ucwhite.pdf

16
JURNAL FORMULASI KOSMETIKA GOL:U/ KELOMPOK:C 1. Hilarius S. Senga (2443012138) 2. Tyrani Maylinda (2443012157) 3. Maria K.W Woda (2443012180) 4. Maria K.A Geroda (2443012194) I. Nama Sediaan Kosmetika : Whittening Cream dengan bahan sintetik II. Tujuan Pemakaian Untuk memutihkan kulit dengan cara mengurangi pigmentasi pada kulit dan decolorisasi melanin yang terbentuk dan melanin yang akan terbentuk dari lapisan dermis hingga lapisan epidermis. (harry's 5th , p. 266). III. Karakteristik Sediaan Whitening cream digunakan juga untuk terapi klinik untuk kelainan pigmentary seperti melasma atau postinflammatory hyperpigmentasi. Penggunaan whitening agents berpengaruh terhadap beberapa variasi tingkatan produksi melanin pada kulit, beberapa diantaranya dapat sebagai inhibitor terhadap tyrosinase sebagai enzim yang berperan terhadap melanogenesis. Hal ini dapat menghambat pematangan dari enzim tyrosinase atau menghambat transport dari pigment granul (melanosom) dari melanosit ke keratinosit (P.Jayanthi and P.Lalitha , 2014). Dengan penggunaan sunscreen agent dapat meminimalisis bahaya dari paparan sinar matahari yang salah satunya dapat menyebabkan hyperpigmentasi dari melanogenesis atau pembentukan melanin yang berlebih.

Upload: steviniaashika

Post on 25-Sep-2015

55 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

UC‪white.pdf

TRANSCRIPT

  • JURNAL FORMULASI KOSMETIKA

    GOL:U/ KELOMPOK:C

    1. Hilarius S. Senga (2443012138)

    2. Tyrani Maylinda (2443012157)

    3. Maria K.W Woda (2443012180)

    4. Maria K.A Geroda (2443012194)

    I. Nama Sediaan Kosmetika : Whittening Cream dengan bahan sintetik

    II. Tujuan Pemakaian

    Untuk memutihkan kulit dengan cara mengurangi pigmentasi pada kulit dan decolorisasi melanin yang terbentuk dan

    melanin yang akan terbentuk dari lapisan dermis hingga lapisan epidermis. (harry's 5th , p. 266).

    III. Karakteristik Sediaan

    Whitening cream digunakan juga untuk terapi klinik untuk kelainan pigmentary seperti melasma atau postinflammatory

    hyperpigmentasi. Penggunaan whitening agents berpengaruh terhadap beberapa variasi tingkatan produksi melanin pada kulit,

    beberapa diantaranya dapat sebagai inhibitor terhadap tyrosinase sebagai enzim yang berperan terhadap melanogenesis. Hal ini dapat

    menghambat pematangan dari enzim tyrosinase atau menghambat transport dari pigment granul (melanosom) dari melanosit ke

    keratinosit (P.Jayanthi and P.Lalitha , 2014).

    Dengan penggunaan sunscreen agent dapat meminimalisis bahaya dari paparan sinar matahari yang salah satunya dapat

    menyebabkan hyperpigmentasi dari melanogenesis atau pembentukan melanin yang berlebih.

  • IV. Rancangan Modifikasi Formula

    Formula

    Standart

    Nonionic oil-in-water emollient cream

    (Balsam,M S ,p233)

    Pembanding

    Garnier light complete

    Modifikasi

    Nama Bahan Fungsi Konsentrasi Nama Bahan Fungsi Nama Bahan Fungsi Konsentrasi

    Terpilih

    Water Solvent

    (HPE 6th hal 766)

    Ad 100% Water Solvent

    Aquadest (A) Solvent

    (HPE 6th hal 766)

    ad 100 ml

    Cetyl alcohol (M) Emusifying agent ,stiffening

    agent (HPE 6th hal 155)

