tutorial kasus ket 03
TRANSCRIPT
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 1/46
SMF/Lab Obstetri dan Ginekologi Tutorial Klinik
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
KEHAMLA! EKTO"K TE#GA!GGU
disusun ole$%
&bal Mu$ammad '('))*+)'*
,i-tor .ulius '('))'+))
Aulia #a$ma '('))'+))0
A1nies 2asugis '*'))*+)**
M3 Gu1ran '('))'+))'
Set4a Gerindra '('))'+)
5emima !3 '('))'+)
"embimbing
dr3 Samuel #anda 2unga6 S73OG
8ibawakan 8alam #angka Tugas Ke7aniteraan Klinik
SMF/Laboratorium Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
*)'9
1
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 2/46
2A2
"E!8AHULUA!
'3'3 Latar 2elakang
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) merupakan kehamilan ektopik yang disertai
dengan gejala akut abdomen. Kondisi ini merupakan kondisi yang gawat yang bila lambat
ditangani akan berakibat fatal bagi penderita. Kehamilan ektopik terganggu merupakan
salah satu penyebab utama mortalitas ibu, khususnya pada trimester pertama. Karena
manifestasinya yang cukup dramatis, sering kali KET dijumpai terlebih dahulu bukan oleh
dokterdokter ahli kebidanan, melainkan dokterdokter yang bekerja di unit gawat darurat,
sehingga entitas ini perlu diketahui oleh setiap dokter.
!i masa lampau KET hampir selalu fatal, namun berkat perkembangan alat
diagnostik yang canggih morbiditas maupun mortalitas akibat KET jauh berkurang.
"eskipun demikian, kehamilan ektopik masih merupakan salah satu masalah utama dalam
bidang obstetri. #erkembangan teknologi fertilitas dan kontrasepsi memang di satu sisi
menyelesaikan masalah infertilitas maupun K$, namun di sisi lain menciptakan masalah
baru. Kehamilan ektopik dapat terjadi sebagai akibat usaha fertilisasi in %itro pada seorang
ibu, dan kehamilan ektopik tersebut dapat menurunkan kesempatan pasangan infertil yang
bersangkutan untuk mendapatkan anak pada usaha berikutnya. "asalah yang lain ialah
masalah diagnosis. Tidak semua pusat kesehatan di negara ini mempunyai fasilitas
pencitraan, dan dalam menghadapi pasien yang datang dengan keluhan maupun tanda KET,
tidak semua dokter, terutama primarycare physician, segera memikirkan KET sebagai
salah satu diagnosis banding. &al ini mengakibatkan keterlambatan diagnosis dan terapi
yang adekuat.
Kehamilan ektopik yang belum terganggu juga menjadi masalah tersendiri, karena
seolaholah menjadi bom waktu dalam tubuh pasien. &al ini terjadi bila tidak ada fasilitas
diagnostik yang menunjang, seperti yang terjadi di berbagai daerah rural di 'ndonesia.
!engan diagnosis yang tepat dan cepat kesejahteraan ibu, bahkan janin, dapat ditingkatkan.
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 3/46
ngka kejadian kehamilan ektopik dari tahun ke tahun cenderung meningkat. !i
'ndonesia, laporan dari rumah *akit !r. +ipto "angunkusumo akarta, angka kejadian
kehamilan ektopik pada tahun 1-/ ialah 10 diantara 233/ persalinan atau 1 diantara 4
persalinan. !alam kepustakaan, frekuensi kehamilan ektopik dilaporkan antara 15
sampai 15- tiap kehamilan. *aat ini lebih dari 1 dalam 1333 kehamilan di merika
adalah kehamilan ektopik. 6esiko kematian akibat akibat kematian di luar rahim 13 kali
lebih besar daripada persalinan per%aginam dan 03 kali lebih besar daripada abortus
induksi.
7ambaran klinis KET ditandai oleh trias klasik yaitu amenore, nyeri abdomen akut
dan perdarahan per%aginam. 8amun kadangkadang gambaran klinis KET tidak khas,
sehingga menyulitkan diagnosa. 9ang perlu diingat adalah bahwa setiap wanita dalam
masa reproduksi dengan keluhan telat haid yang disertai dengan nyeri perut bagian bawah
perlu dipikirkan kemungkinan terjadinya KET.
*eiring dengan kemajuan ilmu kedokteran, penderita KET telah dapat ditangani
secara adekuat, sehingga mengurangi angka kematian karena komplikasi penyakit tersebut.
&al yang harus diingat ialah KET bisa dihadapi baik oleh dokter umum maupun dokter
spesialis, sehingga setiap dokter umum harus dapat mengenali tandatanda KET, sehingga
penderita dapat segera tertangani.
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 4/46
2A2
LA"O#A! KASUS
*3' Anamnesa
a: dentitas "asien
8ama 5 8y. &
:sia 5 3 tahun
gama 5 'slam
*uku 5 awa
#endidikan 5 *"#
#ekerjaan 5 '6T
lamat 5 l. "arta !inata gang rumidah
"asuk 6umah *akit pada tanggal 3 *eptember 312, pukul 11.30.
b: dentitas Suami
8ama 5 Tn. 6
:sia 5 1 tahun
gama 5 'slam
*uku 5 awa
#endidikan 5 *"
#ekerjaan 5 *wasta
lamat 5 l. "arta !inata gang rumidah
-: Kelu$an Utama% 8yeri perut bagian bawah
d: #iwa4at "en4akit Sekarang
Keluhan dirasakan hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan yang dirasakan
bertambah berat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan yang dirasakan
hilang timbul dan bertambah berat jika setelah berkatifitas. 8yeri perut bawah
2
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 5/46
awalnya dirasakan disebelah kanan bawah kemudia menyebar ke seluruh perut
bagian bawah #asien tidak ada mengeluhkan demam sebelumnya. #asien juga
mengeluhkan keluar flekflek darah lewat kemaluannya sejak pagi hari, sedikit
sedikit, berwarna kecoklatan, dan keluar terus menerus., kemudian malam harinya
pasien pergi ke dr.spesialis kandungan. &asil :*7 dr.spesialis kandungan
menunjukkan kehamilan ektopik terganggu disebelah kanan. #asien juga mengeluh
merasa sangat lemas sejak kemarin malam hingga pasien tidak dapat berakti%itas
seperti biasa. Kepala dirasakan sedikit pusing dan pandangan kadangkadang
berkunangkunang. Keluhan mualmual ringan tanpa disertai muntah juga
dirasakan oleh pasien sejak awal kehamilannya, keluhan ini terutama dirasakan di
pagi hari. Tidak ada keluhan $K dan $$. 6iwayat pingsan, panas badan
disangkal oleh os.
#iwa4at "en4akit 8a$ulu
• Tekanan darah tinggi (), diabetes mellitus (), alergi (),
e: #iwa4at Haid
"enarche pada usia 1 tahun, lama haid ; 4 hari, jumlah darah haid 5 ganti
pembalut kali sehari
&ari pertama haid terakhir 5 1/ uli 312
Taksiran waktu persalinan 5 2 pril 310
#emeriksaan antenatal care 5 dokter *p.<7 ( 1 kali)
1: #iwa4at Obstetri
!oTa$un
"artus
Tem7at
"artus
Umur
ke$amilan
.enis
"ersalinan
"enolong
"ersalinan
.enis
Kelamin
Anak/ 22
Keadaan
Anak
Sekarang
1 330Klinik
$idanterm
*pontan
#er%aginam$idan
#erempuan
.033 gr $aik
334 Klinik
$idanterm *pontan
per%aginam$idan =akilaki
.033 gr $aik
312&amil
ini
g: #iwa4at "enggunaan Kontrase7si
*untik K$ bulan sejak tahun terakhir
0
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 6/46
*3* "emeriksaan Fisik
a) $erat badan 5 4 kg
b) Tinggi badan 5 100 cm
c) Keadaan umum 5 tampak sakit sedang
d) Kesadaran 5 composmentis (E2>0"4)
e) Tanda %ital
Tekanan darah 5 13?3 mm&g
@rekuensi nadi 5 kali?menit
@rekuensi nafas 5 3 kali?menit
*uhu 5 4,0 3+
f) *tatus generalisata
Kepala ? leher 5 konjungti%a anemis (?), sklera ikterik ()
ThoraA
#ulmo
'nspeksi 5 bentuk dan pergerakan simetris
#alpasi 5 fremitus raba deAtraBsinistra
#erkusi 5 sonor di seluruh lapangan paru
uskultasi 5 %esikuler, ronki (?), wheeCing (?)
+or 'nspeksi 5 ictus cordis tidak tampak
#alpasi 5 ictus cordis tidak teraba
#erkusi 5 batas kanan '+* ' parasternal line deAtra
batas kiri '+* > midcla%icular line sinistra
uskultasi 5 *1* tunggal, reguler, murmur (), gallop ()
bdomen
$: (D) 8, nyeri (D)
!efance musculare (D)
Tanda cairan bebas (D) *hifting dullness (D)
8yeri tekan (D)
Ekstremitas 5 edema ?, akral hangat
4
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 7/46
g) *tatus obstetrik 5
1) 'nspeksi 5 cembung, striae (D)
) #alpasi 5 nyeri tekan kuadran kanan bawah
) Tinggi @undus :teri 5 tidak teraba
2) ! 5 tidak dapat die%aluasi
0) >T 5 Tidak ada pembukaan, portio tebal dengan nyeri
goyang(D), ca%um douglas menonjol dan nyeri, adneksa
massa () nyeri (D)
4) &'* 5 tidak dapat die%ealuasi
*3( 8iagnosis Ker;a sementara di #uangan
7#13 gra%id minggu, dengan kehamilan ektopik terganggu, anemia
*39 "emeriksaan "enun;ang
a) =aboratorium
Tes Ke$amilan <""T:= <>:
/
Tanggal '(?)+?*)'9 '(?)+?*)'9
8ara$ lengka7 Kimia dara$ Lengka7
&b ')6@ SGOT '@
&ct ('6B SG"T '9
=eukosit +3')) 2ilirubin Total )6(
Trombosit *+*3))) 2ilirubin 8ire-k )6'
Kimia dara$ 2ilirubin ndire-k )6*
7!* ''9
:r (*6@
+r '6'
Urin Lengka7
$erat enis '6)*)
&b?darah ?
arna Kuning
Kejernihan .erni$ p& 6@
*el epitel >(
=eukosit *?@
Eritrosit '?(
$akteri ?
#rotein ?
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 8/46
"emeriksaan USG
F 7estasional *ac intrauterin ()
F Tampak gambaran kistik adneAa kanan, uk ; 0 minggu
F Tanda cairan bebas minimal (D) di ca%um abdomen
Kesan5 Kehamilan ektopik
Kuldosintesis B tidak dilakukan
*3@ "enatalaksanaan
#ro laparotomy 1 september 312 pukul 1.3 wita
*3 Follow U7
Tanggal <bser%asi6encana tindakan dan
#enatalaksanaan
1?3-?312#ukul 11.30
"enerima pasien rujukan dari *p.<7dengan :*7 menujukkan ':@!, dilakukan
amannesa dan pemeriksaan fisik, dengan
riwayat nyeri perut bagian bawah 5Tekanan !arah5 13?3 mm&g
8adi 5 2A ?menit, adekuat,
reguler #ernafasan 5 A?menit, reguler
*uhu 5 4,0G + (per aAiller)
T@: 5 tidak dapat die%aluasi! 5 tidak dapat die%aluasi
>T 5 >ul%a dan %agina kesan normal, tidakada pembukaan, ser%iks uteri nyeri (D) portio tebal dan nyeri goyang, ca%um
douglas menonjol dan nyeri,bloodslym (D).
