peningkatan hasil belajar al-qur’an hadits...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL-QUR’AN HADITS
MATERI TASAMUH (TOLERANSI) MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WRITE AROUND
PADA SISWA KELAS VII MTS TARQIYATUL HIMMAH
KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
MUCHAMMAD NAJIB
NIM.121-14-002
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
Siti Rukhayati, M.Ag.
Dosen IAIN Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lampiran : 4 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Sdr. Muchammad Najib
Kepada Yth :
Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap mahasiswa
berikut ini:
Dengan ini kami mohon kepada Bapak Dekan FTIK IAIN Salatiga agar skripsi
saudara tersebut diatas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Salatiga, 13 Agustus 2019
Pembimbing
Siti Rukhayati, M.Ag.
NIP. 19770403 200312 2 003
Nama :
NIM :
Fakultas :
Jurusan :
Judul Skripsi :
MUCHAMMAD NAJIB
121-14-002
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits Materi Tasamuh
(Toleransi) Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Write Around Pada Siswa Kelas Vii Mts Tarqiyatul
Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran
2019/2020.
iv
SKRIPSI
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL-QUR’AN HADITS MATERI
TASAMUH (TOLERANSI) MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE WRITE AROUND PADA SISWA KELAS VII MTS
TARQIYATUL HIMMAH KEC. PABELAN KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Disusun oleh:
MUCHAMMAD NAJIB
NIM. 121-14-002
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 10 September 2019 dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Winarno, S.Si, M.Pd
Sekretaris Penguji : Siti Rukhayati, M.Ag
Penguji I : Dr. M. Gufron, M.Ag
Penguji II : Khulatul Lutfiah, M.Pd
Salatiga, 15 September 2019
DEKAN
FTIK IAIN Salatiga
Prof. Dr. Mansur, M.Ag
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail:[email protected]
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini
diperkenankan untuk dipublikasikan oleh perpustakaan IAIN Salatiga.
Salatiga, 13 Agustus 2019
Yang menyatakan
MUCHAMMAD NAJIB
Nama :
NIM :
Jurusan :
Program :
Judul Skripsi :
MUCHAMMAD NAJIB
121-14-002
Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam
Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits materi Tasamuh
(Toleransi) menggunakan Model pembelajaran Kooperatif
Tipe Write Around pada Siswa Kelas VII MTs Tarqiyatul
Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran
2019/2020.
vi
MOTTO
"Barang siapa yang bersungguh sungguh, sesungguhnya kesungguhan tersebut
untuk kebaikan dirinya sendiri"
(Qs. Al-Ankabut: 6 Allah berfirman)
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayah dan ibu, Jamroh dan Zamsiyah yang selalu dengan sabar merawat
dan mencurahkan kasih sayang yang tanpa henti untuk penulis.
2. Adik, Atik Annasichah dan Romal Firdaus yang selalu memberi motivasi
sehingga terselesainya skripsi ini dengan lancar
3. Spesial Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag yang tidak henti-hentinya
membimbing dan meluangkan waktunya
4. Spesial Alfa Alfi. R dan teman-teman seperjuangan progam studi PAI
angkatan 2014 yang setia menemani dan memberi motivasi.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan
kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun
umatnya kejalan kebenaran dan keadilan.
Skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits materi
Tasamuh (Toleransi) menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Write
Around pada Siswa Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab.
Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020” ini, diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan
yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.
Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada :
1. Prof. Dr. Zakiyudin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga.
2. Prof. Dr Mansur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (FTIK)
3. Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Ketua Program Pendidikan Agama Islam
(PAI)
ix
4. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam
penulisan skripsi ini.
5. Norwanto, S.Pd., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberi bimbingan dan arahan selama perkuliahan.
6. Seluruh Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi.
Semoga segala amal yang telah diperbuat akan menjadi amal saleh, yang
akan mendaptakan pahala yang berlipat dari Allah SWT, kelak di kemudian hari.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.ya rabbal
‘alamin.
Salatiga, 13 Agustus 2019
Yang menyatakan
MUCHAMMAD NAJIB
x
ABSTRAK
Najib, Muchammad. 2020. Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits materi
Tasamuh (Toleransi) menggunakan Model pembelajaran Kooperatif
Tipe Write Around pada Siswa Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec.
Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati,
M.Ag
Kata kunci: Hasil Belajar, Al-Qur’an Hadits, Kooperatif Tipe Write Around
Tujuan dalam penelitian ini adalah bertujuan untuk meningkatkan hasil
belajar Al-Qur’an Hadits materi Tasamuh (Toleransi) dengan menggunakan
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around pada siswa kelas VII MTs
Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.
Penelitian ini dengan menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), karena model penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, yang bertujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik
dan hasil belajar siswa meningkat. Objek penelitian ini adalah Siswa Kelas VII
MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran
2019/2020. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah
observasi, wawancara, tes dan dokumentasi
Hasil penelitian bahwa ketuntasan individu siswa dinilai dan diukur
menggunakan KKM yang telah ditentukan oleh MTs Tarqiyatul Himmah Kec.
Pabelan yaitu 75. Jadi, hasil penelitian dalam pelaksanaan pembelajaran Al-
Qur’an Hadits dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Write
Around dengan hasil pra siklus hasil belajar tuntas 5 siswa (17,85%), siklus I
meningkat menjadi 11 (39,00%) siswa yang tuntas. Dan pada siklus II hasil
belajar meningkat menjadi 28 (100%) siswa yang tuntas. Kesimpulannya adalah
model Kooperatif Tipe Write Around dapat meningkatkan hasil belajar Al-Qur’an
Hadits materi Tasamuh pada siswa Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec.
Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2019/2020.
.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO .......................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .........................................................
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................
HALAMAN MOTTO ........................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
ABSTRAK ......................................................................................................... x
DAFTAR ISI .....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
D. Manfaat Penelitian ....................................................................
E. Penegasan Istilah …………………………………………..….
F. Hipotesis dan Indikator Pencapaian ……………..……………
G. Metode Penelitian .....................................................................
H. Sistematika Penulisan ...............................................................
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar ...........................................................................
1. Definisi Belajar ……………..............................................
2. Pengertian Hasil Belajar .....................................................
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar .................
B. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits ………………………………
C. Materi Tasamuh (Toleransi) …………………………………..
D. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around …………
E. Kajian Pustaka ……………………………………………….
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
x
xi
1
5
5
6
7
8
9
22
24
24
25
27
30
37
40
44
xii
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian .....................................................................
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus ...................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelirian............................................................................
B. Pembahasan.................................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………….
B. Saran ………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
50
52
68
90
95
95
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan dapat
diartikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau
untuk kemajuan lebih baik. Secara sederhana, Pengertian pendidikan adalah
proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mengerti, paham, dan
membuat manusia lebih kritis dalam berpikir. Begitu pentingnya pendidikan
bagi kita, tak dapat kita bayangkan misalnya tanpa pendidikan, manusia
sekarang tidak akan berbeda dengan manusia zaman dahulu, bahkan mungkin
akan lebih rendah kualitas peradabannya (Khoiruddin, 2007:3).
Proses belajar mengajar yang diselenggarakan di sekolah atau
lembaga formal, dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara
terencana, baik perubahan dalam pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
atau sikap. Proses belajar mengajar di sekolah atau di lembaga formal sangat
dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Lingkungan belajar tersebut antara lain
meliputi: siswa, guru, karyawan sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku
paket, majalah, makalah dsb), sumber belajar lain yang mendukung dan
2
fasilitas belajar (laboratorium, pusat sumber belajar, perpustakaan yang
lengkap, media dan lain sebagainya).
Mengenai kompetensi dalam cara-cara mengajar, seorang guru
dituntut untuk mampu merencanakan atau mampu menyusun setiap program
satuan pelajaran, mempergunakan dan mengembangkan media pendidikan
serta mampu memilih metode yang bervariatif dan efektif.
Dalam proses belajar mengajar pemilihan metode merupakan hal
sangat penting agar proses belajar mengajar dapat efektif dan efisien, maka
seorang guru harus dapat menentukan metode mengajar yang tepat sesuai
dengan konsep atau materi pembelajaran yang akan diajarkan.
Dalam kegiatan belajar mengajar siswa di MTs Tarqiyatul Himmah
Kec. Pabelan banyak respon siswa kelas VII yang kurang begitu tertarik
terhadap pelajaran Al-Qur’an Hadits dibandingkan dengan pelajaran yang
lainnya. Hal ini akan berimbas kepada nilai siswa ketika siswa kurang begitu
tertarik, siswa tidak memiliki semangat untuk belajar, dan ketika siswa tidak
mengerti, maka secara otomatis pemahaman siswa kurang terhadap suatu
materi, yang akan mempengaruhi nilai siswa. Sedangkan Pendidikan Al-
Qur’an Hadits adalah sub mata pelajaran pada jenjang Pendidikan Dasar yang
membahas ajaran agama Islam dalam segi aqidah dan akhlak. Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam memberikan bimbingan kepada siswa agar
memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaran Islam, serta bersedia
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3
Menurut H.M.Arifin (1991:224) bahwa, tujuan pendidikan Islam
adalah idealitas (cita-cita) yang mengandung nilai-nilai islam yang hendak
dicapai dalam proses kependidikan yang berdasarkan ajaran Islam secara
bertahap.
Disisi lain Tujuan merupakan standar usaha yang dapat ditentukan,
serta mengarahkan usaha yang akan dilalui dan merupakan titik pangkal untuk
mencapai tujuan-tujuan lain. Disamping itu, tujuan dapat membatasi ruang
gerak usaha, agar kegiatan dapat terfokus pada apa yang dicita-citakan, dan
yang terpenting lagi adalah dapat memberi penilaian atau evaluasi pada usaha-
usaha pendidikan (Ahmad D.Marimba, 1989:45-46).
Jadi, tujuan Pendidikan Islam adalah perubahan dan perkembangan
pada diri manusia yang diusahakan dalam proses pembelajaran yang terjadi
yang dilakukan oleh seorang guru dan siswanya. Dan bagaimana mungkin
perubahan dan perkembangan pada diri sesuai dengan ajaran Agama Islam
ketika diketahui banyak dari para siswa yang memperoleh nilai yang kurang
memuaskan, sehingga hasil belajar siswa dapat dikatakan menurun.
Adapun hasil belajar ini sangat penting bagi siswa karena hasil
belajar merupakan pencapaian yang diperoleh siswa setelah melakukan
aktifitas belajar. Hasil belajar siswa dikatakan baik apabila seorang berhasil
mendapatkan nilai yang baik setelah diadakan evaluasi. Dan hasil belajar siswa
dikatakan meningkat apabila nilai siswa dari hari ke hari semakin baik dari
pada nilai evaluasi sebelumnya.
4
Melihat kondisi tersebut peneliti sangat prihatin, sehingga peneliti
berusaha mencari solusi agar tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat
tercapai. Dalam hal ini guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban
menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam kegiatan belajar peserta
didik di kelas, agar mereka memiliki dorongan dalam belajar materi pelajaran
Al-Qur’an Hadits.
Karena pentingnya hasil belajar yang harus dimiliki oleh siswa maka
peneliti mengambil suatu penelitian tentang tindakan kelas yang cocok untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut sebagai solusi untuk mengatasi masalah
hasil belajar siswa kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan khususnya
pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi Tasamuh (Toleransi). Salah satu
kegiatan atau cara yang harus peneliti lakukan ialah melakukan pemilihan dan
penentuan metode yang sesuai, yang akan dipilih untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Boleh jadi dari sekian keadaan salah satu penyebabnya adalah
faktor metode. Karena tidak adanya penggunaan penerapan metode yang tidak
sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan
yang telah dirumuskan.
Menurut pengamatan peneliti, lemahnya hasil belajar Al-Qur’an
Hadits adalah lebih disebabkan karena belum tepatnya penngunaan metode,
selama ini guru dalam proses belajar mengajar belum menggunakan metode
yang sesuai dengan materi pelajaran khususnya pelajaran Al-Qur’an Hadits.
Kondisi tersebut juga terjadi di MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan.
Perhatian terhadap pelajaran dan hasil belajar belum mencapai KKM. Sehingga
5
menjadi dorongan peneliti untuk melaksanakan penelitian, dengan
menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe write around, dalam
menyampaikan materi supaya dapat meningkatkan Hasil Belajar Al-Qur’an
Hadits. Dengan harapan dapat meningkatkan mutu pembelajaran, khususnya
agama dan umumnya pada pelajaran yang lain. Dan peneliti menerapkan
Model pembelajaran kooperatif tipe write around dalam proses pembelajaran.
Untuk mencapai maksud tersebut peneliti mengadakan penelitian
dengan mengambil judul:
“ Peningkatan Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits materi Tasamuh
(Toleransi) menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Write
Around pada Siswa kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab.
Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka dapat
diambil sebuah rumusan masalah yaitu: Apakah penerapan Model
pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around dapat meningkatkan hasil belajar
Al-Qur’an Hadits materi Tasamuh (Toleransi) pada siswa kelas VII MTs
Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan maka penelitian
ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Al-Qur’an Hadits materi
Tasamuh (Toleransi) dengan menggunakan Model pembelajaran Kooperatif
6
Tipe Write Around pada siswa kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan
Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diupayakan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Secara teoritis, penelitian ini mendukung teori yang sudah ada dan dapat
membantu meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits materi Tasamuh (Toleransi) menggunakan Model
pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around dalam proses pembelajaran.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu:
a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah strategi
baru yang tepat dalam meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi Tasamuh (Toleransi)
menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around.
b. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gairah
belajar dalam pelajaran, sehingga siswa lebih kreatif, menumbuhkan
mental yang kuat, termotivasi dan menjadikan siswa mampu bersikap
kritis terhadap hasil belajar.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan
positif terhadap penggunaan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Write
Around untuk meningkatkan hasil belajar.
7
E. Penegasan Istilah
1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran.
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai
hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif,
afektif, dan psikomotorik (Sudjana, 2009:3).
Dimyati dan Mudjiono juga menyebutkan hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru,
tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi
siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses
belajar (Dimyati dan Mudjiono. 2006:3-4).
2. Tasamuh (Toleransi)
Toleran adalah sifat atau sikap suka menenggang (menghargai,
membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan,
kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan
dengan pendiriannya sendiri. Dengan kata lain toleran yaitu memberi
kebebasan kepada orang lain untuk bersikap atau berpendirian sesuai
dengan keinginannya (Marzuki, 2009:106).
3. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around
Write around merupakan satu dari banyak model pembelajaran
kooperatif. Seperti kita ketahui model-model pembelajaran kooperatif
bertitik tumpu pada kerja sama siswa untuk pencapaian mutu pembelajaran
yang lebih baik. Adanya siswa aktif menjadi tuntutan utama dalam pem-
8
belajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif dapat memotivasi
seluruh siswa, memanfaatkan seluruh energi sosial siswa, dan saling
mengambil tanggung jawab. Inti pelaksanaan write around terletak pada
proses berputarnya kertas dalam menampung tulisan hasil pengembangan
gagasan pokok dan ide dari tiap-tiap anggota kelompok (Sumiati, 2009:84).
F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian mempunyai fungsi memberikan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah atau research questions (Susilo,
2007:206).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada Peningkatkan hasil
belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits Materi Tasamuh (Toleransi)
dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around
pada siswa Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab.
Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan pada Kelas VII MTs
Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran
2019/2020 ditandai perolehan nilai dengan KKM 75 dan meningkatnya hasil
belajar dengan ditandai rata-rata nilai sama dengan 75 atau lebih. Sedangkan
secara klasikal rata-rata siswa yang mendapatkan nilai tersebut dinyatakan
tuntas apabila telah mencapai 85% dari jumlah siswa Kelas VII MTs
Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan.
9
G. Metode Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Rancangan penelitian ini dengan menggunakan model Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), karena model penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, yang
bertujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat
(Uno, dkk: 2012: 41).
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti
melakuan penelitian ini dengan berkolaborasi atau bekerja sama dengan
Guru kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan. Guru sebagai pelaku
tindakan sedangkan peneliti sebagai pelaku pengamatan terhadap
berlangsungnya proses tindakan.
2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari beberapa
tahap. Secara rinci digambarkan sebagai berikut:
a. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Siklus I penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2019
dengan materi Tasamuh (Toleransi). Tahapan dan langkah-langkah yang
dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai
berikut:
10
a) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi terhadap pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi
Tasamuh (Toleransi) yang selama ini dilakukan.
b) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk
memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran.
c) Menyusun RPP sesuai dengan pokok bahasan, dan instrument
pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan.
d) Menyusun ringkasan dari tulisan siswa yang sesuai dengan
pokok bahasan.
e) Memilih siswa yang akan memainkan peran tokoh dalam naskah
drama.
f) Memberikan ringkasan dari tulisan siswa kepada masing-masing
siswa yang telah ditunjuk untuk bermain peran.
g) Metode yang digunakan adalah Model pembelajaran kooperatif
tipe write around.
2) Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi
pembelajaran sesuai dengan RPP, menggunakan Model
pembelajaran kooperatif tipe write around, pokok bahasan yang
diajarkan adalah Tasamuh (Toleransi).
11
Langkah-langkah pelaksanaan meliputi :
a) Guru mengucapkan salam pembuka
b) Appersepsi dan menanyakan materi yang sudah dipelajari di
rumah.
c) Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran mengenai pokok
bahasan Tasamuh (Toleransi)
d) Membaca ringkasan dari tulisan siswa
e) Bertanya jawab seputar isi dari ringkasan dari tulisan siswa
f) Siswa memberikan tanggapan seputar ringkasan dari tulisan
siswa yang telah dibacakan
g) Bersama siswa membuat kesimpulan
h) Melaksanakan evaluasi untuk mengetahui pengetahuan siswa
tentang Tasamuh (Toleransi) dengan menggunakan Model
pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around.
i) Saling lempar pertanyaan atau hasil analisa, setelah diketahui
hasilnya kemudia guru memberi tugas untuk pertemuan yang
akan datang
j) Siswa diberikan ringkasan dari tulisan siswa untuk dipelajari di
rumah
k) Guru memberi motivasi
l) Salam penutup
12
3) Observasi
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui
efektifitas Model pembelajaran kooperatif tipe write around dalam
pembelajaran Al-Qur’an Hadits dan untuk mengetahui tingkat
ketuntasan belajar (SKM) maka observasi difokuskan pada perhatian
siswa, keaktifan siswa, dan hasil belajar siswa terhadap penggunaan
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around. Untuk
melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran
peneliti melaksanakan sendiri.
4) Refleksi
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan situasi
pembelajaran dan hasil peningkatan perhatian, keaktifan dan hasil
belajar di akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan
terhadap situasi pembelajaran pada siklus I belum menunjukkan
hasil yang memuaskan. Ada beberapa siswa yang kurang
memperhatikan, siswa cenderung berbicara dengan teman sebelah,
sebagian siswa ada yang sibuk sendiri dengan mengerjakan tugas
mata pelajaran yang lain, beberapa siswa belum bisa memahami isi
ringkasan dari tulisan siswa yang telah disajikan, keaktifan siswa
masih kurang, sebagian siswa cenderung pasif masih takut ataupun
malu bertanya terhadap guru tentang materi yang telah disampaikan,
hasil belajar siswa belum mencapai Standar
13
Ketuntasan Belajar Minimal yang telah ditentukan oleh
madrasah, maka dapat diketahui bahwa pembelajaran Al-Qur’an
Hadits dengan Model pembelajaran kooperatif tipe write around
belum dapat meningkatkan perhatian, keaktifan, dan hasil belajar
siswa. Kelemahan-kelemahan dalam menggunakan Model
pembelajaran kooperatif tipe write around adalah waktunya terlalu
panjang atau memakan waktu yang cukup lama, kesulitan dalam
mendeskripsikan materi dan kurangnya pemahaman mengenai
materi.
Berdasarkan hal-hal di atas, pada siklus II peneliti
menugaskan kepada siswa untuk mempelajari ringkasan dari tulisan
siswa di rumah. Hal ini bertujuan agar materi atau ringkasan dari
tulisan siswa benar-benar bisa dipahami siswa dan mengetahui
materi.
b. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2019
dengan materi pokok Tasamuh (Toleransi), dengan indikator pencapaian
memahami manfaat Tasamuh (Toleransi) dalam kehidupan sehari-hari.
Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
1) Perencanaan
a) Refleksi dari hasil siklus pertama
14
b) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk
memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran.
c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
pokok bahasan dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data
selama penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
d) Mengatur kelas agar siswa bisa lebih nyaman dalam proses
pembelajaran
e) Mengumpulkan tugas siswa dalam siklus I
f) Mengumpulkan tulisan atau catatan hasil analisa siswa yang
dipelajari terkait materi tasamuh (toleransi)
g) Beberapa siswa mendiskusikan tulisan dari hasil analisa masing-
masing secara individu maupun kelompok
h) Menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe write around
2) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh adalah:
a) Guru mengucapkan salam
b) Apersepsi: menanyakan pelajaran minggu lalu.
c) Siswa menyusun tempat duduk biar lebih memperhatikan.
d) Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran menganai materi
Tasamuh (Toleransi) dengan indikator pencapaian
15
mengidentifikasi manfaat Tasamuh (Toleransi) dalam kehidupan
sehari-hari.
e) Mendengar penjelasan dari guru dan siswa meringkas terkait
materi tasamuh (toleransi)
f) Beberapa siswa kelompok pertama, menuliskan ringkasan dalam
lembar materi tasamuh. Lembar tersebut kemudian diberikan
kepada teman di sebelah kanannya yaitu kelompok kedua.
g) Sebagian siswa kelompok kedua, menuliskan ringkasan yang
berbeda dalam lembar. Lembar tersebut kemudian diberikan
kepada teman di sebelah kanannya yaitu kelompok ketiga
h) Siswa kelompok ketiga, menuliskan ringkasan materi toleransi
dalam lembar. Lembar tersebut kemudian diberikan kepada teman
di sebelah kanannya yaitu kelompok keempat.
i) Lembar ringkasan ersebut kemudian kembali diberikan kepada
kelompok pertama untuk membentuk putaran selanjutnya.
j) Begitu seterusnya hingga semua pointpoint dalam lembar soal
tersebut habis.
k) Setelah selesai, masing-masing kelompok diberikan waktu untuk
menyempurnakan hasil tulisannya.
l) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil tulisannya
dihadapan kelompok lain.
m) Kelompok lain diberi kesempatan untuk mengomentari hasil
tulisan yang disampaikan.
16
n) Guru dan peserta didik merefleksi pekerjaan hari itu
o) Siswa memberikan tanggapan terhadap hasil pemaparan atau
presentasi siswa lain yang telah disajikan
p) Guru melakukan tanya jawab seputar materi
q) Bersama siswa guru membuat kesimpulan.
r) Melaksanakan evaluasi
s) Saling lempar pertanyaan atau hasil analisa, untuk mengetahui
hasil yang dicapai oleh siswa.
t) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari kembali
ringkasan materi yang telah diberikan
u) Guru memberikan motivasi kepada siswa
v) Salam penutup
3) Observasi
Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada siklus I, maka
observasi pada siklus II ini masih peneliti fokuskan pada perhatian
siswa, keaktifan, dan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran
dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe write
around.
4) Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi
pembelajaran pada siklus kedua ini menunjukkan adanya
peningkatan dari siklus I yaitu siswa lebih memperhatikan, siswa
lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran, siswa sudah mengurangi
17
bergurau di dalam kelas, aktif dalam proses pembelajaran, siswa
sudah mulai berani dan tidak malu bertanya terhadap materi yang
telah diberikan dan hasil belajar siswa lebih baik dari siklus I serta
Standar Ketuntasan Belajar Mengajar bsudah tercapai, untuk itu
peneliti menghentikan pembelajaran pada siklus II.
3. Setting Penelitian
a. Tempat penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di MTs Tarqiyatul Himmah
Kec. Pabelan.
b. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan bulan Juli-Agustus
2019, yang meliputi keseluruhan kegiatan penelitian dari penemuan
masalah hingga pelaksanaan tindakan.
c. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Tarqiyatul
Himmah Kec. Pabelan dengan jumlah siswa yang dijadikan subjek
penelitian adalah 28 siswa.
4. Sumber dan Jenis Data
Sumber dan jenis data yang digunakan dalam penelitian meliputi:
a. Kata-Kata dan Tindakan
Kata-kata dan tindakan ini adalah kata-kata dan tindakan guru
sebagai kolaborator penelitian serta siswa yang menjadi subjek
penelitian. Data kata-kata dan tindakan guru diperoleh selama penelitian
18
berlangsung, yaitu mulai dari observasi awal, identifikasi masalah,
wawancara, penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe write around,
dan refleksi. Kata-kata dan tindakan dari siswa diperoleh selama
penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe write around di dalam
kelas meliputi aktivitas selama pembelajaran dan kegiatan siswa bermain
peran di depan kelas. Selain itu, data kata-kata dan tindakan juga
diperoleh melalui wawancara dengan guru ataupun siswa.
b. Sumber Tertulis
Sumber tertulis dalam penelitian ini, meliputi hasil evaluasi
dan lembar pengamatan yang dituangkan dalam catatan lapangan.
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Observasi, wawancara, tes dan dokumentasi.
a. Observasi
Observasi adalah suatu pengamatan langsung terhadap peserta
didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti (Asra,
2009:99). Dalam setiap siklus guru melakukan pengamatan kepada siswa
untuk mengetahui sejauh mana perhatian aktivitas, dan prestasi belajar
terhadap materi yang diajarkan.
b. Wawancara
Wawancara secara personal, guru dapat memancing tanggapan
dan memperoleh informasi yang mencerminkan sikap, strategi,
kesenangan, dan tingkat kepercayaan diri anak dalam waktu yang singkat
19
(Asra, 2009:105). Teknik ini dilakukan terhadap guru dan siswa untuk
menggali informasi guru memperoleh data yang berkenaan dengan
aspek-aspek pembelajaran, penentuan tindakan, dan respon yang timbul
sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Dalam melaksanakan
wawancara dengan siswa, peneliti tidak mewawancarai seluruh siswa
melainkan hanya perwakilan kelas. Selain itu, wawancara juga dilakukan
oleh peneliti dengan guru.
c. Tes
Tes atau Evaluasi merupakan suatu cara untuk melakukan
penilaian yang terbentuk tugas-tugas yang harus dilakukan siswa (Asra,
2009:107). Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes test
tertulis. Tes ini dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa sebelum
dan sesudah dikenai tindakan.
d. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah
rencana pelaksanaan tindakan (RPP) dan nilai siswa sebelum diterapkan
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around. Sedangkan RPP
merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman
pembelajaran guru dan disusun dalam tiap-tiap putaran pembelajaran.
Nilai siswa sebelum dan sesudah menggunakan Model pembelajaran
Kooperatif Tipe Write Around untuk mengetahui sejauh mana siswa
menguasai materi pelajaran. Selain itu peneliti menggunakan foto
jalannya pembelajaran untuk menjadi penguat dari penelitian.
20
6. Teknik Analisis Data
a. Menghitung Nilai Rata-rata Kelas
Nilai rata-rata kelas atau siswa suatu kelas dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Bila dengan menggunakan rumus di atas menunjukkan adanya
nilai rata-rata kelas yang semakin naik, berarti jelas dapat diketahui
adanya keberhasilan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas
VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan, tetapi jika diketahui rata-rata
kelas semakin rendah/turun berarti penerapan metode tersebut tidak
berhasil.
b. Menghitung Ketuntasan Individu
Ketuntasan individu siswa dinilai dan diukur menggunakan KKM
yang telah ditentukan oleh MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan yaitu
75. Untuk mengetahui apakah setiap siswa sudah tuntas atau belum
digunakan rumus sebagai berikut:
21
Dengan menggunakan rumus tersebut dapat diketahui hasil
belajar setiap siswa. Bila hasil belajar siswa tersebut sama atau melebihi
KKM berarti siswa tersebut tuntas. Bila kurang dari KKM berarti siswa
tersebut belum tuntas.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian
awal, bagian inti dan bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari: Halaman
Judul, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian
Tulisan, Motto, Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, dan Daftar
Tabel.
Sedangkan pada bagian inti skripsi terdapat lima bab yang terdiri dari:
Bab I tentang Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari: Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi
Operasional, dan Sistematika Penulisan.
Bab II berisi tentang Landasan Teori, pada bab ini terdiri dari:
Pengertian Hasil Belajar, Deskripsi mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, materi
Tasamuh (Toleransi), Gambaran Umum Kooperatif Tipe Write Around dan
Kajian Pustaka.
Bab III tentang Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini terdiri dari:
Subjek penelitian, Deskripsi pra siklus, Siklus I dan Siklus II.
x 100
22
Bab IV tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini terdiri
dari: Deskripsi Persiklus dan Pembahasan.
Bab V tentang Penutup, pada bab penutup terdiri dari: Kesimpulan,
Saran dan Penutup. Sedangkan pada bagian akhir terdiri dari Lampiran-
lampiran yang terdiri dari: Surat Keterangan, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, Soal Evaluasi, dan Lembar Observasi.
23
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Definisi Belajar
Belajar dalam kehidupan merupakan proses penting bagi
perubahan perilaku manusia agar menjadi lebih baik. Menurut Thobroni
(2011:16) belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan secara
terus menerus akan dilakukan selama manusia masih hidup. Menurut
Purwanto (1990:84) belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman.
Menurut Anni (2006:2) belajar merupakan perubahan disposisi atau
kecakapan manusia, yang berlangsung selama periode tertentu, dan
perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Menurut
Sumiati (2009:38) secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses
perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Berbagai
pengertian belajar yang telah diutarakan, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses yang berlangsung selama waktu tertentu berupa
perubahan tingkah laku. Perubahan ini dapat dilihat dari aspek kognitif,
afektif maupun psikomotor yang dihasilkan dengan melakukan suatu
aktifitas/kegiatan secara sengaja maupun tidak disengaja.
24
Pentingnya belajar dalam Al-Qur’an Q.S. al-Mujadalah: 11:
Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat” (Q.s. al-Mujadalah: 11) (Al-Mahalli, Imam Jalaluddin dan As-
Suyuti, Imam Jalaluddin, 2011).
