ucapan terimakasih · 2017. 4. 1. · sakit umum pusat sanglah denpasar dalam pelatihan keselamatan...

31
vi UCAPAN TERIMAKASIH Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asungkerta wara nugraha-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Pelatihan terhadap Implementasi Enam Sasaran Keselamatan Pasien pada Perawat Pelaksana di Ruang Unit Bedah Rumah Sakit Umum Kabupaten Karangasem” tepat pada waktunya. Tesis ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan di Program Pascasarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Udayana. Penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD), selaku Rektor Universitas Udayana yang telah memberikan penulis untuk mengikuti pendidikan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Udayana. 2. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K), selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana atas kesempatan yan telah diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa program magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. 3. Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH., selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana. 4. dr. I Wayan Suardana, M.Repro., selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangasem yang telah memberikan ijin dan bantuan

Upload: others

Post on 07-Mar-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

vi

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi

Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asungkerta wara nugraha-Nya, penulis

dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Pelatihan terhadap

Implementasi Enam Sasaran Keselamatan Pasien pada Perawat Pelaksana di

Ruang Unit Bedah Rumah Sakit Umum Kabupaten Karangasem” tepat pada

waktunya. Tesis ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan di

Program Pascasarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas

Udayana.

Penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi berbagai

pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD), selaku Rektor Universitas

Udayana yang telah memberikan penulis untuk mengikuti pendidikan

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K), selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Udayana atas kesempatan yan telah diberikan

kepada penulis untuk menjadi mahasiswa program magister pada Program

Pascasarjana Universitas Udayana.

3. Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH., selaku Ketua Program Studi

Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana.

4. dr. I Wayan Suardana, M.Repro., selaku Direktur Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Karangasem yang telah memberikan ijin dan bantuan

Page 2: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

vii

untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Karangasem.

5. Prof. Dr. dr. Mangku Karmaya, M.Repro, PA. (K), selaku pembimbing I yang

telah mengarahkan, membimbing, dan memberikan saran sehingga tesis ini

dapat terwujud dengan baik sesuai harapan.

6. dr. Ketut Suarjana, MPH., selaku pembimbing II yang telah memberikan

motivasi, bimbingan dan saran kepada penulis selama penyusunan tesis ini.

7. Dewan penguji tesis Dr. dr. Dyah Pradnyaparamita Duarsa, M.Si., Dr. Luh

Seri Ani, SKM., M.Kes., dan Dr. I Putu Ganda Wijaya, S.Sos., MM., yang

telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan tesis ini.

8. Ns. Ni Nyoman Gunaharyati, S.Kep., MM., selaku narasumber dari Rumah

Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien.

9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

Ruang Wijaya Kusuma, Ruang Puri Gangga, Ruang Kenanga, Ruang

Instalasi Rawat Darurat dan Ruang Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Karangasem yang telah bersedia menjadi

responden.

10. Rekan-rekan di Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat angkatan VI yang telah

banyak berkontribusi membentuk kedirian penulis selama menjalani studi dan

penyelesaian tesis ini.

11. Keluarga, istri, dan anak-anak yang telah memberikan semangat, dorongan,

dan motivasi secara material dan moril sehingga tesis ini bisa diselesaikan

tepat pada waktunya.

Page 3: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

viii

Semoga semua karma yang telah mereka berikan dalam perjalanan studi

penulis terhargakan dengan sepantasnya oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa,

sehingga mereka diberi jalan, rejeki, dan keharmonisan dalam menjalani setiap

langkah kehidupan.

Penulis menyadari bahwa tesis ini belum dapat dikategorikan sempurna,

namun terlepas dari semua predikat tersebut, yang jelas, kehadirannya dalam

konstalasi masyarakat akademis, akan ikut serta memberikan warna bagi

pembangunan dunia pendidikan terutama bagi masyarakat akademis.

Denpasar, Mei 2016

Penulis

Page 4: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

ix

ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP IMPLEMENTASI ENAM

SASARAN KESELAMATAN PASIEN PADA PERAWAT PELAKSANA

DI RUANG UNIT BEDAH RUMAH SAKIT UMUM

KABUPATEN KARANGASEM

Latar belakang dan tujuan: Penerapan program keselamatan pasien di RSUD

Karangasem belum optimal. Penyebabnya adalah rendahnya kinerja dan

pengetahuan perawat dalam menerapkan enam sasaran keselamatan pasien

sehingga terjadi pasien jatuh (3 orang) dan infeksi nosokomial (plebitis) sebesar

6,7% melebihi standar pelayanan minimal yaitu ≤ 1,5%. Tujuan penelitian ini

untuk mengetahui pengaruh pelatihan dalam meningkatkan kinerja dan

pengetahuan perawat dalam mengimplementasikan sasaran keselamatan pasien.

Metode: Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan quasi

eksperimental bentuk one group pretest-posttest design pada 47 orang perawat

pelaksana. Teknik sampling yang digunakan Probability Sampling dengan

Stratified Proportional Random Sampling. Uji statistik yang digunakan STATA SE

12.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan perawat sebelum pelatihan

berada pada kategori kurang sebanyak 33 orang (70,2%) dengan rerata 21,4,

sedangkan setelah pelatihan berada pada kategori baik sebanyak 24 orang (51,1%)

dengan rerata 25,6. Implementasi enam sasaran keselamatan pasien sebelum

pelatihan berada pada kategori kurang sebesar 43 orang (91,5%) dengan rerata

0,83 dan setelah pelatihan berada pada kategori baik sebesar 32 orang (68,9%)

dengan rerata 3,2. Sehingga terdapat peningkatan yang signifikan antara

pengetahuan dan implementasi enam sasaran keselamatan pasien sebelum dan

setelah mendapatkan pelatihan dengan p value 0,001.

