tutorial 7 (2)

Upload: astri-rusmarici

Post on 10-Apr-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    1/79

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Tuhan menciptakan makhluk-Nya dengan sempurna baik lelaki

    maupun wanita. Wanita yang ada dalam hidup kita yang biasa kita

    sebut ibu merupakan wanita paling berharga di dunia, karena beliaulah

    yang mengandung, melahirkan, dan merawat kita hingga menjadi

    sosok berwatak. Melahirkan perjuangan paling besar bagi seorang ibu,

    karena taruhannya adalah nyawa. Dalam makalah ini akan membahastentang proses kelahiran pervaginam (partus pervaginam) baik dalam

    posisi normal maupun sungsang.

    I.2 Tujuan

    Tujuan dalam membahas kelahiran ini adalah untuk mengetahui

    bagaimana proses dalam kelahiran baik dalam posisi normal maupun

    sungsang, kemudian apa saja yang mempengaruhi posisi bayi dalam

    kandungan, dan apa saja yang harus dilakukan setelah kelahiran.

    BAB II

    1 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    2/79

    TUTORIAL CASE

    TUTORIAL 1-1

    Mrs. Dani, a 26-year-old G1P0 woman at 35 weeks gestation is admitted to

    the hospital because of mild discomfort at the upper left abdominal part. She

    also complains a bot tense on her lower tummy. There is no water broke, nor

    bloody or slimy discharge from her vagina. She admits that the baby is still

    moving on.

    Physical examination:

    Blood pressure : 110/70 mmHg

    Heart rate : 80 bpm

    Obstetric examination:

    Uterine fundus is 30 above symphisis.

    Leopold 1 : a globular round hard mass is occupying the uterine fundus

    Leopold 2 : small fetal parts detected on the left abdominal wall, on the

    right side a long-flat area of mass with higher resistance is

    detected on the right side

    Leopold 3 : some soft mass is palpable above the symphisis, and have

    somehow entered the pelvic inlet

    Contration : once in every 10 minutes, weak

    Auscultation (Laennec stethoscope):

    Fetal heartbeat could be easily and more clearly heard just above the

    umbilicus

    Fetal heart rate : 144 152 beat per minute

    Speculum examination : no abnormalities

    Vaginal examination : vulva / vagina : no abnormalities

    2 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    3/79

    Cervical dilatation : none

    Pelvic examination : normal

    1. What are Mrs. Danis problems?

    2. Explain the significance of the above physical and laboratory findings!

    3. What further investigation, if any should be taken into account and

    would be appropriate at this point? Explain your reasons!

    TUTORIAL 1-2

    She was referred to the feto-maternal clinic at the nearest district hospital.

    She came back, bringing the result of USG as follows:

    A singleton fetus, male, in breech presentation, the back is on the right.

    Biometrical measurements are in accordance with a 35 weeks pregnancy.

    Heart rate is normal. Estimated fetal weight is 2200 300 grams. No major

    congenital anomalies detected. The placenta lies in the anterior body of the

    uterus not occupying the internal uterine ostium. Amniotic fluid index: 12

    cm.

    Conclusion:

    G1P0, 35 weeks pregnancy, breech presentation

    The doctor prescribed oral tocolysis and explained the alarming signs as

    when the patient should return prior to the scheduled follow up visit.

    1. What do you think would be the decision for referral made by the doctor

    in the MCH clinic? Explain your answer!

    2. Explain why should tocolysis be given to the patient!

    3. What do they mean by alarming sign in the case?

    TUTORIAL 2-1

    3 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    4/79

    Mrs. Dani returned three weeks later yo the MCH clinic, complaining that she

    has been having regular contraction for 8 hours. She noted to have uterine

    contractions every 7 to 8 minutes. She knows the baby is still moving, no

    water broke.

    Physical examination:

    Vital signs: within normal limits

    Obstetric examination:

    Leopold 1 : a globular round hard mass is occupying the uterine

    fundus.

    Leopold 2 : small fetal parts detected on the left abdominal wall, on

    the right side a long-flat area of mass with higher

    resistance is detected on the right side.

    Leopold 3 : some soft mass is palpable above the symphisis, and

    have somehow entered the pelvic inlet

    Estimated fetal weight 2700 grams

    Contraction : once in every 3 minutes, lasting 50 seconds, strong

    Fetal heart rate : 152 -160 beat per minutes

    Vaginal examination:

    Vulva / vagina : no abnormalities

    Portio : axial position, soft, effacement 80%

    Cervical dilatation : 9 10 cm

    Amniotic membrane: intact

    Presenting part : breech, sacrum on the right, station +2, no feet palpable

    Admission test result with cardiotocography: fetal in good condition

    4 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    5/79

    An hour later full dilatation is reached and as the babys buttock is bulging in

    the perineum.

    She was lead to bear down. There was no difficulty while delivering the

    shoulder.

    A baby boy is born, weighing 2750 grams, 50 cm in length.

    1. How this delibery differs from normal delivery of occiput presentation?

    2. Explain the use of partogram!

    3. What are the problems during labor?

    4. Explain your answers!

    5. What would be your management plan for this patient?

    TUTORIAL 3-1

    Epilogue

    The baby is sent to the perinatalogy unit.

    Both the baby and Mrs. Dani are dismissed in good condition.

    LEARNING PROGRESS REPORT

    5 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    6/79

    Hari / tanggal : Rabu, 26 April 2010

    Kasus : Partus

    Terminology

    1. Tocolysis, obat yang digunakan untuk menghambat persalinan.

    2. Biometrical measurements, pengukuran semacam USG yang

    dilakukan tanpa adanya pengosongan kandung kemih.

    3. CTG (Cardiotocography), alat untuk melakukan pengukuran detak

    jantung janin.

    Problems

    Dari page yang telah kami dapatkan maka berdasarkan analisis yang kami

    lakukan adalah sebagai berikut :

    1. Apa yang menyebabkan Mrs. Dani merasa tidak nyaman pada bagian

    kiri atas perutnya?

    2. Apa yang menyebabkan perut bawahnya tegang?

    3. Apa akibat dari keluhannya?

    4. Apa yang terjadi jika terdapat pecah ketuban?

    5. Mrs. Dani 26 thn, G1P0, usia kehamilan 35 minggu dan mengalami

    kontraksi. Apakah kontraksi yang terjadi adalah kontraksi yang

    normal?

    6. Janinnya letak sungsang, masih hidup. Apa yang menyebabkan

    bayinya letak sungsang?

    7. Apakah bayinya bisa lahir melalui pervaginam?

    8. Kontraksi yang dialami 1 x/10 menit dan lemah. Apakah kontraksi

    tersebut normal?

    9. Apakah Mrs. Dani memiliki indikasi kelahiran premature?

    10. Apakah pengobatan tocolysis sesuai dengan indikasi?

    11. Mrs. Dani mengalami persalinan sungsang. Mengapa posisi bayi

    tidak berubah?

    6 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    7/79

    Hipotesis

    Berdasarkan problem yang telah kami identifikasi maka kami

    menghipotesiskan kasus ini sebagai berikut:

    1. Mrs. Dani tidak mengalami kontraksi palsu dengan letak janin

    sungsang belum masuk kala I.

    2. Dilakukan persalinan sungsang.

    More Info

    Untuk tambahan agar kita bisa memperjelas diagnosa maka diperlukan

    beberapa pertanyaan dan Pemeriksaan lain yaitu :

    1. Tinggi fundus

    2. TBJ (Taksiran Berat Janin)

    3. Berat Janin normal pada kehamilan 35 minggu

    I Dont Know Learning IssuePartus Normal 1. Definisi

    2. Tanda tanda

    3. Proses (kala I kala IV)

    4. MekanismePartograf 1. Definisi

    2. Komponen

    3. Cara penulisan dan

    pembacaanKontraksi dalam kehamilan 1. Definisi

    2. Macam macam

    3. Penanganan4. Dampak

    Malposisi dalam janin 1. Definisi

    2. Macam macam

    3. Etiologi

    4. Penanganan

    7 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    8/79

    Milestone trimester III 1. Letak janin

    2. TBJ

    3. Waktu masuk PAPPrematur 1. Definisi

    2. Tanda tanda

    3. Etiologi

    4. Pencegahan

    5. Penatalaksanaan Tocolysis 1. Defin

    2. Cara pemberian

    3. Indikasi

    4. Kontra IndikasiBiometrical measurements 1. Definisi

    2. Komponen

    3. Cara pengukuranPersalinan sungsang 1. Definisi

    2. Klasifikasi

    3. Penatalaksanaan

    4. Komplikasi (ibu dan janin)Interpretasi Lab

    BAB III

    PEMBAHASAN

    III.1 PARTUS NORMAL

    Definisi

    Persalinan yang dilakukan melalui vagina.

    8 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    9/79

    Tanda-tanda persalinan normal:

    lendir bercampur darah ,dari sumbatan yang tebal pada mulut

    rahim terlepas sehingga menyababkan keluarnya lendir bercampur

    darah.

    Air ketuban dan kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah

    sehingga keluar cairan.

    Kontraksi yang teratur ,kontraksi timbul secara teratur ,mula-mula

    kontraksi hanya sebentar kemudian bertambah lama,bertambah

    kuat dan jarak kontraksi 1 dengan kontraksi lain menjadi dekat.

    Proses dan mekanisme

    KALA I:

    Di mulai saat persalinan mulai

    Selesai saat pembukaan lengkap / dilatasi serviks sempurna (10

    cm)

    Biasanya berlangsung antara 18-24 jam

    Terdiri atas 2 fase :- Fase Laten (selama 8 jam dengan pembukaan 4 cm)

    - Fase Aktif (selama 7 jam dengan pembukaan 6 cm)

    Ketika pembukaan sudah lengkap maka ketuban akan pecah dgn

    sendirinya. Jika belum pecah lakukan amniotomi menggunakan

    koeher.

    Diperkirakan berlangsung kira-kira 13jam (primigradiva) dan kira-

    kira 7jam (multipara). Pemantauan kesejahteraan ibu dan janin

    - Frekuensi DJJ; jika normal periksa tiap 30 menit pada kala I dan

    15 menit pada kala II. Jika tidak normal dan beresiko periksa tiap

    15 menit pada kala I dan tiap 5 menit pada kala II.

    9 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    10/79

    - Kontraksi uterus; mengevaluasi frekuensi, durasi, dan intensitas

    kontraksi uterus. Intensitasnya di ukur berdasarkan ketegangan

    yang dicapai uterus.

    - Vital sign ibu; di periksa minimal tiap 4 jam. Jika selaput ketuban

    telah pecah maka suhu di periksa tiap 1 jam.

    - Pemeriksaan vagina; teknik vagina tussae ubutk mengetahui

    kemajuan persalinan, status serviks dan station Hodge.

    - Asupan oral; oabta analgesic untuk mengurangi nyeri secara

    peroral 150 ml sebelum partus di mulai. Asupan peroral juga

    akan memperlama pengosongan lambung yang berguna bagi ibu

    saat persalinan berlangsung.

    - Cairan infus; pemberian oksitosin profilaksis dan bersifat

    therapeutik pada atonia uteri. Serta bermanfaat untuk

    pencegahan dehidrasi dan asidosis dengan glukosa, Natrium dan

    air.