#ukul 11.3 =apor dr. *p. <7Tekanan !arah5 13?3 mm&g
8adi 5 -3A ?menit, adekuat,
reguler #ernafasan 5 A?menit, reguler
*uhu 5 4,4G + (per aAiller)
#ro laparotomy pukul 1.3
Transfusi #6+ kantong
#ukul 11.23 'nform +onsent 5 *uami menyetujuitindakan medis yang diberikan.
=apor ok igd (D), =apor *p.n (D) pasiendipuasakan
#ukul 1.33 #asien diantar ke ruang oprasi.Tekanan !arah5 13?3 mm&g
8adi 5 2A ?menit, adekuat,
reguler #ernafasan 5 A?menit, reguler
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 9/46
*uhu 5 4,G + (per aAiller)
#ukul 1.3 <perasi laparotomy dimulai
=aporan operasi laparotomi
o "embuat inform konsent
o #asien dihadapkan di meja operasi dlam posisi duduk, lalu dianestesi spinal
o #asien dibaringkan
o !isinfeksi dan pasang duk steril
o 'nsisi mediana dari atas sampai ke simpisis pubis, kontrol perdarahan
o #isahkan %esika urinaria dan uterus secara tumpulo @iksasi blast dengan hak blast
o Eksplorasi ca%um uterus dan tuba fallopi deAtra
o Klem bagian terbawah dari massa yang dicurigai sebagai ket
o #otong bagian antara klem dan masa tersebut
o Kembalikan posisi tuba semula
o !rainase 8a+l 3.-H dan suction
o "enjahit lapisan abdomen lapis demi lapis
o #ermukaan abdomen dibersihkan dengan 8a+l
o =uka ditutup
o Eksplorasi %agina dan mengeluarkan stoll cell
7ambar .1 5 kehamilan tuba kanan yang telah dieksisi
-
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 10/46
2A2
T!.AUA! "USTAKA
(3' 8e1inisi
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar lokasi normal endometrium.
$lastokis normalnya akan berimplantasi pada endometrium ka%um uteri. $ila blastokis
tidak berimplantasi pada tempat tersebut, maka disebut kehamilan ektopik. Kehamilan
Ektopik tergangu (KET) merupakan kehamilan ektopik yang disertai dengan gejala akut
abdomen, dengan trias gambaran klasik yaitu amenore, nyeri abdomen akut dan perdarahan
per%aginam. 'mplantasi hasil konsepsi dapat terjadi pada tuba fallopii, o%arium, dan ka%um
abdomen atau pada uterus namun dengan posisi yang abnormal (kornu, ser%iks).,
Kehamilan ekstrauterin tidak bersinonim dengan kehamilan ektopik karena kehamilan pada
13
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 12/46
7ambar . =okasi Kehamilan Ektopik
'3*3 E7idemiologi
ngka kejadian kehamilan ektopik dari tahun ke tahun cenderung meningkat. ngka
kejadian kehamilan ektopik per 1333 kehamilan yang dilaporkan di merika *erikat
meningkat empat kali lipat dari tahun 1-/3 sampai tahun 1--. #ada tahun 1-- di
merika *erikat angka kejadian kehamilan ektopik hampir H dari seluruh kehamilan.
9ang penting, kehamilan ektopik menyebabkan 13H kematian yang berhubungan dengan
kehamilan. *edangkan di 'ndonesia, laporan dari 6umah *akit !r. +ipto "angunkusumo
akarta, angka kejadian kehamilan ektopik pada tahun 1-/ ialah 10 diantara 233/
persalinan atau 1 diantara 4 persalinan. !i merika *erikat, sebagian besar wanita yang
mengalami kehamilan ektopik berumur antara 022 tahun dimana wanita kulit hitam
memiliki resiko 1,4 kali lebih tinggi untuk mengalami kehamilan ektopik dibandingkan
wanita kulit putih. !i 'ndonesia berdasarkan penelitian kehamilan ektopik di 6*:# !r.
ahidin *udirohusodo selama tahun (1 anuari 1--/ 1 !esember 1---) wanita yang
mengalami kehamilan ektopik terbanyak pada usia 43 tahun yaitu 22,0- H. *edangkan
resiko untuk mengalami kehamilan ektopik yang berulang dikatakan /1 kali lebih besar
atau sekitar 130H dibandingkan wanita yang tidak pernah mengalami kehamilan ektopik.
'3(3 Etiologi
Kehamilan ektopik telah banyak diselidiki untuk mengetahui penyebabnya. $erdasarkan
"eta analisis dari artikel dari tahun 1-/ sampai 1--2, nkum dkk melaporkan wanita
1
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 13/46
yang mempunyai risiko paling besar untuk mengalami kehamilan ektopik adalah wanita
yang memiliki riwayat operasi pada tuba sebelumnya, riwayat kehamilan ektopik
sebelumnya, adanya riwayat kelainan pada tuba, dan uterus yang terpapar
diethylstilbestrol. *edangkan wanita yang memiliki risiko yang sedang untuk mengalami
kehamilan ektopik adalah wanita dengan riwayat infeksi saluran genital, dan bergantiganti
pasangan seksual. !an risiko rendah pada wanita yang merokok, dan riwayat koitus pada
usia muda. #enyebab yang paling sering adalah salpingitis yang terjadi sebelumnya akibat
penyakit menular seksual seperti infeksi gonokokal, klamidia, atau salpingitis yang
mengikuti abortus septik dan sepsis puerperium.0
kti%itas mioelektrik bertanggung jawab terhadap akti%itas dalam tuba fallopi. kti%itas
ini membantu pergerakan sperma dan o%um agar saling bertemu dan membantu Cigot
menuju ke ka%um uteri. Estrogen akan meningkatkan akti%itas otot polos dan progesteron
menurunkan akti%itas tersebut. #roses penuaan menyebabkan hilangnya akti%itas
mioelektrik tuba fallopi secara progresif, sehingga bisa dijelaskan terjadinya peningkatan
insiden kehamilan tuba pada wanita perimenopause. danya kontrol hormonal pada
akti%itas otot tuba falopii mungkin menjelaskan peningkatan insiden kehamilan ektopik
yang berhubungan dengan penggunaan mini pil, ':!, dan induksi o%ulasi.
*ekitar H hingga H konsepsi '>@ ('n%itro @ertiliCation) adalah daerah tuba. @aktor
predisposisi masih tidak jelas, mungkin karena penempatan embrio pada ka%um uterusterlalu diatas, refluks cairan ke dalam tuba, dan faktor kelainan tuba lainnya yang
mencegah refluks embrio kembali ke dalam ka%um uterus.
The *ociety of ssisted 6eproducti%e Tecnology (1--) melalui the 8ational '>@ 6egistry,
melaporkan insiden kehamilan ektopik per kehamilan klinis adalah 0,0 H untuk '>@, ,- H
untuk 7amete 'ntrafallopian Transfer, dan 2,0 H untuk Iygote 'ntrafallopian Transfer pada
tahun 1--1. 2
1
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 14/46
7ambar. Kehamilan Ektopik
dapun faktorfaktor yang menyebabkan kehamilan ektopik 2,4,5
. @aktorfaktor mekanis yang mencegah atau menghambat perjalanan o%um yang
telah dibuahi ke ka%um uteri.
1. *alpingitis, khususnya endosalpingitis, yang menyebabkan aglutinasi lipatan
arboresen mukosa tuba dengan penyempitan lumen atau pembentukan kantongkantong buntu. $erkurangnya siliasi mukosa tuba akibat infeksi dapat turut
menyebabkan implantasi Cigot dalam tuba fallopi. #ada laporan klasik
estrom, wanita dengan riwayat salpingitis (yang dikonfirmasi dengan
laparoskopi) mempunyai risiko 2 kali lipat untuk menderita kehamilan ektopik.
$ukti infeksi Klamidia (antibodi dalam sirkulasi) berhubungan dengan
peningkatan kali lipat risiko kehamilan ektopik.
. dhesi peritubal setelah infeksi pasca abortus atau infeksi masa nifas,
apendisitis ataupun endometriosis, yang menyebabkan tertekuknya tuba dan
penyempitan lumennya.
. Kelainan pertumbuhan tuba, khususnya di%ertikulum, ostium assesorius dan
hipoplasia. Kelainan semacam ini sangat jarang terjadi.
2. Kehamilan ektopik sebelumnya, dan sesudah sekali mengalami kehamilan
ektopik, insiden kehamilan ektopik berikutnya akan menjadi / hingga 10
12
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 15/46
persen. "eningkatnya risiko ini kemungkinan disebabkan oleh salpingitis yang
terjadi sebelumnya.
0. #embedahan sebelumnya pada tuba, entah dilakukan untuk memperbaiki
patensi tuba atau kadangkadang dilakukan pada kegagalan sterilisasi. anita
yang pernah mengalami pembedahan tuba mempunyai risiko kehamilan
ektopik yang lebih tinggi. anita dengan kehamilan ektopik yang dilakukan
pembedahan konser%atif mempunyai risiko 13 kali lipat untuk mengalami
kehamilan ektopik berikutnya.
4. bortus induksi yang dilakukan lebih dari satu kali akan memperbesar risiko
terjadinya kehamilan ektopik. 6isiko ini tidak berubah setelah satu kali
menjalani abortus induksi, namun akan menjadi dua kali lipat setelah menjalani
abortus induksi sebanyak dua kali atau lebih, kenaikan risiko ini kemungkinan
akibat peningkatan insiden salpingitis.
/. Tumor yang mengubah bentuk tuba, seperti mioma uteri dan adanya benjolan
pada adneksa.
. #enggunaan alat kontrasepsi dalam rahim yang digalakkan akhirakhir ini telah
meningkatkan insiden kehamilan ektopik. Tapi harus diingat bahwa
penggunaan ':! modern seperti +opper T tidak meningkatkan risiko
kehamilan ektopik dan malahan merupakan proteksi terhadap kehamilan. *tudiyang lebih besar yang dilakukan oleh &< menyatakan bahwa pengguna ':!
memiliki risiko kurang dari 03 H untuk mengalami kehamilan ektopik
dibandingkan dengan yang tidak menggunakan kontrasepsi. Tetapi apabila
pemakai ':! menjadi hamil maka kehamilannya kemungkinan besar
merupakan kehamilan ektopik. *ekitar 2 H kehamilan pada pemakai ':!
adalah ektopik.
$. @aktorfaktor fungsional yang memperlambat perjalanan o%um yang telah dibuahi
ke dalam ka%um uteri
1. "igrasi eksternal o%um mungkin bukan faktor yang penting kecuali pada
kasuskasus perkembangan duktus mulleri yang abnormal, sehingga terjadi
hemiuterus dengan kornu uterina rudimenter dan tidak berhubungan. 6isiko
10
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 16/46
terjadinya kehamilan ektopik dapat pula sedikit meningkat pada wanita dengan
satu o%iduk kalau saja dia mengalami o%ulasi dari o%arium sisi kontra
lateralnya. Kelambatan pengangkutan o%um yang telah dibuahi lewat saluran
tuba atau o%iduk akibat migrasi eksternal akan meningkatkan sifatsifat in%asif
blastokis sementara masih berada di dalam o%iduk. #eristiwa ini mungkin
bukan faktor yang penting dalam proses terjadinya kehamilan ektopik pada
manusia.
. 6efluks menstrual pernah dikemukakan sebagai penyebab terjadinya kehamilan
ektopik. Kelambatan fertilisasi o%um dengan perdarahan menstruasi pada
waktu sebagaimana biasanya, secara teoritis dapat mencegah masuknya o%um
ke dalam uterus atau menyebabkan o%um tersebut berbalik ke dalam tuba.
