ucwhite.pdf
DESCRIPTION
UCwhite.pdfTRANSCRIPT
-
JURNAL FORMULASI KOSMETIKA
GOL:U/ KELOMPOK:C
1. Hilarius S. Senga (2443012138)
2. Tyrani Maylinda (2443012157)
3. Maria K.W Woda (2443012180)
4. Maria K.A Geroda (2443012194)
I. Nama Sediaan Kosmetika : Whittening Cream dengan bahan sintetik
II. Tujuan Pemakaian
Untuk memutihkan kulit dengan cara mengurangi pigmentasi pada kulit dan decolorisasi melanin yang terbentuk dan
melanin yang akan terbentuk dari lapisan dermis hingga lapisan epidermis. (harry's 5th , p. 266).
III. Karakteristik Sediaan
Whitening cream digunakan juga untuk terapi klinik untuk kelainan pigmentary seperti melasma atau postinflammatory
hyperpigmentasi. Penggunaan whitening agents berpengaruh terhadap beberapa variasi tingkatan produksi melanin pada kulit,
beberapa diantaranya dapat sebagai inhibitor terhadap tyrosinase sebagai enzim yang berperan terhadap melanogenesis. Hal ini dapat
menghambat pematangan dari enzim tyrosinase atau menghambat transport dari pigment granul (melanosom) dari melanosit ke
keratinosit (P.Jayanthi and P.Lalitha , 2014).
Dengan penggunaan sunscreen agent dapat meminimalisis bahaya dari paparan sinar matahari yang salah satunya dapat
menyebabkan hyperpigmentasi dari melanogenesis atau pembentukan melanin yang berlebih.
-
IV. Rancangan Modifikasi Formula
Formula
Standart
Nonionic oil-in-water emollient cream
(Balsam,M S ,p233)
Pembanding
Garnier light complete
Modifikasi
Nama Bahan Fungsi Konsentrasi Nama Bahan Fungsi Nama Bahan Fungsi Konsentrasi
Terpilih
Water Solvent
(HPE 6th hal 766)
Ad 100% Water Solvent
Aquadest (A) Solvent
(HPE 6th hal 766)
ad 100 ml
Cetyl alcohol (M) Emusifying agent ,stiffening
agent (HPE 6th hal 155)
15 %
Cetyl alcohol
Emusifying agent,
stiffening agent (HPE 6th ; p.155)
Cetyl alcohol (M)
Stiffening agent (HPE 6th ; p.155)
15 %
Ceraphyl 50 (M) (*)
(myristi lactate)
Emollient
2,5 % Gliserin
Emollient (HPE5th,p.301)
Isopropil myristate *
Emollient (HPE5th,p.301)
3% Dimetichone
Isohexadecane
Caprylic
Sorbitol solution 70%
(A)
Humectan
(HPE 5th,p.503)
7,5% Sorbitol solution 70%
(A)
Humectan
(HPE 5th,p.503)
7,5%
Atlas 6-1471 (*)
Polyoxyethylene 75, sorbitol
lanolin derivate (M)
Surfaktan nonionic
4 % Ammonium polyacryl
methyltolramide
Surfaktan
Arlacel 165 (gliseril stearat dan PEG 100)
Surfaktan (HPE 6th hal 714)
3%
Ammonium polyacryl talltarate
Sorbitan monolaurate/span20
(M) (*)
Emulsifying agent
(HPE 6th hal 676)
2,5 %
Octyldodecenol
Asam stearat
Emulsifying agent Span 80
Emulsifying agent (HPE 6th hal 676) 2,5%
Tween 20 (M)
(Polisorbat 20) (*)
Emulsifying agent
(HPE 6th hal 549)
6% Emulsifying agent Tween 20 (M)
(Polisorbat 20)
Emulsifying agent
(HPE 6th hal 549)
6%
Sorbic acid (*) Preservative
(HPE 6th hal 676)
0,2% Benzyl alcohol
phenoxyetanol
Preservative
(HPE 6th hal 448)
Methyl paraben Antimicrobial preservative (HPE 6th ; p.441) 0,05%