    15 %

    Cetyl alcohol

    Emusifying agent,

    stiffening agent (HPE 6th ; p.155)

    Cetyl alcohol (M)

    Stiffening agent (HPE 6th ; p.155)

    15 %

    Ceraphyl 50 (M) (*)

    (myristi lactate)

    Emollient

    2,5 % Gliserin

    Emollient (HPE5th,p.301)

    Isopropil myristate *

    Emollient (HPE5th,p.301)

    3% Dimetichone

    Isohexadecane

    Caprylic

    Sorbitol solution 70%

    (A)

    Humectan

    (HPE 5th,p.503)

    7,5% Sorbitol solution 70%

    (A)

    Humectan

    (HPE 5th,p.503)

    7,5%

    Atlas 6-1471 (*)

    Polyoxyethylene 75, sorbitol

    lanolin derivate (M)

    Surfaktan nonionic

    4 % Ammonium polyacryl

    methyltolramide

    Surfaktan

    Arlacel 165 (gliseril stearat dan PEG 100)

    Surfaktan (HPE 6th hal 714)

    3%

    Ammonium polyacryl talltarate

    Sorbitan monolaurate/span20

    (M) (*)

    Emulsifying agent

    (HPE 6th hal 676)

    2,5 %

    Octyldodecenol

    Asam stearat

    Emulsifying agent Span 80

    Emulsifying agent (HPE 6th hal 676) 2,5%

    Tween 20 (M)

    (Polisorbat 20) (*)

    Emulsifying agent

    (HPE 6th hal 549)

    6% Emulsifying agent Tween 20 (M)

    (Polisorbat 20)

    Emulsifying agent

    (HPE 6th hal 549)

    6%

    Sorbic acid (*) Preservative

    (HPE 6th hal 676)

    0,2% Benzyl alcohol

    phenoxyetanol

    Preservative

    (HPE 6th hal 448)

    Methyl paraben Antimicrobial preservative (HPE 6th ; p.441) 0,05%

    Propyl paraben Antimicrobial preservative (HPE 6th ; p.596) 0,1%

    Ammoniated mercury (*) Whitening agent 3% Niacinamide Whitening agent

    (www.cosmetico.com)

    Niacinamide

    Whitening agent

    2%

    Benzy salcralate Absorber uv

    (www.cosmetico.org)

    Butyl methoxy benzoil methane Absorber uv

    (chemicalland21.com)

    Titanium oxide

    Sunblock agent

    (www.cosmeticanalysis.com)

    Titanium oxide UVA 12%

    Toccophrol acetate Antioksidan Toccopherol acetate Antioksidan 0,5%

    Perfume(W) Pengharum 0,2% Citral Fragrance Perfume (W) Pengharum q.s

    Geraniol limoene Fragrance

    Bentuk sediaan dasar : Krim

    Tipe emulsi :o/w

    Alasan/HLB : Berdasarkan perhitungan HLB didapat 15,15, sehingga tipe emulsi

    terpilih adalah o/w

    Bentuk sediaan dasar : Krim

    Tipe emulsi : o/w

    Bentuk sediaan dasar : Krim

    Tipe emulsi : o/w

    Alasan/HLB : Dari hasil perhitungan HLB didapat 13.01 , sehingga tipe emulsi terpilih adalah tipe o/w bersifat nonionic sebagai krim emolien ang dapat

    memberikan rasa halus pada kulit dan membuat kulit tampak lebih putih dan trelihat cerah (Balsam,M.S p.233)

  • Perhitungan HLB formula standar Perhitungan HLB formula modifikasi

    Penjelasan terhadap formula modifikasi :

    a. Modifikasi Bahan Aktif :

    Nama bahan aktif yang diganti: Ceraphyl 50 diganti Isopropil myristate

    Alasan: Pada formula modifikasi ceraphyl 50 diganti isopropyl myristate karena ceraphyl adalah emollient yang memberikan rasa lembut dan halus

    pada kulit, terasa tidak berminyak,sedangkan gliserin untuk penggunaan topical dapat melembutkan kulit dan terasa tidak berminyak. Karena

    memiliki fungsi yang sama maka ceraphyl 50 diganti gliserin.isopropil myristate

    Konsentrasi terpilih 10 %.

