unsur intrinsik & ekstrinsik novel

38
Tugas : Menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Perahu Kertas bagian bab 9. Paragraf 1 : Jakarta, Desember 1999 ... Kugy punya kesibukan baru sekarang. Ia kembali seperti anak sekolah yang punya tugas prakarya. Ia memfotokopi semua sketsa dari Keenan, lalu memotongnya menjadi kotak-kotak. Printer kecil di kamarnya tak henti-henti berbunyi, mencetak seluruh dokumen dongengnya. Setelah semua siap, Kugy mulai menggabungkan teks-teks dongengnya dengan sketsa-sketsa Keenan, membuat semacam buku buatan tangan. Dan ia mengerjakan setiap detail dengan sepenuh hati. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Kugy “Kugy punya kesibukan baru sekarang” 2. Keenan “Ia memfotokopi semua sketsa dari Keenan” b. Penokohan 1. Kugy : Rajin “Ia memfotokopi semua sketsa dari Keenan” Kreatif “Setelah semua siap, Kugy mulai menggabungkan teks- teks dongengnya dengan sketsa-sketsa Keenan, membuat semacam buku buatan tangan” Teliti “Dan ia mengerjakan setiap detail dengan sepenuh hati” 2. Keenan :

Upload: djoko-setiyono

Post on 18-Dec-2014

949 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

Tugas : Menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Perahu Kertas bagian bab 9.

Paragraf 1 :Jakarta, Desember 1999 ...Kugy punya kesibukan baru sekarang. Ia kembali seperti anak sekolah yang punya tugas prakarya. Ia memfotokopi semua sketsa dari Keenan, lalu memotongnya menjadi kotak-kotak. Printer kecil di kamarnya tak henti-henti berbunyi, mencetak seluruh dokumen dongengnya. Setelah semua siap, Kugy mulai menggabungkan teks-teks dongengnya dengan sketsa-sketsa Keenan, membuat semacam buku buatan tangan. Dan ia mengerjakan setiap detail dengan sepenuh hati.

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Kugy“Kugy punya kesibukan baru sekarang”

2. Keenan“Ia memfotokopi semua sketsa dari Keenan”

b. Penokohan 1. Kugy :

Rajin“Ia memfotokopi semua sketsa dari Keenan”

Kreatif“Setelah semua siap, Kugy mulai menggabungkan teks-teks dongengnya dengan sketsa-sketsa Keenan, membuat semacam buku buatan tangan”

Teliti“Dan ia mengerjakan setiap detail dengan sepenuh hati”

2. Keenan : Baik

“Ia memfotokopi semua sketsa dari Keenan”

c. Latar 1. Latar tempat :

Kota Jakarta“Jakarta, Desember 1999 ...”

Kamar Kugy“Printer kecil di kamarnya tak henti-henti berbunyi”

2. Latar suasana :

Page 2: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

Sibuk“Kugy punya kesibukan baru sekarang lalu memotongnya menjadi kotak-kotak”

Bersemangat“Ia memfotokopi semua sketsa dari Keenan, lalu memotongnya menjadi kotak-kotak. Printer kecil di kamarnya tak henti-henti berbunyi, mencetak seluruh dokumen dongengnya.”“Dan ia mengerjakan setiap detail dengan sepenuh hati”

3. Latar waktu : Desember 1999“Jakarta, Desember 1999 ...”

d. Alur : maju “Kugy punya kesibukan baru sekarang”

Paragraf 2 :Ada satu tanggal yang menginspirasinya untuk membuat buku itu. Tanggal itu

jugalah yang mendorongnya untuk bekerja dengan semangat penuh. Kugy sudah melingkari tanggal itu di kalendernya. Tanggal yang hanya terpaut sehari dari ulang tahunnya sendiri.

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Kugy“Kugy sudah melingkari tanggal itu di kalendernya”

b. Penokohan1. Kugy :

Kreatif“Ada satu tanggal yang menginspirasinya untuk membuat buku itu”

c. Latar1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 1

2. Latar suasana : Bersemangat

“Tanggal itu jugalah yang mendorongnya untuk bekerja dengan semangat penuh”

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 1

d. Alur : mundur

Page 3: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

“Ada satu tanggal yang menginspirasinya untuk membuat buku itu. Tanggal itu jugalah yang mendorongnya untuk bekerja dengan semangat penuh. Kugy sudah melingkari tanggal itu di kalendernya”

Paragraf 3 :Kuta, malam tahun baru 2000 ...Keenan memutuskan keluar dari ‘‘gua beruang’’-nya, turun gunung dari Ubud. Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru. Jalan Legian penuh sesak dengan orang-orang, mobil-mobil bahkan nyaris tak bergerak. Hampir setiap kafe dipadati pengunjung yang sampai tumpah ruah ke trotoar jalan. Mereka bertiga bahkan harus bicara dengan berteriak-teriak.

“Jadi, kita mau ke mana ?” seru Banyu pada keduanya. Mobil mereka sudah diparkir di sebuah rumah dan mereka memutuskan untuk jalan kaki.

