unit sterilisasi

20
A. PENDAHULUAN Instalasi pusat sterilisasi adalah unit pelayanan non structural yang berfungsi emberikan pelayanan sterilisasi yang sesuai standar dan memenuhi kebutuhan barang steril di rumah sakit. Instalasi Pusat Sterilisasi ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit. Kepala Instalsi Pusat Strilisasi dibantu oleh tenaga-tenaga fuungsional dan atau non medis. Tujuan dari Instalasi Pusat Sterilisasi yaitu membantu unit lain di rumah sakit yang membutuhkan kondisi steril, untuk mencegah terjadinya infeksi, menurunkan angka kejadian infeksi dan membentu mencegah serta menanggulangi infeksi nasokomial, efisiensi tenaga medis/ paramedis untuk CSSD (Central Steril Supply Department) atau Instalasi Pusat Sterilisasi menyediakan sebuah rumah sakit dengan pelayanan di bidang pasokan prosesing dan distribusi. Departemen ini bertanggung j awab untuk pembersihan, dekontaminasi dan sterilisasi semua in strumen dan perlengkapan. Cacat pada sterilisasi dapat menyeba bkan konsekuensi seriusdan beban ekonomi. Kualitas produk disterilkan harus dinilai oleh indikatorkualitas tertentu , tidak hanya produk tetapi juga struktur dan proses kerja diCSSD. Pengembangan process indikator mutu harus berasal dari review. literatur dan analisis situasi , diikuti oleh ahli/ pakar dan studi kelayakan. DiThailand , masing-masing CSSD memiliki deskripsi pekerjaan dan tugasinstruksi sendiri. Indikator kualitas untuk proses sterilisasi , misalnya testape, test pack , dan untuk

Upload: clarita

Post on 15-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

panduan

TRANSCRIPT

Page 1: Unit Sterilisasi

A. PENDAHULUAN

Instalasi pusat sterilisasi adalah unit pelayanan non structural yang berfungsi

emberikan pelayanan sterilisasi yang sesuai standar dan memenuhi kebutuhan barang steril di

rumah sakit. Instalasi Pusat Sterilisasi ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit. Kepala Instalsi

Pusat Strilisasi dibantu oleh tenaga-tenaga fuungsional dan atau non medis. Tujuan dari

Instalasi Pusat Sterilisasi yaitu membantu unit lain di rumah sakit yang membutuhkan kondisi

steril, untuk mencegah terjadinya infeksi, menurunkan angka kejadian infeksi dan membentu

mencegah serta menanggulangi infeksi nasokomial, efisiensi tenaga medis/ paramedis untuk

CSSD (Central Steril Supply Department) atau Instalasi Pusat Sterilisasi menyediakan

sebuah rumah sakit dengan pelayanan di bidang

pasokan prosesing dan distribusi. Departemen ini bertanggung jawab untuk pembersihan, dek

ontaminasi dan sterilisasi semua instrumen dan perlengkapan. Cacat pada sterilisasi dapat me

nyebabkan konsekuensi seriusdan beban ekonomi. Kualitas produk disterilkan harus dinilai

oleh indikatorkualitas tertentu , tidak hanya produk tetapi juga struktur dan proses kerja

diCSSD. Pengembangan process indikator mutu harus berasal dari review.

literatur dan analisis situasi , diikuti oleh ahli/ pakar dan studi kelayakan. DiThailand ,

masing-masing CSSD memiliki deskripsi pekerjaan dan tugasinstruksi sendiri.

Indikator kualitas untuk proses sterilisasi , misalnya testape, test pack , dan untuk produk ,

misalnya tes spora telah digunakan. Satuset indikator kualitas untuk penilaian keseluruhan

kualitas CSSD demikiandiperlukan. Indikator-indikator ini harus ilmiah dan praktis.Dalam

suatu penelitian pada pengembangan indikator untuk menilaikualitas CSSD dilakukan

termasuk proses dan output. Kebijakan tertulis,

praktek manual, dan rencana anggaran tidak dimasukkan ke dalam strukturCSSD di banyak

rumah sakit . Ini bisa menyebabkan praktek yang tidak benardi negara berkembang di mana

mesin-mesin otomatis yang kurang. Personildi CSSD perlu melanjutkan pengembangan

professional melalui

pendidikan jika tidak mereka akan tertinggal dalam hal kemajuan pengetahuan danteknologi