    - Posisi ibu; usahakan senyaman mungkin sesuai keinginan ibu

    untuk mempermudah dan memperlancar persalinan.

    - Amniotomi; pemecahan selaput ketuban jika belum pecah

    dengan spontan akan mempercepat terjadinya persalinan serta

    jadi deteksi dini mekonium amnion.

    - Fungsi kandung kemih; distensi kandung kemih dihindari karena

    dapat berakibat macetnya persalinan dan infeksi saluran kemih.

    10 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    11/79

    11 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    12/79

    KALA II

    Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir

    Terjadi selama < 2 jam pada nulipara dan < 1 jam pada multipara

    Ibu merasa ingin meneran bersamaan dgn terjadinya kontraksi

    Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pd rektum/vagina

    Perineum menonjol

    Vulva-vagina & sfingter ani membuka

    Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah

    Gerakan utama pengeluaran janin pada persalinan dengan letak

    belakang kepala (mekanisme persalian normal):- Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat

    tegak lurus dengan pintu atas panggul (sinklitismus) atau miring /

    membentuk sudut dengan pintu atas panggul (asinklitismus

    anterior / posterior).

    - Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat : 1) tekanan

    langsung dari his dari daerah fundus ke arah daerah bokong, 2)

    tekanan dari cairan amnion, 3) kontraksi otot dinding perut dan

    diafragma (mengejan), dan 4) badan janin terjadi ekstensi dan

    menegang.

    - Fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi

    kepala berubah dari diameter oksipito-frontalis (puncak kepala)

    menjadi diameter suboksipito-bregmatikus (belakang kepala).

    - Rotasi interna (putaran paksi dalam) : selalu disertai turunnya

    kepala, putaran ubun-ubun kecil ke arah depan (ke bawah simfisis

    pubis), membawa kepala melewati distansia interspinarum

    dengan diameter biparietalis.

    - Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah

    oksiput melewati bawah simfisis pubis bagian posterior. Lahir

    berturut-turut : oksiput, bregma, dahi, hidung, mulut, dagu.

    12 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    13/79

    - Rotasi eksterna (putaran paksi luar) : kepala berputar kembali

    sesuai dengan sumbu rotasi tubuh, bahu masuk pintu atas

    panggul dengan posisi anteroposterior sampai di bawah simfisis,

    kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang

    - Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan

    dikeluarkan dengan mudah. Selanjutnya lahir badan

    (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan dan

    belakang, tungkai dan kaki.

    Daya ekspulsif ibu

    - Mengejan merupakan reflex spontan

    - Ada istirahat bagi ibu dan janin untuk memulihkan diri dari efek

    gabungan kontraksi uterus, menhan nafas dan uaya fisik yang

    besar

    - Posisi jongkok atau jongkok dengan bantal akan meningkatkan

    daya ekspulsif ibu

    - Jika kepala janin semakin turun, terlihat penonjolan perineum

    - Saat ke[ala menuruni panggul, ibu biasanya reflex mengeluarkan

    feses

    - Kepala janin terlihat melalui lubang vuva , dimana tahanan

    perineum terhadap dorongan sudah rendah sehingga siap

    pelahiran

    - Saat di mulai kelahiran spontan kepala perineum lebih menonjol

    dan vulvo-vaginal lebar

    - Saat kepala makin terlihat diameter vulva dan vagina teregang

    jauh hingga melingkari diameter ternesar kepala janin (crowning)

    - Dilakukan atau tidaknya episiotomi akan beresiko. Jikaepisiotomi, resiko laserasi spontan meningkat terutama pada

    nulipara. Sedangkan jika tidak di episiotomi robekan anterior

    mengenai uretra dan labia

    - Manuver ritgen: tekanan sedang ke atas dilakukan pada dagu

    janin dengan tangan posterior ditutup kain atau handuk steril

    13 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    14/79

    sementara, regio sub-oksiput kepala janin ditahan terhadap

    simfisis

    - Bregma (fontanela anterior), dahi dan wajah berturut-turut

    muncul dari perineum

    - Mangusap wajah, lubang hidng, serta mulut bayi agar bayi

    bernafas dan meminimalisir cairan amnion dan darah

    - Saat kelahiran bahu, biarkan kepala janin putar paksi luar lalu

    baru letakkan kedua tangan di masing-masing muka kanan-kiri

    bayi.

    - Traksi ke bawah untuk melahirkan bahu anterior

    - Traksi ke atas untuk melahirkan bahu posterior

    - Selanjutnya tangan kita menelusuri dari kepala bayi ke perineum

    tangan membiarkan dan menahan lengan-siku saat lewat

    perineum

    - Setelah lengan dan tubuh lahir, lengan anterior menelusuri dari

    punggung bayi ke arah kaki bayi dan menyangganya saat kaki

    lahir.

    KALA III

    Dimulai stlh lahirnya bayi & berakhir dgn lahirnya plasenta &

    selaput ketuban

    14 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    15/79

    Uterus teraba keras dgn fundus uteri agak di ats pusat, kmudian

    uterus akan berkontraksi lg u/mengeluarkan plasenta dr

    dindingnya

    Pengeluaran plasenta berlangsung 6-15 menit, pengeluaran

    disertai dgn pengeluaran darah

    Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze)

    ditandai dengan perdarahan baru, atau dari tepi / marginal

    (Matthews-Duncan) jika tidak disertai perdarahan, atau mungkin

    juga serempak sentral dan marginal.

    Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding

    uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi

    mudah lepas dan berdarah.

    KALA IV

    Dimulai stlh lahirnya plasenta dan berakhirnya 2 jam stlh itu (post

    partum)

    Menilai pendarahan jam pertama 15 menit dan jam kedua 30 menit

    7 pokok penting yang harus diperhatikan pada kala 4:

    1) kontraksi uterus harus baik,

    2) tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain,

    3) plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap,

    4) kandung kencing harus kosong,

    5) luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma,

    6) resume keadaan umum bayi, dan

    7) resume keadaan umum ibu

    FAKTOR MEKANIK DALAM KEHAMILAN (3P Power, Passage,

    Passenger)

    Power

    15 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    16/79

    His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu,

    keadaan kardiovaskular respirasi metabolik ibu. His normal

    meliputi kontraksi simetris, dominasi fundus uteri, adnya

    relaksasi.

    Passage

    Keadaan jalan lahir. Terdiri atas pintu atas, terngah dan bawah

    panggul.

    Pintu atas panggul

    Promontorium (N = 11 cm dari simfisis)

    Diameter oblikus (N = 13 cm)

    Pintu tengah panggul

    Pelvic side wall

    Spina ichiadika

    Pintu bawah panggul

    Sacrum

    Coccygeus

    Arcus pubis (N = 90 derajat)

    Tubera ossis iscii

    16 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    17/79

    Adapun jenis-jenis panggul:

    Ginekoid PAP bulat

    Android PAP segitiga

    Antropoid PAP sedikit lonjong

    Platipeloid menyempit pada bagian muka

    17 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    18/79

    Passanger

    Keadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak

    kelainan anatomik mayor).

    Ukuran kepala janin:

    Diameter suboksipito-bregma (N=9,5 cm)

    Diameter oksipito-frontalis (N=11,7 cm)

    Diameter oksipito-mentalis (N=13,5 cm)

    Diameter submento-bregma (N=9,5 cm)

    Diameter biparietal (N=9,5 cm)

    Diameter bitemporal (N= 8cm)

    Posisi dan variasi janin:

    Ubun-ubun teraba ubun-ubun kecil

    18 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    19/79

    Dahi teraba dahi dan ubun-ubun besar

    Muka teraba dagu

    Bokong teraba sacrum

    III.2 PARTOGRAF

    Definisi

    Adalah alat bantu yang digunakan selama persalinan.

    Tujuan:

    1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan;

    2. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal;

    3. Mendeteksi secara dini kemungkinan terjadi partus lama.

    Pemanfaatan Partograf untuk:

    19 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    20/79

    1. Semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan sampai dengan

    kelahiran bayi, sebagai elemen penting asuhan persalinan;

    2. Semua temapat pelayanan persalinan (rumah, puskesmas, klinik

    bidan swasta, rumah sakit, dan lain-lain);

    3. Semua penolong persalinan yang memberikan asuhan kepada ibu

    selama persalinan dan kelahiran (Spesialis Obtetri dan Ginekologi,

    Bidan, Dokter Umum, Residen, dan Mahasiswa Kedokteran).

    Cara penulisan & pembacaan

    Halaman

    Depan

    Partograf

    20 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    21/79

    Mencantumkan bahwa observasi yang dimulai pada masa aktif persalinan

    dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil pemeriksaan

    selama fase aktif persalinan, termasuk :

    CARA PENGISIAN HALAMAN DEPAN PARTOGRAF

    Informasi tentang Ibu

    - Nama, Umur

    - Gravida, Para, Abortus

    - Nomor catatan medik/ nomor puskesmas

    - Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di rumah : tanggal dan

    waktu penolong persalinan mulai merawat ibu.

    *Lengkapi bagian awal atas partograf dengan teliti. Waktu kedatangan

    (tertulis sebagai jam pada partograf). Catat waktu terjadinya pecah

    ketuban.

    Kesehatan dan Kenyamanan Janin

    - Denyut Jantung Janin

    - Nilai dan catat DJJ setiap 30 menit (lebih sering jika ada

    tanda gawat janin)

    - Setiap kotak menunjukkan waktu 30 menit.

    - Skala angka di kolom paling kiri menunjukan DJJ.

    - Beri tanda titik pada garis yang sesuai dengan angka yang

    menunjukkan DJJ.

    - Hubungkan titik yang satu dengan lainnya dengan garis

    yang tidak terputus.

    - Kisaran normal di antara garis tebal 180 dan 100.

    21 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    22/79

    - Waspada bila DJJ < 120 atau > 160.

    - Warna dan Adanya Air Ketuban

    - Nilai air ketuban setiap kali dilakukan pemeriksaan dan

    nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah.

    - Gunakan lambang lambang berikut :

    U : ketuban utuh (belum pecah)

    J : ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih

    M : ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur

    mekonium

    D : ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah

    K : ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban (kering)

    - Molase (Penyusupan Tulang Kepala Janin)

    - Penyusupan adalah indikator penting seberapa jauh kepala

    bayi dapat menyesuaikan diri dengan bagian keras panggul ibu.

    - Setiap kali melakukan pemeriksaan dalam nilai

    penyusupan kepala janin.

    - Gunakan lambang lambang berikut :

    0 : tulang-tulang kepala janin terpisah sutura dengan mudah

    dipalpasi.

    1 : tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan

    2 : tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih, tapi masih

    dapat dipisahkan.

    3 : tulang-tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak dapat

    dipisahkan.

    Kemajuan Persalinan

    22 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    23/79

    - Kolom dan lajur ke-2 partograf adalah untuk pencatatan

    kemajuan persalinan.

    - Angka 0-10 : besarnya dilatasi serviks

    - Menunjukkan penambahan dilatasi sebesar 1 cm.

    - Skala 1-5 : seberapa jauh penurunan janin.

    - Tiap kotak menyatakan waktu 30 menit.

    - Pembukaan Seriks

    - Catat pembukaan serviks setiap 4 jam.

