usulan rancangan statuta

74
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan acuan pengelolaan dan penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi di lingkungan Universitas Singaperbangsa Karawang, perlu disusun Statuta Universitas Singaperbangsa Karawang; b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan Pasal 29 ayat (10) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Statuta Universitas Singaperbangsa Karawang; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tentang Statuta Universitas Singaperbangsa Karawang;

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Usulan Rancangan Statuta

SALINAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 8 TAHUN 2017

TENTANG

STATUTA UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan acuan pengelolaan dan

penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi di

lingkungan Universitas Singaperbangsa Karawang, perlu

disusun Statuta Universitas Singaperbangsa Karawang;

b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 66

ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi dan Pasal 29 ayat (10) Peraturan

Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan

Perguruan Tinggi, perlu menetapkan Statuta Universitas

Singaperbangsa Karawang;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi tentang Statuta Universitas Singaperbangsa

Karawang;

Page 2: Usulan Rancangan Statuta

- 2 -

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5336);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan

Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5500);

3. Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2014 tentang

Pendirian Universitas Singaperbangsa Karawang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 252);

4. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015 tentang

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 14);

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

139 Tahun 2014 tentang Pedoman Statuta dan

Organisasi Perguruan Tinggi (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 1670);

6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengangkatan dan

Pemberhentian Rektor/Ketua/Direktur pada Perguruan

Tinggi Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi Nomor 1 Tahun 2016 (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 3);

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 889);

Page 3: Usulan Rancangan Statuta

- 3 -

8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Universitas Singaperbangsa

Karawang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016

Nomor 1540);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN

PENDIDIKAN TINGGI TENTANG STATUTA UNIVERSITAS

SINGAPERBANGSA KARAWANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Universitas Singaperbangsa Karawang, yang selanjutnya

disebut UNSIKA adalah perguruan tinggi negeri yang

menyelenggarakan Pendidikan Akademik, Pendidikan

Vokasi dalam sejumlah rumpun ilmu pengetahuan

dan/atau teknologi tertentu, dan apabila memenuhi

syarat dapat menyelenggarakan Pendidikan Profesi.

2. Statuta UNSIKA, yang selanjutnya disebut Statuta adalah

peraturan dasar pengelolaan UNSIKA yang digunakan

sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur

operasional di lingkungan UNSIKA.

3. Pendidikan Akademik adalah pendidikan tinggi program

sarjana dan/atau program pascasarjana yang diarahkan

pada penguasaan dan pengembangan cabang ilmu

pengetahuan dan teknologi.

4. Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi program

diploma yang menyiapkan Mahasiswa untuk pekerjaan

dengan keahlian terapan tertentu sampai program

sarajana terapan.

Page 4: Usulan Rancangan Statuta

- 4 -

5. Pendidikan Profesi adalah pendidikan tinggi setelah

program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam

pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian

khusus.

6. Sivitas Akademika adalah masyarakat akademik yang

terdiri atas Dosen dan Mahasiswa di lingkungan UNSIKA.

7. Senat UNSIKA, yang selanjutnya disebut Senat adalah

unsur penyusun kebijakan yang menjalankan fungsi

penetapan dan pertimbangan pelaksanaan kebijakan di

bidang akademik.

8. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan UNSIKA

dengan tugas utama mentransformasikan,

mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

9. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang

mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang

penyelenggaraan pendidikan tinggi di UNSIKA.

10. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan

belajar di UNSIKA.

11. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia

yang memegang kekuasaan pemerintahan negara

Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan

menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

12. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin

pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah otonom.

13. Rektor adalah Rektor UNSIKA.

14. Warga UNSIKA adalah Dosen, Mahasiswa, dan Tenaga

Kependidikan di lingkungan UNSIKA.

15. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang pendidikan tinggi.

Page 5: Usulan Rancangan Statuta

- 5 -

BAB II

IDENTITAS

Pasal 2

(1) UNSIKA merupakan perguruan tinggi negeri di

lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi yang berkedudukan di Kabupaten Karawang,

Provinsi Jawa Barat.

(2) UNSIKA didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor

123 Tahun 2014 tentang Pendirian Universitas

Singaperbangsa Karawang.

(3) UNSIKA berasal dari perguruan tinggi swasta yang

merupakan penggabungan dari Sekolah Tinggi Hukum

Pangkal Perjuangan (STHPP), Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi (STIE), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (STKIP), dan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian

(STIP) Karawang berdasarkan Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0503/D/O/1986

tanggal 23 Juli 1986 tentang Pemberian Status terdaftar

kepada Fakultas/Jurusan/Program Studi di lingkungan

Universitas Singaperbangsa Karawang.

(4) Tanggal 2 Februari ditetapkan sebagai hari jadi UNSIKA

berdasarkan deklarasi Yayasan Pembina Perguruan

Tinggi Pangkal Perjuangan tanggal 2 Februari 1982

tentang pendirian UNSIKA.

Pasal 3

(1) UNSIKA memiliki lambang berbentuk perisai segi lima

berwarna dasar biru dengan kode warna RGB (0,0,255),

dibentuk dengan garis berwarna putih dengan kode

warna RGB (255, 255, 255) yang di dalamnya terdapat:

a. 2 (dua) telapak tangan yang dipersatukan dengan 6

(enam) kujang dalam 1 (satu) rangkaian, dibagi 2

(dua) simetris dengan 3 (tiga) kujang di sebelah

kanan dan 3 (tiga) kujang di sebelah kiri berwarna

kuning emas;

Page 6: Usulan Rancangan Statuta

- 6 -

b. golok lubuk yang berdiri tegak di tengah berwarna

putih yang di atasnya terdapat nyala api dengan tiga

ujung berwarna merah, dibentuk dengan garis

berwarna putih yang menyerupai bunga melati dan

pada bagian bawah terdapat kepala singa dengan

lima bulu; dan

c. tulisan UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

KARAWANG dengan huruf arial berwarna putih

membentuk setengah lingkaran di dalam lambang

perisai segi lima.

(2) Lambang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki

makna sebagai berikut:

a. perisai segi lima bermakna:

1. alat bela diri sebagai lambang ketahanan

Universitas Singaperbangsa Karawang dari

gangguan luar dan dalam; dan

2. Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia.

b. telapak tangan dipersatukan dengan 6 (enam)

kujang akan menjadi lukisan 2 (dua) buah sayap

yang mengembang yang bermakna akal, rasio, dan

semangat juang;

c. 2 (dua) telapak tangan bermakna:

1. berbakti dan berserah diri; dan

2. mewakili unsur bilangan 2 (dua) sebagai tanggal

dan bulan dimulainya proses pembentukan

UNSIKA.

d. ibu jari bermakna penentu dalam kerja;

e. enam kujang bermakna:

1. senjata sunda pada jaman dahulu yang

merupakan lambang dan kebanggaan Jawa

Barat; dan

2. daun paku setangkup (pakis) yang

melambangkan nama kerajaan jaman sejarah

sunda, Pakuan Pajajaran.

Page 7: Usulan Rancangan Statuta

- 7 -

f. golok lubuk bermakna:

1. lambang Karawang sebagai lambang pangkal

perjuangan; dan

2. alat yang digunakan oleh pejuang Karawang

untuk mengusir penjajah bersama-sama

dengan pasukan Sultan Agung.

g. nyala api dengan 3 (tiga) ujung nyala api bermakna:

1. semangat tinggi;

2. suluh yang memberi penerangan, memberantas

kebodohan atau melambangkan pendidikan;

dan

3. tridharma perguruan tinggi.

h. garis berwarna putih yang menyerupai bunga melati,

bermakna lambang ibu pertiwi;

i. kepala singa bermakna pengingat nama

Singaperbangsa sebagai Bupati Karawang pertama;

j. huruf UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

KARAWANG yang membentuk setengah lingkaran

bermakna keserasian;

k. warna biru merupakan warna alam semesta,

bermakna cinta, bijaksana, hebat, besar, dan kokoh;

l. warna kuning bermakna keagungan, keriangan,

kebahagiaan, dan kharisma;

m. warna putih bermakna suci, bersih, dan benar; dan

n. warna merah bermakna keberanian, kegairahan,

dan kegembiraan.

(3) Lambang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki

kode warna sebagai berikut:

Lambang Warna Kode Warna

RGB

Perisai Segi Lima Biru 0,0,255

Garis Putih 255,255,255

2 (Dua) telapak tangan Kuning Emas 255,215,0

6 (Enam) Kujang Kuning Emas 255,215,0

Golok Lubuk Putih 255,255,255

Tulisan UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

KARAWANG

Putih 255,255,255

Page 8: Usulan Rancangan Statuta

- 8 -

Lambang Warna Kode Warna

RGB

Garis menyerupai bunga melati

Putih 255,255,255

Ujung nyala api Merah 255,0,0

Kepala Singa Biru 0,0,255

(4) Lambang sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (1)

sebagai berikut:

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai ukuran dan

penggunaan lambang diatur dengan Peraturan Rektor.

Pasal 4

(1) UNSIKA memiliki logo yang dapat digunakan sebagai

atribut dan/atau sebagai label resmi UNSIKA sebagai

berikut:

a.

b. tulisan UNSIKA berwarna kuning emas dengan kode

warna RGB (255,215,0) dan huruf I berwarna hijau

dengan kode warna RGB (0,128,0) serta tulisan

SINGAPERBANGSA dengan huruf times new roman

pada bagian bawah tulisan UNSIKA berwarna

kuning emas dengan kode warna RGB (255,215,0)

dan huruf I berwarna hijau dengan kode warna RGB

(128,0,0) sebagai berikut:

Page 9: Usulan Rancangan Statuta

- 9 -

c. tulisan unsika berwarna kuning emas dengan kode

warna RGB (255,215,0) dan huruf I berwarna hijau

dengan kode warna RGB (0,128,0) sebagai berikut:

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai ukuran dan

penggunaan logo UNSIKA diatur dengan Peraturan

Rektor.

Pasal 5

(1) UNSIKA memiliki bendera berbentuk 4 (empat) persegi

panjang dengan ukuran panjang berbanding lebar 3:2 (tiga

berbanding dua), dengan warna dasar merah marun

dengan kode warna RGB (128,0,0), dan di bagian

tengahnya terdapat lambang UNSIKA.

(2) Bendera UNSIKA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sebagai berikut:

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan bendera

UNSIKA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

dengan Peraturan Rektor.

Pasal 6

(1) Fakultas di UNSIKA memiliki bendera berbentuk 4 (empat)

persegi panjang dengan ukuran panjang berbanding lebar

3:2 (tiga berbanding dua), dengan warna dasar yang

berbeda untuk setiap fakultas dan di tengahnya terdapat

lambang UNSIKA serta di bawah lambang UNSIKA terdapat

tulisan nama fakultas dengan huruf arial berwarna hitam

dengan kode warna RGB (0,0,0).

Page 10: Usulan Rancangan Statuta

- 10 -

(2) Bendera fakultas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sebagai berikut:

a. bendera Fakultas Hukum berwarna dasar merah tua

dengan kode warna RGB (139,0,0), dengan gambar

sebagai berikut:

b. bendera Fakultas Ekonomi berwarna dasar kuning

dengan kode warna RGB (255,255,0), dengan

gambar sebagai berikut:

c. bendera Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

berwarna dasar biru muda dengan kode warna RGB

(30,144,255), dengan gambar sebagai berikut:

d. bendera Fakultas Pertanian berwarna dasar hijau

dengan kode warna RGB (0,128,0), dengan gambar

sebagai berikut:

e. bendera Fakultas Agama Islam berwarna dasar ungu

tua dengan kode warna RGB (148,0,211), dengan

gambar sebagai berikut:

FAKULTAS AGAMA ISLAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS PERTANIAN

FAKULTAS HUKUM

FAKULTAS EKONOMI

Page 11: Usulan Rancangan Statuta

- 11 -

f. bendera Fakultas Teknik berwarna dasar biru tua

dengan kode warna RGB (0,0,128), dengan gambar

sebagai berikut:

g. bendera Fakultas Ilmu Komputer berwarna dasar

abu-abu dengan kode warna RGB (128,128,128),

dengan gambar sebagai berikut:

h. bendera Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

berwarna dasar ungu muda dengan kode warna RGB

(238,130,238), dengan gambar sebagai berikut:

i. bendera Fakultas Kesehatan berwarna dasar biru

toska dengan kode warna RGB (64,224,208), dengan

gambar sebagai berikut:

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan bendera

fakultas diatur dengan Peraturan Rektor.

