upaya penambangan berwawasan lingkungan pada tambang granodiorit di desa baseh
DESCRIPTION
proposalTRANSCRIPT
UPAYA PENAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGANPADA TAMBANG GRANODIORIT DI DESA BASEH
KECAMATAN KEDUNG BANTENGKABUPATEN BANYUMAS
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Oleh :TOMY INDARTO
112970032
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2002
UPAYA PENAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
PADA TAMBANG GRANODIORIT DI DESA BASEHKECAMATAN KEDUNG BANTENG
KABUPATEN BANYUMAS
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Disusun sebagai salah satu syarat dalam melaksanakan Tugas Akhir pada jurusan Teknik Pertambangan
Oleh :TOMY INDARTO
112970032
Mengetahui, Disetujui Oleh,
Dosen Wali : Dosen Pembimbing I :
Ir. Hadiyan, MT. (…………………………….)
A. JUDUL : UPAYA PENAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
PADA TAMBANG GRANODIORIT DI DESA BASEH KECAMATAN
KEDUNG BANTENG KABUPATEN BANYUMAS
B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan
nasional, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan
rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya.
Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah
kegiatan penambangan bahan galian, dan dengan adanya kegiatan penambangan
tersebut akan berpengaruh terhadap lingkungan. Adapun lingkungan yang akan
terpengaruh akibat adanya operasi penambangan dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Lingkungan Fisik-teknis
Dalam hal ini operasi penambangan akan berpengaruh terhadap tanah,
air dan udara. Antara lain yaitu : terjadinya perubahan tata guna lahan,
perubahan kualitas dan kuantitas air tanah serta udara.
2. Lingkungan Biologi
Dalam hal ini operasi penambangan akan berpengaruh terhadap
perubahan komposisi, struktur, fungsi komunitas dan ekosistem biotis.
3. Lingkungan Sosial-Budaya
Lingkungan inilah yang paling penting karena meliputi dinamika
kehidupan manusia. Dimana akan terjadi perubahan Demografi serta
nilai dan pola kehidupan social, ekonomi dan budaya dengan adanya
operasi penambangan.
Dengan adanya keadaan tersebut diatas, dimana operasi penambangan
sangat berpengaruh besar terhadap lingkungan sekitarnya maka untuk
menghindari adanya pandangan masyarakat bahwa industri pertambangan hanya
akan mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan, diperlukan suatu usaha
penambangan yang berwawasan lingkungan.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh yang timbul akibat operasi penambangan
granodiorit di Desa Baseh Kecamatan Kedung banteng Kabupaten
banyumas terhadap lingkungan, baik fisik, biologi dan terutama sosial
budaya dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi.
2. Mengevaluasi suatu sistem penambangan yang berwawasan
lingkungan serta menunjang perekonomian masyarakat pada tambang
granodiorit di Desa Baseh Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten
Banyumas.
D. PERUMUSAN MASALAH
Ketika suatu operasi penambangan telah dilaksanakan maka dengan
sendirinya saat itu pula akan timbul berbagai pengaruh terhadap lingkungan dari
kegiatan penambangan tersebut.
Seperti yang telah diketahui ada 3 faktor lingkungan yang akan
terpengaruh dengan operasi penambangan yaitu : fisik, biologi dan sosial budaya.
Kita tidak bisa memisahkan hubungan yang sangat erat dari ketiga faktor tersebut.
Akan tetapi jika dihubungkan dengan manfaat secara ekonomis yang dapat
dirasakan oleh masyarakat sekitar lokasi penambangan, maka faktor yang ketiga
yaitu lingkungan sosial budaya akan menjadi sangat komplek.
Untuk mengidentifikasikan permasalahan yang timbul dan guna mencari
alternatif pemecahan yang tepat maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
dengan membandingkan dan mengevaluasi faktor ekonomis serta sosial budaya
dari masyarakat sebelum operasi penambangan dan sesudahnya.
Dengan adanya usaha tersebut diharapkan dengan adanya suatu operasi
penambangan dui suatu daerah tidak hanya akan menghasilkan dampak yang
buruk saja akan tetapi lebih menghasilkan banyak dampak positifnya.
E. DASAR TEORI
Sistem penambangan granodiorite yang dilakukan di Desa Baseh
Kecamatan Kedung banteng Kabupaten Banyumas ini dilakukan dengan sistem
tambang terbuka dan dilakukan dengan peralatan mekanis. Selain itu masalah
kepemilikan tanah yang digunakan untuk areal pertambangan harus dikelola
dengan benar agar tidak terjadi salah satu pihak yang akan dirugikan dan dalam
pembagian hasil diusahakan seadil mungkin. Kegiatan penambangan granodiorite
ini secara garis besar terdiri atas tiga tahap kegiatan yaitu : tahap persiapan, tahap
operasi, dan tahap pasca operasi.
Pada penambangan granodiorite ini akan terjadi interaksi antara komponen
kegiatan dengan komponen lingkungan sekitarnya. Pada setiap tahap akan
menimbulkan dampak penting terhadap komponen bio-geo-fisik-kimia dan
komponen sosial-ekonomi-budaya.
Secara garis besar dampak yang dapat timbul antara lain sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan.
Kegiatan pada tahap persiapan, meliputi :
o Pembebasan lahan.
o Pembangunan sarana penunjang
o Pembangunan jalan pengangkutan
b. Tahap operasi.
Kegiatan pada tahap ini meliputi :
o Pembangunan tempat penimbunan tanah penutup.
o Pembebasan vegetasi.
o Pengupasan tanah pucuk ( top soil ).
o Penggalian granodiorite.
o Pengangkutan granodiorite.
o Penimbunan granodiorite.
o Pengolahan granodiorite.
c. Tahap setelah operasi.