    - Tanda X harus ditulis di garis waktu yang sesuai dengan

    lajur besarnya pembukaan serviks.

    - Hubungkan tanda X dari setiap pemeriksaan dengan

    garis utuh.

    - Penurunan Bagian Terbawah atau Presentasi Janin

    - Melakukan pemeriksaan dalam (setiap 4 jam)

    - Berikan tanda (O) pada garis waktu yang sesuai.

    - Hubungkan tanda (O) dari setiap pemeriksaan dengan

    garis terputus.

    - Garis Waspada dan Garis Bertindak

    - Pencatatan dimulai di garis waspada.

    - Jika pembukaan mengarah ke sebelah kanan garis maka

    harus dipertimbangkan adanya tindakan intervensi yang

    diperlukan.

    23 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    24/79

    - Jika pembukaan servik berada di sebelah kanan garis

    bertindak, maka tindakan untuk menyelesaikan persalinan harus

    dilakukan.

    - Jam dan Waktu

    - Waktu Mulainya Fase Aktif Persalinan

    Di bagian bawah partograf (pembukaan serviks dan penurunan)

    tertera kotak kotak di beri angka 1-16. Setiap kotak menyatakan

    waktu satu jam sejak dimulainya fase aktif persalinan.

    - Waktu Aktual Saat Pemeriksaan Dilakukan

    - Kontraksi Uterus

    - Beri titik-titik yang sesuai untuk menyatakan kontraksi yang

    lamanya kurang dari 20 detik.

    - Beri garis-garis di kotak yang sesuai untuk menyatakan kontraksi

    yang lamanya 20-40 detik.

    - Isi penuh kotak yng sesuai untuk menyatakan kontraksi yang

    lamanya lebih dari 40 detik.

    - Obat-obatan dan cairan yang diberikan

    - Oksitosin

    - Obat-obatan lain dan cairan I.V.

    - Kesehatan dan Kenyamanan Ibu

    - Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh

    - Volume urin, protein, atau aseton.

    - Asuhan, Pengamatan dan Keputusan Klinik Lainnya

    - Jumlah cairan per oral yang diberikan.

    24 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    25/79

    - Keluhan sakit kepala atau penglihatan (pandangan) kabur.

    - Konsultasi dengan penolong persalinan lainnya.

    - Persiapan sebelum melakukan rujukan.

    - Upaya rujukan.

    Halaman Belakang Partograf terdiri atas:

    - Data Dasar terdiri atas tanggal, nama bidan, tempat persalinan,

    alamat tempat perslainan, catatan, alasan merujuk, tempat rujukan

    dan pendamping pada saat merujuk. Isi data pada tiap tempat yang

    telah disediakan atau dengan cara memberi tanda pada kotak di

    samping jawaban yang sesuai.

    - Kala I terdiri atas pertanyaan-pertanyaan tentang partograf saat

    melewati garis waspada, masalah-masalah yang dihadapi,

    penatalaksanaanm dan hasil penatalaksanaan tersebut.

    - Kala II terdiri atas episiotomi persalinan, gawat janin, distosia

    bahu, masalah penyerta, penatalaksanaan dan hasilnya. Beri tanda

    pada kotak di samping jawaban yang sesuai.

    - Kala III terdiri atas lama Kala III, pemberian oksitosin,penegangan tali pusat terkendali, pemijatan fundus, plasenta lahir

    lengkap, plasenta tidak lahir > 30 menit, laserasi, atonia uteri,

    jumlah perdarahan, masalah penyerta, penatalaksanaan dan

    hasilnya. Isi jawaban pada temapt yang disediakan dan beri tanda

    pada kotak di samping jawaban yang sesuai.

    - Kala IV berisi tentang tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus,

    kontraksi uterus, kandung kemih, dan perdarahan. Pemantauan

    pada kala IV ini sangat penting terutama untuk menilai apakah

    terdapat risiko atau terjadi perdarahan pascapersalinan. Pengisian

    pemantauan kala IV dilakukan setiap 15 menit pada satu jam

    pertama setelah melahirkan dan setiap 30 menit pada satu jam

    berikutnya. Isi setiap kolom dengan hasil pemeriksaan dan jawab

    25 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    26/79

    pertanyaan mengenai masalah kala IV pada tempat yang telah

    disediakan.

    - Bayi Baru Lahir terdiri dari informasi bayi baru lahir terdiri atas

    berat dan panjang badan, jenis kelamin, penilaian kondisi bayi baru

    lahir, pemberian ASI, masalah penyerta, tatalaksana terlipih dan

    hasilnya. Isi jawaban pada tempat yang disediakan serta beri tanda

    pada kotak di samping jawaban yang sesuai.

    III.3 HIS (kontraksi uterus)

    Definisi

    Pemendekkan dan perkembangan otot uterus karena otot otot polosrahim yang bekerja dengan baik dan sempurna

    Macam macam kontraksi:

    HIS normal (sebagai pembukaan jalan lahir)

    HIS abnormal (inertia uteri)

    HIS dikatakan sempurna, bila:

    Kerjan otot paling tinggi di fundus uteri yang lapisan otot-ototnya

    paling tebal

    Bagian bawah uterus dan serviks yang hanya mengandung

    sedikit otot dan banyak kelenjar kolagen akan mudah tertarik

    hinggga menjadi tipis dan membuka

    Adanya koordinasi dan gelombang kontraksi, kontraksi simetris

    dengan dominasi di fundus uteri, dan amplitude sekitar 40 60

    mmHg selama 60 90 detik

    Mekanisme HIS

    26 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    27/79

    Dimulai sebagai gelombang dari salah satu sudut, dinding tuba

    masuk ke dalam dinding uterus, tempat gelombang berasal.

    Gelombang bergerak ke atas dan bawah dengan kecepatan 2

    cm/s sampai ke seluruh uterus.

    Terjadi kejang otot di fundus uteri yang lapisan ototnya paling

    tebal.

    Otot otot korpus uteri memendek (retraksi)

    Serviks tertarik dan terbuka terjadi penipisan dan pembukaan.

    Pembagian HIS

    Pada umur kehamilan 7 bulan, saat palpasi teraba adanya

    kontraksi Braxton- Hicks, amplitude sekitar 5 mmHg berlangsung

    sebentar.

    Setelah 30 minggu, aktivitas rahim lebih kuat dan sering.

    Pada kehamilan 36 minggu, terjadi pembukaan serviks 2 cm

    terjadi setiap 10 menit.

    Pada kala I, adanya tekanan pada air ketuban, kepala janin yang

    mulai masuk ke rongga panggul, kepala janin melakukan

    tekanan kepada serviks, sehingga terjadi pembukaan lengkap.

    Pada akhir kala I, frekuensi HIS menjadi 2-4 kontraksi setiap 10

    menit, pada umumnya terjadi selama 20 60 detik atau 20 90

    detik.

    Pada kala II, ibu mulai meneranm, kontraksi diafragma dan otot-

    otot dinding abdomen sehingga kekuatan uterus optimum.

    27 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    28/79

    Pada kala III, terjadi 2 6 menit dengan amplitudo sekitar 60

    80 mmHg, 24 jam postpartum aktivitas menurun. Saat menyusui

    kadang terdapat HIS karena reflex oksitosin yang membuat

    uterus kontraksi sehingga otot polos di sekitar alveolus mammae

    berkontraksi.

    Pada kala IV, kontraksi lemah, masih terasa sedikit nyeri, terjadi

    pengecilan rahim dalam beberapa jam atau hari.

    Perubahan yang terjadi

    Uterus teraba keras, serviks mulai terjadi pendataran dan

    penipisan.

    Pada ibu terjadi nyeri akibat iskemia rahim, kenaikan nadi, dan

    tekanan darah menurun.

    Pada janin terjadi hipoksia janin dan DJJ menurun.

    Penanganan

    Pituitrin (oxytocine)

    Kegunaannya untuk inertia uteri, terjadi perdarahan pada kala III,

    terjadi atonia uteri pada kala IV, membuat dinding rahim menjadi

    lebih tebal, dan untuk penghentian perdarahan jika terjadi

    plasenta previa.

    Kontraindikasi jika bagian terdepan janin belum turun, letak janin

    melintang, adanya robekan rahim, ibu hipertensi, kehamilan pre-

    eklampsia. Secale cornutum

    Kegunaannya untuk memperkuat dinding rahim.

    Cara pemberiannya adalah melalui intra muscular atau intra

    vena.

    28 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    29/79

    Pil kina

    Kegunaannya adalah untuk memperkuat kontraksi rahim.

    Sandopart

    Kegunaannya adalah untuk memberi stimulasi untuk terjadinya

    kontraksi

    Oxytocine drips

    Digunakan sebanyak 5 10 UI, dosis dinaikkan setiap 10 15

    menit dengan dosis maksimal 40 tetes permenitnya.

    Kelainan HIS

    Baik tidaknya HIS dinilai dengan1. Kemajuan persalinan

    2. Sifat HIS : frekuensi, kekuatan dan lamanya HIS

    3. Besarnya caput succedaneum

    Inertia Uteri

    Inertia uteri adalah kelainan kontraksi uterus diikuti dengan

    pemanjangan fase laten atau fase aktif atau keduanya dari kala

    pembukaan. Pemanjangan fase laten dapat disebabkan karena serviks

    yang belum matang atau karena penggunaan analgesi yang terlalu

    cepat.

    Etiologi

    Inertia Uteri disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

    Penggunaan analegesi yang terlalu cepat

    Kesempitan panggul

    Letak defleksi

    Kelainan posisi

    29 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    30/79

    Regangan dinding rahim (hydramnion, gemelli)

    Perasaan takut dari Ibu

    Klasifikasi inertia uteri :

    a. Inertia Uteri Hypotonis : di mana kontraksi terkoordinasi

    tapi lemah hingga menghasilkan tekanan yang kurang dari

    15mmHg. HIS kurang sering dan pada puncak kontraksi dinding

    rahim masih dapat ditekan ke dalam.

    b. Inertia Uteri Hypertonis : dimana kontraksi tidak

    terkoordinasi, misalnya : kontraksi segmen tengah lebih kuat

    dari segmen atas. Tanda tanda foetal distress sering terjadi padakasus ini.

    Perbedaan antara inertia uteri hypotonis dan hypertonis

    Hypotonis HypertonisKejadian 4% dari kehamilan 1% dari kehamilanTingkat persalinan Fase aktif Fase latenNyeri Tidak nyeri NyeriFoetal Distress Lambat terjadi CepatReaksi terhadap

    oxytocin

    Baik Tidak baik

    Pengaruh Sedativa Sedikit Besar

    Terapi

    a. Inertia uteri hypotonis : kalau ketuban positif maka

    pengobatannya dengan pemecahan ketuban terlebih dahulu dan

    kemudian diberikan pitocin. Pada panggul sempit absolut

    terapinya ada dengan SC. Sebelum diberi pitocin drip, kandung

    kencing dan rectum harus dikosongkan terlebih dahulu

    b. Inertia uteri hypertonis : pengobatan terbaik adalah

    dengan morphin 10 mg atau pethidin 50 mg dengan maksud

    menimbulkan relaksasi dan istirahan dengan harapan akan

    30 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    31/79

    timbul kembali his normal. Apabila his tidak menjadi baik maka

    dilakukan tindakan SC.