mesin baru. Para kepala CSSD tidak otomatis dipilih sebagaianggota ICC. Perlu dicatat

bahwa validasi sterilisasi instrumen dilakukanhanya 72,8 % . Meskipun divalidasi , hal itu

dilakukan oleh personel CSSDyang tidak insinyur . Cacat instrumen bisa mudah terjadi dan

tidak mudahterdeteksi dalam praktek sehari-hari. Praktisnya mengarah ke produk yangtidak

steril.Setiap rumah sakit harus memiliki pusat sterilisasi mandiri yang mampumemberikan

pelayanan sterilisasi di rumah sakit dengan baik serta untukmemberikan pelayanansterilisasi

bahan dan alat medik untuk kebutuhan unit-unit di rumah sakit selama 24 jam.Tugas utama

Page 2: Unit Sterilisasi

pusat sterilisasi, antara lain menyiapkan peralatan medisuntuk merawat pasien; melakukan

proses sterilisasi alat/ bahan;mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh ruangan

perawatan, kamaroperasi, maupun ruangan lainnya berpartisipasi dalam pemilihan

peralatandan bahan yang aman dan efektif serta bermutu; mempertahankan

stockinventory

yang memadai untuk keperluan perawatan pasien; mempertahankanstandar yang telah

ditetapkan; mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan, disinfeksi maupun sterilisasi

sebagai bagian dari program

upaya pengendalian mutu; melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalamrangka

pencegahan dan pengendalian infeksi bersama dengan

panitia pengendalian infeksi nasokomial; memberikan penyuluhan tentang hal-halyang

berkaitan dengan masalah sterilisasi; menyelenggarakan pendidikan

dan pengembangan staf instalasi pusat sterilisas yang bersifat intern maupunekstern; serta

mengevaluasi hasil sterilisasi.

B. Ak t iv i t a s Fungs iona l

Alur aktivitas fungsional dari pusat sterilisasi secara umum diuraikansebagai berikut :

1.Pembilasan : pembilasan alat-alat yang telah digunakan tidak dilakukandi ruang perawatan

2.Pemebersihan : semua peralatan pakai ulang harus dibersihkan secara baik sebelum

dilakukan proses disinfeksi dan sterilisasi

3.Pengeringan

4.Inspeksi dan pengemasan : setiap alat bongkar pasang harus diperiksadensitas

maksimumnya

5.Member label : setiap kemasan harus mempunyai label yang menjelaskanisi dari kemasan,

cara sterilisasi, tanggal sterilisasi, dan kadaluarsa prosessterilisasi

6.Pembuatan : membuat dan mempersiapkan kapas serta kasa balut, yangkemdian akan

disterilkan

7.Sterilisasi : sebainya diberikan tanggung jawab kepada staf yang etrlatih

8.Penyimpanan : harus diatur secara baik dengan memperhatikan kondisi penyimpanan

yang baik

9.Distribusi : dapat dilakukan berbagai sistim distribusi sesuai dngan tumahsakit masing-

masingUntuk melaksanan aktivitas tersebut di atas dengan lancer dan

baik maka perlu dikontrol dan dilakukan peeliharaan yang teratur terhadap mesin/ alatsterilisa

si

Page 3: Unit Sterilisasi

C . S t r u k t u r   O r g a n i s a s i

Untuk mmberikan pelayanan sterilisasi yang baik dan memenuhikebutuhan barang steril di

rumah sakit, Kapala Instalasi Pusat Sterilisasi dibantu oleh sekurang-kurangnya penanggung

jawab administrasi; SubInstalasi Dekontaminasi, Sterilisasi, dan Produksi; Sub Iinstalasi

PengawasanMutu, Pemeliharaan Sarana dan Prasarana, K3, dan Diklat; serta Sub Instalasi

Distribusi. Sebagai contoh, berikut adlah struktur organisasi pada RSU Kelas C :

Kepada seluruh tenaga/ pegawai yang bekerja di pusat sterilisasi rumahsakit dianjurkan untuk mempunyai data kesehatan yang mencakup data fisik,X-ray untuk TBC, paling sedikit sekali setahun. Pegawai juga perlu diketahuistatus imunisasi untuk hepatitis B, tetanus, typoid fever. Di samping itu, pegawai perlu memiliki laporan mengenai sakit yang dialami selama bekerjadi pusat sterilisasi seperti infeksi saluran napas, infeksi kulit, infeksi gastrointestinal,tertusuk jarum maupun infeksi pada mata, minimal sekali setahun.

