udhandsaani
DESCRIPTION
UDhandsaaniTRANSCRIPT
-
Rancangan modifikasi formula
Formula Formula standar
(Cosmetic andToiletry Formulation 2nd ed Vol 8 P.274)
Pembanding
(Dettol Hand Sanitizer Gel)
Formula Modifikasi
(modifikasi terhadap formula standar)
Nama bahan Fungsi Konsentrasi Nama bahan Fungsi Nama bahan Fungsi Konsentrasi
Lazim Terpilih
Water Solvent (HPE 6thp.766)
38,65% Water Solvent Water Solvent 38,65%
Carbopol ETD-2020 Gelling Agent 0,4%
HPMC* Gelling agent 5,0%
Propylene Glycol Humektan (HPE 6thp.592) 0,5% Propylen Glycol Humekatan Propylen Glycol Humektan 15 0,5% Ethanol Antiseptik (FI III p. 65) 60% Alcohol 60% Antiseptik Alcohol 60%* Antiseptik 96% PEG-60 Almond Glycerides Emulsifying Agent 0,3% PEG/PPG 1716
copolymer
Emulsifiying agent PEG-400* Emulsifying agent,
surfaktan
0,3%
Ektrak aloe vera * Antiseptik 2,5%
Alcohol denat Anti septic agent
Acrylates/C10-30
alkyl
acrylatecrosspolymer
Gelling agent
Tetrahdydroxy propyl
ethylenediamine
Chelating agent
Perfume Pewangi
Limonene Flavoring agent
Methyl parapen
Propyl paraben
Pengawet 0,18%
0,02%
Bentuk sediaan dasar : Gel
Bentuk sediaan dasar: Gel
Bentuk sediaan modifikasi : Gel
Penjelasan Terhadap Formula Modifikasi
Modifikasi Bahan Aktif :
Nama Bahan aktif : ektrak aloe vera
Alasan : ektrak aloe vera merupakan salah satu tanaman yang diketahui berkhasiat Sebagai
anti-inflamasi, antimikroba, antijamur, UV pelindung, luka, dan menyembuhkan luka bakar.
(Jurnal FORMULATION AND EVALUATION OF ALOE VERA TOPICAL GELS)
Konsentrasi terpilih 2,5%
Alasan : semakin tinggi nilai konsentrasi maka akan semakin daya anti mikroba, selain itu
juga untuk meningkatkan PH dan viskositas kekental.
Modifikasi bahan tambahan Bahan tambahan yang diganti : PEG-60 Almond Glycerides
Nama bahan pengganti : PEG 400
Alasan : polietilen glikol banyak digunakan dalam sediaan farmasi, stabil, dasar hidrofilik, tidak
mengiritasi kulit, digunakan juga untuk meningkatkan viskositas gel (HPE 6thp.517)
Konsentrasi terpilih : 0,3%
Alasan : mengacu pada formula standar (Cosmetic andToiletry Formulation 2nd ed Vol 8 P.274)
Bahan tambahan yang diganti : Carbopol ETD-2020
Nama bahan pengganti : HPMC
Alasan : HPMC dapat menghasilkan gel yang netral, jernih, tidak berwarna, stabil pada pH 3-11,
mempunyai resistensi yang baik terhadap serangan mikroba, dan memberikan kekuatan film yang
baik bila mengering pada kulit. (Jurnal FORMULASI SEDIAAN GEL ANTISEPTIK TANGAN
MINYAK ATSIRI JERUK LEMON (Citrus limon (L) Burm. f) DENGAN BASIS HPMC DAN
AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus)
Konsentrasi terpilih : 5%
Alasan: konsentrasi HPMC yang sering digunakan adalah 2-7%, dari jurnal dilakukan optimasi
-
dengan menggunakan konsentrasi HPMC 3%,5% dan 7%. Dari pembahasan jurnal tersebut,
HPMC dengan konsentrasi 7% menghasilkan gelling agent yang kaku. Berasal dari permasalahan tersebut dipilih
konsentrasi HPMC sebagai gelling agent sebesar 5%. Jurnal Formulasi Obat Jerawat Gel
Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C) dan Uji Aktivitas Terhadap
Propionibacterium acne Secara In Vitro
Matrix bahan aktif dan bahan tabahan
No.
