hikayat puti balukih

Upload: zayd-iskandar-dzolkarnain-al-hadrami

Post on 14-Jan-2016

328 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

Hikayat Puti Balukih

TRANSCRIPT

  • HIKAYAT PUTI BALUKIH

  • TIDAK DIPERJUALBELIKANProyek Bahan Pustaka Lokal Konten Berbasis Etnis Nusantara

    Perpustakaan Nasional, 2011

    HIKAYAT PUTI BALUKIHCerita Klasik dalam Sastra Minangkabau

    DariM U SEU M N A SIO N A L

    Alih Aksara ED W A R D JA M A R IS

    Perpustakaan Nasional Balai PustakaR e p u b l i k I n d o n e s i a

  • D iterb itkan oleh Proyek Penerb itan Buku Sastra

    Indonesia dan D aerahH ak pengarang dilindungi undang-undang

  • DAFTAR ISI

    Kata P engan tar.............................................................................................7I. Pendahuluan.......................................................................................... 9

    1.1. Latar Belakang..............................................................................91.2. Deskripsi N askah ...................................................................... 101.3. Singkatan Isi C e r i ta .................................................................14

    II. Transliterasi......................................................................................... 21D aftar P u s ta k a .................................................................................112

  • KATA PENGANTAR

    Kaba adalah salah satu jenis prosa Minangkabau. Salah satu ciri kaba itu ialah suatu cerita yang ditulis dalam bahasa berirama. Dengan demikian kaba termasuk prosa liris atau prosa berirama. Pada kesempatan ini kami sajikan sebuah suntingan naskah "Kaba Puti Balukih" berdasarkan naskah koleksi Museum Nasional. Hasil sastra Minangkabau yang berupa naskah ini sangat terbatas jumlah- nya. Hasil sastra Minangkabau lama umumnya disampaikan secara lisan.

    Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan yang diberikan kepada kami oleh Direktur Museum Nasional dan stafnya di Bagian Naskah untuk mengolah naskah koleksi Museum Nasional ini untuk kepentingan ilmu sastra dan kebudayaan kita pada umumnya. Ucapan terima kasih yang sama kami sampaikan kepada Pemimpin Proyek Penerbitan Buku Baca- an Sastra Indonesia dan Daerah yang bersedia menerbitkan naskah hasil suntingan ini.

    Penerbitan naskah cerita klasik Minangkabau ini tidak lain di- maksudkan agar cerita daerah yang langka ini dikenal oleh masya- rakat secara luas dan cerita ini sekaligus dapat dilestarikan.

    Atas perhatian dan bantuan dari berbagai pihak, sekali lagi, kami ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya.

    Jakarta, 23 April 1984Proyek Penerbitan Buku Sastra

    Indonesia dan Daerah

    7

  • I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

    Di Museum Nasional Jakarta saya menemukan satu cerita yang ditulis dalam bahasa Minangkabau berjudul "Hikayat Puti Balukih" (Hikayat Putri Balkis). Cerita ini terdapat dalam dua naskah yaitu naskah bernomor Ml. 705 (v.d.W. 103, dan Ml. 488 c (ha- laman 41 104).

    Naskah Ml. 488 ini merupakan salinan dari naskah Ml. 705. Sayangnya naskah Ml. 705 ini sebahagian sudah rusak, tidak ter- baca. Untunglah ada naskah Ml. 4 8 S ini sehingga naskah Ml. 705 dapat ditransliterasikan dengan bantuan naskah Ml. 488 itu.

    Cerita ini jelas bukan cerita asli Minangkabau. Cerita ini ter- golong cerita pengaruh Islam. Cerita ini cukup populer, terdapat pula dalam bahasa daerah lain, misalnya, dalam bahasa Sunda ber- judul Putri Balkis disusun oleh RS Sutiasumarga, diterbitkan oleh PN Balai Pustaka, Jakarta, 1966. Gerth van Wijk pernah menter- jem ahkan cerita dalam bahasa Minangkabau ini ke dalam bahasa Belanda dengan judul "De Geschiedenis van Princes Balkis", een Maleische vertelling, dimuat dalam VBG XLI, 1881. Terjemahan ini disertai teks dalam bahasa Minangkabau dengan huruf Arab- Melayu dan Latin.

    Cerita ini dapat digolongkan dalam sastra Minangkabau penga- ruh Islam karena cerita ini ditulis dalam bahasa Minangkabau dan disusun menurut salah satu jenis cerita Minangkabau yaitu kaba. Salah satu ciri kaba ialah cerita yang ditulis dengan bahasa ber- irama atau prosa liris. Hikayat Puti Balukih ini disusun dalam bahasa berirama ini sebagaimana umum kita jum pai dalam sastra klasik Minangkabau.

    Ceritanya cukup menarik yaitu cerita seorang putri yang amat cantik keturunan jin. Ibunya jin dan bapaknya manusia, mentri di kerajaan Saba. Hasil dari perkawinan jin dan manusia itulah la-

    9

  • hir seorang putri yang diberi nama Puti Balukih. Puti Balukih ini memilih hidup sebagai manusia dan akhirnya diketahui oleh Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman kawin dengan Puti Balukih ini setelah Puti Balukih masuk agama Islam.

    Dalam pendahuluan hikayat ini diceritakan bahwa cerita ini merupakan riwayat Putri Balukih sejak kecil, kawin dengan Nabi Sulaiman dan sampai wafatnya. Hikayat ini dikarang untuk me- nandingi "Kaba Malin Deman" yang tidak didasarkan pada hadis. Hikayat Puti Balukih ini didasarkan pada hadis. Tujuannya ialah untuk menyenangkan hati orang muda.

    Cerita ini dapat digolongkan dalam cerita pelipur lara yaitu cerita yang berfungsi memberi hiburan bagi pembacanya. Ciri dari cerita pelipur lara itu ialah cerita yang diawali dengan kesu- sahan, perjuangan yang berat, penderitaan kemudian berakhir dengan kebahagiaan yang biasa dikenal dengan istilah happy end. Kalau dalam "Kaba Malin Deman" terjadi perkawinan seorang pemuda dengan bidadari dari surga, di dalam Hikayat Puti Balu- kih ini terjadi perkawinan seorang pemuda dengan seorang putri anak raja jin. Putri yang sama cantiknya dengan bidadari dari surga. Di samping itu banyak kita jum pai hal-hal yang luar biasa, ajaib dan gaib sebagaimana juga kita jum pai dalam cerita pelipur lara itu.

    Pada kesempatan ini akan disajikan suntingan naskah berda- sarkan naskah Museum Nasional yang dikemukakan di atas. Se- belum sampai pada tujuan pokok itu akan disajikan deskripsi naskah itu dan singkatan isi ceritanya untuk memudahkan penge- nalan isi ceritanya.1.2 Deskripsi Naskah

    1) Nomor naskah Ukuran naskah Tulisan naskah Keadaan naskah

    Kolofon Catatan lain

    Ml. 705 (v.d.W. 103)1 6 X 10 cm, 104 halaman, 15 baris.

    : Arab - Melayu Beberapa halaman rusak, halaman 2 sobek, halaman 8 27 sudah la- puk, rusak dan tidak terbaca lagi. Ampat Angkat di kampung Balai Gurah.Naskah ini merupakan naskah asli. Salinannya dapat kita jum pai pada naskah bernomor Ml. 488.

    10PNRI Balai Pustaka

  • Garis besar isi ceritanya sebagai berikut1 26

    2 7 39

    3 9 61

    6271

    7 1 81

    Sesudah halaman pendahuluan teksnya tidak ter- baca.Anak gembala melihat rumah Puti Balukih kemu- dian melaporkannya kepada raja. Setelah rumah - nya selesai Puti Balukih pindah ke rumahnya itu. Rumah itu bagus lengkap dengan perabotnya. Di-

    jelaskan ciri-ciri rumah itu satu per satu secara ter- perinci.Puti Balukih terlihat oleh seorang anak gembala ketika Puti Balukih sedang memetik bunga. Oleh karena kagum melihat kecantikan Puti Balukih itu anak gembala itu menceritakannya kepada raja. Raja Saraki ingin melihat Puti Balukih. Raja Sa- raki kagum melihat keindahan rumah Puti Balukih. Atas permintaannya Mentri Azu Sarah berjanji tiga hari untuk mempertemukan Raja dengan Puti Ba- lukih. Sementara itu Puti Balukih berkirim surat kepada raja meminta berbagai barang sebagai sya- rat pertemuan mereka nanti. Raja memenuhi sya- rat itu.

    Pada hari yang ditentukan raja datang ke rumah Puti Balukih diiringkan rakyatnya. Raja di- persilahkan masuk seorang diri tanpa pengawal karena Puti Balukih tidak mau dilihat oleh orang lain pada waktu pertemuannya itu. Raja dijamu oleh dayang-dayang dengan macam-macam makan- an beberapa kali di setiap ruangan yang dimasuki oleh Raja Saraki sehingga raja kekenyangan. Akhir- nya raja pingsan karena kekenyangan itu. Atas pe- rintah Puti Balukih raja diselimuti dengan kain bala hingga ia mati.Puti Balukih memberi tahu ayahnya bahwa raja su- dah mati. Setelah itu rakyat juga diberi tahu. Rak- yat senang dan mengusulkan Puti Balukih jadi raja. Puti Balukih setuju dan ia dinobatkan jadi raja.Puti Balukih mempunyai seekor burung merak. Bu-

    11

  • rung itu terbang mencari tem pat yang ada sumur air. Pada waktu yang sama Nabi Sulaiman juga se- dang mengadakan perjalanan di angkasa bersama seekor burung merak. Di tengah perjalanan itu Nabi Sulaiman menyuruh meraknya mencari air karena Nabi Sulaiman hendak sembahyang. Kedua burung merak itu bertemu dan maling bercerita tentang tuannya masing-masing. Merak Nabi Sulai- man melihat istana dan Puti Balukih. Sementara itu Nabi Sulaiman marah dan menyuruh gagak mencari meraknya itu. Atas pesan Nabi Sulaiman kepada gagak itu merak itu segera kembali mene- mui Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman tidak jadi ma- rah setelah mendengar cerita tentang Puti Balukih.

    8 2 92 : Nabi Sulaiman menulis surat kepada Puti Balukihmenyuruh datang dan mengajak masuk agama Islam. Puti Balikih menyetujui ajakan Nabi Sulaiman itu. Puti Balukih mengirim utusan ke kerajaan Nabi Sulaiman dan membawa persembahan berupa emas Utusan Puti Balukih itu disambut dengan meriah oleh rakyat Nabi Sulaiman. Persembahan berupa emas dikembalikan oleh Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman berpesan kepada utusan meminta Puti Balukih datang ke kerajaan Nabi Sulaiman.

    9 2 106 : Puti Balukih datang ke kerajaan Nabi Sulaiman di-iringkan oleh rakyatnya. Burung Meraknya di- suruhnya mengabarkan keberangkatannya itu ke- pada Nabi Sulaiman. Kedatangan Puti Balukih disambut dengan meriah sekali oleh rakyat Nabi Sulaiman. Mahligai Puti Balukih disuruh jem pur oleh Nabi Sulaiman untuk tempat tinggalnya di kerajaan Nabi Sulaiman itu. Nabi Sulaiman mela- mar Puti Balukih. Puti Balukih setuju. Diadakan- lah pesta besar untuk merayakan pernikahan itu. Rakyat di negeri Yaman disuruh oleh Puti Balukih untuk diislamkan pula.

    Puti Balukih hidup bahagia dan selalu beribadat dengan rajinnya sampai ia wafat.

    12

  • 2) Nomor Naskah Ukuran naskah

    Ml. 48821 X 32 cm, 189 halaman, 3 9

    Tulisan naskah Keadaan naskah Catatan lain

    41 baris Latin, jelas baikkertas bergarisDalam naskah ini terdapat sepuluh cerita. Hikayat Puti Balukih ini ter- dapat pada cerita yang ketiga, yaitu pada halaman 4 1 94. Naskah ini merupakan salinan dari naskah Ml. 705 (v.d.W. 103).Kesepuluh cerita itu sebagai berikut(1) Si Lumuik Ameh (hlm. 1 20)(2) Nasihat untuk Anak Padusi

    (hlm. 2 1 40)(3) Hikayat Puti Balukih (hlm. 4 1

    -9 4 )(4) Risalat akan Melepas Sultan

    nan Salapan akan menjadi Raja di Tepi Laut dan Sekalian Tepi Laut (hlm. 105 108)

    (5) Ilmu Hukum Sepanjang Adat Limbago yang bersendi Alur yang Lazim Terpakai dalam Laras nan Duo Luhak nan Tigo Alam Minangkabau (hlm. 1 09-1 2 8 )

    (6) Tarambo Rajo (hlm. 129 148(7) Kaba Bujang Paman (hlm. 149

    -1 7 2 )(8) Cerita Gompani, Cerita si Rajo

    Medan Laras Matua Suku Si- kumbang (hlm. 173 184)

    (9) Nyanyi Caro Agam (hlm. 1 7 9 -1 8 4 )

    (10) Bingkaruang Sati (hlm. 185 189).

    13

  • Kolofon : tidak adaSebagaimana telah dikemukakan di atas, isi cerita hikayat ini

    sama dengan naskah Ml. 705 (v.d.W. 103). Naskah ini digunakan untuk melengkapi bagian yang rusak dari naskah Ml. 705 itu yaitu halaman 1 26. Garis besar isi cerita naskah ini tidak disajikan seluruhnya tetapi hanya bagian awalnya saja, yaitu halaman 41 55, sebagai beriku t.

    Dimulai dengan bismillah dan sebuah kalimat hamdallah dalam bahasa Arab. Penjelasan tujuan disusun cerita ini. Diceritakan Raja Saraki menjadi raja di negeri Kota Saba, Benua Yaman. Ia raja yang zalim dan dibenci rakyat.