$ukti yang mendukung fenomena ini tidak banyak.
. $erubahnya motilitas tuba dapat terjadi mengikuti perubahan pada kadar
estrogen dan progesteron dalam serum. #erubahan jumlah dan afinitas reseptor
adrenergik dalam otot polos uterus serta tuba fallopi kemungkinan benar
menjadi penyebabnya. *egi praktisnya tampak pada peningkatan insiden
kehamilan ektopik yang dilaporkan setelah penggunaan preparat kontrasepsi
oral yang hanya mengandung progestin. uga dilaporkan peningkatan insiden
kehamilan ektopik sebesar 2 hingga 1 persen di antara para wanita yang pernah mendapatkan preparat dietilstilbestrol (!E*) intrauteri. Kejadian ini
mungkin lebih disebabkan oleh berubahnya motilitas tuba daripada oleh
abnormalitas strukturnya.
+. #eningkatan daya penerimaan mukosa tuba terhadap o%um yang telah dibuahi.
:nsur unsur ektopik endometrium dapat meningkatkan implantasi dalam tuba.
"eskipun para pengamat pernah melaporkan adanya fokusfokus endometriosis
dalam tuba fallopi, namun hal ini merupakan keadaan yang jarang dijumpai.
'393 "ato1isiologi
#roses implantasi o%um yang dibuahi yang terjadi di tuba pada dasarnya sama dengan di
ka%um uteri. Telur di tuba bernidasi secara kolumner atau interkolumner. #ada nidasi yang
kolumner, telur berimplantasi pada ujung atau sisi jonjot endosalping. #erkembangan telur
14
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 17/46
selanjutnya dipengaruhi oleh kurangnya %askularisasi dan biasanya telur mati secara dini
dan dengan mudah dapat diresorbsi total. #ada nidasi interkolumner, telur bernidasi antara
dua jonjot endosalping. *etelah tempat nidasi tertutup, maka telur dipisahkan dari lumen
tuba oleh lapisan jaringan yang menyerupai desidua dan dinamakan pseudokapsularis.
Karena pembentukan desidua di tuba tidak sempurna, dengan mudah %illi korialis
menembus endosalping dan masuk ke dalam lapisan otototot tuba dengan merusak
jaringan dan pembuluh darah. #erkembangan janin selanjutnya bergantung pada beberapa
faktor seperti tempat implantasi dan tebalnya dinding tuba.1
"engenai nasib kehamilan dalam tuba terdapat beberapa kemungkinan. Karena tuba bukan
tempat untuk pertumbuhan hasil konsepsi, tidak mungkin janin bertumbuh secara utuh
seperti dalam uterus. *ebagian besar kehamilan terganggu pada umur kehamilan antara 4
13 minggu.1,
7ambar.2 Kehamilan Ektopik Tuba
6uptur tuba sering terjadi bila o%um berimplantasi pada ismus dan biasanya pada
kehamilan muda. *ebaliknya ruptur pada pars interstisialis terjadi pada kehamilan yang
lebih lanjut. @aktor utama yang menyebabkan ruptur adalah penembusan %illi korialis ke
dalam lapisan muskularis tuba terus ke peritonem. 6uptur dapat terjadi secara spontan
namun dapat pula karena trauma ringan seperti koitus dan pemeriksaan %aginal. 1 kibat
dari ruptur ini akan terjadi perdarahan dalam rongga perut, kadangkadang sedikit namun
dapat pula banyak sampai menimbulkan syok dan kematian. ,2,0
$ila pseudokapsularis ikut pecah, maka terjadi pula perdarahan dalam lumen
tuba.,2,0 bortus ke dalam lumen tuba lebih sering terjadi pada kehamilan pars ampullaris.
$ila pelepasan menyeluruh, mudigah dengan selaputnya dikeluarkan dalam lumen tuba dan
1/
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 18/46
kemudian didorong oleh darah ke arah ostium tuba abdominale. #ada pelepasan hasil
konsepsi yang tidak sempurna pada abortus, perdarahan akan terus berlangsung, dari
sedikitsedikit oleh darah sehingga berubah menjadi mola kruenta. #erdarahan yang
berlangsung terus menyebabkan tuba membesar dan kebirubiruan (hematosalping), dan
selanjutnya darah mengalir ke rongga perut melalui ostium tuba. !arah ini akan berkumpul
di ka%um !ouglas dan akan membentuk hematokel retrouterina.1
7ambar.0 6uptur Tuba pada Kehamilan Ektopik
'3@3 "atologi
!ibawah pengaruh hormon estrogen daan progesteron dari korpus luteum gra%iditatis dan
tropoblas uterus menjadi besar dan lembek, endometrium dapat berubah pula menjadi
desidua. !apat ditemukan perubahanperubahan pada endometrium yang disebut
@enomena rias*tella. *el epitel membesar dengan intinya hipertropik, hiperkromatik,
lobuler, dan berbentuk tidak teratur. *itoplasma sel dapat berlubanglubang atau berbusa,
dan kadangkadang ditemukan mitosis. #erubahan tersebut hanya ditemukan pada sebagian
kehamilan ektopik.1
*etelah janin mati, desidua dalam uterus mengalami degenerasi dan kemudian
dikeluarkan berkepingkeping, tetapi kadangkadang dilepaskan secara utuh. #erdarahan
yang dijumpai pada KET berasal dari uterus dan disebabkan oleh pelepasan desidua yang
degeneratif.1
1
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 19/46
'33 Gambaran Klinis
Kehamilan ektopik terganggu yang khas ditandai dengan trias klasik yaitu amenore, nyeri
perut mendadak serta perdarahan per%aginam.1,13 7ejala ini umumnya terdapat hanya pada
03H pasien, dan kebanyakan pada pasien yang telah mengalami ruptur. 8yeri pada
abdomen merupakan keluhan yang paling sering. !alam buku teks dengan uraian
mengenai kasuskasus kehamilan tuba yang ruptur, haid yang normal digantikan dengan
perdarahan per %aginam yang agak tertunda dan biasanya disebut dengan istilah J spotting .
Tibatiba wanita ini akan merasakan nyeri abdomen bawah yang hebat dan kerapkali
dijelaskan sebagai rasa nyeri yang tajam, menusuk serta seperti perasaan terobek.
7angguan %asomotor akan terjadi yang berkisar dari gejala %ertigo hingga sinkop.
#erabaan abdomen menunjukkan nyeri tekan, dan pemeriksaan per%aginam, khususnya
ketika ser%iksnya digerakkan, menimbulkan rasa nyeri yang hebat. @orniks posterior
%agina dapat menonjol karena adanya darah dalam ka%um !ouglas, dan adanya benjolan
yang nyeri tekan bisa teraba pada salah satu sisi uterus. Keluhan iritasi diafragma yang
ditandai oleh rasa nyeri pada leher atau bahu khususnya saat inspirasi mungkin terdapat
pada 03H wanita dengan perdarahan intraperitoneum yang cukup banyak. Keadaan ini
disebabkan oleh darah intraperitoneal yang menimbulkan iritasi pada saraf sensorik yang
mempersarafi permukaan inferior diafragma, khususnya saat inspirasi. anita tersebut
dapat memperlihatkan gejala hipotensi ketika disuruh berbaring terlentang. #ada kasuskasus kehamilan tuba dengan gambaran klinis tersebut diatas, diagnosis tidak sulit untuk
dibuat. "eskipun demikian, gejala dan tanda kehamilan ektopik sangat tergantung pada
lamanya kehamilan ektopik terganggu, abortus atau ruptur tuba, tuanya kehamilan, derajat
pendarahan yang terjadi dan keadaan umum penderita sebelum hamil. &al ini
menyebabkan gambaran klinis kehamilan ektopik sangat ber%ariasi, dari perdarahan yang
banyak dan tibatiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala yang tidak jelas
sehingga sukar membuat diagnosisnya.2,0,4
dapun gejala dan tanda dari kehamilan ektopik terganggu yang sering dijumpai ialah
sebagai berikut 1,2,4,,-5
1. 8yeri perut
"erupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu, yang terjadi
pada kirakira -3133H penderita. 8yeri bisa terjadi unilateral atau bilateral dan bisa
1-
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 20/46
terjadi baik pada perut bagian bawah maupun atas. 8yeri juga bisa dirasakan sebagai nyeri
tajam, nyeri tumpul, atau kram serta bisa terus menerus atau hilang timbul. #ada ruptur
tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi secara tibatiba dan intensitasnya sangat berat
disebabkan oleh darah yang mengalir ke dalam ka%um peritonei. $iasanya pada abortus
tuba, nyeri tidak seberapa hebat dan tidak terus menerus. 6asa nyeri mulamula terdapat
pada satu sisi, tetapi setelah darah masuk ke dalam rongga perut, rasa nyeri menjalar ke
bagian tengah atau ke seluruh perut bawah. !arah dalam rongga perut dapat merangsang
diafragma, sehingga menyebabkan nyeri bahu dan bila membentuk hematokel retrouterina
dapat ,menyebabkan nyeri saat defekasi.
. #erdarahan per%aginam
#erdarahan per%aginam merupakan tanda penting kedua pada kehamilan
ektopik terganggu, kirakira terjadi pada 433H penderita. #erdarahan biasanya mulai /
12 hari setelah periode menstruasi yang terlewatkan?tidak terjadi. *elama fungsi endokrin
plasenta masih bertahan, perdarahan uterus biasanya tidak ditemukanL namun bila
dukungan endokrin dari endometrium sudah tidak memadai lagi, mukosa uterus akan
mengalami perdarahan. &al ini menunjukkan sudah terjadi kematian janin dan berasal dari
ka%um uteri karena pelepasan desidua. #erdarahan yang berasal dari uterus biasanya
sedikitsedikit, berwarna coklat tua, dan dapat terputusputus atau terus menerus .
#erdarahan berarti gangguan pembentukan human chorionic gonadotropin. ika plasentamati, desidua dapat dikeluarkan seluruhnya.
. menore
Tidak adanya riwayat terlambat haid bukan berarti kemungkinan kehamilan
tuba dapat disingkirkan. =amanya amenore tergantung pada kehidupan janin, sehingga
dapat ber%ariasi. *ebagian penderita tidak mengalami amenore karena kematian janin
sebelum haid berikutnya. &al ini menyebabkan frekuensi amenore yang dikemukakan
berbagai penulis berkisar antara -/H. 6iwayat amenore tidak ditemukan pada
seperempat kasus atau lebih. *alah satu sebabnya adalah karena pasien menganggap
perdarahan per%aginam yang laCim terjadi pada kehamilan tuba sebagai periode haid yang
normal, dan dengan demikian memberikan tanggal haid terakhir yang keliru. *umber
kesalahan diagnostik yang penting ini dapat diatasi pada banyak kasus bila riwayat haid
ditanyakan dengan teliti. *ifat haid terakhir harus ditanyakan secara terinci berkenaan
3
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 21/46
dengan waktu mulainya, lamanya serta banyaknya haid dan dianjurkan pula untuk
menanyakan apakah pasien merasa bahwa haidnya abnormal.
2. Tekanan darah dan denyut nadi
*ebelum terjadi ruptur, tanda %ital umumnya normal. 6espon awal terhadap
perdarahan ber%ariasi dari tanpa perubahan tanda %ital sampai bradikardi dan hipotensi.
Tekanan darah menurun (sistolik M -3 mm&g), nadi cepat dan lemah (N 113 kali?menit),
pucat, berkeringat dingin, kulit lembab, nafas cepat (N 3 kali?menit), cemas, kesadaran
menurun atau tidak sadar bisa terjadi bila perdarahan berlangsung terus dan terjadi
hipo%olemia yang signifikan. *tabile dan 7rudCinskas (1--3) melaporkan dari 233 wanita
dengan kehamilan ektopik, hampir 12H dalam keadaan syok.
