unsur hara

10
MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN Definisi Unsur hara, makro dan mikroelemen Nama : Putri Nazilatu Rahma NPM :140410110035 Kelas :A Kelompok :5 BIOLOGI FMIPA

Upload: andy-pratama

Post on 14-Aug-2015

165 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Unsur Hara

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

Definisi Unsur hara, makro dan mikroelemen

Nama : Putri Nazilatu Rahma

NPM :140410110035

Kelas :A

Kelompok :5

BIOLOGI FMIPA

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2013

SUMEDANG

Page 2: Unsur Hara

Definisi Unsur Hara

Unsur hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan tanaman, unsur hara banyak tersedia dialam, sehingga tumbuhan bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan metabolismenya. Tetapi ketersediaan unsur hara di beberapa tempat tidak sama, ada yang berkecukupan sehingga pertumbuhan tanaman menjadi baik namun ada juga yang kekurangan, sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat. Khusus untuk tanaman budidaya kebutuhan unsur haranya sangat tinggi, hal ini dikarenakan pada lahan atau tempat yang sama ditanami tanaman tertentu yang membutuhkan jumlah unsur yang sama setiap waktunya. Sedangkan persediaan dialam terus berkurang akibat diserap oleh tanaman budidaya yang ditanam dilahan tersebut musimnya (intensif), sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara harus dilakukan penambahan unsur hara dalam bentuk pupuk dalam jumlah yang cukup.

Dengan fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon yang ada di atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah air yang diubah menjadi bahan organik oleh klorofil dengan bantuan sinar matahari. Unsur yang diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan hara tanaman. Mekanisme perubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi disebut metabolsime. Dengan menggunakan hara, tanaman dapat memenuhi siklus hidupnya. Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali. Disamping itu umumnya tanaman yang kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan menampakkan gejala pada suatu organ tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan.

Unsur hara yang diperlukan tanaman adalah Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B), Klor (Cl), Natrium (Na), Kobal (Co), dan Silikon (Si). Unsur Na, Si, dan Co dianggap bukan unsur hara essensial, tetapi hampir selalu terdapat dalam tanaman. Misalnya, unsur Na pada tanaman di tanah garaman yang kadarnya relatif tinggi dan sering melebihi kadar P (Fosfor). Silikon (Si) pada tanaman padi dianggap penting walaupun tidak diperlukan dalam proses metabolsime tanaman. Jika tanaman padi mengandung Si yang cukup, maka tanaman tersebut lebih segar dan tidak mudah roboh diterpa angin sehingga seakan-akan Si meningkatkan produksi tanaman.

Dari analisis kimia terhadap senyawa-senyawa yang terkandung dalam tumbuhan dan uji coba mineral terhadap pertumbuhan akhirnya di di ketahui terdapat 16 macam mineral, yang di kelompokkan dalam dua kelompok, Makroelemen dan mikroelemen. makroelemen terdiri dari unsur hara pokok yaitu unsur C, H, O, N, P, K, S, CA Fe, Mg. Dan kelompok ke dua yang merupakan mikroelemen yang di sebut sebagai unsur hara pelengkap yaitu terdiri dari unsur-unsur Mn, B, Cu, Zn, CL, Mo.

http://www.silvikultur.com/pengertian_unsur_hara.html

Page 3: Unsur Hara

Tanaman memenuhi kebutuhan unsur hara untuk pertumbuhan dan produksi dengan cara menyerapnya dari tanah. Tidak semua bentuk unsur hara yang ddalam tanah dapat diserap tanaman. Hanya unsur hara dalam bentuk ion yang dapat diserap tanaman. Dengan demikian tingkat kelarutan pupuk sangat menentukan laju penyediannya. Unsur hara yang berada didalam tanah harus mengalami transformasi menjadi bentuk ion terlarut agar dapat diserap tanaman.(wahyudi,2008)

MakroelemenUnsur hara makro adalah hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar

yang meliputi Fospor (P), nitrogen (N), kalium (K), calcium (Ca), Magnesium(Mg) , dan sulfur(S).

1. Fosfor (P)

Paling sedikit ada empat sumber pokok fosfor untuk memenuhi kebutuhan akan

unsur ini, yaitu pupuk buatan, pupuk kandang, sisa-sisa tanaman termasuk pupuk

hijau dan senyawa asli unsur ini yang organic dan anorganik yang terdapat dalam

tanah (Buckman and Brady, 1992).