Pasal 7

(1) UNSIKA memiliki himne dan mars.

FFAAKKUULLTTAASS TTEEKKNNIIKK

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Page 12: Usulan Rancangan Statuta

- 12 -

(2) Himne UNSIKA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sebagai berikut:

Page 13: Usulan Rancangan Statuta

- 13 -

Page 14: Usulan Rancangan Statuta

- 14 -

(3) Mars UNSIKA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sebagai berikut:

Page 15: Usulan Rancangan Statuta

- 15 -

(4) Ketentuan mengenai penggunaan himne dan mars

UNSIKA diatur dengan Peraturan Rektor.

Pasal 8

(1) UNSIKA memiliki busana akademik dan busana

almamater.

(2) Busana akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri atas busana pimpinan perguruan tinggi, busana

profesor, dan busana wisudawan.

(3) Busana akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berupa toga, topi, kalung, dan atribut lainnya.

(4) Busana almamater sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berupa jaket berwarna merah marun dengan kode warna

RGB (128,0,0) dan di bagian dada kiri terdapat logo

UNSIKA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)

huruf c.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai busana akademik dan

busana almamater sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dengan Peraturan Rektor.

BAB III

PENYELENGGARAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

Bagian Kesatu

Pendidikan

Pasal 9

(1) UNSIKA menyelenggarakan Pendidikan Akademik dan

Pendidikan Vokasi dalam sejumlah rumpun ilmu

Page 16: Usulan Rancangan Statuta

- 16 -

pengetahuan dan/atau teknologi tertentu dan apabila

memenuhi syarat dapat menyelenggarakan Pendidikan

Profesi.

(2) Penyelenggaraan Pendidikan Akademik sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi program sarjana,

program magister, dan apabila memenuhi syarat dapat

menyelenggarakan program doktor.

(3) Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi program diploma, dan

apabila memenuhi syarat dapat menyelenggarakan

program sarjana terapan, dan/atau program magister

terapan.

(4) Pendidikan Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana

yang menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan dengan

persyaratan keahlian khusus.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan

pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

dengan Peraturan Rektor setelah mendapat pertimbangan

Senat.

Pasal 10

(1) Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan,

bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan program studi.

(2) Kurikulum sebagaimana dimaksud ayat (1) dirancang,

disusun, dan dikembangkan dengan melibatkan

pemangku kepentingan dan pakar sesuai dengan

dinamika perkembangan bidang keilmuan serta

kebutuhan Mahasiswa, masyarakat, pasar kerja, dan

program pembangunan.

(3) Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dievaluasi dan dikembangkan secara berkala oleh setiap

program studi dengan mengacu pada standar nasional

pendidikan tinggi dan visi UNSIKA.

Page 17: Usulan Rancangan Statuta

- 17 -

(4) Evaluasi dan pengembangan kurikulum dilakukan

paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun sesuai

dengan kebutuhan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kurikulum diatur

dengan Peraturan Rektor setelah mendapat

pertimbangan Senat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 11

(1) Penyelenggaraan pendidikan di UNSIKA menggunakan

tahun akademik yang dibagi dalam 2 (dua) semester,

yaitu semester gasal dan semester genap.

(2) Setiap semester terdiri atas paling sedikit 16 (enam belas)

minggu tatap muka perkuliahan, termasuk pelaksanaan

ujian tengah semester dan pelaksanaan ujian akhir

semester.

(3) Tahun akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dimulai pada bulan Juli dan berakhir pada bulan Juni

tahun berikutnya.

(4) Semester gasal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dimulai pada bulan Juli dan berakhir pada bulan

Desember tahun yang sama.

(5) Semester genap sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dimulai pada bulan Januari dan berakhir pada bulan

Juni tahun yang sama.

(6) Tahun akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dituangkan dalam kalender akademik dan ditetapkan

setiap tahun paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun

ajaran berlangsung.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan

pendidikan diatur dengan Peraturan Rektor setelah

mendapat pertimbangan Senat sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Pasal 12

(1) Penyelenggaraan pendidikan di UNSIKA dilaksanakan

dengan menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS).

Page 18: Usulan Rancangan Statuta

- 18 -

(2) Sistem Kredit Semester (SKS) sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) merupakan sistem penyelenggaraan

pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester

(sks) untuk menyatakan beban studi Mahasiswa, beban

kerja Dosen, pengalaman belajar, dan penyelenggaraan

program.

(3) Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan dalam bentuk kuliah, praktikum,

dan kegiatan ilmiah lainnya.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan

pendidikan diatur dengan Peraturan Rektor setelah

mendapat pertimbangan Senat sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan.

Pasal 13

(1) Perencanaan pembelajaran disusun untuk setiap mata

kuliah dan disajikan dalam rencana pembelajaran

semester (RPS) atau istilah lain.

(2) rencana pembelajaran semester (RPS) sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dan dikembangkan

oleh Dosen secara mandiri atau bersama dalam

kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan

dan/atau teknologi dalam program studi.

(3) rencana pembelajaran semester (RPS) sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditinjau dan disesuaikan secara

berkala dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni.

(4) Pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung dalam

bentuk interaksi antara Dosen, Mahasiswa, dan sumber

belajar dalam lingkungan belajar tertentu.

(5) Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk

pelaksanaan pembelajaran mata kuliah meliputi diskusi

kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran

kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran

berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah atau

metode pembelajaran lain yang dapat secara efektif

memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

Page 19: Usulan Rancangan Statuta

- 19 -

(6) Bentuk pembelajaran atau perkuliahan dapat berupa

kegiatan tatap muka, mandiri, seminar, praktikum,

praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembelajaran diatur

dengan Peraturan Rektor setelah mendapat

pertimbangan Senat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 14

(1) UNSIKA melakukan penilaian proses dan hasil belajar

Mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian

pembelajaran Mahasiswa.

(2) Penilaian hasil belajar Mahasiswa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan oleh Dosen dalam bentuk ujian,

pelaksanaan tugas, seminar, pengamatan, dan/atau

bentuk penilaian lainnya.

(3) Ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat

dilakukan dalam bentuk ujian tengah semester, ujian

akhir semester, dan ujian akhir program studi.

(4) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan melalui tugas terstruktur dan mandiri yang

diberikan oleh Dosen kepada Mahasiswa dalam bentuk

tugas individu atau tugas kelompok sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

(5) Ujian akhir program studi sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) terdiri atas ujian komprehensif, ujian karya tulis,

ujian kompetensi, ujian tugas akhir, ujian skripsi, dan

ujian tesis.

(6) Penilaian hasil belajar Mahasiswa sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) memiliki bobot tertentu yang dilambangkan

dengan:

a. huruf A setara dengan angka 4,00 (empat koma nol

nol);

b. huruf A- setara dengan angka 3,75 (tiga koma tujuh

lima);

c. huruf B+ setara dengan angka 3,50 (tiga koma lima

nol);

Page 20: Usulan Rancangan Statuta

- 20 -

d. huruf B setara dengan angka 3,00 (tiga koma nol

nol);

e. huruf B- setara dengan angka 2,75 (dua koma tujuh

lima);

f. huruf C+ setara dengan angka 2,50 (dua koma lima

nol);

g. huruf C setara dengan angka 2,00 (dua koma nol

nol);

h. huruf D setara dengan angka 1,00 (satu koma nol

nol); dan

i. huruf E setara dengan angka 0,00 (nol koma nol

nol).

(7) Hasil penilaian capaian pembelajaran setiap semester

dinyatakan dengan indeks prestasi semester (IPS).

(8) Hasil penilaian capaian pembelajaran pada akhir masa

studi dinyatakan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai penilaian hasil belajar

Mahasiswa diatur dengan Peraturan Rektor setelah

mendapat pertimbangan Senat sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Pasal 15

(1) Mahasiswa dinyatakan lulus pada suatu jenjang

pendidikan setelah menempuh mata kuliah yang

dipersyaratkan dan lulus ujian sesuai dengan ketentuan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kelulusan Mahasiswa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

Peraturan Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Pasal 16

(1) Mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh proses

pembelajaran dan dinyatakan lulus berhak memperoleh

gelar dan dapat mengikuti upacara wisuda.

Page 21: Usulan Rancangan Statuta

- 21 -

(2) Upacara wisuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat diselenggarakan lebih dari 1 (satu) kali dalam 1

(satu) tahun akademik.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai wisuda sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Rektor

setelah mendapat pertimbangan Senat.

Pasal 17

(1) UNSIKA menyelenggarakan penerimaan Mahasiswa baru

melalui pola penerimaan secara nasional dan mandiri

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) UNSIKA dapat menerima Mahasiswa pindahan yang

berasal dari perguruan tinggi negeri lain dan Mahasiswa

tugas atau izin belajar sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(3) Penerimaan Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan ayat (2) tidak membedakan jenis kelamin,

agama, suku, ras, status sosial, dan tingkat kemampuan

ekonomi.

(4) Warga negara asing dapat menjadi Mahasiswa UNSIKA

apabila memenuhi persyaratan dan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Untuk menjadi Mahasiswa UNSIKA, seseorang harus:

a. memiliki ijazah atau surat keterangan lulus

pendidikan pada jenjang pendidikan menengah atau

yang sederajat untuk program sarjana;

b. memiliki ijazah sarjana atau yang sederajat untuk

program magister;

c. lulus seleksi penerimaan Mahasiswa UNSIKA; dan

d. memenuhi syarat lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang- undangan.

(6) UNSIKA wajib mengalokasikan tempat bagi calon

Mahasiswa yang memiliki potensi akademik tinggi yang

berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.

(7) UNSIKA dapat menerima Mahasiswa penyandang

disabilitas sesuai dengan ketersediaan sarana dan

prasarana di UNSIKA.

Page 22: Usulan Rancangan Statuta

- 22 -

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai penerimaan Mahasiswa

diatur dengan Peraturan Rektor setelah mendapat

pertimbangan Senat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 18

(1) Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar

dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi di

lingkungan UNSIKA.

(2) Bahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa pengantar

baik dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi

maupun dalam penyampaian pengetahuan dan/atau

pelatihan keterampilan tertentu untuk lebih

meningkatkan daya guna dan hasil guna proses

pembelajaran sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Bagian Kedua

Penelitian

Pasal 19

(1) Kegiatan penelitian di UNSIKA merupakan kegiatan

terpadu untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta menunjang kegiatan pendidikan,

pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat.

(2) Kegiatan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mencakup penelitian dasar, penelitian terapan, penelitian

inovasi, dan penelitian pengembangan, serta jenis

penelitian lainnya.

(3) Kegiatan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan sesuai dengan kaidah dan etika keilmuan.

(4) Penyelenggaraan penelitian mencakup perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi.

(5) Kegiatan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diselenggarakan untuk:

a. mencari dan/atau menemukan kebaruan

kandungan ilmu pengetahuan, dan teknologi;

Page 23: Usulan Rancangan Statuta

- 23 -

b. menerapkan, mengembangkan, dan menguji ulang

teori, konsep, prinsip, prosedur, metode, dan/atau

model yang sudah menjadi kandungan ilmu

pengetahuan dan teknologi;

c. menunjang pelaksanaan pendidikan dan pengabdian

kepada masyarakat; dan/atau

d. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya

saing bangsa.

(6) Kegiatan penelitian dilakukan oleh Dosen dan

Mahasiswa, baik secara perorangan maupun kelompok.

(7) Hasil penelitian dapat berupa kekayaan intelektual,

publikasi hasil penelitian, dan pemanfaatan hasil

penelitian.

(8) Publikasi hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada

ayat (7) dimuat dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi

atau jurnal ilmiah internasional atau bentuk publikasi

ilmiah lainnya yang diakui Kementerian.

(9) Hasil penelitian yang memiliki kualitas baik nasional

maupun internasional diupayakan untuk memperoleh

kekayaan intelektual.