Simpulan: Pelatihan meningkatkan kinerja dan pengetahuan perawat dalam

mengimplementasikan enam sasaran keselamatan pasien.

Kata Kunci : pelatihan, sasaran keselamatan pasien, perawat pelaksana

Page 5: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

x

ABSTRACT

THE EFFECT OF TRAINING ON THE IMPLEMENTATION OF SIX

GOALS OF PATIENT SAFETY FOR NURSING IN SURGERY SECTION

OF PUBLIC HOSPITAL IN KARANGASEM REGENCY

Background and purposes: Implementation of patient safety in Karangasem

Hospital did not run well. It caused by the lack of knowledge so there were patient

who has fell down from the bed (3 people). It means the achievement is not

100%. Besides, a nosocomial infection is 6,7 % more than minimum standard ≤

1,5%. So that, knowledge and perfomance of nurse must be increased through a

training.

Metode: The design is quantitative approach with quasi experiment one group

pretest-posttest design. The subject is 47 nurses and Probability Sampling with

Stratified Proportional Random Sampling. Data analyzed used STATA SE 12.

Result: The result shows that level of knowledge before training is in lack

category (70,2%) and mean is 21,4. After training the level is in good category

(51,1%) and mean is 25,6. The implementation before training is in lack category

(91,5%) and mean is 0,83. After training level of implementation is good. There

are 32 nurses (68,9%) and the mean is 3,2. So, there are a significant improvement

between value of knowledge and implementation of patient safety before and after

training done with p value 0,001.

Conclusion: Training increase knowledge and performance of the nurse so they

can implement the patient safety program better.

Keywords: training, patient safety goals, nurse practitioners

Page 6: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

xi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ............................................................................................................ i

PRASYARAT GELAR ..................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS..................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.................................................................. v

UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................................. vi

ABSTRAK ....................................................................................................................... ix

ABSTRACT ........................................................................................................................ x

DAFTAR ISI .................................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xvii

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xxiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ................................................ Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah .......................................... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ............................................ Error! Bookmark not defined.

1.3.1 Tujuan Umum ........................................ Error! Bookmark not defined.

1.3.2 Tujuan Khusus ....................................... Error! Bookmark not defined.

1.4 Manfaat Penelitian .......................................... Error! Bookmark not defined.

Page 7: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

xii

1.4.1 Manfaat Akademik ................................ Error! Bookmark not defined.

1.4.2 Manfaat Praktis ...................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................... Error! Bookmark not defined.

2.1 Landasan Teori ............................................... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Keselamatan Pasien Rumah Sakit ......... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Pelatihan ................................................ Error! Bookmark not defined.

2.1.2.1 Pengertian pelatihan .................. Error! Bookmark not defined.

2.1.2.2 Manfaat Pelatihan...................... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.3 Jenis Pelatihan ........................... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.4 Penilaian Pelaksanaan Program Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Hubungan pelatihan terhadap implementasi keselamatan pasienError! Bookmark not defined.

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ............................. Error! Bookmark not defined.

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESISPENELITIAN . Error!

Bookmark not defined.

3.1 Kerangka Berpikir .......................................... Error! Bookmark not defined.

3.2 Konsep Penelitian ........................................... Error! Bookmark not defined.

3.3 Hipotesis ......................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB IV METODE PENELITIAN ................................. Error! Bookmark not defined.

4.1 Rancangan Penelitian ..................................... Error! Bookmark not defined.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Lokasi penelitian.................................... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Waktu penelitian .................................... Error! Bookmark not defined.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...................... Error! Bookmark not defined.

Page 8: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

xiii

4.3.1 Populasi Penelitian ................................ Error! Bookmark not defined.

4.3.2 Sampel Penelitian .................................. Error! Bookmark not defined.

4.3.3 Besar Sampel ......................................... Error! Bookmark not defined.

4.3.4 Metode Sampling ................................... Error! Bookmark not defined.

4.4 Cara Pengumpulan Data ................................ Error! Bookmark not defined.

4.5 Variabel Penelitian ......................................... Error! Bookmark not defined.

4.5.1 Identifikasi variabel ............................... Error! Bookmark not defined.

4.5.2 Definisi Operasional Variabel ............... Error! Bookmark not defined.

4.6 Instrumen Penelitian ....................................... Error! Bookmark not defined.

4.6.1 Modul keselamatan pasien ..................... Error! Bookmark not defined.

4.6.2 Kuesioner ............................................... Error! Bookmark not defined.

4.6.3 Lembar observasi ................................... Error! Bookmark not defined.

4.7 Uji Coba Instrumen ........................................ Error! Bookmark not defined.

4.8 Prosedur Penelitian ......................................... Error! Bookmark not defined.

4.8.1 Prosedur Administratif .......................... Error! Bookmark not defined.

4.8.2 Prosedur Teknis ..................................... Error! Bookmark not defined.

4.9 Pengolahan dan Analisis Data ........................ Error! Bookmark not defined.

4.9.1 Pengolahan data ..................................... Error! Bookmark not defined.

4.9.2 Analisis Data.......................................... Error! Bookmark not defined.

4.10 Etika Penelitian .............................................. Error! Bookmark not defined.

4.10.1 Penjelasan Penelitian ........................... Error! Bookmark not defined.

4.10.2 Informed consent (lembar persetujuan partisipasi)Error! Bookmark not defined.

BAB V HASIL PENELITIAN ....................................... Error! Bookmark not defined.