    Alasan : konsentrasi tersebut efektif sebagai emolien dalam basis o/w (HPE 6th

    p.290)

    Nama bahan aktif yang diganti: Arcalel 20 dan Tween 20 diganti dengan span 80 dan tween 80

    Alasan:Span 80 mempunyai nilai HLB 4,3 bersifat lebih hidrofilik dalam sediaan o/w, tween 80 bersifat lebih lipofilik dengan HLB 15 mendekati

    HLB tween 20 yaitu 16,7 dan lebih efektif untuk sediaan krim o/w. (pustaka: Jurnal Enkapulasi Ketoprofen Dengan Kiosan-Alginat Berdasarkan

    Jenis dan Ragam Konsentrasi Tween 80 dan Span 80)

    Bahan Nilai HLB Konsentrasi Perhitungan HLB

    Bahan Nilai HLB Konsentrasi Perhitungan HLB

    Cetyl alcohol 15,5 15 % 15

    27,5 15,5 = 8,45

    Cetyl alcohol 15,5 15 % 15

    26,5 15,5 = 8,77

    Polyoxyethylene

    75, sorbitol lanolin

    derivat

    16 4% 4

    27,5 16 = 2,32

    Arlacel 4,7 3 % 326,5

    4,7 =0,53

    Sorbitan

    monolaurate/span20

    8,6 2,5% 2,5

    27,5 8,6 = 0,78

    Span 80 4,3 2,5% 2

    26,5 4,3 = 0,32

    Tween 20

    (Polisorbat 20)

    16,5 6% 6

    27,5 16,5 = 3,6

    Tween 80 15 6% 6

    26,5 15 = 3,39

    JUMLAH 27,5 15,15 JUMLAH = 26,5 13,01

  • Nama bahan aktif yang diganti: Sorbic acid diganti dengan Nipagin dan Nipasol

    Alasan: Karena Nipagin dan Nipasol merupakan pengawet yang bekerja pada pH (4-8) (HPE 6th

    p. 596) Kombinasi nipagin dan nipasol sebagai

    pengawet untuk memperpanjang masa pemakaian dan penyimpanan krim.

    Konsentrasi terpilih: konsentrasi yang dipilih untuk nipagin 0,1 % dan nipasol 0,05% (Jurnal Formulasi, Evaluasi Fisik dan Permeasi Krim Pemutih

    Asam Kojat Dengan Variasi Enhancer. Aisyah Fatmawaty Tjendra, dkk)

    Nama bahan aktif yang diganti: Ammoniated mercury diganti Niacinamide

    Alasan: Ammoniated mercury merupakan turunan merkur yang berbahaya, disebabkan bersifat toksik (Handbook of cosmetic science and

    technology 3nd, p.132) sedangkan Niacinamide dapat berfungsi menghambat aktivitas melanosit yang akan masuk ke kreatinosid jika kulit terpapar

    cahaya matahari

    Konsentarsi terpilih: Niacinamide 2%

    Alasan: Niacinamide 2% dapat berfungsi sebagai pemutih kulit dan menjaga kulit daripaparan sinar matahari (Jurnal Postinflammatory

    Hyperpigmentation)

    Nama bahan aktif yang diganti: Titanium dioxide 12 %. Konsentrasi Titanium 12% dapat memeberikan nilai SPF 12-19

    Alasan: Titanium dioxide berfungsi sebagai UVA

    b. Modifikasi Bahan Tambahan Penyusun Basis :

    Nama bahan tambahan yang diganti:

    Alasan:

  • V. Matriks (Bahan aktif dan bahan tambahan ) untuk formula hasil modifikasi

    No

    Nama Bahan Karakteristik Kadar

    Lazim

    Kadar

    Terpilih

    Fungsi Nilai

    HLB

    Alasan dipakai dalam formula

    Sifat Kimia Sifat Fisika

    1. Cetyl alcohol

    (M)

    Pemerian :

    Lilin, serpihan putih, butiran, kubus, atau

    castings. Memiliki bau yang khas samar dan rasa

    hambar (HPE 6th ; p.155).