    Salah seorang mentri Raja Saraki bernama Azu Sarah pergi ber- buru ke hutan. Di tengah hutan ia tersesat dan tidak bisa pulang lagi. Pada suatu malam ia melihat seorang putri anak raja jin cantik sekali. Azu Sarah pergi ke tempat raja jin itu dengan bantuan ba- pak jin itu. Azu Sarah akhirnya kawin dengan putri raja jin itu. Teman-temannya diantarkan kembali ke negeri Saba.

    Azu Sarah berputra seorang perempuan cantik sekali, diberi- nya nama Puti Balukih. Tak lama antaranya istri Azu Sarah itu meninggal. Puti Balukih dipelihara oleh tujuh orang dayang-da- yang.

    Setelah Puti Balukih dewasa, Azu Sarah bermaksud hendak kembali ke negerinya. Puti Balukih ingin ikut pula walaupun di- halangi oleh neneknya. Sebelum berangkat, neneknya, raja jin membuatkan rumah untuk Puti Balukih itu di negeri Saba.

    (Selanjutnya, lihat garis besar isi cerita naskah Ml. 705 (v.d.W. 103).

    1.3 Singkatan Isi CeritaDi benua Yaman di negeri Saba memerintah seorang raja besar

    bernama Raja Saraki. Raja ini keras pemerintahannya dan keraja- annya kuat. Raja Saraki zalim pada rakyatnya sehingga rakyat ben- ci kepadanya.

    Dalam kerajaan itu ada seorang mentri bernama Azu Sarah. Mentri ini berani, bijaksana, dan disenangi rakyat. Pada suatu kali Azu Sarah pergi berburu dengan empat belas pemburu mem- bawa anjing. Dalam hutan mereka tersesat jauh, tidak tahu lagi arah mana yang akan ditempuh. Mereka bertekat tinggal saja di hutan itu. Tengah malam mereka bergantian jaga malam. Pada14

  • suatu malam Azu Sarah mendapat giliran jaga malam, yang lain tidur semuanya. Malam itu binatang-binatang dalam hutan ber- bunyi, bermacam-macam suara kedengaran. Banyak binatang jaga pada malam dan tidur pada siang harinya. Azu Sarah minta kepada binatang-binatang itu makanan tetapi tidak ada yang menanggapi- nya. Tidak lama antaranya datang seorang wanita cantik berpakai- an bagus. Tidak lama kelihatan wanita cantik itu menghilang pula.

    Azu Sarah berseru-seru minta dikasihi oleh makhluk di dalam hutan itu. Setelah lama berseru-seru itu datang seorang laki-laki. Atas pertanyaan Azu Sarah dikatakannya bahwa wanita cantik yang baru saja menampakkan dirinya itu adalah anaknya bernama Hamizah. Laki-laki itu rupanya raja jin. Azu Sarah ingin mengikuti raja jin itu ke tempatnya karena ingin bertemu dengan anak pe- rempuan raja jin itu. Mulanya raja jin itu tidak mau membawanya tetapi karena keras sekali permintaan Azu Sarah itu akhirnya di- bawanya juga. Azu Sarah dibawanya ke negeri jin bernama Kam- pung Palam. Raja jin itu ternyata kaya raya.

    Azu Sarah bertekad akan tinggal bersama raja jain itu. Raja jin mau menerimanya dengan syarat tidak boleh kawin banyak dan tidak boleh marah. Azu Sarah mau mematuhi syarat itu. Empat belas orang pemburu kawan Azu Sarah yang tinggal di hutan itu disuruh raja jin kepada jin mengantarkan kembali pulang ke negeri Saba. Azu Sarah tetap tinggal bersama raja jin di hutan.

    Pemburu itu menceritakan hal Azu Sarah kepada raja. Azu Sarah melangsungkan perkawinannya dengan putri raja jin itu secara besar-besaran. Mereka hidup bahagia.

    Dalam pada itu lahirlah seorang anaknya perempuan, cantik jelita tiada bandingannya, diberinya nama Puti Balukih. Puti Ba- lukih itu baik budi bahasanya.

    Sayang, tidak lama antaranya, istri Azu Sarah itu meninggal. Raja jin sedih melihat Puti Balukih tidak beribu itu. Puti Balukih dididiknya dengan baik, disuruhnya belajar bermacam-macam il- mu. Puti Balukih dibantu oleh tujuh orang dayang-dayang yang cantik-cantik atas permintaannya.

    Azu Sarah bermaksud hendak kembali melihat kampung ha- lamannya yang sudah lama ditinggalkannya. Raja jin keberatan melepaskan Azu Sarah pulang. Di samping itu Puti Balukih tidak mau ditinggalkan bapaknya dan ingin ikut bersama bapaknya pu- lang ke negeri Saba. Azu Sarah berkeberatan membawa Puti Ba- lukih ke negeri Saba karena raj any a zalim, takut ia Puti Balukih

    15

  • diambil raja sebagai istri mudanya. Raja jin pun berkeberatan me- lepaskan cucunya itu. Puti Balukih berkeras ikut bapaknya. Ia ingin hidup di lingkungan manusia, tidak suka lagi hidup di ling- kungan jin. Melihat hal itu raja jin sedih. Namun Puti Balukih berusaha membujuk raja jin dan berjanji akan sering mengun- junginya. Puti Balukih minta dibuatkan rumah di negeri Saba itu. Mendengar hal itu raja jin bermaksud membuatkan rumah yang bagus untuk cucunya itu. Raja jin mengerahkan rakyatnya para jin membangun rumah buat Puti Balukih di negeri Saba. Tidak lama selesailah rumah itu bagus, besar seperti istana raja. Hal itu diketa- hui oleh Raja Saraki dari seorang pengembala. Raja membiarkan- nya saja karena ia tahu Azu Sarah orang baik.

    Puti Balukih pindah ke rumah itu. Pada suatu hari, ia memetik bunga di pekarangan rumahnya itu. Kebetulan seorang pengem- bala melihatnya. Pengembala itu kagum melihat kecantikan Puti Balukih. Hal itu dilaporkan pengembala kepada Raja Saraki. Men- dengar laporan pengembala itu raja ingin sekali melihat Puti Ba- lukih anak Azu Sarah itu. Dikumpulkannya rakyatnya untuk mengiringkan dan mengawalnya pergi ke rumah Azu Sarah itu. Atas pertanyaan raja diceritakan oleh Azu Sarah bahwa rumah itu dibuatkan oleh raja jin. Raja menyampaikan niatnya hendak meli- hat anak Azu Sarah yang bernama Puti Balukih itu dan bermaksud mengawininya. Dikatakan oleh Azu Sarah bahwa anaknya itu ma- sih kecil. Mendengar hal itu raja marah dan hendak membunuh Azu Sarah. Melihat hal itu Azu Sarah ketakutan dan berjanji tiga hari untuk mempertemukan raja dengan anaknya itu.

    Azu Sarah sedih memikirkan permintaan raja itu. Hal itu di- ketahui oleh Puti Balukih. Dikatakan oleh Puti Balukih kepada bapaknya bahwa ia akan berkirim surat kepada raja itu dan berusaha membujuk bapaknya. Rupanya raja juga membuat surat kepada Puti Balukih menyampaikan maksudnya hendak meni- kahi Puti Balukih. Surat itu dibalas oleh Puti Balukih dengan me- ngatakan agar raja membawa harta banyak-banyak dan pakaian untuk dayang-dayang sebanyak tujuh puluh orang dayang-dayang.

    Atas petunjuk dari Puti Balukih, sesampai raja di rumah disuruh oleh Azu Sarah agar raja naik sendiri tanpa pengawal sebab kalau raja naik ke rumah dengan pengawal banyak Puti Balukih akan lari ketakutan. Sementara itu Puti Balukih mempersiapkan makanan dan minuman dan racun untuk membunuh raja itu. Naiklah raja sendiri ke atas rumah. Sesampai dalam rumah raja ma-16

  • suk ruangan pertama. Raja disambut oleh dayang-dayang memberi makan dan minuman serta menaburi raja dengan bunga-bungaan. Raja makan sekenyang-kenyangnya dan kagum melihat kecantik- an dayang-dayang itu. Setelah itu raja masuk ke dalam ruangan yang kedua. Demikian pula sambutan yang diberikan oleh dayang- dayang sehingga raja mulai bingung dan pusing kekenyangan. Demikian seterusnya sampai pada pintu yang ketujuh. Setelah itu barulah keluar Puti Balukih duduk dekat raja. Raja diberi lagi makanan dan minuman sehingga raja mabuk dan pingsan. Raja diselimuti dengan kain bala. Barang siapa memakai kain itu akan mati waktu itu juga. "Raja tidak sadar diri lagi. Dalam keadaan demikian raja dibunuh oleh dayang-dayang atas perintah Puti Balukih. Dipotongnya kepalanya, dibungkusnya dengan kain kuning, dan tubuhnya dibuang orang.

    Azu Sarah disuruh oleh Puti Balukih masuk ke rumah meli- hat kepala raja itu. Sementara orang banyak disuruhnya pula su- paya diberi makan. Setelah itu Puti Balukih keluar menyampai- kan keinginan raja hendak mempergundik semua anak gadis di negeri itu. Mendengar hal itu rakyat marah dan mau memberontak dan mengganti raja Saraki itu dengan raja yang adil. Atas usul Puti Balukih rakyat setuju mengganti raja. Rakyat meminta agar Puti Balukih saja menggantikan raja. Rakyat setuju raja dibunuh karena zalim. Mendengar hal itu Puti Balukih mengatakan bahwa raja sudah mati karena lobanya. Rakyat langsung mengangkat Puti Balukih sebagai raja baru. Puti Balukih membawa kepala raja itu ke tempat rakyat berkumpul itu. Melihat itu yakinlah orang bahwa raja memang sudah mati dan resmilah Puti Balukih jadi raja.Diadakan pesta besar-besaran menobatkan Puti Balukih sebagai raja. Pesta itu berlangsung tujuh hari tujuh malam.

    Hal itu terkenal ke mana-mana bahwa raja di negeri Saba dibu- nuh Puti Balukih dan sekarang Puti Balukih jadi raja. Puti Balukih adil memerintah, rakyat jadi makmur dan senang. Hanya sa- yangnya Puti Balukih waktu itu masih kafir, menyembah mata- hari.

    Puti Balukih mempunyai seekor burung merak, indah bulu- nya, pandai berkata-kata dan menjadi kesayangannya. Suatu hari burung itu disuruh oleh Puti Balukih mencari air.

    Melihat kecantikan dan kebijaksanaan Puti Balukih sukarlah orang yang akan jadi jodohnya. Orang yang pantas baginya hanya-

    17

  • lah Nabi Sulaiman, nabi Allah, ra ja yang amat besar kerajaannya, tiada yang menyamainya. Semua makhluk: manusia, jin, binatang jadi rakyatnya. Nabi Sulaiman dapat berjalan di atas angin. Sekali ia terbang di angkasa melihat-lihat negeri. Pada waktu tengah hari Nabi Sulaiman menyuruh burung meraknya mencari air karena Nabi Sulaiman ingin sembahyang lohor. Tiba-tiba merak Nabi Sulaiman itu bertemu dengan merak Puti Balukih. Kedua merak itu saling memperkenalkan diri dan memperkenalkan tuannya masing-masing. Atas ajakan merak Puti Balukih, merak Sulaiman pegi ke tempat Puti Balukih. Merak Nabi Sulaiman juga kagum melihat kecantikan Puti Balukih, raja adil, raja Besar di benua Yaman. Sebaliknya merak Sulaiman juga memperkenalkan kepada merak Puti Balukih siapa Sulaiman itu yaitu nabi Allah, raja besar, kaya ray a, dan bisa berjalan di atas angin. Merak Sulaiman melihat Puti Balukih dan istananya itu.

    Sementara itu Nabi Sulaiman sudah gelisah menunggu meraknya yang sudah lama pergi mencari air dan tidak kembali-kembali juga. Nabi Sulaiman marah dan akan menghukum merak itu. Da- lam pada itu Nabi Sulaiman bertemu dengan burung gagak. Nabi Sulaiman menyuruh burung gagak mencari meraknya. Burung gagak segera mencarinya dan setelah beberapa lama mencari akhir- nya bertemu. Disampaikannyalah perintah Nabi Sulaiman menyu- ruh merak segera kembali menemui Nabi Sulaiman. Nabi Sulai- man marah dan akan menghukum merak. Mendengar hal itu merak jadi takut dan segera terbang menuju tempat Nabi Sulaiman. Se- telah bertemu merak segera minta ampun dan mengatakan ia me- lihat suatu yang amat mengherankan sehingga terlambat kembali menemui Nabi Sulaiman. Mendengar hal itu Nabi Sulaiman tidak jadi marah dan ingin mengetahui apa yang dialami oleh meraknya itu. Atas pertanyaan Nabi Sulaiman diceritakannyalah bahwa ia bertemu dengan merak Puti Balukih dan bertemu dengan Puti Balukih yang cantik jelita itu raja benua Yaman. Istananya bagus sekali. Mendengar laporan merak itu Nabi Sulaiman tertarik dan ingin melihatnya. Nabi Sulaiman lalu sembahyang dekat tempat itu setelah menemukan air. Habis sembahyang Nabi Sulaiman kem- bali pulang.

    Sesampai di istananya Nabi Sulaiman segera membuat surat kepada Puti Balukih dan mengajak Puti Balukih masuk agama Islam. Surat itu diantar oleh burung merak. Puti Balukih gembira

    18

  • sekali menerima surat itu. Setelah membaca surat itu Puti Balukih tidak sadar diri karena kena mukjizat Nabi Sulaiman. Setelah sadar kembali dikumpulkannya semua rakyat memberi tahu isi surat Nabi Sulaiman mengajak masuk agama Islam. Puti Balukih m enyetujui ajakan Nabi Sulaiman itu karena ia tahu bahwa Sulaiman itu nabi Allah. Namun Puti Balukih juga ingin menguji kebe- saran dan kemuliaan Nabi Sulaiman itu dengan cara mengantar- kan persembahan kuda dan dan emas. Bila persembahan itu di- terima berarti Sulaiman itu adalah raja, tetapi bila persembahan itu dikembalikan berarti Sulaiman itu nabi. Nabi Allah tidak boleh di- lawan dan harus diikuti ajakannya.