Unsur instrinsik :a. Tokoh

1. Keenan“Keenan memutuskan keluar dari ‘‘gua beruang’’-nya”

2. Banyu“Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru”

3. Agung“Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru”

b. Penokohan1. Keenan

Suka berpetualang“Keenan memutuskan keluar dari ‘‘gua beruang’’-nya, turun gunung dari Ubud”

4. Banyu : Ramah

“Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru”

5. Agung : Ramah

“Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru”

c. Latar1. Latar tempat

Di Ubud

Page 4: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

“Keenan memutuskan keluar dari ‘‘gua beruang’’-nya, turun gunung dari Ubud”

Kuta“Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru”

Jalan Legian“Jalan Legian penuh sesak dengan orang- orang, mobil-mobil bahkan nyaris tak

bergerak”

Tempat parkir “Mobil mereka sudah diparkir di sebuah rumah dan mereka memutuskan untuk

jalan kaki”

2. Latar suasana : Ramai

“Hampir setiap kafe dipadati pengunjung yang sampai tumpah ruah ke trotoar jalan. Mereka bertiga bahkan harus bicara dengan berteriak-teriak”

3. Latar waktu : malam tahun baru 2000“Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun

baru”

e. Alur : maju“Keenan memutuskan keluar dari ‘‘gua beruang’’-nya, turun gunung dari Ubud. Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru”

Unsur ekstrinsik :a. Adat istiadat :

Merayakan malam tahun baru Masehi“Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru”

Paragraf 4 :Keenan mengangkat bahu, berdiri di pinggir jalan saja sudah terasa sedang berpesta

saking ramainya. Sejujurnya, ia malah ingin cepat pulang ke Lodtunduh.Agung menunjuk satu kafe di pojokan jalan. “Ke situ saja ! Itu tempatnya Parta,

teman saya, kita pasti bisa dapat meja !”

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Keenan

Page 5: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

“Keenan mengangkat bahu, berdiri di pinggir jalan saja sudah terasa sedang berpesta saking ramainya”

2. Agung “Agung menunjuk satu kafe di pojokan jalan”

3. Parta“Ke situ saja! Itu tempatnya Parta, teman saya, kita pasti bisa dapat meja!”

b. Penokohan 1. Keenan :

Tidak jujur atau pembohong“Sejujurnya, ia malah ingin cepat pulang ke Lodtunduh”

2. Agung : Mempunyai ide cemerlang

“Agung menunjuk satu kafe di pojokan jalan. “Ke situ saja! Itu tempatnya Parta, teman saya, kita pasti bisa dapat meja !”

3. Parta : Baik

“Agung menunjuk satu kafe di pojokan jalan. “Ke situ saja ! Itu tempatnya Parta, teman saya, kita pasti bisa dapat meja !”

c. Latar1. Latar tempat :

Di pinggir jalan“Keenan mengangkat bahu, berdiri di pinggir jalan saja sudah terasa sedang

berpesta saking ramainya”

2. Latar suasana : Ramai

“Keenan mengangkat bahu, berdiri di pinggir jalan saja sudah terasa sedang berpesta saking ramainya”

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 3

d. Alur : maju “Sejujurnya, ia malah ingin cepat pulang ke Lodtunduh”

Paragraf 5 :

Page 6: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

Mereka bertiga akhirnya bergerak menuju kafe temaram berhiaskan ornamen-ornamen Buddha yang hanya beberapa puluh meter dari tempat mereka berdiri tadi. Namun, langkah Keenan sempat tersendat ketika ia melihat wartel kecil yang menyempil di antara toko-toko.

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Keenan“Namun, langkah Keenan sempat tersendat ketika ia melihat wartel kecil yang

menyempil di antara toko-toko”

b. Penokohan1. Keenan :

Penglihatannya tajam “Namun, langkah Keenan sempat tersendat ketika ia melihat wartel kecil yang

menyempil di antara toko-toko”

c. Latar 1. Latar tempat :

Sebuah kafe“Mereka bertiga akhirnya bergerak menuju kafe temaram berhiaskan ornamen-

ornamen Buddha yang hanya beberapa puluh meter dari tempat mereka berdiri tadi”

2. Latar suasana : sama seperti pada paragraf 4

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 4

d. Alur : maju“Mereka bertiga akhirnya bergerak menuju kafe temaram berhiaskan ornamen-ornamen Buddha yang hanya beberapa puluh meter dari tempat mereka berdiri tadi”

Unsur Ekstrinsik :a. Nilai religius :

Pemilik kafe adalah penganut agama Buddha :“Mereka bertiga akhirnya bergerak menuju kafe temaram berhiaskan ornamen-

ornamen Buddha yang hanya beberapa puluh meter. . .”

Paragraf 6 :

Page 7: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

“Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit!” seru Keenan sambil memasuki wartel itu. Ada satu bilik yang kosong. Keenan segera merogoh dompetnya, mencari catatan kecil yang ia selipkan.

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Agung“Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit!” seru Keenan sambil

memasuki wartel”

2. Banyu“Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit!” seru Keenan sambil

memasuki wartel”

3. Keenan“Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit!” seru Keenan sambil

memasuki wartel”

b. Penokohan 1. Agung :

Sabar“Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit!” seru Keenan sambil

memasuki wartel”

2. Banyu : Sabar

“Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit!” seru Keenan sambil memasuki wartel”

3. Keenan : Pelupa

“Keenan segera merogoh dompetnya, mencari catatan kecil yang ia selipkan”

c. Latar1. Latar tempat :

Sebuah wartel“Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit!” seru Keenan sambil memasuki wartel itu”

2. Latar suasana : sama seperti pada paragraf 4

3. Latar waktu : Dibawah lima menit

Page 8: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

“Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit!” seru Keenan sambil memasuki wartel itu”

d. Alur : maju“Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit!” seru Keenan sambil memasuki wartel itu”

Paragraf 7 :Nomor telepon seluler yang ia hubungi tersambung ke kotak suara. Ia mencoba

satu nomor lagi.“Halo ....”Keenan masih ingat suara itu. Suara yang juga mengangkat telepon darinya terakhir

kali.“Halo, bisa bicara dengan Kugy?”“Sebentar, ya,” suara itu menyahut manis. Dan saat kop telepon dijauhkan, suara

manis itu berubah menjadi teriakan lantang, “Kugyyy! Buat kamu lagi, nih! Capek deh ngangkatin telepon buat orang lain terus! Kok nggak ada yang telepon aku sih dari tadi?”

