prospek, manajemen, dan teknologi produksi perkebunan

16
Prospek, Manajemen, dan Teknologi Produksi Perkebunan Tebu Kelompok A

Upload: ilham-nugroho

Post on 25-Jul-2015

123 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Prospek, Manajemen, dan Teknologi Produksi Perkebunan Tebu

Kelompok A

Page 2: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Prospek dan peluang pasar serta kebutuhan konsumen terhadap komoditas tebu

Prospek Gula

Prospek Gula

•Kebutuhan nasional mencapai 3,25 juta ton per tahun •Produksi gula nasional berada dalam kisaran 2,2 – 2.5 juta ton per tahun

Permasalahan

•Produktivitas tanaman turun dari 120 ton tebu per ha menjadi 70 ton tebu per ha•Rendemen saat ini hanya dapat dicapai sebesar rata-rata di bawah 8% dibanding angka rendemen gula rata-rata tahun 1934 di atas 11% terjadi penurunan sekitar 40%.

Page 3: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Prospek Gula

Pasokan gula hasil industri gula nasional hanya mampu mengisi 60%

kebutuhan gula nasional.

Pada tahun 2010, total kebutuhan gula dalam negeri sebanyak 5,1 juta ton per tahun,

sedangkan pasokan gula dari pabrik gula hanya sekitar 2,3 juta ton per tahun.

Untuk memenuhi kebutuhan gula secara swasembada Indonesia membutuhkan setidaknya 10 pabrik gula

baru dengan kapasitas produksi 150 ribu ton per hari dengan kebutuhan investasi sekitar Rp 15 triliun.

Page 4: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Peluang Pasar Gula

Gula merupakan salah satu komoditi penting di pasar internasional

Volume perdagangan gula pada tahun tersebut mengalami sedikit penurunan menjadi sekitar 45,3 juta ton, dari sekitar 46,1 juta ton pada tahun 2004.

Produksi gula dunia pada tahun 2004 adalah sekitar 141,1 juta ton, sedangkan konsumsi mencapai 143,3 juta ton.

Page 5: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

MANAJEMEN KEBUN PADA PERKEBUNAN TEBU

Luas areal GMP yang dikelola 36.000 ha, dengan luas kebun produksi sekitar 25.000 ha. Sisa lahan di luar kebun produksi merupakan jalan, sungai-sungai, kawasan konservasi, bangunan pabrik, perkantoran dan permukiman karyawan. Selain itu ada sekitar 4.000 ha areal tebu rakyat yang bermitra dengan PT GMP. Luas areal tebu rakyat ini masih akan terus berkembang.

Page 6: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Company Logo

PT. Gunung Madu Plantations

Topografi wilayah pada umumnya

datar

Jenis tanah termasuk ultisol (podsolik merah kuning) dengan lapisan

top soil sangat tipis.

Curah hujan tahunan sekitar 2.700 mm. Musim tebang dan giling dilaksanakan dari bulan April sampai Oktober, bersamaan

dengan periode yang relatif kering.

Limbah dari kebun maupun pabrik dimanfaatkan kembali

dan ternyata memberikan keuntungan yang sangat

besar

Limbah padat berupa ampas tebu dimanfaatkan lagi

sebagai bahan bakar ketel uap untuk penggerak mesin pabrik dan pembangkit tenaga listrik

Page 7: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Penanganan Limbah

Limbah padat lain adalah endapan nira

dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kompos

Limbah cair yang dikeluarkan pabrik merupakan limbah organik dan bukan Limbah B3 (bahan

beracu dan berbahaya)

Pertama, penanganan di dalam pabrik . Sistem ini dilakukan dengan cara

mengefisienkan pemakaian air

Kedua, penanganan setelah limbah keluar dari pabrik, melalui

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Page 8: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Budidaya Tebu

•Tanah yang cocok adalah bersifat kering-kering basah, yaitu curah hujan kurang dari 2000 mm per tahun. Tanah tidak terlalu masam, pH diatas 6,4. Ketinggian kurang dari 500 m dpl.

SYARAT TUMBUH

•Jenis tebu yang sering ditanam POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8, B.Z. 132, B.Z. 62, dll.