Page 4: Unit Sterilisasi

D. Sarana dan Prasaranaa. Bangunan Instalasi Pusat Sterilisasi

Pembangunan Instalasi Pusat Sterilisasi haru ssesuai dengankebutuhan bangunan pada saat ini serta kemungkinan perluasan sarana pelayanan di masa mendatang dan didesaun menurut tipe atau kapasitas rumah sakit dengan ketentuan rumah sakit:

200 TT, luas bangunan ±130 m2  400 TT, luas bangunan ± 200 m2 600 TT, luas bangunan ± 350 m2 800 TT, luas bangunan ± 400 m2 1000 TT, luas banguna ± 450 m2

b. Lokasi Instalasi Pusat Sterilisasi

Lokasi sebaiknya berdekatan dengan ruangan pemakai alat/bahansteril terbesar di

rumah sakit. Hal ini berkaitan dengan efisiensi krja danmeningkatkan pengendalian

infeksi, yaitu dengan meminimumkan resikoterjadinya kontaminasi silang serta

mengurangi lalu lintas transportasialat steril. Untuk rumah sakit yang berukuran kecil,

lokasi pusatsterilisasi sebaiknya dekat dengan kamar operasi sesuai fungsinya,

dandiupayakan lokasinya dengan dengan laundry.

c. Pembangunan dan Persyaratan Ruang Sterilisasi

Pada prinsipnya desain ruang sterilisasi terdiri dari ruang bersih danruang kotor yang

dibuat sedemikian rupa untuk menghindari terjadinyakontaminasi silang dari ruang

kotor ke ruang bersih. Ruang pusatsterilisasi dibagi menjadi 5 ruangan, yaitu :

1)  Ruang Dekontaminasi Pada ruang ini terjadi proses penerimaan barang

kotor,dekontaminasi, dan pembersihan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

Ventilasi didesain agar udara di ruang dekontaminasi dihisabkeluar atau ke sistem

sirkulasi udara yang mempunyai filter dimana tekanan udaranya harus negatif, dan

tidak dianjurkanmenggunakan kipas angin.

Suhu udara antara 18oC-22oC dan kelembaban udara antara 35%-75%

Ruangan dibersihkan setidaknya sekali sehari dipel atau

vacuum basah dan membersihkan atau mendisinfeksi sink/ tempat mencuci, meja

kerja, dan peralatan, serta dilakukan pemisahan sampah infectious dan non infectious. 

Lokasinya terletak di luar lalu lintas utama RS dan dirancangsebagai area tertutup

dengan ijin masuk terbatas

Page 5: Unit Sterilisasi

2) Ruang Pengemasan Alat

Pada ruang ini dilakukan proses pengemasan alat untuk alat

bongkar pasang maupun pengemasan dan penyimpanan barang bersih. Pada ruang ini

dianjurkan ada tempat penyimpanan barang tertutup.

3) Ruang Produksi dan Prosesing

Diruang ini dilakukan pemeriksaan linen, dilipat, dan dikemas

untuk persiapan sterilisasi. Sebaiknya ada tempat untuk penyimpanan barang tertutup. 

Selain linen, pada barang ini dilakukan pula persiapan untuk bahan seperti kain kasa, 

kapas,cotton swabs, dan lain-lain.

4) Ruang Sterilisasi

Di ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat/bahan. Untuk sterilisasiEtilen

Oksida, sebaiknya dibuatkan ruang khusus yang terpisah tapimasih dalam satu unit

pusat sterilisasi dan dilengkapi denganexhaust

5)  Ruang Penyimpanan Barang Steril

Ruang ini sebaiknya berada dekat dengan ruang sterilisasi. Biamenggunakan

mesin dua pintu, maka pintu belakang

lengsung berhubungan dengan ruang penyimpanan. Suhu ruangan ini 18oC-22oC dan

kelembaban 35-75%, ventilasi menggunakan tekanan positif dengan efisiensi filtrasi

particular antara 90-95%

(untuk particular berukuran 0,5 mikron), dinding dan lantai dibuat dari bahan yang hal

us, kuat, sehingga mudahb dibersihkan, alat sterildisimpan pada jarak 19-24 cm dari

lantai dan minimum 43 cm darilangit-langit serta 5 cm dari dinding serta diupayakan

untuk menghindari terjadinya penumpukan debu pada kemasan. Alat steril tidak

disimpan dekat wastafel atau saluran pipa lainnya.

