3. teknik pemanfaatan unsur hara
TRANSCRIPT
Oleh: Warsana, SP.M.SiBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah
Disampaikan pada Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian Badan Pelaksana Penyuluha Kabupaten Brebes
Tanggal 20 Mei 2015
TEKNIK PEMANFAATAN KETERSEDIAAN UNSUR HARA YANG ADA DI TANAH UNTUK MENDUKUNG
PENINGKATAN PRODUKSI PAJALE
I. TANAH SEBAGAI TEMPAT TUMBUH TANAMAN
1
2
TANAHMAHLUK
HIDUP
BAHAN INDUK (BATUAN)
IKLIM
TOPOGRAFI
WAKTU
APA ITU TANAH ?
Tanah sebagai tempat TUMBUH TANAMAN
3
MEKANIK
AIR
OKSIGEN
HARA
DUKUNGAN TANAH UNTUK TANAMAN
MINERAL45%
ORGANIK5%
AIR25%
UDARA25%
KOMPOSISI TANAH
4
5
MINERAL49.50%
ORGANIK0.50%
AIR25.00%
UDARA25.00%
KOMPOSISI TANAH
6
MINERAL1.00%
ORGANIK49.00%
AIR50.00%
KOMPOSISI TANAH GAMBUT
TANAH SUBUR?
• KESUBURAN TANAH : KEMAMPUAN TANAH UNTUK MENYEDIAKAN UNSUR HARA BAGI TANAMAN
• TANAH SUBUR TANAH YANG MAMPU MENYEDIAKAN UNSUR HARA DALAM JUMLAH YANG DIBUTUHKAN TANAMAN
7
HARA ESENSIAL
• Tanaman memerlukan hara yang digunakan untuk menyusun sel dan menghasilkan energi
• Tidak semua unsur di dalam tanah bermanfaat bagi tanaman dan bahkan ada yang bersifat meracun
• Hara esensial adalah unsur yang diperlukan tanaman unsur menyelesaikan daur hidupnya dengan normal, tidak dapat digantikan dan ikut dalam kegiatan metabolisme tanaman atau kegiatan ensimatis
Macam dan Jumlah Hara Esensial
• Macam dan jumlah unsur hara yang dibutuhkan tanaman (Arnon & Stout 1939), ada 16 hara yaitu: :C,H,O,N,P,K,Ca,Mg,S,Cu,Zn,Bo,Mo,Cl,Fe dan Mn.
1. Hara makroDiperlukan oleh tanaman dalam jumlah relatif
banyakMisal : N diperlukan lebih dari 1000 x ZnC, H, O, N, P, S, K, Ca, dan Mg
2. Hara mikro Diperlukan dalam jumlah sedikitFe, Mn, Cu, Zn, Mo, B, [email protected]
• Hukum Liebig, hara yang terbatas jumlahnya akan menjadi faktor pembatas pertumbuhan dan hasil panen yang akan diperoleh.
Selain unsur Hara Essensial ada Unsur Hara yang menguntungkan , yaitu : Si,
Na, Co• Si merupakan unsur hara yang
menguntungkan untuk tanaman supaya tanaman tegak dan tahan terhadap serangan hama penyakit, contoh: untuk tanaman padi
• Na menguntungkan untuk tanaman yang tumbuh di daerah garam
• Co menguntungkan untuk fiksasi N2 simbiosis dan pertumbuhan rhizobium dalam bintil akar kedelai
11
Unsur yang Meracun
• Sejumlah unsur dapat meracun bagi tanaman, jika kandungannya berlebihan di dalam tanah, misalnya Al dan logam berat
• Unsur Aluminium (Al) sangat meracun bagi tanaman, terutama pada lingkungan tanah yang masam
• Logam-logam berat juga meracun bagi tanaman, seperti Arsenik (As), Cadmium (Cd), Chromium (Cr), Mercury (Hg), Nikel (Ni), dsb yang biasanya di dalam limbah industri/pabrik
12
Hubungan pH tanah dengan Ketersediaan Hara Di dalam Tanah
Nutrient deficiency optimum element toxicity
http://www.soils4teachers.org/fertility 14
Beberapa Contoh Gejala kekahatan (defisiensi) Hara pada Tanaman
15
Keracunan Besi (Fe) pada Padi Sawah
Tanpa Si and Dengan Si pada Padi sawah
http://www.scielo.br/scielo.php?pid=S0100-06832010000500016&script=sci_arttext
Nutrient +/-
Quality +/-Quantity +/-
Quality +/-Quantity +/-
Plant
Herbivores(pests)
Soil Water
DI COPY DARI NUGROHO SUSETYA PUTRA, 2013
Pengaruh Tidak Langsung Ketersediaan Hara Tanah terhadap OPT
Bab 2. 12 September 2006 18
• Nitrogen juga merupakan senyawa yang sangat berpengaruh atas kelimpahan organisme penganggu tanaman (OPT) dan musuh alami. Ada interaksi mutlitrofi antara tanah, tanaman dan organisme pengganggu tanaman dan musuh alaminya
• Kualitas tanaman memiliki pengaruh tidak langsung terhadap musuh alami serta secara langsung mempengaruhi kelimpahan dan distribusi OPT.
