uin syarif hidayatullah jakarta uji aktivitas...

124
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK AIR SARANG BURUNG WALET (Collocalia fuciphaga Thunberg.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM SUPEROKSIDA DISMUTASE (SOD) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY SKRIPSI NIHAYATUL MARDLIYAH MS 1112102000096 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI JAKARTA JULI 2017

Upload: vuongdang

Post on 11-Aug-2019

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK AIR SARANG BURUNG WALET (Collocalia fuciphaga

Thunberg.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM SUPEROKSIDA DISMUTASE (SOD) PADA TIKUS

PUTIH JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY

SKRIPSI

NIHAYATUL MARDLIYAH MS 1112102000096

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI FARMASI JAKARTA JULI 2017

Page 2: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

ii

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK AIR SARANG BURUNG WALET (Collocalia fuciphaga

Thunberg.) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM SUPEROKSIDA DISMUTASE (SOD) PADA TIKUS

PUTIH JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY

SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi

NIHAYATUL MARDLIYAH MS 1112102000096

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI FARMASI

JAKARTA JULI 2017

Page 3: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya sendiri,

dan semua sumber yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Nihayatul Mardliyah MS NIM : 1112102000096 Tanda Tangan : Tanggal : Juli 2017

Page 4: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

iv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Nihayatul Mardliyah MS

NIM : 1112102000096

Program Studi : Farmasi

Judul Skripsi : Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air Sarang Burung

Walet (Collocalia fuciphaga Thunberg.) terhadap

Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada

Tikus Putih Jantan Galur Sprague Dawley.

Disetujui oleh:

Pembimbing I

Lina Elfita, M.Si., Apt NIP. 19731212 201101 2 002

Pembimbing II

Chris Adhiyanto, M.Biomed, Ph.D NIP. 19690511 200312 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Farmasi

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dr. Nurmeilis, M.Si., Apt NIP. 19740430 200501 2 003

Page 5: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

v

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh:

Nama : Nihayatul Mardliyah MS

NIM : 1112102000096

Program Studi : Farmasi

Judul Skripsi : Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air Sarang Burung Walet

(Collocalia fuciphaga Thunberg.) terhadap Aktivitas Enzim

Superoksida Dismutase (SOD) pada Tikus Putih Jantan Galur

Sprague Dawley.

Telah berhasil mempertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima

sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar

Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing I : Lina Elfita, M.Si., Apt. ( )

Pembimbing II : Chris Adhiyanto, M.Biomed, Ph.D ( )

Penguji I : Hendri Aldrat, M.Si., Ph.D ( )

Penguji II : Nurlaely M.Rachmawati, M.Biomed, Ph.D ( )

Ditetapkan di : Ciputat

Tanggal : Juli 2017

Page 6: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

vi

ABSTRAK

Nama : Nihayatul Mardliyah MS

Program Studi : Farmasi

Judul : Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air Sarang Burung Walet

(Collocalia fuciphaga Thunberg.) terhadap Aktivitas Enzim

Superoksida Dismutase (SOD) pada Tikus Putih Jantan

Galur Sprague Dawley.

Sebagian besar penyakit diawali oleh adanya reaksi oksidasi yang berlebihan dalam tubuh. Pembentukan radikal bebas berlangsung sepanjang hidup menjadi penyebab utama dari berbagai penyakit degeneratif. Antioksidan mempunyai manfaat yang besar untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencegah timbulnya penyakit degeneratif. Kandungan asam amino dalam sarang burung walet dapat menjadi pilihan alternatif dalam pencegahan penyakit degeneratif. Penelitian ini menggunakan 6 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok dosis yang diberikan ekstrak air sarang burung walet dengan dosis 10 mg/kgBB, 20 mg/kgBB, dan 40 mg/kgBB. Kelompok dosis diberikan ekstrak air sarang burung walet selama 30 hari. Pada hari ke-31 dan 32, diberikan ekstrak kemudian dilakukan penginduksian dengan hidrogen peroksida (1% v/v, 1 ml/kgBB). Parameter yang diamati adalah perubahan aktivitas enzim superoksida dismutase (SOD). Analisis data dilakukan menggunakan uji Paired Sample T-test dan One-Way ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak air sarang burung walet pada dosis 10 mg/kgBB, 20 mg/kgBB, dan 40 mg/kgBB dapat meningkatkan aktivitas enzim superoksida dismutase yang menurunkan jumlah superoksida dalam tubuh. Kata kunci : Sarang burung walet, antioksidan, superoksida dismutase,

superoksida

Page 7: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

vii

ABSTRACT

Name : Nihayatul Mardliyah MS

Study Program : Pharmacy

Title : Antioxidant Activity Test of Edible Bird Nest Water Extract

(Collocalia fuciphaga Thunberg.) toward Superoxide

Dismutase (SOD) Enzyme Activity In Sprague Dawley

Male Rats

Most diseases are preceded by excessive oxidation reactions in the body. The formation of free radicals lasting throughout life become the main cause of various degenerative diseases. Antioxidants have great benefits to improve a quality of life and prevent the onset of degenerative diseases. Amino acid content in edible bird nest can be an alternative choice in the prevention of degenerative diseases. This study used 6 treatment groups. The treatment group consisted of normal control, negative control, positive control, and dosage group given a water extract of edible bird nest at dose of 10 mg/kgBB, 20 mg/kgBB, and 40 mg/kgBB. The dose group was given water extract of edible bird nest for 30 days. On days 31 and 32, extracts were induced with hydrogen peroxide (1% v/v, 1 ml/kgBB). The parameters which was observed were changes in superoxide dismutase (SOD) enzyme activity. Data analysis use to testing Paired Sample T-test and One-Way ANOVA test which continued with LSD test. The results of the study showed that administration of edible bird nest water extract at doses of 10 mg/kgBB, 20 mg/kgBB, and 40 mg/kgBB that could increase the activity of superoxide dismutase enzymes that decrease the superoxide amount in the body.

Keywords : Edible bird nest, antioxidant, superoxide dismutase,

superoxide

Page 8: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan nikmat

iman, Islam, kesehatan dan kekuatan, serta kesempatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini hingga selesai. Iringan shalawat dan salam

tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.

Penyusunan skripsi berjudul “Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Air Sarang

Burung Walet (Collocolia fuciphago) Terhadap Aktivitas Enzim Superoksida

Dismutase (SOD) Pada Tikus Putih Jantan Galur Sprague-Dawley” bertujuan

untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan program pendidikan tingkat Strata-1

(S1) pada Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari, penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

bantuan semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan dan dukungan.

Maka pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Lina Elfita, M.Si., Apt dan Bapak Chris Adhiyanto, M.Biomed., Ph.D

selaku pembimbing atas seluruh waktu, tenaga, pikiran, saran, solusi, dan

terlebih atas kesabaran yang diberikan kepada penulis mulai dari awal

hingga akhir penelitian.

2. Bapak Dr. Arief Sumantri, S. KM., M. Kes, selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Nurmeilis, M. Si., Apt selaku Kepala Program Studi Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Terkhusus untuk Program Studi Farmasi. Terima kasih atas ilmu

pengetahuan, bimbingan dan bantuan yang diberikan kepada penulis

selama menempuh pendidikan.

Page 9: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

ix

5. Pihak Kementerian Agama RI yang telah memberikan bantuan beasiswa

kepada penulis sehingga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang S1.

6. Kedua orang tua, Abah dan Ibu yang tidak pernah berhenti memberikan

limpahan perhatian, kasih sayang, dan doa kepada penulis. Terima kasih

untuk selalu menjadi pihak terbaik yang mendukung penulis di saat

bahagia maupun susah, doa yang mengalir dari Abah dan Ibu selalu

menjadi sumber kekuatan baru bagi penulis dalam menjalani kehidupan.

I love you beyond words. Terkhusus untuk Abah, I believe you are always

beside me.

7. Teruntuk Emak Kemisah, Matursuwun engkang katah sekabean

pandonganipun, tangise njenengan kekuatan kangge kulo. Dan untuk 3

Srikandiku (Lek Sri, Lek Ika, dan Lek Umi ) yang selalu memberikan

perhatian dan motivasi, serta saudara-saudara penulis yang senantiasa

memberikan semangat dan menghibur penulis. Memiliki kalian adalah

sebuah anugerah.

8. Mas Gunawan Wibisono, sahabat terkasih yang menemani selama

pembuatan skripsi. Terima kasih atas pengertian, kesabaran dan segala

bantuan serta dukungan yang diberikan kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat CSSMoRA khususnya Farmasi 2012 (Ikhda, Zulfa,

Fakhrun, Eha, Nuha, Anis, Amel, Nana, dan Ghilman). Terima kasih atas

kebersamaan, kebaikan hati, serta dengan lapang dada mendengarkan dan

memahami setiap peluh tangis dari penulis selama ini.

10. Teman-teman penelitian (Endang, Abang, dan Ardo) yang telah banyak

membantu penulis selama penelitian. Harus tetap semangat untuk hasil

yang terbaik.

11. Teman-teman organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Jakarta

Periode 2016 khususnya (Nirma, Neng Ova, Eka, Zainal, Khotib dan

Abun). Terima kasih untuk pelajaran organisasi yang kalian berikan lewat

kebersamaan selama ini.

12. Teman-teman seperjuangan Farmasi angkatan 2012 atas kebersamaan dan

kenangan yang tak terlupakan selama kuliah.

Page 10: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

x

13. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan dukungan hingga terwujudnya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan

dan keterbasan, oleh sebab itu penulis dengan terbuka menerima segala saran dan

kritik yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Akhir

kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas setiap jengkal kebaikan

semua pihak yang telah membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat dan memberikan sumbangan pengetahuan bagi masyarakat khususnya

terhadap pengembangan ilmu.

Ciputat, 15 Juni 2017

Penulis

Page 11: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

xi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS

AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nihayatul Mardliyah MS

NIM : 1112102000096

Program Studi : Farmasi

Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi/karya

ilmiah saya, dengan judul:

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK AIR SARANG BURUNG

WALET (Collocalia fuciphaga Thunberg.) TERHADAP AKTIVITAS

ENZIM SUPEROKSIDA DISMUTASE (SOD) PADA TIKUS PUTIH

JANTAN GALUR SPRAGUE DAWLEY

Untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain yaitu Digital

Library Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullan Jakarta

untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang-undangan Hak Cipta.

Demikian pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah ini saya buat dengan

sebenarnya.

Dibuat: Ciputat

Pada tanggal: Juli 2017

Yang menyatakan,

(Nihayatul Mardliyah MS)

Page 12: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............. xi

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 4

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................4

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

1.5. Hipotesis .................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5

2.1. Radikal Bebas ........................................................................... 5

2.1.1. Sumber Radikal Bebas .................................................. 5

2.1.2. Reactive Oxygen Species (ROS) .................................. 6

2.1.3. Mekanisme Pembentukan ROS ................................... 7

2.2. Antioksidan ............................................................................... 10

2.3. Superoksida Dismutase ............................................................. 12

2.4. Sarang Burung Walet ............................................................... 13

Page 13: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

xiii

2.4.1. Morfologi Sarang Burung Walet ................................. 14

2.4.2. Klasifikasi Burung Walet ............................................ 15

2.4.3. Kandungan Kimia Sarang Burung Walet .................... 16

2.4.4. Khasiat dan Kandungan Sarang Burung Walet ........... 16

2.5. Hidrogen Peroksida .................................................................. 18

2.5.1. Sifat Fisik dan Kimiawi ............................................... 18

2.5.2. Konsentrasi .................................................................. 18

2.5.3. Efek Merugikan ........................................................... 19

2.5.4. Peran Hidrogen Peroksida dalam Jaringan Tubuh

Manusia ........................................................................ 19

2.6. Tikus Putih Sprague Dawley .................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 23

3.1. Lokasi dan waktu penelitian .................................................... 23

3.1.1. Lokasi Penelitian ......................................................... 23

3.1.2. Waktu Penelitian ......................................................... 23

3.2. Alat dan Bahan ........................................................................ 23

3.2.1. Alat .............................................................................. 23

3.2.2. Bahan ........................................................................... 23

3.2.3. Hewan Uji .................................................................... 23

3.2.4. Besar Sempel Hewan Uji ............................................ 24

3.3. Prosedur Penelitian .................................................................. 24

3.3.1. Determenasi Sample .................................................... 24

3.3.2. Penyiapan Sarang Burung Walet ................................ 24

3.3.3. Ekstraksi Sarang Burung Walet .................................. 24

3.3.4. Uji Kualitatif Ekstrak Sarang Burung Walet .............. 24

3.3.5. Penyiapan Reagen Untuk Pengukuran Aktivitas

Enzim Superoksida Dismutase ..................................... 25

3.3.6. Penyiapan Na CMC 0,5% ........................................... 25

3.3.7. Penyiapan Dosis Ekstrak Sarang Burung Walet dan

Hidrogen Paroksida ..................................................... 26

3.3.8. Dosis Ekstrak Sarang Burung Walet ........................... 26

Page 14: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

xiv

3.3.9. Persiapan Hewan Uji ................................................... 26

3.3.10. Pengambilan Sempel Darah Hewan Uji ...................... 26

3.3.11. Pengukuran Superoksida Dismutase ........................... 26

3.4. Uji Penelitian Konsentrasi Hidrogen Peroksida ....................... 27

3.4.1. Desain Uji Penentuan Konsentrasi H2O2 .................... 27

3.4.2. Penyiapan Reagen untuk Pengukuran Kadar

Malonaldehida (MDA) ................................................ 28

3.4.3. Pengambilan Sempel Darah ....................................... 28

3.4.4. Pengukuran Kadar Malonaldehid (MDA) ................... 28

3.5. Desain Penelitian ...................................................................... 29

3.6. Pengolahan Data dan Analisis Data .......................................... 30

3.7. Etika Penelitian ......................................................................... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 31

4.1. Hasil Penelitian ........................................................................ 31

4.1.1. Determinasi Sempel ...................................................... 31

4.1.2. Elstrak Sarang Burung Walet ........................................ 31

4.1.3. Analisa Kualitatif Ekstrak Sarang Burung Walet ......... 31

4.1.4. Hasil Uji Penentuan Konsentrasi Hidrogen Peroksida .. 32

4.1.5. Hasil Pengukuran Aktifitas Enzim Superoksida

Dismutase (SOD) ...................................................... 33

4.2. Pembahasan .............................................................................. 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 51

5.1. Kesimpulan .............................................................................. 51

5.2. Saran ........................................................................................ 51

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 52

LAMPIRAN .................................................................................................... 57

Page 15: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan Kimia Sarang Burung Walet ..................................... 16

Tabel 2.2 Kandungan Asam Amino Sarang Burung Walet ......................... 17

Tabel 3.1 Desain Percobaan pada Uji Pendahuluan ..................................... 27

Tabel 3.2 Desain Penelitian .......................................................................... 29

Tabel 4.1 Uji Kualitatif Ekstrak Air Sarang Burung Walet ......................... 32

Tabel 4.2 Uji Penentuan Konsentrasi H2O2 ................................................. 32

Tabel 4.3 Rata-rata Aktivitas SOD (inhibition rate %) ................................ 33

Tabel 4.4 Rata-rata Aktivitas SOD (Serapan) .............................................. 33

Tabel 4.5 Presentase Perubahan Aktivitas SOD (inhibition rate %) ........... 35

Tabel 4.6 Presentase Perubahan Serapan dari Aktivitas SOD (A) ............... 35

Page 16: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jalur pembentukan ROS .......................................................... 7

Gambar 2.2 Morfologi Sarang Walet .......................................................... 15

Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Aktivitas SOD .............................................. 34

Gambar 4.2 Grafik Rata-rata Serapan Aktivitas SOD ................................ 34

Gambar 4.3 Hasil Reaksi Uji Biuret ............................................................ 39

Gambar 4.4 Hasil Reaksi Uji Molish .......................................................... 40

Gambar.4.5 Hasil Reaksi Uji Xantoprotein.................................................. 41

Gambar 4.6 Mekanisme Reaksi Hambat SOD ............................................ 45

Page 17: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Determinasi Sarang Burung Walet ................................ 57

Lampiran 2. Alur Ekstraksi Sampel ............................................................. 58

Lampiran 3. Skema Perlakuan Hewan Uji ................................................... 59

Lampiran 4. Dokumentasi Alat dan Bahan serta Kegiatan Penelitian ......... 60

Lampiran 5. Perhitungan Rendemen Ekstrak Air Sarang Burung Walet .... 61

Lampiran 6. Perhitungan Volume Administrasi (VAO) .............................. 62

Lampiran 7. Data Absorbansi Uji Aktivitas Enzim SOD ............................ 63

Lampiran 8. Distribusi Asam Amino Penyusun Enzim SOD dengan

Kandungan Asam Amino Sarang Burung Walet ..................... 64

Lampiran 9. Hasil Analisa Statistik Data Serapan Aktivitas SOD Ekstrak

Air Sarang Burung Walet ........................................................ 65

Lampiran 9. Hasil Analisa Statistik Aktivitas SOD Ekstrak Air Sarang

Burung Walet ........................................................................... 86

Page 18: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini, dunia kedokteran dan kesehatan banyak membahas tentang

radikal bebas (free radical) dan antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar

penyakit diawali oleh adanya reaksi oksidasi yang berlebihan di dalam tubuh

(Winarsi, 2007). Pembentukan radikal bebas dan reaksi oksidasi pada biomolekul

akan berlangsung sepanjang hidup. Inilah penyebab utama dari proses penuaan dan

berbagai penyakit degeneratif. Adanya radikal bebas di dalam tubuh menyebabkan

terbentuknya peroksidasi lipid yang menyebabkan proses penuaan. Radikal bebas

juga terlibat dan berperan dalam patologi dari berbagai penyakit degeneratif, yakni

kanker, aterosklerosis, rematik, jantung koroner, katarak, dan penyakit degeneratif

syarat seperti parkinson (Silalahi, 2006). Reaksi oksidasi terjadi setiap saat. Ketika

bernafas juga terjadi reaksi oksidasi. Reaksi ini mencetuskan terbentuknya radikal

bebas yang sangat aktif dan dapat merusak struktur serta fungsi sel. Akan tetapi

reaktivitas radikal bebas tersebut dapat dihambat oleh sistem antioksidan yang

melengkapi sistem kekebalan tubuh (Winarsi, 2007)

Tubuh manusia memiliki sistem pertahanan berupa antioksidan yang terdiri

dari enzimatik alami dan non-enzimatik yang kompleks, dimana antioksidan ini

dapat melawan radikal bebas dan oksidan lain yang berada dalam tubuh (Alam, et

al., 2012). Antioksidan enzimatik meliputi superoksida dismutase, glutation

peroksidase, dan katalase. Sedangkan antioksidan non-enzimatik, yaitu asam urat,

glutation, melatonin, vitamin C, dan vitamin E (Lobo, et al., 2010). Superoksida

dismutase (SOD) merupakan salah satu antioksidan enzimatik yang berasal dari

tubuh dan pertahanan primer dalam mengatasi stres oksidatif karena superoksida

yang mencetuskan terbentuknya radikal bebas dalam tubuh (Rajkumar, et al., 2008).

Pemindahan elektron tunggal ke O2 (oksigen) membentuk radikal bebas anion

superoksida (O2-) yang berpotensi merusak. Pembentukan superoksida terbentuk dari

oksigen di jaringan dan keberadaan enzim superoksida dismutase (SOD)

bertanggung jawab untuk membersihkan zat di semua organisme aerob (Murray, et

al., 2009)

Page 19: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

2

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Peningkatan prevalensi penyakit degeneratif di Indonesia, memotivasi para

peneliti di Indonesia untuk mengeksplorasi senyawa-senyawa antioksidan yang

berasal dari sumber alami (Simanjuntak, 2012). Di sisi lain, terjadi booming produk

makanan dan minuman yang berlabel antioksidan dan dikatakan dapat melawan kerja

radikal bebas. Padahal, komponen antioksidan terdapat di alam secara melimpah

(Winarsi, 2007). Perlindungan terhadap radikal bebas dapat ditingkatkan dengan

asupan yang cukup dari antioksidan. Bukti substansial menunjukkan bahwa makanan

yang mengandung antioksidan dan khususnya nutrisi antioksidan merupakan hal

yang penting dalam pencegahan penyakit. Antioksidan mempunyai manfaat yang

besar untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mencegah atau menunda timbulnya

penyakit degeneratif (Alam et al., 2012).

Di Asia sarang burung walet (edible bird’s nest) secara tradisional banyak

dimanfaatkan untuk memelihara kesehatan. EBN dihasilkan dari spesies burung

walet (Collocalia fuciphaga) yang banyak ditemukan di Asia seperti Thailand,

Indonesia, dan Malaysia (Hamzah, et al., 2013). Indonesia merupakan negara

pengekspor sarang walet. Tujuh puluh lima persen dari sarang walet yang beredar di

dunia berasal dari produksi Indonesia (Panduan Lengkap Walet, 2011). Dengan ini

dapat dikatakan bahwa sarang walet merupakan komoditi ekspor yang menjanjikan

dan kesempatan untuk meneliti efek farmakologi dari sarang walet terbuka lebar.

Namun, di Indonesia belum banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui efek

farmakologi dari sarang burung walet.

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa sarang

burung walet mempunyai aktivitas yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Ekstrak

sarang burung walet bermanfaat sebagai penginduksi proliferasi jaringan adiposa

(Roh, et al., 2011) dan agen pelindung kondrosit pada pasien osteoatritis (Chua, et

al., 2013). Selain itu, ekstrak sarang burung walet juga mempunyai aktivitas sebagai

hepatoprotektor (Aiman, 2015), antiinflamasi dan antioksidan (Yida, et al., 2015).

Berdasarkan hasil tersebut, protein diperkirakan sebagai faktor utama, karena protein

merupakan senyawa utama yang berperan dalam aktivitas kehidupan. Selain itu,

protein merupakan komponen utama dari sarang burung walet, dimana

kandungannya lebih dari 60% dari masa sarang burung walet (Liu, et al., 2012 dalam

Aiman, 2015). Menurut Hamzah et al. (2013) sarang burung walet dari Indonesia

Page 20: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

3

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

memiliki kandungan protein yang tinggi, yaitu sekitar 59,8%-65,8%. Salah satunya

adalah peptida yang dihasilkan dari pencernaan makanan yang mengandung protein

telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan (Power, et al., 2012).