Kegiatan pada tahap ini meliputi :
o Para pekerja tambang akan kehilangan pekerjaan sebagai
penambang.
Pada ketiga tahap ini terjadi dampak terhadap komponen geo-fisik-kimia,
komponen biologi, dan komponen sosial-ekonomi-budaya.
Dampak terhadap komponen geo-fisik-kimia :
Perubahan kestabilan lahan, meningkatnya erosi, sedimentasi
dan pendangkalan sungai sekitar lokasi pembangunan sarana
penunjang.
Penurunan kualitas udara disebabkan meningkatnya debu dari
kegiatan penambangan dan pengolahan granodiorite.
Perubahan topografi/bentang alam pada areal penambangan.
Akan terjadi polusi suara, yaitu debu dan kebisingan yang
disebabkan dari penggunaan alat untuk penambangan
granodiorite.
Dampak terhadap komponen biologi :
Terganggunya kehidupan biota yang disebabkan
oleh pembangunan sarana penunjang.
Terganggunya kehidupan biota air akibat
penurunan kualitas air sungai yang disebabkan oleh proses
erosi.
Terganggunya keberadaan hutan.
Tanah bekas areal penambangan dapat
dimanfaatkan untuk tanah pertanian karena lahan yang
dulunya merupakan bukit telah diambil batuannya dan dapat
digunakan sebagai lahan pertanian.
Dampak terhadap komponen sosial
budaya :
Dampak yang terjadi terhadap komponen sosial, ekonomi, budaya
ini, yaitu keresahan masyarakat terutama pada saat pembebasan
lahan dan tanaman pada areal yang akan dibuka untuk lokasi
penambangan, selain itu dengan adanya penambangan granodiorite
tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya,
karena dapat menambah penghasilan dengan adanya kegiatan
penambangan granodiorite, dan apabila kegiatan penambangan
granodiorite telah selesai para penambang dapat memanfaatkan
lahan tersebut untuk pertanian.
F. METODOLOGI PENELTIAN
Adapun urut-urutan pekerjaan penelitian adalah meliputi antara lain :
1. Studi literatur
Studi literatur ini dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang
menunjang, yang diperoleh dari :
- instansi yang terkait dalam permasalahan
- perpustakaan
- brosur-brosur
- peta, grafik dan tabel
2. Penelitian di lapangan
Dalam melaksanakan penelitian di lapangan ini akan dilakukan beberapa tahap,
yaitu :
- Observasi lapangan, dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap
proses yang terjadi dan mencari informasi pendukung yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan dibahas.
- Menetukan lokasi pengamatan dan mengambil data-data yang diperlukan
untuk penyelesaian masalah.
- Mencocokan dengan perumusan masalah, yang bertujuan agar penelitian
yang dilakukan tidak meluas serta data yang diambil dapat digunakan secara
efektif.
3. Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan dengan cara :
- melakukan pengukuran-pengukuran
- meneliti proses produksi yang sedang berlangsung
- mencatat kejadian yang terjadi, melakukan pemotretan dan wawancara
seperlunya.
4. Akuisi data
Akuisi data ini bertujuan untuk :
- mengumpulkan dan mengelompokkan data untuk memudahkan analisa
nantinya.
- mengolah nilai karakteristik data-data yang mewakili obyek pengamatan.
- mengetahui keakuratan data, sehingga kerja menjadi efesien.
5. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan melakukan beberapa perhitungan dan
penggambaran. Selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel, grafik-grafik
atau rangkaian perhitungan dalam penyelesaian suatu proses tertentu.
6. Analisa hasil pengelompokan data
Analisa hasil pengolahan data dilakukan dengan tujuan memperoleh
kesimpulan sementara. Selanjutnya kesimpulan sementara ini akan diolah lebih
lanjut dalam bagian pembahasan.
7. Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan data
yang telah dilakukan dengan permasalahan yang diteliti. Kesimpulan ini
merupakan suatu hasil akhir dari semua aspek dari semua yang telah dibahas.
G. RENCANA DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFATAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR PETA
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Tujuan Penelitian
C. Identifikasi Masalah
D. Hasil Yang Diharapkan
II. TINJAUAN UMUM
A. Lokasi dan Kesampaian Daerah.
B. Geologi.
C. Iklim dan Curah Hujan.
D. Keadaan dan Kondisi Sosial Budaya.
III. DASAR TEORI
A. Studi Dan Pengamatan Dampak Lingkungan
B. Sistem Penambangan
C. Pengenalan Dampak Lingkungan
IV. DAMPAK PENAMBANGAN TERHADAP LINGKUNGAN
A. Rona Lingkungan Awal
B. Faktor Sosial Budaya Masyarakat Lokasi Penambangan
C. Kajian Sosial Ekonomi Masyarakat Lokasi
Penambangan
D. Transformasi Struktural Pasca Penambangan
V. PEMBAHASAN
A. Analisa Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat
B. Upaya Penambangan Berwawasan Lingkungan
VI . KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
H. RENCANA DAFTAR PUSTAKA
1. Currie, John M. “Unit Operation in Mineral Technologi, Britsih Columbia Institute of Technologi, Burnaby, British Columbia, May 1973.
2. Down.C.G, and Stocks. J., “Enviromental Impact of Mining”, Applied Science Publishers Ltd, London, 1978.
3. Gunarwan.S., “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan”, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1988.
4. Saifuddin.S., “Konservasi Tanah dan Air”, Pustaka Buana, Bandung, 1985.
5. Soedarsono. S., “Hidrologi Pengairan”, Pradnya paramita, 1977.