“Udah, terima nasib aja!” Ada satu orang terdengar menyahut.“Dasar ABG. Entar tuaan dikit kamu bakal males terima telepon, tauk.”“Kalo teleponnya buat orang lain melulu, nggak usah nunggu tua, sekarang juga

udah males.”Lalu terdengar suara derap kaki menuruni tangga. Sejenak kemudian telepon itu

berpindah tangan. “Halo?”

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Keenan“Keenan masih ingat suara itu”

2. Aku“Kugyyy! Buat kamu lagi, nih ! Capek deh ngangkatin telepon buat orang lain terus ! Kok nggak ada yang telepon aku sih dari tadi?”

3. Kugy“Kugyyy! Buat kamu lagi, nih ! Capek deh ngangkatin telepon buat orang lain terus !”

b. Penokohan 1. Keenan

Pantang menyerah

Page 9: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

“Nomor telepon seluler yang ia hubungi tersambung ke kotak suara. Ia mencoba satu nomor lagi”

Sabar“Halo, bisa bicara dengan Kugy?”“Sebentar, ya,” suara itu menyahut manis”

2. Aku : Ramah

“Sebentar, ya,” suara itu menyahut manis”

Pemalas“Capek deh ngangkatin telepon buat orang lain terus !”

3. Kugy : Pemalas

“Kalo teleponnya buat orang lain melulu, nggak usah nunggu tua, sekarang juga udah males.”

c. Latar1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 6

2. Latar suasana : Membosankan

“Kugyyy! Buat kamu lagi, nih! Capek deh ngangkatin telepon buat orang lain terus! Kok nggak ada yang telepon aku sih dari tadi?”

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 6

d. Alur : maju“Lalu terdengar suara derap kaki menuruni tangga. Sejenak kemudian telepon itu

berpindah tangan. “Halo?”

Unsur ekstrinsik :a. Nilai religius :

Kita harus bersabar“Capek deh ngangkatin telepon buat orang lain terus! Kok nggak ada yang

telepon aku sih dari tadi?”

Paragraf 8 :Keenan spontan tersenyum. Sepotong ‘‘halo’’ yang baru saja ia dengar sudah

cukup membuat suasana hatinya kembali cerah.“Kamar kamu di lantai atas, ya? Saya selalu dengar kamu lari-lari turun tangga.”

Page 10: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

“Keenan?” Kugy hampir melonjak dari tempat duduknya. “Hai! Apa kabar?”“Kabar baik. Saya lagi di Kuta, mau tahun baruan dengan keponakan-

keponakannya Pak Wayan. Tadi tiba-tiba inget kamu, dan kepingin nelepon. Saya pikir kamu nggak bakal ada di rumah. Nggak ada acara?”

“Tawaran banyak, tapi aku tolak semua,” Kugy terkekeh.“Ada acara di rumah?”“Nggak juga. Aku lagi ada kerjaan.”

Mata Keenan membesar, “Sebegitu pentingnya sampai melewatkan tahun baruan segala?”“Hmm ... begitulah,” jawab Kugy sambil melirik jemarinya yang masih

bersaputkan sisa lem akibat kegiatan tempel menempelnya sejak beberapa hari terakhir.“Di sini kan lebih awal sejam, dan sebentar lagi udah mau jam 12. Jadi ... selamat

tahun baru, ya, Kecil. Jangan cepat gede, nanti nggak seru lagi.”

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Keenan“Keenan spontan tersenyum”

2. Kugy“Tawaran banyak, tapi aku tolak semua,” Kugy terkekeh”

b. Penokohan 1. Keenan :

Mempunyai ingatan yang kuat“Saya lagi di Kuta, mau tahun baruan dengan keponakan-keponakannya Pak

Wayan. Tadi tiba-tiba inget kamu, dan kepingin nelepon”

2. Kugy : Humoris

“Tawaran banyak, tapi aku tolak semua,” Kugy terkekeh”

c. Latar 1. Latar tempat :

Kuta“Saya lagi di Kuta, mau tahun baruan dengan keponakan-keponakannya Pak

Wayan”

Lantai atas dan tangga (rumah Kugy)“Kamar kamu di lantai atas, ya? Saya selalu dengar kamu lari-lari turun tangga”

2. Latar suasana : Menyenangkan

Page 11: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

“Sepotong ‘‘halo’’ yang baru saja ia dengar sudah cukup membuat suasana hatinya kembali cerah”

3. Latar waktu : Malam hari

“Di sini kan lebih awal sejam, dan sebentar lagi udah mau jam 12. Jadi ... selamat tahun baru, ya, Kecil”

d. Alur : maju “Di sini kan lebih awal sejam, dan sebentar lagi udah mau jam 12. Jadi ... selamat

tahun baru, ya, Kecil. Jangan cepat gede, nanti nggak seru lagi.”

Unsur ekstrinsik :a. Nilai sosial :

Rasa kekeluargaan atau kebersamaan“Saya lagi di Kuta, mau tahun baruan dengan keponakan-keponakannya Pak

Wayan.”

