survei kepuasan pasien rsup sanglah denpasar terhadap
TRANSCRIPT
Desember 2016
1 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter Residen
Desember 2016
2 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Ringkasan Eksekutif
Survei kepuasan pasien di RSUP
Sanglah Denpasar dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang lebih
komprehensif terhadap citra
masyarakat atas RSUP Sanglah sebagai
RS Pendidikan, terutama bagaimana
status tersebut memberikan dampak
pada kualitas pelayanan yang dirasakan
oleh pengguna layanan kesehatan.
Penelitian yang dilaksanakan
selama Bulan November sampai
dengan Bulan Desember 2016 ini berhasil merekrut sebanyak 600 pasien RSUP Sanglah.
Secara umum respon responden terhadap 14 item pertanyaan kepuasan pasien
menunjukkan persentase puas yang lebih besar dibandingkan ketidakpuasan dimana skor
kepuasan rata-rata pasien mencapai angka 3.91 (SD=.428) dengan skor minimal 1 untuk
sangat tidak puas dan maksimal 5 untuk sangat puas. Skor rata-rata tertinggi berada pada
item ketelitian dalam melakukan pemeriksaan, perhatian terhadap keluhan dan penampilan
dokter residen. Sementara skor rata-rata terendah berada pada waktu tunggu, sikap dalam
memperkenalkan diri dan jaminan keamanan.
Analisis per item pertanyaan menunjukkan bahwa proporsi dengan persetujuan
terhadap pernyataan kepuasan tertinggi berada pada dimensi ketelitian dokter dalam
melakukan pemeriksaan. Sementara kepuasan terendah ditemukan pada didominasi oleh
dimensi communication of information dan patient engagement and enablement. Dua
terendah dari bawah diduduki oleh waktu tunggu menerima layanan dan perhatian terhadap
keluhan, sementara itu penjelasan terhadap penyakit dan penjelasan mengenai pengobatan
ada di peringkat 13 dan 11.
Hasil positif terhadap tingkat kepuasan secara keseluruhan yang dilaporkan baik oleh
pasien di RSUP Sanglah menunjukkan bahwa terbentuknya citra negatif RS pendidikan di
masyarakat seperti yang diuraikan dalam rencana bisnis RS tidak mempengaruhi pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh dokter residen secara keseluruhan. Hanya saja terdapat
beberapa aspek khusus yang perlu diperbaiki oleh dokter residen dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi pasien (interpersonal skills, patient engagement
Desember 2016
3 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
and enablement dan technical competance) dan bagaimana dokter residen mengintegrasikan
dirinya dalam ritme prosedural pelayanan RS yang ditunjukkan oleh hasil survei.
RS Sanglah perlu melakukan koordinasi dengan FK Universitas Udayana untuk membahas
dimensi kepuasan yang masih dirasakan kurang oleh responden survei dan kemudian
mencoba mengembangkan strategi untuk mempersiapkan dokter residen agar mampu
menampilkan diri mereka secara lebih profesional dan mengintegrasikan dirinya secara lebih
baik ke dalam sistem dan prosedur penanganan pasien di RS.
Desember 2016
4 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Daftar Isi
Ringkasan Eksekutif ................................................................................ 2
Daftar Isi ................................................................................................. 4
Pendahuluan ........................................................................................... 5
Latar Belakang ........................................................................................ 5
Tujuan survei .......................................................................................... 6
Manfaat survei ........................................................................................ 7
Teori dan konsep terkait kepuasan pasien ............................................. 8
Metode ................................................................................................. 10
Tempat dan waktu ................................................................................ 10
Rancangan studi ................................................................................... 10
Populasi ................................................................................................ 10
Sampel .................................................................................................. 10
Alat pengumpulan data ........................................................................ 11
Prosedur pengumpulan data ................................................................ 11
Analisa data .......................................................................................... 12
Hasil ...................................................................................................... 13
Gambaran karakteristik responden pasien ........................................... 13
Hasil analisis pengenalan pasien terhadap dokter residen ................... 15
Hasil analisis kepuasan pasien .............................................................. 16
Analisis faktor (exploratory factor analysis) kepuasan pasien .............. 36
Diskusi................................................................................................... 40
Pengenalan pasien terhadap dokter residen ........................................ 40
Kepuasan pasien ................................................................................... 40
Simpulan dan rekomendasi .................................................................. 44
Simpulan ............................................................................................... 44
Rekomendasi ........................................................................................ 44
Daftar Pustaka ...................................................................................... 46
Identitas konsultan survei ..................................................................... 48
Desember 2016
5 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Pendahuluan
Latar Belakang
RSUP Sanglah mulai dibangun
pada tahun 1956 dan kemudian
secara resmi beroperasi sejak
tahun 1959. Dalam
perkembangannya, selain
berfungsi memberikan
pelayanan kesehatan tingkat
sekunder dan tertier, RS ini juga
berfungsi sebagai pusat
pendidikan kesehatan
(academic medical center)
dengan status RS Kelas A Pendidikan atau RS Pendidikan Utama. Meskipun bekerjasama
dengan beberapa lembaga pendidikan tinggi kesehatan, secara khusus RS ini bekerjasama
dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK Unud) dalam mendidik dan melahirkan
dokter umum, dokter spesialis I dan spesialis II.
Di tingkat pendidikan spesialis I, FK Unud memiliki 16 bidang keilmuan yang tersebar di
berbagai SMF/Bagian dari Ilmu Bedah, Anak, Kandungan, Interna, Psikiatri, Neurologi, THT,
Kulit dan Kelamin, Patologi Anatomi, Anestesi, Reanimasi, Mata, Saraf, Mikrobiologi dan
Ortopedi yang hingga tahun 2016 telah menghasilkan 498 alumni. Saat ini tercatat 839
peserta pendidikan dokter spesialis atau lebih dikenal dengan dokter residen yang bekerja
dan belajar di berbagai pusat pelayanan di rawat inap, rawat jalan, IGD, OK dan laboratorium
RSUP Sanglah.
Dengan jumlah yang demikian besar dan sebaran di hampir semua unit layanan, secara
keseluruhan pelayanan kesehatan RSUP Sanglah tidak bisa sepenuhnya dipisahkan dari
proses pendidikan dokter. Penugasan dokter residen di unit layanan dapat dianggap sebagai
tenaga spesialis yang memberikan pelayanan secara penuh kepada pasien, meskipun dalam
pelaksanannya masih harus mendapatkan supervisi dokter konsultan. Kondisi ini tentu saja
merupakan tantangan dalam mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan.
Lebih lanjut, terkait dengan peran pelayanan dan pendidikan, RSUP Sanglah telah
memantapkan diri untuk mencapai visi menjadi rumah sakit rujukan nasional kelas dunia
tahun 2019. Untuk mencapai visi tersebut, RS menyiapkan dan berkomitmen melaksanakan
Desember 2016
6 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
4 misi utama untuk mewujudkan pelayanan interprofesi yang paripurna, pendidikan tenaga
kesehatan yang profesional, kemitraan lintas sektor, dan lingkungan kerja yang aman dan
nyaman. Lebih lanjut pelaksanaan misi RS diletakkan pada landasan falsafah dasar berupa
sikap profesional, altruistik, dan kompetensi tinggi di bidang pelayanan kedokteran dan
keperawatan yang beretika, bermoral, dan empati.
Dalam perkembangannya sebagai pusat pelayanan sekaligus pusat pendidikan kesehatan
khususnya kedokteran, RSUP Sanglah telah merumuskan dokumen rencana strategis bisnis
tahun 2015-2019 yang akan menjadi pedoman seluruh jajaran manajemen untuk berbenah
lebih maju. Dalam dokumen ini berhasil diidentifikasi faktor-faktor yang membentuk peluang
dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan RSUP Sanglah. Dalam rumusan faktor ancaman
disebutkan citra masyarakat sebagai RS pendidikan yang negatif, meskipun kemudian diakui
status RS Pendidikan juga merupakan peluang dan juga kekuatan utama. Interaksi faktor-
faktor inilah yang harus diperhatikan dan diolah untuk menjadi keuntungan RS dalam
memberikan pelayanan yang paripurna dan memenangkan persaingan di tingkat lokal dan
nasional.
