upaya peningkatan prestasi belajar al qur’an hadits - stain saltiga

Upload: alur-yach-napen

Post on 01-Mar-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QURAN HADITS

    DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNOW BALLING PADA SISWA

    KELAS III MI MAARIF MANGUNSARI SALATIGA

    TAHUN AJARAN 2010/2011

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

    Oleh

    DUWI IRMAWATI

    NIM 12508024

    JURUSAN TARBIYAH

    PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH (PGMI)

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

    SALATIGA

    2012

  • PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Setelah dikoreksi dan diperbaiki, skripsi Saudari :

    Nama : Duwi Irmawati

    NIM : 12508024

    Jurusan : Tarbiyah

    Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    Judul :UPAYA PENINGKATAN PRESTASI

    BELAJAR AL QURAN HADITS

    DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNOW

    BALLING PADA SISWA KELAS III

    MADRASAH IBTIDAIYAH MAARIF

    MANGUNSARI SALATIGA TAHUN AJARAN

    2010/2011

    Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

    Salatiga, 07 Februari

    2012

    Pembimbing

    Dra. Siti Farikhah, M.Pd

    Nip. 19610623199832001

  • SKRIPSI

    UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QURAN HADITS

    DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNOW BALLING PADA SISWA

    KELAS III MI MAARIF MANGUNSARI SALATIGA

    TAHUN AJARAN 2010/2011

    DISUSUN OLEH

    DUWI IRMAWATI

    NIM: 12508024

    Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah,

    Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 28 Februari

    2012 dan dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1

    Kependidikan Islam.

    Susunan Panitia Penguji

    Ketua Penguji : H. Agus Waluyo, M.Ag. _______________________

    NIP. 197502112000031002

    Sekretaris Penguji : Muh. Hafidz, M.Ag. _______________________

    NIP. 197308012003121002

    Penguji I : Dra. Siti Asdiqoh _______________________

    NIP. 1968081219940322003

    Penguji II : Muna Erawati, S.Psi., M.Si. _______________________

    NIP. 197512181999032002

    Penguji III : Dra. Siti Farikhah, M.Pd. _______________________

    NIP. 196106231998032001

    Salatiga, 28 Februari 2012

    Ketua STAIN Salatiga

    Dr. Imam Sutomo, M.Ag.

    NIP. 195808271983031002

  • PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Duwi Irmawati

    NIM : 12508024

    Jurusan : Tarbiyah

    Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    Menyatakan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, skripsi ini tidak berisi

    materi yang pernah ditulis oleh orang lain. Pendapat atau informasi yang terdapat

    dalam referensi skripsi ini dijadikan sebagai bahan rujukan berdasarkan kode etik

    ilmiah.

    Salatiga, 29 Februari 2012

    Penulis

    Duwi Irmawati

    NIM. 12508024

  • MOTTO

    Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami

    mohon pertolongan (Q.S. Al-Fatihah:5)

    Kadang kita lupa, bahwa untuk melihat diri kita

    Jalan terbaik adalah melalui mata orang lain

    Pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah Shalat dan puncaknya adalah

    Jihad di jalan Allah (HR. An-Nasai)

  • PERSEMBAHAN

    Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

    1. Ibuku tersayang yang selalu berjuang demi kebahagiaanku serta kakak dan

    adikku. Meski dengan langkah tertatih beliau tetap semangat, aku sangat

    menyayangimu wahai Ibu.

    2. Untuk Ibuku yang tidak dapat digantikan dengan apapun kasih sayangnya.

    3. Untuk Ibuku, yang sangat aku sayangi.

    4. Bapakku yang harus repot merawat aku serta kakak dan adikku dari kami

    kecil hingga sekarang. Semoga kasih sayang Allah Swt terhadapmu

    tercurah melalui perantaraku, dan maaf jika selama ini aku banyak salah.

    5. Ibu Zulaicho, A.H beserta keluarga, yang telah memberikan barokah ilmu

    yang tiada lelahnya.

    6. Untuk kakak dan adikku, aku sangat bahagia karena kita dipersatukan

    melalui tali persaudaraan.

    7. Untuk seseorang yang selalu bersabar menantiku, mengalah demi

    kebahagiaanku, semoga niat baik kita dapat segera terwujud.

    8. Teman-teman PGMI 2008 yang sangat membantu.

    9. Teman-teman di PP Al Azhar Salatiga yang selalu memberikan dukungan

    yang tiada hentinya.

    10. Almamaterku STAIN Salatiga yang telah mengantarkan penulis ke lautan

    ilmu.

    11. Bapak dan Ibu guru serta karyawan MI Maarif Mangunsari yang telah

    memberikan ijin dan bantuannya sehingga skripsi ini dapat terwujud.

    12. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  • KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan nikmat-Nya kepada

    hamba-hambaNya. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi

    Muhammad SAW. Semoga kita senantiasa diberi syafaat dan inayahnya.

    Berkat petunjuk-Nya penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi

    sederhana ini, untuk memenuhi tugas dan guna memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan Islam Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Semoga skripsi

    ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penulis menulis skripsi ini dengan judul :

    UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QURAN HADITS

    DENGAN METODE SNOW BALLING PADA SISWA KELAS III

    MADRASAH IBTIDAIYYAH MANGUNSARI SALATIGA TAHUN 2011.

    Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada yang terhormat :

    1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.

    2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

    3. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, selaku ketua program studi

    Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

    4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah

    memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

    5. Bapak dan Ibu dosen beserta karyawan STAIN Salatiga yang telah

    memberikan pengetahuannya selama penulis menuntut ilmu.

    6. Ibu, ayah, adik, kakak dan teman-temanku yang telah memberi dukungan

    kepada penulis untuk menyelesaikan studi ini.

  • 7. Ibu Siti Rohmini, S.Ag, M.Pd.I selaku Rois Madrasah Ibtidaiyah

    Mangunsari yang telah memberikan izin selama melaksanakan penelitian.

    8. Teman-teman penulis, tami, titin, maida, amel, kiya, dan teman lainnya di

    mahad Al Azhar yang tidak bisa penulis sebut satu per satu.

    9. Untuk calon suamiku, siapapun kamu dan di manapun kamu berada jika

    saat ini masih ada ikatan dengan orang lain, aku mohon cepatlah putuskan

    karena aku selalu menantimu.

    10. Teman-teman terdekat penulis yang tidak dapat penulis sebut satu persatu

    yang telah mendukung sehingga terwujudnya skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna maka dari

    itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

    penyempurnaan skripsi ini. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para

    pembaca, khususnya bagi penulis.

    Salatiga, 29 Februari 2012

    Penulis

    DUWI IRMAWATI

    NIM : 12508024

  • ABSTRAK

    Irmawati, Duwi. 2012. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Al Quran Hadits dengan metode Snow Balling (Di siswa kelas III MI Mangunsari Salatiga

    tahun ajaran 2010/2011) Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi

    Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam

    Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Farikhah, M.Pd.

    Kata Kunci : Prestasi Belajar Al Quran Hadits dan Metode Snow Balling

    Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Al quran Hadits dengan menggunakan metode Snow Balling yang diterapkan pada kelas III MI Maarif Mangunsari Salatiga tahun 2011. Penelitian ini digunakan untuk menjawab

    permasalahan, yaitu apakah metode Snow Balling dapat meningkatkan minat,

    motivasi, prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran Al quran Hadits siswa kelas III MI Mangunsari Salatiga tahun ajaran 2010/ 2011.

    Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

    Action Research). Subyek yang diteliti adalah siswa kelas III MI Mangunsari

    Salatiga tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 21 siswa. Penelitian ini dilaksanakan

    dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaaan

    tindakan, pengamatan, dan refleksi. Setiap akhir siklus diadakan evaluasi untuk

    mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al Quran Hadits. Pengumpulan data yang berupa lembar pengamatan dan hasil penilaian

    kemudian dianalisis dengan persentase.

    Kesimpulan dari penelitian ini, antara lain : pembelajaran Al-Quran Hadits dengan metode Snow Balling mampu meningkatkan minat dan motivasi

    siswa dalam pembelajaran. Minat siswa dalam pembelajaran Al-Quran Hadits mampu meningkat secara klasikal yaitu prasiklus mencapai (61,90%), siklus I

    (72,61%), dan siklus II mencapai (86,9%). Sedangkan motivasi siswa pada

    kegiatan prasiklus mencapai (42,85%), siklus I mencapai (65,07%), dan siklus II

    mencapai (95,23%). Hasil pengamatan dari penelitian ini bahwa ketuntasan

    belajar menunjukkan peningkatan yaitu pada tahap prasiklus mencapai (28,58%),

    siklus I (38,10%), dan siklus II mencapai (80,95%).

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i

    HALAMAN LOGO ............................................................................... ii

    HALAMAN JUDUL ............................................................................. iii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iv

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................. vi

    MOTTO ................................................................................................. vii

    PERSEMABAHAN ............................................................................... viii

    KATA PENGANTAR ........................................................................... ix

    ABSTRAK ............................................................................................. xi

    DAFTAR ISI .......................................................................................... xii

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

    A. Latar Belakang ...................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................ 4

    C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4

    D. Manfaat Penelitian ................................................................ 5

    E. Definisi Operasional .............................................................. 6

    F. Hipotesis ............................................................................... 8

    G. Metode Penelitian ............................................................... 8

    H. Sistematika Penulisan .......................................................... 12

    BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 15

    A. Kajian Tentang Prestasi Belajar ............................................ 15

    B. Kajian Tentang Al Quran Hadits ......................................... 25

    C. Kajian Tentang Snow Balling ............................................... 32

    D. Keterkaitan Metode Snow Balling dengan Mata Pelajaran

    Al quran Hadits .................................................................... 34

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................... 36

    A. Deskripsi Pelaksanaan Prasiklus ........................................... 36

    B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.............................................. 42

    C. Deskrpsi Pelaksanaan Siklus II ............................................. 46

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 49

    A. Hasil Penelitian ..................................................................... 49

    B. Pembahasan ........................................................................... 51

    BAB V PENUTUP ................................................................................ 60

    A. Kesimpulan ........................................................................... 60

    B. Saran ...................................................................................... 61

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 62

  • LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................... 64

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Al quran dan Hadits bagi umat islam merupakan dua hal yang sangat

    penting keduanya menjadi standar baku yang dijadikan acuan dalam menjalani

    kehidupan umat manusia di dunia. Bahkan Al quran menyifatinya sebagai

    huda lin naas, petunjuk bagi umat manusia. Sedangkan hadits merupakan

    penjelasan lebih rinci dalam menegaskan isi pokok Al quran. Upaya untuk

    memperkenalkan Al quran dan Hadits sejak dini menjadi hal yang sangat

    penting. Pembelajaran Al quran dan Hadits diarahkan untuk

    menumbuhkembangkan pengetahuan peserta didik terhadap Al quran dan

    Hadits, sehingga memperoleh pengetahuan mengenai keduanya dengan baik

    dan benar.