Paragraf 9 :Entah mengapa, omongan Keenan yang setengah bercanda itu malah membuat

Kugy terharu. “Makasih. Selamat tahun baru juga,” ucapnya setelah menelan ludah terlebih dulu.

“Saya sebetulnya pingin cerita banyak. Tapi begitu nelepon, malah bingung. Mungkin nanti aja kalau kita ketemu di Bandung lagi, ya.”

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Keenan“Entah mengapa, omongan Keenan yang setengah bercanda itu malah membuat

Kugy terharu”

2. Kugy“Entah mengapa, omongan Keenan yang setengah bercanda itu malah membuat

Kugy terharu”

b. Penokohan1. Keenan :

Humoris “Entah mengapa, omongan Keenan yang setengah bercanda itu malah membuat

Kugy terharu”

Page 12: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

2. Kugy : Cepat terharu

“Entah mengapa, omongan Keenan yang setengah bercanda itu malah membuat Kugy terharu”

c. Latar1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 8

2. Latar suasana : Mengharukan

“Entah mengapa, omongan Keenan yang setengah bercanda itu malah membuat Kugy terharu”

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 8

d. Alur : sama seperti pada paragraf 8

Paragraf 10 :Dalam hati, Kugy merasakan sebersit kecewa. Agaknya percakapan telepon ini

tidak akan lebih dari dua menit lagi. “Oleh-oleh buatku—nggak lupa, kan?”“Kaus barong?” gurau Keenan, yang langsung disahut gelak tawa di ujung sana.

Sementara itu pikirannya melayang pada satu benda yang hampir tak lepas dari tangannya beberapa hari terakhir ini, yang membuat Pak Wayan dan Banyu geleng-geleng kepala saking seriusnya Keenan mengulik benda satu itu, bolak-balik dihaluskan dan disempurnakan setiap hari.

“Pokoknya kamu utang Pemadam Kelaparan kalau sampai nanti cuma bawain kaus barong, atau sarung pantai, atau miniatur papan surfing ....”

“Kacang asin?”“Seneng amat sih sama kacang asin.”“Saya bakal bawain itu semua, plus sesuatu yang saya bikin. Jadi, kita tetap nge-

date ke Pemadam Kelaparan. Gimana?”“Setuju,” ujar Kugy berseri-seri.

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Kugy“Dalam hati, Kugy merasakan sebersit kecewa”

2. Keenan“Kaus barong?” gurau Keenan, yang langsung disahut gelak tawa di ujung sana”

3. Pak Wayan“…yang membuat Pak Wayan dan Banyu geleng-geleng kepala…”

Page 13: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

4. Banyu“…yang membuat Pak Wayan dan Banyu geleng-geleng kepala…”

b. Penokohan 1. Kugy :

Humoris“Pokoknya kamu utang Pemadam Kelaparan kalau sampai nanti cuma bawain

kaus barong, atau sarung pantai, atau miniatur papan surfing ....”

2. Keenan : Humoris

“Kaus barong?” gurau Keenan, yang langsung disahut gelak tawa di ujung sana” Baik

“Saya bakal bawain itu semua, plus sesuatu yang saya bikin”

3. Pak Wayan : Humoris

“Kaus barong?” gurau Keenan, yang langsung disahut gelak tawa di ujung sana”

4. Banyu : Humoris

“Kaus barong?” gurau Keenan, yang langsung disahut gelak tawa di ujung sana”

c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 8

2. Latar suasana : Mengecewakan

“Dalam hati, Kugy merasakan sebersit kecewa”

Gembira“Kaus barong?” gurau Keenan, yang langsung disahut gelak tawa di ujung sana”

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 8

d. Alur : maju “Pokoknya kamu utang Pemadam Kelaparan kalau sampai nanti cuma bawain

kaus barong, atau sarung pantai, atau miniatur papan surfing ....”

Unsur ekstrinsik :a. Adat istiadat atau nilai budaya :

Page 14: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

Memberikan atau meminta oleh-oleh setelah liburan dari suatu tempat“Oleh-oleh buatku—nggak lupa, kan?”

Paragraf 11 :Tak lama kemudian, telepon itu disudahi. Kembali Kugy melirik jam. Dugaannya

benar. Telepon dua menit itu kembali terjadi. Dan kembali Sang Waktu membuang sauhnya, berhenti di sana. Dan kembali Kugy mendapatkan dirinya tertambat dalam ruang dan waktu yang membeku, tempat segala kenangan tentang mereka dikristalkan.

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Kugy“Tak lama kemudian, telepon itu disudahi. Kembali Kugy melirik jam”

b. Penokohan 1. Kugy :

Mempunyai yang kuat atau prediksinya tepat“Kembali Kugy melirik jam. Dugaannya benar”

c. Latar 1. Latar tempat :

Rumah Kugy“Tak lama kemudian, telepon itu disudahi. Kembali Kugy melirik jam”

2. Latar suasana : Menyedihkan

“Dan kembali Kugy mendapatkan dirinya tertambat dalam ruang dan waktu yang membeku, tempat segala kenangan tentang mereka dikristalkan”

3. Latar waktu : Dua menit

“Telepon dua menit itu kembali terjadi”

d. Alur : Campuran (maju dan mundur)

1. Maju“Tak lama kemudian, telepon itu disudahi”

2. Mundur“Dan kembali Sang Waktu membuang sauhnya, berhenti di sana. Dan kembali Kugy mendapatkan dirinya tertambat dalam ruang dan waktu yang membeku. . .”