    PARTUS PRECIPITATUS

    Partus precipitatus adalah persalinan yang lebih pendek dari 3 jam.

    Kadang kadang pada multipara persalinan yang terlalu cepats sebagai

    akibat HIS yang kuat dan tahanan yang kurang dari jalan lahir.

    Bahaya bagi anak meninggi karena oxygenasi kurang, sebagai akibat

    kontraksi rahim yang terlalu kuat. Mungkin juga bayi mengalami

    trauma karena lahir sebelum ada persiapan yang cukup, misalnya

    jatuh ke lantai.Terapinya ialah berusaha mengurangi his dengan sedativa.

    III.4 DISTOSIA KARENA KELAINAN JANIN (PASSENGER)

    1. Kelainan Letak Kepala

    A. Letak Defleksi (Letak Kepala Tengadah)

    a. Presentasi puncak kepala

    b. Presentasi muka

    c. Presentasi dahi

    B. Posisi Oksiput Posterior Persisten

    C. Letak Belakang Kepala UUK Melintang

    D. Letak Tulang Ubun-Ubun (Positio Occiput Directa)

    A. Letak Defleksi (Letak Kepala Tengadah)

    a. Presentasi Puncak Kepala

    31 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    32/79

    Bagian terbawah adalah puncak kepala, pada pemeriksaan dalam

    teraba UUB yang paling rendah, dan UUB sudah berputar ke depan.

    Frekuensi : 1 % dari seluruh persalinan.

    Etiologi :

    - Kelainan panggul (panggul picak).

    - Kepala bentuknya bundar.

    - Anak kecil atau mati.

    - Kerusakan dasar panggul.

    b. Presentasi Muka (Face Presentation)

    Letak kepala tengadah (defleksi), sehingga bagian kepala teletak

    paling rendah ialah muka.

    Letak defleksi yang paling maksimal, jadi oksiput dan punggung

    berhubungan rapat. Muka terligat ke bawah.

    Frekuensi : 0,27 0,5 %.

    Etiologi :

    1. Primer (sejak dari awal persalinan sudah terjadi letak muka)

    - Ansefalus

    - Hidrosefalus

    - Congenital anomaly

    - Congenital shortening of the cervical muscle

    - Struma

    - Higroma kuli (kista leher)

    - Lilitan tali pusat pada leher beberapa kali

    2. Sekunder

    32 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    33/79

    - Panggul sempit

    - Tangan menumbung di samping kepala

    - Anak sangat besar

    - Plasenta pravia / plasenta letak rendah

    - Grande multipara

    - Pergerakan anak bebas

    - Posisi uterus miring.

    c. Presentasi Dahi

    Posisi kepala antara kleksi dan defleksi, dahi berada pada posisi

    terendah dan tettap paling depan.

    Pada penempatan dahi, biasanya dengan sendirinya akan berubah

    menjadi letak muka atau letak belakang kepala.

    Frekuensi : jarang ditemukan dan lebih banyak pada multi dari

    primi.

    Etiologi :- Anak kecil atau sudah emninggal

    - Penempatan dahi persisten

    - Seperti letak muka

    B. Posisi Oksiput Posterior Persisten

    UUK tidak berputar ke depan, tetapi tetap berada di belakang.

    Etiologi :

    - Panggul anthropoid, endroid, dan kesempitan midpelvis.

    - Letak punggung janin dorsoposterior.

    33 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    34/79

    - Putar paksi salah satu tidak berlangsung pada :

    Perut gantung

    Janin kecil atau mati

    Arkus pubis sangat luas

    Dolichocephali

    Panggul sempit

    C. Letak Belakang Kepala UUK Melintang

    Pada pemeriksaan, letak kepala sudah di dasar panggul. Sedangkan

    UUK masih di samping, terjadi karena putar paksi lambat.

    Etiologi :

    - Kelemahan his pada kala II

    - Panggul picak

    - Janin kecil atau mati

    - Kepala janin bundar

    D. Letak Tulang Ubun-Ubun (Positio Occiput Directa)

    Bagian janin terdepan adalah ubun-ubun, terdiri dari anterior dan

    posterior.

    Etiologi : panggul picak.

    2. Letak Sungsang

    Janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala di

    fundus dan bokong di bawah.

    34 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    35/79

    Klasifikasi :

    1. Letak bokong (Frank Breech)

    Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat ke atas.

    2. Letak sungsang sempurna (Complete Breech)

    Letak bokong dimana kedua kaki ada di samping bokong (letak

    bokong kaki sempurna ( lipat kejang))

    3. Letak sungsang tidak sempurna (Incomplete Breech)

    Letak sungsang dimana selain bokong bagian terendah juga kaki

    atau lutut, terdiri dari :

    a. Kedua kaki = letak kaki sempurna.

    Satu kaki = letak kaki tidak sempurna.

    b. Kedua lutut = letak lutut sempurna.

    Satu lutut = letak lutut tidak sempurna.

    Etiologi :

    - Fiksasi kepala pada PAP tidak baik atau tidak ada.

    Contoh : pada panggul sempit, hidrosefalus, anensefali, plasentapravia, tumor-tumor pevis, dll.

    - Janin mudah bergerak.

    Contoh : hidramnion, multipara, premature.

    - Gameli (kehamilan ganda).

    - Kelainan uterus.

    Contoh : uterus akuatus, bikornis, mioma uteri.

    - Janin sudah lama mati.

    - Sebab yang tidak diketahui.

    3. Letak Lintang

    35 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    36/79

    Bila sumbu memanjang janin menyilang sumbu memanjang ibu secara

    tegak lurus atau mendekati 90o.

    Biasanya yang paling rendah adalah bahu.

    Frekuensi : 0,5 2 %.

    Etiologi :

    - Fiksasi kepala tidak ada.

    - Janin sudah bergerak pada hidramnion, multiparitas, anak kecil

    atau sudah mati.

    - Gamely

    - Kelainan uterus

    - Lumbar skoliosis

    - Monster

    - Pelvis kidney dan kandung kemih, serta rectum yang penuh.

    4. Presentasi Rangkap atau Ganda

    Menurut Eastman, keadaan dimana bagian kecil janin menumbung disamping bagian besar janin dan bersama-sama memasuki panggul.

    Contoh :

    - Tangan di samping kepala

    - Kaki di samping dada

    - Tangan di samping bokong

    Etiologi :Terjadi pada keadaan dimana PAP tidak dimasuki seluruhnya oleh

    bagian terbawah janin, seperti pada :

    - Panggul sempit

    - Janin kecil atau mati

    36 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    37/79

    - Multipara, karena dinding perut sudah kendor dan kepala masih

    tinggi.

    - Gamely.

    5. Kelainan Bentuk dan Besar Janin

    Klasifikasi :

    1. Distosia kepala = Hidrosefalus, kepala besar, dan higromakoli.

    2. Distosia bahu = bahu janin lebar seperti kingkong.

    3. Distosia perut = hidropos fetalis, asites, akardiakus.

    4. Distosia bokong= meningokel, spina bifida, dan tumor pada

    bokong janin.

    5. Kembar siam (double monster)

    Etiologi :

    - Kehamilan posterm.

    - Wanita dengan habitus indolen.

    - Anak yang berikutnya selalu lebih besar dari anak terdahulu.

    - Orang tua yang besar.

    - Eritroblastosis.

    - Hipertirodisme.

    - Diabetes mellitus.

    6. Tali Pusat Menumbung

    Tali pusat terkemuka

    37 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    38/79

    Keadaan dimana tali pusat yang berada di samping bagian

    besar janin dapat teraba pada kanalis servikal. Ketuban

    masih intak.

    Tali pusat menumbung

    Bila teraba tali pusat keluar dan biasanya ketuban sudah

    pecah.

    Etiologi :

    Pada umumnya, prolapsus funiculi terdapat pada keadaan dimana

    bagian terdepan janin tidak terfiksasi pada PAP. Missal pada :

    - Letak lintang

    - Letak sungsang

    - Panggul sempit

    - Hidrosefalus dan anensefalus

    - Hidramnion

    - Plasenta pravia dan plasenta letak rendah.

    Penanganan Malposisi dan Malpresentasi

    Presentasi Dahi

    Sebagian besar presentasi dahi memerlukan persalinan secara bedah

    sesar untuk menghindari peningkatan mortalitas neonatal.

    Dibandingkan dengan presentasi belakang kepala, persalinan vaginal

    pada presentasi dahi akan meningkatkan prolaps tali pusat 5 kali,ruptur uteri 17 kali, transfuse darah 3 kali, infeksi pasca persalinan 5

    kali, dan kematian perinatal 2 kali. Bila telah didiagnosis pada wal

    persalinan dan dengan selaput ketuban yang masih utuh, observasi

    ketat dapat dilakukan dengan maksud menunggu kemungkinan untuk

    perubahan presentasi secara spontan. Pemberian oksitosin harus

    38 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    39/79

    sangat hati-hati terutama apabila kepala sudah turun dan dicurigai

    adanya disporposi kepala panggul. Presentasi dahi yang menetap

    atau selaput ketuban telah pecah sebaiknya dilakukan bedah sesar

    untuk melahirkannya. Jangan menggunakan batuan ekstraksi vakum,

    forceps, atau simpisiotomi karena akan meningkatkan mortilitas dan

    morbiditas.

    Presentasi Muka

    Presentasi muka yang dapat dilahirkan secara pervaginam adalah

    posisi dagu anterior. Bedah sesar dilakukan bila didapatkan tanda-

    tanda disproporsi atau atas indikasi obstetri lainnya. Stimulasi

    oksitosin dapat diberikan hanya pada posisi dagu anterior dan tidakada tanda-tanda disproporsi. Melakukan perubahan posisi dagu secara

    manual dari posterior menjadi anterior atau mengubah presentasi

    muka menjadi presentasi belakang kepala sebaiknya tidak dilakukan

    karena menimbulkan bahaya. Tidak pula diperkenankan untuk

    menggunakan vakum. Pada janin yang telah meninggal, kegagalan

    melahirkan secara pervaginam dapat diatasi dengan melakukan

    kraniotomi atau bedah sesar.

    Presentasi Majemuk

    Adanya prolaps tali pusat menimbulkan keadaan gawat janin sehingga

    perlu dilakukan bedah sesar untuk mengatasi akibat prolaps tali pusat

    daripada presentasi majemuknya. Bila tidak ada prolaps tali pusat

    dapat dilakukan pengamatan kemajuan persalinan, jika kemajuan

    persalinannya baik biasanya akan terjadi reposisi spontan sehingga

    persalinan dapat dilakukan seperti biasa. Posisi dada lutut dilakukanguna melonggarkan tekanan ekstremitas yang prolaps oleh bagian

    terendah janin. Apabila ketuban masih utuh dapat dilakukakan

    amniotomi dahulu. Dapat pula dilakukakan reposisis, namun jika

    reposisi tersebut gagal, maka dilakukan bedah sesar untuk

    melahirkannya.