Protein diketahui dapat membantu sintesis antioksidan enzimatik dan

meningkatkan konsentrasi antioksidan di jaringan serta meminimalkan terjadinya

stres oksidatif (Fang, et al., 2002). Protein mempunyai aktivitas sebagai antioksidan,

namun protein tidak akan memberikan efek antioksidan jika tidak dihirolisis terlebih

dahulu menjadi peptida. Peptida terdiri dari rangkaian asam amino, dimana asam

amino berperan sebagai antioksidan karena adanya gugus fenol pada asam amino

(Liu, et al., 2011). Superoksida dismutase (SOD) yang merupakan antioksidan

enzimatik dan sebagai pertahanan primer dari stres oksidatif menjadi parameter

utama dalam penelitian ini. Enzim SOD terdapat dalam semua organisme aerob dan

sebagian besar berada dalam tingkat subseluler (intraseluler). Organisme aerob

membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, namun dalam setiap aktivitasnya dapat

menimbulkan senyawa oksigen reaktif atau ROS. SOD mempuyai efek yang sangat

kuat sebagai pertahanan tubuh primer dalam melawan radikal bebas. SOD

merupakan enzim antioksidan intraseluler utama yang dapat digunakan untuk

menetralisir aktivitas O2-. Secara umum SOD yang berikatan dengan ion metal

membantu mengkatalisa dismutasi O2- melalui mekanisme oksidasi reduksi.

Superoksida dismutase menetralisir O2- menjadi oksigen dan hidrogen peroksida

(H2O2) (Winarsi, 2007). Tingginya kandungan protein dalam sarang burung walet,

dan belum ada penelitian mengenai aktivitas antioksidan enzimatik yaitu enzim

superoksida dismutase pada ekstrak air sarang burung walet, membuat peneliti

tertarik untuk melakukan uji aktivitas antioksidan ekstrak air sarang burung walet

(Collocalia fuciphago) terhadap aktivitas enzim superoksida dismutase yang

diinduksi dengan hidrogen peroksida pada tikus putih jantan galur Sprague Dawley.

Page 21: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

4

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat diambil

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ekstrak air sarang burung walet memiliki aktivitas antioksidan

terhadap tikus putih jantan?

2. Apakah peningkatan dosis eksrak air sarang burung walet dapat

meningkatkan aktivitas enzim superoksida dismutase?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak air

sarang burung walet yang dilihat dari aktivitas enzim superoksida dismutase pada

tikus putih jantan yang diinduksi dengan hidrogen peroksida.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang

sarang burung walet sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas

dalam tubuh

b. Penelitian ini diharapkan dapat berguna menjadi bahan acuan unuk

penelitian lebih lanjut.

2. Manfaat Aplikatif

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

masyarakat untuk menggunakan sarang burung walet sebagai obat alternatif

untuk mencegah tejadinya penyakit degeneratif dan penuaan dini yang

disebabkan oleh radikal bebas.

1.5. Hipotesis

Ekstrak air sarang burung walet memiliki aktivitas antioksidan pada tikus

putih jantan galur Sprague Dawley.

Page 22: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Radikal Bebas

Menurut Soeatmaji (1998), yang dimaksud radikal bebas (free radical) adalah

suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak

berpasangan pada orbital luarnya. Adanya elektron yang tidak berpasangan

menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif mencari pasangan, dengan cara

menyerang dan mengikat elektron molekul yang berada disekitarnya. Ketika hal

tersebut terjadi di dalam tubuh, maka dapat terjadi kerusakan pada sel, asam nukleat,

protein dan lemak dikarenakan serangan terhadap molekul biologi akan

menyebabkan kerusakan jaringan dan sistem imun. Radikal bebas menyebabkan

peroksidasi lipid yang memudahkan proses penuaan (Vimala, et al., 2003 dalam Arif,

2013). Radikal bebas juga terlibat dan berperan dalam patologi dari berbagai

penyakit degeneratif, yakni kanker, aterosklerosis, rematik, jantung koroner, katarak,

dan penyakit degeneratif syarat seperti parkinson (Silalahi, 2006).

2.1.1 Sumber Radikal Bebas

a. Sumber Endogen

Di dalam tubuh, radikal bebas sering diproduksi selama proses aerob seperti

metabolisme, reaksi biokimia di sel, detoksifikasi di liver dan pembentukan energi

oleh mitokondria. Semua diproduksi di mitokondria selama proses metabolisme

aerob ketika oksigen digunakan untuk mengoksidasi makanan yang kita makan untuk

memproduksi energi. Sumber radikal bebas dan hidrogen peroksida juga dihasilkan

oleh tubuh sebagai bagian dari sistem imun untuk melawan dan membunuh bakteri.

Sehingga tubuh membutuhkan dan menggunakan beberapa radikal bebas. Akan

tetapi kelebihan radikal bebas, seperti yang kita ketahui, dapat menyebabkan

kematian sel dan kerusakan jaringan (Vimala, et al., 2003 dalam Arif, 2013).

b. Sumber Eksogen

Produksi radikal bebas dipertinggi oleh kadar lemak tinggi, minyak jenuh, daging

panggang, makanan siap saji dan makanan basi. Selain itu juga diperparah oleh gaya

hidup tidak sehat seperti merokok, minuman beralkohol, stres dan radiasi yang akan

Page 23: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

6

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mempertinggi produksi radikal bebas. Radikal bebas juga masuk ke dalam tubuh dari

bahan kimia pada pewarna makanan, bahan pengawet dan perasa dengan kadar

tinggi, polusi lingkungan dan pestisida (Vimala, et al., 2003 dalam Arif, 2013)

Para ahli biokimia menyebutkan bahwa radikal bebas adalah salah satu

bentuk senyawa oksigen reaktif, yang diketahui sebagai senyawa yang memiliki

elektron yang tidak berpasangan. Senyawa ini terbentuk di dalam tubuh, dipicu oleh

bermacam-macam faktor. Radikal bebas terbentuk terbentuk dari metabolisme

normal sel-sel tubuh, fagositosis sebagai bagian dari reaksi inflamasi, radiasi, polusi,

merokok, dan lain-lain. Seperti ketika komponen makanan diubah menjadi bentuk

energi melalui proses metabolisme. Selama berjalannya metabolisme, terjadi

pembentukan beberapa oksidan kuat, baik di sel darah maupun di kebanyakan sel

lain tubuh. Oksidan ini mencakup superoksida (O2-), hidrogen peroksida (H2O2),

radikal peroksil (ROO•), dan radikal hidroksil (OH•). Berbagai oksidan ini disebut

sebagai spesies oksigen reaktif (SOR) atau reactive oxygen species (ROS) (Winarsi,

2007; Murray, et al., 2009).

2.1.2 Reactive oxygen species (ROS)

Reactive oxygen species (ROS) adalah produk normal dari metabolisme

seluler. ROS memiliki efek menguntungkan dan efek merugikan. Efek

menguntungkan ROS terjadi pada konsentrasi rendah hingga sedang yang merupakan

proses fisiologis dalam respon seluler terhadap bahan-bahan yang merugikan, seperti

dalam pertahanan diri terhadap infeksi, dalam sejumlah fungsi sistem sinyal seluler,

dan induksi respon mitogenik (Valko, et al., 2005).

Page 24: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

7

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.1.3 Mekanisme Pembentukan ROS

Gambar 2.1 Jalur pembentukan ROS (Valko, et al., 2007)

Page 25: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

8

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pembentukan ROS, melibatkan proses peroksidasi lipid dan peran glutathion

(GSH) serta antioksidan lainnya (Vitamin E, Vitamin C, asam lipoat) dalam

pengelolaan stres oksidatif.

• Reaksi 1: Radikal anion superoksida dibentuk oleh proses reduksi molekul

oksigen yang dimediasi oleh NAD(P)H oksidase dan xantin oksidase atau

non-enzimatik oleh senyawa reaktif redoks seperti senyawa semi-ubiquinone

dari rantai transpor elektron mitokondria.

• Reaksi 2: Radikal superoksida mengalami dismutasi oleh superoksida

dismutase (SOD) menjadi hidrogen peroksida.

• Reaksi 3: Hidrogen peroksida sangat mudah dibersihkan oleh enzim

glutation peroksidase (GPx) dengan bantuan GSH sebagai donor elektron.

• Reaksi 4: glutathion teroksidasi (GSSG) direduksi kembali menjadi GSH

oleh enzim glutation reduktase (Gred) yang menggunakan NADPH sebagai

donor elektron.

• Reaksi 5: Beberapa logam transisi (misalnya Fe2+, Cu2+ dan lain-lain) dapat

merusak hidrogen peroksida menjadi radikal hidroksil reaktif (reaksi Fenton).

• Reaksi 6: Radikal hidroksil dapat tidak terbentuk dengan elektron dari asam

lemak tak jenuh ganda (LH) menjadi radikal karbon lipid (L•).

• Reaksi 7: Radikal lipid (L•) berinteraksi dengan molekul oksigen untuk

membentuk radikal peroksida lipid (LOO•). Jika radikal peroksida lipid

LOO• tidak direduksi oleh antioksidan, akan terjadi proses peroksidasi lipid

(reaksi 18-23 dan 15-17).

• Reaksi 8: Radikal peroksidasi lipid (LOO•) tereduksi dalam membran oleh

reduksi yang dibentuk vitamin E (T-OH) yang mengakibatkan pembentukan

hidroperoksida lipid dan radikal vitamin E (TO•).

• Reaksi 9: Regenerasi Vitamin E dengan Vitamin C: Vitamin E radikal (TO•)

direduksi kembali menjadi vitamin E (T-OH) oleh asam askorbat

(pembentukan fisiologis askorbat adalah askorbat monoanion, Asch) yang

meninggalkan radikal ascorbyl (Asc•-).

• Reaksi 10: Regenerasi vitamin E dengan GSH: oksidasi radikal vitamin E

(TO) yang direduksi dengan GSH.

Page 26: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

9

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Reaksi 11: Glutathion teroksidasi (GSSG) dan radikal askorbil (Asc•-)

direduksi kembali menjadi GSH dan askorbat monoanion, AscH-. Masing-

masing asam dihidrolipoat (DHLA) mengkonversi dirinya sendiri menjadi

asam α-lipoat (ALA).

• Reaksi 12: Regenerasi DHLA dari ALA menggunakan NADPH.

• Reaksi 13: Lipid hidroperoksida direduksi menjadi alkohol dan dioksigen

oleh GPx menggunakan GSH sebagai donor elektron.

• Reaksi 14: Proses peroksidasi lipid. Lipid hidroperoksida dapat bereaksi

cepat dengan Fe2+ untuk membentuk radikal alkoksi lipid (LO•), atau

bereaksi lebih lambat dengan Fe untuk membentuk radikal peroksida lipid

(LOO•).

• Reaksi 15: Derivat radikal alkoksi lipid (LO•) misalnya dari asam arakidonat

mengalami reaksi siklisasi untuk membentuk enam cincin hidroperoksida

(Valko, et al., 2007).

ROS juga dapat diproduksi oleh sel dalam kondisi stres maupun tidak stres,

pada kondisi tidak stres, terdapat keseimbangan antara proses pembentukan dan

pemusnahan ROS. Sementara pada keadaan stres, pembentukan ROS lebih tinggi

dibandingkan dengan pemusnahannya. Akibatnya sistem pertahanan tubuh terpacu

untuk bekerja keras untuk memusnahkan ROS. Antioksidan enzimatik dan non-

enzimatik adalah sistem pertahanan yang bekerja menekan ROS yang berlebihan

(Mitchel dan Cotran, 2008 dalam Putra, 2004).

Senyawa dan reaksi kimia yang dapat menghasilkan spesies oksigen reaktif

yang berpotensi toksik dapat disebut sebagai pro-oksidan. Di sisi lain, senyawa dan

reaksi yang menyingkirkan (membersihkan) spesies-spesies ini, menekan

pembentukannya, atau melawan efeknya disebut antioksidan. Pada sel normal,

terdapat keseimbangan antara pro-oksidan dan antioksidan. Namun, keseimbangan

ini dapat bergeser ke arah pro-oksidan jika pembentukan spesies oksigen meningkat

dengan pesat, misalnya setelah ingesti bahan kimia atau obat tertentu atau jika kadar

antioksdan dalam tubuh berkurang, misalnya akibat inaktivasi enzim yang berperan

dalam pembersihan spesies oksigen serta akibat berbagai keadaan yang

menyebabkan turunnya kadar antioksidan. Keadaan ini disebut stres oksidatif dan

dapat menyebabkan kerusakan sel yang serius jika stres berlangsung secara masif

Page 27: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

10

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

atau berkepanjangan (Murray, et al., 2009). Sehingga stres oksidatif dapat

didefinisikan sebagai gangguan keseimbangan antara produksi radikal bebas dengan

antioksidan yang menyebabkan kerusakan jaringan. Stres oksidatif dapat diakibatkan

oleh pengurangan level antioksidan dan peningkatan produksi radikal bebas

(Winarsi, 2007).

2.2. Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang dapat memberikan elektron (electron

donors) atau reduktan. Antioksidan mampu menangkal atau meredam dampak

negatif radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan

satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat radikal bebas, sehingga aktivitas

senyawa tersebut dapat dihambat. Antioksidan juga dapat mengahmbat reaksi

oksidasi dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif, sehingga

kerusakan sel akan dihambat (Winarsi, 2007).

Berkaitan dengan reaksi oksidasi di dalam tubuh, status antioksidan adalah

parameter utama untuk memantau tingkat kesehatan seseorang. Tubuh memiliki

sistem antioksidan untuk menangkal reaktivitas radikal bebas yang secara kontinu

dibentuk sendiri oleh tubuh. Bila jumlah ROS melebihi jumlah antioksidan dalam

tubuh, akan menyerang komponen lipid, protein, maupun DNA, sehingga

mengakibatkan kerusakan-kerusakan yang disebut stres oksidatif. Reaktivitas radikal

bebas dapat dihambat dengan berbagai cara, yaitu dengan mencegah atau

menghambat pembentukan radikal bebas baru, menginaktivasi atau menangkap

radikal bebas dan memotong propagasi (pemutusan rantai), dan memperbaiki

kerusakan karena radikal bebas (Winarsi, 2007).

Menurut Lobo, et al (2010) berdasarkan jenisnya antioksidan dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu antioksidan enzimatik dan antioksidan non-

enzimatik. Antioksidan enzimatik meliputi SOD, glutation peroksidase, dan katalase.

Antioksidan non-enzimatik meliputi vitamin C, vitamin E, melatoin dan asam urat.

Page 28: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

11

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Berdasarkan mekanisme kerjanya antioksidan digolongkan menjadi tiga

(Winarsi, 2007) :

1. Antioksidan Primer (Endogen)

Bekerja dengan mencegah pembentukan radikal bebas baru serta

mengubah radikal bebas menjadi molekul yang tidak berbahaya. Superoksida

dismutase (SOD), glutation peroksidase, dan katalase merupakan antioksidan

primer yang sering disebut dengan antioksidan enzimatik.

2. Antioksidan Sekunder (Eksogen)

Bekerja dengan menangkap radikal dan mencegah terjadinya reaksi

berantai. Yang termasuk dalam antioksidan sekunder adalah vitamin E,

vitamin C, β karoten, asam urat, bilirubin dan albumin.

3. Antoksidan Tersier

Bekerja dengan memperbaiki biomolekuler yang disebabkan oleh radikal

bebas. DNA repair enzym dan metionin sulfoksida reduktase termasuk dalam

antioksidan tersier.

Berdasarkan sumbernya antioksidan digolongkan menjadi dua, yaitu (Triyem,

2010) :

1. Antioksidan Alami

Antioksidan alami adalah antioksidan yang diperoleh dari bahan alam.

Senyawa antioksidan yang termasuk ke dalam antioksidan alami antara lain

ialah tokoferol. Tokoferol yang di sebut juga dengan vitamin E, merupakan

antioksidan alami yang paling banyak ditemukan dalam minyak nabati dan

terdapat dalam bentuk α, β, γ, dan σ tokoferol. Tokoferol mempunyai banyak

ikatan rangkap sehingga akan melindungi lemak dari proses oksidasi.

Fungsi paling nyata dari vitamin E adalah sebagai antioksidan dan anti-

free radical, terutama untuk asam lemak tidak jenuh pada fosfolipid dalam

membran sel. Diperkirakan bahwa perlindungan terhadap oksidasi merupakan

dasar aktivitas vitamin E. Pada proses terbentuknya radikal dimana

melibatkan reaksi berantai panjang dalam dinding sel yang melibatkan asam

lemak tidak jenuh dan fosfolipid, dalam proses inilah vitamin E memainkan

perannya sebagai penghambat (Linder, 1992)

Page 29: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

12

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menurut Martin, et al., (1987), dalam Triyem (2010) mengatakan bahwa

vitamin E memiliki paling sedikit dua peranan metabolik, yaitu sebagai

antioksidan dalam yang paling kuat dan larut dalam lemak serta memainkan

peranan spesifik dalam metabolisme selenium. Tokoferol bekerja sebagai

antioksidan pemutus rantai sebagai akibat kemamampuannya memindahkan

hidrogen fenolin ke radikal peroksil. Radikal fenoksi yang terbentuk

merupakan resonant-stabilized dan relatif tidak beraksi kecuali dengan

radikal peroksil lain.

2. Antioksidan Sintetik

Antioksidan sintetik yang sering digunakan adalah butylated

hydroxyanisole (BHA), butylated hidroxytoluene (BHT), propylgalate (PG),

tert-bulyl hydroquinone (TBHQ) dan nordihydroquaretic acid (NDGA).

Antioksidan sintetik tersebut bisa ditambahkan ke dalam lemak atau bahan

pangan dengan tujuan untuk mencegah ketengikan. BHA biasanya digunakan

sebagai antioksidan dalam bahan pangan. BHA ini sangat mudah mengalami

degradasi oleh panas dan iradiasi oleh sinar UV. BHT biasanya ditambahkan

pada bahan pangan dengan tujuan mencegah terjadinya proses autooksidasi.

BHT ini merupakan salah satu antioksiidan monofenolik. Sedangkan tert-

butyl hydroqunone (TBHQ) merupakan antioksidan difenolik yang bisa

ditambah pada makanan.

2.3. Superoksida Dismutase

Superoksida dismutase (SOD) merupakan enzim yang mengkatalisis radikal

superoksid menjadi hidrogen peroksida dan oksigen. Termasuk kedalam antioksidan

endogen atau dapat disebut dengan antioksidan enzimatik yang terdapat di dalam

tubuh. SOD berikatan dengan mangan (Mn), seng (Zn) dan tembaga (Cu) (Winarsi,

2007; Linder, 1992). Terdapat beberapa jenis SOD, yaitu copper-zinc-SOD (Cu-Zn-

SOD) yang terdapat di dalam sitosol terutama di lisosom dan nukleus, manganese-

SOD (Mn-SOD) yang terdapat di dalam mitokondria, ekstraseluler SOD (EC-SOD)

dan besi-SOD (Fe-SOD) yang hanya ditemukan pada tumbuhan (Putra, 2014).

Enzim SOD terdapat dalam semua organisme aerob dan sebagian besar

berada dalam tingkat subseluler (intraseluler). Organisme aerob membutuhkan

Page 30: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

13

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

oksigen untuk bertahan hidup, namun dalam setiap aktivitasnya dapat menimbulkan

senyawa oksigen reaktif atau ROS. SOD dapat dikatakan sebagai enzim antioksidan

pencegah, yang merupakan antioksidan metalloenzim. SOD mempuyai efek yang

sangat kuat sebagai pertahanan tubuh primer dalam melawan radikal bebas. SOD

merupakan enzim antioksidan intraseluler utama yang dapat digunakan untuk

menetralisir aktivitas O2-. Secara umum SOD yang berikatan dengan ion metal

membantu mengkatalisa dismutasi O2- melalui mekanisme oksidasi reduksi.

Superoksida dismutase menetralisir O2- menjadi oksigen dan hidrogen peroksida

(H2O2). Selanjutnya H2O2 diubah menjadi molekul air (H2O) oleh enzim katalase

dan glutation peroksidase (Winarsi, 2007) :

• 2 O2- + 2H+ → O2 + H2O2 (SOD)

• 2 H2O2 → 2 H2O + O2 (katalase)

• 2GSH + H2O2 → GSSG + 2H2 (glutation peroksidase)

2.4. Sarang Burung Walet

Sarang burung walet terbuat dari saliva burung walet yang diekskresikan oleh

kelenjar ludah burung walet (Liu et al., 2012). Burung walet (Collcalia fuciphaga T.)

berukuran seperti burung gereja dengan lebar sayap yang lebih luas dari merpati

(Lim & Cranbrook, 2002). Salah satu jenis burung pemakan serangga yang bersifat

aerial dan suka meluncur. Burung ini berwarna coklat tua kehitaman dengan bagian

dada berwarna coklat muda, dapat terbang dengan cepat yang memiliki ukuran tubuh

sedang atau kecil (Effendy, 2015). Mereka membangun sarang mereka dengan rantai

pati kental seperti air liur yang dihasilkan oleh sepasang besar kelenjar ludah

dibawah lidah mereka (Goh et al., 2001). Sarang yang dihasilkan tersebut bersifat

edible nest atau sarang yang dapat dimakan dan bisa disebut dengan edible bird’s

nest (EBN) (Nuroini, 2013).

Sejak lebih dari seratus tahun yang lalu, diketahui bahwa sarang dari

beberapa jenis walet dapat dikonsumsi manusia dan bahkan diyakini memiliki

khasiat penyembuhan beberapa jenis penyakit dan meningkatkan kesehatan tubuh

(Mardiastuti, 1997). Sebagai bahan makanan, sarang walet mengandung gizi yang

lengkap dengan nilai yang tinggi. Sarang burung walet mengandung kalori, protein,

Page 31: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

14

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

lemak, karbohindrat, kalsium, fosfor, vitamin, dan mineral. Asam amino yang

terkandung dalam sarang walet juga lengkap, mulai dari asam amino esensial, asam

amino semi esensial, dan asam amino non esensial. Sarang walet juga berkhasiat

sebagai obat. Zat yang terkandung dalam sarang walet antara lain ODA (9- asam

oktadesenoat) dan HAD (asam heksadesenoat). Zat ini digunakan tubuh untuk

meningkatkan stamina (Panduan Lengkap Walet, 2011 dalam Aiman, 2015).