    Kelarutan :

    Bebas larut dalam etanol (95%) dan ether,

    kelarutan meningkat dengan meningkatnya suhu;

    praktis tidak larut dalam air. Dapat bercampur

    dengan lemak, cairan, paraffin padat dan

    isopropyl myristate saat meleleh (HPE 6th ;

    p.155).

    Boiling point : 316-

    344oC

    Density : 0,908g/cm3

    Melting point : 45-52oC

    (HPE 6th ; p.155)

    2-15% (HPE

    6th ; p.155)

    15% Emulsifying

    agent, stiffening

    agent (HPE 6th

    ; p.155)

    15,5 Umum digunakan pada kosmetik

    Menyerap air pada emulsi w/o

    Meningkatkan konsistensi

    (HPE 6th ; p.155)

    2. Isopropyl

    myristate

    Pemerian:

    tidak berwarna , tidak berbau,cairan praktis yang

    jelas viskositas rendah yang mengental pada

    sekitar 58C . Ini terdiri dari ester dari

    propan- 2 - ol dan asam lemak dengan berat

    molekul tinggi jenuh , asam miristat terutama .

    (HPE 6th hal. 348)

    Kelarutan:

    Larut dalam aseton , kloroform , etanol ( 95 % ) ,

    etil asetat , lemak , alkohol lemak , minyak tetap ,

    hidrokarbon cair , toluena , dan lilin . Melarutkan

    banyak lilin , kolesterol , atau

    lanolin . Praktis tidak larut dalam gliserin , glikol

    , dan air . (HPE 6th hal. 348)

    Boiling point 140.28 0C

    Rumus Kimia:C17H34O2

    BM: 270.5 (HPE 6 th

    p.348)

    - 3% Emolient

    (HPE 6th hal

    348)

    Isopropyl myristate banyak digunakan dalam kosmetik

    dan formulasi topical farmasi , dan umumnya dianggap

    sebagai noniritant(HPE 6th hal. 348)

    Karena dapat di gunakan sebagai emollient dan

    humenctant.

    (HPE 6th hal. 348)

  • 3. Sorbitol

    solution 70%

    (A)

    Pemerian:

    Sorbitol terjadi sebagai berbau, putih atau hampir

    tidak berwarna, kristal, bubuk higroskopis. Sorbitol memiliki rasa manis dan memiliki

    sekitar 50-60% dari manisnya sukrosa. (HPE 6th

    hal.679)

    BM: 182. (HPE 6th hal.679)

    - 7,5% Humectant

    (HPE 6th

    hal.679)

    - Sorbitol banyak digunakan dalam sejumlah produk

    farmasi dan terjadi secara alami dalam buah-buahan

    yang dapat dimakan dan buah.

    4. Arlacel(M) Pemerian:

    Ester sorbitan cairan seperti krim untuk amber

    berwarna atau padatan dengan bau khas dan rasa

    (HPE 6th ; p.714).

    Kelarutan:

    ester sorbitan umumnya larut atau terdispersi

    dalam minyak ; mereka juga larut dalam sebagian

    besar pelarut organik . Dalam air , meskipun

    tidak larut , mereka umumnya terdispersi . (HPE

    6th ; p.714).

    Rumus Kimia:

    C18H38O

    BM : 270.48

    (HPE 6th ; p.714)

    3 Surfaktan

    nonionic (HPE

    6th ; p.714).

    4,7 Dapat bertindak sebagai surfaktan

    (HPE 6th ; p.714)

    5. Span 80 (M) Pemerian:

    Ester sorbitan sebagai krim berwarna atau cairan

    atau padatan dengan bau khas dan rasa (HPE 6th ;

    p.675).

