unsur instrinsik dan ekstrinsik hikayat
TRANSCRIPT
MENGIDENTIFIKASI UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK HIKAYAT
SMAN 2 BOJONEGORO
NAMA KELOMPOK :
Lia Surya Parastika Nur Fais Khumaizah Sri Nur Atamungkas Ekklesia Sheny Fathia Rosyida Pebri Yoga Danang Kurniawan Pungki Septian Raden Rian G M. Agus Rozha
RESENSI NOVEL TUNJUNG BIRU
Novel ini menceritakan tentang sekelumit kisah keluarga,
persaudaraan dan perjuangan cinta yang ditulis dengan alur dan
bahasa yang sederhana. Novel yang dilatar belakangi kerajaan masa
lampau ini lebih menonjolkan kehidupan para keluarga kerajaan dan
kaum bangsawan yang masih memperhatikan kelas sosial, dan
dipengaruhi unsur Adat istiadat serta penuh dengan ragam Budaya
yang mempesona.
Novel ini mengisahkan tentang Munarsi, adik raja Mayanegara yang
harus bersedih hati karena ditinggal mati oleh tunangannya. Dan
pada akhirnya dia bertemu dengan Indra, seorang pemuda biasa
yang langsung jatuh cinta ketika pertama kali melihat sosok Munarsi.
Pemuda yang pandai berpuitis dan memberi Munarsi dengan sebutan
manis yaitu, Tunjung Biru, yang menjadi judul novel ini. Namun
perjalanan cinta Indra masih butuh pengorbanan dikarenakan status
keturunan dan status sosialnya. Kemudian ada juga kisah Maulana,
seorang dokter lulusan luar negeri yang terus berjuang menantikan
jawaban atas lamarannya kepada Asmara Dewi, putri dari raja
Mayanegara yang terus menggantung cintanya kepada Maulana
hanya dikarenakan adanya perbedaan bahasa dalam keseharian
masing-masing. Kemudian ada juga kisah cinta Narendra, putra dari
Raja Mayanegara, dimana tak ada satupun wanita yang tidak tertarik
begitu melihat ketampanannya apalagi kemampanannya sebagai
pangeran kerajaan kecuali Amirati, wanita yang dicintai oleh
Narendra. Dan dikarenakan cintanya yang tak terbalaskan, membuat
Narendra mengalami sakit keras selama berminggu-minggu.
Berbagai kisah yang dibangun dalam novel ini patut untuk dibaca karena tidak hanya menghadirkan masalah antar tokoh saja tetapi lebih dari itu ikut memaparkan suasana kerajaan, adat tata cara perkawinan para bangsawan dan berbagai seni pertunjukan yang digambarkan secara terperinci tanpa melupakan alur ceritanya sendiri. Jadi, novel ini bukan hanya memberikan hiburan bacaan semata tetapi juga ikut meperkenalkan kita kepada khasanah budaya bangsa kita pada masa lampau.
UNSUR INTRINSIKTema : Kisah Keluarga, Cinta dan Persaudaraan.Alur : MajuLatar :Tempat : - Istana Mayanegara
- Lebaksari - Tralaya - Laut Selatan - Mahakarta
- Pemondokan- Hutan
Waktu : Pagi, Siang, Sore, Malam.Suasana : Romantis, Mencekam, Membahagiakan,
Mengharukan, Berduka.
Tokoh dan Penokohan : Mayanegara : Tegas, Baik. Bupati Lebaksari : Baik, Bertanggung jawab. Narendra Nata : Dermawan, Ramah, Besar
Hati. Asmara Dewi : Rendah Hati, Ramah. Munarsi : Tegar, Baik, Ramah. Indra Cahya : Baik, Tidak Gampang Menyerah. Amirati : Penurut, Rendah Hati, Perhatian,
Ramah. Kumalasari : Bertanggung Jawab, Baik, Ramah. Maulana : Baik, Tidak Gampang Menyerah.
Amanat :
Jika ingin mendapatkan sesuatu bersungguh-sungguhlah,
jangan mudah menyerah, pasti akan mendapatkan hasil
yang memuaskan
Gaya Bahasa :
Sedikit susah di pahami karena bercampur dengan bahasa
lain.
Sudut Pandang :
Orang Ketiga Pelaku Utama (Serba Tahu)
UNSUR EKSTRINSIK
Nilai estetika :
Bahasa yang di pakai dalam keseharian tokoh lembut, memukau serta
di perkaya dengan unsur-unsur budaya.
Nilai moral:
Saling menghargai perbedaan kebudayaan.
Sopan terhadap yang lebih tua.
Maulana Sabar dalm menunggu jawaban lamaran dari asmara dewi.
Nilai sosial budaya :
Masih menggunakan upacara adat dalam pernikahan.
Nilai Religi :
Keluarga Bupati Lebaksari mendapat didikan agama yang mendalam.
BIOGRAFI PENGARANG
Arti purbani yang mempunyai nama lengkap bondoro raden ayu pratini
djajadiningrat , dilahirkan disolo 14 agustus 1902 , berpendidikan Eerste
Europeesche Lagere school. Kemudian mendapatkan pendididkan dibidang
kebudayaan dan sastra jawa dirumah,astana magkunegara, surakarta.
Setelah menikah dengan doctor raden hoesein djajadiningrat,9 januari 1921
pindah ke jakarta.
Seperti dijelaskan pada sampul belakang novel tunjung biru karya arti
purbani, karya karyanya adalah (1)widyawati (balai pustaka1949)yang
sampe sekarang mengalami empat kali cetak ulang,(2) hasta cerita (PT
pembangunan),(3) sepasar dansatu malam(balai pustaka 1971,1974,1974)
(4) ande ande lumut (balai pustaka yang sudah habis terjual ). Selain
menulis dia juga merancang perhiasan dari bahan bahan antik dijadikan
perhiasan modern.
TERIMAKASIH :D