Page 6: Unit Sterilisasi

 E. K e b u t u h a n P e r a l a t a n

Beberapa hal yang harus diperhatika sebagai upaya melakukan pemeliharaan dan

pencegahan kerusakan, yaitu garansi selama masa tertentu,suku cadang yang esensial harus

tersedia, sebaiknya dilakukan kontak servis baik dengan supplier dan pihak lain yang

kompeten,Stabilizator voltage diperhatikan berikut sakelar otomatis ke generator untuk

keperluan darurat,dan kondisi lingkunngan, suhu serta kelembabannya yang

memadai.Kalibrasi alat dilakukan secara periodik, yaitu minimal sekali dalamsetahun dengan

instruksi manual dari produsn mesin. Beberapa item

yang perlu dikalibrasi adalah pengukur suhu dan tekanan,Timer dan

elemen pencatat lainyya. Kalibrasi ulang harus dilakukan oleh orang yang terlatihterhadap

jenis mesin sterilissi yang akan dikalibrasi. Kalibrasi pada mesindilakukan oleh Balai

Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Departemen

Page 7: Unit Sterilisasi

Kesehatan atau agen tunggal pemegang merek alat. Kalibrasi pentingdilakukan untuk

menjamin bahwa mesin sterilisasi bekerja dengan baik danefektif serta dapat

diandalkan.Setiap mesin yang ada harus memiliki dokumentasi

riwayat pemeliharaan/perawatan mesin. Beberapa informasi yang harus tersedia :

Tanggal permohonan servis mesin

Model dan nomor seri mesin sterilisasi

 Nama pemohon dan pemberi izin servis

Alasan permohonan servis

Deskripsi servis yang dilakukan (missal : kalibrasi)

Jenis dan kuantitas suku cadang yang diganti

Nama orang yang melakukan servis

Tanggal perbaikan dilakukan

F.Ala t Pe l i ndung D i r i

Instalasi pusat sterilisasi dilengkapi dengan alat pelindung diri seeprtiapron lengan

panjang yang tahan terhadap caian atau karet yang tahanterhadap cairan kimia

heavy-duty, penutup kepala, masker “high-filtration”dan “tight fitting” goggle, khussunya

dipakai oleh staf saat

melakukan prosedur yang memungkinkan terjadinya percikan atau kontaminasi daricairan

yang mengandung darah atau cairan tubuh lainnya. Harus ada alas kakikhusus untuk

memasuki ruang dekontaminasi dan penutup sepatu tahan airyang diperlukan untuk

melindungi sepatu dan masker,goggleharus dilepaskan saat meninggalkan ruang

dekontaminasi. Sarung tangan, gaun pelindung, dangoogleharus dicuci setiap hari. Alat

pelindung yang dipakaiulang harus dilaundry setiap setelah pemakaian.

G.Pe l ayanan In s t a l a s i Pusa t S t e r i l i s a s i

a.Tatalaksana pelayanan penyediaan barang steril

1) Perencanaan dan penerimaan barang

Linen

Instrumen 

Sarung tangan dan bahan habis pakai

2) Pencucian 

Page 8: Unit Sterilisasi

Linen dilakukan di bagian rumah tangga/ laundry 

Instrument

Sarung tangan

3) Pengemasan dan pemberian tandaa

Linen

Instrumen

Sarung tangan

4)Proses sterilisasi

Linen

Instrument

Sarung tangan, bahan plastik, dan sebagainya

5)  Penyimpanan dan distribusi

6)Pemantauan kualitas sterilisasi

Pemantauan proses sterilisasi : indikator, fisika, kimia, dan biologi

Pemantauan hasil sterilisasi : sterilisasi dengan tes mikrobiologi

7)Pencatatan dan pelaporan

b.Alur Kerja

Page 9: Unit Sterilisasi

 c.Tahap-tahap sterilisasi alat/bahan medic

1)Dekontaminasi

Dekontaminasi adalah proses fisik atau kimia untuk membersihkan benda-benda yang

mungkin terkontaminasi olehmikroba yang berbahaya bagi kehidupan, sehingga aman

untuk proses-proses selanjutnya. Tujuan dari proses dekontaminasi adalahuntuk melindungi

pekerja yang bersentuhan langsung dengan alat-alat kesehatan yang sudah melalui proses

dekontaminasi tersebut,dari penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh

mikroorganisme pada alat-alat kesehatan tersebut.