Unsur P diserap tanaman dalam bentuk ortofosfat primer H2PO4-. Menyusul

kemudian dalam bentuk HPO42-. Spesies ion yang merajai tergantung dari pH

system tanah-pupuk-tanaman, yang mempunyai ketersediaan tinggi pada pH 5,5 –

7. Kepekatan H2PO4- yang tinggi dalam larutan tanah memungkinkan tanaman

mengangkutnya dalam takaran besar karena perakaran tanaman diperkirakan

mempunyai 10 kali penyerapan tanaman untuk H2PO4-dibanding untuk HPO42-

(Poerwowidodo, 1992).

2. Nitrogen (N)

Sebagian nitrogen tanah berada dalam bentuk N-Organik. Nitrogen organik (hasil fiksasi N-biologis, bahan tanaman dan kotoran hewan) yang dibenamkan dalam tanah merupakan N-organik yang tidak dapat diserap begitu saja oleh tanaman. Lebih lanjut dikatakan, jumlah N dalam tanah dapat bertambah akibat dari pemupukan N, fiksasi N-biologis, air hujan dan penambahan bahan organik, sedangkan N dapat berkurang karena pencucian, pemanenan, denitrifikasi dan volatilisasi (Hakim dkk, 1986).k

Berdasarkan penelitian Kadarwati, T,F., (2006 ) dapat diketahui bahwa nitrogen merupakan hara yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman kapas, dan waktu

Page 4: Unsur Hara

pembungaan sampai dengan pembuahan merupakan fase yang paling banyak memerlukan unsur nitrogen. Sedangkan fase pembuahan sangat memerlukan unsur P dan K dalam jumlah yang lebih banyak. Nitrogen (N) merupakan unsur hara makro yang paling banyak dibutuhkan tanaman, unsur nitrogen sangat berperan dalam fase vegetative tanaman.

3. Kalium

Unsur K memperkuat dan memperkokoh tubuh tanaman serta merangsang

pertumbuhan daun.kekurangan unsur K dapat menyebabkan ujung tanaman

menjadi kering dan terbakar dan daun berguguran mulai dari bawah ke atas.

4. Calcium

Unsur ini berguna untuk merangsang pertumbuhan akar dan bulu akar,

pertumbuhan batang serta menunjang penyerapan kalium.kekurangan unsur Ca

dapat mengakibatkan pertumbuhan daun tidak sempurna

(Sudarmono,1997)

Berikut adalah suatu gejala kelebihan dan Kekurangan Unsur Hara Makro secara umum :

Dalam memberikan unsur hara pada tanaman tentunya sangat penting dijaga keseimbangan dan pengaturan kadar pemberian unsur hara tersebut, sebab jika kelebihan dalam pemberiannya akan tidak baik dampaknya, demikian pula halnya jika yang diberikan tersebut kurang dari takaran yang semestinya diberikan (Acehpedia, 2010).

Setiap jenis tanaman membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang berbeda. Ketidaktepatan pemberian unsur hara/pupuk selain akan menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal juga merupakan pemborosan tenaga dan biaya (tidak efisien). Agar usaha pemupukan menjadi efisien maka, pemberian pupuk tidak cukup hanya melihat keadaan tanah dan lingkungan saja, tetapi juga harus mempertimbang – kan kebutuhan pokok unsur hara tanaman. Dengan diketahui kebutuhan pokok unsur hara tanaman maka dosis dan jenis pupuk dapat ditentukan lebih tepat (Ruhnayat, Agus., 2007).

Pada umumnya kemampuan tanah menyediakan hara, dapat mencerminkan tingkat kesuburan tanah dan berkorelasi positif dengan hasil tanaman yang diusahakan. Di lain pihak tingkat kesuburan tanah berkorelasi negative dengan kebutuhan pupuk atau dapat diartikan makin tinggi tingkat kesuburan tanah, maka makin rendah penggunaan pupuk buatan dan tdak perlu ditambahkan (Suyamto dan Z. Arifin, 2002).

