uraian umum crustacea

21
- 1 - Tugas biologi laut URAIAN UMUM CRUSTACEA Crustacea dikenal juga dengan hewan yang beruas – ruas dengan badan yang terbagi atas thorax, abdomen dan cepathorax yang tertutup oleh kerapas, dan merupakan arthropoda air yang bernapas dengan insang dan memiliki dua pasang antenna. Crustacean terdiri dari tiga sub kelas yang terdiri dari : 1. Kepiting (Scylla) 2. Rajungan (Portunus) 3. Udang (Penaidae) I. HABITAT / TEMPAT HIDUP 1.1. Kepiting dan Rajungan Kepiting dan Rajungan tergolong dalam satu suku (famili) yakni fortunidae dari seksi Brachyura. Kepiting dan Rajungan mempunyai habitat hidup yang serupa dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang lebih kering di lumpur – lumpur lunak didasar hutan –hutan mangrove yang tidak terlalu rimbun, juga didaerah tambak air payau atau muara sungai. 1.2 Udang

Upload: muhammad-jafar-ibrahim

Post on 21-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Uraian Umum Crustacea

- 1 -

Tugas biologi laut

URAIAN UMUM CRUSTACEA

Crustacea dikenal juga dengan hewan yang beruas – ruas dengan badan yang

terbagi atas thorax, abdomen dan cepathorax yang tertutup oleh kerapas, dan merupakan

arthropoda air yang bernapas dengan insang dan memiliki dua pasang antenna.

Crustacean terdiri dari tiga sub kelas yang terdiri dari :

1. Kepiting (Scylla)

2. Rajungan (Portunus)

3. Udang (Penaidae)

I. HABITAT / TEMPAT HIDUP

1.1. Kepiting dan Rajungan

Kepiting dan Rajungan tergolong dalam satu suku (famili) yakni

fortunidae dari seksi Brachyura. Kepiting dan Rajungan mempunyai habitat

hidup yang serupa dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang

lebih kering di lumpur – lumpur lunak didasar hutan –hutan mangrove yang

tidak terlalu rimbun, juga didaerah tambak air payau atau muara sungai.

1.2 Udang

Pada stadium post larva (anakan udang) hidup merayap atau melekat

pada benda-benda didasar perairan, dimuara – muara sungai terlebih di

perairan sekitar hutan mangrove anak udang ini banyak di temukan. Anak

udang ini hidup dengan menyesuaikan diri pada salinitas yang bervariasi

antara 4 – 35 %.

Udang muda ini segera akan kembali lagi ke laut (sebagai habitat)

untuk tumbuh besar dewasa akhirnya memijah.

II. KEBIASAAN MAKAN DAN CARA MAKAN

2.1. Kepiting dan Rajungan

Kepiting dan Rajungan dalam hal mencari makan dengan cara

merangkak walaupun famili ini dapat berenang ke permukaan air. Kepiting

Page 2: Uraian Umum Crustacea

- 2 -

dan Rajungan lebih menyukai makan berupa algae, bangkai, hewan dan udang.

Dapat dikatakan dewasa adalah memakan segala (omnivourus) dan pemakan

bangkai (scovanger). Sedangkan larva kecil memakan plankton dan cara

makannya menggunakan sapit yang besar.

2.2. UDANG

Pada umumnya larva udang makanannya adalah alga renik (micro

algae) terutama diatomic, selain itu juga berbagai jenis zooplankton begitu

tumbuh dewasa. Udang dikenal juga bersifat omnivour yang memakan bukan

saja tumbuhan dan hewan kecil tetapi juga detritus.

III. TINGKAH LAKU

3.1. KEPITING DAN RAJUNGAN

Pada umumnya Kepiting dan Rajungan (Scylla dan Portunus)

merupakan species yang khas pada tingkat juvenile (muda) jarang kelihatan di

daerah bakau / muara sungai, karena lebih suka membenamkan diri kedalam

lumpur. Juvenile lebih manyukai tempatb terlindung seperti :

- Saluran air

- Dibawah batu – batu

- Alur – alur air laut yang menjorok ke daratan.