Page 9: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

xiv

5.1 Karakteristik Perawat Pelaksana .................... Error! Bookmark not defined.

5.2 Pengetahuan Perawat Pelaksana Tentang Keselamatan PasienError! Bookmark not defined.

5.3 Implementasi Enam Sasaran Keselamatan Pasien Pada Perawat PelaksanaError! Bookmark not defined.

5.4 Tingkat Pengetahuan Tentang Keselamatan Pasien Berdasarkan Karakteristik

Perawat Pelaksana .......................................... Error! Bookmark not defined.

5.5 Pencapaian Tingkat Implementasi Enam Sasaran Keselamatan Pasien

Berdasarkan Karakteristik Perawat Pelaksana Error! Bookmark not defined.

5.6 Pencapaian Sub Variabel Enam Sasaran Keselamatan Pasien berdasarkan

Karakteristik Perawat Pelaksana .................... Error! Bookmark not defined.

5.7 Pencapaian Implementasi Enam Sasaran Keselamatan Pasien berasarkan

Tingkat Pengetahuan ...................................... Error! Bookmark not defined.

5.8 Pencapaian Sab Variabel Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien

berasarkanTingkat Pengetahuan ..................... Error! Bookmark not defined.

BAB VI PEMBAHASAN ............................................... Error! Bookmark not defined.

6.1 Karakteristik Perawat Pelaksana .................... Error! Bookmark not defined.

6.2 Pengetahuan Perawat Pelaksana tentang Keselamatan PasienError! Bookmark not defined.

6.3 Implementasi Enam Sasaran Keselamatan Pasien Pada Perawat PelaksanaError! Bookmark not defined.

6.4 Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien Berdasarkan Karakteristik Perawat

Pelaksana ........................................................ Error! Bookmark not defined.

6.5 Pengetahuan Keselamatan Pasien berdasarkan Karakteristik Perawat

Pelaksana ........................................................ Error! Bookmark not defined.

6.6 Pencapaian Tingkat Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien berdasarkan

Tingkat Pengetahuan Perawat Pelaksana ....... Error! Bookmark not defined.

Page 10: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

xv

6.7 Pencapaian Sub Implementasi Enam Sasaran Keselamatan Pasien

berdasarkan Tingkat Pengetahuan .................. Error! Bookmark not defined.

6.8 Keterbatasan Penelitian .................................. Error! Bookmark not defined.

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ............................ Error! Bookmark not defined.

7.1 Simpulan ........................................................ Error! Bookmark not defined.

7.2 Saran ............................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ..................................................... Error! Bookmark not defined.

Page 11: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir .............................................................................. 57

Gambar 3.2 Konsep Penelitian ............................................................................... 58

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian ......................................................................... 60

Page 12: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Pengambilan Sampel Penelitian ........................................................... 65

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel .............................................................. 67

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian .................... 76

Tabel 5.1 Distribusi Perawat Pelaksana Berdasarkan Umur, Masa Kerja, Jenis

Kelamin, Tingkat Pendidikan dan Status Perkawinan........................... 82

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Perawat Pelaksana tentang

Keselamatan Pasien Sebelum dan Setelah Pelatihan ............................. 84

Tabel 5.3 Distribusi Rata-Rata Pengetahuan Perawat Pelaksana tentang

Keselamatan Pasien Sebelum dan Setelah Pelatihan Keselamatan

Keselamatan Pasien ............................................................................... 85

Tabel 5.4 Distribusi Rata-Rata Tingkat Implementasi Enam Sasaran Keselamatan

Pasien pada Perawat Pelaksana Sebelum dan Setelah Pelatihan di

Ruang di Ruang Unit Bedah RSUD. Kabupaten Karangasem .............. 86

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Implementasi Enam Sasaran Keselamatan Pasien

pada Perawat Pelaksana Sebelum dan Setelah Pelatihan Keselamatan

Pasien di Ruang Unit Bedah RSUD. Kabupaten Karangasem .............. 87

Tabel 5.6 Distribusi Rata-Rata Implementasi Enam Sasaran Keselamatan Pasien

pada Perawat Pelaksana Sebelum dan Setelah Pelatihan Keselamatan

Pasien di Ruang Unit Bedah RSUD. Kabupaten Karangasem .............. 89

Page 13: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

xviii

Tabel 5.7 Distribusi Nilai Rata-Rata Sub Variabel Implementasi Enam Sasaran

Keselamatan Pasien pada Perawat Pelaksana Sebelum dan Setelah

Mendapatkan Pelatihan Keselamatan Pasien ........................................ 90

Tabel 5.8 Tingkat Pengetahuan Tentang Keselamatan Pasien Berdasarkan

Karakteristik Perawat Pelaksana di Ruang Unit Bedah RSUD.

Kabupaten Karangasem ......................................................................... 93

Tabel 5.9 Implementasi Enam Sasaran Keselamatan Pasien Berdasarkan

Karakteristik Perawat Pelaksama di Ruang Unit Bedah RSUD.