    39 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    40/79

    Presentasi Bokong

    Penangan pada masa kehamilan ditujukan untuk mencegah

    malprsentasi pada saat persalinan. Pada saat ini ada tiga cara yang

    digunakan untuk mengubah presentasi bokong menjadi presentasi

    kepala yaitu versi luar, moksibusi dan/ atau akupuntur, dan posisi dada

    lutut pada ibu. Tindakan mosibusi dan/ atau akupuntur belum cukub

    bukti keamannya, sedangkan bukti tentang manfaat dan keamanan

    versi luar sudah cukup. Versi luar adalah versi yang dilakukan dengan

    tangan penolong seluruhnya di luar kavum uteri dan biasanya

    dilakukan pada usia kehamilan 34 36 minggu pada nulipara dan usia

    kehamilan lebih dari 38 minggu pada multipara. Versi dapat dilakukansebelum usia kehamilan 34 minggu, namun kemungkinan kembali

    menjadi presentasi bokong cukup besar. Versi luar dapat dipermudah

    dan rasa tidak nyaman dapat diminimalisir dengan memberikan

    tokolitik berupa terbutali 0,125 0,250 mf subkutan.

    Versi Luar:

    1. Indikasi

    Versi sefalik (letak lintang, letak sungsang), versi podalik ( letak

    sungsang, presentasi kepala dengan polaps tali pusat atau tidak

    dengan prolaps tali pusata, presentasi dahi)

    2. Kontra Indikasi

    Pendarahan antepartum, hipertensi, cacat rahim, kehamilan

    ganda, primigravida tua, insufiensi plasenta, extended leg

    (relative))

    3. Prosedur

    Versi luar memiliki 4 tahapan, yaitu:

    Tahap Mobilisasi : mengeluarkan bagian terendah janin

    dari PAP

    40 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    41/79

    Tahap Eksentrasi : membawa bagian terendah ke fosa

    iliaca agar radius rotasi lebih pendek

    Tahap Rotasi : memutar bagian terendah janin ke

    kutub yang kehendaki

    Tahap Fiksasi : memfiksasi badan janin agar tidak

    memutar kembali (biasanya ibu diminta

    untuk menggunakan gurita setiap hati

    sampai 1 minggu kemudian)

    4. Komplikasi

    Bradikardi sementara pada janin, solusio plasenta, lilitan

    plasenta, ketuban pecah dini, rupture uteri.

    III.5 Mile Stone Tri Mester III

    Minggu ke 29:

    Posisi bayi saat ini mempersipakan diri seperti posisi lahir dengan

    kepala kearah bawah. Jaringan lemak terus terbentuk. Beratnya sekitar

    1250 gram dengan panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran prematur mesti

    diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan

    perkembangan fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan di minggu ini,

    ia mampu bernapas meski dengan susah payah. Ia pun bisa menangis,

    kendati masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup

    pun masih tipis karena perkembangan paru-parunya belum sempurna.

    Meski dengan perawatan yang baik dan terkoordinasi dengan ahli lain

    yang terkait, kemungkinan hidup bayi prematur pun cukup besar.

    Minggu ke 30:

    Bayi anda mengisi hampir seluruh ruang di rahim anda. Ketika bayi

    menendang atau mendorong, anda dapat melihat kaki atau tangannya

    bergerak dibawah kulit perut anda. Otak berkembang sangat cepat.

    41 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    42/79

    Beratnya mencapai 1400 gram dan kisaran panjang 38 cm. Puncak

    rahim yang berada sekitar 10 cm di atas pusar memperbesar rasa tak

    nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring bertambah besar

    kehamilan. Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan sampai gerak

    cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri. Aktifnya gerakan ini

    tak mustahil akan membentuk simpul-simpul. Bila sampai membentuk

    simpul mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan

    oksigen dari ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat.

    Minggu ke 31:

    Bayi makin bertumbuh besar, maka ruangan rahim menjadi lebih

    sedikit, bayi akan berkurang gerakknya. Bayi kemungkinana dalam

    posisi melengkungkan badan dengan dengkul dilipat, dagu di dadanya

    dan tangan dan kaki saling bersilang. Berat bayi sekitar 1600 gram

    dengan taksiran panjang 40 cm. Waspadai bila muncul gejala nyeri di

    bawah tulang iga sebelah kanan, sakit kepala maupun penglihatan

    berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan darah tinggi yang

    mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg. Itu sebab, pemeriksaan

    tekanan darah rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke bidan/dokter.

    Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah yang

    membuat kaki jadi bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk

    lebih banyak beristirahat dengan berbaring miring sekaligus

    mengurangi aktivitas, bisa membantu.

    Minggu ke 32:

    Bayi berada dalam posisi kepala dibawah sampai nanti lahir. Bayi akan

    tetap menendang, gerakan rata-rata sehari meningkat 375 perhari,

    tapi anda tidak akan merasakan semuanya ini, 10 gerakan sehari

    sudah normal. Pada usia ini berat bayi harus berkisar 1800-2000 gram

    dengan panjang tubuh 42 cm. Mulai minggu ini biasanya kunjungan

    rutin diperketat/lebih intensif dari sebulan sekali menjadi 2 minggu

    42 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    43/79

    sekali. Umumnya hemodilusi atau pengenceran darah mengalami

    puncaknya pada minggu ini. Untuk ibu hamil dengan kelainan jantung,

    hipertensi dan preeklampsia, mesti ekstra hati-hati. Sebab dengan

    jumlah darah yang makin banyak, beban kerja jantung pun meningkat.

    Pada mereka yang mengalami gangguan jantung dan tekanan darah,

    tentu makin besar pula peluang terjadi penjepitan di pembuluh-

    pembuluh darah. Dampak lebih lanjut adalah tekanan darah

    meningkat. Gangguan semacam ini tak hanya berbahaya pada ibu,

    tapi juga si bayi, hingga biasanya dipertimbangkan untuk dilahirkan.

    Terlebih bila terjadi perburukan kondisi, semisal tekanan darah tak

    kunjung turun.

    Minggu ke 33:

    Anda akan makinmerasakan gerakknya karena bayi mengisi hampir

    seluruh ruang rahim. Gerakan akan menjadi aktif suatu waktu yang

    membuat anda tak nyaman,terutama ketika kakinya dibawah tulang

    rusuk anda. Beratnya lebih dari 2000 gram dan panjangnya sekitar 43

    cm. Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau

    plasenta lepas dari dinding rahim. Bisa terlepas sebagian maupun

    terlepas total yang berujung dengan syok pada ibu akibat kehilangan

    darah dalam jumlah besar maupun kematian bayi. Penyebabnya tak

    diketahui pasti, namun diduga akibat trauma pada ibu semisal saat

    kecelakaan/benturan yang sangat keras, tali pusat yang pendek,

    hipertensi, keabnormalan rahim, maupun kekurangan asam folat. Ibu

    perokok dan peminum alkohol diprediksi lebih berkemungkinan

    mengalami masalah ini. Yang juga mesti diwaspadai adalah kantung

    air ketuban pecah/bocor. Tak ada cara lain selain segera hubungi

    dokter.

    Minggu ke 34:

    43 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    44/79

    Pertumbuhan terutama pada otak dalam minggu minggu ini. Semua

    system tubuh sudah terbentuk sempurna, walaupun paru-paru masih

    tetap belum matang. Bayi memberi respon terhadap suara yang

    familiar. Berat bayi hampir 2275 gram dengan taksiran panjang sekitar

    44 cm. Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi

    kesehatan si bayi secara umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan

    untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi terhadap otak, jantung dan

    organ lain. Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa dilakukan adalah

    tes non-stres dan profil biofisik.

    Dalam profil biofisik digunakan skor 0 sampai 2 dengan 5 poin yang

    dievaluasi, yakni pernapasan, gerakan tubuh, tonus yang dievaluasi

    berdasarkan gerakan lengan dan atau tungkai, denyut jantung dan

    banyaknya cairan ketuban. Bila nilainya rendah, disarankan persalinan

    segera dilakukan. Pemeriksaan biofisik biasanya dilakukan bila diduga

    bayi mengalami IUGR (Intrauterin Growth Retardation), pada ibu

    pengidap diabetes, kehamilan yang bayinya tak banyak bergerak,

    kehamilan risiko tinggi ataupun kehamilan lewat waktu.

    Minggu ke 35:

    Bayi terus menambah cadangan lemak bawah kulitnya. Kepala bayi

    sudah mulai memasuki panggul. Secara fisik bayi berukuran sekitar 45

    cm dengan berat 2450 gram. Namun yang terpenting, mulai minggu

    ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat

    penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan life

    viabilitas atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup. Kematangan

    fungsi paru-paru ini sendiri akan dilakukan lewat pengambilan cairan

    amnion untuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput tipis yang

    menyelubungi paru-paru.

    Minggu ke 36:

    44 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    45/79

    Mulai dari minggu ini bayi sudah mempunyai ukuran dan kematangan

    yang siap untuk lahir. Jika bayi lahir pada minggu ini bayi lahir

    premature tetapi akan bayi akan baik saja. Pada bulan terakhir

    kehamilan ini bayi akan mendapat antibody dari ibunya, seperti

    campak. Lemak akan terus bertambah dibawah kulit bayi setiap hari.

    Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm. Tes

    kematangan paru di minggu ini perlu dilakukan bila muncul keragu-

    raguan akan taksiran usia kehamilan. Terutama pada pasien yang tak

    ingat kapan menstruasi terakhir dan bagaimana pola/siklus haidnya.

    Ataupun pada bayi besar namun tak cocok dengan pertumbuhan usia

    sebenarnya. Mulai minggu ini pemeriksaan rutin diperketat jadi

    seminggu sekali. Tujuannya tak lain untuk meminimalisir risiko-risiko

    yang mungkin muncul mengingat penyebab terbanyak kematian ibu

    melahirkan (maternal mortality rate) di Indonesia adalah perdarahan,

    infeksi dan preeklampsia. Sementara dari ketiga faktor penyebab

    tersebut, yang bisa dicegah dengan pemeriksaan ANC (antenatal care)

    yang baik Cuma preeklampsia. Di antaranya dengan pemantauan

    tekanan darah dan kenaikan berat badan yang tak lazim, yakni

    maksimal 1 kg setiap bulan. Sedangkan kasus-kasus perdarahan dan

    infeksi bisa saja terjadi meski ANC-nya oke.

    Minggu ke 37:

    Bayi akan terus berlatih untuk mengerakkan paru-parunya, karena

    bayi akan bernafas setelah dilahirkan. Jika posisi kepala bayi dibawah

    maka kemungkinana kepala sudah memasuki panggul ibu pada

    minggu ini. Dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini

    bayi dikatakan aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ

    tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya

    masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir. Kendati sebagian kecil di

    antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini biasanya dilakukan

    pula pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala bayi,

    45 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    46/79

    perlunakan jalan lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan

    berapa.

    Minggu ke 38:

    Reflek bayi sudah terkoordinasi, bayi sudah dapat mengedipkan mata,

    mengerakkan kepala, memegang, dan merespon suara, sentuhan, dan

    cahaya. Bayi sudah dapat membedakan antara terang dan gelap.

    Berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Rasa cemas

    menanti-nantikan saat melahirkan yang mendebarkan bisa membuat

    ibu mengalami puncak gangguan emosional. Namun obat-obat

    golongan antidepresan tak diberikan karena dianggap tak aman.