Propyl paraben Antimicrobial preservative (HPE 6th ; p.596) 0,1%
Ammoniated mercury (*) Whitening agent 3% Niacinamide Whitening agent
(www.cosmetico.com)
Niacinamide
Whitening agent
2%
Benzy salcralate Absorber uv
(www.cosmetico.org)
Butyl methoxy benzoil methane Absorber uv
(chemicalland21.com)
Titanium oxide
Sunblock agent
(www.cosmeticanalysis.com)
Titanium oxide UVA 12%
Toccophrol acetate Antioksidan Toccopherol acetate Antioksidan 0,5%
Perfume(W) Pengharum 0,2% Citral Fragrance Perfume (W) Pengharum q.s
Geraniol limoene Fragrance
Bentuk sediaan dasar : Krim
Tipe emulsi :o/w
Alasan/HLB : Berdasarkan perhitungan HLB didapat 15,15, sehingga tipe emulsi
terpilih adalah o/w
Bentuk sediaan dasar : Krim
Tipe emulsi : o/w
Bentuk sediaan dasar : Krim
Tipe emulsi : o/w
Alasan/HLB : Dari hasil perhitungan HLB didapat 13.01 , sehingga tipe emulsi terpilih adalah tipe o/w bersifat nonionic sebagai krim emolien ang dapat
memberikan rasa halus pada kulit dan membuat kulit tampak lebih putih dan trelihat cerah (Balsam,M.S p.233)
-
Perhitungan HLB formula standar Perhitungan HLB formula modifikasi
Penjelasan terhadap formula modifikasi :
a. Modifikasi Bahan Aktif :
Nama bahan aktif yang diganti: Ceraphyl 50 diganti Isopropil myristate
Alasan: Pada formula modifikasi ceraphyl 50 diganti isopropyl myristate karena ceraphyl adalah emollient yang memberikan rasa lembut dan halus
pada kulit, terasa tidak berminyak,sedangkan gliserin untuk penggunaan topical dapat melembutkan kulit dan terasa tidak berminyak. Karena
memiliki fungsi yang sama maka ceraphyl 50 diganti gliserin.isopropil myristate
Konsentrasi terpilih 10 %.
Alasan : konsentrasi tersebut efektif sebagai emolien dalam basis o/w (HPE 6th
p.290)
Nama bahan aktif yang diganti: Arcalel 20 dan Tween 20 diganti dengan span 80 dan tween 80
Alasan:Span 80 mempunyai nilai HLB 4,3 bersifat lebih hidrofilik dalam sediaan o/w, tween 80 bersifat lebih lipofilik dengan HLB 15 mendekati
HLB tween 20 yaitu 16,7 dan lebih efektif untuk sediaan krim o/w. (pustaka: Jurnal Enkapulasi Ketoprofen Dengan Kiosan-Alginat Berdasarkan
Jenis dan Ragam Konsentrasi Tween 80 dan Span 80)
Bahan Nilai HLB Konsentrasi Perhitungan HLB
Bahan Nilai HLB Konsentrasi Perhitungan HLB
Cetyl alcohol 15,5 15 % 15
27,5 15,5 = 8,45
Cetyl alcohol 15,5 15 % 15
26,5 15,5 = 8,77
Polyoxyethylene
75, sorbitol lanolin
derivat
16 4% 4
27,5 16 = 2,32
Arlacel 4,7 3 % 326,5
4,7 =0,53
Sorbitan
monolaurate/span20
8,6 2,5% 2,5
27,5 8,6 = 0,78
Span 80 4,3 2,5% 2
26,5 4,3 = 0,32
Tween 20
(Polisorbat 20)
16,5 6% 6
27,5 16,5 = 3,6
Tween 80 15 6% 6
26,5 15 = 3,39
JUMLAH 27,5 15,15 JUMLAH = 26,5 13,01
-
Nama bahan aktif yang diganti: Sorbic acid diganti dengan Nipagin dan Nipasol
Alasan: Karena Nipagin dan Nipasol merupakan pengawet yang bekerja pada pH (4-8) (HPE 6th
p. 596) Kombinasi nipagin dan nipasol sebagai
pengawet untuk memperpanjang masa pemakaian dan penyimpanan krim.