0. #erubahan uterus
#ada kehamilan ektopik terganggu, uterus juga membesar karena pengaruh
hormonhormon kehamilan, terutama selama bulan pertama, dimana tetap terjadi
pertumbuhan uterus hingga mencapai ukuran yang hampir mendekati ukuran uterus pada
kehamilan intrauteri. Konsistensinya juga serupa selama janin masih dalam keadaan hidup.
:terus pada kehamilan ektopik dapat terdorong ke salah satu sisi oleh massa ektopik
tersebut.
4. Tumor dalam rongga panggul (massa pel%is)
#ada sekitar 3H pasien ditemukan massa lunak kenyal pada rongga panggul."assa ini memiliki ukuran, konsistensi, serta posisi yang ber%ariasi. $iasanya massa
berukuran antara 010 cm, teraba lunak dan elastis. kan tetapi, dengan terjadinya infiltrasi
tuba yang luas oleh karena darah, massa dapat teraba keras. &ir selalu massa pel%ic
ditemukan di sebelah posterior atau lateral uterus. Timbulnya massa pel%is disebabkan
kumpulan darah di tuba dan sekitarnya. Keluhan nyeri dan nyeri tekan kerapkali
mendahului gejala massa yang ditemukan dengan palpasi.
/. 7angguan kencing
Kadangkadang terdapat gejala beser kencing karena perangsangan
peritoneum oleh darah di dalam rongga perut.
. *uhu tubuh
*etelah terjadi perdarahan akut, suhu tubuh bisa tetap normal atau bahkan
menurun. *uhu yang sampai 3+ dan mungkin berhubungan dengan hemoperitonium
1
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 22/46
dapat terjadiL namun suhu yang lebih tinggi jarang dijumpai dalam keadaan tanpa adanya
infeksi. Karena itu panas merupakan gambaran yang penting untuk membedakan antara
kehamilan tuba yang mengalami ruptur dengan salpingitis akutL pada salpingitis akut, suhu
tubuh umumnya di atas 3+.
-. #ada pemeriksaan dalam
8yeri goyang porsio, menonjol dan nyeri pada perabaan dengan jari, dijumpai
pada lebih dari tiga perempat kasus kehamilan tuba yang sudah atau sedang mengalami
ruptur, tetapi kadangkadang tidak terlihat sebelum ruptur terjadi.
13. &ematokel pel%is
#ada banyak kasus ruptur kehamilan tuba, terdapat kerusakan dinding tuba
yang terjadi bertahap, diikuti oleh perembesan darah secara perlahanlahan ke dalam lumen
tuba, ka%um peritoneum atau keduanya. 7ejala perdarahan aktif tidak terdapat dan bahkan
keluhan yang ringan dapat mereda. 8amun darah yang terus merembes akan berkumpul
dalam panggul, kurang lebih terbungkus dengan adanya perlengketan, dan akhirnya
membentuk hematokel pel%is. #ada sebagian kasus, hematokel pel%is akhirnya akan
terserap dan pasien dapat sembuh tanpa pembedahan. #ada sebagian lainnya, hematokel
dapat ruptur ke dalam ka%um peritonei atau mengalami infeksi dan membentuk abses.
Kendati demikian, peristiwa yang paling sering terjadi adalah rasa tidak enak terus
menerus akibat adanya hematokel, dan akhirnya pasien akan memeriksakan diri ke dokter beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan setelah ruptur yang asli terjadi. Kasuskasus
semacam ini merupakan kasus yang tidak khas.2,0,4
7ejala KET sangat ber%ariasi, dari yang klasik dengan gejala perdarahan mendadak dalam
rongga perut dan ditandai adanya gejala akut abdomen sampai gejalagejala yang samar
samar sehingga sukar membuat diagnosa.2,0,4
a. 7ambaran gangguan mendadak
#eristiwa ini jarang ditemukan. $iasanya setelah mengalami amenorea tibatiba penderita
akan merasa nyeri yang hebat di daerah perut bagian bawah dan sering muntahmuntah.
8yeri yang hebat dapat membuat penderita pingsan, yang tak lama kemudian akan masuk
ke dalam keadaan syok akibat perdarahan. *elain itu juga ditemukan seluruh perut agak
membesar, nyeri tekan dan tandatanda cairan intraperitoneal. #ada pemeriksaan %aginal
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 23/46
ditemukan forniks posterior menonjol dan nyeri goyang saat portio digerakkan, kadang
kadang uterus teraba sedikit membesar disertai adanya suatu adneksa tumor di sebelahnya.
b. 7ambaran gangguan tidak mendadak
7ambaran ini lebih sering ditemukan dan biasanya berhubungan dengan abortus tuba atau
yang terjadi perlahanlahan. *etelah terlambat haid beberapa minggu, penderita mengeluh
rasa nyeri yang tidak terus menerus di perut bagian bawah. Tetapi dengan adanya darah di
dalam rongga peritoneal, rasa nyeri itu akan menetap. Tandatanda anemia menjadi nyata.
"ulamula perut lembek, tetapi lamalama dapat menggembung karena terjadi ileus
paralitik. Terdapat tumor di sebelah uterus (hematosalping) yang kadangkadang bersatu
dengan hematokel retrouterina sehingga ka%um !ouglas sangat menonjol dan nyeri raba,
pergerakan ser%iks juga menyebabkan rasa nyeri. #enderita juga mengeluh rasa penuh di
daerah rektum dan merasa tenesmus, setelah seminggu merasa nyeri biasanya terjadi
perdarahan dari uterus dengan kadangkadang disertai oleh pengeluaran jaringan desidua.
c. 7ambaran gangguan atipik
Kesulitan diagnosis biasanya terjadi pada kehamilan ektopik terganggu jenis atipik atau
menahun. Keterlambatan haid tidak jelas, tanda dan gejala kehamilan muda tidak jelas,
demikian pula nyeri perut tidak nyata dan sering penderita tampak tidak terlalu pucat. &al
ini dapat terjadi apabila perdarahan berlangsung lambat. !alam keadaan demikian, alat
bantu diagnosis amat diperlukan untuk memastikan diagnosis.
'303 "emeriksaan "enun;ang
#emeriksaan penunjang yang dapat dikerjakan untuk menegakkan diagnosis kehamilan
ektopik ialah sebagai berikut5
1. #emeriksaan laboratorium
a. #emeriksaan &b dan jumlah sel darah merah
!apat diduga bahwa kadar hemoglobin turun pada kehamilan tuba yang
terganggu, karena perdarahan yang banyak ke dalam rongga perut, tapi turunnya &b
disebabkan karena darah diencerkan oleh air dan jaringan untuk mempertahankan %olume
darah. &al ini memerlukan waktu 1 hari. adi mungkin pada pemeriksaan &b yang
pertama, kadar &b belum seberapa turunnya, maka kesimpulan adanya perdarahan
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 24/46
didasarkan atas penurunan kadar &b pada pemeriksaan kadar &b yang berturutturut. #ada
kasus jenis tidak mendadak, biasanya ditemukan anemia tetapi harus diingat bahwa
penurunan &b baru terlihat setelah 2 jam 2,0,4.
b. #erhitungan leukosit
#erdarahan juga menimbulkan naiknya leukosit, sedangkan pada perdarahan
sedikit demi sedikit, leukosit normal atau sedikit meningkat. 'ni berguna dalam
menegakkan diagnosis kehamilan ektopik terganggu, terutama bila ada tandatanda
perdarahan dalam rongga perut. :ntuk membedakan kehamilan ektopik dan infeksi pel%ik
dapat diperhatikan jumlah leukosit, jika N 3.333 biasanya menunjukkan adanya infeksi
pel%ic. 2,0,4
c. Tes kehamilan
aringan tropoblas pada kehamilan ektopik menghasilkan h+7 dalam kadar yang
lebih rendah daripada kehamilan intrauterin normal, oleh sebab itu dibutuhkan tes yang
mempunyai tingkat sensiti%itas yang lebih tinggi . kan tetapi tes negatif tidak
menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik terganggu karena kematian hasil konsepsi
dan degenerasi tropoblas menyebabkan produksi h+7 menurun dan menyebabkan hasil tes
negatif. #ermasalahan yang timbul kemudian adalah bagaimana mendeteksi penanda
kehamilan ini dengan cara klinik yang terefektif.2,
Tes kehamilan melalui urin merupakan slide test inhibisi aglutinasi lateks yang palingsering dikerjakan, karena memiliki kepekaan terhadap korionik gonadotropin yang berkisar
dari 033 hingga 33 m': per m=. Kemudahan penggunaannya dan kecepatannya
diimbangi dengan persentase kemungkinan hasil positif yang besarnya hanya sekitar 03
hingga 43 persen pada wanita dengan kehamilan ektopik. 2,
Kadar dkk melihat bahwa pada wanita dengan kehamilan yang normal, waktu panggandaan
ratarata untuk kadar betah+7 serum kurang lebih 2 jam dan nilai normal yang paling
rendah adalah 44 H. "ereka menghitung angka ini dengan mengurangkan nilai mulamula
dengan dari nilai 2 jam dan membagi hasilnya dengan nilai mulamula tersebut untuk
kemudian dikalikan dengan seratus sehingga didapatkan suatu presentase. Kadar dkk
mengingatkan bahwa kedua pengukuran kadar betah+7 harus dilakukan pada waktu yang
bersamaan dan bahwa hasilhasil yang lebih dapat diandalkan bisa di peroleh dengan
inter%al waktu 2 jam. "ereka menyimpulkan bahwa kegagalan untuk mempertahankan
2
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 25/46
kecepatan peningkatan produksi betah+7 ini bersamasama dengan uterus yang kosong
merupakan bukti yang sangat subjektif kearah kehamilan ektopik. =ebih lanjut pakar
tersebut mengakui bahwa rancangan ini akan menunda pembedahan paling tidak selama
2 jam dan bahwa hasil tes tersebut secara keliru bisa mengidentifikasikan 10 H wanita
normal sebagai kelainan ektopik dan 1 H wanita kelainan ektopik sebagai wanita normal.4
!oubling time untuk serum betah+7 pada kehamilan intrauterine adalah 2 jam hingga
mencapai 13.3333.333 m':?m=.0,11 $erdasarkan penelitian tentang doubling time, serum
le%el betah+7 akan meningkat paling kurang 44 H dalam 2 jam pada 0 H kehamilan
normal. !oubling time hanya bisa digunakan pada awal kehamilan hingga kurang dari 21
hari kehamilan. 0
. :ltrasonografi (:*7)
:*7 yang digunakan meliputi :*7 transabdominal dan :*7 trans%aginal. !iagnosis dari
kehamilan ektopik dapat dibuat 1 minggu lebih cepat dengan :*7 trans%aginal
dibandingkan dengan :*7 transabdominal. #ada :*7 transabdominal biasanya ditemukan
ka%um uteri yang tidak berisi kantong gestasi, gambaran cairan bebas serta massa
abnormal di daerah pel%is. *edangkan pada :*7 trans%aginal digunakan setelah satu
minggu telat haid yang dikombinasi dengan pemeriksaan kadar Oh+7 serum. 2, *ebuah
kantung gestasi merupakan tanda pada :*7, yang berlokasi pada permukaan endometrial
dan tampak dengan :*7 trans%aginal 30 hari setelah menstruasi terakhir. Terlihatdaerah sonolusen di tengah yang dikelilingi dengan lapisan ekogenik tebal, yang dibentuk
oleh reaksi desidual di sekeliling kantong korionik. 9olk sac sebagai struktur yang pertama
kali terlihat dalam kantong gestasi, tampak pada 0 minggu setelah menstruasi terakhir.
