upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas rendah melalui pembelajaran tematik

30
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS RENDAH MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK KARYA TULIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mengikuti Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah Periode Juli 2012 Oleh: GITO,A.Ma NIP 19791008 200701 1 006 GURU SEKOLAH DASAR NEGERI III SELOREJO UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN GIRIMARTO DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN WONOGIRI 2012 JABATAN/TUGAS POKOK DAN FUNGSI Nama : GITO,A.Ma NIP : 19791008 200701 1 006

Upload: rokhmat-setiawan

Post on 27-Dec-2015

100 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS RENDAH MELALUI

PEMBELAJARAN TEMATIK

KARYA TULIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mengikuti Ujian Kenaikan Pangkat

Penyesuaian Ijazah

Periode Juli 2012

Oleh:

GITO,A.Ma

NIP 19791008 200701 1 006

GURU SEKOLAH DASAR NEGERI III SELOREJO

UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN GIRIMARTO

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN WONOGIRI

2012

JABATAN/TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Nama                           : GITO,A.Ma

NIP                             : 19791008 200701 1 006

Pangkat/Golongan      : Pengatur Muda Tk. I / I I.b

Jabatan                                    : Guru Kelas III

Unit Kerja                   : Sekolah Dasar Negeri III Selorejo

Uraian Tugas               :

a. Menyiapkan dan Merencanakan Program Pengajaran

b.    Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran

Page 2: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

c.    Menyusun Program Evaluasi

d.   Melaksanakan Analisis Hasil Belajar

e.    Melaksanakan Program Perbaikan/Pengayaan

f.     Melaksanakan Bimbingan dan Penyuluhan

g.    Mengelola Keuangan Sekolah

h.    Melaksanakan Kegiatan Ekstra Kurikuler

Wonogiri, 2 Juni 2012

GITO,A.Ma

ABSTRAK

GITO,A.Ma.  NIP.197910082007011006. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas

Rendah Melalui Pembelajaran Tematik. Karya Tulis : Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian

Ijazah. Juli 2012.

Permasalahan dalam makalah ini adalah 1) apakah dengan penerapan pendekatan tematik

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan 2) apakah dengan penerapan pendekatan tematik

dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Makalah ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan tentang manfaat tema dalam pembelajaran

tematik. 2) mendeskripsikan karakteristik-karakteristik pembelajaran tematik. 3)

mendeskripsikan strategi pembelajaran tematik. 4) mendeskripsikan kekuatan pembelajaran

tematis. 5) mendeskripsikan langkah-langkah penyusunan strategi pembelajaran tematik. Dan

6) mendeskripsikan konsekuensi-konsekuensi  yang dihadapi dalam pembelajaran tematik.

Hasil dari deskripsi makalah ini dapat disimpulkan bahwa 1) dalam meningkatkan hasil

belajar siswa khususnya kelas rendah (kelas satu sampai dengan kelas tiga), penerapan

pendekatan pembelajaran tematik sangat tepat, karena pendekatan tematik lebih menekankan

pada keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar  secara aktif, sehingga siswa dapat

memperoleh pengalaman langsung dan terlatih. 2) dengan pembelajaran tematik anak akan

Page 3: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

memperoleh pengalaman belajar yang relevan, dan dapat menemukan sendiri berbagai

pengetahuan yang dipelajarinya sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhannya. 3)

pengalaman dan hasil belajar lebih tahan lama,karena diperoleh secara langsung dengan

suasana yang menyenangkan.  

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga penyusunan karya tulis ini dapat berjalan lancar. Karya tulis yang bertemakan

“Pembelajaran Tematik” dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas

Rendah Melalui Pembelajaran Tematik” diangkat dengan maksud untuk mengetahui sejauh

mana penerapan pembelajaran tematik terhadap peningkatan  hasil belajar siswa, sehingga

dapat digunakan bagi guru dan pelaku pendidikan lain dalam menerapkan metode

pembelajaran ini secara mantap.

Page 4: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

            Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1.      Bupati Wonogiri lewat Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri yang

telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti Ujian Kenaikan Pangkat

Penyesuaian Ijasah periode Juli 2012.

2.      Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri lewat Kepala Bagian Tata Usaha yang

telah memberikan informasi dan kesempatan tentang Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian

Ijasah periode Juli 2012.