Page 15: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

Paragraf 12 :Bandung, Januari 2000 ...Tiga orang itu menduduki meja kebangsaan mereka dengan membawa piring masing-masing. Ketiganya juga membawa kisah masing-masing seputar kegiatan mereka selama liburan semester.

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Tiga orang“Tiga orang itu menduduki meja kebangsaan mereka dengan membawa piring

masing-masing”

b. Penokohan 1. Tiga orang :

Disiplin “Tiga orang itu menduduki meja kebangsaan mereka dengan membawa piring

masing-masing”

c. Latar1. Latar tempat :

Bandung“Bandung, Januari 2000 ...”

Ruang makan “Tiga orang itu menduduki meja kebangsaan mereka dengan membawa piring

masing-masing”

2. Latar suasana : Gembira

“Ketiganya juga membawa kisah masing-masing seputar kegiatan mereka selama liburan semester”

3. Latar waktu : bulan Januari 2000 “Bandung, Januari 2000 ...”

d. Alur : maju “Ketiganya juga membawa kisah masing-masing seputar kegiatan mereka selama

liburan semester”

Paragraf 13 :

Page 16: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

Eko memulai dengan menceritakan program penyembuhan yang telah dijalani Fuad. “Fuad udah ganti mesin, ibarat orang nyawanya diganti baru. Sekarang Fuad bodinya doang 124, tapi isinya udah Mirafiori.”

“Yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah ...?”“Statistik mogok Fuad akan menurun dan hidup kalian lebih tenteram,” demikian

penutup dari Eko.“Horeee!” Kugy dan Noni bersorak.“Lu ngapain aja, Gy?” tanya Noni.“Gua banyak di rumah. Merenungi nasib.”“Nggak ada yang lebih menarik?” Eko melengos.“Gua juga lagi bikin ....” Kugy terdiam sejenak, merasa tidak perlu melanjutkan.“Gantung amat,” celetuk Noni.“Lu ngapain aja, Non?” Kugy balas bertanya, cepat-cepat mengalihkan bola panas

itu.

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Eko“Eko memulai dengan menceritakan program penyembuhan yang telah dijalani Fuad”

2. Kugy“Horeee!” Kugy dan Noni bersorak”

3. Noni“Horeee!” Kugy dan Noni bersorak”

b. Penokohan1. Eko :

Kreatif“Eko memulai dengan menceritakan program penyembuhan yang telah dijalani Fuad. “Fuad udah ganti mesin, ibarat orang nyawanya diganti baru. Sekarang Fuad bodinya doang 124, tapi isinya udah Mirafiori”

Memiliki rasa ingin tahu yang besar“Nggak ada yang lebih menarik?” Eko melengos”

2. Kugy : Periang

“Horeee!” Kugy dan Noni bersorak”

Pemurung “Gua banyak di rumah. Merenungi nasib”

Page 17: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

Suka merahasiakan sesuatu“Gua juga lagi bikin ....” Kugy terdiam sejenak, merasa tidak perlu melanjutkan”

Memiliki rasa ingin tahu yang besar“Lu ngapain aja, Non?” Kugy balas bertanya, cepat-cepat mengalihkan bola panas

itu”

3. Noni Memiliki rasa ingin tahu yang besar

“Lu ngapain aja, Gy?” tanya Noni”

c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 12

2. Latar suasana : Menyenangkan

“Horeee!” Kugy dan Noni bersorak”

Menyedihkan“Gua banyak di rumah. Merenungi nasib”

Mengecewakan“Nggak ada yang lebih menarik?” Eko melengos”

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 12

d. Alur : maju“Fuad udah ganti mesin, ibarat orang nyawanya diganti baru. Sekarang Fuad

bodinya doang 124, tapi isinya udah Mirafiori”

Paragraf 14 :Wajah Noni seketika cerah seperti disorot lampu, seperti hendak menyampaikan

berita spektakuler yang disimpannya sejak tadi. “Gua udah cerita dikit ke Eko soal ini, dan dia juga setuju kalo rencana ini sangat brilian.”

Mata Kugy ikut berbinar. Duduknya menegak. “Kayaknya seru, nih ...,” desisnya penasaran.

“Dimulai dengan Latar Belakang Masalah,” celetuk Eko.

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Noni

Page 18: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

“Wajah Noni seketika cerah seperti disorot lampu, seperti hendak menyampaikan berita spektakuler yang disimpannya sejak tadi”

2. Eko“Gua udah cerita dikit ke Eko soal ini, dan dia juga setuju kalo rencana ini sangat

brilian”

3. Kugy“Mata Kugy ikut berbinar. Duduknya menegak. “Kayaknya seru, nih ...,” desisnya

penasaran”

b. Penokohan1. Noni :

Kreatif atau mempunyai ide yang cemerlang “Wajah Noni seketika cerah seperti disorot lampu, seperti hendak menyampaikan

berita spektakuler yang disimpannya sejak tadi. “Gua udah cerita dikit ke Eko soal ini, dan dia juga setuju kalo rencana ini sangat brilian”

2. Eko : Humoris

“Dimulai dengan Latar Belakang Masalah,” celetuk Eko”

3. Kugy : Mempunyai sifat ingin tahu yang besar

“Mata Kugy ikut berbinar. Duduknya menegak. “Kayaknya seru, nih ...,” desisnya penasaran”

c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 122. Latar suasana :

Mengasyikkan atau menyenangkan“Mata Kugy ikut berbinar. Duduknya menegak. “Kayaknya seru, nih ...,” desisnya

penasaran”

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 12

d. Alur : maju “Wajah Noni seketika cerah seperti disorot lampu, seperti hendak menyampaikan

berita spektakuler yang disimpannya sejak tadi”

Paragraf 15 :“Oke. Latar Belakang Masalah. Ehm. Jadi begini,” Noni mulai memaparkan,

“selama ini ada ketimpangan di geng kita. Lu punya pacar, gua punya pacar, cuma Keenan

Page 19: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

doang yang jomblo. Dan anak itu kayaknya terlalu antisosial untuk cari pacar sendiri. Jadi ....”