Nama Bahan
(Kode M atau A)
(pustaka)
Sifat Kimia (pustaka) Sifat Fisika (pustaka) Kadar Fungsi (pustaka)
Nilai HLB
(pustaka) Khusus
gol minyak/malam
Alasan dipakai dalam formula pH stabilitas Pemerian, kelarutan Lazim Terpilih
1. HPMC Stabilitas : bahan yang stabil
meskipun higroskopis setelah
pengerinagn Larutan air dari hidroksipropil selulosa stabil
pada pH 6,0-8,0, dengan
viskositas solusi yang relatif
tidak terpengaruh
(HPE 6 th p 317)
Pemerian : Hidroksipropil selulosa
putih hingga agak berwarna kuning,
bubuk tidak berbau dan berasa
Kelarutan : Larut 1 dalam 10 bagian
diklorometana; 1 dalam 2,5 bagian
etanol (95%); 1 dalam 2 bagian
metanol; 1 dari 5 bagian propan-2-ol;
1 dari 5 bagian propilen glikol; dan 1
di 2 bagian air. Praktis larut dalam
hidrokarbon alifatik; hidrokarbon
aromatik; karbon tetraklorida;
sulingan minyak bumi; gliserin; dan
minyak (HPE 6 th p 3
2 % Gelling agent
stabilizing agent;
viscosity-
increasing agent.
- Banyak digunakan dalam sedian oral
maupun topical dalam sediaan farmasi
(HPE 6 th p 317)
2. PEG 400
(HPE 6th ed.
P.518)
PEG stabil secara kimia pada
udara dan dalam larutan, tidak
dapat di tumbuhi mikroba.
Cairan kental jernih, tidak berwarna
atau sedikit kuning pucat. Sedikit
berbau dan pahit. Kelarutan : larut
dalam air dan dapat campur dengan
semua PEG pada setiap perbandingan
- 0,3% Plastizier,
emulsifying agent
- Digunakan sebagai emulsifying agent
(HPE 5 p.545)
3. Propylene glycol Stabilitas :propilen glikol
secara kimia stabil ketika
dicampur dengan etanol
(95%), gliserin, atau
air;propilen glikol higroskopis
dan harus disimpan dalam
wadah tertutup rapat,
terlindung dari cahaya, dalam
Pemerian :Tidak berwarna,kental,
praktis berbau, cair, rasa manis.
Kelarutan :Larut dalam aseton,
kloroform, etanol(95%), gliserin, dan
air; larut 1:6 bagian dalam eter; tidak
larut dalam minyak atau mineral oil,
tetapi akan larut dalam beberapa
minyak esensial.
15% 5,0% Humectant. (HPE
6th, p.592)
- Karena mampu memberikan rasa dingin
pada kulit, kurangnya volitalitas yang
menyebabkan keseragaman rasa dingin
yang merata. (HPE 6th, p.450)
-
tempat dingin dan kering.
(HPE 6th, p.592-593)
(HPE 6th, p.592)
4. Alcohol 96 % Stabilitas : sterilisasi
menggunakan autoclave,
simpan di tempat sejuk (HPE
6th, hal 17)
Pemerian : Jernih, tidak berwarna,
cairan, volatile, memiliki rasa yang
khas dan membuat rasa terbakar.
Kelarutan : bercampur dengan
kloroform, eter, gliserin, dan air.
(HPE 6th, hal 17)
60% 96% Antiseptik - Memberikan rasa dingin pada tangan, gel
menjadi mudah mongering, serta dapat
berfungsi sebagain anti bakteri (Shu, 2013)
Methyl Paraben
(HPE 6th
, p.443)
pH : 4-8
Stabilitas : larutan metal
paraben pH 3-6 disterilisasi
dengan autoclave 120C
(20) tanpa dekomposisi,
pH 8 dapat terjadi
hidrolisis.
