urtikaria dan angioedem

24
Urtikaria dan Angioedem Niswati Handayani 1310211159

Upload: nnshdyn

Post on 07-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

his

TRANSCRIPT

Page 1: Urtikaria Dan Angioedem

Urtikaria dan Angioedem

Niswati Handayani1310211159

Page 2: Urtikaria Dan Angioedem

Definisi

• Urtikaria adalah reaksi vascular di kulit akibat bermacam - macam sebab, biasanya ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan - lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit

• Angioedema adalah urtikaria yang mengenai lapisan kulit yang lebih dalam daripada dermis, dapat di submukosa atau subkutis, juga dapat mengenai saluran napas, saluran cerna dan organ kardiovaskuler.

Page 3: Urtikaria Dan Angioedem
Page 4: Urtikaria Dan Angioedem

Anatomi Kulit

Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruhpermukaan luar tubuh.Fungsi kulit :• pertahanan dalam berbagai kondisi lingkungan• sebagai barier infeksi• mengontrol suhu tubuh (termoregulasi),

sensasi, eskresi, dan metabolisme.

Page 5: Urtikaria Dan Angioedem

Lapisan kulit

Kulit

Epidermis

Dermis

Subkutan/ hipodermis

Page 6: Urtikaria Dan Angioedem
Page 7: Urtikaria Dan Angioedem

1. Epidermis

Fungsi : proteksi, sintesis vitamin D dan sitokin, pembelahan dan mobilisasi sel, pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel langerhans).

Epidermis

Stratum korneum

Stratum lusidum

Stratum granulosum

Stratum spinosum

Stratum Germinativum

Page 8: Urtikaria Dan Angioedem
Page 9: Urtikaria Dan Angioedem

2. DermisDermis terdiri dari :

- lapisan papiler- lapisan retikuler

Fungsi : sebagai struktur penunjang, suplai nutrisi, dan respon inflamasi

Page 10: Urtikaria Dan Angioedem

3. Hipodermis / subkutisSubkutis merupakan lapisan di bawah dermisyang terdiri dari lapisan lemak, berfungsimenunjang suplai darah ke dermis untukregenerasi

Page 11: Urtikaria Dan Angioedem

Epidemiologi

Urtikaria dan angioedem dapat dijumpai padasemua umur, namun insidennya meningkatsetelah dewasa dan mencapai puncaknya usiadekade ketiga. Hasil survey pada pelajar sekolahmemperkirakan 15-20% pelajar pernahmengalami urtikaria/angioedem

Page 12: Urtikaria Dan Angioedem

Etiologi

Hampir 80 % kasus tidak diketahui penyebabnya, namun diduga disebabkan oleh :

1. ObatObat sistemik seperti penisilin, sepalosporin,dan diuretik dapat menimbulkan urtikaria secaraimunologik tipe I atau II.Opium dan zat kontras dapat langsung merangsangsel mast untuk mengeluarkan histamin

Page 13: Urtikaria Dan Angioedem

2. Makanan Makanan yang sering menimbulkan urtikariaadalah telur, ikan, kacang, udang, coklat, tomat,arbei, babi, keju, bawang, dan semangka.3. Gigitan atau Sengatan SeranggaGigitan atau sengatan serangga dapatmenimbulkan urtika setempat4. Bahan fotosensitizerBahan semacam ini, misalnya griseofulvin,fenotiazin, sulfonamid, bahan kosmetik, dan sabungermisid

Page 14: Urtikaria Dan Angioedem

5. Inhalan Serbuk sari bunga (polen), spora jamur, debu,asap, bulu binatang, dan aerosol6. KontaktanKutu binatang, serbuk tekstil, air liur binatang,tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, bahan kimia,dan bahan kosmetik.7. Trauma FisikDingin, panas, emosi, dan goresan dengan bendatumpul dapat menyebabkan terjadinya urtikaria

Page 15: Urtikaria Dan Angioedem

8. InfeksiInfeksi bakteri, virus, jamur, maupun infestasiparasit.9. Psikis10.Genetik11.Penyakit sistemik

Page 16: Urtikaria Dan Angioedem

Klasifikasi

Berdasarkan lamanya serangan :• Urtikaria akut bila kurang dari 6 minggu, atau

berlangsung selama 4 minggu tetapi timbul setiap hari.