    Apalagi semua obat antidepresan akan melewati plasenta yang akan

    berpengaruh pada bayi. Jauh lebih bijaksana bila ibu melakukan

    relaksasi dengan melatih pernapasan sebagai bekal menjelang

    persalinan. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40

    minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.

    Minggu ke 39-40:

    Bayi sudah siap untuk lahir.

    Bayi sduah terlihat cukup montok sekarang, dengan lemak yang

    terbentuk dibawah kulitnya, akan mampu mengatur suhu tubuhnya

    saat lahir. Kulit bayi halus dan lembut. Berat bayi sekitar 2.7kg-3.2kg

    dengan panjang sekitar 50 cm. Di minggu ini pula dokter yang

    menangani biasanya siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai

    postmatur atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal demikian, plasenta

    tak mampu lagi menjalani fungsinya untuk menyerap suplai makanan

    dari ibu ke bayi, hingga kekurangan gizi. Tak heran kalau bayi

    postmatur umumnya berkulit kering/keriput atau malah mengelupas.

    Sementara kapan persisnya plasenta mengalami penurunan fungsi

    sama sekali tak bisa diprediksi.

    46 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    47/79

    Penurunan fungsi plasenta bisa diketahui berdasarkan evaluasi

    terhadap fungsi dinamik janin, arus darah, napas dan gerak bayi serta

    denyut jantungnya lewat pemeriksaan CTG (kardiotokografi), USG

    maupun doppler. Dari hasil evaluasi tersebut akan dinilai apakah

    memungkinkan dan memang saatnya untuk memberi induksi

    persalinan. Kalau fungsi arus darahnya tak baik, tentu tak dianjurkan

    lahir per vaginam yang justru berisiko bayi mengalami hipoksia.

    III.6 Kehamilan Preterm (Prematur)

    Definisi

    Bayi yang lahir dengan usia gestasi

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    48/79

    Golongan sosial-ekonomi rendah

    Keadaan gizi yang kurang

    Penyalahgunaan obat

    Kebiasaan : pekerjaan yg mlelahkan, merokok

    Diagnosa:

    Anamnesa : ada riwayat kelahiran preterm

    26-30 minggu dilatasi 2-3 cm

    30 minggu Adanya kontraksi braxton-hicks

    Nyeri pada panggul bawah

    24 minggu Adanya fibronektin janin sebelum selaput

    ketuban pecah

    24-34 minggu KPD

    24-32 minggu suhu tubuh 38 oC

    Kondisi bayi prematur:

    Suhu tubuh tidak stabil < lemak coklat

    Gangguan pernafasan < surfaktan

    Gangguan alat pencernaan distensi abdomen

    Immatur hati hiperbilirubinemia

    Gangguan ginjal asidosis metabolik

    Gangguan imun < IgG

    Perdarahan < protrombin

    Perdarahan intraventrikuler iskemik

    Retrolental fibroplasia parut retina

    Gambaran klinikbayi prematur:

    Panjang bayi < 45 cm

    Lingkar dada < 30 cm

    Lingkar kepala < 33 cm

    Umur kehamilan < 37 minggu

    Kepala > badan

    48 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    49/79

    Kulit tpis, transparan, lanugo bnyak, lemak sdikit

    Tangisan jarang dan lemah

    Pernafasan tidak teratur

    Refleks Tonik-neck lemah

    Refleks Moro (+)

    Hipotonia

    Edema 24-28 jam

    HR : 100-140 x/menit

    R: 35-45 x/menit

    Pencegahan :

    Menurunkan atau mengobatiya dengan ,memberikan tokolisis.

    Anak terlalu rapat dapat dicegah dengan kontrasepsi.

    Pekerjaan sewaktu harus diistirahatkan dan jangan terlalu

    berat.

    Langkah terpenting dengan melakukan pemeriksaan

    kehamilan sedini mungkin dan terus melakukannya secara

    teratur.

    Pemberian tokolisis dapat mengurangi kontraksi dan

    memundurkan terjadinya proses persalinan walaupun resiko

    efek sampingnya tinggi

    Penatalaksanaan:

    Bila proses persalinan kurang bulan masih tetap berlangsung atau

    mengancam, meski telah dilakukan segala upaya pencegahan,maka perlu dipertimbangkan:

    Seberapa besar kemampuan klinik

    Bagaimana persalinan sebaiknya berakhir

    Komplikasi apa yang akan timbul

    49 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    50/79

    Bagaimana pendapat pasien dan keluarga

    Seberapa besar dana yan diperlukan untuk merawat bayi

    preterm, perawatan intensif neonatus

    Manajemen persalinan preterm bergantung pada beberapa

    faktor:

    Keadaan selaput ketuban

    Pembukaan serviks

    Umur kehamilan

    Penyebab persalinan preterm

    Kemampuan neonatal intersive care facilities

    Beberapa langkah yang dapat dilakukan pada persalinan preterm,

    terutama mencegah morbiditas dan mortilitas neonatus preterm

    adalah dengan pemberian:

    Tokolisis

    - Menghambat proses persalinan preterm

    - Memberi kesempatan bagi terapi kortikosteroid untuk

    menstimulir surfaktan paru janin

    - Memberi kesempatan transfer intrauterine pada fasilitas

    yang lebih lengkap

    - Optimalisasi personel

    - Mcam obat sebagai tokolisis: Kalsium antagonis (Nifedin);

    Obat -mimetik (terbutalin, ritrodin); Sulfas magnesikus &

    antiprostaglandin.

    Kortikosteroid

    - Untuk pematangan surfaktan paru janin

    - Menurunkan insidensi RDS

    - Mencegah perdarahan intraventrikular

    - Menurunkan kematian neonatus

    50 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    51/79

    - Untuk usia kehamilan

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    52/79

    - Salbutamol per oral

    3. Sulfus Magnesikus dan antiprostagladin

    Obatnya Indometasin , ini jarang dipakai karena efek samping pada

    ibu ataupun janin .

    Contoh magnesium sulfat untuk intravena.

    4. Untuk menghambat proses persalinan preterm, perlu membatasi

    atau tirah baring.

    Indikasi

    Harus terdapat konsentrasi uterus yang teratur

    Adanya perubahan serviks, dilatasi, dan pendataran serviks

    Mencegah persalinan premature pada kasus-kasus tertentu

    Memperlambat atau menghentikan persalinan untuk sesaat guna

    memperoleh terapi yang sesuai.

    Kontra indikasi

    Kontra indikasi umum

    - Distress janin akut ( kecuali.resusitasi

    - Korioamnionitis

    - Eklamsia atau preeklamsia berat

    - Kematian janin (tunggal)

    - Maturasi janin

    - Instabilitas hemodinamik ibu

    Kontraindikasi untuk obat tokolitik spesifik

    - Agen beta- mimetik

    52 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    53/79

    Gangguan irama jantung atau penyakit jantung lain pada

    ibu

    Diabetes, Tirotoksis, atau hipertensi yang tidak terkontrol

    - Magnesium sulfat

    Hipokalsemia

    Miastenia Gravis

    Gagal ginjal

    - Indometasin

    Asma

    Penyakit arteri koroner

    Perdarahan saluran cerna

    Oligohidramnion

    Gagal ginjal

    Kecurigaan anomali jantung atau ginjal janin

    Efek samping

    a. Maternal

    1. Gangguan kardiovaskuler

    Termasuk aritmia, gagal jantung, infark miocard dapatmuncul pada pemberian bmimetik.

    2. Gangguan metabolik

    Dapat muncul pada pasien yang mendapatkan tokolitik

    golongan b mimetic seperti hiperglikemia dan hipoglikemia.

    53 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    54/79

    3. Gangguan gastrointestinal

    Pemberian b mimetic, calcium channel blocker, magnesium

    sulfat, dan ethanol dapat berdampak terhadap keluhan-

    keluhan gastrointestinal.

    4. Gangguan psikologis

    Pada pemberian b mimetic dapat menimbulkan gangguan

    psikologis berupa depresi.

    b. Setus dan neonates

    1. Takikardia

    Pada ibu yang mendapatkan b mimetic dapat berdampak

    pada peningkatan denyut jantung fetus yang menyebabkan

    takikardia.

    2. Konstriksi duktus . regusgitasi trikuspidal

    Yaitu pada ibu yang mendapatkan NSAIDs. Kelainan ini tidak

    muncul pada pemberian b mimrtik.

    Farmakodinamik

    - Mencegah mortilitas dan morbiditas pada bayi prematur

    - Memberi kesempatan bagi terapi kortikosteroid untuk

    menstimulasi surfaktan paru janin

    - Memberi kesempatan trasfer intrauterin pada fasillitas yang lebih

    lengkap

    Contoh : salbutamol , sebagai antagonis beta 2

    III.8 PENGUKURAN BIOMETRIKAL

    USG KEHAMILAN TRIMESTER II DAN III

    Dilakukan dengan cara transabdominal tanpa persiapan kandung

    kemih.

    54 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    55/79

    Penentuan Usia Kehamilan

    - Pada trimester II paling akurat < 20 minggu.

    - Yang digunakan sebagai biometri untuk menentukan usia

    kehamilan :

    Diameter biparietal (DBP)

    Lingkar kepala

    Panjang tulang (femur, tibia, humerus, radius, klavikula)

    Jarak orbita

    Lebar serebelum

    Panjang ginjal

    Panjang telapak kaki- Biometri yang cukup mudah di ukur dan lazim digunakan :

    DBP

    Lingkar kepala

    Panjang femur

    Panjang humerus

    - Pengukuran DBP dan lingkar kepala:

    Pengukuran dilakukan pada penampang aksial kepala

    setinggi talamus.

    Pengukuran dilakukan pada jarak biparietal terbesar, dari

    permukaan luar tulang parietal bagian proksimal ke arah

    permukaan dalam tulang parietal bagian distal (luar ke

    dalam) tegak lurus falks serebri.

    Pengukuran DBP pada permukaan luar tulang parietal

    bagian proksimal dan distal (luar ke luar).- Pengukuran lingkar kepala :

    Lingkar Kepala = (DBPluar ke luar + DFOluar ke luar) x 1,57

    *DFO : Diameter Front Oksipital

    55 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    56/79

    - Pengukuran Panjang Femur

    Pengukuran dilakukan terhadap diafisis tulang femur yang

    berada pada posisi horizontal. Bagian epifisis tulang tidak ikut

    di ukur.

    - Pengukuran Lingkar Abdomen

    Dilakukan pada penampang aksial abdomen setinggi

    hepar.

    Dilakukan melalui diameter antero-posterior luar ke luar

    dan diameter transversal luar ke luar.

    Penentuan Pertumbuhan dan Besar Janin

    Dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik.

    Kehamilan Kembar

    Dapat diketahui dengan memeriksa jenis kelamin kedua janin, jumlah

    plasenta dan sekat pemisah kedua janin.

    Kelainan Kongenital

    - Volume cairan amnion yang abnormal

    - Pertumbuhan janin terhambat

    - Kelainan morfologi

    - Ukuran biometri janin yang abnormal

    - Ukuran plasenta yang abnormal

    - Arteri umbilikal tunggal

    - Aktivitas biofisik janin yang berkurang

    Ultrasonografi Kelainan Kromosom

    Kelainan kelainan tersebut bisa berupa petanda lemah (soft marker)

    atau petanda kuat (strong marker atau hard marker) kelainan kromosom.