    Kelarutan:

    Ester sorbitan umumnya larut atau terdispersi

    dalam minyak; mereka juga larut dalam sebagian

    besar pelarut organik. Dalam air, meskipun tidak

    larut, mereka umumnya terdispersi. (HPE 6th ;

    p.675).

    Rumus Kimia:

    C24H44O6

    BM : 429

    (HPE 6th ; p.675)

    - 2,5% Emulsifying

    agent,

    (HPE 6th ;

    p.675)

    4,3 Ester sorbitan yang banyak digunakan dalam

    kosmetik, produk makanan, dan lisan

    dan formulasi farmasi topikal, dan umumnya

    dianggap sebagai bahan beracun dan nonirritant. (HPE

    6th ; p.675)

    6. Tween 80) (M) Pemerian:

    Ester sorbitan sebagai krim berwarna atau cairan

    atau padatan dengan bau khas dan rasa (HPE 6th

    ; p.675).

    Kelarutan:

    Ester sorbitan umumnya larut atau terdispersi

    Rumus Kimia:

    C24H44O6

    BM : 429

    (HPE 6th ; p.675)

    - 6% Emulsifying

    agent,

    (HPE 6th ;

    p.675)

    15 Ester sorbitan yang banyak digunakan dalam

    kosmetik, produk makanan, dan lisan

    dan formulasi farmasi topikal, dan umumnya

    dianggap sebagai bahan beracun dan nonirritant. (HPE

    6th ; p.675)

  • dalam minyak; mereka juga larut dalam sebagian

    besar pelarut organik. Dalam air, meskipun tidak

    larut, mereka umumnya terdispersi. (HPE 6th ;

    p.675).

    7. Niacinamide Pemerian : A white or almost white, crystalline

    powder or colourless crystals. Freely soluble in

    water and in dehydrated alcohol.

    Kelarutan : practically so. Soluble 1 in 1.5 of

    water, 1 in 10 of boiling water,and 1 in 5.5 of

    alcohol; soluble in glycerol. (MD 36th , p. 1957)

    pH of 6.0 to 7.5.

    (MD 36th , p. 1957)

    - 2% Whitening

    agent

    - Dapat mengurangi hiperpigmentasi dan sebagai

    pengurang bengkak karena jerawat (MD 36th ; hal

    1608)

    8. Titanium

    Dioksida (A)

    Pemerian:

    Putih , amorf , tidak berbau , dan tidak berasa

    bubuk nonhygroscopic .

    (HPE 6th ; p.741).

    Kelarutan:

    Praktis tidak larut dalam asam sulfat encer , asam

    klorida, asam nitrat , pelarut 7luorid , dan air .

    larut dalam

    asam 7luoride dan asam sulfat pekat

    panas,kelarutan tergantung pada perlakuan panas

    sebelumnya ; pemanasan berkepanjangan

    menghasilkan bahan yang kurang larut . (HPE 6th

    p.741)

    BM = 79.88

    (HPE 6th ; p.741).

    - 12% UVA - Memantulkan sinar UV dan biasa digunakan dalam

    sunscreen. (HPE 6th ; p.741).

    9. Toccopherol

    Acetate

    Pemerian:

    Bahan alami,tidak berwarna/kuning hingga

    kecoklatan,viscous,oily liquid. Kelarutan :

    Praktis tidak larut dlm air ;larut dlm acetone,

    ethanol, ether, and vegetable oils.(HPE 5th,32)

    BP: 2350C

    Density: 0.947

    0.951g/cm3 (HPE 5th,32)

    0,1-1%

    (journal Vit.

    E in human

    skin)

    0,5% Antioxidant;the

    rapeutic

    agent.(HPE

    5th,32)

    - Karena dapat member nutrisi pada kulit,dan

    menghindari kulit dari panas serta menghindari

    penuaan dini

    10. Metylparaben /

    Nipagin (A)

    Pemerian:

    Kristal tidak berwarna atau serbuk berwarna

    putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau

    (HPE 6th ; p.441).