Konsentrasi terpilih: konsentrasi yang dipilih untuk nipagin 0,1 % dan nipasol 0,05% (Jurnal Formulasi, Evaluasi Fisik dan Permeasi Krim Pemutih
Asam Kojat Dengan Variasi Enhancer. Aisyah Fatmawaty Tjendra, dkk)
Nama bahan aktif yang diganti: Ammoniated mercury diganti Niacinamide
Alasan: Ammoniated mercury merupakan turunan merkur yang berbahaya, disebabkan bersifat toksik (Handbook of cosmetic science and
technology 3nd, p.132) sedangkan Niacinamide dapat berfungsi menghambat aktivitas melanosit yang akan masuk ke kreatinosid jika kulit terpapar
cahaya matahari
Konsentarsi terpilih: Niacinamide 2%
Alasan: Niacinamide 2% dapat berfungsi sebagai pemutih kulit dan menjaga kulit daripaparan sinar matahari (Jurnal Postinflammatory
Hyperpigmentation)
Nama bahan aktif yang diganti: Titanium dioxide 12 %. Konsentrasi Titanium 12% dapat memeberikan nilai SPF 12-19
Alasan: Titanium dioxide berfungsi sebagai UVA
b. Modifikasi Bahan Tambahan Penyusun Basis :
Nama bahan tambahan yang diganti:
Alasan:
-
V. Matriks (Bahan aktif dan bahan tambahan ) untuk formula hasil modifikasi
No
Nama Bahan Karakteristik Kadar
Lazim
Kadar
Terpilih
Fungsi Nilai
HLB
Alasan dipakai dalam formula
Sifat Kimia Sifat Fisika
1. Cetyl alcohol
(M)
Pemerian :
Lilin, serpihan putih, butiran, kubus, atau
castings. Memiliki bau yang khas samar dan rasa
hambar (HPE 6th ; p.155).
Kelarutan :
Bebas larut dalam etanol (95%) dan ether,
kelarutan meningkat dengan meningkatnya suhu;
praktis tidak larut dalam air. Dapat bercampur
dengan lemak, cairan, paraffin padat dan
isopropyl myristate saat meleleh (HPE 6th ;
p.155).
Boiling point : 316-
344oC
Density : 0,908g/cm3
Melting point : 45-52oC
(HPE 6th ; p.155)
2-15% (HPE
6th ; p.155)
15% Emulsifying
agent, stiffening
agent (HPE 6th
; p.155)
15,5 Umum digunakan pada kosmetik
Menyerap air pada emulsi w/o
Meningkatkan konsistensi
(HPE 6th ; p.155)
2. Isopropyl
myristate
Pemerian:
tidak berwarna , tidak berbau,cairan praktis yang
jelas viskositas rendah yang mengental pada
sekitar 58C . Ini terdiri dari ester dari
propan- 2 - ol dan asam lemak dengan berat
molekul tinggi jenuh , asam miristat terutama .
(HPE 6th hal. 348)
Kelarutan:
Larut dalam aseton , kloroform , etanol ( 95 % ) ,
etil asetat , lemak , alkohol lemak , minyak tetap ,
hidrokarbon cair , toluena , dan lilin . Melarutkan
banyak lilin , kolesterol , atau
lanolin . Praktis tidak larut dalam gliserin , glikol
, dan air . (HPE 6th hal. 348)
Boiling point 140.28 0C
Rumus Kimia:C17H34O2
BM: 270.5 (HPE 6 th
p.348)
- 3% Emolient
(HPE 6th hal
348)
Isopropyl myristate banyak digunakan dalam kosmetik
dan formulasi topical farmasi , dan umumnya dianggap
sebagai noniritant(HPE 6th hal. 348)
Karena dapat di gunakan sebagai emollient dan
humenctant.