    Ternyata penersembahan Puti Balukih dikembalikan oleh Nabi Sulaiman. Dengan demikian yakinlah Puti Balukih bahwa Sulaiman itu nabi Allah dan ia menyatakan dirinya masuk agama Islam. Kedatangan utusan Puti Balukih disambut oleh Nabi Sulaiman secara besar-besaran sebagai tanda menghormatinya. Semua utusan kagum melihat kebesaran kerajaan Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman menyatakan akan datang ke tempat Puti Balukih bila Putih Balukih tidak bisa datang menemuinya.

    Mendengar pernyataan Nabi Sulaiman itu Puti Balukih memu- tuskan akan menemui Nabi Sulaiman. Ia merasa tidak sanggup menjamu kedatangan rombongan Nabi Sulaiman karena Nabi Sulaiman raja besar. Puti Balukih menghimpunkan rakyatnya dan memberi tahu untuk bersiap-siap berangkat mengunjungi Nabi Sulaiman. Puti Balukih berangkat diiringkan oleh rakyat dan hulubalang. Burung merak terbang terlebih dahulu memberi tahu Nabi Sulaiman bahwa Puti Balukih dan rombongannya sedang dalam perjalanan menuju kerajaan Nabi Sulaiman.

    Nabi Sulaiman bersiap-siap menyambut kedatangan rombong- an Puti Balukih itu. Nabi Sulaiman menyuruh jin m enjem put mah- ligai Puti Balukih sebagai tempat tinggal Puti Balukih di kerajaan Nabi -Sulaiman. Jin Azap bin Barkaia sanggup membawanya se- lama setengah hari. Setelah mahligai tiba dilengkapi dengan tem- pat mandi yang ditutup dengan kaca. Semua lapisan masyarakat dikumpulkan oleh Nabi Sulaiman untuk menyambut kedatangan Puti Balukih itu. Puti Balukih heran melihat mahligai yang disedi- akan oleh Nabi Sulaiman itu karena rupanya sama dengan mahli- gainya di negeri Saba. Nabi Sulaiman akhirnya memberi tahu bahwa mahligai itu adalah mahligai Puti Balukih yang disuruh

    19

  • jem put oleh Nabi Sulaiman kepada jin supaya Puti Balukih senang tidur di tempat sendiri.

    Nabi Sulaiman mengulangi ajakannya agar Puti Balukih mau masuk agama Islam. Puti Balukih m enyetujuinya masuk agama Islam karena ia sudah mengetahui bahwa Sulaiman itu nabi Allah. Setelah Puti Balukih masuk Islam dikawinkanlah ia dengan Nabi Sulaiman. Putri Balukih merasa bahagia karena merasa hidupnya di dunia dan di akhirat kelak bahagia dan mulia. Puti Balukih min- ta kepada Nabi Sulaiman agar rakyatnya di negeri Saba juga di- islamkan.

    Mendengar permintaan Puti Balukih itu Nabi Sulaiman beserta rakyatnya pergi ke negeri Saba mengislamkan rakyat di sana. Semua rakyat Saba mengikuti ajakan Nabi Sulaiman karena terpe- ngaruh oleh mukjizat Nabi Sulaiman.

    Sejak itu puaslah hati Puti Balukih, hidupnya semakin ten- tram dan damai, tidak ada lagi yang merisaukannya. Puti Balukih raj in beribadat, sembahyang. Akhirnya wafatlah Puti Balukih itu.

    Diceritakan istri Nabi Sulaiman itu 1.200 orang, di antaranya ada yang sudah meninggal dunia, ada pula yang diceraikannya.

    20

  • II. TRANSLITERASI NASKAH

    Bi'smi '1-Lahi 'r-rahmani 'r-rahimi. Wa bihi nas ta inu bi 1- Lahi 'Ala.

    Inilah hikayat pada manyatokan Puti Balukih dari kaciak lalu kapado basanyo lalu kapado Nabi Allah Sulaiman.

    Mangko dikaluarkanlah Malin Sagia dalam hadis nan mulia- mulia handak manimbali Malin Deman. Adapun Hikayat Malin Deman tidak kalua dalam hadis. Mangko takana dalam hati baak ka pambuek satu kaba akan palengah-lengah puaso, ado kurang ado batambah-tambah sadikik dalam patuik, barang nan patuik pado rajo, barang nan patuik pado puti karano kito mamuliakan supayo birahi urang mudo. Hikayat lai bapangka, bapangka nyato dalam hadis, hadih Sulaiman nabi Allah.

    Mangko ado dalam Banua Yaman Sabuah nagari amaek taguah Lai bakoto-koto kaciak Lai baparik tanah bat6 Balabuah bapintu gadang Batantu urang ka masuak Pintu bakawa hulubalang Halaman carano basah Urai tatabua tidak hilangDi sananlah urang kayo-kayo Budak bamain-main ria Urang buj ang bamain ameh Urang tuo badiam diri Basarang tuo batambah pakak Di sananlah urang sanang-sanang

    21

  • Nagari banamo Koto Saba Rajo banamo Rajo SarakiRaj o nan kuat gadang panj ang Rajo mamutuih rantai basi Tidak panah dilawan urang Kahandaknyo tidak tabalintang Maniayo anak mudo-mudo Mahanguihkan hati ibu bapak Mamandang anak dibao raj o Tidak buliah dijapuik lai Malainkan dengan relanyo Mambunuah tidak batanyo Mandando tidak buliah kurang Salah saketek kanai bunuah Tidak tatangguang di cambuik rantai Banyak manyumpah dalam hati Hati nan tidak buliah sanang

    Jikalau // anak ka kiun juo Hati nan rusuah rusuah juo Dipasuamikan anak tidak buliah Habihlah padang kiro-kiro Bagaikan pindah jauah-jauah Pindah nan tidak buliah lapeh Habihlah tahun baganti tahun Habihlah musim baganti musim Habihlah jam an baganti jam an Damikian juo lalimnyoAdo surang manti basa Manti banamo Azu Sarah Lai pun cadiak candikio Barani nan bukan alang-alang Buah hati kasihan raj o Tabuah nan bagai sadarhano Pajalanan nan bagai pinang Pinang nan dilambuik angin Lenggang mamutuih kayu anak

    22

  • Manti nan main-main mato Manti pamenan rang di kampuang Dek sadikik rang paburuNamun bakato Azu Sarah, "Manolah kito rang paburu Baelah anjiang nan pilihan Lamolak kito tidak baburu Lamolah tidak mamakan ruso." Mandanga kato damikian Lalu baj alan urang paburu Banyak nan duo kali tujuah Mairiangkan manti Azu Sarah Habih padang baganti padang Banyaklah rimbo dilalui Lalu bababan buliah dagiang

    Habih malam baganti malam Habih siang baganti siang Bagaikan lup o jalan pulang Lalulah sasek ka rimbo rayo Jauah nan bukan ulah-ulah Tidak panah dijajak urang Sampai bakato pantun urang Bajalan saruangkan baju Malangkah turun ka bawah Baririk basamo-samo Takadia sudah tadahulu Untuang surek-an Azu Sarah Hilang lanyok ka rimbo rayoJauah nan bukan alang-alang , Habihlah baka dalam dukungan Hanyo mamakan buah kayu Lalu mamakan umbuik putiak Palantan bareh nan tasiso Ka ditanak adang-adang Hari lah pantai tangah turun Lalu kalua mancari aia Handak batanak malah pulo

    23

  • Namun bakato samo diri "Manolah // kito urang sarikat Bagai kadangaran bunyi aia Baiaklah itu kito turuik," Bajalanlah urang samuhonyo Lalu dijalang aia itu Padang satumpak rumpuik manyih Aia manangah padang Aia janiah tapian suci Patuik bamain patang-patang Tampek manjamua-jamua kain Batu gadang jaguang bajunjuang Batu bulek susun basusun Batu pipih tindih batindih Tabiang aia siku basiku Kilek kumilek kasiak bulan Batu kaciak lah dikarang Anak baringin siriah payuang Patuik bahanti anak dagang

    Sakian lamo diri bamain Tidak malihek jajak urang Duduak bamanuang Azu Sarah Bagai cucua aia mato Tandonyo badan kahilang jalan Pulang pun tidak dapek sampai Bak kato pantun urang

    Tidak ka sadang dirangguangkan Bao ka pulau bilang-bilang Tidak guno dimanuangkan Bao bagurau naknyo hilang

    Namun bakato Azu Sarah,"Mano kito kawan sarikaik Marilah kito tanak makan Hati nan usah diparusuah."Namun lah sudah minum makan Lalu bakato Azu Sarah

    24

  • Kato nan ubek-ubek diam Kato palengah-lengah hati Kato pananti hari malam,"Bukanlah kito salah kato Kok bana sapantun hampai dusun Hambo nan patuik diam siko Sampailah pantun janyo urang

    Baolah galuak kito pi mandi Jenjeng labu pikua parian Bia baramuak dalan hati Di muko tidak kalihatan

    Dangakan sabuah laiDareh ribuik di puncak gunuang Rabahlah batang masuak kolam Asa sabuik nak nyo tarapuang Asa batu nak nyo tinggalam."

    Namun bakato malah kawan, "Kampuang siapo ko lah iko Itulah kampuang hantu rayo Hambo nan takuik-takuik baso Siapokoh urang ka mati."Namun bakato Azu Sarah Urang nan cadiak bijaksano "Manolah kito rang sarikat Tidualah tuan samuonyo Bialah hambo bajago surang."Lalu tacampang mato hari Hari cuaco awan sirah Duduak bapusua samo diri Malamlah hari hanyo laiLalu bakato Azu Sarah,"Manolah kito kawan sarikaik Laloklah Tuan samuhonyo Bialah hambo bajago surang Kito baganti-ganti lalok Antah di mano musuah ka datang

    25

  • Kito tidua di rimbo rayo Usahlah kito sio-sio."Sadikik pulo antaronyo Laloklah urang samuhonyo Dihadok uliah Azu Sarah Harilah laruik tangah malam Harilah dingin dingin basah Babunyi siamang dalam rimboBa bunyi singiang-ngiang rimbo Babunyi ruak-ruak bangkai Bakato pulo malah taduang Mangakoh pulo buruang halang Bagai nan takuik Azu Sarah Di muko tidak kalihatanLamolah pulo antaronyo Lah sudah pulo damikian Diamlah pulo samulonyo Datanglah pulo pandangaran Bagai nan urang hiruak-hiruak pikuak Bagai nan gandang dan momongan Bagai hadok tawang-tawang Bagai rabab dan kucapi Bagai saluang dan sarunai Bagai cacak dan lampari

    Namun bakato Azu Sarah,"Manolah isi rimbo rayo Marilah datang salah surang Barilah kami minum makan Kami nan sasek urang paburu Kami kahabihan bareh baka."Baiak sakali dua kali Baiak tigo ampek kali Satu pun tidak nan manyahuik Lamo saketek antaronyo Datang surang parampuan Elok nan bukan ulah-ulah

    26

  • Muko nan bagai bulan panuah Pakaian nan tidak tahagoi Ruponyo urang sadang mudo Bagai nan balun basuami

    Ditabang batang marapalam Rabahnyo ka dalam padi Rambuik nan hitam bagai malam Muko nan bunta daun bodi Alah moh kambang bungo kapeh Salasiah bapaga bungo Nan jinak tanggiliang lapeh Nan payuah langgundi mudoUrang baduo pi ka ladang Nan surang pi ka pakan Talingo bagai bungo kambang Baun sabagai bungo pandan

    Baiak nan bukan alang-alang Bagaikan kabua bijo mato Bagai nan hilang pulo aka Oliah malihek bakeh puti Tidak kato takataokan Duo kali mato mamandang Inyo lai tagak-tagak juo Cukuik katigo inyo hilang Pikialah pulo dalam hati Mato mamandang tidak lapeh Urang nan banyak lai ok juoSaketek pulo antaronyo Lalu mahimbau Azu Sarah,"Manolah Tuan isi rimbo Jikalau ado laki-laki Marilah kito bahadokanBaiaklah santun di dagang sasek Baiak sakali duo kali Baiak tigo ampek kali Hinggo kapado limo kali

    27

  • Datanglah urang laki-laki Laipun sokah gadang panjang Lai bauak lai rambaian Bagai nan rupo Rajo Khatab." Lalu bakato Azu Sarah,"Manolah Tuan isi rimbo Barilah hambo kato nan bana Anak siapo nan kamari Baiak nan bukan alang-alang?" Jadi bakato rajo rimbo,"Manolah Tuan urang mudo Bukan siapo budak itu Hanyolah anak kanduang hambo Hambolah banamo rajo jihin Tidaklah jihin malabihi Samo pun tidak jo hambo."Namun hatinyo Azu Sarah Bagai kunyik kanai kapua Bagai nan buruang kanai galah Inyo sudah dibao untuang Kato nan tida k tabunyikan Alah mandanga kato jihin Lalu bakato Azu Sarah,"Manolah Tuan rajo jihin Hambo nan dagang kurang baso Kok lai santun di dagang sasek Hambo batanyo baritoi Siapo namo puti nantun Handak katokan pado hambo."Mandanga kato damikian Lalu bakato rajo jihin,"Manolah Tuan urang mudo Itulah anak kanduang hambo Anak pamenan siang malam Anak banamo si Hamzah Anak nan baiak budi baso." Mandanga kato damikian Lalu bamanuang Azu Sarah

    28

  • Kayu kalek tumbuah di lurah Dibalah lalu dihampaikan Dikarek tariak ka panggali Hati lakek pandanglah sudah Allah kok tidak manyampaikan Tampanlah badan larek sakaliSi Masuik manjalin lantai Rajo adia manembak anggang Nan dimukasuik kok tidak sampai Haram Ulah kumbali pulangSi Masuik pi babahiah Mandapek talua buayo Nan dimukasuik kok tidak buliah Tampan mahanyuik rimbo rayo

    Manolah Tuan rajo jihin Dangakan juo sambah hambo. "Buliahkoh hambo masuak koto Bia pangajuik-ngajuik ayam Bia panyapu-nyapu rumah Bia jadi suruahan puti."