Pemerian : serbuk putih atau
hablur kecil, tidak berwarna.
Kelarutan : sangat mudah larut
dalam aceton; Mudah larut dalam
etanol, eter, propilen glycol; agak
sukar larut dalam glycerin, air
(50o
& 800
C); sangat Sukar larut
dalam air.
0,02
0,3%
0,05% pengawet, anti
mikroba.
- Berfungsi sebagai pengawet. Range
konsentrasi 0.02-0.3% (HPE 6th
, 442).
Paraben memiliki efek antimikroba
spektrum luas, meskipun sangat efektif
terhadap kapang dan khamir.
(HPE 6th
, 442).
Propyl paraben
(HPE6th
, p.596)
pH : 4 8
Stabilitas : Stabil pada
larutan air pH 3 6 sampai
sekitar 4 tahun pada suhu
kamar.
Pemerian : Hablur kecil,tidak
berwarna atau serbuk hablur,
putih, tidak berbau atau berbau
khas lemah, mempunyai rasa
sedikit terbakar.
Kelarutan : Mudah larut dalam
etanol, eter, propilen glycol; agak
sukar larut dalam glycerin, air
(50o
& 800
c); sangat Sukar larut
dalam air
0,01
0,6%
0,15% Pengawet, anti
mikroba
- Banyak digunakan sebagai antimikroba
dalam sediaan kosmetik, food produk,
oral, dan topikal.
(HPE 6th
p.598)
-
Bentuk Sediaan Dasar
a. Bentuk : Gel
b. Definisi :
Bentuk sediaan setengah padat atau semi solida yang pada umumnya transparan, dapat ditembus oleh cahaya dan jernih. Gel atau jeli
adalah suatu system disperse semi padat terdiri dari suspense yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organic yang
besar, terpenetrasi okeh suatu cairan. (FI IV; p.7)
Gel adalah suatu sistem setengah padat yang terdiri dari suatu dispersi yang tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil atau
molekul organik yang besar dan saling diresapi cairan (Ansel, 1989). Gel biasanya digunakan untuk diaplikasikan pada membran
mucus atau jaringan yang luka terbakar, karena gel memiliki kandungan air yang tinggi yang dapat mengurangi iritasi (Klech, 1997).
c. Persyaratan Umum : (Mitsui, 1997)
Memiliki viskositas yang tinggi
Memiliki daya lekat yang tinggi
Tidak mudah mengalir pada pemukaan kulit
Mudah merata saat dioleskan
Mudah tercucikan air
Memiliki daya lubrikasi tinggi
Memberikan rasa lembut dan sensasi dingin saat digunakan
Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih
a. Bentuk : Handsanitizer Gel
Definisi :
Hand Sanitizer merupakan cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme dengan cara
pemakaian tanpa di bilas dengan air. Cairan dengan berbagai kandungan yang sangat cepat membunuh mikroorganisme yang ada di kulit
tangan. Hand sanitizer banyak digunakan karena alasan kepraktisan. Hand sanitizer mudah dibawa dan bisa cepat digunakan tanpa perlu
menggunakan air. Hand sanitizer sering digunakan ketika dalam keadaan darurat dimana kita tidak bisa menemukan air. Kelebihan ini
diutarakan menurut US FDA dalam waktu kurang lebih 30 detik.