Muhibin (2003:63) menambahkan bahwa belajar adalah kegiatan
yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Belajar bagi siswa merupakan perubahan perilaku yang relatif
permanen dalam perilaku sebagai hasil pengalaman atau latihan. Belajar
dalam lingkup sekolah, mempunyai peranan penting bagi siswa. Belajar
dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas kemampuan siswa diberbagai
bidang seperti pengetahuan, pengalaman dan keterampilan siswa.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar digunakan untuk melihat ketuntasan hasil belajar
yang telah diciptakan oleh siswa. Menurut Slameto (2010:2) belajar adalah
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya sendiri. Jadi, belajar adalah
proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.
Setiap pembelajar pasti menginginkan hasil belajar yang baik
setelah melakukan belajar. Menurut Anni (2006:4) hasil belajar merupakan
25
perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas
belajar. Menurut Suprijono (2011:5) hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
keterampilan. Menurut Suprijono (2011:6) hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Berdasarkan beberapa pengertian hasil belajar, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan akibat yang dialami oleh seorang yang telah
melakukan aktivitas belajar yang berdampak pada perubahan keterampilan
kognitif, afektif dan psikomotornya. Agar hasil belajar siswa dapat tercapai
secara maksimal, maka dalam kegiatan pembelajaran guru harus
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa berasal dari faktor intern dan
faktor ekstern. faktor intern berasal dari dalam siswa, contonya jasmaniah
dan psikologis siswa. Faktor intern berasal dari luar diri siswa seperti
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Hasil belajar dapat ditingkatkan dengan cara pemberian motivasi.
Menurut Dawson Huncock “motivation he defined as the force that
energizes, directs and sustains behavior toward a goal.” (Pintrich and
Schunk, 1996). Motivasi adalah kekuatan yang memberikan energi,
mengarahkan dan memelihara perilaku menuju sasaran. Motivasi sangat
berperan dalam pembelajaran. Motivasi dapat mendorong siswa minat siswa
untuk belajar. Salah satu cara untuk menarik minat siswa adalah
penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran. Penggunaaan media
26
yang tepat dapat membuat siswa termotivasi, sehingga hasil belajar yang
diperoleh siswa dapat maksimal.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah
sebagai berikut:
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik individu (Baharudin dan Nur Wahyuni, 2010:19). Faktor
internal seperti kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, sikap
kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan kesehatan.
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua aspek,
yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis:
1) Aspek Fisiologis
Faktor fisiologi yaitu faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik/ jasmaniah dan fungsi panca indera. Panca indra yang
sangat mempengaruhi belajar antara lain indra penglihat (mata), indra
pendengar (telinga). Oleh karena itu maka panca indera harus
senantiasa dijaga agar terlindungi dari bahaya yang dapat
mengakibatkan terganggunya fungsi tersebut.
2) Aspek Psikologis
Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan
kualitas perolehan pembelajaran siswa antara lain: tingkat kecerdasan/
27
intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi
siswa.
b. Faktor-faktor Eksternal
Muhibin Syah (2003:138) menjelaskan bahwa faktor faktor
eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
1) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat
belajar seorang siswa. Para guru selalu menunjukkan sikap dan
perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri teladan yang baik
dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan
berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan
belajar siswa.
Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah
masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar
perkampungan siswa tersebut. Kondisi masyarakat di lingkungan
kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak penganggur, misalnya,
akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Paling tidak, siswa
tersebut akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar
atau berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum
dimilikinya.
28
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-
sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga,
dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat memberi
dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang
dicapai oleh siswa.
c. Faktor instrumental
Faktor instrumental adalah faktor-faktor yang diharapkan dapat
berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang
telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental yang dapat mempengaruhi
hasil belajar adalah sebagai berikut:
1) Kurikulum
Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan
unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum belajar
mengajar tidak dapat berlangsung, karena materi yang akan
disampaikan dalam pembelajaran harus direncanakan terlebih dahulu.
Dan perencanaan tersebut termasuk dalam kurikulum, yang mana
seorang guru harus mempelajari dan menjabarkan isi kurikulum ke
dalam program yang lebih rinci dan jelas sasarannya. Sehingga dapat
diukur dan diketahui dengan pasti tingkat keberhasilan belajar
mengajar yang dilaksanakan.
29
2) Sarana dan fasilitas
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Gedung
sekolah misalnya sebagai tempat bagi berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Jumlah ruang kelas pun harus menyesuaikan
peserta didik. Karena jika anak didik lebih banyak dari pada jumlah
kelas, akan terjadi banyak masalah, yang tentunya akan berpengaruh
pada hasil belajar anak. Selain itu, fasilitas yang digunakan guru
dalam pengajaranpun harus diperhatikan misalnya LCD. Karena ini
akan memudahkan dalam pembelajaran.
3) Guru
Agar tujuan pengajaran dapat tercapai, guru harus
mengorganisir semua komponen sedemikian rupa sehingga antara
komponen yang satu dengan yang lainnya dapat berinteraksi secara
harmonis. Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah
pemanfaatan berbagai macam metode pembelajaran secara dinamis
dan fleksibel sesuai dengan materi, peserta didik dan konteks
pembelajaran. Sehingga dituntut kemampuan guru untuk memilih
metode pembelajaran serta media yang cocok dengan materi dan
bahan ajar.
B. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas yaitu,
belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih
dominan pada siswa, sementara cara mengajar secara instruksional dilakukan
30
oleh guru. Jadi istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan
mengajar (Ahmad Susanto, 2013:18-19).
Pengertian dari Al–Qur’an adalah kalam Allah yang bernilai mukjizat,
yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, dengan perantara malaikat
jibril a.s yang di dalamnya berisi pedoman hidup bagi manusia.
Al-Quran merupakan kalam Allah Swt yang merupakan mukjizat yang
diturunkan kepada nabi Muhammad dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan
dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah.
Sedangkan kata hadits merupakan isim (kata benda) yang secara
bahasa berarti kisah, cerita, pembicaraan, percakapan atau komunikasi baik
verbal maupun lewat tulisan. Bentuk jamak dari hadits yang lebih populer di
kalangan ulama muhadditsin adalah ahadits, dibandingkan bentuk lainnya
yaitu hutsdan atau hitsdan (M. Hasbi Ash Shiddieqy, 1991:20). Dan yang
dikatakan Hadist adalah sesuatu yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW,
baik itu perbuatan, perkataan, perilaku dan lain sebagainya tentang Rasulullah
untuk menjelaskan kandungan Al-Qur’an (M. Hasbi Ash Shiddieqy, 1991:23).
1. Tujuan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang
dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk
tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan (B. Uno,
Hamzah, 2009:35).
Dalam klasifikasi tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran atau
yang disebut juga dengan tujuan intruksional, merupakan tujuan yang paling
31
khusus. Tujuan pembelajaran menjadi bagian tujuan kulikuler, didefinisikan
sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah mereka
mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satukali
pertemuan, misalnya pelajaran surat Al-Fatihah dalam mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits.
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah bagian dari upaya untuk
mempersiapkan sejak dini agar siswa memahami, terampil melaksanakan
dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an Hadist melalui kegiatan
pendidikan. Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah
Tsanawiyah adalah agar murid mampu membaca, menulis, menghafal,
mengartikan, memahami, dan terampil melaksanakan isi kadungan al-qur’an
hadits dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang
berimandan bertakwa kepada Allah SWT. Inti ketakwaan itu ialah berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah
memiliki 3 tujuan penting, yaitu:
a. Pengetahuan (knowing), dimana anak mengetahui setiap materi yang
berkaitan dengan Al-Qur’an dan Hadits.
b. Pelaksanaan (doing), dimana anak mampu melaksanakan dan
mengajarkan apa yang ia ketahui di dalam kehidupannya.
32
c. Pembiasaan (being), dimana anak mampu membiasakan apa yang telah ia
laksanakan di dalam kehidupan sehari-harinya hingga menjadi suatu
kebutuhan yang tidak bisa ia tinggalkan.
Secara substansial mata pelajaran Al-Qur’an Hadits memiliki
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-
nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an Hadits sebagai sumber utama ajaran
Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan
sehari-hari. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah
bertujuan untuk:
a. Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca,
menulis, membiasakan dan menggemari membaca Al-Qur’an Hadits.
b. Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-
ayat Al-Qur’an Hadits melalui keteladanan dan pembiasaan.
c. Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman
pada kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadits.
Dalam proses mengartikan Al-Qur’an Hadits anak juga harus di
beri bekal sejak dini tentang cara memahaminya, agar anak tidak salah
dalam menangkap pemahaman mengenai arti Al-Qur’an Hadits yang telah
ia pelajari. Sedikit saja salah pemahaman akan berakibat fatal bagi anak.
Memahami isi kandungan Al-Qur’an Hadits menjadi
keterampilan sangat bagus yang harus dimiliki oleh seorang muslim.
Dengan mampu memahaminya maka akan memudahkan seseorang untuk
33
mewujudkannya dalam alamiah praktis. Sehingga, jika proses memahami isi
kandungan Al-Qur’an Hadits ini dimulai sejak dini di sekolah dasar, maka
pengetahuannya tentang tatacara memahami isi kandungan Al-Qur’an
Hadits akan lebih berkualitas begitu pula dalam melaksanakan isinya.
Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah sesuatu yang
hendak dicapai setelah kegiatan pembelajaran Al-Qur’an Hadits, atau
dengan kata lain tercapainya perubahan perilaku pada siswa yang sesuai
dengan kompetensi dasar setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan
tersebut dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik
dan diwujudkan dalam bentuk prilaku atau penampilan sebagai gambaran
hasil belajar.
Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits pada dasarnya merupakan
rumusan bentuk-bentuk tingkah laku yang akan dimiliki siswa setelah
melakukan proses pembelajaran. Rumusan tujuan tersebut dirumuskan
berdasarkan analisis terhadap berbagai tuntutan, kebutuhan, dan harapan.
Oleh karena itu, tujuan dibuat berdasarkan pertimbangan faktor-faktor
masyarakat, siswa itu sendiri, serta ilmu pengetahuan (budaya). Dengan
demikian, perumusan tujuan pembelajaran Qur’an Hadith harus didasarkan
pada harapan tentang sesuatu yang diharapkan dari hasil proses kegiatan
pembelajaran.
2. Fungsi Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
Mata pelajaran Al Qur’an Hadits pada Madrasah Tsanawiyah
berfungsi:
34
a. Menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik membaca dan menulis
Al Qur’an Hadist
b. Mendorong, membimbing dan membina kemampuan dan kegemaran
untuk membaca Al Qur’an dan Hadist
c. Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengamalan
kandungan ayat-ayat Al Qur’an dan Hadist dalam perilaku peserta didik
sehari-hari
d. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada
jenjang yang setingkat lebih tinggi
Dengan kata lain pembelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah
Tsanawiyah berfungsi untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta
didik dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al Qur’an
dan Hadits serta menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi
kandungan ayat-ayat Al Qur’an Hadits untuk mendorong, membina dan
membimbing akhlaq dan perilaku peserta didik agar berpedoman kepada
dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat Al Qur’an dan Hadits.
3. Urgensi Pembelajaran Al-Qur’an Hadits bagi Siswa
Urgensi pembelajaran Al-Qur’an Hadits pada peserta didik yaitu:
a. Pemahaman, yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan cara membaca dan
menulis Al-Qur’an serta kandungan Al-Qur’an dan Hadits.
b. Sumber nilai, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
35
c. Sumber motivasi, yaitu memberikan dorongan untuk meningkatkan
kualitas hidup beragama, bermasyarakat dan bernegara.
d. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta
didik dalam meyakini kebenaran ajaran AgamaIslam, melanjutkan upaya
yang telah dilaksanakan dalam lingkungan keluarga maupun jenjang
pendidikan sebelumnya.
e. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan,
pemahaman dan pengalaman ajaran Islam peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari.
f. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan atau
budaya lain yang dapat membahayakan diri peserta didik dan
menghambat perkembangannya menuju manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT.
g. Pembiasaan, yaitu menyampaikan pengetahuan, pendidikan dan
penanaman nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadits para peserta didik sebagai
petunjuk dan pedoman dalam seluruh kehidupannya.
C. Materi Tasamuh (Toleransi)
1. Pengertian Tasamuh
Tasamuh adalah sifat tenggang rasa. Dalam lingkup yang lebih
luas, arti tasamuh ini dikaitkan dengan rasa saling menghormati dan
menghargai sesama manusia dalam kehidupan. Firman Allah SWT dalam
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 143, berbunyi:
36
Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi
orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi
saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-
Maidah: 8) (Al-Mahalli, Imam Jalaluddin dan As-Suyuti, Imam Jalaluddin.
Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Asbabun, 2011).
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan manusia dengan segala
kelebihan dan kekurangan masing-masing, tanpa kesamaan satu sama lain.
Allah SWT pun membekali ciptaan-Nya yang paling sempurna ini dengan
perasaan dan berbagai sifat.
Saat hidup bersosial, berbagai sifat manusia akan bertemu.
Pertemuan ini tak selalu menghasilkan penyesuaian. Pasti ada satu atau dua
sifat dari seseorang yang tidak sesuai dengan diri kita. Inilah mengapa kita
dianjurkan untuk selalu bertasamuh, agar kehidupan bermasyarakat tetap
terjaga persaudaraannya. Tasamuh juga mencegah kita agar tidak saling
tercerai berai dan berselisih, serta mampu menyelesaikan setiap masalah
yang ada dengan kepala dingin dan rasa sabar.
2. Fungsi Tasamuh
Tasamuh bukan sekadar tenggang rasa atau saling menghargai dan
menghormati saja. Arti tasamuh ini haruslah disertai dengan rasa saling
37
menolong antar sesama dan meringankan kesulitan yang dihadapi orang
lain. Seperti hadits Nabi sebagai berikut ini:
Artinya: Wahai Muhammad, bagaimana jika kami beribadah
kepada Tuhanmu dan kalian (muslim) juga beribadah kepada Tuhan kami.
Kita bertoleransi dalam segala permasalahan agama kita. Apabila ada
sebagaian dari ajaran agamamu yang lebih baik (menurut kami) dari
tuntunan agama kami, maka kami akan amalkan hal itu. Sebaliknya,
apabila ada dari ajaran kami yang lebih baik dari tuntunan agamamu,
engkau juga harus mengamalkannya (Tafsir Al Qurthubi 20: 225, Darul
Kutub Al-Mishriyyah, cet. Ke-II, 1386 H).
Hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di atas
selalu berpesan kepada para sahabat, bahwa jika kita ingin beban dan
kesulitan kita berkurang, kita haruslah senantiasa membantu meringankan
kesulitan yang sedang dialami saudara sesama muslim. Jika kita ingin segala
urusan dilancarkan dan dimudahkan oleh Allah SWT, kita harus senantiasa
membantu memudahkan urusan orang lain, terutama saudara seiman dan
seagama.
Secara sederhana, uraian di atas menghasilkan empat fungsi utama
tasamuh, yaitu:
a. Mempererat tali persaudaraan antar sesama muslim.
b. Memudahkan segala urusan yang sedang kita jalankan.
c. Meringankan segala kesulitan yang sedang kita hadapi.
d. Menciptakan suasana kekeluargaan yang kental.
38
3. Manfaat Tasamuh
Tasamuh tidak hanya menghasilkan berbagai manfaat untuk diri
sendiri, tetapi juga terhadap lingkungan sekitar dan kehidupan kita. Itulah
mengapa Allah SWT dan Nabi SAW sangat menganjurkan setiap muslim
untuk menerapkan arti tasamuh dengan sebaik-baiknya, dengan hati yang
ikhlas dan tanpa paksaan. Firman Allah SWT dalam Q.S Al-Maidah ayat 2,
berbunyi:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-
bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan
binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang
yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan
keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah
haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)
kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari
Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-
Nya (Q.S Al-Maidah ayat 2) Al-Mahalli, Imam Jalaluddin dan As-Suyuti,
Imam Jalaluddin. Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Asbabun, 2011).