• Penambahan hara pada tanaman dapat mempengaruhi ketahanan tanaman terhadap serangga herbivore sehingga akan mempengaruhi kepadatan populasi arthropoda lainnya
APAKAH KESUBURAN TANAH DAPAT MENURUN?
SEBAB PENURUNAN KESUBURAN TANAH
• Penurunan kandungan hara akibat pemupukan yang tidak berimbang bahkan tidak ada pemupukan
• Penurunan kandungan bahan organik tanah• Peningkatan kandungan unsur meracun seperti Al dan Mn
• Pemberian limbah industri yang mengandung logam berat
• Erosi tanah 20
Menilai KESUBURAN TANAH
• Pengambilan contoh tanah untuk mengetahui status hara (kesuburan tanah) menggunakan sistem composite sample yaitu percampuran contoh (susunan contoh) yang diambil dari areal yang dikehendaki.
• Pengambilan contoh tanah umumnya dengan berjalan sambil mengambil contoh tanah dengan mengiris tipis sedalam sekitar 25 cm (daerah perakaran). Suatu areal diambil sebanyak 10 - 20 contoh.
• Tanah dari lokasi tersebut dikumpulkan dan dicampur sehomogen mungkin. Dari campuran tanah yang dianggap homogen tersebut diambil contoh untuk dianalisis. Sebagian tanah yang berasal dari campuran inilah yang digunakan untuk analisis.
21
PENGAMBILAN SAMPEL TANAH
22
FUNGSI BAHAN ORGANIK DALAM MENJAGA KESUBURAN TANAH
Perbaikan Kandungan Unsur Hara
• Bahan organik mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap ketersediaan hara untuk pertumbuhan tanaman, yaitu disamping sebagai sumber hara N (nitrogen), P (fosfor), S (sulfur), bahan organik juga mempengaruhi pasokan hara dari sumber lainnya, misalnya : bahan organik dibutuhkan sebagai sumber energi bagi bakteri yang mengikat Nitrogen)
23
Perbaikan atas atas sifat fisik, erosi tanah, dan pertukaran
kation tanah• Bahan organik mempunyai pengaruh
yang baik bagi struktur tanah kehancuran struktur tanah akibat pengolahan tanah yang sangat intensif biasanya rendah pada tanah-tanah yang dipasok dengan bahan organik
• Jika bahan organik tanah berkurang tanah menjadi keras, kompak dan padu
• 20 hingga 70% dari kapasitas pertukaran kation tanah pada berbagai macam tanah merupakan sumbangan dari bahan organik tanah
25
Komposisi Hara Pupuk Kandang
Kotoran Nisbah C/N % N % P % K
Sapi 19 1,50 1,00 0,94
Domba 29 2,02 1,75 1,94
Kuda 24 1,59 1,65 0,65
Babi 13 2,81 1,61 1,52
Unggas - 4,00 1,98 2,32
Itik - 2,15 1,13 1,15
Manusia - 7,24 1,72 2,41
Komposisi Hara Pupuk HijauTanaman Nisbah
C/NKering Oven
N (%) P (%) K (%)
Sesbania speciosa 18 2,51 - -
Clotalaria juncea - 1,95 - -
Vigna sinensis (cowpea)
- 3,09 - -
Calopogonium mucunoides
- 3,02 - -
Water hyacinth (enceng gondok)
18 2,04 0,37 3,40
Azolla sp - 3,68 0,20 0,15
Algae - 2,47 0,12 0,37
• Pupuk organik yanag tergolong ke dalam residu tanaman adalah jerami, sekam dan daun. Residu tanaman dapat di daur ulang dengan 3 cara : (i) setelah dikomposkan, (ii) dibenamkan ke dalam tanah, (iii) dijadikan mulsa.