2.4.1 Morfologi Sarang Burung Walet

Sarang burung walet terdiri dari beberapa bagian, yaitu kaki sarang, fondasi

sarang, dinding sarang, bibir sarang, dan dasar sarang. Kaki sarang terletak di kedua

ujung sarang walet. Jarak antar kaki berkisar 6-10 cm, tergantung ukuran sarang.

Kaki sarang dibangun dari air liur yang bertumpuk-tumpuk dan tidak beraturan

karena berfungsi sebagai paku yang menempel pada papan sirip dan tempat sarang

yang menggantung. Kedua kaki sarang dihubungkan oleh fondasi sarang. Fondasi

sarang juga menempel pada papan sirip. Fungsi fondasi adalah untuk mendukung

kaki dalam memperkuat sarang (Panduan Lengkap Walet, 2011 dalam Arsih, 2014).

Dasar sarang merupakan bagian alas sarang sebagai tempat untuk bertelur,

mengeram, dan kasur bagi anak walet (piyik). Pada bagian ini, terdapat rongga yang

suhunya lebih hangat dan berguna saat pengeraman. Akan tetapi, bagian dari rongga

ini sering dijadikan oleh kutu busuk atau kepinding untuk berkembang biak. Di dasar

sarang walet ini pula, banyak pecahan cangkang telur yang terselip (Panduan

Lengkap Walet, 2011 dalam Arsih, 2014).

Dinding sarang terbentuk lekukan, seperti mangkuk dan berfungsi untuk

menampung telur atau piyik. Ukuran dinding sarang bervariasi, berkisar 2-5 cm

dengan ketebalan 1-2 mm. Dinding sarang dibangun dari serat-serat air liur yang

sejajar dan melekat satu sama lain. Oleh karena serat yang sejajar dan jalina serat

padat dan kuat maka dinding sarang mampu menampung telur atau piyik (Panduan

Lengkap Walet, 2011 dalam Arsih, 2014).

Page 32: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

15

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Gambar 2.2 Morfologi Sarang Walet (Arsih, 2014)

2.4.2 Klasifikasi Burung Walet

Berdasarkan ilmu taksonomi, klasifikasi burung walet penghasil sarang walet

putih adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animal

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Aves

Ordo : Apodiformes

Famili : Apodidae

Genus : Aerodramus

Species : Aerodramus fuchipagus (sinonim : Collocalia fuciphago)

(Panduan Lengkap Walet, 2011).

Kaki sarang

Page 33: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

16

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4.3 Kandungan Kimia Sarang Burung Walet

Tabel 2.1 Kandungan Kimia Sarang Burung Walet (Marcone, 2005 dalam Elfita,

2014)

Kadungan (%)

Kadar air Kadar abu

Lemak Protein

Karbohidrat

7,5 2,1 0,14 62

27,26

Analisa unsur (ppm)

Natrium 650 Kalium 110 Kalsium 1298 Magnesium 330 Fosfor 40 Besi 30

Analisa asam lemak

(%)

Palmitat 23 Stearat 29 Linoleat 22 Linelolenat 26

2.4.4 Khasiat dan Kandungan Sarang Burung Walet

Sarang burung walet merupakan makanan berkhasiat yang dihormati oleh

bangsa Cina yang telah terbukti memiliki nutrisi yang baik (protein larut air,

karbohidrat, besi, garam inorganik, dan serat) dan manfaat dari sisi medis (anti-

aging, antikanker dan meningkatkan imunitas). Sarang walet dari genus Aerodramus

mengandung lemak (0,14-1,28%), abu (2,1%), karbohidrat (25,62-27,26%), dan

protein (62-63%) (Marcone, 2005 dalam Elfita, 2014).

Sarang walet mengandung gizi yang lengkap dengan nilai yang tinggi. Sarang

burung walet mengandung kalori, protein, lemak, karbohindrat, kalsium, fosfor,

vitamin, dan mineral. Asam amino yang terkandung dalam sarang walet juga

lengkap, mulai dari asam amino esensial, asam amino semi esensial, dan asam amino

non esensial. Sarang walet juga berkhasiat sebagai obat. Zat yang terkandung dalam

sarang walet antara lain ODA (9- asam oktadesenoat) dan HAD (asam

heksadesenoat). Zat ini digunakan tubuh untuk meningkatkan stamina (Panduan

Lengkap Walet, 2011 dalam Aiman, 2015). Kandungan asam amino dalam sarang

burung walet sebagai berikut : (Elfita, 2014)

Page 34: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

17

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 2.2 Kandungan Asam Amino Sarang Burung Walet

Asam amino esensial

Histidin Leusin Treonin Valin

Metionin Isoleusin

Fenil alanine

2,309% 3,839% 3,819% 3,931% 0,482% 1,796% 4,486%

Asam amino non esensial

Asam serin 4,556% Aspartat 4,480% Arginin 3,292% Lisin 2,343% Prolin 3,637% Asam glutamat 3,647% Glisin 1,868% Alanin 1,309% Tirosin 3,918%

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa sarang

burung walet mempunyai aktivitas yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Ekstrak

sarang burung walet bermanfaat sebagai penginduksi proliferasi jaringan adiposa

(Roh, et al., 2011) dan agen pelindung kondrosit pada pasien osteoatritis (Chua, et

al., 2013). Selain itu, ekstrak sarang burung walet juga mempunyai aktivitas sebagai

hepatoprotektor (Aiman, 2015), antiinflamasi dan antioksidan (Yida, et al., 2015).

Berdasarkan hasil tersebut, protein diperkirakan sebagai faktor utama, karena protein

merupakan senyawa utama yang berperan dalam aktivitas kehidupan. Selain itu,

protein merupakan komponen utama dari sarang burung walet, dimana

kandungannya lebih dari 60% dari masa sarang burung walet (Liu, et al., 2012 dalam

Aiman, 2015). Menurut Hamzah et al. (2013) sarang burung walet dari Indonesia

memiliki kandungan protein yang tinggi, yaitu sekitar 59,8%-65,8%. Salah satunya

adalah peptida yang dihasilkan dari pencernaan makanan yang mengandung protein

telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan (Power, et al., 2012).

Sarang burung walet mengandung 3 asam amino yang membentuk tioksi dan

alami dalam tubuh, glutathione. Glutathione adalah organ osulfurtri-peptide (γ-

glutamyl-cysteinyl-glycine) yang dibentuk dari penggabungan asam amino, yaitu

sistein, glutamat dan glisin. Glutathione adalah thiol non protein yang paling banyak

berada pada sel mamalia. Glutathione berbentuk sebagai agen reduksi utama dan

Page 35: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

18

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pertahanan antioksidan dengan mempertahankan tight control dari status redoks.

Karena kandungan antioksidan inilah sarang burung walet dapat menjadi antikanker

seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Rashed dan Nazaimoon pada sel Caco-2

yang merupakan sel dari adeno karsinoma kolon (Effendy, 2015).

2.5 Hidrogen Peroksida

Hidrogen peroksida (H2O2) pertama kali diisolasi melalui reaksi barium

peroksida dan asam mitrat oleh Louis Jacques Thenard pada tahun 1818. Proses ini

digunakan untuk menghasilkan H2O2 sejak akhir abad ke-19 sampai pertengahan

abad ke-20. H2O2 murni ditemukan pertamakali oleh Richard Wolffenstein pada

tahun 1894 melalui destilasi vakum. Nama lainnya adalah dioksida dihidrogen,

dihidrogen dioksida, hydrogen diokida, atau dioksidan. H2O2 sangat melimpah di

alam, terutama terbentuk oleh rangasangan cahaya matahari pada air dan ditemukan

pada air hujan dan salju (Handoko dan Wiro, 2015).

2.5.1 Sifat fisik dan kimiawi

Hidrogen piroksida mempunyai sifat fisik antara lain berat molar 34,0147

g/mol, densitas 4 g/cm3 (cair), titik cair -11oC (262,15K), titik didih 150,2oC

(423,35K) keasaman (pKa) 11,65, viskositas 1,245cP pada suhu 20oC, dengan

organoleptis tidak berwarna dan tidak berbau. Hidrogen piroksida adalah oksidan

yang lebih kuat dari klorin, klorin dioksida, dan kalium permanganate (Handoko dan

Wiro, 2015).

2.5.2 Konsentrasi

Menurut Handoko dan Wiro (2015) menyebutkan terdapat berbagai macam

variasi konsentrasi H2O2, yaitu :

1. 3-3,5% (kadar farmasi) sediaan degan konsentrasi ini banyak di jual di

apotek, took obat dan supermarket. Sediaan ini mengandung sejumlah

stabilisator seperti asutanilit, fenol, natrium sanat, dan tetra nartium fosfat

yang bersifat toksik, sehingga tidak direkomendasikan untuk pemakaian

dalam tubuh.

Page 36: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

19

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. 6% (kadar kecantikan) banyak digunakan di salon kecantikan sebagai

pelarut zat warna rambut. Tidak direkomendasikan untuk pemakaian

dalam tubuh.

3. 30% (kadar reagen) digunakan dalam percobaan di laboratorium dan

biasanya mengandung stabilisator.

4. 30-32% (kadar elektronik) digunakan untuk membersihkan kadar

elektronik.

5. 35% (kadar teknik) biasanya digunakan bersama dengan fosfor untuk

menetralisir klorin dalam air.

6. 35% (kadar makanan) biasanya digunakan dalam produk makanan seperti

keju dan telur. Juga terdapat dalam lapisan kertas alumunium

pembungkus aseptik untuk makanan seperti produk jus buah dan susu.

Merupakan kadar yang direkomendasikan untuk pemakaian dalam tubuh.

7. 90% digunakan sebagai sumber oksigen dalam bahan bakar roket.

2.5.3 Efek Merugikan

Hidrogen Peroksida adalah suatu senyawa yang iritan terhadap mata,

membrane murkosa dan kulit. Pemaparan singkat pada mata mengakibatkan rasa

perih dan mata berair. Kontak kulit akan menyebabkan pemutihan kulit sementara.

Inhalasi pada kadar tinggi akan menyebabkan iritasi yang berat pada hidung dan

saluran nafas. Bila tertelan, makan akan terjadi iritasi sampai kerusakan berat pada

saluran cerna. Keracunan sistemik akan mengakibatkan sakit kepala, pusing, muntah,

diare, tremor, matirasa, kejang, edema paru, kehilangan kesadaran, sampai syok

(Handoko dan Wiro, 2015).

2.5.4 Peran Hidrogen Peroksida dalam Jaringan Tubuh Manusia

Hidrogen Peroksida berperan pada proses luka yang terdapat pada pembuluh

darah kecil yang mengakibatkan permeabilitas endotel. Hal ini menunjukan bahwa

hidrogen peroksida bersifat toksik pada endotel. Selain itu dapat menghambat

transport anion merangsang aktivitas pompa nantrium-kalium membran sel dan

kerusakan DNA.

Page 37: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

20

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hubungan peroksida dalam jaringan tubuh manusia terdapat pada;

1. Rongga mulut, esophagus dan lambung. Hidrogen peroksida yang ada di

minuman seperti teh hijau dan kopi instant, konsentrasinya dapat

mencapai di atas 100 mikro-M dan bila tertelan, maka akan segera

berdifusi ke dalam sel. Hidrogen peroksida terdapat pada air liur akan

mengoksidasi teosianat dengan enzim peroksidase, menghasilkan produk

toksik yang akan menghambat pertumbuhan beberapa bakteri.

2. Sistem respirasi hidrogen peroksida juga ditemukan dalam udara

ekspirasi, terutama pada penderita penyakit paru, akibat proses fagositosis

yang dilepaskan oleh makrofag alveolar dan netrofil.

3. Ginjal dan saluran kemih. Hidrogen peroksida dapat terdeteksi di urin

dengan konsentrasi mencapai 100 mikro-M. Hal ini diperkirakan akibat

autoksidasi sel.

4. Endotel vaskuler dan sel darah sirkulasi. Dalam beberapa studi

menegaskan telah ditemukannya beberapa kadar yang cukup banyak

dalam plasma darah. Dimana dapat bereaksi dengan protein heme,

askorbat, dan kelompok protein-SH. Hidrogen peroksida dalam plasma

dapat berdifusi ke dalam eritrosit, leukosit, endotel, dan platelet untuk

proses metabolisme (Handoko dan Wiro, 2015).

2.6 Tikus Putih Sprague Dawley

Hewan laboratorium atau hewan percobaan adalah hewan yang sengaja

dipelihara dan diternakkan untuk dipakai sebagai hewan model guna mempelajari

dan mengembangkan berbagai macam bidang ilmu dalam skala penelitian atau

pengamatan laboratorium. Tikus termasuk hewan mamalia, oleh sebab itu

dampaknya terhadap suatu perlakuan mungkin tidak jauh berbeda dibanding mamalia

lainnya. Selain itu, penggunaan tikus sebagai hewan percobaan juga didasarkan atas

pertimbangan ekonomis dan kemampuan hidup tikus yang hanya 2-3 tahun dengan

lama reproduksi 1 tahun (Maula, 2014).

Kelompok tikus laboratorium pertama dikembangkan di Amerika Serikat

antara tahun 1877 dan 1893. Keunggulan tikus putih dibandinkan tikus liar antara

lain lebih cepat dewasa, tidak memperlihatkan kawinan musiman, dan umumnya

Page 38: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

21

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

lebih cepat berkembang biak. Kelebihan lainnya adalah sangat mudah ditangani,

dapat ditinggal sendirian dalam kandang asal dapat mendengar suara tikus lain dan

berukuran cukup besar sehingga memudahkan pengamatan. Berat badan tikus

laboratorium lebih ringan dibandingkan tikus liar. Pada umur empat minggu beratnya

mencapai 35-40 g, dan berat dewasa rata-rata 200-250 g. Tetapi variasi bergantung

pada jenis galur dari tikus. Galur Sprague Dawley merupakan galur yang paling

besar diantara galur lain (Maula, 2014).

Menurut Krinke (2000) dalam Maula (2014), klasifikasi tikus putih (Rattus

norvegicus) adalah sebagi berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Mamalia

Ordo : Rhodentia

Famili : Muridae

Genus : Rattus

Spesies : Rattus norvegicus

Tikus laboratorium merupakan strain albino dari tikus putih. Tikus memiliki

beberapa galur yang merupakan hasil pembiakan sesama jenis persilangan. Dalam

Aiman (2015) galur yang paling sering digunakan untuk penelitian menurut Inglis

(1980) dalam Adnan (2007), yaitu :

1. Sprague Dawley (albino)

Galur ini berasal dari peternakan Sprague Dawley, Madison, Wisconsin.

Ciri-ciri galur ini yaitu bertubuh panjang dengan kepala lebih sempit.

Ekornya yang panjang sebagai ciri-ciri yang paling tampak. Bobot badan

jantan pada umur 12 minggu mencapai 240 g, sedangkan betina mencapai

200 g. Galur ini mempunyai pertumbuhan yang cepat, temperamen yang baik

dan kemampuan laktasi yang baik (Robinson, 1979 dalam Adnan, 2007).

Selain itu merupakan tikus terbesar dibandingkan dengan yang lain dan

hampir sebesar tikus liar (Smith dan Mangkoewidjojo, 1987 dalam Adnan,

2007).

Page 39: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

22

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Wistar (albino)

Galur ini berasal dari Institut Wistar, Philadelphia, Pennsylvania. Hewan

ini mempunyai telinga yang panjang dan kepala yang lebih lebar. Ekornya

tidak sama dengan panjang tubuh seperti galur Sprague Dawley.

3. Long Evans (hooded)

Galur ini mempunyai kepala, bahu, dan terkadang bagian dorsal berwarna

sebagai tanda. Warnanya bisa bervariasi dari hitam sampai krem. Hewan ini

lebih kecil dari kedua galur diatas.

Tikus laboratorium telah diketahui sifat-sifatnya dengan sempurna, mudah

dipelihara, merupakan hewan yang relatif sehat dan cocok untuk berbagai penelitian

(Malole dan Pramono, 1989 dalam Adnan, 2007).

Page 40: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Animal House, Laboratorium

Farmakologi, Laboratorium Penelitian I, Laboratorium Penelitian II, Laboratorium

Kimia Obat, dan Laboratorium Biokimia/Patologi Klinik Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat-Tangerang Selatan.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei 2015 hingga Agustus 2015

3.2 ALAT DAN BAHAN

3.2.1 Alat

Timbangan hewan, kandang hewan percobaan, neraca analitik, tabung reaksi,

gelas ukur, beaker glass, batang pengaduk, sentrifuge, tabung sentrifuge, microtube,

tabung ependorf, vortex, pipet tetes, mikropipet, sonde oral, spuit, hot plate, dan

Microplate Reader.

3.2.2 Bahan

Sarang burung walet putih diperoleh dari Painan, Sumatera Barat, kontrol

positif dengan vitamin E yang dibeli di Universitas Pancasila, penginduksi radikal

bebas digunakan hidrogen peroksida, hewan percobaan berupa tikus putih galur

Sprague Dawley yang diperoleh dari Institut Pertanian Bogor, makanan hewan

percobaan (pelet), air PAM. Bahan kimia yang digunakan tween 80, pereaksi Biuret,

pereaksi Molish, HNO3 pekat, kit Superoxide Dismutase Assay, dan aqua bidestilata.

3.2.3 Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan

galur Sprague Dawley yang sehat, berjenis kelamin jantan, berusia 3 bulan dengan

berat badan 150-250 gram yang diperoleh dari Animal Facility and Modeling

Provider Institut Pertanian Bogor (IPB).

Page 41: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

24

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.2.4 Besar Sampel Hewan Uji

Jumlah sampel ditentukan menurut WHO, yaitu minimal lima ekor tikus

untuk setiap kelompok. Penelitian ini menggnakan enam kelompok tikus tiap

masing-masing terdiri dari lima ekor. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan

metode randomisasi sederhana dari populasi yang ada.

3.3 PROSEDUR PENELITIAN

3.3.1 Determinasi Sampel Ekstrak

Sampel sarang burung walet putih yang diperoleh dari Painan, Sumatra Barat,

kemudian dideterminasi di Laboratorium Ornithologi, Puslit Biologi Bidang Zoologi

LIPI Kebon Raya, Bogor, Jawa Barat.

3.3.2 Penyiapan Sarang Burung Walet

Sampel yang telah dideterminasi, kemudian dibersihkan dari bulu burung

walet yang menempel pada sampel dengan menggunakan pinset. Selanjutnya sarang

burung walet dibersihkan dibawah air mengalir selama ± 5 menit, kemudian

dikeringkan pada suhu ruang. Setelah bersih, sampel dihaluskan dengan

menggunakan blender.

3.3.3 Ekstraksi Sarang Burung Walet

Sebanyak 500 gram sampel dicampurkan dengan 15 L aquadest bidestilata,

kemudian dipanaskan pada suhu 60oC selama 30 menit, lalu dihomogenkan dengan

kecepatan 800 rpm selama 15 menit. Setelah homogen, campuran tersebut disonikasi

selama 30 menit, dan kemudian disaring untuk memisahkan ampas sarang walet.

Ekstrak yang diperoleh dilakukan freeze dry dan disimpan pada suhu -20oC (Aiman,

2015).

3.3.4 Uji Kualitatif Ekstrak Sarang Burung Walet

a. Reaksi Biuret

Sebanyak 2 ml larutan uji ditambahkan 2 ml larutan NaOH 2 M,

kocok perlahan. Lalu tambahkan 10 tetes larutan CuSO4 0,1 M. Amati

perubahan yang terjadi. Reaksi positif terjadi perubahan warna menjadi

warna ungu (Auterhoff, 2002)

Page 42: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

25

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Reaksi Molish

Sebanyak 2 ml larutan zat ditambahkan 5 tetes larutan naftol 3%

dalam etanol, kocok perlahan selama 5 detik, miringkan tabung dan

ditambahkan 2 ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung secara hati-hati,

kemudian tegakkan kembali tabung. Hasil positif bila terlihat adanya cincin

ungu diperbatasan kedua cairan (Auterhoff, 2002).

c. Reaksi Xantoprotein

Sebanyak 2 ml larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati

ke dalam larutan protein, dikocok dan amati perubahan warnanya. Setelah

dicampur akan terjadi endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning

apabila dipanaskan (Sutresna, 2007 dalam Aiman, 2015).

3.3.5 Penyiapan Reagen untuk Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida

Dismutase

a. WST Working Solution

Mengencerkan 1 mL larutan WST dengan 19 mL Larutan Buffer Assay.

Larutan ini stabil sampai 2 bulan penyimpanan pada suhu 4oC.

b. Enzyme Working Solution

Larutan enzim disentrifugasi selama 5 detik. Campurkan secara

sempurna dengan pipet (tahap ini perlu dilakukan karena enzim mempunyai

dua layer dan harus bercampur dengan sempurna sebelum dilakukan

pengenceran). 15 µl larutan enzim di encerkan dengan 2,5 mL larutan buffer.

Hasil pengenceran larutan enzim stabil sampai 3 minggu penyimpanan pada

suhu 4oC.

3.3.6 Penyiapan Na CMC 0,5%

Mulanya disiapkan Na CMC sebanyak 0,5 gram kemudian didispersikan

dengan 10 mL aquabidest 60oC. Homogenkan menggunakan lumpang alu sampai

terbentuk mucilago. Tambahkan aquabidest hangat hingga 100 mL dengan

menggunakan lumpang alu.

Page 43: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

26

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.7 Penyiapan Dosis Ekstrak Sarang Burung Walet dan Hidrogen Peroksida

Ekstrak sarang burung walet dalam Na CMC 0,5% dengan dosis yang di

bedakan dalam 3 dosis yaitu, 10 mg/kgBB, 20 mg/kgBB, dan 40 mg/kgBB. Dosis

hidrogen peroksida dengan konsentrasi 1% yang diberikan sebagai penginduksi

oksidan adalah 1,0 ml/kgBB secara intraperitoneal (i.p) (Okonkwo dan Chinedu,

2009).

