makalah crustacea

22
MAKALAH AVERTEBRATA AIR CRUSTACEA Dosen Pengampu : Qurrota Ayunin,S.Pi.,MP.,M.Sc. KELOMPOK 4 Abdul Mulki Purnama 155080301111021 Margaretha Rosa Yulia 155080301111047 Maratussolihah 155080301111051 Alfin MubarRoq Utomo 155080301111057 Bambang Tri Ramadhana 135080401111051 TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: maestro-cipta

Post on 10-Jan-2017

79 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah crustacea

MAKALAH AVERTEBRATA AIR

CRUSTACEA

Dosen Pengampu : Qurrota Ayunin,S.Pi.,MP.,M.Sc.

KELOMPOK 4

Abdul Mulki Purnama 155080301111021

Margaretha Rosa Yulia 155080301111047

Maratussolihah 155080301111051

Alfin MubarRoq Utomo 155080301111057

Bambang Tri Ramadhana 135080401111051

TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2016

Page 2: Makalah crustacea

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Filum

Arthropoda yang mana akan membahas secara spesifik tentang kelas Crustacea yang

merupakan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima

kasih pada ibu Qurrota Ayunin,S.Pi.,MP.,M.Sc. selaku salah satu Dosen mata Avertebrata Air

yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat

kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap

adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak

ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

      Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang

yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kalimat yang

kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di

masa depan.

Malang, November 2016

i

Page 3: Makalah crustacea

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1

1.3 Tujuan..........................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3

2.1 Pengertian...................................................................................................................................3

2.2 Klasifikasi.....................................................................................................................................4

2.3. Struktur Tubuh............................................................................................................................6

2.4 Ciri-Ciri.........................................................................................................................................6

2.5 Sistem Gerak................................................................................................................................7

2.6 Sistem Respirasi...........................................................................................................................7

2.7 Sistem Peredaran Darah..............................................................................................................7

2.8 Sistem Reproduksi.......................................................................................................................8

2.9 Sistem Pencernaan dan Cara Mendapatkan Makanan................................................................9

2.10 Sistem Ekskresi........................................................................................................................10

2.11 Sistem Syaraf Dan Alat Indra....................................................................................................10

2.12 Peran Crustacea.......................................................................................................................11

BAB III PENUTUP..................................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12

3.2 Saran..........................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Makalah crustacea

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam bahasa Latin, crusta berarti cangkang sehingga Crustacea disebut juga hewan

bercangkang. Crustacea telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis. Jenis crustacea yang paling umum adalah udang dan kepiting. Habitatnya sebagian besar di air tawar dan air laut, hanya sedikit yang hidup di darat. Crustacea adalah fillum Arthropoda yang sebagian besar hidup di laut dan bernapas dengan insang. Tubuhnya terbagi dalam kepala (cephalo), dada (thorax), dan perut (abdomen). Kepala dan dada bergabung membentuk kepala-dada (chepalothorax). Kepalanya biasanya terdiri dari lima ruas yang tergabung menjadi satu. Mereka mempunyai dua pasang antena, sepasang mandibula (mandible) atau rahang dan dua pasang maksila (maxilla). Beberapa diantaranya digunakan untuk berjalan. Ruas abdomen biasanya sempit dan lebih mudah bergerak dari pada kepala dan dada. Ruas-ruas tersebut mempunyai embelan yang ukurannya sering mengecil.

Crustacea merupakan suatu kelompok besar dari artropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat.

1.2 Rumusan Masalah a. Apa itu crustacea?b. Bagaimana klasifikasi klas crustacea?c. Bagaimana struktur tubuh klas crustacea?d. Bagaimana ciri-ciri dari klas crustacea?e. Bagaimana sistem gerak dari klas crustacea?f. Bagaimana sistem respirasi dari klas crustacea?g. Bagaimana sistem peredaran darah dari klas crustacea?h. Bagaimana sistem reproduksi pada klas crustacea?i. Bagaimana sistem pencernaan klas crustacea?j. Bagaimana sistem ekskresi dari klas krustacea?k. Bagaimana sistem syaraf pada klas crustacea?l. Bagaimana peran dari crustacea?

