uas evaluasi
DESCRIPTION
mata kuliah dikdas s2 semester 2TRANSCRIPT
EVALUASI PEMBELAJARAN
Untuk Memenuhi Tugas UAS mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
Dosen: Dr. Suwirman Nuryadin, M. Pd.
Disusun Oleh:
NUR AKTIVIS SENIORI (7526140708)
Kelas B DIKDAS
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER EVALUASI PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN DASAR 2015
1. Jelaskan prinsip-prinsip dasar dalam suatu kegiatan evaluasi dan berikan
contoh evaluasi untuk objek evaluasi: hasil belajar sesuai tujuan
pembelajaran menurut taksonomi Bloom (kognitif, afektif dan psikomotorik),
dan pastikan anda menggunakan indikator yang sesuai dengan aspek hasil
belajar yang anda pilih. (anda cukup memilih satu aspek dari masing-masing
-kognitif, afektif dan psikotorik- tujuan pembelajaran.) (skor 30)
2. Jelaskan perbedaan dan fungsi “evaluation” dan assessment” berikan
contoh masing-masing.(skor 15)
3. Ada beberapa tipe evaluasi yang bisa dilaksanakan di Sekolah Dasar; Jelas
lah perbedaan masing-masingnya dan beri contoh masing-masingnya. (skor
15)
4. Rancanglah suatu kegiatan pembelajaran tentang satu pokok bahasan pada
mata pelajaran yang anda ampu dalam satu matrik tujuan pembelajaran.
Kemudian tetapkan bentuk-bentuk evaluasi atau assessment yang akan anda
lakukan setelah pembelajaran tersebut. (skor40)
Catatan:
Serahkan jawaban dalam bentuk ketikan pada tanggal 24 Desember 2015
Terima kasih selamat bekerja.
1. Prinsip-prinsip dasar dalam suatu kegiatan evaluasi adalah
a) Komprehensif
Evaluasi harus mencakup bidang sasaran yang luas atau menyeluruh,
baik aspek personalnya, materialnya, maupun aspek operasionalnya.
Evaluasi tidak hanya dituju¬kan pada salah satu aspek saja. Misalnya
aspek personalnya, jangan hanya menilai gurunya saja, tetapi juga murid,
karyawan dan kepala sekolahnya. Begitu pula untuk aspek material dan
operasionalnya. Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh.
b) Komparatif
Prinsip ini menyatakan bahwa dalam mengadakan evaluasi harus dilaksa-
nakan secara bekerjasama dengan semua orang. Sebagai contoh dalam
mengevaluasi keberhasilan guru dalam mengajar, harus bekerjasama
antara pengawas, kepala sekolah, guru itu sendiri, dan bahkan, dengan
pihak murid. Dengan melibatkan semua pihak diharapkan dapat mencapai
keobyektifan dalam mengevaluasi.
c) Kontinyu
Evaluasi hendaknya dilakukan secara terus-menerus selama proses
pelaksanaan program. Evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap hasil yang
telah dicapai, tetapi sejak pembuatan rencana sampai dengan tahap
laporan. Hal ini penting dimaksudkan untuk selalu dapat memonitor setiap
saat atas keberhasilan yang telah dicapai dalam periode waktu tertentu.
Aktivitas yang berhasil diusahakan terjadi peningkatan, sedangkan aktivi-
tas yang gagal dicari jalan lain untuk mencapai keberhasilan.
d) Obyektif
Mengadakan evaluasi harus menilai sesuai dengan kenya¬taan yang ada.
Katakanlah yang hijau itu hijau dan yang merah itu merah. Jangan sampai
mengatakan yang hijau itu kuning, dan yang kuning itu hijau. Sebagai
contoh, apabila seorang guru itu sukses dalam menga¬jar, maka
katakanlah bahwa guru ini sukses, dan sebaliknya apabila jika guru itu
kurang berhasil dalam mengajar, maka katakanlah bahwa guru itu kurang
berhasil. Untuk mencapai keobyektifan dalam evaluasi perlu adanya data
dan fakta. Dari data dan fakta inilah dapat mengolah untuk kemudian
diambil suatu kesimpulan. Makin lengkap data dan fakta yang dapat
dikumpulkan maka makin obyektiflah evaluasi yang dilakukan.
e) Berdasarkan Kriteria yang Valid
Selain perlu adanya data dan fakta, juga perlu adanya kriteria-kriteria
tertentu. Kriteria yang digunakan dalam evaluasi harus konsisten dengan
tujuan yang telah dirumuskan. Kriteria ini digunakan agar memiliki standar
yang jelas apabila menilai suatu aktivitas supervisi pendi¬dikan.