(10) Hasil penelitian yang merupakan kekayaan intelektual

sebagaimana dimaksud pada ayat (9) wajib dilindungi

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(11) Hasil kegiatan penelitian wajib disebarluaskan dengan

cara diseminarkan, dipublikasikan, dan/atau dipatenkan

kecuali hasil penelitian yang bersifat rahasia,

mengganggu, dan/atau membahayakan kepentingan

umum.

(12) Jurnal ilmiah sebagaimana dimaksud pada ayat (8)

ditulis dalam Bahasa Indonesia dan/atau bahasa resmi

Perserikatan Bangsa-Bangsa.

(13) Penyelengaraan kegiatan penelitian sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dan

dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian

kepada Masyarakat.

Page 24: Usulan Rancangan Statuta

- 24 -

(14) Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan penelitian

diatur dengan Peraturan Rektor setelah mendapat

pertimbangan Senat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Bagian Ketiga

Pengabdian kepada Masyarakat

Pasal 20

(1) UNSIKA melaksanakan kegiatan pengabdian kepada

masyarakat dalam rangka pemanfaatan,

pendayagunaan, dan pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

(2) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Dosen

dan/atau Mahasiswa, baik secara kelompok maupun

perorangan serta dapat melibatkan Tenaga

Kependidikan.

(3) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan

untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan

wilayah, inovasi dan alih teknologi, solusi persoalan

masyarakat, pengentasan kemiskinan, dan

pemberdayaan masyarakat.

(4) Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus

dimanfaatkan untuk pengayaan pembelajaran serta

bermanfaat dan disebarluaskan kepada masyarakat.

(5) Penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat

sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan dan

dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan

kegiatan pengabdian kepada masyarakat diatur dengan

Peraturan Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 25: Usulan Rancangan Statuta

- 25 -

Bagian Keempat

Kode Etik dan Etika Akademik

Pasal 21

(1) UNSIKA memiliki kode etik dan etika akademik.

(2) Kode etik sebagamana dimaksud pada ayat (1) terdiri

atas kode etik Dosen, kode etik Mahasiswa, dan kode etik

Tenaga Kependidikan.

(3) Kode etik Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan

Dosen UNSIKA di dalam melaksanakan tugas tridharma

perguruan tinggi dan pergaulan hidup sehari-hari, baik

dalam lingkungan kampus maupun pergaulan dengan

masyarakat pada umumnya.

(4) Kode etik Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) merupakan pedoman yang menjadi standar perilaku

bagi Mahasiswa UNSIKA dalam berinteraksi dengan

warga UNSIKA dan berinteraksi dengan masyarakat pada

umumnya.

(5) Kode etik Tenaga Kependidikan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) merupakan pedoman sikap, tingkah laku,

dan perbuatan pegawai UNSIKA di dalam melaksanakan

tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari, baik dalam

lingkungan kampus maupun pergaulan dengan

masyarakat pada umumnya.

(6) Etika akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan panduan perilaku yang dianut Sivitas

Akademika UNSIKA.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai kode etik sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Rektor.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai etika akademik

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

Peraturan Rektor setelah mendapat pertimbangan Senat.

Page 26: Usulan Rancangan Statuta

- 26 -

Bagian Kelima

Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan

Otonomi Keilmuan

Pasal 22

(1) UNSIKA menjunjung tinggi kebebasan akademik,

kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan.

(2) UNSIKA menjamin agar setiap anggota Sivitas Akademika

dapat melaksanakan kebebasan akademik, kebebasan

mimbar akademik, dan otonomi keilmuan yang dilandasi

etika dan norma atau kaidah keilmuan.

(3) Kebebasan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) merupakan kebebasan untuk memelihara dan

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui

pelaksanaan tridharma perguruan tinggi secara

berkualitas dan bertanggung jawab yang tidak

bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(4) Kebebasan mimbar akademik sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) merupakan bagian dari kebebasan

akademik Sivitas Akademika untuk menyebarluaskan

hasil penelitian dan mengemukakan pendapat atau

pandangan akademik dalam pertemuan ilmiah yang

berbentuk ceramah, seminar, simposium, diskusi panel,

ujian, dan kegiatan ilmiah lainnya sesuai dengan norma

dan kaidah keilmuan.

(5) Otonomi keilmuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan kemandirian dan kebebasan Sivitas

Akademika UNSIKA dalam menemukan,

mengembangkan, mengungkapkan, dan/atau

mempertahankan kebenaran menurut kaidah

keilmuannya untuk menjamin keberlanjutan

perkembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.

(6) Dalam melaksanakan kebebasan akademik, kebebasan

mimbar akademik, dan otonomi keilmuan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) Sivitas Akademika

Page 27: Usulan Rancangan Statuta

- 27 -

mengupayakan agar kegiatan serta hasilnya dapat

meningkatkan kegiatan akademik.

(7) Dalam melaksanakan kebebasan akademik, kebebasan

mimbar akademik, dan otonomi keilmuan setiap anggota

Sivitas Akademika bertanggung jawab secara pribadi atas

hasil, manfaat, dan dampak sesuai norma dan kaidah

keilmuan.

(8) Kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan

otonomi keilmuan dimanfaatkan untuk:

a. melindungi dan mempertahankan hak kekayaan

intelektual;

b. melindungi dan mempertahankan kekayaan dan

keragaman alami, hayati, sosial, dan budaya bangsa;

c. menambah mutu kekayaan intelektual bangsa dan

negara Indonesia; dan

d. memperkuat daya saing bangsa dan negara

Indonesia.

(9) Rektor menjamin setiap anggota Sivitas Akademika

untuk melaksanakan kebebasan akademik, kebebasan

mimbar akademik, dan otonomi keilmuan dalam rangka

pelaksanaan tugas dan fungsinya secara mandiri

berlandaskan kaidah keilmuan dan prestasi akademik.

(10) Ketentuan lebih lanjut mengenai kebebasan akademik,

kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan

diatur dengan Peraturan Rektor setelah mendapat

pertimbangan Senat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Bagian Keenam

Gelar dan Penghargaan

Pasal 23

(1) UNSIKA memberikan gelar, ijazah dan transkrip

akademik, surat keterangan pendamping ijazah, sertifikat

profesi, dan/atau sertifikat kompetensi kepada

Mahasiswa yang dinyatakan lulus atau berhasil

menyelesaikan program pendidikan.

Page 28: Usulan Rancangan Statuta

- 28 -

(2) Gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan

kepada Mahasiswa yang telah menyelesaikan semua

persyaratan yang dibebankan dalam mengikuti suatu

program studi dan dinyatakan lulus sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Ijazah dan transkrip akademik sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa

Inggris.

(4) Surat keterangan pendamping ijazah sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Mahasiswa

yang berhasil menyelesaikan program pendidikan

tertentu yang memuat informasi tentang pencapaian

akademik atau kualifikasi lulusan.

(5) Sertifikat profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan kepada lulusan program profesi.

(6) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diberikan kepada lulusan atas prestasi sesuai dengan

keahlian dalam cabang ilmunya dan/atau memiliki

prestasi di luar program studinya.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian gelar, ijazah

dan transkrip akademik, surat keterangan pendamping

ijazah, sertifikat profesi, dan/atau sertifikat kompetensi

diatur dengan Peraturan Rektor setelah mendapat

pertimbangan Senat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 24

(1) UNSIKA dapat memberikan penghargaan kepada

seseorang, kelompok, anggota masyarakat, Sivitas

Akademika, dan/atau lembaga yang dipandang telah

berjasa terhadap pendidikan dan pembangunan di

UNSIKA atau mempunyai prestasi di bidang akademik

dan/atau non-akademik.

(2) Ketentuan mengenai tata cara pemberian penghargaan

diatur dengan Peraturan Rektor setelah mendapat

pertimbangan Senat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Page 29: Usulan Rancangan Statuta

- 29 -

BAB IV

VISI, MISI, DAN ORGANISASI

Bagian Kesatu

Visi, Misi, dan Tujuan

Pasal 25

Visi UNSIKA:

Inovatif, kompetitif, dan unggul yang dijiwai budaya bangsa.

Pasal 26

Misi UNSIKA:

a. menyiapkan sumber daya manusia yang profesional dan

berakhlak mulia;

b. menciptakan, menerapkan, dan mengembangkan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni yang berdaya guna dan

berhasil guna;

c. melaksanakan pengabdian pada masyarakat secara aktif

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; dan

d. menciptakan sistem pengelolaan tridharma perguruan

tinggi yang akuntabel, transparan, efisien, efektif, dan

responsibel.

Pasal 27

Tujuan UNSIKA:

a. meningkatkan kualitas akademik melampaui standar

nasional pendidikan tinggi;

b. meningkatkan kualifikasi dan kompetensi Dosen dan

Tenaga Kependidikan;

c. menghasilkan lulusan yang profesional serta berakhlak

mulia;

d. menghasilkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

e. menyediakan sarana dan prasarana akademik yang

memadai;

f. mengaplikasikan inovasi di bidang ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni dalam bentuk pengabdian pada

Page 30: Usulan Rancangan Statuta

- 30 -

masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat; dan

g. memberikan kontribusi dalam perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi program pembangunan.

Pasal 28

(1) Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 25, Pasal 26, dan Pasal 27,

UNSIKA menyusun:

a. rencana pengembangan jangka panjang yang

memuat rencana dan program pengembangan

selama 25 (dua puluh lima) tahun;

b. rencana strategis yang memuat rencana dan

program pengembangan selama 5 (lima) tahun

secara sistematis dan berkesinambungan dengan

memperhitungkan potensi, peluang, dan hambatan

yang ada atau yang mungkin timbul; dan

c. rencana operasional merupakan penjabaran dari

Renstra yang memuat program dan kegiatan selama

1 (satu) tahun.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyusunan rencana

pengembangan jangka panjang, rencana strategis, dan

rencana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dengan Peraturan Rektor sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Bagian Kedua

Organisasi UNSIKA

Paragraf 1

Umum

Pasal 29

Organ UNSIKA terdiri atas:

a. Senat;

b. Rektor;

c. Satuan Pengawas Internal; dan

Page 31: Usulan Rancangan Statuta

- 31 -

d. Dewan Pertimbangan.

Paragraf 2

Senat

Pasal 30

(1) Senat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf a

merupakan organ yang menjalankan fungsi penetapan dan

pertimbangan pelaksanaan kebijakan akademik.

(2) Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Senat mempunyai tugas dan wewenang sebagai

berikut:

a. penetapan kebijakan, norma/etika, dan kode etik

akademik;

b. melakukan pengawasan terhadap:

1. penerapan norma/etika akademik dan kode etik

Sivitas Akademika;

2. penerapan ketentuan akademik;

3. pelaksanaan penjaminan mutu perguruan

tinggi paling sedikit mengacu pada standar

nasional pendidikan tinggi;

4. pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan

mimbar akademik, dan otonomi keilmuan;

5. pelaksanaan tata tertib akademik;

6. pelaksanaan kebijakan penilaian kinerja Dosen;

dan

7. pelaksanaan proses pembelajaran, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat.

c. pemberian pertimbangan dan mengusulkan

perbaikan proses pembelajaran, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat kepada Rektor;

d. pemberian pertimbangan kepada Rektor dalam

pembukaan dan penutupan program studi;

e. pemberian pertimbangan terhadap pemberian atau

pencabutan gelar dan penghargaan akademik;

f. pemberian pertimbangan kepada Rektor dalam

pengusulan lektor kepala dan profesor; dan

Page 32: Usulan Rancangan Statuta

- 32 -

g. pemberian rekomendasi penjatuhan sanksi terhadap

pelanggaran norma, etika, dan peraturan akademik

yang dilakukan oleh Sivitas Akademika kepada

Rektor.

(3) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), Senat menyusun laporan hasil

pengawasan dan menyampaikan kepada Rektor untuk

ditindaklanjuti.

Pasal 31

(1) Senat dipimpin oleh seorang ketua dan dibantu seorang

sekretaris.

(2) Anggota Senat terdiri atas:

a. 2 (dua) orang wakil Dosen dari setiap fakultas;

b. Rektor;

c. wakil rektor;

d. dekan; dan

e. ketua lembaga.

(3) Anggota Senat yang berasal dari wakil Dosen dari setiap

fakultas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a

dipilih dari Dosen setiap fakultas yang bersangkutan oleh

senat fakultas dan diusulkan oleh dekan kepada Rektor.