Kabupaten Karangasem ......................................................................... 95

Tabel 5.10 Gambaran Pencapaian SKP 1. Ketepatan Mengidentifikasi Pasien

Berdasarkan Karakteristik Perawat Pelaksana di Ruang Unit

BedahRSUD. Kabupaten Karangasem .................................................. 96

Tabel 5.11 Gambaran Pencaipaian SKP 2. Peningkatan Komunikasi Efektif

Berdasarkan Karakteristik Perawat Pelaksana di Ruang Unit

BedahRSUD. Kabupaten Karangasem .................................................. 98

Tabel 5.12 Gambaran Pencapaian SKP 3. Peningkatan Obat Yang Perlu

Diwaspadai (High Alert) Berdasarkan Karakteristik Perawat Pelaksana

di Ruang Unit Bedah RSUD. Kabupaten Karangasem ....................... 100

Tabel 5.13 Gambaran Pencapaian SKP 4. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat-

Prosedur, Tepat Pasien Operasi Berdasarkan Karakteristik Perawat

Pelaksana di Ruang Unit BedahRSUD. Kabupaten Karangasem ....... 101

Page 14: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

xix

Tabel 5.14 Gambaran Pencapaian SKP 5. Pengurangan Risiko Infeksi

Berdasarkan Karakteristik Perawat Pelaksana di Ruang Unit

BedahRSUD. Kabupaten Karangasem ................................................ 102

Tabel 5.15 Gambaran Pencapaian Implementasi Sasaran Keselamatan Pasien

Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tingkat pada Perawat Pelaksana di

Ruang Unit Bedah RSUD. Kabupaten Karangasem ........................... 104

Tabel 5.16 Gambaran Pencapaian SKP 1. Ketepatan Mengidentifikasi Pasien

Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Perawat Pelaksana tentang

Keselamatan pasien di Ruang Unit Bedah RSUD. Kabupaten

Karangasem ......................................................................................... 105

Tabel 5.17 Gambaran Pencaipaian SKP 2. Peningkatan Komunikasi Efektif

Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Perawat Pelaksana tentang

Keselamatan Pasien di Ruang Unit Bedah RSUD. Kabupaten

Karangasem ......................................................................................... 105

Tabel 5.18 Gambaran Pencapaian SKP 3. Peningkatan Obat Yang Perlu

Diwaspadai (High Alert) Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Perawat

Pelaksana tentang Keselamatan Pasien di Ruang Unit Bedah RSUD.

Kabupaten Karangasem ....................................................................... 106

Tabel 5.19 Gambaran Pencapaian SKP 4. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat-

Prosedur, Tepat Pasien Operasi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Perawat Pelaksana tentang Keselamatan Pasien di Ruang Unit Bedah

RSUD. Kabupaten Karangasem .......................................................... 106

Page 15: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

xx

Tabel 5.20 Gambaran Pencapaian SKP 5. Pengurangan Risiko Infeksi

Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Perawat Pelaksana tentang

Keselamatan Pasien di Ruang Unit Bedah RSUD. Kabupaten

Karangasem ......................................................................................... 107

Tabel 5.21 Gambaran Pencapaian SKP 6. Mengurangi Risiko Jatuh Berdasarkan

Tingkat Pengetahuan Perawat Pelaksana tentang Keselamatan Pasien di

Ruang Unit Bedah RSUD. Kabupaten Karangasem ........................... 107

Page 16: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

xxi

DAFTAR SINGKATAN

BCLS : Basic Cardiac Life Support

CEO : Chief Executive Officer

CNA : Canadian Nurses Association

Depkes : Departemen Kesehatan

EQ : Emotional Quotient

ICN : International Council of Nurses

IMO :Institute of medicine

IRD : Instalasi Rawat Darurat

IQ : Intelligence Quotient

JCI : Joint Commision International

KARS : Komite Akreditasi Rumah Sakit

KKPRS : Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit

KPRS : Keselamatan Pasien Rumah Sakit

KTD : Kejadian tidak diharapkan

K3RS : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit

LASA : Look Alike Sound Alike

Menkes : Menteri Kesehatan

NPSA : National Patient Safety Agency

NORUM : Nama obat, rupa, dan ucapan mirip

PERSI : Persatuan Rumah Sakit Indonesia

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

Page 17: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

xxii

SAK : Standar Asuhan Keperawatan

S-BAR : Situation Background Assessment Recommendation

SD : Standar Deviasi

SDM : Sumber Daya Manusia

SE : Standar Error

SIKP : Sasaran International Keselamatan Pasien

SK : Surat Keputusan

SKP : Sasaran Keselamatan Pasien

SPO : Standar Prosedur Operasional

WHO : World Health Organization

Page 18: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Penjelasan Menjadi Responden ......... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 2. Persetujuan Menjadi Responden ....... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3. Kuesioner A dan B Pengetahuan Perawat Pelaksana Sebelum dan

Setelah Pelatihan ............................... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 4. Lembar Observasi A dan B Lembar Observasi Implementasi Enam

Sasaran Keselamatan Pasien Sebelum dan Setelah Pelatihan .. Error!

Bookmark not defined.

Lampiran 5. Pelaksanaan Jadwal Penelitian .......... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 6. Biaya Penelitian ................................. Error! Bookmark not defined.

Lampiran 7. Data Hasil Uji Coba Instrumen dan Hasil Uji Validitas Instrumen

dengan Program STATA SE-12 ......... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 8. Kerangka Acuan Pelatihan ................ Error! Bookmark not defined.