a. Persyaratan Umum :
Mengandung senyawa antiseptic untuk mencegah pertumbuhan bakteri
Dapat digunakan tanpa menggunakan air
-
Perhitungan ektrak kering aloe vera dengan konsentrasi 2,5% (Jurnal FORMULATION AND EVALUATION OF ALOE VERA TOPICAL GELS)
Ektrak kental (10/100 x 2,5) + 2,5 = 2,75 untuk 100 g segar
1/10
Cair
Kental
10 kalinya
Kering
-
VI. Susunan Formula
No Nama bahan Sinonim Bahan
pengganti
Konsentrasi 1 Resep
(30 g)
1 Batch (3R)
(100 g) Lazim Terpilih
1. Ektrak Aloe Verra 2,5% 0,75 g 2,25 g
2. HPMC* methocel carbopol 5% 1,5g 4,5 g
3. Propylen Glycol El520 15 0,5% 0,15 g 0,45 g
4. Alcohol 60%* Ethyl alcohol 60% 96% 18,75 ml 56,25 ml
5. PEG-400* carbowax - 0,3% 0,09 g 0,27 g
6. Methyl paraben Nipagin 0,02 0,3%
0,18% 0,054 g 0,162 g
7. Propyl paraben Nipasol 0,01 0,6%
0,02% 0,006 g 0,018 g
8. Water - 10,9 32,9
Perhitungan sisa air
a. untuk 1 Resep : 30 ml - (0,75 + 1,5 + 0,15+ 18,75 + 0,09 + 0,054 +
0,006)
= 30 ml - 21,3
= 8,7 ml
b. untuk 1 batch : 100 ml - (2,25 + 4,5+ 0,45 + 56,25 + 0,27 + 0,162 +
0,018)
= 100 ml - 63,45
= 36,5 ml
Perhitungan air untuk melarutkan HPMC
1/3 Air panas = 1
3 8,7 = 2,9
2/3 Air dingin = 2
3 35,6 = 24,3
Perhitungan alcohol
- Kadar akhir sediaan 60%
- Alcohol yang digunakan 96 %
Volume sediaan 30 ml
60% x 30 ml = 18 ml (alcohol 100%)
96% maka butuh = 100/96 x 18 ml = 18,75 ml alcohol ad 30 ml
Untuk 1 batch 3 produk
3 x 18,75 ml = 56,25 ml ad 100 ml
-
Perhitungan volume sediaan
Luas permukaan tangan normal tubuh
= 0,76 % dari luas permukaan
= 0,79% x 1,73 m2
= ,013147 m2 (untuk 1 tangan)
= 0,026296 m2 (untuk 2 tangan)
= 262,96 cm2
volume pemakaian secara umum = 2 mg/ cm2 (harrys cosmeticology ed
7th)
Luas permukaan tangan normal tubuh
= 0,76 % dari luas permukaan
= 0,79% x 1,73 m2
= ,013147 m2 (untuk 1 tangan)
= 0,026296 m2 (untuk 2 tangan)
= 262,96 cm2
volume pemakaian secara umum = 2 mg/cm2 (harrys cosmeticology ed 7th)
untuk 1 bulan = 2 mg/cm2 x 262,96 cm
2 x 3 kali sehari x 20 hari = 31555,2
mg
= 31,5552 g 30
-
cara pembuatan ektrak
Daun lidah buaya
dicucu bersih
Daun lidah buaya
dikupas
Daging daun
diblender hingga
menjadi jus
Saring dengan
menggunkan kain
flannel
Uapkan di atas penangas air
Pembuatan ekstrak
aloe vera
Ekstrak kental lidah buaya
-
Cara kerja
Menimbang HMPC 4,5 g,
HPMC dikembangkan
dalam 2,9 ml air panas
24,3 ml air dingin
(Cawan porselen)
Estrak aloe vera 2,75 ml
Campur hingga
homogen
Alcohol 96% 56,25 ml
Mortir
1 3
2
Propylene glycol 0,45 g, nipagin
0,162 g, nipasol 0,018 g
Melarutkan nipagin & nipasol
dalam propylene glycol aduk ad
larut + PEG 400 0,27 g dan sisa
air
4
-
Spesifikasi Sediaan
Parameter Spesifikasi
Mutu Fisik
1. Organoleptis - Warna - Bau - Bentuk
Bening
Khas
Gel transluen
2. Homogenitas Homogen 3. Daya Sebar 4,0-5,6 cm (Garg et al, 2002) 4. Daya Lekat 5. Viskositas
0,5-1,0cm
400-4000 cps (William and Schmitt, 2002)
6. Ph 4,0 8,9 (Aulton, 1988) Efektivitas
1. Waktu kering 20-30 menit Efikasi/ Keamanan
1. Iritasi Tidak mengiritasi
-
Rancangan Evaluasi
1. MUTU FISIK
a. Pemeriksaan Organoleptis dilihat secara visual (Depkes RI, 1979)
Bentuk
Warna
Bau
b. Uji Homogenitas (Depkes RI, 1995)
Cara :
Sediaan ditimbang 0,1 g kemudian dioleskan pada kaca objek atau bahan transparan lainnya yang cocok,
diamati susunannya.