Untuk mengelola tantangan, ancaman dan potensi serta peluang tersebut diatas,
diperlukan informasi yang lebih komprehensif terhadap citra masyarakat atas status RS
Pendidikan yang dimiliki RSUP Sanglah, terutama bagaimana status tersebut memberikan
dampak pada kualitas pelayanan yang dirasakan oleh pengguna layanan kesehatan. Secara
lebih khusus karena pelayanan kedokteran adalah ujung tombak dari pelayanan rumah sakit
termasuk RSUP Sanglah, maka diperlukan informasi yang komprehensif terhadap kualitas
pelayanan yang diberikan oleh dokter residen dari sudut pandang pengguna layanan
(pasien). Informasi ini akan sangat berguna untuk menyusun strategi yang tepat dalam
mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan RSUP Sanglah.
Tujuan survei
1) Mengukur tingkat kepuasan pasien rawat inap RSUP Sanglah terhadap pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh dokter residen.
2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan tingkat kepuasan pasien rawat
inap RSUP Sanglah terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter
residen.
3) Mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien rawat inap RSUP Sanglah terhadap
pelayanan kesehatan rawat inap yang diberikan oleh dokter residen dilihat dari
karakteristik sosial demografinya.
Desember 2016
7 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Manfaat survei
Memberikan masukan kepada RSUP Sanglah tentang tingkat kepuasan pasien RSUP Sanglah
terhadap pelayanan yang diberikan dokter residen serta faktor-faktor yang terkait untuk
dapat dijadikan bahan pertimbangan penyusunan rencana peningkatan mutu pelayanan
kesehatan untuk tahun mendatang.
Desember 2016
8 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Teori dan konsep terkait kepuasan pasien
Menurut Gibson (1987), kepuasan
berarti terpenuhinya kebutuhan
yang diinginkan melalui proses
mengalami sesuatu, melakukan
pekerjaan, atau memperoleh
sesuatu atau perlakuan tertentu
sesuai kebutuhan yang diinginkan.
Istilah kepuasan dipakai untuk
menganalisis atau mengevaluasi
hasil, membandingkan kebutuhan
yang diinginkan yang ditetapkan individu dengan kebutuhan yang telah diperolehnya.
Di bidang pelayanan kesehatan, kepuasan pasien sangat berkaitan dengan terpenuhinya
kebutuhan untuk sembuh dari kesakitan baik karena penyakit maupun akibat perlukaan,
dimana dalam prosesnya pasien akan menerima perlakuan klinis maupun interpersonal dari
tenaga tenaga kesehatan terutama dokter yang berdampak pada penilaian terhadap mutu
pelayanan yang baik. Perlakuan yang diterima pasien inilah yang kemudian dapat
diterjemahkan ke dalam dimensi mutu layanan yang bisa sangat bervariasi (Bustami, 2011),
diantaranya keterampilan interpersonal, komunikasi informasi, keterlibatan pasien,
kompetensi teknis dan kepuasan secara keseluruhan.
Kerangka kerja pengukuran dimensi kepuasan dalam penelitian ini mengacu pada
komponen atau dimensi layanan yang memang langsung berkaitan dengan kegiatan layanan
yang dikerjakan dokter residen dan dapat dirasakan oleh pasien rumah sakit (Hajioff and
Birchall, 1999; York et al., 1995). Dalam penelitian ini dimensi layanan tersebut kemudian
diterjemahkan dalam pertanyaan-pertanyaan (item) survei, dimana beberapa dimensi
diwakili oleh satu atau lebih pertanyaan. Keseluruhan dimensi layanan tersebut kemudian
membentuk skor (likert scale) kepuasan pasien dan staf.
Pasien akan merasa sangat tidak puas apabila hasil pelayanan yang diberikan/didapatkan
pasien jauh dibawah harapannya. Jika hasil pelayanan yang diberikan belum memenuhi
harapan pasien maka pasien akan merasa tidak puas terhadap pelayanan yang diterima
pasien. Pelayanan akan merasa netral atau biasa saja jika pelayanan yang diberikan sudah
memenuhi sebagian harapan pasien. Pasien akan puas apabila pelayanan yang diberikan
sudah memenuhi harapan rata-rata pasien, sedangkan pasien akan merasa sangat puas
apabila pelayanan yang diberikan melebihi apa yang diharapkan pasien.
Desember 2016
9 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Dimensi layanan dan item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini
digambarkan Gambar 1.
Gambar 1. Dimensi kepuasan pasien terhadap layanan dokter residen
Interpersonal Skills
•Sikap dokter residen yang merawat (cara memperkenalkan diri, cara berkomunikasi)
•Kesigapan dokter residen ketika pasien membutuhkan bantuan
•Penampilan dokter residen (kerapian pakaian, kesopanan pakaian yang digunakan)
•Kejelasan identitas dokter residen (menggunakan atribut seperti jas dokter, tanda pengenal dan pin pada jas dokternya)
Communication of Information
•Penjelasan mengenai prosedur pemeriksaan
•Penjelasan mengenai hasil pemeriksaan pasien
•Penjelasan mengenai penyakit yang dialami
•Penjelasan mengenai pengobatan atau tindakan medis untuk tujuan pengobatan yang diberikan kepada pasien
Patient Engagement and Enablement
•Perhatian dokter residen (menanyakan keluhan pasien, cara menanggapi keluhan pasien)
•Waktu tunggu hingga mendapatkan pelayanan oleh dokter residen
Technical Competence
•Ketelitian dokter residen dalam melakukan pemeriksaan
•Kemampuan dalam memberikan pengobatan penyakit termasuk tindakan medis pengobatan
•Jaminan keamanan pengobatan yang diberikan atau dilakukan oleh dokter residen
Overall Satisfaction
•Tingkat kepuasan pasien secara keseluruhan
Desember 2016
10 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Metode
Tempat dan waktu
Tempat studi adalah RSUP Sanglah, yang
meliputi ruang rawat inap kelas III dan
ruangan lain, dimana terdapat dokter
residen. Ruangan tersebut adalah:
a. Angsoka 1,2,3
b. Cempaka 1,2,3
c. UGD (MS dan Ratna)
d. Pudak
e. Lely
f. Mawar
g. Nusa Indah
h. Kamboja
j. Gandasturi
k. Nagasari
l. PJT (ICCU, intermediate)
Waktu studi dimulai dengan persiapan pada pertengahan Bulan November sampai
dengan saat penyerahan laporan akhir Bulan Desember 2016.
Rancangan studi
Studi kepuasan ini dilaksanakan dengan rancangan sampel survei dengan analisa data
kuantitatif untuk mengukur tingkat kepuasan pasien RSUP Sanglah serta faktor-faktor yang
berkaitan.
Populasi
Populasi survei adalah seluruh pasien RSUP Sanglah yaitu mereka yang menggunakan
pelayanan rawat inap pada tahun 2016.
Sampel
Perhitungan besar sampel dalam survei ini menggunakan rule of thumbs kecukupan sampel
untuk analisis multivariat sebesar 600 pasien. Pemilihan sample dilakukan secara non
random dengan secara confinience sampling. Pengguna jasa pelayanan yang tidak mampu
Desember 2016
11 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
menjawab pertanyaan karena alasan tertentu (tingkat keparahan sakitnya dan anak-anak)
digantikan oleh penunggu/pangantar pasien yang sejak awal sudah memahami jenis
pelayanan kesehatan yang diterima oleh pasien. Responden yang menolak diwawancarai
diganti dengan sampel yang berasal dari instalasi pelayanan yang sama sehingga besar
sampel di masing-masing unit tetap jumlahnya.
Alat pengumpulan data
Alat pengumpul data (instrumen penelitian) yang digunakan adalah self-administered
questionnaire yang terdiri dari kuesioner kepuasan pasien berisi 14 pertanyaan terkait
kepuasan pasien dan pertanyaan lainnya yang terkait dengan keperluan analisis data.