- Dan disela – sela akar pohon bakau

Setelah matahari terbenam class Scylla dan portunos mulai bergerak untuk

mencari makan sepanjang malam dan ketika matahari terbit class Scylla dan

portunus mulai membenamkan diri di lumpur sehingga hewan ini dikenal

dengan hewan malam (nocturnal).

3.1 U D A N G

Pada umumnya alam udang laut mengalami dua fase kehidupan yaitu fase

ditengah laut dan fase di perairan muara. Fase ditengah laut adalah udang

dewasa, kawin dan bertelur, beberapa saat sebelum kawin udang betina

terlebih dahulu berganti kulit.

Page 3: Uraian Umum Crustacea

- 3 -

IV. ADAPTASI

4.1. KEPITING DAN RAJUNGAN

Kepiting dapat cepat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dia

akan bertahan hidup lebih lama di daratan, sedangkan rajungan hanya bisa

bertahan hidup di perairan laut dia akan bertahan hidup beberapa jam saja

apabila berada di perairan tawar/daratan sehingga daya tahan hidupnya lebih

lama kepiting daripada rajungan.

4.2. U D A N G

Pada umumnya udang dan anakan udang dapat hidup dengan

menyesuaikan pada salinitas yang bervariasi antara 4 – 35 % . Udang yang

mulai tumbuh dewasa akan kembali ke laut sebagai tempat hidup dan

beradaptasinya, begitu udang dewasa akan memijah dia akan kembali lagi ke

perairan muara.

V. REPRODUKSI

5.1. KEPITING DAN RAJUNGAN

Kepiting dewasa yang siap melakukan perkawinan dengan ukuran

kerapasnya biasanya mencapai 120 mm. Tingkah laku perkawinan kepiting

sedikit aneh. Perkawinan hanya terjadi pada kepiting betina dan jantan yang

sudah matang kelamin, mula – mula betina yang sudah mengandung telur

disela – sela bagian dalam kerapasnya mencari tempat yang sunyi, aman dan

terlindung dan kepiting jantan mendekatinya kemudian jantan naik keatas

kepiting betina dengan posisi perut keduanya menghadap kebawa dengan

posisi itu kepiting jantan membawa kepiting betina mencari tempat yang

sunyi.

Tingkah laku rajungan dalam melakukan perkawinan sedikit unik

dengan cara membawa kepiting betina ke tempat yang sunyi dibawah bebatuan

karang/benda –benda dasar laut. Rajungan dapat menetaskan telurnya menjadi

larva sampai lebih sejuta ekor, larva yang baru menetas bentuknya sangat

berlainan dengan bentuk dewasa. Larva menyerupai anak udang.

Page 4: Uraian Umum Crustacea

- 4 -

5.2. U D A N G

Udang mempunyai daur hidup yang sangat kompleks, telur yang telah

dibuahi menetas menjadi larva dengan beberapa tingkatan (stadium) yang

berbeda pada tiap jenisnya. Jumlah telur yang dihasilkan tiap ekor betina bisa

mencapai kisaran antara 150.000 – 400.000 butir telur.

VI. PERTUMBUHAN

6.1. KEPITING DAN RAJUNGAN

Setelah telur kepiting betina menetas anakan kepiting tersebut akan

mengalami tiga tahapan pertumbuhan yaitu yang pertama adalah Stadium

zoea, stadium ini akan berkembang sampai zoea 5, setiap stadium

membutuhkan waktu 2 – 4 hari selanjutnya mengalami stadium megalopa

merupakan stadium lanjutan dari zoea hanya ada satu stadium megalopa yang

membutuhkan waktu 5-7 hari setelah itu maka kepiting ini berubah lagi ke

stadium juvelle atau disebut juga stadium kepiting muda, karena sudah

berbentuk kepiting dengan organ tubuh lengkap, dan selanjutnya kepiting

muda tersebut akan kembali lagi ke perairan pantai / kekawasan bakau untuk

mencari makan dan tempat berlindung yang aman.