Manfaat dengan memiliki sifat dan sikap tasamuh di antaranya:
a. Hidup kita akan senantiasa terhindar dari prasangka buruk orang lain.
b. Allah SWT akan menjauhkan kita dari perselisihan, perdebatan, dan
perselisihan dengan saudara sesama muslim yang lain.
39
c. Allah SWT akan menaikkan derajat kita sebagai manusia yang beriman
di hadapan-Nya.
d. Diri akan senantiasa terhindar dari sifat takabur dan ingin menang sendiri
(Marzuki, 2009:56).
4. Contoh Tasamuh
Perilaku tasamuh harus dibiasakan dan diterapkan sejak dini. Orang
tua adalah contoh terbaik, sementara keluarga adalah lingkungan yang
paling tepat untuk menerapkan sifat tasamuh pada anak-anak sebelum
menyentuh lingkungan bermasyarakat.
Berikut ini adalah contoh perilaku yang mencerminkan arti
tasamuh:
a. Terhadap Teman
1) Memelihara kerukunan.
2) Tidak membedakan teman dari kekayaan, pangkat, maupun
jabatannya.
3) Saling membantu dan menolong.
b. Terhadap Saudara Seiman dan Seagama
Rasulullah haruslah menjadi panutan kita dalam menerapkan
sifat dan perilaku tasamuh. Perselisihan dan perbedaan pendapat yang
terjadi jangan menjadi alasan untuk diri berhenti melakukan tasamuh.
Justru kita harus senantiasa mengingat Rasulullah SAW dengan
bersholawat ketika sedang menghadapi perselisihan.
c. Terhadap Orang-Orang Non Muslim
40
Dalam hidup bermasyarakat, kita pasti akan hidup dengan
orang-orang yang memiliki keyakinan berbeda. Namun, janganlah hal
tersebut menjadi alasan untuk diri kita bersikap tidak adil. Justru, kita
diwajibkan untuk tetap menjunjung tinggi arti tasamuh bahkan dengan
orang-orang yang tidak seagama.
D. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around
1. Pengertian Kooperatif Tipe Write Around
Pembelajaran Kooperatif yaitu langkah kegiatan belajar
mengajar yang menitikberatkan pada pengelompokan murid yang
mempunyai tingkat kemampuan akademik yang berbeda-beda ke dalam
kelompok-kelompok kecil. peserta didik akan dibekali keterampilan khusus
supaya dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya, contohnya
menjelaskan kepada kawan sekelompoknya, menghargai pendapat kawan,
melakukan diskusi dengan rapi, siswa yang pandai menolong yang lebih
lemah, serta lainnya.
Proses pembelajaran kooperatif dimanfaatkan sebab untuk
memperoleh pemahaman bagi siswa, tentang arti utamanya kerjasama
kelompok, tapi tetap mengutamakan pada usaha individual. Hal ini sesuai
dengan sifat dan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. disamping itu jika
dikaitkan dengan profesi dalam bidang teknologi informasi yang sering
bekerja melalui kelompok atau tim. sehingga, perlu kiranya ketika
pembelajaran diberikan pemahaman melalui arti pentingnya kerjasama serta
sama kerja dalam kelompok.
41
Model pembelajaran kooperatif tipe write around merupakan
suatu model pembelajaran berkelompok dengan semua siswa dalam satu
kelompok tersebut harus bergantian memberikan ide pemikirannya yang
dituangkan dakam tulisan sehingga akan menjadi sebuah karangan yang
utuh dan siswa dapat memberi kesimpulan dari karangan yang mereka buat
bersama dengan temannya. Menurut Suprijono (2011: 226) dalam model
pembelajaran kooperatif tipe write around siswa dapat berpikir analitis dan
kritis. Dalam berkelompok siswa harus memiliki tanggung jawab atas
kelompok yang kesamaan tugas sesuai kemampuan agar tidak timbul siswa
yang pasif dan mendominasi. Dengan Model pembelajaran kooperatif tipe
write around, setiap anggota kelompok diharuskan untuk berpartisispasi dan
secara bergiliran mengungkapkan gagasannya dalam sebuah tulisan. Dengan
berkelompok siswa akan belajar memperhatikan bagaimana temannya
menuangkan ide atau pikirannya dalam sebuah tulisan sehingga siswa akan
terpancing untuk ikut dalam menuangkan ide atau pikirannya. Model
pemebelajaran kooperatif tipe write around memiliki karakteristik yang
diawali dengan guru memberikan kalimat berupa ide pokok yang akan
diteruskan oleh seluruh siswa dengan bergantian meneruskan kalimat yang
diberikan oleh guru menjadi suatu karangan yang utuh. Setelah seluruh
siswa dalam kelompok menyelesaikan karangannya, secara bersama-sama
dalam kelompok membuat kesimpulan dari karangan yang telah dibuat.
42
2. Langkah-langkah Kooperatif Tipe Write Around
Suprijono (2011: 228) dalam model pembelajaran kooperatif
tipe write around terdapat langkah-langkah sebagai berikut:
a. Peserta didik pertama, menuliskan satu kalimat berdasarkan point
pertama dalam lembar soal. Lembar soal tersebut kemudian diberikan
kepada teman di sebelah kanannya yaitu orang kedua.
b. Peserta didik kedua, menuliskan satu kalimat berdasarkan point kedua
dalam lembar soal. Lembar soal tersebut kemudian diberikan kepada
teman di sebelah kanannya yaitu orang ketiga.
c. Peserta didik ketiga, menuliskan satu kalimat berdasarkan point ketiga
dalam lembar soal. Lembar soal tersebut kemudian diberikan kepada
teman di sebelah kanannya yaitu orang keempat.
d. Peserta didik keempat, menuliskan satu kalimat berdasarkan point
keempat dalam lembar soal.
e. Lembar soal tersebut kemudian kembali diberikan kepada peserta didik
pertama untuk membentuk putaran selanjutnya.
f. Peserta didik yang mendapat lembar soal tersebut menuliskan satu
kalimat sesuai dengan point yang terdapat dalam lembar soal secara
berurutan.
g. Begitu seterusnya hingga semua pointpoint dalam lembar soal tersebut
habis.
h. Setelah selesai, masing-masing kelompok diberikan waktu untuk
menyempurnakan hasil tulisannya.
43
i. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil tulisannya dihadapan
kelompok lain
j. Kelompok lain diberi kesempatan untuk mengomentari hasil tulisan yang
disampaikan.
k. Guru dan peserta didik merefleksi pekerjaan hari itu
3. Kelebihan Kooperatif Tipe Write Around
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe write around
menurut Suprijono (2011: 229) antara lain:
a. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk memberikan gagasan untuk
meneruskan kalimat utama yang diberikan oleh guru. dengan banyak
gagasan dari masing-masing anggota kelompok akan menambah
pengetahuan setiang anggota kelompok.
b. Pengaturan giliran menulis yang berurutan dalam diskusi menjadi
karakteristik utama model pembelajaran kooperatif tipe write around,
jika siswa tertib berurutan dalam memberikan gagasannya maka tulisan
yang dibuat akan runtut pula.
c. Memberikan setiap kesempatan pada siswa menyumbangkan gagasannya
dalam sebuah tulisan eksposisi, sehingga tidak ada alasan untuk setiap
anggota kelompok bergantung pada anggota lain. Setiap anggota
kelompok akan membantu dalam anggota yang lain jika mengalami
kesulitan dalam menuangkan gagasannya. Hal tersebut merupakan salah
satu manfaat dari diskusi.
44
4. Kelemahan Kooperatif Tipe Write Around
Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe write around
antara lain:
1. Setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda, jadi metode ini tidak
cocok untuk beberapa siswa yang kurang aktif.
2. Waktu Pembelajaran akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan
tidak efisien dan akan memunculkan kejenuhan siswa.
E. Kajian Pustaka
Titik central yang harus dicapai dalam proses pendidikan yaitu
tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran
yang efektif, efisien, lingkungan kelas yang nyaman, serta adanya komunikasi
aktif antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran, salah satu cara
yang bisa dilakukan yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran dalam
menyampaikan pesan-pesan keilmuan kepada peserta didik. Akan tetapi dalam
penggunaan metode tidak boleh sembarangan karena dapat menjadikan kendala
dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode yang baik harus disesuaikan
tujuan pembelajaran, bahan atau materi pelajaran, fasilitas, guru dan peserta
didik.
Dalam kesempatan ini penulis melakukan penelaahan terhadap
referensi-referensi yang ada. Penulis menemukan penelitian yang sudah ada
sebelumnya yang memiliki kemiripan dengan judul penelitian yang penulis
angkat.
45
1. Pertama, Skripsi oleh Sulasmiana, Judul “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Write Around untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis
Puisi Siswa Kelas V SD Negeri 5 Tanjung Punak”, Hasil penelitian
menunjukkan aktivitas guru dan aktivitas siswa mengalami peningkatan
setiap pertemuannya. Aktivitas guru dengan penerapan model kooperatif
tipe write a round pada pertemuan pertama siklus satu sebesar 62,50%
(baik), dan pada pertemuan kedua siklus satu 70,83% (baik). Pada siklus
dua, aktivitas guru pada pertemuan pertama sebesar 83,33% (Baik Sekali)
dan pada pertemuan kedua 91,66% (baik sekali). Aktivitas siswa dengan
penerapan model kooperatif tipe write a round pada pertemuan pertama
siklus satu sebesar 58,33 (cukup), dan pada pertemuan kedua siklus satu
66,70% (baik).
Pada siklus dua, aktivitas siswa pada pertemuan pertama sebesar
87,58% (Baik Sekali) dan pada pertemuan kedua 95,80% (baik sekali).
Kemampuan menulis puisi siswa sebelum penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe write a round memiliki nilai rata-rata sebesar 65,62, setelah
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe write around rata-rata hasil
belajar siswa meningkat pada Ulangan Harian (UH) I menjadi 72,62 dan
pada UH II rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 83,63.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe write around dapat meningkatkan
kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri 5 Tanjung Punak
Kecamatan Rupat Utara.
46
Persamaan dari penelitian Sulasmiana dengan penelitian ini
terletak pada tujuan, penggunaan metode untuk meningkatkan hasil atau
prestasi belajar dan persamaan lainnya terletak pada metodenya dengan
menggunakan Kooperatif Tipe Write Around. Sedangkan perbedaanya
terletak pada objek penelitian. penelitian Sulasmiana berobjek di kelas V
pada tingkat Sekolah Dasar (SD), pada penelitian ini berobjek pada kelas
VII tingkat Madrasah Tsanawiyah.
2. Kedua, Skripsi oleh Putu Winda Pratiwi, Judul “Peningkatan Kemampuan
Menulis Puisi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around
Pada Siswa Kelas VIII B Smp Negeri 1 Petang Badung Tahun
Pelajaran2014/2015”, Hasil penelitiannya adalah bahwa hasil penelitian
menulis puisi dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around
pada siswa kelas VII B SMP N 1 Petang, Badung dapat meningkat, ini
dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada test
awal (pratest) jumlah rata-rata 4,18 dengan katagori kurang, pada siklus I
mengalami peningkatan nilai rata-rata 5,34 dengan katagori hampir cukup,
siklus II mengalami peningkatan nilai rata-rata siswa menjadi 7 dengan
katagori cukup, dan pada siklus III juga mengalami peningkatan nilai rata-
rata siswa 8,06 dengan katagori baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
peneliti merumuskan saran di antaranya, guru bahasa Indonesia SMP N 1
Petang, Badung supaya memberi motivasi kepada siswa agar tidak
mengabaikan pembelajaran sastra khususnya menulis puisi.
47
Persamaan dari penelitian Putu Winda Pratiwi dengan penelitian
ini terletak pada tujuan, penggunaan metode untuk meningkatkan hasil atau
prestasi belajar dan persamaan lainnya terletak pada metodenya dengan
menggunakan Kooperatif Tipe Write Around. Sedangkan perbedaanya
terletak pada objek penelitian dan Materi pembelajaran. penelitian Putu
Winda Pratiwi berobjek di kelas V pada tingkat Sekolah Dasar (SD)
dengan membahas materi menulis Puisi, pada penelitian ini berobjek pada
kelas VII tingkat Madrasah Tsanawiyah dan membahas tentang Tasamuh
(Toleransi).
3. Ketiga, Skripsi oleh Nur Malaiha, Judul “Upaya Penggunaan Strategi
Kooperatif Tipe Write Around Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar IPA
Kelas IV SDN Bhina Putera Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Kooperatif Tipe Write
Around dapat meningkatkan Prestasi Belajar IPA pada siswa Kelas IV SDN
Bhina Putera Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017. Hal ini dibuktikan
dengan peningkatan hasil belajar siswa ditandai dengan perolehan nilai
rata-rata kelas siswa dari Pra Siklus yaitu 67,87 dan meningkat 9,22 pada
siklus I menjadi 77,09. Sedangkan dari siklus I ke siklus II meningkat 7,72
menjadi 84,81. Untuk ketuntasan siswa pada pra siklus hanya 10 anak atau
30,30%, mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 24 anak atau
72,27% mengalami peningkatan sebanyak 41,97%. Sedangkan pada siklus
II ketuntasan anak menjadi 33 anak atau 100%.
48
Persamaan dari penelitian Nur Malaiha dengan penelitian ini
terletak pada tujuan, penggunaan metode untuk meningkatkan hasil atau
prestasi belajar dan persamaan lainnya terletak pada metodenya dengan
menggunakan Kooperatif Tipe Write Around. Sedangkan perbedaanya
terletak pada objek penelitian dan mata pelajaran. penelitian Nur Malaiha
berobjek di Kelas IV pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dengan mata
pelajaran IPA, pada penelitian ini berobjek pada kelas VII tingkat
Madrasah Tsanawiyah dengan pelajaran Al-Qur’an Hadits.
4. Keempat, skripsi Oleh Sariyati, judul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar
Quran Hadits Pada Materi Surat Al-Kafirun Dan Surat Al-Fiil Melalui
Penggunaan Kooperatif Tipe Write Around di Kelas II MI Arrosyidin
Kebonrejo Candimulyo Magelang Tahun 2011”. Hasil penelitian dari siklus
I yaitu siswa yang keberhasilan sangat baik 10 %, baik 40 %, sedang 40 %
dan kurang 10 %. Sedangkan hasil siklus II yaitu siswa yang
keberhasilannya sangat baik 20 %, baik 50 %, sedang 20 % dan kurang 10
%. Dan hasil siklus III yaitu siswa yang keberhasilan sangat baik 40 %,
baik 40 %, sedang 10 %, dan kurang 10 %. Dari peningkatan di atas, dapat
disimpulkan bahwa dengan Penggunaan Kooperatif Tipe Write Around
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur`an
Hadits kelas II MI Arrosyidin Kebonrejo Candimulyo Magelang tahun
2011.