Prosedur pengumpulan data
Pengumpulan data di masing-masing unit pelayanan dikoordinir oleh seorang supervisor
yang juga merupakan anggota tim peneliti. Yang menjadi pengumpul data adalah mahasiswa
MIKM Unud semester 3 dan alumni PSKM Unud yang berjumlah 6 orang. Mereka bertugas
mendistribusikan kuesioner kepada calon responden (pasien) untuk diisi sendiri (self-
administered), kecuali pasien meminta, buta dan tidak bisa membaca. Pengumpul data
dilatih untuk merekrut responden dan menggunakan pedoman wawancara selama dua hari
yaitu pada tanggal 19 September 2016 - 20 September 2016, baik di kelas maupun di
lapangan klinik untuk uji coba kuesioner. Materi pelatihan meliputi etika menghadapi pasien,
pemahaman materi instrumen pengumpulan data serta cara menjaga mutu data.
Instrumen penelitian diuji coba di RSUP Sanglah oleh petugas lapangan untuk
mengetahui konsistensi pertanyaan, kebenaran pengisian dan ketepatan jawaban
responden. Hasil uji coba digunakan untuk menyempurnakan instrumen penelitian. Sebelum
pedoman wawancara diisi, petugas lapangan menjelaskan dulu materi pertanyaan yang perlu
dijawab oleh responden dan cara pengisiannya. Hanya bila dikehendaki oleh pasien atau
responden buta atau buta huruf, petugas lapangan membacakan satu persatu daftar
pertanyaan yang perlu ditanggapi oleh responden.
Untuk survey kepuasan pasien, pengumpulan data dilakukan pada pasien yang telah
dirawat minimal 3 hari di ruangan rawat inap. Khusus untuk pasien anak maka kuesioner
diberikan kepada orang tua atau wali pasien yang telah berada di RS bersama-sama dengan
pasien minimal 3 hari perawatan. Wawancara berlanjut sampai jumlah responden di IRNA
memenuhi jumlah sampel yang ditetapkan.
Desember 2016
12 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Analisa data
Data yang dikumpulkan ditabulasi menggunakan dua komputer oleh dua orang yang berbeda
(double data entry). Hasil cetak komputer diperiksa secara silang untuk mengetahui
kesalahan pemasukan data. Data diolah dengan menggunakan MS Excel, R Studio dan Stata.
Hasil cetak data dianalisa untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien dan faktor-faktor yang
terkait dengan kepuasan tersebut.
Desember 2016
13 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Hasil
Hasil survei dalam laporan ini
merangkum 3 garis besar pelaporan,
yang pertama adalah gambaran
sosiodemografi responden penelitian
untuk memberikan deskripsi terhadap
latar belakang responden dan
bagaimana latar belakang ini
berhubungan dengan hasil
pengukuran tingkat kepuasan. Bagian
yang kedua berisi uraian hasil pengukuran kepuasan pasien RS terhadap layanan yang
diberikan dokter residen, disampaikan skor dan proporsi per item kepuasan dan bagaimana
perbedaannya pada variabel sosio-demografi tertentu. Bagian terakhir adalah analisis
statistik untuk melihat apakah item pertanyaan untuk mengukur kepuasan layanan memang
secara bermakna bisa menjelaskan konstruksi kepuasan pasien terhadap layanan yang
diberikan peserta didik kedokteran.
Gambaran karakteristik responden pasien
Survei berhasil mengumpulkan respon dari 600 pasien dari seluruh ruangan perawatan yang
dipilih. Tabel 1 berisi deskripsi sosiodemografi pasien yang berhasil diwawancarai.
Perbandingan proporsi jenis kelamin responden dalam survei terhadap pasien cukup
seimbang mendekati angka 50% untuk masing-masing laki-laki dan perempuan dengan rata-
rata umur 40,95 tahun (SD=13,5). Harus diingat bahwa rata-rata umur cukup tinggi karena
kriteria inklusi responden dari 17 tahun keatas, sementara pasien anak wawancara
diwakilkan kepada pendamping dengan kriteria inklusi yang sama. Selanjutnya dari
pendidikan sebaran utamanya terpusat pada kelompok SMA sebesar 255 orang (42,5%),
mereka yang berpendidikan tinggi (perguruan tinggi) hanya sebesar 19,7%. Jika dilihat
berdasarkan pekerjaan maka sebagian besar responden bekerja di sektor swasta dengan
jumlah sebanyak 176 orang (29,3%), profesi lainnya mayoritas sebagai pensiunan, petani,
nelayan, rohaniawan, ibu rumah tangga, buruh maupun tenaga honorr dengan jumlah total
146 orang (24,3%). Terakhir dari asal tempat tinggal responden, sebagian besar memang
berasal dari Bali, tetapi dengan status sebagai RS rujukan untuk wilayah timur Indonesia,
terdapat 9.7% responden yang tinggal di luar Bali.
Desember 2016
14 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Berdasarkan karakteristik perawatan di RS, mayoritas pasien merupakan pasien rujukan
dengan persentase 82.5%, namun terdapat pula 92 pasien (15.3%) yang berobat ke RSUP
Sanglah atas keinginan sendiri. Sebagian besar biaya berobat pasien berasal dari
BPJS/JKN/KIS yaitu sebanyak 443 pasien (73.8%) dengan lama rawat di RS rata-rata 6,85 hari
(SD=7) dan mayoritas dirawat selama 3-7 hari. Mayoritas pasien merupakan pasien yang
baru pertama kali menggunakan layanan di RSUP Sanglah yaitu sebanyak 340 (56,7%).
Tabel 1. Sosio-demografi responden pasien
Kategori Distribusi frekuensi
Jenis kelamin
Laki-laki 280 (46.7)
Perempuan 320 (53.3)
Umur 40.95 tahun (SD=13.5)
<=30 158 (26.3)
31-40 156 (26)
>=41 286 (47.7)
Pendidikan
Tidak sekolah
SD
35 (5.8)
110 (18.3)
SMP 82 (13.7)
SMA 255 (42.5)
Diploma/Sarjana 1,2 atau 3 118 (19.7)
Pekerjaan
PNS 33 (5.5)
Karyawan swasta 176 (29.3)
Wirausahawan
Polisi/TNI
109 (18.2)
3 (0,5)
Tidak bekerja 121 (20.2)
Siswa/mahasiswa
Lainnya
12 (2)
146 (24,3)
Kabupaten tempat tinggal
Denpasar/Badung 306 (51)
Kabupaten lain di Bali 236 (39.3)
Luar Bali 58 (9.7)
Desember 2016
15 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Kategori Distribusi frekuensi
Alasan ke RSUP Sanglah
Keinginan sendiri 92 (15.3)
Anjuran kerabat 13 (2,2)
Rujukan 495 (82.5)
Biaya berobat
BPJS/JKN/KIS 443 (73.8)
IKS/ Jaminan Perusahaan 4 (0.7)
Umum 44 (7.3)
JKBM 109 (18.0)
BPJS Ketenagakerjaan 1 (0.2)
Pernah dirawat
Ya 260 (43.3)
Tidak 340 (56.7)
Lama dirawat 6.85 hari (SD=7.0)
3-7 hari 465 (77.5)
8-14 hari 78 (13.0)
>=15 hari 57 (9.5)
Hasil analisis pengenalan pasien terhadap dokter residen
Pada kuesioner yang disebar kepada 600 pasien di ruang rawat inap, kami menanyakan
mengenai apakah pasien mengenali dokter yang merawat sebagai dokter residen yang
tengah menempuh pendidikan spesialis dan bekerja di RSUP Sanglah. Pada kuesioner kami
telah memberikan deskripsi mengenai dokter residen yaitu “Dokter residen merupakan
peserta pendidikan dokter spesialis yang bekerja dan belajar di berbagai pusat pelayanan di
rawat inap, rawat jalan, IGD, OK dan laboratorium RSUP Sanglah. Dokter residen
menggunakan jas dokter dengan lengan pendek, menggunakan name tag/tanda pengenal
RSUP Sanglah dan pada tanda pengenal akan tertempel pin berwarna merah, kuning, hijau,
atau biru sesuai tingkatan residen. Pada saat jam jaga malam, dokter residen menggunakan
seragam jaga berwarna biru”.
