uas teknop

Upload: dylanbudiman

Post on 10-Mar-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

contoh uas teknop

TRANSCRIPT

1. Hambatan mental adalah salah satu faktor terbesar dalam gagalnya menjadi seorang wirausaha, dan menurut saya, 3 hambatan mental yang dapat terjadi adalah:a. Takut gagal: menurut saya, takut gagal adalah hambatan mental terbesar. Dengan takut pada kegagalan, maka memungkinkan saya untuk tidak mencoba karena dengan tidak mencoba maka tidak akan gagal. Karena menjadi seorang wirausaha sangatlah sulit dan tidak digaransikan keberhasilan maka kegagalan adalah hal yang sangat ditakuti sehingga tidak bisa melakukannya karena dengan bekerja saja maka tidak akan gagal. Cara untuk mengatasinya adalah dengan secara sendirinya memberanikan diri untuk mencoba dan terus mencoba. Jika gagal maka bangun dan mencoba lagi hingga berhasil. Jika tidak bisa menemukan keberanian dengan sendirinya maka perlu inspirasi dengan membaca dan memahami kisah hidup orang-orang sukses wirausaha yang pernah gagal. Dengan demikian maka akan menghilangkan rasa takut bahwa gagal adalah akhir segalanya melainkan hanyalah suatu milestone menuju kesuksesan.b. Merasa kurang bisa mengelola para pegawai dengan baik: jika perusahaan tanpa pegawai maka bukanlah perusahaan karena tidak dapat berdiri sendiri tanpa yang memiliki, sehingga memiliki dan mengelola pegawai sangatlah penting bagi kesuksesan perusahaan. Jika pegawai tidak bekerja dengan baik, maka perusahaan pun akan menjadi tidak baik, melainkan dengan sebaliknya. Untuk itu, cara untuk mengatasinya adalah dengan pengalaman bekerja dengan orang dan juga melakukan komunikasi dengan baik sehingga apa yang ingin dicapai dapat disampaikan dengan baik pada pegawai dan perusahaan berjalan sesuai yang diinginkan.c. Kurang mau bekerja keras dan hidup susah: menjadi seorang wirausaha tidaklah mudah dan memerlukan banyak investasi awal, untuk itu perlulah kerja keras serta kegigihan untuk mencapainya. Saya mempunyai kecenderungan untuk bekerja santai dan tidak ingin bekerja dengan keras karena kerja keras sangat menguras tenaga. Saya juga tidak ingin untuk menurunkan kualitas hidup saya untuk sesuatu hal karena saya tidak mau diambil kenyamanan saya. Hal ini tentu perlu dirubah dari dalam diri sendiri dengan sedikit-sedkit menjadi lebih optimis sehingga semua pengorbanan saat ini adalah untuk masa depan yang lebih baik lagi.2. Kelompok saya adalah kelompok yang membuat DOLI (seDOt oLI) untuk memompa oli dari motor tanpa membuka bagian bawah sehingga tidak mengotori tangan. Doli adalah ide kelompok kami yang dipilih setelah berdiskusi selama 3 minggu walau mayoritas diskusi hanya di dalam kelas. a. Kami memilih ide ini karena ide ini adalah ide yang paling dapat direalisasikan dengan mudah dan menargetkan pasar yang paling besar karena pengguna motor di Indonesia ini sangatlah banyak. Kami juga memilih ide ini karena ide ini dapat dibuat menggunakan bahan bekas yang seringnya hanya dibuang. Memilih ide ini terhadap ide lainnya tidak sulit karena kelebihan-kelebihan dari yang sudah dijelaskan diatas. b. Semua anggota pada grup saya aktif memberikan ide, berdiskusi dan melaksanakan pembuatan dan merealisasikan ide ini. Mulai dari Nana yang mengajukan ide doli dan mempersuasi kami untuk menggunakannya, Fadli yang menyiapkan bahan-bahan selang tahan panas sampai Choky yang mengusulkan pemakaian motor supaya doli dapat menyedot secara otomatis, namun belum dapat terealisasikan. Semua orang dalam grup mempunyai pekerjaan yang dijalankan dengan sebaik-baiknya hingga selesai.c. Jika dapat mengulang proses perealisasian model kami, maka kami akan menambahkan motor agar penyedot menjadi otomatis sehingga oli dapat tersedot keluar dengan cepat dan tidak memerlukan tenaga untuk melakukannya. Dengan demikian maka doli akan lebih berguna lagi bagi pemilik motor yang ingin menggati oli tanpa kotor. 3. Pada file Bisnis Plan