3.      Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Girimarto beserta staf yang telah

memberikan kelengkapan administrasi.

4.      Kepala Sekolah dan rekan guru SDN III Selorejo yang telah memberikan semangat dan

motivasi.

5.      Semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan karya tulis ini.

Semoga semua pihak yang telah membantu selesainya pembuatan karya tulis ini senantiasa

mendapatkan limpahan rahmad dan barokah dari Allah SWT dan penulisan karya tulis ini

dapat berguna bagi penulis khususnya dan Guru Sekolah Dasar pada umumnya.

                                                                                    Wonogiri, Juni 2012.

                                                                                    Penulis

Page 5: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

DAFTAR ISI

                                                                                                                                                       

     Halaman         

HALAMAN JUDUL     ................................................................................................... i

JABATAN/TUPOKSI GURU......................................................................................... ii

ABSTRAK....................................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR...................................................................................................... v

DAFTAR ISI.................................................................................................................. vii

BAB I  PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1

B.     Lingkup Kajian...................................................................................................... 2

BAB II  GAMBARAN KEADAAN

A.    Keadaan Sekarang................................................................................................. 3

B.     Keadaan yang Diinginkan…................................................................................. 4

BAB III  PERMASALAHAN

A.    Identifikasi Masalah.............................................................................................. 6

B.     Perumusan Masalah............................................................................................... 7

BAB IV ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

A.    Analisis.................................................................................................................. 9

B.     Pemecahan Masalah............................................................................................. 11

BAB V PENUTUP

Page 6: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

A.    Kesimpulan.......................................................................................................... 20

B.     Saran.................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Didalam  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, untuk jenjang Sekolah Dasar pada bagian

stuktur kurikulum yang juga diisyaratkan pada standar isi dan standar kompetensi lulusan,

dijelaskan kegiatan pembelajaran kelas satu sampai dengan kelas tiga menggunakan

pendekatan tematik.

Tematik adalah suatu sistem penerapan dengan menggabungkan beberapa tema dari beberapa

pelajaran tertentu sehingga menjadi pembelajaran yang padu, efektif, menyenangkan dan

dapat berkesan bagi siswa sehingga pelajaran mampu bertahan lama didalam otak anak.

Peserta didik sekolah dasar kelas satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini. Pada

usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan tumbuh dan berkembang sangat luar

biasa. Pada umumnya tingkat perkembangan masih melihat segala sesuatu sebagai satu

keutuhan (holistik) serta mampu memahami hubungan antara konsep secara sederhana.

Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkret dan pengalaman yang

dialami secara langsung. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah dasar kelas satu

sampai dengan kelas tiga yang terpisah untuk setiap mata pelajaran, akan menyebabkan

kurang mengembangkan anak untuk berpikir holistik dan membuat kesulitan bagi siswa.

Selain itu, dengan pembelajaran yang terpisah, muncul permasalahan pada kelas rendah

(kelas satu sampai dengan kelas tiga), yaitu tingginya angka mengulang kelas dan putus

sekolah.

B.     Lingkup Kajian

Ruang lingkup pengembangan pembelajaran tematik meliputi seluruh mata pelajaran pada

kelas satu sampai dengan kelas tiga Sekolah Dasar, yaitu: Pendidikan Agama, Bahassa

Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu

Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Ketermpilan, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan

Page 7: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

BAB II

GAMBARAN KEADAAN

A.    Keadaan Sekarang

Saat ini pelaksanaan kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar kelas satu sampai dengan kelas

tiga untuk setiap mata pelajaran dilakukan secara terpisah, misalnya Matematika 2 jam

pelajaran, IPS 2 jam pelajaran, dan Bahasa Indonesia 2 jam pelajaran. Dalam pelaksanaannya