Pada kuesioner terdapat 3 pilihan jawaban dengan pilihan jawaban pertama pasien
memang mengetahui dari awal bahwa dokter yang merawat adalah dokter residen, pilihan
kedua pasien menyadari bahwa dokter yang merawat adalah dokter residen setelah
membaca deskrispi yang diberikan, dan pilihan ketiga yaitu tidak mengetahui bahwa dokter
Desember 2016
16 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
yang merawat adalah dokter residen hingga enumerator di lapangan perlu memberi
penjelasan lebih detail dan menunjuk contoh dokter residen yang kebetulan lewat atau
menunjukkan name tag tanda pengenal dokter residen kepada pasien sehingga akhirnya
pasien menyadari bahwa dokter yang merawat adalah dokter residen.
Berikut, disajikan hasil analisis data dari item pertanyaan tersebut.
Tabel 2. Respon terhadap pengenalan pasien
Kategori Distribusi frekuensi
Ya, mengetahui dari awal 118 (19.7)
Ya, setelah membaca deskripsi
Tidak
446 (74.3)
36 (6)
Berdasarkan tabel diatas ternyata sebagian besar pasien (74,3%), mengatahui bahwa
dokter yang merawat pasien merupan dokter residen setelah membaca deskripsi mengenai
dokter residen yang diberian di kuesioner. Hal tersebut juga didukung dari data kualitatif
mengenai pendapat responden yang menyatakan bahwa dokter pada umumnya tidak
memperkenalkan diri di awal sehingga pasien bingung membedakan antara dokter residen
dan dokter spesialis
Hasil analisis kepuasan pasien
Hasil analisis tingkat kepuasan pasien disajikan dalam dua bentuk penyajian, yaitu
menggunakan ukuran frekuensi untuk melihat proporsi respon responden terhadap masing-
masing item pertanyaan (likert-type items) dan dengan menggunakan rata-rata (mean) dan
standar deviasi (SD) dari skor keseluruhan (aggregate) dari 14 item pertanyaan untuk
mencerminkan skor tingkat kepuasan pasien (likert scale).
Persentase kepuasan pasien terhadap setiap item pertanyaan kepuasan
Gambar 2 memberikan deskripsi sebaran proporsi atau persentase terhadap respon yang
diberikan responden per item pertanyaan kepuasan pasien terhadap layanan yang diberikan
dokter residen di RSUP Sanglah. Kemudian Gambar 3 memperlihatkan bagaimana tren
sebaran respon responden terhadap item pertanyaan kepuasan pasien, dimulai dari yang
paling besar proporsi kepuasannya sampai pada yang paling kecil.
Desember 2016
17 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 2. Heat maps persentase respon responden per item kepuasan pasien
Desember 2016
18 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 3. Divergent stacked bar chart respon responden per item kepuasan pasien
Gambar 2 dan 3 secara umum menunjukkan proporsi atau persentase pasien yang lebih
puas lebih besar dibandingkan yang tidak puas terhadap setiap item pertanyaan kepuasan,
bahkan untuk item yang mewakili dimensi kepuasan secara keseluruhan, proporsi pasien
yang puas dan sangat puas terhadap pelayanan yang diberikan dokter residen mencapai 92%,
meskipun kemudian hanya 12% dari keseluruhan responden yang menyatakan sangat puas.
Jika dilihat dari item pertanyaan kepuasan maka pertanyaan dengan respon puas dan sangat
puas terbanyak ada di technical competence dimana 2 dari 3 pertanyaan berada pada urutan
2 dan 3 teratas dengan respon puas dan sangat puas terbanyak. Hal ini sangat
menggembirakan karena tujuan utama dari pelayanan di rumah sakit adalah pada
pemenuhan kebutuhan terhadap kesembuhan dari kesakitan dan perlukaan sehingga ketika
pasien puas dan sangat puas dengan layanan terkait ketelitian melakukan pemeriksaan (8),
Desember 2016
19 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
serta kemampuan memberikan pengobatan (10) maka akan sangat berkontribusi pada
tingkat kepuasan pasien secara keseluruhan.
Dimensi lain yang juga menempati proporsi puas dan sangat puas tinggi adalah
interpersonal skills dimana pertanyaan terkait penampilan residen (12) menduduki peringkat
tertinggi diikuti dengan kejelasan identitas (13) dan sikap (2) pada posisi 4 dan 5 tertinggi.
Lebih lanjut meskipun tidak ada item pertanyaan dengan respon puas dan sangat puas
dibawah 80%, secara umum 5 peringkat terendah didominasi oleh dimensi communication
of information dan patient engagement and enablement. Dua terendah dari bawah diduduki
oleh waktu tunggu menerima layanan (4) dan perhatian terhadap keluhan (1), sementara itu
penjelasan terhadap penyakit (8) dan penjelasan mengenai pengobatan (9) ada di peringkat
12 dan 10.
Hal lain yang menarik untuk diamati dalam hasil survei di atas adalah rendahnya respon
netral atau biasa saja terhadap seluruh item pertanyaan dimana proporsi terendah ada pada
pertanyaan terkait tingkat kepuasan keseluruhan (5%) dan tertinggi pada waktu tunggu yang
mencapai 13% respon. Ini sangat positif karena menunjukkan tingkat keseriusan yang baik
dari partisipan survei dalam memberikan tanggapan terhadap setiap item pertanyaan survei.
Persentase kepuasan pasien terhadap item pertanyaan pada karakteristik sosiodemografi
Untuk melihat perbandingan persentase respon responden terhadap setiap item pertanyaan
kepuasan berdasarkan karakteristik sosio-demografi responden dan perawatan pasien,
penyajian disusun dalam bentuk grafik divergent stacked bar (Heiberger and Robbins, 2014)
per item pertanyaan dalam gambar 4-17. Urutan gambar disesuaikan dengan item
pertanyaan kepuasan dengan respon persetujuan terbesar sampai terkecil.
Gambar 4 menunjukkan perbandingan persentase jawaban responden terhadap
pertanyaan kepuasan secara keseluruhan dimana terlihat mereka yang datang sendiri
memiliki persentase kepuasan yang lebih tinggi dibandingkan rujukan atau anjuran. Mereka
yang menggunakan JKBM memiliki persentase kepuasan paling tinggi, hal ini mungkin
berkaitan dengan lebih rendahnya persentase kepuasan pasien yang berasal dari luar Bali
dibandingkan Bali. Selain itu yang pernah dirawat juga memiliki persentase kepuasan yang
lebih rendah dibandingkan yang baru, mungkin terkait dengan harapan yang lebih tinggi, ini
sejalan dengan lama perawatan dimana semakin lama dirawat maka semakin rendah
persentase kepuasannya. Hal menarik lainnya dari karakteristik adalah semakin tua umur
maka semakin tinggi persentase kepuasannya.
Jika dilihat per item pertanyaan kepuasan maka gambaran kecenderungan seperti yang
diuaraikan di atas untuk kepuasan keseluruhan sepertinya mengambil pola yang serupa.
Desember 2016
20 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Detail perbedaan persentase kepuasan untuk setiap item pertanyaan dapat dilihat di gambar
5-17.