• Urtikaria kronik bila serangan berlangsung melebihi waktu yang akut.

Berdasarkan morfologi klinis :• Urtikaria papular bila berbentuk papul• Urtikaria gutata bila besarnya sebesar tetesan air• Urtikaria girata bila ukurannya besar - besar.

Page 17: Urtikaria Dan Angioedem

Berdasarkan penyebab dan mekanisme terjadinya :I. Urtikaria atas dasar reaksi imunologik A. Bergantung pada IgE ( reaksi alergik tipe I )

– pada atopi– antigen spesifik

B. Diperantarai oleh komplemen– pada reaksi sitotoksik ( reaksi alergi tipe II )– pada reaksi kompleks imun ( reaksi alergi tipe III )– defisiensi C1 esterase inhibitor ( genetik )– Reaksi alergik tipe IV ( urtikaria kontak )

II. Urtikaria atas dasar reaksi non imunologik– Langsung memacu sel mast, sehingga terjadi pelepasan mediator– Bahan yang menyebabkan perubahan metabolisme asam

arakidonat– Trauma fisik

III. Urtikaria idiopatik

Page 18: Urtikaria Dan Angioedem

Gejala Klinis

a. Gatal, rasa terbakar, atau tertusukb. Tampak eritema dan edema setempat berbatas

tegas dan terkadang bagian tengah tampak lebih pucat

c. Bentuknya dapat papular, lentikular, numular, dan plakat.

d. Berwarna merah muda sampai merahe. Lesi dapat menghilang dalam 24 jam atau lebih,

tapi lesi baru dapat mucul seterusnya.f. Serangan berat sering disertai gangguan sistemik

seperti nyeri perut diare, muntah dan nyeri kepala.

Page 19: Urtikaria Dan Angioedem

Px Penunjang

1. Pemeriksaan labPemeriksaan darah, urin, dan feses rutin untukmenilai ada tidaknya infeksi yang tersembunyiatau kelainan pada alat dalam.2. Pemeriksaan gigi, THT, serta usapan vagina.Pemeriksaan ini untuk menyingkirkan dugaanadanya infeksi fokal.3. Tes AlergiDengan pemeriksaan kulit invivo dan pemeriksaanIgE

Page 20: Urtikaria Dan Angioedem

4. Tes ProvokasiUntuk membantu diagnosis urtikaria fisik5. Tes eleminasi makananDengan cara menghentikan semua makananyang dicurigai untuk beberapa waktu, lalumencobanya kembali satu demi satu.6. Tes foto tempelDilakukan pada urtikaria fisik akibat sinar

Page 21: Urtikaria Dan Angioedem

7. Suntikan mecholyl intradermal dapat digunakan pada diagnosa urtikariakolinergik.8. Tes fisikBisa dengan es (ice cube test) atau air hangat9. Pemeriksaan histopatologik

Page 22: Urtikaria Dan Angioedem

Penatalaksanaan

1. First Line Therapy• Edukasi pasien• Menghindari agen yang diduga penyebab dan

faktor yang memperberat• Antagonis reseptor histaminAntihistamin golongan AH1 contohnya adalah

terfenadin, aztemizol, cetirizine, loratadin, danmequitazin. Antagonis reseptor H2 adalah

cimetidine, ranitidine, nizatidine, dan famotidine.

Page 23: Urtikaria Dan Angioedem

2. Second Line Therapy• Photochemotherapy• Antidepresan : doxepin dan Mirtazapine• Kortikosteroid : prednison, prednisolone,

methylprednisolone, dan triamcinolone• Leukotrin reseptor antagonis : montelukast,

zafirlukast, dan zileuton• Nifedipin

Page 24: Urtikaria Dan Angioedem

3. Third line therapy• Immunomudulatory agent : cyclosporine,

tacrolimus, methotrexate, cyclophosphamide, mycophenolate mofetil, dan intravenous immunoglobulin (IVIG)

• Plasmafaresis• Obat lain : colchicine, dapsone, albuterol

(salbutamol), asam tranexamat, terbutaline, sulfasalazine, hydroxychloroquine, dan warfarin.