upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas...

78
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH PROGOWATI MUNGKID MAGELANG MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK POKOK BAHASAN AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE SOSIODRAMA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1) Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Oleh: RUBIYANTO 093111239 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: vanthu

Post on 05-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

KELAS V MI MUHAMMADIYAH PROGOWATI MUNGKID

MAGELANG MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK

POKOK BAHASAN AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE

SOSIODRAMA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1)

Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

Oleh:

RUBIYANTO

093111239

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rubiyanto

NIM : 093111239

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 5 Juni 2011

Saya yang menyatakan,

Rubiyanto

NIM. 093111239

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

iii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS TARBIYAH

Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka Telp.Fax (024) 7601295, 7615387

PENGESAHAN

Naskah Skripsi dengan:

Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V MI

Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang Mata Pelajaran

Akidah Akhlak Pokok Bahasan Akhlak Terpuji Melalui Metode

Sosiodrama Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Rubiyanto

NIM : 093111239

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

telah diujikan dalam sidang munaqosah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, 25 Juni 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua

Drs.Ikhrom, M. Ag

NIP : 196503291994031002

Sekretaris

Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes

NIP : 197511132005012001

Penguji I

Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag.

NIP. 196911141994031003

Penguji II

Ridwan, M. Ag

NIP. 196301061997031001

Pembimbing

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

iv

NOTA PEMBIMBING

Semarang, Juni 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum wr.wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul

Nama

NIM

Jurusan

Program Studi

:

:

:

:

:

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V MI

Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang Mata

Pelajaran Akidah Akhlak Pokok Bahasan Akhlak Terpuji

Melalui Metode Sosiodrama Tahun Pelajaran 2010/2011

Rubiyanto

093111239

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Pembimbing,

Ahmad Ismail, M. Ag. M. Hum.

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

v

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

vi

ABSTRAK

Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V MI

Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang Mata

Pelajaran Akidah Akhlak Pokok Bahasan Akhlak Terpuji

Melalui Metode Sosiodrama Tahun Pelajaran 2010/2011

Penulis : Rubiyanto

NIM : 093111239

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran Akidah Akhlak pokok bahasan akhlak terpuji sebelum penerapan

metode sosiodrama. Dan sejauhmana penerapan metode sosiodrama dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak pokok

bahasan akhlak terpuji oleh siswa kelas V MI Muhammadiyah Progowati

Mungkid Kabupaten Magelang.

Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan subyek penelitian

siswa kelas V MI Muhammadiyah Progowati Mungkid Kabupaten Magelang

sebanyak 24 orang.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan

observasi, tes tertulis pada akhir pembelajaran, dan melihat dokumentasi nilai

mata pelajaran Akidah Akhlak sebelum penerapan metode sosiodrama, dan nilai

rata-rata tes tertulis akhir pembelajaran tiap-tiap siklus dengan penerapan metode

sosiodrama dianalisis menggunakan kualitatif deskriptif. Prestasi belajar siswa

mengalami peningkatan setiap siklusnya. Nilai rata-rata tes tertulis dari siklus I

sampai siklus II juga mengalami peningkatan dibandingkan sebelum penerapan

metode sosiodrama. Nilai rata-rata tes tertulis sebelum penerapan metode

sosiodrama sebesar 58, nilai rata-rata siklus I sebesar 62,5dan nilai rata-rata siklus

II sebesar 71,3. Selanjutnya prosentase ketuntasan belajarnya juga mengalami

peningkatan yaitu pra siklus 20,16%, siklus I 58,33%, dan pada siklus II 83,33%.

Sedangkan anak yang mendapat nilai telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM)=65 juga mengalami peningkatan yaitu pra siklus ada 7 anak, pada siklus I

14 anak dan pada siklusII ada20 anak.

Berdasarkan analisis diperoleh kesimpulan bahwa ada peningkatan yang

signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan metode sosiodrama dalam

pembelajaran Akidah Akhlak pokok bahasan akhlak terpuji. Jadi hipotesis yang

penulis ajukan “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V MI

Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Pokok Bahasan Akhlak Terpuji Melalui Metode Sosiodrama” terbukti

kebenarannya.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

vii

MOTTO

“… Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.(Q.S. Ar-Ra‟du/13 : 11)1

1 Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, (Semarang: CV Toha Putra,

1989), hlm. 370

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

viii

TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab – Latin dalam skripsi ini

berpedoman pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

R.I. Nomor : 158/1987 dan Nomor : 0543b/U/1987. Penyimpangan penulisan kata

sandang [al-] disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.

Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin

{t ط a ا

{z ظ b ب

‘ ع t ت

g غ \s ث

f ف J ج

q ق {h ح

k ك kh خ

l ل d د

m م \z ذ

n ن r ر

w و z ز

h ه s س

‘ ء sy ش

y ي {s ص

{d ض

Bacaan Madd Bacaan Diftong

a>

i>

u>

= a panjang

= i panjang

= u panjang

او

اي

= au

= ai

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

ix

KATA PENGANTAR

Dengan ucapan Alhamdulillhirabbil „alamin, sebagai rasa syukur kepada

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan nikmat serta kecerahan

pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Tak lupa sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda

Rasulullah SAW sebagai penutup para nabi dan Rosul dan sebagai petunjuk bagi

seluruh umat manusia.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam pada Program Studi Agama Islam,

Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari

kesalahan dan kekurangan , baik dari segi penulisan maupun dalam argumentasi.

Oleh karena itu kritik,saran masukan positif yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulis yakin bahwa penyelesaian skripsi ini adalah berkat dari semua

pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu,

perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak DR. Suja‟i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah.

2. Bapak Ahmad Ismail, M. Ag. M. Hum selaku pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh

ketelitian dan kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.

3. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah yang telah memberikan ilmunya

kepada penulis.

4. Kepala Madrasah dan Dewan Guru MI Muhammadiyah Progowati

yang telah memberikan dukungan. Begitu pula kepada siswa kelas V

MI Muhammadiyah Progowati yang telah berpartisipasi aktif dalam

penelitian ini

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

x

5. Bapak dan Ibu tersayang yang telah memberikan doanya dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Istri tercinta yang selalu setia membantu dan memberikan motivasi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Teman-temanku yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan

skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Demikian kiranya tiada lain harapan penulis semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua, dan tidak lupa penulis ucapkan terima

kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu

dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa

membalasnya dengan segala kebaikan dan memberi pahala , Amin.

Semarang, 5 Juni 2011

Penulis

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ ii

PENGESAHAN.................................................................................................. iii

NOTA PEMBIMBING....................................................................................... iv

ABSTRAK.......................................................................................................... v

MOTTO…………….......................................................................................... vi

TRANSLITERASI …………………………………………………………... vii

KATA PENGANTAR...................................................................................... viii

DAFTAR ISI..................................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Penegasan Istilah .............................................................. 2

C. Rumusan Masalah ............................................................ 4

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………….. 4

E. Manfaat Penelitian..................................................……… 4

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ............................................................... 6

B. Kerangka Berpikir ........................................................ 8

C. Hipotesis Tindakan ........................................................ 31

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian................................................................. 32

B. Tempat dan waktu Pelaksanaan....................................... 33

C. Pelaksana dan Kolaborator............................................... 34

D. Rancangan Penelitian..................................................... 34

E. Teknik Pengumpulan Data............................................ 39

F. Teknik Analisis Data...................................................... 39

G. Indikator Pencapaian.................................................... 40

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

xii

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian................................................ …… 41

B. Pembahasan................................................................ 55

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan................................................ ………… 57

B. Saran............................................................................ 57

C. Penutup......................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA

RPP

RIWAYAT HIDUP

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peranan pendidikan semakin penting untuk menghasilkan sumberdaya

manusia yang berkualitas dan meningkatkan mutu pendidikan dan belajar siswa.

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab 1

Dalam upaya peningkatan kualitas sekolah, tenaga kependidikan sangat

diharapkan berperan sebagaimana mestinya dan sebagai tenaga kependidikan yang

berkualitas. Tenaga pendidik atau guru yang berkualitas adalah tenaga pendidik atau

guru yang sanggup dan terampil dalam melaksanakan tugasnya

Pada dasarnya, fungsi atau peranan penting guru dalam proses belajar mengajar

ialah sebagai “director of learning“ (direktur belajar). Artinya, setiap guru diharapkan

untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan

belajar (kinerja akademik) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam sasaran kegiatan

proses belajar mengajar. Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa peranan guru

dalam dunia pendidikan modern seperti sekarang ini semakin meningkat dari sekadar

pengajar menjadi direktur belajar.2

Seorang guru disamping harus menguasai berbagai metode pembelajaran dia

harus juga menguasai tehnik dan strategi agar metode yang telah dikuasainya itu bisa

diterapkan dengan tepat dalam suatu pembelajaran. Karena begitu pentingnya suatu

pembelajaran bagi anak didik dalam kehidupannya maka menjadi penting pulalah

1Lampiran Permendiknas No.22Tahun 2006 tentang Standar Isi, (Jakarta:Dinas Pendidikan, 2007), hal 1.

2 Muhibbin Syah,,PSIKOLOGI PENDIDIKAN Dengan Pendekatan Baru ,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008) ,

hlm 250

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

2

agar proses pembelajaran itu bisa berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien.

Kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran tidak lain adalah untuk menanamkan

sejumlah norma komponen ke dalam jiwa anak didik. Semua norma yang diyakini

mengandung kebaikan yang perlu ditanamkan kedalam jiwa anak didik melalui

peranan guru dalam pembelajaran. Interaksi antara guru dan anak didik terjadi karena

saling membutuhkan.3

Dalam proses belajar mengajar pemilihan metode merupakan hal sangat penting

agar proses belajar mengajar dapat efektif dan efisien, maka seorang guru harus dapat

menentukan metode mengajar yang tepat sesuai dengan konsep atau materi

pembelajaran yang akan diajarkan.

Menurut pengamatan peneliti, lemahnya pendidikan akidah akhlak adalah lebih

disebabkan karena timbul dari guru, selama ini guru dalam proses belajar mengajar

belum menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran khususnya

pelajaran akidah akhlak. Kondisi tersebut juga terjadi di Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Progowati Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Perhatian

terhadap pelajaran dan prestasi belajar masih jauh dari yang diharapkan. Sehingga

menjadi dorongan peneliti untuk melaksanakan penelitian, dengan menggunakan

metode sosiodrama, dalam menyampaikan materi supaya dapat meningkatkan

prestasi belajar akidah akhlak. Dengan harapan dapat meningkatkan mutu

pembelajaran, khususnya pelajaran akidah akhlak dan umumnya pada pelajaran yang

lain. Dan peneliti mengambil judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Kelas V MI Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang Mata Pelajaran Akidah

Akhlak Pokok Bahasan Akhlak Terpuji Melalui Metode Sosiodrama Tahun Pelajaran

2010/2011“.

B. Penegasan Istiah

Untuk menghindari terjadinya perbedaan dan kesalahpahaman dalam

mendefinisikan beberapa istilah yang ada, maka penulis cantumkan penegasan istilah

yang meliputi beberapa hal diantaranya adalah:

3

Isfandi Muchtar ,Metodologi Pengajaran Agama ,dalam PBM-PAI di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,( Pustaka) , hlm:147-148

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

3

1. Upaya

Upaya diartikan sebagai usaha, ihktiar (untuk mencapai suatu maksud,

memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dsb)4. Jadi upaya disini diartikan

sebagai usaha yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Akidah Akhlak pokok bahasan akhlak terpuji pada kelas V MI

Muhammadiyah Progowati Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang.

2. Meningkatkan

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia5 , meningkatkan berarti menaikkan,

mempertinggi, memperhebat dsb. Jadi meningkatkan dapat diartikan sebagai usaha

untuk menaikkan suatu hasil yang akan dicapai, dalam hal ini prestasi belajar siswa

kelas V MI Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang pada mata pelajaran

Akidah Akhlak pokok bahasan akhlak terpuji.

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Pengertian tentang belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli dalam

pendidikan. Menurut Slameto dalam bukunya Belajar dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya, mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya6. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah

laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

lingkungan yang melibatkan proses kognitif. 7

b. Prestasi Belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, prestasi belajar didefinisikan sebagai

penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata

4Tim penyusun kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai pustaka, 2005), hlm. 1189.

5 WJS Purwadarminta,Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta:Balai Pustaka, 2006), hlm 1280

6Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2003),

hlm2

7

Isfandi Muchtar ,Metodologi Pengajaran Agama ,dalam PBM-PAI di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar

Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,( Pustaka), hlm:92

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

4

pelajaran.Prestasi belajar juga bisa berarti nilai yang telah dicapai siswa setelah

mengikuti proses belajar mengajar disekolah yang dapat dibuktikan dengan nilai atau

hasil dalam belajar.

4. Metode sosiodrama

Yaitu cara menyajikan bahan semacam drama atau sandiwara akan tetapi tidak

disiapkan naskahnya lebih dahulu. Kesan yang dimainkan sendiri akan besar

pengaruhnya kepada perkembangan jiwa anak didik, oleh karena itu metode

sosiodrama akan lebih banyak berpengaruh terhadap perubahan sikap kepribadian

anak didik.8

C. Rumusan Masalah

Sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

akidah akhlak pokok bahasan akhlak terpuji di kelas V MI Muhammdiyah Mungkid

Magelang dengan menggunakan metode sosiodrama dengan rumusan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah penerapan Metode Sosiodrama dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa mata pelajaran akidah akhlak pokok bahasan akhlak terpuji di kelas V MI

Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang?

