uji coba/demonstrasi teknologi produksi...

41
www.sulsel.litbang.deptan.go.id 1 UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI KACANG TANAH DI KABUPATEN BONE Warda Halil, dkk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang tanah (Arachis hypogeae L.) merupakan tanaman pangan yang mendapat prioritas kedua untuk dikembangkan dan ditingkatkan produksinya setelah padi. Kacang tanah bagi masyarakat Indonesia merupakan sumber protein nabati kedua terbesar setelah kedelei. Namun, produksi kacang tanah di Indonesia belum optimal karena teknik produksi yang belum memadai dan minimnya penggunaan benih unggul. Dampaknya kebutuhan dalam negeri yang meningkat tidak bisa dipenuhi sehingga volume impor kacang menjadi tinggi. (Amorphophallus's Blog, 2009). Saat ini peningkatan kebutuhan kacang tanah, belum dapat diimbangi oleh peningkatan produksi dalam negeri, bahkan produksi nasional dalam lima tahun terakhir turun 1,7% per tahun. "Hal itu terkait berkurangnya luas panen 2,7 persen meskipun produktivitas meningkat 1,5 persen per tahun. Meskipun demikian secara nasional kacang tanah belum dianggap sebagai tanaman utama sehingga teknik budidaya yang diterapkan tidak optimal dan produktivitasnya rendah. Kondisi itu menyebabkan usaha tani kacang tanah kurang menarik bagi petani, luas panen berkurang dan produksi nasional tidak mampu memenuhi kebutuhan. Luas Panen dan Produksi Tanaman Kacang Tanah Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2008 sebesar 30.690 ha dan 36.269 ton. Di Kabupaten Bone tahun 2008 luas panen kacang tanah sebesar 13.857 dan produksi 15.710 ton, sehingga peluang pengembangannya masih sangat besar, terutama dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.

Upload: others

Post on 30-Jul-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 1

UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI KACANG

TANAH DI KABUPATEN BONE

Warda Halil, dkk

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kacang tanah (Arachis hypogeae L.) merupakan tanaman pangan

yang mendapat prioritas kedua untuk dikembangkan dan ditingkatkan

produksinya setelah padi. Kacang tanah bagi masyarakat Indonesia

merupakan sumber protein nabati kedua terbesar setelah kedelei. Namun,

produksi kacang tanah di Indonesia belum optimal karena teknik produksi

yang belum memadai dan minimnya penggunaan benih unggul. Dampaknya

kebutuhan dalam negeri yang meningkat tidak bisa dipenuhi sehingga volume

impor kacang menjadi tinggi. (Amorphophallus's Blog, 2009). Saat ini

peningkatan kebutuhan kacang tanah, belum dapat diimbangi oleh

peningkatan produksi dalam negeri, bahkan produksi nasional dalam lima

tahun terakhir turun 1,7% per tahun. "Hal itu terkait berkurangnya luas

panen 2,7 persen meskipun produktivitas meningkat 1,5 persen per tahun.

Meskipun demikian secara nasional kacang tanah belum dianggap sebagai

tanaman utama sehingga teknik budidaya yang diterapkan tidak optimal dan

produktivitasnya rendah. Kondisi itu menyebabkan usaha tani kacang tanah

kurang menarik bagi petani, luas panen berkurang dan produksi nasional

tidak mampu memenuhi kebutuhan.

Luas Panen dan Produksi Tanaman Kacang Tanah Provinsi Sulawesi

Selatan tahun 2008 sebesar 30.690 ha dan 36.269 ton. Di Kabupaten Bone

tahun 2008 luas panen kacang tanah sebesar 13.857 dan produksi 15.710

ton, sehingga peluang pengembangannya masih sangat besar, terutama

dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.

Page 2: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 2

Saat ini produksi kacang tanah dikabupaten Bone berkisar antara 1,4

sampai dengan 2 ton/ha. Keadaan ini masih tegolng rendah dibandingkan

dengan yang dicapai daerah penghasil kacang tanah lain sampai dengan 3

ton/ha. Rendahnya produksi tersebut disebabkan karna sebagaian besar

petani belum mengetahui teknik budidaya kacang tanah yang benar. Petani

kacang tanah di Kabupaten Bone umumnya menanam tanaman kacang tanah

pada saat setelah tanam padi, teknik budidaya yang digunakan sebagaian

besar tanpa dipupuk, tanpa dilakukan penyiangan, tanam biasa serta tidak

memperhatikan saluran draenase. Umumnya hasil yang diperoleh untuk

komsumsi keluarga dan dijadikan bahan baku untuk produk olahan yang

dapat memberikan nilai ekonomis yang lebih tinggi seperti kacang telur,

kacang disco, kacang gula dan aneka produk olahan kacang tanah lainnya.

Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan suatu teknologi produksi kacang

tanah yang mempunyai kelebihan di bandingkan teknologi yang telah

dilakukan petani. Teknologi yang akan diterapkan, diharapkan mempunyai

produktivitas tinggi, dan memberi nilai ekonomis sehingga mampu bersaing

dengan produk kacang tanah lainnya.

Agar teknologi ini dapat diterima oleh masyarakat, diperlukan

partisipasi petani yang dimulai dari perencanaan sampai evaluasi pelaksanaan

dari teknologi tersebut. Oleh karena itu Badan Litbang Pertanian membuat

terobosan melalui kegiatan Farmer Empowerment through Agricultural

Technology and Information Project (FEATI) yang salah satu kegiatannya

mencakup perbaikan dukungan teknologi dan informasi. Tujuan utama

kegiatan ini adalah peningkatan produktivitas, pendapatan dan kesejahtraan

petani melalui pemberdayaan keluarga petani dan organisasi petani dala

mengakses informasi, modal, teknologi dan sarana produksi.

Untuk mendukung kegiatan tersebut, dilakukan kegiatan

demonstrasi. Demonstrasi merupakan salah satu metode dalam penyuluhan

yang cukup efektif dalam penyebarluasan inovasi teknologi pertanian yang

diharapkan mampu mempengaruhi sikap pengetahuan dan motivasi petani.

Metode ini mempunyai beberapa kelebihan karena :1) menarik perhatian ;2)

dapat menghadirkan subjek dengan cara mudah dipahami ; 3) dapat

meyakinkan hal-hal yang meragukan apakah dapat dikerjakan atau tidak ; 4)

Page 3: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 3

obyektif dan nyata ; 5) dapat menunjukkan pelaksanaan ilmu pengetahuan

dengan contoh ; 6) membantu mengembangkan kepemimpinan local dan 7)

dapat memberikan bukti bagi praktik yang dianjurkan.

B. Dasar Pertimbangan

Dalam rangka memenuhi kecukupan gizi masyarakat, dan permintaan

produk kacang tanah yang semakin tinggi, diperlukan ketersediaan bahan

baku yang berkesinambungan. Untuk memenuhi hal tersebut, salah satu

cara yang dilakukan adalah melalui penerapan teknologi kacang tanah yang

diharapkan dapat meningkatkan produksi sehingga memperbaiki

kesejahteraan dan pendapatan masyarakat. Agar kegiatan ini dapat

tersosialisasi, petani diharapkan dapat berpartisipasi aktif dan melakukan

sendiri melalui kegiatan demonstrasi.

C. Perumusan Masalah

Produksi hasil kacang tanah di Kabupaten Bone masih rendah jika

dibandingkan dengan yang dicapai daerah penghasil kacang tanah lain yang

produksi hasilnya sampai dengan 3 ton/ha. Rendahnya produksi tersebut

disebabkan karna sebagaian besar petani belum mengetahui teknik budidaya

kacang tanah yang benar. Petani kacang tanah di Kabupaten Bone umumnya

masih menggunakan teknik budidaya cara lama seperti tanpa dipupuk, tanpa

dilakukan penyiangan, tanam biasa serta tidak memperhatikan saluran

draenase. Dengan demikian diperlukan suatu teknologi produksi kacang

tanah yang mempunyai kelebihan di bandingkan teknologi yang telah

dilakukan petani. Teknologi yang akan diterapkan, diharapkan mempunyai

produktivitas tinggi, dan memberi nilai ekonomis sehingga mampu bersaing

dengan produk kacang tanah lainnya serta ketersediaannya dapat

berkesinambungan

Page 4: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 4

D. Tujuan

Untuk mensosialisasikan dan mendemonstrasikan paket teknologi produksi

kacang tanah melalui penerapan secara langsung di tingkat petani.

Meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan petani dalam

teknologi produksi kacang tanah.

Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi, sosial dan

budaya berkaitan dengan teknologi yang didemonstrasikan.

E. Keluaran

Tersosialisasinya paket tekologi produksi kacang tanah melalui penerapan

secara langsung ditingkat petani

Meningkatnya pengetahuan, wawasan dan keterampilan kelompok tani

tentang teknologi produksi kacang tanah

Diperolehnya umpan balik dari petani tentang kesesuaian teknis,

ekonomi, sosial dan budaya berkaitan dengan teknologi yang

didemonstrasikan

Page 5: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kacang tanah atau Arachis hypogea L merupakan sejenis spesies

kacang-kacangan dari famili Fabaceae yang berasal dari Amerika Selatan. Kacang

tanah merupakan jenis kacang yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai olahan

kue, makanan ataupun sayuran yang khasiatnya bisa menghancurkan radikal

bebas dalam tubuh karena juga mengandung antioksidan alami. Selain itu

kacang tanah juga dapat bermanfaat bagi tubuh manusia untuk menurunkan

kadar kolesterol, menurunkan resiko terkena kanker,meningkatkan daya tahan

tubuh serta mencegah penyakit jantung.

Kacang tanah merupakan komoditas yang sangat peka terhadap

pengaruh lain dalam satu pola tanam. Kacang tanah sangat baik ditanam

setelah jagung, padi, sorgum, dan millet. Pola tanam yang baik akan

meningkatkan efisiensi pupuk, mengurangi kehilangan hasil akibat penyakit dan

nematode, mengurangi intensitas gulma. kacang tanah sangat baik ditanam

setelah komoditas yang memerlukan input pupuk tinggi seperti padi dan jagung.

Pola tanam yang harus dihindari adalah menanam kacang tanah setelah kacang

tanah, kedelei, tembakau atau kapas. pengaruh yang ditimbulkan adalah efek

alelopati dari tanaman sebelumnya. Alelopati ditimbulkan oleh adanya bahan

kimia yang disintesa oleh tanaman maupun mokroorganisme (Taufiq dan

Rahmianna, 2008)

Selanjutnya dikatakan bahwa Kacang tanah termasuk tanaman yang

toleran terhadap pH rendah (hingga pH 4), tetapi optimal pada pH tanah 6,0-6,5.

Tanah yang mempunyai pH tinggi tidak sesuai untuk kacang tanah, karena pada

pH 7,5-8,5 daun kacang akan menguning(klorosis) dan polong jadi hitam.

Menurut Purnomo dan Nugrahaeni, 2008 bahwa penggunaan varietas

unggul telah terbukti mampu mewujudkan produksi kacang tanah dengan

menyempitnya senjang kebutuhan dan produksi skala nasional. Saat ini kacang

tanah masih diimpor, yang merupakan indikasi peningkatan produksi/pasar

belum mencapai titik jenuh. Intensifikasi merupakan langkah bijak di tengah

menajamnya persaingan kebutuhan lahan dan varietas unggul bisa menjadi

komponen yang semakin penting.

Page 6: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 6

Saat ini permintaan kacang tanah di Indonesia terus meningkat seiring

meningkatnya jumlah penduduk dan beragamnya penggunaan kacang tanah

untuk pangan maupun bahan baku industri.

Harsono (2012) mengatakan bahwa pada 2011, konsumsi kacang tanah

di Indonesia sebesar 4,2 kg per kapita. Dengan jumlah penduduk 240 juta jiwa

pada tahun yang diperlukan kacang tanah sebanyak 1 juta ton. Sementara

produksi kacang tanah dalam negeri hanya 676 ribu ton sehingga terdapat

kekurangan 324 ribu ton yang dipenuhi dari impor. pada tahun 2020 kebutuhan

kacang tanah diperkirakan mencapai 1,2 juta ton jika laju pertumbuhan

penduduk 1,49% per tahun.

Saat ini peningkatan kebutuhan kacang tanah, belum dapat diimbangi

oleh peningkatan produksi dalam negeri, bahkan produksi nasional dalam lima

tahun terakhir turun 1,7% per tahun. "Hal itu terkait berkurangnya luas panen

2,7 persen meskipun produktivitas meningkat 1,5 persen per tahun. Meskipun

demikian secara nasional kacang tanah belum dianggap sebagai tanaman utama

sehingga teknik budidaya yang diterapkan tidak optimal dan produktivitasnya

rendah. Kondisi itu menyebabkan usaha tani kacang tanah kurang menarik bagi

petani, luas panen berkurang dan produksi nasional tidak mampu memenuhi

kebutuhan, Permintaan Tinggi sehingga Produktivitas Kacang Tanah Harus

Ditingkatkan.

Page 7: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 7

III. METODOLOGI

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Lokasi kegiatan ini dilaksanakan di Kecamatan Tanete Riattang

Timur, kelurahan Panyula Kabupaten Bone,dengan pertimbangan bahwa

daerah tersebut sentra produksi kacang tanah dan merupakan lokasi P3TIP/

FEATI. Luas lahan ± 1 ha, dengan melibatkan petani FMA 20 orang.

Kegiatan ini berlangsung dari bulan Pebruari sampai dengan Desember

2012.

B. Bahan dan Alat

Bahan yang akan digunakan adalah benih kacang tanah, pupuk

urea, NPK, fungisida, pestisida, pupuk kandang, sepin. karung plastic. tali

jarak tanam. Alat yang digunakan: tugal, ajir, cangkul, ember, meter,

timbangan, terpal, bamboo, pacul.

C. Metode Pelaksanaan

Demonstrasi dilaksanakan di lahan petani

Pelaksanaan dilapangan dilakukan sendiri oleh petani, dibimbing oleh

peneliti dan penyuluh

Setiap tahapan aplikasi teknologi petani diundang untuk melihat langsung

Untuk menentukan nilai partisipasi terhadap tahapan aplikasi dilakukan

pengisian daftar hadir pada setiap tahap aplikasi teknologi

Pengamatan dilakukan terhadap perkembangan pertumbuhan tanaman

sampai panen serta tanggapan dan komentar anggota kelompok tani

terhadap teknologi yang diaplikasikan

Komponen teknologi yang diintroduksi dapat dilihat pada table 3. 1.

Page 8: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 8

Tabel 3. 1: Komponen Teknologi Produksi Kacang Tanah

Komponen

Teknologi

Uraian

Penggunaan benih unggul

Domba, Bima dan lokal, 80-90 kg/ha

Pengolahan tanah Bajak 2x (15-20 cm), garu dan diratakan

Bedengan lebar 3-4 m,antar bedengan dibuat drainase (kedalaman 30 cm, lebar 20 cm)

Cara tanam Jarak 40 cm x 15 cm, 1-2 biji/lbg, cara tanam (tugal)

Pupuk Kandang 1000 kg Urea 50 kg, SP36 100 kg, SP36 100 kg, KCl 35-50

kg

Pengendalian Hama dan

penyakit

-Insektisida kimia(regent 50 EC,Decis 2,5 Ec, meteor 25 Ec, confidon 70 WS, Marshal 200

SC -Fungisida kimia (Topsin, Benlate, Dithane M-45) sesuai kondisi lapang

Penyiangan dan pembumbunan

Dilakukan 2 kali, pembumbunan 1 kali

Pengairan Umur 25, 50 dan 75 hari

Panen Kulit polong keras, berserat, bagian dalam berwarna coklat, polong mudah pecah, polong

berwarna tua 80%,daun menguning dan rontok

Pasca panen Rontok dan keringkan 12%, penyimpanan .

D. Pendekatan

Kegiatan demonstrasi teknologi ini dilaksanakan sebagai kegiatan on farm

dengan strategi pendekatan kelompok yang mengedepankan prinsip

partisipatif melalui penerapan teknologi spesifik lokasi.

E. Ruang Lingkup Kegiatan

1. Persiapan

Penelusuran hasil-hasil penelitian penerapan teknologi budidaya

kacang tanah

Identifikasi sebaran teknologi yang sudah diterapkan petani

Identifikasi keragaan usahatani petani di lokasi kegiatan

Page 9: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 9

Identifikasi dan inventarisasi potensi sumberdaya yang tersedia

untuk mendukung penerapan teknologi produksi kacang tanah.