Persamaan dari penelitian Sariyati dengan penelitian ini terletak
pada tujuan, penggunaan metode untuk meningkatkan hasil atau prestasi
49
belajar dan persamaan lainnya terletak pada metodenya dengan
menggunakan Kooperatif Tipe Write Around. Sedangkan perbedaanya
terletak pada objek penelitian. penelitian Sariyati berobjek di kelas II pada
tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), pada penelitian ini berobjek pada kelas
VII tingkat Madrasah Tsanawiyah.
50
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa Kelas VII MTs Tarqiyatul
Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020, dengan
jumlah siswa 28 orang. Dengan mata pelajaran yang dijadikan obyek
penelitian adalah Hasil Belajar Al-Qur’an Hadits.
Dalam penelitian ini juga bekerja sama dengan guru mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits yang bertindak sebagai guru pengajar dan
peneliti sebagai observer dalam mengamati proses belajar mengajar.
Adapun keadaan subyek penelitian adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1. Identitas siswa Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan Kab.
Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020
No Nama
JenisKelamin
L P
1 Ahmad Zulalul Fikri L
2 Ahmad Arief Kharirie L
3 Anindia Husna Aulia P
4 Arum Sauma Ramdhani P
5 Andre Ardianto L
51
6 Bian Naelatun Naja P
7 Dedi Ridwan Riyani L
8 Dewi Ratnasari P
9 Diah Ayu Pustpitasari P
10 Dimas Susanto L
11 Farikha Khamidah Septiani P
12 Fatimah Azzahra P
13 Istiqomah P
14 Joko Nur Prasetyo L
15 Khafidotul Nur Hasanah P
16 Liya Ummul Farikhah P
17 Meilani Husnul Rahmawati P
18 Muhammad Al Faruq L
19 Muhammad Fajar Nur L
20 M. Hadi Firmansyah L
21 Naila Nisa’ Uskholekhah P
22 Nur Aisyah P
23 Rizal Abdul Aziz L
24 Rizki Khusnul Khotimah P
25 Sonu Febriaynto L
26 Syaf’an Tahrir Nur Hilal P
27 Uriza Farabi Aditya L
28 Uyunil Aizizah P
Jumlah 12 16
2. Jenis Kelamin Responden
Penyajian data responden berdasarkan jenis kelamin dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
52
Tabel 3.2. Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah %
Laki – laki
Perempuan
12
16
42,85%
57,15%
Total 28 100 %
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden
terbanyak adalah perempuan yaitu sebanyak 16 orang (57,15%) dibanding
laki-laki 12 orang (42,85%).
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi Awal (Pra Siklus)
MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan Kab. Semarang ini merupakan
tempat yang dipilih untuk mengadakan penelitian tindakan kelas. Dengan
subjek yang dikenai tindakan adalah siswa Kelas VII MTs Tarqiyatul
Himmah Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020 yang
berjumlah 28 siswa dengan fokus penelitian pada pembelajaran mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan Kurikulum K13 pada
materi Tasamuh (Toleransi).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri
dari 2 (dua) siklus ini merancang strategi pembelajaran yang berbeda
dengan strategi pembelajaran yang biasa diterapkan dalam pembelajaran
yang selama ini berlangsung. Hal ini mengingat salah satu tujuan penelitian
tindakan kelas adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas serta
kualitas proses pembelajaran. Karena peneliti menyadari bahwa proses
53
pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang memberi dampak yang
positif pada siswa serta belum mampu membangkitkan aktivitas dan
motivasi belajar siswa yang pada akhirnya akan meningkatakan hasil belajar
siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba
menerapkan strategi pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Write Around setiap siklus. Dengan tujuan untuk
meningkatkan pemahaman konsep belajar dan mampu menarik perhatian
siswa sehingga akan berdampak hasil belajar siswa.
Pretest dilakukan sebelum tindakan penelitian. Pretest yang terdiri
dari 10 soal pilihan ganda yang dilaksanakan pada 15 Juli 2019 Peneliti
melakukan pretest di tahap awal tersebut diketahui bahwa dari 28 siswa
yang tuntas berjumlah 5 siswa dengan persentase 17,85% dan siswa yang
belum tuntas berjumlah 23 siswa dengan persentase 82,15% karena KKM
untuk Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan
Kab. Semarang yaitu 75.
2. Deskripsi Siklus I
Siklus I merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran Al-Qur’an
Hadits dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Write
Around. Kegiatannya meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi.
54
a. Perencanaan
Dalam kegiatan perencanaan ini guru membuat rencana
pembelajaran model pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around.
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti meliputi:
a) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi terhadap Pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi Toleransi
yang selama ini dilakukan.
b) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih
solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
c) Menyusun RPP sesuai dengan pokok bahasan, dan instrument
pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan.
d) Membagi kelompok siswa yang akan memberikan contoh toleransi.
e) Memberikan gambar toleransi kepada masing-masing kelompok untuk
menganalisa dan mendeskripsikan.
f) Metode yang digunakan adalah model pembelajaran Kooperatif Tipe
Write Around.
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus I penelitian dilaksanakan pada 22 Juli 2019 dengan
pokok bahasan Tasamuh (Toleransi). Tahapan dan langkah-langkah yang
dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Mengajak semua siswa untuk berdoa yang dipimpin oleh salah satu
siswa
55
b) Menyapa kondisi kelas dan mengkomunikasikan tentang kehadiran
siswa serta kebersihan kelas
c) Guru mengajak siswa tadarrus bersama surat-surat pendek atau
ayat-ayat pilihan
d) Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelajari
e) Guru memberikan pengertian tentang Kooperatif Tipe Write
Around
f) Guru menyiapkan teks atau gambar toleransi
2) Kegiatan Inti
a) Mengamati
(1) Siswa diminta untuk mengamati gambar pemberian contoh-
contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb yang berhubungan dengan: Sikap
Toleranku Mewujudkan Kedamaian
(2) Guru memberikan contoh bagaimana cara bersikap toleransi
pada orang lain.
(3) Guru mempersilahkan siswa untuk memberikan komentarnya
tentang pengamatan yang sudah dilakukan dan menuangkan
dalam bentuk tulisan singkat.
b) Menanya
(1) Siswa disilahkan bertanya pada teman lain atau bertanya secara
langsung pada guru, terkait dengan materi pembelajaran.
56
(2) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar,
c) Eksplorasi
(1) Beberapa siswa kelompok pertama, menuliskan ringkasan
dalam lembar materi Tasamuh. Lembar tersebut kemudian
diberikan kepada teman di sebelah kanannya yaitu kelompok
kedua.
(2) Sebagian siswa kelompok kedua, menuliskan ringkasan yang
berbeda dalam lembar. Lembar tersebut kemudian diberikan
kepada teman di sebelah kanannya yaitu kelompok ketiga
(3) Siswa kelompok ketiga, menuliskan ringkasan materi toleransi
dalam lembar. Lembar tersebut kemudian diberikan kepada
teman di sebelah kanannya yaitu kelompok keempat.
(4) Lembar ringkasan tersebut kemudian kembali diberikan
kepada kelompok pertama untuk membentuk putaran
selanjutnya.
(5) Begitu seterusnya hingga semua pointpoint dalam lembar soal
tersebut habis.
(6) Setelah selesai, masing-masing kelompok diberikan waktu
untuk menyempurnakan hasil tulisannya.
57
(7) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil tulisannya
dihadapan kelompok lain.
(8) Kelompok lain diberi kesempatan untuk mengomentari hasil
tulisan yang disampaikan
(9) Masing-masing kelompok menyimpulkan ataupun merangkum
materi yang sudah disampaikan oleh guru maupun dalam
peragaan toleransi yang sudah dipentaskan.
d) Mengasosiasi
Siswa bersama anggota kelompoknya diminta untuk
mengkaitkan materi yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-
hari dan menyimpulkanya.
e) Mengkomunikasikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(1) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
(2) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang: Sikap Toleranku Mewujudkan Kedamaian
(3) Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
(4) Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
58
(5) Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa: Laporan
hasil pengamatan secara tertulis tentang Sikap Toleranku
Mewujudkan Kedamaian
(6) Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau yang telah disediakan.
3) Kegiatan penutup
a) Peserta didik:
(1) Membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
(2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
b) Guru:
(1) Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
(2) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
(3) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
(4) Mengagendakan pekerjaan rumah.
59
(5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
(6) Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup majlis.
c. Observasi
Observasi peneliti lakukan untuk mengetahui sejauhmana
minat siswa dan keaktifan siswa selama mengikuti pembalajaran Al-
Qur’an Hadits materi Toleransi dengan mengunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Write Around. Pada siklus I dijumpai hal-hal sebagai
berikut:
1) Ditemukan sejumlah siswa yang asyik bersahutan atau bercerita
dengan teman-teman disebelahnya akhirnya menimbulkan kegaduhan.
2) Saat pembelajaran berlangsung, beberapa siswa tidak antusias.
Akhirnya kebingunan dan grogi.
3) Suara guru dalam mendeskripsikan materi toleransi tersebut terlalu
lembut sehingga beberapa anak kurang mendengar secara langsung.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran
pada siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Ada beberapa
siswa yang kurang memperhatikan, siswa cenderung berbicara dengan
teman sebelah, sebagian siswa ada yang sibuk sendiri dengan
mengerjakan tugas mata pelajaran yang lain, beberapa siswa belum bisa
memahami isi naskah drama yang telah disajikan, keaktifan siswa masih
kurang, sebagian siswa cenderung pasif masih takut ataupun malu
60
bertanya terhadap guru tentang materi yang telah disampaikan, hasil
belajar siswa belum mencapai Standar
Di dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I terdapat
beberapa hal yang harus diperbaiki, yang dipergunakan sebagai acuan
untuk merencanakan siklus II. Hal-hal yang perlu ditingkatkan atau
diperbaiki adalah:
1) Guru perlu pembenahan dalam pengelolaan kelas sehingga siswa tidak
akan gaduh dan tenang saat pembelajaran berlangsung
2) Guru harus meningkatkan kreatifitas atau karakter anak. sehingga
siswa akan antusias dan senang.
3) Guru akan lebih lantang lagi agar suaranya jelas.
3. Deskripsi Siklus II
Siklus II penelitian dilaksanakan pada 29 Juli 2019 dengan materi
pokok Tasamuh (Toleransi), dengan indikator pencapaian. Tahapan dan
langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Refleksi dari hasil siklus pertama
2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih
solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan pokok
bahasan dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data selama
penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
61
4) Mengatur kelas agar siswa bisa lebih nyaman dalam proses
pembelajaran
5) Mengumpulkan tugas siswa dalam siklus I
6) Menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh adalah:
1) Kegiatan awal
a) Mengajak semua siswa untuk berdoa yang dipimpin oleh salah satu
siswa
b) Menyapa kondisi kelas dan mengkomunikasikan tentang kehadiran
siswa serta kebersihan kelas
c) Guru mengajak siswa tadarrus bersama surat-surat pendek atau
ayat-ayat pilihan
d) Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelajari
e) Guru memberikan pengertian tentang Kooperatif Tipe Write
Around
f) Guru menyiapkan teks atau gambar toleransi
2) Kegiatan Inti
a) Mengamati
(1) Siswa diminta untuk mengamati gambar pemberian contoh-
contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
62
media interaktif, dsb yang berhubungan dengan: Sikap
Toleranku Mewujudkan Kedamaian
(2) Guru memberikan contoh bagaimana cara bersikap toleransi
pada orang lain.
(3) Guru mempersilahkan siswa untuk memberikan komentarnya
tentang pengamatan yang sudah dilakukan dan menuangkan
dalam bentuk tulisan singkat.
b) Menanya
(1) Siswa disilahkan bertanya pada teman lain atau bertanya secara
langsung pada guru, terkait dengan materi pembelajaran.
(2) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar.
c) Eksplorasi
(1) Beberapa siswa kelompok pertama, menuliskan ringkasan
dalam lembar materi tasamuh. Lembar tersebut kemudian
diberikan kepada teman di sebelah kanannya yaitu kelompok
kedua.
(2) Sebagian siswa kelompok kedua, menuliskan ringkasan yang
berbeda dalam lembar. Lembar tersebut kemudian diberikan
kepada teman di sebelah kanannya yaitu kelompok ketiga
63
(3) Siswa kelompok ketiga, menuliskan ringkasan materi toleransi
dalam lembar. Lembar tersebut kemudian diberikan kepada
teman di sebelah kanannya yaitu kelompok keempat.
(4) Lembar ringkasan ersebut kemudian kembali diberikan kepada
kelompok pertama untuk membentuk putaran selanjutnya.
(5) Begitu seterusnya hingga semua pointpoint dalam lembar soal
tersebut habis.
(6) Setelah selesai, masing-masing kelompok diberikan waktu
untuk menyempurnakan hasil tulisannya.
(7) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil tulisannya
dihadapan kelompok lain.
(8) Kelompok lain diberi kesempatan untuk mengomentari hasil
tulisan yang disampaikan
(9) Masing-masing kelompok menyimpulkan ataupun merangkum
materi yang sudah disampaikan oleh guru maupun dalam
peragaan toleransi yang sudah dipentaskan.
d) Mengasosiasi
Siswa bersama anggota kelompoknya diminta untuk
mengkaitkan materi yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-
hari dan menyimpulkanya.
e) Mengkomunikasikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
64
(1) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
(2) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang: Sikap Toleranku Mewujudkan Kedamaian
(3) Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
(4) Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
(5) Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa: Laporan
hasil pengamatan secara tertulis tentang Sikap Toleranku
Mewujudkan Kedamaian
(6) Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau yang telah disediakan.
3) Kegiatan penutup
a) Peserta didik:
(1) Membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
(2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
65
b) Guru:
(1) Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
(2) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
(3) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
(4) Mengagendakan pekerjaan rumah.
(5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
(6) Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup majlis
c. Observasi
Pada siklus II perhatian siswa, keaktifan, dan hasil belajar siswa
sudah sesuai harapan dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Write Around.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran
pada siklus kedua ini menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I
yaitu siswa lebih memperhatikan, siswa lebih tertarik dalam mengikuti
pelajaran, siswa sudah mengurangi bergurau di dalam kelas, aktif dalam
proses pembelajaran, siswa sudah mulai berani dan tidak malu bertanya
66
terhadap materi yang telah diberikan dan hasil belajar siswa lebih baik
dari siklus I serta Standar Ketuntasan Belajar Mengajar sudah tercapai,
untuk itu peneliti menghentikan pembelajaran pada siklus II.
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Kegiatan Pra Siklus
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan peneliti terdiri
dari 2 (dua) siklus ini peneliti mencoba menerapkan strategi pembelajaran
menggunakan model Kooperatif Tipe Write Around setiap sikus. Dengan
tujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep belajar dan mampu menarik
perhatian siswa sehingga akan berdampak hasil belajar siswa.