• Kandungan hara jerami padi tidak begitu tinggi dengan kandungan N sebesar 0,4-1,1 %, P 0,02-0,17 %, K 1,1-3,7 % dan Si 3,5-6,6 %. Disamping itu jerami padi juga mengandung 40 % C dan mempunyai nisbah C/N 51.
• Jika jerami dibakar setelah panen mengikuti persiapan lahan, maka pembakaran dapat membunuh pathogen dan serangga dari tanaman sebelumnya, tetapi unsur hara N dapat hilang lewat penguapan
TERIMA KASIH29
KUNCI GEJALA VISUAL KEKAHATAN (DEFICIENCY) HARA Gejala Unsur
A. Gejala utama berupa klorosis daun
A1. Seluruh lembar daun
A1a. pada bagian bawah tanaman, diikuti nekrosis dan lepas NITROGEN
A1b. seluruh bagian tanaman SULFUR
A2. Daging diantara tulang daun
A2a. daun tua atau dewasa baru MAGNESIUM
A2b. daun muda
A2b1. tak ada gejala lain BESI
A2b2. terdapat bintik kelabu pada daerah klorosis MANGAN
A2b3. ujung daun tetap hijau, klorosis pada urat daun, tepi daun mengalami nekrosis dengan cepat
TEMBAGA
A2b4. daun muda sangat kecil, tanpa lembar daun, ruas menjadi pendek (roset)
SENG30
B. Klorosis bukan gejala utama
B1. Gejala muncul pada bagian bawah tanaman
B1a. Seluruh daun hijau tua, diikuti pertumbuhan kerdil, muncul pigmen ungu terutama pada daun tua
FOSFOR
B1b. Tepi daun tua mengalami klorosis dan terbakar, atau bintik klorosis berkembang cepat menjadi nekrosis tersebar pada lembar daun tua
KALIUM
B2. Gejala muncul pada bagian atas tanaman
B2a. Tunas muda mati, pertumbuhan berkembang menyamping; daun muda menjadi tebaI, berkulit dan klorosis; terjadi retakan dan lubang pada cabang baru atau tangkai bunga
BORON
B2b. Tepi daun tidak terbentuk, daun memanjang; titik tumbuh terhenti; jaringan muda berwarna hijau terang atau mengalami klorosis yang tidak merata; pertumbuhan akar buruk pendek dan tebal
KALSIUM
31
NITROGEN DIBUTUHKAN dalam jumlah besar untuk :
• Penyusun purines & pirimidin • Komponen asam amino (5%) Sintesis protein (70-80%)• Pembentukan asam nukleat (10%)• Unit Struktural dari butir hijau daun (klorofil) sbg penyusun
propirin dlm metabolisme klorofil• Pembentukan senyawa-senyawa organik lainnya.• N- mobilitasnya tinggi dalam tanaman, shingga redistribusi
juga tinggi dari tua ke muda.• PH rendah NO3 diserap lebih cepat• Pada biji protein (N) tersimpan
KEKURANGAN
• sintesis klorofil terhambat Kadar klorofil berkurang (terutama daun muda) daun kuning dari yang tua & akhirnya daun muda
• Daun bawah kuning akhirnya kering• Sintesis protein terhambat• Pengurangan daun lebih cepat dari biasanya• Pertumbuhan terhambat• Pada serealia anakan produktif menurun jika
kekurangan N
FOSFOR (P) KUNCI KEHIDUPAN
• Permasalahan utamanya adalah ketersediaannya rendah
• Tersedia pada tanah yg netral• Terjadi fiksasi P pada tanah oleh Fe
& Al pada tanah masam & oleh Ca pada tanah alkalis
FAKTOR YG MENENTUKAN KETERSEDIAAN :
• pH tanah, • Fe, Al, dan Mn dalam larutan,• adanya mineral yang mengandung Fe dan Al.• kandungan liat & mineralogi liat; kandungan
koloid amorf• tersedianya kalsium (pH 7-8),• jumlah & tingkat dekomposisi Bhn Orgnk• kegiatan jasad renik tanah.