Napas Kugy mendadak tertahan.“Jadi ... Neng satu ini mau mencoba peruntungannya jadi Mak Comblang,” timpal

Eko seraya menyentuh sekilas ujung hidung Noni.

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Noni“Oke. Latar Belakang Masalah. Ehm. Jadi begini,” Noni mulai memaparkan, “selama ini ada ketimpangan di geng kita”

2. Keenan“Lu punya pacar, gua punya pacar, cuma Keenan doang yang jomblo”

3. Kugy “Napas Kugy mendadak tertahan”

4. Eko “Jadi ... Neng satu ini mau mencoba peruntungannya jadi Mak Comblang,” timpal Eko seraya menyentuh sekilas ujung hidung Noni”

b. Penokohan 1. Noni :

Pemerhati atau mempunyai rasa peduli yang tinggi“Noni mulai memaparkan, “selama ini ada ketimpangan di geng kita. Lu punya pacar, gua punya pacar, cuma Keenan doang yang jomblo. Dan anak itu kayaknya terlalu antisosial untuk cari pacar sendiri. Jadi ....”

2. Keenan : Antisosial

“Lu punya pacar, gua punya pacar, cuma Keenan doang yang jomblo. Dan anak itu kayaknya terlalu antisosial untuk cari pacar sendiri. Jadi ....”

3. Kugy : Sensitif

“Dan anak itu kayaknya terlalu antisosial untuk cari pacar sendiri. Jadi ....”“Napas Kugy mendadak tertahan”

4. Eko : Humoris

“Jadi ... Neng satu ini mau mencoba peruntungannya jadi Mak Comblang,” timpal Eko seraya menyentuh sekilas ujung hidung Noni’

Page 20: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 122. Latar suasana :

Mengejutkan“Dan anak itu kayaknya terlalu antisosial untuk cari pacar sendiri. Jadi ....”“Napas Kugy mendadak tertahan”

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 12

d. Alur : maju“Oke. Latar Belakang Masalah. Ehm. Jadi begini,” Noni mulai memaparkan,

“selama ini ada ketimpangan di geng kita”

Paragraf 16 :“Gua punya saudara, sepupu nggak langsung sih, tapi hubungan kita lumayan deket.

Dia lama tinggal di Melbourne. Sekarang ini dia lagi cuti kuliah, pulang ke Indonesia buat magang di perusahaan bokapnya. Dia mau main ke Bandung minggu depan. Pas banget momennya dengan Keenan pulang dari Bali,” Noni melanjutkan.

Badan Kugy rasanya semakin tidak rileks. “Terus?” tanyanya.“Terus ... ya, mereka berdua mau dipertemukan, gitu lho, Jeng Kugy,” Eko menyambar.

Unsur intrinsik :a. Tokoh : sama seperti pada paragraf 15

b. Penokohan1. Noni :

Serba tahu“Sekarang ini dia lagi cuti kuliah, pulang ke Indonesia buat magang di perusahaan bokapnya. Dia mau main ke Bandung minggu depan. Pas banget momennya dengan Keenan pulang dari Bali,” Noni melanjutkan”

2. Keenan : sama seperti pada paragraf 15

3. Kugy : Pemalas atau gundah

“Badan Kugy rasanya semakin tidak rileks. “Terus?” tanyanya”

4. Eko : sama seperti pada paragraf 15

c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 12

Page 21: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

2. Latar suasana : Menyenangkan

“Dia mau main ke Bandung minggu depan. Pas banget momennya dengan Keenan pulang dari Bali,” Noni melanjutkan”

Membosankan“Badan Kugy rasanya semakin tidak rileks. “Terus?” tanyanya”

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 12

d. Alur : maju “Sekarang ini dia lagi cuti kuliah, pulang ke Indonesia buat magang di

perusahaan bokapnya. Dia mau main ke Bandung minggu depan”

Unsur ekstrinsik :a. Nilai budaya :

Rasa kekeluargaan yang tinggi“Gua punya saudara, sepupu nggak langsung sih, tapi hubungan kita lumayan deket”

Paragraf 17 :“Memangnya Keenan mau dicomblangin gitu? Kok gua nggak yakin,” kata Kugy.

Ia sungguh tidak bisa memaksakan diri untuk tampak antusias dengan proyek Noni.“Jangan ketahuan, dong. Semuanya harus na-tu-ral,” Noni mengeja, “yang tahu

percomblangan ini cukup kita bertiga doang.”

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Kugy“Memangnya Keenan mau dicomblangin gitu? Kok gua nggak yakin,” kata Kugy”

2. Keenan“Memangnya Keenan mau dicomblangin gitu?. . .”

3. Noni“Jangan ketahuan, dong. Semuanya harus na-tu-ral,” Noni mengeja. . .”

b. Penokohan 1. Kugy :

Pesimis“Memangnya Keenan mau dicomblangin gitu? Kok gua nggak yakin,” kata

Kugy”

2. Keenan : sama seperti pada paragraf 12

Page 22: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

3. Noni : Optimis

“Jangan ketahuan, dong. Semuanya harus na-tu-ral,” Noni mengeja. . .”

c. Latar1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 12

2. Latar suasana : Membosankan

“Memangnya Keenan mau dicomblangin gitu? Kok gua nggak yakin,” kata Kugy”

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 12

d. Alur : maju “Memangnya Keenan mau dicomblangin gitu?. . .”

