b. indonesia - kd 7.1 unsur intrisik & ekstrinsik hikayat
TRANSCRIPT
Memahami Berbagai Hikayat ,Novel Indonesia & Novel Terjemahan
Standar Kompetensi : 7. Memahami berbagai hikayat ,Novel Indonesia dan Novel terjemahan Kompetensi Dasar : 7.1 Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik Hikayat Indikator Pembelajaran : 1. Dapat mengidentifikasi ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra lama 2. Menemukan unsur-unsur intrinsik hikayat 3. Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri
MATERI
A. Pengertian Hikayat Hikayat adalah kesusastraan lama yang berbentuk prosa
,yang menceritakan kehidupan raja ,agama,dan biografi. Hikayat biasanya disampaikan dahulunya untuk pelipur lara dan untuk semangat juang,atau sekedar untuk meramaikan acara pesta. Hikayat merupakan cerita pelipur lara yang sulit diterima akal tetapi memiliki pesan dan amanat bagi pembacanya.
B. Ciri – ciri Hikayat dan Sastra lama
1. Berisi kisah-kisah kehidupan lingkungan istana (istana sentris) 2. Banyaknya peristiwa yang berhubungan dengan nilai-nilai islam 3. Nama-nama tokoh dipengaruhi nama-nama arab 4. Ditemukan tokoh dengan karakter diluar bebas kewajaran
karakter manusia pada umumnya 5. Tidak ada pembagian bab atau judul 6. Juru bicara tidak pernah disebutkan secara eksplisit 7. Sulit membedakan peristiwa yang nyata dan peristiwa yang
imajinatif 8. Banyaknya menggunakan kosakata yang kini tidak lazim
digunakan dalam komunikasi sehari-hari 9. Sulit memahami jalan ceritanya 10.Sering bersifat anonim(tidak dikenal nama pengarangnya) 11.Sebagian besar berupa sastra lisan(disampaikan dari mulut ke
mulut)
12. Komunal (hasil sastra yang dianggap milik bersama) 13. Sifatnya statis (tidak mengalami perubahan atau perkembangan) 14. Tidak berangka tahun (tidak ada tahun pasti kapan cerita itu dibuat) Seringkali menggunakan pertanyaan yang berulang-ulang 15. Bersifat pralogis(tidak masuk akal yang mempunyai logika tersendiri dan fantastis ) 16. Banyaknya kosakata yang tidak lazim didengar
C. Unsur-Unsur Hikayat
1. Tema 2. Alur cerita 3. Tokoh atau penokohan 4. Latar 5. Amanat 6. Sudut pandang
1. Unsur Intrinsik adalah Unsur yang membangun hikayat dari dalam.
C. Unsur-Unsur Hikayat
Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Disini, perlu diingat bahwa tema dan topik berbeda dalam arti, walaupun cenderung sama secara harafiah. Tema dalam cerita tidak hanya satu, tapi terdapat tapi terdapat tema sampingan yang berfungsi melengkapi keutuhan cerita.
Alur adalah rangkaian cerita yang mengandung unsur sebab akibat.
Alur Konvensional (alur maju) Jika peristiwa yang disajikan dahulu selalu menjadi
penyabab munculnya peristiwa yang hadir sesudahnya. Peristiwa yang muncul kemudian selalu manjadi akibat dari persitiwa yang diceritkan sebelumnya.
Alur Inkonvensional (alur mundur) Peristiwa yang diceritakan kemudian menjadi penyebab dariperistiwa yang diceritakan /sebelumnya peristiwa yang diceritakan lebih dahulu menjadi akibat dari peristiwa yang diceritakan sesudahnya.
Tokoh atau Penokohan yang berkaitan dengan pelaku cerita untuk atau sifat-sifat yang dimiliki pelaku untuk membuat cerita. Jenis-jenis tokoh : Tokoh Protagonis : peran utama yang merupakan pusat atau sentral cerita .