2. Pelaksanaan

Sosialisasi/apresiasi teknologi yang diterapkan

Persiapan bahan/lahan,

wawancara langsung mengenai teknologi yang dibutuhkan petani

Pengumpulan data tentang tingkat pengetahuan awal mengenai

teknologi yang di introduksi

Pelaksanaan kegiatan demonstrasi

Pengamatan terhadap perkembangan tanaman

Temu Lapang

Kegiatan ini adalah pertemuan petani pelaksana, petani/kelompok

tani lainnya dengan peneliti, penyuluh untuk bertukar informasi

tentang pengalaman selama menerapkan teknologi produksi kacang

tanah di lapangan. Temu lapang ini dilakukan pada setiap tahap

kegiatan yang melibatkan kelompok tani/FMA lainnya, untuk

memperluas dampak dari pelaksanaan kegiatan demonstrasi.

Pengumpulan data mengenai :

- Tingkat pengetahuan petani sebelum dan setelah demonstrasi

- Respon petani untuk mengetahui kesesuaian sosial dan budaya

petani dengan teknologi yang diintroduksi (sifat inovasi)

- Analisi financial ; untuk mengetahui kelayakan ekonomi teknologi

kaitannya dengan input-output dengan menggunakan analisis

MBCR

- Tingkat pertisipasi petani

- Tingkat kepuasan petani

F. Teknik Diseminasi

Teknik diseminasi yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

demonstrasi melalui demplot, menggunakan media cetak leaflet/folder

untuk menambah wawasan, dan metode diskusi antar kelompok

Page 10: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 10

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Daerah

1. Letak geografi

Kelurahan Panyula merupakan salah satu kelurahan yang ada di

Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone dengan luas wilayah

kurang lebih 5,5 Km2 yang letaknya berbatasan dengan Kelurahan Ta di

sebelah selatan, di sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Pappolo,

sebelah utara dengan kelurahan Waetuo dan sebelah timur berbatasan

dengan kelurahan Toro. Letak kelurahan Panyula umumnya merupakan

daerah pantai dengan ketinggian <20 diatas permukaan laut. Kecamatan

Tanete Riattang Timur umumnya mempunyai topografi yang terdiri dari

80 % datar, 0,5% berbukit dan 1,5% gunung/rawa.

2. Keadaan Iklim

Jumlah curah hujan tiap tahun di Kecamatan Tanete Riattang Timur

umumnya 2,3 mm selama 5 tahun terakhir, dimana bulan basah terjadi

pada bulan Nopember sampai bulan Mei, sedangkan bulan kering terjadi

di bulan juni sampai bulan September.

3. Jenis Tanah

Umumnya jenis tanah di Kecamatan Tanete Riattang Timur

termasuk jenis tanah Gramosol dan Latosol Madeten, dimana jenis ini

sangat berpotensi untuk lahan sawah dan lahan kering.

4. Penduduk

Jumlah penduduk di kelurahan Panyula tahun 2010 sebanyak 5,666

orang dengan kepadatan penduduk sebanyak 1,133,20 orang

Banyaknya penduduk dan kepadatan penduduk di Kecamatan Tanete

Riattang Timur dapat dilihat pada tabel 4.1

Page 11: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 11

Tabel 4.1. Jumlah, luas dan kepadatan Penduduk di Kecamatan Tanete

Riattang Timur tahun 2012.

Desa/Kelurahan Penduduk

(org)

Luas

(Km2)

Kepadatan

Penduduk (org)

Tibojong 3,866 5,40 715,93

Cellu 3,924 6,14 639,09 Bajoe 8,594 5,58 1.540,14 Lonrae 7,490 2,30 3.256,50

Toro 4,742 4,10 1.156,59 Panyula 5,666 5,00 1,133,20 Waetuo 3,934 13,66 287,99

Pallette 1,570 6,70 234,33

Jumlah 39,786 48,88 813,95

Sumber: Tanete Riattang Timur dalam Angka 2011

5. Keadaan Pertanian

Luas sawah di kelurahan Panyula lebih luas dibandingkan dengan

luas tanah kering, sehingga sangat berpotensi untuk mengembangkan

lahan pertanian, terutama untuk pertanaman kacang tanah. Perbandingan

luas sawah dan tanah kering di Kecamatan Tanete Riattang Timur dapat

dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2. Luas sawah dan tanah kering di Kecamatan Tanete Riattang

Timur per Desa/Kelurahan tahun 2012

Desa/Kelurahan Luas Sawah (Ha)

Luas tanah kering

Tibojong 342 198 Cellu 388 226

Bajoe 325 233 Lonrae 130 100 Toro 293 117 Panyula 325 175

Waetuo 455 911 Pallette - 670

Jumlah 2.258 2.630

Sumber: Tanete Riattang Timur dalam Angka 2011

Menurut penggunaannya, di Kecamatan Tanete Riattang Timur

tanah kering terbagi atas 2 (dua) yaitu: (1) lahan untuk pertanian dan

Page 12: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 12

(2) bukan untuk lahan pertanian. Adapun Luas tanah kering menurut

penggunaannya dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Luas Tanah kering menurut penggunaannya di rinci per

Desa/Kelurahan

Desa/Kelurahan Jenis Tanah Kering

Lahan Pertanian

Bukan Lahan Pertanian

Jumlah

Tibojong 96 102 198 Cellu 160 66 226 Bajoe 145 88 233 Lonrae 0 100 100

Toro 35,7 81,3 117 Panyula 97 78 175 Waetuo 892 19 911

Pallette 459 211 670

Jumlah 1.884,7 745,3 2.630

Sumber: Tanete Riattang Timur dalam Angka 2011

Selain itu, di Kelurahan panyula terdapat jenis palawija lain selain

padi dan kacang tanah seperti jagung, kacang hijau dan kedele. Selama

tahun 2006-2009 perkembangan produksi kacang tanah tidak stabil,

untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Banyaknya produksi tanaman pangan dan palawija menurut

jenisnya di Kecamatan Tanete Riattang Timur Tahun 2006-2009

Jenis tanaman Tahun

2006 2007 2008 2009

Kacang tanah 454 13 683 380

Padi 10.724 12.234 15.013 16,669 Jagung 756 1.849 852 1.294 Kedele 479 220 708 1.045

Kacang Hijau 85 37 66 540

Sumber: Tanete Riattang Timur dalam Angka 2011

6. Kelembagaan Penunjang

Untuk mendukung kegiatan penyuluhan di tingkat Kecamatan,

dukungan kelembagaan sangat diperlukan sebagai mitra lembaga

pemerintah, swasta maupun lembaga sosial kemasyarakatan (LSM)

terutama dalam penyediaan, penyaluran dan pengawasan sarana

Page 13: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 13

produksi yang diperlukan petani. Beberapa kelembagaan yang menjadi

mitra petani dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5. Kelembagaan Mitra Petani di Kecamatan Tanete Riattang Timur

Kabupaten Bone 2012.

No Jenis kelembagaan Jumlah

1 KUD 1 2 BRI Unit Desa 1 3 BPK 1

4 LSM 3 5 Koperasi Tani 6 6 Kios Tani 3

Jumlah 15

Sumber: Tanete Riattang Timur dalam Angka 2011

7. Kelompok Tani

Dalam menyampaian alih teknologi yang akan dikembangkan

dilapangan, diperlukan kelompok tani yang akan mendukung pelaksanaan

penyuluhan dilapangan. Adapun klassifikasi kelompok tani berdasarkan

kelas kemampuan yang ada di Kecamatan tanete Riattang Timur dapata

dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6. Jumlah Kelompok Tani berdasarkan Kelas Kemampuan Kelompok

No Kelurahan/Desa Jumlah Kelompok Tani Jumlah

Anggota Pemula Lanjut Madya Utama

1 Tibojong 3 2 1 - 173

2 Cellu 7 4 1 - 338 3 Bajoe 10 3 2 1 562 4 Lonrae 10 4 - - 462

5 Toro 7 4 - - 98 6 Panyula 11 2 2 1 361 7 Waetuo 18 7 3 - 449

8 Pallette 12 - - - 285

Jumlah 77 26 9 2

Sumber: Tanete Riattang Timur dalam Angka 2011

Page 14: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 14

B. Karakteristik Petani

1. Umur

Umur petani respon umumnya berkisar antara 30-50 tahun. Umur

petani dikategorikan dalam 2 kelompok yaitu kelompok umur produktif

dan non produktif. Umur produktif yaitu petani yang mempunyai umur

antara 30-50 dan non produktif yaitu petani yang berumur > 50 tahun.

Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7. Distribusi petani Responden menurut umur di Kelurahan

Panyula kabupaten Bone. 2012.

No Kelompok Umur

Jumlah

(orang)

Persentase (%)

1 Produktif (30-50 tahun) 16 80 2 Non produktif > 50 tahun 4 20

Jumlah 20 100

Sumber: analisis data primer, 2012

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang pernah

ditempuh petani responden dengan satuan tahun. Tingkat pendidikan

petani responden meliputi, SD, SMP,SMA dan D3. Untuk jelasnya tingkat

pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 4.8

Tabel 4.8. Tingkat pendidikan petani Kacang tanah di Kelurahan Panyula

tahun 2012

No Kategori Pendidikan Jumlah (orang)

Persentase (%)

1 SD 7 35 2 SMP 3 15 3 SMA 9 45

4 D3 1 5

Jumlah 20 100

Sumber: analisis data primer, 2012

3. Pekerjaan Utama

Pekerjaan utama merupakan pekerjaan utama yang dilakukan

petani selain melakukan usahatani kacang tanah. Umumnya selain

bertani, petani melakukan pekerjaan seperti wiraswasta (jualan, usaha

rumput laut), PNS dan ibu rumah tangga. Jenis pekerjaan utama petani

dapat dilihat pada tabel 4.9

Page 15: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 15

Tabel 4.9. Jenis Pekerjaan Utama Petani Responden di Kelurahan Panyula

Tahun 2012

No Kategori Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Wiraswasta 5 25 2 PNS 3 15 3 Ibu Rumah Tangga 12 60

Jumlah 20 100

Sumber: analisis data primer, 2012

4. Keadaan Pertanaman Kacang tanah

Kelurahan Panyula, Kecamatan Riattang Timur Kabupaten Bone

merupakan salah satu daerah penghasil kacang tanah di Kabupaten Bone.

Umumnya produksi kacang tanah rata-rata 1,4 sampai 2 ton/ha.

Rendahnya produksi kacang tanah di Panyula disebabkan karena

belum diterapkannya teknologi produksi kacang tanah secara benar.

Sehingga masih sangat diperlukan upaya peningkatan produksi melalui

berbagai komponen teknologi, antara lain seperti pengolahan tanah

sempurna, penggunaan jarak tanam cara tanam, penggunaan bibit

unggul yang berlabel, perbaikan irigasi, penyiangan, panen dan pasca

panen. Umumnya di Kelurahan Panyula penggunaan varietas kacang

tanah masih menggunakan varietas lokal yang dibeli dipasar terdekat,

yang digunakan sekali tanam.

Pada lahan kering, umumnya di kelurahan Panyula petani

menanam kacang tanah pada musim kemarau setelah menanam padi.

Petani beranggapan bahwa menanam kacang tanah pada musim hujan

sangat berisiko tinggi seperti akar membusuk karna tergenang air, dan

tanaman dimakan semut, sehingga produksi rendah.

Penggunaan pupuk sangat erat dengan pendanaan yang dimiliki

petani. Mereka sudah mengetahui bahwa penggunaan pupuk dapat

meningkatkan hasil, tetapi kemampuan modal yang terbatas sehingga

penggunaan pupuk tidak sesuai dengan paket teknologi spesifik lokasi,

selain itu kebiasaan petani yang tidak menggunakan pupuk, sebagian

Page 16: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 16

petani beranggapan bahwa tanpa menggunakan pupuk saja, tanaman

bisa tumbuh dan dapat berproduksi. Adapun teknologi introduksi dengan

teknologi dengan cara petani di Kelurahan panyula dapat dilihat pada

tabel 4.10

Tabel 4.10. Perbandingan Teknologi introduksi dengan teknologi cara

petani kacang tanah di Kelurahan Panyula tahun 2012

NO Komponen Teknologi

Cara Petani Teknologi Introduksi

1 Pengolahan tanah Tidak diolah/sapi sempurna 2 Varietas kacang

tanah lokal Unggul (Bima,

domba)

3 Alasan pemilihan varietas

Yang lain tidak tersedia Tahan penyakit, produksi tinggi

4 Jumlah

penggunaan benih

2 biji/lbg 1-2 bj/lubang

5 Pembuatan saluran air

Tidak ada/dengan kerbau

Perbaikan drainase

6 Pembuatan bedengan

Tidak ada bedengan

7 Penanaman Cara petani/ dgn

kerbau/sapi

tugal

8 Jarak tanam Kerbau/sapi 40 cmx 15 cm 9 Pemupukan Tidak ada

Jenis pupuk Urea Kandang, urea, ponska,Kcl

Dosis pupuk Seadanya/hampir tidak dipupuk

10 Pembumbunan dibumbum dibumbum 11 Penyiangan Tidak ada 2-3 kali/kondisikan 12 Pengendalian yang

biasa dilakukan

dibiarkan Hayati, kimia

13 Hasil panen 1,4-2 ton/ha 2,6 ton/ha

Sumber: analisis data primer, 2012

5. Profil Kelompok Tani “ Putri”

KelompokTani “Putri” merupakan kelompok tani pengelola FMA

pengelola kacang tanah menjadi kue dan makanan ringan lainnya,

dengan memanfaatkan bahan dasar hasil produksi kacang anah yang ada

di kelurahan Panyula.

FMA Panyula dibentuk melalui musyawarah desa tanggal 4

Desember 2007 dengan ketua oleh Ibu Indria Sartika. Sebelumnya,

tahun 2009 kelompok ini di fasilitasi oleh Dinas perindustrian dan

Page 17: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 17

Perdagangan serta Dinas Kesehatan Kabupaten Bone dengan berbagai

pelatihan antara lain praktek pengolahan kacang tanah menjadi kue dan

krupuk, pemasaran dan proses pendaftaran merk.

Tahun 2009 kelompok ini baru mampu memasarkan hasil

produknya pada kios-jios terdekat, serta pada saat menjelang hari raya.

Namun tahun 2010 FMA Panyula telah mampu memasarkan produknya ke

toko-toko yang ada di Kabupaten kota, Selain itu kelompok ini juga sudah

sering mengikuti pameran nasional, baik yang ada di Kota Makassar,

maupun di kalimantan Timur seperti pada Pekan Nasional Kutai di

Tenggarong.

Beberapa manfaat yang diperoleh dari kegiatan kelompok ini adalah

termotovasinya anggota kelompok yang ada di panyula dan kelompok

tani diluar kelurahan, untuk melakukan Agribisnis Pengolahan kacang

tanah, serta hasilnya dapat menambah pendapatan keluarga. Untuk

keberlanjutan kegiatan kelompok ini, hasil penjualan yang diperoleh 50%

kembali ke Kas FMA.

6. Tingkat Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Demonstrasi

Tingkat Pengetahuan petani adalah pengetahuan petani mengenai

budidaya kacang tanah yang dilakukan sebelum kegiatan

ujicoba/demonstrasi dan setelah ujicoba/demonstrasi dilaksanakan.

Pengetahuan petani meliputi komponen teknologi seperti pengolahan

tanah, benih, jarak tanam, pemupukan, pengendalian hama penyakit,

penyiangan, pangairan dan panen. Adapun tingkat pengetahuan petani

sebelum dan sesudah ujicoba demonstrasi produksi kacang tanah dapat

dilihat pada tabel 4.11

Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa umumnya terdapat

peningkatan pengetahuan sesudah dilakukan demonstrasi, peningkatan

pengetahuan bervariasi untuk setiap komponen teknologi, demikian pula

beberapa komponen teknologi. Ada yang sudah diketahui petani

sebelumnya seperti menentukan umur panen dan ciri-cirinya, jumlah biji

yang ditanam per lubang dan cara memilih benih.

Page 18: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 18

Tabel 4.11. Tingkat Pengetahuan Petani Sebelum dan Sesudah

Pelaksanaan Demonstrasi Uji coba Demplot Produksi

Kacang Tanah Berdasarkan Komponen Teknologi di

Kelurahan Panyula Kabupaten Bone Tahun 2012.