Page 8: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

kegiatan dilakukan secara murni mata pelajaran, yaitu hanya mempelajari standar kompetensi

dan kompetensi dasar yang berhubungan dengan mata pelajaran itu. Pembelajaran yang

menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurang mengembangkan anak

untuk berpikir holistik dan membuat kesulitan peserta didik. Melalui pengamatan bahwa pada

program KKG di gugus penulis, mayoritas guru kelas awal (kelas satu sampai dengan kelas

tiga) belum menerapkan pembelajaran tematik. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yaitu

latar belakang pendidikan pendidik yang bervariasi, lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya

di satuan pendidikan masing-masing pendidik

            Hal serupa juga diungkapan didalam majalah GENTA No.148/Tahun VII/05-19 Juni

2010 diutarakan bahwa melalui supervisi yang dilanjutkan pembinaan melalui wawancara

dengan guru kelas satu sampai dengan kelas tiga , mayoritas alasan belum melaksanakan

pembelajaran tematik, karena belum dipahami bagaimana melaksanakan pembelajaran

dengan pendekatan tematik. Melalui wawancara dengan kepala sekolah ditemukan, kepala

sekolah pun belum faham betul tentang pembelajaran tematik.

B.     Keadaan yang Diinginkan

Dengan pembelajaran tematik anak diharapkan dapat meginterprestasikan dirinya sehingga

mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Menurut Piaget (1950), bahwa setiap anak

memiliki cara tersendiri dalam mengiterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya

(teori perkembangan kognitif) anak dapat membangun pengetahuan melalui interaksi dengan

lingkunganya. Pada anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. Dalam

perkembangan berpikir, kecenderungan belajar anak usia Sekolah Dasar memiliki 3 ciri yaitu:

1.      Konkrit

Mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkret yakni yang dapat

dilihat, diraba, didengar, dibau, dan diotak-atik, dengan penekanan pada pemanfaatan

lingkungan sebagai sumber belajar.

2.      Integratif

Pada tahap usia Sekolah Dasar anak memandang suatu  yang dipelajari sebagai suatu

keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu.

3.      Hierarkis

Pada tahapan usia Sekolah Dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari

hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut,

maka perlu diperhatikan mengenal urutan logis, keterkaitan antarmateri, dan cakupan

keluasan, serta kedalaman materi.

Page 9: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

Belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan di dalam kepribadian yang berupa

kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah

laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman. Pembelajaran adalah proses

interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik.

Kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna, jika dilakukan dalam dalam lingkungan yang

nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar tidak sekedar menghafal

konsep/fakta, tetapi merupakan  kegiatan menghubungkan konsep- konsep untuk 

menghasilkan pemahaman yang   utuh. Agar terjadi belajar bermakna maka guru harus selalu

berusaha mengetahui dan menggali konsep-konsep yang telah dimiliki siswa sesuai dengan

tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar dan pembelajaran bermakna,

maka kegiatan pembelajaran bagi anak kelas awal Sekolah Dasar sebaiknya dilakukan

dengan pembelajaran tematik.  

BAB III

PERMASALAHAN

A.    Identifikasi Masalah

Pendidikan adalah keseluruhan yang terpadu dari  segenap komponen yang saling

berinteraksi dan melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dalam rangka membantu anak didik

agar menjadi manusia terdidik sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan harus

mencakup semua aspek yaitu kognitif, psikomotor, dan afektif, sementara ini pendidikan

yang telah berjalan lebih menekankan pada aspek kognitif saja. Guru merupakan kunci utama

dalam peningkatan mutu pendidikan dan berada pada posisi sentral dari setiap perubahan di

Page 10: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

bidang pendidikan. Di dalam kelas guru mempunyai tanggung jawab di dalam mengatur dan

menciptakan suasana yang mendorong proses pembelajaran yang berkualitas.

Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan mengadakan pembenahan dan perubahan

pendekatan dalam proses pembelajaran.

Dalam menyampaikan materi pelajaran kebanyakan masih menggunakan pola pembelajaran

konvensional dan kurang memperhatikan pemanfaatan media pembelajaran untuk

mengurangi tingkat verbalisme siswa. Hal ini disebabkan oleh beban kurikulum yang cukup

berat dan tuntutan untuk mencapai target kurikulum. Guru belum dapat menciptakan suasana

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Guru kurang menyadari akan

tingkat perkembangan anak didik. Siswa kurang memiliki motivasi dalam belajar dan bosan

karena proses pembelajaran yang cenderung monoton dan kurang variatif. Guru kurang

kreatif dalam memilih/menentukan pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran

tematik sebenarnya ditekankan untuk diterapkan pada pembelajaran di kelas bawah (kelas

satu sampai dengan kelas tiga), namun mayoritas guru belum melaksanakannya. Hal

teersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu latar belakang pendidikan masing-masing

pendidik yang berbeda-beda, lingkungan sekolah maupun kurangnya penguasaan pendidik

dalam mempersipkan dan melaksanakan pembelajaran tematik.