1.3 Tujuan a. Untuk mengetahui apa itu crustaceab. Untuk mengetahui klasifikasi klas crustaceac. Untuk mengetahui struktur tubuh klas crustacead. Untuk mengetahui ciri-ciri dari klas crustaceae. Untuk mengetahui sistem gerak dari klas crustacea

1

Page 5: Makalah crustacea

f. Untuk mengetahui sistem respirasi dari klas crustaceag. Untuk mengetahui sistem peredaran darah dari klas crustaceah. Untuk mengetahui sistem reproduksi pada klas crustaceai. Untuk mengetahui sistem pencernaan klas crustaceaj. Untuk mengetahui sistem ekskresi dari klas krustaceak. Untuk mengetahui sistem syaraf pada klas crustaceal. Untuk mengetahaui apa peran dari crustacea

2

Page 6: Makalah crustacea

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Crustacea adalah fillum Arthropoda yang sebagian besar hidup di laut dan  bernapas

dengan insang. Tubuhnya terbagi dalam kepala (cephalo), dada (thorax), dan  perut

(abdomen). Kepala dan dada bergabung membentuk kepala-dada (chepalothorax). Kepalanya

biasanya terdiri dari lima ruas yang tergabung menjadi satu. Mereka mempunyai dua pasang

antena, sepasang mandibel (mandible) atau rahang dan dua  pasang maksila (maxilla).

Beberapa diantaranya digunakan untuk berjalan. Ruas abdomen biasanya sempit dan lebih

mudah bergerak dari padakepala dan dada. Ruas-ruas tersebut mempunyai embelan yang

ukurannya sering mengecil (Oemarjati, 1990).

Crustacea mempunyai kulit (cangkang) yang keras disebabkan adanya endapan

kalsium karbonat pada kutikula. Semua atau sebagian ruas tubuh mengandung apendik yang

aslinya biramus. Bernapas dengan insang atau seluruh permukaan tubuh. Kelenjar antena

(kelenjar hijau) atau kelenjar maxilla merupakan alat ekskresi. Kecuali jenis- jenis tertentu,

crustacea pada umumnya dioecious, pembuahan di dalam. Sebagian besar mengerami

telurnya. Tipe awal larva crustacea pada dasarnya adalah larva nauplius yang berenang bebas

sebagai plankton (Ghufron dan Kordi, 2009).

3

Page 7: Makalah crustacea

2.2 Klasifikasi

Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Entomostraca (udang tingkat rendah) dan Malakostraca (udang tingkat tinggi). Untuk

Entomostraca terdapat empat ordo, yaitu : Branchiopoda, Ostracoda, Copecoda, dan

Cirripedia, sedangkan Malakostraca terdapat tiga ordo yaitu: Isopoda, Stomatopoda, dan

Decapoda

Entomostraca (udang tingkat rendah)

Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton, yaitu melayang-

layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.Adapun pembagian Entromostaca antara

lain :

1. Branchiopoda. Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus. Hewan ini sering disebut

kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara

parthenogenesis.

2. Ostracoda. Contoh: Cypris candida, Codona suburdana. Hidup di air tawar dan laut

sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.

3. Copepoda. Contoh: Argulus indicus, Cyclops. Hidup di air laut dan air tawar, dan

merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.

4. Cirripedia. Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina. Tubuh dengan kepala dan dada

ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain.

Cirripedia ada yang bersifat parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu

diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang

terpancang di laut atau mengapung di laut.

5. Malacostraca (udang tingkat tinggi)

4

Page 8: Makalah crustacea

Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas

sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen). Malacostraca dibagi

menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan Decapoda.

1. Isopoda. Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.Contoh: Onicus asellus (kutu perahu)-

Limnoria lignorum. Keduanya adalah pengerek kayu.

2. Stomatopoda. Contoh: Squilla empusa (udang belalang). Hidup di laut, bentuk tubuh mirip

belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai

karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan

antena.

3. Decapoda (si kaki sepuluh). Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini

mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting

peranannya bagi kehidupan manusia.Decapoda banyak digunakan sebagai sumber

makanan yang kaya dengan protein.Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan

rajungan. Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh

mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh.

Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.

Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:

1. Udang: Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak

dibudidayakan. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air

tawar dan payau. Cambarus virilis (udang air tawar), Panulirus versicolor (udang karang),

hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut. Palaemon carcinus (udang sotong).

2. Ketam: Portunus sexdentatus (kepiting), Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.

Parathelpusa maculata (yuyu), Scylla serrata (kepiting), Birgus latro (ketam kenari).