2. Apakah penerapan Metode Sosiodrama dapat meningkatkan keaktifan siswa ?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini mempunyai tujuan untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa dan kaktifan siswa pada pembelajaran akidah

akhlak pokok bahasan akhlak terpuji pada kelas V MI Muhammdiyah Progowati

Mungkid Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011.

E. Manfaat Penelitian Tindakan

Adapun beberapa manfaat yang diharapkan pada penelitian ini diantaranya

adalah :

8Zakiah Darajat ,Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta:Bumi Aksara , 1985), hlm 301

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

5

1. Bagi peserta didik MI Muhammadiyah Progowati

a. Dapat meningkatkan prestasi peserta didik pada mata pelajaran Akidah

Akhlak pokok bahasan akhlak terpuji pada kelas V MI Muhammadiyah

Progowati Mungkid Magelang.

b. Meningkatkan motivasi dan keaktifan peserta didik dalam proses

pembelajaran mata pelajaran Akidah Akhlak pokok bahasan akhlak terpuji

pada kelas V MI Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang.

2. Bagi guru MI Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang

a. Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam memilih,

menentukan dan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan

beberapa aspek yang ada.

b. Sebagai informasi bagi semua tenaga pendidik mengenai metode sosiodrama.

3. Bagi pihak MI Muhammadiyah Progowati

a. Sebagai salah satu usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada

mata pelajaran Akidah Akhlak pokok bahasan akhlak terpuji kelas V MI

Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang, dengan harapan jika kualitas

pembelajarannya baik maka prestasi belajarnya juga baik.

b. Sebagai salah satu rujukan untuk mengetahui sedikit gambaran pelaksanaan

pembelajaran yang terjadi di MI Muhammadiyah Progowati Mungkid

Magelang pada tahun 2010/2011 yang nantinya bisa dijadikan sebagi

pertimbangan untuk menentukan kebijakan demi kemajuan Madrasah yang

lebih baik.

4. Bagi Peneliti

a. Untuk mendapatkan bukti hasil pembelajaran pada mata pelajaran Akidah

Akhlak pokok bahasanakhlak terpuji pada kelas V MI Muhammadiyah

Progowati Mungkid Magelang dengan menggunakan metode sosiodrama.

b. Menambah pengalaman dan wawasan keilmuan yang nantinya dapat

bermanfaat demi memperbaiki kualitas keilmuannya.

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Dalam tinjauan pustaka ini peneliti akan mendeskripsikan beberapa penelitian

yang dilakukan terdahulu relevansinya dengan judul skripsi ini. Adapun karya-karya

skripsi tersebut adalah:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah yang berjudul”Implementasi Metode

Sosiodrama dan Bermain Peran untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata

Pelajaran Agama Islam Pada Siswa Kelas IV SDIST AT-TAQWA Kecamatan

Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode sosiodrama memiliki

dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan

peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu pra

siklus(33,33%), siklus I(64%), siklus II(86,66%).1

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rina Afriyanti yang berjudul” Upaya

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Terhadap Materi Kisah Nabi Melalui Metode

Bermain Peran (Sosiodrama) Pada Siswa Kelas V SDN 2 Muneng Kecamatan

Candiroto Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2010/2011”. Hasil penelitian

menyimpulkan dengan menerapkan metode bermain peran atau sosiodrama

mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu jumlah siswa yang berminat pada

siklus I=4 siswa atau 33,2%, sedangkan siswa yang belum berminat 8 siswa atau

66,4%, meningkat pada siklusII=5 siswa atau 41,5%, sedang siswa yang tidak

berminat ada 7 siswa atau 72,2%, dan meningkat kembali minat siswa padda

siklus III=10 siswa atau 83% sedang yang tidak minat ada 2 siswa atau 16,6 %.2

1 Fitriyah, Implementasi Metode Sosiodrama dan Bermain Peran untuk Meningkatkan Prestasi

Belajar Mata Pelajaran Agama Islam Pada Siswa Kelas IV SDIST AT-TAQWA Kecamatan Getasan

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 (Salatiga: Fakultas Tarbiyah STAIN ,2010,

Salatiga)

2 Rina afriyanti, Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Terhadap Materi Kisah Nabi

Melalui Metode Bermain Peran (Sosiodrama) Pada Siswa Kelas V SDN 2 Muneng Kecamatan

Candiroto Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2010/2011(Salatiga: Fakultas Tarbiyah STAIN

,2010, Salatiga)

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

7

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Sukron yang berjudul “Upaya Peningkatan

Minat dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran SKI Melalui Metode Sosiodrama

pada Siswa Kelas IV MI Reksosari 03 Kab. Semarang”. Hasil penelitian

diketahui bahwa perhatian siswa meningkat yaitu pada siklus I 40,90% pada

siklus II 68,18% dan pada siklus III 90,90%. Keaktifan siswa juga meningkat

pada siklus I 36,36%,siklus II 68,18%,dan siklus III 83,36%.Minat siswa pada

siklus I50,00%,siklus II 81,81%,dan siklus III95,45%.Kemudian prestasi belajar

siswa pada siklus I 59,09%,siklus II 81,81%dan siklus III 95,45%.Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode sosiodrama

dapat meningkatkan perhatian , keaktifan, minat, dan prestasi belajar siswa.3

4. Penelitisn yang dilakukan oleh Saifuddin yang berjudul” Upaya Peningkatan

Penguasaan Materi Membiasakan Perilaku Terpuji Melalui Metode Role Play di

Kelas V SDN Wonosari Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung Tahun

2009/2010”. Hasil penelitian dengan penerapan metode pembelajaran Role Play

dapat meningkatkan penguasaan materi membiasakan perilaki terpuji di kelas V

SDN Wonosari Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung tahun 2009/2010 yang

ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu

siklus I 55% pada siklus II 70%, siklus III 90%.4

5. Penelitian yang dilakukan oleh Husnul Khotimah yang berjudul “ Upaya

Meningkatkan Minat Belajar Anak Terhadap Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Dengan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas IV MI N Kalikurmo Kecamatan

Bringin Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”.Hasil penelitian

menyimpulkan perhatian siswa meningkat pada siklus I 40,90% pada siklus II

68, 18% dan pada siklus III 90,90%.Sedangkan keaktifan siswa pada siklus I

36,36% siklus II 68,18% dan pada siklus III 86,36%. Kemudian minat siswa

pada siklus I 50,00%, siklus II 81,18% dan pada siklus III 95,45%.Selanjutnya

3 Ahmad Sukron, Upaya Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran SKI

Melalui Metode Sosiodrama pada Siswa Kelas IV MI Reksosari 03 Kab. Semarang(Salatiga: Fakultas

Tarbiyah STAIN ,2010, Salatiga)

4 Saifuddin, Upaya Peningkatan Penguasaan Materi Membiasakan Perilaku erpuji Melalui

Metoge Role Play di Kelas V SDN Wonosari Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung Tahun

2009/2010(Salatiga: Fakultas Tarbiyah STAIN ,2010, Salatiga)

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

8

prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I 59,09%,

siklus II 81,81% dan pada siklus III 95,45%.5

B. Kerangka Berfikir

1. Pengertian Belajar

Banyak aktivitas yang tergolong kegiatan belajar. Hal ini karena belajar

merupakan aktivitas yang sangat luas, universal, tidak mengenal tempat dan waktu.

Aktivitas belajar bisa jadi di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Kita mengenal

pepatah long life education, atau ajaran islam mengungkapkan bahwa belajar terjadi

sejak dalam buaian ibu hingga ke liang lahat. Aktivitas yang termasuk belajar sudah

diawali sejak lahir ke dunia. Belajar tidak hanya milik anak sekolah, pelajar atau

mahasiswa, tetapi milik semua orang. Bayi, orang dewasa dan orang lanjut usia akan

melakukan aktivitas yang tergolong aktivitas belajar. Pegertian belajar sudah banyak

dikemukakan dalam perpustakaan. Karena luasnya kupasan masalah belajar, maka

tidak mudah, ketika ditanyakan apa itu belajar. Setiap orang akan memberikan

pengertian yang berbeda-beda tergantung dari aspek mana meninjau masalah belajar.

Ada yang menitik beratkan pada belajar, ada yang menekankan proses, ada pula

yang cenderung pada produk belajar itu sendiri. Sebagaimana yang dikutip oleh

Ngalim Purwanto tentang pengertian belajar .6

a. Menurut Hilgaerd dam Bower, dalam buku Theoric of Learning mengemukakan,

“Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi

tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang.”

b. Menurut Gegne, dalam buku The Condition of Learning menyatakan bahwa,

“Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan

mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dalam

waktu selama ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi

tadi.”

5Husnul Khotimah, Upaya Meningkatkan Minat Belajar Anak Terhadap Mata Pelajaran Akidah

Akhlak Dengan Metode Sosiodrama Pada Siswa Kelas IV MI N Kalikurmo Kecamatan Bringin

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010(Salatiga: Fakultas Tarbiyah STAIN ,2010,

Salatiga)

6 Ngalim Purwanto , Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1997), hlm 84

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

9

c. Menurut Morgan, dalam buku Introduction to Psychologi mengemukakan “Belajar

adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi

sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.”

d. Menurut Witherington, dalam buku Educational Psychology mengemukakan

“Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri

sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,

kepandaian dan suatu pengertian.”

e. Hilgard mengatakan “Learning is the prosess by with an activity originates or is

changed through training procedures (Whether in the laboratory or in the natural

environment) as distinguished from changes by factors not attributable to

training.” Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan

melalui jalan latihan.

f. Belajar ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.7

Dari definisi-definisi di atas dapat dikemukakan bahwa untuk dapat disebut

belajar maka perubahan harus merupakan akhir dari pada periode yang cukup

panjang. Berapa lama waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi

perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin

berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata proses itu

terjadi dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar. Jadi yang dimaksud

dengan belajar bukan tingkah laku yang nampak, tetapi prosesnya terjadi secara

internal di dalam diri individu dalam penguasaan memperoleh hubungan baru.

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang menimbulkan

terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau

7 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta :PT.Rineka

Cipta,2003) , hlm 2

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

10

kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu dapat tercapai, atau dengan kata lain

berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung bermacam-macam faktor.

Adapun faktor-faktor itu, dapat kita bedakan menjadi dua golongan yaitu : 8

a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor

individual, antara lain :

1. Faktor kematangan atau pertumbuhan

Belajar sesuatu baru dapat berhail jika taraf pertumbuhan pribadi telah

memungkinkannya, potensi-potensi jasmani atau rohaninya telah matang untuk

itu.

2. Faktor kecerdasan / intelegensi

Disamping kematangan, dapat tidaknya seseorang mempelajari sesuatu dengan

berhasil baik ditentukan atau dipengaruhi pula oleh taraf kecerdasannya.

Kenyataan menunjukkan kepada kita, meskipun anak yang berumur 14 tahun ke

atas pada umumnya telah matang untuk belajar ilmu pasti, tetapi tidak semua

anak-anak tersebut pandai dalam ilmu pasti. Jadi jelaslah kiranya bahwa dalam

belajar kecuali kematangan, intelijensi pun turut memegang peranan.

3. Faktor Latihan dan Ulangan

Karena terlatih, karena serigkali mengulangi sesuatu, maka kecakapan dan

pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi dikuasai dan makin mendalam.

Sebaliknya tanpa latihan pengalaman-pengalaman yang telah dimilikinya dapat

menjadi hilang dan berkurang.

4. Faktor Motivasi

Motivasi merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk melakukan

sesuatu. Tak mungkin seseorang mau berusaha mempelajari sesuatu dengan

sebaik-baiknya, jika ia tidak mengetahui betapa penting dan faedahnya hasil

yang akan dicapai dari belajarnya itu bagi dirinya.

5. Faktor Pribadi

Tiap-tiap orang mempunyai sifat-sifat kepribadian masing-masing, yang

berbeda antara seseorang dengan yang lain. Ada orang yang mempunyai sifat

keras hati, berkemauan keras, tekun dalam segala usahanya, halus perasaannya

8 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,(Bandung :PT.Remaja Rosdakarya,1997) ,hlm 102

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

11

dan ada pula yang sebaliknya. Sifat-sifat kepribadian yang ada pada seseorang

itu sedikit banyaknya turut mempengaruhi sampai di manakah hasil belajar

dapat dicapai. Termasuk ke dalam sifat-sifat kepribadian ini ialah faktor

kesehatan dan kondisi badan.

b. Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial, antara lain:

1. Faktor keluarga atau keadaan rumah tangga

Ada keluarga yang miskin, ada pula yang kaya. Ada keluarga yang selalu

diliputi oleh suasana tentram dan damai, tetapi ada pula yang sebaliknya, ada

keluarga yang terdiri dari ayah-ibu yang terpelajar dan ada pula yang kurang

pengetahuan. Ada keluarga yang mempunyai cita-cita tinggi bagi anak-anaknya, ada

pula yang biasa saja. Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam itu mau

tidak mau turut menentukan bagaimana dan sampai dimana belajar dialami dan

dicapai oleh anak-anak. Termasuk dalam keluarga ini, ada tidaknya atau tersedia

tidaknya fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam belajar turut memegang peranan

penting pula.

2. Guru dan cara mengajar

Terutama dalam belajar di sekolah, faktor guru dan cara mengajarnya

merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi

rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru itu mengajarkan

pengetahuan itu kepada anak-anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil

belajar yang dapat dicapai anak.

3. Alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar

Sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk

belajar, dan kecakapan guru dalam mempercepat belajar anak-anak.