    III.9 PERSALINAN SUNGSANG

    Definisi

    56 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    57/79

    Keadaan dimana janin terletak memanjang/membujur dengan kepala

    difundus uteri dan bokong dibagian bawah kavum uteri.

    Dikenal beberapa jenis letak sungsang, yakni:

    Presentasi bokong (frank breech) (50-70%).

    Pada presentasi bokong akibat ekstensi kedua sendi lutut, kedua

    kaki terangkat ke atas sehingga ujungnya terdapat setinggi bahu

    atau kepala janin. Dengan demikian pada pemeriksaan dalam

    hanya dapat diraba bokong.

    Presentasi bokong kaki sempurna (complete breech) ( 5-10%).

    Pada presentasi bokong kaki sempurna disamping bokong dapat

    diraba kaki.

    Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki

    (incomplete or footling) (10-30%).

    Pada presentasi bokong kaki tidak sempurna hanya terdapat satu kaki

    di samping bokong, sedangkan kaki yang lain terangkat ke atas. Pada

    presentasi kaki bagian paling rendah adalah satu atau dua kaki.

    Prevalensi

    Mortalitas perinatal : kematian perinatal 13 kali lebih tinggi daripada

    kematian perinatal pada presentasi kepala. Morbiditas perinatal : 5-7

    kali lebih tinggi daripada presentasi kepala. Gambaran ini dipengaruhi

    usia kehamilan, berat janin dan jenis presentasi bokong. Sebab utama

    kematian perinatal pada presentasi bokong : hipoksia, trauma

    persalinan, prematuritas dan kelainan kongenital. Kelainan kongenital

    terdapat 6-18% pada presentasi bokong, dibandingkan 2-3% pada

    presentasi kepala.Patofisiologi

    Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin

    terhadap ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih

    32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga

    57 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    58/79

    memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin

    dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau

    letak lintang.

    Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan

    jumlah air ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua

    tungkai terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong dipaksa

    untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan

    kepala berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus.

    Dengan demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum

    cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada

    kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam

    presentasi kepal. Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti itu.

    Sebagian dari mereka berada dalam posisi sungsang.

    Etiologi

    Faktor-faktor yang memegang peranan dalam terjadinya letak

    sungsang diantaranya ialah prematuritas, rnultiparitas, hamil kembar,

    hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa dan panggul sempit.

    Kadang-kadang juga disebabkan oleh kelainan uterus (seperti

    fibroid) dan kelainan bentuk uterus (malformasi). Plasenta yang

    terletak didaerah kornu fundus uteri dapat pula menyebabkan letak

    sungsang, karena plasenta mengurangi luas ruangan didaerah

    fundus. Kelainan fetus juga dapat menyebabkan l etak

    sungsan g seperti ma lforma si CNS, ma ssa di leher,

    aneuploidi.

    Diagnosis

    Diagnosis letak sungsang pada umumnya tidak sulit. Diagnosis

    ditegakkan berdasarkan keluhan subyektif dan pemeriksaan fisik atau

    penunjang yang telah dilakukan. Dari anamnesis didapatkan kalau ibu

    hamil akan merasakan perut terasa penuh dibagian atas dan gerakan

    anak lebih banyak dibagian bawah rahim. Dari riwayat kehamilan

    mungkin diketahui pernah melahirkan sungsang. Sedangkan dari

    58 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    59/79

    pemeriksaan fisik Leopold akan ditemukan dari Leopold I difundus

    akan teraba bagian bulat dan keras yakni kepala, Leopold II teraba

    punggung dan bagian kecil pada sisi samping perut ibu, Leopold III-IV

    teraba bokong di segmen bawah rahim. Dari pemeriksaan dalam

    akan teraba bokong atau dengan kaki disampingnya. Disini akan

    teraba os sakrum, kedua tuberosis iskii dan anus. Pemeriksaan

    penunjang juga dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis

    seperti ultrasonografik atau rontgen.

    Penatalaksanaan

    1. Dalam Kehamilan

    Pada umur kehamilan 28-30 minggu ,mencari kausa daripada

    letak sungsang yakni dengan USG; seperti plasenta previa,

    kelainan kongenital, kehamilan ganda, kelainan uterus. Jlka

    tidak ada kelainan pada hasil USG, maka dilakukan knee chest

    position atau dengan versi luar (jika tidak ada

    kontraindikasi).

    Versi luar sebaiknya dilakukan pada kehamilan 34-38

    minggu. Pada umumnya versi luar sebelum minggu ke 34

    belum perlu dilakukan karena kemungkinan besar janin

    masih dapat memutar sendiri, sedangkan setelah minggu ke

    38 versi luar sulit dilakukan karena janin sudah besar dan

    jumlah air ketuban relati f telah berkurang. Sebelum

    melakukan versi luar diagnosis letak janin harus pasti

    sedangkan denyut jantung janin harus dalam keadaan baik.

    Kontraindikasi untuk melakukan versi luar; panggul sempit,

    perdarahan antepartum, hipertensi, hamil kembar, plasenta

    previa. Keberhasilan versi luar 35-86 % (rata-rata 58 %).

    Peningkatan keberhasilan terjadi pada multiparitas, usia

    kehamilan, frank breech, letak lintang. Newman membuat

    prediksi keberhasilan versi luar berdasarkan penilaian seperti

    Bhisop skor (Bhisop-like score).

    59 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    60/79

    Skor 0 1 2 3Pembukaan serviks 0 1-2 3-4 5+Panjang serviks (cm) 3 2 1 0Station -3 -2 -1 +1,+

    2Konsistensi Kaku Sedan

    g

    Lunak

    Position posterior

    Mid anterior

    Artinya: Keberhasilan 0% jika nilai 9.

    Kalau versi luar gagal karena penderita menegangkan otot-otot

    dinding perut, penggunaan narkosis dapat dipertimbangkan, tetapi

    kerugiannya antara lain: narkosis harus dalam, lepasnya

    plasenta karena tidak merasakan sakit dan digunakannya

    tenaga yang berlebihan, sehingga penggunaan narkosis dihindari

    pada versi luar.

    2. Dalam Persalinan

    Menolong persalinan letak sungsang diperlukan lebih banyak

    ketekunan dan kesabaran dibandingkan dengan persal inan

    letak kepala. Pertama-tama hendaknya ditentukan apakah tidak

    ada kelainan lain yang menjadi indikasi seksio, seperti kesempitan

    panggul, plasenta previa atau adanya tumor dalam rongga panggul(4).

    Pada kasus dimana versi luar gagal/janin tetap letak sungsang,

    maka penatalaksanaan persalinan lebih waspada. Persalinan pada

    letak sungsang dapat dilakukan pervaginam atau perabdominal (seksio

    60 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    61/79

    sesaria). Pervaginam dilakukan jika tidak ada hambatan pada

    pembukaan dan penurunan bokong (1,4). Syarat persalinan pervaginam

    pada letak sungsang: bokong sempurna (complete) atau bokong murni

    (frank breech), pelvimetri, klinis yang adekuat, janin tidak terlalu

    besar, tidak ada riwayat seksio sesaria dengan indikasi CPD, kepala

    fleksi. Mekanisme persalinan letak sungsang berlangsung melalui tiga

    tahap yaitu:

    Persalinan bokong

    a. Bokong masuk ke pintu atas panggul dalam posisi melintang

    atau miring.

    b. Setelah trokanter belakang mencapai dasar panggul, terjadi

    putaran paksi dalam sehingga trokanter depan berada di bawah

    simfisis.

    c. Penurunan bokong dengan trokanter belakangnya berlanjut,

    sehingga distansia bitrokanterika janin berada di pintu bawah

    panggul.

    d. Terjadi persal inan bokong, dengan trokanter depan

    sebagai hipomoklion.

    e. Setelah trokanter belakang lahir, terjadi fleksi lateral janin

    untuk persalinan trokanter depan, sehingga seluruh bokong

    janin lahir.

    f. Terjadi putar paksi luar, yang menempatkan punggung bayi

    ke arah perut ibu.

    g. Penurunan bokong berkelanjutan sampai kedua tungkai bawah

    lahir.

    Persalinan bahua. Bahu janin memasuki pintu atas panggul dalam posisi

    melintang atau miring.

    b. Bahu belakang masuk dan turun sampai mencapai dasar

    panggul.

    61 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    62/79

    c. Terjadi putar paksi dalam yang menempatkan bahu depan

    dibawah simpisis dan bertindak sebagai hipomoklion.

    d. Bahu belakang lahir diikuti lengan dan tangan belakang.

    e. Penurunan dan persalinan bahu depan diikuti lengan dan tangan

    depan sehingga seluruh bahu janin lahir.

    f. Kepala janin masuk pintu atas panggul dengan posisi melintang

    atau miring.

    g. Bahu melakukan putaran paksi dalam.

    Persalinan kepala janin

    a. Kepala janin masuk pintu atas panggul dalam keadaan fleksi

    dengan posisi dagu berada dibagian posterior.

    b. Setelah dagu mencapai dasar panggul, dan kepala bagian

    belakang tertahan oleh simfisis kemudian terjadi putar paksi

    dalam dan menempatkan suboksiput sebagai hipomiklion.

    c. Persalinan kepala berturut-turut lahir: dagu, mulut, hidung,

    mata, dahi dan muka seluruhnya.

    d. Setelah muka, lahir badan bayi akan tergantung sehingga

    seluruh kepala bayi dapat lahir.

    e. Setelah bayi lahir dilakukan resusitasi sehingga jalan nafas

    bebas dari lendir dan mekoneum untuk memperlancar

    pernafasan. Perawatan tali pusat seperti biasa. Persalinan ini

    berlangsung tidak boleh lebih dari delapan menit (1-5).

    Mekanisme letak sungsang dapat dilihat dalam gambar berikut:

    Tipe dari presentasi

    bokong:a) Presentasi

    bokong (frank

    breech)b) Presentasi

    bokong kaki

    sempurna

    62 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    63/79

    (complete

    breech)c) Presentasi

    bokong kaki

    tidak sempurna

    dan presentasi

    kaki (incomplete

    or footling)

    Bokong masuk ke

    pintu atas panggul

    dalam posisi

    melintang atau

    miring.

    Setelah trokanter

    belakang mencapai

    dasar panggul,

    terjadi putaran paksi

    dalam sehingga

    trokanter depanberada di bawah

    simfisis.

    Penurunan bokong

    dengan trokanter

    belakangnya berlanjut,

    sehingga distansiabitrokanterika janin

    berada di pintu bawah

    panggul.

    63 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    64/79

    Terjadi persalinan

    bokong, dengan

    trok anter depa n

    sebagaihipomoklion.

    Setelah trokanter

    belakang lahir, terjadi

    fleksi lateral janin

    untuk persalinan

    trokanter depan,

    sehingga seluruh

    bokong janin lahir.

    Jika bokong tidak

    mengalami kemajuan

    selama kontraksi

    berikutnya, episiotomi

    dapat dilakukan dan

    bokong dilahirkan

    dengan traksi ke

    bawah perut.