Tokoh Antagonis : peran lawan,ia suka menjadi musuh/penghalang tokoh protagonis yang menyebabkan timbulnya konflik. Tokoh tritagonis : peran penengah,pendamai protagonis dan antagonis
Tokoh peran pembantu : Peran yang secara tidak langsung terlibat dalam konfliuk yang terjadi ,tetapi ia diperlukan untuk membantu menyelesaikan cerita.
Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita. • Latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok: yaitu Tempat, Waktu, dan Suasana.
Amanat Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan dalam cerita Sebagaimana tema, amanat dapat disampaikan secara implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada tokoh menjelang cerita berakhir, dan dapat pula disampaikan secara eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran, atau larangan yang berhubungan dengan gagasan utama cerita
Sudut Pandang : cara pengarang menempatkan diri dalam cerita , terbagi atas : Sudut pandang orang pertama → penulis menjadi peserta dalam cerita dengan menggunakan kata aku atau saya.
Sudut pandang orang ketiga → pengarang seolah-olah berdiri diluar cerita diantara tokoh-tokoh dalam ceritanya. Pengarang menggunakan kata ia ,dia, atau nama orang.
D. Unsur Ekstrinsik → Unsur yang membangun karya sastra dari luar . Dapat dibagi atas :
Nilai moral Nilai sosial masyarakat Nilai religius atau keagamaan Nilai pendidikan
a.Nilai moral → Nilai yang berkaitan dengan akhlak atau budi pekerti ,baik buruknya tingkah laku.
b.Nilai sosial masyarakat → Nilai yang berkaitan dengan norma yang ada dalam masyarakat.
c.Nilai religius atau keagamaan → Nilai yang berkaitan dengan tuturan agama
d.Nilai pendidikan → Nilai yang berkaitan dengan penghubungan tingkah laku dari buruk ke baik (pengajaran)
Hikayat dibagi atas :
1. Hikayat Melayu Asli contoh : Hikayat Si Miskin,Hikayat Hang Tuah,Hikayat Musang
Berjanggut,Hikayat Indera Bangsawan,Hikayat Syah Imerdan,Hikayat Musang
2.Hikayat Pengaruh Jawa contoh : Hikayat Panji Kuda Semirang,Hikayat Gambuh warga
asmara,Hikayat Rangga Kuda Asmara. 3. Hikayat Pengaruh India contoh : Hikayat Bayan Budiman,Hiakayat Sang Boma,Hikayat
Kalilah dan Daminah 4. Hikaya Arab –Persia contoh : Hikayat Amir Hamzah,Hikaya Iskandar Zulkarnaen,Hikayat
Nabi Sulaiman,Hikayat Bakhtiar
Hikayat Hang Tuah
Hang Tuah lahir dari Ibu yang bernama Dang Merduwati, sementara Ayahnya
bernama Hang Mahmud. Karena kesulitan hidupnya, mereka pindah ke Pulau
Bintan, tempat raja bersemayam, dengan harapan mendapat rezeki di situ.
Mereka membuka warung dan hidup sangat sederhana.
Semua sahabat Hang Tuah berani. Mereka itu adalah Hang Jebat, Hang
Kesturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu. Pernah suatu ketika mereka berlima pergi
berlayar. Di tengah lautan dihadang oleh gerombolan perampok yang banyak
sekali. Hang Tuah menggunakan taktik, membawa mereka ke darat. Di sana
mereka melakukan perlawanan.
Sepuluh perampok mereka tewaskan, sedangkan yang lain melarikan diri. Dari
beberapa orang yang dapat ditawan, mereka mengaku dari daerah Siantan dan
Jemaja atas perintah Gajah Mada di Majapahit.
Sebenarnya mereka diperintahkan untuk menyerang Palembang tetapi angin
kencang membawa mereka tersesat di Melaka. Akhirnya, keberanian Hang
Tuah dan kawan-kawannya sampai juga kepada raja sehingga raja berkenan
kepada mereka. Suatu ketika ada orang yang mengamuk di pasar. Orang-
orang lari ketakutan. Hang Tuah jugalah yang dapat membunuh orang itu.
Hang Tuah lalu diangkat menjadi biduan istana (pelayan raja).