Paragraf 18 :“Kalian berdua aja, deh. Gua nggak bakat nyomblangin orang. Statistik kegagalan

gua seratus persen,” sahut Kugy malas. Tubuhnya yang tadi tegak kini kembali bersandar ke kursi.

“Lu kok pesimis gitu, Gy,” tukas Eko. “Bayangkan, nanti kita bisa triple-date. Gua dan Noni, lu dan Ojos, Keenan dan—siapa namanya?”

“Wanda.”“… dan Wanda. Seru, kan?”

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Kugy“Statistik kegagalan gua seratus persen,” sahut Kugy malas”

2. Eko“Lu kok pesimis gitu, Gy,” tukas Eko”

b. Penokohan1. Kugy :

Pesimis“Statistik kegagalan gua seratus persen,” sahut Kugy malas”“Lu kok pesimis gitu, Gy,” tukas Eko”

2. Eko :

Page 23: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

Optimis“Bayangkan, nanti kita bisa triple-date. Gua dan Noni, lu dan Ojos, Keenan dan—

siapa namanya?”

c. Latar1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 12

2. Latar suasana : Membosankan

“Statistik kegagalan gua seratus persen,” sahut Kugy malas. Tubuhnya yang tadi tegak kini kembali bersandar ke kursi”

Mengecewakan “Lu kok pesimis gitu, Gy,” tukas Eko”

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 12

d. Alur : maju“Tubuhnya yang tadi tegak kini kembali bersandar ke kursi”“Bayangkan, nanti kita bisa triple-date. Gua dan Noni, lu dan Ojos, Keenan dan—

siapa namanya?”

Unsur ekstrinsik :a. Nilai moral :

Kita harus selalu optimis“Lu kok pesimis gitu, Gy,” tukas Eko”

Paragraf 19 :“Yah, gua hargai optimisme lu. Tapi udahlah, mereka berdua ketemu aja belum.

Belum tentu nyantol. Nggak usah mengkhayal triple-date dulu,” kata Kugy, hampir tak bisa menutupi nada suaranya yang berubah ketus.

“Bukannya lu yang selama ini seorang pengkhayal profesional? Aneh,” komentar Eko.

Noni terkekeh, “Kalo cuma soal nyantol, gua yakin mereka bakal nyantol.”“Oh, ya?” Kugy menyahut sangsi.“Lihat aja nanti,” Noni tersenyum simpul.

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Kugy“Nggak usah mengkhayal triple-date dulu,” kata Kugy”

Page 24: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

2. Eko“Bukannya lu yang selama ini seorang pengkhayal profesional? Aneh,” komentar Eko”

3. Noni“Lihat aja nanti,” Noni tersenyum simpul”

b. Penokohan1. Kugy

Menghargai pendapat orang lain“Yah, gua hargai optimisme lu”

Pesimis“Tapi udahlah, mereka berdua ketemu aja belum. Belum tentu nyantol”

Penghayal“Bukannya lu yang selama ini seorang pengkhayal profesional? Aneh,” komentar

Eko”

2. Eko : Kritikus

“Bukannya lu yang selama ini seorang pengkhayal profesional? Aneh,” komentar Eko”

3. Noni : Optimis

“Noni terkekeh, “Kalo cuma soal nyantol, gua yakin mereka bakal nyantol”

c. Latar1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 12

2. Latar suasana : Mengecewakan

“Bukannya lu yang selama ini seorang pengkhayal profesional? Aneh,” komentar Eko”

Menyenangkan“Lihat aja nanti,” Noni tersenyum simpul”

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 12

d. Alur : maju“Lihat aja nanti,” Noni tersenyum simpul”

Page 25: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

Unsur ektrinsik :a. Nilai moral :

Menghargai pendapat atau jasa orang lain“Yah, gua hargai optimisme lu”

Paragraf 20 :Bukan hanya karena pembicaraan di Pemadam Kelaparan tadi siang, sudah beberapa minggu belakangan ini Kugy merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Meski rasanya sudah di ujung lidah, Kugy belum bisa menguraikan apa yang sesungguhnya terjadi. Tidak juga pada dirinya sendiri. Ia merasa sudah saatnya bicara dengan seseorang. Kugy berharap bisa memperoleh kejelasan dengan setidaknya memberanikan diri untuk bercerita.

Diketuknya pintu Noni yang setengah terbuka, “Non ... lagi sibuk?”Noni tengah berbicara dengan seseorang di ponselnya. Namun, isyarat tangannya

menyuruh Kugy untuk masuk. Kugy pun duduk menunggu di sudut tempat tidur.