(4) Wakil Dosen dari setiap fakultas sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf a minimal menduduki jabatan

akademik paling rendah asisten ahli.

(5) Keanggotaan Senat terdiri atas:

a. ketua merangkap anggota;

b. sekretaris merangkap anggota; dan

c. anggota.

(6) Ketua dan sekretaris Senat sebagaimana dimaksud pada

ayat (5) huruf a dan huruf b dijabat oleh anggota Senat

yang bukan Rektor.

(7) Ketua, sekretaris, dan anggota Senat sebagaimana

dimaksud pada ayat (5) ditetapkan oleh Rektor.

(8) Masa jabatan anggota Senat selama 4 (empat) tahun dan

dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Page 33: Usulan Rancangan Statuta

- 33 -

(9) Senat dalam menjalankan fungsinya dapat membentuk

komisi atau sebutan lain sesuai dengan kebutuhan.

(10) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata

cara pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian

anggota Senat yang berasal dari wakil Dosen dari setiap

Fakultas diatur dengan Peraturan Senat.

Pasal 32

(1) Senat fakultas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31

ayat (3) merupakan unsur pengawasan fakultas yang

menjalankan fungsi penetapan dan pertimbangan

pelaksanaan kebijakan akademik di lingkungan fakultas.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai senat fakultas

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan

Peraturan Rektor.

Paragraf 3

Rektor

Pasal 33

(1) Rektor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf b

merupakan organ UNSIKA yang menjalankan fungsi

penetapan kebijakan non-akademik dan pengelolaan

UNSIKA untuk dan atas nama Menteri.

(2) Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Rektor mempunyai tugas dan wewenang:

a. menyusun statuta beserta perubahannya untuk

diusulkan kepada Menteri setelah mendapat

persetujuan organ UNSIKA;

b. menyusun dan/atau mengubah rencana

pengembangan jangka panjang UNSIKA;

c. menyusun dan/atau mengubah rencana strategis

UNSIKA;

d. menyusun dan/atau mengubah rencana operasional

UNSIKA;

e. mengelola pendidikan, penelitian, dan rencana

operasional pengabdian kepada masyarakat sesuai

dengan rencana operasional UNSIKA;

Page 34: Usulan Rancangan Statuta

- 34 -

f. mengangkat dan/atau memberhentikan pimpinan

unit kerja di bawah Rektor berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

g. menjatuhkan sanksi kepada Sivitas Akademika

yang melakukan pelanggaran terhadap norma, etika,

dan/atau peraturan akademik berdasarkan

rekomendasi Senat;

h. menjatuhkan sanksi kepada Dosen dan Tenaga

Kependidikan yang melakukan pelanggaran sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

i. membina dan mengembangkan kompetensi Dosen

dan Tenaga Kependidikan;

j. menerima, membina, mengembangkan, dan

memberhentikan Mahasiswa sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

k. mengelola anggaran sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

l. menyelenggarakan sistem informasi manajemen

berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang

handal untuk mendukung pengelolaan tridharma

perguruan tinggi, akuntansi dan keuangan,

kepersonaliaan, kemahasiswaan, dan kealumnian;

m. menyusun dan menyampaikan laporan

pertanggungjawaban penyelenggaraan tridharma

perguruan tinggi kepada Menteri;

n. mengusulkan pengangkatan lektor kepala dan

profesor kepada Menteri setelah mendapat

pertimbangan/persetujuan dari Senat;

o. membina dan mengembangkan hubungan

dengan alumni, Pemerintah Pusat, pemerintah

daerah, pengguna hasil kegiatan tridharma

perguruan tinggi, dan masyarakat; dan

p. memelihara keamanan, keselamatan, kesehatan,

dan ketertiban kampus, serta kenyamanan kerja

untuk menjamin kelancaran kegiatan tridharma

perguruan tinggi.

Page 35: Usulan Rancangan Statuta

- 35 -

Pasal 34

(1) Rektor sebagai organ pengelola terdiri atas:

a. Rektor dan Wakil Rektor;

b. biro;

c. fakultas;

d. lembaga; dan

e. unit pelaksana teknis.

(2) Susunan organisasi dan tata kerja unit organisasi di

bawah Rektor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi,

dan Pendidikan Tinggi Nomor 66 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Universitas Singaperbangsa

Karawang.

(3) UNSIKA dapat mengusulkan perubahan unit organisasi

di bawah Rektor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sesuai dengan kebutuhan kepada Menteri.

(4) Perubahan unit organisasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (3) ditetapkan oleh Menteri setelah mendapat

persetujuan dari menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara.

Paragraf 4

Satuan Pengawas Internal

Pasal 35

(1) Satuan Pengawas Internal sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 29 huruf c merupakan organ UNSIKA yang

menjalankan fungsi pengawasan bidang non-akademik

untuk dan atas nama Rektor.

(2) Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Satuan Pengawas Internal memiliki tugas dan

wewenang sebagai berikut:

a. penetapan kebijakan program pengawasan internal

bidang non-akademik;

b. pelaksanaan penyusunan pedoman pengawasan

internal;

Page 36: Usulan Rancangan Statuta

- 36 -

c. pelaksanaan pengawasan internal terhadap

pengelolaan pendidikan bidang non-akademik;

d. penyusunan laporan hasil pengawasan internal; dan

e. pemberian saran dan/atau pertimbangan mengenai

perbaikan pengelolaan kegiatan non-akademik

kepada Rektor atas dasar hasil pengawasan internal.

Pasal 36

(1) Keanggotaan Satuan Pengawas Internal terdiri atas paling

sedikit 5 (lima) orang dengan komposisi bidang keahlian:

a. akuntansi/keuangan;

b. manajemen sumber daya manusia;

c. manajemen aset;

d. hukum; dan

e. ketatalaksanaan.

(2) Persyaratan untuk diangkat menjadi anggota Satuan

Pengawas Internal:

a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa;

b. setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

c. berpendidikan paling rendah Magister bagi Dosen

dan sarjana bagi Tenaga Kependidikan;

d. berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun bagi

Dosen dan berusia paling tinggi 54 (lima puluh

empat) tahun bagi Tenaga Kependidikan;

e. mempunyai moral yang baik dan integritas yang

tinggi;

f. memiliki rasa tanggungjawab yang besar

terhadap masa depan UNSIKA;

g. memiliki kompetensi sesuai bidang keahlian yang

dibutuhkan; dan

h. tidak merangkap jabatan sebagai unsur organ

pengelola, anggota Senat, dan anggota Dewan

Pertimbangan.

(3) Satuan Pengawas Internal terdiri atas:

a. ketua merangkap anggota;

Page 37: Usulan Rancangan Statuta

- 37 -

b. sekretaris merangkap anggota; dan

c. anggota.

(4) Ketua dan sekretaris Satuan Pengawas Internal

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan huruf b

dipilih diantara anggota.

(5) Ketua dan sekretaris Satuan Pengawas Internal

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a dan huruf b

diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

(6) Anggota Satuan Pengawas Internal dapat berasal dari

unsur Dosen dan Tenaga Kependidikan di lingkungan

UNSIKA.

(7) Ketua, sekretaris, dan anggota SPI sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh Rektor.

(8) Masa jabatan keanggotaan Satuan Pengawas Internal

selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali.

(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai Satuan Pengawas

Internal diatur dengan Peraturan Rektor sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 5

Dewan Pertimbangan

Pasal 37

(1) Dewan Pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

29 huruf d merupakan organ UNSIKA yang menjalankan

fungsi pemberian pertimbangan di bidang non-akademik

dan membantu pengembangan UNSIKA.

(2) Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Dewan Pertimbangan mempunyai tugas dan

wewenang sebagai berikut:

a. memberikan pertimbangan terhadap kebijakan

Rektor di bidang non-akademik;

b. merumuskan saran/pendapat terhadap kebijakan

Rektor di bidang non-akademik;

c. memberikan pertimbangan kepada Rektor dalam

menyusun dan/atau mengubah rencana

pengembangan jangka panjang termasuk sumber-

Page 38: Usulan Rancangan Statuta

- 38 -

sumber pendanaan;

d. memberikan pertimbangan kepada Rektor dalam

mengelola UNSIKA; dan

e. membantu pengembangan UNSIKA.

(3) Anggota Dewan Pertimbangan berjumlah 7 (tujuh) orang.

(4) Anggota Dewan Pertimbangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) terdiri atas:

a. 2 (dua) orang perwakilan dari pemerintah daerah;

b. 1 (satu) orang perwakilan dari alumni;

c. 1 (satu) orang perwakilan dari tokoh masyarakat;

d. 2 (dua) orang perwakilan dari pengusaha; dan

e. 1 (satu) orang perwakilan dari purna bakti UNSIKA.

(5) Dewan Pertimbangan terdiri atas:

a. ketua merangkap anggota;

b. sekretaris merangkap anggota; dan

c. anggota.

(6) Ketua, sekretaris, dan anggota Dewan Pertimbangan

ditetapkan oleh Rektor.

(7) Masa jabatan anggota Dewan Pertimbangan selama 4

(empat) tahun dan dapat diangkat kembali.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai Dewan Pertimbangan

diatur dengan Peraturan Rektor.

BAB V

TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

PIMPINAN SENAT, PIMPINAN ORGAN PENGELOLA, SATUAN

PENGAWAS INTERNAL, DAN DEWAN PERTIMBANGAN

Bagian Kesatu

Pengangkatan

Paragraf 1

Senat

Pasal 38

(1) Ketua Senat dipilih dari dan oleh anggota.

(2) Pemilihan ketua Senat dilakukan dalam rapat Senat.

Page 39: Usulan Rancangan Statuta

- 39 -

(3) Rapat pemilihan ketua Senat sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) dipimpin oleh anggota Senat tertua dan

didampingi oleh anggota Senat termuda.

(4) Rapat Senat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dinyatakan sah apabila dihadiri oleh paling sedikit 2/3

(dua per tiga) dari seluruh anggota Senat.

(5) Apabila rapat Senat sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

belum dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) dari seluruh

anggota Senat, rapat ditunda selama 30 (tiga puluh)

menit.

(6) Apabila setelah penundaan selama 30 (tiga puluh) menit

sebagaimana dimaksud pada ayat (5) rapat Senat belum

dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) dari seluruh anggota

Senat, rapat dilanjutkan dan dinyatakan sah.

(7) Pemilihan ketua Senat sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) dilakukan melalui musyawarah untuk mencapai

mufakat.

(8) Apabila musyawarah untuk mencapai mufakat

sebagaimana dimaksud pada ayat (7) tidak dapat dicapai,

pemilihan ketua Senat dilakukan melalui pemungutan

suara dengan ketentuan setiap anggota Senat yang hadir

memiliki 1 (satu) hak suara.

(9) Rapat Senat menjaring paling sedikit 2 (dua) nama calon

ketua Senat dari anggota Senat yang hadir.

(10) Ketua Senat terpilih merupakan calon yang memperoleh

suara terbanyak.

(11) Ketua Senat terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (7)

atau ayat (10) menunjuk salah 1 (satu) anggota Senat

sebagai Sekretaris Senat.

(12) Ketua Senat terpilih dan sekretaris Senat ditetapkan oleh

Rektor.

(13) Masa jabatan ketua Senat dan sekretaris Senat selama 4

(empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu)

kali masa jabatan.

(14) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata

cara pemilihan Ketua Senat diatur dengan Peraturan

Senat.

Page 40: Usulan Rancangan Statuta

- 40 -

Paragraf 2

Pimpinan Organ Pengelola

Pasal 39

(1) Dosen di lingkungan UNSIKA dapat diberi tugas

tambahan sebagai Rektor, wakil rektor, dekan, wakil

dekan, ketua lembaga, sekretaris lembaga, ketua

jurusan, sekretaris jurusan, kepala

laboratorium/bengkel/studio/kebun percobaan, dan

kepala unit pelaksana teknis.

(2) Kepala unit pelaksana teknis sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) merupakan unit pelaksana teknis yang

melaksanakan tugas dan fungsi di bidang akademik.

(3) Pemberian tugas tambahan Dosen sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila terdapat

lowongan jabatan.

(4) Lowongan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

terjadi karena:

a. masa jabatan berakhir; dan/atau

b. perubahan organisasi UNSIKA.