Kegiatan Pra Siklus yang dilakukan peneliti adalah Pre Test
sebelum tindakan penelitian. Pretest yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda
yang dilaksanakan pada 15 Juli 2019. Peneliti melakukan pretest di tahap
awal tersebut diketahui bahwa dari 28 siswa yang tuntas berjumlah 5 siswa
atau 17,85% dan siswa yang belum tuntas berjumlah 23 siswa atau 82,15%
dengan rata-rata nilai 67,5. Hasil Awal (Pra Siklus) sebagai berikut:
Tabel. 4.1. Hasil Awal (Pra Siklus)
No Nama Nilai
(KKM 75) Keterangan
1 Ahmad Zulalul Fikri 75 Tuntas
2 Ahmad Arief Kharirie 70 Tidak Tuntas
3 Anindia Husna Aulia 75 Tuntas
4 Arum Sauma Ramdhani 70 Tidak Tuntas
5 Andre Ardianto 60 Tidak Tuntas
68
6 Bian Naelatun Naja 70 Tidak Tuntas
7 Dedi Ridwan Riyani 65 Tidak Tuntas
8 Dewi Ratnasari 60 Tidak Tuntas
9 Diah Ayu Pustpitasari 65 Tidak Tuntas
10 Dimas Susanto 65 Tidak Tuntas
11 Farikha Khamidah Septiani 70 Tidak Tuntas
12 Fatimah Azzahra 70 Tidak Tuntas
13 Istiqomah 70 Tidak Tuntas
14 Joko Nur Prasetyo 70 Tidak Tuntas
15 Khafidotul Nur Hasanah 60 Tidak Tuntas
16 Liya Ummul Farikhah 75 Tuntas
17 Meilani Husnul Rahmawati 60 Tidak Tuntas
18 Muhammad Al Faruq 65 Tidak Tuntas
19 Muhammad Fajar Nur 65 Tidak Tuntas
20 Muhammad Hadi Firmansyah 75 Tuntas
21 Naila Nisa’ Uskholekhah 70 Tidak Tuntas
22 Nur Aisyah 70 Tidak Tuntas
23 Rizal Abdul Aziz 70 Tidak Tuntas
24 Rizki Khusnul Khotimah 75 Tuntas
25 Sonu Febriaynto 65 Tidak Tuntas
26 Syaf’an Tahrir Nur Hilal 65 Tidak Tuntas
27 Uriza Farabi Aditya 60 Tidak Tuntas
28 Uyunil Aizizah 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1890
Rata-rata 67,5
Nilai Rendah 75
Nilai Tinggi 60
Presentase Siswa Tuntas 5 17,85%
Presentase Siswa Tidak Tuntas 23 82,15%
69
Data di atas berasal dari hasil ulangan sebelum dilakukan Penelitian
Tindakan Kelas. Berikut gambar ketuntasan ulangan siswa pada pra siklus:
2. Analisis Siklus I
a. Perencanaan
Dalam kegiatan perencanaan ini guru membuat rencana
pembelajaran model Kooperatif Tipe Write Around. Kegiatan yang
dilaksanakan peneliti meliputi:
1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi terhadap pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi Tasamuh
(Toleransi) yang selama ini dilakukan.
2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih
solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
3) Menyusun RPP sesuai dengan pokok bahasan, dan instrument
pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan.
4) Menyusun kata kunci materi toleransi yang sesuai dengan pokok
bahasan.
Gambar. 3.1. Hasil Belajar Pra Siklus
70
5) Membagi siswa dalam beberapa kelompok.
6) Memberikan kata kunci materi toleransi kepada masing-masing siswa
yang telah ditunjuk untuk mendeskripsikan awal kata kunci terkait
materi tasamuh.
7) Model yang digunakan adalah model Kooperatif Tipe Write Around.
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus I penelitian dilaksanakan pada 22 Juli 2019 dengan pokok
bahasan Sikap Toleran Mewujudkan Kedamaian. Tahapan dan langkah-
langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Mengajak semua siswa untuk berdoa yang dipimpin oleh salah satu
siswa
b) Menyapa kondisi kelas dan mengkomunikasikan tentang kehadiran
siswa serta kebersihan kelas
c) Guru mengajak siswa tadarrus bersama surat-surat pendek atau
ayat-ayat pilihan
d) Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelajari
e) Guru memberikan pengertian tentang Kooperatif Tipe Write
Around
f) Guru menyiapkan teks atau gambar toleransi
71
2) Kegiatan Inti
a) Mengamati
(1) Siswa diminta untuk mengamati gambar pemberian contoh-
contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb yang berhubungan dengan: Sikap
Toleranku Mewujudkan Kedamaian \
(2) Guru memberikan contoh bagaimana cara bersikap toleransi
pada orang lain.
(3) Guru mempersilahkan siswa untuk memberikan komentarnya
tentang pengamatan yang sudah dilakukan dan menuangkan
dalam bentuk tulisan singkat.
b) Menanya
(1) Siswa disilahkan bertanya pada teman lain atau bertanya secara
langsung pada guru, terkait dengan materi pembelajaran.
(2) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar,
c) Eksplorasi
(1) Beberapa siswa kelompok pertama, menuliskan ringkasan
dalam lembar materi tasamuh. Lembar tersebut kemudian
diberikan kepada teman di sebelah kanannya yaitu kelompok
kedua.
72
(2) Sebagian siswa kelompok kedua, menuliskan ringkasan yang
berbeda dalam lembar. Lembar tersebut kemudian diberikan
kepada teman di sebelah kanannya yaitu kelompok ketiga
(3) Siswa kelompok ketiga, menuliskan ringkasan materi toleransi
dalam lembar. Lembar tersebut kemudian diberikan kepada
teman di sebelah kanannya yaitu kelompok keempat.
(4) Lembar ringkasan ersebut kemudian kembali diberikan kepada
kelompok pertama untuk membentuk putaran selanjutnya.
(5) Begitu seterusnya hingga semua pointpoint dalam lembar soal
tersebut habis.
(6) Setelah selesai, masing-masing kelompok diberikan waktu
untuk menyempurnakan hasil tulisannya.
(7) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil tulisannya
dihadapan kelompok lain.
(8) Kelompok lain diberi kesempatan untuk mengomentari hasil
tulisan yang disampaikan
(9) Masing-masing kelompok menyimpulkan ataupun merangkum
materi yang sudah disampaikan oleh guru maupun dalam
peragaan toleransi yang sudah dipentaskan.
d) Mengasosiasi
Siswa bersama anggota kelompoknya diminta untuk
mengkaitkan materi yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-
hari dan menyimpulkanya.
73
e) Mengkomunikasikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(1) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
(2) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang: Sikap Toleranku Mewujudkan Kedamaian
(3) Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
(4) Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
(5) Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa: Laporan
hasil pengamatan secara tertulis tentang Sikap Toleranku
Mewujudkan Kedamaian
(6) Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau yang telah disediakan.
3) Kegiatan penutup
a) Peserta didik:
(1) Membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-
point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan.
74
(2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
b) Guru:
(1) Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung
diperiksa. Peserta didik yang selesai mengerjakan projek
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,
untuk penilaian projek.
(2) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
(3) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
(4) Mengagendakan pekerjaan rumah.
(5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
(6) Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup majlis
c. Observasi
Observasi peneliti lakukan untuk mengetahui sejauhmana minat
siswa dan keaktifan siswa selama mengikuti pembalajaran Al-Qur’an
Hadits materi ahkhlak terpuji dengan mengunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Write Around.
Pada pelaksanaan siklus I dapat diketahui keaktifan siswa dalam
pembelajaran setelah menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe
Write Around seperti terlihat dalam tabel berikut ini.
75
Tabel. 4.2. Pengamatan Keaktifan Siswa pada Siklus I
NO Aspek yang Diamati F %
1 Antusias anak dalam kegiatan belajar 5 17,86 %
2 Perhatian anak pada Guru 9 32,14 %
3 Sikap anak dalam menerima motivasi guru 3 10,71 %
4 Keaktifan anak dalam kegiatan apersepsi 4 14,29 %
5 Perhatian anak mendengarkan penjelasan guru 6 21,43 %
6 Ketertarikan anak terhadap kegiatan bermain
Kooperatif Tipe Write Around 5 17,86 %
7 Keaktifan anak dalam bertanya 5 17,86 %
8 Keaktifan anak menjawab pertanyaan guru 10 35,71 %
9 Keaktifan anak dalam kegiatan evaluasi 8 28,57 %
10 Kemampuan anak secara kelompok dalam
berdiskusi 7 25,00 %
11 Kemampuan anak secara individu mengemukakan
pendapat 5 17,86 %
12 Kesediaan anak dalam bermain peran 3 10,71 %
13 Keaktifan anak dalam menarik kesimpulan hasil
belajar 2 7,14 %
Rata-rata 5,5 19,78 %
Dari tabel tersebut dapat diketahui keaktifan siswa dalam
pembelajaran yang menggunakan Kooperatif Tipe Write Around masih
rendah hanya 19,78 % dan hanya 5 siswa yang aktif. Sikap anak dalam
menerima motivasi guru masih rendah, sehingga siswa cenderung pasif.
Untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran pada
kegiatan akhir, peneliti mengadakan evaluasi.
76
Tabel. 4.3. Pengamatan Kinerja Guru pada Siklus I
No Indikator / Aspek yang Diamati
Penilaian
Ya Tid
ak
A Pembukaan Pembelajaran
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar X
2. Melakukan kegiatan apersepsi X
B Kegiatan Inti Pembelajaran
Penguasaan Materi Pembelajaran
3. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran X
4. Mengkaitkan materi dengan jelas, sesuai dengan
hierarki belajar dan karakteristik siswa
X
5. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan
hierarki belajar dan karakteristik siswa
X
6. Mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan X
Pendekatan / Strategi Pembelajaran
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan
karakteristik siswa
X
8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut X
9. Menguasai kelas X
10. Melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif
tipe write araound
X
11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif
X
12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan
X
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran
13. Menggunakan media secara efektif dan efisien X
14. Menghasilkan pesan yang menarik X
15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media X
Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara
Keterlibatan Siswa
16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
X
17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa X
18. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
belajar
X
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
19. Memantau kemajuan belajar selama proses X
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
(tujuan)
X
Penggunaan Bahasa
77
21. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik,
dan benar
X
22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai X
C Penutup
23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa
X
24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan
X
Berikut hasil dalam tes yang sudah dikerjakan siswa:
Tabel. 4.4. Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Nilai
(KKM 75) Keterangan
1 Ahmad Zulalul Fikri 75 Tuntas
2 Ahmad Arief Kharirie 70 Tidak Tuntas
3 Anindia Husna Aulia 75 Tuntas
4 Arum Sauma Ramdhani 70 Tidak Tuntas
5 Andre Ardianto 65 Tidak Tuntas
6 Bian Naelatun Naja 75 Tuntas
7 Dedi Ridwan Riyani 65 Tidak Tuntas
8 Dewi Ratnasari 60 Tidak Tuntas
9 Diah Ayu Pustpitasari 65 Tidak Tuntas
10 Dimas Susanto 65 Tidak Tuntas
11 Farikha Khamidah Septiani 75 Tuntas
12 Fatimah Azzahra 85 Tuntas
13 Istiqomah 85 Tuntas
14 Joko Nur Prasetyo 75 Tuntas
15 Khafidotul Nur Hasanah 65 Tidak Tuntas
16 Liya Ummul Farikhah 75 Tuntas
17 Meilani Husnul Rahmawati 65 Tidak Tuntas
18 Muhammad Al Faruq 70 Tidak Tuntas
19 Muhammad Fajar Nur 70 Tidak Tuntas
78
20 Muhammad Hadi Firmansyah 75 Tuntas
21 Naila Nisa’ Uskholekhah 75 Tuntas
22 Nur Aisyah 70 Tidak Tuntas
23 Rizal Abdul Aziz 70 Tidak Tuntas
24 Rizki Khusnul Khotimah 80 Tuntas
25 Sonu Febriaynto 70 Tidak Tuntas
26 Syaf’an Tahrir Nur Hilal 70 Tidak Tuntas
27 Uriza Farabi Aditya 60 Tidak Tuntas
28 Uyunil Aizizah 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1980
Rata-rata 70,71429
Nilai Rendah 60
Nilai Tinggi 85
Presentase Siswa Tuntas 11 39,00%
Presentase Siswa Tidak Tuntas 17 61,00%
Dari data di atas ketuntasan siswa dalam kegiatan evaluasi belum
maksimal, karena ketuntasan belajar anak dengan standar KKM 75 hanya
39,30 % yang berarti masih jauh dari harapan yaitu 80 % dengan rincian
ketuntasan siswa berjumlah 11 anak atau (61,00%) sedangkan tidak
tuntas 17 anak atau (39,00%). Melihat temuan di atas, masalah yang
dihadapi anak terletak pada ketidak jelian soal dan menganggap atau
meremehkan soal. Berikut gambar ketuntasan siswa pada siklus I
79
Gambar.4.2. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada
siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Ada beberapa siswa
yang kurang memperhatikan, siswa cenderung berbicara dengan teman
sebelah, sebagian siswa ada yang sibuk sendiri dengan mengerjakan
tugas mata pelajaran yang lain, beberapa siswa belum bisa memahami isi
kata kunci materi toleransi yang telah disajikan, keaktifan siswa masih
kurang, sebagian siswa cenderung pasif masih takut ataupun malu
bertanya terhadap guru tentang materi yang telah disampaikan, hasil
belajar siswa belum mencapai Standar
Di dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I terdapat beberapa
hal yang harus diperbaiki, yang dipergunakan sebagai acuan untuk
merencanakan siklus II. Hal-hal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki
adalah:
1) Guru perlu pembenahan dalam pengelolaan kelas sehingga siswa
tidak akan gaduh dan tenang saat pembelajaran berlangsung
80
2) Guru harus meningkatkan kreatifitas dalam menginstruksi toleransi
ataupun gerakan-gerakan toleransi sesuai dengan peran atau karakter.
sehingga siswa akan antusias dan senang.
3) Guru akan lebih lantang lagi agar suaranya jelas.
3. Analisis Siklus II
Siklus II penelitian dilaksanakan pada 29 Juli 2019 dengan
materi pokok Sikap Toleran Mewujudkan Kedamaian, dengan indikator
pencapaian “memahami manfaat Sikap Toleran Mewujudkan Kedamaian
dalam kehidupan sehari-hari”. Tahapan dan langkah-langkah yang
dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Dalam kegiatan perencanaan ini guru membuat rencana
pembelajaran model Kooperatif Tipe Write Around. Kegiatan yang
dilaksanakan peneliti meliputi:
1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi terhadap pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi Tasamuh
(Toleransi) yang selama ini dilakukan.
2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih
solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
3) Menyusun RPP sesuai dengan pokok bahasan, dan instrument
pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan.
4) Menyusun kata kunci materi toleransi yang sesuai dengan pokok
bahasan.
81
5) Membagi siswa dalam beberapa kelompok.
6) Memberikan kata kunci materi toleransi kepada masing-masing siswa
yang telah ditunjuk untuk mendeskripsikan awal kata kunci terkait
materi tasamuh.
7) Model yang digunakan adalah model Kooperatif Tipe Write Around.
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II penelitian dilaksanakan pada 29 Juli 2019 dengan pokok
bahasan Sikap Toleran Mewujudkan Kedamaian. Tahapan dan langkah-
langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Mengajak semua siswa untuk berdoa yang dipimpin oleh salah satu
siswa
b) Menyapa kondisi kelas dan mengkomunikasikan tentang kehadiran
siswa serta kebersihan kelas
c) Guru mengajak siswa tadarrus bersama surat-surat pendek atau
ayat-ayat pilihan
d) Guru menyampaikan tujuan belajar yang akan dipelajari
e) Guru memberikan pengertian tentang Kooperatif Tipe Write
Around
f) Guru menyiapkan teks atau gambar toleransi
82
2) Kegiatan Inti
a) Mengamati
(1) Siswa diminta untuk mengamati gambar pemberian contoh-
contoh materi untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb yang berhubungan dengan: Sikap
Toleranku Mewujudkan Kedamaian
(2) Guru memberikan contoh bagaimana cara bersikap toleransi
pada orang lain.