Berdasarkan uraian tersebut dapat diidentifikasi hal-hal sebagai berikut:

Guru belum memahami pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan

anak.

Guru belum bisa menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan.

Guru kurang mampu memanfaatkan sarana dan prasarana untuk dapat mencapai hasil belajar

yang maksimal.

Guru kurang mampu menciptakan pembelajaran yang menarik dan bermakna.

Guru kurang mampu memilih metode pembelajaran yang sesuai dalam kegiatan belajar

mengajar.

B.     Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah dengan penerapan pendekatan tematik dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

Apakah dengan penerapan pendekatan tematik dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

kegiatan belajar mengajar?

Page 11: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

BAB IV

ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

A.    Analisa Masalah

Sebagai seorang pendidik, profesionalisme seorang guru bukanlah pada kemampuannya

mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi lebih pada kemampuannya untuk melaksanakan

pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswanya. Menurut Degeng (1998) daya tarik

suatu mata pelajaran/pembelajaran ditentukan oleh dua hal, pertama oleh mata pelajaran itu

sendiri, dan kedua oleh cara mengajar guru. Oleh karena itu tugas profesional seorang guru

adalah menjadikan pelajaran yang sebelumnya tidak menarik menjadikannya menarik, yang

Page 12: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

dirasakan sulit menjadi mudah, yang tadinya tak berarti menjadi bermakna. Jika kondisi

tersebut dapat dilaksanakan guru yaitu siswa secara suka rela untuk mempelajari lebih lanjut

karena adanya kebutuhan dan belajar bukan sekedar kewajiban, maka guru sebagai pengajar

dapat dikatakan berhasil. Namun untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah karena

dibutuhkan pendidikan, keahlian, dan sikap khusus serta pengakuan dari masyarakat. Untuk

mencapai keberhasilan dalam pembelajaran itu guru harus berusaha untuk menciptakan

suasana belajar yang tidak membosankan. Guru harus kreatif, menarik, dan menciptakan

pembelajaran yang bermakna. Guru harus pandai-pandai menerapkan berbagai metode untuk

mencapai keberhasilan dalam mengajar sehingga konsep yang dipelajarinya akan dipahami

secara baik dan tidak mudah dilupakan.belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami

langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya

mendengarkan orang atau penjelasan guru. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak,

karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka

pembelajaran bagi anak kelas awal Sekolah Dasar sebaiknya dilakukan dengan pembelajaran

tematik.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk

mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan penngalaman bermakna

kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok

pembicaraan (Poerwadarminta, 19830). Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak

keuntungan, diantaranya sebagai berikut:

1.      Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu

2.     Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi

dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama.

3.     Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.

4.     Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik denganmengaitkan mata pelajaran

lain dengan pengalaman pribadi siswa.

5.     Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan

dalam konteks tema yang jelas.

6.     Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk

mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata

pelajaran lain.

7.     Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat

dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat

digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan,atau pengayaan.                  

Page 13: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

B.     Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan terutama dalam

pembelajaran khususnya siswa kelas bawah (kelas satu sampai dengan kelas tiga), maka guru

harus dapat menciptakan situasi pembelajaran yang bersifat fleksibel, aktif, kreatif, efektif,

dan menyenangkan. Guru seharusnya dapat menciptakan pembelajaran yang lebih menarik

dan bermakna.

Penerapan pembelajaran tematik bagi siswa kelas satu sampai dengan kelas tiga memang

sangat tepat. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses

belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh

pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan

yang mereka pelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-

konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah

dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestal, termasuk Piaget

yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan

dan perkembangan anak.  Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep

belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Guru perlu mengemas atau merancang

pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman

belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur koseptual menjadikan proses pembelajaran

yang lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk

skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu,

dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa,

karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala sesuatu

sebagai satu keutuhan (holistik).

Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain:

1.     Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan anak usia

sekolah dasar.

2.     Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari

minat dan kebutuhan siswa.

3.     Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar

dapatbertahan lebih lama.

4.     Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.

5.     Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatik sesuai dengan permasalahan yang

sering ditemui siswa dalam lingkungannya.