(5) Masa jabatan berakhir sebagaimana dimaksud pada ayat

(4) huruf a meliputi:

a. berhalangan tetap;

b. permohonan sendiri;

c. diangkat dalam jabatan negeri yang lain;

d. dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang

memiliki kekuatan hukum yang tetap karena

melakukan perbuatan yang diancam pidana

kurungan;

e. diberhentikan sementara dari jabatan negeri;

f. menjalani tugas belajar atau izin belajar lebih dari 6

(enam) bulan dalam rangka studi lanjut yang

meninggalkan tugas tridharma perguruan tinggi;

g. dibebaskan dari tugas jabatan Dosen; dan/atau

h. cuti di luar tanggungan negara.

(6) Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (5)

huruf a meliputi:

Page 41: Usulan Rancangan Statuta

- 41 -

a. meninggal dunia;

b. sakit yang tidak dapat disembuhkan yang

menyebabkan tidak dapat melaksanakan tugas dan

kewajibannya, dibuktikan dengan Berita Acara

Majelis Pemeriksa Kesehatan Pegawai Negeri Sipil

atau surat keterangan dari pejabat yang berwenang;

atau

c. berhenti dari aparatur sipil negara atas permohonan

sendiri.

(7) Perubahan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat

(4) huruf b meliputi:

a. penambahan dan/atau perubahan unit kerja; atau

b. perubahan bentuk UNSIKA.

Pasal 40

(1) Untuk dapat diangkat sebagai Rektor, seorang Dosen

harus memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

(2) Untuk dapat diangkat sebagai wakil rektor, dekan,

wakil dekan, ketua lembaga, sekretaris lembaga, ketua

jurusan, sekretaris jurusan, kepala

laboratorium/bengkel/studio/kebun percobaan, dan

kepala unit pelaksana teknis, seorang Dosen harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa;

b. berstatus pegawai negeri sipil bagi pejabat pengelola

keuangan, kepegawaian, dan barang milik negara

dan berstatus aparatur sipil negara bagi jabatan

lainnya;

c. berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun pada

saat diangkat;

d. bersedia dicalonkan menjadi calon wakil rektor,

dekan, wakil dekan, ketua lembaga, sekretaris

lembaga, ketua jurusan, sekretaris jurusan, kepala

laboratorium/bengkel/studio/kebun percobaan, dan

Page 42: Usulan Rancangan Statuta

- 42 -

kepala unit pelaksana teknis yang dinyatakan secara

tertulis;

e. berpendidikan paling rendah magister bagi calon

wakil rektor, dekan, wakil dekan, ketua lembaga,

ketua jurusan, sekretaris jurusan, kepala

laboratorium/bengkel/studio/kebun percobaan, dan

kepala unit pelaksana teknis;

f. memiliki jabatan akademik paling rendah Lektor

bagi calon wakil rektor, dekan, wakil dekan, ketua

lembaga, ketua jurusan, sekretaris jurusan, kepala

laboratorium/bengkel/studio/kebun percobaan, dan

kepala unit pelaksana teknis;

g. memiliki pengalaman manajerial di lingkungan

perguruan tinggi paling rendah sebagai ketua

jurusan atau sekretaris jurusan atau yang setara

bagi wakil rektor, dekan, wakil dekan, dan ketua

lembaga;

h. setiap unsur penilaian prestasi kerja pegawai paling

rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

i. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan

surat keterangan dokter pemerintah yang

berwenang;

j. tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin

belajar lebih dari 6 (enam) bulan dalam rangka studi

lanjut yang meninggalkan tugas tridharma

perguruan tinggi yang dinyatakan secara tertulis;

k. tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat

sedang atau berat;

l. tidak pernah dipidana berdasarkan putusan

pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap

karena melakukan perbuatan yang diancam pidana

paling rendah pidana kurungan;

m. tidak pernah melakukan plagiat sebagaimana diatur

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

atau

Page 43: Usulan Rancangan Statuta

- 43 -

n. tidak merangkap jabatan di dalam atau di luar

UNSIKA yang dapat menimbulkan pertentangan

kepentingan dengan kepentingan UNSIKA.

Pasal 41

(1) Tenaga Kependidikan di lingkungan UNSIKA dapat

diangkat sebagai kepala biro/pejabat tinggi pratama,

kepala bagian/administrator, dan kepala

subbagian/pengawas atau kepala unit pelaksana teknis.

(2) Pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan apabila terdapat lowongan jabatan.

(3) Lowongan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

disebabkan karena:

a. masa jabatan berakhir; dan/atau

b. perubahan organisasi UNSIKA.

(4) Masa jabatan berakhir sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) huruf a disebabkan:

a. berhalangan tetap;

b. permohonan sendiri;

c. diangkat dalam jabatan negeri yang lain;

d. dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang

memiliki kekuatan hukum yang tetap karena

melakukan perbuatan yang diancam pidana

kurungan;

e. diberhentikan sementara dari jabatan negeri.

f. menjalani tugas belajar atau tugas izin belajar lebih

dari 6 (enam) bulan dalam rangka studi lanjut yang

meninggalkan tugas tridharma perguruan tinggi;

dan/atau

g. cuti di luar tanggungan Negara.

(5) Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

huruf a meliputi:

a. meninggal dunia;

b. sakit yang tidak dapat disembuhkan yang

menyebabkan tidak dapat melaksanakan tugas dan

kewajibannya, dibuktikan dengan Berita Acara

Majelis Pemeriksa Kesehatan Pegawai Negeri Sipil

Page 44: Usulan Rancangan Statuta

- 44 -

atau surat keterangan dari pejabat yang berwenang;

atau

c. berhenti dari aparatur sipil negara atas permohonan

sendiri.

(6) Perubahan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) huruf b meliputi:

a. penambahan dan/atau perubahan unit kerja di

lingkungan UNSIKA; atau

b. perubahan bentuk UNSIKA.

(7) Untuk dapat diangkat sebagai kepala biro/pejabat tinggi

pratama, kepala bagian/administrator, dan kepala

subbagian/pengawas atau kepala unit pelaksana teknis,

seorang Tenaga Kependidikan harus memenuhi

persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(8) Untuk dapat diangkat sebagai kepala unit pelaksana

teknis seorang Tenaga Kependidikan harus memenuhi

persyaratan:

a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa;

b. setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

c. berpendidikan paling rendah Sarjana;

d. berusia paling tinggi 54 (lima puluh empat) tahun

pada saat diangkat;

e. setiap unsur penilaian prestasi kerja pegawai paling

rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

f. mempunyai moral yang baik dan integritas yang

tinggi; dan

g. memiliki rasa tanggung jawab yang besar

terhadap masa depan UNSIKA.

Pasal 42

(1) Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Menteri.

(2) Masa jabatan Rektor selama 4 (empat) tahun dan dapat

diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Page 45: Usulan Rancangan Statuta

- 45 -

Pasal 43

(1) Pengangkatan Rektor dilakukan melalui tahap:

a. penjaringan bakal calon;

b. penyaringan calon;

c. pemilihan calon; dan

d. pengangkatan.

(2) Tahap penjaringan bakal calon Rektor sebagaimana

dimaksud ayat (1) huruf a dilakukan dengan tahapan

sebagai berikut:

a. Senat membentuk panitia pemilihan Rektor paling

lambat 5 (lima) bulan sebelum berakhirnya masa

jabatan Rektor yang sedang menjabat;

b. panitia pemilihan Rektor mengumumkan

pendaftaran dan persyaratan bakal calon Rektor

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan melalui media lokal dan nasional;

c. Dosen yang memenuhi persyaratan sebagaimana

dimaksud dalam huruf b dan ingin mengikuti tahap

penjaringan wajib mendaftarkan diri ke panitia

pemilihan Rektor;

d. panitia pemilihan Rektor melakukan seleksi

administrasi untuk memperoleh Dosen yang

memenuhi syarat sebagai bakal calon Rektor;

e. panitia pemilihan Rektor menyampaikan nama bakal

calon Rektor yang memenuhi persyaratan paling

sedikit 4 (empat) orang bakal calon kepada Senat;

f. apabila bakal calon Rektor yang mendaftar kurang

dari 4 (empat) orang sebagaimana dimaksud pada

huruf e, panitia memperpanjang masa pendaftaran

bakal calon Rektor paling lama 5 (lima) hari kerja;

g. apabila setelah masa perpanjangan pendaftaran

sebagaimana dimaksud dalam huruf f bakal calon

Rektor yang mendaftar kurang dari 4 (empat) orang,

maka Ketua Senat dengan persetujuan anggota

Senat menunjuk Dosen UNSIKA atau perguruan

tinggi negeri lain yang memenuhi persyaratan untuk

ikut didaftarkan sebagai bakal calon Rektor; dan

Page 46: Usulan Rancangan Statuta

- 46 -

h. panitia pemilihan Rektor mengumumkan nama

bakal calon Rektor setelah mendapatkan

persetujuan Senat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai panitia pemilihan

Rektor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur

dengan Peraturan Senat.

Pasal 44

(1) Tahap penyaringan calon Rektor sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 43 ayat (1) huruf b dilakukan dengan

tahapan sebagai berikut:

a. penyaringan calon Rektor dilakukan dalam rapat

Senat;

b. rapat Senat sebagaimana dimaksud pada huruf a

dinyatakan sah apabila dihadiri paling sedikit 2/3

(dua per tiga) dari seluruh anggota Senat;

c. apabila rapat Senat sebagaimana dimaksud pada

huruf b belum dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) dari

seluruh anggota Senat, rapat ditunda selama 30

(tiga puluh) menit;

d. apabila setelah penundaan selama 30 (tiga puluh)

menit sebagaimana dimaksud pada huruf c rapat

Senat belum dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) dari

seluruh anggota Senat, rapat dilanjutkan dan

dinyatakan sah;

e. bakal calon Rektor menyampaikan visi, misi,

program kerja, dan rencana pengembangan UNSIKA

di hadapan Senat;

f. Senat melakukan pemilihan calon Rektor dengan

cara musyawarah untuk mencapai mufakat untuk

memperoleh 3 (tiga) orang calon Rektor;

g. apabila musyawarah untuk mencapai mufakat

sebagaimana dimaksud pada huruf f tidak tercapai,

dilakukan pemungutan suara dengan ketentuan

setiap 1 (satu) orang anggota Senat yang hadir

memiliki 1 (satu) hak suara;

Page 47: Usulan Rancangan Statuta

- 47 -

h. apabila terdapat jumlah suara yang sama untuk

peringkat kedua ke bawah sehingga belum

mendapatkan 3 (tiga) orang calon Rektor, dilakukan

pemungutan suara pada hari yang sama bagi calon

Rektor yang memperoleh suara sama; dan

i. Senat menetapkan 3 (tiga) orang calon Rektor untuk

disampaikan kepada Menteri dengan dilengkapi

dokumen pendukung paling lambat 3 (tiga) bulan

sebelum berakhirnya masa jabatan Rektor yang

sedang menjabat.

(2) Tahap pemilihan dan tahap pengangkatan Rektor

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1) huruf c

dan huruf d dilakukan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Pasal 45

(1) Wakil Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

(2) Rektor memilih dan menunjuk 1 (satu) orang Dosen yang

memenuhi persyaratan untuk setiap jabatan wakil rektor.

(3) Masa jabatan wakil rektor selama 4 (empat) tahun dan

dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan

untuk jabatan yang sama atau jabatan wakil rektor

lainnya.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penunjukan

wakil rektor diatur dengan Peraturan Rektor.

Pasal 46

(1) Dekan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor.

(2) Masa jabatan dekan selama 4 (empat) tahun dan dapat

diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Pasal 47

(1) Pengangkatan dekan dilakukan melalui tahap:

a. penjaringan bakal calon;

b. penyaringan calon;

c. pemilihan; dan

d. pengangkatan.

Page 48: Usulan Rancangan Statuta

- 48 -

(2) Pengangkatan dekan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum

berakhirnya masa jabatan dekan yang sedang menjabat.