Dalam pertumbuhan rajungan (semua anggota portunidae) sering

berganti kulit. Kulit kerangka tubuhnya terbuat dari bahan kapur dan

karenanya tidak dapat terus tumbuh, jika ia ingin tumbuh lebih besar maka

kulitnya akan retak dan pecah dan dari itu akan tumbuh individu yang baru

yang lebih besar. Kulitnya yang lama ditanggalkan. Rajungan yang baru

berganti kulit tubunya masih sangat lunak maka selama bertubuh lunak ini

merupakan masa yang sangat rawan dalam kehidupannya, karena

pertahanannya masih sangat lemah.

6.2. U D A N G

Pada umumnya setelah udang menetaskan telurnya yang berjumlah

antara 150.000 – 400.000 butir akan menetas menajdi larva dan mempunyai bentuk

yang berbeda dengan dewasa. Pada stdium filosoma mempunyai bentuk yang pipih

Page 5: Uraian Umum Crustacea

- 5 -

seperti daun hingga mudah terbawa arus. Daur hidup udang mulai dari nauplius

kemudian menjadi zoea. Pada stadium zoea larva mulai mengambil makanan

sekitarnya, selanjutnya zoea akan berubah lagi menjadi mysis. Dari stadium mysis

larva bermetamorfose menjadi stadium post larva. Anakan udang yang bersifat

planktonik ini akan beruaya ke pantai.

Gambar Morfologi kelas Crustacea

Page 6: Uraian Umum Crustacea

- 6 -

JENIS – JENIS CRUSTACEA

1. RAJUNGAN (Portunus pelagicus)

a. Gambar

Tampak Depan

Tampak Belakang

Page 7: Uraian Umum Crustacea

- 7 -

Keterangan Gambar :

a. Karapas e. Carpus

b. Lembar karapas f. Kaki Jalan

c. Kaki renang g. Merus

d. ropodus h. Basi-ischum

b. Klasifikasi

Rajungan (Portunus pelagicus) ini hidup pada habitat yang beraneka ragam

pantai dengan dasar pasir, pasir lumpur dan juga dilaut terbuka dalam keadaan

biasa dia diam didasar laut sampai kedalaman lebih 65 meter, tetapi sekali-kali

ia dapat juga terlihat berenang ke permukaan laut. Untuk keperluan pasangan

kakinya yang paling belakang berbentuk dayung.

Dalam pertumbuhannya rajungan (dalam semua anggota portunidae) sering

berganti kulit, kulit kerangka tubuhnya terbuat dari bahan kapur. Adalun

klasifikasi rajungan adalah sebagai berikut :

Phylum : Arthropoda

Kelas : Crustacea

Ordo : Decapoda

Family : Portunidae

Genus : Portunus

Species : Portunus pelagicus

c. Ciri – ciri khusus

- Larva yang baru menetas berlainan dari bentuk dewasa.

- Larva mengalami beberapa perubahan sampai membentuk dewasa.

- Larva yang baru menetas (tahap zoea) betuknya mirip udang, dikepalanya

terdapat semacam tanduk panjang, matanya besar dan diujung kakinya

terdapat rambut – rambut.

- Kulit kerangka rajungan terbuat dari bahan berkapur dan tidak dapat terus

tumbuh, kulitnya dapat pecah dan berganti kulit baru.

- Mata rajungan mempunyai tangkai dan bisa direbahkan.

- Warna tubuh lebih cerah yang jantan daripada yang betina

Page 8: Uraian Umum Crustacea

- 8 -

- Ukuran sapitnya yang jantan lebih panjang daripada yang betina.

d. Manfaat

Salah satu manfaat rajungan adalah sebagai bahan makanan dan

mempunyai nilai ekonomis yang sangat penting, baik dipasaran domestic (dalam

negeri) maupun di pasaran mancanegara (luar negeri), hal yang perlu

diperhatikan dalam penanganan rajungan setelah ditangkap dimasukkan kedalam

bak pengawet karena cepat membusuk.

e. Penyebaran

Rajungan ini banyak terdapat didaerah laut terbuka mulai dari tepi pantai

sampai dengan kedalaman antara 30 – 65 meter.