7erakan jantung janin pertama kali terlihat saat umur kehamilan 04 minggu. Kegagalan
untuk dapat melihat kantong gestasi sampai 2 hari atau lebih setelah konsepsi ( hari
atau lebih) biasanya menunjukkan adanya kehamilan ektopik.4,
*aat betah+7 mencapai 333 m':?m=, gestasional sac harus bisa dilihat didalam uterus
pada :*7 trans%aginal, ketika sudah mencapai 4333 m':?m= harus sudah bisa dilihat
dengan :*7 abdominal.11
:*7 trans%aginal dapat membedakan kehamilan dalam uterus atau di luar antara lain
sebagai berikut 511
0
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 26/46
1. Kehamilan intrauterine (':#) 5 sebuah gestational sac dengan sebuah
sonolusent center (diameter N0mm) dikelillingi oleh cincin yang tebal,
konsentris dan echogenic, terletak didalam endometrium dan mengandung
fetal pole, yolk sac, atau keduanya.
. Kemungkinan ':# abnormal 5 gestational sac dengan diameter lebih besar
dari 13 mm tanpa fetal pole atau dengan fetal pole tanpa akti%itas kardiak.
. Kehamilan ektopik 5 sebuah struktur seperti cincin tebal, echogenik terletak
diluar uterus, dengan gestational sac yang mengandung fetal pole, yolk sac
atau keduanya.
:*7 !oppler memiliki sensiti%itas yang lebih baik dan secara tehnik lebih cepat.
"eskipun :*7 tradisional dapat menunjukkan massa adneksa, !oppler dapat
menunjukkan bahwa massa tersebut adalah massa ektopik dengan menunjukkan adanya
akti%itas %askular abnormal pada massa tersebut dan juga gambaran %askular uterin yang
tenang. #erbedaan :*7 !oppler dan :*7 standar ini sangat berarti pada awal kehamilan,
dan hal ini dapat mengarah kepada pengobatan medisinalis seawal mungkin.4,
P
4
Gambar 6b. Garis merah -
bagian luar uterus, hijau -
uterus, kuning - kehamilan
ektopik. Cairan dalam uterusyang dilingkari warna biru
disebut dengan “pseudosac"
7ambar 4a. 7ambaran :*7 menunjukkankehamilan intrauterin dan kehamilan tuba
7ambar 4c. 7ambaran detail kehamilan
ektopik
7ambar 4d. Kehamilan tuba dilingkari oleh
garis merah, fetal pole berukuran 2,0 mm(diantara kursor), hijau, yolk sacbiru.
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 27/46
. Kombinasi :*7 dengan pengukuran serum Oh+7
$ila pada :*7 trans%aginal ditemukan uterus yang kosong, dan kadar Oh+7 serum 1033
m':?ml atau lebih, maka diagnosis kehamilan ektopik dapat dipastikan dengan tingkat
akurasi hampir 133 H.2 Kadar dkk (1-1) mengemukakan empat kemungkinan klinik
berdasarkan nilai kuantitatif Oh+75 2
a. Kalau nilai Oh+7 di atas 4333 m': per ml dan kantong kehamilan terlihat di
dalam uterus lewat pemeriksaan :*7 abdomen, maka diagnosis kehamilan
normal pada dasarnya bisa dipastikan.
b. Kalau nilai Oh+7 di atas 4333 m': per ml dan ka%um uteri tampak kosong,
maka kemungkinan adanya kehamilan ektopik sangat besar. Keadaan ini jarang
dijumpai dalam praktek klinik sebenarnya.
c. Kalau nilai Oh+7 di bawah 4333 m': per ml dan cincin kehamilan intrauteri
jelas terlihat, maka abortus spontan mungkin tengah terjadi atau segera akan
terjadi. Kehamilan ektopik masih menjadi suatu kemungkinan karena derajatultrasonik yang ada. !iagnosis keliru mengenai kantong kehamilan dalam uterus
dapat saja dibuat kalau ada bekuan darah atau silinder desidua.
d. Kalau nilai Oh+7 di bawah 4333 m': per ml dan terlihat uterus yang kosong,
tidak ada diagnosis pasti yang dapat ditegakkan. Kegagalan untuk melihat
kantong kehamilan di dalam uterus sering terjadi pada pemeriksaan :*7
abdomen yang dikerjakan sebelum usia kehamilan 0 minggu. *ayangnya usia
kehamilan yang tepat acapkali tidak diketahui pada wanita dengan suspek
kehamilan ektopik. #ada kasuskasus ini, wanita tersebut dapat mengalami
abortus atau bisa mempertahankan kehamilannya dan kemudian terbentuk
kantong kehamilan, atau dapat pula memperlihatkan bukti yang menunjukkan
adanya kehamilan ektopik.
2. Kuldosintesis
/
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 28/46
dalah suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam ka%um !ouglas ada darah
atau cairan lain. *er%iks ditarik ke arah simfisis dengan tenakulum, kemudian sebuah jarum
panjang ukuran 14 atau 1 dimasukkan lewat forniks posterior %agina ke dalam ka%um
!ouglas dan kemudian dilakukan aspirasi cairan yang ada di dalamnya. ika darah yang
diaspirasi kemudian membeku, darah ini mungkin berasal dari pembuluh darah yang
mengalami perforasi bukan dari kehamilan ektopik yang mengalami perdarahan kecuali
terjadi perdarahan cepat dari tempat ruptur dan darah dapat diaspirasi dari ka%um !ouglas
sebelum sempat membeku.
Kuldosintesis mungkin tidak memberikan hasil yang memuaskan pada wanita dengan
riwayat salpingitis dan peritonitis pel%ik, mengingat ka%um !ouglas kemungkinan sudah
mengalami obliterasi. adi, kegagalan untuk mendapatkan darah dari ka%um !ouglas tidak
meniadakan kemungkinan diagnosis hemoperitonium dan tentu saja bukan merupakan
bukti yang menentang adanya kehamilan ektopik dengan atau tanpa ruptur.2
0. #ada umumnya kadar serum progesterone pada pasien dengan kehamilan ektopik
lebih rendah dibandingkan kehamilan normal. #ada suatu penelitian yang melibatkan lebih
dari 0333 pasien dengan kehamilan trimester ' , diketahui bahwa /3H dari penderita
dengan kehamilan normal mempunyai kadar progesterone lebih dari 0 ng?m=, dimana
hanya 1,0H dari penderita kehamilan ektopik yang mempunyai kadar progesterone serum
lebih dari 0 ng?m=.Kadar progesterone serum dapat dipergunakan untuk skrining tes baik pada
kehamilan ektopik maupun pada kehamilan normal terutama apabila tidak tersedia
pemeriksaan h+7 dan :*7. Kadar progesterone serum yang kurang dari 0 ng?m=
mempunyai sensi%itas yang tinggi adanya kehamilan yang abnormal, tetapi tidak sampai
133H. 6esiko terjadinya kehamilan normal dengan kadar progesterone serum kurang dari 0
ng?m= kirakira 151033. Karena itu pengukuran progesterone serum saja tidak bisa
dipergunakan untuk menegakkan diagnosa.
4. Kuretase uterus
"anfaat kuretase uterus adalah untuk menentukan ada atau tidaknya %ili yang menandakan
adanya kehamilan intrauterin yang non %iabel. #ada sebagian besar kasus, kuretase sangat
menolong jika serum progesteron kurang dari 0 ng?m= dan titer &+7 yang tidak
meningkat dan kurang dari 1333 ':?=. Kuretase dan pemeriksaan hasilnya dapat digunakan
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 29/46
untuk mencegah laparoskopi yang tidak perlu pada pasien yang mengalami keguguran.
!engan melarutkan hasil kuretase pada larutan salin, biasanya menunjukkan adanya %ili,
tetapi tidak selalu. &asil kuretase dalam larutan salin dapat mengalami kesalahan sebesar
4,4 H dari pasien yang mengalami kehamilan ektopik dan kesalahan sebesar 11, H pada
pasien dengan kehamilan intrauterine. Karena ketidakakuratan ini, pemeriksaan patologi
dan pemantauan titer &+7 sangat diperlukan untuk konfirmasi.2,4,
/. =aparoskopi
Tehnik pemeriksaan ini memberikan sarana untuk mendiagnosis penyakit pada organ
pel%is, termasuk kehamilan ektopik. *istem optis dan elektronik yang disempurnakan telah
mengatasi sebagian besar keberatan yang timbul dalam upaya untuk menggunakan sonde
transabdominal intraperitoneal yang dilengkapi dengan cahaya untuk melihat organorgan
dalam panggul. "eskipun demikian, laparoskopi yang aman dan berhasil memerlukan
peralatan yang sempurna, operator yang berpengalaman, ruang operasi dan biasanya
tindakan anestesi seperti pada pembedahan. 'nspeksi lengkap rongga panggul mungkin
tidak dapat dilakukan bila terdapat inflamasi pel%ik atau perdarahan yang baru atau sudah
lama terjadi. Kadangkadang, pengenalan kehamilan tuba dini tanpa terjadinya ruptur sulit
dilakukan dengan laparoskopi, meskipun tuba bisa dilihat seluruhnya.2, =aparoskopi
merupakan diagnosis definitif pada kebanyakan kasus. *elain itu laparoskopi operatif juga
digunakan sebagai jalan untuk memindahkan massa ektopik dan sekaligus sebagai saluranuntuk menyuntikkan kemoterapi 2.
. =aparotomi
ika masih terdapat keraguan, laparotomi harus dilakukan, karena kematian akibat
kelambatan atau ketidakmampuan dalam mengambil keputusan jauh lebih tragis daripada
pembedahan yang tidak diperlukan. ngka kematian yang berkaitan dengan pembedahan
yang terbatas pada insisi suprapubik yang dilakukan secara hatihati dan diperbaiki
kembali, adalah sangat kecil. !i samping itu, diagnosis sering dipermudah dengan inspeksi
langsung dan palpasi organ pel%is yang dimungkinkan lewat laparotomi. &al yang
mengesankan adalah bahwa laparotomi jangan ditunda meskipun dilakukan laparoskopi
pada wanita dengan kelainan serius dalam panggul atau abdomen yang memerlukan
tindakan pasti dan segera.2, =aparotomi dikerjakan bila penderita secara hemodinamik
tidak stabil, dan membutuhkan terapi definitif secepatnya 2.
-
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 30/46
$agan 1. lgoritma !iagnosis Kehamilan Ektopik $erdasarkan Kadar #rogesteron *erum
dan O&cg
'33 8iagnosis
!iagnosis KET ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang1
1. namnesis
#ada anamnesis biasanya didapatkan trias KET klasik yaitu5 amenorea, nyeri perut yang
biasanya bersifat unilateral serta perdarahan per%aginam. 7ejala tak spesifik lainnya seperti
perasaan enek, muntah dan rasa tegang pada payudara serta kadangkadang gangguan
defekasi.
. #emeriksaan fisik
a. Tandatanda syok 5 tekanan darah menurun (sistolik M -3 mm&g), nadi cepat dan
lemah (N 113 kali permenit), pucat, berkeringat dingin, kulit yang lembab, nafas
cepat (N 3 kali permenit), cemas, kesadaran berkurang atau tidak sadar.
3
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 31/46
b. 7ejala akut abdomen 5 perut tegang pada bagian bawah, nyeri tekan, nyeri ketok
dan nyeri lepas dari dinding perut.
c. #emeriksaan ginekologi5 biasanya didapatkan ser%ik teraba lunak, nyeri tekan
dan nyeri goyang, korpus uteri normal atau sedikit membesar, kadangkadang
sulit diketahui karena nyeri abdomen yang hebat, ka%um !ouglas menonjol oleh
karena terisi darah.