    Pendidikan Al quran dan Hadits di Madrasah Ibtidaiyah sebagai

    landasan yang integral dari pendidikan Agama, memang bukan satu-satunya

    faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta

    didik, tetapi secara substansial mata pelajaran Al quran Hadits memiliki

    kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk

    mempraktekkan nilai-nilai keyakinan keagamaan (tauhid) dan ahlaqul karimah

    dalam kehidupan sehari-hari.

    Dunia pendidikan saat ini tengah mengalami krisis yang cukup serius.

    Krisis ini tidak saja disebabkan oleh anggaran pemerintah yang sangat rendah

    untuk membiayai kebutuhan vital dunia pendidikan di Indonesia, tetapi juga

  • lemahnya tenaga ahli, visi serta politik pendidikan nasional yang tidak jelas.

    Dalam forum seminar muncul kritik, konsep pendidikan telah tereduksikan

    menjadi pengajaran, dan pengajaran lalu menyempit menjadi kegiatan kelas

    (Mel Silberman, 2006)

    Para ahli psikologi menyatakan bahwa masalah mengajar adalah

    masalahnya setiap orang maka jelaslah kiranya bahwa dalam mengajar

    terdapat berbagai macam metode (Sumadi surya brata, 2004:228) Salah

    satunya dengan metode Snow Balling atau bola salju. Metode Snow Balling

    merupakan strategi ajar yang digunakan untuk mendapatkan jawaban singkat

    yang dihasilkan dari diskusi secara bertingkat.

    Mata pelajaran Al quran hadits bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah

    merupakan mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa, akan tetapi pada

    kenyataannya mata pelajaran tersebut kurang dari sisi keberhasilan. Hal ini

    diketahui dengan adanya fenomena bahwa banyak dari siswa kelas III

    Madrasah Ibtidaiyah Maarif Mangunsari Salatiga belum dapat menghafal

    surat pendek dan hadits. Ruang lingkup pembelajaran Al quran Hadits di

    Madrasah ibtidaiyah meliputi pengetahuan dasar membaca dan menulis,

    hafalan surat pendek, pemahaman kandungan surat pendek dan hadits.

    Al quran menurut A. W. Munawwir dalam kamus Al Munawwir

    berarti bacaan (Munjahid, 2007:25) Menurut istilah, menurut M. Ali Al-

    Shobuny adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad

    melalui Malaikat Jibril. (M. Ali Al-Shobuny, 1994:6) Hadits berasal dari

  • bahasa Arab yaitu pemberitahuan turun temurun tentang langkah-langkah atau

    tindakan atau ucapan dari nabi atau pengikutnya.

    Mata pelajaran Al quran Hadits adalah bagian dari mata pelajaran

    Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksudkan untuk

    memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan

    terhadap isi yang terkandung dalam Al quran dan Hadits sehingga dapat

    diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai perilaku iman dan taqwa

    kepada Allah SWT (Depag. RI, 2004:4)

    Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar salah satunya yaitu metode

    mengajar guru yang kurang menarik sehingga peserta didik merasa jenuh dan

    kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga untuk

    menarik perhatian peserta didik seorang guru harus melakukan pembelajaran

    dengan metode yang aktif dan kreatif. Pembelajaran Al quran Hadits di

    Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada

    peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al

    quran dan Hadits serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi

    kandungan ayat-ayat Al quran dan Hadits untuk mendorong, membina dan

    membimbing ahlaq dan perilaku peserta didik.

    Sehubungan dengan masalah diatas, maka penulis ingin meneliti

    tentang UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QURAN

    HADITS DENGAN METODE SNOW BALLING PADA SISWA KELAS

    III MI MANGUNSARI SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011.

    Penulis tertarik pada permasalahan ini, karena mengingat pada saat ini banyak

  • siswa kelas III yang belum dapat menghafal surat pendek dan hadits-hadits

    pendek.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan

    peneltian sebagai berikut:

    1. Apakah metode Snow Balling dapat meningkatkan minat siswa kelas III

    MI Maarif Mangunsari Salatiga dalam mengikuti pelajaran Al Quran

    Hadits?

    2. Apakah metode Snow Balling dapat meningkatkan motivasi siswa kelas III

    MI Maarif Mangunsari Salatiga dalam mengikuti pelajaran Al Quran

    Hadits?

    3. Apakah metode Snow Balling dapat meningkatkan prestasi belajar Al

    Quran Hadits pada siswa kelas III MI Maarif Mangunsari Salatiga tahun

    ajaran 2010/2011?

    C. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

    1. Mengetahui minat siswa dalam mengikuti pelajaran Al quran Hadits

    dengan menggunakan metode Snow Balling pada siswa kelas III MI

    Maarif Mangunsari Salatiga.

    2. Mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Al quran Hadits

    dengan menggunakan metode Snow Balling pada siswa kelas III MI

    Maarif Mangunsari Salatiga.

  • 3. Mengetahui prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran Al Quran

    Hadits dengan menggunakan metode Snow Balling pada siswa kelas III MI

    Mangunsari Salatiga.

    D. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian diharapkan dapat member informasi yang jelas tentang

    Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Al quran Hadits sengan Metode Snow

    Balling. Dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat secara

    praktis maupun teoritik, yaitu:

    1. Secara teoritik, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

    pengembangan pendidikan pada umumnya, menambah wawasan dalam

    ilmu pengetahuan. Menambah ketrampilan dibidang karya tulis ilmiah dan

    dapat memperkaya hasanah dunia pendidikan Islam yang diperoleh dari

    penelitian lapangan.

    2. Secara praktis

    a. Untuk Guru

    1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan Al quran Hadits seluruh

    Indonesia.

    2) Dapat meningkatkan ketrampilan dan kreativitas dalam mengajar

    pelajaran Al quran Hadits.

    3) Dapat diperoleh strategi yang tepat untuk meningkatkan

    pembelajaran Al quran Hadits yang telah disampiakan.

    b. Untuk siswa

  • 1) Meningkatkan hasil belajar siswa dari aspek kognitif, afektif, dan

    psikomotorik.

    2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar di kelas.

    3) Dapat menumbuhkan semangat belajar siswa pada pelajaran Al

    quran Hadits.

    c. Untuk sekolah

    1) Dapat meningkatkan mutu pembelajaran Al quran Hadits di

    sekolah.

    2) Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Al quran Hadits di

    sekolah.

    3) Dapat meningkatkan program Madrasah menjadi sangat bermakna

    dan berjalan dengan lancar.

    E. Definisi Operasional

    Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda mengenai

    pembahasan ini, maka penulis akan mengemukakan pembatasan sebagai

    berikut :

    1. Minat siswa

    Minat/kemauan adalah fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu,

    dan merupakan kekuatan dari dalam diri seseorang (Abu Ahmadi,

    2004:40)

    2. Motivasi siswa

  • Motivasi adalah sebagai suatu pendorong yang mengubah energy

    dalam diri sesorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai

    tujuan tertentu (Lilik Sriyanti, 2011:115)

    3. Prestasi Belajar

    Prestasi Belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan

    yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari

    aktivitas dalam belajar (Syaiful Bahri Djamarah, 1994:23)

    4. Snow Balling

    Snow Balling adalah strategi ajar yang digunakan untuk

    mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi siswa secara bertingkat

    (Hisyam Zaini, 1998:61)

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Snow Balling

    dan dipadukan dengan metode Snowball Drilling. Karena metode Snow

    Balling digunakan penulis sebagai metode bermain untuk menghafalkan

    sebuah surat pendek dengan menggelindingkan bola seperti bola salju.

    Kemudian dipadukan dengan metode Snowball Drilling untuk mengetahui

    kecepatan siswa dalam menjawab pertanyaan.

    5. Al quran Hadits

    Dalam penelitian ini yang dimaksudkan adalah mata pelajaran

    pendidikan agama islam pada madrasah ibtidaiyyah yang ditujukan untuk

    memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan

    penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al quran dan Hadits

  • sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehar-hari sebagai manifestasi

    iman dan taqwa kepada Allah swt.

    F. Hipotesis

    Menurut Suharsimi Arikunto (1998:63) Hipotesis adalah suatu

    jawaban sementara terhadap permasalahan yang dirumuskan. Hipotesis dalam

    penelitian ini yaitu: metode Snow Balling dapat meningkatkan minat, motivasi

    belajar, dan prestasi belajar Al quran Hadits siswa kelas III MI Maarif

    Mangunsari Salatiga.

    G. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian

    Rancangan penelitian yang diterapkan adalah penelitian tindakan

    kelas. Secara harfiah istilah penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa

    inggris, yaitu Classroom Action Research yang artinya action research

    (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas (Suyadi, 2010:17)

    Dalam penelitian tindakan kelas dilaksanakan beberapa siklus, dan siklus

    tersebut tidak dibatasi serapa siklus tindakan. Beberapa siklus tersebut

    dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki suatu pembelajaran, baik

    efektifitas, perhatian siswa maupun prestasi belajar siswa.

    2. Subjek Penelitian

    Subjek yang penulis teliti adalah siswa kelas III Madrasah

    Ibtidaiyyah Maarif Mangunsari Salatiga tahun 2011 dengan jumlah 21

    siswa yang terdiri dari 14 anak perempuan dan 7 siswa anak laki-laki.

    3. Siklus Penelitian

  • a. Perencanaan

    b. Pelaksanaan tindakan

    c. Observasi

    Guru mengamati kegiatan anak didik ketika proses

    pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu

    keseriusan dan kektifan siswa dalam menemukan konsep yang

    terkandung dalam meteri pembelajaran.

    d. Refleksi

    Data diperoleh dari tahap observasi yang dianalisis berdasarkan

    data tersebut. Guru dapat merefleksikan diri mengenai kegiatan

    pembelajaran yang telah dilakukan agar dapat dijadikan landasan

    untuk menentukan tindakan kelas pada tahap siklus berikutnya.

  • Gambar 1.1

    Siklus Pemecahan Masalah (Arikunto, 2008:16)

    6. Teknik Pengumpulan Data

    a. Observasi

    Observasi adalah merupakan suatu teknik untuk mengambil

    secara langsung ataupun tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan

    yang sedang berlangsung baik di dalam maupun di luar sekolah.