5

Page 9: Makalah crustacea

2.3. Struktur Tubuh

Tubuh Crustacea terdiri dari sefalotoraks (kepala dan dada bersatu) dan abdomen

(perut). Sefalotorak ditutupi oleh karapaks di bagian dorsalnya. Bagian anterior karapaks

lancip seperti duri, disebut rostrum. Pada bagian kepala terdapat sepasang antenula pendek,

sepasang antena panjang, dan sepasang maksila (rahang atas). Mata majemuk tersusun dari

banyak omatidium. Statosista terdapat pada dasar antenula dan terdapat kemoreseptor pada

antena. Mandibula (rahang bawah) pendek dan tebal untuk menggigit dan menggiling

makanan dan maksila untuk membantu proses makan.

Pada bagian dada terdapat maksiliped, sepasang keliped (kaki capit), dan empat

pasang pereiopod (kaki jalan) maksiliped berfungsi menyaring dan memasukkan makanan ke

mulut, sedangkan keliped untuk menangkap makanan dan alat pertahanan diri dari musuh.

Pada segmen bagian perut terdapat sepasang pleopod (kaki renang). Pada udang jantan

segmen pleopod ke-l dan ke-2 termodiflkasi menjadi alat kopulasi yang disebut gonopod.

Pada udang betina pleopod berfungsi menyimpan telur dan membawa anaknya. Ujung

posterior tubuh terdapat telson dan sepasang uropod sebagai alat kemudi berenang. Pada

telson dan uropod terdapat statosista.

2.4 Ciri-Ciri Ciri-ciri pada Crustacea yaitu sebagai berikut :

a) Tubuhnya terdiri atas 2 bagian pokok, yaitu Sefalothoraks ( Kepala dan dada yang

menyatu ), dan badan belakang / perut ( Abdomen ).

b) Pada umumnya perkembangan melalui fase larva.

c) Mempunyai 2 lubang kelamin dibelakang dada

d) Habitat tertutama di air tawar maupun air laut dan sedikit di darat.

e) Dibagian anterior terdapat sepasang mata majemuk yang bertangkai

6

Page 10: Makalah crustacea

f) Badan belakang pada udang melengkung diakhiri dengan ekor

g) Sistem pencernaan : Mulut –> Kerongkongan –> Lambung –> Usus –> Anus

h) Bernapas dengan insang

i) Setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki

j) Pada bagian perut ( Abdomen ) terdapat 5 kaki renang

k) Pada kelapa – dada terdapat sepasang antena, sepasang rahang atas ( Maksila ) , dan

sepasangrahang bawah ( Mandibula)

l) Pada bagian kepala – dada terdapat 5 pasang kaki ( 1 pasang capit dan 4 pasang kaki

jalan )

m) Pada bagian kepala dilindungi oleh kulit keras ( Karapas )

2.5 Sistem Gerak

Crustacea menggunakan kaki – kakinya untuk bergerak. Terdiri dari lima pasang kaki

yang masing – masing untuk sepasang kaki paling depan dan paling besar di gunakan untuk

mencapit sesuatu, empat kaki sesudahnya di gunakan untuk berjalan dan juga memiliki lima

pasang kaki di bagian belakang yang fungsinya untuk berenang (kaki renang). Serta ia juga

menggunakan ekornya untuk bergerak.

2.6 Sistem Respirasi

Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh

sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya. Letak insang pada malacostraca

biasanya terbatas pada apendik thorax. Aliran air kearah insang umumnya dihasilkan dari

gerakan teratur sejumlah apendik.

2.7 Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah pada Crustacea disebut sistem peredaran darah terbuka

(haemocoelic). Hal ini berarti bahwa darah beredar tanpa melalui pembuluh darah, sehingga

terjadi kontak langsung antara darah dan jaringan. Sistem peredaran darah ini menyebabkan

hilangnya rongga tubuh, karena darah memenuhi celah antar jaringan dan organ tubuh yang

disebut homocoel (rongga tubuh yang dipenuhi darah). Rongga tubuhnya hanya pada rongga

ekskresi dan organ perkembangbiakan.

Letak jantung dari Crustacea biasanya terdapat di bagian dorsal toraks atau di

sepanjang badan. Darah keluar dari jantung melalui sebuah aorta anterior, arteri abdomen

7

Page 11: Makalah crustacea

posterior, beberapa arteri lateral dan sebuah arteri ventral. Beberapa Crustacea tidak

mempunyai sistem arteri. Pada kebanyakan Malakostraca terdapat jantung tambahan

(accessory heart) atau pompa darah untuk menaikan tekanan darah.

Sistem peredaran darah Crustacea disebut sistem peredaran darah terbuka, karena

beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darahnya tidak mengandung hemoglobin (Hb)

melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap oksigen rendah.