4. Lingkungan dan kesempatan yang tersedia

Bersekolah di suatu sekolah yang keadaan guru-gurunya dan alat-alatnya baik,

belum tentu pula dapat belajar dengan baik. Masih ada faktor yang dapat

mempengaruhi hasil belajarnya. Umpamanya karena jarak antara rumah dan sekolah

itu terlalu jauh, memerlukan kendaraan yang cukup lama sehingga melelahkan. Atau

akibat tidak adanya kesempatan yang disebabkan oleh sibuknya pekerjaan setiap hari,

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

12

pengaruh lingkungan yang buruk dan negatif serta faktor-faktor lain yang terjadi di

luar kemampuannya.

5. Motivasi sosial

Jika guru atau orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada anak-anak,

timbulah dalam diri anak itu dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik. Anak

dapat menyadari apa gunanya belajar dan apa tujuan yang hendak dicapai dengan

pelajaran itu, jika diberi perangsang, diberi motivasi yang baik sesuai. Motivasi sosial

dapat pula timbul pada anak dari orang-orang lain di sekitarnya, seperti dari orang-

orang tetangga, sanak saudara yang berdekatan dengan anak-anak itu, teman-teman

sepermainan dan sesekolahnya.

B. Prinsip-prinsip belajar

Walaupun teori belajar usianya masih muda dan belum merupakan sesuatu

yang solid, namun ada beberapa prinsip yang telah disepakati bersama secara kuat.

Dalam memilih taktik dan strategi haruslah diperhatikan prinsip-prinsp umum belajar

tersebut. Beberapa prinsip umum belajar yang dimaksud adalah :

a. Siswa akan belajar lebih baik bila keadaan siap. Siswa yang tidak siap belajar

tidak dapat mempelajari sesuatu secara efisien. Kesiapan itu sendiri adalah

merupakan gabungan antara kematangan, motivasi, pengalaman, kemampuan,

persepsi, bakat / kecerdasan, dan faktor-faktor lainnya yang membuat seseorang

siap untuk memperoleh pengajaran. Jika guru menempuh cara yang tepat maka ia

dapat membuat seseorang yang tidak siap menjadi siap untuk belajar akan

berjalan secara lebih efektif jika siswa termotivasi untuk belajar.

b. Setiap siswa mempunyai kecepatan dan gaya tersendiri dalam belajar. Guru

harus menyadari adanya perbedaan individual dalam belajar. Memang tidak ada

dua siswa yang benar-benar sama dan hal nampak dari hasil pengukuran

karakteristik individual siswa. Oleh karena variasi tersebut ada dalam

karakteristik siswa maka karakteristik yang berbeda itu dikenal dengan variabel-

variabel.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

13

c. Siswa belajar bagaimana belajar. Oleh sebab itu bagaimana siswa belajar

sekarang akan mempengaruhi kecenderungan bagaimana siswa tersebut akan

belajar pada masa yang akan datang.

d. Belajar selalu berlangsung dalam hubungannya dengan tujuan. Siswa belajar

lebih baik jika tujuan yang hendak dicapainya sama dengan tujuan tersebut. Guru

diharapkan mengarahkan siswa dalam mencapai tujuan tersebut. Sekali siswa

mencapai tujuan yang dirumuskannya sendiri akan maju secara lebih pasti dalam

mencapai tujuan-tujuan yang lebih tinggi bagi dirinya.

e. Belajar amat ditentukan oleh penguatan. Baik hukuman / hadiah dapat

menguatkan akan tetapi hukuman tidak selalu membantu mencapai hasil yang

diharapkan. Adanya pencapaian kepuasan sendiri sebagai hasil melakukan

sesuatu dengan baik dan kesempatan untuk berpartisipasi kembali dalam

kegiatan-kegiatan yang menentang adalah salah satu diantara sekian hadiah yang

kuat. Agar lebih efektif, penguatan harus diberikan secepatnya (immediately

reinforcement).

f. Mempelajari sesuatu adalah melakukan sesuatu. Apa saja yang dilakukan

seseorang dapat menghasilkan belajar, tetapi belajar pada umumnya di sekolah

haruslah bertujuan dan bekerja keras.

g. Siswa senantiasa memberi reaksi yang kurang menyenangkan terhadap cara yang

terlalu mengarahkan.

h. Belajar yang tidak memberikan sesuatu yang baru, tidak memberi manfaat.

Belajar yang disadari oleh incentive misalnya belajar karena dorongan dari luar

tidak memberi hasil yang baik.

i. Belajar bukanlah penambahan (additive) melainkan menggabungkan

(integrative).

j. Siswa nampaknya lebih senang belajar dari teman sebayanya dari pada belajar

dari orang tua.

k. Siswa akan berusaha dengan keras jika tugas-tugas yang dibebankan kepadanya

masih dalam jangkauan kemampuannya yang menentang yaitu tidak terlalu sukar

tetapi juga tidak terlalu mudah.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

14

l. Waktu yang digunakan untuk mengingat sesuatu akan lebih efektif dari membaca

kembali.

m. Siswa hanya mempelajari apa yang diduganya akan diujikan.

n. Pendapat dari suatu kelompok sebaya meruakan motivasi yang kuat.

o. Untuk membentuk konsep, siswa harus dihadapkan pada contoh-contoh yang

khusus sehingga akan nampak ciri-ciri yang berbeda dengan sesuatu yang tidak

nampak sehingga dapat menarik konsep tertentu dari contoh khusus tersebut.

Kemudian menggunakan konsep tersebut.

p. Ketrampilan-ketrampilan yang dipelajari secara terpisah, tidak berfungsi.

q. Bahan-bahan yang bermakna mudah dipelajari dan dipindahkan.

r. Belajar kognitif dapat dicapai baik melalui hafalan yang dihubungkan (rote

association) atau melalui teknik menemukan sendiri.

s. Belajar yang sifat psikomotor terjadi dengan baik bila dilakukan dengan

penjelasan, demontrasi, dan dengan latihan (practice) yang bermakna.

t. Pengalaman yang menyenangkan akan lebih mungkin mengubah sikap dari pada

pengalaman yang tidak menyenangkan.

C. Ciri-ciri Belajar Yang Baik

a. Proses belajar ialah : pengalaman, berbuat, mereaksi dan melampaui (Under

Going).

b. Proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran-

mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.

c. Pengalaman belajar secara maksimun bermakna bagi kehidupan murid.

d. Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid sendiri yang

mendorong motivasi yang kontinue.

e. Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan.

f. Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengaruhi oleh

perbedaan-perbedaan individual di kalangan murid-murid.

g. Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman dan

hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan murid.

h. Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan kemajuan.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

15

i. Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai prosedur.

j. Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi dapat

didiskusikan secara terpisah.

k. Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang

merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan.

l. Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan ketrampilan.

m. Hasil-hasil belajar diterima oleh murid apabila memberi kepuasan pada

kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya.

n. Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman-

pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik.

o. Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan

kecepatan yang berbeda-beda.

p. Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan dapat

berubah-ubah (adaptable), jika tidak sederhana dan statis.9

D. Cara Belajar Yang Baik

Untuk memperoleh hasil belajar yang baik dilakukan dengan baik dan cara

yang tepat. Setiap orang mempunyai cara sendiri-sendiri dalam belajar. Cara yang

satu cocok digunakan oleh seorang siswa, tetapi mungkin kurang sesuai untuk anak

atau siswa yang lain. Hal ini disebabkan karena mempunyai perbedaan individu

dalam hal kemampuan, kecepatan dan kepekaan dalam menerima materi pelajaran.

Oleh karena itu tidaklah ada suatu petunjuk yang pasti yang harus dikerjakan

oleh seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Tetapi faktor yang paling

menentukan keberhasilan belajar adalah para siswa itu sendiri

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi adalah hasil yang dicapai dari

hasil yang telah dilakukan atau dikerjakan.10

Sedang menurut WJS Purwadarminto

9

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

16

dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau

hasil suatu pekerjaan.” Selanjutnya prestasi belajar juga dapat diartikan sebagai

penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,

lazimnya ditunjukkan oleh nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. (tim

penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa).

Oleh karena itu prestasi merupakan hasil usaha yang diwujudkan dengan

kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yang meliputi

aspek pengetahuan, aspek nilai, dan psikomotorik.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis dapat menyimpulkan, bahwa

prestasi belajar dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang dapat dicapai oleh

seseoramg atau seorang siswa setelah mempelajari materi pelajaran yang dapat diukur

dengan menggunakan tes dan dapat diwujudkan dalam bentuk nilai tes atau angka

yang diberikan oleh guru.

Selanjutnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar pada

hekekatnya sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal

dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar yang

dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor

tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi

prestasi belajar penting sekali dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi

belajar yang seoptimal mungkin dengan kemampuannya masing-masing.

Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

a. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.

Yang termasuk faktor ini ialah panca indera yang tidak berfungsi sebagaimana

mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak

sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.

10 Kamus Besar Bahasa Indonesia,Balai Pustaka 2005

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

17

b. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri

atas :

1. Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat

serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.

2. Faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,

kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

c. Faktor kematangan fisik maupun psikis

2. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

a. Faktor sosial yang terdiri atas :

1. Lingkungan keluarga

2. Lingkungan sekolah

3. Lingkungan masyarakat

4. Lingkungan kelompok

b. Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan

kesenian.

c. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

d. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.

Demikian, beberapa faktor internal dan eksternal yang berinteraksi baik secara

langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar siswa11

.

3. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

A. Pengertian Aqidah

Menurut Al Munawir sebagaimana dikutip oleh Yunahar Ilyas dalam bukunya

Kuliah Aqidah Islam secara etimologis (lughotan) aqidah berakar dari kata “aqada –

ya qidu – aqdan – aqidatan”. Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh.

Setelah terbentuk menjadi akidah berarti keyakinan 12

Secara terminologis terdapat beberapa definisi antara lain :

11 Moh Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Mengajar,(Bandung :PT.

Rosdakarya,1993) ,hlm 10

12

Yunahar Ilyas ,Kuliah Aqidah, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2007), hlm 1

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

18

1. Menurut Hasan Al-Banna

Menurut beliau „aqaid (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa perkara yang

wajib diyakini kebenarannya oleh hati (mu), mendatangkan ketentraman jiwa,

menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.

2. Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy

Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma)

oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fithrah. (Kebenaran) itu dipatrikan

(oleh manusia) dan ditolak (serta) diyakini kesahihan dan keberadaannya (secara

pasti) dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu13

Ada beberapa istilah lain yang semakna atau hampir sama dengan istilah aqidah,

diantaranya :

1. Iman

Ada yang menyampaikan istilah iman dengan akidah, dan ada yang

membedakannya. Bagi yang membedakan, aqidah hanyalah bagian dalam (aspek

hati) dari iman, sebab iman menyangkut aspek dalam dan aspek luar. Aspek

dalamnya berupa keyakinan dan aspek luar berupa pengakuan lisan dan

pembuktian dengan amal 14

.

2. Tauhid

Tauhid artinya (mengesakan Alloh Tauhidullah). Ajaran tauhid adalah tema sentral

aqiqah dan iman, oleh sebab itu aqiqah dan iman diidentikkan juga dengan istilah

Tauhid.

3. Ushuluddin

Artinya pokok-pokok agama. Aqidah, iman dan tauhid disebut juga Ushuluddin

karena akaran aqidah merupakan pokok-pokok ajaran agama Islam.

4. Ilmu Kalam

Kalam artinya berbicara, atau pembicaraan. Dinamai dengan ilmu kalam karena

banyak dan luanya dialog dan perdebatan yang terjadi antara pemikir masalah-

masalah aqidah tentang beberapa hal. Misalnya tentang Al Qur‟an apakah Khaliq

13 Yunahar Ilyas , Kuliah Aqidah, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2007), hlm 2

14

Yunahar Ilyas , Kuliah Aqidah, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2007), hlm 4

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

19

atau buka, hadist atau qadim. Tentang taqdir, apakah manusia punya hak ikhtiar

atau tidak. Tentang orang yang berdosa besar, kafir atau tidak dan lain sebagainya.

Sumber Aqidah Islam

Sumber aqidah Islam adalah Al Qur‟an dan Sunnah. Artinya apa saja yang

disampaikan oleh Alloh dalam Al Qur‟an dan oleh Rasulullah dalam sunnahnya

wajib diimani (diyakini dan diamalkan).

Fungsi Aqidah

Akidah adalah dasar, fondasi untuk mendirikan bangunan semakin tinggi

bangunan yang akan didirikan, harus semakin kokoh fondasi yang dibuat. Kalau

fondasinya lemah bangunan itu akan cepat ambruk. Tidak ada bangunan tanpa

fondasi.

Seseorang yang memiliki aqidah yang kuat, pasti akan melaksanakan ibadah

dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia dan bermuamalat dengan baik. Ibadah

seseorang tidak akan diterima oleh Alloh SWT kalau tidak dilandasi dengan akidah.

Seseorang tidaklah dinamai berakhlak mulia bila memiliki aqidah yang benar. Begitu

seterusnya bolak-balik dan bersilang.

B. Pengertian Akhlak

Secara etimologis (lughotan) akhlak (bahasa arab) adalah bentuk jamak dari

khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata

khalaqa yang berarti menciptakan seakar dengan kata khaliq (pencipta), makhluq

(yang diciptakan) dan khalq (penciptaan). Persamaan akar kata mengisyaratkan

bahwa dalam akhlak mencakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak

khaliq (Tuhan) dengan perilaku makhluq (manusia). Atau dengan kata lain, tata

perilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya mengandung nilai akhlak

yang hakiki. Manakala tindakan atau perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak

khaliq (Tuhan). 15

Adapun secara terminologis (isthilahan) ada beberapa definisi tentang akhlak

yang dari beberapa pendapat diantaranya :

15 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007), hlm, 1

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

20

1. Imam Al Ghazali

“Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-

perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan.