No

Komponen

Teknologi

Pengetahuan

Sebelum

(%)

Sesudah

(%)

Peningkatan

(%)

1 Pengolahan tanah

Olah,garu,ratakan 75 95 20

berapa kali (2 kali) 100 100 0

pemb.bedeng 20 95 75

pemb.saluran 10 95 85

2 Penggunaan benih

varietas benih 30 70 40

jenis benih 5 65 60

kebth benih 65 90 25

cara memilih 100 100 0

3 Cara tanam

jarak tanam 10 80 70

cara tanam tugal 40 100 60

jmlh biji 100 100 0

4 pemupukan

jenis pupuk 20 100 80

ppk orgnk 30 100 70

cara 40 95 55

dosis 10 90 80

waktu 55 90 35

5 Pengendalian HP

jenis hama 10 90 80

cara mengendlkn 20 70 50

dosis 0 60 60

waktu 5 55 50

bahan 0 80 80

6 Penyiangan

cara 10 90 80

berapa kali 10 95 85

waktu 55 70 15

7 pengairan

umur kritis 0 95 95

8 Panen

umur 100 100 0

ciri 100 100 0

Rata-rata

50%

Sumber: Analisis data primer, 2012

Page 19: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 19

7. Partisipasi Petani dalam Kegiatan Demonstrasi

Selama kegiatan Demonstrasi ujicoba kacang tanah di Kelurahan

Panyula, beberapa tahap kegiatan yang berlangsung dihadiri oleh petani,

baik petani yang berasal dari kelompok tani “Putri” maupun petani yang

berasal dari luar kelompok. Adapun partisipasi petani selama

pelaksanaan kegiatan Ujicoba dapat dilihat pada tabel 4.12

Tabel 4.12. Partisipasi petani dalam Kegiatan Ujicoba Demonstrasi

Produksi Kacang Tanah di Kelurahan Panyula tahun 2012.

No Kegiatan Hadir Aktif Bertanya

Memberi Ide

(%) (%) (%)

A Sosialisasi 40 32 28

B Pelaksanaan

1 Pembuatan

Drainase/pengolahan tanah

60 40 32

2 Sosialisasi 100 36 28

3 Penanaman 100 60 24

4 Pemupukan 100 48 32

5 Pembumbunan 92 44 20

6 Penyiangan 52 28 24

7 Pemberantasan hama

penyakit

40 28 32

8 Panen 100 48 32

9 Temu lapang 100 40 28

Rata-rata 78,4 40,4 28

Sumber: Analisis data primer, 2012

Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa selama pelaksanaan uji coba

demonstrasi, umumnya petani berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan,

baik berupa pertanyaan maupun dalam memberikan ide/saran.

8. Respon Petani terhadap sifat Teknologi Kacang tanah

Respon petani adalah tanggapan petani terhadap komponen

teknologi produksi kacang tanah yang diuji cobakan. Respon petani dapat

dilihat dari berbagai sifat teknologi seperti mudah dilakukan, mudah

dicoba, memberikan keuntungan, dapat dicoba, sesuai kebiasaan dan

dapat menimbulkan minat. Adapun respon petani terhadap komponen

Page 20: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 20

teknologi produksi kacang tanah berdasarkan sifat teknologi dapat dilihat

pada tabel 4.13

Tabel 4.13. Respon Petani Terhadap Komponen Teknologi Produksi

Kacang Tanah berdasarkan Sifat Teknologi di Kelurahan Panyula Kabupaten Bone Tahun 2012.

No

Komponen

Teknologi

Respon

Petani Alasan

(%)

1 2 3 4

1 Pengolahan tanah

-mudah dilakukan 90

-mudah dicoba 90

- memberi keuntgn 100

-dpt dilihat/coba 95

- sesuai kebiasaan 75

biasa menggunakan sapi/kerbau

- berminat 80* tergantung biaya

2 Pengg. Benih bermutu

-mudah dilakukan 85

-mudah dicoba 90

- memberi keuntgn 100

-dpt dilihat/coba 95

- sesuai kebiasaan 70 pola tanam berubh

- berminat 95

3 Cara tanam

-mudah dilakukan 20

-mudah dicoba 85

- memberi keuntgn 100

-dpt dilihat 95

- sesuai kebiasaan 45

- berminat 70 byk tenaga kerja

4 Pemupukan

-mudah dilakukan 30 susah krn tugal

-mudah didapat 35

susah jk kios berjauhan dgn tempat tinggal

- mudah diukur 75

-mudah dicoba 100

- memberi keuntgn 100

-dpt dilihat 95

- sesuai kebiasaan 65* tdk sesuai kebiasaan

- berminat 55 byk tenaga kerja

Page 21: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 21

1 2 3 4

5 Penyiangan

-mudah dilakukan 60 susah dicabut kalau sdh besar

- memberi keuntgn 75

- dapt dilihat 85

- sesuai kebiasaan 30 tdk disiangi,dibiarkan sendiri

- berminat 65 kdg untuk sayur dan mengganggu tanaman

6 Pengairan

-mudah dilakukan 45 - memberi keuntgn 95

- sesuai kebiasaan 30

biasa menggunakn

sapi/kerbau - berminat 100* Tergantung biaya

Sumber: Analisis data primer, 2012

Dari tabel 4.13 dapat dilihat, umumnya petani memberi respon terhadap

beberapa sifat inovasi komponen teknologi, mereka umumnya berminat

mengikuti anjuran teknologi yang didemonstrasikan karena merasa

mudah dilakukan dan memberi keuntungan. Meskipun demikian,

beberapa petani merasa kesulitan dengan biaya dan tenaga kerja,

seperti halnya pad cara pemupukan, meskipun petani merasa mudah dan

memberi keuntungan, tetapi membutuhkan tenaga kerja dan biaya yang

besar. Selain itu petani beranggapan bahwa biaya yang akan

dikeluarkan untuk tenaga kerja, akan lebih besar manfaatnya jika

digunakan untuk kebutuhan lain. Demikian juga halnya pada penyiangan,

bahkan sebagian petani tidak melakukan penyiangan, karna mereka

menganggap mengganggu tanaman lain dan menjadikan bahan untuk

membuat sayur jika yang tumbuh adalah tanaman seperti bayam.

9. Tingkat Kepuasan Petani

Salah satu keberhasilan suatu inovasi, apabila petani dapat

memberi respon terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Penilaian

terhadap respon petani dapat berupa kepuasan yang diperoleh petani

terhadap kegiatan demonstrasi yang telah dilakukan. Tanggapan petani

terhadap kegiatan demonstrasi dapat dikategorikan tingkat kepuasan

Page 22: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 22

tinggi, sedang dan rendah. Adapun tingkat kepuasan petani terhadap

kegiatan demnstrasi dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14. Tingkat kepuasan petani terhadap pelaksanaan

kegiatan Demonstrasi Produksi kacang tanah di Kelurahan

Panyula kabupaten Bone tahun 2012. NO

Kegiatan Persentase Kepuasan Petani (%)

Kategori tingkat

kepuasan

Alasan

1 Sosialisasi

materi /petunjuk teknis 84 Tinggi

Penjelasan narasumber 88 Tinggi

Pemahaman materi 72 Tinggi

2 pelaksanaan

Alat yg digunakan

Jumlah 100 Tinggi

Jenis 100 Tinggi

bahan yang digunakan

Jumlah 100 Tinggi

Jenis 100 Tinggi

benih unggul dan berlabel

Waktu pelaksanaan 100 Tinggi

Dilakukan Diluar musim/ musim hujan

3 Sifat teknologi

mudah dilakukan 52 sedang

pemupukan agak sulit (tugal)

bisa dicoba 60 sedang

pemupukan dan penyiangan tdk sesuai

kebiasaan

memberi keuntungan/hasil 100 Tinggi

produksinya tinggi dibanding hasil petani

4 Materi penyuluhan yang digunakan

leafleaf 60 sedang

perlu ditambah jumlahnya

brosur 64 sedang

perlu ditambah jumlahnya

poster 20 rendah

perlu ditambah jumlahnya

5 Metode Penyuluhan yang digunakan (Demonstrasi) 100 Tinggi

Bisa langsung dilihat hasilnya

6 Intensitas kunjungan ke kelompok 80 Tinggi

Page 23: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 23

1 2 3 4 5

7 Temu lapang

materi (leaflet, brosur) 52 sedang

tidak semua peserta peroleh materi

Penjelasan narasumber 80 Tinggi

kehadiran dan dukungan pemerintah setempat 84 Tinggi

Dinas Pertanian, BKD, Lurah, pengamat hama, penyuluh.