Pasal 48

(1) Tahap penjaringan bakal calon dekan sebagaimana

dalam Pasal 47 ayat (1) huruf a dilakukan dengan cara:

a. senat fakultas membentuk panitia pemilihan;

b. panitia pemilihan mengumumkan pendaftaran dan

persyaratan bakal calon dekan;

c. Dosen yang memenuhi persyaratan sebagaimana

dimaksud dalam huruf b dan ingin mengikuti tahap

penjaringan wajib mendaftarkan diri pada panitia

pemilihan;

d. panitia pemilihan melakukan seleksi administrasi

untuk memperoleh Dosen yang memenuhi syarat

sebagai bakal calon dekan;

e. panitia pemilihan bakal calon dekan

menyampaikan nama bakal calon dekan yang

memenuhi persyaratan paling sedikit 4 (empat)

orang kepada senat fakultas;

f. apabila bakal calon Dekan yang mendaftar kurang

dari 4 (empat) orang, panitia pemilihan

memperpanjang masa pendaftaran bakal calon

dekan paling lama 3 (tiga) hari kerja;

g. apabila setelah masa perpanjangan pendaftaran

sebagaimana dimaksud dalam huruf f bakal calon

dekan yang mendaftar kurang dari 4 (empat) orang,

ketua senat fakultas dengan persetujuan anggota

senat fakultas menunjuk Dosen yang memenuhi

syarat untuk ikut didaftarkan sebagai bakal calon

dekan; dan

h. panitia pemilihan mengumumkan nama bakal calon

dekan setelah mendapatkan persetujuan senat

fakultas.

Page 49: Usulan Rancangan Statuta

- 49 -

(2) Tahap penyaringan calon dekan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 47 ayat (1) huruf b, dilakukan dengan

tahapan sebagai berikut:

a. penyaringan calon dekan dilakukan dalam rapat

senat fakultas;

b. rapat senat fakultas sebagaimana dimaksud pada

huruf a dinyatakan sah apabila dihadiri paling sedikit

2/3 (dua per tiga) dari seluruh anggota senat

fakultas;

c. apabila rapat senat fakultas sebagaimana dimaksud

pada huruf b belum dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga)

dari seluruh anggota senat fakultas, rapat ditunda

selama 30 (tiga puluh) menit;

d. apabila setelah penundaan selama 30 (tiga puluh)

menit sebagaimana dimaksud pada huruf c rapat

senat fakultas belum dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga)

dari seluruh anggota senat fakultas, rapat

dilanjutkan dan dinyatakan sah;

e. bakal calon dekan menyampaikan visi, misi, program

kerja, dan pengembangan fakultas di hadapan senat

fakultas;

f. senat fakultas melakukan penilaian calon dan

pemilihan dekan dengan cara musyawarah untuk

mencapai mufakat untuk memperoleh 3 (tiga) orang

calon dekan;

g. apabila musyawarah untuk mencapai mufakat

sebagaimana dimaksud dalam huruf f tidak tercapai,

pemilihan calon dekan dilakukan melalui

pemungutan suara dengan ketentuan 1 (satu) orang

anggota senat fakultas memiliki 1 (satu) hak suara;

h. apabila terdapat jumlah suara yang sama untuk

peringkat kedua ke bawah sehingga belum

mendapatkan 3 (tiga) orang calon dekan, dilakukan

pemungutan suara pada hari yang sama bagi calon

dekan yang memperoleh suara sama;

Page 50: Usulan Rancangan Statuta

- 50 -

i. panitia pemilihan mengumumkan nama bakal calon

dekan setelah mendapatkan persetujuan senat

fakultas; dan

j. senat fakultas menyampaikan 3 (tiga) peringkat

calon dekan kepada Rektor dengan dilengkapi

dokumen pendukung paling lambat 1 (satu) minggu

sebelum berakhirnya masa jabatan dekan yang

sedang menjabat.

(3) Rektor memilih 1 (satu) calon dekan dari 3 (tiga) calon

Dekan yang diusulkan oleh senat fakultas sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf j.

Pasal 49

(1) Wakil dekan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas

usul dekan.

(2) Masa jabatan wakil dekan selama 4 (empat) tahun dan

dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan,

baik untuk jabatan yang sama dan/atau jabatan wakil

dekan lainnya.

(3) Dekan mengusulkan 1 (satu) orang bakal calon pada

setiap jabatan wakil dekan dan mengusulkan kepada

Rektor untuk ditetapkan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengangkatan wakil

dekan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

dengan Peraturan Rektor.

Pasal 50

(1) Ketua jurusan dan sekretaris jurusan diangkat oleh

Rektor atas usul dekan.

(2) Masa jabatan ketua jurusan dan sekretaris jurusan

selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali

untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Pasal 51

(1) Ketua lembaga dan sekretaris lembaga diangkat dan

diberhentikan oleh Rektor.

Page 51: Usulan Rancangan Statuta

- 51 -

(2) Masa jabatan ketua lembaga dan sekretaris lembaga

selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali

untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Pasal 52

(1) Kepala laboratorium/bengkel/studio/kebun percobaan

diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usul dekan.

(2) Masa jabatan kepala laboratorium/bengkel/studio/

kebun percobaan selama 4 (empat) tahun dan dapat

diangkat kembali.

Pasal 53

(1) Kepala unit pelaksana teknis diangkat dan diberhentikan

oleh Rektor.

(2) Masa jabatan kepala unit pelaksana selama 4 (empat)

tahun dan dapat diangkat kembali.

Pasal 54

(1) Pimpinan unit pelaksana administrasi terdiri atas:

a. kepala biro/jabatan tinggi pratama;

b. kepala bagian/administrator; dan

c. kepala subbagian/pengawas.

(2) Pimpinan unit pelaksana administrasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) merupakan jabatan struktural.

(3) Pimpinan unit pelaksana administrasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diangkat dan diberhentikan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Paragraf 3

Satuan Pengawas Internal

Pasal 55

(1) Ketua dan Sekretaris Satuan Pengawas Internal diangkat

dan diberhentikan oleh Rektor.

Page 52: Usulan Rancangan Statuta

- 52 -

(2) Masa jabatan ketua dan sekretaris Satuan Pengawas

Internal selama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat

kembali.

Paragraf 4

Dewan Pertimbangan

Pasal 56

(1) Ketua dan sekretaris Dewan Pertimbangan diangkat dan

diberhentikan oleh Rektor.

(2) Masa jabatan ketua dan sekretaris Dewan

Pertimbangan selama 4 (empat) tahun dan dapat

diangkat kembali.

Bagian Kedua

Pemberhentian

Paragraf 1

Pimpinan Organ Pengelola

Pasal 57

(1) Rektor, wakil rektor, dekan, wakil dekan, ketua lembaga,

sekretaris lembaga, ketua jurusan, sekretaris jurusan,

kepala laboratorium/bengkel/kebun percobaan, dan

kepala unit pelaksana teknis dapat diberhentikan dari

jabatannya karena masa jabatannya berakhir.

(2) Rektor dapat diberhentikan sebelum masa jabatannya

berakhir sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(3) Wakil rektor, dekan, wakil dekan, ketua lembaga,

sekretaris lembaga, ketua jurusan, sekretaris jurusan,

kepala laboratorium/bengkel/kebun percobaan, dan

kepala unit pelaksana teknis diberhentikan sebelum

masa jabatannya berakhir karena:

a. berhalangan tetap;

b. permohonan sendiri;

Page 53: Usulan Rancangan Statuta

- 53 -

c. dikenakan hukuman disiplin tingkat sedang atau

berat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

d. diangkat dalam jabatan negeri yang lain;

e. dipidana berdasarkan keputusan pengadilan yang

memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan

perbuatan yang diancam pidana kurungan;

f. diberhentikan sementara dari jabatan negeri;

g. diberhentikan dari tugas jabatan Dosen;

h. menjalani tugas belajar atau izin belajar lebih dari 6

(enam) bulan dalam rangka studi lanjut yang

meninggalkan tugas tridharma perguruan tinggi;

dan/atau

i. cuti di luar tanggungan Negara.

(4) Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

huruf a meliputi:

a. meninggal dunia;

b. sakit yang tidak dapat disembuhkan yang

menyebabkan tidak dapat melaksanakan tugas dan

kewajibannya, dibuktikan dengan Berita Acara

Majelis Pemeriksa Kesehatan Pegawai Negeri Sipil

atau surat keterangan dari dokter pemerintah yang

berwenang; atau

c. berhenti dari aparatur sipil negara atas

permohonan sendiri.

(5) Pemberhentian Rektor sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dan ayat (2) dilakukan oleh Menteri sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang- undangan.

Pasal 58

Apabila terjadi pemberhentian Rektor sebelum masa

jabatannya berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57

ayat (2), Menteri menetapkan Rektor definitif sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 54: Usulan Rancangan Statuta

- 54 -

Pasal 59

(1) Apabila terjadi pemberhentian wakil rektor sebelum masa

jabatannya berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal

57 ayat (3), Rektor mengangkat dan menetapkan wakil

rektor definitif untuk meneruskan sisa masa jabatan

wakil rektor sebelumnya.

(2) Pengangkatan dan penetapan wakil rektor sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45.

(3) Wakil Rektor yang meneruskan sisa masa jabatan lebih

dari 2 (dua) tahun, dihitung sebagai 1 (satu) masa

jabatan.

Pasal 60

(1) Apabila terjadi pemberhentian dekan sebelum masa

jabatannya berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal

57 ayat (3), Rektor mengangkat dan menetapkan salah

satu wakil dekan sebagai dekan definitif untuk

meneruskan sisa masa jabatan dekan sebelumnya.

(2) Dekan yang meneruskan sisa masa lebih dari 2 (dua)

tahun, dihitung sebagai 1 (satu) masa jabatan.

Pasal 61

(1) Apabila terjadi pemberhentian wakil dekan sebelum masa

jabatannya berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal

57 ayat (3), Rektor mengangkat dan menetapkan wakil

dekan definitif untuk meneruskan sisa masa jabatan

wakil dekan sebelumnya.

(2) Pengangkatan dan penetapan wakil dekan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49.

(3) Wakil dekan yang meneruskan sisa masa jabatan lebih

dari 2 (dua) tahun, dihitung sebagai 1 (satu) masa

jabatan.

Page 55: Usulan Rancangan Statuta

- 55 -

Pasal 62

(1) Apabila terjadi pemberhentian ketua jurusan sebelum

masa jabatannya berakhir sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 57 ayat (3), Rektor mengangkat dan menetapkan

sekretaris jurusan sebagai ketua jurusan definitif untuk

meneruskan sisa masa jabatan ketua jurusan

sebelumnya.

(2) Ketua jurusan yang meneruskan sisa masa jabatan lebih

dari 2 (dua) tahun, dihitung sebagai 1 (satu) masa

jabatan.

Pasal 63

(1) Apabila terjadi pemberhentian sekretaris jurusan

sebelum masa jabatannya berakhir sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 57 ayat (3), Rektor mengangkat

dan menetapkan sekretaris jurusan definitif untuk

meneruskan sisa masa jabatan Sekretaris Jurusan

sebelumnya.

(2) Sekretaris jurusan yang meneruskan sisa masa jabatan

lebih dari 2 (dua) tahun, dihitung sebagai 1 (satu) masa

jabatan.

Pasal 64

(1) Apabila terjadi pemberhentian ketua lembaga sebelum

masa jabatannya berakhir sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 57 ayat (3), Rektor mengangkat dan menetapkan

sekretaris lembaga sebagai ketua lembaga definitif untuk

meneruskan sisa masa jabatan ketua lembaga

sebelumnya.

(2) Ketua lembaga yang meneruskan sisa masa jabatan lebih

dari 2 (dua) tahun, dihitung sebagai 1 (satu) masa

jabatan.

Pasal 65

(1) Apabila terjadi pemberhentian sekretaris lembaga

sebelum masa jabatannya berakhir sebagaimana

dimaksud dalam 57 ayat (3), Rektor mengangkat dan

Page 56: Usulan Rancangan Statuta

- 56 -

menetapkan sekretaris lembaga definitif untuk

meneruskan sisa masa jabatan sekretaris lembaga

sebelumnya.

(2) Sekretaris lembaga yang meneruskan sisa masa jabatan

lebih dari 2 (dua) tahun, dihitung sebagai 1 (satu) masa

jabatan.