2. Ibrahim Anis

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-

macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan

pertimbangan.

3. Abdul Karim Zaidah

Akhlah adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan

sorotan dan timbangnya seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk,

untuk kemudian memilih melakukan atau meninggalkannya.16

4. Al-Qurthuby

Akhlak adalah suatu perbuatan manusia yang bersumber dari adab kesopanan.17

5. Muhammad „Ilaan Ash-Shadieqy

Akhlak adalah suatu pembawaan dalam diri manusia, yang dapat menimbulkan

perbuatan baik, dengan cara yang mudah (tanpa dorongan dari orang lain).

6. Ibnu Maskawaih

Akhlak adalah keadaan jiwa yang selalu mendorong manusia berbuat, tanpa

memikirkannya (lebih lama)

7. Abu Bakar Jabir Al-Jazairy

Akhlak adalah bentuk kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia , yang

menimbulkan perbuatan baik dan buruk, terpuji dan tercela dengan cara yang

disengaja.

16 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007), hlm 2

17

Mahjudin, Kuliah Akhlaq-Tasawuf: Kalam Mulia ,Jakarta 1991 hlm3

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

21

Sumber Akhlak

Yang dimaksud dengan sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan

buruk atau mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlak

adalah Al Qur‟an dan Sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat

sebagaimana pada konsep etika dan moral. Dan bukan pula karena baik atau buruk

dengan sendirinya sebagaimana pandangan Mu‟tazilah 18

Ruang Lingkup Akhlak

Muhammad Abdullah Draz dalam bukunya Dustur Al-Akhlaq Hal-Islam

membagi ruang lingkup akhlak menjadi lima bagian.

1. Akhlah Pribadi (Al Akhlaq al fardiyah) terdiri : (a) yang diperintahkan, (b) yang

dilarang, (c) yang dibolehkan dan (d) akhlak dalam keadaan darurat.

2. Akhlaq berkeluarga (Al akhlaq al usariyah), terdiri dari : (a) kewajiban timbale

balik orang tua dan anak, (b) kewajiban suami istri, dan (c) kewajiban terhadap

karib kerabat.

3. Akhlah bermasyarakat (Al Akhlaq al-ijtima‟iyyah) terdiri dari (a) yang dilarang, (b)

yang diperintahkan dan (c) kaedah-kaedah adab.

4. Akhlaq bernegara (akhlaq ad-daulah), terdiri dari : (a) hubungan antara pemimpin

dan rakyat, (b) hubungan luar negeri.

5. Akhlaq Beragama (Al Akhlaq ad-diniyyah), yaitu kewajiban terhadap Allah SWT

19

Ciri-ciri Akhlak Dalam Islam

Akhlak dalam islam memiliki ciri-ciri khas yaitu :

a. Akhlak Robbani

Ajaran akhlak dalam Islam bersumber dari wahyu Ilahi yang termaktub dalam

Al-Qur‟an dan Sunnah. Sifat rabbani dari akhlak juga menyangkut tujuannya,

yaitu untuk memperoleh kebahagiaan di dunia kini, dan di akhirat nanti.

Ciri rabbani juga menegaskan bahwa akhlak dalam Islam bukalah moral yang

kondisional dan situasional, tetap akhlak yang benar-benar memiliki nilai akhlak

18 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007), hlm 4

19

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007), hlm 5

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

22

mutlak. Akhlak rabbani lah yang mampu menghindari kekacauan nilai moralitas

dalam hidup manusia20

b. Akhlak Manusiawi

Ajaran akhlak dalam Islam sejalan dan memenuhi tuntunan fitrah manusia.

Kerinduan jiwa manusia kepada kebaikan akan terpenuhi dengan mengikuti

ajaran akhlak dalam Islam. Ajaran akhlah dalam Islam diperuntukkan bagi

manusia yang merindukan kebahagiaan dalam arti hakiki, bukan kebahagiaan

semu. Akhlak Islam adalah akhlak yang benar-benar memelihara eksistensi

manusia sebagai makhluk terhormat, sesuai dengan fitrahnya.

c. Akhlak Universal

Ajaran akhlak dalam Islam sesuai dengan kemanusiaan yang Universal dan

mencakup segala aspek hidup manusia, baik yang dimensinya vertical maupun

horizontal.

d. Akhlak Keseimbangan

Ajaran akhlak dalam Islam berada di tengah antara yang menghayalkan manusia

sebagai Malaikat yang enitik beratkan segi kebaikan dan yang menghayalkan

manusia seperti hewan yang menitik beratkan sifat keburukannya saja. Manusia

menurut pandangan Islam memiliki dua kekuatan dalam dirinya, kekuaran baik

pada hati nurani dan akalnya dan kekuatan buruk pada hawa nafsunya. Manusia

memiliki naluriah hewani dan juga ruhaniah Malaikat Manusia memiliki unsur

rohani dan jasmani yang memerlukan pelayanan masing-amsing secara

seimbang.21

e. Akhlak Realistis

Ajaran akhlak dalam Islam memperhatikan kenyataan hidup manusia. Meskipun

manusia telah dinyatakan sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dibanding

makhluk-makhluk yang lain, tetapi manusia mempunyai kelemahan-kelemahan,

memiliki kecenderungan manusiawi dan berbagai macam kebutuhan material dan

spiritual. Dengan kelemahan-kelemahannya itu manusia sangat mungkin

melakukan kesalahan-kesalahan dan pelanggaran. Oleh sebab itu Islam

20 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007), hlm 12

21

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007), hlm 13

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

23

memberikan kesempatan kepada manusia yang melakukan kesalahan untuk

memperbaiki diri dengan bertaubat. 22

Cakupan Materi Aqidah Akhlak

Cakupan materi pada setiap aspek dikembangkan dalam suasana pembelajaran yang

terpadu, meliputi :

a. Keimanan

b. Pengalaman

c. Pembiasaan

d. Rasional

e. Emosional

f. Fungsional

g. Keteladanan

Dari pengertian tentang aqidah maupun akhlak di atas dapat disimpulkan bahwa

pelajaran aqidah akhlak adalah salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam yang digunakan sebagai wahana pemberian pengetahuan, bimbingan

dan pengembangan watak siswa agar dapat memahami, meyakini dan menghayati

kebenaran ajaran Islam serta bersedia mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Fungsi Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Mata pelajaran aqidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berfungsi :

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa kepada

Allah SWT yang telah ditanamkan dilingkungan keluarga.

b. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan,

pemahaman dan pengalaman ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

c. Pencegahan, yaitu untuk menangkal dan mengantisipasi hal-hal negatif dari

lingkungan atau dari budaya lain yang dapat membahayakan diri siswa dan

menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

d. Pengajaran, yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan tentang keimanan dan

akhlak.

22 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007), hlm 14

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

24

Tujuan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Memberikan kemampuan dasar kepada siswa tentang aqidah Islam unguk

mengembangkan kehidupan beragama sehingga menjadi Muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia, sebagai pribadi, sebagai anggota

masyarakat dan sebagai warga negara. Kemampuan-kemampuan dasar tersebut juga

dipersiapkan untuk mengikuti pendidikan pada SLTP / MTs 23

Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Ruang lingkup pelajaran aqidah akhlak meliputi dua unsur pokok, yaitu :

a. Aqidah : Berisi aspek pelajaran untuk menanamkan pemahaman dan keyakinan

terhadap aqidah Islam sebagaimana yang terdapat dalam rukun Iman. Dan dalam

hal bertauhid dapat dipahami dan diamalkan secara terpadu dua bentuk tauhid

yaitu Rububiyyah dan Uluhiyyah.

b. Akhlak : Akhlak terpuji, akhlak tercela, kisah-kisah keteladanan para Rasul

Allah, manusia dengan sesamanya dan manusia dengan alam lingkungannya 24

Karakteristik Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Setiap mata pelajaran karakteristik tertentu yang dapat membedakannya dengan

mata pelajaran yang lain. Adapun karakteristik mata pelajaran Aqidah dan Akhlak

adalah sebagai berikut:

a. Pendidikan Aqidah dan Akhlak merupakan mata pelajaran yang dikembangkan

dari ajaran-ajaran yang terdapat dalam Agama Islam yang bersumber dari Al-

Qur‟an dan Hadits. Untuk kepentingan pendidikan, dikembangkan materi aqidah

dan akhlak pada tingkat yang lebih rinci sesuai janjang pendidikan.

b. Prinsip-prinsip dasar aqidah adalah kepercayaan atau keyakinan yang tersimpul

dan terhujam didalam lubuk jiwa (hati) manusia yang diperkuat dengan dalil-

dalil naqli, aqli dan wijdani (perasaan halus) dalam menyakini dam mewujudkan

rukun iman yang empat yaitu, iman kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitab-

Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari Akhir dan iman kepada taqdir. Akhlak adalah

23 Nasrun Rusli ,Aqidah Akhlak,1996,hlm 4

24

Nasrun Rusli ,Aqidah Akhlak,1996,hlm 5

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

25

pembentukan sikap dan kepribadian seseorang untuk berakhlak mulia (akhlak al-

mahmudah) dan mengeliminasi akhlak tercela (akhlak al-madzmumah) sebagai

manifestasi akidahnya dalam perilaku hidup seseorang dalam berakhlak kepada

Allah dan Rasul-Nya, kepada diri sendiri, kepada sesama manusia, dan kepada

alam dan makhluk lain.

c. Mata pelajaran akhidah dan akhlak merupakan salah satu rumpun mata pelajaran

pendidikan agama di Madrasah (Al-Qur‟an dan Hadist, Akhidah dan akhlak,

syariah / fiqih, dan sejarah kebudayaan Islam) yang secara integratif menjadi

sumber nilai landasan moral spiritual yang kokoh dalam pengembangan

keilmuan dan kajian keislaman, termasuk kajian yang terkait dengan ilmu dan

tegnologi serta seni dan budaya.

d. Mata pelajaran akidah dan akhlak tidak hanya mengantarkan serta didik untuk

menguasai pengetahuan tentang akhidah dan akhlak, tetapi yang penting adalah

bagaimana peserta didik dapat mengamalkan akhidah dan akhlak itu dalam

kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran akidah dan akhlak menekankan keutuhan

dan keterpaduan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku atau lebih menekankan

pembentukan ranah efektif dan psikomotorik yang dilandasi oleh ranah kognitif.

e. Tujuan mata pelajaran akhidah dan akhlak adalah untuk membentuk peserta

didik beriman dna bertaqwa pada Allah SWT, dan memiliki akhlak mulia.

Tujuan inilah yang sebenarnya merupakan misi utama diutusnya Nabi

Muhammad SAW. Pendidikan akidah dan akhlak merupakan jiwa pendidikan

Agama Islam. Dengan demikian membentuk akhlak yang mulia sesungguhnya

merupakan tujuan pendidikan. Sejalan dengan tujuan ini maka semua mata

pelajaran atau bidang studi yang diajarkan kepada peserta didik haruslah

mengandung pendidikan akhlak dan setiap guru mengemban misi membangunan

akhlak atau tingkah laku peserta didiknya 25

Struktur mata pelajaran Akhidah akhlak dalam rumpun Pendidikan Agama

Islam dapat dilihat pada gambar berikut 26

25 Departemen Agama ;2004 hlm 2

26

Departemen Agama ;2004 hlm 3

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

26

Gambar 1

Struktur Rumpun Mata Pelajaran PAI

Gambar 2

Struktur Mata Pelajaran Aqidah dan Akhlaq

4. Metode Pembelajaran

Pengertian Metode Pembelajaran

ISLAM

AL QUR’AN DAN HADITS

Aqidah

Syari’ah

Akhlaq

Ibadah

Muamalah

SISTEM KEHIDUPAN

1. Politik

2. Ekonomi

3. Sosial

4. Keluarga

5. Budaya

6. ptek (Saintek)

7. Orkes

8. Lingkungan hidup

9. Hankam

10. dan seterusnya SEJARAH

AQIDAH

AKHLAQ

1. Iman kepada Allah

2. Iman kepada malaikat Allah

3. Iman kepada kitab-kitab Allah

4. Iman kepada rasul-rasul Allah

5. Iman kepada hari akhir

6. Iman kepada qadla dan qadar

1. Akhlaq kepada Allah

2. Akhlaq kepada diri sendiri

3. Akhlaq kepada sesame

4. Akhlaq kepada lingkungan

Mahmudah

Mazmumah

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

27

Metode secara singkat dikatakan sebagai cara mencapai tujuan. Purwadaminta

dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan bahwa metode adalah cara kerja

yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan

tertentu 27

Metode merupakan cara, teknik yang digunakan guru dalam menyampaikan

pelajaran. Metode bisa menyangkut pendekatan dan strategi yang digunakan untuk

menyampaikan materi yang mendukung tujuan pengajaran serta mampu memobilisasi

anak didik. 28

Metode mengajar adalah suatu cara / jalan yang harus dilalui didalam mengajar.

Mengajar itu sendiri menurut Ign. S. Ulih Bukit Karo-karo adalah menyampaikan

bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima,

menguasai dan mengembangkannya29

.

