unsur intrinsik kuli kontrak

10
XII 6

Upload: dea-syarafina

Post on 23-Sep-2015

1.200 views

Category:

Documents


173 download

DESCRIPTION

Unsur Intrinsik Kuli Kontrak

TRANSCRIPT

Menganalisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik

Menganalisis Unsur Intrinsik dan EkstrinsikCERPEN: KULI KONTRAK karya Mochtar LubisCecilia Okaresti /07 Claudia Lisani /08 Dea Syarafina P.W. / 09XII 6 X

UNSUR INTRINSIK

TemaKeadilanjxnklvjndlknflkjnvkjdnkvdfnvknfdkdf

LatarTempat Kamar kantor (kamar kerja)Ayah sedang duduk menulis di kamar kantornya Kamar tidur Dan kami anak-anak berkumpul di kamar tidur Ayah dan Ibu, mendengarkan cerita ibu sebelum kamidisuruh tidur Luar rumahSedang kami begitulah tiba-tiba terdengar ribut di luar rumah, dan kemudian terdengar opas penjaga rumah kami berteriak-teriak memanggil Ayah dari luar. BerandaKami semua terkejut. Ibu berhenti berbicara. Ayah terdengar bergegas membuka pintu kamar kantornya, dan terus ke beranda. Jalan sekitar rumahjkdmdnfkjnskdnf PenjaraEsoknya kami dengar bahwa kuli-kuli kontrak ini telah tertangkap semuanya dan telah dibawa ke penjara. HutanMereka tertangkap di dalam hutan tidak jauh dari onderneming. Pekarangan rumah sakit dan Kebun belakang rumah.masuk pekarangan rumah sakit yang berbatasan dengan kebun belakang rumah kami, memanjat pagar, meloncat ke dalam kebun. Pohon jeruk.dengan napas terengah-engah memanjat pohon jeruk, hingga sampai ke dahan di atasnya tempat aku dapat duduk dan melihat ke bawah,.... Gang dekat pekarangan belakang rumah penjaraKemudian, aku melihat Ayah keluar dari gang menuju pekarangan belakang penjara, disebelahnya kontrolir Belanda. Pekarangan belakang rumah penjaraKetiga kuli itu dibariskan dekat bangku-bangku kayu yang tersedia di tengah pekarangan belakang rumah penjara. DapurOpas Abdullah yang berada di dapur datang berlari ke belakang. Rumah sakitAku segera dibawa ke rumah sakit, dan setelah manteri rumah sakit menarik-narik tanganku yang rasanya menambah sakit sikuku saja.

Waktu Malam hariLampu-lampu di beranda dan di kamar depan telah dipadamkan. Zaman penjajahan BelandaKarena yang berkuasa Belanda! Belanda tidak pernah bisa kalah. Pagi hariEsok pagi kami mendengar dari Abdullah, opas penjaga rumah, bahwa ada lima orang kuli kontrak yang melarikan diri. Waktu pulang sekolah (jam 12)Ketika kami pulang sekolah pukul 12 siang, Ayah belum pulang kembali. Sekitar jam lima soreKetika dekat magrib, Ayah belum juga pulang, Ibu mulai cemas dan sebentar-sebentar dia ke depan melihat ke jalan. Pukul sembilan pagiDari Opas Abdullah, aku dengar mereka akan dilecut mulai pukul sembilan pagi. Suasana AkrabSungguh amat menakutkan dan mengasyikkan cerita Ibu, dan duduk disekelilingnya berlindung dalam selimut, enak ketakutan, amat menyenangkan benar. MenegangkanHatiku berdebar-debar, dan aku takut kembali meremas perutku. Akan tetapi, aku tidak hendak meninggalkan tempat persembunyianku.AlurMaju Alur yang disajikan dalam cerpen Kuli Kontrak merupakan alur maju yang dijelaskan secara runtun mulai dari perkenalan tokoh-penampilan masalah-konflik memuncak-klimaks-ketegangan menurun-penyelesaian. Dari alur yang runtun tersebut membuat pembaca dapat terhanyut dalam emosi yang dibuat oleh pengarang.Berikut ini merupakan rician tahapan peristiwanya: Pengenalan CeritaGambaran mengenai latar belakang keluarga dan pekerjaaan Ayah Pemunculan konflikSaat Abdullah, opas penjaga rumah memberi kabar pada Ayah bahwa ada lima orang kuli kontrak melarikan diri setelah menikam opzichter Belanda Konflik memuncakKuli kontrak tertangkap dan akan dihukum cambuk di pekarangan belakang penjara sebelum dibawa ke pengadilan. Tokoh Aku dilarang pergi kesana oleh orang tuanya namun ia berbohong kepada ibunya agar dapat pergi ke tempat itu KlimaksSaat hukuman dijatuhkan kepada kuli kontrak dan tokoh Aku menyaksikannya hingga terjatuh dari pohon karena takut PenyelesaianTokoh Aku dibawa ke rumah sakit karena tangannya terkilir setelah jatuh dari pohon dan ketahuan berbohong. Ayah meminta tokoh Aku agar tidak menjadi Pamong Praja sepertinya.