Lampiran 9. Susunan Acara/ Jadwal Pelatihan ...... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 10. Modul Pelatihan Keselamatan PasienError! Bookmark not

defined.

Page 19: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan mutu di rumah sakit telah mengarah pada upaya

peningkatan mutu yang berorientasi pada keselamatan pasien. Menurut Hughes

(2008), langkah awal untuk memperbaiki pelayanan yang berkualitas adalah

keselamatan sedangkan kunci dari pelayanan yang bermutu dan aman adalah

membangun budaya keselamatan pasien. Menurut Undang-Undang Nomor 44

Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, salah satu asas dalam penyelenggaraan rumah

sakit (pasal 2) dan sekaligus juga menjadi salah satu hak pasien selama menjalani

perawatan di rumah sakit (pasal 32) adalah keselamatan pasien. Tujuan dari

pengaturan penyelenggaraan rumah sakit yaitu memberikan perlindungan

terhadap keselamatan pasien (pasal 3) dan rumah sakit wajib memenuhi standar

keselamatan pasien (pasal 43). Lebih lanjut, keselamatan pasien juga menjadi

fokus utama dari setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit (pasal 13)

(Depkes RI, 2009).

Depkes RI (2011) menyatakan bahwa keselamatan pasien merupakan

prinsip dasar dari pemberian pelayanan kesehatan yang memandang bahwa

keselamatan merupakan hak bagi setiap pasien dalam menerima pelayanan

kesehatan. Keselamatan pasien juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan pasien

yang tidak mengalami cidera yang tidak seharusnya terjadi atau tidak mengalami

cidera yang berisiko dapat terjadi (KKPRS, 2008). Cidera atau insiden yang

dialami pasien akibat suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang

Page 20: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

2

seharusnya diambil disebut kejadian tidak diharapkan (KTD/adverse event).

Selanjutnya, suatu insiden yang belum sampai terpapar ke pasien disebut kejadian

nyaris cidera (KNC/ near miss) dan suatu KTD yang mengakibatkan kematian

atau cidera serius disebut kejadian sentinel (Permenkes RI, 2011).

Sesuai dengan laporan Institute of Medicine (IOM) Amerika Serikat

tahun 2000 mengemukakan bahwa angka kejadian tidak diharapkan (KTD) di

Utah, Colorado, dan New York ditemukan angka KTD sebanyak 2,9 % dan 3,7 %

pada pasien rawat inap. Di Colorado dan Utah angka kematian akibat KTD

sebesar 6,6 %, dibandingkan dengan angka kematian akibat KTD di New York

13,6 %. Angka kematian akibat KTD pada pasien rawat inap di Amerika pada

tahun 1997 sebesar 33,6 juta, di kota Utah dan Colorado berkisar 44.000, dan di

New York sekitar 98.000 per tahun (IOM, 2000).

Sepanjang Oktober 2011 hingga Oktober 2012 telah terjadi sebanyak

12,1 KTD tiap 100.000 total jumlah hari rawat inap di Minnesota, Amerika

Serikat. Tahun 2012 KTD terbanyak adalah dekubitus (130 kasus), tertinggalnya

benda medis di dalam tubuh pasien (31 kasus), kesalahan site marking dalam

prosedur operasi (27 kasus), dan yang paling sedikit adalah kesalahan medikasi (2

kasus). Faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya KTD di rumah sakit di

Minnesota antara lain adalah kebijakan rumah sakit (36%), komunikasi (26%),

lingkungan fisik (26%), training (21%), dan faktor kesalahan manusia (2%)

(Rasdini, 2014).

Laporan mengenai KTD di berbagai negara menunjukkan angka yang

bervariasi. Data tentang keselamatan pasien yang dilaporkan oleh Clinical

Page 21: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

3

Excelence Commission, New South Wales, Australia sepanjang Januari hingga

Juni 2010 menunjukkan telah terjadi 64.225 KTD di seluruh fasilitas kesehatan

yang ada. Kejadian tidak diharapkan yang paling sering terjadi antara lain pasien

jatuh (12.670 kasus), kejadian yang terkait dengan obat-obatan dan cairan

intravena (11.171 kasus) dan manajemen klinis (9.915 kasus) (Clinical Excellence

Commission dalam Rasdini, 2014).

Data keselamatan pasien pada tahun 2007 di Indonesia ditemukan bahwa

angka tertinggi ada di Propinsi DKI Jakarta yaitu 37,9%, disusul Propinsi Jawa

Tengah 15,9%, D.I. Yogyakarta 13,8%, Jawa Timur 11,7%, Aceh 10,7%,

Sumatera Selatan 6,9%, Jawa Barat 2,8%, Bali 1,4%, dan Sulawesi Selatan 0,7%.

Bidang spesialisasi unit kerja ditemukan paling banyak pada unit penyakit dalam,

bedah, dan anak yaitu sebesar 56,7% dibandingkan unit kerja yang lain,

sedangkan untuk pelaporan KNC lebih banyak dilaporkan sebesar 47,6%

dibandingkan KTD sebesar 46,2% (KKP-RS, 2008). Data tentang KTD di

Indonesia belum terlalu mewakili kejadian KTD yang sebenarnya di Indonesia.