Kegiatan dari peruses dekontaminasi ini

meliputipenanganan, pengumpulan, dan transportasi benda-benda kotor; pembuanganlimbah;

pencucian/cleaning; penanganan alat-alat yang terkontaminasi di Point of Use;

Page 10: Unit Sterilisasi

penanganan alat-alat yangterkontaminasi di ruang dekontaminasi; pencucian alat baik

secaramanual maupun mekanis; disinfeksi kimia; serta pasteurisasi.Tingkat disinfeksi yang

diperlukan suatu alat dalam prosesdisinfeksi tergantung pada resiko infeksi sehubungan

dengan penggunaan alat tersebut. Oleh sebab itu, pemilihan metodedekontaminasi

berdasarkan tingkat daya bunuh (aktivitas germicidal).

2) Pengemasan

Pengemasan yang dimaksud termasuk semua materi yang tersediauntuk fasilitas

kesehatan yang didesain untuk membungkus,mengemas, dan menampung alat-alat yang

dipakai ulang untuksterilisasi, penyimpanan, dan pemakaian. Tujuan pengemasan iniadalah

untuk menjaga keamanan dan efektivitas perawatan pasienyang merupakan tanggung jawab

utama pusat sterilisasi.

Prinsip-prinsip pengemasan antara lain :

Sterilan harus dapat diserap dengan baik menjangkau seluruh permukaan

kemasan dan issinya

Page 11: Unit Sterilisasi

Harus dapat menjaga sterilitas isinya hingga kemasan dibuka

Harus mudah dibuka dan isinya mudah diambul tanpamenyebabkan kontaminasi

Bahan kemasan harus memenuhi syarat-syarat tertentu, antara laindapat

menahan mikroorganisme dan bakteri, kuat dan tahan lama,mudah digunakan, tidak

mengandung racun, segelnya baik, dibukadengan mudah dan aman, serta diketahui

masa kadaluarsa. Terdapat beberapa tipe dari bahan-bahan kemasan

tersebut, yaitu kertas, film plastik, kain (linen), dan kain campuran.

Beberapa jenis bahan pengemas, yaitu :

Jenis Bahan Keterangan Bahan kemasan pada strilisasi uap Bahan harus

memudahkan proses pelepasan udara dan penyerapan uap yang baik pada kemasan

dan isisnya.Pada beberapa sterilisasi uap,terjadi juga

proses penghisapan sehingga bahanharus memudahkan pelepasanudara secara total

tanpamengganggu bentuk kemasandan segelnya. Bahan jugaharus mudah kering dan

memudahkan

pengeringanisinyaBahan kemasan sterilisasi EO Bahan harus memudahkan penyerapa

n gas dan uap sterilan yang baik, siap melepaskan gas dan uap tersebut dari kemasan

dan

3)Sterilisasi

Sterilisasi Panas Kering

Proses sterilisasi terjadi melalui mekanisme konduksi panas,dimana panas akan

diabsorpsi oleh permukaan luar dari alat yang disterilkan lalu merambat ke bagian

dalam permukaan sampai akhirnya suhu sterilisasi tercapai. Sterilisasi panas kering

biasa untuk alat-alat atau bahan dimana steam tidak dapat berpenetrasi secara mudah

atau untuk peralatan yang terbuat dari kaca.

Pada sterilisasi panas kering pembunuhan mikroorganisme trjadimelalui mekanisme

oksidasi sampai terjadi koagulasi protein sel.Sterilisasi ini memerlukan waktu yang

lebih lama dengan suhuyang lebih tinggi dan terjadi pada oven konveksi panas kering.

Sterilisasi Etilen Oksida (EtO)

Metode ini menggunakan suhu rendah. Etilen oksida membunuhmikroorganisme

dengan cara bereaksi terhadap DNA mikroorganisme melalui mekanisme alkilasi.

Etilen oksida hanyadigunakan untuk sterilisasi alat yang tidak dapat disterilkandengan

metode sterilisasi uap/suhu tinggi.