P berfungsi :• Sebagai Kunci Kehidupan (key of life)..pupuk dasar• Diserap dalam bentuk H2PO4
- & HPO4 = • Sebagai bagian dari fosfat berenersi tinggi (ATP& ADP)• Senyawa sitem informasi genetik (RNA & DNA)• Penyusun membran (fosfolipida)• Fosfolipida dalam grana penting dalam kloroplast• Penyusun jaringan tanaman : asam nukleat, fitin dsb• P bergabung dengan pati Fitat berperan dalam pengisian &
pengembangan umbi dan juga dalam serealia dalam penyusunan biji.• Asam piktat cadangan P dalam biji diremobilisasi dlm metabolisme
kecambah• Penysun senyawa organik yang lain: gula fosfat, nukleotida, sebagai
koenzim• Mendorong pertumbuhan akar• Mempercepat pembentukan primordia bunga, serta organ reproduksi,
mempercepat masaknya buah dan biji
ARTI PRAKTIS Peranan P- Fotosintesis- Metabolisme, asam amino, lemak, belerang- Oksidasi biologis- Transfer energi- Pertumbuhan / perkembangan akar- Memperkuat batang- Pembentukan buah & biji- Mempercepat pemasakan- Kualitas buah
Kekurangan P- Laju respirasi turun gula >>> dalam jaringan- Daun / batang bagian bawah pigmen kelabu- P mobil dalam tanaman
gejala muncul dari bagian tua- Tanaman kerdil- Penundaan kematangan- Penurunan hasil
KALIUM
Sumber K dalam tanah: • Kalium berasal dari mineral primer dan sekunder
liat.DARI BATUAN feldspars, mika, muscovit, biotit mengandung K sekitar 8 %. Sumber K yang lain berasal dari mineral liat illit yang mengikat K
• penggunaan pupuk K yang berupa K2SO4 atau KCl, • kotoran binatang dan sisa tanaman yang sudah mati,
serta • berasal dari air hujan
KEHILANGAN K dari tanah melalui :
• diangkut melalui hasil tanaman dan binatang, • pencucian keluar dari profil tanah, • tererosi; dan • terfiksasi kedalam liat.
Peranan K• Mempengaruhi fotosintesis (meningkatkan kandungan pati dalam
biji, kandungan gula pada buah-buahan, membuat polong berisi)• Menunjang perkembangan protein• Meningkatkan ketebalan lapisan kutikula• Meningkatkan aktifitas enzim• Meningkatkan kekuatan & ketahanan tanaman terhadap kerebahan
K menjaga integritas struktural komponen sel
tanaman yang kurang K, parenchyma hancur integritas struktur
berkurang tanaman mudah roboh• K perlu untuk perkembangan lignin & sellulosa sehingga tanaman
menjadi kuat & kaku• K mendorong perkembangan akar tanaman• K meningkatkan ketahanan terhadap penyakit• Berperan dalam menutup & membuka stomata
tanaman yang cukup K akan menutup stomata lebih cepat jika
terkena angin kering yang panas
Gejala defisiensi K
1. Daun yang tua berwarna hijau terang
2. Perkembangan akar terbatas & batang lemah
3. Pertumbuhan tanaman lambat
4. Biji & buah kecil & berkerut
5. Ketahanan terhadap penyakit tertentu berkurang
Hijau
Sifat-sifat K- Terdapat dalam cairan sel- Bukan bagian dari senyawa organik dalam tanaman- Mudah diserap- Sangat mobil mudah bergerak- Umumnya lebih cepat diserap daripada N & P- Mudah terakumulasi (luxury consumption)
FAKTOR YANG MENENTUKAN EFISIENSI PEMUPUKAN K:
• sifat tanah, diantaranya KTK, kemasaman, dan tekstur tanahnya,
• proses kontak K dengan sistem perakaran, • tingginya curah hujan, • kemungkinan adanya hara pembatas lainnya,• kandungan K dalam tanah dari residu tanaman sebelumnya, • tingkat kegaraman dari pupuk K yang ditambahkan, • distribusi sistem perakaran; dan • tingkat respons varietas atau kultivar yang ditanam.
KALSIUM (Ca)
Kandungan Ca dalam tanah tergantung dari: – bahan induk, – derajat pelapukan, – iklim, dan – tindakan pengapuran sebelumnya.