Sedangkan pengajaran atau pembelajaran merupakan sarana untuk

memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan perilaku individu

melalui proses mengalami suatu yang diciptakan dalam rancangan proses

pembelajaran.30

1. Macam-macam Metode Pembelajaran

Dalam prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan atau penggunaan

metode mengajar adalah :

a. Merangsang dan memotivasi anak untuk belajar.

b. Mempermudah daya tangkap anak.

c. Memberi peluang anak untuk melakukan praktek atau latihan

d. Dapat dilaksanakan oleh guru atau guru mempunyai kemampuan

menggunakan metode tersebut.

e. Sesuai dengan kondisi atau suasana lingkungan tempat belajar.

f. Sesuai dengan taraf perkembangan materi atau karakteristik anak

27 Purwadarminto Kamus Umum Bahasa Indonesia

28

Lilik Sriyanti,Psikologi Pendidikan,(Salatiga:Percetakan Arya 2003), hlm 16

29

Slameto, , Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,(Jakarta :PT.Rineka

Cipta,2003) , hlm 65

30

Udin Saparudin : 2007 ,hlm 4

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

28

g. Mempermudah penyampaian materi dan penggunaan media. Mempermudah

tercapainya tujuan pengajaran31

5. Metode Sosiodrama

Pengertian Metode Sosiodrama

Sosiodrama berasal dari kata : sosio dan drama. Sosio berarti sosial yaitu

masyarakat, dan drama berarti mempertunjukkan, mempertontonkan atau

memperlihatkan. Sosial atau masyarakat terdiri dari manusia yang satu sama lain

terjalin hubungan yang dikatakan hubungan sosial. Drama dalam pengertian luas

adalah mempertunjukkan atau mempertontonkan keadaan atau peristiwa-

peristiwa yang dialami orang, sifat dan tingkah laku orang. 32

Metode sosiodrama ialah cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada

anak didik untuk melakukan kegiatan memainkan peranan tertentu yang terdapat

dalam kehidupan masyarakat (kehidupan sosial). 33

Menurut Zakiah Paradjat

metode sosiodrama adalah juga semacam drama atau sandiwara akan tetapi tidak

dipersiapkan naskahnya lebih dahulu, tapi dilaksanakan seperti sandiwara

dipanggung tujuan :

a. Agar anak didik mendapatkan keterampilan sosial sehingga diharapkan

nantinya tidak canggung menghadapi sosial dalam kehidupan sehari-hari.

b. Menghilangkan perasaan-perasaan malu dan rendah diri yang tidak pada

tempatnya, maka ia dilatih melalui temannya sendiri untuk berani berperan

dalam sesuatu hal. Hal ini disebabkan karena memang ada anak didik yang

disuruh ke depan kelas saja tidak berani apalagi berbuat sesuatu seperti

bicara didepan orang dan sebagainya.

c. Mendidik dan mengembangkan kemampuan untuk mengemukakan pendapat

didepan teman sendiri atau orang lain.

31 Lilik Sriyanti, ,Psikologi Pendidikan,(Salatiga:Percetakan Arya 2003) hlm 16

32

Mansyur : 1997 ,hlm 154

33

Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta:PT Rineka Cipta , 2000) ,hlm

200

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

29

d. Membiasakan diri untuk sanggup menerima dan menghargai pendapat orang

lain. 34

Terkadang banyak peristiwa psikologis atau social yang sukar dijelaskan

dengan kata-kata tetapi perlu didramatisasikan. Dalam hal ini perlu digunakan

metode sosiodrama yaitu siswa dapat mendramatisasikan tingkah laku, atau ungkapan

gerak-gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antar manusia.Teknik ini dalam

proses belajar mengajar memiliki tujuan agar siswa dapat memahami perasaan orang

lain, dapat tepo seliro, dan toleransi. Kita mengetahui sering terjadinya perselisihan

dalam pergaulan hidup antar kita, dapat disebabkan karena salah paham. Maka

dengan sosiodrama mereka dapat menghayati peranan apa yang dimainkan, mampu

menempatkan diri dalam situasi orang lain yang dikehendaki guru.35

Sosiodrama sebagai suatu metode mengajar hendaknya memenuhi tiga persyaratan

utama (menurut Prof. Dr. S. Nasution) :

a. Kelas harus mempunyai perhatian terhadap masalah yang dikemukan. ini berarti

bahwa suatu persoalan hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan

anak-anak baik minat maupun kemampuan murid.

b. Para pelaku harus mempunyai gambaran yang jelas tentang masalah yang

dihadapi.

c. Sosiodrama hendaknya dipandang sebagai alat pelajaran dan bukan hanya sebagai

alat hiburan. Kerana itu dalam sosiodrama tidak terbatas apada mendramatisasikan

tetapi anak-anak supaya menanggapi, menilai atau memberikan kritik-kritik. 36

Langkah-langkah menggunakan metode sosiodrama :

Dalam melaksanakan teknik sosiodrama ini agar berhasil dengan efektif, maka

perlu mempertimbangkan langkah-langkahnya adalah :

a. Guru harus menerangkan kepada siswa, untuk memperkenalkan teknik ini, bahwa

dengan jalan sosiodrama siswa diharapkan dapat memecahkan masalah hubungan

sosial yang aktual ada di masyarakat, maka kemudian guru menunjukkan beberapa

34 Zakiah Daradjat, Metodik K(husus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,1984),

hlm ,301

35

Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 1998) , hlm 90

36

Englosworo, Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran(Bina Aksara,1984) , hlm59

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

30

siswa yang akan berperan, masing-masing akan mencari pemecahan masalah

sesuai dengan perannya. dan siswa yang lain jadi penonton dengan tugas-tugas

tertentu pula.

b. Guru harus mmemilih masalah yang urgen, sehingga menarik minat belajar anak.

Ia mampu menjelaskan dengan menarik, sehingga siswa terangsang untuk

berusaha memecahkan masalah itu.

c. Agar siswa memahami peristiwanya, maka guru harus bisa menceritakan sambil

untuk mengatur adegan yang pertama.

d. Bila ada kesediaan sukarela dari siswa untuk berperan, harap ditanggapi tetapi

guru harus mempertimbangkan apakah ia tepat untuk perannya itu. bila tidak

ditunjuk saja yang memiliki kemampuan dan pengetahuan serta pengalaman

seperti yang diperankan itu. 37

Kelebihan Metode Sosiodrama

Metode sosiodrama mempunyai kelebihan-kelebihan antara lain ialah :

a. Murid melatih dirinya untuk melatih, memahami dan mengingat isi bahan yang

akan didramakan. sebagai pemain harus memahami, menghayati isi cerita secara

keseluruhan, terutama untuk materi yang harus diperankannya. dengan demikian

daya ingatan murid harus tajam dan tahan lama.

b. Murid akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main drama para

pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang

tersedia.

c. Bakat yang terdapat pada murid dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan

muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah. Jika seni drama mereka dibina

dengan baik kemungkinan besar mereka akan menjadi pemain yang baik kelak.

d. Kerja sama antar pemain dapat ditumbuhkan dan bina dengan sebaik-baiknya.

e. Murid memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggungjawab

dengan sesamanya.

e. Bahasa lisan murid dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami

orang lain.

37 Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 1998) , hlm 91

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

31

Kelemahan Metode Sosiodrama

Metode sosiodrama mempunyai kelemahan-kelemahan antara lain :

a. Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang aktif.

b. Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman isi

bahan pelajaran maupun pada pelaksaaan pertunjukan.

c. Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempatnya bermain sempit.

C. Hipotesisi Tindakan

Hipotesis tindakan merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap

permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Suatu penelitian diperlukan suatu

prediksi mengenai jawaban terhadap pertanyaan penelitian yang dirumuskan dalam

bentuk hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis tindakan yaitu

melalui metode Sosiodrama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI

Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang mata pelajaran Akidah Akhlk pokok

bahasan akhlak terpuji.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

32

BAB III

MET0DE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah merupakan

penelitian tindakan kelas (classroom action research). PTK sendiri memiliki tujuan

untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu

pembelajaran, meningkatkan profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akademik

di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dan siswa yang sedang

belajar.

Definisi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diambil dari pendapat beberapa

tokoh yang berkompeten dalam penelitian. Hal itu perlu dilakukan agar pemahaman

tentang PTK tidak menyimpang. Banyak tokoh yang telah memberikan definisi PTK,

salah satunya dikemukakan Hopkins yang dikutip oleh Kumandar menyatakan bahwa

PTK adalah penelitian yang dilakukan untuk membantu seseorang dalam situasi

darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dalam

kerangka etika yang disepakati bersama.1 PTK juga diartikan sebagai suatu penelitian

yang dilakukan secara reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru

yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai tindakan

di dalam kelas 2.

Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus setiap siklus terdiri dari empat

langkah yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.3 Keempat

langkah tersebut dilakukan secara berurutan dan saling terkait. Pada setiap siklusnya

masing-masing siklus juga memiliki keterkaitan yang jelas. Siklus kedua merupakan

kelanjutan dari siklus pertama. Untuk lebih jelasnya hubungan masing-masing siklus

dan tahapannya dapat dilihat pada model berikut.4

1 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi

Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 46.

2 Sabyantoro, Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: CV. Widya Karya, 2009), hlm. 10.

3 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar: 153.

4 Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 16.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

33

Gb. 3 Model PTK

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti melakukan suatu tindakan, yang

secara khusus diamati secara terus menerus. Hasil pengamatan dilihat kekurangan

dan kelebihannya, kemudian diadakannya pengubahan terkontrol sampai pada upaya

maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V MI Muhammadiyah Progowati

Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Madrasah ini terdiri dari 11 ruang yaitu 6

ruang kelas, 1 ruang kantor, 1 ruang guru, 1 ruang computer, 1 ruang perpustakaan

dan 1 ruang lagi adalah mushola. Madrasah ini memiliki 135 siswa yang terdiri dari

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus I

Pengamatan

Perencanaan

Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Refleksi

?

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

34

70 siswa putri dan 65 siswa putra. Sedangkan tenaga pengajarnya berjumlah 10 orang

yang terdiri dari 8 orang guru perempuan dan 2 orang guru laki-laki.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2011 sampai dengan 27 April

2011. Pada tanggal 30 Maret 2011 melihat daftar nilai kelas V. Kegiatan

pembelajaran siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 April 2011 jam pelajaran 4 dan 5.

Kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 April 2011 jam

pelajaran 4 dan 5.

Siswa kelas V MI Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang yang

menjadi subyek penelitian ini berjumlah 24 orang terdiri dari 14 anak laki-laki dan 10

anak perempuan.

C. Pelaksana dan Kolaborator

Yang melaksanakan pembelajaran adalah guru kelas V Rubiyanto (Peneliti),

sedangkan sebagai kolaborator adalah Khusni Famela, S. Pd I

D. Rancangan Penelitian

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari beberapa tahap. Secara

rinci digambarkan sebagai berikut :

1. Diskripsi Pra Siklus

Peneliti mencari hasil belajar peserta didik dari daftar nilai yang ada di

madrasah. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan keberhasilan

pembelajaran pada, pra siklus, siklus 1 dan siklus II.

Pelaksanaan pra siklus ini dilakukan pada hari Rabu, 30 Maret 2011 yaitu

peneliti melihat dan mengambil nilai yang ada pada daftar nilai harian siswa semester

II kelas V MI Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang tahun ajaran

2010/2011.

Dalam pra siklus ini pembelajaran Akidah Akhlak yang dilakukan guru masih

menggunakan metode pembelajaran yang konvensional, yaitu belum menggunakan

metode sosiodrama.

1. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I

Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 April 2011, dengan

pokok bahasan hidup bertetangga dan bermasyarakat.Tahapan dan langkah-langkah

yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

35

a. Tahap Perencanaan

Dalam tahapan perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut :

1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan pengamatan berdasarkan evaluasi

terhadap pembelajaran hidup bertetangga dan bermasyarakat yang selama

ini dilakukan, yang menunjukkan kelemahan dan kurangnya penguasaan

materi dalam belajar.

2) Penentuan fokus permasalahan, dan mengkaji teori untuk memilih solusi

bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.

3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok

bahasan, dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini

dilaksanakan.

4) Penyiapan sarana pembelajaran untuk melakukan sosiodrama pada materi

hidup bertetangga dan bermasyarakat.

b. Tahap Pelaksanaan.

Dalam pelaksanaan penelitian peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun

proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan.

Dalam pelaksanaan penelitian peneliti menerapkan metode pembelajaran sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yaitu menggunakan metode

sosiodrama. Pokok bahasan yang diajarkan adalah hidup bertetangga dan

bermasyarakat, langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi :

1. Guru menyuruh siswa untuk menyimak pelajaran dan selajutnya guru menjelaskan

dan memberikan pertanyaan terhadap siswa tentang hidup bertetangga dan

bermasyarakat.

2. Guru menyuruh beberapa siswa untuk memerankan sebuah drama di depan kelas

tentang hidup bertetangga dan bermasyarakat.

3. Melaksanakan tes tertulis tentang hidup bertetangga dan bermayarakat. Adapun

soal hidup bertetangga dan bermasyarakat adalah sebagaimana terlampir.

4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan metode dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

36

5. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes tertulis, dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang

dilakukan.

c. Tahap Observasi

Pengamatan atau observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar

mengajar. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan prestasi belajar

Akidah Akhlak dengan metode Sosiodrama pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang tahun pelajaran 2010/2011, dan

pokok bahasannya adalah hidup bertetangga dan bermasyarakat maka observasi

difokuskan pada tingkah laku hidup bertetangga dan bermasyarakat.