JENIS – JENIS CRUSTACEA

Page 9: Uraian Umum Crustacea

- 9 -

1. RAJUNGAN KARANG (Charibdis feriatus)

a. Gambar

Tampak Depan

Tampak Belakang

Keterangan Gambar :

a. Karapas e. Carpus

Page 10: Uraian Umum Crustacea

- 10 -

b. Lembar karapas f. Kaki Jalan

c. Kaki renang g. Merus

d. ropodus h. Basi-ischum

b. Klasifikasi

Phylum : Arthropoda

Kelas : Crustacea

Ordo : Decapoda

Family : Portunidae

Genus : Charybdis

Species : Charybdis cruciata

c. Ciri – ciri khusus

Berduri samping enam buah pada tiap –tiap sisi dan pada bagian

punggungnya terdapat tanda tambah, warnanya coklat kemerah – merahan.

d. Manfaat

Jenis rajungan ini dapat dikonsumsi seperti pada jenis rajungan lain

tetapi kandungan proteinnya tidak begitu tinggi, jadi tidak begitu diminati oleh

para konsumen karena jumlah dagingnya sedikit.

e. Penyebaran

Rajungan ini banyak terdapat di daerah laut terbuka mulai dari tepi

pantai sampai dengan pada kedalaman lebih dari 30 meter.

JENIS - JENIS CRUSTACEA

Page 11: Uraian Umum Crustacea

- 11 -

1. RAJUNGAN BINTANG (Portunus sanguinolentus)

a. Gambar

Tampak Depan

Tampak Belakang

Keterangan Gambar :

a. Karapas e. Carpus

Page 12: Uraian Umum Crustacea

- 12 -

b. Lembar karapas f. Kaki Jalan

c. Kaki renang g. Merus

d. ropodus h. Basi-ischum

b. Klasifikasi

Phylum : Arthropoda

Kelas : Crustacea

Ordo : Decapoda

Family : Portunidae

Genus : Portunus

Species : Portunus sanguinolentus

c. Ciri – ciri khusus

Rajungan bintang hamper sama bentuknya dengan rajungan biasa, tetapi

warnyanya sangat berbeda, warna dasar punggungnya hijau kotor, pada bagian

punggung belakang terdapat tiga bulatan merah coklat sejajar melintang.

d. Manfaat

Jenis rajungan ini biasa dikonsumsi di kalangan masyarakat karena

memiliki protein yang tinggi dan banyak terdapat dipasaran.

e. Penyebaran

Jenis rajungan bintang terdapat hamper di seluruh perairan pantai yang

daerah pantainya berpasir dan berlumpur dimana daerah pantai yang memiliki

karang.

Page 13: Uraian Umum Crustacea

- 13 -

JENIS – JENIS CRUSTACEA

3. UDANG RONGGENG/PENGKO (Oratosquilla nepa)

a. Gambar

Tampak Depan

Tampak Belakang

Page 14: Uraian Umum Crustacea

- 14 -

Keterangan Gambar :

a. Antena c. Karapas

b. Lempeng Antenula d. Permukaan Ruang Perut

b. Klasifikasi

Phylum : Arthropoda

Kelas : Crustacea

Ordo : Stomatopoda

Family : Chordata

Genus : Oratosquilla

Species : Oratosquilla nepa

c. Ciri – ciri khusus

Adapun cirri – cirri udang ronggeng (Oratosquilla neap) adalah sebagai

berikut :

- Badannya beruas – ruas sebanyak sembilan ruas.

- Mempunyai dua pasang antenna.

- Pada ujung kakainya berambut.

- Matanya timbul.

d. Manfaat

Di Indonesia di perkirakan terdapat sekitar sembilan puluh jenis

stomatopoda, ada yang berukuran besar dan ada pula yang berukuran kecil,

tampaknya sedikit yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan (yang di konsumsi

oleh manusia).

e. Penyebaran

Pada umum jenis stomatopoda hidup pada dasar perairan laut dengan

cara membuat lubang – lubang, membenamkan diri dalam pasir sambil

menantikan mangsanya. Jenis – jenis ini antara lain terdapat diperairan pantai

paparan sunda.

Page 15: Uraian Umum Crustacea

- 15 -

DAFTAR PUSATAKA

- Dr. Anugerah Nontji, Laut Nusantara penerbit djambatan.

- Ahmad Soim, Pembesaran Kepiting.