    Teknik penelitian ini digunakan untuk mengungkap data dalam

    pembelajaran al quran hadits baik observasi terhadap guru maupun

    siswa.

    Perencanaan

    Refleksi Pelaksanaan

    Pengamatan

    Siklus I

    Perencanaan

    Refleksi Pelaksanaan

    Pengamatan

    Prestasi Belajar

    Pr

    estasi

    Belajar

    adalah

    hasil yang

    diperoleh

    berupa

    kesan-

    kesan yang

    mengakiba

    tkan

    perubahan

    dalam diri

    individu

    sebagai

    hasil dari

    aktivitas

    dalam

    belajar.

    Perencanaan

    Refleksi Pelaksanaan

    Pengamatan

    Siklus III

    ?

  • b. Dokumentasi

    Metode ini digunakan penulis untuk memperoleh data tentang

    letak geografis sekolah yang penulis ambil sebagai lokasi penelitian,

    keadaan, sarana dan prasarana, guru, jumlah siswa, status kelembagaan

    dan lain sebagainya.

    c. Tes

    Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran,

    yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek.

    Dalam pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik,

    minat, motivasi dan sebagainya.

    Tes juga dapat diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang

    harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat

    kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang

    yang dikenai tes (Eko Putro Widoyoko, 2009:45-46)

    7. Teknik Analisis Data

    Untuk menganalisis data yang sudah terkumpul, digunakan teknik

    sebagai berikut:

    a. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif prosentase

    nilai yang diperoleh siswa kemudian dirata-rata untuk mengetahui

    keberhasilan peserta didik yang telah dicapai. Rumus : %100xn

    FP

    Keterangan :

    P = Nilai

    F = Frekuensi

  • n = Jumlah subjek (Djamarah, 2000:226)

    Data kualitatif yang berasal dari observasi atau pengamatan

    digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan tindakan

    pembelajaran dengan ditandai semakin meningkatnya penguasaan materi

    dan prestasi belajar siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Maarif

    Mangunsari Salatiga tahun ajaran 2010/2011.

    H. Sistematika Penulisan

    Skripsi ini akan penulis susun dengan sistematika sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    B. Rumusan Masalah

    C. Tujuan Penelitian

    D. Manfaat Penelitian

    E. Definisi Operasional

    F. Hipotesis

    G. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian

    2. Subjek Penelitian

    3. Langkah-langkah

    4. Instrumen penelitian

    5. Pengumpulan Data

    6. Analisis Data

    H. Sistematika Penulisan

  • BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Prestasi Belajar

    1. Pengertian Belajar

    2. Tujuan Belajar

    3. Ciri-ciri Belajar

    4. Faktor yang Mempengaruhi Belajar

    5. Prinsip Belajar

    6. Pengertian Prestasi Belajar

    7. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

    8. Fungsi Prestasi Belajar

    B. Al Quran Hadits

    1. Pengertian Al quran

    2. Pengertian Hadits

    3. Pengertian Al quran Hadits

    4. Tujuan, ruang Lingkup, standar kompetensi, dan

    kompetensi dasar Pembelajaran Al quran Hadits.

    C. Metode Snow Balling

    1. Pengertian Metode Snow Balling

    2. Langkah-langkah Pembelajaran Snow Balling

    3. Kelebihan dan Kekurangan

    D. Keterkaitan Prestasi Belajar Al Quran Hadits Dengan Metode

    Snow Balling.

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

  • A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

    Rencana

    Pelaksanaan

    Pengumpulan Data

    Refleksi

    B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi per Siklus

    B. Pembahasan

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan

    B. Saran

    Daftar Pustaka

    Lampiran-lampiran

  • BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Prestasi Belajar

    1. Pengertian Belajar

    Belajar menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah berusaha

    atau berlatih supaya mendapat kepandaian (Poerwadarminta, 1982:121)

    Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu umtuk

    memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

    sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

    lingkungannya (Slameto, 1991:2)

    Sedangkan Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni menjelaskan

    pengertian belajar yang dikutip dari beberapa buku diantaranya:

    Hilgard dan Bower (Fudyartanto, 2002) menyatakan bahwa belajar

    adalah memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui

    pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatka

    informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar

    adanya aktifitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu.

    Morgan dan kawan-kawan yang menyatakan bahwa belajar adalah

    perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan

    atau pengalaman. Pernyataan Morgan dan kawan-kawan ini senada dengan

    apa yang dikemukakan para ahli yang menyatakan bahwa belajar

    merupakan proses yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku

    disebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya

  • proses internal yang terjadi di dalam diri seseorang (Baharuddin dan Esa

    nur wahyuni, 2008: 13-14)

    Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

    adalah suatu usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melalui

    interaksi dengan sumber belajar. Perubahan tingkah laku yang dihasilkan

    bersifat menetap dan ke arah yang positif.

    2. Tujuan Belajar

    Robert M. Gagne mengelompokkan kondisi-kondisi belajar sesuai

    dengan tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai. Gagne menyederhanakan

    menjadi lima kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar sehingga

    pada gilirannya, membutuhkan sekian macam kondisi belajar (atau sistem

    lingkungan belajar) untuk pencapaiannya. Kelima kemampuan hasil

    belajar tersebut antara lain :

    1. Keterampilan intelektual yang merupakan hasil belajar terpenting dari

    sistem lingkungan skolastik.

    2. Strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berpikir seseorang di

    dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan

    masalah.

    3. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.

    Kemampuan ini umumnya dikenal dan tidak jarang.

    4. Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain

    keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan

    sebagainya.

  • 5. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional

    yang dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari

    kecenderungannya bertingkah-laku terhadap orang, barang, atau

    kejadian (Hasibuan dan Mujiono, 1995 :5)

    3. Ciri-ciri Belajar

    Proses belajar akan menghasilkan perubahan tingkah laku dalam

    kegiatan belajar maka terdapat ciri-ciri perubahan tersebut seperti yang

    dikemukakan Slameto, yaitu :

    a. Perubahan secara sadar

    Perubahan ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan

    menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-kurangnya ia merasa

    telah terjadi adanya perubahan dalam dirinya.

    b. Perubahan yang bersifat kontinu dan fungsional

    Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

    berlangsung secara kesinambungan, tidak statis. Perubahan yang

    terjadi akana menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna

    bagi proses belajar berikutnya.

    c. Perubahan yang bersifat positif dan aktif

    Perubahan dalam belajar senantiasa bertambah dan tertuju untuk

    memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.

    d. Perubahan bukan bersifat sementara

  • Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap

    atau permanen. Perubahan ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi

    setelah belajar akan bersifat menetap.

    e. Perubahan bertujuan dan terarah

    Perubahan ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi

    karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada

    perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

    f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

    Perubahan yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar

    meliputi keseluruhan tingkah laku.

    4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

    Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali

    hal-hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu

    adalah banyak macamnya. Untuk memudahkan pembahasan, penulis

    klasifikasikan sebagai berikut:

    1. Faktor Eksternal Siswa

    a. Faktor-faktor nonsosial dalam belajar

    Letak sekolah atau tempat belajar harus memenuhi syarat,

    misalnya seperti di tempat yang tidak terlalu dekat dengan

    kebisingan atau jalan ramai.

    b. Faktor-faktor sosial dalam belajar

  • Faktor sosial dalam belajar merupakan faktor manusia

    sesama manusia karena kehadiran seseorang ketika siswa sedang

    belajar akan mengganggu belajar siswa tersebut. Biasanya faktor-

    faktor tersebut mengganggu konsentrasi, sehingga peehatian tidak

    dapat ditujukan hal yang dipelajari atau aktifitas belajar. Dengan

    berbagai cara faktor-faktor tersebut harus diatur, agar belajar dapat

    berlangsung dengan baik.

    2. Faktor Internal Siswa

    a. Faktor-faktor fisiologis dalam belajar, faktor fisiologis dapat

    dibedakan sebagai berikut :

    a) Keadaan jasmani pada diri siswa

    Faktor ini melatarbelakangi aktifitas belajar, keadaan

    jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan

    jasmani yang kurang segar.

    b) Keadaan fungsi-fungsi fisiologis

    Dalam faktor ini pengaruh pancaindera sangat penting

    dalam proses pembelajaran. Pancaindera dapat diibaratkan

    sebagai gerbang masuknya pengaruh ke dalam individu, orang

    akan mengenal dunia sekitarnya dan belajar dengan

    mempergunakan pancainderanya (Sumadi surya brata,

    2004:233-236)

    b. Faktor-faktor psikologi dalam belajar

  • Maslow Menurut Frandsen yang dikutip oleh Sumadi surya

    brata mengemukakan motif-motif untuk belajar itu ialah:

    1) Adanya kebutuhan fisik

    2) Adanya kebutuhan akan rasa aman, bebas dari kekhawatiran

    3) Adanya kebutuhan kecintaan dan peneriamaan dalam hubungan

    dengan orang lain

    4) Adanya kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari

    masyarakat

    5) Sesuai dengan sifat untuk mengemukakan atau

    mengetengahkan diri.

    5. Prinsip-prinsip Belajar

    Agar kita memiliki pedoman dan teknik belajar yang baik, maka

    perlu diketahui prinsip-prinsip belajar. Prinsip-prinsip belajar tersebut

    antara lain:

    1. Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntutnya dalam

    belajar untuk mencapai harapan-harapannya.

    2. Belajar memerlukan bimbingan, baik bimbingan dari guru atau buku

    pelajaran itu sendiri.

    3. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga

    diperoleh pengertian.

    4. Belajar memerluakan latihan dan ulangan agar yang telah dipelajari

    dapat dikuasainya.

  • 5. Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi saling pengaruh

    secara dinamis antara murid dengan lingkungannya.

    6. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk

    mencapai tujuan.

    7. Belajar dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan ke dalam

    bidang praktek sehari-hari (Munjahid, 2007:11)

    Sedangkan prinsip belajar menurut teori Gestalt adalah sebagai

    berikut:

    1. Belajar berdasarkan keseluruhan, orang yang berusaha

    menghubungkan suatu pelajaran dengan pelajaran yang lain

    sebanyak mungkin.

    2. Belajar adalah suatu proses perkembangan, peserta didik yang baru

    dapat mempelajari dan merencanakan bila ia telah matang untuk

    menerima bahan pelajaran itu.

    3. Siswa sebagai organisme keseluruhan, siswa belajar tak hanya

    kecerdasannya saja, tetapi juga emosional dan jasmaniahnya.

    4. Terjadi transfer, belajar pada pokoknya yang terpenting

    penyesuaian pertama ialah memperoleh respone yang tepat.