BPP dan Penyuluhan.

kehadiran petani di luar kelompok FMA 92 Tinggi

Wakil petani se kec. Tanete Riattang Timur

Rata-rata 79,4 Tinggi

Sumber: Analisis data primer 2012

Keterangan: Tidak puas :0-33% Kurang puas : 33-66% Puas = 66-100%

Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa selama pelaksanaan

demonstrasi produksi kacang tanah, umumnya tingkat kepuasan petani

termasuk kategori tinggi (79,%), meskipun beberapa item, petani

merasa kurang puas seperti pembagian leaflet dan poster, menurut

petani poster dan leaflet seharusnya dibagikan ke semua peserta,

termasuk peserta diluar kelompok FMA.

10. Temu Lapang

Temu lapang adalah pertemuan antara peneliti, penyuluh,

instansi terkait dan petani untuk bertukar informasi mengenai teknologi

yang telah di ujicobakan. Acara Temu lapang dihadiri oleh ± 65 orang

peserta yang dihadiri oleh Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan,

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Dinas Tanaman Pangan,

Pemerintah Se-tempat, PPK FEATI, Penyuluh se Kecamatanan Tanete

Riattang Timur,Peneliti dan Penyuluh Balai Pengkajian Tekologi

Pertanian, petani FMA Panyula dan petani diluar kelurahan Panyula yang

berusaha tani kacang tanah.

Page 24: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 24

Dalam sambutannya Kepala BP4K dan Kepala Dinas pertanian

menyambut baik pelaksanaan kegiatan Demonstrasi Produksi Kacang

Tanah yang dilaksanakan di Kabupaten Bone. Menurutnya selama ini,

pada musim hujan, petani hanya mau menanam padi dilahan kering,

karena dikhawatirkan, jika menanam kacang tanah dimusim tersebut,

tanaman bisa hancur dan tidak dapat berproduksi, namun dengan

kawalan teknologi yang dilakukan oleh Penyuluh dan Peneliti dari Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian melalui Demonstrasi ini sudah terbukti

mampu menghasilkan produksi yang lebih besar dibanding cara petani,

sehingga pada musim hujan dilahan kering petani tidak khawatir lagi,

jika akan menanam kacang tanah. sehingga produksi kacang tanah

dapat berkelanjutan secara terus-menerus.

Selanjutnya dalam kunjungan para peserta ke lokasi demplot kacang

tanah, para peserta merespon baik dan melihat perbedaan antara

dempot kacang tanah yang dilakukan dengan cara petani dan dengan

yang dilakukan dengan introduksi teknologi.

11. Dukungan dana Non Feati

Dukungan dana non feati adalah bantuan dukungan diluar

kegiatan pelaksanaan demonstrasi, beberapa kegiatan dalam

pelaksanaan demonstrasi didukung sepenuhnya oleh instansi terkait

seperti Badan koordinasi penyuluhan kabupaten bone yang telah

mengerahkan penyuluh dan kelompok tani dalam membantu kegiatan

terutama membantu kegiatan pemupukan, penyiangan, pembumbunan

serta pemberantasan Hama dan penyakit. Adapun jenis dukungan dan

nilainya dapat dilihat pada tabel 4.15.

Page 25: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 25

Tabel 4.15. Dukungan dana Non feati pada kegiatan demonstrasi

Produksi kacang Tanah di kelurahan panyula kab, Bone tahun 2012

No

Kegiatan

Sumber Dana FEATI

Sumber Dana FEATI

Instit

usi

Nilai (Rp) Institus

i

Nilai (Rp)

1 Bahan -ATK dan komputer

supplies -bahan demonstrasi -temu lapang

-fc dan laporan

BPTP

BPTP BPTP

BPTP

919.900

11.000.000 3.219.800

919.800

2 Honor Kegiatan - Honor harian

lepas - Honor ketua tim - Honor angg tim

BPTP

BPTP BPTP

1.379.700

229.800 1.103.790

Petani

dan penyuluh

1.200.000

3 Belanja barang operasional lainnya -Biaya peserta temu

lapang

BPTP

5.060.000

4 Belanja perjalanan BPTP 26.000.000

Total 53.832.790 1.200.000

% 97,82% 2,18%

12. Analisis Anggaran Parsial

Analisis anggaran parsial digunakan untuk mengetahui tingkat

optimum penggunaan input produksi atau untuk mengetahui seberapa

besar nilai tambah yang diperoleh dari penerapan paket teknologi yang

dianjurkan (diintroduksi). Analisis ini merupakan analisis pendapatan

dan biaya dari suatu alternatif kegiatan dengan menghitung perubahan

yang terjadi dari pendapatan dan biaya yang diakibatkan oleh kegiatan

tersebut. Hasil analisis usahatani kacang tanah dengan teknologi

anjuran (introduksi) dibandingkan dengan teknologi petani dapat dilihat

pada tabel 4.16.

Page 26: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 26

Tabel 4.16. Tambahan Biaya dan penghasilan dari Usahatani Kacang

Tanah dengan teknologi anjuran (introduksi) versus

teknologi petani

Uraian

Teknologi Intriduksi

(Rp)

Teknologi Petani

(Rp)

Tambahan Biaya

Teknologi Introduks

i (Rp)

Perubahan (%)

Input Benih 2000000 1040000 960000 48 Pupuk kandang 1000000 0 1000000 100

Pupuk urea 142500 0 142500 100 Ponska 345000 0 345000 100 ZA 65000 0 65000 100

Obat-obatan 200000 0 200000 100 Tenaga kerja 3025000 1250000 1775000 58,68 Total Biaya 6777500 2290000 487500 66,21

Output Hasil 2680 600 2080 77,61 Harga kacang

tanah (Rp/kg)

13000 13000

Penerimaan 34840000 7800000 27040000 77,61 Pendapatan 28062500 5510000 22552500 80,37

R/C 5,14 3,41 B/C 4,14 2,41 MBCR 5,025

Sumber: Analisis data primer 2012

Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa dengan mengintroduksi

teknologi kacang tanah yang meliputi pengolahan tanah sempurna,

penggunaan bibit unggul, jarak tanam, benih unggul, pengairan dan

panen dapat menambah biaya produksi sebesar 66,21%, akan tetapi

memberikan hasil sebanyak 77,61%. Selanjutnya analisis R/C

menunjukkan bahwa rasio penerimaan dan biaya relatif dari teknologi

introduksi lebih besar dibandingkan dengan rasio penerimaan dan biaya

teknologi petani. Sedangkan analisis MBCR menunjukkan nilai sebesar

5,025 artinya bahwa setiap tambahan input dalam usahatani kacang

tanah sebesar Rp.1000,- akan dapat meningkatkan pendapatan sebesar

Rp 5.025,- seperti pada tabel 4. 17.

Page 27: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 27

Tabel 4.17. Analisis Anggaran Parsial teknologi introduksi usahatani

kacang tanah

Kerugian Rp Keuntungan Rp

Biaya tambahan Benih 960000 Penghasilan

tambahan 22.552.500

Pupuk kandang 1000000 Pupuk urea 142500 Ponska 345000

ZA 65000 Obat-obatan 200000 Tenaga kerja 1775000

Jumlah 4487500 Jumlah 22.552.500 Tambahan Keuntungan: (28.062.500 – 5.510.000)= 22.552.500 Marginal B/C : (22552500 / 4487500) =5,025

Sumber: Analisis data primer 2012

13. Analisis faktor resiko

Pada kegiatan ini, beberapa penyebab resiko gagal panen antara

lain diakibatkan karena iklim yang tidak menentu, timbulnya berbagai

penyakit pada tanaman kacang tanah yang berdampak pada timbulnya

bencana banjir sehingga produksi menjadi rendah, disamping itu tingkat

kepercayaan petani terhadap teknologi juga menjadi rendah seperti yang

terlihat pada tabel 4.18

Tabel 4.18. Resiko, penyebab dan dampak yang terjadi pada kegiatan Demonstrasi Produksi kacang tanah di Kab. Bone tahun 2012

N

No

Resiko

Penyebab

Dampak

1 Gagal Panen Hama dan

Penyakit

Produksi rendah

Iklim tidak

menentu

Tingkat kepercayaan

petani terhadap

teknologi rendah

Banjir

Beberapa kegiatan telah dilakukan untuk mengantisipasi dampak

yang akan ditimbulkan dari kegiatan demonstrasi kacang tanah, antara

lain adalah perbaikan PHT, perbaikan saluran air (draenase), pengunaan

bibit unggul dan perbaikan jarak tanam, seperti terlihat pada tabel 4.19

Page 28: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 28

Tabel 4.19. Penanganan Resiko pada kegiatan Demonstrasi

produksi kacang tanah di kabupaten Bone

No Resiko Penyebab Penanganan Resiko

1 Gagal Panen Hama dan Penyakit Perbaikan PHT

Banjir Perbaikan saluran air

iklim tidak menentu Penentuan Jadwal

tanam yang tepat

Penggunaan bibit

unggul

Perbaikan jarak tanam

KESIMPULAN DAN SARAN

1.Respon petani terhadap sifat inovasi bervariasi pada setiap komponen

teknologi yang diujicobakan.

