uas dinamika kawasan timur tengah
DESCRIPTION
Konflik Internal Suriah: Mempengaruhi dan Dipengaruhi Dinamika Kawasan Timur TengahTRANSCRIPT
![Page 1: UAS Dinamika Kawasan Timur Tengah](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/55721305497959fc0b916e3d/html5/thumbnails/1.jpg)
UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2012/2013DEPARTEMEN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS INDONESIA
Nama : Binar Sari SuryandariNPM : 1006664685Mata Kuliah : Dinamika Kawasan Timur Tengah dan Afrika
"Bagaimana konflik internal di Suriah dipengaruhi dan mempengaruhi dinamika politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah?"
Konflik internal di Suriah dipengaruhi oleh dinamika politik dan keamanan kawasan Timur Tengah
Pada dasarnya apa yang terjadi di Suriah saat ini merupakan salah satu bagian dari dampak
fenomena Arab Spring yang terjadi di kawasan negara-negara Arab dan Timur Tengah. Konflik internal
Suriah disebabkan oleh adanya kesadaran serta keinginan kelompok-kelompok masyarakat Suriah untuk
dapar lepas dari cengkraman pemerintahan otoriter di bawah pimpinan Presiden Bashar Al Assad.
Harapan akan kemunginan terjadinya perubahan tersebut mendorong kelompok-kelompok masyarakat
Suriah untuk melakukan aksi-aksi pemberontakan pada pemerintah. Namun demikian, nyatanya di Syria
harapan tersebut hingga saat ini belum dapat secara nyata terjadi dan justru memunculkan sebuah konflik
internal berdarah yang terjadi selama lebih dari satu tahun.
Fenomena ‘Arab Spring’ tentu merupakan sebuah fenomena yang luar biasa, dan hal ini
mengekspresikan kegerahan dan keengganan rakyat Arab dan Timur Tengah untuk tetap berada di
bawah tekanan tirani yang kejam. Fenomena ini mendemonstrasikan kekuatan dan kebangkitan
kesadaran masyarakat di kawasan tersebut untuk dapat memperoleh kehidupan yang layak dan bebas.
‘Arab Spring’ menunjukkan pada dunia bahwa tengah terjadi kebangkitan kekuatan dan kesadaran
rakyat untuk bersatu dan menggulingkan rezim pemerintahan yang selama ini telah menekan mereka.
Fenomena yang diawali dengan pembakaran diri yang dilakukan oleh salah seorang warga di Tunisia ini
nyatanya mendorong masyarakat, bahkan juga di negara-negara lainnya, untuk bangkit dan bersama-
sama berusaha menggulingkan pemerintahan dan menciptakan perubahan. Fenomena tersebut tidak
dapat dipungkiri memainkan peran besar dalam transformasi kondisi dan stabilitas kawasan Timur
Tengah serta telah berhasil menarik perhatian masyarakat hampir di seluruh belahan dunia.
Dalam konteks penggulingan rezim pemerintahan otoriter, ‘Arab Spring’ dapat dikatakan
membuahkan hasil di Tunisia dan Mesir. Keberhasilan yang dicapai oleh rakyat Tunisia dan Mesir ini
tentunya memunculkan harapan pada rakyat di negara-negara lain yang juga berada di bawah
pemerintahan otoriter bahwa rakyat dapat melakukan sesuatu untuk lepas dari cengkraman pemerintah
yang kejam dan otoriter. Namun demikian, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, apa yang berhasil
1
![Page 2: UAS Dinamika Kawasan Timur Tengah](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/55721305497959fc0b916e3d/html5/thumbnails/2.jpg)
Binar Sari Suryandari. 1006664685. Ilmu Hubungan Internasional. FISIP UI
terjadi di Tunisia dan Mesir ini nyatanya tidak berlangsung damai dan tidak membuahkan hasil di Syria.
Dalam lebih dari 20 bulan sejak pertama kali fenomena ‘Arab Spring’ dimulai, peta geopolitik di
kawasan Timur Tengah telah berubah dan menciptakan kondisi radikal yang justru memperburuk
kondisi internal suatu negara, seperti apa yang terjadi di Suriah.i
Penyebaran ide bahwa rakyat mampu menciptakan perubahan serta dinamika politik dan
keamanan di kawasan Timur Tengah ini mempengaruhi masyarakat Suriah untuk juga melakukan aksi-
aksi demi terciptanya perubahan di negaranya. Namun demikian, di Suriah, situasi yang terjadi tidak
sama dengan apa yang terjadi di Tunisia ataupun Mesir. Transisi yang diharapkan oleh masyarakat
Suriah nyatanya juga tidak kunjung terjadi dan justru mengakibatkan perang sipil berdarah yang terjadi
di negara tersebut. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor. Faktor pertama adalah keragaman kondisi
masyarakat di Suriah. Keragaman ini berkaitan erat dengan eksistensi sekte-sekte keagamaan di Suriah
sehingga ‘Arab Spring’ yang terjadi tidak lagi mengenai kesadaran rakyat untuk menggulingkan rezim,
namun lebih menuju ke arah konflik antar sekte yang berkepanjangan. Faktor lainnya yang
mengakibatkan apa yang terjadi di Suriah ini tidak dapat berjalan sesuai dengan apa yang terjadi di
Tunisia atau Mesir adalah karena adanya dukungan dari negara lain, seperti Rusia, pada pemerintahan
Presiden Assad.ii Hal ini menyebabkan pemerintahan Suriah tidak dapat dengan mudah mundur atau
digulingkan oleh rakyat Suriah.
Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa pada dasarnya konflik internal di Suriah
dipengaruhi oleh dinamika politik dan keamanan kawasan Timur Tengah. Apa yang terjadi di kawasan
tersebut yaitu fenomena ‘Arab Spring’ tidak dapat dipungkiri memainkan peran besar dalam mendorong
masyarakat Suriah untuk pada akhirnya melakukan aksi-aksi yang berusaha menggulingkan
pemerintahan. ‘Arab Spring’ membawa gelombang pesan akan kebangkitan kesadaran dan peran
masyarakat yang mampu menggulingkan pemerintahan, runtuhnya tembok ketakutan akan pemerintah
otoriter, serta keinginan masyarakat untuk dapat memperbaiki kualitas kehidupan dan terhindar dari
ancaman pemerintahan. Pesan-pesan tersebutlah yang mendorong masyarakat Suriah untuk juga ikut
bergerak dan melakukan aksi untuk mewujudkan harapan akan terciptanya kualitas kehidupan yang lebih
baik. Namun demikian, hal itu tidak dapat terjadi hingga saat ini karena adanya beberapa faktor.
Dinamika politik dan keamanan kawasan Timur Tengah yang diwarnai dengan eksistensi keragaman
sekte keagamaan yang kuat dan intervensi dari negara luar kawasan nyatanya mencegah tergulingnya
pemerintahan dan justru mengakibatkan perang sipil di internal negara Suriah itu sendiri.
2
![Page 3: UAS Dinamika Kawasan Timur Tengah](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/55721305497959fc0b916e3d/html5/thumbnails/3.jpg)
Binar Sari Suryandari. 1006664685. Ilmu Hubungan Internasional. FISIP UI
Konflik internal di Suriah mempengaruhi dinamika politik dan keamanan kawasan Timur Tengah
Kondisi internal Suriah yang diwarnai dengan perang sipil berdarah di negara tersebut dapat
mempengaruhi negara-negara di sekitarnya serta dinamika politik dan keamanan kawasan Timur Tengah
secara umum. Perlu diingat kembali bahwa kawasan Timur Tengah pada dasarnya memiliki batas-batas
negara yang sangat artificial antara satu sama lain.iii Batas-batas negara yang tidak pasti dan artificial
tersebut ini dapat mendorong dan mempermudah terjadinya perluasan konflik dan pelibatan negara-
negara lain di kawasan Timur Tengah dalam konflik tersebut. Konflik internal Suriah yang hingga saat
ini telah menelan banyak korban dapat meningkatkan jumlah pengungsi yang berusaha keluar dari
negara tersebut dan berpindah ke negara lainnya.iv Perpindahan manusia ke negara lain yang dalam hal
ini merupakan pengungsi perang tentunya akan mempengaruhi dinamika politik keamanan di negara
tersebut. Masalah pengungsi ini dapat memperluas konflik yang sudah ada hingga ke negara-negara
tetangga Suriah di kawasan Timur Tengah.
Masalah mengenai pengungsi dari Suriah ini hanyalah satu dari sekian banyak masalah yang
dapat mempengaruhi dinamika politik dan keamanan kawasan Timur Tengah. Konflik yang terjadi di
Suriah ini merupakan konflik yang melibatkan senjata. Pelibatan jumlah persenjataan yang cukup
banyak dalam suatu negara tentunya dapat membahayakan dan menjatuhkan korban yang lebih banyak
lagi. Pelibatan persenjataan dan arus keluar masuk senjata dalam kawasan Timur Tengah yang batas-
batas negaranya sangat artificial tersebut pun dapat berpengaruh besar pada dinamika politik dan
keamanan kawasan Timur Tengah. Persenjataan yang mungkin dapat dibawa keluar masuk oleh rakyat
sipil dan pengungsi menghadirkan ancaman tersendiri bagi kondisi kawasan dan dapat membahayakan
stabilitas kawasan Timur Tengah. Selain itu, perang sipil di Suriah ini terjadi hingga ke daerah
perbatasan. Hal ini ditunjukkan dengan apa yang terjadi pada Oktober lalu ketika terjadi konflik yang
menelan korban di perbatasan kota Akcakale, Turki yang merupakan perbatasan antara Turki dan
Suriah.v Hal-hal semacam ini akan mendorong keterlibatan negara lain pada konflik internal Suriah dan
memperluas konflik yang telah ada.