3.3.8 Dosis Ekstrak Sarang Burung Walet

Dosis ekstrak air sarang burung walet yang digunakan berdasakan pada

skrining dosis yaitu 10 mg/kgBB, 20 mg/kgBB, dan 40 mg/kgBB. Vitamin E 40

mg/kgBB sebagai kontrol positif diberikan pada dosis berdasarkan konversi dosis

dari manusia ke tikus.

3.3.9 Persiapan Hewan Uji

Tikus diperoleh dari Institut Pertanian Bogor (ITB). Lalu tikus diadaptasikan

(aklimatisasi) selama 14 hari di Animal House Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian dilakukan penimbangan berat

badan tikus untuk menentukan dosis dan dilakukan perlakuan selama 21 hari

(Murthy, et al., 2002).

3.3.10 Pengambilan Sampel Darah Hewan Uji

Pengambilan darah pada hewan percobaan dilakukan pada hari ke-0, 22, dan

24. Pada hari ke 22, pengambilan darah dilakukan setelah pemberian ekstrak sarang

burung walet. Darah di ambil sebanyak 0,5 – 1 ml melalui pleksus retro-orbitalis.

Sedangkan pada saat terminasi, darah di ambil melalui vena cava inferior. Darah di

tampung dalam tabung sentrifugasi dan ditambahkan EDTA kemudian sampel darah

di sentrifugasi dengan kecepatan 1000 rpm selama 10 menit pada suhu 4oC. Diambil

bagian supernatant, sehingga didapatkan plasma darah.

3.3.11 Pengukuran Superoksida Dismutase

Menambahkan 20 µl sampel darah pada well sampel dan blako 2.

Menambahkan H2O pada well blanko 1 dan blanko 3. Kemudian ditambahkan 200 µl

WST Working Solution pada setiap well. Menambahkan 20 µl larutan buffer ke

dalam well blanko 2 dan blanko 3. Menambahkan 20 µl Enzyme Working Solution

pada well sampel dan blanko 1, campurkan secara sempurna. Inkubasi plate well

pada suhu 37oC selama 20 menit. Menganalisis absorbansi dengan microplate reader

Page 44: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

27

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada panjang gelombang 450 nm. Menghitung aktivitas SOD (inhibition rate %)

menggunakan rumus sebagai berikut :

SOD Activity (inhibition rate%) = (𝑨𝟏−𝑨𝟑)−(𝑨𝒔−𝑨𝟐)

(𝑨𝟏−𝑨𝟑) 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan :

A1 : Absorbansi blanko 1 A3 : Absorbansi blanko 3

A2 : Absorbansi blanko 2 As : Absorbansi sampel

3.4 UJI PENENTUAN KONSENTRASI HIDROGEN PEROKSIDA

3.4.1 Desain Uji Penentuan Konsentrasi H2O2

Pengujian dilakukan selama dua hari pada dua tikus pada masing-masing

pemberian konsentrasi H2O2, parameter yang diamati pada uji penentuan ini adalah

kadar malonaldehida (MDA). Rancangan untuk uji penentuan konsetrasi H2O2 dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Desain Percobaan pada Uji Pendahuluan

Konsentrasi Hari ke-

1 2 3

0,5% P P ---

1% P P ---

1,5% P P ---

Keterangan :

P : Diberikan H2O2 variasi konsentrasi yang berbeda pemberian dosis

sebesar 1,0 ml/kgBB secara intraperitoneal (i.p)

--- : Tidak diberi hidrogen peroksida

a. Pada hari ke-1 dilakukan pengambilan darah melalui pleksus retro-

orbitalis untuk mengetahui kadar MDA sebelum perlakuan (hari ke-

0). Setelah dua jam pengambilan darah, kemudian tikus diberikan

Page 45: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

28

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

H2O2 0,5%, 1%, dan 1,5% dengan dosis 1,0 ml/kgBB secara

intraperitoneal (i.p).

b. Pada hari ke-2 dilakukan pengambilan darah melalui pleksus retro-

orbitalis untuk mengetahui kadar MDA setelah pemberian hidrogen

peroksida pada hari sebelumnya. Setelah dua jam pengambilan darah,

kemudian tikus diberikan larutan H2O2 0,5%, 1%, dan 1,5% dengan

dosis 1,0 ml/kgBB secara intraperitoneal (i.p).

c. Pada hari ke-3 dilakukan pengambilan darah melalui vena cava

inferior untuk mengetahui kadar MDA setelah pemberian hidrogen

peroksida pada hari ke-1 dan hari ke- 2.

3.4.2 Penyiapan Reagen untuk Pengukuran Kadar Malonaldehida (MDA)

Reagen yang digunakan pada uji pendahuluan yaitu a). TCA 20%, dibuat

dengan menimbang 20 gram TCA kemudian dilarutkan dalam 100 ml aquadest. b).

TBA 0,67%, dibuat dengan menimbang 0,67 gram TBA yang kemudian dilarutkan

dalam 100 ml aquadest. c). Larutan standar MDA, dibuat dari standar MDA hasil

hidrolisis 1,1,3,3-tetrametoksipropan (Rahman, 2016).

3.4.3 Pengambilan Sampel Darah

Darah yang didapatkan ditampung dalam tabung mikrosentrifugasi.

Disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm pada suhu 4oC selama 10 menit. Diambil

bagian supernatant, sehingga didapatkan serum darah.

3.4.4 Pengukuran Kadar Malonaldehid (MDA)

Menambahkan 200 µl serum darahn pada tabung reaksi, lalu ditambahkan 1

mL TCA 20% dan 2 mL TBA 0,67%. Campuran kemudian divortex dan dipanaskan

di atas water bath selama 10 menit agar homogen. Setelah homogen kemudian

disentrifugasi kembali dengan keceptan 3000 rpm selama 10 menit. Filtrat diukur

serapan dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 532 nm. Untuk

mengetahui kadar MDA dilakukan perhitungan menggunakan persamaan kurva

kalibrasi dengan memasukkan nilai absorban pada nilai (Y) dan didapat nilai kadar

pada nilai (X).

Page 46: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

29

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.5 DESAIN PENELITIAN

Rancangan penelitian ini adalah The Pre and Post Test Control Group

Design. Uraian lebih lanjut mengenai pelakuan pada hewan percobaan, yakni:

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Kelompok Perlakuan (hari ke-)

0 1 sampai dengan 30 31 32 33

KO - C A A -

KN - A A→H A→H -

KP - E E→H E→H -

DR - u1 u1→H u1→H -

DS - u2 u2→H u2→H -

DT - u3 u3→H u3→H -

Keterangan :

KO : Tikus normal E : Vitamin E dosis 40mg/kgBB KN : Kontrol negatif C : Na CMC 0,5% (1,0 ml/kgBB) KP : Kontrol positif u1 : Ekstrak EBN dosis 10 mg/kgBB DR : Kelompok dosis rendah u2 : Ekstrak EBN dosis 20 mg/kgBB DS : Kelompok dosis sedang u3 : Ekstrak EBN dosis 40 mg/kgBB DT : Kelompok dosis tinggi A : Aquadestilata

- : Tanpa perlakuan apapun H : H2O2 1 %v/v dosis 1,0 ml/kgBB : Terminasi, pengambilan sampel : Pengambilan sampel darah untuk

darah untuk uji aktivitas SOD uji aktivitasSOD

a. KO : Sebagai kontrol normal, diberi Na CMC 0,5% selama 33 hari.

Pemberian Na CMC secara per oral (p.o) 1 kali sehari, dosis 1,0

ml/kgBB. Hari ke 0, 30, 33 diambil darah dan dianalisis untuk mengamati

aktivitas SOD.

b. KN : Sebagai kontrol negatif diberi aquadest selama 30 hari. Pada hari ke 31

dan 32, diberikan H2O2 1% v/v dosis 1,0 ml/kgBB secara intraperitoneal

(i.p). Hari ke 0, 30, 33 diambil darah dan dianalisis untuk mengamati

aktivitas SOD.

Page 47: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

30

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. KP : Sebagai kontrol positif diberi vitamin E yang diperoleh dari dengan

dosis 40 mg/kgBB (p.o) selama 30 hari. Pada hari ke-31 dan 32 diberi

H2O2 1% v/v dosis 1,0 ml/kgBB secara intraperitoneal (i.p). Hari ke 0,

30, 33 diambil darah dan dianalisis untuk mengamati aktivitas SOD.

d. DR : Sebagai kelompok dosis rendah, diberikan ekstrak sarang burung walet

dengan dosis 10 mg/kgBB (p.o) selama 30 hari. Pada hari ke-31 dan 32

diberi H2O2 1% v/v dosis 1,0 ml/kgBB secara intraperitoneal (i.p). Hari

ke 0, 30, 33 diambil darah dan dianalisis untuk mengamati aktivitas SOD.

e. DS : Sebagai kelompok dosis sedang, diberikan ekstrak sarang burung walet

dengan dosis 20 mg/kgBB (p.o) selama 30 hari. Pada hari ke-31 dan 32

diberi H2O2 1% v/v 1,0 ml/kgBB secara intraperitoneal (i.p). Hari ke 0,

30, 33 diambil darah dan dianalisis untuk mengamati aktivitas SOD.

f. DT : Sebagai kelompok dosis tinggi, diberikan ekstrak sarang burung walet

dengan dosis 40 mg/kgBB (p.o) selama 30 hari. Pada hari ke-31 dan 32

diberi H2O2 1% v/v dosis 1,0 ml/kgBB secara intraperitoneal (i.p). Hari

ke 0, 30, 33 diambil darah dan dianalisis untuk mengamati aktivitas SOD.

3.6 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

Data yang di dapat dianalisis secara statistik dengan SPSS (statistical Product

and Service Solution) versi 22. Uji statistik yang dilakukan meliputi uji normalitas,

uji homogenitas, uji parametrik (One-Way ANOVA) atau uji non parametrik

(Kruskal Wallis) yang dilanjutkan dengan uji multiple comparison tipe LSD (Least

Significant Different) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan diantara kelompok

perlakuan dan uji Paired Sample T-test untuk mengetahui perbedaan aktivitas SOD

perhari pada satu kelompok ketika penelitian pada satu kelompok.

3.7 ETIKA PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan dengan uji tikus yang akan dimatikan. Untuk itu

sebelum penelitian dilakukan terlebih dahulu meminta izin atau persetujuan dari

komisi etik penelitian biomedik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dan hewan diperlakukan secara layak.

Page 48: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian

4.1.1. Determinasi Sampel

Sampel sarang burung walet putih yang diperoleh dari Painan, Sumatera

Barat dideterminasi di Laboratorium Ornithologi, Puslit Biologi Bidang Zoologi LIPI

Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Hasil determinasi menunjukkan bahwa sampel adalah

sarang burung walet putih dari burung walet putih spesies Collocalia fuciphaga

Thunberg. Hasil determinasi terdapat di lampiran 1.

4.1.2. Ekstraksi Sarang Burung Walet

Sebanyak 532 gram sarang burung walet dibersihkan dari bulu dan kotoran,

kemudian dibersihkan dengan air mengalir dan dikeringkan pada suhu ruangan.

Sarang walet yang sudah kering kemudian dihaluskan dengan blender sehingga di

peroleh 511,75 gram serbuk sarang burung walet. Sebanyak 511,75 serbuk sarang

walet ditambahkan 15, 34 L aquabidest dan dipanaskan pada suhu 60 oC selama 30

menit. Setelah pemanasan, kemudian ekstrak dihomogenkan menggunakan

homogenizer dengan kecepatan 800 rpm selama 15 menit. Setelah ekstrak

dihomogenkan dilakukan sonikasi selama 30 menit. Hasil sonikator kemudian di

saring dengan kain kasa untuk memisahkan ampas dan memperoleh filtrat (ekstrak).

Filtrat (ekstrak) diperoleh sebanyak 8,6 L yang kemudian dikeringkan dengan

metode freeze dry selama 10 hari yang dilakukan di LIPI Biologi. Dari hasil ekstraksi

diperoleh 26,607 gram serbuk ekstrak air sarang burung walet dengan rendemen

5,2%.

4.1.3. Analisis Kualitatif Ekstrak Sarang Burung Walet

Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui kandungan protein dan

karbohidrat yang terdapat pada sarang walet setelah proses ekstraksi. Hasil uji

kualitatif ekstrak air sarang burung walet dapat dilihat pada tabel 4.1

Page 49: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

32

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tabel 4.1. Uji Kualitatif Ekstrak Air Sarang Burung Walet

Uji Kualitatif Hasil Keterangan Reaksi Biuret Terjadi perubahan warna dari

bening menjadi ungu Positif adanya protein

Reaksi Molish Terbentuk cincin violet di kedua cairan

Positif adanya karbohidrat

Reaksi Xantoprotein Terdapat endapan putih setelah dipanaskan menjadi endapan kuning

Positif adanya asam amino bergugus benzene

4.1.4. Hasil Uji Penentuan Konsentrasi Hidrogen Peroksida

Pada uji penentuan konsetrasi hidrogen peroksida telah dirancang beberapa

konsentrasi H2O2 yang berbeda mulai dari konsentrasi 1%, 5%, dan 10%. Uji

penentuan konsentrasi ini bertujuan agar didapatkan konsetrasi H2O2 terbaik yang

mampu menginduksi terbentuknya radikal bebas namun tidak merusak hati hewan

uji.

Tabel 4.2. Uji Penentuan Konsentrasi H2O2

Konsetrasi Tikus Hari ke- MDA (µL/ml)

1%

1

0 0,019 1 0,026 2 0,041

2

0 0,0096 1 0,024 2 0,058

5%

1

0 0,051 1 0,053 2 0,170

2 0 0,015 1 0,037 2 0,049

10%

1

0 0,011 1 0,032 2 0,069

2 0 0,0096 1 0,015 2 0,045

Berdasarkan hasil pengujian hidrogen peroksida yang diberikan dengan kadar 1%

selama dua hari telah menunjukkan kadar yang signifikan.

Page 50: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

33

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.5. Hasil Pengukuran Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (SOD)

Pengukuran aktivitas SOD dilihat dari hasil serapan (absorbansi) aktivitas

SOD dan dikalkulasi dalam persen aktivitas SOD (inhibition rate %). Hasil

pengukuran aktivitas SOD plasma darah yakni pada kelompok dosis rendah (10

mg/kgBB), kelompok dosis sedang (20 mg/kgBB), kelompok dosis tinggi (40

mg/kgBB), kelompok positif, kelompok negatif, dan kelompok normal dapat dilihat

pada tabel.

Tabel 4.3. Rata-rata Aktivitas SOD (inhibition rate %)

Keterangan : DR (Dosis Rendah), DS (Dosis Sedang), DT (Dosis Tinggi), P (Positif), N (Negatif),

O (Normal)

Tabel 4.4. Rata-rata Aktivitas SOD (Serapan)

Keterangan : DR (Dosis Rendah), DS (Dosis Sedang), DT (Dosis Tinggi), P (Positif), N (Negatif),

O (Normal)

Kelompok Tikus

Rata-rata SOD (%) ± SD Hari ke-0 Hari ke-30 Hari ke-33

DR 0,122 ± 0,998 1,034 ± 0,597 1,528 ± 1,763 DS 0,549 ± 0,549 1,423 ± 0,582 0,467 ± 2,065 DT -0,098 ± 0,634 0,962 ± 0,668 -0,322 ± 2,548 P 0,508 ± 1,206 0,478 ± 1,529 0,284 ± 1,506 N 0,020 ± 0,452 0,993 ± 1,026 0,688 ± 1,052 O -0,020 ± 0,249 1,101 ± 0,921 1,240 ± 0,686

Kelompok Tikus

Rata-rata SOD (A) ± SD Hari ke-0 Hari ke-30 Hari ke-33

DR 0,235 ± 0,034 0,137 ± 0,033 0,172 ± 0,085 DS 0,216 ± 0,028 0,149 ± 0,051 0,218 ± 0,143 DT 0,213 ± 0,061 0,152 ± 0,046 0,221 ± 0,135 P 0,263 ± 0,060 0,209 ± 0,107 0,262 ± 0,102 N 0,199 ± 0,016 0,204 ± 0,037 0,212 ± 0,010 O 0,244 ± 0,045 0,157 ± 0,052 0,195 ± 0,054

Page 51: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

34

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hasil pengukuran aktivitas SOD menunjukkan adanya penurunan dan

peningkatan aktivitas SOD antara hari ke-0, hari ke-30, dan hari ke-33 untuk setiap

kelompok.

Keterangan : DR (Dosis Rendah), DS (Dosis Sedang), DT (Dosis Tinggi), P (Positif), N

(Negatif), O (Normal) Gambar 4.1. Grafik Rata-rata Aktivitas SOD

Keterangan : DR (Dosis Rendah), DS (Dosis Sedang), DT (Dosis Tinggi), P (Positif), N

(Negatif), O (Normal) Gambar 4.2. Grafik Rata-rata Serapan Aktivitas SOD

DR DS DT P N Ohari ke-0 0.2352 0.2164 0.2134 0.2632 0.1988 0.2436hari ke-30 0.137 0.1492 0.152 0.2092 0.2044 0.157hari ke-33 0.1726 0.2188 0.2214 0.2622 0.2128 0.1958

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

Abso

rban

si S

OD

ℷ 4

50 n

m

Serapan Aktivitas SOD

-0.5

0

0.5

1

1.5

2

H A R I K E - 0 H A R I K E - 3 0 H A R I K E - 3 3

Pres

enta

se In

hibi

si

AKTIVITAS ENZIM SOD DR DS DT P N O

Page 52: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

35

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Presentase perubahan aktivitas SOD (inhibition rate %) pada hari ke-0, hari

ke-30, dan hari ke-33 dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.5. Presentase Perubahan Aktivitas SOD (inhibition rate %)

Tabel 4.6. Presentase Perubahan Serapan dari Aktivitas SOD (A)

Kelompok Tikus

% perubahan aktivitas SOD (inhibition rate %) setelah

pemberian ekstrak

% perubahan aktivitas SOD (inhibition rate %) setelah

pemberian H2O2 DR ↓ 0,417 ↑ 0,206 DS ↓ 0,310 ↑ 0,466 DT ↓ 0,404 ↑ 0,456 P ↓ 0,205 ↑ 0,253 N ↑ 0,028 ↑ 0,041 O ↓ 0,551 ↑ 0,247

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dengan

menggunakan uji Paired Samples T-Test dengan nilai signifikansi p≤0,05. Analisis

statistik dilakukan dengan membandingkan aktivitas SOD dari kelompok yang sama

di hari yang berbeda, yaitu hari ke-0 (sebelum pemberian ekstrak dan vitamin E),

hari ke-30 (setelah pemberian ekstrak dan vitamin E) dan hari ke-33 (dua hari setelah

pemberian H2O2). Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya perbedaan aktivitas SOD yang

tidak signifikan (p≥0,05) pada data terhadap kelompok dosis rendah (10 mg/kgBB)

pada semua perbandingan hari. Kelompok dosis sedang (20 mg/kgBB) mengalami

perbedaan aktivitas SOD yang signifikan (p≤0,05) antara hari ke-0 dan hari ke-30,

dengan perbedaan aktivitas SOD yang tidak signifikan (p≥0,05) antara hari ke-30

dan hari ke-33, dan antara hari ke-0 dan hari ke-33. Kelompok dosis tinggi (40

Kelompok Tikus

% perubahan aktivitas SOD (inhibition rate %) setelah

pemberian ekstrak

% perubahan aktivitas SOD (inhibition rate %) setelah

pemberian H2O2 DR ↑ 7,474 ↑ 0,478 DS ↑ 1,592 ↓ 0,671 DT ↑ 10,793 ↓ 1,334 P ↑ 0,051 ↓ 0,404 N ↑ 47,926 ↓ 0,307 O ↑ 55,270 ↑ 1,366

Page 53: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

36

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mg/kgBB) menunjukkan perbedaan aktivitas SOD yang tidak signifikan (p≥0,05)

pada semua perbandingan hari. Kelompok positif terdapat perbedaan aktivitas yang tidak signifikan (p≥0,05)

pada semua perbandingan hari. Kelompok negatif menunjukkan perbedaan aktivitas

SOD yang signifikan (p≤0,05) antara hari ke-0 dan hari ke-30, namun mengalami

perbedaan aktivitas SOD yang tidak signifikan (p≥0,05) antara hari ke-30 dan hari

ke-33, dan antara hari ke-0 dan hari ke-33. Kelompok normal terdapat perbedaan

aktivitas yang tidak signifikan (p≥0,05) pada semua perbandingan hari.

Data hasil pengukuran aktivitas enzim SOD dianalisis secara statistik

menggunakan software SPSS 22. Uji statistik dimulai dari uji normalitas dan

homogenitas. Data yang memenuhi syarat normalitas dan homogenitas dilanjutkan

dengan uji parameterik One-Way ANOVA, namun jika tidak memenuhi syarat

normalitas dan homogenitas maka dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis untuk

melihat ada atau tidak adanya perbedaan data di seluruh kelompok perlakuan. Uji

dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Difference) untuk melihat kelompok

mana yang memiliki perbedaan bermakna dengan kelompok perlakuan lainnya.

Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk dan homogenitas Levene aktivitas enzim

SOD hewan uji menunjukkan bahwa data aktivitas enzim SOD hewan uji pada hari

ke-0 tidak terdistribusi secara normal (p≤0,05) dan bervariasi secara homogen

(p≥0,05) sehingga uji statistik dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil uji yang

dilakukan pada tiap kelompok perlakuan menunjukan nilai (p≥0,05) yang berarti

terdapat hubungan aktivitas yang signifikan antara semua kelompok perlakuan,

sehingga uji dilanjutkan dengan uji parameter One-Way ANOVA. Hasil uji

parameter One-Way ANOVA yang dilakukan terhadap aktivitas enzim SOD pada

tiap kelompok perlakuan menunjukan nilai (p≥0,05) dimana tidak terdapat perbedaan

aktivitas yang signifikan antara semua kelompok perlakuan. Kemudian uji

dilanjutkan dengan uji LSD menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan secara

signifikan (p≥0,05) antara semua kelompok.