MINERAL TANAH• Dua mineral Ca-tanah kelarutannya tinggi :
– kalsium sulfat (gibsum) dan – kalsium karbonat (kalsit)
• Mineral lain yang banyak :– apatit (Ca-fosfat), kalsit (CaCO3), dan – dolomit (CaMg(CO3)2)
PERAN Ca DALAM TANAMAN:• Unsur struktural dari dinding sel• Mengatur aktivitas enzim,• Mengatur struktur dan aktivitas membran• Berfungsi dalam pembelahan sel, pengaturan permeabilitas
sel, dan pengaturan tata air dalam sel• Berperan dalam pertumbuhan apikal & pertumbuhan bunga• Memainkan peran panting dalam medorong tabung tepung
sari• Berperan dalam perkecambahan biji• Berperan penting dalam detoxyfication (menghilangkan
pengaruh racun)• Berperan dlm perkembangan dinding sel• Ca tidak mobil
Kahat Ca:
• Membran dari sel organel-organel dalam keadaan berantakan
• Penyerapan ion menjadi berantakan • Gejala kekurangan nampak pada jaringan-jaringan
merestematik (pucuk akar, dauan,batang) imobil (tidak mobil)
• Noda-nodacoklat (nekrotik)pada buah apel, benjol-benjol pada tomat
• Kuncup tidak membuka, tetap menggulung(kacang, bawang, kentang)
KETERSEDIAAN Ca
• Ca yang dapat ditukar tergantung KTK tanah. • Terjadi keseimbangan Ca dalam larutan dan dalam
bentuk tertukar yang dipengaruhi oleh: (1) derajat kejenuhan Ca dlm tapak pertukaran, (2) jumlah kation–kation komplementer, (3) sifat ikatan tapak pertukaran, dan (4) jumlah anion dalam larutan (Barber. 1984).
PEMUPUKAN Mg
• Pemupukan Dolomit• Respon pemupukan Mg berpengaruh nyata pada: – tanah berpasir dengan kandungan Mg-tertukar rendah, – tanah masam dengan kandungan Mg-tertukar rendah, – tanah-tanah yang telah dilakukan pengapuran dengan
kalsium karbonat (kalsit), – Tanah-tanah pertanian dengan pemupukan K tinggi
FUNGSI Mg DALAM TANAMAN:
• PENYUSUN KLOROFIL SEBAGAI INTI MOLEKUL• DALAM KLOROPLAST BERSAMA DENGAN K MENJAGA PH
AGAR TETAP TINGGI (6,5-7,5)• MEMBENTUK KELAT DENGAN ADP, ATP, SERTA ASAM-ASAM
ORGANIK PENTING RATUSAN REAKSI ENZIMATIK• MENGAKTIFKAN RUBP KARBOKSILASE FOTOSINTESIS• MEMELIHARA INTEGRITAS RIBOSOM METABOLISME N &
SINTESIS PROTEIN• AKTIVATOR ENZIM DLM SIKLUS ASAM SITRAT RESPIRASI
SEL• AKTIVATOR ENZIM DALAM SINTESIS MINYAK
Daya sangga tanah thdp Mg tergantung :
• KTK tanahnya, • Sifat tapak pertukaran, dan • Variasi kation yg lain dlm kompleks
pertukaran. • Jenis tanah– Tanah Organik mengabsorbsi Mg < Ca, – Tanah liat mengabsorbsi Ca dan Mg hampir sama
KEKURANGAN Mg :• BERKURANGNYA JUMLAH DAN UKURAN GRANA• PEMBENTUKAN MOLEKUL KLOROFIL TERHAMBAT• GEJALA KEKURANGAN KLOROSIS PADA JARINGAN TUA• KLOROSIS PADA ANTAR URAT DAUN• GEJALA LANJUT PUCAT COKLAT (NIKROTIK) KERING