(HPE 6th hal. 348)
-
3. Sorbitol
solution 70%
(A)
Pemerian:
Sorbitol terjadi sebagai berbau, putih atau hampir
tidak berwarna, kristal, bubuk higroskopis. Sorbitol memiliki rasa manis dan memiliki
sekitar 50-60% dari manisnya sukrosa. (HPE 6th
hal.679)
BM: 182. (HPE 6th hal.679)
- 7,5% Humectant
(HPE 6th
hal.679)
- Sorbitol banyak digunakan dalam sejumlah produk
farmasi dan terjadi secara alami dalam buah-buahan
yang dapat dimakan dan buah.
4. Arlacel(M) Pemerian:
Ester sorbitan cairan seperti krim untuk amber
berwarna atau padatan dengan bau khas dan rasa
(HPE 6th ; p.714).
Kelarutan:
ester sorbitan umumnya larut atau terdispersi
dalam minyak ; mereka juga larut dalam sebagian
besar pelarut organik . Dalam air , meskipun
tidak larut , mereka umumnya terdispersi . (HPE
6th ; p.714).
Rumus Kimia:
C18H38O
BM : 270.48
(HPE 6th ; p.714)
3 Surfaktan
nonionic (HPE
6th ; p.714).
4,7 Dapat bertindak sebagai surfaktan
(HPE 6th ; p.714)
5. Span 80 (M) Pemerian:
Ester sorbitan sebagai krim berwarna atau cairan
atau padatan dengan bau khas dan rasa (HPE 6th ;
p.675).
Kelarutan:
Ester sorbitan umumnya larut atau terdispersi
dalam minyak; mereka juga larut dalam sebagian
besar pelarut organik. Dalam air, meskipun tidak
larut, mereka umumnya terdispersi. (HPE 6th ;
p.675).
Rumus Kimia:
C24H44O6
BM : 429
(HPE 6th ; p.675)
- 2,5% Emulsifying
agent,
(HPE 6th ;
p.675)
4,3 Ester sorbitan yang banyak digunakan dalam
kosmetik, produk makanan, dan lisan
dan formulasi farmasi topikal, dan umumnya
dianggap sebagai bahan beracun dan nonirritant. (HPE
6th ; p.675)
6. Tween 80) (M) Pemerian:
Ester sorbitan sebagai krim berwarna atau cairan
atau padatan dengan bau khas dan rasa (HPE 6th
; p.675).
Kelarutan:
Ester sorbitan umumnya larut atau terdispersi
Rumus Kimia:
C24H44O6
BM : 429
(HPE 6th ; p.675)
- 6% Emulsifying
agent,
(HPE 6th ;
p.675)
15 Ester sorbitan yang banyak digunakan dalam
kosmetik, produk makanan, dan lisan
dan formulasi farmasi topikal, dan umumnya
dianggap sebagai bahan beracun dan nonirritant. (HPE
6th ; p.675)
-
dalam minyak; mereka juga larut dalam sebagian
besar pelarut organik. Dalam air, meskipun tidak
larut, mereka umumnya terdispersi. (HPE 6th ;
p.675).
7. Niacinamide Pemerian : A white or almost white, crystalline
powder or colourless crystals. Freely soluble in
water and in dehydrated alcohol.
Kelarutan : practically so. Soluble 1 in 1.5 of
water, 1 in 10 of boiling water,and 1 in 5.5 of
alcohol; soluble in glycerol. (MD 36th , p. 1957)
pH of 6.0 to 7.5.
(MD 36th , p. 1957)
- 2% Whitening
agent
- Dapat mengurangi hiperpigmentasi dan sebagai
pengurang bengkak karena jerawat (MD 36th ; hal
1608)
8. Titanium
Dioksida (A)
Pemerian:
Putih , amorf , tidak berbau , dan tidak berasa
bubuk nonhygroscopic .
(HPE 6th ; p.741).
Kelarutan:
Praktis tidak larut dalam asam sulfat encer , asam
klorida, asam nitrat , pelarut 7luorid , dan air .
larut dalam
asam 7luoride dan asam sulfat pekat
panas,kelarutan tergantung pada perlakuan panas
sebelumnya ; pemanasan berkepanjangan
menghasilkan bahan yang kurang larut . (HPE 6th
p.741)
BM = 79.88
(HPE 6th ; p.741).