Sudut PandangOrang pertama pelaku utamajkflkhlkdsjfklsnkdnvkdsnbksdnv

PenokohanDramatisProses pemilihan tokoh dilakukan secara dramatis karena perwatakannya tidak ditulis secara rinci, tetapi pembaca menyimpulkan sendiri watak dari masing-masing tokoh. Berikut ini adalah rinciannya:1. Tokoh Utama Ayah Bijaksana, tegas, penyayangBukti: Esok hari pagi-pagi sampai pukul 10, Ayah larang anak-anak pergi ke kebun belakang. Tidak seorang juga yang boleh kesana. Ayah akan marah sekali pada siapa yang melanggar larangan ini. Ayah memgang tanganku, dan kemudian berkata dengan suara yang halus sekali, akan tetapi amat sungguh-sungguh, Jika engkau besar janganlah sekali-sekali engkau jadi pegawai negeri, jadi pamong praja! Mengerti? Ibu Penyayang, perhatianBukti: Watak penyayang tercermin dari setiap perkataan dan bahasa yang digunakan ibu pada anak-anaknya, seperti: saat bercerita dan menjawab pertanyaan Ibu tidak mengerti, sahut Ibu, Tapi jangan kamu tanya-tanya pada Ayah tentang ini. Dia sudah marah-marah saja sejak pulang dari onderneming.

AkuPenuh rasa ingin tahuBukti: Dari Opas Abdullah, aku dengar mereka akan dilecut mulai pukul sembilan pagi. Semakin dekat pukul sembilan, semakin resah dan gelisah rasa hatiku. Hasrat hatiku hendak melihat mereka dilecut bertambah besar.

2. Tokoh Sampingan Abdullah, opas penjaga rumah: Baik hati dan penolongPenjelasan: Opas Abdullah yang sedang berada di dapur datang berlari ke belakang, melihat aku berbaring di tanah, mengangkat aku, dan menggendong aku ke rumah.

Lima kuli kontrak NekadBukti: Tercermin dari sikap mereka melawan opzichter karena mereka tidak terima istrinya diganggu.

Amanat Dunia ini adil, pada akhirnya yang kita perbuat akan kembali lagi pada kita. Bila kita berbuat hal buruk, maka akan mendapatkan hukuman yang setimpal, begitupula yang sebaliknya Jangan membantah nasihat orangtua, karena sesungguhya mereka mempunyai tujuan yang baik untuk kalian.

GayaDalam cerpen tersebut Mochtar Lubis menggunakan kata-kata serapan yang tidak lazim dikarenakan cerpen tersebut terjadi masa penjajahan Belanda sehingga masih banyak digunakan bahasa melayu klasik seperti pada kalimat Dan beberapa kali aku dengar ibu bercakap-cakap dengan opas Abdullah.Disamping pilihan-pilihan kata dan majas yang dipilihnya menimbulkan kesan estetis serta menggunakan gaya penulisan informatif dan deskriptif untuk membangun karya tersebut menjadi menarik bagi pembaca. Berikut ini adalah contih pemilihan kata dan majas yang digunakan: Majas Metafora Kecut hatiku mendengar cerita Ibu. Majas Personifikasi .bunyi cemeti menerkam daging, dengan giginya yang tajam, ratusan ribu banyaknya. Dan kembali cemeti mendesing membelah udara dan menerkam melingkar punggung yang telah hancur memerah darah. Majas Hiperbola terdengarlah bunyinya membelah udara, mendenging tajam, melanggar daging manusia. dan dari mulutnya yang ternganga keluarlah jeritan yang belum pernah dijeritkan manusia. Jeritnya melengking tajam membelah udara udara, menusuk seluruh hatiku, membikin tubuhku menjadi lemah lunglai dan jerit mereka kesakitan membelah langit, melolong minta ampun. Majas Simile Tiga orang mandor penjaara mengayun tangan mereka kebelakang, cemeti panjang berlekuk ke udara seperti ular hitam yang menyambar.

Nada dan SuasanaNadaDalam cerpen ini, penulis seakan-akan menganggap cerpen ini sebagai kejadian di dunia nyata dan pernah dialaminya, sehingga alur dan latar dalam cerpen ini dapat menonjol serta tergambar dengan jelas.Suasana Pembaca dapat mewujudkan keinginan penulis yaitu ikut hanyut dalam cerita yang dituliskannya.

UNSUR eksTRINSIK

Latar Belakang Penuulis SosialMochtar Lubis adalah penulis angkatan 66. Pada masa itu penulis lebih banyak menulis tentang politik, keadilan, hidup yang menderita, masalah perekonomian, dan kritik sosial akan kesewenang-wenangan terhadap kaum lemah. Tak menutup kemungkinan pula beliau turut merasakan masa penjajahan Belanda. Oleh karena itu beliau dapat menggambarkan situasi sosial pada masa itu dengan baik.

BudayaBudaya yang digambarkan dalam cerpen tersebut adalah budaya pada masa penulis hidup. Contoh budaya pada masa itu adalah hukuman cambuk.

Ekonomi

Nilai-NilaiNilai Moral Tidak baik membantah apa yang telah dikatakan orang tua Sifat kaum pribumi yang ditindas oleh Belanda, baik itu rakyat biasa atau pegawai pemerintah Belanda, dimana mereka harus melihat anak bangsa sendiri dihukum dengan penikaman yang dilatari ketidakadilan pemerintah.Nilai Budaya

Nilai Sosial