2.Terjadi peningkatan pengetahuan petani setelah dilakukan ujicoba/Demonstrasi

dan umumnya petani berminat untuk menerapkan teknologi produksi kacang

tanah yang telah di demonstrasikan.

3. Umumnya petani ikut berpartisipasi dalam setiap tahap kegiatan uji coba

demonstrasi, baik yang ikut hadir dan mengerjakan, maupun yang

memberikan ide atau saran.

4. Dengan Introduksi teknologi penggunaan bibit unggul, pemupukan, perbaikan

drainase dan jarak tanam dapat meningkatkatkan produksi kacang tanah

sampai 2,68 ton/ha.

5. Hasil analisis parsial menunjukkan bahwa dengan tambahan biaya introduksi

teknologi dibanding dengan cara petani dapat memberikan keuntungan

sebesar 5,023.

6. Tingkat kepuasan petani pada kegiatan demonstrasi Teknologi kacang tanah,

termasuk dalam kategori tinggi (79%)

Page 29: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 29

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Taufiq dan A.A Rahmianna, 2008. Teknologi Budidaya Kacang Tanah. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang

Anonymous, 2010 Asal Usul Tanaman, Luas Areal, Produksi Th 2009

Tanaman Kacang Tanah.amorphophallus diakses pada 24 Januari 2012.

Anonymous, 2012.Budidaya kacang tanah.

http://www.perpuskita.com/budidaya-kacang-tanah/49/. diakses tanggal 23 Januari 2012

Anonymous,2012.

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/04/07/89857/permintaan_tin

ggi_produktivitas_kacang_tanah_harus_ditingkatkan/#.T9asCVLd66E, diakses tanggal 12 Juni 2012

Anonymous, 2012. Profil UP FMA Panyula Kelurahan Panyula Kecamatan Tanete Riattang Timur. Kabupaten Bone.

Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, perikanan dan Kehutanan

Kabupaten Bone.2012. Programa Balai Penyuluhan Kecamatan Tanete Riattang Timur. Kabupaten Bone.

Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan. 2012.http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php?eng=0 diakses tanggal 24 Januari

Badan Pusat Statistik dan Bappeda kabupaten Bone, 2010. Kecamatan Tanete Riattang dalam Angka 2010. Kabupaten Bone

Joko Purnomo dan Novita Nugrahaeni, 2008. Teknologi Produksi Kacang Tanah.Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang

Rita Hanafie, 2004. Tingkat Komsumsi Kacang-kacangan dan Umbi-umbian sebagai Pendukung Ketahanan Pangan Nasional. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.Departemen Pertanian. Jakarta.

Page 30: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 30

Lampiran:

Gambar 1 dan 2. Hunting Lokasi bersama PPk Kab. Bone, kelompok

tani “Putri” dan tim BPTP

Gambar 3 dan 4. Peserta sosialisasi dan Praktek Pembuatan Saluran Drainase yang benar oleh Peneliti BPTP

Gambar 5 dan 6. Kegiatan penanaman dengan cara tugal oleh kelompok tani FMA FEATI

Page 31: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 31

Gambar 7. Kegiatan Pemupukan

dengan cara tugal

Gambar 8. Penyiangan untuk menghilangkan tan.pengganggu

Gambar 9. Perkembangan

tanaman dengan cara petani

Gambar 10.Perkembangan tanam-

an dengan introduksi teknologi

Gambar 11. Panen Kacang Tanah Gambar 12. Acara Temu Lapang

Page 32: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 32

Tabel 4.10. Perbandingan Teknologi introduksi dengan teknologi cara petani kacang tanah di

Kelurahan Panyula tahun 2012

NO Komponen Teknologi Cara Petani Teknologi Introduksi

1 Pengolahan tanah Tidak diolah/sapi sempurna 2 Varietas kacang tanah lokal Unggul (Bima, domba)

3 Alasan pemilihan varietas Yang lain tidak tersedia Tahan penyakit, produksi tinggi

4 Jumlah penggunaan benih

2 biji/lbg 1-2 bj/lubang

5 Pembuatan saluran air Tidak ada/dengan kerbau Perbaikan drainase 6 Pembuatan bedengan Tidak ada bedengan 7 Penanaman Cara petani/ dgn

kerbau/sapi tugal

8 Jarak tanam Kerbau/sapi 40 cmx 15 cm 9 Pemupukan Tidak ada Jenis pupuk Urea Kandang, urea, ponska,Kcl Dosis pupuk Seadanya/hampir tidak

dipupuk

10 Pembumbunan dibumbum dibumbum 11 Penyiangan Tidak ada 2-3 kali/kondisikan 12 Pengendalian yang biasa

dilakukan dibiarkan Hayati, kimia

13 Hasil panen 1,4-2 ton/ha 2,6 ton/ha

Sumber: analisis data primer, 2012

Page 33: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 33

Tabel 4.11. Tingkat Pengetahuan Petani Sebelum dan Sesudah

Pelaksanaan Demonstrasi Uji coba Demplot Produksi

Kacang Tanah Berdasarkan Komponen Teknologi di

Kelurahan Panyula Kabupaten Bone Tahun 2012.

No Komponen Teknologi

Pengetahuan

Sebelum

(%)

Sesudah

(%)

Peningkatan

(%)

1 Pengolahan tanah

Olah,garu,ratakan 75 95

20

berapa kali (2 kali) 100 100

0

pemb.bedeng 20 95

75

pemb.saluran 10 95 85

2 Penggunaan benih

varietas benih 30 70

40

jenis benih 5 65

60

kebth benih 65 90

25

cara memilih 100 100

0

3 Cara tanam

jarak tanam 10 80

70

cara tanam tugal 40 100

60

jmlh biji 100 100

0

4 pemupukan

jenis pupuk 20 100

80

ppk orgnk 30 100

70

cara 40 95

55

dosis 10 90

80

waktu 55 90

35

Page 34: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 34

1 2 3 4 5

5 Pengendalian HP

jenis hama 10 90 80

cara mengendlkn 20 70 50

dosis 0 60 60

waktu 5 55 50

bahan 0 80 80

6 Penyiangan

cara 10 90 80

berapa kali 10 95 85

waktu 55 70 15

7 pengairan

umur kritis 0 95 95

8 Panen

umur 100 100 0

ciri 100 100 0

Sumber: Analisis data primer, 2012

Page 35: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 35

Tabel 4.13. Respon Petani Terhadap Komponen Teknologi Produksi

Kacang Tanah berdasarkan Sifat Teknologi di Kelurahan Panyula Kabupaten Bone Tahun 2012.

No Komponen Teknologi

Respon Petani Alasan

(%)

1 2 3 4

1 Pengolahan tanah

-mudah dilakukan 90

-mudah dicoba 90

- memberi keuntgn 100

-dpt dilihat/coba 95

- sesuai kebiasaan 75

biasa menggunakan sapi/kerbau

- berminat 80 tergantung biaya

2 Pengg. Benih bermutu

-mudah dilakukan 85

-mudah dicoba 90

- memberi keuntgn 100

-dpt dilihat/coba 95

- sesuai kebiasaan 70 pola tanam berubh

- berminat 95

3 Cara tanam

-mudah dilakukan 20

-mudah dicoba 85

- memberi keuntgn 100

-dpt dilihat 95

- sesuai kebiasaan 45

- berminat 70 byk tenaga kerja

Page 36: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 36

1 2 3 4

4 Pemupukan

-mudah dilakukan 30 susah krn tugal

-mudah didapat 35 susah jk kios berjauhan dgn tempat tinggal

- mudah diukur 75

-mudah dicoba 100

- memberi keuntgn 100

-dpt dilihat 95

- sesuai kebiasaan 65 tdk sesuai kebiasaan

- berminat 55 byk tenaga kerja

5 Penyiangan

-mudah dilakukan 60

susah dicabut kalau sdh

besar

- memberi keuntgn 75

- dapt dilihat 85

- sesuai kebiasaan 30

tdk disiangi,dibiarkan sendiri

- berminat 65

kdg untuk sayur dan

mengganggu tanaman

6 Pengairan

-mudah dilakukan 45

- memberi keuntgn 95

- sesuai kebiasaan 30

biasa menggunakn sapi/kerbau

- berminat 100* Tergantung biaya

Sumber: Analisis data primer, 2012

Page 37: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 37

Tabel. Tingkat kepuasan Petani terhadap Pelaksanaan kegiatan

Demonstrasi Produksi Kacang Tanah di Kelurahan Panyula Kabupaten Bone tahun 2012.