    Rumus Kimia : C8H8O

    BM : 152,15

    Melting point: 125

    128C

    0,015 0,2%

    (HPE 6th ;

    p.441)

    0,05% Pengawet

    (HPE 6th ;

    p.441)

    - Aktif dalam melawan bakteri gram positif dan negatif

    Efektif terhadap ragi dan jamur

    Efektif pada range pH yang luas

    (HPE 6th ; p.441)

  • Kelarutan:

    Larut 1:6 dalam gliserin, 1:400 dalam air, 1:50

    dalam air 25, 1:30 dalam air 80C, 1:5 dalam

    propilenglikol (HPE 6th ; p.441).

    (HPE 6th ; p.441)

    11. Propilparaben/

    Nipasol (A)

    Pemerian:

    Serbuk putih, tidak berbau, tidak memiliki rasa,

    seperti kristal (HPE 6th ; p.596).

    Kelarutan:

    Larut 1:250 dalam gliserin, 1:2500 dalam air,

    1:225 dalam air 80C (HPE 6th ; p.596).

    Rumus kimia: C10H12O3

    BM: 180,20 (HPE 6th ;

    p.596)

    0,01 0,02%

    (HPE 6th ;

    p.596)

    0,1% Pengawet

    (HPE 6th ;

    p.596)

    - Aktif dalam melawan ragi, jamur dan bakteri

    Efektif dalam range pH yang luas

    (HPE 6th ; p.596)

    12. Perfume - - q.s q.s Pemberi aroma - Meningkatkan daya tarik konsumen

    13. Aquadest (A) Pemerian:

    Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak

    berasa (HPE 6th hal 766)

    Rumus Kimia : HO

    BM: 18,02

    Boiling point: 100C

    (HPE 6th hal 766)

    Ad 100 ml Ad

    100mL

    Pelarut

    (HPE 6th hal

    766)

    - Tidak toksik

    Pelarut universal

    V.1. Bentuk Sediaan Dasar

    a. Bentuk : Krim

    b. Definisi :

    Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam

    bahan dasar yang sesuai. (Depkes RI, 1995)

    Krim merupakan suatu system emulsi yang tidak stabil secara termodinamika dimana mengandung paling sedikit dua

    fase yang tidak saling bercampur. Salah satu fase bersifat polar (air) dan fase yang lainnya bersifat non-polar (minyak).

  • Krim dapat dibuat dengan beberapa jenis, yaitu emulsi air dalam minyak (w/o atau a/m), emulsi minyak dalam air (o/w

    atau m/a) (Ansel, H.C., 1989)

    c. Persyaratan Umum : (FDA, 2003)

    Mudah digunakan

    Jumlah yang menempel memenuhi kebutuhan

    Bahan aktif yang kompatibel dengan bahan tambahan lain

    Bahan dasar dapat mempertahankan kelembutan dan kelembaban

    Efek dalam mengabsorbsi radikal pada 290 320

    Memutihkan kulit sampai ke lapisan epidermis.

    V.2. Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih

    a. Bentuk : Whitening cream type o/w

    Definisi :

    bentuk sediaan setengah padat, mengandung bahan aktif yang bersifat menghambat enzim tirosinase

    untuk mengurangi pigmentasi sehingga memberikan efek memutihkan kulit. (P.Jayanthi and P.Lalitha ,

    2014)

    b. Persyaratan umum sebagai whitening : (harry's cosmeticology 5th , p. 266)

    - dapat mengurangi hyperpigmentasi dan decolorisasi melanin.

    - tidak mengiritasi.

  • VI. Susunan Formula

    Perhitungan Bobot Sediaan

    Perkiraan lama penggunaan krim = 1 hari sekali untuk sehari pemakaian.