Pada hari ke-30 hasil uji normalitas Shapiro-Wilk dan homogenitas Levene

aktivitas enzim SOD menunjukan bahwa data aktivitas enzim SOD hewan uji tidak

terdistribusi secara normal (p≤0,05) dan bervariasi secara homogen (p≥0,05)

sehingga uji statistik dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil uji yang dilakukan

Page 54: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

37

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada tiap kelompok perlakuan menunjukan nilai (p≥0,05) yang berarti terdapat

hubungan aktivitas yang signifikan antara semua kelompok perlakuan, sehingga uji

dilanjutkan dengan uji parameter One-Way ANOVA. Hasil uji parameter One-Way

ANOVA yang dilakukan terhadap aktivitas enzim SOD pada tiap kelompok

perlakuan menunjukan nilai (p≥0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara semua kelompok perlakuan. Kemudian uji dilanjutkan dengan uji

LSD menunjukan bahwa terdapat tidak perbedaan secara signifikan (p≥0,05) antara

semua kelompok.

Pada hari ke-33 hasil uji normalitas Shapiro-Wilk dan homogenitas Levene

aktivitas enzim SOD menunjukan bahwa data aktivitas enzim SOD hewan uji tidak

terdistribusi secara normal (p≤0,05) dan bervariasi secara homogen (p≥0,05)

sehingga uji statistik dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil uji yang dilakukan

pada tiap kelompok perlakuan menunjukan nilai (p≥0,05) yang berarti terdapat

hubungan aktivitas yang signifikan antara semua kelompok perlakuan, sehingga uji

dilanjutkan dengan uji parameter One-Way ANOVA. Hasil uji parameter One-Way

ANOVA yang dilakukan terhadap aktivitas enzim SOD pada tiap kelompok

perlakuan menunjukan nilai (p≥0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara semua kelompok perlakuan. Kemudian uji dilanjutkan dengan uji

LSD menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p≥0,05) pada

seluruh kelompok.

4.2 Pembahasan

Sarang burung walet (edible bird’s nest) di Asia secara tradisional

dimanfaatkan untuk memelihara kesehatan. EBN dihasilkan dari spesies burung

walet (Collocolia fuciphaga) banyak ditemukan di Asia seperti Thailand, Indonesia,

dan Malaysia (Hamzah, et al., 2013). Tujuh puluh lima persen dari sarang walet yang

beredar di dunia berasal dari produksi Indonesia (Panduan Lengkap Walet, 2011).

Dengan ini dapat dikatakan bahwa sarang walet merupakan komodiri ekspor yang

menjanjikan dan kesempatan untuk meneliti terbuka lebar, sehingga penelitian ini

menggunakan sarang burung walet .

Sarang burung walet putih yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari

Painan, Sumatera Barat dideterminasi di Laboratorium Ornithologi, Puslit Biologi

Page 55: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

38

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bidang Zoologi LIPI Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Hasil determinasi menunjukkan

bahwa sampel adalah sarang burung walet putih dari burung walet putih spesies

Collocalia fuciphaga Thunberg. Determinasi dilakukan untuk mengidentifikasi

kebenaran sampel yang digunakan selama penelitian.

Proses ekstraksi diawali dengan penyiapan simplisia yang dilakukan di

Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Ekstraksi dilakukan setelah sarang burung walet dibersihkan dari bulu dan

kotoran. 532 gram sarang burung walet dibersihkan dari bulu dan kotoran

mengunakan pinset, kemudian dibersihkan dengan air mengalir. Setelah bersih,

sarang burung walet yang telah bersih dikeringkan pada suhu ruangan kemudian

dihaluskan dengan blender. Proses penghalusan bertujuan untuk memperkecil ukuran

yang mana akan memperbesar luas permukaan sarang burung walet, jika luas

permuakaan lebih besar maka proses ekstraksi lebih optimal karena permukaan yang

terkena pelarut lebih besar. Hasil selama proses pembersihan, pengeringan hingga

penghalusan diperoleh 511,75 gram serbuk sarang burung walet.

Sebanyak 511,75 serbuk sarang walet ditambahkan 15, 34 L aquabidest

(1:30), penggunaan aquabidest yang steril untuk ekstraksi bertujuan meminimalisir

bakteri dan logam-logam yang dapat bereaksi dengan protein yang ada dalam

ekstrak, kemudian dipanaskan pada suhu 60 oC selama 30 menit untuk isolasi dan

pemurnian protein yang terdapat dalam sarang burung walet (Ma dan Daicheng,

2012). Setelah pemanasan, kemudian ekstrak dihomogenkan menggunakan

homogenizer dengan kecepatan 800 rpm yang bertujuan untuk optimalisasi ekstraksi.

Setelah ekstrak dihomogenkan dilakukan sonikasi selama 30 menit, cara kerja

sonikator yang memberikan gerataran lewat gelombang ultrasonik akan memecah

ikatan antar molekul dan merusak sel sehingga isi sel akan terekstraksi (Lacoma,

2009; Liu et al, 2012). Hasil sonikator kemudian di saring dengan kain kasa untuk

memisahkan ampas dan memperoleh filtrat yang telah melalui proses ekstraksi.

Filtrat diperoleh sebanyak 8,6 L yang kemudian dikeringkan dengan metode freeze

dry selama 10 hari yang dilakukan di LIPI Biologi. Dari hasil ekstraksi diperoleh

26,607 gram serbuk ekstrak air sarang burung walet dengan rendemen 5,2%.

Telah diketahui bahwa kandungan utama sarang burung walet adalah

glikoprotein dimana sarang burung walet mengandung protein dan karbohidrat

Page 56: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

39

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Marcone, 2005; Ma dan Daicheng, 2012). Untuk memastikan kandungan protein

dan karbohidrat yang terdapat pada sarang walet setelah proses ekstraksi maka

dilakukan uji kualitatif yang meliputi uji reaksi biuret, uji reaksi molish, dan uji

reaksi xantoprotein.

a. Reaksi Biuret

Reaksi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui adanya ikatan

peptida yang ada dalam suatu protein. Sarang walet mengandung protein

dimana merupakan senyawa yang memiliki ikatan peptida. Reaksi biuret

merupakan rekasi warna untuk peptida dan protein (Poedjiadi dan Titin,

2012).

Uji kualitatif biuret dari ekstrak sarang burung walet menunjukkan

hasil yang positif. Hasil dapat dilihat pada gambar berikut.

Jika larutan protein encer yang dibuat basa dengan larutan natrium

hidroksida ditambah dengan beberapa tetes tembaga sulfat encer, larutan

tersebut akan terbentuk warna merah muda sampai violet. Reaksi ini disebut

reaksi biuret sebab warna senyawa yang terbentuk sama dengan warna

senyawa biuret bila ditambah larutan natrium hidroksida dengan tembaga

sulfat. Reaksi biuret positif untuk semua jenis protein dan hasil antara

hidrolisisnya jika masih mempunyai dua atau lebih ikatan peptida, dan negatif

untuk asam amino (Sumadjo, 2009).

Gambar 4.3. Hasil reaksi uji biuret. Perubahan warna untuk hasil positif (kiri), kontrol (kanan)

Page 57: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

40

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Reaksi Molish

Menurut Marcone (2005) dan Ma dan Daicheng (2012), telah

diketahui bahwa kandungan utama sarang burung walet adalah glikoprotein

dimana sarang burung walet mengandung protein dan karbohidrat. Maka

selain dilakukan uji terhadap protein, dilakukan juga uji karbohidrat

menggunakan uji molish.

Uji kualitatif yang dilakukan pada ekstrak sarang burung walet menunjukkan

hasil positif. Hasil dapat dilihat pada gambar berikut

Larutan protein majemuk yang mempunyai radikal prostetik

karbohidrat, yaitu glikoprotein atau mukoprotein, pada penggojlokannya

secara hati-hati dengan larutan afanaftol dalam alkohol dan asam sulfat pekat

akan membentuk larutan berwarna violet. Pada proses ini, glikoprotein dan

muko protein akan mengalami hidrolisis menjadi protein sederhana dan

karbohidrat. Karbohidrat yang terbentuk dengan alfa naftol dalam alkohol

dan asam sulfat pekat memberikan warna violet (Sumardjo, 2009).

c. Reaksi Xantoprotein

Uji xantoprotein dilakukan berdasarkan Marcone (2005) dalam Ma

dan Diacheng (2012), yang mengatakan bahwa sarang burung walet putih

kaya akan dua sama amino bergugus aromatik, yaitu fenilalanin dan tirosin.

Uji kualitatif menunjukkan hasil positif. Hasil dapat dilihat pada

gambar berikut

Gambar 4.4. Hasil reaksi uji molish

Page 58: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

41

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

a b

Protein yang mengandung residu asam amino dengan radikal fenil

dalam struktur kimianya, seperti asam amino fenilalanin dan tirosin yang jika

ditambahkan dengan asam nitrat pekat akan terbentuk endapan warna putih.

Pada pemanasan, warna endapan putih akan berubah menjadi kuning, yang

akhirnya akan berubah menjadi jingga bila ditambah dengan larutan basa.

Proses ini merupakan nitrasi inti benzena pada asam amino penyusun protein

tersebut (Sumardjo, 2009).

Hasil analisa kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak air sarang burung walet

mengandung protein, karbohidrat, dan asam amino yang mempunyai gugus benzene

seperti fenilalanine dan tirosin. Sarang walet dari genus Aerodramus mengandung

lemak (0,14-1,28%), abu (2,1%), karbohidrat (25,62-27,26%) dan protein (62-63%).

Sarang burung walet memiliki kandungan terbanyak asam amino bergugus benzene

yaitu fenilalanin dan tirosin (Marcone, 2005). Kandungan asam amino dalam sarang

burung walet yaitu histidin, leusin, treonin, valin, metionin, isoleusin, fenilalanin,

asam serin, aspartat, arginin, lisin, prolin, asam glutamat, glisin, alanin, dan tirosin

(Elfita, 2014).

Tikus jantan galur Sprague Dawley digunakan sebagai hewan uji dalam

penelitian. Tikus dengan galur tersebut dipilih berdasarkan penelitian pendahulu

yang merupakan bagian dari penelitian berkelanjutan yang menggunakan galur ini.

Tikus galur Sprague Dawley juga memiliki keuntungan dimana lebih tenang

sehingga lebih mudah dalam penanganannya, mudah didapat, harga lebih terjangkau

serta pertumbuhannya yang cepat. Tikus kelamin jantan dipilih dikarenakan tidak

memiliki hormon estrogen, jika ada hanya dalam jumlah relatif sedikit serta kondisi

hormonal pada tikus jantan relatif lebih stabil dibanding betina. Pada tikus betina

Gambar 4.5. Hasil reaksi uji xantoprotein. (a) Sebelum pemanasan, (b) Setelah pemanasan

Page 59: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

42

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mengalami perubahan hormonal pada masa-masa tertentu seperti masa siklus etrus,

masa kehamilan dan menyusui dimana kondisi tersebut dapat mempengaruhi kondisi

psikologis hewan uji tersebut. Selain itu tingkat stress tikus betina lebih tinggi

dibandingkan dengan tikus jantan yang mungkin dapat mengganggu saat pengujian

(Suhendi, et al., 2011 dalam Oktiwilianti, 2015).

Sebelum perlakuan, hewan uji membutuhkan penyesuaian fisiologis, prilaku,

dan nutrisi melalui aklimatisasi (Obernier dan Baldwin, 2006). Menurut Guideline :

Acclimation period for Received Animal Transfer/Shipment (2013) saat periode

aklimatisasi, hewan uji diharapkan dapat menyesuaikan diri secara bertahap dengan

lingkungan barunya, seperti perubahan suhu, kelembaban, dan lain-lain (Ghasani,

2016). Aklimatisasi dilakukan selama 14 hari sampai tikus berbobot 150-250 gram.

Selama periode aklimatisasi, dilakukan pengamatan kesehatan terhadap hewan uji

dengan cara menimbang bobot badan dan mengamati tingkahlakunya serta

penambahan nutrisi dengan memberkan pakan yang sesuai dan mempu meingkatkan

bobot badan. Semua hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan sehat

dan lolos dalam periode aklimatisasi karena penurunan beobot badan tidak melebihi

10% dan tidak menunjukan adanya perubahan tingkah laku.

Tikus dibagi menjadi 6 kelompok diantaranya kelompok normal (diberi

pembawaan Na CMC 0,5%), kelompok negatif (diinduksi dengan hidrogen

peroksida), kelompok positif (diberi vitamin E), kelompok dosis rendah (diberi

ekstrak air sarang burung walet 10 mg/kgBB), kelompok sedang (diberi ekstrak air

sarang burung walet 20 mg/kgBB), kelompok dosis tinggi (diberi ekstrak air sarang

burung walet 40 mg/kgBB). Setiap kelompok masing-masing terdiri dari 5 ekor

tikus., yang ditentukan berdasarkan Word Health Organization (WHO). Menurut

Aiman (2015) dosis pemberian ekstrak air sarang burung walet terhadap tikus

sebesar 100 mg/kgBB dapat merusak jaringan hati. Penggunaan dosis dalam

penelitian ini masih di bawah dosis tersebut, sehingga diharapkan aman untuk

diberikan pada tikus. Alasan pemilihan Na CMC sebagai pembawa adalah karena

ekstrak air sarang burung walet dapat terdispersi dengan baik dalam Na CMC. Selain

itu Na CMC tidak bersifat toksik dan tidak memberi pengaruh pada sistem tubuh

tikus. Uji toksisitas akut Na CMC menunjukan bahwa pemberian secara oral

sebanyak 3g/kg pada tikus, hamster, dan kelinici tidak memberikan efek toksik

Page 60: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

43

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(FDA, 1973). Penggunaan Na CMC untuk oral solution dalam HOPE (2009) adalah

pada konsentrasi 0,1-1%. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa ekstrak air sarang

burung walet terdispersi dengan baik pada Na CMC 0,5% sehingga digunakan Na

CMC sebagai pembawa ekstrak. Pemberian ekstrak sarang burung walet dilakukan

secara oral dengan alat bantu pencekok oral atau sonde. Perlakuan dilakukan selama

30 hari, sebelum perlakuan dengan memberikan ekstrak, hewan uji diambil darah

lewat pleksus retro orbitalis. Setiap hari sebelum pemberian ekstrak, tikus uji

ditimbang terlebih dahulu untuk menyesuaikan dosis ekstrak yang akan diberikan.

Hewan uji yang telah diberi perlakuan selama 30 hari diambil darah lewat

pleksus retro orbitalis yang kemudian diinduksi dengan hidrogen peroksida selama 2

hari. Hidrogen peroksida (H2O2) dipilih sebagai zat penginduksi radikal bebas dalam

penelitian ini karena H2O2 termasuk dalam ROS yang dapat memicu terjadinya OS,

selain itu H2O2 bekerja menginduksi secara perlahan dalam jangka waktu yang

panjang dan tidak memicu kerusakan hati pada dosis rendah. Hidrogen peroksida

merupakan zat yang banyak digunakan dalam bidang medis, digunakan sebagai obat

pencuci luka, pembersih telinga, sebagai baking soda pada pasta gigi dan sebagainya.

Hidrogen peroksida aman digunakan sesuai dengan kadar yang semestinya dan

merupakan oksidan yang lebih lebih kuat dari klorin, klorin oksida, dan kalium

permanganat (Handoko dan Wiro, 2015). Kadar H2O2 yang dipergunakan pada

penelitian ini adalah sebesar 1% dengan jumlah pemberian 1 ml/kgBB diberikan

selama dua hari. Perlakuan ini berdasarkan pada uji pendahuluan dimana dilakukan

penentuan konsentrasi H2O2 dengan variasi konsentrasi 1%, 5%, dan 10%.

Berdasarkan hasil uji penentuan konsentrasi hidrogen peroksida hasil terbaik dengan

dengan hasil yang signifikan pada kadar 1% selama dua hari. Uji penentuan

konsentrasi hidrogen peroksida dilakukan untuk menentukan konsetrasi H2O2 terbaik

yang mampu menginduksi terbentuknya radikal bebas namun tidak merusak hati

hewan uji. Pengujian dilakukan selama dua hari pada dua hewan uji dengan masing-

masing konsentrasi H2O2. Pada uji penentuan ini malonaldehid (MDA) yang

dijadikan tolak ukur karena minimnya reagen kit yang digunakan terbatas. Sehingga

dipilih MDA sebagai parameter pada penentuan konsentrasi H2O2. MDA merupakan

salah satu produk akhir peroksidasi lipid yang terbentuk setelah aksi senyawa radikal

yang dapat digunakan sebagai indikator keberadaan radikal bebas dalam tubuh

Page 61: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

44

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Astuti, et al., 2009). Pengukuran kadar MDA menggunakan metode Wills, dengan

mereaksikan 200 µl serum darah tikus ditambah 1 ml TCA 20% untuk

mengendapkan protein serum yang dapat menggangu pembacaan dengan

spektrofotometri UV-Vis. Ditambahkan 2 ml TBA 0,67% untuk mengikat MDA

pada serum agar pembacaan kadar MDA menjadi lebih akurat. Kemudian diukur

serapan dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 532 nm. Untuk

mengetahui kadar MDA dilakukan penghitungan dengan menggunakan persamaan

kurva kalibrasi dengan memasukkan nilai absorbansi pada nilai (Y) dan didapat nilai

kadar pada nilai (X) (Rahman, 2016).

Penilaian aktivitas antioksidan dilihat dari persentase aktivitas enzim SOD.

Enzim SOD merupakan enzim yang mengkatalisis radikal superoksid menjadi

hidrogen peroksida dan oksigen. Termasuk ke dalam antioksidan endogen atau dapat

disebut sebagai antioksidan enzimatik yang terdapat di dalam tubuh (Winarsi, 2007).

Menurut Halliwell (2006) dalam Suarsana, et al. (2013) enzim superoksida

dismutase sebagai salah satu enzim antioksidan intrasel bekerja dengan cara

membersihkan radikal bebas atau ROS dengan reaksi enzimatis dan mengubahnya

menjadi produk yang stabil. Aktivitas enzim SOD meningkat dengan jumlah

superoksida yang terkontrol, namun jika jumlah oksidan melampaui batas aktivitas

enzim SOD untuk mendismutasi maka presentase kadar enzim ini akan menurun

(Wijeratne, 2005).

Pada hari ke-0 (sebelum perlakuan), hari ke-30 (saat perlakuan diberikan

ekstrak air sarang burung walet maupun vitamin E), dan hari ke-33 (setelah induksi

dengan H2O2). Perlakuan ini berdasarkan pada metode percobaan yang telah

dilakukan oleh Aiman (2015). Tujuan dari pelakuan tersebut adalah untuk melihat

kemampuan ekstrak sarang burung walet dalam melindungi sel dari kerusakan yang

diinduksi oleh hidrogen peroksida. Pengambilan darah dilakukan pada pleksus retro

orbitalis yang ditampung pada tabung darah berisi EDTA, sampel darah kemudian

disimpan selama ± 12 jam pada suhu 4 oC untuk memisahkan plasma dan sel darah.

Setelah ± 12 jam, darah disentrifugasi agar pemisahan terjadi secara sempurna.

Supernatan yang merupakan plasma diambil sesuai dengan protokol reagen kit SOD

Activity Assay. Campuran larutan kemudian diinkubasi pada suhu 37 oC selama 20

menit, kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 450 nm.

Page 62: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

45

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengukuran aktivitas enzim SOD dilakukan dengan metode enzimatis

menggunakan reagen kit SOD Activity Assay dari Biovision. Berikut reaksi yang

terjadi saat sampel direaksikan dengan reagen kit :

Gambar 4.6. Mekanisme reaksi hambat SOD (www.dojindo.com)

WST-1 (Water Soluble Tetrazolium) atau dalam struktur kimia (2-(4-iodophenyl -3-

(4-nitrophenyl)-5-(2,4-disulfo-phenyl)-2H-tetrazolium, monosodium salt) yang

menghasilkan pewarna formazan yang larut dalam air pada reduksi dengan anion

superoksida. Nilai reduksi WST-1 dari anion superoksida berhubungan linier dengan

aktivitas xantin oksidase dan aktivitas tersebut dihambat oleh SOD. Sehingga

aktivitas hambat dari SOD dapat ditentukan dengan metode kolorimetri. Adapun

prinsip dari pengukuran superoksida dismutase adalah radikal bebas atau superoksida

yang dihasilkan akan bereaksi dengan WST-1 sehingga menghasilkan pewarna

WST-1 formazan yang berwarna kuning. Di sisi lain pula SOD mendismutase

superoksida yang akan menghambat reduksi WST-1 menjadi WST-1 formazan.

Dengan kata lain, SOD berlomba dengan WST-1 untuk bereaksi dengan superoksida

sehingga menghambat pembentukan zat warna. Aktivitas SOD diukur melalui derajat

penghambatan (inhibisi) pembentukan zat warna pada panjang gelombang 450 nm

(Widowati, et al., 2005). Dalam buku Stem Cell Nanoengineering dituliskan bahwa

panjang gelombang 450 nm merupakan panjang gelombang yang dapat menganalisis

serapan warna yang dihasilkan dari reaksi WST-1 menjadi WST-1 formazan

(Baharvand, 2015). Pengukuran aktivitas enzim SOD ditandai dengan peningkatan

kadar SOD. Deteksi kadar SOD menggunakan microplate reader karena dianggap

dapat mendeteksi jumlah sampel yang sedikit secara akurat.

Page 63: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

46

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis secara statistik dengan

menggunakan uji Paired Samples T-Test dengan nilai signifikansi p≤0,05. Analisis

statistik dilakukan dengan membandingkan aktivitas SOD dari kelompok yang sama

di hari yang berbeda, yaitu hari ke-0 (sebelum pemberian ekstrak dan vitamin E),

hari ke-30 (setelah pemberian ekstrak dan vitamin E) dan hari ke-33 (sehari setelah

pemberian H2O2). Hasil analisa uji Paired Samples T-Test menunjukkan data persen

hambatan dari aktivitas SOD untuk kelompok normal, positif, negatif, dosis rendah,

kelompok dosis sedang dan dosis tinggi tidak menunjukkan peningkatan maupun

penurunan aktivitas yang signifikan (p≥0,05). Analisa uji Paired Samples T-Test

pada data serapan menunjukkan kelompok dosis rendah dan kelompok dosis sedang

menunjukkan kenaikan aktivitas SOD dengan perbedaan yang signifikan (p≤0,05)

antara hari ke-0 dan hari ke-30.

Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk dan homogenitas Levene aktivitas enzim

SOD menunjukan bahwa pada data persen hambatan dan serapan dari aktivitas enzim

SOD hewan uji pada hari ke-0 tidak terdistribusi secara normal (p≤0,05) dan

bervariasi secara homogen (p≥0,05). Sedangkan pada hari ke-30 tidak terdistribusi

secara normal (p≤0,05) dan bervariasi secara homogen (p≥0,05) dan hari ke-33 tidak

terdistribusi secara normal dan tidak bervariasi secara homogen (p≤0,05). Sehingga

uji statistik pada hari ke-0 dan hari ke-33 dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis.

Hasil uji yang dilakukan pada hari ke-0 dan hari ke-33 disetiap kelompok perlakuan

menunjukan nilai (p≥0,05) yang berarti terdapat hubungan aktivitas yang signifikan

antara semua kelompok perlakuan. Sehingga uji dilanjutkan dengan uji parameter

One-Way ANOVA. Hasil uji parameter One-Way ANOVA yang dilakukan terhadap

aktivitas enzim SOD pada hari ke-0, hari ke-30, dan hari ke-33 disetiap kelompok

perlakuan menunjukan nilai (p≥0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara semua kelompok perlakuan. Oleh karena itu, uji dilanjutkan dengan

uji LSD untuk menentukan beda nyata terkecil antara kelompok percobaan.

Hasil analisa statistik dengan uji LSD pada data persen hambatan dari

aktivitas enzim SOD menunjukan hari ke-0 tidak ada perubahan secara signifikan

antara semua kelompok percobaan dan data serapan dari aktivitas meberikan

perubahan signifikan antara kelompok negatif dengan positif. Hal ini tidak

berpengaruh karena aktivitas enzim SOD dari hewan uji masih dalam kondisi awal

Page 64: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada tiap kelompok. Pada hari ke-30 menunjukkan tidak terdapat perbedaan secara

signifikan (p≥0,05) antara semua kelompok. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

tidak ada pengaruh nyata yang terjadi setelah pemberian ekstrak air sarang burung

walet terhadap aktivitas enzim SOD pada seluruh kelompok dosis terhadap kontrol,

begitu sebaliknya. Sedangkan pada hari ke-33 menunjukkan tidak terdapat perbedaan

secara signifikan (p≥0,05) antara semua kelompok. Hasil tersebut menunjukkan tidak

terjadi perubahan aktivitas enzim SOD yang signifikan setelah induksi dengan

hidrogen peroksida dari semua kelompok dosis terhadap kontrol, begitu sebaliknya.

Berdasarkan grafik 4.1 dan tabel 4.2 memperlihatkan bahwa aktivitas enzim

SOD yang diukur dari pembentukan superoksida pada hewan uji mengalami

peningkatan dan penurunan yang tidak beraturan pada interval waktu yang berbeda

serta hasil rata-rata aktivitas SOD (inhibition rate %) terdapat data minus (-) pada

kelompok dosis tinggi dihari ke-0 dan hari ke-33 dan kelompok normal pada hari ke-

0. Hal ini disebabkan oleh rumus perhitungan dari aktivitas SOD (inhibition rate %)

dimana pengurangan blanko yang mempunyai nilai serapan yang rendah dengan

sampel yang nilai lebih tinggi sehingga menghasilkan data minus (-) atau sebaliknya.

Berbeda dengan grafik 4.2 memperlihatkan bahwa aktivitas enzim SOD yang

diukur dari pembentukan superoksida pada hewan uji mengalami peningkatan dan

penurunan yang signifikan pada interval waktu yang berbeda. Kelompok normal

selama 30 hari diberikan Na CMC 0,5%, bertujuan untuk membuktikan bahwa

pemberian Na CMC 0,5% tidak memberikan pengaruh terhadap aktivitas enzim SOD

hewan uji. Namun hasil menunjukkan adanya pengaruh pemberian Na CMC 0,5%

terhadap aktivitas enzim SOD yakni pada hari 0-30 (selama pemberian Na CMC)

terjadi penurunan superoksida sebesar 0,55% dari keberadaan superoksida hari ke-0

dan hari 31-33 (tidak diberikan Na CMC) mengalami kenaikan sebesar 0,20%

dimana masing-masing tidak signifikan. Hal ini tidak dapat disimpulkan karena

belum ada penelitian lebih lanjut yang membuktikan bahwa Na CMC memberikan

pengaruh terhadap aktivitas enzim SOD.

Kelompok negatif selama 30 hari diberikan aquadest, bertujuan untuk

membuktikan bahwa pemberian aquadest tidak memberikan pengaruh terhadap

aktivitas enzim SOD hewan uji, namun hasil menunjukkan adanya pengaruh

pemberian aquadest terhadap aktivitas enzim SOD yakni pada hari 0-30 terjadi

Page 65: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

48

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

peningkatan superoksida sebesar 0,02% dari keadaan awal hewan uji. Pada hari ke-

33 setelah diinduksi secara intraperitoneal dengan H2O2 terjadi kenaikan superoksida

sebesar 0,04%. Berdasarkan hasil tersebut induksi H2O2 secara intraperitoneal dapat

mengakibatkan kenaikan superoksida. Dalam kondisi fisiologis, superoksida dan

enzim SOD dalam keadaan stabil, ketika diinduksi dengan H2O2 jumlah superoksida

dalam tubuh bertambah dan memicu enzim SOD untuk bekerja lebih keras

mendismustase superoksida menjadi oksigen yang stabil. Sesuai dengan uji

pendahuluan pada penentuan konsentrasi H2O2, membuktikan bahwa induksi H2O2

1% selama 2 hari akan mengalami peningkatan kadar MDA sebesar 0,68% yang

diharapkan dengan konsentrasi H2O2 1% dan waktu induksi selama 2 hari dapat

memberikan pengaruh aktivitas SOD yang signifikan.

Kelompok positif selama 30 hari diberikan vitamin E, bertujuan sebagai

kontrol positif yakni diharapkan vitamin E berpengaruh menurunkan jumlah

superoksida hewan uji yang menangkal terbentuknya ROS. Berdasarkan hasil yang

didapat, terjadi penurunan jumlah superoksida sebesar 0,2% dari aktivitas SOD hari

ke-0 dan meningkat pada hari ke-33 setelah diinduksi secara intraperitoneal dengan

H2O2 sebesar 0,25%. Vitamin E berfungsi melindungi senyawa-senyawa yang

mudah teroksidasi, antara lain ikatan rangkap dua pada UFA (Unsaturated Fatty

Acid), DNA, dan RNA dan ikatan atau gugus – SH (sulfhidril) pada protein. Vitamin

E akan bertindak sebagai reduktor dan menangkap radikal bebas tersebut. Vitamin E

dalam hal ini berperan sebagai scavenger (Traber, 2002 di dalam Cadenas dan

Packer, 2002).

Kelompok dosis rendah selama 30 hari diberikan ekstrak air sarang burung

walet dengan dosis 10 mg/kgBB terjadi penurunan jumlah superoksida sebesar

0,41% dan pada hari ke-33, setelah diinduksi secara intraperitoneal dengan H2O2

tetap terjadi peningkatan superoksida sebesar 0,2%.

Kelompok dosis sedang selama 30 hari diberikan ekstrak air sarang burung

walet dengan dosis 20 mg/kgBB terjadi penurunan jumlah superoksida sebesar

0,31% dan pada hari ke-33, setelah diinduksi secara intraperitoneal dengan H2O2

mengalami peningkatan superoksida sebesar 0,46%.

Kelompok dosis tinggi (40 mg/kgBB) selama 30 hari diberikan ekstrak air

sarang burung walet mengalami penurunan jumlah superoksida sebesar 0,4% dan

Page 66: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

49

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada hari ke-33, setelah diinduksi secara intraperitoneal dengan H2O2 mengalami

peningkatan superoksida sebesar 0,45%.

Kelompok dosis (rendah, sedang dan tinggi) secara keseluruhan terjadi

penurunan terhadap jumlah superoksida selama diberikan ekstrak air sarang burung

walet pada hari 0-30 dan terjadi kenaikan superoksida setelah diinduksi secara

intraperitoneal dengan H2O2 pada hari 31-33. Pada hari ke-30 setelah pemberian

ekstrak air sarang burung walet jumlah superoksida dari keseluruhan kelompok dosis

mengalami penurunan. Dilihat dari presentase distribusi asam amino penyusun enzim

SOD dengan kandungan asam amino dari sarang burung walet pada lampiran 8,

menunjukkan asam amino prolin dan arginin memiliki distribusi yang sebanding

dengan asam amino yang terkandung dalam sarang walet dan asam amino penyusun

SOD dalam tubuh. Adapun distribusi dari asam amino ini belum diketahui lebih

lanjut.

Pada hari ke-33 setelah diinduksi secara intraperitoneal dengan H2O2 terjadi

peningkatan superoksida. Jumlah superoksida yang bertambah dikarenakan

penambahan radikal bebas lewat induksi dengan H2O2, proses perbaikan luka dari

pengambilan darah yang terletak pada pleksus retro orbitalis serta kondisi stres yang

dipicu dari induksi intraperitoneal dan pemberian oral ekstrak selama berturut-turut.

Menurut penelitian Suarsana, et al. (2013), menyatakan bahwa aktivitas fisik

berlebihan dan stres psikis dapat menurunkan aktivitas enzim SOD dari hewan uji.

Penelitian lain dari Rahman (2016), menyatakan beban aktivitas fisik maksimal yang

diberikan terhadap hewan uji mengakibatkan stres oksidatif yang meningkatkan

kadar MDA hewan uji. Pemberian ekstrak sarang burung walet selama masa induksi

tidak dapat memberikan perubahan yang berarti terhadap meningkatnya jumlah

superoksida dalam tubuh hewan uji karena ekstrak sarang burung walet belum

tercerna sempurna.

Kelompok positif dengan pemberian vitamin E memberikan pengaruh

terhadap jumlah superoksida dalam tubuh hewan uji namun kemampuan vitamin E

untuk melindungi dari ROS H2O2 lebih rendah dari pada kelompok dosis (rendah,

sedang, dan tinggi). Efektivitas vitamin E dalam mencegah oksidatif stress

ditunjukkan oleh hasil penelitian yang dilakukan Acker et al., (2003) terhadap

indikator stres oksidatif seperti pengukuran kerusakan DNA, bahwa pemberian

Page 67: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

50

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

vitamin E dosis 400 IU selama 48 hari dapat membantu menurunkan kerusakan otot

oleh radikal bebas. Diduga dosis vitamin E yang digunakan pada penelitian ini hanya

50 IU selama 32 hari sehingga efektifitas vitamin E yang dihasilkan lebih rendah.

Menurut Power, et al. (2012) Protein terbukti memiliki aktivitas antioksidan.

Protein diketahui dapat membantu sintesis antioksidan enzimatik dan meningkatkan

konsentrasi antioksidan di jaringan serta meminimalkan terjadinya stres oksidatif

(Fang, et al., 2002). Liu, et al., (2011) menyatakan bahwa protein mempunyai

aktivitas sebagai antioksidan, namun protein tidak akan memberikan efek

antioksidan jika tidak dihirolisis terlebih dahulu menjadi peptida. Peptida terdiri dari

rangkaian asam amino, dimana asam amino berperan sebagai antioksidan karena

adanya gugus fenol pada asam amino. Asam amino yang berpotensi sebagai

antioksidan yakni tirosin, histidin, dan fenilalanin, serta asam amino hidrofobik yaitu

valin, alanin, prolin, dan leusin, juga metionin dilaporkan dapat menagkal senyawa

radikal bebas (Rajapakse, et al., 2005). Diprediksikan mekanisme kerja ekstrak air

sarang burung walet putih terdapat pada kandungan asam amino yang berperan

sebagai antioksidan dan membantu meningkatkan sintesis protein dari enzim SOD di

dalam tubuh yang dapat menetralisir radikal superoksida tubuh dan menjadikannya

dalam keadaan fisiologis.

Pada penelitian ini, ekstrak air sarang burung walet dapat mempengaruhi

aktivitas enzim SOD pada seluruh variasi dosis (10 mg/kgBB, 20 mg/kgBB dan 40

mg/kgBB) yang mampu menurunkan terbentuknya radikal superoksida fisiologis

dalam tubuh. Dari hasil penelitian ini maka ekstrak air sarang burung walet dapat

berpotensi sebagai antioksidan eksogen dan agen stimulator antioksidan endogenous

enzimatik yang dapat dikembangkan.

Page 68: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa

ekstrak air sarang burung walet mempunyai aktivitas sebagai antioksidan, dengan

pemberian dosis rendah (10 mg/kgBB), dosis sedang (20 mg/kgBB) dan dosis tinggi

(40 mg/kgBB) memiliki pengaruh terhadap peningkatan aktivitas enzim superoksida

dismutase yang berefek menurunkan radikal superoksida pada tikus putih jantan

galur Sprague Dawley.

5.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan berdasarkan penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini perlu dikaji lebih lanjut tentang aktivitas spesifik dari sarang

burung walet terhadap aktivitas enzim superoksida dismutase

2. Perlu dilakukan hidrolisis protein pada ekstrak air sarang burung walet untuk

memberikan efek antioksidan lebih baik.

3. Perlu diberikan fase istirahat kepada hewan uji antara masa induksi dengan

pengambilan darah. Hal ini untuk menstabilakan kondisi hewan uji sehingga

meminimalkan kejadian stres oksidatif.

Page 69: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

52

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

Acker S, Koymansm LM, and Bast A. 2003. Molecular Pharmacology of Vitamin E

Structural Aspects of Antioxidant Activity. Ncbi.nlm.com . 213-217.

Adnan, Nurul Farida. 2007. Tampilan Anak Tikus (Rattus novergicus) dari Induk

yang Diberi Bovine Somatotropin (BST) Pada Awal Kebuntingan. Fakultas

Kedokteran Hewan. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Aiman, Rahmi Sertiana N. 2015. Uji Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Air Sarang

Burung Walet (Collocolia fuciphaga T.) pada Tikus Putih Jantan Terhadap

Aktivitas ALP dan Gambaran Histologi Hepar. Skripsi. UIN Syarif

Hidayatullah.

Alam, Md. Nur, Nursat Jahan Bristi, Md. Rafiquzzaman. 2013. Review on in vivo

and in vitro methods evaluation of antioxidant activity. Saudi Pharmaceutical

Journal (21) : 143-152.

Arif, Muhammad. 2013. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol 70% dan EKstrak

Air dari Jamur Kuping Merah (Auricularia auricular) dan Jamur Kuping

Hitam (A. polytricha) dengan Metode DPPH. Skripsi. UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Astuti, Sussi., Deddy Muchtadi, Made Astawan, et al. 2009. Pengaruh Pemberian

Tepung Kedelai Kaya Isoflavon Terhadap Kadar Malonaldehid, Aktivitas

Superoksida dismutase testis dan Profil Cu, Zn-SOD Tubuli Seminiferi Testis

Tikus Jantan. J.Teknol dan Industri Pangan, Vol 20 (2): 129-134

Auterhoff, Harry. 2002. Identifikasi Obat, terbitan ke-5. Bandung : Penerbit ITB

Baharvand, Hossein dan Naseer Aghdami. 2015. Stem-Cell Nanoengineering.

Canada : Wiley-Blackwell

Berau of Food FDA, 1973. Evaluation of The Health Aspects of Cellulose and

Certain Cellulose Derivates as Food Ingridients. Washington DC: FDA

Cadenas & Packer. 2002. Senyawa Fenolik Pada Sayuran Indegenous. Diunduh pada

tanggal 17 Februari 2017 melalui www.ipb.ac.id.

Chua, Kien-Hui. et al. 2013. Edible Bird’s nest extract as a chondro-protective agent

for human chondrocytes isolated from osteoarthritic knee : in vitro study.

BioMed Central : Malaysia.

Page 70: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

53

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dojindo Molecular Technologies, Inc. SOD Assay Kit-WST. Diakses dari

: http://www.dojindo.com/store/p/203-SOD-Assay-Kit-WST.html pada

tanggal 7 Juni 2017.

Elfita, Lina. 2014. Analisis Profil Protein dan Asam Amino Sarang Burung Walet

(Collocalia fuciphaga) Asal Painan. Valensi (4) : 61-69.

Fang, Yun-Zhong, Sheng Yang, and Guoyao Wu. 2002. Free Radicals, Antioxidant,

and Nutrition. Nutrition. (18) : 872-879.

Ghasani, Afina Almas. 2016. Uji Aktivitas Esktrak Etanol 90% Daun Kelor

(Moringa oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi

Spermatozoa, dan Diameter Tubulus Seminiferus pada Tikus Jantan Galur

Sprague Dawley. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Goh DLM, et al. 2001. Immunochemical characterization of edible bird’s nest

allergens. J Allergy Clinical Immunol 107(6) : 1082-1088.

Hamzah, Zainab, Nur H.I., Sarojini J., Kamaruddin H., Othman H., dan Boon Beeng

Lee. 2013. Nutritional properties of edible bird nest. Journal of Asian

Scientific Research, 3(6), 600-607.

Handoko, Edi dan Wiro Anton Sumilat. 2015. Metabolisme Hidrogen Peroksida dan

Peranannya pada Infeksi Telinga. Malang : Universitas Brawijaya.

IACUC. 2013. Guideline: Acclimation Period for Received Animal

Transfer/Shipment. University Policy Development, Approval, and

Publication. Version 1: pp.1-3

Lacoma, Tyler. How Does Sonication Work?. Diakses dari

: http://www.ehow.com/how-does_5171302_sonication-work_.html pada

tanggal 17 Oktober 2016

Lim CK & Earl of Cranbrook. 2002. Swiflets of Borneo : Builders of Edible Nests.

Borneo : Natural History Publications.

Linder, Maria C. 1992. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme dengan Pemakaian Secara

Klinis. Jakarta : UI Press

Liu, Jian-Hua, Ying-Gang Tian, Yong Wang, et al. 2011. Characterization and In

Vitro Antioxidation of Papain Hydrolysate From Black Bone Silky Fowl

(Gallus gallus domesticus Brisson) Muscle and Its Fractions. Food Research

International, (44) 133-138.

Page 71: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

54

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Liu, Xiaoqing. et al. 2012. Proteomic Profile of Edible Bird Nest Proteins. Journal of

Agricultural and Food Chemistry, 60, 12477-12481.

Lobo, V., A Patil, A. Phatak, N. Chandra. 2010. Free radicals, antioxidants and

functional foods : Impact on human health. Pharmacognosy Reviews. (4) :

118-126.

Ma, Fucui dan Daicheng Liu. 2012. Sketch of the edible bird’s nest and its important

bioactivities. Elsivier : China

Marcone, M.F. 2005. Characterization of edible bird’s nest the “caviar of the east”.

Food Research International, 38(11), 25-1134.

Mardiastuti, Ani. 1997. Pemanfaatan Sarang Burung Walet Secara Lestari. Makalah

pada Seminar Pendayagunaan Potensi Burung Untuk Menunjang

Pembangunan Nasional. Jakarta, 29 April 1997.

Maula, Indah Fadlul. 2014. Uji Antifertilitas Ekstrak N-Heksana Biji Jarak Pagar

(Jatropha curcas L.) pada Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus) Galur

Sprague Dawley Secara In Vivo. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.

Murray R. K., Granner D. K, Mayes P. A., Rodwel V. W. 2009 Biokimia Dasar

Harper edisi 27. Jakarta : EGC.

Murthy, Kotamballi N. Chidambara, et al. 2002. Studies on Antioxidant Activity of

Pomegranate (Punica granatum) Peel Extract Using in Vivo Models. Journal

of Agricultural and Food Chemistry (50) : 4791-4795.

Nuroini, Fitria. 2013. Efek Antiinflamasi Ekstrak Air Sarang Burung Walet

(Collocalia fuciphaga Thunberg, 1812) pada Mencit (Mus musculus L, 1758)

yang Diinduksi Karagenan. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.

Obernier, JA and RL Baldwin. 2006. Establishing an appropriate period of

acclimation following transportation of laboratory animals. National

Research Council. ILAR J. 47(4) : PP.364-369

Okonkwo, Touchukwu JN and Chinedu JO Okonkwo. 2009. Antioxidant Properties

of Diospyros Preussi (Ebenaceae Gurke) Seed Oil. Tropical Journal of

Pharmaceutical Research. (6) : 551-55.

Oktiwilianti, Winda. 2015. Uji Aktivitas Anti Inflamasi dari Ekstrak Etanol Daun

dan Buah Asam Jawa (Tamarindus indica Linn.) serta Kombinasinya

Terhadap Tikus Wistar Jantan. Bandung : Universitas Islam Bandung.

Page 72: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

55

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Poedjiadi, Anna dan Titin Supriyanti. 2012. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI

Press

Power, Olive, P. Jakeman, R.J. FitzGerald. 2013. Antioxidative peptides : enzymatic

production, in vitro and in vivo antioxidant activity and potential applications

of milk-derivated antioxidative peptides. Amino Acid. (44) : 797-820.

Putra, I Putu Rustama. 2014. Penurunan Kadar Superoksida Dismutase Lensa

Berubungan dengan Peningkatan Derajat Kekeruhan Lensa pada Katarak

Senilis. Tesis. Universitas Udayana.

Rajapakse, R. G. A. S., et al. 2005. Studies On Fruit Diseases Of Uguressa. Annual

Report On Exploration, Collection, Conservation Andcharacterization Of

Underutilized Fruits. Pp 41.

Rajkumar, Sankaranarayanan., et al. 2008. Activity of superoxide dismutase

isoenzymes in lens epithelial cells derived from different types of age-related

cataract. J Cataract Refract Surg. (34) : 470-474.

Roh, Kyung-Baeg, et al. 2012. Mechanisms of Edible Bird’s Nest Extract-Induced

Proliferation of Human Adipose-Derived Stem Cells. Evidence-Based

Complementary and Alternative Medicine : Hindawi Publishing Corporation.