Page 14: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

6.     Mengembangkan ketermpilan sosial siswa, seperti kerjasama, tolernsi, komunikasi, dan 

tanggap terhadap gagasan orang lain.

Didalam (http://www.google.co.id/search?q=pembelajaran+tematik) pelaksanaan 

pembelajaran tematik atau dengan memanfaatkan tema ini, akan memperoleh beberapa

manfaat yaitu:

1.      Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata

pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan

dihilangkan.

2.      Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi

pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir.

3.      Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses

dan materi yang tidak terpecah-pecah.

4.      Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin

baik dan meningkat.

Untuk memadukan  materi pelajaran dari beberapa mata pelajaran dibuatlah sebuah tema-

tema yang beperan sebagai berikut :

1.         Siswa mudah memusatkan perhatian satu tema atau topik tertentu.

2.         Siswa dapat mempelajari pengetahuan mengembangkan berbagai kompetensi mata

pelajaran dalam tema yang sama.

3.         Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan.

4.         Kompetensi berbahasa bisa dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata

pelajaran lain dan pengalaman pribadi.

5.         Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan konteks

tema yang jelas.

6.         Anak lebih bergairah belajar karena mereka bisa berkomunikasi dalam situasi yang

nyata, misalnya bertanya, bernyanyi, bercerita, menulis, deskripsi, menulis surat, dan

sebagainya untuk mengembangkan keterampilan berbahasa, sekaligus untuk mempelajari

mata pelajaran lain.

7.         Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu

dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali pertemuan. Waktu selebihnya

dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.

               Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran Sekolah Dasar kelas     satu

sampai dengan kelas tiga mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

Page 15: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

1.      Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), sesuai dengan pendekatan

belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subyek belajar, sedangkan

guru lebih banyak berpera sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudhan

kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

2.      Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences).

Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret)

sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

3.      Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas.

Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan

dengan kehidupan siswa.

4.      Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan kosep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu

proses pembelajaran. Sehingga siswa mmampu memahami konsep-konsep tersebut secara

utuh.

5.      Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar

dari satu mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan

keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.

6.      Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siiswa

Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan

minat dan kebutuhannya.

7.      Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

Siswa diberikan kesempatan  bermain untuk menerjemahkan pengalaman ke dalam

pengertian.

Strategi pembelajaran tematik antara lain :

1.         Bersahabat, menyenangkan, dan bermakna bagi anak.

Page 16: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

2.    Dalam menanamkan konsep atau pengetahuan dan keterampilan anak tidak harus di-drill,

tetapi ia belajar melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain

yang sudah dipahami. Bentuk pembelajaran ini dikenal dengan pembelajaran terpadu, dan

pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak.

Kekuatan Pembelajaran Tematis diantaranya adalah :

1.         Pengalaman dan kegiatan belajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan

kebutuhan anak.

2.         Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak.

3.         Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.

4.         Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yang

dihadapi, dan

5.         Menumbuhkan keterampilan sosial, bekerja sama, toleransi, komunikasi dan tanggap

terhadap gagasan orang lain.

Agar bisa melaksanakan pembelajaran tematik sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat

dibutuhkan suatu cara atau langkah-langkah dalam menyusun strategi pembelajarannya.

Langkah-langkah Penyusunan Strategi Pembelajaran Tematik terbut antara lain seorang guru

harus :

1.         Mempelajari Kurikulum

2.         Memahami Silabus

3.         Menentukan SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimal)

4.         Membuat jaring-jaring tema

5.    Menggabungkan  materi pelajaran dari beberapa mata pelajaran yang berkaitan.

6.    Membuat ringkasan materi dengan menggunakan kata-kata yang pendek dan mudah

dipahami anak serta memilih buku pedoman sebagai sumber belajar yang sesuai / relevan.

7.    Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sekaligus menentukan

metode/tehnik,serta sarana dan alat peraga pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

sehingga dapat berkesan bagi siswa

Dengan demikian dalam pembelajaran tematik ada beberapa konsekuensi yang harus

dihadapi. Konsekuensi-konsekuensi tersebut  antara lain:

1.      Konsekuensi bagi guru

Guru harus kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga

dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran

menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh

2.      Konsekuensi bagi siswa

Page 17: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

Siswa harus siap mengikuti pembelajaran yang dalam pelaksaannya dimungkinkan untuk

bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok  kecil ataupun klasikal. Siswa siap

mengikuti pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya: diskusi kelompok, penelitian

sederhana, dan penelitian sedarhana, dan pemecahan masalah.