Kekonsistenan kriteria evaluasi dengan tujuan berarti kriteria yang dibuat¬
harus mempertimbangkan hakikat substansi supervisi pendidikan.
f) Fungsional
Evaluasi memiliki nilai guna baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegunaan langsungnya adalah dapatnya ¬hasil evaluasi digunakan untuk
perbaikan apa yang dievaluasi, sedangkan kegunaan tidak langsungnya
adalah hasil evaluasi itu dimanfaatkan untuk penelitian atau keperluan
lainnya.
g) Diagnostik
Setiap hasil evaluasi harus didokumentasikan. Bahan-bahan dokumentasi
hasil evaluasi inilah yang dapat dijadikan dasar penemuan kelemahan-
kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang kemudian harus
diusahakan jalan pemecahannya.
Menurut Arikunto (2005:24-25), prinsip evaluasi merupakan trigulasi yang
meliputi tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran atau KBM, dan
evaluasi.
Contoh evaluasi untuk objek evaluasi hasil belajar sesuai tujuan
pembelajaran menurut Taksonomi Bloom dalam aspek kognitif.
Standar Kompetensi:
Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan
upaya menjaga kesehatan lingkungan
Kompetensi Dasar:
Membedakan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat
berdasarkan pengamatan
Indikator:
1. Menjelaskan ciri-ciri lingkungan yang sehat dan lingkungan tidak sehat.
Tujuan
Siswa dapat memahami tentang lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat
bila diberi contoh dengan benar.
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).
Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah
termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan
kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal,
memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan
mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang
proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang
paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud adalah:
Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
Adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau
mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan
sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunkannya.
Pengetahuan atau ingatan adalah merupakan proses berfikir yang paling
rendah.
Salah satu contoh hasil belajar kognitif pada jenjang pengetahuan adalah
siswa dapat mengidentifikasi lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat
yang terdapat di lingkungan sekitar.
Pemahaman (comprehension)
Adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu
setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami
adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai
segi. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia
dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang
hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman
merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari
ingatan atau hafalan.
Salah satu contoh hasil belajar ranah kognitif pada jenjang pemahaman ini
misalnya: Siswa dapat menjelaskan lingkungan sehat dan lingkungan tidak
sehat yang terdapat di lingkungan sekitar
Penerapan (application)
Adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan
ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-
rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret.
Penerapan ini adalah merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi
ketimbang pemahaman.
Salah satu contoh hasil belajar kognitif jenjang penerapan misalnya: Siswa
dapat menunjukkan lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat yang
terdapat di lingkungan sekitar.
Analisis (analysis)
Adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu
bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu
memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu
dengan faktor-faktor lainnya. Jenjang analisis adalah setingkat lebih tinggi
ketimbang jenjang aplikasi.
Contoh: Siswa dapat menyebutkan lingkungan sehat dan lingkungan tidak
sehat yang terdapat di lingkungan sekitar.
Soal
1. Amatilah beberapa tempat di sekitar sekolahmu kemudian kelompokkan tempat yang kamu amati itu ke dalam kelompok lingkungan sehat atau lingkungan tidak sehat. Masukkan hasil pengamatanmu pada tabel berikut :
No Nama Tempat Lingkungan Sehat Lingkungan Tidak Sehat
1
2
3
2. Apa yang dimaksud lingkungan sehat dan tidak sehat ?
3. Tunjukkan yang termasuk lingkungan sehat dan tidak sehat yang terdapat di
lingkungan sekitar !
4. Sebutkan yang termasuk lingkungan sehat dan tidak sehat yang terdapat di
lingkungan sekitar !
NILAI SKOR
Soal No Nilai Skor
1 25
2 20
3 30
4 25
Total 100
2. Perbedaan dan Fungsi Evaluation dan Assessment adalah
Evaluasi mencakup keseluruhan aspek kuantitatif dan kualitatif serta
disertai pertimbangan nilai. Evaluasi dapat juga dipandang sebagai proses
penafsiran (interpretasi) serta pembuatan keputusan berkenaan dengan
informasi assessment. Perbedaan lain antara penilaian dan evaluasi dari
literatur yang penyusun baca yakni terletak pada ruang lingkupnya. Evaluasi
lebih makro, luas dan menyeluruh serta mencakup keseluruhan komponen
dan keterkaitan antara komponen-komponen tersebut apabila dibandingkan
dengan penilaian/assessment. Evaluasi merupakan proses yang sangat
penting dalam kegiatan pendidikan formal. Ada beberapa fungsi evaluasi,
yakni:
1) Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpang balik bagi
siswa. Melalui evaluasi, siswa akan mendapatkan informasi tentang
aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Dari hasil evaluasi siswa akan
dapat menentukan harus bagaimana proses pembelajaran yang perlu
dilakukan.
2) Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana
ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan.
Siswa akan tahu bagaian mana yang perlu di pelajarai lagi dan bagian
mana yang tidak perlu.
3) Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan progran
kurikulum. Informasi ini sangat dibutuhkan baik untuk guru maupun
untuk para pengembang kurikulum khususnya untuk perbaikan
program selanjutnya.
4) Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan oleh siswa secara
individual dalam mengambil keputusan, khususnya untuk menentukan
masa depan sehubungan dengan bidang pekerjaan serta
pengembangan karir.
5) Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam
menentukan kejelasan tujuan khusus yang ingin dicapai. Misalnya
apakah tujuan itu mesti dikurangi atau ditambah.
6) Evaluasi berfungsi sebagai umpang balik untuk semua pihak yang tua,
untuk guru dan pengembang kurikulum, untuk perguruan tinggi,
pemakai lulusan, untuk orang yang mengambil kebijakan pendidikan
termasuk juga untuk masyarakat. Melalui evaluasi dapat dijadikan
bahan informasi tentang efektivitas program sekolah. (Wina Sanjaya:
2008: 339)
Sedangkan menurut Sukardi (2008: 4) evaluasi mempunyai fungsi
yang bervariasi di dalam proses belajar mengajar, yaitu sebagai
berikut:
1) Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai
pengetahuan, nilai-nilai, dan ketrampilan yang telah diberikan oleh
guru.
2) Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam
melakukan kegiatan belajar.
3) Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.
4) Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari
siswa.
5) Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa
6) Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada orang tua siswa.
Sedangkan Penilaian adalah kegiatan mengukur dan mengadakan
estimasi terhadap hasil pengukuran atau membanding-bandingkan dan tidak
sampai ke taraf pengambilan keputusan. Penilaian bersifat
kualitatif. Penilaian pada umumnya digunakan untuk menentukan nilai atau
kualitas dari objek pelayanan pendidikan. Dengan mengetahui pengertian
penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan, maka fungsi
dari penilaian dapat dikatakan sebagai berikut:
Penilaian berfungsi sebagai alat untuk mengetahui seberapa berhasilkah
proses belajar yang terjadi. Selain itu juga sebagai perbaikan dalam
melakukan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa.
Dan juga sebagai laporan kemauan belajar siswa yang diberikan kepada
orang tua agar orang tuanya mengetahui hasil belajar anaknya dalam
bentuk raport yang biasanya diberikan pada akhir semester.
Fungsi penilaian juga sebagai alat untuk membantu siswa dalam
mewujudkan dan mengubah perilakunya sesuai dengan tata tertib yang ada.
Disisi yang lain siswa juga mendapat kepuasan atas apa yang dikerjakannya
yang berupa nilai. Apabila mereka sungguh-sungguh dalam mengerjakan
sesuatu maka hasil yang didapatkan akan bagus sehingga mereka akan
puas dengan hasil yang didapatkannya. Penilaian juga membantu guru
dalam menetapkan apakah suatu metode yang digunakan telah tepat
diterapkan.
3. Tipe Evaluasi di Sekolah Dasar
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan oleh guru selama dalam
perkembangan atau dalam kurun waktu proses pelaksanaan suatu Program
Pengajaran Semester. Dengan maksud agar segera dapat mengetahui
kemungkinan adanya penyimpang-penyimpangan, ketidak sesuaian
pelaksanaan dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Karena
dilaksanakan setelah selesai mengajarkan satu unit pengajaran (mungkin
sesuatu topik atau pokok bahasan), maka ternyata apabila ada ketidaksesuaian
dengan tujuan segera dapat dibetulkan. Oleh karena itu, fungsi dari pada
evaluasi ini terutama ditujukan untuk memperbaiki proses bolajar mengajar.
Dan karena scope bahannya hanya satu unit pengajaran, dan dalam satu
semester terdiri dari beberapa unit, maka pelaksanaan evaluasi ini frekuensinya
akan lebih banyak dibanding evaluasi sumatif. Umumnya frekuensi tes formatif
ini berkisar antara 2 – 4 kali dalam satu semester yang merupakan tes hasil
belajar untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan
oleh guru, guna memperoleh umpan balik dari upaya pengajaran yang dilakukan
oleh guru. Tujuan : sebagai dasar untuk memperbaiki produktifitas belajar
mengajar. Contohnya : Tes yang dilakukan setelah pembahasan tiap bab atau
KD (kompetensi dasar).