(3) Guru mempersilahkan siswa untuk memberikan komentarnya
tentang pengamatan yang sudah dilakukan dan menuangkan
dalam bentuk tulisan singkat.
b) Menanya
(1) Siswa disilahkan bertanya pada teman lain atau bertanya secara
langsung pada guru, terkait dengan materi pembelajaran.
(2) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar.
c) Eksplorasi
(1) Beberapa siswa kelompok pertama, menuliskan ringkasan
dalam lembar materi tasamuh. Lembar tersebut kemudian
diberikan kepada teman di sebelah kanannya yaitu kelompok
kedua.
83
(2) Sebagian siswa kelompok kedua, menuliskan ringkasan yang
berbeda dalam lembar. Lembar tersebut kemudian diberikan
kepada teman di sebelah kanannya yaitu kelompok ketiga
(3) Siswa kelompok ketiga, menuliskan ringkasan materi toleransi
dalam lembar. Lembar tersebut kemudian diberikan kepada
teman di sebelah kanannya yaitu kelompok keempat.
(4) Lembar ringkasan ersebut kemudian kembali diberikan kepada
kelompok pertama untuk membentuk putaran selanjutnya.
(5) Begitu seterusnya hingga semua pointpoint dalam lembar soal
tersebut habis.
(6) Setelah selesai, masing-masing kelompok diberikan waktu
untuk menyempurnakan hasil tulisannya.
(7) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil tulisannya
dihadapan kelompok lain.
(8) Kelompok lain diberi kesempatan untuk mengomentari hasil
tulisan yang disampaikan
(9) Masing-masing kelompok menyimpulkan ataupun merangkum
materi yang sudah disampaikan oleh guru maupun dalam
peragaan toleransi yang sudah dipentaskan.
d) Mengasosiasi
Siswa bersama anggota kelompoknya diminta untuk
mengkaitkan materi yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-
hari dan menyimpulkanya.
84
e) Mengkomunikasikan
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
(1) Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
(2) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang: Sikap Toleranku Mewujudkan Kedamaian
(3) Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
(4) Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
(5) Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa: Laporan
hasil pengamatan secara tertulis tentang Sikap Toleranku
Mewujudkan Kedamaian
(6) Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau yang telah disediakan.
3) Kegiatan penutup
a) Peserta didik:
(1) Membuat rangkuman/simpulan pelajaran tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
85
(2) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
b) Guru:
(1) Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
(2) Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
(3) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
(4) Mengagendakan pekerjaan rumah.
(5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
(6) Guru bersama-sama siswa membaca doa penutup majlis
c. Observasi
Pada siklus II perhatian siswa, keaktifan, dan hasil belajar siswa
sudah sesuai harapan dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Write
Around. Berikut keaktifan siswa pada siklus II:
Tabel. 4.5. Pengamatan Keaktifan Siswa pada Siklus II
NO Aspek yang Diamati F %
1 Antusias anak dalam kegiatan belajar 23 82,14 %
2 Perhatian anak pada Guru 22 78,57 %
3 Sikap anak dalam menerima motivasi guru 26 92,86 %
86
4 Keaktifan anak dalam kegiatan apersepsi 28 100 %
5 Perhatian anak mendengarkan penjelasan guru 28 100 %
6 Ketertarikan anak terhadap kegiatan bermain
Kooperatif Tipe Write Around 28 100 %
7 Keaktifan anak dalam bertanya 25 89,29 %
8 Keaktifan anak menjawab pertanyaan guru 22 78,57 %
9 Keaktifan anak dalam kegiatan evaluasi 20 71,43 %
10 Kemampuan anak secara kelompok dalam
berdiskusi 28 100 %
11 Kemampuan anak secara individu mengemukakan
pendapat 26 92,86 %
12 Kesediaan anak dalam bermain peran 24 85,71
13 Keaktifan anak dalam menarik kesimpulan hasil
belajar 27 96,43
Rata-rata 25,1
5 89,84
Dari tabel tersebut dapat diketahui keaktifan siswa dalam
pembelajaran yang menggunakan Kooperatif Tipe Write Around sudah
baik sesuai harapan dengan prosentase 89,84 % dan sekitar 25 siswa
yang sudah aktif.
Tabel. 4.6. Pengamatan Kinerja Guru pada Siklus II
No Indikator / Aspek yang Diamati Penilaian
Ya Tidak
A Pembukaan Pembelajaran
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar X
2. Melakukan kegiatan apersepsi X
B Kegiatan Inti Pembelajaran
Penguasaan Materi Pembelajaran
3. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran X
4. Mengkaitkan materi dengan jelas, sesuai dengan
hierarki belajar dan karakteristik siswa
X
5. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan X
87
hierarki belajar dan karakteristik siswa
6. Mengkaitkan materi dengan realitas kehidupan X
Pendekatan / Strategi Pembelajaran
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan
karakteristik siswa
X
8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut X
9. Menguasai kelas X
10. Melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif
tipe write around
X
11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif
X
12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan
X
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran
13. Menggunakan media secara efektif dan efisien X
14. Menghasilkan pesan yang menarik X
15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media X
Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara
Keterlibatan Siswa
16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
X
17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa X
18. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
belajar
X
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
19. Memantau kemajuan belajar selama proses X
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
(tujuan)
X
Penggunaan Bahasa
21. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik,
dan benar
X
22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai X
C Penutup
23. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa
X
24. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan
X
88
Berikut hasil dalam tes yang sudah dikerjakan siswa:
Tabel. 4.7. Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Nilai
(KKM 75) Keterangan
1 Ahmad Zulalul Fikri 85 Tuntas
2 Ahmad Arief Kharirie 75 Tuntas
3 Anindia Husna Aulia 75 Tuntas
4 Arum Sauma Ramdhani 80 Tuntas
5 Andre Ardianto 75 Tuntas
6 Bian Naelatun Naja 80 Tuntas
7 Dedi Ridwan Riyani 80 Tuntas
8 Dewi Ratnasari 75 Tuntas
9 Diah Ayu Pustpitasari 80 Tuntas
10 Dimas Susanto 75 Tuntas
11 Farikha Khamidah Septiani 85 Tuntas
12 Fatimah Azzahra 90 Tuntas
13 Istiqomah 95 Tuntas
14 Joko Nur Prasetyo 85 Tuntas
15 Khafidotul Nur Hasanah 80 Tuntas
16 Liya Ummul Farikhah 85 Tuntas
17 Meilani Husnul Rahmawati 80 Tuntas
18 Muhammad Al Faruq 80 Tuntas
19 Muhammad Fajar Nur 80 Tuntas
20 Muhammad Hadi Firmansyah 90 Tuntas
21 Naila Nisa’ Uskholekhah 80 Tuntas
22 Nur Aisyah 85 Tuntas
23 Rizal Abdul Aziz 85 Tuntas
24 Rizki Khusnul Khotimah 90 Tuntas
25 Sonu Febriaynto 85 Tuntas
89
26 Syaf’an Tahrir Nur Hilal 85 Tuntas
27 Uriza Farabi Aditya 80 Tuntas
28 Uyunil Aizizah 90 Tuntas
Jumlah 2310
Rata-rata 82,50
Nilai Rendah 75
Nilai Tinggi 95
Presentase Siswa Tuntas 28 100%
Presentase Siswa Tidak Tuntas 0 0%
Dari data di atas ketuntasan siswa dalam kegiatan evaluasi sudah
maksimal, karena ketuntasan belajar anak dengan standar KKM 75 sudah
mencapai 18 anak atau (100%). Berikut gambar ketuntasan siswa pada
siklus II:
Gambar.4.3. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada
siklus kedua ini menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I yaitu
siswa lebih memperhatikan, siswa lebih tertarik dalam mengikuti
pelajaran, siswa sudah mengurangi bergurau di dalam kelas, aktif dalam
90
proses pembelajaran, siswa sudah mulai berani dan tidak malu bertanya
terhadap materi yang telah diberikan dan hasil belajar siswa lebih baik
dari siklus I serta Standar Ketuntasan Belajar Mengajar bsudah tercapai,
untuk itu peneliti menghentikan pembelajaran pada siklus II.
B. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada Pra
Siklus, siklus I dan siklus II, mengalami peningkatan. Peningkatan ini dicapai
setelah pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around.
1. Pra Siklus
Pada Pra Siklus adalah kondisi awal dimana belum dilakukan
tindakan dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Write Around.
Berdasarkan hasil penelitian pra siklus dengan pretest diketahui dari hasil
belajar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Hal ini diketahui nilai
rata-rata tes tertulis siswa sebesar 67,50 dan baru 5 siswa yang telah
mencapai ketuntasan belajar dan 23 siswa tidak tuntas. Hal ini disebabkan
karena siswa kurang fokus, bicara sendiri, gaduh, sering bercanda dan
rendahnya kesadaran siswa untuk interaktif. Dari pengamatan selama
pembelajaran berlangsung dapat dilihat bahwa siswa kurang dapat
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran, mereka cenderung asyik dengan
diri sendiri dan kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa
masih belum terbiasa dengan pembelajaran yang diterapkan.
91
2. Siklus I
Pada siklus I guru menjelaskan materi pelajaran pada siswa
dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Write Around. Berdasarkan
hasil penelitian tindakan siklus I diketahui dari hasil belajar siswa belum
mencapai ketuntasan belajar. Hal ini diketahui nilai rata-rata tes tertulis
siswa sebesar 70,71 dan baru 11 siswa yang telah mencapai ketuntasan
belajar. Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran masih kurang dengan
perolehan nilai rata-rata prosentase 19,78 %. Hal ini disebabkan karena
siswa masih kurang fokus, bicara sendiri, gaduh, sering bercanda dan
rendahnya kesadaran siswa untuk interaktif. Siswa juga masih bingung dan
belum terbiasa dengan aturan yang dilakukan dalam model Kooperatif Tipe
Write Around. Dari pengamatan selama pembelajaran berlangsung dapat
dilihat bahwa siswa kurang dapat mengoptimalkan kegiatan pembelajaran,
mereka cenderung asyik dengan diri sendiri dan kurang aktif dalam
pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa dengan
pembelajaran yang diterapkan.
Berdasarkan uraian di atas, masih perlu diadakan perbaikan untuk
proses pembelajaran selanjutnya. Guru meningkatkan hasil belajar siswa
dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan antara lain lebih
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk
berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
92
3. Siklus II
Pada siklus II hasil belajar siswa terlihat adanya peningkatan dari
siklus I. Perolehan nilai rata-rata siswa adalah 82,5. Hasil belajar pada siklus
II ini menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan nilai rata-rata hasil tes
tertulis lebih dari KKM. Pada siklus II ini diketahui semua siswa berjumlah
28 mencapai ketuntasan belajar. Keaktifan siswa telah meningkat menjadi
89,84 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan indikator yang diinginkan
telah tercapai. Pencapaian hasil belajar pada siklus II disebabkan adanya
perbaikan dalam penerapan model pembelajaran.
Pada siklus II lebih mengoptimalkan kerja sama dan peran aktif
siswa dalam pembelajaran. Siswa juga sudah bisa menerima pembagian
kelompok yang heteroggen, siswa berani menyampaikan ide-idenya dan
sudah paham serta terbiasa dengan pelaksanaan model pembelajaran. Siswa
akan mendapat motivasi dari teman sekelompoknya karena semua anggota
kelompok bertanggung jawab atas anggota kelompoknya tersebut.
Dengan adanya kerja sama antar anggota kelompoknya berarti siswa telah
melakukan interaksi dalam proses pembelajaran. Sehingga diharapkan akan
terjalin sikap saling membantu antara anggota kelompok dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
4. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Tabel 4.8. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Siklus Kategori Jumlah Persentase
Pra Siklus Tuntas 5 17,85%
Tidak Tuntas 23 82,15%
93
Siklus I Tuntas 11 39,00%
Tidak Tuntas 17 61,00%
Siklus II Tuntas 28 100%
Tidak Tuntas 0 0%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar
siswa kelas Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab.
Semarang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada pra siklus
hasil belajar tuntas 5 siswa (17,85%), siklus I meningkat menjadi 11 siswa
(39,00%) siswa yang tuntas. Dan pada siklus II hasil belajar meningkat
menjadi 28 (100%) siswa yang tuntas. Hal ini dapat digambarkan
menggunakan grafik sebagai beriku
Diagram. 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Dari diagram di atas peningkatan ketuntasan hasil belajar dari Pra
siklus (17,85% ) ke siklus I (39,00%) meningkat 21,15%. Sedangkan dari
siklus I (39,00%) ke Siklus II (100%) meningkat 61,00%. Dan dari evaluasi
pada tindakan siklus I sampai siklus II yang telah dilakukan mengalami
94
peningkatan nilai rata-rata sebesar 70,74 menjadi 82,50 maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Kooperatif
Tipe Write Around serta perubahan strategi dapat meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits pada
materi Tasamuh (Toleransi). Dari hasil evaluasi menggunakan model
Kooperatif Tipe Write Around, dari siklus I sampai siklus II dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran Al-Qur’an Hadits dalam materi Tasamuh
(Toleransi) melalui penerapan model Kooperatif Tipe Write Around dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam pelaksanaan
pembelajaran Al-Qur’an Hadits dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Write Around pada Kelas VII MTs Tarqiyatul Himmah Kec.
Pabelan Kab. Semarang dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around dapat meningkatkan hasil belajar
Al-Qur’an Hadits materi tasamuh pada siswa Kelas VII MTs Tarqiyatul
Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2019/2020 dengan hasil
pra siklus hasil belajar tuntas 5 siswa (17,85%), siklus I meningkat menjadi 11
(39,00%) siswa yang tuntas. Dan pada siklus II hasil belajar meningkat
menjadi 28 (100%) siswa yang tuntas.
B. Saran
Dengan selesainya pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Write Around pada mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas VII dengan pokok materi Tasamuh
(Toleransi) pada MTs Tarqiyatul Himmah Kec. Pabelan Kab. Semarang ini,
maka penulis memberikan saran, diantaranya :
1. Pembelajaran dengan model Kooperatif Tipe Write Around perlu
dikembangkan dan diterapkan pada pokok bahasan yang lain karena
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
96
2. Dalam seluruh pembelajaran, hendaknya peserta didik dilibatkan secara
aktif, baik secara fisik maupun secara psikis.
3. Dalam melakukan pembelajaran, seorang guru hendaknya melakukan
persiapan sedetail mungkin, agar proses pembangunan dapat berjalan
dengan lancar dan hasil belajar yang dicapai menjadi maksimal.
97
DAFTAR PUSTAKA
Al-Mahalli, Imam Jalaluddin dan As-Suyuti, Imam Jalaluddin. 2011. Terjemahan
Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul; jilid 1. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Ahmad, Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Arifin, H.M.1991. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto. Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed
Revisi VI. Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta.
Anni, Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: Universitas. Negeri
Semarang Press.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
B. Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi.
Aksara.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
D. Marimba. Ahmad. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,
Jakarta: Rineka Cipta.
Khoiruddin. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pilar
Media.
Sudjana, Nana. 2009. Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sriyanti, Lilik.dkk. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga : STAIN Salatiga Pres.
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif. Salatiga: Stain Salatiga Press
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan.Yogyakarta: UNY Press.
Susilo, Muhammad Joko 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Penddikan.