- 12% UVA - Memantulkan sinar UV dan biasa digunakan dalam
sunscreen. (HPE 6th ; p.741).
9. Toccopherol
Acetate
Pemerian:
Bahan alami,tidak berwarna/kuning hingga
kecoklatan,viscous,oily liquid. Kelarutan :
Praktis tidak larut dlm air ;larut dlm acetone,
ethanol, ether, and vegetable oils.(HPE 5th,32)
BP: 2350C
Density: 0.947
0.951g/cm3 (HPE 5th,32)
0,1-1%
(journal Vit.
E in human
skin)
0,5% Antioxidant;the
rapeutic
agent.(HPE
5th,32)
- Karena dapat member nutrisi pada kulit,dan
menghindari kulit dari panas serta menghindari
penuaan dini
10. Metylparaben /
Nipagin (A)
Pemerian:
Kristal tidak berwarna atau serbuk berwarna
putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau
(HPE 6th ; p.441).
Rumus Kimia : C8H8O
BM : 152,15
Melting point: 125
128C
0,015 0,2%
(HPE 6th ;
p.441)
0,05% Pengawet
(HPE 6th ;
p.441)
- Aktif dalam melawan bakteri gram positif dan negatif
Efektif terhadap ragi dan jamur
Efektif pada range pH yang luas
(HPE 6th ; p.441)
-
Kelarutan:
Larut 1:6 dalam gliserin, 1:400 dalam air, 1:50
dalam air 25, 1:30 dalam air 80C, 1:5 dalam
propilenglikol (HPE 6th ; p.441).
(HPE 6th ; p.441)
11. Propilparaben/
Nipasol (A)
Pemerian:
Serbuk putih, tidak berbau, tidak memiliki rasa,
seperti kristal (HPE 6th ; p.596).
Kelarutan:
Larut 1:250 dalam gliserin, 1:2500 dalam air,
1:225 dalam air 80C (HPE 6th ; p.596).
Rumus kimia: C10H12O3
BM: 180,20 (HPE 6th ;
p.596)
0,01 0,02%
(HPE 6th ;
p.596)
0,1% Pengawet
(HPE 6th ;
p.596)
- Aktif dalam melawan ragi, jamur dan bakteri
Efektif dalam range pH yang luas
(HPE 6th ; p.596)
12. Perfume - - q.s q.s Pemberi aroma - Meningkatkan daya tarik konsumen
13. Aquadest (A) Pemerian:
Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa (HPE 6th hal 766)
Rumus Kimia : HO
BM: 18,02
Boiling point: 100C
(HPE 6th hal 766)
Ad 100 ml Ad
100mL
Pelarut
(HPE 6th hal
766)
- Tidak toksik
Pelarut universal
V.1. Bentuk Sediaan Dasar
a. Bentuk : Krim
b. Definisi :
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam
bahan dasar yang sesuai. (Depkes RI, 1995)
Krim merupakan suatu system emulsi yang tidak stabil secara termodinamika dimana mengandung paling sedikit dua
fase yang tidak saling bercampur. Salah satu fase bersifat polar (air) dan fase yang lainnya bersifat non-polar (minyak).
-
Krim dapat dibuat dengan beberapa jenis, yaitu emulsi air dalam minyak (w/o atau a/m), emulsi minyak dalam air (o/w
atau m/a) (Ansel, H.C., 1989)
c. Persyaratan Umum : (FDA, 2003)
Mudah digunakan
Jumlah yang menempel memenuhi kebutuhan
Bahan aktif yang kompatibel dengan bahan tambahan lain
Bahan dasar dapat mempertahankan kelembutan dan kelembaban
Efek dalam mengabsorbsi radikal pada 290 320
Memutihkan kulit sampai ke lapisan epidermis.