Sedangkan yang dimaksud dengan evalusi sumatif adalah evaluasi yang
dilaksanakan oleh guru pada akhir semester. Jadi guru baru dapat melakukan
evaluasi sumatif apabila guru yang bersangkutan selesai mengajarkan seluruh
pokok bahasan atau unit pengajaran yang merupakan forsi dari semester yang
bersangkutan. Oleh karena itu evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan yang dicapai siswa selama satu semester. Jadi fungsinya
untuk mengetahui kemajuan anak didik. Evaluasi Sumatif adalah tes hasil
belajar untuk mengetahui keberhasilan belajar murid setelah mengikuti program
pengajaran tertentu. Tujuan : menentukan hasil yang dicapai peserta didik dalam
program tertentu dalam wujud status keberhasilan peserta didik pada setiap
akhir program pendidikan dan pengajaran. Contohnya : Tes akhir semester
4. Rancangan suatu kegiatan pembelajaran tentang satu pokok bahasan
pada mata pelajaran IPA dalam satu matrik tujuan pembelajaran dan
bentuk-bentuk evaluasi atau assessment yang akan dilakukan setelah
pembelajaran tersebut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SDN Kebon Baru 09 Pagi
Mata Pelajaran : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
Kelas/Semester : III/I
Pertemuan Ke : 5
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 35 menit)
Standar Kompetensi:
1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang
memengaruhi perubahan pada makhluk hidup
Kompetensi Dasar:
1.2 Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana
Indikator:
1. Mengidentifikasi berbagai jenis hewan
2. Mengklasifikasikan berbagai jenis hewan
Nilai dan Materi yang Diintegrasikan:
Nilai intelektual, mandiri, rasa ingin tahu, objektif, dan peduli lingkungan.
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengelompokkan hewan berdasarkan tempat hidupnya, cara
bergerak, dan makanannya bila diberi contoh dengan benar.
II. Materi Pembelajaran
Pengelompokan makhluk hidup (hewan)
III. Metode Pembelajaran
1. Tanya-jawab
2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Ceramah bervariasi
5. Pemberian tugas
IV. Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
1. Guru bertanya kepada siswa siapa yang mempunyai binatang peliharaan di
rumah?
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan siswa
B. Kegiatan Inti
1. Guru memperlihatkan alat peraga (makhluk hidup, misalnya katak, ayam,
anjing, burung, tumbuhan, dan lain-lain)
2. Tanya-jawab tentang tempat hidup makhluk hidup
3. Guru menanggapi jawaban siswa dan menjelaskan tentang
pengelompokan makhluk hidup berdasarkan tempat hidupnya.
4. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok
mengklasifikasikan hewan berdasarkan tempat hidupnya. Setiap kelompok
melaporkan hasil klasifikasi dengan melengkapi tabel seperti berikut:
No. Tempat Hidup Nama Hewan
Keterangan
1. Di darat
2. Di air
3. Di darat dan air
5. Bersama-sama membahas jawaban siswa
6. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
C. Kegiatan Akhir
1. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas
bersama-sama
2. Penutup
Soal Evaluasi ( Tes Formatif )
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar !
1. Berdasarkan jenis makanannya, hewan dibedakan atas ....
a. 2 golongan c. 4 golongan
b. 3 golongan d. 5 golongan
2. Di bawah ini merupakan penggolongan hewan berdasarkan jenis
makanannya, kecuali ....
a. herbivora
b. karnivora
c. omnivora
d. ovivar
3. Hewan pemakan tumbuhan adalah disebut....
a. karnivora
b. omnivora
c. herbivora
d. rabies
4. Hewan pemakan segala disebut ....
a. omnivora
b. herbivora
c. karnivora
d. melata
5. Hewan pemakan hewan lain disebut ....
a. herbivora
b. omnivora
c. karnivora
d. amfibi
6. Berikut ini contoh hewan pemakan tumbuhan adalah ....
a. singa
b. harimau
c. beruang
d. kambing
7. Gambar di samping merupakan hewan pemakan ....
a. tumbuhan
b. hewan lain
c. segala
d. ular
8. Berikut ini merupakan jenis hewan karnivora, kecuali ....
a. sapi
b. anjing
c. singa
d. harimau
9. Contoh hewan pemakan segala adalah ....
a. kuda
b. domba
c. beruang
d. sapi
10. Gambar di samping merupakan jenis hewan ....
a. herbivora c. omnivora
b. karnivora d. amfibi