    Mandanga kato damikian Lalu bakato rajo jihin,"Janlah kato talalu-lalu Kami nan urang isi rimbo Diri nan anak cucu Adam Kato sabuah ditaguahi."

    Mandanga kato damikian Tumbuahlah malu.Azu Sarah Lalu bakato Azu Sarah

    "Turun bajalan pi mandi Bao galuak pikua parian Namun nan anak laki-laki Suruik dijalan dipantangkan."

    Namun bakato rajo jihin,"Manolah Tuan urang mudo

    29

  • Kami barumah kayu haro Kami bajanjang aka mati Diam di sangka rimpang kayu Kami mamakan buah kayu Mikin nan bukan ulah-ulah Jan manyasa akia kudian."Lalu bakato Azu Sarah Urang nan cadiak bijaksano, "Manolah Tuan rajo jihin

    Khatib pangilan ka kanduri Singgah ka pakan mambali bada Nyatolah Tuan main bodi Takuik ka kanai di nan sukaSisasiah bapaga bungo Bungo bapaga bungo pakan Jokok Tuan kasiah di hambo Bao hambo ka rumah Tuan

    Pi malihek langgam di sanan Hambo nan sudah madu paruik Hambo nan tidak catuih api Ado pahisok lai sabatang."

    Mandanga kato damikian Lupo saketek rajo jihin Lalu dibao Azu Sarah Lalu bairiang kaduonyo Lalu masuak ka dalam kampuang Koto nan taguah Kampuang Dalam Langkok nan langkok kalangkokan Satu pun tidak kakurangan Rajo nan kayo bukan ulah

    Lalulah heran Azu Sarah Tidak jadi mintak api Lalu bakatolah anyo lai,"Manolah Tuan rajo jihin Mano garan kato nan cako Laikok buliah kahandak hambo

    30

  • Hambo nan manti rajo basa Hambo nak buliah katantuan Hambo nak buliah hitam putiah Mati dan hilang tidak disangko."

    Urang nan gilo-gilo baso Mukonyo merah-merah padam Urang biaso parang jadi Sampai bak pantun janyo urang

    Bungo malua bungo campago Katigo bungo pandak kaki Bia labua bia binaso Asa lai buliah kahandak hatiRambahi rimbo Lubuak Jambi Urang Malako ka ka Jao Asa lai buliah kahandak hati Rilalah hambo mati sikoMarimbang di tangah padang Sitako di tapi rimbo Kok lai untuang kumbali pulang Kok tidak hilang di sikoCakaukan kami kumbang padang Bari batali banang suto Kasiah kami anak dagang Katambah urang bumi puto."

    Mandanga kato damikian Lalu bakato rajo jihin "Manolah Tuan urang mudo Jadilah Tuan diam siko Jokalau Tuan gusa-gusa Tidaklah adat pado kami Kalau barumah banyak-banyak Tidaklah adat pado kami

    Sikaduduak ditabang tinggi Buahnyo banyak masak-masak Adolah buruak adat kami

    31

  • Barumah tidak buliah banyakSitako batang sitako Dipatah ambiak patanak Kalau Tuan nak lamo siko Usah barumah banyak-banyak."

    Katonyo juo rajo jihinNamun bakato Azu Sarah,

    "Manolah Tuan rajo jihin Dangakanlah kato hambo

    Hambo lalu dipanjamuran Basuo jo urang bakudo Hati nan bulek sagilingan Tidak lai manduo tigo."Namun bakato rajo jihin,

    "Sungguahlah Tuan diam siko Bak mano kawan kaluargo Apo bicaro hati Tuan?"Lalu manjawab Azu Sarah, "Tantangan kawan sarikat Tolonglah di Tuan mahantakan."

    Sudahlah salasai bicaro tu Lalu kumbali Azu Sarah kapado kawan sarikat Didapeki lalok juo Lalu bakato Azu Sarah,"Manolah kawan sarikat Jagolah kamu dari tidua Timua bangkeh hari lah siang."Lalu bangunlah samuhonyo Lalu bakato Azu Sarah,"Manolah Tuan kawan sarikat Pulanglah Tuan samuonyo Adolah Tuan mahantarkan hambo Nak salalu diam siko Hambo diambiak rajo jihin Diambiaknyo ka minantunyo

    32

  • Katokan pulo pado rajo Janganlah Tuan kaberangan Sambahkan pulo baiak-baiak Katokan hambo lah barumah."

    Mandanga kato damikian Lalu bakato urang banyak,"Manolah Tuan Azu Sarah Nyao bacarai jo badan Tuan Tingga kami ka pulang Apolah pulo barito kami."Lalu bakato Azu Sarah,"Manolah Tuan adiak kakak Hambo dibao untuang badan Antah ka baiak antah ka jahek Tidak takato untuang diri Yo bak kato pantun urang

    Bukan tingkarang nan tatimpo Kantong tasisik tak bahulu Bukan sakarang nan taminto Suratan sudah tadahuluBajalan saruangkan baju Bakain baunduang-unduang Suratan sudah tadahulu Maso di rahim bundo kanduang."

    Mandanga kato nan bak kian Lalu mahampeh aia mato Dihantakan pulo uliah jihin Lalulah bata jalan pulang Tidak tahambek tabalintang Alah tibo cando di rumah Masyhurlah kaba Azu Sarah Tidak diharok-harok lai Bakaba urang pado rajo,"Manolah Tuanku rajo kami

    Ditutuah dahan maransi Diambiak palintang pauah

    33

  • Diambiak buah kalangan Kok dibunuah kami mati Kok dijua hanyo ka jauah Tuanku juo kahilangan Adopun manti Azu Sarah

    Sudah diambiak raj o j ihin Diambiak ka minantunyo Sudah kahandak Azu Sarah Tidaklah daripado kami Urang barajo di hatinyo."

    Mandanga kato damikian Lalu baranti rajo itu Pihak kapado Azu Sarah Sudahlah inyo jadi kawin Basalah jamu rajo jihin Lalulah heran Azu Sarah Maliek laku j amu itu Balun dilihek lah dilihek Balun didanga lah didanga Bagaikan randah kayu haro Bagaikan taban gunuang tinggi Bagai langang pahunyi rimbo Tujuah hari bajamu basa Bahimpun ka sinan rajo jihin Pihak kapado kalangkapan Tidak tatiru pado urang Urang manaruah tambang urai Urang manaruah sungai ameh Urang nan langkok kalangkapan Tidak manaruah kakurangan Urang nan kayo rayo

    Lamolah pulo antaronyo Jadilah katuju basa tasinan Urang pun tidak manyait makan di ateh hati Tangan kasa nan bukan ulah-ulah Dibari panginang budak gadih Bagai nan gadih di sarugo

    34

  • Raso hatinyo Azu Sarah Tidak takana pulang lai Tidak takana di nagari

    Lamolah pulo antaronyo Tambahlah anak parampuan Baiak nan bukan ulah-ulah Anak nan putiah campua sirah Marabek pulo warna kuniang Manyalo pulo warna hijau Muko nan bunta daun bodi Mato bagai bintang timua Hiduang nan bagai dasun tungga Gigi bakilek camin cino Talingo bagai bungo kambang Rambuik nan hitam bagai malam Lihia nan bagai kendi perak Langan bagai hantaran hanyuik Jari nan bagai sigulandak Batih nan bagai paruik padi Tumik nan bagai talua buruang Hampu kaki bungka satahia Banyaklah rupo manusia Tidak nan samo roman itu

    Ato sadikik bulu batih Dinamai pulo Puti Balukih Urang barabuik nak manggayo Urang nan gadang dalam tangan Baiak baso baiak parangai Parhimpunan anak ketek-ketek Tandonyo anak baiak-baiak

    Jiko nan sirah hanyo sago Jiko nan hitam hanyo kundi Jiko nan indah hanyo baso Jiko nan baiak hanyo budi

    Sampailah pulo bakain duo Matilah pulo bundo kanduang Bagaikan gilo rajo jihin

    35

  • Malang ka mano dikatokan Takadia sudah tadahulu Dilahiakan hanyo sakarang Malihek cucu kapiatuan Tidaklah putuih aia mato Lalu bakato rajo jihin,"Mano Balukih cucu kanduang Barajalah manulih manakiak Barajalah maanyam lai Baraja manyurek tak babarih Jan maupah juru tulih Cucu nan tidak lai baibu."

    Sambia bakato inyiak kanduang Bagai nan cucua aia mato.

    Lamolah pulo antaronyo Tumbuah bicaro dalam hati Lalu bakato Puti Balukih,"Manolah Tuan inyiak kanduang Carikan hambo dayang-dayang Bago sakada tujuah urang Ka palengah-lengah hati Ka parintang-rintang mato Ka lawan bagalak-galak Tubuahnyo samo-samo gadang Ruponyo bak itu pulo Jokok tinggi samo tingginyo Usah pulo labiah kurang Samokan pulo pakaiannyo Supayo suko hati hambo." Mandanga kato damikian Dicari malah dayang-dayang Lamo saketek antaronyo Buliah dayang tujuah urang Jokok kunyiang samo kunyiangnyo Pakaian nan tidak balaianan Bagai nan ragu pamandangan

    36

  • Lamolah pulo antaronyo Lalu bakato Azu Sarah,"Manolah Tuan rajo jihin Lamolah jam an hambo siko Rindulah hambo handak pulang Bagaikan nyato rupo rajo Bagaikan nyato kampuang diri Tidak pueh diangan-angan A pokohjuo ka ubeknyo?" Mandanga kato damikian Lalu bakato rajo Jihin,"Jokok lah pulang anak kanduang Sampai piatu cucu hambo Siapo pulo ka mamujuak Itulah pulo jauah dusun Jokok taragak cucu kanduang Siapolah pulo mahimbaukan?"

    Dalam bakato-kato itu Lalu mandanga Puti Balukih Lalu manangih hanyo lai, "Manolah Tuan ayah kanduang Hambo nan tidak amuah tingga." Lalu bakato Azu Sarah,"Mano Balukih anak kanduang Tidaklah jadi hambo bao Rajo panjajok anak mudo Jadi marusuah hati hambo." Mandanga kato damikian Lalu bakato rajo jihin,"Mano Balukih cucu kanduang Jikalau itu lalim rajo Janlah manuruik cucu kanduang." Lalu manjawab Puti Balukih, "Manolah Tuan Inyiak kanduang Usah bakato damikian Tidak tahukun untuang diri Jokok panjang tidak ka patah

    37PNRI Balai Pustaka

  • Jokok mulia tidak kan hino Usah Inyiak barusuah hati Hambo nan tidak tatahani Hambo nak masuak cucu Adam Hambo nak batubuah kasa Bagai nan malu dalam hati."

    Lalu bakato rajo jihin,"Mano Balukih cucu kanduang Ibu lah hilang anak ka hilang Siapo pula ka pangganti kau?" Lalu bakato Puti Balukih, "Manolah Tuan Inyiak kanduang Adat pusako rajo-rajo Hati nan bagai lauik lapeh Jokok Inyiak rindu di hambo Jalanglah tiok-tiok bulan."

    Mandanga kato Puti Balukih Tidak lah jinih tatahani Dilapehkan juo nan patuiknyo Mangko bakato Puti Balukih, "Manolah Tuan Ayah kanduang Pabuekkan hambo rumah gadang Dirikan di lua Koto Saba Di tangah padang Palimpato Bari bakoto kaciak-kaciak Bari baparik tanah bato Tanami pulo haua kunyiang Lampihi pulo anjiluang."Namun bakato rajo jihin,"Jikalau itu ruponyo karajo Bialah hambo manolongi Hambo manyuruah urang banyak Maramu kayu dalam rimbo Barapo juo ka gadangnyo Katokan oliah Azu Sarah."Lalu bakato Azu Sarah,"Adopun pihak gadang rumah Banduanyo panjang barang patuik

    38

  • Salapan puluah heto Arab Halintangnyo pulo barang patuik Ampek puluah heto Yaman Tinggjnyo tujuah kali tagak Sakada tigo puluah heto Parsi."

    Lalu manyuruah rajo jihin Kapado rakyat nan banyak Maramu kayu dalam rimbo Bagaikan langang kayu di rimbo Mamiliah kayu panjang-panjang Mamiliah kayu luruih-luruih Diangkuik pulo bulan tarang Tidak malihek anak Adam Batagak rumah bulan tarang Bulan nan sadang tarang panjang Sampailah tigo kali tarang Sudahlah pulo rumah itu Tidak satu katinggalan Sungguah babuek Azu Sarah Sarato urang disuruahnyo Tidak barapo tapabuek Hanyolah rumah sudah malam Lalu pikia urang gubalo, "Sungguah babuek Azu Sarah Rumah nan sudah sandiri Angkuah baganti rajo kito.Tidak dilihek lah dilihek Banyaklah kaba pado rajo Urang babuek rumah gadang Didirikan di padang Palimpato Sungguahpun itu pandangaran

    Tidak mangapo pado rajo,"Azu Sarah urang lai batua Balun lai kalihekan jaheknyo Usah kalian banyak kato Urang nan luruih sajak ketek." Jadilah diam rajo itu

    39

  • Pihak kapado Puti Balukih Alah bakato Puti Balukih, "Manolah pulo Inyiak kanduang Rumah lah sudah hambo danga Hantakan malah diri hambo Supayo malihek cucu Adam."Lalu bakato rajo jihin,"Manolak Balukih cucu kanduang Mangapo bakato damikian Nantikan juo bapak kanduang Baiak karajo palahan-lahan." Mandanga kato damikian Jadilah diam Puti Balukih

    Lamo pulo antaronyo Datanglah pulo Azu Sarah Lalu bapaluak Puti Balukih Bagai nan kuciang jo anaknyo Urang nan manjo-manjo baso Urang bakaciak-kaciak diri, "Manolah Inyiak kanduang hambo Namun lah sudah rumah gadang Hantakan hambo ka sinan Sarato jo kalangkokan Langkok jo tirai kalambunyo Sarato jo langik-langik Langkok hamparan lapiak purin Langkok kurisi banta gadang Langkok jo kasua tilam pandak Langkok tarawang parmadani." Tidak takiro banyak pakakeh Barang nan patuik dalam hati Adat pakaian rajo-rajo Adat pakaian puti-puti Di mano Inyiak ka lupo adat Adat biaso patang pagi

    Mandanga kato damikian talu badiri rajo jihin Lalu bakato malah pulo,

    40

  • "Manolah rakyat samuhonyo Hantakan malah cucu hamboBia baj alan tarang panj ang Bia kudian kami ka datang Bia inyo nak dahulu."