V.2. Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih
a. Bentuk : Whitening cream type o/w
Definisi :
bentuk sediaan setengah padat, mengandung bahan aktif yang bersifat menghambat enzim tirosinase
untuk mengurangi pigmentasi sehingga memberikan efek memutihkan kulit. (P.Jayanthi and P.Lalitha ,
2014)
b. Persyaratan umum sebagai whitening : (harry's cosmeticology 5th , p. 266)
- dapat mengurangi hyperpigmentasi dan decolorisasi melanin.
- tidak mengiritasi.
-
VI. Susunan Formula
Perhitungan Bobot Sediaan
Perkiraan lama penggunaan krim = 1 hari sekali untuk sehari pemakaian.
Jadi, 1 x sehari= 1 x 1 gram = 1 gram
Bobot sediaan yang dibutuhkan = 1 gram 30 hari = 30 gram untuk 1R/
Untuk 1 batch= 3 x 30 gram = 90 gram
No. Nama Bahan Sinonim Bahan Pengganti Konsentrasi (%) 1 Resep
(30gram)
1 Batch
( 90 gram) Awal Modifikasi
1. Cetyl alcohol - 15% 15% 4,5 13,5
2. Isopropil myristate - 2,5% 3% 0,9 2,7
3. Sorbitol solution 70% - 7,5% 7,5% 2,25 6,75
4. Arlacel - 4% 3% 0,9 2,7
5. Span 80 - 2,5% 2,5% 0,025 0,075
6. Tween 80 - 6% 6% 1,8 5,4
7. Niacinamide - 2% 2% 0,6 1,8
8. Titanium dioxida - 12% 12% 3,6 10,8
9. Metylparaben Nipagin - - 0,05% 0,015 0,045
10. Propilparaben Nipasol - - 0,1% 0,03 0,09
11. Toccopherol acetate - 0,5% 0,15 0,45
12. Perfume - - q.s q.s q.s q.s
13. Aquadest - - ad 100 ml ad 100 ml
Perhitungan sisa air
Untuk 1 R= (30-(4,5+0,9+2,25+0,9+0,025+1,8+0,2+3,6+0,015+0,03+0,15)= 15,63ml 16 ml
Untuk 3 R=(90-(13,5+2,7+6,75+2,7+ 0,075+ 5,4+1,8+10,8+0,045+0,09+0,45)=46,89 ml 47 ml
-
VII. Rancangan Cara Pembuatan
Fase minyak :
Cetyl alcohol
Arlacel
Span 80
Tween 80
Fase air :
Nipagin
Nipasol
Titanium dioxide
Niacinamide
Sorbitol solution 70 %
Dicampur di mortar panas, tambahkan
toccopherol acetate dan sisa air aduk
hingga homogen
Tambahkan parfum, aduk
hingga homogen
Masukkan dalam wadah sediaan, beri
etiket, brosur dan masukkan ke dalam
dus.
Larutkan
dalam
isopropyl
myristate dilebur
-
VIII. Spesifikasi Sediaan Akhir
Parameter Spesifikasi
Organoleptis
Bau
Rasa
Warna
Perabaan
Bau khas
Lembut
Mudah dioleskan
Uji makroskopis
Aerasi
Tembus cahaya
Gumpalan
Tidak ada aerasi
Opaque
Tidak ada gumpalan
Daya sebar < 20 detik; > 0,5 cm
Konsistensi Tidak lengket
Sifat tercucikan air < 4 menit
SPF 20,47
Ph 5,5 6
Uji iritasi Tidak mengiritasi
-
IX. Rancangan Evaluasi
No Evaluasi Cara Evaluasi
1 Organoleptis
o Warna
o Bau
o Tekstur
2 PH Untuk melakukan pemeriksaan pH, pH meter terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar
standar netral (pH 7,01) dan larutan dapar pH asam (pH 4,01) hingga alat menunjukkan harga pH tersebut.
Kemudiaan elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi
1% yaitu ditimbang 1 gram sediaan dan dilarutkan dalam 100 ml air suling. Kemudian elektroda dicelupkan
dalam larutan tersebut dan dibiarkan hingga alat menunjukkan harga pH yang konstan. (Rawlins, 2003).