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Kugy“Bukan hanya karena pembicaraan di Pemadam Kelaparan tadi siang, sudah

beberapa minggu belakangan ini Kugy merasa ada yang tidak beres dengan dirinya”

2. Noni“Diketuknya pintu Noni yang setengah terbuka, “Non ... lagi sibuk?”

b. Penokohan 1. Kugy :

Susah menjelaskan tentang sesuatu“Meski rasanya sudah di ujung lidah, Kugy belum bisa menguraikan apa yang

sesungguhnya terjadi” Pemberani

“Kugy berharap bisa memperoleh kejelasan dengan setidaknya memberanikan diri untuk bercerita”

2. Noni : Baik

"Diketuknya pintu Noni yang setengah terbuka, “Non ... lagi sibuk?”Noni tengah berbicara dengan seseorang di ponselnya. Namun, isyarat tangannya menyuruh Kugy untuk masuk”

c. Latar 1. Latar tempat :

Page 26: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

Kamar tidur Noni “Namun, isyarat tangannya menyuruh Kugy untuk masuk. Kugy pun duduk

menunggu di sudut tempat tidur”

2. Latar suasana : Gundah

“. . .sudah beberapa minggu belakangan ini Kugy merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Meski rasanya sudah di ujung lidah, Kugy belum bisa menguraikan apa yang sesungguhnya terjadi”

3. Latar waktu Sore atau tadi siang

“Bukan hanya karena pembicaraan di Pemadam Kelaparan tadi siang” Beberapa minggu

“sudah beberapa minggu belakangan ini Kugy merasa ada yang tidak beres dengan dirinya”

d. Alur : maju“Bukan hanya karena pembicaraan di Pemadam Kelaparan tadi siang, sudah

beberapa minggu belakangan ini Kugy merasa ada yang tidak beres dengan dirinya

Paragraf 21 : “Oke ... weekend depan udah pasti, ya? Perlu dijemput? Ya. Nanti aku sama Eko

jemput kamu ke hotelmu aja, baru kita jalan bareng. Iya ... nanti ada teman-temanku juga. Oke. Sampai ketemu, ya! Take care ... bye!” Noni meletakkan ponselnya, “Sori, Gy. Gua baru teleponan sama Wanda. What’s up?”

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Eko“Nanti aku sama Eko jemput kamu ke hotelmu aja, baru kita jalan bareng”

2. Noni“Sampai ketemu, ya! Take care ... bye!” Noni meletakkan ponselnya”

3. Kugy“Sori, Gy. Gua baru teleponan sama Wanda. What’s up?”

b. Penokohan1. Eko

Baik“Nanti aku sama Eko jemput kamu ke hotelmu aja, baru kita jalan bareng”

Page 27: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

2. Noni Baik

“Nanti aku sama Eko jemput kamu ke hotelmu aja, baru kita jalan bareng”

3. Kugy : sama seperti pada paragraf 20

c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 20

2. Latar suasana : Menyenangkan

“Iya ... nanti ada teman-temanku juga. Oke. Sampai ketemu, ya! Take care ... bye!” Noni meletakkan ponselnya”

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 20

d. Alur : maju“Oke ... weekend depan udah pasti, ya ?”“Iya ... nanti ada teman-temanku juga. Oke. Sampai ketemu, ya! Take care...

bye!”

Unsur ekstrinsik :a. Nilai sosial :

Kita harus membantu terhadap orang yang membutuhkan atau yang sedang dalam kesulitan“Oke ... weekend depan udah pasti, ya? Perlu dijemput? Ya. Nanti aku sama Eko jemput kamu ke hotelmu aja. . .”

Paragraf 22 :Mendengar nama itu, kembali rasa tidak nyaman merambati tubuh Kugy. Ia merasa

makin tidak beres. Ditatapnya Noni yang juga menatapnya dengan tatapan menunggu. Entah kenapa, tiba-tiba Kugy merasa Noni bukanlah orang yang tepat untuk diajak bicara masalah ini, tidak dengan adanya proyek percomblangan yang sepertinya betul-betul diseriusi sahabatnya itu.

“Kenapa, Gy?” Noni bertanya lagi.“Nggak. Nggak jadi. Gua lupa mau ngomong apa. He-he. Sori,” Kugy pun bangkit

berdiri.“Yakin?” Noni mengamati air muka sahabatnya. “Hari ini lu banyak gantung, deh.”

Page 28: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

“Mungkin udah saatnya gua bertobat dan banyak berbuat baik,” cetus Kugy asal sambil ngeloyor pergi.

“Dasar gila,” Noni nyengir, lalu menutup pintu kamarnya.

Unsur intrinsik :a. Tokoh

1. Kugy“Mendengar nama itu, kembali rasa tidak nyaman merambati tubuh Kugy”

2. Noni“Ditatapnya Noni yang juga menatapnya dengan tatapan menunggu”

b. Penokohan1. Kugy

Mempunyai pikiran negatif“Entah kenapa, tiba-tiba Kugy merasa Noni bukanlah orang yang tepat untuk

diajak bicara masalah ini, tidak dengan adanya proyek percomblangan yang sepertinya betul-betul diseriusi”

Pembohong“tiba-tiba Kugy merasa Noni bukanlah orang yang tepat untuk diajak bicara

masalah ini”“Kenapa, Gy?” Noni bertanya lagi Nggak. Nggak jadi. Gua lupa mau ngomong apa”

Pemarah“Mungkin udah saatnya gua bertobat dan banyak berbuat baik,” cetus Kugy asal

sambil ngeloyor pergi”

2. Noni Tidak cepat percaya

“Kenapa, Gy?” Noni bertanya lagi”“Yakin?” Noni mengamati air muka sahabatnya”

c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 20

2. Latar suasana : Tidak menyenangkan

“Mendengar nama itu, kembali rasa tidak nyaman merambati tubuh Kugy”

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 20

Page 29: Unsur Intrinsik & Ekstrinsik Novel

d. Alur : maju“Kenapa, Gy?” Noni bertanya lagi”“Nggak. Nggak jadi. Gua lupa mau ngomong apa. He-he. Sori,” Kugy pun

bangkit berdiri”