DAN MATI.• METABOLISME PROTEIN TERHAMBAT• DAUN KECIL, RAPUH, PINGGIRAN DAUN MENGGULUNG• PERTUMBUHAN KERDIL
SULFUR• Diserap dalam bentuk SO4
=
• Sebagai penyusun asam amino (sistin, sistein, metionine) membentukan protein (pembentukan ikatan disulfida antara rantai protein), klorofil
• Terlibat langsung dalam biosintesis minyak• Sebagai coenzim (thiamine, biotne, dan coenzim A)• Prekursor pruduk sekunder yang mudah menguap
seperti minyak mustard (pada bawang)
FUNGSI S DALAM TANAMAN• Diserap dalam bentuk SO4
- • Sebagai penyusun asam amino (sistin, sistein,
metionine) membentukan protein (pembentukan ikatan disulfida antara rantai protein), klorofil
• Terlibat langsung dalam biosintesis minyak• Sebagai coenzim (thiamine, biotne, dan coenzim A)• Prekursor pruduk sekunder yang mudah menguap
seperti minyak mustard (pada bawang)
KEKURANGAN S• Terhambatnya penyusunan protein, kadar asam
amino (sistein & metionine) berkurang• Tebu yang kekurangan S kadar gula rendah
(aktifitas fotosintesis hijau daun berkurang)• Penimbunan senyawa bukan protein (nitrat dan
amida) dalam jaringan tanaman• Gejala seluruh daun mengalami klorosis (hijau
pucat & hijau kekuning-kuningan) menyebar merata tanaman (mobilitasnya sedang)
• Ujung daun menebal, Untuk tanaman sayuran batang menjadi keras, muntir dan berkayu
SUMBER S• MINERAL TANAH
– Sulfida-sulfida besi, Mangan, Nikel, Tembaga– Banyak pada tanah Rawa pirit teroksidasi sulfat– Tanah di daerah arid & semi arid >>Gibs
• BELERANG ATMOSFIR– Pembakaran batu bara belerang dioksida– Pada daerah industri S udara >>– S-atmosfir sumber S tanaman :– Langsung diserap – Diserap tanah dari atmosfir– Ditambahkan lewat hujan ke tanah
• BELERANG TERIKAT SECARA ORGANIK– Berupa protein paling mudah terombak– Mineralisasi– Belerang Organik Hasil Pelapukan Sulfat (protein, snyw lain) (H2S & sulfida lain)
UNSUR MIKRO
• TERMASUK ESENSIAL• DIBUTUHKAN TANAMAN DALAM JUMALAH
RELATIF SEDIKIT• BAHKAN KALAU BERLEBIHAN DAPAT
MENYEBABKAN KERACUNAN
UNSUR MIKRO
Menjadi perhatian sebab :
1. Diangkut Tanaman
2. Penggunaan varietas unggul & pupuk makro
3. Penggunaan pupuk makro analisis tinggi
4. Kemampuan mengenal gejala kekahatan unsurKeadaan unsur mikro dapat membatasi pertumbuhan tanaman :
1. Tanah Pasir
2. Tanah organik
3. Tanah ber-pH tinggi
4. Tanah yang terus menerus ditanami dan dipupuk berat
Boron (B) Unsur hara mikro non esensial valensi +3 Radius ion sangat kecil [B] dalam tanah 2 – 200 ppm (rata-rata 7 – 80 ppm) Hanya < 5 % yang tersedia bagi tanaman