    Jadi, 1 x sehari= 1 x 1 gram = 1 gram

    Bobot sediaan yang dibutuhkan = 1 gram 30 hari = 30 gram untuk 1R/

    Untuk 1 batch= 3 x 30 gram = 90 gram

    No. Nama Bahan Sinonim Bahan Pengganti Konsentrasi (%) 1 Resep

    (30gram)

    1 Batch

    ( 90 gram) Awal Modifikasi

    1. Cetyl alcohol - 15% 15% 4,5 13,5

    2. Isopropil myristate - 2,5% 3% 0,9 2,7

    3. Sorbitol solution 70% - 7,5% 7,5% 2,25 6,75

    4. Arlacel - 4% 3% 0,9 2,7

    5. Span 80 - 2,5% 2,5% 0,025 0,075

    6. Tween 80 - 6% 6% 1,8 5,4

    7. Niacinamide - 2% 2% 0,6 1,8

    8. Titanium dioxida - 12% 12% 3,6 10,8

    9. Metylparaben Nipagin - - 0,05% 0,015 0,045

    10. Propilparaben Nipasol - - 0,1% 0,03 0,09

    11. Toccopherol acetate - 0,5% 0,15 0,45

    12. Perfume - - q.s q.s q.s q.s

    13. Aquadest - - ad 100 ml ad 100 ml

    Perhitungan sisa air

    Untuk 1 R= (30-(4,5+0,9+2,25+0,9+0,025+1,8+0,2+3,6+0,015+0,03+0,15)= 15,63ml 16 ml

    Untuk 3 R=(90-(13,5+2,7+6,75+2,7+ 0,075+ 5,4+1,8+10,8+0,045+0,09+0,45)=46,89 ml 47 ml

  • VII. Rancangan Cara Pembuatan

    Fase minyak :

    Cetyl alcohol

    Arlacel

    Span 80

    Tween 80

    Fase air :

    Nipagin

    Nipasol

    Titanium dioxide

    Niacinamide

    Sorbitol solution 70 %

    Dicampur di mortar panas, tambahkan

    toccopherol acetate dan sisa air aduk

    hingga homogen

    Tambahkan parfum, aduk

    hingga homogen

    Masukkan dalam wadah sediaan, beri

    etiket, brosur dan masukkan ke dalam

    dus.

    Larutkan

    dalam

    isopropyl

    myristate dilebur

  • VIII. Spesifikasi Sediaan Akhir

    Parameter Spesifikasi

    Organoleptis

    Bau

    Rasa

    Warna

    Perabaan

    Bau khas

    Lembut

    Mudah dioleskan

    Uji makroskopis

    Aerasi

    Tembus cahaya

    Gumpalan

    Tidak ada aerasi

    Opaque

    Tidak ada gumpalan

    Daya sebar < 20 detik; > 0,5 cm

    Konsistensi Tidak lengket

    Sifat tercucikan air < 4 menit

    SPF 20,47

    Ph 5,5 6

    Uji iritasi Tidak mengiritasi

  • IX. Rancangan Evaluasi

    No Evaluasi Cara Evaluasi

    1 Organoleptis

    o Warna

    o Bau

    o Tekstur

    2 PH Untuk melakukan pemeriksaan pH, pH meter terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar

    standar netral (pH 7,01) dan larutan dapar pH asam (pH 4,01) hingga alat menunjukkan harga pH tersebut.

    Kemudiaan elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi

    1% yaitu ditimbang 1 gram sediaan dan dilarutkan dalam 100 ml air suling. Kemudian elektroda dicelupkan

    dalam larutan tersebut dan dibiarkan hingga alat menunjukkan harga pH yang konstan. (Rawlins, 2003).

    3 Homogenitas Pengamatan dilakukan secara visual dengan mengoleskan krim pada lempeng kaca, kemudian dilihat warnanya

    seragam atau tidak. Pengamatan dilkakukan tiap minggu selama 5 minggu.