3.      Konsekuensi  terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media

Memerlukan sarana dan prasarana belajar, memanfatkan berbagai sumber belajar,

mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi, dapat menggunakan buku

ajar yang sudah ada  atau buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang memuat

bahan ajar yang terintegrasi

4.      Konsekuensi terhadap pengaturan  ruangan

Ruang perlu ditata sesuai dengan tema, tidak harus duduk di kursi tetapidapat duduk di

karpet/tikar. Dinding kelas dimanfaatkan untuk memajang hasil karya siswa dan dapat

digunakan sebagai sumber belajar, alat, sarana dan sumber belajar dikelola agar dapat mudah

digunakan kembali.

5.      Konsekuensi terhaadap pemilihan metode

Pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode yang bervariasi misalnya percobaan,

tanya jawab, demonstrasi, bermain peran, bercakap-cakap.

Dari pemaparan diatas, jika diterapkan secara optimal akan meningkatkan keaktifan siswa

dalam kegiatan belajar mengajar. Jika kegiatan belajar mengajar aktif secara tidak langsung

akan meningkatkan hasil belajar siswa. Perlunya kegiatan belajar mengajar yang aktif akan

dapat membuat anak didik senang. Selain itu belajar aktif dapat mengoptimalkan kegiatan

belajar anak. Belajar aktif merupakan sebuah kesatuan sumber kumpulan strategi-strategi

pembelajaran yang komprehensif. Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta

didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam

waktu singkat membuat  mereka berpikir tentang materi pelajaran. Juga terdapat teknik-

teknik memimpin belajar bagi seluruh kelas, bagi kelompok kecil, merangsang diskusi dan

debat, mempraktikkan ketrampilan-ketrampilan, mendorong adanya pertanyaan-pertanyaan,

bahkan membuat peserta didik dapat saling mengajar satu sama lain ( Mel Silbermen, 2009 :  

27 ).

           

Page 18: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

          

           

BAB V

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Kesimpulan pada karya tulis ini adalah:

1.      Untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya kelas rendah (kelas satu sampai

dengan kelas tiga), penerapan pendekatan pembelajaran tematik sangat tepat, karena

pendekatan tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar

mengajar  secara aktif, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih.

2.      Dengan pembelajaran tematik anak akan memperoleh pengalaman belajar yang

relevan , dan dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya sesuai

dengan tingkat perkembangan dan kebutuhannya.

3.      Pengalaman dan hasil belajar lebih tahan lama,karena diperoleh secara langsung dengan

suasana yang menyenangkan.  

B.     Saran

Peningkatan  hasil belajar akan terwujud sejalan dengan upaya-upaya yang dilakukan guru.

Peningkatan hasil belajar akan meningkatkan mutu pendidikan, sampai dengan kelas 

pendidikan yang bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia yang handal, cerdas dan

berkepribadian kuat.  Oleh karena itu penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut:

Guru harus dapat melaksanakan tugas dan perannya dalam pendidikan secara maksimal.

Page 19: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Rendah Melalui Pembelajaran Tematik

Untuk dapat meningkatkan hasil belajar dan mutu pendidikan, pendidik harus berperan

sebagai tenaga profesional yang mampu : menciptakan suasana yang tidak membosankan,

menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, menarik, dan bermakna.

Penerapan pembelajaran tematik bagi pendidik, khususnya kelas rendah (kelas satu sampai

dengan kelas tiga).

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas

GENTA No. 148/Tahun VII/05-19 Juni 2010

http://www.google.co.id/search?q=pembelajaran+tematik diakses Kamis tanggal 28 Juni

2012 pukul 19.45

http://mgmpips.worpress.com/2008/04/08/karakterisitik-pembelajaran-tematik diakses Kamis

tanggal 28 Juni 2012 pukul 20.00

Mel Silbermen,2009.Active Learning (101 Strategi Pembelajaran aktif)....Penerjemah  Sarjuli

Et.al...Cetakan VI.Yogyakarta.INSAN MADANI.