Yogyakarta: Pustaka Siswa.
98
Thobroni, M. dan Mustofa A. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Purwanto, M. Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Sumiati, Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Suprijono, Agus. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka
Jaya.
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Sekolah : MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist
Kelas : VII
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Sikap Toleranku Mewujudkan Kedamaian
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS II
Sekolah : MTs Tarqiyatul Himmah Pabelan
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadist
Kelas : VII
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Materi Pokok : Sikap Toleranku Mewujudkan Kedamaian
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
A. Kompetensi Inti
No Kompetensi Inti
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
101
SOAL PRA SIKLUS
Nama :
Kelas :
Tempat/Tgl.lahir :
Pilihlah jawaban a, b, c dan d yang paling benar!
1. Dalam mengimani Al-Qur'an, selain dipahami juga harus ....
a. Dilestarikan
b. Diterjemahkan
c. Diamalkan
d. Ditafsirkan
2. Kandungan surah al-Kafirun [109] ayat 1-6 berisi tentang ajakan ....
a. toleransi antarumat seagama
b. toleransi antarumat beragama
c. toleransi dalam masyarakat
d. toleransi di lingkungan kerja
3. Berikut manfaat dari toleransi, kecuali ....
a. terciptanya persahabatan
b. terciptanya persatuan masyarakat
c. terciptanya persamaan
d. terciptanya perilaku terpuji
4. Arti dari kalimat "La a'budu ma ta'buduna" yaitu ....
a. wahai orang-orang kafir
b. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
c. kamu bukan penyembah apa yang aku sembah
d. dan aku tidak pernah menyembah apa yang kamu sembah
5. Cara bersikap dalam menghadapi perbedaan agama yaitu dengan cara ....
a. tidak menyalahkannya karena memiliki perbedaan agama
b. mengikuti tata cara ibadah nya
c. memahami ajaran agama nya
102
d. mengerti pemahaman keyakinan
6. Orang yang mengimani Al-Qur'an yaitu ....
a. memahami dan mengamalkan kandungan Al-Qur'an
b. mengerti akan ada nya Al-Qur'an
c. mengesakan Al-Qur'an
d. mempercayai Al-Qur'an
7. Kalimat "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu" terdapat dalam
Al-Qur'an Surah ....
a. al-Kafirun [109] ayat 1-6
b. Yunus [10] ayat 40-41
c. al-Kahf [18] ayat 28
d. Ali-Imran [3] ayat 64
8. Allah Swt. menurunkan Al-Qur'an sebagai ....
a. pedoman hidup bagi umat manusia
b. pengatur rizki manusia
c. perisai dari kaum yahudi
d. pemicu semangat hidup
9. Allah Swt. akan memberikan konsekuensi yang setimpal kepada orang
yang beriman dan tidak beriman. Hal ini terkandung dalam Al-Qur'an
Surah ....
a. Yunus [10] ayat 40-41
b. al-Kahf [18] ayat 28
c. Ali-Imran [3] ayat 64
d. al-Kafirun [109] ayat 1-6
10. Berikut adalah keadaan neraka menurut Al-Qur'an Surah al-Kahf [18] ayat
29, kecuali ....
a. minuman yang disediakan berupa lelehan besi yang mendidih
b. lelehan besi menghanguskan wajah mereka
c. merupakan tempat istirahat yang paling buruk dan paling jelek
d. penuh pertolongan dan kasih sayang
103
Kunci Jawaban
Soal Pra Siklus
1. C
2. B
3. C
4. B
5. A
6. A
7. A
8. A
9. D
10. D
104
SOAL SIKLUS I
Nama :
Kelas :
Tempat/Tgl.lahir :
I. Pilihlah jawaban a, b, c dan d yang paling benar!
1. Sikap toleransi adalah sesuatu yang harus dijunjung tinggi dalam interaksi
sosial masyarakat karena ....
a. toleransi terdapat pada undang-undang
b. toleransi menenteramkan kehidupan masyarakat
c. toleransi diajarkan di sekolah
d. toleransi bukan syarat utama dalam masyarakat
2. …………….
Pada kalimat di atas secara berurutan mengandung hukum bacaan:
a. ikhfa, idgam bigunnah, izhar dan iqlab
b. izhar halqi, idgam bigunnah dan idgam mimmi
c. izhar halqi, idgam mimmi dan idgam bilagunnah
d. ikhfa’, idgam mimi dan idgam bilagunnah
3. Bentuk toleransi dalam perbedaan pendapat dapat diwujudkan dengan cara
....
a. mengedepankan pembenaran sepihak
b. melakukan pengamanan atas jalannanya diskusi
c. mengedepankan kesepakatan untuk dialog
d. menyelesaikan masalah dengan cara anarkis
4. Al-Qur’an mengajarkan pada kita, dalam menyikapi orang-orang yang
mendustkan al-Qur’ān, dengan cara mengatakan...
a. bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu
b. kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
c. Tuhanku tidak sama dengan Tuhanmu
d. aku tidak bertanggung jawab atas pekerjaanmu
105
5. Di bawah ini adalah beberapa manfaat dari toleransi antarumat beragama
kecuali ....
a. menyadari bahwa hidup ini tidak bisa terlepas dari orang lain
b. bepikir positif terhadap keberadaan agama lain
c. membangun tradisi dialog antaragama
d. saling menghormati dan menghargai pemeluk agama lain
6. Allah Swt. menciptakan manusia berbeda satu dengan yang lain.
Perbedaan tersebut dapat menjadi kekuatan apabila ….
a. bersatu dan bekerjasama
b. bersatu demi kekuasaan
c. Bermusuhan.
d. kolusi dan nepotisme
7. Berikut ini yang merupakan wujud sikap toleransi adalah . . . .
a. menghina dan menjelek-jelekkan ajaran agama lain
b. ikut merayakan hari besar keagamaan umat lain
c. bergaul dengan semua teman tanpa membedakan agamanya
d. tidak memberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah
8. Toleransi kepada nonmuslim dibolehkan dalam hal-hal berikut, kecuali . . .
.
a. ekonomi
b. politik
c. sosial
d. budaya
9. Sebagai wujud toleransi kepada sesama muslim jika ada salah seorang
anggota masyarakat muslim mengalami kesulitan maka warga yang lain
hendaknya . . . .
a. membantunya
c. menegurnya
b. membiarkannya
d. membicarakan.
106
10. Agama Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya agar saling . . . .
a. bekerja sama sekali-kali saja
b. menghormati dan menghargai
c. mempengaruhi dan menguasai
d. menolong dengan mengharap upah
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Mengapa kita harus berperilaku toleransi?
2. Jelaskan isi Al Qur'an Surat al-Maidah/5: 32!
3. Kemukakan pendapatmu jika ada pemimpin yang membiarkan adanya
intoleransi!
4. Sebutkan hadits yang menjelaskan pentingnya sikap toleransi!
5. Mengapa kita dianjurkan untuk berkompetisi dalam kebaikan?
107
Kunci Jawaban
Soal Siklus I
I. Pilihan Ganda
1. B 6. B
2. A 7. C
3. C 8. A
4. A 9. A
5. C 10. B
II. Uraian
1. Mengapa kita harus berperilaku toleransi?
Alasan mengapa kita harus berperilaku toleransi, sebab berperilaku
toleransi telah diatur dalam Al-Quran serta diwajibkan kepada setiap insan
manusia. Selain itu toleransi merupakan salah satu dasar kehidupan yang
sangat penting. Tanpa adanya sikap toleransi, selain tidak menciptakan
kerukunan, keharmonisan, serta keseimbangan dalam hidup, tidak adanya
sikap toleransi juga dapat menghantarkan bangsa Indonesia menuju
perpecahan bangsa.
2. Jelaskan isi Al Qur'an Surat al-Maidah/5: 32!
Isi kandungan Qs. Al-Ma'idah ayat 32 adalah, bahwa kita sebagai manusia
dilarang membunuh manusia lainnya, selain itu kita juga dilarang untuk
membuat kerusakan dimuka bumi. Perilaku yang seharusnya kita lakukan
adalah saling menyayangi serta menjaga kelestarian lingkungan kita.
3. Kemukakan pendapatmu jika ada pemimpin yang membiarkan adanya
intoleransi!
Jelas hal ini sangat bertentangan dengan ajaran Agama Islam serta
Landasan Dasar bernegara Indonesia, saya pribadi tentu akan mengecam
keras akan tindakan yang dilakukan pemimpin tersebut. Seharusnya
pemimpin menciptakan keamanan dan kenyamanan kepada setiap individu
masyarakatnya selama tidak bertentangan dengan hukum Allah.
4. Sebutkan hadits yang menjelaskan pentingnya sikap toleransi!
108
Artinya: Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Allah merahmati orang
yang memudahkan ketika menjual dan ketika membeli, dan ketika
memutuskan perkara”
5. Mengapa kita dianjurkan untuk berkompetisi dalam kebaikan?
Sebab, dengan kita berkompetisi dalam kebaikan / fastabiqul khairat, hal
tersebut memacu kita untuk senantiasa selalu berbuat kebaikan karena kita
ingin menang. Tanpa disadari, hal ini mampu menjadikan kita menjadi
manusia yang lebih bertakwa.
109
SOAL SIKLUS II
Nama :
Kelas :
Tempat/Tgl.lahir :
I. Pilihlah jawaban a, b, c dan d yang paling benar!
1. Sifat tenggang rasa dan saling menghormati hak orang lain disebut dengan
...
a. Tasamuh
b. Tafakur
c. Tadabur
d. Qanaah
2. Kandungan surah al-Kafirun [109] ayat 1-6 berisi tentang ajakan ....
a. Toleransi antarumat seagama
b. Toleransi antarumat beragama
c. Toleransi dalam masyarakat
d. Toleransi di lingkungan kerja
3. Berikut manfaat dari toleransi, kecuali ....
a. Terciptanya persahabatan
b. Terciptanya persaudaraan
c. Terciptanya persatuan masyarakat
d. Terciptanya perilaku tidak terpuji
4. Kandungan Surah Yunus ayat 40-41 berisi ajaran tentang ....
a. Toleransi
110
b. Sabar
c. Tawakal
d. Ikhtiar
5. Toleransi dalam istilah Arab disebut ....
a. Tabayyun
b. Tasamuh
c. Tadabbur
d. Ta'aruf
6. Arti dari kalimat "La a'budu ma ta'buduna" yaitu ....
a. Wahai orang-orang kafir
b. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
c. Kamu bukan penyembah apa yang aku sembah
d. Dan aku tidak pernah menyembah apa yang kamu sembah
7. Cara bersikap dalam menghadapi perbedaan agama yaitu dengan cara ....
a. Mengikuti keyakinan nya
b. Tidak menyalahkannya karena memiliki perbedaan agama
c. Mengikuti tata cara ibadah nya
d. Memahami ajaran agama nya
8. Berikut adalah contoh perilaku yang mencerminkan toleransi, kecuali ....
a. Beribadah bersama umat agama lain
b. Menghormati umat agama lain
c. Berdialog dengan umat agama lain
d. Bersilaturahmi dengan umat agama lain
111
9. Sikap toleransi diperlukan terutama dalam masyarakat yang ....
a. Homogen
b. Heterogen
c. Eksklusif
d. Menengah
10. Berikut ini adalah manfaat sikap toleransi, kecuali ...
a. Berlapang dada dalam segala perbedaan
b. Menimbulkan perpecahan dan perselisihan
c. Menumbuhkan rasa cinta terhadap sesama
d. Menghindarkan dari kekerasan dan kekacauan
11. Dasar dari sikap toleransi adalah ...
a. Pertengkaran
b. Perdebatan
c. Kasih sayang
d. Berputus asa
12. Kalimat "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu" terdapat dalam
Al-Qur'an Surah ....
a. al-Kafirun [109] ayat 1-6
b. Yunus [10] ayat 40-41
c. al-Kahf [18] ayat 28
d. Ali-Imran [3] ayat 64
13. Allah Swt. menurunkan Al-Qur'an sebagai ....
a. pedoman hidup bagi umat manusia
b. pengatur rizki manusia
112
c. perisai dari kaum yahudi
d. pemicu semangat hidup
14. Allah Swt. akan memberikan konsekuensi yang setimpal kepada orang
yang beriman dan tidak beriman. Hal ini terkandung dalam Al-Qur'an
Surah ....
a. al-Kafirun [109] ayat 1-6
b. Yunus [10] ayat 40-41
c. al-Kahf [18] ayat 28
d. Ali-Imran [3] ayat 64
15. Berikut adalah keadaan neraka menurut Al-Qur'an Surah al-Kahf [18] ayat
29, kecuali ....
a. minuman yang disediakan berupa lelehan besi yang mendidih
b. lelehan besi menghanguskan wajah mereka
c. merupakan tempat istirahat yang paling buruk dan paling jelek
d. penuh pertolongan dan kasih sayang
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Sikap tenggang rasa terhadap sesama, baik muslim maupun non muslim
disebut….
2. Toleransi terhadap non muslim tidak menyangkut….
3. Apabila terjadi perselisihan kita diperintahkan untuk….
4. Allah SWT menciptakan manusia dari seorang …. Dan ….
5. Surat yang menjelaskan bahwa semua manusia itu sama adalah….
6. Suatu tindakan kekerasan yang mengakibatkan luka fisik disebut….
7. Untuk menghindari tindak kekerasan, sebagai remaja kita harus mencari
pergaulan yang….
8. Kita harus menjauhi sikap sombong karena dapat menimbulkan....
9. Kekacauan kepribadian akibat kurangnya kasih sayang dari orang tua
disebut….
10. UU No.23 Tahun 2002 mengatur tentang…
113
Kunci Jawaban
Soal Siklus II
Pilihan Ganda
1. A 11. C
2. B 12. A
3. D 13. A
4. C 14. C
5. B 15. D
6. B
7. B
8. A
9. B
10. B
Uraian
1. Sikap tenggang rasa terhadap sesama, baik muslim maupun non muslim
disebut….
Tasamuh / Toleransi
2. Toleransi terhadap non muslim tidak menyangkut….
Setiap muslim hendaknya bermuamalah dengan baik dalam perkara
muamalah dengan non-muslim, serta menunjukkan akhlak yang mulia.
Baik dalam jual-beli, urusan pekerjaan, urusan bisnis, dan perkara
muamalah lainnya.
3. Apabila terjadi perselisihan kita diperintahkan untuk….
Berdialog/Berdiskusi mencarai kesepakatan untuk mufakat
4. Allah SWT menciptakan manusia dari seorang …. Dan ….
Laki-laki dan Perempuan
114
5. Surat yang menjelaskan bahwa semua manusia itu sama adalah….
surat al-Nisaa’/4:1, al-A’raf/7:189, al-Ztmar/39:6, Fathir/35:11, dan al-
Mu’min/40:67.
6. Suatu tindakan kekerasan yang mengakibatkan luka fisik disebut….
Penganiayaan
7. Untuk menghindari tindak kekerasan, sebagai remaja kita harus mencari
pergaulan yang….
Positif
8. Kita harus menjauhi sikap sombong karena dapat menimbulkan....
Perpecahan/Iri Dengki
9. Kekacauan kepribadian akibat kurangnya kasih sayang dari orang tua
disebut….
Brocken Home
10. UU No.23 Tahun 2002 mengatur tentang…. Tentang Perlindungan Anak
115
116
117
118
119
120
FOTO-FOTO KEGIATAN
121
122
123
124