    5. Belajar adalah reorganisasi pengalaman. Pengalaman adalah suatu

    interaksi anatara individu dengan lingkungannya.

    6. Belajar harus dengan insight. Insight adalah suatu saat dalam

    proses belajar di mana seorang melihat pengertian tentang sangkut-

  • paut dan hubungan-hubungan tertentu dalam unsur yang

    mengandung suatu problem.

    7. Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan

    dan tujuan.

    8. Belajar berlangsung terus menerus. Siswa memperoleh

    pengetahuan tak hanya disekolah tetapi juga di luar sekolah, dalam

    pergaulan, memperoleh pengalaman sendiri-sendiri (Slameto,

    1998:11)

    6. Pengertian Prestasi Belajar

    Menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah Prestasi Belajar adalah hasil

    yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam

    individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Syaiful Bahri

    Djamarah, 2002:88)

    Sukmadinata berpendapat bahwa pengertian prestasi belajar/hasil

    belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan

    potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang (Sumadi Surya Brata

    2004: 102).

    Menurut Arifin mengemukakan pengertian prestasi belajar secara

    berasal dari bahasa Belanda, yaitu Prestatie kemudian dalam bahasa

    indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Zainal Arifin,

    1990:2-3)

    Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

    prestasi belajar adalah hasil dari suatu usaha peserta didik yang

  • mengakibatkan perubahan kecakapan potensial sebagaimana yang telah

    dinyatakan dalam catatan keberhasilan dari seorang guru.

    7. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

    a. Pemenuhan Kebutuhan Psikologis.

    Secara umum diketahui bahwa dalam perkembangan anak

    perlu dipenuhi berbagai kebutuhan, yaitu, kebutuhan primer, pangan,

    sandang dan perumahan serta kasih sayang, perhatian, penghargaan

    terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya. Pemenuhan

    kebutuhan dalam perkembangan ini banyak tergantung dari cara

    lingkungannya berinteraksi dengan dirinya. Sebagaimana organisme

    ditentukan secara alamiah oleh sifat-sifat keturunan dan ciri-ciri unik

    yang dibawa sejak lahir.

    b. Intelegensi, emosi, dan motivasi

    Prestasi belajar, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan

    intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-

    faktor nonkognitf seperti emosi, motivasi, kepribadian serta berbagai

    pengaruh lingkungan.

    c. Pengembangan kreativitas

    Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi

    kemampuan yang bereda-beda dan terwujud karena interaksi yang

    dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan. Berbagai

    kemampuan yang teraktualisasikan beranjak dari berfungsinya otak

    seseorang (Conny R Semiawan, 2002:11-13)

  • 8. Fungsi Prestasi Belajar

    Zainal Arifin menerangkan fungsi prestasi belajar antara lain :

    a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

    yang telah dikuasai anak didik.

    b. Prsetasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli

    psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan

    dan merupakan kebutuhan umum pada manusia.

    c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidik. Karena

    prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam

    meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berperan sebagai

    umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

    d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

    pendidikan. Indikator intern dalam hal ini bahwa prestasi belajar dapat

    dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan.

    Kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan

    anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya

    prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik

    di masyarakat.

    e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap kecerdasan anak

    didik (Zainal Arifin, 1990:3)

  • B. Al-Quran Hadits

    1. Pengertian Al quran

    Al quran adalah kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang

    diturunkan kepada pungkasan para nabi dan rasul, dengan perantara

    malaikat Jibril a.s. yang tertulis pada mashahif. Diriwayatkan kepada kita

    dengan mutawatir.membacanya terhitung ibadah. Diawali dengan surat al

    fatihah dan ditutup dengan surat an naas (Ali Ash-shabuni, 2001:3)

    Sedangkan menurut M. Hasbi Ash Shiddieqy yang dikutip dari

    buku kiat-kiat sukses menghafal Al quran, mendefinisikan Al quran

    sebagai wahyu ilahi yang diturunkan kepada Muhammad SAW yang telah

    disampaikan kepada umatnya dengan jalan mutawatir, yang dihukumi

    kafir orang yang mengingkarinya.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Al quran adalah

    kalam Allah sebagai mujizat yang diturunkan kepada Muhammad

    (sebagai Nabi dan Rosul yang terakhir) dengan perantara Malaikat Jibril

    yang tertulis dalam mushhaf-mushhaf yang dipindahkan kepada kita

    dengan jalan mutawatir yang dianggap ibadah apabila membacanya dan

    dihukumi kafir dengan mengingkarinya yang dimulai dengan surat al-

    fatihah dan diakhiri dengan surat an-nas (Munjahid, 2007:26)

    2. Pengertian Hadits

    Menurut bahasa, al hadits artinya al jadid (baru), al khabar

    (berita), pesan keagamaann, pembicaraan. Dalam ilmu hadits, al hadits

    adalah pembicaraan yang diriwayatkan atau diasosiasikan kepada Nabi

  • Muhammad saw. Atau segala sesuatu yang berupa berita yang dikatakan

    berasal dari Nabi disebut Hadits (Muh. Zuhri, 2003:1)

    3. Pengertian Al quran Hadits

    Pengertian Al quran Hadits adalah bagian dari mata pelajaran

    pendidikan agama islam di madrasah ibtidaiyah yang dimaksudkan untuk

    memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan

    penghayatan terhadap isi yang terkandung dalam Al quran dan Hadits

    sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai manifestasi

    iman dan taqwa kepada Allah Swt.

    4. Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup, Standar Kompetensi, dan

    Kompetensi dasar Pembelajaran Al quran Hadits.

    1. Tujuan

    Adapun tujuan pembelajaran Al quran Hadits bagi siswa

    Madrasah Ibtidaiyyah (Depag, 1994:4) yaitu untuk memberikan

    kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis,

    membiasakan dan menggemari Al quran dan Hadits serta

    menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan

    ayat-ayat Al quran hadits untuk mendorong, membina dan

    membumbing akhlaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman dan

    sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat Al quran dan Hadits.

    2. Fungsi

    Mata pelajaran al quran hadits di Madrasah Ibtidaiyah

    berfungsi:

  • a) Menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik membaca dan

    menulis Al quran dan Hadits

    b) Mendorong, membimbing dan membina kemauan dan kegemaran

    untuk membaca Al quran dan Hadits

    c) Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan

    pengalaman kandungan ayat-ayat Al quran dan Hadits dalam

    perilaku peserta didik sehari-hari

    d) Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada

    jenjang yang setingkat lebih tinggi (MTs)

    3. Pendekatan Pembelajaran Al Quran Hadits

    Cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan dalam

    suasana pembelajaran yang terpadu, meliputi:

    1. Keimanan, yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan

    pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah Swt, sebagai

    sumber kehidupan

    2. Pengalaman, mengkondisikan peserta didik untuk mempraktekkan

    dan merasakan hasil-hasil pengalaman isi Al quran dan Hadits

    dalam kehidupan sehari-hari

    3. Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan

    sikap dan perilaku yang baik yang sesuai dengan ajaran islam yang

    terkandung dalam Al quran dan Hadits serta dicontohkan oleh

    para ulama

  • 4. Rasional, usaha meningkatkan kualitas proses dan hasil

    pembelajaran Al quran dan Hadits dengan pendekatan yang

    memfungsikan rasio peserta didik, sehingga isi dan nilai-nilai yang

    ditanamkan mudah dipahami dengan penalaran

    5. Metode Snow Balling, suatu strategi ajar yang digunakan untuk

    mendapat jawaban dari siswa secara bertingkat.

    6. Emosional, upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik

    dalam menghayati kandungan Al quran dan Hadits sehingga lebih

    terkesan dalam jiwa peserta didik

    7. Fungsional, menyajikan materi Al quran dan Hadits yang

    memberikan manfaat nyata bagi peserta didik dalam kehidupan

    sehari-hari dalam arti luas

    8. Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan

    memerankan guru serta komponen madrasah lainnya sebagai

    teladan, sebagai cerminan dari individu yang mengamalkan isi Al

    quran.

    4. Penilaian

    1) Penilaian yang dilakukan meliputi penilaian kemajuan belajar dan

    penilaian hasil belajar peserta didik, dan terdiri dari pengetahuan,

    sikap serta ketrampilan mereka.

    2) Penilaian kemajuan belajar merupakan pengumpulan informasi

    tentang kemajuan belajar peserta didik.

  • 3) Penilaian hasil belajar Al quran Hadits adalah upaya pengumpulan

    informasi untuk menentukan tingkat penguasaan peserta didik

    terhadap suatu kompetensi. Penilaian hasil belajar ini dilakukan

    sepenuhnya oleh guru/madrasah yang bersangkutan dan dijadikan

    sebagai pertimbangan utama dalam memasuki pendidikan jenjang

    berikutnya.

    4) Penilaian hasil belajar Al quran Hadits secara nasional dilakukan

    dengan mengacu kepada kompetensi dasar, hasil belajar, materi

    standar, dan indikator yang telah ditetapkan di dalam kurikulum

    nasional. Penilaian secara nasional berfungsi untuk memperoleh

    informasi dan data tentang mutu hasil penyelenggaran mata

    pelajaran Al quran Hadits.

    5) Teknik dan instrumen penilaian hendaknya dapat mengukur

    dengan tepat kemampuan dan usaha belajar peserta didik.

    6) Penilaian dilakukan melalui tes dan non tes.

    7) Pengukuran terhadap ranah afektif dapat dilakukan dengan

    menggunakan cara non tes, seperti skala penilain, observasi, dan

    wawancara.

    8) Penilaian terhadap ranah psikomotorik dengan tes perbuatan

    dengan menggunakan lembar pengamatan atau instrumen lainnya.

    9) Secara umum, penilaian dalam pembelajaran Al quran dan Hadits

    dapat dilihat pada buku pedoman khusus Al quran Hadits.

    5. Ruang Lingkup

  • Ruang lingkup pembelajaran Al quran Hadits di Madrasah

    Ibtidaiyah meliputi:

    1) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al quran

    2) Hafalan surat-surat pendek

    3) Pemahaman kandungan surat-surat pendek

    4) Hadits-hadits tentang kebersihan, niat, menghormati orang tua,

    persaudaraan, silaturrahim, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat

    berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal shaleh.

    6. Standar Kompetensi

    Standar kompetensi mata pelajaran Al quran Hadits berisi

    sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama

    menempuh mata pelajaran Al quran Hadits di madrasah ibtidaiyyah.

    Kemampuan tersebut berorientasi kepada perilaku afektif dan

    psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif.

    Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi:

    a) Memahami cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah dan tanda

    bacanya

    b) Menyusun kata-kata dengan huruf-huruf hijaiyah baik secara

    terpisah maupun bersambung

    c) Memahami cara melafalkan dan menghafal surat-surat tertentu

    dalam juz amma

    d) Memahami arti surat tertentu dalam juz amma

    e) Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al quran

  • f) Memahami dan menghafal Hadits tertentu tentang persaudaraan,

    kebersihan, niat, hormat kepada orang tua, silaturrahim,

    menyayangi anak yatim, taqwa, shalat berjamaah, ciri-ciri orang

    munafik, keutamaan memberi dan amal shaleh (Depag, 2004:5-6)

    7. Kompetensi Dasar Al quran Hadits Kelas III

    a) Semester I

    Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok

    Melafalkan dan hafal

    surat al humazah

    Melafalkan surat al

    humazah dengan baik,

    benar dan lancar

    Hafal surat al humazah

    dengan lancar

    Surat Al

    Humazah

    Melafalkan dan hafal

    surat at takasur

    Melafalkan surat at

    takasur dengan baik,

    benar dan lancar

    Hafal surat at takasur

    dengan lancar

    Surat At Takasur

    Melafalkan dan hafal

    surat al zalzalah

    Melafalkan surat surat al

    zalzalah dengan baik,

    benar dan lancar

    Hafal surat al zalzalah

    dengan lancar

    Surat Al

    Zalzalah

    Melafalkan dan hafal

    hadits tentang shalat

    berjamaah

    Melafalkan hadits

    tentang shalat berjamaah

    Hafal hadits tentang

    shalat berjamaah

    Hadits tentang

    shalat

    berjamaah

  • b) Semester II

    Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok

    Mengartikan surat al

    fatihah dengan baik

    Mengartikan surat al

    fatihah dengan baik dan

    benar

    Hafal arti kata-kata dalam

    surat al fatihah

    Surat al fatihah

    Melafalkan dan hafal

    surat al qariah

    Melafalkan surat al

    qariah dengan baik,

    benar dan lancar

    Hafal surat al qariah

    dengan lancar

    Surat al qariah

    Melafalkan dan hafal

    surat at tin

    Melafalkan surat at tin

    dengan baik, benar dan

    lancar

    Hafal surat at tin dengan

    lancar

    Surat at tin

    Melafalkan dan hafal

    hadits tentang

    persaudaraan

    Melafalkan hadits tentang

    persaudaraan

    Hafal hadits tentang

    persaudaraan

    Hadits tentang

    perasaudaraan

    C. Metode Snow Balling

    1. Pengertian Snow Balling

    Snow Balling adalah strategi ajar yang digunakan untuk

    mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi siswa secara

    bertingkat. Sedangkan Metode Snowball Drilling yaitu kecepatan suatu

  • kelompok dalam menyelesaikan soal dengan waktu yang sesingkat-

    singkatnya pada suatu putaran.

    Metode Snowball Drilling demikian nama yang diberikan atas

    metode yang dihasilkan dari modifikasi metode drill. Istilah itu tidak

    dikenal dalam literatur metode-metode pembelajaran. Selama ini yang

    tertulis dalam literatur metode pembelajaran adalah Snow Balling.

    2. Langkah-langkah pembelajaran

    a) Menentukan materi yang akan diajarkan.

    b) Mempersiapkan paket soal-soal

    c) Mempersiapkan lembar penilaian yang akan dibagikan kepada siswa

    d) menggelindingkan bola salju berupa soal latihan dengan cara

    menunjuk/mengundi untuk mendapatkan seorang siswa yang akan

    menjawab soal

    e) Jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal nomor

    tersebut langsung menjawab benar maka siswa itu diberi kesempatan

    menunjuk salah satu temannya menjawab soal nomor berikutnya

    3. Kelebihan dan Kekurangan

    a) Kelebihan

    Dalam metode Snow Balling lebih menuntut perhatian dari

    siswa, posisi guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai subyek,

    sehingga pola interaksi yang terjadi adalah antara guru dan siswa,

    serta siswa dengan siswa. informasi yang didapat siswa dalam proses

  • interaktif dengan menggunakan metode Snow Balling diperoleh siswa

    melalui pendekatan trial and error.

    b) Kekurangan

    Metode Snowball Drilling tidak memberikan kesempatan

    kepada siswa untuk mengembangkan nilai-nilai moralitas. Hal itu

    terlihat dalam aspek penilaian. Penilaian mutlak dilakukan guru,

    sementara siswa hanya menerima jadi. Nilai yang diterima itu sebagai

    bentuk putusan sebagaimana seorang hakim menjatuhkan vonis

    kepada terdakwa. Siswa tidak memperoleh kesempatan untuk menilai

    proses dan hasil kerjanya sendiri. Jika siswa mendapat kesempatan

    menilai sendiri banyak manfaat yang diperolehnya. Setidaknya, siswa

    dapat mengembangkan aspek-aspek moralitas.

    (Http://Mudzakirhafidz.blogdrive.com/archive/html, diakses 15 Juni 2010)

    D. Keterkaitan Antara Metode Snow Balling Dengan Mata Pelajaran Al

    Quran Hadits

    Dalam pembelajaran Al quran Hadits interaksi belajar mengajar

    dengan menggunakan metode ini bersifat mekanis. Proses interaktif itu tidak

    memberi peluang kepada siswa untuk menemukan sendiri informasi.

    Informasi berasal dari pemberian guru. Pengetahuan siswa adalah bentukan

    guru. Proses belajar mengajar seperti itu tidak menciptakan dinamika siswa

    dalam belajar. Pembelajaran seperti itulah yang dikatakan Paulo Freire sebagai

    pembelajaran gaya bank atau banking concept of education. Guru merupakan

  • investor, pengetahuan guru adalah modal investasi, dan siswa adalah rekening

    koran yang mencatat setiap transaksi investasi yang dilakukan guru.

    (Http://Mudzakirhafidz.blogdrive.com/archive/html, diakses 15 Juni 2010)

    Karena metode Snow Balling bersifat mekanis maka metode tersebut

    cocok digunakan siswa sebagai strategi untuk menghafalkan surat-surat

    pendek. Dalam penelitian ini metode Snow Balling dipraktikkan seperti bola

    salju yang menggelinding, dari kelompok kecil kemudian menjadi kelompok

    besar. Dengan demikian siswa menjadi tertarik menghafalkan surat pendek

    jika bola salju tersebut jatuh ditangan mereka.

  • BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Deskripsi Pelaksanaan Prasiklus

    1. Gambaran Umum MI Maarif Mangunsari Salatiga

    Madrasah Ibtidaiyah Mangunsari adalah lembaga pendidikan yang

    berada di bawah naungan Lembaga Maarif Cabang Salatiga. Madrasah

    Ibtidaiyyah adalah nama yang diambil dari Bahasa Arab, yang artinya

    Sekolah Dasar. Sesuai dengan namanya, maka Madrasah Ibtidaiyyah

    dalam proses belajar mengajarnya lebih menonjolkan Pendidikan Agama

    Islam disamping mata pelajaran umum seperti yang diajarkan di sekolah

    dasar pada umumnya.

    Yang mendorong berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Mangunsari

    adalah keinginan dari masyarakat Mangunsari dan sekitarnya akan adanya

    sekolah yang pada waktu itu masih sangat jarang. Karena terdorong rasa

    tanggung jawab yang besar atas kewajiban untuk mempersiapkan generasi

    muda yang berpengetahuan umum dan agama yang luas serta bertaqwa

    kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka atas prakarsa para tokoh agama pada

    waktu itu didirikanlah pendidikan dasar yang berlandaskan Islam. Maka

    pada tanggal 15 Januari 1969 berdirilah Madrasah Ibtidaiyyah

    Mangunsari. Dengan segala keterbatasannya, dimana Madrassah yang

    baru tersebut dalam awal proses belajar mengajarnya sering menempati

  • rumah-rumah penduduk di sekitarnya, hal ini dikarenakan madrasah belum

    memiliki bangunan sendiri.

    Adapun tokoh-tokoh yang ikut memprakarsai berdirinya Madrasah

    Ibtidaiyyah Mangunsari adalah:

    a. Bapak H. Abdul Syukur

    b. Bapak Mahalli

    c. Bapak H. Abdul Manna

    2. Visi dan Misi MI Maarif Mangunsari Salatiga

    Visi menggambarkan kondisi yang akan diwujudkan dan ingin

    dicapai suatu organisasi di masa depan ke arah mana organisasi akan

    dibawa. Visi yang akan menjadi keyakinan utama, menjadi arah, perekat

    dan motivator dalam pengembangan organisasi. Maka visi MI Maarif

    Mangunsari adalah Terciptanya Warga Madrasah Yang Cerdas,

    Terampil, Unggul Dalam Berprestasi Dengan Berlandaskan Iman dan

    Taqwa Kepada Allah SWT Serta Berakhlakul Karimah.

    Untuk mewujudkan dan mencapai visi tersebut diperlukan misi

    yang merupakan cara ayau jalan yang ditempuh untuk mewujudkan dan

    mencapai visi. Misi sebagai dasar dalam bertindak dan dijadikan inspirasi

    untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik bagi kepentingan bersama.

    Adapun misi MI Maarif Mangunsari adalah sebagai berikut :

    Mempersiapkan Peserta Didik Menjadi Pribadi Yang Seimbang

    Dengan:

  • a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

    b. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengalaman agama Islam

    dengan berpedoman pada Ahlussunah Waljamaah.

    c. Menyelenggarakan pendidikan yang efektif, kreatif dan

    menyenangkan.

    d. Mendidik dan melatif siswa sesuai bakat dan kemampuannya.

    e. Mengutamakan budaya kompetitif dan kerja sama dalam

    menyelesaikan tugas kependidikan serta keguruan.

    3. Lokasi MI Maarif Mangunsari Salatiga

    MI Maarif Mangunsari Salatiga merupakan pendidikan formal

    yang berada di Desa Cabean. MI Maarif Mangunsari Salatiga menghadap

    ke Utara dan dekat dengan Puskesmas Mangunsari yang terletak di Jl. KH.

    Abdul Syukur. MI Maarif Mangunsari berdiri di atas tanah seluas 1.110

    meter dan ststus tanah milik sendiri.