Data tentang KTD dan KNC di Indonesia dikategorikan masih langka untuk

ditemukan karena standar pelayanan kesehatan di Indonesia masih kurang optimal

(Depkes RI, 2008a)

Berbagai insiden KTD dan KNC yang berkaitan dengan penerapan

keselamatan pasien baik yang terjadi di berbagai negara maupun di Indonesia

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : pengetahuan dan keterampilan

petugas yang rendah, rendahnya kinerja petugas, rendahnya motivasi diri,

Page 22: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

4

rendahnya Sumber Daya Manusia, dan sarana prasarana yang kurang memadai

(Notoatmodjo, 2010).

Untuk mengatasi insiden KTD dan KNC yang berhubungan dengan

keselamatan pasien maka komite keselamatan pasien rumah sakit

mengembangkan program keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit.

Adapun program keselamatan pasien rumah sakit tersebut adalah enam sasaran

keselamatan pasien, yang meliputi : 1) ketepatan (keakuratan) dalam

mengidentifikasi pasien, 2) peningkatan komunikasi yang efektif, 3) peningkatan

keamanan obat yang perlu diwaspadai, 4) kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,

tepat-pasien operasi, 5) pengurangan risiko terkait pelayanan kesehatan, dan 6)

pengurangan risiko pasien jatuh (KARS, 2011).

Menurut AHRQ (Agency for Healthcare Research and Quality, 2015)

terdapat beberapa aspek dimensi yang perlu diperhatikan dalam

mengimplementasikan keselamatan pasien di rumah sakit antara lain: harapan dan

tindakan supervisor/manajer dalam mempromosikan keselamatan pasien,

pembelajaran peningkatan berkelanjutan, kerjasama tim dalam unit, keterbukaan

komunikasi, umpan balik terhadap terjadinya error, respon tidak saling

menyalahkan, staf yang adekuat, persepsi antar petugas kesehatan secara

keseluruhan, dukungan manajemen rumah sakit, kerjasama tim antar unit,

penyerahan dan pemindahan pasien serta frekuensi pelaporan kejadian.

Nurachmah (2001) menyatakan bahwa keperawatan menduduki posisi

yang sangat penting dalam sistem pelayanan kesehatan sehingga perawat

merupakan salah satu unsur vital di rumah sakit. Gillies (1994) menyebutkan

Page 23: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

5

bahwa 40-60% pelayanan rumah sakit adalah pelayanan keperawatan. The

Institute of Medicine (IOM) pada tahun 2004 mengemukakan dua peran perawat

dalam keselamatan pasien yaitu memelihara keselamatan melalui transformasi

lingkungan keperawatan yang lebih mendukung keselamatan pasien dan peran

perawat dalam keselamatan pasien melalui penerapan standar keperawatan yang

terkini, sehingga diperlukan pengetahuan perawat dalam lingkup keselamatan

pasien sebagai upaya membangun budaya keselamatan pasien (Cahyono, 2008).

Untuk itu, perawat sebagai pelaksana dan pengelola pelayanan harus mampu

mengembangkan bentuk pelayanan secara berkesinambungan melalui peningkatan

kinerjanya.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja perawat dalam

mengimplementasikan patient safety adalah melalui pelatihan. Dalam lingkup

mutu dan keselamatan, pelatihan merupakan salah satu sarana untuk menambah

kebutuhan akan pengetahuan baru dan untuk meningkatkan kinerja individu dan

kinerja sistem (Henriksen, K. et al., 2006). Menurut Marquin, B.L. and Huston

(2006), menyatakan bahwa program pengembangan staf melalui pelatihan dan

pendidikan merupakan program yang efektif untuk meningkatkan produktivitas

perawat. Dukungan yang adekuat dalam bentuk pelatihan profesional dan

pengembangan pengetahuan adalah salah satu upaya dalam menciptakan

lingkungan kerja yang positif bagi perawat agar asuhan yang aman dapat

diberikan (ICN, 2007). Sedangkan menurut Cahyono (2008), menyatakan

pelatihan akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang yang nantinya

berdampak pada perubahan budaya keselamatan pasien. Sehingga dengan adanya

Page 24: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

6

pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam

implementasi keselamatan pasien.

Pelatihan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelatihan yang

dikemas dengan metode ceramah dan simulasi tentang enam sasaran keselamatan

pasien. Cara ini akan sangat efektif untuk meningkatkan kinerja perawat

pelaksana dalam mengimplementasikan enam sasaran keselamatan pasien karena

perawat akan mendapat pengalaman langsung untuk menerapkan ke enam sasaran

tersebut. Melalui praktek langsung maka peserta pelatihan akan langsung bisa

memecahkan permasalahan yang dihadapi bersama teman sejawat dan narasumber

(Christopher et al., 2010). Praktek secara langsung dinilai lebih efektif

dibandingkan dengan metode ceramah atau diskusi.

Rumah Sakit Umum (RSUD) Kabupaten Karangasem merupakan satu-

satunya rumah sakit negeri yang ada di Kabupaten Karangasem. RSUD

Kabupaten Karangasem mempunyai kapasitas tempat tidur sebanyak 220 tempat

tidur dan memiliki khusus tenaga keperawatan sebanyak 226 orang. Berdasarkan

data yang diperoleh dari laporan data kepegawaian, RSUD. Kabupaten

Karangasem memiliki 85% perawat di instalasi rawat inap RSUD.Kabupaten

Karangasem. RSUD. Kabupaten Karangasem yang merawat pasien bedah adalah

Ruang IRD, OK, Cempaka, Kenanga, Puri Gangga dan Wijaya Kusuma II.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD. Kabupaten