Namun demikian, menurut saya faktor yang sangat mempengaruhi perluasan konflik Suriah dan
dinamika politik keamanan kawasan Timur Tengah adalah faktor sekte-sekte keagamaan yang terdapat
di Suriah. Suriah merupakan negara yang penduduknya sangat beragam dari segi sekte keagamaannya.
Konflik internal Suriah yang terjadi saat ini tidak dapat dipungkiri melibatkan unsur-unsur keragaman
sekte keagamaan tersebut. Bahkan perang sipil yang terjadi di Suriah tersebut dilihat sebagai salah satu
wujud di mana sekte-sekte keagamaan yang beragam tersebut memiliki peranan yang penting di
masyarakat Suriah. Apa yang terjadi di Suriah tersebut pada dasarnya mencerminkan bagaimana perang
sipil di Suriah didorong oleh sekte-sekte keagamaan yang dijunjung oleh masing-masing kelompok.vi
3
![Page 4: UAS Dinamika Kawasan Timur Tengah](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/55721305497959fc0b916e3d/html5/thumbnails/4.jpg)
Binar Sari Suryandari. 1006664685. Ilmu Hubungan Internasional. FISIP UI
Setiap kelompok memiliki kepentingannya masing-masing dan hal tersebut dapat menggiring Suriah
pada masalah yang lebih besar lagi.
Kelompok-kelompok yang terlibat ini seringkali menjunjung tinggi identitas sekte lebih daripada
identitas nasionalnya. Konflik yang terjadi di Suriah pada dasarnya banyak dipengaruhi oleh konflik
yang terjadi antara kelompok minoritas Alawite yang merupakan kelompok yang memegang
pemerintahan dan kelompok mayoritas Sunni.vii Kelompok Muslim Brotherhood yang merupakan
kelompok Sunni yang tersebar luas di kawasan Timur Tengah bahkan mengatakan bahwa apa yang
dilakukan oleh pemerintahan Suriah terkait ‘Arab Spring’ ini merupakan “a war of sectarian
cleansing.”viii Kelompok Alawite pada dasarnya merupakan bagian dari kelompok Shiite dan jika dilihat
secara keseluruhan, Sunni dan Shiite di kawasan Timur Tengah memang telah bersiteru selama beberapa
kali. Dengan demikian, perang sipil yang kental akan unsur sekte keagamaan ini dapat merembet dan
membahayakan negara-negara lain yang di dalamnya juga terdapat keragaman sekte keagamaan.
Dari penjelasan yang telah dilakukan tersebut, dapat dipahami bahwa apa yang terjadi di Suriah
ini dapat meluas hingga ke negara-negara lain di kawasan Timur Tengah seperti Turki, Israel, Lebanon,
Jordan, Irak dan bahkan dapat berpengaruh pada Timur Tengah sebagai sebuah kawasan.ix Masalah
batas-batas negara, pengungsi, persenjataan, keterlibatan negara-negara lainnya dalam konflik tersebut,
serta masalah keragaman sekte yang terjadi di Suriah tersebut memungkinkan terjadinya konflik yang
berkepanjangan. Konflik ini juga berpotensi besar untuk pada akhirnya berkembang dari konflik internal
hingga menjadi konflik di tingkat kawasan. Perluasan konflik dan keterlibatan semakin banyak aktor
tersebut tentunya dapat mempengaruhi kondisi stabilitas politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah
secara keseluruhan.
***
4
![Page 5: UAS Dinamika Kawasan Timur Tengah](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081719/55721305497959fc0b916e3d/html5/thumbnails/5.jpg)
i Niamh Maria O’Sullivan, “The Moral Enigma of an Intervention in Syria: A Just War Analysis” dalam IAI Working Papers 12/22, Agustus 2012, hlm. 2.ii --, “Why Russia is standing by Syria's Assad” dalam http://www.bbc.co.uk/news/world-europe-18462813 yang diakses pada 17 Desember 2012 pukul 14.38 WIB.iii Joe Klein, “Old Borders, New Realities” dalam http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,2125497-2,00.html yang diakses pada 17 Desember 2012 pukul 20.15 WIB.iv Emma Johnson, “As Syria civil war grinds on toilers, consequences spill over into region” dalam The Militant, Vol. 76/No. 39, yang diakses dari http://www.themilitant.com/2012/7639/763905.html pada 18 Desember 2012 pukul 22.03 WIB.v Ibid.vi Nicole Dow, “Syrian outcome could alter its neighbors' future” dalam http://edition.cnn.com/2012/05/16/world/meast/syria-regional-impact/index.html yang diakses pada 18 Desember 2012 pukul 11.12 WIB. vii Vali Nasr, “If the Arab Spring Turns Ugly” dalam http://www.nytimes.com/2011/08/28/opinion/sunday/the-dangers-lurking-in-the-arab-spring.html?pagewanted=all yang diakses pada 18 Desember 2012 pukul 20.28 WIB.viii Ibid.ix --, “How Syria's civil war is spilling over” dalam http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2012/11/20121112193038751565.html yang diakses pada 18 Desember 2012 pukul 21.39 WIB.