Pasal 66

(1) Apabila terjadi pemberhentian kepala

laboratorium/bengkel/studio/kebun percobaan sebelum

masa jabatannya berakhir sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 57 ayat (3), Rektor mengangkat dan menetapkan

kepala laboratorium/bengkel/studio/kebun percobaan

definitif untuk meneruskan sisa masa jabatan kepala

laboratorium/bengkel/studio/kebun percobaan

sebelumnya.

(2) Kepala laboratorium/bengkel/studio/kebun percobaan

yang meneruskan sisa masa jabatan lebih dari 2 (dua)

tahun dihitung sebagai 1 (satu) masa jabatan.

Pasal 67

(1) Apabila terjadi pemberhentian kepala unit pelaksana

teknis sebelum masa jabatannya berakhir sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 57 ayat (3), Rektor menetapkan

kepala unit pelaksana teknis definitif untuk meneruskan

sisa masa jabatan kepala unit pelaksana teknis

sebelumnya.

(2) Kepala unit pelaksana teknis yang meneruskan sisa

masa jabatan lebih dari 2 (dua) tahun dihitung sebagai 1

(satu) masa jabatan.

Pasal 68

Pemberhentian kepala biro/jabatan tinggi pratama, kepala

bagian/administrator, dan kepala subbagian/pengawas

dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 57: Usulan Rancangan Statuta

- 57 -

Paragraf 2

Pimpinan Senat, Satuan Pengawas Internal, dan Dewan

Pertimbangan

Pasal 69

(1) Ketua dan sekretaris Senat, ketua dan sekretaris Satuan

Pengawas Internal, dan ketua dan sekretaris Dewan

Pertimbangan, diberhentikan dari jabatannya karena

masa jabatannya berakhir.

(2) Ketua dan sekretaris Senat dan ketua dan sekretaris

Satuan Pengawas Internal diberhentikan sebelum masa

jabatannya berakhir karena:

a. berhalangan tetap;

b. permohonan sendiri;

c. dikenakan hukuman disiplin tingkat sedang atau

berat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

d. diberhentikan sementara dari jabatan negeri;

e. diberhentikan dari jabatan Dosen bagi yang berasal

dari Dosen;

f. dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang

memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan

perbuatan yang diancam dengan pidana kurungan;

g. sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar

lebih dari 6 (enam) bulan dalam rangka studi lanjut

yang meninggalkan tugas tridharma perguruan

tinggi;

h. diangkat dalam jabatan negeri yang lain; dan/atau

i. cuti di luar tanggungan Negara.

(3) Ketua dan sekretaris Dewan Pertimbangan diberhentikan

sebelum masa jabatannya berakhir karena:

a. berhalangan tetap;

b. permohonan sendiri;

c. dikenakan hukuman disiplin tingkat sedang atau

berat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan bagi yang berasal dari

aparatur sipil negara; dan/atau

Page 58: Usulan Rancangan Statuta

- 58 -

d. dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang

memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan

perbuatan yang diancam pidana kurungan.

(4) Berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf a dan ayat (3) huruf a meliputi:

a. meninggal dunia; atau

b. sakit yang tidak dapat disembuhkan yang

menyebabkan tidak dapat melaksanakan tugas dan

kewajibannya, dibuktikan dengan Berita Acara

Majelis Pemeriksa Kesehatan Pegawai Negeri Sipil

atau surat keterangan dari pejabat yang berwenang.

Pasal 70

Pemberhentian ketua dan sekretaris Senat, ketua dan

sekretaris Satuan Pengawas Internal, dan ketua dan

sekretaris Dewan Pertimbangan dilakukan oleh Rektor sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 71

(1) Apabila terjadi pemberhentian ketua Senat sebelum masa

jabatannya berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal

69 ayat (2) dilakukan pemilihan ketua Senat yang baru

untuk meneruskan sisa masa jabatan ketua Senat

sebelumnya.

(2) Pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 38.

(3) Ketua Senat yang meneruskan sisa masa jabatan lebih

dari 2 (dua) tahun dihitung sebagai 1 (satu) masa

jabatan.

Pasal 72

(1) Apabila terjadi pemberhentian sekretaris Senat sebelum

masa jabatannya berakhir sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 69 ayat (2), ketua Senat menunjuk sekretaris Senat

yang baru untuk meneruskan sisa masa jabatan

sekretaris Senat sebelumnya.

Page 59: Usulan Rancangan Statuta

- 59 -

(2) Sekretaris Senat yang meneruskan sisa masa jabatan

lebih dari 2 (dua) tahun dihitung sebagai 1 (satu) masa

jabatan.

Pasal 73

(1) Apabila terjadi pemberhentian ketua dan/atau sekretaris

Satuan Pengawas Internal sebelum masa jabatannya

berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (2),

Rektor mengangkat dan menetapkan ketua dan/atau

sekretaris Satuan Pengawas Internal yang baru untuk

meneruskan sisa masa jabatan ketua dan/atau

sekretaris Satuan Pengawas Internal sebelumnya.

(2) Ketua dan sekretaris Satuan Pengawas Internal yang

meneruskan sisa masa jabatan lebih dari 2 (dua) tahun

dihitung sebagai 1 (satu) masa jabatan.

Pasal 74

(1) Apabila terjadi pemberhentian ketua dan/atau sekretaris

Dewan Pertimbangan sebelum masa jabatannya berakhir

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (3), Rektor

mengangkat dan menetapkan ketua dan/atau sekretaris

Dewan Pertimbangan yang baru.

(2) Ketua dan sekretaris Dewan Pertimbangan yang

meneruskan sisa masa jabatan lebih dari 2 (dua) tahun

dihitung sebagai 1 (satu) masa jabatan.

BAB VI

SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN INTERNAL

Pasal 75

(1) Sistem pengendalian dan pengawasan internal UNSIKA

merupakan proses yang integral pada tindakan dan

kegiatan yang dilakukan secara berencana dan terus

menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai UNSIKA

untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya

tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan

Page 60: Usulan Rancangan Statuta

- 60 -

efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan

aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan.

(2) Tujuan sistem pengendalian dan pengawasan internal

UNSIKA sebagai berikut:

a. menjamin pengelolaan keuangan dan aset yang

akuntabel;

b. menjamin efisiensi pendayagunaan sumber daya;

dan

c. menjamin akurasi data dan informasi sumber daya

untuk pengambilan keputusan.

(3) Sistem pengendalian dan pengawasan internal UNSIKA

dilaksanakan dengan berpedoman pada prinsip:

a. taat asas;

b. akuntabilitas;

c. transparansi;

d. obyektivitas;

e. jujur; dan

f. pembinaan.

(4) Ruang lingkup sistem pengendalian dan pengawasan

internal UNSIKA terdiri atas:

a. bidang keuangan;

b. bidang manajemen sumber daya manusia;

c. bidang manajemen aset;

d. bidang hukum; dan

e. bidang ketatalaksanaan.

(5) Sistem pengendalian dan pengawasan internal UNSIKA

dimaksudkan untuk membantu pimpinan UNSIKA dalam

melakukan pengawasan independen terhadap proses

penyelenggaraan kegiatan UNSIKA, serta memberikan

konsultasi, rekomendasi, dan usulan perbaikan yang

berkelanjutan.

(6) Sistem pengendalian dan pengawasan internal UNSIKA

meliputi koordinasi pelaksanaan audit yang dilakukan

oleh auditor lainnya.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian

dan pengawasan internal UNSIKA dan mekanisme

Page 61: Usulan Rancangan Statuta

- 61 -

penerapannya diatur dengan Peraturan Rektor sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VII

DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pasal 76

(1) Dosen UNSIKA terdiri atas Dosen tetap dan Dosen tidak

tetap.

(2) Dosen tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan Dosen yang bekerja penuh waktu yang

berstatus sebagai pendidik tetap di UNSIKA.

(3) Dosen tidak tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan Dosen yang bekerja paruh waktu yang

berstatus sebagai pendidik tidak tetap di UNSIKA

(4) Dosen tidak tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

diangkat oleh Rektor atas usul Dekan Fakultas yang

bersangkutan sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 77

(1) Pengangkatan Dosen dilakukan sesuai dengan

kebutuhan Dosen pada setiap program studi.

(2) Mekanisme dan prosedur serta tata cara rekrutmen

Dosen dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundangan-undangan.

(3) Hak, kewajiban, dan sanksi bagi Dosen dilakukan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Pengangkatan, pembinaan, dan pemberhentian Dosen

dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 78

(1) Jenjang jabatan akademik Dosen terdiri atas:

a. asisten ahli;

b. lektor;

c. lektor kepala; dan

d. profesor.

Page 62: Usulan Rancangan Statuta

- 62 -

(2) Pengangkatan dan pemberhentian jabatan akademik

Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 79

(1) Tenaga Kependidikan di lingkungan UNSIKA terdiri atas

Tenaga Kependidikan yang menduduki jabatan

fungsional tertentu dan jabatan fungsional umum.

(2) Jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mengacu pada ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengangkatan,

pemberhentian, pembinaan, dan pengembangan karir

Tenaga Kependidikan ditetapkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VIII

MAHASISWA DAN ALUMNI

Pasal 80

(1) Mahasiswa merupakan peserta didik yang terdaftar dan

belajar pada salah satu program studi di UNSIKA.

(2) Setiap Mahasiswa UNSIKA mempunyai hak dan

kewajiban.

(3) Hak Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

sebagai berikut:

a. menggunakan kebebasan akademik secara

bertanggung jawab untuk menuntut, menggali, dan

mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan kaidah

yang berlaku dalam lingkungan akademik;

b. memperoleh pendidikan atau pengajaran dan

layanan bidang akademik sesuai minat, bakat, dan

kemampuan;

c. memanfaatkan fasilitas UNSIKA dalam rangka

kelancaran proses pembelajaran;

Page 63: Usulan Rancangan Statuta

- 63 -

d. mendapat bimbingan dari Dosen yang bertanggung

jawab atas program studi yang diikuti dalam

penyelesaian studinya;

e. memperoleh layanan informasi yang berkaitan

dengan program studi yang diikuti serta hasil

belajarnya;

f. menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang

ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

g. memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

h. memperoleh layanan administrasi sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

i. pindah program studi di lingkungan UNSIKA sesuai

dengan persyaratan yang ditentukan dan daya

tampung program studi atau perguruan tinggi negeri

lain;

j. ikut serta dalam kegiatan organisasi keMahasiswaan

UNSIKA; dan

k. memperoleh pelayanan khusus bagi Mahasiswa

penyandang disabilitas sesuai dengan kemampuan

dan sarana yang tersedia di UNSIKA.

(4) Kewajiban Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) sebagai berikut:

a. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan

kecuali bagi Mahasiswa yang dibebaskan dari

kewajiban tersebut sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

b. melakukan registrasi atau registrasi ulang pada

setiap awal tahun akademik;

c. mematuhi kode etik dan semua ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku di UNSIKA;

d. ikut memelihara sarana dan prasarana, kebersihan,

ketertiban, kesopanan, keamanan, dan kenyamanan

lingkungan UNSIKA;

Page 64: Usulan Rancangan Statuta

- 64 -

e. memperoleh layanan administrasi sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

f. menghargai ilmu pengetahuan dan teknologi;

g. menjaga kewibawaan dan nama baik UNSIKA; dan

h. menjunjung tinggi kebudayaan nasional dan daerah.

(5) Mahasiswa yang melakukan pelanggaran terhadap

kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban

Mahasiswa serta sanksi bagi Mahasiswa diatur dengan

Peraturan Rektor.

Pasal 81

(1) UNSIKA melaksanakan pengembangan wawasan, inovasi,

dan kreativitas Mahasiswa melalui kegiatan

kemahasiswaan.

(2) Kegiatan kemahasiswaan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diarahkan untuk mengembangkan

kepemimpinan, karakter, penalaran, minat, kegemaran,

kerohanian, dan kesejahteraan serta pengabdian kepada

masyarakat.

(3) Kegiatan kemahasiswaan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diselenggarakan dengan prinsip kemandirian,

etis, edukatif, religius, dan humanis serta berwawasan

lingkungan.

Pasal 82

(1) Organisasi kemahasiswaan merupakan wadah dan sarana

pengembangan diri Mahasiswa ke arah perluasan wawasan

kecendikiawanan serta mengembangkan integritas

kepribadian melalui kegiatan ekstra kurikuler.