Untuk melakukan observasi terhadap situasi saat pembelajaran, peneliti

meminta bantuan kolaboran untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga

didapatkan data yang valid.

d. Tahap refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian, yaitu hasil

pengamatan situasi proses belajar mengajar, dan hasil perbandingan atau peningkatan

nilai tes tertulis.

Berdasarkan hasil pengamatan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus

pertama, diperoleh informasi sebagai berikut :

a. Ketika peneliti mensosiodramakan tentang hidup bertetangga

danbermasyarakatadab kebanyakan siswa tidak memperhatikan dan berbicara

pada temannya.

b. Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung.

c. Sebagian besar siswa belum tahu bagaimana hidup bertetangga dan

bermasyarakat.

d. Ketika ditanya tentang materi hidup bertetangga dan bermasyarakat banyak yang

belum faham.

e. Guru kurang maksimal dalam memotivasi dan dalam menyampaikan tujuan

pembelajaran.

f. Guru kurang maksimal dalam pengelolaan waktu.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

37

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I ini masih terdapat

kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.

Dan hal-hal yang harus direvisi pada siklus kedua adalah sebagai berikut :

1. Mengubah cara mengajar dari klasikal menjadi kelompok, kemudian meminta

setiap kelompok mensosiodramakan di depan kelas.

2. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat

langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

3. Guru perlu mengelola waktu secara baik dengan menambahkan informasi-

informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan.

Diskripsi Pelaksanaan Siklus II

Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 April 2011,

dengan pokok bahasan hidup bertetangga dan bermasyarakat.

Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut :

1) Refleksi kedua, yaitu peneliti melakukan pengamatan berdasarkan evalusi

terhadap pembelajaran hidup bertetangga dan bermasyarakat pada siklus

pertama yang masih ada kelemahan atau kekurangan.

2) Penentuan fokus permasalahan, dan mengkaji kelemahan atau kekurangan

pembelajaran pada siklus pertama.

3) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan

dan instrumen pengumpulan data selama penelitian ini dilaksanakan.

4) Menyiapkan perangkat/ sarana pembelajaran untuk melaksanakan sosiodrama

dalam hidup bertetangga dan bermasyarakat.

b. Tahap Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penelitian peneliti menerapkan metode pembelajaran,

sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran (RPP) yaitu menggunakan metode

sosiodrama. Pokok bahasan yang diajarkan adalah hidup bertetangga dan

bermasyarakat, adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

38

dengan memperhatikan revisi pada siklus 1,sehingga kesalahan atau kekurangan pada

siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.

Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi :

1. Guru menyuruh siswa untuk menyimak pelajaran dan selajutnya guru

menjelaskan memberikan penjelasan dan memberikan pertanyaan terhadap siswa

tentang hidup bertetangga dan bermasyarakat.

2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memerankan sebuah drama di

depan kelas tentang hidup bertetangga dan bermasyarakat.

3. Melakukan tes tertulis hidup bertetangga dan bermasyarakat. Adapun soal tes

tertulis hidup bertetangga dan bermasyarakat sebagaimana terlampir.

4. Melaksanakn pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam rencana

perbaikan pembelajaran yaitu membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

5. Guru memberi informasi-informasi tentang materi pembelajaran.

6. Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi soal tes tertulis, , dengan tujuan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang

dilakukan pada siklus 2.

c. Tahap Observasi

Pengamatan atau observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar

mengajar. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan prestasi belajar

Akidah Akhlak dengan metode Sosiodrama pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang tahun pelajaran 2010/2011, dan

pokok bahasannya adalah hidup bertetangga dan bermasyarakat maka observasi

difokuskan pada tingkah laku hidup ber tetangga dan bermasyarakat.

Untuk melakukan observasi terhadap situasi saat pembelajaran, peneliti meminta

bantuan kolaboran untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data

yang valid.

d. Tahap refleksi

Pada siklus ini dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan

metode sosiodrama menunjukkan adanya kemajuan dibanding dengan siklus I, siswa

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

39

lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan motivasi belajarnya meningkat,

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah :

a. Dokumentasi

Berguna untuk melihat nilai mata pelajaran Akidah Akhlak sebelum penerapan

penelitian tindakan kelas, sehingga dapat membandingkan penguasaan materi

siswa sebelum pelaksanaan tindakan dan setelah diberi tindakan.,

Dokumentasi itu berupa nilai mata pelajaran Akidah Akhlak sebelum penerapan

penelitian tindakan kelas dari mulai pra siklus, siklus I, dan siklus II.

Dokumentasi nilai tersebut berguna untuk mengetahui sejauhmana peningkatan

prestasi belajar siswa tentang hidup bertetangga dari mulai pra siklus, siklus I, dan

siklus II.

b. Lembar observasi

Lembar observasi adalah lembar pengamatan yang harus diisi oleh observer.

Lembar observasi berisi tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran.

F. Teknik Analisis Data

1. Menghitung Rata-rata

Data yang telah diperoleh melalui tes kemudian dianalisis dengan menghitung rata-

rata nilai siswa.Untuk menghitung rata-rata digunakan rumus5

Ket :

X = Rata-rata nilai siswa

∑X = Jumlah seluruh siswa

N = Jumlah peserta didik

5 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), hlm. 67

X = ∑x

N

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

40

2. Menghitung Ketuntasan Belajar Klasikal

Ketuntasan Belajar Klasikal dapat ditentukan dengan menggunakan analisis

deskriptif prosentase dengan perhitungan sebagai berikut :

Ketuntasan belajar klasikal = ∑ Peserta didik yang tuntas x 100 %

∑ Seluruh peserta didik

G. Indikator Keberhasilan

Penggunaan metode sosiodrama dalam pembelajaran Akidah Akhlak pokok

bahasan akhlak terpuji kelas V MI Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang

dikatakan berhasil jika dalam evaluasi diperoleh rata-rata kelas mencapai 65.0 dan

ketuntasan klasikalnya mencapai 70 %.

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Prasiklus

Prasiklus adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan sebelum penelitian.

Pembelajaran tersebut dilakukan dengan perencanaan dan pelaksanaan seperti biasa.

Hal ini ditujukan untuk memberikan gambaran hasil pelaksanaan pembelajaran yang

dilaksanakan sebelum penelitian. Hasil pembelajaran pada Pra Siklus dijadikan

sebagai pembanding hasil pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II.

Deskripsi Pelaksanaan Tindakan PraSiklus

Pembelajaran di kelas masih dilaksanakan dengan menggunakan metode

yang konvensional yaitu hanya metode ceramah saja belum memadukan dengan

metode sosiodrama sehingga pembelajaran masih terpusat pada guru. Adapun

deskripsi pembelajaran prasiklus adalah sebagai berikut:

Pembelajaran dimulai dengan mengulang materi pelajaran yang telah lalu

dilanjutkan penyampaian judul materi yang akan dipelajari, setelah itu guru

membacakan materi yang ada dengan diberi penjelasan secukupnya.Kemudian guru

memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika tidak ada yang bertanya guru

langsung melanjutkan penjelasannya. Kondisi tersebut berjalan hingga akhir

pembelajaran.

a. Analisis Pelaksanaan Tindakan PraSiklus

Pelaksanaan kegiatan Pra Siklus dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30

Maret 2010. Adapun hasil observasi dan hasil tes pada pembelajaran tersebut

adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Lembar Observasi Pra Siklus

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

42

No

Aspek yang

diamati

Kemunculan

Komentar/catatan pengamat

ya Tidak

1. Keaktifan bertanya

V Sebagian ada yang bertanya

2. Menjawab

pertanyaan

V

Sebagian ada yang mampu

menjawab pertanyaan

3. Mengemukakan

pendapat

V

Siswa masih malu dalam

mengemukakan pendapat

Tabel 2

Prosentase Observasi pada Pra Siklus

No Aspek yang diamati Frekuensi Prosentase

1 Keaktifan bertanya 2 8,33 %

2 Menjawab pertanyaan 3 12,5 %

3 Mengemukakan pendapat 0 0%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa keaktifan anak dalam

proses belajar mengajar masih rendah baik dalam keaktifan bertanya,

menjawab pertanyaan maupun dalam mengemukakan pendapat.

Tabel 3

Hasil tes pra siklus

No Nama KKM Nilai Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1 Alex Romadhon 65 50 V

2 Aldan Nur Ihsanudin 60 V

3 Hani Nur Faizah 52 V

4 Sri Astina 50 V

5 Nurul Alfian 55 V

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

43

6 Rohmad Taufik 60 V

7 Nur Aliyah 62 V

8 M.Khoirul Muna 62 V

9 Aldi Saiful Munif 55 V

10 Satrio Adi Prabowo 70 V

11 Dewi Kinanti 60 V

12 Nur Izatul M. 65 V

13 M.Ridwan Fatoni 70 V

14 Suprptiningsih 60 V

15 M.Nur Fatah 50 V

16 M.Jidan Narizki 40 V

17 Dzakiya Silkha Uyun 80 V

18 Rimanisa Fatimah 70 V

19 Indri Andreyani 50 V

20 Aqsa Dinda P 65 V

21 Rahayu M 50 V

22 M.Nur Setiyawan 65 V

23 Nia Fandira 55 V

24 Nurul Hanafi 52 V

Jumlah 1408 7 17

Ketuntasan Klasikal 29,16%

Rata-rata 58

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pada pembelajaran

Pra Siklus hanya 58. Sedangkan ketuntasan klasikalnya 29,16% .Kemudian anak

yang memperoleh nilai mencapai KKM juga sedikit yaitu ada 7 anak. Hal ini

menunjukkan bahwa prestasi yang diraih pada pembelajaran tersebut masih

sangat rendah.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

44

2. Siklus I

Pelaksanaan Siklus I dilakukan oleh peneliti sebagai guru dan kolaborator

yaitu Khusni Famela,S Pd I. Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 13 April

2010 dengan menggunakan rancangan yang sudah ada. Beberapa kegiatan yang

dilakukan sebelum melaksanakan tindakan diantaranya membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran, soal beserta kunci jawabannya, media pembelajaran dan

lembar observasi.

Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 April 2011, dengan

pokok bahasan hidup bertetangga dan bermasyarakat.Tahapan dan langkah-langkah

yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

a.Tahap Perencanaan

Dalam tahapan perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut :

1. Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan pengamatan dan

evaluasi terhadap pembelajaran hidup bertetangga dan bermasyarakat yang selama

ini dilakukan, yang menunjukkan kurang aktifnya anak dan kelemahan dalam

penguasaan materi pelajaran.

2. Penentuan fokus permasalahan, dan mengkaji teori untuk memilih solusi bagi

permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan,

dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan.

4. Penyiapan sarana pembelajaran untuk melakukan sosiodrama pada materi hidup

bertetangga dan bermasyarakat.

b. Tahap Pelaksanaan.

Dalam pelaksanaan penelitian peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun

proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan.

Dalam pelaksanaan penelitian peneliti menerapkan metode pembelajaran sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yaitu menggunakan metode

sosiodrama. Pokok bahasan yang diajarkan adalah hidup bertetangga dan

bermasyarakat, langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi :

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

45

1. Guru menyuruh siswa untuk menyimak pelajaran dan selajutnya guru menjelaskan

dan memberikan pertanyaan terhadap siswa tentang hidup bertetangga dan

bermasyarakat.

2. Guru menyuruh beberapa siswa untuk memerankan sebuah drama di depan kelas

tentang hidup bertetangga dan bermasyarakat.

3. Guru memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya berkaitan dengan materi

pembelajaran.

4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan metode dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

5. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes tertulis, dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang

dilakukan.

c. Tahap Observasi

Pengamatan atau observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar

mengajar. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan keaktifan dan

prestasi belajar Akidah Akhlak dengan metode Sosiodrama pada siswa kelas V

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang tahun pelajaran

2010/2011, dan pokok bahasannya adalah hidup bertetangga dan bermasyarakat maka

observasi difokuskan pada tingkah laku hidup bertetangga dan bermasyarakat.

Untuk melakukan observasi terhadap situasi saat pembelajaran, peneliti meminta

bantuan kolaboran untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data

yang valid.

d. Tahap refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian, yaitu hasil

pengamatan situasi proses belajar mengajar, dan hasil perbandingan atau peningkatan

nilai tes tertulis.

Berdasarkan hasil pengamatan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus

pertama, diperoleh informasi sebagai berikut :

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

46

1. Ketika peneliti mensosiodramakan tentang hidup bertetangga dan bermasyarakat

kebanyakan siswa tidak memperhatikan dan berbicara pada temannya.

2. Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung.

3. Sebagian besar siswa belum tahu bagaimana hidup bertetangga dan

bermasyarakat.

4. Ketika ditanya tentang materi hidup bertetangga dan bermasyarakat anak masih

banyak yang diam.

5. Guru kurang maksimal dalam memotivasi dan dalam menyampaikan tujuan

pembelajaran.

6. Guru kurang maksimal dalam pengelolaan waktu.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I ini masih terdapat

kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.

Dan hal-hal yang harus direvisi pada siklus kedua adalah sebagai berikut :

1. Mengubah cara mengajar dari klasikal menjadi kelompok, kemudian meminta

setiap kelompok mensosiodramakan di depan kelas.

2. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat

langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

3 Guru perlu mengelola waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi

yang dirasa perlu dan memberi catatan.

Analisis Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Setelah dilakukan tindakan pada Siklus I maka diperoleh beberapa data

yang diantaranya adalah :

No

Aspek yang

diamati

Kemunculan

Komentar/catatan pengamat ya Tidak

1.