Rowe, Raymond C., Paul J. Sheskey, dan Marian E Quinn. 2009. Handbook of

Pharmaceutical Excipient 6th Edition. Washington DC: Pharmaceutical Press

and American Pharmacist Association

Silalahi, Jansen. 2006. Makanan fungsional. Yogyakarta : Kanisius.

Simanjuntak, Kristina. 2012. Peran Antioksidan Flavonoid dalam Meningkatkan

Kesehatan. Bina Widya Vol. 23 Nomor 3 : 135-140. Jakarta : UPN Veteran.

Squence protein SOD-1 in Human (Homo sapiens) and Mouse (Mus musculus)

diakses dari www.ensembl.org pada tanggal 3 Juli 2017

Suarsana, Wresdiyati, dan Suprayogi. 2013. Respon Stress Oksidatif dan Pemberian

Isoflavon Terhadap Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase dan Peroksidasi

Lipid pada Hati Tikus. JITV 18(2): 146-152

Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia. EGC : Jakarta

Tim penulis PS. 2011. Panduan Lengkap Walet. Jakarta : Penebar Swadaya.

Triyem. 2010. Aktivitas Antioksidan dari Batang Manggis Hutan (Garcinia cf.

bacana Miq). Tesis. Universitas Indonesia

Page 73: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

56

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Valko, Marian, et al. 2007. Free radicals and antioxidant in normal physiological

functions and human disease. The International Journal of Biochemistry &

Cell Biology. (39) : 44-84.

Vimala S., Ilham, Adenan Mohd, Rashin, Ahmad Abdul, Rohana, Skahdan. 2003.

Nature’s Choice To Wellness : Antioxidant Vegetables/Ulam. Malaysia,

Kuala Lumpur : Forest Research Institut.

Widowati, Wahyu., Ratu Safitri, Rymond Rumumpuk, dan Marlinda Siahaan. 2005.

Penapisan Aktivitas Superoksida Dismutase pada Berbagai Tanaman. JKM

Vol. 5 (1): 33-47

Winarsi, Hery. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas : Potensi dan

Aplikasinya dalam Kesehatan. Yogyakarta : Kanisius.

Yida, Zhang, et al. 2015. Edible Bird’s Nest attenuates high fat diet-induced

oxidative stress and inflammation via regulation of hepatic antioxidant and

inflammatory genes. BioMed Central :Malaysia.

Yida, Zhang, Mustapha Umar Imam, and Maznah Ismail. 2014. In vitro

bioaccessibility and antioxidant properties of edible bird’s nest following

simulated human gastro-intestinal digestion. BioMed Central : Malaysia.

Page 74: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

57

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 1. Hasil Determinasi Sarang Burung Walet

Page 75: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

58

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 2. Alur Ekstraksi Sampel

Sarang burung walet dibersihkan dari bulu burung

walet menggunakan pinset

Dibersihkan dibawah air

mengalir selama 5 menit

Dikeringkan pada suhu ruangan

Dihaluskan menggunakan

blender

Serbuk dilarutkan dalam aquabidest

dengan perbandingan 1 : 30

Dipanaskan pada suhu 60oC

Dihomogenkan dengan kecepatan

800 rpm selama 15 menit

Disonikasi selama 30 menit

Ekstrak yang diperoleh di freeze

dry

Ekstrak kering ditimbang dan

dicatat beratnya Analisa kualitatif

protein

Page 76: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

59

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3. Skema Perlakuan Hewan Uji

Hari ke 1-30 diberi Na

CMC

Hari ke 1-30 diberi

Vitamin E

Hari ke 1- 30 diberi

ekstrak dosis

Ambil darah pada hari ke 0, kemudian ukur aktivitas SOD

Pada hari ke 31 diambil darah, kemudian di analisis aktivitas SOD

Hari ke 31-32 diberi Na CMC

Hari ke 1- 30 diberi ekstrak

dosis 20

Hari ke- 31-32 diberi aquades, ekstrak dan vitamin E, 2 jam setelahnya di beri larutan H2O2 1% dengan dosis 1,0 mg/KgBB

Pada hari ke 33 dilakukan terminasi, diambil darah dari pleksus retro orbitalis

Hari ke 1- 30 diberi ekstrak

dosis 40

Analisis dan Pengolahan Data

Tikus di aklimatisasi selama 14 hari

Kontrol Normal

Kontrol Negatif

Kontrol Positif

Kelompok Dosis rendah

Kelompok Dosis Sedang

Kelompok Dosis Tinggi

Hari ke 1-30 diberi

aquadest

Page 77: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

60

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 4. Dokumentasi Alat dan Bahan serta Kegiatan Penelitian. Sarang burung walet

Proses pembersihan sarang burung walet

Proses pengeringan sarang burung walet

Penghalusan sarang burung walet

Hasil serbuk sarang burung walet

Proses ekstraksi panas sarang burung walet

Proses homogenizer

Hasil freeze dry ekstrak sarang burung walet

Suspensi ekstrak burung walet dalam Na CMC 0,5%

Page 78: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

61

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 5. Perhitungan Rendemen Ekstrak Air Sarang Burung Walet

Berat ekstrak = 26,607 gram

Berat simplisisa = 511,76 gram

Rendemen % = 26,607511,76

x 100%

= 5,199%

Page 79: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

62

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 6. Perhitungan Volume Administrasi (VAO)

VAO (mL) = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑥𝐵𝐵

𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖

a. Dosis Rendah (10 mg/kgBB)

3 ml =

10𝑚𝑔𝑘𝑔𝐵𝐵𝑥 0,3(𝑘𝑔

𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑔𝑚𝑙

Konsentrasi = 1 mg/mL

Suspensi ekstrak dibuat secara berkala setiap 50 mL, maka ekstrak yang dibutuhkan sebanyak : Ekstrak (mg) = konsentrasi (mg/mL) x Volume (mL) Ekstrak = 1 mg/mL x 50 mL

= 50 mg b. Dosis Sedang (20 mg/kgBB)

3 ml =

20 𝑚𝑔𝑘𝑔𝐵𝐵𝑥 0,3(𝑘𝑔

𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑔𝑚𝑙

Konsentrasi = 2 mg/mL

Suspensi ekstrak dibuat secara berkala setiap 50 mL, maka ekstrak yang dibutuhkan sebanyak : Ekstrak (mg) = konsentrasi (mg/mL) x Volume (mL) Ekstrak = 2 mg/mL x 50 mL

= 100 mg c. Dosis Tinggi (40 mg/kgBB)

3 ml =

40 𝑚𝑔𝑘𝑔𝐵𝐵𝑥 0,3(𝑘𝑔

𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑔𝑚𝑙

Konsentrasi = 4 mg/mL

Suspensi ekstrak dibuat secara berkala setiap 50 mL, maka ekstrak yang dibutuhkan sebanyak : Ekstrak (mg) = konsentrasi (mg/mL) x Volume (mL) Ekstrak = 4 mg/mL x 50 mL

= 200 mg

Page 80: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

63

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 7. Data Absorbansi Uji Aktivitas Enzim SOD

Page 81: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

64

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 8. Distribusi Asam Amino Penyusun Enzim SOD dengan Kandungan Asam Amino Sarang Burung Walet (www.ensembl.org dan Elfita, 2014)

Asam Amino Manusia (%)

Tikus (%)

Sarang Burung Walet

(%) Alanin 6,493 6,493 1,309 Sistein 2,597 1,948 0

Aspartat 7,143 5,195 4,48 Glutamat 6,493 6,493 3,647

Fenilalanin 2,597 1,948 4,486 Glisin 16,234 16,883 1,868

Histidin 5,195 6,493 2,309 Isoleusin 5,844 5,195 1,796

Lisin 7,143 5,844 2,343 Leusin 5,844 4,545 3,839

Metionin 0,649 1,948 0,482 Asparagin 4,545 3,896 0

Prolin 3,247 3,248 3,637 Glutamin 1,948 5,195 0 Arginin 2,597 2,597 3,292 Serin 6,493 6,493 4,556

Treonin 5,195 5,844 3,819 Valin 9,091 9,091 3,931

Triptopan 0,649 0 0 Tirosin 0 0,649 3,918

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18Al

anin

Sist

ein

Aspa

rtat

Glut

amat

Feni

lala

nin

Glisi

nHi

stid

inIs

oleu

sinLi

sinLe

usin

Met

ioni

nAs

para

gin

Prol

inGl

utam

inAr

gini

nSe

rinTr

eoni

nVa

linTr

ipto

pan

Tiro

sin

Pres

enta

se A

sam

Am

ino

Asam Amino

Presentase Asam Amino Enzim SOD dengan Sarang Burung Walet

Manusia

Tikus

Sarang Burung Walet

Page 82: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

65

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 9. Hasil Analisa Statistik Data Serapan Aktivitas SOD Ekstrak Air Sarang Burung Walet

A. Paired t-test

Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan aktivitas SOD pada kelompok yang sama

disetiap hari yang berbeda secara signifikan

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

Ha : Data aktivitas SOD berbeda secara signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

1. Kelompok Dosis Rendah

a. Hari ke-0 dan ke-30

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_30

,0982

0 ,03813 ,01705 ,05085 ,14555 5,758 4 ,005

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis rendah pada

hari ke-0 dan ke-30 berbeda secara signifikan

Page 83: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

66

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Hari ke-0 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_33

,0626

0 ,09350 ,04182 -,05350 ,17870 1,497 4 ,209

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis rendah pada

hari ke-0 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

c. Hari ke-30 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_30 -

hari_33 -,03560 ,11581 ,05179 -,17940 ,10820 -,687 4 ,530

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis rendah pada

hari ke-30 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

2. Kelompok Dosis Sedang

a. Hari ke-0 dan ke-30

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_30 ,06720 ,03246 ,01452 ,02689 ,10751 4,629 4 ,010

Page 84: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis sedang pada

hari ke-0 dan ke-30 berbeda secara signifikan

b. Hari ke-0 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_33 -,00240 ,14377 ,06429 -,18091 ,17611 -,037 4 ,972

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis sedang pada

hari ke-0 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

c. Hari ke-30 dan ke-33

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis sedang pada

hari ke-30 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 hari_30 -

hari_33 -,06960 ,12049 ,05388 -,21921 ,08001

-

1,292 4 ,266

Page 85: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

68

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Kelompok Dosis Tinggi

a. Hari ke-0 dan ke-30

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviatio

n

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_30 ,06140 ,08493 ,03798 -,04406 ,16686 1,616 4 ,181

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis tinggi pada

hari ke-0 dan ke-30 tidak berbeda secara signifikan

b. Hari ke-0 dan ke-33

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis tinggi pada

hari ke-0 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pai

r 1

hari_0 -

hari_33 -,00800 ,15403 ,06889 -,19926 ,18326 -,116 4 ,913

Page 86: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

69

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Hari ke-30 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 hari_30 -

hari_33 -,06940 ,13546 ,06058 -,23760 ,09880 -1,146 4 ,316

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis tinggi pada

hari ke-30 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

4. Kelompok Positif

a. Hari ke-0 dan ke-30

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_30 ,05400 ,11034 ,04935 -,08301 ,19101 1,094 4 ,335

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok positif pada hari ke-

0 dan ke-30 tidak berbeda secara signifikan

Page 87: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

70

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Hari ke-0 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_33 ,00100 ,14255 ,06375 -,17600 ,17800 ,016 4 ,988

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok positif pada hari ke-

0 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

c. Hari ke-30 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_30 -

hari_33 -,05300 ,12840 ,05742 -,21243 ,10643 -,923 4 ,408

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok positif pada hari ke-

30 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

Page 88: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

71

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Kelompok Negatif

a. Hari ke-0 dan ke-30

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_30 -,00560 ,05141 ,02299 -,06943 ,05823 -,244 4 ,820

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok negatif pada hari ke-

0 dan ke-30 tidak berbeda secara signifikan

b. Hari ke-0 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_33 -,01400 ,02324 ,01039 -,04285 ,01485 -1,347 4 ,249

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok negatif pada hari ke-

0 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

Page 89: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

72

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Hari ke-30 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference Sig. (2-tailed) Lower Upper

Pa

ir 1

hari_30 -

hari_33 -,00840 ,03809 ,01703 -,05569 ,03889 -,493 4 ,648

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok positif pada hari ke-

30 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

6. Kelompok Normal

a. Hari ke-0 dan ke-30

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

P

air

1

hari_0 -

hari_30 ,08660 ,08044 ,03598 -,01328 ,18648 2,407 4 ,074

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok normal pada hari ke-

0 dan ke-30 tidak berbeda secara signifikan

Page 90: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

73

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Hari ke-0 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviatio

n

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_33 ,04780 ,08410 ,03761 -,05662 ,15222 1,271 4 ,273

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok normal pada hari ke-

0 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

c. Hari ke-30 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_30 -

hari_33 -,03880 ,06491 ,02903 -,11940 ,04180 -1,337 4 ,252

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok normal pada hari ke-

30 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

B. One-Way ANOVA

1. Hari ke-0

a. Uji Normalitas

Tujuan : Untuk mengetahui normalitas dari distribusi data aktivitas SOD

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdistribusi normal

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdistribusi normal

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Page 91: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

74

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

hari_0 ,174 30 ,021 ,927 30 ,042

a. Lilliefors Significance Correction

• Keputusan : Data aktivitas SOD seluruh kelompok tidak terdistribusi

normal (p≤ 0,05). Maka analisis data dilanjutkan menggunakan

Kruskal-Wallis.

b. Uji Kruskal-Wallis

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data aktivitas

SOD yang signifikan

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdapat hubungan yang signifikan

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdapat hubungan yang signifikan

Pengambilan keputusan :

Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Test Statisticsa,b

hari_0

Chi-Square 6,232

df 5

Asymp. Sig. ,284

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: dosis

• Keputusan : Data aktivitas SOD terdapat hubungan yang signifikan.

Maka analisis dilanjutkan dengan One-Way ANOVA.

Page 92: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

75

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Uji Homogenitas

Tujuan : Untuk melihat data aktivitas SOD homogen atau tidak homogen

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdistribusi homogen

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdistribusi homogen

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Test of Homogeneity of Variances

hari_0 Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,092 5 24 ,390

• Keputusan : Data aktivitas SOD tidak terdistribusi homogen. Maka

analisis data dilanjutkan dengan One-Way ANOVA.

d. Uji One-Way ANOVA

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan data aktivitas SOD

secara signifikan

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

Ha : Data aktivitas SOD berbeda secara signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Page 93: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

76

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

e. Uji Multiple Comparison tipe LSD (Least Significant Difference)

Tujuan : Untuk menentukan data aktivitas SOD yang abnormal pada

setiap kelompok dengan kelompok lain yang memberikan nilai

yang berbeda secara signifikan.

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

Ha : Data aktivitas SOD berbeda secara signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Multiple Comparisons

Dependent Variable: hari_0 LSD

(I) dosis (J) dosis

Mean

Difference (I-

J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

dosis rendah dosis

sedang ,01880 ,02794 ,507 -,0389 ,0765

dosis tinggi ,02180 ,02794 ,443 -,0359 ,0795

Positif -,02800 ,02794 ,326 -,0857 ,0297

Negative ,03640 ,02794 ,205 -,0213 ,0941

Normal -,00840 ,02794 ,766 -,0661 ,0493

dosis dosis rendah -,01880 ,02794 ,507 -,0765 ,0389

ANOVA

hari_0 Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,014 5 ,003 1,401 ,259

Within Groups ,047 24 ,002 Total ,060 29

Page 94: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

77

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sedang dosis tinggi ,00300 ,02794 ,915 -,0547 ,0607

Positif -,04680 ,02794 ,107 -,1045 ,0109

Negative ,01760 ,02794 ,535 -,0401 ,0753

Normal -,02720 ,02794 ,340 -,0849 ,0305

dosis tinggi dosis rendah -,02180 ,02794 ,443 -,0795 ,0359

dosis

sedang -,00300 ,02794 ,915 -,0607 ,0547

Positif -,04980 ,02794 ,087 -,1075 ,0079

Negative ,01460 ,02794 ,606 -,0431 ,0723

Normal -,03020 ,02794 ,290 -,0879 ,0275

positif dosis rendah ,02800 ,02794 ,326 -,0297 ,0857

dosis

sedang ,04680 ,02794 ,107 -,0109 ,1045

dosis tinggi ,04980 ,02794 ,087 -,0079 ,1075

Negative ,06440* ,02794 ,030 ,0067 ,1221

Normal ,01960 ,02794 ,490 -,0381 ,0773

negatif dosis rendah -,03640 ,02794 ,205 -,0941 ,0213

dosis

sedang -,01760 ,02794 ,535 -,0753 ,0401

dosis tinggi -,01460 ,02794 ,606 -,0723 ,0431

Positif -,06440* ,02794 ,030 -,1221 -,0067

Normal -,04480 ,02794 ,122 -,1025 ,0129

normal dosis rendah ,00840 ,02794 ,766 -,0493 ,0661

dosis

sedang ,02720 ,02794 ,340 -,0305 ,0849

dosis tinggi ,03020 ,02794 ,290 -,0275 ,0879

Positif -,01960 ,02794 ,490 -,0773 ,0381

Negative ,04480 ,02794 ,122 -,0129 ,1025

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

• Keputusan : Data aktivitas SOD berbeda secara signifikan (p≤0,05)

pada kelompok positif dengan kelompok normal.

Page 95: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

78

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Hari ke-30

a. Uji Normalitas

Tujuan : Untuk mengetahui normalitas dari distribusi data aktivitas SOD

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdistribusi normal

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdistribusi normal

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

• Keputusan : Data aktivitas SOD seluruh kelompok tidak

terdistribusi normal (p≤0,05). Maka analisis data dilanjutkan

menggunakan Kruskal-Wallis.

b. Uji Kruskal-Wallis

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data aktivitas

SOD yang signifikan

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdapat hubungan yang signifikan

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdapat hubungan yang signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

hari_30 ,153 30 ,072 ,908 30 ,014

a. Lilliefors Significance Correction

Page 96: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

79

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Test Statisticsa,b

hari_0

Chi-Square 6,232

df 5

Asymp. Sig. ,284

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: dosis

• Keputusan : Data aktivitas SOD terdapat hubungan yang

signifikan. Maka analisis dilanjutkan dengan One-Way ANOVA

c. Uji Homogenitas

Tujuan : Untuk melihat data aktivitas SOD homogen atau tidak homogen

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdistribusi homogen

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdistribusi homogen

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Test of Homogeneity of Variances

hari_30 Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,359 5 24 ,274

• Keputusan : Data aktivitas SOD terdistribusi homogen. Maka

analisis dilanjutkan dengan One-Way ANOVA.

d. Uji One-Way ANOVA

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan data aktivitas SOD

secara signifikan

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

Ha : Data aktivitas SOD berbeda secara signifikan

Page 97: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

80

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

ANOVA

hari_30 Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,024 5 ,005 1,314 ,291

Within Groups ,086 24 ,004 Total ,110 29

• Keputusan : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

e. Uji Multiple Comparison tipe LSD (Least Significant Difference)

Tujuan : Untuk menentukan data aktivitas SOD yang abnormal pada

setiap kelompok dengan kelompok lain yang memberikan nilai

yang berbeda secara signifikan.

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

Ha : Data aktivitas SOD bebrbeda secara signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Multiple Comparisons

Dependent Variable: hari_30 LSD

(I) dosis (J) dosis

Mean

Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

dosis rendah dosis sedang -,01220 ,03788 ,750 -,0904 ,0660

dosis tinggi -,01500 ,03788 ,696 -,0932 ,0632

Positif -,07220 ,03788 ,069 -,1504 ,0060

Negative -,06740 ,03788 ,088 -,1456 ,0108

Normal -,02000 ,03788 ,602 -,0982 ,0582

Page 98: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

81

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dosis sedang dosis rendah ,01220 ,03788 ,750 -,0660 ,0904

dosis tinggi -,00280 ,03788 ,942 -,0810 ,0754

Positif -,06000 ,03788 ,126 -,1382 ,0182

Negative -,05520 ,03788 ,158 -,1334 ,0230

Normal -,00780 ,03788 ,839 -,0860 ,0704

dosis tinggi dosis rendah ,01500 ,03788 ,696 -,0632 ,0932

dosis sedang ,00280 ,03788 ,942 -,0754 ,0810

Positif -,05720 ,03788 ,144 -,1354 ,0210

Negative -,05240 ,03788 ,179 -,1306 ,0258

Normal -,00500 ,03788 ,896 -,0832 ,0732

positif dosis rendah ,07220 ,03788 ,069 -,0060 ,1504

dosis sedang ,06000 ,03788 ,126 -,0182 ,1382

dosis tinggi ,05720 ,03788 ,144 -,0210 ,1354

Negative ,00480 ,03788 ,900 -,0734 ,0830

Normal ,05220 ,03788 ,181 -,0260 ,1304

negatif dosis rendah ,06740 ,03788 ,088 -,0108 ,1456

dosis sedang ,05520 ,03788 ,158 -,0230 ,1334

dosis tinggi ,05240 ,03788 ,179 -,0258 ,1306

Positif -,00480 ,03788 ,900 -,0830 ,0734

Normal ,04740 ,03788 ,223 -,0308 ,1256

normal dosis rendah ,02000 ,03788 ,602 -,0582 ,0982

dosis sedang ,00780 ,03788 ,839 -,0704 ,0860

dosis tinggi ,00500 ,03788 ,896 -,0732 ,0832

Positif -,05220 ,03788 ,181 -,1304 ,0260

Negative -,04740 ,03788 ,223 -,1256 ,0308

• Keputusan : Data aktivitas SOD seluruh kelompok pada hari ke-30

tidak berbeda secara signifikan (p≥ 0,05).

Page 99: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

82

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Hari ke-33

a. Uji Normalitas

Tujuan : Untuk mengetahui normalitas dari distribusi data aktivitas SOD

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdistribusi normal

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdistribusi normal

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

hari_33 ,141 30 ,132 ,918 30 ,024

a. Lilliefors Significance Correction

• Keputusan : Data aktivitas SOD seluruh kelompok tidak terdistribusi

normal (p≤ 0,05). Maka analisis data dilanjutkan menggunakan

Kruskal-Wallis.

b. Uji Homogenitas

Tujuan : Untuk melihat data aktivitas SOD homogen atau tidak homogen

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdistribusi homogen

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdistribusi homogen

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Test of Homogeneity of Variances

hari_33 Levene Statistic df1 df2 Sig.