Sterilisasi Uap

Page 12: Unit Sterilisasi

Uap membunuh mikroorganisme melalui denaturasi dankoagulasi sel protein secara

reversibel. Untuk menghasilkan barang steril diperlukan pre-

sterilisasi (dekontaminasi danpembersihan yang baik, pengemasan yang baik) dan 

pascasterilisasi (penyimpanan) perlu diperhatikan.

Sterilisasi menggunakan Plasma

Plasma secara umum didefinisikan sebagi gas terdiri dari electron,ion-ion, maupun

partike-partikel neutral. Gas plasma suhu rendahterjadi apabilan dalam keadaan dep-

vacum gas tertentu distimulasidengan frekuensi radio atau energi gelombang mikro

sehinggatrbentuk plasma. Plasma dari beberapa gas seperti argon, nitrogen,dan

oksigen menunjukkan aktivitas sporosdial.

Sterilisasi Suhu Rendah Uap FormaldehidGas ini membunuh mikroorganisme melalui

mekanisme alkilasi.Formaldehid telah lama digunakan untuk mendisinfeksi

ruangan,lemari, maupun instrument-instrumen, namun dalam keadaantunggal tidak

dapat digunakan untuk sterilisasi alat rentan panas,khususnya dengan lumen kecil,

karena daya penetrasinya yang lemah serta aktivitas sporsidalnya yang sangat lemah.

Tapi biladikombinasikan dengan steam di bawah tekanan atmosfir, daya penetrasinya

meningkat sehingga sterilisasi dapat tercapai denganlebih cepat.

H.Mon i to r i ng dan Eva lua s i P rose s S t e r i l i s a s i

a.Kontrol Kualitas Sterilisasi

Kontrol ini memberikan jaminan bahwa peralatan medis yang disedakan adalah benar-benar

steril. Caranya dengan melakukan kulturatau uji sterilitas dari setiap produk yang disterilkan.

Cara ini kurang praktis dan mahal untuk dilakukan di rumah sakit. Oleh karena

itu, perludilakukan monitoring proses sterilisasi, yaitu memonitor proses sterilisasiyang

dilakukan untuk member jaminan bahwa parameter-parameter yangditentukan dalam proses

sterilisasi sidah dipenuhi dengan baik. Hal-halyang perlu diperhatikan dalam control kualitas

adalah :

1)Pemberian nomor lot pada setiap kemasan

2) Data mesin sterilisasi

 

 

Waktu kadaluarsa

Page 13: Unit Sterilisasi

 b.Jenis-jenis indikator sterilisasi

1)Indikator mekanik

Indikator mekanik adalah bagian dari instrument mesin sterilisasiseperti

gauge,table, dan indikator suhu maupun tekanan yangmenunjukkan apakah alat sterilisasi

bekerja dengan baik. Kegunaanindikator mekanik untuk pengukuran temperature dan

tekanan, yangmerupakan fungsi penting dari sistem monitoring sterilisasi

.2)Indikator kimiaIndikator kimia adalah indikator yang menandai terjadinya

paparansterilisasi (misalnya uap panas atau gas etilen oksida)pada objekyang disterilkan,

dengan adanya perubahan warna.

3)Indikator biologiIndikator biologi adalah sediaan berisi populasi mikroorganismespesifik

dalam bentuk spora yang bersifat resisten terhadap

beberapa parameter yang terkontrol dan terukur dalam proses sterilisasitertentu. Pinsip

kerjanya dengan mensterilkan sporran hidupmikroorganisme yang non patogenik dan sangat

resisten dalam jumlah tertentu. Bila selama poses sterilisasi spora-spora tersebut terbunuh,

maka dapat diasumsikan bahwa mikroorganisme lainnya juga ikut terbunuh dan benda yang

kita sterilkan bisa disebut steril.

 

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI dan Persatuan Instalasi Pusat Sterilisasi Indonesia (PIPSI), 2009,Pedoman

Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterile Supply Department/CSSD) Di Rumah Sakit,

Page 14: Unit Sterilisasi

Departemen Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta.Santhong, K., Poonsap Soparat, Wanchai

Moongtui, Somwang Danchaivijitr,2005, Development of Quality Indicators for Sterilization

Practices ofCentral Sterile Supply Depertment,

Journal Med. Association Thai Vol.88 (10)