Bagilah makanan sehari menjadi 5-6 kali makan dengan porsi yang kecil.

Makan dengan porsi kecil dapat ditolerir oleh pasien yang sesak.b. Gunakan sayuran yang segar dan bukan sayuran dalam kaleng.c. Jika terpaksa memakai sayuran kaleng atau sayuran yang diasinkan, rendam

dahulu selama 2 menit di dalam air yang mengalir sebelum dimasak.d. Sekali seminggu cobalah makanan alternative yang rendah natrium seperti

kecap Tropicana slim, sup tanpa garam, krekers diet yang tidak mengandung garam dll.

e. Gunakan botol air minum dengan ukuran menurut kebutuhan cairan yang sudah ditentukan selama sehari. Mulailah setiap hari dengan botol yang berisis dengan air yang baru.

f. Makanlah buah-buahan yang banyak mengandung kalium 1-2 kali per hari.g. Kurangi asupan natrium hingga 2 gram per hari bagi orang dewasa dan 45-70

mg /BB/hari bagi anak-anak. Pengurangan natrium dapat pula dilakukan dengan menggunakan garam diet yang terbuat dari kalium klorisda sebagai pengganti garam dapur (jika fungsi ginjal normal).

h. Pada gagal jantung akut diperlukan diet rendah sisa/serat agar pasien tidak sampai buang air besar yang membuatnya mengejan.

3. Pinsip Diet

11

Page 12: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

a. Makananlah secara teratur dan jangan lupakan jam makan andab. Tinggalkan makanan atau minuman yang diiklankan secara berlebihan secara

suplemen penguat.c. Pilihan hidrat arang kompleks seperti nasi beras tumbuk dan merah, roti

bekatul, hevermut dengan sayuran dan protein hewani dan nabati (daging tidak berlemak/buah).

d. Makan dalam jumlah cukup untuk mempertahankan berat badan.

3.3 Penyakit Jantung Koroner

Penyakit ini terjadi ketika plak yang berisikan lipoprotein, kolesterol, debris jaringan, dan kalsium terbentuk dalam permukaan interior pembuluh darah koroner sehingga terjadi pengerasan dan penyempitan pembuluh koroner yang memperdarahi otot jantung tersebut. Plak tersebut mungkin bisa disamakan dengan polisi tidur yang ada di jalan untuk memperlambat arus kendaraan. Biasanya plak yang disebutkan di atas terbungkus oleh jaringan ikat yang dinamakan fibrous cap.

1 Penatalaksanaan Diet Pasien Jantung Koroner

A. Mengurangi lemak dan kolesterol dalam dietProgram diet 2 tahap untuk mengurangi pemasukan lemak jenuh dan kolesterol telah dikembangkan. Pemasukan lemak total juga dibatasi untuk membantu menurunkan berat badan.

Informasi khusus tentang setiap kelompok makanan a. Daging : tidak lebih dari 150gr daging tanpa lemak, ayam, kalkun dan ikan

setiap harinya. Potongan daging tanpa lemak harus digunakan: daging cincang extra lean, sirloin tip, round steak, rump panggang, lengan panggang, tenderloin. Beberapa jenis ikan misalnya: salmon, tuna, tungkol, ikan pedang adalah sumber dari asam lemak omega-3 yang baik. Asam lemak ini dapat menurunkan trigliserida serum dan menghambat penggumpalan trombosit dan peradangan yang mempunyai kontribusi terhadap penyakit jantung koroner, walaupun mereka tidak mempunyai pengaruh terhadap kolesterol LDL.

b. Telur : batasi kuning telur sampai 3/minggu pada diet tahap pertama dan 1/minggu pada diet tahap kedua. Kuning telur kaya akan lemak dan kolesterol. Putih telur bebas lemak dan kolesterol dan dapat sering digunakan.

c. Lemak dan minyak: batasi sampai 6-8 sdt/hari. Lemak dan minyak yang tinggi akan lemak yang jenuh dan kolesterol sebanyak mungkin dihindari.

2. Tingkatkan Pemasukan tinggi SeratSerat yang larut termasuk pektin, permen karet, dan beberapa hemiselulose adalah agen hipokolesterolilemik ini ditemui dalam oat bran, barley, leguminosa, dan banyak buah-buahan dan sayuran. Pemasukan serat makanan yang diingikan sekitar 25-30gr/hari.

12

Page 13: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

3. Mencapai atau mempertahankan berat badan idealPenurunan berat badan sering meningkatkan HDL dan menurunkan kadar trigliserida.

4. Lakukan olahraga aerobik yang teraturKadar HDL sering meningkat dengan olah raga teratur, dan olahraga merupakan alat untuk membantu program penurunan berat badan. Individu dengan riwayat PJK dan mereka yang berusia >40 tahun memerlukan evaluasi dokter sebelum melakukan olahraga

13

Page 14: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penyakit jantung merupakan penyakit yang semakin meningkat dalam masyarakat modern dengan adanya perubahan pola makan dan aktivitas sehari-hari. Penyakit ini terjadi ketika plak yang berisikan lipoprotein, kolesterol, debris jaringan, dan kalsium. Penyakit jantung ini biasanya dipicu oleh diet yang tinggi lemak jenuh dan natrium serta hidratarang sederhana, kehidupan kurang gerak atau aktivitas, kegemukan (obesitas), dan juga hipertensi. Nutrisi yang tidak adekuat merupakan faktor yang paling konsisten berkaitan dengan penyakit jantung koroner. Nutrisi tersebut termasuk makro dan mikro nutrien, mineral dan juga vitamin.

4.2 Saran

a. Untuk klien gangguan kardiovaskuler sebaiknya mematuhi anjuran dokter dengan menjalankan diet yang sudah direncanakan.

b. Untuk klien gangguan kardiovaskular sebaiknya melakukan aktivitas rutin, baik olahraga maupun sekedar jalan-jalan.

c. Untuk perawat sebaiknya memahami macam-macam penyakit gangguan kardiovaskular dan mampu melaksanakan tindakan pencegahan baik pada diri sendiri, keluarga maupun pada klien.

14

Page 15: UTS_Kel.7 (Nutrisi Gangguan Kardiovaskuler)

DAFTAR PUSTAKA

Barasy, Mary E (2007), At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta:EMS

Berger, H. (1988), Nutrition and Dietetics for nurses. Jakarta: Yayasan Essentia medica

Hartono, Andry (2006), Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit.Edisi 2.Jakarta : EGC

http://www.fortunestar.co.id/penyakit-kardiovaskular/53-kanker-vena-dalam.html

Mary E. Beck (2001), Ilmu gizi dan diet: Hubungannya dengan Penyakit-penyakit untuk Perawat dan Dokter.Jakarta : Andik Publisher .

Mery Courtney Moore (1997), Buku Pedoman Terapi Diet dan Nutrisi.Edisi 2.Jakarta : Hipokrates

Schlenker, Eleanor D (2011), Williams Essentials of Nutrition and Diet Therapy. Edisi 10. United States of America: Elsevier Mosby

Williems & Wilkins, lippincot (2007), Ilmu Gisi Menjadi Sangat Mudah. Edisi 2. Jakarta:EGC

15