. #emeriksaan penunjang
a. #emeriksaan laboratorium
Kadar &b, jumlah sel darah merah dan leukosit, tes kehamilan
b. :*7
c. Kombinasi :*7 dengan pemeriksaan kuantitatif Oh+7
d. Kuldosintesis
e. Kadar progesteron
f. Kuretase uterus
g. =aparoskopi
h. =aparotomi
'3+3 8iagnosis 2anding
!iagnosis banding kehamilan ektopik terganggu ialah infeksi pel%is, abortus iminens, kistafolikel, korpus luteum yang pecah, kista o%arium dengan putaran tangkai, serta apendisitis.
#enyakitpenyakit ini dapat memberikan gambaran klinis yang hampir sama dengan KET.
#erbedaan dari masingmasing penyakit tersebut adalah sebagai berikut52,0,4,/,,13
1. 'nfeksi pel%is
7ejala yang menyertai infeksi pel%is biasanya timbul waktu haid dan jarang setelah
amenore. 7ejala tersebut berupa nyeri perut bawah dan tahanan yang dapat diraba pada
pemeriksaan %agina, yang pada umumnya bilateral. #ada pemeriksaan fisik didapatkan
perbedaan suhu rektal dan aksila melebihi 3,0 3+, sedangkan pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan leukositosis yang lebih tinggi daripada KET serta tes kehamilan
negatif.
. bortus iminens atau insipiens
1
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 32/46
#ada abortus iminens maupun insipiens, perdarahan umumnya lebih banyak dan lebih
merah sesudah amenore. 6asa nyeri yang muncul berlokasi di daerah median. *edangkan
pada pemeriksaan fisik tidak dapat diraba tahanan di samping atau di belakang uterus serta
gerakan ser%ik uteri tidak menimbulkan nyeri.
. 6uptur korpus luteum
Terjadi pada pertengahan siklus haid dan biasanya tanpa disertai perdarahan per%aginam,
serta tes kehamilan ().
2. Torsi kista o%arium dan apendisitis
:mumnya tidak ada gejala dan tanda kehamilan muda, amenore dan perdarahan
per%aginam. Torsi kista o%arii biasanya lebih besar dan lebih bulat daripada kehamilan
ektopik. #ada apendisitis tidak ditemukan tumor dan nyeri pada gerakan ser%iks kurang
nyata, serta lokasi nyeri perutnya di titik "c$urney.
'3')3 "enatalaksanaan
#rinsip umum penatalaksanaan kehamilan ektopik terganggu ialah 1,,2,0,4,5
1. *egera dibawa ke rumah sakit
. Transfusi darah dan pemberian cairan untuk mengoreksi anemia dan hipo%olemia.
. <perasi segera dilakukan setelah diagnosis ditegakkan. enis operasi yangdikerjakan antara lain berupa salpingektomi yang dilakukan pada kehamilan tuba
dan oo%orektomi atau salpingoo%orektomi pada kehamilan di kornu. #ada
kehamilan di kornu jika pasien berumur N0 tahun sebaiknya dilakukan
histerektomi, bila masih muda sebaiknya dilakukan fundektomi. #ada kehamilan
abdominal, bila kantong gestasi dan plasenta mudah diangkat sebaiknya diangkat
saja tetapi bila besar dan susah diangkat maka anak dilahirkan dan tali pusat
dipotong dekat plasenta, plasenta ditinggalkan dan dinding perut ditutup.
#enanganan terhadap kehamilan tuba paling sering berupa salpingektomi untuk
mengangkat tuba fallopi yang koyak dan mengalami perdarahan, dengan atau tanpa
ooforektomi ipsilateral. Tujuan penanganan tersebut harus dan tetap terletak dalam upaya
untuk menyelamatkan jiwa ibu. khirakhir ini, penanganan terhadap kehamilan ektopik
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 33/46
telah berubah dari salpingektomi menjadi prosedur untuk mempertahankan fungsi tuba.
#embedahan yang dahulunya lebih radikal akan dijelaskan pertama dan kemudian diikuti
dengan uraian mengenai teknik pembedahan yang lebih baru untuk mempertahankan
kelangsungan fungsi tuba fallopi.2,0,4,,11
1. *alpingektomi
!alam pengangkatan tuba fallopi, dianjurkan untuk membuat eksisi berbentuk baji
yang tentu saja tidak lebih dari sepertiga luar pars interstisialis tuba (tindakan ini
dinamakan reseksi kornu), untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kehamilan dalam
puntung tuba (jarang dijumpai) tanpa melemahkan miometrium di tempat eksisi tersebut.
&arus dihindari reseksi yang terlampau luas agar tidak mengenai ka%um uteriL kalau tidak,
cacat yang ditimbulkan oleh reseksi akan menimbulkan ruptura uteri pada kehamilan
intrauteri berikutnya. $ahkan dengan reseksi kornu sekalipun, kehamilan interstisial
selanjutnya tidak dapat dicegah.
. <oforektomi ipsilateral
#engangkatan o%arium di sebelahnya pada saat dilakukan salpingektomi pernah
dianjurkan sebagai prosedur yang mungkin dapat memperbaiki kesuburan penderita
maupun menurunkan kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik berikutnya. !engan
demikian, o%ulasi selalu akan terjadi dari o%arium yang paling dekat pada tuba fallopi yang
masih tertinggal. Keadaan ini mempermudah pengambilan o%um oleh tuba danmenghindari kemungkinan terjadinya migrasi eksterna o%um serta kehamilan ektopik yang
bisa timbul akibat telur yang peripatetik tersebut.
. *terilisasi
*ebelum dilakukan pembedahan eksplorasi untuk kecurigaan kehamilan ektopik,
ibu harus ditanya dahulu apakah ia menginginkan kehamilan selanjutnya. ika wanita
tersebut sudah tidak ingin mempunyai anak lagi dan kehamilan ektopik yang terjadi
merupakan akibat tindakan kontrasepsi yang gagal, keputusan yang diambil dokter
biasanya ke arah tindakan sterilisasi. ika diputuskan demikian, dan keadaan pasien baik,
dokter dapat mempertimbangkan histerektomi. Kalau tidak, tubektomi biasanya dapat
dilakukan dengan cepat tanpa meningkatkan risiko. *ebaliknya, semua organ ini perlu
diselamatkan sedapat mungkin pada wanita yang masih ingin hamil lagi, sekalipun risiko
kehamilan ektopik yang akan dihadapinya pada kehamilan berikutnya cukup besar.
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 34/46
2. "enyelamatkan tuba fallopi
Karena adanya kemungkinan yang besar untuk terjadi kemandulan setelah
kehamilan tuba yang ditangani dengan salpingektomi, cara lain untuk mengangkat tuba
harus dipertimbangkan. #enggunaan teknik diagnostik dan prosedur pembedahan yang
lebih mutakhir untuk mempertahankan tuba yang rusak akan memberikan hasil akhir yang
lebih baik lagi dalam kehamilan berikutnya. $eberapa tindakan bedah rekonstruksi tuba
dibahas dibawah ini5
a. *alpingostomi
Teknik ini digunakan untuk mengangkat kehamilan yang kecil dengan panjang
yang biasanya kurang dari cm dan terletak dalam sepertiga distal tuba fallopi. *uatu insisi
linier sepanjang cm atau kurang dilakukan pada batas antimesenterik di dekat kehamilan
ektopik. 'mplantasi ektopik ini biasanya akan menonjol keluar dari lubang insisi sehingga
dapat dikeluarkan dengan hatihati. Tempat perdarahan dikendalikan dengan elektrokauter
atau laser, dan luka insisi dibiarkan tanpa penjahitan sampai sembuh sendiri.
b. *alpingotomi
*uatu insisi longitudinal dilakukan pada batas antimesenterik tuba fallopi
langsung di daerah implantasi ektopik. &asil konsepsi diangkat dengan forseps atau diisap
dengan hatihati dan tuba yang terbuka lalu diirigasi dengan larutan ringer laktat (jangan
memakai larutan salin isotonik), sehingga tempat perdarahan dapat dikenali dandikendalikan seperti dijelaskan di atas. #enutupan luka yang paling dianjurkan dilakukan
dengan jahitan satu lapis memakai benang %icryl /3 yang dipasang satu persatu.
c. 6eseksi segmental dan anastomosis
#rosedur ini dianjurkan untuk kehamilan ektopik yang mengalami ruptur dalam
bagian isthmus tuba, mengingat salpingotomi atau salpingostomi kemungkinan akan
menimbulkan jaringan parut dan selanjutnya penyempitan lumen tuba yang kecil ini.
*etelah segmen tuba terlihat, mesosalping di bawah tuba diinsisi, dan bagian isthmus tuba
yang berisikan implantasi ektopik tersebut direseksi. "esosalping lalu dijahit dan dengan
demikian merapatkan kembali kedua puntung tuba. *egmen tuba tersebut kemudian
dianastomosiskan satu sama lain secara berlapis dengan benang %icryl /3 yang dijahit satu
per satu (jahitan terputus)L penjahitan ini sebaiknya dilakukan dengan pembesaran. Tiga
jahitan dibuat pada tunika muskularis dan tiga lagi pada tunika serosa yang dilakukan
2
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 35/46
dengan hatihati agar tidak mengenai lumen tuba. #enjahitan lapisan serosa akan
menambah kekuatan pada lapisan pertama.
d. E%akuasi fimbria
#ada kehamilan tuba yang implantasinya di bagian distal diusahakan untuk
mengosongkan hasil konsepsi dengan cara mengurut atau Jmengisap implantasi ektopik
tersebut dari dalam lumen tuba. Tindakan ini tidak dianjurkan karena akan disertai dengan
angka kehamilan ektopik rekuren yang besarnya dua kali lipat bila dibandingkan dengan
salpingotomi. #ada tindakan ini juga terdapat angka pembedahan reeksplorasi yang tinggi
untuk mengatasi perdarahan rekuren akibat jaringan trofoblastik persisten.
0
KEHAMILAN
EKTOPIK
KEHAMILANEKTOPIK
Tidak terganggu
(Observasi KE)
Tidak terganggu
(Observasi KE)
Terganggu
(Curiga KET)
Terganggu
(Curiga KET)
MRS, Rapid Test, USG
Transvaginal Obs 24 a!
T"#"R"Kelu$an"%b
MRS, Rapid Test, USG
Transvaginal Obs 24 a!
T"#"R"Kelu$an"%b
&kut (KET)
'uglas
un*tie (K)
&kut (KET)
'uglas
un*tie (K)
Krnik
(%e!at
*ele)
Krnik
(%e!at
*ele)
GS (+)
ntra
Uteri
GS (+)
ntra
Uteri
GS
(-) "
T
(-)
GS
(-) "
T
(-)
GS (+)
E.tra
Uteri
GS (+)
E.tra
UteriGS
(-) "
T
(+)
GS
(-) "
T(+)
/ukan KE/ukan KE 0apart!i"r1
0apart!i
0apart!i"r1
0apart!i
Bagan . !iagnosis dan enatalaksanaan #ehamilan $ktopik
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 36/46
"ethotreAate sistemik
"ethotreate ("TQ) adalah analog asam folat yang banyak digunakan pada pengobatan
terhadap penyakit neoplasma, psoriasis berat, dan arthritis rematoid pada orang dewasa.
"TQ secara kompetitif mengikat enCim dihidrofolic acid reduktase, sebuah enCim yang
mengubah dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat (bentuk aktif). Tetrahisdrofolat berfungsi
untuk transport 1 grup karbon selama sintetis nukleotid purin dan thymidilate. Tanpa
tetrahidrofolat sintetis !8 dan perbaikannya, dan replikasi seluler mengalami gangguan.