Bentuk B dalam tanah
1. Dalam batuan dan mineral
2. Diadsorbsi di permukaan lempung dan Fe hidrous & oksida Al
3. Bergabung dengan b.o.
4. Sebagai H3BO3 dan B(OH4)- bebas dalam larutan tanah
B diserap dalam bentuk BO3-3 melalui mass flow & difus tidak
mobil
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan B :
1. Tekstur tanah
Tekstur kasar, drainase baik, tanah pasiran B <<<
2. Jumlah dan tipe lempung
[B] tersedia >>> pada tanah berat dp tanah kasar
Illit, montmorilonit adsorbsi B > kaolinit
3. pH tanah dan pengapuran
pH tinggi B rendah
Penyerapan B tinggi pada pH 6,3 – 6,5
Pengapuran tinggi B rendah sebab Al(OH)3 mengadsorbsi B lebih
banyak
4. Bahan organik
B dan b.o. kompleks (sumber B pada tanah masam)
Pemberian b.o. Meningkatkan B tanah
5. Hubungan dengan unsur lain• Ca
Ca rendah B rendah
Overlime B terbatas• K
Pada tanah B sangat rendah, dengan pemberian K
maka gejala kahat B menonjol• N
Pemberian N mengontrol kelebihan B dalam jeruk
tanaman lain
6. Kelembaban tanah
Kahat B pada musim kering / kelembaban rendah
Faktor tanaman tiap tanaman berbeda-beda kebutuhan B Bit gula Apel, asparagus, brokoli, kubis perlu B banyak
Peran B dalam tanaman : Metabolisme karbohidrat dan pergerakan gula Perkembangan sel Berperan dalam sistem enzim
Kekurangan B : Pada pucuk-pucuk muda Daun muda hijau pucat (terutama dasarnya) Jaringan pada pangkal daun pecah, bila tumbuh seakan terpilin
Cobalt (Co)
Co esensial dalam simbiose fiksasi N2
Dalam hewan, Co makanan ternak. Perlu Co untuk sintesa B12
[Co] di kerak bumi 40 ppm
• Granit, feromagnesian Co rendah (1 – 10 pmm)
• Sandstone, shale Co < 5 ppm
• Batuan sedimen 20 – 40 ppm
[Co] dalam tanah 1 – 70 ppm (rata-rata 8 ppm)
< 5 ppm kahat
Perangai Co dalam tanah :
• Adsorbsi (muskovit > hematit > bentonit = kaolinit)
• Kompleks dengan b.o. (membentuk kelat)
Tembaga (Cu) Di kerak bumi 55 – 70 ppm Batuan beku 10 – 100 ppm Batuan sedimen 4 – 45 ppm Dalam tanah 1 – 40 ppm (rata-rata 9 pmm) 1 – 2 pmm kahat
Mineral yang mengandung Cu :
Kalkoporit (CuFeS2)
Kalkosit (Cu2S)
Bornit (CuFeS4)
Mineral sekunder yang mengandung Cu dalam bentuk-bentuk oksida,
karbonat, silikat, sulfat, clorit
Kahat Cu : histosol
Bentuk Cu dalam tanah :
Larutan ion dalam tanah
Kisi pertukaran lempung dan ikatan dengan b.o.
Akumulasi dalam bahan oksida tanah
Kisi adsorbsi spesifik
Sisa-sisa biologis & organisme hidupLarutan Cu tanah :
Cudd Cu adsorbsi Cu – b.o.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan Cu :
1. Tekstur
Tanah pasir podsol Cu rendah
Tanah pasir calcareus Cu rendah
2. pH
pH tinggi adsorbsi koloid tinggi Cu rendah
3. Interaksi dengan unsur hara lain
• Aplikasi pupuk N defisiensi Cu lebih buruk
• Tingginya konsentrasi Al dan Zn akan menekan penyerapan Cu
oleh tanaman lain
4. Penanaman tanaman pada residu tanaman lain
5. Faktor tanaman
Peran Cu :
Sebagai aktivator berbagai enzim (tirosinase, laktose,
oksidase asam askorbat, polifenol oksidase)
Gejala defisiensi Cu :
Daun menggulung
Daun mengalami distorsi berkembang tidak normal
Layu daun muda
Besi (Fe)
Di kerak bumi + 5 %
Fe dalam tanah + 3,8 %
Mineral mengandung Fe : olivin, pirit, siderit, hematit, geotit,
magnetit, limonit
Kahat Fe : - Tanah pasiran
- Tanah organik
Larutan Fe tanah - diserap sebagai Fe+2
- dapat ditransportasi ke akar sebagai kelat
- diserap secara mass flow & difusi
- tidak mobil dalam tanaman
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan Fe :
1. Keseimbangan ion
Pengaruh keseimbangan ion-ion Cu, Fe & Mn
Rasio Fe / (Cu + Mn) rendah kahat Fe
2. pH
Kahat Fe pada daerah pH tinggi
calcareus
tanah masam dengan total Fe
Kelarutan Fe minimum pada pH 7,4 – 8,5