3 Homogenitas Pengamatan dilakukan secara visual dengan mengoleskan krim pada lempeng kaca, kemudian dilihat warnanya
seragam atau tidak. Pengamatan dilkakukan tiap minggu selama 5 minggu.
4 Viskositas Pengujian viskositas menggunakan brookfield viscometer yang dilakukan dengan cara, pasang spindel yang sesuai
lalu celupkan dalam sediaan lalu catat hasil. Viskositas sediaan krim yang sesuai dengan persyaratan adalah 2.000
50.000 cps (Remington, 1995 ; SNI, 1996)
5 Uji daya sebar 0,5 gram sediaan diletakkan dengan hati-hati di atas kertas grafik yang dilapisi kaca transparan biarkan sesaat (15
detik) hitung luas daerah yang diberikan oleh sediaan, kemudian ditutup lagi dengan lempengan kaca yang diberi
beban tertentu (10 g, 20 g, -100 g) dan dibiarkan selama 60 detik. Kemudian hitung luas yang diberikan oleh
sediaan.
6 Tipe emulsi Larutkan 1 tetes krim ke dalam 30 ml air. Jika krim dapat larut dalam minyak, maka krim tersebut merupakan
krim w/o. namun, jika krim dapat larut dalam air, maka krim tersebut merupakan krim
7 Uji Tercucikan
air 1 gram krim, dioleskan pada telapak tangan kemudian dicuci dengan sejumlah volume air sambil membilas
tangan. Air dilewatkan dari buret dengan perlahan-lahan, amati secara visual ada atau tidaknya krim yang tersisa
pada telapak tangan, dicatat volume air yang terpakai
-
8 Daya Lekat Gelas obyek di tandai 4 x 2,5cm kemudian sebanyak 0,25 g krim di letakkan di tititk tengah luasan tersebut dan
di tutp dengan gelas obyek lain. beri beban 1 kg selama 5 menit. Kedua gelas obyek yang telah saling melekat 1
sama lain di pasang pada alat uji yang di beri beban 80 g. setelah itu dicatat waktu yang diperlukan hingga
terpisahnya dua gelas obyek.
9 Pengukuran Uji
Distribusi
Ukuran Partikel
Dilakukan dengan memakai alat mikroskop yang dilengkapi dengan micrometer okuler. Caranya adalah sbb: di
timbang 0,1 g krim kemudian di encerkan dengan air suling sampai 1 ml diambil sedikit hasil pengenceran
tersebut dan diteteskan pada kaca objek, lalu dilakukan pengukuran partikel sampai dengan 500 partikel (
Lachman dkk, 1994).
X. Rancangan Tabel Hasil Evaluasi
Parameter
Spesifikasi
Hasil Evaluasi Keterangan
Pembanding Sediaan MS TMS
Organoleptis
Bau
Bau khas
Rasa Lembut
Warna
Perabaan Mudah dioleskan
Uji homogenitas
-Aerasi
Tidak ada aerasi
- Tembus cahaya
Opaque
-
-Gumpalan
Tidak ada
gumpalan
Daya sebar
(< 20 detik; > 0,5 cm)
Tanpa beban
5 g
10 g
50 g
100 g
Konsistensi Tidak lengket
Sifat tercucikan air < 4 menit
pH 5,5 6
Uji iritasi Tidak mengiritasi
-
XI. Rancangan Kemasan
Beauty Whittening Cream
Kegunaan: untuk mencerahkan kulit dan
menyamarkan bintik hitam dan bekas
jerawat.
Cara Pakai: Oleskan secara merata pada
kulit wajah dan leher yang bersih. Hindari
pengolesan di daerah sekitar mata
Komposisi: Cetyl alcohol, Niacinamide,
Titanium Dioxide, Tween 80, Span 80,
Isopropyl myristate, Arlacel, Tochoperhol
acetate, Nipagin, Nipasol, Water
No Reg: 8992304010293
No Batch
Exp date:
PT.QUEEN-FARMA
SURABAYA-INDONESIA
PT.QUEEN-FARMA SURABAYA-INDONESIA
Beauty Whittening Cream
30 gr