4,384 5 24 ,006

Page 100: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

83

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Keputusan : Data aktivitas SOD tidak terdistribusi homogen. Maka

analisis data dilanjutkan menggunakan Kruskal-Wallis.

c. Uji Kruskal-Wallis

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data aktivitas

SOD yang signifikan

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdapat hubungan yang signifikan

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdapat hubungan yang signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

• Keputusan : Data aktivitas SOD terdapat hubungan yang signifikan.

Maka analisis dilanjutkan dengan One-Way ANOVA

d. Uji One-Way ANOVA

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan data aktivitas SOD

secara signifikan

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

Ha : Data aktivitas SOD berbeda secara signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Test Statisticsa,b

hari_33

Chi-Square 2,481

df 5

Asymp. Sig. ,779

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: dosis

Page 101: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

84

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ANOVA

hari_33 Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,022 5 ,004 ,447 ,812

Within Groups ,239 24 ,010 Total ,261 29

• Keputusan : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

e. Uji Multiple Comparison tipe LSD (Least Significant Difference)

Tujuan : Untuk menentukan data aktivitas SOD yang abnormal pada

setiap kelompok dengan kelompok lain yang memberikan nilai

yang berbeda secara signifikan.

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

Ha : Data aktivitas SOD bebrbeda secara signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Multiple Comparisons

Dependent Variable: hari_33 LSD

(I) dosis (J) dosis

Mean

Difference (I-

J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

dosis rendah dosis sedang -,04620 ,06312 ,471 -,1765 ,0841

dosis tinggi -,04880 ,06312 ,447 -,1791 ,0815

Positif -,08960 ,06312 ,169 -,2199 ,0407

negatif -,04020 ,06312 ,530 -,1705 ,0901

normal -,02320 ,06312 ,716 -,1535 ,1071

dosis sedang dosis rendah ,04620 ,06312 ,471 -,0841 ,1765

dosis tinggi -,00260 ,06312 ,967 -,1329 ,1277

Positif -,04340 ,06312 ,498 -,1737 ,0869

negatif ,00600 ,06312 ,925 -,1243 ,1363

normal ,02300 ,06312 ,719 -,1073 ,1533

Page 102: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

85

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dosis tinggi dosis rendah ,04880 ,06312 ,447 -,0815 ,1791

dosis sedang ,00260 ,06312 ,967 -,1277 ,1329

Positif -,04080 ,06312 ,524 -,1711 ,0895

negatif ,00860 ,06312 ,893 -,1217 ,1389

normal ,02560 ,06312 ,689 -,1047 ,1559

positif dosis rendah ,08960 ,06312 ,169 -,0407 ,2199

dosis sedang ,04340 ,06312 ,498 -,0869 ,1737

dosis tinggi ,04080 ,06312 ,524 -,0895 ,1711

negatif ,04940 ,06312 ,442 -,0809 ,1797

normal ,06640 ,06312 ,303 -,0639 ,1967

negatif dosis rendah ,04020 ,06312 ,530 -,0901 ,1705

dosis sedang -,00600 ,06312 ,925 -,1363 ,1243

dosis tinggi -,00860 ,06312 ,893 -,1389 ,1217

Positif -,04940 ,06312 ,442 -,1797 ,0809

normal ,01700 ,06312 ,790 -,1133 ,1473

normal dosis rendah ,02320 ,06312 ,716 -,1071 ,1535

dosis sedang -,02300 ,06312 ,719 -,1533 ,1073

dosis tinggi -,02560 ,06312 ,689 -,1559 ,1047

Positif -,06640 ,06312 ,303 -,1967 ,0639

negatif -,01700 ,06312 ,790 -,1473 ,1133

• Keputusan : Data aktivitas SOD seluruh kelompok pada hari ke-33

tidak berbeda secara signifikan (p≥ 0,05).

Page 103: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

86

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 10. Hasil Analisa Statistik Aktivitas SOD Ekstrak Air Sarang Burung Walet

A. Paired t-test

Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan aktivitas SOD pada kelompok yang sama

disetiap hari yang berbeda secara signifikan

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

Ha : Data aktivitas SOD berbeda secara signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

1. Kelompok Dosis Rendah

a. Hari ke-0 dan ke-30

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pai

r 1

hari_0 -

hari_30 -,91186 1,53675 ,68725 -2,81999 ,99626 -1,327 4 ,255

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis rendah pada

hari ke-0 dan ke-30 tidak berbeda secara signifikan

Page 104: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

87

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Hari ke-0 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_33 -1,40678 1,86360 ,83343 -3,72074 ,90718 -1,688 4 ,167

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis rendah pada

hari ke-0 dan ke-33 berbeda secara signifikan

c. Hari ke-30 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_30 -

hari_33 -,49492 2,15172 ,96228 -3,16663 2,17680 -,514 4 ,634

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis rendah pada

hari ke-30 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

Page 105: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

88

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Kelompok Dosis Sedang

a. Hari ke-0 dan ke-30

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_30

-

,87458 ,98178 ,43906 -2,09362 ,34446 -1,992 4 ,117

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis sedang pada

hari ke-0 dan ke-30 tidak berbeda secara signifikan

b. Hari ke-0 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_33 ,08136 2,29708 1,02728 -2,77084 2,93355 ,079 4 ,941

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis sedang pada

hari ke-0 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

Page 106: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

89

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Hari ke-30 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pai

r 1

hari_30 -

hari_33 ,95593 2,08855 ,93403 -1,63735 3,54921 1,023 4 ,364

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis sedang pada

hari ke-30 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

3. Kelompok Dosis Tinggi

a. Hari ke-0 dan ke-30

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_30

-

1,06102 1,02241 ,45724 -2,33051 ,20848 -2,320 4 ,081

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis tinggi pada

hari ke-0 dan ke-30 tidak berbeda secara signifikan

Page 107: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

90

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Hari ke-0 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_33 ,22373 2,74779 1,22885 -3,18810 3,63556 ,182 4 ,864

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis tinggi pada

hari ke-0 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

c. Hari ke-30 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pai

r 1

hari_30 -

hari_33 1,28475 2,47206 1,10554 -1,78472 4,35422 1,162 4 ,310

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok dosis tinggi pada

hari ke-30 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

Page 108: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

91

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Kelompok Positif

a. Hari ke-0 dan ke-30

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_30 ,03051 1,87935 ,84047 -2,30301 2,36403 ,036 4 ,973

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok positif pada hari ke-

0 dan ke-30 tidak berbeda secara signifikan

b. Hari ke-0 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_33 ,22373 1,21830 ,54484 -1,28899 1,73645 ,411 4 ,702

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok positif pada hari ke-

0 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

Page 109: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

92

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Hari ke-30 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_30 -

hari_33 ,19322 2,07797 ,92930 -2,38692 2,77336 ,208 4 ,845

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok positif pada hari ke-

30 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

5. Kelompok Negatif

a. Hari ke-0 dan ke-30

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_30 -,97288 1,15668 ,51729 -2,40910 ,46333 -1,881 4 ,133

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok negatif pada hari ke-

0 dan ke-30 tidak berbeda secara signifikan

Page 110: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

93

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Hari ke-0 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_33 -,66780 ,85224 ,38113 -1,72599 ,39040 -1,752 4 ,155

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok negatif pada hari ke-

0 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

c. Hari ke-30 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_30 -

hari_33 ,30508 1,02343 ,45769 -,96567 1,57584 ,667 4 ,542

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok positif pada hari ke-

30 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan

Page 111: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

94

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Kelompok Normal

a. Hari ke-0 dan ke-30

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference Sig. (2-tailed) Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_30 -1,12203 1,10556 ,49442 -2,49477 ,25070 -2,269 4 ,086

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok normal pada hari ke-

0 dan ke-30 tidak berbeda secara signifikan

b. Hari ke-0 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

hari_0 -

hari_33

-

1,261

02

,84895 ,37966 -2,31512 -,20691 -

3,321 4 ,029

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok normal pada hari ke-

0 dan ke-33 berbeda secara signifikan

Page 112: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

95

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Hari ke-30 dan ke-33

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pai

r 1

hari_30 -

hari_33 -,13898 1,07580 ,48111 -1,47476 1,19680 -,289 4 ,787

• Keputusan : Data aktivitas SOD untuk kelompok normal pada hari ke-

30 dan ke-33 tidak berbeda secara signifikan.

B. One-Way ANOVA

1. Hari ke-0

a. Uji Normalitas

Tujuan : Untuk mengetahui normalitas dari distribusi data aktivitas SOD

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdistribusi normal

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdistribusi normal

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

hari_0 ,170 30 ,027 ,871 30 ,002

a. Lilliefors Significance Correction

• Keputusan : Data aktivitas SOD seluruh kelompok tidak terdistribusi

normal (p≤ 0,05). Maka analisis data dilanjutkan menggunakan

Kruskal-Wallis

b. Uji Kruskal-Wallis

Page 113: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

96

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data aktivitas

SOD yang signifikan

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdapat hubungan yang signifikan

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdapat hubungan yang signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Test Statisticsa,b

hari_0

Chi-Square 4,147

df 5

Asymp. Sig. ,528

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: dosis

• Keputusan : Data aktivitas SOD terdapat hubungan yang signifikan.

Maka analisis dilanjutkan dengan One-Way ANOVA

c. Uji Homogenitas

Tujuan : Untuk melihat data aktivitas SOD homogen atau tidak homogen

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdistribusi homogen

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdistribusi homogen

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Page 114: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

97

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Test of Homogeneity of Variances

hari_0 Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,281 5 24 ,305

• Keputusan : Data aktivitas SOD terdistribusi homogen. Maka analisis

data dilanjutkan dengan One-Way ANOVA.

Page 115: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

98

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

d. Uji One-Way ANOVA

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan data aktivitas SOD

secara signifikan

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

Ha : Data aktivitas SOD berbeda secara signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

• Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

e. Uji Multiple Comparison tipe LSD (Least Significant Difference)

Tujuan : Untuk menentukan data aktivitas SOD yang abnormal pada

setiap kelompok dengan kelompok lain yang memberikan nilai

yang berbeda secara signifikan.

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

Ha : Data aktivitas SOD berbeda secara signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

ANOVA

hari_0 Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1,953 5 ,391 ,684 ,640

Within Groups 13,705 24 ,571 Total 15,658 29

Page 116: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

99

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Multiple Comparisons

Dependent Variable: hari_0 LSD

(I) dosis (J) dosis

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound

Upper

Bound

dosis

rendah

dosis sedang -,42712 ,47793 ,380 -1,4135 ,5593

dosis tinggi ,22034 ,47793 ,649 -,7661 1,2067

Positif -,38644 ,47793 ,427 -1,3728 ,6000

Negative ,10169 ,47793 ,833 -,8847 1,0881

Normal ,14237 ,47793 ,768 -,8440 1,1288

dosis

sedang

dosis rendah ,42712 ,47793 ,380 -,5593 1,4135

dosis tinggi ,64746 ,47793 ,188 -,3389 1,6338

Positif ,04068 ,47793 ,933 -,9457 1,0271

Negative ,52881 ,47793 ,279 -,4576 1,5152

Normal ,56949 ,47793 ,245 -,4169 1,5559

dosis

tinggi

dosis rendah -,22034 ,47793 ,649 -1,2067 ,7661

dosis sedang -,64746 ,47793 ,188 -1,6338 ,3389

Positif -,60678 ,47793 ,216 -1,5932 ,3796

Negative -,11864 ,47793 ,806 -1,1050 ,8677

Normal -,07797 ,47793 ,872 -1,0644 ,9084

positif dosis rendah ,38644 ,47793 ,427 -,6000 1,3728

dosis sedang -,04068 ,47793 ,933 -1,0271 ,9457

dosis tinggi ,60678 ,47793 ,216 -,3796 1,5932

Negative ,48814 ,47793 ,317 -,4983 1,4745

normal ,52881 ,47793 ,279 -,4576 1,5152

negatif dosis rendah -,10169 ,47793 ,833 -1,0881 ,8847

dosis sedang -,52881 ,47793 ,279 -1,5152 ,4576

dosis tinggi ,11864 ,47793 ,806 -,8677 1,1050

positif -,48814 ,47793 ,317 -1,4745 ,4983

normal ,04068 ,47793 ,933 -,9457 1,0271

normal dosis rendah -,14237 ,47793 ,768 -1,1288 ,8440

dosis sedang -,56949 ,47793 ,245 -1,5559 ,4169

dosis tinggi ,07797 ,47793 ,872 -,9084 1,0644

positif -,52881 ,47793 ,279 -1,5152 ,4576

negatif -,04068 ,47793 ,933 -1,0271 ,9457

Page 117: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

100

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Keputusan : Data aktivitas SOD seluruh kelompok pada hari ke-0

tidak berbeda secara signifikan (p≥ 0,05).

2. Hari ke-30

a. Uji Normalitas

Tujuan : Untuk mengetahui normalitas dari distribusi data aktivitas SOD

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdistribusi normal

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdistribusi normal

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

hari_30 ,183 30 ,012 ,877 30 ,002

a. Lilliefors Significance Correction

• Keputusan : Data aktivitas SOD seluruh kelompok tidak

terdistribusi normal (p≤ 0,05). Maka analisis data dilanjutkan

menggunakan Kruskal-Wallis

b. Uji Kruskal-Wallis

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data aktivitas

SOD yang signifikan

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdapat hubungan yang signifikan

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdapat hubungan yang signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Page 118: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

101

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Test Statisticsa,b

hari_30

Chi-Square 1,450

df 5

Asymp. Sig. ,919

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: dosis

• Keputusan : Data aktivitas SOD terdapat hubungan yang signifikan.

Maka analisis dilanjutkan dengan One-Way ANOVA

c. Uji Homogenitas

Tujuan : Untuk melihat data aktivitas SOD homogen atau tidak homogen

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdistribusi homogen

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdistribusi homogen

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

• Keputusan : Data aktivitas SOD terdistribusi homogen. Maka

analisis dilanjutkan dengan One-Way ANOVA.

d. Uji One-Way ANOVA

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan data aktivitas SOD

secara signifikan

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

Ha : Data aktivitas SOD berbeda secara signifikan

Test of Homogeneity of Variances

hari_30 Levene Statistic df1 df2 Sig.

,805 5 24 ,557

Page 119: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

102

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

ANOVA

hari_30 Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2,325 5 ,465 ,518 ,760

Within Groups 21,539 24 ,897 Total 23,864 29

• Keputusan : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

e. Uji Multiple Comparison tipe LSD (Least Significant Difference)

Tujuan : Untuk menentukan data aktivitas SOD yang abnormal pada

setiap kelompok dengan kelompok lain yang memberikan nilai

yang berbeda secara signifikan.

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

Ha : Data aktivitas SOD bebrbeda secara signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Multiple Comparisons

Dependent Variable: hari_30 LSD

(I) dosis (J) dosis

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound Upper Bound

dosis rendah dosis sedang -,38983 ,59915 ,521 -1,6264 ,8468

dosis tinggi ,07119 ,59915 ,906 -1,1654 1,3078

positif ,55593 ,59915 ,363 -,6807 1,7925

negatif ,04068 ,59915 ,946 -1,1959 1,2773

normal -,06780 ,59915 ,911 -1,3044 1,1688

dosis dosis rendah ,38983 ,59915 ,521 -,8468 1,6264

Page 120: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

103

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sedang dosis tinggi ,46102 ,59915 ,449 -,7756 1,6976

positif ,94576 ,59915 ,128 -,2908 2,1823

negatif ,43051 ,59915 ,479 -,8061 1,6671

normal ,32203 ,59915 ,596 -,9146 1,5586

dosis tinggi dosis rendah -,07119 ,59915 ,906 -1,3078 1,1654

dosis sedang -,46102 ,59915 ,449 -1,6976 ,7756

positif ,48475 ,59915 ,426 -,7518 1,7213

negatif -,03051 ,59915 ,960 -1,2671 1,2061

normal -,13898 ,59915 ,819 -1,3756 1,0976

positif dosis rendah -,55593 ,59915 ,363 -1,7925 ,6807

dosis sedang -,94576 ,59915 ,128 -2,1823 ,2908

dosis tinggi -,48475 ,59915 ,426 -1,7213 ,7518

negatif -,51525 ,59915 ,398 -1,7518 ,7213

normal -,62373 ,59915 ,308 -1,8603 ,6129

negatif dosis rendah -,04068 ,59915 ,946 -1,2773 1,1959

dosis sedang -,43051 ,59915 ,479 -1,6671 ,8061

dosis tinggi ,03051 ,59915 ,960 -1,2061 1,2671

positif ,51525 ,59915 ,398 -,7213 1,7518

normal -,10847 ,59915 ,858 -1,3451 1,1281

normal dosis rendah ,06780 ,59915 ,911 -1,1688 1,3044

dosis sedang -,32203 ,59915 ,596 -1,5586 ,9146

dosis tinggi ,13898 ,59915 ,819 -1,0976 1,3756

positif ,62373 ,59915 ,308 -,6129 1,8603

negatif ,10847 ,59915 ,858 -1,1281 1,3451

• Keputusan : Data aktivitas SOD seluruh kelompok pada hari ke-30

tidak berbeda secara signifikan (p≥ 0,05).

3. Hari ke-33

a. Uji Normalitas

Tujuan : Untuk mengetahui normalitas dari distribusi data aktivitas SOD

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdistribusi normal

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdistribusi normal

Page 121: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

104

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

hari_33 ,141 30 ,133 ,910 30 ,015

a. Lilliefors Significance Correction

• Keputusan : Data aktivitas SOD seluruh kelompok tidak terdistribusi

normal (p≤ 0,05). Maka analisis data dilanjutkan menggunakan

Kruskal-Wallis.

b. Uji Kruskal-Wallis

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data aktivitas

SOD yang signifikan

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdapat hubungan yang signifikan

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdapat hubungan yang signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

• Keputusan : Data aktivitas SOD terdapat hubungan yang signifikan.

Maka analisis dilanjutkan dengan One-Way ANOVA

Test Statisticsa,b

hari_33

Chi-Square 4,353

df 5

Asymp. Sig. ,500

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: dosis

Page 122: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

105

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Uji Homogenitas

Tujuan : Untuk melihat data aktivitas SOD homogen atau tidak homogen

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD terdistribusi homogen

Ha : Data aktivitas SOD tidak terdistribusi homogen

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Test of Homogeneity of Variances

hari_33 Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,160 5 24 ,093

• Keputusan : Data aktivitas SOD terdistribusi homogen. Maka

analisis dilanjutkan dengan One-Way ANOVA.

d. Uji One-Way ANOVA

Tujuan : Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan data aktivitas SOD

secara signifikan

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

• Ha : Data aktivitas SOD berbeda secara signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Page 123: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

106

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ANOVA

hari_33 Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 11,171 5 2,234 ,756 ,590

Within Groups 70,883 24 2,953 Total 82,053 29

• Keputusan : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

e. Uji Multiple Comparison tipe LSD (Least Significant Difference)

Tujuan : Untuk menentukan data aktivitas SOD yang abnormal pada

setiap kelompok dengan kelompok lain yang memberikan nilai

yang berbeda secara signifikan.

Hipotesis :

Ho : Data aktivitas SOD tidak berbeda secara signifikan

Ha : Data aktivitas SOD bebrbeda secara signifikan

Pengambilan keputusan :

• Bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima

• Bila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak

Multiple Comparisons

Dependent Variable: hari_33 LSD

(I) dosis (J) dosis

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

dosis rendah dosis sedang 1,06102 1,08691 ,339 -1,1823 3,3043

dosis tinggi 1,85085 1,08691 ,102 -,3924 4,0941

positif 1,24407 1,08691 ,264 -,9992 3,4873

negatif ,84068 1,08691 ,447 -1,4026 3,0840

normal ,28814 1,08691 ,793 -1,9551 2,5314

dosis sedang dosis rendah -1,06102 1,08691 ,339 -3,3043 1,1823

dosis tinggi ,78983 1,08691 ,474 -1,4534 3,0331

positif ,18305 1,08691 ,868 -2,0602 2,4263

negatif -,22034 1,08691 ,841 -2,4636 2,0229

normal -,77288 1,08691 ,484 -3,0162 1,4704

Page 124: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UJI AKTIVITAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36027/1/NIHAYATUL...uin syarif hidayatullah jakarta . uji aktivitas antioksidan

107

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dosis tinggi dosis rendah -1,85085 1,08691 ,102 -4,0941 ,3924

dosis sedang -,78983 1,08691 ,474 -3,0331 1,4534

positif -,60678 1,08691 ,582 -2,8501 1,6365

negatif -1,01017 1,08691 ,362 -3,2534 1,2331

normal -1,56271 1,08691 ,163 -3,8060 ,6806

positif dosis rendah -1,24407 1,08691 ,264 -3,4873 ,9992

dosis sedang -,18305 1,08691 ,868 -2,4263 2,0602

dosis tinggi ,60678 1,08691 ,582 -1,6365 2,8501

negatif -,40339 1,08691 ,714 -2,6467 1,8399

normal -,95593 1,08691 ,388 -3,1992 1,2873

negatif dosis rendah -,84068 1,08691 ,447 -3,0840 1,4026

dosis sedang ,22034 1,08691 ,841 -2,0229 2,4636

dosis tinggi 1,01017 1,08691 ,362 -1,2331 3,2534

positif ,40339 1,08691 ,714 -1,8399 2,6467

normal -,55254 1,08691 ,616 -2,7958 1,6907

normal dosis rendah -,28814 1,08691 ,793 -2,5314 1,9551

dosis sedang ,77288 1,08691 ,484 -1,4704 3,0162

dosis tinggi 1,56271 1,08691 ,163 -,6806 3,8060

positif ,95593 1,08691 ,388 -1,2873 3,1992

negatif ,55254 1,08691 ,616 -1,6907 2,7958

• Keputusan : Data aktivitas SOD seluruh kelompok pada hari ke-33

tidak berbeda secara signifikan (p≥ 0,05).