    4. Struktur Organisasi

    Susunan pengurus organisasi MI Maarif Mangunsari Salatiga

    adalah sebagai berikut:

    Kepala Sekolah : Siti Rohmini, S. Ag, M. Pdi

    Wakil Kepala Bidang Kurikulum : Susriana Wahyu Ika L, S.Ag

    Wakil Kepala Bidang Kesiswaan : M. Turis Niagawan, S. H

    Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana : Yasin, A. Ma

    Bendahara I : Yasin, A. Ma

    Bendahara II : Dian Mariani, S. Pd

  • Sekretaris I : Fatkhur Rahman Khabibi

    Sekretaris II : Arifatul Farida, S. Pd

    Seksi-Seksi

    UKS : 1. Fatkhur Rakhman Khabibi

    2. Zaenal Arifin, S. Pd

    3. Ismiyati, S. Pdi

    4. Fauziah, M. Ag

    2. Dian Mariani, S. Pd

    3. Dra. Nurul Aini

    Perpustakaan : 1. Sabiqul Umam, S. Ag

    2. Fatkhur Rahman Khabibi

    5. Guru dan Karyawan

    Jumlah guru yang mengajar di MI Maarif Mangunsari Salatiga

    seluruhnya ada 13 guru. Selain bertugas secara aktif dalam kegiatan

    belajar mengajar para guru juga bertanggung jawab terhadap progam

    ekstrakurikuler.

    Untuk lebih jelasnya mengenai data guru dan karyawan MI Maarif

    Mangunsari Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 3.1 Daftar Guru dan Karyawan MI Maarif Mangunsari

    No Nama Kode Bidang Studi

    1. Siti Rohmini, S. Ag, M. Pdi A Aqidah Akhlak

    2. Yasin, A. Ma B Al quran Hadist, Ips, B. Arab

    3. Ismiyati, S. Pdi C Ppkn (Guru Kls IV)

    4. Dra. Nuraini D Ipa, B. Indonesia (Guru Kls V)

    5. Zaenal Arifin W. P, S. Pdi E Bahasa Inggris Bersambung . . .

  • 6. Susriana Wahyu Ika L, S.Ag F Aswaja, SKI

    7. Arifatul Farida, S.Pd G Matematika, Sbk, (Guru Kls

    VI)

    8. A. Sabiqul Umam H B. Inggris

    9. Turis Niagawan, S. H I B. Inggris

    10. Dian Mariani, S. Pdi J Penjaskes

    11. Fauziyah, S. Pdi, M. Pdi K B. Jawa (Guru Kls II)

    12. Fathur Rakhman Habibi L Ipa (Guru Kls III)

    13. Siti Fatonah, A. Ma M Fiqh (Guru Kls I)

    14. Sriwiji - Kebersihan

    6. Kurikulum MI Maarif Mangunsari Salatiga

    Kurikulum atau mata pelajaran yang diajarkan di MI Maarif

    Mangunsari Salatiga adalah sebagai berikut :

    Tabel 3.3 Program Pengajaran MI Maarif Mangunsari

    No. Mata Pelajaran Jumlah Jam/Kelas

    I II III IV V VI

    1. Al quran Hadits 2 2 2 2 2 2

    2. Aqidah Akhlak 2 2 2 2 2 2

    3. Fiqh 2 2 2 2 2 2

    4. Sejarah Kebudayaan Islam - - 2 2 2 2

    5. Bahasa Indonesia 8 8 6 6 6 6

    6. Bahasa Arab - - - 4 4 4

    7. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2

    8. Matematika 5 5 5 6 6 6

    9. IPA 3 3 3 3 3 3

    10. IPS 3 3 3 3 3 3

    11. PPKN 2 2 2 2 2 2

    12. SBK 4 4 4 4 4 4

    Sambungan . . . .

    Bersambung . . .

    Sambungan . . . .

  • 13. Penjaskes 4 4 4 4 4 4

    14. Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2

    15. Aswaja - - 1 1 1 1

    Jumlah 39 39 40 43 43 43

    7. Keadaan Sarana dan Prasarana

    Sarana dan prasarana merupakan fasilitas pendidikan yang sangat

    menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar. Adapun sarana dan

    prasarana MI Maarif Mangunsari Salatiga dapat dikatakan cukup lengkap,

    karena dari hasil penelitian dapat diketahui hasilnya sebagai berikut :

    Tabel 3.4 Ruang Lokasi MI Maarif Mangunsari

    No. Sarana dan Prasarana Jumlah

    1. Ruang Kepala Sekolah 1 Ruang

    1. Ruang Kantor Guru 1 Ruang

    2. Ruang Perpustakaan dan Laboratorium Komputer 1 Ruang

    3. Aula 1 Ruang

    4. Ruang kelas I 1 Ruang

    5. Ruang kelas II 1 Ruang

    6. Ruang kelas III 1 Ruang

    7. Ruang kelas IV 1 Ruang

    8. Ruang kelas V 1 Ruang

    9. Ruang kelas VI 1 Ruang

    10. Ruang UKS 1 Ruang

    11. Kamar Kecil Guru 1 Ruang

    12. Kamar Kecil Siswa 2 Ruang

    13. Lapangan 1 Lokasi

    B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

    1. Subjek penelitian

  • a. Lokasi dan waktu penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di kelas III MI Maarif Mangunsari

    Kecamatan Sidomukti Salatiga, mulai tanggal 12 Februari 2011

    sampai 12 April 2011.

    b. Karakteristik siswa

    Jumlah siswa dalam kelas III yang dijadikan subjek penelitian

    berjumlah 21 siswa, terdiri atas 14 laki-laki dan 7 perempuan yang

    rata-rata berusia 8 dan 9 tahun.

    c. Daftar siswa kelas III

    Table 3.5 Biodata Siswa Kelas III MI Maarif Mangunsari

    No Nama L P

    1. Angga Cahyo Setiawan

    2. Angger Dara

    3. Bagas Alfiantoro

    4. Bima Arya Manggala S

    5. Dafa Anugrah Saputra

    6. Edo Bagas setiawan

    7. Eva Mega Putri

    8. Govin Ali Akbar

    9. Iyan Nopiananda

    10. Khoirul Mustofa Ariyannto

    11. Kiki Novitasari

    12. Krisna Wahyu Wibowo

    13. M. Rozikin

    14. M. Syamsul mustofa

    Bersambung . . .

    Sambungan . . . .

  • 15. Nurul Hidayah

    16. Oni Mahardika

    17. Rizqika Noviana

    18. Sefia Chandra Lestari

    19. Verdiyansyah MP

    20. Wulan Agustina

    21. Ricko jofan

    2. Pelaksanaan Penelitian

    Dalam penelitian ini dilaksanakan dalam siklus penelitian dan satu kali

    pertemuan prasiklus atau saat pengamatan, yang masing-masing dimulai dari

    perencanaan, pengamatan, dan refleksi.

    Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1) Kegiatan prasiklus, tanggal 01 Maret 2011

    2) Kegiatan siklus I, tanggal 08 Maret 2011

    3) Kegiatan siklus II, tanggal 15 Maret 2011

    1. Pelaksanaan Siklus I

    Siklus ini dilksanakan pada hari Selasa 08 Maret 2011. Langkah-

    langkah pelaksanaan adalah :

    a. Perencanaan

    1) Mempersiapkan materi Al Quran Hadits pokok bahasan

    melafalkan surat at tin dengan baik, benar dan lancar.

  • 2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

    dengan metode Snow Balling pada pokok bahasan melafalkan

    Surat At Tin dengan baik, benar, dan lancar.

    3) Membuat pengamatan aktifitas guru dan lembar aktifitas siswa.

    4) Membuat lembar soal ulangan untuk mengetahui peningkatan

    hasil belajar siswa.

    b. Pelaksanaan

    1) Kegiatan awal meliputi, membuka pelajaran, absensi,

    apersepsi, dan motivasi belajar.

    2) Kegiatan inti meliputi:

    a) Guru menyiapkan materi surat at tin

    b) Guru membacakan surat at tin yang akan dihafalkan

    c) Anak disuruh menyimak terlebih dahulu surat yang akan

    dihafalkan dari ayat 1 sampai selesai

    d) Guru menjelaskan pelaksanaan pembelajaran dengan

    menggunakan metode Snow Balling

    e) Guru membagi kelas menjadi dua kelompok

    f) Guru memantau siswa dalam mempraktikkan metode Snow

    Balling

    g) Guru membacakan surat dengan memenggal ayat per ayat

    h) Kemudian siswa menirukan bacaan sampai bacaan

    tajwidnya benar

    i) Bacaan ayat diulang-ulang sampai benar

  • j) Setelah satu ayat hafal guru membacakan kembali surat

    untuk dilanjutkan ke ayat berikutnya

    3) Menutup pelajaran meliputi penyimpulan pelajaran dengan

    mengulang kembali hafalan surat.

    c. Pengamatan

    Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap

    pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui aktifitas guru selama

    mengajar dan aktifitas siswa selama proses belajar. Aktifitas siswa

    yang diamati meliputi, kehadiran siswa, antusias siswa dalam

    mengikuti pelajaran, keaktifan siswa, respon siswa selama

    pembelajaran. Sedangkan aktifitas guru yang diamati meliputi,

    persiapan guru dalampembelajaran, ketepatan guru membuka

    pelajaran, kontrol terhadap siswa, ketepatan menggunakan waktu,

    penguasaan materi, menutup pelajaran.

    d. Refleksi

    Setelah data terkumpul dan diamati, ternyata masih banyak

    kendala dan kekurangan kemudian perlu adanya refleksi. Adapun

    hasil refleksi pada siklus I adalah :

    a) Guru kurang mempersiapkan diri dalam proses pembelajaran

    b) Guru sudah mampu dalam membuka pelajaran, namun belum

    bisa mengontrol waktu sehingga tidak sesuai dengan rencana

    pembelajaran yang sudah dipersiapkan

    c) Kurangnya kontrol guru terhadap siswa

  • d) Guru belum cukup menguasai materi, sehingga siswa belum

    sepenuhnya menerima yang disampaikan oleh guru

    e) Hasil evaluasi pada siklus I masih banyak yang belum tuntas

    dengan hasil persentase 61,90%, sehingga perlu diadakan

    perbaikan pada siklus berikutnya.

    C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

    Siklus kedua dilaksanakan pada hari selasa tanggal 15 Maret 2011.

    Langkah-langkah pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut :

    a. Perencanaan

    1) Mempersiapkan kembali materi Al quran Hadits dengan pokok

    bahasan melafalkan surat at tin dengan baik, benar, dan lancar.

    2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode

    Snow Balling pada pokok bahasan melafalkan surat at tin dengan baik,

    benar,dan lancar.

    3) Membuat lembar pengamatan aktifitas guru dan lembar pengamatan

    aktifitas siswa.

    4) Membuat lembar soal ulangan untuk mengetahui peningkatan hasil

    belajar siswa.

    b. Pelaksanaan

    Pada pelaksanaan ini dilakukan tahap-tahap sebagai berikut:

    1) Kegiatan awal, membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,

    berdoa bersama, absensi, dan apersepsi.