Page 5: Unsur Hara

MikroelemenUnsur hara mikro adalah hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil yang meliputi:

1. Mangan (Mn), 2. Tembaga (Cu), 3. Seng (Zn),4. Besi (Fe).5. Chlor (Cl)6. Boron (Bo)7. Molibden (Mo)

Pemupukan

Tetapi jika jumlah unsur hara tidak dapat memenuhi kebutuhan tanaman setelah melalui analisis tanah maka perlu ditambahkan nutrisi yang ditambahkan dalam bentuk pupuk.Pemupukan merupakan suatu kegiatan yang penting untuk dilakukan pada tanaman yang kebutuhan nutrisinya belum terpenuhi, pemupukan adalah pemberian bahan kepada tanah dengan maksud memperbaiki atau meningkatkan kesuburan tanah. Pemberian bahan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi tanah baik fisika, kimia maupun biologi disebut amandemen (ameliorasi). Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan untuk menambah unsur hara tersedia dalam tanah. Jadi pemupukan bertujuan memberi unsur hara yang cukup bagi kebutuhan tanaman dan atau memperbaiki atau memelihara kondisi tanah dalam hal potensi pengikatan unsur hara. Pemupukan yang tepat dan benar dapat mempercepat dan memperkuat pertumbuhan serta perkembangan tanaman, menambah daya tahan terhadap hama dan penyakit tertentu, maupun meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian (Yukamgo, E. dan Yuwono, W,N., 2007). Efisiensi pemupukan dan pemupukan yang berimbang dapat dilakukan apabila memperhatikan status dan dinamika hara dalam tanah serta kebutuhan hara bagi tanaman untuk mencapai produksi optimum. Dengan pendekatan ini, maka dapat dihitung kebutuhan pupuk suatu tanaman pada berbagai kondisi tanah (status hara rendah, sedang dan tinggi) dan pada tanah-tanah lainnya pada tingkat famili yang sama (Wijanarko, A dan Taufiq, A., 2008). Pupuk majemuk yang mengandung tiga unsure sekaligus (NPK) disebut pupuk lengkap, contoh dari pupuk ini adalah pupuk NPK dari jerman yaitu Rustica Yellow dengan rumus kimia NH4 NO3 – NH4H2 P-O4-KCl dengan kadar unsur hara  15 % N + 15 % P2O5 + 15 % K2O. yang sifatnya berupa butiran-butiran berwarna kekuning-kuningan. Dengan kandungan unsur hara Nitrogen 15 % dalam bentuk NH3, fosfor 15 % dalam bentuk P2O5, dan kalium 15 % dalam bentuk K2O. Sifat Nitrogen (pembawa nitrogen ) terutama dalam bentuk amoniak akan menambah keasaman tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.(Hardjowigeno, 1992)

Page 6: Unsur Hara

DAFTAR PUSTAKA

Acehpedia. 2010. Fungsi Unsur Hara. http://acehpedia.org/Fungsi_Unsur_Hara. Diakses 14 maret 2013

Buckman dan Nyle.C. Brady., 1982. Ilmu Tanah. Bhatara Karya Aksara. Jakarta

Hakim, Nurhajati, dkk. (1986). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung. Hal. 46-173.

Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Edisi ketiga. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta. 233 halaman.

Poerwowidodo, 1992. Telaah Kesuburan Tanah, Penerbit Angkasa Persada Jl. Kronolodong No. 37, Cetakan keempat Bandung

Ruhnayat, Agus. 2008. Pemanfaatan Pupuk Bio dan Pupuk Alam untuk Mendukung Budidaya Organik pada Tanaman Lada dan Panili. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik.

Sudarmono,1997. Mengenal dan merawat tanaman hias ruangan. Yogyakarta:

Kanisius

Suyamto dan Z. Arifin. 2002. Bio-teknologi pupuk organik. Sidoarjo : Universitas Muhamadiyah Sidoarjo.

Wahyudi T, T.R. Panggabean, dan Pujiyanto, 2008. Panduan Lengkap

Kakao. Penebar Swadaya.Jakarta.

Yukamgo, E dan N.W. Yuwono. 2007. Peran silikon sebagai unsur bermanfaat pada tanaman tebu. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 7: 103-116.

Diakses dari http://www.silvikultur.com/pengertian_unsur_hara.html

Page 7: Unsur Hara