#roliferasi sel yang aktif seperti pada sel ganas, sel pada sumsum tulang, sel fetal,
demikian juga pada sel mukosa mulut, usus, dan kandung kencing adalah yang paling
sensiti%e terhadap efek dari "TQ.0
#erdarahan aktif intraabdomen adalah kontraindikasi kemoterapi. :kuran dari masa
ektopik juga penting, #isarska dkk (1--) merekomendasi "TQ untuk tidak digunakan
jika kehamilan lebih dari 2 cm. Kesuksesan terbaik jika kehamilan kurang dari 4 minggu,
diameter massa tuba tidak lebih dari ,0 cm, fetus telah mati, dan betah+7 tidak lebih dari
10.333 m':?m= ( Lipscomb and colleagues, 1---a, *to%al, 1--0). "enurut American
College of Obstetrician and Gynecologists (1--), kontraindikasi termasuk menyusui,
imunodefisiensi, alcohol, penyakit hati dan ginjal, penyakit paru aktif, dan ulkus
peptikum.2
#asien yang dapat diterapi dengan "TQ harus stabil secara hemodinamik, yaitu sesuaidengan halhal berikut 52
1. Terapi medis gagal pada 013 H kasus, dan lebih sering terjadi pada kehamilan
lebih dari 4 minggu atau massa tuba lebih dari 2 cm.
. Kegagalan terapi medis memerlukan terapi lebih lanjut, baik secara medis atau
pembedahan.
. #ada pasien rawat jalan, transportasi yang cepat harus tersedia.
2. Tanda dan gejala rupture tuba seperti perdarahan %agina, nyeri abdomen dan
pleura, lemah, pusing, atau sinkop harus dilaporkan dengan cermat.
0. &ingga kehamilan ektopik sembuh, tidak diperbolehkan melakukan hubungan
seksual, minum alcohol, atau mengkonsumsi asam folat, termasuk %itamin
prenatal.
4
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 37/46
!osis "TQ 52
1. !osis tunggal 5 "TQ 03 mg?m '". &itung kadar betah+7 pada hari ke 2 dan /
• $ila penurunan N 10 H, diulang tiap minggu hingga tidak terdeteksi.
•
$ila penurunan M 10 H, ulangi pemberian "TQ dan hitung sebagai hari pertama.
• ika akti%itas jantung masih ada pada hari /, ulangi pemberian "TQ dan
hitung sebagai hari pertama.
• #embedahan bila kadar betah+7 tidak turun atau akti%itas jantung persisten
setelah dosis "TQ.
. !osis %ariable 5
• "TQ 1 mg?kg$$ '", hari 1, , 0, /
• =euko%orin 3,1 mg?Kg$$ '", hari , 2, 4,
'njeksi yang kontinyu diberikan hingga kadar betah+7 berkurang 10 H dalam 2 jam,
atau 2 dosis "TQ diberikan, kemudian perminggu hingga betah+7 tidak terdeteksi.
Kool dan Kock (1--) mempelajari 14 penelitian yang melaporkan tentang efek samping.
*emua gejala hilang dalam 2 hari setelah "TQ dihentikan. Efek samping yang paling
sering adalah gangguan hati (1 H), stomatitis (4 H) dan gastroenteritis (1 H). *eorang
wanita mengalami depresi sumsum tulang. =aporan kasus juga menggambarkan
netropenia dan demam yang mengancam jiwa, pneumonitis akibat induce obat, dan
alopesia ($uster dan #isarska, 1---).2
*etelah linear salfingostomi, kadar beta h+7 menurun hingga masa resolusi 3 hari. #ada
kasus langka, setelah dosis tunggal "TQ, kadar serum beta h+7 meningkat pada 2 hari
pertama, kemudian menurun secara bertahap, dengan waktu resolusi / hari. =ipscomb dkk
(1--) mengobati / wanita dengan "TQ dengan kesembuhan ratarata, yaitu le%el beta
h+7 kurang dari 10 m':?m=, adalah 2 hari. aktu terlama adalah 13- hari. 2
*3'' Kom7likasi
Komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh kehamilan ektopik terganggu antara lain berupa
syok yang irre%ersibel, perlekatan dan obstruksi usus 1,2,0,4,,13. Komplikasi yang lain berupa
jaringan trofoblastik persisten dan kehamilan ektopik persisten . 8amun kedua hal tersebut
/
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 38/46
biasanya terjadi pada kehamilan ektopik yang belum pecah dan menjalani terapi bedah
konser%atif (salpingostomi), sehingga diperlukan pemantauan yang ketat pasca terapi.2,0,4,
6isiko kehamilan ektopik persisten dengan pembedahan konser%atif melalui
laparotomi sebesar 0 H. =aparoskopi salpingostomi dihubungkan dengan tingginya angka
jaringan tropoblas persistenL kirakira 10 H pasien memerlukan pengobatan lanjutan.
6isiko jaringan trofoblastik persisten sangat bermakna dengan hematosalping berdiameter
lebih besar dari 4 cm, titer &+7 lebih besar dari 3.333 ':?= dan hemoperitonium lebih
dari 333 ml. "eskipun reoperasi merupakan pengobatan pilihan, tetapi methotreAate lebih
disukai. #engobatan profilaksis dapat diberikan dengan memberikan dosis multipel
methotreAate (1 mg?kg) atau dosis tunggal methotreAate (10 mg?m) dapat diberikan
setelah diagnosis ditegakkan.2,4,
*3'* "rognosis
Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini dan
persediaan darah yang cukup. #ada umumnya, kelainan yang menyebabkan kehamilan
ektopik bersifat bilateral. *ebagian wanita menjadi steril setelah mengalami kehamilan
ektopik atau dapat mengalami kehamilan ektopik lagi pada tuba yang lain. *elain itu,
kemungkinan untuk hamil akan menurun. &anya 43H wanita yang pernah mengalami
kehamilan ektopik terganggu dapat hamil lagi, walaupun angka kemandulannya akan jadilebih tinggi. ngka kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan berkisar antara 3 R 12,4H.
:ntuk wanita dengan anak yang sudah cukup, sebaiknya pada operasi dilakukan
salpingektomi bilateralis.2,0,4,
*etelah mengalami kehamilan ektopik, kemungkinan untuk mengandung dan melahirkan
anak sebesar 0H pada kehamilan berikutnya. *etelah kali mengalami kehamilan
ektopik, risiko kehamilan ektopik berikutnya meningkat menjadi 13 kali lipat, dan harus
dipertimbangkan dalam memberikan '>@.4
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 39/46
2A2 ,
"EM2AHASA!
#ada kasus ini wanita, 3 tahun dengan diagnosa kehamilan ektopik terganggu.
!alam kasus ini, diagnosis kehamilan ektopik terganggu ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang disesuaikan dengan
literatur.
!ari anamnesis didapatkan bahwa pasien dengan 7#3 &idup . &amil minggu
datang ke '7! 6*:! bdul ahab *yahrani *amarinda karena nyeri perut kanan bawah.
!o3 Teori "asien
1. namnesis
1. Trias klasik KET
menorea
8yeri perut #erdarahan per%aginam
. Tandatanda hamil muda "ualmuntah
6asa tegang pada payudara
namnesis
6iwayat telat haid (D) dengan
&#&T (3431)
8yeri perut bagian bawah. @lekflek berwarna kecoklatan
pagi hari sebelum "6*. "ualmual ringan terutama di
pagi hari sejak mulai merasa telat haid.
. #emeriksaan @isik 1. Tandatanda syok5
Tekanan darah menurun
#emeriksaan @isik Tampak sakit sedang, kesadaran
komposmentis, T! 13?3 mm&g, &6
-
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 40/46
(sistolik M -3 mm&g) 8adi cepat dan lemah (N 113
kali permenit)
#ucat, berkeringat dingin, kulityang lembab
8afas cepat (N 3 kali permenit)
+emas, kesadaran berkurang
atau tidak sadar.
. 7ejala akut abdomen
8yeri tekan !efance musculare
. #emeriksaan ginekologi
*er%ik teraba lunak, 8yeri goyang,
Korpus uteri normal atau
sedikit membesar, Ka%um !ouglas menonjol oleh
karena terisi darah.
2 A?menit, 66 A?menit, tampak anemis
bdomen5 nyeri(D)
!efance musculare (D) Tanda cairan bebas (D) Shifting
dullness (D) 8yeri tekan (D)>T 5 >ul%a dan %agina kesan normal,
tidak ada pembukaan, ser%iks uteri nyeri
(D) portio tebal dan nyeri goyang, ca%umdouglas menonjol dan nyeri, adneksa
massa () nyeri (D),bloodslym (D).
. #emeriksaan #enunjang
1. =aboratorium
&b menurun =eukosit normal?meningkat
##T (D)
. :*7 7* () intrauterin, (D) di
ekstrauterin Tanda cairan bebas pada
ka%um abdomen
"assa abnormal di daerah
pel%is
. Kombinasi :*7 dengan pemeriksaan kuantitatif Oh+7
7* () intrauterin
Kadar ßh+7 serum 1033
m':?ml atau lebih,2. Kuldosintesis
!arah (D) di ca%um !ouglass0. Kadar progesteron
M 0 ng?m=4. Kuretase uterus
>ili ()
/. =aparoskopi%. =aparotomi
#emeriksaan #enunjang
1. =aboratorium
&7b5 13.0 g?d= $+5 -,1 . 13?:l
##T (D)
. :*7
7* intrauterin () Tanda cairan bebas (D) di ca%um
abdomen
Kesan5 Kehamilan ektopik terganggu
. Kuldosintesis 5 meskipun blmdilakukan, bisa di dapat (D)
diaspirasi darah berwarna
kehitaman
23
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 41/46
$erdasarkan tabel diatas, pada kolom anamnesis dapat dilihat bahwa pasien memenuhi
semua kriteria anamnesis untuk KET. !ari &#&T didapatkan umur kehamilan pada saat
pemeriksaan adalah / minggu, dan hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan
bahwa sebagian besar kehamilan ektopik pada tuba akan terganggu pada umur kehamilan
antara 4 R 13 minggu.1, &al ini terjadi karena tuba bukan tempat ideal untuk pertumbuhan
hasil konsepsi, dimana pada umur kehamilan 4 R 13 minggu %ili korialis dengan mudah
dapat menembus endosalping (karena pembentukan desidua tuba yang tidak sempurna) dan
masuk ke dalam lapisan otototot tuba dengan merusak jaringan dan pembuluh darah.
#roses ini selanjutnya akan diikuti dengan terjadinya abortus tuba atau ruptur dari tuba
yang menyebabkan berakhirnya kehamilan.
!ari anamnesis juga didapatkan bahwa pasien mengalami nyeri perut. #ada umumnya
nyeri seperti ini terjadi pada ruptur tuba akibat darah yang mengalir deras ke dalam ka%um
peritonei. ika yang terjadi adalah abortus tuba, nyeri yang timbul tidak seberapa hebat dan
tidak terus menerus. 6asa nyeri mulamula terdapat pada satu sisi, tetapi setelah darah
masuk ke dalam rongga perut, rasa nyeri menjalar ke bagian tengah atau ke seluruh perut
bawah. !ari kondisi ini, disimpulkan kemungkinan pasien mengalami ruptur tuba.