    2) Kegiatan inti, meliputi:

  • a) Guru menyiapkan materi surat at tin

    b) Guru membacakan surat at tin yang akan dihafalkan

    c) Anak disuruh menyimak terlebih dahulu surat yang akan

    dihafalkan dari ayat 1 sampai selesai

    d) Guru menjelaskan pelaksanaan pembelajaran dengan

    menggunakan metode snow balling

    e) Guru membagi kelas menjadi dua kelompok

    f) Guru memantau siswa dalam mempraktikkan metode snow balling

    g) Guru membacakan kembali dengan memenggal ayat per ayat

    h) Kemudian anak menirukan bancaan sampai bacaan tajwidnya

    benar

    i) Bacaan ayat diulang-ulang sampai benar

    j) Setelah satu ayat hafal guru membacakan kembali surat untuk

    dilanjutkan ke ayat berikutnya

    3) Kegiatan akhir, menutup pelajaran dengan menyimpulkan pelajaran

    dengan mengulang kembali hafalan surat at tin.

    c. Pengamatan

    Peneliti mengamati selama proses pembelajaran dan penilaian

    kemampuan guru dalam ketepatan mengelola kelas, dan menilai menilai

    kemampuan siswa dalam menghafalkan surat at tin dan dalam

    mengerjakan soal ulangan. Kemudian melakukan penilaian hasil latihan

    yang dikerjakan siswa secara individu. Dari hasil pengumpulan data

    ternyata hasilnya meningkat dari hasil siklus sebelumnya.

  • d. Refleksi

    Setelah data terkumpul dan diamati, ternyata hasil belajar dari

    siklus II ini sudah baik dan meningkat karena semua siswa mampu

    mempraktikkan metode snow balling dengan baik dan benar.

    Adapun hasil refleksi darisiklus II adalah sebagai berikut:

    1) Guru sudah mempersiapkan diri dalam pembelajaran

    2) Guru sudah mampu mengontrol siswa dalam pelaksanaan

    pembelajaran, dan sudah cukup menguasai meteri pelajaran.

    3) Pelaksanaan pembelajaran Al quran Hadits dengan metode Snow

    Balling berlangsung lancar dan mudah diterima oleh siswa.

    4) Kegiatan kelompok berlangsung dengan mudah

    5) Hasil evaluasi pada siklus II ini sudah memuaskan, karena sudah

    banyak siswa yang memperoleh nilai tuntas dengan persentase

    80,95%. Sehingga sudah termasuk dalam indikator keberhasilan

    belajar.

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    Penguasaan materi Al Quran Hadits siswa kelas III MI Maarif

    Mangunsari Salatiga tahun pelajaran 2010/2011 belum optimal. Hal ini dapat

    diketahui dari hasil pengamatan prasiklus sebelum dilaksanakan tindakan

    siklus pembelajaran Al Quran Hadits. Adapun hasil pengamatan dapat dilihat

    dari tabel data sebagai berikut:

    Tabel 4.1 Lembar Pengamatan Minat Siswa

    No. Aspek yang diamati Jumlah

    siswa

    Presentase Skala penilaian

    K C B

    1. Kehadiran siswa 21 100

    2. Antusias siswa 8 38,10

    3. Keaktifan siswa 12 57,14

    4. Respon siswa 11 52,38

    Jumlah 1 2 1

    Tabel 4.2 Lembar Pengamatan Motivasi Siswa

    No. Aspek yang diamati Jumlah

    siswa

    Persentase Skala penilaian

    K C B

    1. Keberanian siswa

    menjawab pertanyaan

    6 28,57

    2. Kesungguhan siswa

    dalam pembelajaran

    11 52,38

    3. Partisipasi siswa

    mengikuti pelajaran

    10 47,61

    Jumlah 1 2 0

    Tabel 4.3 Lembar Prestasi Belajar Siswa Pada Prasiklus

  • No Nama Anak Nilai

    1. Angga Cahyo Setiawan 60

    2. Angger Dara 40

    3. Bagas Alfiantoro 70

    4. Bima Arya Manggala S 30

    5. Dafa Anugrah Saputra 60

    6. Edo Bagas Setiawan 40

    7. Eva Mega Putri 80

    8. Govin Ali Akbar 30

    9. Iyan Nopiananda 60

    10. Khoirul Mustofa Ariyanto 60

    11. Kiki Novitasari 70

    12. Krisna Wahyu Wibowo 30

    13. M. Rozikin 70

    14. M. Syamsul Mustofa 30

    15. Nurul Hidayah 60

    16. Oni Mahardika 70

    17. Rizqika Noviana 40

    18. Sefiya Chandra Lestari 50

    19. Verdiansyah MP 70

    20. Wulan Agustina 30

    21. Ricko Jofan 40

    Jumlah Nilai 1090

    Rata-rata 51.90

    Dari data diatas dapat dibuat tabel sebagai berikut :

  • Tabel 4.4 Persentase Nilai Prasiklus

    No. Kategori Jumlah siswa Persentase

    1. Tuntas 6 28,58%

    2. Tidak tuntas 15 71,42%

    Jumlah 21 100%

    Dari tabel penilaian di atas dapat diketahui belum tercapainya

    ketuntasan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat bahwa 6 siswa yang

    mendapatkan nilai tuntas atau diatas 65, sisanya 15 siswa belum tuntas atau

    mendapat nilai di bawah 60. Dengan melihat kondisi awal tersebut maka perlu

    diadakan perbaikan pada penelitian siklus.

    B. Pembahasan

    1. Siklus I

    Selama proses pembelajaran, guru melakukan pengamatan untuk

    mencatat hal-hal yang terjadi pada saat tindakan berlangsung. Hasil

    pengamatan aktivitas siswa dan guru ditulis pada lembar pengamatan

    siswa dan guru.

    Adapun hasil pengamatan aktifitas yang dilakukan pengamat

    terhadap guru pada siklus I sebagai berikut:

    Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Guru

    No. Jenis pengamatan Skor Pilihan Keterangan

    K C B

    1. Persiapan guru dalam pembelajaran

    2. Membuka pelajaran

    3. Kontrol terhadap siswa

    4. Ketepatan menggunakan waktu

    5. Penguasaan materi

    Bersambung . . .

    Sambungan . . . .

  • 6. Menutup pelajaran

    Jumlah 3 1 2

    Keterangan :

    K : Kurang

    C : Cukup

    B : Baik

    Sedangkan hasil pengamatan minat siswa pada siklus I sebagai

    berikut :

    Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Minat Siswa pada Siklus I

    No. Aspek yang diamati Jumlah

    siswa

    Presentase Skala penilaian

    K C B

    1. Kehadiran siswa 21 100

    2. Antusias siswa 10 47,61

    3. Keaktifan siswa 17 80,95

    4. Respon siswa 13 61,90

    Jumlah 1 1 2

    Keterangan:

    K : Kurang

    C : Cukup

    B : Baik

    Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Motivasi Siswa pada Siklus I

    No. Aspek yang diamati Jumlah

    siswa

    Persentase Skala penilaian

    K C B

    1. Keberanian siswa

    menjawab pertanyaan

    10 47,61

    2. Kesungguhan siswa

    dalam pembelajaran

    13 61,90

    3. Partisipasi siswa

    mengikuti pelajaran

    18 85,71

    Jumlah 1 1 1

    Keterangan:

    K : Kurang

  • C : Cukup

    B : Baik

    Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan belajar siswa di atas masih

    banyak yang harus diperbaiki pada siklus selanjutnya.

    Adapun hasil evaluasi penguasaan materi disajikan dalam data

    sebagai berikut :

    Tabel 4.8 Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus I

    No. Nama Siswa Nilai Siklus Tuntas Tidak Tuntas

    1. Angga Cahyo Setiawan 80

    2. Angger Dara 40

    3. Bagas Alfiantoro 90

    4. Bima Arya Manggala S 30

    5. Dafa Anugrah Saputra 80

    6. Edo Bagas setiawan 50

    7. Eva Mega Putri 90

    8. Govin Ali Akbar 30

    9. Iyan Nopiananda 60

    10. Khoirul Mustofa Ariyannto 60

    11. Kiki Novitasari 80

    12. Krisna Wahyu Wibowo 30

    13. M. Rozikin 100

    14. M. Syamsul mustofa 30

    15. Nurul Hidayah 60

    16. Oni Mahardika 70

    17. Rizqika Noviana 40

    18. Sefia Chandra Lestari 60

    Bersambung . . .

    Sambungan . . . .

  • 19. Verdiyansyah MP 70

    20. Wulan Agustina 30

    21. Ricko jofan 40

    Nilai Terendah 30

    Nilai Tertinggi 100

    Rata-rata 58,09

    Persentase 38,10% 61,90%

    Berdasarkan tabel hasil evaluasi diatas dapat dilihat jumlah siswa

    yang sudah tuntas pada siklus I sebanyak 10 siswa, sedangkan 11 siswa

    lainnya belum tuntas. Sehingga perlu diadakan pembenahan pada siklus

    berikutnya.

    2. Siklus II

    Hasil pengamatan yang dilakukan pengamat terhadap guru pada

    siklus II sebagai berikut:

    Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II

    No. Jenis Pengamatan Skor Pilihan Keterangan

    K C B

    1. Persiapan guru dalam pembelajaran

    2. Membuka pelajaran

    3. Kontrol terhadap siswa

    4. Ketepatan menggunakan waktu

    5. Penguasaan materi

    6. Menutup pelajaran

    Jumlah 0 1 5

    Keterangan:

    K : Kurang

    C : Cukup

    B : Baik

  • Sedangkan hasil pengamatan aktifitas siswa pada siklus II sebagai berikut:

    Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Minat Siswa pada Siklus II

    No. Aspek yang diamati Jumlah siswa Presentase Skala

    penilian

    K C B

    1. Kehadiran siswa 21 100

    2. Antusias siswa 18 85,71

    3. Keaktifan siswa 19 90,47

    4. Respon siswa 13 61,90

    Jumlah 0 1 3

    Keterangan :

    K : Kurang

    C : Cukup

    B : Baik

    Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Motivasi Siswa pada Siklus II

    No. Aspek yang diamati Jumlah

    siswa

    Persentase Skala penilaian

    K C B

    1. Keberanian siswa

    menjawab pertanyaan

    19 90,47

    2. Kesungguhan siswa

    dalam pembelajaran

    20 95,23

    3. Partisipasi siswa

    mengikuti pelajaran

    21 100

    Jumlah 0 0 3

    Keterangan:

    K : Kurang

    C : Cukup

    B : Baik

  • Adapun hasil evaluasi penguasaan materi disajikan dalam data

    sebagai berikut :

    Tabel 4.12 Hasil Evaluasi Siswa pada Siklus II

    No. Nama Siswa Nilai Siklus Tuntas Tidak Tuntas

    1. Angga Cahyo Setiawan 85

    2. Angger Dara 80

    3. Bagas Alfiantoro 100

    4. Bima Arya Manggala S 80

    5. Dafa Anugrah Saputra 80

    6. Edo Bagas setiawan 80

    7. Eva Mega Putri 100

    8. Govin Ali Akbar 60

    9. Iyan Nopiananda 80

    10. Khoirul Mustofa Ariyannto 60

    11. Kiki Novitasari 80

    12. Krisna Wahyu Wibowo 100

    13. M. Rozikin 100

    14. M. Syamsul mustofa 100

    15. Nurul Hidayah 60

    16. Oni Mahardika 100

    17. Rizqika Noviana 100

    18. Sefia Chandra Lestari 100

    19. Verdiyansyah MP 100

    20. Wulan Agustina 100

    21. Ricko jofan 60

    Nilai Terendah 60

    Bersambung . . .