Gambar 4. “Tingkat kepuasan secara keseluruhan terhadap pelayanan dokter residen”
Desember 2016
21 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 5. “Penampilan dokter residen”
Desember 2016
22 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 6. “Ketelitian dokter residen dalam melakukan pemeriksaan”
Desember 2016
23 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 7. “Kemampuan dalam memberikan pengobatan penyakit termasuk tindakan
medis pengobatan”
Desember 2016
24 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 8. “Kejelasan identitas dokter residen”
Desember 2016
25 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 9. “Sikap dokter residen yang merawat”
Desember 2016
26 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 10. “Penjelasan mengenai prosedur pemeriksaan”
Desember 2016
27 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 11. “Penjelasan mengenai hasil pemeriksaan pasien”
Desember 2016
28 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 12. “Jaminan keamanan pengobatan yang diberikan atau dilakukan oleh dokter
residen”
Desember 2016
29 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 13. Divergent stacked bar chart pertanyaan “Penjelasan mengenai pengobatan
atau tindakan medis untuk tujuan pengobatan yang diberikan kepada pasien”
Desember 2016
30 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 14. “Kesigapan dokter residen ketika pasien membutuhkan bantuan”
Desember 2016
31 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 15. “Penjelasan mengenai penyebab penyakit yang dialami”
Desember 2016
32 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 16. “Perhatian dokter residen (menanyakan keluhan pasien, cara menanggapi
keluhan pasien)”
Desember 2016
33 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 17. “Waktu tunggu hingga mendapat pelayanan oleh dokter residen”
Skor rata-rata kepuasan pasien
Terlihat dalam Gambar 4-17, perbedaan sebaran kepuasan responden terhadap item-item
pertanyaan kepuasan berdasarkan karakteristik demografi dan perawatannya. Selanjutnya
untuk menguji apakah memang terdapat perbedaan yang bermakna dalam perbedaan
sebaran tersebut, terlebih dahulu dilakukan analisa data dengan mengasumsikan respon
kepuasan responden sebagai variabel interval. Dengan program computer SPSS kemudian
dihitung skor total keseluruhan respon dari keseluruhan pertanyaan kepuasan (13 item tidak
termasuk pertanyaan kepuasan secara keseluruhan) untuk kemudian dibuat skor rata-rata
(mean score) seluruh respon, seperti yang ditampilkan di tabel 3, diurut dari yang terkecil
hingga ke angka terbesar. Skor rata-rata inilah yang kemudian bisa digunakan sebagai
Desember 2016
34 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
indikator tingkat kepuasan pasien dimana nilai 1 berarti sangat tidak puas dan nilai 5
mencerminkan sangat puas. Hasil perhitungan menghasilkan skor rata-rata kepuasan pasien
berada pada nilai 3.91 (SD=.428) dari minimal 1 dan maksimal 5.
Tabel 3. Skor rata-rata kepuasan per item pertanyaan
Pertanyaan Skor rata-
rata SD
Waktu tunggu hingga mendapatkan pelayanan oleh dokter
residen 3.79 0.658
Sikap dokter residen yang merawat (cara memperkenalkan
diri, cara berkomunikasi) 3.81 0.608
Jaminan keamanan pengobatan yang diberikan atau
dilakukan oleh dokter residen 3.85 0.525
Penjelasan mengenai penyebab penyakit yang dialami 3.90 0.671
Kejelasan identitas dokter residen (menggunakan atribut
seperti jas dokter, tanda pengenal/nametag dan pin pada jas
dokter)
3.91 0.448
Penjelasan mengenai prosedur pemeriksaan 3.91 0.601
Penjelasan mengenai pengobatan atau tindakan medis untuk
tujuan pengobatan yang diberikan kepada pasien 3.93 0.655
Kesigapan dokter residen ketika pasien membutuhkan
bantuan 3.93 0.598
Kemampuan dalam memberikan pengobatan penyakit
termasuk tindakan medis pengobatan 3.94 0.596
Penjelasan mengenai hasil pemeriksaan pasien 3.94 0.669
Penampilan dokter residen (kerapian pakaian, kesopanan
pakaian yang digunakan) 3.96 0.422
Perhatian dokter residen (menanyakan keluhan pasien, cara
menanggapi keluhan pasien) 3.96 0.542
Ketelitian dokter residen dalam melakukan pemeriksaan 3.99 0.606
Tingkat kepuasan secara keseluruhan terhadap pelayanan
dokter residen 4.03 0.580
Skor rata-rata (mean score) kepuasan pasien 3.91 0.428
Skor rata-rata kepuasan pasien terhadap layanan dokter residen berada pada angka yang
lebih rendah dibandingkan rata-rata tingkat kepuasan secara keseluruhan karena memang
dihitung menggunakan keseluruhan respon partisipan survei terhadap 13 item pertanyaan
kepuasan dimana rata-rata per item ketigabelas pertanyaan tersebut memang menghasilkan
nilai lebih rendah dibandingkan rata-rata tingkat kepuasan secara keseluruhan. Meskipun
demikian jika dilihat dari nilai CI skor rata-rata kepuasan pasien dan rata-rata tingkat
kepuasan secara keseluruhan maka tidak ada perbedaan yang bermakna dari kedua nilai ini.
Desember 2016
35 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Hanya saja skor rata-rata kepuasan lebih mencerminkan tingkat kepuasan pasien karena
dikembangkan dari seluruh item pertanyaan atau dimensi kepuasan.
Tabel 4 berikut memuat skor rata-rata kepuasan pasien pada karakteristik demografi dan
perawatan pasien yang berbeda berikut hasil uji t (variabel karakteristik dengan dua kategori)
dan hasil uji Anova (variabel karakteristik dengan lebih dari dua kategori) untuk melihat
kemaknaan perbedaan skor rata-rata kepuasan. Uji perbedaan variance untuk variabel
dengan dua kategori juga dilakukan sebelum melakukan t test. Tingkat kemaknaan yang
digunakan adalah 99% mengingat skor yang dihasilkan tidak sepenuhnya berasal dari variabel
yang berjenis interval melainkan hasil konversi dari skala likert.
Tabel 4. Skor kepuasan pasien per karakteristik demografi dan perawatan
Karakteristik Rata-rata skor kepuasan P value
Skor kepuasan total 3.91 (SD=.428)
Jenis kelamin
Laki 3.91 0.895
Perempuan 3.91
Umur
<=30 tahun 3.90
0.824 31-40 tahun 3.90
>=41 tahun 3.92
Pendidikan
Tidak sekolah dan SD 3.94
0.670 SMP 3.10
SMA 3.86
Diploma/sarjana 1, 2 atau 3 3.91
Pekerjaan
PNS/ Polisi/TNI
Karyawan swasta
3.89
3.89
0.774
Wirausaha 3.94
Siswa Lainnya /tidak bekerja 3.88
Lainnnya 3.93
Asal tempat tinggal
Denpasar 3.88
0.035*
Badung 3.91
Kabupaten lain di Bali 3.96
Luar Bali 3.80
Alasan ke RSUP Sanglah
Keinginan sendiri 3.92
Anjuran kerabat 3.91 0.870
Rujukan
3.90
Desember 2016
36 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Karakteristik Rata-rata skor kepuasan P value
Pernah dirawat
Ya 3.89 0.420
Tidak 3.92
Biaya berobat
BPJS/JKN/KIS/BPJS Ketenakerjaan 3.90
IKS/ Jaminan Perusahaan/umum 3.87 0.402
JKBM 3.95
Lama Perawatan
3-7 hari 3.93
8-14 hari 3.86 0.040*
>=15 hari 3.79
* p<0.01 bermakna secara statistik
Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya pada variabel asal tempat tinggal dan lama
perawatan terdapat perbedaan skor rata-rata kepuasan rata-rata pasien. Pasien yang berasal
dari luar Bali ternyata memiliki skor rata-rata kepuasan yang paling rendah dibandingkan
pasien dari Bali, sementara yang berasal dari Denpasar justru lebih rendah dibandingkan
yang berasal dari Kabupaten lainnya di Bali. Selanjutnya responden dari lama perawatan
terlihat kecenderungan semakin lama dirawat maka semakin rendah skor rata-rata
kepuasannya.
Analisis faktor (exploratory factor analysis) kepuasan pasien
Untuk membuktikan bahwa item-item pertanyaan yang dikembangkan dalam survei
kepuasan pasien memang dapat membentuk sebuah common factor yaitu tingkat kepuasan
pasien terhadap layanan yang diberikan peserta didik kedokteran yang dipresentasikan
dalam skor rata-rata kepuasan, dilakukan analisis faktor. Analisis yang dilakukan adalah
dengan pendekatan exploratory pada program Stata. Analisis ini bisa dilakukan karena telah
memenuhi syarat minimal 5 item pertanyaan untuk variabel yang dianalisis dalam hal ini
tingkat kepuasan, kemudian jumlah sampel minimal per item 10 sampel yang berarti
membutuhkan minimal 140 sampel untuk 14 item pertanyaan, dimana survei kepuasan
berhasil merekrut 600 sampel.