2.8 Sistem Reproduksi

Udang bersifat diesius, yang betina memiliki abdomen yang lebih besar di bandingkan

yang jantan. Alat reproduksi udang  jantan terdiri atas sepasang testis, sepasang vas deferens,

dan sepasang vesikula seminalis. Alat reproduksi udang betina terdiri atas sepasang ovari dan

sepasang oviduk.

Gonad biasanya panjang dan sepasang terletak dibagian dorsal toraks dan atau

abdomen. Crustacea bereproduksi dengan mengadakan kopulasi (pembuahan). Pada proses

kopulasi tersebut individu jantan biasanya memiliki apendiks yang dapat berfungsi untuk

memegang betina. Individu jantan akan meletakan massa spermatoforik di bagian sternum

udang betina. Peletakan massa spermatoforik tersebut berlangsung sebelum telur dikeluarkan.

Pembuahan terjadi saat telur yang dikeluarkan dari celah genital ditarik ke arah abdomen oleh

pasangan kaki kelima betina. Pada waktu telur tertarik ke abdomen, sperma keluar dari massa

spermatoforik yang tersobek sehingga terjadi pembuahan.

Pembuahan tersebut dapat terjadi secara eksternal maupun internal. Hal ini tergantung

pada sifat dari spermatoforiknya. Jika spermatoforknya bersifat kental, pembuahan terjadi

8

Page 12: Makalah crustacea

secara eksternal. Sedangkan spermatoforik yang bersifat cair memungkinkan untuk masuk ke

dalam oviduct (saluran telur) sehingga terjadi secara internal.

Telur yang sudah menetas akan menjadi nauplius yang planktonis. Naupilus tersebut

mempunyai tiga pasang apendik yaitu antenna pertama, antenna kedua dan mandibula; tubuh

belum beruas-ruas; dibagian anterior terdapat mata nauplius.

2.9 Sistem Pencernaan dan Cara Mendapatkan Makanan

Crustacea memiliki alat pencernaan yang lengkap. Urutan pencernaan makanannya

dimulai dari mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus dan anus yang

terletak di bagian posterior. Hewan ini juga memiliki kelenjar pencernaan atau hati di bagian

chepalotoraks. Sisa hasil metabolisme dibuang melalui anus, selain itu juga dibuang melalui

alat ekskresi yang disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.

Crustacea memiliki cara makan yang beraneka ragam yaitu dengan filter feeder,

pemakan bangkai, herbivora, karnivora, dan parasit. Filter feeder dalam menyaring air untuk

9

Page 13: Makalah crustacea

mendapatkan makanan hal ini menyebabkan mandibula (rahang) dan antenna akan berubah

(berevolusi) sesuai dengan fungsinya yaitu mulut untuk menyring air dan antenna untuk

melacak makanan pada air). Pada Crustacea pemakan bangkai, herbivore, dan karnivora

memiliki bagian tubuh yang berfungsi untuk mencengkram atau mengambil makanan,

misalya maksilla mandibula yang berfungsi untuk memegang, menggigit, dan menggiling

makanan.

Biasanya Crustacea aktif di malam hari, pada waktu itu mereka meninggalakan tempat

persembunyiannya untuk mencari makanan. Jenis yang hidup di perairan dangkal akan

menuju terumbu karang, sedangkan yang hidup di perairan yang luamayan dalam akan

berkeliaran disekitar tempat persenmbunyiannya untuk mencari makan.

2.10 Sistem Ekskresi Alat ekskresi berupa sepasang bangunan yang lebar, disebut “kelenjar hijau” terletak di

bagian bawah kepala, anterior esophagus. Setiap kelenjar terdiri atas bagian glanduler

berwarna hijau, vesica urinaria, terbentuk dari dilatasi dinding yang tipis dan saluran yang

bermuara keluar melalui suatu pori terletak di bagian ventral pada segmen basal antena.

Fungsi kelenjar hijau adalah membuang sisa metabolisme tubuh (Kastawi, 2009).

2.11 Sistem Syaraf Dan Alat IndraSusunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat

indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet)

yang bertangkai.

Alat indra terdiri atas mata majemuk, bintik mata, statocyst, proproceptor, alat peraba

dan chemoreceptor. Mata majemuk terdapat pada hampir semua spesies dewasa, biasanya

terletak pada ujung tangkai yang dapat digerakkan tetapi adakalanya sessil. Crustacea dengan

mata majemuk yang berkembang baik mempunyai kemampuan untuk membedakan ukuran

dan bentuk tetapi ketajaman penglihatannya kecil dan gambarnya kasar.