    Mandanga kato damikian Lalu bajalan Azu Sarah Diiriangkan Puti Balukih Pado maso duwaso itu Manangihlah urang samuhonyo Mamandang Puti lah baj alan Bagaikan gilo Inyiak kanduang Bagaikan mabuak dalam hati "Mano Cucu pamenan mato Cucu paragu-ragu hati Cucu baj alan kami ka tingga." Malangkahlah Puti sampai-sampai Sambia baturun aia mato Bajalanlah Puti lakeh sampai Manjalang rumah di padang rato Tibolah Puti di rumahnyo Lalu dihapuih aia mato Puti Balukih suko hatinyo Rumah sudah samuhonyo Naiak Balukih ka teh rumah Bagai pasang masuak muaro, "Ikolah rumah jadi manah Patuiklah jadi bungo mato." Lamo saketek antaronyo Datanglah pulo mato bando Sarato jo kalangkokan Satu pun tidak kakurangan Sarato hambo urang dangan Sarato day ang tujuah urang Sarato balanjo bareh padi

    Pihak kapado sipat rumah Bakarang bakoto kaciak Baparik batanah bato

  • Batanami pulo haua kunyiang Balampihi pulo anjiluang Bapagari pudiang aia ameh Balabuah bapintu gabang Batantu urang nan ka masuak Pintu bakawa hulubalang Halaman carano basah Ditabuakan urai tidak hilang

    Pihak kapado baiak rumah Babandua bagadiang-gadiang Dalam jorok bajorok pulo Ukia rumah bukan kapalang Aka Cino bakulaian Baukia babuah-buah Bakatak bagalang puyuah Bapangkek batinjau karang

    Tampek bamain-main patang Supayo nyato musuah datang Rumah gadang badindiang papan Baturab pulo jo kapua Batatah jo sadalinggam Basalo jo aia ameh Hatok baturab jo timah

    Pihak kapado ukia rumah Rumah diukia tukang jihin Kaluak bakaluak aka Cino Cino banamo Cino karam Salo manyalo tangkai bungo Bungo banamo bungo cangkeh Saluak basaluak paku aji Batulih lai barakam Rupo camin bakilekan Banyak parmato bagendengan Bagai nan pindah matohari

    Pihak dalam rumah gadang42

  • Maligai pulo tujuah pangkek Partamo batampo loyang Kaduo batampo tambago Katigo batampo kanso Kaampek batampo kaco Kalimo batampo perak Kaanam batampo aso-aso Katujuah batampo ameh Itulah tampek Puti Balukih

    Pihak kapado ukia pintu Batatah bamego-mego Batakek badama tirih Pihak kapado nan kaduo Batatah badaun-daun Bajambua baumbai-umbai Babungo sari mujari Batulihkan talang parindu Barang nan rindu mari kamari Pihak kapado nan katigo Bakarang batali aia Baturang bakapua-kapua Baragamkan pulo camin Cino Bagai nan bintang bakilekan Hambua mahambua cahayonyo Pihak kapado nan kaampek Labiah pulo malah ruponyo Baukia babulan-bulanManyaio pulo pucuak rabuang Pihak kapado nan kalimo Baukia bagando-gando Bapucuak batajun balek Jelo bajelo tulih candai Mairiang pulo bayam bajo Pihak kapado nan kaanam Baukia bakalimantang Babantuak batali aia Lai balukih bagambaran Basurek jo aia ameh

    43

  • Pihak kapado nan ka tujuah Batampo pulo ameh urai Di sinanlah intan jo podi Disalo nilam biduri

    Pihak kapado rupo pintu Allahu a'lam nan ka tahu Tidaklah ado tanamoi Habihlah tukang rajo jihin Tidak maligai manyamoi Tampan nan dapek dalam mimpi Tidak dapek ditiru lai Rumah batingkok ka teh langik Jokok dibukak siang hari Pindah cahayo matohari Jokok dibukak tangah malam Alah pindah cahayo bulan

    Pihak kapado dalam rumah Bapakaian tabia gadang Tabia kaciak tabia panjang Hubuang bahubuang langik-langik Lampih balampih banta kaciak Tindiah batindiah banta gadang Susun basusun tilam pandak Tilam panjang baitu pulo Barapo pulo lapiak tarawang Lapiak parmadani banyak takambang Lapiak hamparan baitu pulo Kipeh Cino talatak juo Barang nan palak nak bakipeh Minyak dan sikek talatak juo Barang bahieh nak basikek Itulah tando urang kayo

    Pihak kapado alat makan Paha karika banyak pulo Pinggan haluih susun basusun Jinih cawan batambun-tambun Cerek dan kendi batambun-tambun

    44

  • Tidak tabilang alat rumah Namun lah makan Puti Balukih Cawan nan duo kali tujuah Makanan Puti banyak pulo Banyaklah ragam ditaruahnyo Tidak nan kurang pado Puti Puti barinyiak rajo jihin Barang nan kurang dijapuik juo

    Pihak kapado makanan Puti Nasi dikaka mipih-mipih Pihak kapado minuman Puti Babagai-bagai lai ruponyo Sacawan talua buayo Hiduik di dunia tidak ka kaka Samo juo mikin dan kayo Jikalau mati tidak manyasa Ampek baleh cawan bakaka Dipiliah barang suko hati Kayo di dunia tidak ka kaka Tidak tahinggo wakatu mati

    Makanlah dayang basamo-samo Bairiang tambuahkan nasi Banyaklah rajo nak samando Hanyo Sulaiman nan ka jadi

    Pihak kapado minyak Puti Minyak harun minyak kasturi Katigo jo minyak Judah Dahulu manyambah matohari Kamudian manyambah Allah

    Pihak kapado tampek Puti Kasua pandak kasua manggalo Katigo kasua basulam Tidaklah rajo ka jodonyoHanyo Sulaiman dalam alam

    Tindiah batindiah banta gadang Di atehnyo banta parabuang

  • Dari kaciak sampailah gadang Hanyo Sulaiman nan punyo untuangPihak kapado kain Puti Kain nan mulia-mulia sajo Kain suto patang pagi Tidak siapo dijanjikan Hanyolah surang badan diriPihak- kapado namo kainnyo Ajuang sarek kain manggalo Katigo manggalo mabuak Puti Balukih lamo marando Antah Sulaiman punyo isuakKain kaciak kain di pinggang Katigo kain salimuik Dari kaciak sampailah gadang Taguah pagangan tidak lupuikBaju panjang baju tauo Katigo baju biludu Banyaklah rajo nan busuo Hanyolah Sulaiman nan katujuGalang baganto galang tangan Dikaki pulo galang perak Sungguahpun banyak urang dangan Tampek picayo buruang merakCincin perak cincin suaso Katigo cincin cinto-cinto Hai murak jangan baduto Nalainkan batua samato-matoPabilo hari sudah malam Palito nan duo kali tujuah Banyaklah rajo dalam alam Hanyo Sulaiman labiah ju jua

    Sananglah Puti di maligai Upamo urang dalam sarugo

    46

  • Dalam bulan nan sabulan Laranglah Puti turun ka tanah Damikian pulo sopan Puti Pihak kapado halaman Puti Banyaklah pulo kabun bungo

    Pado maso dewaso itu Harinyo sadang tangah hari Sadang langan urang gubalo Lalu bakato Puti Balukih "Manolah anak dayang-dayang Marilah kito japuik bungo Habihlah bungo nan kapatang Marilah kito sairiang sarikat Turun ka tanah."

    Puti Balukih basikek gadiang Anak dayang basikek karah Laranglah raj o nan ka ban diang Malainkan Sulaiman Nabi Allah

    Lalu baiiriang masuak kabun Diiriangkan dayang nan batujuah Bagai bulan diiriangkan bintang

    Lalu dipupuanyolah bungo Bagailah bungo dalam kabun Dahulu batua urang rimbo Kini batua urang sabaDibungkuih di kain haluih Banyaknyo salilik deta Dahulu batubuah haluih Kudian batubuah kasa

    Lalu ditariak malah bungo Bungo dikarang wakatu malam Malam dahulu dalam rimbo Kinilah masuak cucu Adam

    Ado saurang-urang gubalo

    47

  • Balinduang paneh-paneh hari Tidak takana uliah dayang Lalu mamandang urang gubalo Dilihek Puti sudah turun Lalulah heran urang gubalo Bagaikan lapeh tali unto Bagaikan hilang kiro-kiro Tidak takana kaberangan Uliah malihek elok Puti Lalu bakato dalam hati,"Inilah anak Azu Sarah Kok mandanga rajo Saba Sudahlah Puti diambiaknyo."Alah sudah bungo ditariak Kumbalilah Puti naiak rumah Urang gubalo pun baj alan

    Namun lah patang-patang hari Bakabalah inyo pado rajo,"Manolah Tuanku tuan hambo Ado satu paliekan Tidaklah hambo ka pitanah Adolah anak Azu Sarah Baiak nan bukan ulah-ulah Upamo bulan ampek baleh Tidaklah panah tajodoi Larang jodonyo dalam alam Dangakanlah di Tuanku Hambo kabakan sungguah-sungguah

    Tariak bungka ambiak taraju Kito handak pi ka pakan Adopun ruponyo budak itu Elok ditulih digambakan

    Dangakan malah di Tuanku Tatkalo hambo malihek

    Ditanam kapeh dibato Kapeh ka manj ali luli Luli ka manj adi banang Lapehlah pulo garan unto

    48

  • Uliah karano elok Puti Hambo pun tacangang-cangangTariaklah padi jo buahnyo Ka dimakan dalam puaso Puaso di bulan haji Naiaklah Puti ka rumahnyo Takana hambo di unto Kironyo unto indak lai

    Mandanga kato damikian Lalu bakato rajo Saba,"Manolah kamu urang mudo Tidakkoh duto kato nantun?Barapo gadangnyo budak nantun Katokan juo pado hambo."Lalu bakato urang gubal o,"Manolah Tuanku tuan hambo

    Babunyi ganto rajo basa Batalun bunyinyo aguang Jokok duto hambo bakaba Apo hukum hambo pun tangguang

    Adopun gadangnyo budak itu Eloklah ka pulang ka rum ahnyo."

    Alah sudah mandanga kaba Hati nan tidak sanang lai Lalu bakato rajo Saba,"Mano rakyat samuhonyo Iriangkan aku basamo-samo Aku manuruik Azu Sarah."Lalu bajalan anyo lai Salamo lambek di jalan Lah tibo di kampuang Azu Sarah Lalu bakato rajo Saba,"Manolah m anti Azu Sarah Siapo babuek rumah iko Baiak nan bukan ulah-ulah Siapo nan tukang rumah iko Katokan juo pado ham bo."

    49

  • Lalulah heran rajo Saba Malihek indahnyo rumah itu Lalu manjawab Azu Sarah, "Manolah Tuan rajo kami Rumah buekan tukang jihin Hambo ditolong rajo jihin Cucunyo kaciak hambo bao Ikolah rumah anak hambo Buekan tukang rajo jihin." Mandanga kato damikian Namun bakato rajo Saba, "Manolah manti Azu Sarah Manga bakato damikian Katokan juo kato bana Mangapo anak dibunyikan Hambo birahi nak samando." Lalu bakato Azu Sarah, "Manolah Tuan rajo kami Sasungguahnyo anak lai kaciak Balun tau di baso-baso."Lalu bakato rajo Saba, "Manolah manti Azu Sarah Tidaklah hambo ka talawan Balun dirasoi laku hambo?" Lalu bakato Azu Sarah, "Manolah Tuan rajo kami Sungguahpun kato damikian Barilah j anj i tigo hari Bia di tunai anak kanduang."

    Mandanga kato damikian Lalu bajanji tigo hari Jadilah pulang rajo Saba Naiak pulo Azu Sarah Hati nan tidak suko lai Muko lah pucek karusuahan Lalu tasanyum Puti Balukih Malihek Bapak sudah takuik Lalu bakato bapak kanduang, "Mano Balukih anak kanduang

    50

  • Apo bicaro anak kanduang Rajo Saba datang batanyo Tidaklah dapek ditulakkan." Mandanga kato damikian,Lalu bakato Puti Balukih, "Manolah ayah kanduang hambo Barapo lamo janji Tuan Bialah hambo bicarokan Usah rusuah ayah kandung." Bakato pulo Azu Sarah,"Aku bajanji tigo hari Tidaklah janji lamo-lamo."Lalu bakato Puti Balukih, "Manolah pulo ayah kanduang Baiak hambo bakirim surek Jokok tarimo atau tidak."