c. Sifat tercucikan air
Cara:
Dilakukan dengan 1 gram sediaan gel kemudian dioleskan pada telapak tangan kemudian diberikan sejumlah
volume air sambil tangan dibilas.
Kriteria Penilaian Keterangan
Sangat mudah tercucikan +++ (0-2 menit) 0-2 menit
Mudah tercucikan ++ (2-4menit) 2-4 menit
Tidak tercucikan + (>4 menit) >4 menit
-
d. Uji pH (Voigt, 1994 ; Matrin, et al., 1990)
Pemeriksaan pH dilakukan dengan alat pHmeter
Caranya : kalibrasi pH meter dilakukan dengan 2 buffer standar berupa pH 4,01 dan 7,00 karena sistem bersifat
asam. Elektroda dibilas dengan air suling dan keringkan. Timbang 1 g sediaan diencerkan dengan air suling
hingga 10 ml, elektroda dicelupkan dalam wadah dalam wadah tersebut, dibiarkan angka bergerak sampai posisi
konstan. Angka yang ditunjukan oleh pH meter merupakan nilai pH sediaan tersebut.
e. Uji daya menyebar (Voigt, 1994)
sediaan sebanyak 0,5 g diletakan pada kaca transparan yang beralaskan kertas grafik, dibiarkan sediaan
menyebar pada diameter tertentu. Kemudiaan tutup dengan plastic transparan dan diberi beban tertentu (1, 3, 5, 7
g) selama 15 detik. Pertambahan diameter diukur setelah penambahan beban.
e. Viskositas
Alat: viskometer Brookfield
Cara:
Pengukuran viskositas dengan menggunakan viscometer Brookfield menggunakan spindle nomor yang sesuai,
dipasang pada alat kemudian dicelupkan ke dalam sediaan yang telah diletakkan dalam beaker glass. Kecepatan
alat dipasang pada kecepatan yang beragam pada 2, 4, 10, 20 rpm, dan kemudian dibalik 20, 10, 4 dan 2 rpm
kemudian dibaca skalnya dengan mengamati sediaan saat posisinya stabil. Pengukuran dilakukan dalam suhu
25-27 derajat celcius.
f. Pengukuran distribusi ukuran partikel
Alat: Mikroskop yang dilengkapi dengan micrometer okuler
Cara:
Timbang sediaan sebanyak 0,1 gram kemudian diencerkan dengan air suling hingga 1 mL. Ambil sedikit hasil
pengenceran tersebut kemudian teteskan pada kaca objek dan lakukan pengukuran partikel 500 partikel
(Lachman, dkk. 1994)
-
2. UJI EFFEKTIVITAS
a. Waktu kering
Cara : Ambil sediaan sebanyak 2 gram kemudian usapkan pada telapak tangan bagian dengan dan belakang
dan catat waktu sediaan mongering.
3. UJI EFIKASI/KEAMANAN
a. Uji iritasi kulit (Depkes RI, 1985)
Cara: uji iritasi kulit langsung dilakukan pada manusia dengan cara uji temple diaman sediaan uji lebih kurang
0,1 g dioleskan pada lengan bagian dalam dengan diameter 2 cm, kemudian ditutup kain kasa. Setelah 24 jam
diamati gejala yang timbul.