Keaktifan

bertanya

V

Ada beberapa anak yang mau

bertanya

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

47

2.

Menjawab

pertanyaan

V

Ada beberapa anak yang mampu

menjawab dengan tepat

3.

Mengemukakan

pendapat

V

Ada beberapa anak berani dalam

mengemukakan pendapat

Tabel 4

Lembar Observasi Siklus I

No Aspek yang diamati Frekuensi Prosentase

1 Keaktifan bertanya 6 25 %

2 Menjawab pertanyaan 8 33 %

3 Mengemukakan pendapat 5 20,83 %

Tabel 5

Prosentase Observasi pada Siklus II

Berdasarkan tabel pengamatan tersebut maka keaktifan anak mulai meningkat

yaitu keaktifan bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengemukakan pendapat. Pada

pra siklus keaktifan bertanya 8,33 % meningkat menjadi 25 %, menjawab pertanyaan

12,5 % menjadi 33 % dan mengemukaan pendapat dari 0 % menjadi 20,83 %.

No Nama KKM Nilai Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1 Alex Romadhon 65 50 V

2 Aldan Nur Ihsanudin 66 V

3 Hani Nur Faizah 53 V

4 Sri Astina 56 V

5 Nurul Alfian 58 V

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

48

6 Rohmad Taufik 65 V

7 Nur Aliyah 65 V

8 M.Khoirul Muna 65 V

9 Aldi Saiful Munif 57 V

10 Satrio Adi Prabowo 75 V

11 Dewi Kinanti 65 V

12 Nur Izatul M. 68 V

13 M.Ridwan Fatoni 75 V

14 Suprptiningsih 66 V

15 M.Nur Fatah 55 V

16 M.Jidan Narizki 40 V

17 Dzakiya Silkha U. 82 V

18 Rimanisa Fatimah 75 V

19 Indri Andreyani 55 V

20 Aqsa Dinda P 70 V

21 Rahayu M 51 V

22 M.Nur Setiyawan 67 V

23 Nia Fandira 65 V

24 Nurul Hanafi 56 V

Jumlah 1500 14 10

Rata-rata 62.5

Ketuntasan Klasikal 58,33%

Tabel 6

Hasil Nilai Tes Siklus I:

Dengan memperhatikan data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

prestasi belajar siswa pada Siklus I sudah lebih meningkat dibandingkan dengan hasil

pada Pra Siklus. Hal itu dapat dilihat dari meningkatnya rata-rata nilai siswa menjadi

62,5 sedangkan ketuntasan klasikalnya meningkat menjadi 58,33%. Meskipun hasil

belajar pada Siklus I sudah meningkat akan tetapi hasil tersebut belum memenuhi

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

49

target yang ditentukan. Hal itu disebabkan oleh beberapa kelemahan dalam

pelaksanaan pembelajaran seperti kurang maksimalnya tindakan yang dilaksanakan

sesuai dengan RPP yang ada, untuk itu perlu dilaksanakan perbaikan pada tindakan

selanjutnya.

1) Data Hasil Observasi dari Kolaborator

Hasil pengamatan dari kolaborator sangat bermanfaat untuk menambah

informasi yang nantinya dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk

melaksanakan tindakan sesudah Siklus I. Setelah melakukan pengamatan dengan

sungguh-sungguh maka kolaborator menyimpulkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran pada Siklus I masih banyak kekurangan seperti kurangnya motivasi

dari guru sehingga banyak siswa yang malas memperhatikan. Kemudian masih

banyak siswa yang belum aktif dalam pembelajaran. Dengan memperhatikan

kekurangan tersebut maka kolaborator memberikan saran untuk memperbaiki

kegiatan pembelajaran pada Siklus II.

Dengan memperhatikan data-data tersebut peneliti beserta kolaborator

melakukan evaluasi bersama-sama sebagai refleksi untuk menentukan langkah-

langkah dan perbaikan pada siklus berikutnya yang akan diterapkan pada Siklus

II. Ada beberapa hambatan dan kekurangan yang terjadi pada Siklus I seperti :

a) Pelaksanaan tindakan pembelajaran belum sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) seperti kurang tepatnya tindakan dengan

alokasi waktunya.

b) Masih banyak siswa yang belum mengikuti intruksi guru karena belum jelas.

c) Banyak siswa yang masih malas-malasan untuk mengikuti pembelajaran.

Adapun rencana pemecahan dari beberapa kekurangan tersebut diantaranya

adalah :

a) Meninjau kembali RPP untuk disesuaikan dengan kondisi yang ada.

b) Guru perlu menentukan instruksi yang singkat, jelas dan terarah agar para

siswa mudah memahami dan menjalaninya.

c) Siswa diberikan motivasi yang cukup agar semangat belajarnya bertambah

sehingga siswa-siswa menjadi lebih aktif.

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

50

3. Siklus II

Siklus II merupakan kelanjutan dan perbaikan Siklus I waktu pelaksanaannya

adalah hari Rabu tanggal 27 April 201124 pada jam pelajaran ke 3 dan 4. Adapun

pelaksanaan Siklus II sama dengan siklus sebelumnya yaitu guru sebagai peneliti dan

dibantu oleh kolabolator

Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 April 2011,

dengan pokok bahasan hidup bertetangga dan bermasyarakat.

Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut

a. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut :

1. Refleksi kedua, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan pengamatan

dan evalusi terhadap pembelajaran hidup bertetangga dan bermasyarakat pada

siklus pertama yang masih ada kelemahan atau kekurangan.

2. Penentuan fokus permasalahan, dan mengkaji kelemahan atau kekurangan

pembelajaran pada siklus pertama.

3. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok

bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian ini dilaksanakan.

4. Penyiapan perangkat/sarana pembelajaran untuk melaksanakan sosiodrama

dalam hidup bertetangga dan bermasyarakat.

b Tahap Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penelitian peneliti menerapkan metode pembelajaran,

sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran (RPP) yaitu menggunakan metode

sosiodrama. Pokok bahasan yang diajarkan adalah hidup bertetangga dan

bermasyarakat, adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran

dengan memperhatikan revisi pada siklus 1,sehingga kesalahan atau kekurangan pada

siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.

Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi :

1. Guru menyuruh siswa untuk menyimak pelajaran dan selajutnya guru

menjelaskan memberikan penjelasan dan memberikan pertanyaan

terhadap siswa tentang hidup bertetangga dan bermasyarakat.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

51

2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memerankan sebuah drama di

depan kelas tentang hidup bertetangga dan bermasyakat.

3. Guru member kesempatan kepada anak untuk bertanya.

4. Melaksanakn pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam rencana

perbaikan pembelajaran yaitu membagi siswa menjadi beberapa

kelompok.

5. Guru memberi informasi-informasi tentang materi pembelajaran.

6. Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi soal tes tertulis, , dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang

dilakukan pada siklus 2.

c. Tahap Oservasi

Pengamatan atau observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar

mengajar. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan keaktifan anak dan

prestasi belajar Akidah Akhlak dengan metode Sosiodrama pada siswa kelas V

Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Progowati Mungkid Magelang tahun pelajaran

2010/2011, dan pokok bahasannya adalah hidup bertetangga dan bermasyarakat maka

observasi difokuskan pada tingkah laku kepada tetangga dan masyarakat.

Untuk melakukan observasi terhadap situasi saat pembelajaran, peneliti

meminta bantuan kolaboran untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga

didapatkan data yang valid.

d. Tahap refleksi

Pada siklus ini dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan

metode sosiodrama menunjukkan adanya kemajuan dibanding dengan siklus I, siswa

lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan motivasi belajarnya meningkat,

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

No

Aspek yang

diamati

Kemunculan

Komentar/catatan pengamat ya Tidak

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

52

1.

Keaktifan

bertanya

V Sebagian anak mau bertanya

2.

Menjawab

pertanyaan

V

Sebagian anak mampu

menjawab dengan tepat

3.

Mengemukakan

pendapat

V

Banyak anak berani dalam

mengemukakan pendapat

Tabel 7

Lembar Observasi Siklus II

No Aspek yang diamati Frekuensi Prosentase

1 Keaktifan bertanya 17 70,83 %

2 Menjawab pertanyaan 20 83,33 %

3 Mengemukakan pendapat 15 62,5 %

Tabel 8

Prosentase Observasi pada Siklus II

Berdasarkan tabel pengamatan tersebut maka keaktifan anak mulai

meningkat yaitu keaktifan bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengemukakan

pendapat. Pada siklus I keaktifan bertanya 25 % pada siklus II meningkat menjadi

70,83 %, menjawab pertanyaan pada siklus I 33 % pada siklus II menjadi 83,33 %

dan mengemukaan pendapat pada siklus I 20,83 % pada siklus II menjadi 62,5 %.

No Nama KKM Nilai Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1 Alex Romadhon 65 60

V

2 Aldan Nur Ihsanudin 70 V

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

53

3 Hani Nur Faizah 70 V

4 Sri Astina 55

V

5 Nurul Alfian 65 V

6 Rohmad Taufik 70 V

7 Nur Aliyah 75 V

8 M.Khoirul Muna 70 V

9 Aldi Saiful Munif 75 V

10 Satrio Adi Prabowo 90 V

11 Dewi Kinanti 67 V

12 Nur Izatul M. 70 V

13 M.Ridwan Fatoni 80 V

14 Suprptiningsih 80 V

15 M.Nur Fatah 58 V

16 M.Jidan Narizki 55

V

17 Dzakiya Silkha U. 90 V

18 Rimanisa Fatimah 85 V

19 Indri Andreyani 75 V

20 Aqsa Dinda P 80 V

21 Rahayu M 70 V

22 M.Nur Setiyawan 70 V

23 Nia Fandira 67 V

24 Nurul Hanafi 65 V

Jumlah 1712 20 4

Rata-rata 71,3

Ketuntasan Klasikal 83,33%

Tabel 9

Hasil Nilai Tes Siklus II

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari tabel diatas adalah meningkatnya

prestasi belajar siswa yang melampaui hasil pembelajaran pada tindakan pra siklus

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

54

dan siklus I. hal itu dapat diamati dari meningkatnya rata-rata siswa menjadi 71,3

sedangkan ketuntasan klasikalnya juga meningkat menjadi 83,33%.

1. Hasil Observasi oleh Kolabolator

Sesuai dengan rencana yang telah ditentukan bahwa pada tindakan siklus II juga

diamati oleh kolabolator. Dari pengamatan yang dilakukan diperoleh keterangan

bahwa pembelajaran pada siklus II jauh lebih baik dibanding siklus I. hal itu

dicerminkan dengan beberapa hal seperti kesesuaian tindakan dengan RPP yang ada,

disamping itu kondisi siswa jauh lebih meningkat partisipasinya dalam pembelajaran.

Pada pembelajaran siklus II siswa sudah melaksanakan instruksi sesuai dengan

petunjuk dan arahan guru

Analisis Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Melihat dari proses serta perencanaan dan tindakan yang dilakukan pada siklus II

ini dapat disimpulkan bahwa siklus II jauh lebih baik dibanding siklus sebelumnya.

Hal ini dapat dilihat dari bentuk RPP, gambaran pelaksanaan tindakan,keaktifan

siswa, dan daftar nilai siswa serta data dari observasi kolaborator. Dengan tindakan

yang lebih baik tersebut maka wajar jika hasilnyapun juga lebih baik dari pada siklus

sebelumnya. Hal ini tentunya perlu dijadikan sebagai acuan dan pertimbangan untuk

pelaksanaan setiap pembelajaran agar dilakukan dengan baik.

Beberapa aspek yang menyebabkan siklus II jauh lebih baik dibanding siklus

sebelumnya diantaranya adalah, pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP

yang ada, guru memberikan pemahaman strategi yang akan digunakan, siswa sudah

lebih terbiasa dengan strategi karena pernah dilaksanakan, guru memberikan banyak

variasi sehingga tidak membosankan dan siswa tidak takut lagi untuk berpendapat

dan bertanya. Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan siklus II adalah

bahwa penggunaan strategi yang baik harus diimbangi dengan perencanaan dan

pelaksanaan yang baik sehingga hasil pembelajaran atau prestasi belajar siswa dapat

meningkat secara maksimal.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

55

No. Uraian Hasil Pra Siklus, Siklus I, dan II

1. Nilai rata-rata tes tertulis 58 62,5 71,3

2. Jumlah siswa yang tuntas belajar 7 14 20

3. Prosentase ketuntasan belajar 29,16% 58,33% 83,33%

Tabel 10

Rekapitulasi Hasil Tes pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Dari tabel hasil tes tersebut dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode

sosiodrama diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa meningkat. Dari nilai rata-

rata 58 naik menjadi 62,5 kemudian meningkat menjadi 71,3. Dan ketuntasan

belajarpun meningkat dari 29,16% menjadi 58,33% atau dari 7 siswa yang tuntas

belajarnya menjadi 14 siswa yang tuntas belajar dari 24 siswa. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas, karena

siswa yang memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan hanya sebesar 58% dan

pada siklus II dari tabel diatas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah

71,3 dan ketuntasan belajar mencapai 83,33% atau ada 20 siswa dari 24 siswa sudah

tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar

secara klasikal telah mengalami peningkatan dari siklus I. Adanya peningkatan ini

karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu

diadakan tes tertulis sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi

untuk belajar dengan sungguh-sungguh.

B. Pembahasan.

1. Ketuntasan belajar siswa.

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Akidah

Akhlak dengan metode Sosiodrama memiliki dampak positif dalam meningkatkan

keaktifan dan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin

meningkatnya partisipasi dan pemahaman siswa terhadap materi yang

disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari pra siklus, siklus I, dan

siklus II).