Bintik mata selalu terletak digaris menengah dan khusus terdapat pada stadium larva

nauplius; terdiri atas 3 sampai 4 ocelli berbentuk mangkuk pigmen; berfungsi untuk

mendeteksi cahaya. Bintik mata diperlukan hewan planktonik untuk menentukan lokasi

permukaan air, dan bagi hewan peliang untuk menentukan lokasi permukaan substrat.

Statocyst hanya terdapat pada beberapa kelompok Malakostraca. Sepasang statocyst biasa

terletak pada pangkaal antenul, uropod atau telson.

10

Page 14: Makalah crustacea

Propioreceptor merupakan alat indra otot, terdapat pada malacostraca terutama

decapoda. Tiap organ terdiri atas sejumlah sel otot yang mengalami modifikasi spesial,

berperan membantu mengatur kedudukan apendik, semacam indra gerak yang dirangsang

oleh peregangan diantara sel otot, kontraksi otot diskitarnya. Alat peraba biasanya

membentuk bulu-bulu dan tersebar di berbagai tempat pada permukaan tubuh, terutama

apendik. Chemoreceptor merupakn alat indra untuk mendeteksi zat kimia, terdapat pada

kedua pasang antena dan apendik mulut . Esthetasc berbentuk bulu-bulu indra yang panjang

dan lembut merupakan chemoreseptor yang umum terdapat kebanyakan crustacea.

                                     

2.12 Peran Crustacea

Di alam, Crustacea mempunyai peran yang cukup penting. Sebagian besar

zooplankton di laut dan samudra adalah Crustacea. Hewan ini terdapat di laut mulai dari

pantai sampai laut yang dalam. Crustacea juga mempunyai nilai ekonomi yang sangat

penting, karena beberapa jenis tertentu merupakan bahan makanan yang baik bagi manusia,

yaitu mengandung banyak protein. Selain itu, juga banyak yang hidup sebagai zooplankton

yang menjadi sumber makanan bagi beberapa jenis ikan. Hanya sedikit Crustacea yang

bersifat merusak, misalnya ada yang biasa membuat lubang pada kayu bagian luar dari

perahu atau kapal.

Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia.Peran

arthropoda yang menguntungkan manusia yaitu sebagai berikut :

Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi. Misalnya Udang windu

(Panaeus monodon), rajungan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan

udang karang (panulirus versicolor).

Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan

ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.

Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:

Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.

Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.

Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.

11

Page 15: Makalah crustacea

BAB III

PENUTUP

3.1 KesimpulanCrustacea merupakan salah satu dari jenis Filum Anthropoda. Berdasarkan ukuran

tubuhnya Crustacea di golongkan menjagi 2 kelompok yang mana kedua kelompok tersebut

juga dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu Entomostraca, udang tingkat rendah), ordo :

Branchiopoda, Ostracoda, Copecoda, Cirripedia. Dan Malakostraca (udang tingkat tinggi),

ordonya terdiri dari : Isopoda, Stomatopoda, Decapoda. Sistem pencernaan : Mulut –>

Kerongkongan –> Lambung –> Usus –> Anus. Reproduksi dapat terjadi secara eksternal

maupun internal. Sistem peredaran darah pada Crustacea disebut sistem peredaran darah

terbuka (haemocoelic). Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak

berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan

mata majemuk (facet) yang bertangkai.

3.2 SaranDalam mempelajari crustacea, diharapkan mahasiswa mampu membedakan antara

spesies satu dengan spesies lainnya berdasarkan morfologi tubuhnya karena beberapa spesies

ada yang hampir mirip jika dilihat sekilas. Dalam mempelajari crustacea juga, disarankan

untuk melihat biotanya secara langsung atau melalui gambar agar lebih mudah

memahaminya.

12

Page 16: Makalah crustacea

DAFTAR PUSTAKA

Ghufron dan Kordi.2009. Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar di Dalam Kolam

Terpal. Lily Publisher: Yogyakarta.

Kastawi,Y.,Indrawan dan Mastudi,R.2009. Zoologi Avertebrata.Malang : UM Press.

Oemarjati, B. 1990. Avertebrata Air. Jakarta

Murtidjo,B.A. 2001. Benih Udang Windu Skala Kecil. Kanisius : Yogyakarta.

Purnamasari Gita Hanum.2008. Permintaan Benur Udang Windu di Kecamatan Pasekan

Kabupaten Indramayu. Jawa Barat. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB

Bogor.

Google Image. 2016. (www.Google Image.com) Diakses pada hari sabtu tanggal 26 November 2010 pada pukul 15:00.