(2) Organisasi kemahasiswaan dapat dibentuk di tingkat

universitas, fakultas, dan jurusan.

(3) Organisasi kemahasiswaan diselenggarakan dari, oleh,

dan untuk Mahasiswa serta tidak berafiliasi dengan

Page 65: Usulan Rancangan Statuta

- 65 -

organisasi sosial kemasyarakatan dan kepemudaan yang

ada di luar kampus.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi

kemahasiswaan diatur dengan Peraturan Rektor.

Pasal 83

(1) Alumni UNSIKA merupakan seseorang yang telah

menyelesaikan program pendidikan dan dinyatakan lulus

dari UNSIKA.

(2) Alumni UNSIKA dapat membentuk organisasi alumni

yang disebut dengan Ikatan Alumni Universitas

Singaperbangsa Karawang (IKA UNSIKA) yang bertujuan

membangun jaringan kerjasama dan membina

hubungan sesama alumni UNSIKA, pengguna lulusan,

masyarakat ilmiah, dan dunia kerja.

(3) Alumni UNSIKA dapat berkontribusi terhadap

peningkatan dan pengembangan mutu penyelenggaraan

UNSIKA melalui gagasan, tenaga, material, dan dana

yang sifatnya tidak mengikat.

(4) Struktur organisasi dan tata kerja Ikatan Alumni UNSIKA

diatur dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga Ikatan Alumni UNSIKA.

BAB IX

SARANA DAN PRASARANA

Pasal 84

(1) Sarana dan prasarana yang dimiliki UNSIKA

didayagunakan untuk kepentingan penyelenggaraan

tridharma perguruan tinggi.

(2) Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) merupakan barang milik negara (BMN).

(3) BMN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelola,

didayagunakan, dan dimanfaatkan secara optimal, efektif,

dan efisien sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Page 66: Usulan Rancangan Statuta

- 66 -

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan,

pendayagunaan, dan pemanfaatan BMN diatur dengan

Peraturan Rektor sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 85

(1) Sarana dan prasarana UNSIKA diperoleh melalui dana

yang berasal dari:

a. pemerintah pusat;

b. pemerintah daerah;

c. masyarakat, dunia usaha, dunia industri, pihak

luar negeri; dan/atau

d. sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

(2) Pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB X

PENGELOLAAN ANGGARAN

Pasal 86

(1) Rektor merencanakan dan mengelola anggaran UNSIKA

yang disusun berdasarkan prinsip anggaran sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Rencana anggaran UNSIKA diusulkan oleh Rektor kepada

Menteri untuk mendapat pengesahan.

(3) Pengelolaan anggaran dilaksanakan berdasarkan asas

efisiensi, efektivitas, produktivitas, transparan, dan

dipertanggungjawabkan melalui prosedur sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) UNSIKA menyusun laporan pertanggungjawaban

pengelolaan anggaran berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(5) Laporan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran

UNSIKA diaudit oleh auditor internal dan eksternal

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 67: Usulan Rancangan Statuta

- 67 -

BAB XI

KERJA SAMA

Pasal 87

(1) Untuk mewujudkan visi dan misi, UNSIKA dapat

melakukan kerja sama bidang akademik dan/atau

bidang non-akademik dengan perguruan tinggi lain,

instansi pemerintah, dunia usaha, dunia industri, atau

pihak-pihak lain yang relevan, baik di dalam negeri

maupun di luar negeri.

(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bertujuan meningkatkan efektivitas, efisiensi,

produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu, dan relevansi

pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.

(3) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berasaskan kemitraan, persamaan kedudukan, saling

menguntungkan, dan memberikan kontribusi kepada

masyarakat.

(4) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan dengan prinsip:

a. mengutamakan kepentingan pembangunan

nasional;

b. menghargai kesetaraan mutu;

c. saling menghormati;

d. saling menguntungkan;

e. menghasilkan peningkatan mutu pendidikan;

f. berkelanjutan; dan

g. mempertimbangkan keberagaman kultur yang

bersifat lintas daerah, nasional, dan/atau

internasional.

(5) Kerja sama akademik sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dapat berbentuk:

a. penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat;

b. program kembaran;

c. pengalihan dan/atau pemerolehan angka kredit

dan/atau satuan lain yang sejenis;

Page 68: Usulan Rancangan Statuta

- 68 -

d. penugasan Dosen senior sebagai pembina pada

perguruan tinggi yang membutuhkan pembinaan;

e. pertukaran Dosen dan/atau Mahasiswa;

f. pemanfaatan bersama berbagai sumber daya;

g. pemagangan;

h. penerbitan terbitan berkala ilmiah;

i. penyelenggaraan seminar bersama; dan/atau

j. bentuk-bentuk lain yang dianggap perlu.

(6) Kerja sama non-akademik sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dapat berbentuk:

a. pendayagunaan aset;

b. penggalangan dana;

c. jasa dan royalti hak kekayaan intelektual; dan/atau

d. bentuk lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(7) Kerja sama dapat diprakarsai oleh Sivitas Akademika,

fakultas, lembaga, dan unit organisasi di lingkungan

UNSIKA.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai kerja sama sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Rektor

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

BAB XII

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Pasal 88

(1) Sistem penjaminan mutu internal UNSIKA merupakan

suatu proses penetapan dan pemenuhan standar mutu

pengelolaan secara berencana, konsisten, dan

berkelanjutan.

(2) Tujuan sistem penjaminan mutu internal UNSIKA:

a. tersedianya dokumen mutu meliputi kebijakan

mutu, manual mutu, standar mutu, prosedur mutu,

instruksi kerja, dan instrumen kendali mutu;

b. adanya integrasi dokumen mutu antar jenjang dan

masing-masing unit layanan di lingkungan UNSIKA;

Page 69: Usulan Rancangan Statuta

- 69 -

c. menjamin tersedianya layanan akademik kepada

Mahasiswa dan pemangku kepentingan lainnya

sesuai dengan prosedur mutu;

d. mewujudkan tranparansi dan akuntabilitas

kepada masyarakat, terutama kepada

orangtua/wali Mahasiswa tentang penyelenggaraan

pendidikan sesuai dengan dokumen mutu; dan

e. mendorong semua pihak/unit di UNSIKA untuk

bekerja mencapai tujuan dengan berpatokan pada

dokumen mutu dan secara berkelanjutan

berupaya untuk meningkatkan mutu.

(3) Sistem penjaminan mutu internal UNSIKA

dilaksanakan mengacu pada falsafah mutu dan prinsip:

a. mutu menjadi urusan dan tanggungjawab setiap

warga UNSIKA;

b. membangun karakter menuju internalisasi budaya

mutu;

c. integritas dan citra layanan;

d. pengembangan berbasis akreditasi;

e. orientasi kepuasan stakeholders; dan

f. tanggung jawab sosial.

(4) Implementasi penjaminan mutu internal UNSIKA

dilakukan melalui siklus:

a. perencanaan;

b. sosialisasi;

c. tingkat pemahaan;

d. kosistensi implementasi;

e. pengendalian mutu; dan

f. tindak lanjut.

(5) Pengendalian mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

terdiri atas:

a. audit mutu internal bidang pendidikan;

b. audit mutu internal bidang penelitian;

c. audit mutu internal bidang pengabdian kepada

masyarakat;

d. audit mutu internal bidang kemahasiswaan; dan

e. monitoring dan evaluasi tridharma perguruan tinggi.

Page 70: Usulan Rancangan Statuta

- 70 -

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem penjaminan

mutu internal UNSIKA diatur dengan Peraturan Rektor

setelah mendapat pertimbangan Senat.

Pasal 89

(1) Untuk meningkatkan mutu dan efisiensi dalam

penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi dilakukan

akreditasi program studi dan akreditasi institusi secara

berkala.

(2) Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan oleh badan akreditasi nasional perguruan

tinggi dan/atau lembaga akreditasi mandiri.

(3) Unsur pelaksana akademik dan unsur penunjang

akademik bertanggung jawab memfasilitasi pelaksanaan

akreditasi.

(4) Pelaksanaan akreditasi program studi dan akreditasi

institusi dikoordinasikan oleh Lembaga Pengembangan

Pendidikan dan Penjaminan Mutu.

BAB XIII

BENTUK DAN TATA CARA PENETAPAN PERATURAN DAN

KEPUTUSAN

Pasal 90

(1) Bentuk peraturan dan keputusan di lingkungan UNSIKA

terdiri atas:

a. peraturan perundang-undangan;

b. Peraturan Senat;

c. Peraturan Rektor; dan

d. Keputusan Rektor.

(2) Tata cara pembentukan peraturan dan keputusan di

lingkungan UNSIKA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b, huruf c, dan huruf d diatur dengan Peraturan

Rektor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 71: Usulan Rancangan Statuta

- 71 -

BAB XIV

PENDANAAN DAN KEKAYAAN

Pasal 91

(1) Anggaran UNSIKA bersumber dari:

a. Pemerintah Pusat;

b. Pemerintah Daerah;

c. penerimaan negara bukan pajak (PNBP);

d. hibah/donasi/kerja sama dengan mitra dari dalam

negeri atau luar negeri, perorangan atau kelompok;

dan/atau

e. pendapatan dan/atau sumber lain yang sah dan

tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(2) PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c

terdiri atas uang seleksi masuk UNSIKA, uang kuliah,

penerimaan dari pemanfaatan BMN, hasil penjualan

produk yang diperoleh dari penyelenggaraan pendidikan

tinggi, dan hasil kerja sama.

(3) Pengelolaan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang- undangan.

Pasal 92

(1) Kekayaan UNSIKA meliputi benda bergerak, tidak

bergerak, dan kekayaan intelektual yang merupakan

milik Pemerintah dan dikelola oleh UNSIKA.

(2) Kekayaan UNSIKA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dimanfaatkan untuk penyelenggaraan tridharma

perguruan tinggi dan pengembangan UNSIKA.

(3) Kekayaan UNSIKA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dikelola secara transparan dan dipertanggungjawabkan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 72: Usulan Rancangan Statuta

- 72 -

(4) Dana yang diperoleh dari pemanfaatan kekayaan UNSIKA

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan PNBP.

(5) Kekayaan UNSIKA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tidak dapat dipindahtangankan atau dijaminkan kepada

pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

BAB XV

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 93

(1) Perubahan Statuta dapat dilakukan untuk menyesuaikan

kebutuhan pengembangan penyelenggaraan pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta

pengembangan UNSIKA.

(2) Perubahan statuta UNSIKA sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan dalam suatu rapat yang dihadiri oleh

wakil dari organ UNSIKA.

(3) Wakil dari organ UNSIKA sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) terdiri atas:

a. 3 (tiga) orang wakil organ Senat;

b. 4 (empat) orang wakil organ Rektor;

c. 1 (satu) orang wakil organ SPI; dan

d. 1 (satu) orang wakil organ Dewan Pertimbangan.

(4) Pengambilan keputusan perubahan statuta UNSIKA

didasarkan atas musyawarah untuk mencapai mufakat.

(5) Apabila musyawarah untuk mencapai mufakat

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak dapat dicapai,

pengambilan keputusan dilakukan melalui pemungutan

suara.

(6) Perubahan statuta UNSIKA yang sudah disetujui dalam

rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan

kepada Menteri untuk ditetapkan.

Page 73: Usulan Rancangan Statuta

- 73 -

BAB XVI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 94

(1) Semua organ yang telah ada saat ini tetap melaksanakan

tugas sampai dengan disesuaikan dengan Peratruan

Menteri ini.

(2) Semua penyelenggaraan kegiatan akademik dan non-

akademik di UNSIKA masih tetap dilaksanakan sampai

dengan disesuaikan dengan Peraturan Menteri ini.

(3) Penyesuaian organ sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan penyesuaian penyelenggaraan kegiatan akademik

dan non-akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan paling lambat dalam waktu 1 (satu) tahun

sejak Peraturan Menteri ini diundangkan.

BAB XVII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 95

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Page 74: Usulan Rancangan Statuta

- 74 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 4 Januari 2017

MENTERI RISET, TEKNOLOGI,

DAN PENDIDIKAN TINGGI

REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

MOHAMAD NASIR

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 9 Januari 2017

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

WIDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 64

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Organisasi

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,

TTD.

Ani Nurdiani Azizah NIP. 195812011985032001