    Sambungan . . . .

  • Nilai Tertinggi 100

    Rata-rata 85,95

    Persentase 80,95% 19,05%

    Tingkat keberhasilan pada siklus II adalah 85,95% siswa yang tuntas

    dan 19,05% siswa belum tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini

    secara klasikal siswa mengalami peningkatan atau lebih baik dari keberhasilan

    siklus II secara klasikal siswa mengalami peningkatan dari siklus awal sampai

    siklus II. Sehingga pada penelitian ini tidak perlu dilanjutkan siklus III.

    3. Perbandingan Hasil Antar Siklus

    Penelitian ini dilakukan dua siklus pada mata pelajaran Al quran

    Hadits pokok bahasan menghafal dan memahami kandungan Surat At Tin

    dengan metode Snow Balling. Subyek siswa kelas III MI Maarif

    Mangunsari Salatiga tahun 2011.

    Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Guru pada tiap Siklus

    No. Siklus Skala Penilaian

    K C B

    F % F % F %

    1. Prasiklus 2 33,33 3 50 1 16,66

    2. Siklus I 3 50 1 16,66 2 33,33

    3. Siklus II 0 0 1 16,66 5 83,33

    Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan penelitian ini selalu

    menunjukkan peningkatan aktifitas guru pada pembelajaran Al quran

    Hadits, dengan menggunakan metode Snow Balling. Dengan demikian

    pembelajaran dengan menggunakan metode tersebut dapat diterapkan pada

    mata pelajaran Al quran Hadits.

  • Adapun perbandingan minat siswa dapat dilihat dari tabel hasil

    pengamatan setiap aspek pada tiap siklus dibawah ini :

    Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Minat Siswa Tiap Siklus

    No Komponen Siklus

    Prasiklus I II

    1. Kehadiran siswa 100% 100% 100%

    2. Antusias siswa 38,09% 47,61% 85,71%

    3. Keaktifan siswa 57,14% 80,95% 90,47%

    4. Respon siswa 52,38% 61,90% 71,42%

    Jumlah 247,61% 290,46% 347,6%

    Rata-rata 61,90% 72,61% 86,9%

    Sedangkan perbandingan motivasi siswa dapat dilihat dari hasil

    pengamatan setiap aspek pada tiap siklus dibawah ini:

    Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Motivasi Siswa Tiap Siklus

    No. Komponen Siklus

    Prasiklus I II

    1. Keberanian siswa menjawab

    pertanyaan

    28,57% 47,61% 90,47%

    2. Kesungguhan siswa dalam

    pembelajaran

    52,38% 61,90% 95,23%

    3. Partisipasi siswa mengikuti

    pelajaran

    47,61% 85,71% 100%

    Jumlah 128,56% 195,22% 285,7%

    Rata-rata 42,85% 65,07% 95,23%

    Adapun hasil belajar siswa dari tiap siklus menunjukkan

    peningkatan prestasi belajar, hal ini dapat dilihat dari data tabel berikut ini:

    Tabel 4.16 Hasil Belajar Siswa Pada Tiap Siklus

    No. Kriteria Ketuntasan

    Minimal (KKM)

    Prasiklus Siklus I Siklus II

    F % F % F %

    1. Tuntas 6 28,58 8 38,10 17 80,95

    2. Tidak tuntas 15 71,42 13 61,90 4 19,05

  • Jumlah 21 100 21 100 21 100

    Berdasarkan data di atas dapat diketahui adanya peningkatan

    prestasi belajar, yaitu:

    1) Pada evaluasi prasiklus siswa yang tuntas sebanyak 28,58% dan yang

    tidak tuntas sebanyak 71,42% dari 21 siswa.

    2) Pada evaluasi siklus I siswa yang tuntas sebanyak 38,10% dan yang

    tidak tuntas sebanyak 61,90% dari 21 siswa.

    3) Pada evaluasi siklus II siswa yang tuntas sebanyak 80,95% dan yang

    tidak tuntas sebanyak 19,05 dari 21 siswa.

    Berdasarkan data di atas menunjukkan adanya peningkatan prestasi

    belajar siswa pada pembelajaran Al quran Hadits dengan menggunakan

    metode Snow Balling pada materi menghafal dan memahami kandungan

    Surat At Tin.

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

  • Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

    metode snow balling pada mata pelajaran Alquran Hadits yang dilakukan

    dalam 2 siklus dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

    1. Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode Snow

    Balling mampu meningkatkan minat siswa dalam kegiatan belajar

    mengajar. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan minat siswa dari prasiklus

    yang mencapai 61,90%, siklus I 72,61% dan siklus II mencapai 86,9%.

    2. Motivasi siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran dengan

    menggunakan metode Snow Balling menunjukkan peningkatan. Hal ini

    dapat dilihat dari hasil pengamatan motivasi siswa dari prasiklus yang

    mencapai 42,85%, siklus I mencapai 65,07% dan siklus II mencapai

    95,23%.

    3. Metode Snow Balling dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

    pelajaran Al quran Hadits, yang ditandai dengan adanya peningkatan nilai

    siswa yang mencapai nilai ketuntasan dalam setiap siklus pembelajaran

    yaitu, pada evaluasi prasiklus siswa yang mencapai nilai tuntas sebanyak 6

    siswa atau 28,58%, dan 15 siswa atau 71,42% tidak tuntas. Pada siklus I

    yang mencapai nilai tuntas sebayak 8 siswa atau 38.10%, dan 13 siswa

    atau 61,90% tidak tuntas. Sedangkan pada siklus II, 17 siswa atau 80,95%

    mencapai hasil nilai tuntas, dan 4 siswa atau 19,05% tidak tuntas.

    B. Saran

    Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan kesimpulan yang

    diambil dari penelitian, maka penulis akan mengemukakan beberapa saran.

  • Adapun saran-saran ini penulis sampaikan sebagi berikut :

    1. Untuk melaksanakan metode Snow Balling memerlukan persiapan yang

    cukup, guru harus menguasai materi yang akan disampaikan sehingga

    memeroleh hasil yang diharapkan.

    2. Dalam kegiatan pembelajaran guru diharapkan mampu mengembangkan

    metode mengajar yang menarik serta menciptakan suasana belajar yang

    menyenangkan sehingga siswa dapat menikmati kegiatan belajar atau tidak

    merasa bosan.

    3. Pemberian reward dapat lebih memotivasi siswa untuk aktif dalam

    pembelajaran.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta:

    PT Rineka Cipta.

    Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widya.

  • Arifin, Z. 1988. Evaluasi Intruksional Prinsip, Teknik dan Prosedur.

    Bandung: Remaja Rosdakarya.

    Arikunto, S. dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

    Ash Shabuni, Muhammad Ali. Ikhtisar Ulumul Quran Praktis. Jakarta: Pustaka Amani.

    Baharuddin dan Wahyuni, Nur Esa. 2007. Teori Belajar dan

    Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group.

    DEPAG RI. 2004. Standar Kompetensi Kurikulum 2004. Jakarta: Dirjen

    Kelembagaan Agama Islam.

    Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka

    Cipta.

    Djamarah, Syaiful Bahri. 2000a. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi

    Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

    2002b. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

    Hasibuan dan Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung:

    Remaja Rosdakarya.

    Kamus Umum Bahasa Indonesia. 1982. Jakarta: PN Balai Pustaka.

    Kunandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan

    Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

    Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Al Quran 10 Bulan Khatam. Yogyakarta: Idea Presss.

    Semiawan, Conny R. 2002. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan

    Sekolah Dasar. PT Indeks.

    Sibelerman, Mel. 2005. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

    Yogyakarta: YAPPENDIS.

    Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:

    Rineka Cipta.

    Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga.

    Surya Brata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Raja

    Grafindo Persada.

  • Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva

    Press.

    Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran.

    Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Zaini, H. dkk. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.

    Zuhri, Muhammad. 2003. Hadits Nabi Telaah Historis dan Metodologis.

    Yogyakarta: PT Tiara Wacana.

    Http://Mudzakirhafidz.blogdrive.com/archive/html

  • LAMPIRAN-LAMPIRAN

    Lampiran 1

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    Siklus I

    Mata Pelajaran : Al quran Hadits

    Materi Pokok : Surat At tin

  • Pokok Bahasan : Menghafal surat at tin dengan baik, benar,

    dan lancar

    Kelas/semester : III/II (dua)

    Waktu : 2 x 35 menit

    Hari/tanggal : Selasa, 08 Maret 2011

    Standar Kompetensi

    Menghafalkan surat-surat pendek dengan baik, benar, dan lancar

    I. Kompetensi Dasar

    Membaca surat at tin dengan baik, benar, dan lancar

    II. Indikator

    Melafalkan surat at tin dengan baik, benar, dan lancar

    Hafal surat at tin dengan lancar

    III. Strategi Dan Metode Pembelajaran

    Strategi : Snow Balling (Bola Salju)

    Metode : Ceramah dan Tanya jawab

    IV. Materi Ajar

    Surat at tiin dan terjemahan

  • Terjemahan Surat At tiin

    1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,

    2. Demi gunung Sinai,

    3. Dan demi negeri (Mekah) yang aman ini

    4. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-

    baiknya

    5. Kemudian kami kembalikan dia ketempat yang serendah-rendahnya

  • 6. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka

    mereka akan mendapatkan pahala yang tidak ada putus-putusnya.

    7. Maka apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanMu (tentang) hari

    pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu?

    8. Bukankah Allah hakim yang paling adil?

    V. Langkah-langkah Pembelajaran

    Kegiatan Awal (10 menit)

    1. Menguc