Saat itu dia diminta menyerang ke Palembang yang diduduki
orang Siantan dan Jemala. Hang Tuah sukses, lalu dia diangkat
menjadi Laksamana. Berkali-kali Hang Tuah diutus ke luar negeri;
ke Tiongkok, Rum, Majapahit, dan dia pernah pula naik haji. Akhir
hayatnya, Hang Tuah berkhalwat di Tanjung Jingara.
Sebenarnya mereka diperintahkan untuk menyerang Palembang
tetapi angin kencang membawa mereka tersesat di Melaka.
Akhirnya, keberanian Hang Tuah dan kawan-kawannya sampai
juga kepada raja sehingga raja berkenan kepada mereka. Suatu
ketika ada orang yang mengamuk di pasar. Orang-orang lari ketakutan. Hang Tuah jugalah yang dapat membunuh orang itu.
Contoh
Soal
Bacalah paragraf berikut dengan seksama !
Maka kata Indera bangsawan “ Hamba ini tiada bernama
dan tiadatahu akan bapak karena hamba mendengar
khabar anak raja sembilan orang hendak datang
membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari
padanya itu ,itulah makana hamba datang kemari hendak
melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan
pada bicara akal hamba akan anak-raja-raja yang
sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu . Jika
lain dari pada indera Bangsawan tiada dapat membunuh
akan buraksa.
1. Nilai moral yang terdapat dalam kutipan sastra melayu klasik tersebut adalah . . .
a. Kekacauan penduduk akibat hasutan b.Ketidak pedulian raja terhadap rakyatnya c. Kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya d. Kekejaman raja terhadap rakyatnya e. Keadilan seorang raja terhadap rakyatnya
Bacalah paragraf berikut dengan seksama !
Maka kata Indera bangsawan “ Hamba ini tiada bernama dan
tiadatahu akan bapak karena hamba mendengar khabar anak raja
sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut
tuan hamba dari padanya itu ,itulah makan ahambadatang kemari
hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan
pada bicara akal hamba akan anak-raja-raja yang sembilan itu
tiadalah dapat membunuh buraksa itu . Jika lain dari pada indera
Bangsawan tiadal dapat membunuh akan buraksa.
2. Kalimat dalam kutipan tersebut menunjukkan ciri-ciri sastra
melayu klasik dari bahasnya menggunakan kata . . .
a. Diam,dan tuan
b. Dari padanya dan merebut
c. Raja dan tamasya
d. Rimba dan akal
e. Hamba dan buraksa
3. i. Hikayat Si Miskin, ii.Hikayat Hang Tuah, iii. Hikayat Musang Berjanggut, iv.Hikayat Indera Pernyataan di atas merupakan contoh hikayat .... a. Melayu Asil b. Pengaruh Jawa c. Pengaruh India d. Arab-Persia
4. Perhatikan penggalah hikayat berikut ! Dengan sebuah fitnah Hang Tuah berlaku tiada hormat dengan putera-puteri istana. Oleh karena itu,Hang tuah dibuang ke luar Malaka. Pengganti Hang Tuah adalah Hang Jebat. Maka Hang Jebat pun mengamuk. Dengan keris pustaka ,Hang Jebat memporak porandakan istana. Banyak kerabat raja yang tertusuk keris pusaka. Menghadapi situasi yang genting itulah Hang Tuah dipanggil ke istana. Karena kesetiaan kepada raja,Hang Tuahpun memenuhi panggilan. Titah raja dilaksanakan yaitu meredam amarah Hang Jebat. Ketika kedua sahabat itu berhadap-hadapan,Hang Tuah meminta Hang Jebat untuk menyerahkan keriis pusaka,tetapi di tolah oleh Hang Jebat.. Terjadi perebutan keris. Dan malang tidak dapat dihindari ,Hang Jebat tertusuk keris pusaka Karakter Hang Tuah yang menonjol dalam petikan diatas adalah . . . a. Mudah di fitnah b. Setia pada raja c. Pemberani d. Patuh pada raja e. Penurut
5. Di bawah ini merupakan unsur intrinsik hikayat kecuali . . . a. Amanat b.Tema c. Latar d.Penokohan e.Nilai moral