case urtikaria akut

13
Diskusi Kasus URTIKARIA AKUT Oleh Nini Irmadoly, S.Ked 04111401036 Pembimbing dr. Nopriyati, Sp.KK BAGIAN/DEPARTEMEN ILMU KULIT DAN KELAMIN

Upload: nini-irmadoly

Post on 10-Sep-2015

22 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Case urtikaria akut

TRANSCRIPT

Diskusi KasusURTIKARIA AKUT

Oleh Nini Irmadoly, S.Ked04111401036

Pembimbingdr. Nopriyati, Sp.KK

BAGIAN/DEPARTEMEN ILMU KULIT DAN KELAMINFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYARSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG2015

HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi kasus dengan judul:

Urtikaria Akut

olehNini Irmadoly, S.Ked04111401036

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya/RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 2 Maret 6 April 2015.

Palembang, 09 Maret 2015

dr. Nopriyati, Sp.KK

STATUS PASIENI. IDENTIFIKASINama: An. ARPUsia: 13 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiStatus: Belum MenikahAgama: IslamSuku: PalembangPekerjaan: PelajarPendidikan: SMPAlamat : Jl. Mayor Zurby BustanTanggal Kunjungan: 03 Maret 2015, pukul 12.00 WIBKunjungan: Pertama

II. ANAMNESIS (Autoanamnesis tangga 13 Februari 2015)Keluhan UtamaTimbul bentol merah di muka, badan, kedua lengan dan tungkai yang hilang timbul sejak 1 pekan yang lalu. Keluhan TambahanGatalRiwayat Perjalanan PenyakitKisaran 1 pekan yang lalu, pasien mengeluh bentol merah di muka, badan, kedua lengan dan tungkai, disertai dengan rasa gatal yang muncul tiba-tiba saat malam hari. Gejala kemudian menghilang dalam 1 hari. Kemudian bintil merah menjadi sering hilang timbul seukuran jagung sampai koin yang terutama muncul saat cuaca dingin.Saat diperiksa di poli, timbul bentol merah yang baru di tangan kanan bagian belakang. Pasien mengatakan bentol baru muncul saat ia berada diruang tunggu. Saat selesai pemeriksaan, bentol tersebut mulai menghilang.

Riwayat Penyakit Dahulu :Riwayat gejala yang sama saat masih SD. Pasien mengeluh timbulnya bentol merah disertai rasa gatal sehabis mengkonsumsi makanan laut, kontak dengan udara dingin, setelah menggaruk-garuk kulit, dan terkadang kontak dengan air.Riwayat Penyakit Keluarga:Terdapat riwayat penyakit kaligata pada nenek dan paman pasien.Terdapat riwayat penyakit asma pada paman pasien.Riwayat Higiene dan KebiasaanPasien mandi rutin 2x1 hari pada saat pagi dan malam hari menggunakan air sumur dan sabun mandi.Pasien menggunakan handuk sendiri, tidak bersama keluarga yang lain Riwayat Sosial EkonomiPasien masih menduduki bangku SMP dan tinggal bersama neneknya.

PEMERIKSAAN FISIK (tanggal 13 februari 2015)Status GeneralisKeadaan Umum: BaikKesadaran: kompos mentisTekanan darah: 110/70 mmHgNadi: 80 x/menitSuhu: 36 oCPernapasan: 20 x/menitTinggi Badan : 140 cmBerat Badan: 40 kgIMT: 20,40Gizi: NormoweightKeadaan SpesifikKepalaWajah : pucat tidak adaMata : konjungtiva tidak hiperemis, sklera tidak ikterik, orbital darkening tidak ada, lipatan Dennie Morgan tidak ada Hidung : bagian luar tidak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan baik. Selaput lendir dalam batas normal, konka tidak hipertrofi, allergic crease tidak ada Telinga : tidak ada kelainan pada bentuk Mulut : mukosa mulut baik, faring tidak hiperemis, chelitis tidak adaLeher: tekanan vena jugularis (5-2)cmH20 Thoraks : simetris, sela iga tidak melebar, retraksi dinding dada tidak ada, kulit lihat status dermatologikusJantung: HR : 80x/menit, bunyi jantung I dan II normal, murmur tidak ada, gallop tidak adaParu-paru: vesikuler (+) normal, rhonki tidak ada, wheezing tidak adaAbdomen: datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, bising usus (+) normalEkstremitas : hiperhidrosis palmaris manus dextra et sinistra tidak adaKGB: tidak didapatkan pembesaran pada inspeksi dan palpasi kelenjar getah bening pada submandibula, koli, aksila, dan inguinalStatus Dermatologikus:Regio brachialis & antebrachii dekstra pars posterior : Urtika : Multipel, lentikuler-numuler, diskret AB C Gambar 1. Regio brachialis dextra pars posterior (a), antebrachii dextra pars posterior (b), brachialis & antebrachii dekstra pars posterior (c).

Tes Fisik : Tes untuk urtikaria fisik :1. Dermografisme : negatifKulit bagian antebrachii anterior diberi goresan benda tumpul, lalu hasil dibaca setelah 20 menit.2. Delayed dermografisme : negatifKulit bagian antebrachii anterior diberi goresan benda tumpul, lalu hasil dibaca setelah 6 jam.3. Delayed pressure urticaria : negatifMenggunakan besi yang diaplikasikan pada femorais selama 20 menit. Hasil tes dibaca setelah 6 jam.4. Urtikaria cold : negatifMenggunakan kantoong es yang diletakkan pada lengan atas bagian volar selama 20 menit.A B CGambar 1. Dermatografi (a), delayed pressure test (b), urtikaria cold (c).

PEMERIKSAAN PENUNJANGPada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

III. RESUMEAn. ARP, laki-laki, 13 tahun, datang dengan keluhan timbul bentol merah di muka, badan, kedua lengan dan kedua tungkai yang hilang timbul saat cuaca dingin sejak 1 pekan SMRS. Gejala pertama kali timbul secara tiba-tiba pada malam hari. Saat diperiksa di poli, timbul bentol merah yang baru di tangan kanan bagian belakang. Terdapat riwayat keluhan yang sama saat pasien masih SD. Terdapat riwayat keluarga, yaitu nenek dan paman pasien yang menderita kaligata, serta paman pasien yang menderita asma. Pemeriksaan status generalis dan keadaan spesifik dalam batas normal. Pada status dermatologikus regio brachialis & antebrachii dextra pars posterior tampak urtika multipel, lentikuler-numuler, dan diskret. Pada tes untuk urtikaria fisik, didapatkan hasil negatif pada dermografisme, hasil negatif pada delayed dermografisme, hasil negaitf pada delayed pressure urticaria, dan hasil negatif pada urtikaria cold.

IV. DIAGNOSIS BANDING1. Urtikaria Akut2. Angioedema

V. DIAGNOSIS KERJAUrtikaria akut

VI. PENATALAKSANAANUmum Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini disebabkan oleh alergi. Menjelaskan pada pasien untuk menghindari faktor pencetus, yaitu cuaca dingin. Menjelaskan untuk melakukan kontrol ulang setelah 1 minggu pengobatan.Khusus Topikal: solutio calamin 100 cc + Desolex 30 ccCara penggunaan : digunakan dua kali sehari dengan cara dioleskan ke area badan, kedua lengan dan kedua tungkai. Sebelum digunakan sediaan dikocok terlebih dahulu Sistemik: Tablet Aerius 2 x 10 mg. Diminum 2 kali sehari 1 tablet.

VII. PROGNOSISQuo ad vitam: bonamQuo ad functionam: bonamQuo ad sanationam: bonam