Analisis faktor dimulai dengan melihat apakah respon terhadap pertanyaan kepuasan
memiliki pola atau pattern, yang artinya tidak terjadi secara kebetulan dan bahwa item-item
tersebut dapat atau memang membentuk faktor atau konstruk yang dalam hal ini adalah
kepuasan. Hasil uji dengan Bartlett’s Test of Sphericity memberikan hasil p<.01 yaitu 0.000
yang berarti data memang membentuk suatu pola. Selanjutnya hasil uji dengan Kaiser-
Desember 2016
37 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Meyer-Olkin Measure (KMO) of Sampling Adequacy menghasilkan nilai 0.912 yang berarti
>.5, dengan demikian data dapat membentuk faktor yang reliabel dan khas atau distinct.
Hasil analisis faktor untuk melihat jumlah faktor dan variance yang dihasilkan ditampilkan
dalam tabel 4 berikut.
Tabel 5. Faktor analisis item kepuasan pasien
Faktor
Initial Eigenvalues Rotation Sums of Squared Loadings
Total % of
Variance
Cumulative
% Total
% of
Variance
Cumulative
%
1 6.973* 53.644 53.644 5.674* 43.651 43.651
2 1.226* 9.436 63.080 2.525* 19.429 63.080
3 0.859 6.615 69.696
4 0.699 5.379 75.075
5 0.609 4.689 79.764
6 0.518 3.988 83.752
7 0.429 3.304 87.057
8 0.411 3.163 90.220
9 0.346 2.667 92.888
10 0.294 2.267 95.155
11 0.262 2.021 97.177
12 0.216 1.668 98.845
13 0.150 1.154 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya terdapat 2 faktor yang memiliki eigenvalues
lebih dari satu (ditandai dengan * pada Tabel 5) bahkan setelah dilakukan proses rotasi,
dengan perbedaan nilai yang cukup besar pada faktor teratas lainnya. Metode lain yang
dapat digunakan untuk melihat berapa faktor yang dapat dibentuk dari item pertanyaan
adalah dengan menggunakan scree plot sebagai berikut:
Desember 2016
38 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Gambar 18. Scree plot analisis faktor kepuasan pasien
Gambar 18 di atas menunjukkan bahwa jika ditarik garis antara component number
(jumlah pertanyaan) dengan nilai eigenvalue maka tersisa hanya satu faktor sebelum titip
persilangan kedua garis. Hal ini dapat disimpulkan sebagai keseluruhan item pertanyaan
kepuasan pasien memang dapat menjelaskan faktor atau konstruk kepuasan pasien. Lebih
lanjut untuk membuktikan apakah memang setiap item pertanyaan pada kepuasan pasien
merupakan faktor yang secara bermakna dapat menjelaskan faktor atau konstruk kepuasan
(factor loading) dapat dilihat dari Tabel 6. Terlihat bahwa seluruh item pertanyaan memiliki
factor loading lebih dari 0.32 pada faktor 1 yang berarti bermakna secara statistik. Hanya ada
2 item yang juga berada pada faktor 2. Tidak dilakukan rotasi faktor karena memang analisis
tidak bertujuan untuk menentukan koefisien matriks dari masing-masing komponen atau
faktor dan memang hanya satu faktor yang disepakati terbentuk dari item-item pertanyaan
kepuasan ini.
Desember 2016
39 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Tabel 6. Factor loading setiap pertanyaan kepuasan
Item Pertanyaan Faktor 1 Faktor 2
Ketelitian dokter residen dalam melakukan pemeriksaan 0.839
Penjelasan mengenai pengobatan atau tindakan medis untuk
tujuan pengobatan yang diberikan kepada pasien
0.820
Penjelasan mengenai hasil pemeriksaan pasien 0.816
Penjelasan mengenai penyebab penyakit yang dialami 0.805
Penjelasan mengenai prosedur pemeriksaan 0.795
Kemampuan dalam memberikan pengobatan penyakit termasuk
tindakan medis pengobatan
0.794
Jaminan keamanan pengobatan yang diberikan atau dilakukan oleh
dokter residen
0.790
Kesigapan dokter residen ketika pasien membutuhkan bantuan 0.773
Perhatian dokter residen (menanyakan keluhan pasien, cara
menanggapi keluhan pasien)
0.745
Waktu tunggu hingga mendapat pelayanan oleh dokter residen 0.659
Sikap dokter residen yang merawat (cara memperkenalkan diri,
cara berkomunikasi)
0.532
Kejelasan identitas dokter residen (menggunakan atribut seperti jas
dokter, tanda pengenal/nametag dan pin pada jas dokter
0.484 0.683
Penampilan dokter residen (kerapian pakaian, kesopanan pakaian
yang digunakan)
0.533 0.620
Desember 2016
40 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Diskusi
Pengenalan pasien terhadap dokter residen
Hasil survei menunjukkan bahwa
sebagian besar pasien yaitu
sebanyak 446 responden (74,3%)
mengetahui bahwa dokter yang
merawat adalah dokter residen
setelah membaca deskripsi yang
ditampilkan pada kuesioner. Hal
tersebut juga dikuatkan oleh
pendapat pasien yang dihimpun
lewat pertanyaan terbuka pada
bagian terakhir kuesioner; dimana
cukup banyak pasien yang menyatakan kebingungan untuk mengidentifikasi identitas dokter
residen. Terdapat pernyataan bahwa dokter residen tidak memperkenalkan diri secara jelas
di awal pertemuan kepada pasien sehingga sulit membedakan antara dokter residen dengan
dokter spesialis.
Perkenalan merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan oleh setiap pemberi
pelayanan kesehatan, dimana kesan positif dapat terbentuk dengan baik melalui komunikasi
interpersonal dengan memberikan salam, senyum, sikap keramah-tamahan kepada pasien
seperti memperkenalkan diri, menanyakan nama pasien dan menanyakan keluhan pasien,
dan lain-lain (Mauludin, 2001). Perkenalan diri pemberi pelayanan kepada pasien merupakan
hal yang penting untuk dilakukan di awal proses layanan untuk membentuk persepsi positif
di diri pasien terhadap kinerja layanan yang akan diberikan peserta didik kedokteran
(Januraga, 2015).
Kepuasan pasien
Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang
diberikan peserta didik kedokteran berada pada skor rata-rata total sebesar 3.91 (SD=.428)
dari minimal 1 (sangat tidak puas) dan maksimal 5 (sangat puas). Skor ini meskipun telah
berada pada sisi kanan timbangan kepuasan dengan titik tengah 3, masih menunjukkan
perlunya upaya strategis untuk meningkatkan kinerja dokter residen dalam memberikan
pelayanan kesehatan.
Desember 2016
41 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Kepuasan terhadap suatu layanan dapat diartikan sebagai ungkapan perasaan senang
atau kecewa seseorang dari hasil pengamatan pelanggan dalam terhadap produk atau jasa
yang dirasakannya. Lebih lanjut Kotler (2007) mengungkapkan bahwa kepuasan terbentuk
dari pengalaman nyata pelanggan memanfaatkan produk barang dan jasa, sehingga
kemudian Tjiptono (2004) menyimpulkan bahwa persepsi pasien terhadap kualitas jasa yang
diterimanya merupakan faktor utama dalam penentuan kepuasan. Dalam survei ini kualitas
jasa peserta didik kedokteran diukur melalui beberapa dimensi kepuasan dengan item-item
pertanyaan yang berbeda-beda. Meskipun secara umum survei menghasilkan proporsi
persetujuan yang lebih besar pada keseluruhan dimensi kepuasan yang diwakili 14
pertanyaan, skor rata-rata per item masih berada di bawah 4 (puas) dengan hanya dimensi
kepuasan secara keseluruhan yang mencapai nilai 4.03 (SD=.580). Demikian juga ketika
dilakukan penghitungan skor rata-rata kepuasan dari seluruh item pertanyaan kepuasan
kecuali pertanyaan kepuasan keseluruhan, nilai (scale) yang diperoleh masih dibawah 4 yaitu
3.91 (SD=.428).