Karangasem pada tanggal 1 September 2015 menemukan bahwa rumah sakit ini

baru membentuk tim keselamatan pasien pada tanggal 12 Agustus 2015 dengan

uraian tugas antara lain penyusunan indikator-indikator keselamatan pasien pada

Page 25: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

7

semua unit kerja pelayanan di RSUD. Kabupaten Karangasem, menerima laporan

insiden dari unit kerja pelayanan, menganalisis dan mengevaluasi laporan insiden,

dan melaporkan kepada Direktur RSUD. Kabupaten Karangasem. Standar

keselamatan pasien yang digunakan oleh RSUD. Kabupaten Karangasem sesuai

dengan 6 sasaran keselamatan pasien dari WHO yaitu (1) identifikasi pasien, (2)

komunikasi efektif, (3) peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, (4)

kepastian tepat lokasi, prosedur, dan tepat pasien tindakan operasi, (5)

pengurangan risiko infeksi, dan (6) pencegahan risiko pasien jatuh (Tim

Keselamatan Pasien RSUD. Kabupaten Karangasem, 2015).

Dari hasil wawancara dan observasi sementara ditemukan bahwa

penerapan ke enam sasaran keselamatan pasien hanya bisa diterapkan pada unit

yang merawat pasien bedah seperti Instalasi Rawat Darurat (IRD) Bedah, Ruang

Cempaka yang merupakan ruang rawat inap bedah, ruang rawat inap kelas (Ruang

Wijaya Kusuma II, Ruang Kenanga dan Ruang Gangga), dan Ruang

Operasi/Instalasi Bedah Sentral (IBS). Adapun penerapan ke enam sasaran

keselamatan pasien tersebut memiliki beberapa kelemahan, diantaranya: 1)

pelaksanaan identifikasi pasien di RSUD. Kabupaten Karangasem belum

maksimal. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perawat saat melakukan hand over,

perawat hanya mengidentifikasi nama pasien dan nomor kamar dimana pasien itu

dirawat; 2) perawat saat melakukan konsul ke dokter tentang kondisi pasiennya,

belum ada pengulangan untuk perintah yang diberikan oleh dokter konsulen

sehingga masih bisa terjadi kesalahan hasil konsul. Hal ini menandakan

komunikasi yang dilakukan belum efektif; 3) di beberapa ruang rawat inap dan

Page 26: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

8

farmasi, metode penyimpanan obatnya masih menggunakan alfabetis, sehingga

berisiko tinggi terjadi kesalahan pengambilan obat bila terdapat nama obat yang

mirip; 4) di ruang rawat inap bedah sebelum pasien dilakukan operasi, pasien

sudah diberikan penandaan area operasi (side marking) oleh perawat akan tetapi

keluarga pasien tidak pernah dilibatkan. Selain itu, penjelasan tentang informed

consent ke pasien dan keluarga hanya dijelaskan oleh perawat bukan oleh dokter;

5) temuan yang didapatkan dalam mengurangi infeksi yang berkaitan dengan cuci

tangan, petugas belum melakukan cuci tangan dengan five moments dan belum

dengan enam langkah menurut WHO. Penyebabnya adalah faktor kebiasaan yang

sudah terjadi di RSUD. Kabupaten Karangasem. Hal ini menunjukkan bahwa

tindakan untuk mengurangi risiko infeksi yang berkaitan dengan pemberian

pelayanan kesehatan belum maksimal dilaksanakan; dan 6) RSUD. Kabupaten

Karangasem belum melakukan asessmen awal pada pasien dengan risiko jatuh.

Hal ini berkaitan dengan belum dibuatkannya kebijakan dan pedoman mengenai

asessmen awal pasien risiko jatuh. Sehingga dilihat dari laporan pada bulan

Januari sampai dengan bulan Agustus 2015, ditemukan ada 3 orang pasien yang

jatuh namun tidak mengalami cidera ataupun sampai meninggal. Kondisi ini

menunjukkan bahwa indikator tidak adanya pasien jatuh belum mencapai 100%

sesuai dengan standar pelayanan minimal No. 129/Menkes/SK/II/2008.

Berdasarkan laporan kinerja RSUD. Kabupaten Karangasem selama tiga

tahun terakhir menunjukkan bahwa pada tahun 2013 ada infeksi nosokomial

(plebitis) rata-rata sebesar 7,34%, tahun 2014 rata-rata infeksi sebesar 6,13%, dan

Page 27: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

9

tahun 2015 rata-rata infeksi sebesar 6,7 %. Hal ini menandakan bahwa kejadian

infeksi nosokomial melebihi standar pelayanan minimal yaitu ≤ 1,5%.

Hasil laporan observasi di ruang rawat inap RSUD. Kabupaten

Karangasem pada bulan September 2015 diketahui bahwa perawat pelaksana

ketika melakukan tindakan kolaboratif dalam memberikan obat injeksi belum

melaksanakan prinsip 6 B (enam benar) yaitu benar obat, benar pasien, benar

dosis, benar waktu pemberian, benar cara pemberian dan benar dokumentasi

secara tepat. Selain itu, perawat tidak mengidentifikasi kembali pasiennya dengan

memvalidasi nama pasien atau masih menggunakan nomor kamar. Hal ini juga

menjadi penyebab terjadinya kesalahan pemberian obat yang bisa menyebabkan

insiden KTD.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa perawat

di ruangan rawat inap pada bulan November 2015 ditemukan bahwa kesalahan

terbanyak mengenai kejadian tidak diharapkan di RSUD. Kabupaten Karangasem

adalah kesalahan dalam pemberian obat, namun implementasi pelaporannya tidak

jelas dan hanya ditindaklanjuti diruangan tersebut dan tidak pernah dilaporkan

sampai ke tim keselamatan pasien. Laporan KTD untuk tahun sebelumnya tidak

terlaporkan dan tidak ada kejelasan. Ketidakjelasan pelaporan tersebut disebabkan

oleh pemahanan perawat yang masih mempunyai budaya saling menyalahkan

(blaming culture) sehingga perawat mempunyai perasaan takut jika insiden KTD

sampai dilaporkan. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa monitoring penerapan

sasaran keselamatan pasien di RSUD. Kabupaten Karangasem belum berjalan

dengan optimal.