    Lalu manyurek Puti Balukih Di ateh maligai nan tatinggi Mantaro Puti manyurek Tibolah pulo surek rajo Damikian kato dalam surek, "Inilah surek rajo Saba Handak samando pado Balukih Kahandak nan jan ditulakkan Jokok aku buliah malu Hanyo aku rampeh rumah tu Aku birahi pado angkau Apo kahandak hambo bari." Sudahlah pulo surek Puti Damikian pulo kato surek, "Manolah Tuan rajo kami Jikalau lai sasungguahnyo Baokan harato banyak-banyak Ka pamujuak budak-budak Karano hambo budak kaciak Barang nan patuik ka pamenan Sarato pakaian salangkoknyo Pakaian anak rajo-rajo Pakaian anak puti-puti

    51

  • Tujuah puluah urang bababan Rajo juo hanyokan punyo."Katonyo pulo dalam surek Puti

    Mandanga kato dalam surek Harok hati bukan kapalang Diri nak buliah rumah gadang Harok batambah tuah diri Surek babaleh janji sampai Lalu bakato rajo Saba,"Manolah kamu rakyat banyak Bahimpunlah kamu samuhonyo Iriangkan aku pi barumah Jadi minantu Azu Sarah Baolah pulo alat parang Jikalau anggan urang itu Lawan baparang Azu Sarah."Maso sabalun rajo tibo Lalu bakato Puti Balukih "Manolah Tuan Ayah kanduang Hati nan usah diparusuah Tarimolah kato rajo itu Bialah naiak urang nyo Usah dibari banyak-banyak Katokan urang habih takuik Bialah hambo punyo aka

    Sudah bakato Puti Balukih Rajo pun tibo hanyo lai Panuahlah pulo tangah padang Langkok jo alat sanjatonyo Langkok jo galah dan tombak Langkok j o badia dan sinapang Baribu pulo banyak panah Banyaklah pulo babaju basi Banyaklah pulo galewang padang Barapo pulo parampuan mamegang sabik Mamegang sabik samuhonyo Barapo pulo kanak-kanak Mamegang kasiak sakalian

    52

  • Bagaikan labah banyak urang Malihek rupo damikian Lalu gumanta Azu Sarah Bagaikan hilang pulo aka Lalu bakato Rajo Saba,"Manolah manti Azu Sarah Sudahlah sampai j anj i kito Kawinkan malah tubuah diri." Katonyo pulo rajo saba Lalu bakato Azu Sarah,"Manolah Tuan rajo kami Dangakan malah sambah hambo Jikalau rajo handak kawin Usah bakawan naiak rumah Karano budak habih takuik. Mandanga kato damikian Lalu bakato rajo Saba,"Manolah manti Azu Sarah Manga bakato damikian Bukanlah hambo rajo basa Manga hambo mangko dihukum?"

    Dalam bahariak-hariak kato Datang pisuruah Puti Balukih Lalu bakato urang itu,"Manolah Tuanku rajo kami Hambo disuruah Puti Balukih Kok Tuanku naiak banyak-banyak Hanyo ka tabang Puti Balukih Urang barinyiak rajo jihin ." Mandanga kato damikianLalu bamanuang Rajo Saba Barang sakada lamo bamanuang Dalam bamanuang Rajo Saba Tumbuah bicaro Puti Balukih Lalu bakato malah pulo "Manolah dayang tujuah urang Carilah kambuik tujuah buah

    53

  • Isikan urai panuah-panuah Carilah minyak harun-harun Cari juadah tujuah cipia Sarato aia minunnyo Kasantapan Rajo Saba Agiahlah diri surang-surang Jikalau lah naiak rajo tu Minyakkan pulo minyak tu Tabuakan pulo ameh urai Kajajakan Rajo Saba Barikan juadah nan sacipia Ka makan Rajo Saba Pamuliakan juo pado adat."

    Sudahlah hasia pakaian rumah Satupun tidak katinggalan Tabia takambang samuhonyo Langkok jo tirai langik-langik Tilam tabantang samuhonyo Lampih balampih parmadani Susun basusun banta kaciak Hubuang bahubuang banta pandak Iriang bairiang tilam panjang Tidak takiro alat rumah Tidak dilihek lah dilihek Sudahlah hasia kalangkokan Lalu bakato Rajo Saba,"Manolah manti Azu Sarah Jadilah hambo naiak rumah Usah digantuang lamo-lamo Harilah rambang tangah hari."Lalu bakato Azu Sarah,"Manolah Tuan rajo kami Naiaklah rajo surang diri Usah bakawan rajo naiak."

    Mandanga kato nan bak kian Lalu hadirilah rajo Upamo gajah inyo ruponyo Langkok pakaian Raj o Saba

    54

  • Intan jo podi bagendengan Barapo pulo cincin dijari Lamo saketek antaronyo Lalu malangkah Rajo Saba Duduak dayang babilang pintu Didapeki pintu tatutuik Lalu bakato Rajo Saba,"Mangapo pintu ditutuikkan Bukankah aku rajo kamu?"Lalu ditulakkan pintu nantun Badariang malah bunyi pintu Lalu tabuka anyo lai Lalu malangkah Rajo Saba Lalu mahambek surang dayang Disangkonyo itu Puti Balukih Lalu tagak badiri batua Cawan kaciak pado kanannyo Cipia kaciak pado kirinyo Diambiak malah kain raj o Lalu diluma jo minyak Minyak nan harun bukan kapalang Lalu bakato dayang itu, "Duduaklah dahulu rajo kami Makan sabanta malah rajo Harilah rambang tangah hari Hampialah litak tubuah raj o ." Lalulah duduak Rajo Saba Lalu dimakan malah juadah Diri lah lapa-lapa baso Habih juadah nan sacipia Bagai nan kanyang raso paruik.

    Tumbuahlah aka Rajo Saba Lalu badiri rajo itu Tumbuahlah bicaro dayang Ditabuakan urai nan sakamba Tampek jajakan Rajo Saba Lalu malangkah Rajo Saba Ditulakkan pintu nan kaduo Lalu tagak badiri dayang

    55

  • Di tangan kanan minyak harun Di tangan kiri cipia kaciakLalu dipagangkan kain rajo Lalu diluma j o minyak Lalu bakato dayang itu, "Manolah Tuan rajo kami Duduak dahulu rajo kami Iko juadah lai saketek Santapan Tuan rajo kami." Lalulah duduak Rajo Saba Dimakan malah juadah Habih juadah duo cipia Hilanglah pulo aka rajo Dilihek dayang samo gadang Bagai nan ragu hati rajo, "Ikolah angkuah urang kamba Saketek tidak nan baubah Pakaiannyo pun samo pulo." Lalu badiri Rajo Saba Lalu tumbuah bicaro dayang Ditabuakan pulo ameh urai Kajajakan Rajo Saba Lalu malangkah Rajo Saba Banyak tagungguang pado kaki Bagai nan heran Rajo Saba Jadilah pikia urang itu,"Ikolah kayo Puti Balukih."

    Lalu malangkah Rajo Saba Ditulakkan pintu nan katigo Tagak pulo surang dayang Tangan barisi kiri kanan Namun lah masuak rajo itu Diambiaknyo pulo kain rajo Lalu diluma jo minyak Lalu bakato dayang itu, "Manolah Tuan rajo kami Duduak dahulu rajo kami Iko juadah lai saketek

    56

  • Kasantapan rajo kami."Lalulah duduak anyo lai Lalu dimakan malah juadah Habih juadah tigo cipia Bagaikan heran aka rajo Malihek dayang samo gadang Bagai nan ragu hati raj o Ikolah urang angkuah kamba Saketek tidak nan barubah Pakaian pun samo pulo Lalu badiri malah rajo Lalu tumbuah bicaro dayang Ditabuakan ameh nan sakamba Kajajakan Rajo Saba Lalu malangkah Raj o Saba Banyaklah tagungguang pado kaki Jadilah pikia Rajo Saba,"Ikolah kayo Puti Balukih."

    Lalu malangkah Raj o Saba Ditulakkan pintu nan kaampek Tagak pulo surang dayang Tangan barisi kiri kanan Namun lah masuak Rajo Saba Diambiaknyo pulo kain rajo Lalu diluma j o minyak Lalu bakato dayang itu,"Manolah Tuan rajo kami Duduak dahulu rajo kami Ado juadah lai saketek Santapan Tuan rajo kami."Lalu duduak Rajo Saba Dibarikan juadah sacipia Lalu dimakan rajo itu Habih juadah ampek buah Habihlah apam tigo buah Lalu tacangang Rajo Saba Malihek urang ampek sarupo Bagai nan kamba kaampeknyo Lalu badiri Rajo Saba

  • Lalu tumbuah bicaro dayang Ditabuakan urai sakamba Kajajakan Rajo Saba Banyak tagungguang pado kaki Lalulah heran Rajo Saba Ampek kamba urai tatabua Jadilah pikia Rajo Saba,""Ikolah kayo Puti Balukih."

    Ditulakkan pintu nan kalimo Masuak pulo Rajo Saba Tagak pulo badiri dayang Disonsongnyo rajo hampia pintu Dipagangkan pulo hujuang kain Minyak sacangkia di tangannyo Harum nan bukan alang-alang Bagaikan paniang raso kapalo Lalu bakato dayang itu, "Duduaklah Tuan rajo kami Iko santapan lai saketek Hampialah litak rajo kami Ikolah jinih tinggi hari."Lalu duduak Rajo Saba Dihantakan pulo malah cipia Lalulah makan Rajo Saba Habih juadah limo didih Habihlah apam duo buah Lalulah pikia raj o itu Lalu mamandang ka balakang Nan barampek lai sinan juo Urang sarupo kalimonyo Satu pun tidak balainan Pikialah rajo dalam hati,"Ikolah urang samo juo Angkuahkan kamba kalimonyo." Lalu badiri Rajo Saba Tumbuah pulo bicaro dayang Ditabuakan ameh nan sakamba Kajajakan Rajo Saba Lalu malangkah Rajo Saba

    58

  • Banyak lakek pado kaki Lalu batambah heran rajo Limo kamba tatabua urai Jadilah pikia Rajo Saba,"Ikolah kayo Puti Balukih."

    Ditulak pintu nan kaanam Tagak badiri surang dayang Mangganggam minyak tangan kanan Cipia diganggam tangan kiri Malihek rajo sudah tibo Datanglah pulo dayang itu Dijabekno pulo jo minyak Minyak harun nan bukan ulah Jadi batambah-tambah paniang Bagaikan guy ah pajalanan Lalu bakato pulo dayang,"Manolah Tuan rajo kamiDuduak sabanta rajo kami Angkuahkan litak rajo kami Iko santapan lai saketek I o santapan rajo kami Pangganti nasi tangah hari." Mandanga kato damikian Lalulah duduak Rajo Saba Diangkek hidangan Raj o Saba Lalu makan hanyo lai Habihlah roti nan sabuah Sarato apam nan sabuah Sudahlah makan Rajo Saba Handak badiri malah pulo Lalu batambah heran rajo Urang baranam nan sarupo Saketek pun tidak balainan Angkuah ka kamba kaanamnyo Di mano urang kamba anam Kamba baduo lai adonyo Sadang pun raj o lai badiri Lalu tumbuah bicaro dayang

    59

  • Ditabuakan ameh nan sakamba Banyaklah lakek pado kaki Lalu tumbuah pulo pikia,"Ikolah kayo Puti Balukih Anam kamba urai tatabua Sudahlah kayo Puti Balukih."

    Lalu malangkah Rajo Saba Ditulakkan pintu nan katujuah Tibolah rajo di maligai Duduak pulo surang dayang Duduak nan sopan lai patuik Duduak di candai mutiaro Duduak di lapiak ameh urai Lampih balampih rupa candai Kain tasampai susun siriah Kain balapih ramo-ramo Tabia tabantang awan sanjo Tirai takambang bintang malam Jambua bamain kanai angin Hamparan banamo lapiak purin Di atehnyo tu lapiak tarawang Ikolah rajo halang musin Manyemba bungo jolong kambang

    Duduak raj o di ateh tilam Di ateh lapiak nan balampih Hari siang disangko malam Tidak dilihek Puti Balukih Duduaklah dayang nan batujuah Mahadok rajo marapulai Hati'harok bacampua rusuah Tandonyo mukasuik tidak ka sampai

    Kurisi pulo duo talatak Nan sabuah itu tampek rajo Hati di dalam sudah badatak Tidak ka sampai nan disangajo

    Ragulah rajo dalam hati Urang sarupo katujuahnyo

    60

  • Duduaklah dayang nan tujuah urang Mamagang kamba sabuah surang Bagai tasanyum ruponyo dayang Rajo pun datang Puti pun hilang

    Diangkek hidangan juadah Hati rajo di dalam susah Tujuah dayang samo palentah Puti bakuruang di puncak rumahDuduak dayang bajarang-jarang Di ateh kurisi sabuah surang Bilang tangan mangganggam lancang Ragulah rajo mato mamandangMinum makan itulah karajo Puti Balukih mamandang sajo Mamabuak raj o tu sangaj o Tidak tanisab banyak balanjoHati rajo tidaklah sunyi Sabuah kurisi tidak bahunyi Puti sakarang dalam tabunyi Rajo lah ragu jarang babunyiBagai juadah banyak dimakan Bagai minuman banyak diminum Puti nan tidak kalihatan Dayang batujuah banyak tasanyumDuduak raj o di ateh kurisi Basanda pulo ka banta gadang Habihlah pulo aka jo budi Putiahlah mato mamandang dayangRajo Saba lamolah duduak Minum dan makan jadilah mabuak Minuman jihin jokok masuak Tidaklah babesoh baiak dan buruakLamolah pulo antaronyo

    Turunlah pulo Puti Balukih61

  • Kalua dari kamba bacoSarato alaek pakaiannyo Elok nan bukan alang-alang Muko nan bagai matohari Badariang pulo ganto galang Maningkah pulo ganto cincin Lota malota jam bua kain Kain bajambua mutiaro Badarun pulo tapi kain Kain biludu makan kuku Balampih pulo ajuang sarek Mancamua pulo ikek pinggang Ikek banamo candai haluih Tajuntai pulo maniak di lihia Maniak upamo intan j o pudi Lakek di kaniang sari bulan Bulan tabik tigo hari Lakek lah pulo tatah koandai Banamo kondai anak daro Lakeklah pulo lilik sanggua Lakek pulo subang ameh Ameh banamo ameh jati Sungguahpun puti banyak ameh Laranglah ameh baka mati

    Lakeklah pulo cincin intan Buekan tukang dari Jao Baiaklah pulo rupo badan Tidak badan dimaka nyaoLakeklah cincin paramato Tuangan ameh dari Cino Adat di dunia banyak harato Kurang harato larang baguno