Meskipun demikian, item pertanyaan mengenai ketelitian dokter residen dalam
melakukan pemeriksaan dapat mencapai angka hampir 4 yaitu mencapai nilai 3.99
(SD=0.606). Jika dilihat menggunakan persentase, kepuasan terhadap ketelitian juga cukup
tinggi yaitu mencapai 90% puas dan sangat puas. Pasien merasa puas karena ketelitian dokter
residen dalam melakukan pemeriksaan. Berdasarkan saran dan kritik yang diberikan oleh
reponden, sebagian besar responden menyebutkan bahwa dalam melakukan pemeriksaan,
dokter residen kerap bertanya dengan rinci keluhan yang dialami pasien serta melakukan
pemeriksaan secara menyeluruh. Hal ini sangat berkaitan dengan sifat alamiah (setting)
pekerjaan dokter residen yang memang menuntut ketelitian tinggi dalam memberikan
pelayanan akibat masih bersatatus peserta didik kedokteran. Masih terkait dengan detail
pemeriksaan yang dilakukan dokter residen, nilai rata-rata kepuasan terhadap perhatian
dokter residen dalam hal menanyakan keluhan pasien dan cara menanggapi keluhan pasien
juga berada pada nilai yang lebih tinggi sebesar 3.96 (SD=0.542) meskipun ternyata
persentase yang puas dan sangat puas ternyata tidak terlalu besar dibandingkan lainnya yaitu
mencapai 84%. Ini disebabkan cukup banyaknya persentase yang menjawab biasa saja
(netral) pada item pertanyaan ini. Menurut pendapat dari Nurcaya (2007), kepuasan pasien
dapat dinilai berdasarkan interpretasi pasien terhadap pelayanan yang diterima sudah sesuai
dengan harapan mereka seperti perhatian petugas dalam memberikan pelayanan.
Lebih lanjut hasil survei juga menunjukkan perolehan skor yang baik pada item
pertanyaan tentang penampilan dokter residen (kerapian pakaian, kesopanan pakaian yang
Desember 2016
42 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
digunakan), meskipun masih dengan skor sedikit lebih rendah dari 4 yaitu 3.96 (SD= 0.422).
Penampilan dokter residen yang rapi dan sopan sangat penting dalam pelayanan kesehatan
karena selain berkaitan dengan interpersonal skills dokter residen, kemampuan
berpenampilan yang baik menunjukkan jiwa profesionalisme dokter dalam memberikan
pelayanan yang prima (Engel, 1994). Menurut Supranto (2006), penampilan dokter yang baik
dapat meningkatkan kepuasan pasien penerima layanan.
Meskipun mendapatkan skor rata-rata puas pada dimensi technical competance dan
interpersonal skills masih terdapat cukup besar respon negatif terutama pada item jaminan
keamanan pengobatan yang diberikan oleh dokter residen, sikap dokter residen yang
merawat (cara memperkenalkan diri, cara berkomunikasi) dan kemudian paling rendah pada
salah satu item patient engangement and enablement, dimana proporsi mereka yang
menyatakan bahwa waktu tunggu hingga mendapatkan pelayanan oleh dokter residen
tergolong lama. Berdasarkan pendapat yang dihimpun secara kualitatif, sebagian besar
dokter residen tidak selalu memperkenalkan diri kepada mereka, pasien juga merasa tidak
yakin dengan pengobatan yang diberikan karena dokter cenderung masih membuka catatan
saat melakukan pemeriksaan serta pasien harus mengantri cukup lama hingga diperiksa oleh
dokter residen.
Jadi, meskipun memberikan pendapat yang positif pada item-item pernyataan terkait
technical competance, interpersonal skills, skor kepuasan rata-rata pasien menjadi bergeser
ke kiri karena pandangan negatif pasien yang cukup bermakna pada item-item yang
berkaitan dengan patient engagement and enablement. Dengan demikian pemaknaan
terhadap citra negatif RS pendidikan dalam uraian rencana bisnis RS Sanglah tidak bisa
diartikan begitu saja sebagai ancaman terhadap kualitas layanan, sebagaimana yang
ditunjukkan hasil penelitian hampir seluruh responden menyatakan kepuasannya secara
keseluruhan atas keberadaan dokter residen, hanya saja diperlukan upaya strategis untuk
meningkatkan kepuasan melalui dimensi layanan lainnya yang dirasakan masih lemah oleh
pasien.
Hasil lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah terdapatnya perbedaan bermakna
skor kepuasan rata-rata pasien berdasarkan asal tempat tinggal dan lama perawatan yang
juga ditunjukkan oleh perbedaan persentase puas dan sangat puas. Mereka yang pernah
tinggal di luar Bali ternyata memiliki skor rata-rata kepuasan yang paling rendah
dibandingkan mereka yang tinggal di Bali. RSUP Sanglah sebagai satu-satunya rumah sakit
yang menjadi rumah sakit rujukan di wilayah timur, dapat menerima pasien yang berada
diluar wilayah pulau Bali. Umumnya pasien yang berasal dari luar Bali merupakan pasien yang
Desember 2016
43 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
harus dirujuk akibat keterbatasan sarana dan prasarana di wilayah tempat asal pasien.
Mereka datang dengan ekspektasi tinggi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
optimal. Hal tersebut yang kemudian mempengaruhi tingkat kepuasan pasien yang berasal
dari luar Bali. Sementara itu mereka yang berasal dari kabupaten lain di Bali selain Badung
dan Denpasar justru memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi, sangat mungkin berkaitan
dengan kultur masyarakat pedesaan dengan tuntutan yang lebih rendah dibandingkan
badung dan Denpasar yang merupakan daerah perkotaan dengan harapan yang lebih tinggi
terhadap kualitas jasa.
Terkait dengan lama perawatan terlihat kecenderungan yang bermakna bahwa semakin
lama dirawat semakin rendah skor rata-rata kepuasan pasien, sejalan dengan penurunan
persentase yang puas dan sangat puas. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Lestari (2002),
yang menyatakan bahwa kepuasan pasien dapat dipengaruhi oleh pengalaman pelayanan
kesehatan yang telah didapatkan sebelumnya dan kemudian mempengaruhi persepsi
mereka terhadap kinerja layanan yang diberikan dokter residen. Tjiptono (2004) juga
menyatakan bahwa pengalaman pasien pada masa lalu ketika merasakan produk akan
mempengaruhi persepsi, yang akan menentukan kepuasan pelanggan terhadap produk
tersebut. Semakin lama pasien berada di rumah sakit, semakin lama pengalaman yang
mereka rasakan dan semakin tinggi harapan terhadap kepuasan layanan yang diinginkan.
Beberapa hal terkait hasil survei ini yang dapat dijadikan perbaikan di masa depan adalah
belum dilakukannya pengelompokan kepuasan pasien berdasarkan bagian/SMF pelayanan
kedokteran, sehingga rekomendasi yang diberikan belum mampu secara khusus menjawab
kebutuhan pengembangan per bagian/SMF meskipun hasil survei dapat digeneralisir ke
seluruh dokter residen saat pengambilan data. Hal lain adalah terkait keterbatasan waktu
dalam mengembangkan dan menguji coba item pertanyaan per dimensi kepuasan pasien.
Meskipun hasil analisis faktor menghasilkan hanya satu faktor kepuasan dengan nilai
Eigenvalues yang besar lebih dari 1, pengujian per dimensi kepuasan sesungguhnya akan
memberikan hasil yang lebih baik dengan merinci koefisien faktor per item sehingga bisa
dikembangkan model skor kepuasan yang lebih baik dibandingkan hanya skor rata-rata
kepuasan dari seluruh item pertanyaan. Hanya saja di tengah kerterbatasan diatas survei
kepuasan ini telah menunjukkan hasil yang cukup komprehensif untuk mengembangkan
strategi teknis yang cukup baik dalam meningkatkan layanan medis yang diberikan oleh
dokter residen FK Unud di RSUP Sanglah Denpasar.