NO Kegiatan Persentase Tanggapan Petani (%)

Kategori tingkat

kepuasan

Alasan

1 Sosialisasi materi /petunjuk teknis 84 Tinggi

Penjelasan narasumber 88 Tinggi Pemahaman materi 72 Tinggi 2 pelaksanaan

Alat yg digunakan

jumlah 100 Tinggi

jenis 100 Tinggi bahan yang digunakan

Jumlah 100 Tinggi

jenis 100 Tinggi

benih unggul dan berlabel

Waktu pelaksanaan 100 Tinggi

Dilakukan Diluar musim/ wkt hujan

3 Sifat teknologi

mudah dilakukan 52 sedang

pemupukan agak sulit (tugal)

bisa dicoba 60 sedang

pemupukan dan penyiangan tdk sesuai

kebiasaan

memberi keuntungan/hasil 100 Tinggi

produksinya tinggi dibanding hasil petani

4 Materi penyuluhan yang digunakan

leafleaf 60 sedang

perlu ditambah jumlahnya

brosur 64 sedang

perlu ditambah jumlahnya

poster 20 rendah

perlu ditambah jumlahnya

5 Metode Penyuluhan yang digunakan (Demonstrasi) 100 Tinggi

Bisa langsung dilihat hasilnya

6 Intensitas kunjungan ke kelompok 80 Tinggi

7 Temu lapang

materi (leaflet, brosur) 52 sedang

tidak semua peserta peroleh materi

Penjelasan narasumber 80 Tinggi

kehadiran dan dukungan pemerintah setempat 84 Tinggi

Dinas Pertanian, BKD, Lurah, pengamat hama, penyuluh.

BPP dan Penyuluhan.

kehadiran petani di luar kelompok FMA 92 Tinggi

Wakil petani se kec. Tanete Riattang Timur

Page 38: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 38

Tabel. Dukungan dana Non feati Pada kegiatan Demonstrasi Produksi

Kacang Tanah di Kelurahan Panyula Kabupaten Bone tahun 2012.

No Jenis Dukungan Nilai

(Rp)

Sumber Dukungan

1 Tenaga kerja

- Pemupukan 7orgx1 hr 175000 Penyuluh,Kelompok tani

- Penyiangan 4 orangx2 hr 400000 Penyuluh,Kelompok tani

- - Pembumbunan 5 orgx 1 hr 100000 Kelompok tani

- - Pemberantasan hama 2 orgx

- 2 hr

125000 Penyuluh

Tabel 4.14. Tambahan Biaya dan penghasilan dari Usahatani

Kacang Tanah dengan teknologi anjuran

(introduksi) versus teknologi petani

Uraian

Teknologi Intriduksi

(Rp)

Teknologi Petani (Rp)

Tambahan Biaya

Teknologi Introduksi

(Rp)

Perubahan (%)

Input

Benih 2000000 1040000 960000 48

Pupuk kandang

1000000 0 1000000 100

Pupuk urea 142500 0 142500 100

Ponska 345000 0 345000 100 ZA 65000 0 65000 100 Obat-obatan 200000 0 200000 100

Tenaga kerja 3025000 1250000 1775000 58,68 Total Biaya 6777500 2290000 487500 66,21 Output

Hasil 2680 600 2080 77,61 Harga kacang tanah (Rp/kg)

13000 13000

Penerimaan 34840000 7800000 27040000 77,61 Pendapatan 28062500 5510000 22552500 80,37

R/C 5,14 3,41 B/C 4,14 2,41

Page 39: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 39

MBCR 5,025

Sumber: Analisis data primer 2012

Dari tabel 4.14 dapat diketahui bahwa dengan mengintroduksi

teknologi kacang tanah yang meliputi pengolahan tanah

sempurna, penggunaan bibit unggul, jarak tanam, benih unggul,

pengairan dan panen dapat menambah biaya produksi sebesar

66,21%, akan tetapi memberikan hasil sebanyak 77,61%.

Selanjutnya analisis R/C menunjukkan bahwa rasio penerimaan

dan biaya relatif dari teknologi introduksi lebih besar dibandingkan

dengan rasio penerimaan dan biaya teknologi petani. Sedangkan

analisis MBCR menunjukkan nilai sebesar 5,025 artinya bahwa

setiap tambahan input dalam usahatani kacang tanah sebesar

Rp.1000,- akan dapat meningkatkan pendapatan sebesar Rp

5.025,- seperti pada tabel 4. 15.

Tabel 4.15. Analisis Anggaran Parsial teknologi introduksi

usahatani kacang tanah

Kerugian Rp Keuntungan Rp

Biaya tambahan

Benih 960000 Penghasilan tambahan

22.552.500

Pupuk kandang 1000000

Pupuk urea 142500 Ponska 345000 ZA 65000

Obat-obatan 200000 Tenaga kerja 1775000 Jumlah 4487500 Jumlah 22.552.500

Tambahan Keuntungan: (28.062.500 – 5.510.000)= 22.552.500 Marginal B/C : (22552500 / 4487500) =5,025

Sumber: Analisis data primer 2012

Page 40: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 40

Tabel 4.14. Tingkat kepuasan petani terhadap pelaksanaan kegiatan Demonstrasi Produksi kacang tanah di Kelurahan Panyula kabupaten Bone tahun 2012.

NO Kegiatan

Persentase Kepuasan Petani (%)

Kategori tingkat

kepuasan

Alasan

1 Sosialisasi materi /petunjuk teknis 84 Tinggi

Penjelasan narasumber 88 Tinggi Pemahaman materi 72 Tinggi

2 pelaksanaan

Alat yg digunakan

Jumlah 100 Tinggi

Jenis 100 Tinggi bahan yang digunakan

Jumlah 100 Tinggi

Jenis 100 Tinggi

benih unggul dan berlabel

Waktu pelaksanaan 100 Tinggi

Dilakukan Diluar musim/ musim hujan

3 Sifat teknologi

mudah dilakukan 52 sedang

pemupukan agak sulit (tugal)

bisa dicoba 60 sedang

pemupukan dan penyiangan tdk sesuai

kebiasaan

memberi keuntungan/hasil 100 Tinggi

produksinya tinggi dibanding hasil petani

4 Materi penyuluhan yang digunakan

leafleaf 60 sedang

perlu ditambah jumlahnya

brosur 64 sedang

perlu ditambah jumlahnya

poster 20 rendah

perlu ditambah jumlahnya

Page 41: UJI COBA/DEMONSTRASI TEKNOLOGI PRODUKSI ...old.sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/download/...teknologi produksi kacang tanah. Menghimpun umpan balik tentang kesesuaian teknis, ekonomi,

www.sulsel.litbang.deptan.go.id 41

1 2 3 4 5

5 Metode Penyuluhan yang digunakan (Demonstrasi) 100 Tinggi

Bisa langsung dilihat hasilnya

6 Intensitas kunjungan ke kelompok 80 Tinggi

7 Temu lapang

materi (leaflet, brosur) 52 sedang

tidak semua peserta peroleh materi

Penjelasan narasumber 80 Tinggi

kehadiran dan dukungan pemerintah setempat 84 Tinggi

Dinas Pertanian, BKD, Lurah, pengamat hama, penyuluh.

BPP dan Penyuluhan.

kehadiran petani di luar kelompok FMA 92 Tinggi

Wakil petani se kec. Tanete Riattang Timur

Rata-rata 79,4 Tinggi

Sumber: Analisis data primer 2012

NoNo

No Jenis Dukungan Nilai

(Rp)

Sumber Dukungan

1 Tenaga kerja

- Pemupukan 7orgx1 hr 175000 Penyuluh,Kelompo

k tani

-Penyiangan 4 orangx2 hr 400000 Penyuluh,Kelompo

k tani

- -Pembumbunan 5 orgx 1 hr 100000 Kelompok tani

- -Pemberantasan hama 2 orgx

- 2 hr

125000 Penyuluh

- Total 1.200.000