    Duduaklah puti hampia rajo Saulah bulan j o matohari Tidak siapo ka santianyo Lalu mamandang Rajo Saba Bagaikan sakik biji mato Malihek dayang lai adonyo

    62

  • Kok kunun malihek BalukihAik sadikik bulu batih Batih babaluik jo suto Suto banamo diwanggo Duduak basusun Puti Balukih Sopan mahadok Rajo Saba Sambia bakato pado dayang, "Manolah dayang nan batujuah Ambiak santapan rajo kito Santapan anak rajo-rajo Santapan orang mulia-mulia Ado hedangan sabuah lai Tahasiang kasantapan rajo." Mandanga kato nan bak kian Lalu badiri dayang-dayang Lalu diangkeklah hedangan Dilatakkan di tangah-tangah Paha batampo jo perak Pinggan batampo jo ameh Dalamak batakek jo intan Umpamo bintang cahayonyo Namun dibukaklah dalamak Pihak kapado banyak ragam Juadah bapangkek-pangkek Buliah mamiliah dalam hati Juadah bak gamba bungo Satangah bak gamba bungo rampai Satangah bak gamba bungo Cino Satangah bak gamba bungo tanjuang Jokok lamak bacampua manih Manyih sabagai manyihan labah Jokok hangek bacampua dingin Dingin sabagai aia mawa Jokok padeh bacampua harun Harun sabagai bungo kumayan Banyaklah ragam nan tasuo Habihlah ragam dalam alam Pabuekan dayang bijaksano Aik saketek hanyo pamabuak

    63

  • Lalulah makan Rajo Saba Lalu bahuruang samuhonyo Mahadok rajo minum makan Namun lah sudah minum makan Lalu paniang malah kapalo Jadilah tubuah paneh miang Sakian banyaknyo makan Hanyo nan mabuak rajo surang Lalu tasanda malah rajo Tasanda ka banta gadang Lalu jatuah malah mangkuto Lalu tasanyum dayang-dayang Jadilah galak samuhonyo Sungguahpun galak dayang-dayang Diambiaklah pulo kipeh Cino Diagiah sabuah surang Kipeh basabuang kiri kanan Adat basopan pado rajo Adat saketek baso-baso Rajo nan usah dihinokan

    Lamo saketek antaronyo Lalu bakato Puti Balukih, "Manolah Adiak dayang-dayang Ambiaklah kain dalam peti Kain banamo kain bala Kain nan tidak jadi dipakai Kain pusako rajo jihin Jokok dipakai mati badan." Mandanga kato damikian Jadi diambiak kain bala Disalimuikkan pulo pado rajo Lalulah pangsan rajo nantun Lalu taguliang malah pulo Malihek rajo lah taguliang Lalu bakato Puti Balukih,"Mano sagalo dayang-dayang

    Sakin pangidam nan baipuahTalatak dalam juadah

    64

  • Rajo Saba ka kito bunuahAmbiak mundam tampuanglah darah

    Mari bakampuanglah kalian Tangan dan kaki kamu pagang Sudah untuang sudah paminto Sudah bahagian surang-surang."

    Diambiaknyo sakin pangidam Lalu dikarek lihia raj o Darah ditampuang jo mundam Kapal o bacarai j o badan Lamo sadikik antaronyo Mangko diambiak kain kunyiang Lalu ditungkuih kapal onyo Bakato pado Puti Balukih "Mano kalian dayang-dayang Buangkanlah tubuah rajo Hantakan pulo jauah-jauah."Lalu bacakap dayang-dayang Dibuangkan pulo tubuh rajo Tidak malihek mahanusia Lalu manyuruah Puti Balukih Manyuruah naiak ayah kanduang Mangko bakato urang itu,"Manolah Tuan Azu Sarah naiaklah Tuan ka teh rumah Tuan Puti handak basuo."

    Lalu naiak Azu Sarah Dilihek kapalo tagolek Lalu tasanyum Azu Sarah Suko bacampua jo rusuah Pihak kapado rajo mati Baiak sadikik dalam hati Pihak kapado urang banyak Balun lai tantu bicaronyo Antahnyo bangih antah tidak Mamandang ayah kanduang Lalu tasanyum Puti Balukih,

  • "Manolah Tuan Ayah kanduang Mangapolah Ayah rusuah hati Antah ka baiak antah ka jahek Tidaklah tantu untuang diri Manolah Tuan Ayah kanduang Barilah makan urang banyak Urang lah lapa samuhonyo Urang nan balun lai makan."Lalu turun Azu Sarah Lalu disuruah tatiang jamba Langkoklah pulo maso itu Barapo paha dan kariha Langkok jo lancang jo puannyo Langkok jo siriah pinangnyo Tidak satu kakurangan Tidak tanisab banyak urang Panuah rumah panuah halaman Panuah padang kuliliangSukolah hati urang banyak Malihek kayo Puti Balukih Surangpun tidak mau mangupek Hanyo mamuji samuhonyo,"Laranglah jam u nan bak kian Urang nan kayo bukan ulah Urang barinyiak rajo jihin Tidak talawan uliah kito Azu Sarah urang lai mujua."

    Namun lah sudah urang makan Turunlah pulo Puti Balukih Tagak badiri Puti itu Bakato di baliak tabia mipih,"Mano panghulu duolapanMano manti duo balehMano sagalo hulubalangMano sagalo urang banyakRajo kito sudah manitahSuruah ka siko parampuan-parampuanParampuan kamu samuhonyo

    66

  • Dan anak kamu samuhonyo Ka dijadikan rajo dayang Barang siapo tidak amuah Tangguanglah murko pado kamu." Mandanga kato damikian Bagai nan runtuah aia muko Lalu bakato urang tuo,"Manolah kito urang banyak Kasiahkah kamu pado nyao Atau kasiahkah pado rajo?Rajo kito batambah lalim Apolah guno kito hiduik

    Tinggi rumpuik dari padi Ambiak saganggam kito batiah Latak di dalam cawan putiah Pado hiduik baiaklah mati Pado mato hanyo kan putiah Baiak tulang nak nyo putiah

    Mandanga kato damikian Lalu mahariak hulubalang Gaduahlah urang samuhonyo Diambiak sanjato surang-surang Lalu bakato urang tuo,"Manolah kito urang banyak Jokok kito mati sapaduo Hampialah maja padang rajo." Mandanga kato damikian Sorak nan bagai bunyi guruah Bamain padang nan pandeka Malompek bamain parisai Balega bamain pandahan Mahambua bamain galewang Bataluik malapeh badia Parampua malapeh sabik Kanak-kanak manggenggam kasiak Bagai labah banyaknyo urang Urang bahati dandam lamo

    67

  • Lalu bakato urang tuo, "Manolah Aciak Puti Balukih Jikalau sungguah kato rajo Suruahlah inyo turun ka bawah Atau kami naiak ka rumah." Mandanga kato damikian Lalu manjawab Puti Balukih, "Mano sagalo urang banyak Adopun rajo dalam lalok Sukar di hambo manjagokan Apo garan kahandak kamu Katokan juo pado hambo." Mandanga kato damikian Lalu bakato urang tuo,"Manolah Aciak Puti Balukih Kami nak mati samuhonyo

    Pado ribuik baiaklah padiUsah pandan bajelojeloPado hiduik baiaklah matiUsah badan manangguang siso

    "Manolah Aciak Puti Balukih Barilah kami jalan naiak."Lalu bakato Puti Balukih, "Manolah Tuan urang banyak Usahlah kamu naiak rumah Bukanlah aku punyo ulah Hanyo baulah rajo kami Jikalau kamu naiak rumah Binaso hanyo rumahku Lorong kahandak Tuan-tuan Handak mambunuah rajo kamu Tidaklah rajo ka tabunuah Antahkoh kamu kanai murko Manolah kamu urang banyak Sukolah kamu aku ganti Aku carikan rajo adia Adia nan bukan ulah-ulah." Mandanga kato damikian

    68

  • Lalu manjawab urang banyak, "Manolah Aciak Puti Balukih Jokok lai sungguah kato ituSakali kahandak Aciak Baribu kali kami suko Jokok buliah bicara Aciak Kato mustahia pado aka Rajo diganti hiduik-hiduik."

    Lalu bakato Puti Balukih, "Manolah Tuan urang banyak Jokok santano pado rajo Rajo di dalam tangan hambo." Namun bakato urang banyak, "Manolah Aciak Puti Balukih Jokok budak jadi rajo Jokok lai adia hukum rajo Apolah pulo ka salahnyo Jokok parampuan jadi rajo Apolah pulo ka salahnyo Jokok parampuan jadi rajo Tidak mangapo pado kami Jokok hukum nyo lai adia."Lalu bakato Puti Balukih,"Manolah pulo urang banyak Aku manaruah puti adia Patuiklah pulo jadi rajo Jokok lalim jad i diganti Usahlah pulo sangko waham Jokok santano Rajo Saba Sudah di dalam kiro hambo Jokok nak mati hambo bunuahJokok nak hiduik hambo kuruang." Lalu bakato urang banyak, "Manolah Aciak Puti Balukih Sabuliah-buliah m into kami Bialah mati juo rajo."Lalu bakato Puti Balukih,

    69

  • "Kok sungguah kato kamu itu Bahimpun malah samuhonyo Supayo kudanga kato kamu." Namun bakato urang banyak, "Manolah Aciak Puti Balukih Namun lah mati Rajo Saba Barang nan patuik pado Puti Patuiklah pulo pado kami Tidaklah kami nan ka manupang." Lalu bakato Puti Balukih,"Aku nan patuik jadi rajo Siapolah kamu tidak suko Katokan juo bahadokan."Lalu bakato urang banyak, "Manolah Aciak Puti Balukih Jokalau Aciak jadi rajo Sukolah kami samuhonyo Kami basumpah samuhonyo."Lalu bakato Puti Balukih,"Jokok sungguahnyo kamu suko Basumpahlah kamu samuhonyo." Mandanga kato damikian Lalu basumpah samuhonyo Lalu kapado anak buah Lalu kapado bareh padi Lalulah yakin Puti Balukih Lalu bakato Puti Balukih, "Manolah Tuan urang banyak Nanti sasaat sakutiko Ado barang hambo japuik."Lalu naiak Puti Balukih Sadikik pulo antarono Tibolah pulo Puti Balukih Lalu mambao kain kunyiang Dalamnyo kapalo Rajo Saba Lalu bakato Puti Balukih,"Mano sagalo urang banyak Bakampuanglah kamu samuhonyo Bukalah ini kain kunyiang."

    70

  • Mandanga kato damikian Lalu dibuka kain kunyiang Tasuo kapalo Rajo Saba Lalu mahariak hulubalang Manangjh barang nan hibo Lalulah galak urang nan banyak Lalu bakato Puti Balukih,"Manolah garan kato cako Jokok sungguah aku jadi rajo Dirikan adat rajo-rajo."Mandanga kato damikian Lalu bacakap hulubalang Batampaik urang nan banyak Lalu dipalu gandang n obat Diguguah pulo tabuah larangan Didirikan pulo tuo basa Digua rabano tawang-tawang Babunyi gandang dan momongan Dilapeh pulo badia basa Sarato jo badia kaciak

    Badia kaciak bakampuang-kampuangBadia basa babilang-bilangPuti Balukih buliah untuangRaj o Saba nan buliah malang

    Lalu batampiak hulubalang Bagai kiamat raso alam Ditutuik talingo jo kapeh Supayo talingo jan tuli Tujuah hari tujuah malam Tidak bahanti urang banyak Basuko-suko samuhonyo,"Kito barajo parampuan Tidaklah inyo nak mandando Urang kayo batimbo ameh Tidak nan kurang pado Puti."Jadilah rajo Puti Balukih Sukolah urang samuhonyo Tidaklah lai huru haro

    PNRI

    71Balai Pustaka

  • Jadilah gapuak barang nan kuruih Sanang mancari kahiduikan Cadiak nan tidak maniayo Kuat nan tidak lai malando Banyaklah urang nan mamuji

    Musahualah kaba dalam Yaman Rajo Saba sudahlah mati Mati dibunuah parampuan Parampuan banamo Balukih Balukih itu anak manti Manti banamo Azu Sarah Itulah jadi jrajo kini Adia nan bulan ulah-ulah Alah gapuak barang nan kuruih Alah sanang barang nan suko Hilia mudiak lapeh baj alan Tidak tahambek tabalintang Jokok hukum sudah dipotong Hanyo dipotong malah juo Hukum bunuah dibunuah juo Tidaklah buliah ditimbangi Jadilah takuik urang mancuri Pintu rumah tidak bakunci Pintu kandang tidak basaok Pakakeh sawah di sawah juo Tidak panah dibao pulang Unto jinak di tangah halaman Unto lia di tangah padang Tidaklah jadi kahilangan Jokok hilang bacaii juo Anak rando baj alan surang Dagang jauah datang manggaleh Lai rajo banyak di banua Yaman Habihlah tunduak samuhonvo Puti nan cadiak bijaksano Tidak tasonsong di urang pandai Sudah bicaro kapintehan Banyaklah urang nan manj alang Duduaklah Puti ateh tilam

    72

  • Tilam balampih tujuah lampih Langkoklah dawat j o kara teh Langkoklah suto banang ameh Langkoklah pulo jarum Cino Duduak dihadok dayang-dayang Bagai bulan dipaga bintang Itulah karajo siang malam Bukanlah mukasuik ka dijua Hanyo ka ubek-ubek diam Hanyo pangaja anak mudo-mudo

    Lamolah Balukih jadi rajo Sampai sambilan baleh tahun Tahunnyo itu tahun musim Satu pun tidak nan bacalo Malainkan hukum taguah juo Takuik urang batambah-tambah Kasiah urang batambah pulo Banyak rajo nak samando Kato nan tidak takatokan Balukih patuik jo sopan Sopan nan bukan ulah-ulah Aik saketek lai kapia Urang manyambah matohari