Page 28: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

10

Keselamatan pasien sangat ditentukan oleh kinerja dan pengetahuan

perawat. Pengadaan pelatihan dapat meningkatkan kinerja sekaligus pengetahuan

perawat. Pelatihan yang selama ini sudah dilakukan di RSUD. Kabupaten

Karangasem antara lain: pelatihan BCLS (Basic Cardiac Life Support), K3RS

(Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit), manajemen ruangan serta

pelatihan pelayanan prima (service excellence). Namun, dari hasil wawancara

dengan perawat yang pernah mengikuti pelatihan tersebut mengatakan bahwa

secara umum hasil pelatihan belum memberikan kontribusi optimal terutama

dalam implementasi keselamatan pasien. Oleh karena itu penting sekali untuk

memberikan pelatihan kepada perawat tentang keselamatan pasien yang akan

berdampak pada peningkatan kinerja perawat dalam memberikan asuhan

keperawatan. Penelitian yang dilakukan oleh Murdyastuti (2010) juga menyatakan

bahwa pelatihan akan meningkatkan pengetahuan dan motivasi perawat terhadap

pelaksanaan program patient safety yang berdampak pada peningkatan kinerja.

Pelayanan kesehatan yang mengedepankan keselamatan pasien

membutuhkan peran optimal keperawatan. Penerapan keselamatan pasien

merupakan suatu hal yang sangat kompleks dan dapat dipengaruhi oleh banyak

faktor. Hal ini berhubungan dengan sifat pelayanan dan asuhan yang diberikan

oleh perawat yang memiliki karakteristik tersendiri. Kontak langsung perawat

dengan pasien dalam interaksi yang berlangsung terus menerus dan

interdependensi dengan tenaga kesehatan profesional lainnya dalam kerangka

kemitraan dan koordinasi menjadikan perawat harus menjalankan peran

pentingnya sebagai advokator bagi pasien untuk menjamin keamanan asuhan yang

Page 29: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

11

diterima pasien. Atas pertimbangan tersebut peneliti tertarik untuk

mengidentifikasi “pengaruh pelatihan terhadap implementasi enam sasaran

keselamatan pasien pada perawat pelaksana di Ruang Unit Bedah Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Karangasem”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “bagaimana pengaruh pelatihan terhadap implementasi enam

sasaran keselamatan pasienpada perawat pelaksana di Ruang Unit Bedah Rumah

Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangasem?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

pelatihan terhadap implementasi enam sasaran keselamatan pasien pada perawat

pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangasem

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1) karakteristik perawat pelaksana (umur, jenis kelamin, masa kerja,

status pernikahan dan tingkat pendidikan).

2) tingkat pengetahuan perawat pelaksana terhadap keselamatan pasien

sebelum mendapatkan pelatihan

3) tingkat pengetahuan perawat pelaksana terhadap keselamatan pasien

setelah mendapatkan pelatihan

Page 30: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

12

4) perbedaan pencapaian nilai pengetahuan perawat pelaksana terhadap

keselamatan pasien sebelum dan setelah mendapatkan pelatihan.

5) tingkat implementasi enam sasaran keselamatan pasien pada perawat

pelaksana sebelum mendapatkan pelatihan.

6) tingkat implementasi enam sasaran keselamatan pasien pada perawat

pelaksana setelah mendapatkan pelatihan.

7) perbedaan pencapaian implementasi enam sasaran keselamatan pasien

pada perawat pelaksana sebelum dan setelah mendapatkan pelatihan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

1) Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmiah bagi kalangan

akademik baik tim pengajar maupun mahasiswa dalam proses berpikir

ilmiah khususnya tentang keselamatan pasien.

2) Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan untuk penelitian selanjutnya

khususnya tentang keselamatan pasien.

Page 31: UCAPAN TERIMAKASIH · 2017. 4. 1. · Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar dalam pelatihan keselamatan pasien. 9. Perawat pelaksana yang bekerja di ruang unit bedah yaitu Ruang Cempaka,

13

1.4.2 Manfaat Praktis

1) Hasil dari penelitian ini dapat dikembangkan sebagai tolak ukur

indikator pencapaian enam sasaran keselamatan pasien oleh perawat

di RSUD. Kabupaten Karangasem.

2) Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber rujukan untuk

mengembangkan metode pelatihan yang teruji efektivitasnya yang

berkaitan dengan pengembangan SDM dalam lingkup pencapaian

sasaran keselamatan pasien.

3) Hasil dari penelitian ini dapat menjadi dasar untuk menimbulkan

kesadaran perawat dan para pengambil kebijakan mengenai

pentingnya pelatihan keselamatan pasien untuk membangun budaya

keselamatan.