3. Daerah dingin, curah hujan tinggi, kelembaban tinggi, aerasi kurang
kahat Fe
4. Penambahan b.o. Mengatasi kekurangan Fe
5. Hubungan dengan unsur lain
Nutrisi N mempengaruhi klorosis Fe
Kahat Fe atau Zn menggaggun pergerakan Fe dalam tanaman
Peran Fe :
Mengaktifkan sistem enzim-enzim (fumarie, hidrogenase,
katalase, oksidase & sitokrom)
Sintesa protein kloroplasDefisiensi Fe ;
Nampak pada daun muda
Klorosis di antara tulang daun muda menyebar ke helai
daun daun putih
Mangan (Mn) Di kerak bumi + 1.000 ppm Dalam tanah 20 – 3.000 ppm (rata-rata 600 ppm) Terkandung dalam feromagnesium, pirolusit, hausmanit, manganit,
rodokrosit, rodonit
Daerah yang kurang Mn : Tanah gambut di atas calcareus Aluvial debuan, tanah lempungan Tanah calcareus drainase jelek Tanah pasiran dengan mineral masam
Bentuk Mn tanah Larutan Mn+2
Organik – Mn Mn oksida
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan
Mn :
1. Keseimbangan dengan ion logam berat lain
2. pH dan karbonat
pengapuran Mn rendah
3. b.o. Menambah Mn
4. Korelasi dengan unsur lain
Sumber N mempengaruhi ketersediaan Mn
Penambahan NH4Cl
(NH4)2SO4
NH4NO3
NH4H2PO4
CO(NH2)2
5. Musim & iklim
6. Mikroorganisme
Penyerapan Mn meningkat
Peranan Mn :
Mengaktifkan enzim-enzim
Larutan Mn
Sebagai larutan ion
Konsentrasi berkurang dengan naiknya pH
[Mn] larutan 0,01 – 13 ppm pada tanah masam – netral
Umumnya 0,01 – 1 ppm
Defisiensi Mn :
Klorosis di antara tulang daun
Seng (Zn) Litosfer + 80 ppm Tanah 10 – 300 ppm (rata-rata 50 ppm)
Daerah kurang Zn : Tanah berpasir masam Tanah netral / basa Tanah calcareus >>> lempung & debu >>> P tersedia
>>> tanah organik
Bentuk Zn : Larutan Zn+2
Zn dapat ditukarkan Zn diadsorbsi Zn organik Zn yang mensubstitusi Mg di kisi kristal
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersedian Zn :
1. pH
pH tinggi Zn rendah
2. Adsorbsi oleh mineral oksida
3. Adsorbsi oleh mineral lempung
4. Adsorbsi oleh mineral karbonat
5. Membentuk kompleks dengan b.o.
6. Interaksi dengan unsur lain
P >> kahat Zn
Sulfat / gipsum >>> Mn <<< Zn tinggi
N pupuk N meningkatkan kebutuhan Zn
Jumlah dan sifat sumber N berhubungan dengan ketersediaan Zn
Pupuk N masam meningkatkan penyerapan Zn
netral / basa Zn turun
7. Penggenangan
Anaerob kahat Zn
8. Iklim
Dingin kahat Zn
Suhu tinggi Zn tinggi
Peranan Zn :
Aktifator enzinm-enzim
Defisiensi Zn :
Pada daun muda
Klorosis di antara tulang daun
Pertumbuhan tunas terhambat
Roset
Pada jagung dan sorghum pita putih sebelah, menyebelah
tulang daun
Molibdenum (Mo) Di kerak bumi <<< Di tanah 0,2 – 5 ppm (rata-rata 2 ppm)Bentuk Mo : Tak tertukarkan Anion tertukarkan Ikatan dengan Fe & Al oksida Ikatan dengan b.o.Kahat Mo : Tanah berpasir Tanah masam
Larutan Mo :
pH 4,2 MoO4= diserap tanaman
Faktor-faktor yang mempengaruhi :
1. pH
2. Jumlah Al & Fe oksida
3. Korelasi denagn unsur lain
P meningkatkan absorbsi dan translokasi Mo
SO4= >>> Mo turun
Transport Mo : - mass flow
- difusi
Faktor tanaman : - legum sensitif terhadap Mo
- padi-padian toleran terhadap Mo <<<
Peran Mo :
Fikasai N2 legum
Asimilasi Reduksi nitrat Sintesa asam amino & protein
Defisiensi Mo klorosis di antara tulang daun
Clor (Cl)
Sebagai anion Cl- dalam tanah, pada pH cukup masam sampai mendekati
netral Pada kemasaman tinggi diikat / diadsorbsi oleh kaolinit Cl dalam tanah sangat mobil
Perpindahan dan akumulasi Cl tergantung sirkulasi air
Cl dalam air bawah tanah dapat berpindah secara kapiler ke daerah
perakaran
Masalah :
1. Jumlah dalam air irigasi
2. Akumulasi di daerah perakaran
3. Sifat fisik tanah & drainase
4. Tingginya water tabledan kapiler ke akar
Cl < 2 ppm rendah