    Mangko ado saikua buruang merak Buruang pamenan patang pagi Buruang nan sampai bijaksano Cadiak nan bukan ulah-ulah Masak ajaran Puti Balukih Buruang nan arih lai budiman Buruang nan pandai budi baso Buruang nan habih mamutuih ragam Buruang nan bana bukan kapalang Buruang nan merah bungo dadok Paruah basambuang jo ameh Kuku basambuang j o perak Merak nan tahu di baso-baso Pihak kapado tampek merak Basangka bagan tuang tinggi

    73

  • Tidak bacarai jo Puti Pihak kapado baiak sangka Tidak pulo ka santianyo Sangkanyo perak bahelo Lawa-lawa ameh batampo Tinggiranno pulo aso-aso Pihak kapado makanan merak Bareh putiah bareh baumbuik Rareh nan harun kuhk manyih Bareh randang bancampua batiah Ganti baganti tidak habih Aia mawa aia Stambul Itulah minuman buruang merak Jokok Puti ka buliah malu Apo gunonyo buruang merak Habih malam baganti malam Palito nan tidak buliah padam Jokok padam disalai juo Itulah adat Puti Balukih

    Pihak kapado nan jodohnyo Hanyo Sulaiman nan patuiknyo Io Sulaiman nabi Allah Itulah rajo dalam alam Kayo nan bukan alang-alang Samek sameto jadi rakyat Angin bahambuih jadi rakyat Buruang di rimbo jadi rakyat Binatang di bulan jadi rakyat Ikan di lauik jadi rakyat Jihin di pulau jadi rakyat Itulah basa rajo itu Adapun Sulaiman Nabi Allah Buliah bajalan di ateh awan Jadi dibao angin barat Jokok Sulaiman nan naiak Dihampakan pulo lapiak loyang Duduak Sulaiman di atehnyo Baratuih pulo banyak urang Dihampakan lapiak tangah padang

    74

  • Naiak Sulaiman nabi Allah Naiak sarato kalangkokan Baratuih pulo naiak urang Datanglah angin salasari Ditiniknyo lapiak ka teh langik Rajo Sulaiman bamain-main Namun sabulan pajalanan Sampai sahari jo angin Namun satahun pajalanan Sampai sabulan jo angin Itulah basa karajaannyo Namun pamenan Nabi Allah Saikua pulo buruang merak Baiak nan bukan ulah-ulah Saparati merak Balukih Tibo Sulaiman di udaro Kato Sulaiman pado merak, "Manolah pulo buruang merak Harilah rambang tangah hari Carilah aia barang di mano Hampialah luhua hari iko Aku bahanti nak sambahyang." Mandanga kato nan bak kian Tabanglah buruang ka udaro Tabang nan tidak kalihekan Lamolah tabang di udaro Batamulah merak samo merak Saikua merak Puti Balukih Saikua merak Tuan Sulaiman Merak nan samo kaduonyo Samo arih bijaksano

    Malihek merak Tuan Sulaiman Lalu bakato merak Puti,"Manolah tolan buruang merak Merak siapo Tuan iko?"Namun manjawab buruang merak, "Hambo nan buruang rajo alam Rajo Sulaiman Nabi Allah." Mandanga kato damikian

  • lalu bakato merak Puti,"Manolah Tuan buruang merak Apo sangajo ka udaro?"Lalu bakato merak rajo,"Hambo mancari-cari aia Tampek tuanku nak sambahyang Sarato rakyat samuhonyo."Lalu manjawab merak Puti, "Manolah merak nan budiman Apo sangajo rajo itu Tabang mambubuang ka udaro?" Lalu manjawab buruang rajo, "Sakada bamain-main sajo Malihek alam samuhonyo."Lalu bakato buruang Puti, "Manolah tolan buruang merak Di mano batamu j o aia Hambo nak tahu di tam peknyo." Mandanga kato nan bak kian Lalu bakato buruang rajo,"Apo gunonyo aia itu?" Manjawab pulo merak Puti, "Hambo disuruah Puti Balukih Mancari aia pahantian Pahantian urang baniago."Lalu bakato buruang rajo, "Manolah tolan buruang merak Apo sipaekno Puti balukih? Katokan juo pado hambo."

    Lalu bakato merak Puti,"Adalah sipaek Puti Balukih Rajo di dalam banua Yaman Namun salubuak banua Yaman Itulah rajo nan disambah Itulah raj o nan di ateh Cadiak nan bukan ulah-ulah Kayo nan bukan alang-alang Hukum nan adia bukan kapalang

    76

  • Sudah sambilan baleh tahun Balukih manjadi rajo basa."Lalu bakato buruang rajo, "Manolah tolan buruang merak Baolah aku maliheknyo Supayo nak yakin hati ham bo." Lalu bakato buruang Puti, "Jokok tolan nak malihek Labiah baiaknyo pado hambo."

    Lalulah tazbang kaduonyo Lalu batutua sambia tabang Banyaklah rundiang jo paparan Banyaklah kaba jo barito Merak nan arih kaduonyo Lalu bakato merak Puti, "Manolah tolan buruang merak Dangakan malah kaba hambo

    Pihak kapado sipaek Puti Mangarang di ateh tilam Pihak kapado baiak Puti Larang jodonyo dalam alam

    Pihak kapado halamannyo Halaman carano basah Pihak kapado romannyo Saparti camin sudah taasahRumah gadang badindiang papan Buekan tukang raj o j ihin Elok ditulih digambakan Tubuah haluih upamo camin Namun lah duduak Puti Balukih Dayang batujuah bakuliliang Mangganggam kipeh kiri kanan Namun datang malah manti Datangnyo baliriang-liriang Laranglah pulo malihek roman." Mandanga kato merak Puti Lalulah heran merak Sulaiman,

  • "Manolah tolan buruang merak Pihak kapado rajo Sulaiman Inyo Sulaiman nabi Allah Bajalan di ateh angin sarat Sarato rakyat samuhonyo Pihak kapado kayo rajo Saratuih unto bababan Mambao anak kunci sajo Ikan di lauik dibarinyo makan Tidak kan usak haratonyo."

    Banyaklah kaba takabakan Sambia tabang kaduonyo Tabang nan tinggi tinggi randah Lamolah pulo maso tabang Lalulah sampai ka maligai Lalu bakato merak Puti,"Ikolah maligai rajo kami."Namun mamandang buruang rajo Heran saketek buruang itu Didapeki Puti sadang duduak Duduak bajuntai ateh tilam Kaki tajuntai kaduonyo Dihadok dayang nan batujuah Dalam mangarang-ngarang bungo Satangah manulih-nulih j uo Satangah manjahik suto haluih Satangah manyurek di karateh Satangah mangapua siriah pinang Satangah mamagang kipeh Itulah karajo tiok-tiok hari Heranlah buruang Nabi Sulaiman Malihek palentah Puti itu

    Tumbuahlah aka buruang merak Lalu baragam anyo lai Mandakuik-dakuikkan paruah Mangirai-ngiraikan sayok Mangakeh-ngakehkan kuku Bagai rabab dan kucapi

    78

  • Lalu mamandang Puti Balukih Diliheknyo merak duo ikua Lalu tacangang Puti Balukih Lalu bakato malah pulo,"Manolah Adiak buruang merak Merak siapo Adiak iko?"Lalu manjawab merak rajo, "Manolah pulo Tuan Puti Hambo nan merak rajo alam Io Sulaiman nabi Allah."Bakato pulo Puti Balukih,"Manolah Adiak buruang merak Barapo basanyo rajo nantun Barapo nagari dalam tangan Barapo kayonyo rajo tu?"Lalu bakato merak rajo,"Mano Tuan Puti Tuan hambo Usahlah hambo banyak kaba Jokok Tuan Puti nak tahu Tanyokan juo pado urang."Lalu bakato Puti Balukih,"Apo sangajo Adiak kamari?"Lalu manjawab merak rajo,"Mano Tuan Puti Tuan hambo Kami batamu di udaro Jo buruang merak Tuan Puti Banyaklah kaba jo barito Jadilah lalu hambokamari. Dangakan malah di Tuan Puti

    Tuan basanda ateh banta Anak dayang tagak badiri Mangganggam sabuah lancang Tuan Puti rusuah ka tingga Hambo nak tabang anyo lai Tuan Sulaiman kok nyo berangHulubalang mamagang galah Mangganggam pulo sapu tangan Ka panyapu muko malam

    ' PNRI

    796r

    & Balai Pustaka

  • Jokok ditakdirkan Allah Isuak nak hambo pasuokan Jo Tuanku rajo alamAia talatak dalam cawan Sabuah baisi aia madu Santapan Puti tangah hari Hambo pandang dalam padoman Tuan Puti jo Tuanku Upamo bulan jo m atohari."

    Mandanga kato nan bak kian Lalulah suko Puti Balukih Lalulah tabang buruang merak Tabang mambubuang ka udaro Hari tagelek awa luhua Lalu bahantilah Sulaiman Bahanti di tangah padang raya Lalu mamandang kiri kanan Tidak juo malihek merak Lalu bakato Sulaiman,"Ka mano gaib buruang merak Inyo bajanji lakeh pulang Sakarang sudah luhua panjang."Lalu bakato-kato surang,"Apokoh karajo merak iko Mangkonyo tidak lakeh baliak Tidak aia apolah aka Katingga pulo sambahyang Matohari lah pantai juo ."Sadikik pulo antaronyo Lalulah pulo saikua gagak Alah badiri di hadokan Lalu bakatolah Sulaiman,"Manolah angkau buruang gagak Aku batanyo pado angkau Ado batamu buruang merak Wakatu luhua sudah panjang Cari olehmu barang ka mano Jokok kumbali merak itu

    80

  • Aku sambiliah juo baiaknyo Atau kucabuik pulo bulunyo Atau kukuruang dalam sangka Atau kupukua pulo jo kayu Salah satu paraso hatiku." Mandanga kato damikian Lalulah tabang buruang gagak Tabang mambubuang ka udaro Dari masyrik ka magrib Dari kiri lalu ka kanan Tidak malihek buruang merak Salamo lambek damikian Lalu batamu buruang merak Lalu bakato gagak itu,"Manolah tolan buruang merak Tuan Sulaiman sudah marah Harilah laruik luhua panjang Sudah kudanga kato rajo Angkaulah mukia jo janji Rajo Sulaiman nak sambahyang Kalau kumbali buruang merak Nanti kusambaliah lihianyo Atau kucabuik-cabuik bulunyo Atau kukuruang dalam sangka."

    Mandanga kato nan bak kianRusuahlah hati buruang merak Lalulah tabang lakeh-lakeh Didapeki rajo dalam duduak Lalu maharam ka hadokannyo Dihampakan pulo malah sayok Dijuluakan pulo malah paruah Lalu ditangkok buruang merak Merak ditangkok sudah dapek Makasuik pulo nak mandabiah Lalu bakato merak itu,"Mano Tuan junjungan hambo Pitua sudah hambo danga Ado satu palihekan hambo

    81

  • Itu sabab hambo talalai." Mandanga kato damikian Dilapehkan pulo malah merak Lalu bakatolah Sulaiman, "Katokan malah pakarajaan Supayo nak ayato oleh aku Mangko bakatolah merak itu, "Manolah Tuan junjungan hambo Hambo batamu di udaro Jo buruang merak Rajo Yaman Y aitu raj o parampuan Merak mancari-cari aia Disuruah rajo parampuan Tampek bahan ti anak dagang Pulang bajalan baniago Itulah karajo merak itu Lalu bakato lamo-lamo Banyaklah kaba j o barito Mangabakan rajo parampuan Baiak nan bukan ulah-ulah Kayo nan bukan alang-alang Cadiak nan sangaek biopari Hambo mandanga kaba itu Antahkoh bana antah tidak Lalulah hambo pi malihek Sungguahlah pulo kaba itu Jadilah heran hati hambo Malihek parentah Puti tu Maligai itu amaek baiak Tidak maligai manyamoi Pado maso jaman kini Antah buekan tukang mano Bagaikan lalai anak dagang Rumah nan nyato pado jalan Maligai tujuah pangkek Pihak kapado basa rumah Panjang salapan puluah heto Lintangnyo ampek puluah heto Tingginyo tigo puluah heto

    82

  • Patuik ka rumah rajo-rajo Pihak kapado dayang Puti Tujuah urang samo gadangnyo Saketek tidak balainan Io panginang Puti itu Jokok hitam samo hitam nyo Jokok kunyiang samo kunyiangnyo Jokok putiah samo putiahnyo Pakaiannyo pun samo pulo Jadilah ragu urang mamandang Pihak kapado banyak rakyat Saribu pulo banyak manti Saribu pulo banyak pangkulu Namun surang-surang manti Tidak tabilang banyak urang Mano Tuanku rajo alam Sungguahpun banyak nan malengah Hanyolah dayang nan batujuah Hambo tiliak pulo dalam hati Patuiklah rajo basa-basa Jokok Isilam urang itu Tidaklah dapek santirannyo Kayu basa masak sarumpun Tidaklah satu kakurangan."

    Banyaklah kaba merak itu Kaba nan bana pado hati Sananglah pulo hati rajo Lalu bakato malah rajo,"Mano pamenan buruang merak Aku bahanti tangah padang Harilah wakatu luhua panjang Di mano kito ka dapek aia?" Mandanga kato damikian Lalu bakato buruang merak,"Mano Tuanku Tuan hambo Tidaklah dapek aia basa Puehlah hambo manjalani Tidaklah dapek aia sungai Tapi di siko ado aia

  • Io di bawah padang nangko Bia dikali jo paruah."Lalu malompek buruang merak Mangakeh-ngakehkan kuku Dikali pulo jo paruah Lalu tabik mato aia Ditolong pulo oleh jihin Lalu mahilia anak sungai Maambiak uluak Tuan Sulaiman Sarato urang samuhonyo Lalu sambahyang anyo lai Sarato urang samuhonyo Lalulah suko Nabi Allah Sudah pulo Nabi sambahyang Datanglah angin salasari Tabanglah pulo ka udaro Lamolah saketek antaronyo