    4 Viskositas Pengujian viskositas menggunakan brookfield viscometer yang dilakukan dengan cara, pasang spindel yang sesuai

    lalu celupkan dalam sediaan lalu catat hasil. Viskositas sediaan krim yang sesuai dengan persyaratan adalah 2.000

    50.000 cps (Remington, 1995 ; SNI, 1996)

    5 Uji daya sebar 0,5 gram sediaan diletakkan dengan hati-hati di atas kertas grafik yang dilapisi kaca transparan biarkan sesaat (15

    detik) hitung luas daerah yang diberikan oleh sediaan, kemudian ditutup lagi dengan lempengan kaca yang diberi

    beban tertentu (10 g, 20 g, -100 g) dan dibiarkan selama 60 detik. Kemudian hitung luas yang diberikan oleh

    sediaan.

    6 Tipe emulsi Larutkan 1 tetes krim ke dalam 30 ml air. Jika krim dapat larut dalam minyak, maka krim tersebut merupakan

    krim w/o. namun, jika krim dapat larut dalam air, maka krim tersebut merupakan krim

    7 Uji Tercucikan

    air 1 gram krim, dioleskan pada telapak tangan kemudian dicuci dengan sejumlah volume air sambil membilas

    tangan. Air dilewatkan dari buret dengan perlahan-lahan, amati secara visual ada atau tidaknya krim yang tersisa

    pada telapak tangan, dicatat volume air yang terpakai

  • 8 Daya Lekat Gelas obyek di tandai 4 x 2,5cm kemudian sebanyak 0,25 g krim di letakkan di tititk tengah luasan tersebut dan

    di tutp dengan gelas obyek lain. beri beban 1 kg selama 5 menit. Kedua gelas obyek yang telah saling melekat 1

    sama lain di pasang pada alat uji yang di beri beban 80 g. setelah itu dicatat waktu yang diperlukan hingga

    terpisahnya dua gelas obyek.

    9 Pengukuran Uji

    Distribusi

    Ukuran Partikel

    Dilakukan dengan memakai alat mikroskop yang dilengkapi dengan micrometer okuler. Caranya adalah sbb: di

    timbang 0,1 g krim kemudian di encerkan dengan air suling sampai 1 ml diambil sedikit hasil pengenceran

    tersebut dan diteteskan pada kaca objek, lalu dilakukan pengukuran partikel sampai dengan 500 partikel (

    Lachman dkk, 1994).

    X. Rancangan Tabel Hasil Evaluasi

    Parameter

    Spesifikasi

    Hasil Evaluasi Keterangan

    Pembanding Sediaan MS TMS

    Organoleptis

    Bau

    Bau khas

    Rasa Lembut

    Warna

    Perabaan Mudah dioleskan

    Uji homogenitas

    -Aerasi

    Tidak ada aerasi

    - Tembus cahaya

    Opaque

  • -Gumpalan

    Tidak ada

    gumpalan

    Daya sebar

    (< 20 detik; > 0,5 cm)

    Tanpa beban

    5 g

    10 g

    50 g

    100 g

    Konsistensi Tidak lengket

    Sifat tercucikan air < 4 menit

    pH 5,5 6

    Uji iritasi Tidak mengiritasi

  • XI. Rancangan Kemasan

    Beauty Whittening Cream

    Kegunaan: untuk mencerahkan kulit dan

    menyamarkan bintik hitam dan bekas

    jerawat.

    Cara Pakai: Oleskan secara merata pada

    kulit wajah dan leher yang bersih. Hindari

    pengolesan di daerah sekitar mata

    Komposisi: Cetyl alcohol, Niacinamide,

    Titanium Dioxide, Tween 80, Span 80,

    Isopropyl myristate, Arlacel, Tochoperhol

    acetate, Nipagin, Nipasol, Water

    No Reg: 8992304010293

    No Batch

    Exp date:

    PT.QUEEN-FARMA

    SURABAYA-INDONESIA

    PT.QUEEN-FARMA SURABAYA-INDONESIA

    Beauty Whittening Cream

    30 gr