    Terjadi putar paksi

    luar, yang

    menempatkan

    punggung bayi ke

    arah perut ibu.

    Penurunan bokong

    berkelanjutan sampai

    kedua tungkai bawah

    64 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    65/79

    lahir.

    Jika kaki janin telah

    keluar, penolongdapat menyusupkan

    tangan sepanjang kaki

    anterior dan

    melahirkan kaki

    dengan flexi dan

    abduksi sehingga

    bagian badan lainnya

    dapat dilahirkan.

    Bahu janin mencapai

    pelvic 'gutter' (jalan

    sempit) dan

    melakukan putar

    paksi dalam sehingga

    diameter biacromion

    terdapat pada

    diameter

    anteroposterior

    diameter pelvic

    bagian luar.

    Secara simultan,

    bokong melakukan

    rotasi anterior 90o.

    Kepala janin kemudian

    masuk ke tepi pelvik,

    sutura sagitalis

    berada pada tepi

    65 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    66/79

    diameter transversal.

    Penurunan ke dalam

    pelvic terjadi dengan

    flexi dari kepala.

    (Professor Jeremy Oats and Professor Suzanne Abraham, 2005)

    Jenis-jenis persalinan sungsang:1. Persalinan Pervaginam

    Berdasarkan tenaga yang dipakal dalam melahirkan janin

    pervaginam, persalinan pervaginam dibagi menjadi 3, yaitu:

    a) Persalinan spontan (spontaneous breech), janin dilahirkan dengan

    kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara ini lazim disebut cara,

    Bracht.

    b) Manual aid (partial breech extraction; assisted breech delivery),

    janin dilahirkan sebagian menggunakan tenaga dan kekuatan ibu

    dan sebagian lagi dengan tenaga penolong.

    c) Ekstraksi sungsang (total breech extraction), janin dilahirkan

    seluruhnya dengan memakai tenaga, penolong.

    2. Persalinan perabdominam (seksio sesaria).

    Prosedur pertolongan persalinan spontan

    Tahapan :

    1. Tahap pertama : fase lambat, yaitu mulai melahirkan bokong

    sampai pusat (skapula depan).

    2. Tahap kedua: fase cepat, yaitu mulai dari lahirnya pusat sampai

    lahirnya mulut.

    3. Tahap ketiga: fase lambat, yaitu mulai lahirnya mulut sampai seluruh

    66 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    67/79

    kepala lahir.

    Teknik :

    1. Sebelum melakukan pimpinan persalinan penolong harus

    memperhatikan sekali lagi persiapan untuk ibu, janin, maupun

    penolong. Pada persiapan kelahiran. janin harus selalu disediakancunam Piper.

    2. Ibu tidur dalam posisi litotomi, sedang penolong berada didepan

    vulva. Ketika timbul his ibu disuruh mengejan dan merangkul

    kedua pangkal paha. Pada saat bokong mulai membuka vulva

    (crowning) disuntikan 2-5 unit oksitosin intramuskuler.

    3. Episiotomi dikerjakan saat bokong membuka vulva. Segera

    setelah bokong lahir, bokong dicengkram secara Bracht, yaitu

    kedua ibu jari penolong sejajar sumbu panjang paha, sedangkan

    jani-jari lain memegang panggul.

    4. Pada setiap his, ibu disuruh mengejan. Pada waktu tali pusat lahir

    dan tampak teregang, tali pusat dikendorkan. Kemudian penolong

    melakukan hiperlordosis pada badan janin guna mengikuti gerakan

    rotasi anterior, yaitu punggung janin didekatkan ke punggung

    ibu. Penolong hanya mengikuti gerakan ini tanpa melakukan

    tarikan, sehingga gerakan tersebut disesuaikan dengan gaya

    bera t badan janin. Bersamaan de ngan dilakukannya

    hiferlordossis, seorang asisten melakukan ekspresi Kristeller pada

    fundus uteri sesuai dengan sumbu panggul. Dengan gerakan

    hiperlordossis ini berturut-turut lahir pusar, perut, badan lengan,

    67 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    68/79

    dagu, mulut dan akhirnya kepala.

    5. Janin yang baru lahir segera diletakan diperut ibu. Bersihkan jalan

    nafas dan rawat tali pusat.

    Keuntungan :

    Dapat mengurangi terjadinya bahaya infeksi oleh karena tangan

    penolong tidak ikut masuk ke dalam jalan lahir. Dan juga cara ini

    yang paling mendekati persalinan fisiologik, sehingga mengurangi

    trauma pada janin.

    Kerugian :

    Dapat mengalami kegagalan sehingga tidak semua persalinan letak

    sungsang dapat dipimpin secara Bracht. Terutama terjadi peda keadaan

    panggul sempit, janin besar, jalan lahir kaku seperti pada

    primigravida, adanya lengan menjungkit atau menunjuk.

    Prosedur Manual Aid

    Indikasi :

    Dilakukan jika pada persalinan dengan cara Bracht mengalami kegagalan,

    misalnya terjadi kemacetan saat melahirkan bahu atau kepala. Dan

    memang dari awal sudah direncanakan untuk manual aid.

    Tahapan :

    1. Tahap pertama :lahirnya bokong sampai pusar yang dilahirkan

    dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri.

    2. Tahap kedua : lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga

    penolong.

    Cara/teknik untuk melahirkan bahu dan lengan ialah secara :

    a) Klasik (Deventer)

    b) Mueller

    c) Lovset

    d) Bickenbach.

    3. Tahap ketiga : lahirnya kepala, dapat dengan, cara

    a) Mauriceau (Veit-Smellie)

    b) Najouks

    68 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    69/79

    c) Wigand Martin-Winckel

    d) Parague terbalik

    e) Cunam piper

    Tehnik :

    Tahap pertama persalinan secara bracht sampai pusat lahir. Tahap kedua

    melahirkan bahu dan langan oleh penolong:

    1. Cara klasik

    Prinsip melahirkan bahu dan lengan secara klasik ini melahirkan lengan

    belakang lebih dulu karena lengan belakang berada di ruang yang luas

    (sacrum), kemudian melahirkan lengan depan yang berada di bawaah

    simpisis. Kedua kaki janin dipegang dengan tangan kanan penolong

    pada pergelangan kakinya dan dielevasi ke atas sejauh mungkin

    sehingga perut janin mendekati perut ibu. Bersamaan dengan itu

    tangan kiri penolong dimasukkan ke dalam jalan lahir dan dengan jari

    tengah dan telunjuk menelusuri bahu janin sampai pada fossa kubiti

    kemudian lengan bawah dilahirkan dengan gerakan seolah-olah lengan

    bawah mengusap muka janin. Untuk melahirkan lengan depan,

    pergelangan kaki janin diganti dengan tangan kanan penolong dan

    ditarik curam ke bawah sehingga punggung janin mendekati punggung

    ibu. Dengan cara yang sama lengan depan dilahirkan. Keuntunga cara

    klasik adalah pada umumnya dapat dilakukan pada semua persalinan

    letak sungsang tetapi kerugiannya lengan janin relative tinggi didalam

    panggul sehingga jari penolong harus masuk ke dalam jalan lahir yang

    dapat manimbulkan infeksi.

    2. Cara Mueller

    69 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    70/79

    Prinsip melahirkan bahu dan lengan secara Mueller ialah melahirkan

    bahu dan lengan depan lebih dulu dengan ekstraksi, baru kemudian

    melahirkan bahu dan lengan belakang. Bokong janin dipegang dengan

    femuro-pelvik yaitu kedua ibu jari penolong diletakkan sejajar spina

    sakralis media dan jari telunjuk pada krisat iliaka dan jari-jari lain

    mencengkram bagian depan. Kemudian badan ditarik ke curam ke

    bawah sejauh mungkin sampai bahu depan tampak di bawah simpisis

    dan lengan depan dilahirkan dengan mengait lengan bawahnya.

    Setelah bahu depan dan lengan lahir, tarik badan janin ke atas sampai

    bahu belakang lahir. Tangan penolong tidak masuk ke dalam jalan lahir

    sehingga mengurangi infeksi.

    3. Cara lovset

    Prinsip melahirkan persalinan secara Lovset ialah memutar badan janin

    dalam setengah lingkaran bolak-balik sambil dilakukan traksi curam ke

    bawah sehingga bahu yang sebelumnya berada di belakang akhirnya

    lahir dibawah simpisis dan lengan dapat dilahirkan. Keuntungannya

    yaitu sederhana dan jarang gagal, dapat dilakukan pada semua letak

    sungsang, minimal bahaya infeksi. Cara lovset tidak dianjurkan

    dilakukan pada sungsang dengan primigravida, janin besar, panggul

    sempit.

    4. Cara Bickhenbach

    70 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    71/79

    Prinsip melahirkan ini merupakan kombinasi antara cara Mueller

    dengan cara klasik.

    Tahap ketiga : melahirkan kepala yang menyusul (after coming head)

    1. Cara Mauriceau

    Tangan penolong yang sesuai dengan muka janin dimasukkan ke dalam

    jalan lahir. Jari tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk dan

    jari keempat mencengkeram fossa kanina, sedang jari lain

    mencengkeram leher. Badan anak diletakkan diatas lengan bawah

    penolong seolah-olah janin menunggang kuda. Jari telunjuk dan jari

    ketiga penolong yang lain mencengkeram leher janin dari punggung.

    Kedua tangan penolong menarik kepala janin curam ke bawah sambil

    seorang asisten melakukan ekspresi kristeller. Tenaga tarikan terutama

    dilakukan oleh penolong yang mencengkeram leher janin dari arah

    punggung. Bila suboksiput tampak dibawah simpisis, kepala dielevasi

    keatas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga berturut-turut

    lahir dagu, mulut, hidung, mata dahi, ubun-ubun besar dan akhirnya

    lahirnya seluruh kepala janin.

    2. Cara Naujoks

    Teknik ini dilakukan apabila kepala masih tinggi sehingga jari penolong

    tidak dimasukkan ke dalam mulut janin. Kedua tangan penolong yang

    mencengkeram leher janin menarik bahu curam kebawah dan

    bersamaan dengan itu seorang asisten mendorong kepala janin kearah

    bawah. Cara ini tidak dianjurkan lagi karena menimbulkan trauma yang

    berat.

    71 | M a k a l a h P a r t u s A - 1

  • 8/8/2019 Tutorial 7 (2)

    72/79

    3. Cara Prague Terbalik

    Teknik ini dipakai bila oksiput dengan ubun-ubun kecil berada di

    belakang dekat sacrum dan muka janin menghadap simpisis. Satu

    tangan penolong mencengkeram leher dari bawah dan punggung janin

    diletakkan pada telapak tangan penolong. Tangan penolong yang lainmemegang kedua pergelangan kaki, kemudian ditarik keatas

    bersamaan dengan tarikan pada bahu janin sehingga perut janin

    mendekati perut ibu. Dengan laring sebagai hipomoklion, kepala janin

    dapat dilahirkan.

    4. Cara Cunam Piper

    Seorang asisten memegang badan janin pada kedua kaki dan kedua

    lengan janin diletakkan dipunggung janin. Kemudian badan janin

    dielevasi ke atas sehingga punggung janin mendekati punggung ibu.

    Pemasangan c