Desember 2016
44 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Simpulan dan rekomendasi
Simpulan
Hasil survei menunjukkan bahwa skor kepuasan pasien berada pada nilai 3.91 (SD=.428) dari
minimal 1 (sangat tidak puas) dan maksimal 5 (sangat puas). Skor rata-rata tertinggi berada
pada item ketelitian dalam melakukan pemeriksaan, perhatian terhadap keluhan dan
penampilan dokter residen. Sementara skor rata-rata terendah berada pada waktu tunggu,
sikap dalam memperkenalkan diri dan jaminan keamanan.
Jika diamati dari persentase jawaban maka seluruh item pernyataan dimensi kepuasan
pada pasien menunjukkan proporsi respon positif yang lebih besar, terutama pada dimensi
technical competence terkait ketelitian dokter dalam melakukan pemeriksaan pada pasien.
Meskipun demikian survei juga menunjukkan masih cukup besarnya respon negatif terhadap
dimensi 5 peringkat terendah didominasi oleh dimensi communication of information dan
patient engagement and enablement. Dua terendah dari bawah diduduki oleh waktu tunggu
menerima layanan dan perhatian terhadap keluhan, sementara itu penjelasan terhadap
penyakit dan penjelasan mengenai pengobatan ada di peringkat 13 dan 11.
Rekomendasi
Dalam rangka menyusun rekomendasi yang lebih realistis terhadap kondisi RS Sanglah dan
dengan hubungannya dengan FK Universitas Udayana selaku “suplayer” tenaga peserta didik
kedokteran, penyusunan rekomendasi selayaknya dilakukan setelah melalui diskusi dengan
stakeholders kunci pendidikan di RS. Meskipun demikian beberapa hasil kunci dari survei
dapat digunakan sebagai dasar penyusunan strategi pengembangan.
Upaya untuk meningkatkan kepuasan pasien terhadap layanan yang diberikan dokter
residen tidak bisa diserahkan begitu saja kepada salah satu pihak baik pengelola pendidikan
dalam hal ini Fakultas Kedokteran dan pihak pengelola layanan dalam hal ini RS Sanglah.
Diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik agar mereka yang ditugaskan belajar dan
bekerja di RS memahami pentingnya kepuasan pasien yang dikaitkan dengan kualitas atau
mutu layanan yang mereka berikan, tidak saja aspek medis tetapi bagaimana penampilan
seperti sikap percaya diri untuk meningkatkan jaminan keamanan, waktu yang digunakan
bersama pasien, dan perkenalan diri dapat secara bermakna mempengaruhi persepsi pasien
terhadap kinerja layanan yang diberikan peserta didik kedokteran.
Desember 2016
45 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Lebih lanjut diperlukan kerjasama dan koordinasi antar bidang yang mengelola sumber
daya manusia, terutama pendidikan dan pelatihan serta tentu saja FK Unud untuk
memastikan mereka yang terjun langsung melayani pasien dan bekerja bersama-sama
dengan karyawan RS memahami prosedur pelayanan dan tertib administrasi yang
dipersyaratkan kepada semua yang terlibat dalam pelayanan.
Desember 2016
46 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Daftar Pustaka
Alrubaiee, Laith. 2011. The Mediating Effect of Patient Satisfaction in the Patients'
Perceptions of Healthcare Quality – Patient Trust Relationship. International Journal of
Marketing Studies Vol: 3, No: 1.
Anjaryani, W.D. (2009). Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Perawat di RSUD
Tugurejo Semarang. Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro.
Halaman 38-44.
Asmuji. 2013. Manajemen Keperawatan Cetakan ke II. Ar-Ruzz Media. Yogjakarta.
Bustami, M.S. (2011). Penjaminan Mutu Pelayanan Kesehatan Dan Akseptabilitasnya.
Jakarta: Erlangga. Halaman 5-6.
Chunlaka, poramaphorn. 2010. International Patients Satisfaction Toward NursesService
Quality At Samitivej Srinakarin Hospital. Available from: http://thesis. swu.ac.th/swuthesis
/Bus_Eng_Int_Com / Poramaphorn.C.pdf.
Engel, James F, and, Blackwell, Roger D. 1994. Perilaku Konsumen, Edisi Keenam, Jilid I.
Jakarta : Binarupa.
Gibson ,Ivancevich, Donnely, Organisasi dan Manajemen, Perilaku Stuktur Proses,
Erlangga,Jakarta,1997
Hajioff D and Birchall M. (1999) Medical students in ENT outpatient clinics: appointment
times, patient satisfaction and student satisfaction. Medical education 33: 669-673.
Hafizurrachman. (2004). Pengukuran Kepuasan Suatu Institusi Kesehatan. Majalah
Kedokteran Indonesia. Volume 54. nomor 7. 283 – 288.
Heiberger RM and Robbins NB. (2014) Design of diverging stacked bar charts for likert scales
and other applications. Journal of Statistical Software 57: 1-32.
Januraga, PP. 2015. Survei Kepuasan Pasien dan Staf RSUP Sanglah Denpasar Terhadap
Layanan yang diberikan oleh Peserta Didik Kedokteran. FK Udayana
Kotler,P . 2007. Dasar-dasar Pemasaran, Jilid Sembilan.Edisi Bahasa Indonesia. PT. Indeks.
Jakarta.
Lestari, W.P., Sunarto., dan Kuntari, T. (2002). Analisa Faktor Tingkat Kepuasan Pasien di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.
Halaman 6.
Merkouris M, Ifantopoulos LM, Lemonidou M, 1999. Patient satisfaction: a key concept for
evaluating and improvingnursing services. Journal of Nursing Management Volume 7. Issue
1. Pages 19-28.
Desember 2016
47 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Mauludin, Hanif. 2001. Analisis Kualitas Pelayanan, Pengaruhnya Terhadap Image (studi pada
Penderita Rawat Inap RSUD. DR. R. Koesma Tuban). Jurnal Penelitian Akuntansi, Bisnis dan
Manajemen, Vol. 7, No. 1 (April) ; 37-51.
Nurcaya, I nyoman. 2007. Analisis Kualitas Pelayanan Rumah Sakit di Provinsi Bali. Jurnal
Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
Tjiptono, Fandy. 2004. Total Quality Management. Edisi ke-5. Andi Offset. Yogyakarta.
Supranto, J. (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa
Pasar. Jakarta: Renika Cipta. Halaman 231.
Walgito, Bimo. (1994). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : ANDI OFFSET.
York NL, DaRosa DA, Markwell SJ, et al. (1995) Patients' attitudes toward the involvement of
medical students in their care. The American journal of surgery 169: 421-423.
Desember 2016
48 Survei Kepuasan Pasien RSUP Sanglah Denpasar Terhadap Layanan yang diberikan oleh Dokter
Residen
Identitas konsultan survei
dr. Pande Putu Januraga, M.Kes, DrPH merupakan dosen dan peneliti
pada Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana di Denpasar Bali di samping juga memegang
status akademik level C senior lecturer di Flinders University di
Adelaide Australia. Fokus utama penelitian yang dilakukannya selama
ini berpusat pada pengembangan upaya penanggulangan HIV-AIDS
terutama pada kelompok marjinal di Indonesia dengan menggunakan
pendekatan multi-methods dari survei potong lintang, analisis
kebijakan, penelitian operasional dan longitudinal hingga penelitian
berbasis partisipasi. Selain menjadi pengajar dan peneliti Dr Pande
juga beberapa kali menjadi konsultan pengembangan strategi
pelayanan dan juga kebijakan kesehatan salah satunya dalam
pelaksanaan survei kepuasan pasien di RSUP Sanglah Denpasar ini.
Desak Ketut Dewi Satiawati K, SKM mengambil posisi sebagai anggota
konsultan dalam penelitian survei di RSUP Sanglah Denpasar ini. Saat
ini tengah menenmpuh pendidikan lanjutan magister pada Program
Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Unud. Dalam bidang penelitian,
Dewi telah beberapa kali berkesempatan memenangkan lomba karya
tulis antara lain juara 2 Hipocrates Scientific Camp FK Unud,
semifinalis Scientific Atmosphere VII KIH FK Unud, penerima hibah
PKM-K oleh Dikti pada tahun 2012, serta penerima hibah program
Telkom indonesia “Social Digi Leader” melalui produk JKN Apps yang
masih dikembangkan hingga saat ini.