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

56

2. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan

langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode

sosiodrama dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul

diantaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan

konsep, menjelaskan materi yang sulit, memberi umpan balik/evaluasi/tanya

jawab dimana prosentase untuk aktivitas diatas cukup besar.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

57

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penerapan metode sosiodrama dalam pembelajaran Akidah Akhlak dapat

meningkatkan keaktifan pada siswa kelas V MI Muhammadiyah Progowati

Mungkid Kabupaten Magelang. Dibuktikan dengan adanya peningkatan

prosentasi dalam setiap siklusnya yaitu dari keaktifan anak dalam menjawab

pertanyaan maupun dalam mengemukakan pendapat.

2. Melalui metode sosiodrama dalam pembelajaran akidah akhlak dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI Muhammadiyah Progowati

Mungkid Magelang dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata dan

ketuntasan belajar dalam setiap siklusnya.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya, agar

pembelajaran Akidah Akhlak lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang

optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut :

1. Untuk melaksanakan model pembelajaran dengan menggunakan metode

sosiodrama memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus

mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan

pembelajaran denggan metode sosiodrama dalam proses pembelajaran

sehingga diperoleh sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih

sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walau dalam

taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan

baru, memperoleh ketrampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu

memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar

diperoleh hasil yang lebih baik.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

58

C. Penutup

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmad dan hidayah dan inatah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini . Peneliti sangat sadar bahwa

dalam penulisan ini masih sangat jauh dari sempurna, karena memang

keterbatasan dari peneliti Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun

sangat diharapkan demi perbaikan masa yang akan dating.

Harapan penulis semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya. Amin.

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006

Azis Wahab, Abdul, Metode dan Model-model Mengajar, Bandung: CV.

Alfabeta, 2007

Daradjat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi

Aksara,1985

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: Balai

Pustaka,2005

Djamarah,Syaiful Bahri,Strategi Belajar Mengajar,Jakarta: PT. Rineka

Cipta,2006

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Yayasan

Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, 1985

Engkoswara, Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran,Jakarta: Bina Aksara, 1984

Hamalik, Oemar,Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001

Ilyas, Yunahar, Kuliah Akhlak, Pustaka Pelajar, 2007

Nasution,Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara,2000

Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

1985

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 1990

Rustiyah NK. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,1998

Slamto,Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2003

Sriyanti, Lilik, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV. Rajawali, 1984

Syah,Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya,2008

Usman, Moh. Uzer,

Upaya Optimalisasi Kegiatan Mengajar, Bandung: PT. Rosdakarya, 2007

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

LAMPIRAN I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PADA SIKLUS I

Nama Sekolah : MI Muhammadiyah Progowati

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas / Semester : V / II

Standar Kompetensi : 6. Membiasakan akhlak terpuji

Kompetensi Dasar : 6.2.Membiasakan akhlak yang baik dalam hidup

bertetangga dan bermasyarakat.

Indikator : 1. Menunjukkan pengertian akhlak dalam hidup

bertetangga dan bermasyarakat.

2. Menyebutkan keuntungan berakhlak baik dalam

hidup bertetangga dan bermasyarakat.

3. Menyebutkan dampak negatif tidak berakhlak baik

dalam hidup bertetangga dan bermasyarakat.

4. Menunjukkan contoh akhlak yang baik dalam hidup

bertetangga dan bermasyarakat.

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mengikuti pelajaran siswa dapat:

1. Menjelaskan pengertian hidup bertetangga.

2. Menyebutkan keuntungan berakhlak baik dalam hidup bertetangga dan

bermasyarakat.

3. Menyebutkan dampak negatif tidak berakhlak dalam hidup bertetangga dan

bermasyarakat.

4. Menunjukkan contoh akhlak yang baik dalam hidup bertetannga.

B. MATERI PEMBELAJARAN

Pengertian dan contoh hidup bertetangga dan bermasyarakat.

C. METODE PEMBELAJARAN

Ceramah, sosiodrama, penugasan.

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan awal

a. Memberi salam dan berdoa

b. Bertanya kepada siswa sekitar hidup bertetangga dan bermasyarakat.

c. Mengarahkan siswa agar menyimak penjelasan guru.

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan materi pelajaran.

b. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok masing-masing terdiri

dari 5atau 6 siswa.

c. Masing-masing kelompok mendiskusikan materi untuk disosiodramakan.

d. Guru menunjuk salah satu kelompok untuk mensosiodramakan sikap dan

cara menghormati, menghargai, menyayangi dan saling tolong menolong

terhadap tetangga dalam kehidupan sehari-hari.

e. Guru bersama murid menyimpulkan hasil dari yang disosiodramakan.

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa mengerjakan tugas dari guru

b. Siswa bersama-sama membaca hamdalah

c. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

E. SUMBER BELAJAR

1. Buku pelajaran Aqidah Akhlak kelas V

2. LKS

F. PENILAIAN

Teknik Penilaian : tes tertulis

Bentuk instrument : jawaban singkat

Mengetahui Magelang,13April 2011

Kepala MI Guru Kelas V

SUHARTI, S. Ag. RUBIYANTO NIP:195908101985012001 NIM : 093111239

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PADA SIKLUS II

Nama Sekolah : MI Muhammadiyah Progowati

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas / Semester : V / II

Standar Kompetensi : 6. Membiasakan akhlak terpuji

Kompetensi Dasar : 6.2.Membiasakan akhlak yang baik dalam hidup

bertetangga dan bermasyarakat.

Indikator : 1. Menunjukkan pengertian akhlak dalam hidup

bertetangga dan bermasyarakat.

2. Menyebutkan keuntungan berakhlak baik dalam

hidup bertetangga dan bermasyarakat.

3. Menyebutkan dampak negatif tidak berakhlak baik

dalam hidup bertetangga dan bermasyarakat.

4. Menunjukkan contoh akhlak yang baik dalam hidup

bertetangga dan bermasyarakat.

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai mengikuti pelajaran siswa dapat:

a. Menjelaskan pengertian hidup bertetangga.

b. Menyebutkan keuntungan berakhlak baik dalam hidup bertetangga dan

bermasyarakat.

c. Menyebutkan dampak negatif tidak berakhlak dalam hidup bertetangga dan

bermasyarakat.

d. Menunjukkan contoh akhlak yang baik dalam hidup bertetannga.

B. MATERI PEMBELAJARAN

Pengertian dan contoh hidup bertetangga dan bermasyarakat.

C. METODE PEMBELAJARAN

Ceramah, sosiodrama, penugasan.

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

a. Kegiatan awal

1. Memberi salam dan berdoa

2. Bertanya kepada siswa sekitar hidup bertetangga dan bermasyarakat.

3. Mengarahkan siswa agar menyimak penjelasan guru.

b. Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan materi pelajaran.

2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok masing-masing terdiri

dari 5atau 6 siswa.

3. Masing-masing kelompok mendiskusikan materi untuk disosiodramakan.

4. Guru menunjuk salah satu kelompok untuk mensosiodramakan sikap dan

cara menghormati, menghargai, menyayangi dan saling tolong menolong

terhadap tetangga dalam kehidupan sehari-hari.

5. Guru bersama murid menyimpulkan hasil dari yang disosiodramakan.

c. Kegiatan Akhir

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

1. Siswa mengerjakan tugas dari guru

2. Siswa bersama-sama membaca hamdalah

3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

E. SUMBER BELAJAR

a. Buku pelajaran Aqidah Akhlak kelas V

b. LKS

F. PENILAIAN

Teknik Penilaian : tes tertulis

Bentuk instrument : jawaban singkat

Mengetahui Magelang,27 April 2011

Kepala MI Guru Kelas V

SUHARTI, S. Ag. RUBIYANTO NIP:195908101985012001 NIM : 093111239

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

Keluarga Bapak Sulaiman

Keluarga Bapak Sulaiman adalah keluarga yang hidup rukun. Bapak Sulaiman

mempunyai istri namanya Ibu Maryam. Mereka dikaruniai 2 putra , yang pertama

bernama Yusuf sekarang duduk di kelas V Madrasah Ibtidaiyah sedangkan yang

kedua seorang puteri namanya Zulfa Ia duduk di kelas II. Mereka semua sedang

berkumpul di ruang tamu.

Bp. Sulaiman : “Darimana kamu tadi Yusuf ?”

Yusuf : “Dari rumahnya Bapak Hartono”.

Bp. Sulaiman : “Dari menengok puteranya Bapak Hartono namanya Hanif , Ia

temanku sekolah sudah tiga hari tidak masuk sekolah”.

Ibu Maryam : “Sakit apa temanmu itu ?”.

Yusuf : “Demam, panas badannya tinggi”.

Ibu Maryam : “Sudah dibawa ke dokter belum?”.

Yusuf : “Sudah, bu . Tetapi sekarang sudah berkurang sakitnya daripada

kemarin.

Ibu Maryam :”Semoga cepat sembuh”.

Tak berapa lama adiknya Yusuf, yaitu Zulfa masuk ke kamar dan menyalakan

televise dengan suara yang keras.

Bp. Sulaiman : “Jangan keras-keras suaranya, tetangga kita ada yang sakit!”.

Yusuf berlari masuk ke kamar adiknya dan mengecilkan suaranya.

Zulfa : “Ya tidak kedengaran kak?”. (Zulfa mengeraskan lagi suaranya)

Bp.Sulaiman :“Kalau ada tetangga kita yang sedang sakit itu tidak baik

bilamengidupkan televisi dengan suara yang keras”.

Ibu Maryam : “Kalau tetangga kita sedang sakit itu jangan bersenang-senang . coba

kalau keluarga kita yang sakit , bagaimana ?

Zulfa : “ya , tapi tetangga itu apa ti bu ?

Ibu Maryam : “Tetangga itu orang-orang yang tinggal di sekitar rumah”ita”

Bp.Sulaiman : “Karena sekarang hari ahad kamu semua libur sekarang bagi-bagi

tugas . Zulfa menyapu rumah sedangkan yusuf menyapu dan

membersihkan halaman”

Zulfa danyusuf : “Ya , Pak .

Yusuf : “Bapak mau kemana ?

Bp.Sulaiman : “Bapak mau membantu memperbaiki rumah Pak Rudi .

Yusuf : “Pak Rudi tidak pernah membantu terhadap tetangga , kok di

bantu.

Bp.sulaiman : “Yang namanya tetangga , harus saling tolong menolong, kita

tidak bisa hidup sendiri pasti membutuhkan orang lain

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

Ibu Maryam : “Walaupun Pa Rudi tidak pernah ikut membantu tetangga , kita

harus membantu . Perbuatan jelek tidak usah dibalas dengan

kejelekan

Bp.sulaiman : “Orang yang berbuat jelek atau jahat kepada kita jangan kita

musuhi kita harus memaafkan itu lebih baik .

Ibu Maryam : “Sudah pak , saya mau berangkat ke rumah Bu Salamah ikut

membantu mempersiapkan hajatan menikahkan putrinya .

Bp.sulaiman : “Ya sudah. Saya juga mau berangkat . selamat bekerja ya nak .

Yusuf dan Zulfa : “ya Pak.

A . Jawalah pertanyaan di bawah ini berdasarkan dialog di atas !

1.Orang-orang yang tinggal di sekitar rumah kita disebut…

2.karena ada tetangga yang sedang sakit maka seharusnya Zulfa dalam menyalakan

TV dan menghidupkannya jangan...

3.Pak Rudi tidak pernah … terhadap tetangga

4.Apabila ada teman kita yang sakit seharusnya kita…

5.Bila ada teman kita yang berbuat salah kepada kita harus…

6.Zulfa membunyikan TV keras-keras adalah perbuatan yang …

7.Karena ada tetangga yang sedang memperbaiki rumah Bp.Sulaiman…

8.Apa yang di lakukan Zulfa di dalam kamar…

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !

1.Apa yang dimaksud dengan tetangga ?

2.Bagaimanakah sikap Yusuf setelah melihat temannya tidak masuk sekolah selama 3

hari ?

3.Apa yang dilakukan oleh Bp.Sulaiman terhadap tetangganya ?

4.Bagaimana sikap kita terhadap orang yangmelakukan kesalahan terhadap kita

Kunci Jawaban

A

1. Tetangga

2. Keras-keras.

3. Membantu.

4. Menengok/menjenguk.

5. Dimaafkan.

6. Tidak baik.

7. Membantu.

8. Menghidupkan tv.

B

1. Orang-orang yang tinggal di sekitar rumah kita.

2. Menengok/menjenguknya.

3. Membantu memperbaiki rumah.

4. Kita harus memaafkannya.

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/128/jtptiain-gdl... · pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan ... mencari jalan

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Rubiyanto

2. Tempat & Tanggal Lahir : Magelang, 07 Juli 1968

3. NIM : 093111239

4. Alamat Rumah : Gundo RT 02/01 Progowati Mungkid

Magelang Jawa Tengah

5. HP : 087839548825

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Progowati Mungkid Magelang Lulus Tahun 1981

2. SMP Muhammadiyah Borobudur Magelang Lulus Tahun 1984

3. SPG Muhammadiyah Borobudur Magelang Lulus Tahun 1987

4. D II IAIN Walisongo Semarang Lulus Tahun 2001

5. S1 Mahasiswa IAIN Tahun Akademik 2011

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya

Semarang, 19 Mei 2011

Penulis,

Rubiyanto

NIM 093111239