JENIS - JENIS TEBU

•Pembukaan dan penanaman dimulai dari petak yang paling jauh dari jalan utama atau lori pabrik•Juringan/cemplongan (lubang tanam) baru dapat dibuat setelah got - got malang mencapai kedalaman 60 cm dan tanah galian got sudah diratakan. Ukuran standar juringan adalah lebar 50 cm dan dalam 30 cm untuk tanah basah, 25 cm untuk tanah kering. Pembuatan juringan harus dilakukan dua kali, yaitu stek pertama dan stek kedua serta rapi.

PEMBUKAAN KEBUN

Page 9: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Cara Tanam

• Tanah kasuran harus diratakan dahulu, kemudian tanah digaris dengan alat yang runcing dengan kedalaman + 5-10 cm. Bibit dimasukkan ke dalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Selanjutnya bibit ditimbun dengan tanah.

Bibit Bagal/debbeltop/generasi

Page 10: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Budidaya Tebu

•Mengembalikan tanah stek kedua ke dalam juringan untuk membuat kasuran/bantalan/dasar tanah. Tebalnya tergantung keadaan, bila tanahnya masih basah + 10 cm. di musim kemarau terik tebal + 15 - 20 cm.

TURUN TANAH/

KEBRUK

•Lakukan seleksi bibit di luar kebun•Bibit stek harus ditanam berhimpitan agar mendapatkan jumlah anakan semaksimal mungkin. Bibit stek + 70.000 per ha.

PERSIAPAN

TANAM

Page 11: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Budidaya Tebu

•Berkaitan dengan masaknya tebu dengan rendemen tinggi tepat dengan timing masa giling di pabrik gula. Waktu yang tepat pada bulan Mei, Juni dan Juli.

WAKTU TANAM

•Penyiraman tidak boleh berlebihan supaya tidak merusak struktur tanah. Setelah satu hari tidak ada hujan, harus segera dilakukan penyiraman

PENYIRAMAN

•Sulam sisipan, dikerjakan 5 - 7 hari setelah tanam, yaitu untuk tanaman rayungan bermata satu.•Sulaman ke - 1, dikerjakan pada umur 3 minggu dan berdaun 3 - 4 helai. Bibit dari rayungan bermata dua atau pembibitan.•Penyulaman yang berasal dari ros/pucukan tebu dilakukan ketika tanaman berumur + 1 bulan•Penyulaman ke-2 harus selesai sebelum pembubunan, bersama sama dengan pemberian air ke - 2 atau rabuk ke-2 yaitu umur 1,5 bulan•Penyulaman ekstra bila perlu, yaitu sebelum bumbun ke -2

PENYULAMAN

Page 12: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Budidaya Tebu

•> Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 - 4 helai.> Pembumbunan ke - 2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm> Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan

PEMBUMBUNAN TANAH

•Penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got, sehingga air dapat mengalir.

GARPU MUKA

GULUD

•Melepaskan daun kering

KLENTEK

•Batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang empat.

TEBU ROBOH

Page 13: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Pemupukan

Sebelum tanam diberi TSP 1

kuintal/ha

Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah

dicampur air secara merata di atas juringan

dosis ± 1 - 2 botol/1000 m²

Saat umur 25 hari setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5-1 kw/ha.

Pemupukan ditaburkan di samping kanan rumpun tebu

Umur 1,5 bulan setelah tanam berikan pupuk ZA sebanyak 0,5 - 1 kw/ha dan KCl sebanyak 1-2 kw/ha. Pemupukan ditaburkan

di sebelah kiri rumpun tebu.

Untuk mendapatkan rendemen dan produksi tebu tinggi,

semprot POC NASA dosis 4 - 6 tutup dicampur HORMONIK 1 - 2 tutup per-tangki pada umur 1

dan 3 bulan

Page 14: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Hama & Penyakit

Hama Penggerek Pucuk dan batang

Hama Tikus

Penyakit Fusarium

Pokkahbung

Penyakit Dongkelan

Penyakit Nanas

Penyakit Blendok

Page 15: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Rendemen Tebu

Tebu yang sudah mencapai umur masak, keadaan

kadar gula di sepanjang batang seragam, kecuali beberapa ruas di bagian pucuk dan pangkal batang.

Usahakan agar tebu ditebang saat

rendemen pada posisi optimal yaitu

sekitar bulan Agustus atau

tergantung jenis tebu.

Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung

saccharose 10 %, sedang yang

berumur 12 bulan bisa mencapai 13

%.

Page 16: Prospek, Manajemen, Dan Teknologi Produksi Perkebunan

Kelompok A