@lekflek yang dialami oleh pasien merupakan tanda penting kedua pada kehamilan
ektopik. @lekflek ini merupakan akibat dari perdarahan yang berasal dari uterus. *elama
fungsi endokrin plasenta masih bertahan, perdarahan uterus biasanya tidak ditemukan.#erdarahan uterus akan terjadi bila dukungan endokrin terhadap endometrium sudah tidak
memadai lagi, dan ini terjadi jika janin telah mati. #ada keadaan telah terjadi kematian
janin pembentukan hormon h+7 akan terganggu dan akan diikuti dengan terjadinya
pelepasan desidua yang bermanifestasi dalam bentuk perdarahan uterus.
#asien juga mengeluhkan adanya mualmual ringan. "ualmuntah pada awal kehamilan
dipengaruhi oleh peningkatan kadar Oh+7 serum. kan tetapi masingmasing wanita
hamil memilki respon yang berbedabeda, tidak semua wanita hamil akan mengalami mual
muntah meskipun kadar Oh+7 serumnya meningkat. #ada umumnya, makin tinggi
peningkatan kadar Oh+7, mualmuntah yang terjadi akan semakin berat. aringan
trofoblas, sebagai penghasil Oh+7, pada kehamilan ektopik menghasilkan Oh+7 yang
lebih rendah daripada kehamilan intrauterin normal, oleh sebab itulah kejadian mual
muntah pada wanita dengan kehamilan ektopik jarang atau terjadi lebih ringan
21
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 42/46
dibandingkan wanita dengan kehamilan normal. &al ini sesuai dengan apa yang dialami
oleh pasien.
#ada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum tampak sakit sedang dengan status
kesaran komposmentis. !isini masih tidak ditemukan tandatanda syok. :ntuk mencegah
terjadinya perburukan kondisi pasien dan juga untuk diagnostik, laparatomi cito merupakan
terapi definitif yang tepat.
#emeriksaan pada abdomen pasien, ditemukan fundus uteri yang masih tidak teraba, hal
ini sesuai dengan umur kehamilan pasien / minggu. #ada kehamilan ektopik, uterus juga
membesar karena pengaruh hormonhormon kehamilan, terutama selama bulan pertama,
dimana tetap terjadi pertumbuhan uterus hingga mencapai ukuran yang hampir mendekati
ukuran uterus pada kehamilan intrauteri. Konsistensinya juga serupa selama janin masih
dalam keadaan hidup. #ada pemeriksaan juga didapatkan adanya distensi, defance
musculare, nyeri tekan, dan tanda cairan bebas ( shifting dullness +) dalam ka%um
abdomen. $erdasarkan hasil ini dapat disimpulkan telah terjadi akumulasi cairan (dalam
hal ini darah) di dalam ka%um abdomen dalam jumlah yang cukup banyak yang
kemungkinan berasal dari perdarahan akibat ruptur tuba yang masuk ke dalam rongga
peritoneum.
#emeriksaan dalam pada %agina juga mendukung bahwa pasien memang dalam keadaan
hamil (porsio yang li%ide). 8yeri goyang pada porsio, nyeri pada adneksa dan parametrium, serta perabaan ca%um !ouglass yang menonjol dan terasa nyeri , dijumpai
pada lebih dari tiga perempat kasus kehamilan ektopik tuba yang sudah atau sedang
mengalami ruptur. 8yeri goyang pada porsio mendukung adanya rangsangan (iritasi) oleh
darah pada peritoneum. Tidak terdapat massa pada adneksa. &al ini bisa terjadi bila sudah
terdapat ruptur dari tuba, didukung lagi oleh adanya nyeri sekitar adneksa. !itemukan
ka%um !oglas dalam keadaan menonjol, menunjukan adanya pendesakan oleh cairan
dalam rongga pel%is, dimana cairan tersebut dapat berupa darah akibat ruptur tuba.
!ari pemeriksaan laboratorium, pada pemeriksaan &b pre op didapatkan 13.0. !ari
penurunan kadar &b ini dapat disimpulkan bahwa telah terjadi perdarahan dalam tubuh
pasien. #ada awal pemeriksaan kadar &b tidak terlalu turun karena penurunan &b yang
terjadi akibat diencerkannya darah oleh air dan jaringan untuk mempetahankan %olume
darah membutuhkan waktu sekurangkurangnya 2 jam. &asil penghitungan leukosit
2
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 43/46
dalam batas normal. #erdarahan yang banyak juga menimbulkan naiknya leukosit,
sedangkan pada perdarahan sedikit demi sedikit, leukosit biasanya normal atau sedikit
meningkat ini berguna dalam menegakkan diagnosis kehamilan ektopik terganggu,
terutama bila ada tandatanda perdarahan dalam rongga perut. :ntuk membedakan
kehamilan ektopik dan infeksi pel%ik dapat diperhatikan jumlah leukosit, jika N 3.333
biasanya menunjukkan adanya infeksi pel%ik
#emeriksaan ##T dengan hasil yang positif dengan ditunjang hasil :*7 yang
menunjukkan tidak adanya kantong gestasi di intrauterin, dan adanya cairan bebas dalam
ka%um abdomen semakin menguatkan diagnosa bahwa pasien dalam keadaan hamil
ektopik yang terganggu (KET).
Khusus mengenai perbedaan hamil ektopik dengan hamil intrauterin, dapat dilihat pada
tabel berikut5
.enis
Ke$amilanKlinis Ultrasonogra1i 2iomarker
Ektopik 8yeri perut berat,
mendadak?perlahan,lahan
#erdarahan per%aginam
sedikitsedikit, berwarna
kecoklatan
"ualmuntah MMM
7* intrauterin ()
Tanda cairan
bebas (D)
"assa abnormal
di daerah pel%is
Oh+7 N 1033
m':?m=
#rogesteron M 0
ng?m=
'ntrauterin 8yeri perut ()?ringan dan
sementara
#erdarahan per%aginam,
lebih banyak, warna lebih
merah
"ualmuntah NNN
7* intrauterin (D)
Endometrial line
(D)
Tanda cairan
bebas ()
Oh+7 N 4333
m':?m=
#rogesteron N 0
ng?m=
#emeriksaan penunjang lain yang dilakukan adalah kuldosintesis dengan hasil (D)
diaspirasi darah berwarna kehitaman.
#asien didiagnosis banding dengan abortus iminens oleh karena adanya nyeri perut disertai
dengan adanya riwayat keluar darah dari %agina serta hasil ##T (D). !iagnosis abortus
akhirnya disingkirkan oleh karena pada abortus biasanya darah yang keluar lebih banyak,
2
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 44/46
berwarna merah segar, dan tidak hanya berupa flekflek. !itemukan adanya nyeri goyang
porsio dan penonjolan ka%um douglas menunjukkan tandatanda adanya darah yang
terkumpul pada rongga pel%is, dimana hal ini mendukung diagnosis ke arah KET.
Terapi yang dilakukan pada pasien ini berupa Tindakan laparatomi yang dilakukan bersifat
sebagai alat diagnostik sekaligus terapeutik. *aat abdomen dibuka terdapat darah kurang
lebih sebanyak 1333 cc, hal ini membuktikan adanya perdarahan yang terkumpul di rongga
abdomen dan adanya massa di tuba kanan. *etelah ditelusuri didapatkan ruptur tuba pars
ismika kanan. *etelah tuba diklem, dilakukan salfingektomi sinistra. *etelah mendapatkan
perawatan selama hari kondisi pasien membaik dan pasien diijinkan untuk pulang.
2A2 ,
KESM"ULA!
Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang
bersangkutan, berhubungan dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaan yang gawat.
Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan ektopik
terganggu adalah kehamilan dimana sel telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium ka%um uterus dan menimbulkan keadaan gawat. ngka kejadiannya dari
tahun ke tahun cenderung meningkat. *edangkan faktorfaktor predisposisi yang bisa
menyebabkan kehamilan ektopik ini antara lain gangguan transportasi hasil konsepsi,
kelainan hormonal dan penyebab yang masih diperdebatkan.
!alam kasus ini ditemukan pasien 8y. &, 3 tahun kehamilan minggu datang
dengan kehamilan ektopik terganggu, pasien masuk rumah sakit dengan keluhan utama
nyeri perut bagian bawah. Keluhan ini dirasakan pasien semakin memberat sejak hari
sebelum masuk rumah sakit . #ada pemeriksaan fisik 6 didapatkan komposmentis, vital sign
nadiB 2A?i, nafasB A?i dan tekanan darah B 13?3 mm&g. #emeriksaan fisik abdomen
status obstetri didapatkan ,. defance musculare (D),tanda cairan bebas (D) Shifting
dullness (D),8yeri tekan (D), %t 5 >ul%a dan %agina kesan normal, tidak ada pembukaan,
ser%iks uteri nyeri (D) portio tebal dan nyeri goyang, ca%um douglas menonjol dan nyeri,
22
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 45/46
adneksa massa () nyeri (D),bloodslym (D). !ilakukan beberapa pemeriksaan penunjang
didapatkan, anemia. :*7 abdomen menunjukkan kehamilan ektopik
terganggu. .$erdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, maka
disimpulkan diagnosis pasien ini adalah kehamilan ektopik terganggu.Kemudian dilakukan
tindakan berupa laparotomy.
8AFTA# "USTAKA
1. #rawirohardjo * , iknjosastro &. Kehamilan Ektopik. !alam 'lmu KebidananL
akartaL 9ayasan $ina #ustaka *arwono #rawirohardjo, 33L 2
. iknjosastro,&. Kehamilan Ektopik. !alam 'lmu $edah Kebidanan. akartaL
9ayasan $ina #ustaka sarwono #rawirohardjo, 333L 1-32. !elfi =. Kehamilan Ektopik. *inopsis <bstetriL jakartaL #enerbit $uku Kedokteran
E7+, 1--L 4/
2. +unningham @7, gant 8@, =e%eno K, 7ilstrap =+, haulth +, enstrom K!.
Ectopic #regnancy. 'n5 illiam <bstetrics, 1thedL :*L "c graw hillL 331L pp
-13
0. =ipscomb 7&. Ectopic #regnancy. <bstetric and 7ynecology #rinciples for
#ractice.'n5 =ing @,!uff # editor. 'nternational editionL:*. "c 7raw &illL
331Lpp 112112/
4. *peroff =, 7lass 6&, Kase 87. Ectopic #regnancy 'n +linical 7ynecologic
Endocrinology and 'nfertility, 4thed.#hiladelphia.=ippincot illiam S ilkins,
1---,pp 112-1142
20
8/10/2019 Tutorial Kasus KET 03
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-kasus-ket-03 46/46
/. +hapin !*. Kehamilan Ektopik. !alam5 @riedman E, cker !$, *cachs $#. *eri
!iagnosis dan #enatalaksanaan <bstetri. akartaL $inarupa ksaraL 333. &al 0204.
. $erek *. Ectopic 7estasion. 'n 8o%aks 7ynecology. 1thed.#hiladelphia =ippincot
illiams S ilkins, 33, pp01302
-. $eck , r. Ectopic #regnancy. 'n5 <bstetrics and 7ynecology 2ed. illiam S
ilkins the *cience of 6e%iew. 8ew 9ork. 1--4L 103
13. #earson , 6ooyen >. Ectopic #regnancy. 'n5 $andowski $, &earne E, =ambrou
$+, @or &E, allase EE editor. The hons &opkins "anual <f 7ynecology and
<bstetricL nd ed. #hiladelphia. =ippincott illiam S ilkinsL 33Lpp 301.
11. $raun, 6!. *urgical "anagement of Ectopic #regnancy. %ailable in 5
http5??www.emedicine.com?med?topic14.htm. =ast :pdate 5 4 anuari 312.
ccessed 5 14 *eptember 312.
1. Ectopic #regnancy. 7uide for #atients. merican *ociety @or 6eproducti%e
"edicine.1--4.