tutor klinikx korpus alien

26
Tutorial Klinik ILMU KESEHATAN MATA CORPUS ALIENUM Disusun Oleh : Dimas Alan Setiawan (G99141148) Yudhistira Permana (G99141149) Aisya Fikritama Aditya (G99141150) Fitira Rahma N (G99141151) Bani Zakiyah (G99141152) Pembimbing Djoko Susianto, dr, SpM KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA

Upload: dimas-alan-setiawan

Post on 10-Feb-2016

269 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mata

TRANSCRIPT

Page 1: Tutor Klinikx Korpus Alien

Tutorial Klinik

ILMU KESEHATAN MATA

CORPUS ALIENUM

Disusun Oleh :

Dimas Alan Setiawan (G99141148)

Yudhistira Permana (G99141149)

Aisya Fikritama Aditya (G99141150)

Fitira Rahma N (G99141151)

Bani Zakiyah (G99141152)

Pembimbing

Djoko Susianto, dr, SpM

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

2014

Page 2: Tutor Klinikx Korpus Alien

BAB I

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS

Nama : Tn. AK

Umur : 19 tahun

Jenis Kelamin : laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : Pekerja bangunan

Alamat : Sragen, Surakarta Jawa Tengah

Tanggal periksa : 30 Sepetember 2014

No. RM : 01-27-28-80

Cara Pembayaran : BPJS

II. ANAMNESIS

A. Keluhan utama : Nyeri dan mengganjal pada mata kiri.

B. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke poliklinik mata RSUD Moewardi pada tanggal 30

september 2014 mengeluh mata kirinya terkena serpihan gerinda sejak kemarin

sore. Pasien mengeluhan pedih dan mengganjal pada mata kirinya. Keluhan

tidak dirasakan pada mata kanannya.

Page 3: Tutor Klinikx Korpus Alien

C. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat sakit serupa : disangkal

Riwayat kencing manis : disangkal

Riwayat hipertensi : disangkal

Riwayat trauma : disangkal

Riwayat mata merah : disangkal

Riwayat operasi mata : disangkal

Riwayat benjolan di mata : disangkal

Riwayat infeksi / iritasi mata : disangkal

D. Riwayat Penyakit Keluarga

R. Hipertensi : disangkal

R. Kencing manis : disangkal

Riwayat benjolan di mata : disangkal

Riwayat infeksi / iritasi mata : disangkal

E. Kesimpulan

Anamnesis

OD OS

Proses - Inflamasi

Lokalisasi - Konjunctiva

Sebab - Korpal

Perjalanan - Akut

Komplikasi - Belum Ditemukan

Page 4: Tutor Klinikx Korpus Alien

III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Kesan umum

Keadaan umum baik E4V5M6, gizi kesan cukup

T = 120/80 mmHg N = 82x/menit Rr = 18x/menit S= 36,5

B. Pemeriksaan subyektif OD OS

Visus sentralis jauh 6/6 6/6

Pinhole Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Refraksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Visus sentralis dekat

Refraksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Visus Perifer

Konfrontasi test Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Proyeksi sinar baik baik

Persepsi warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan

C. Pemeriksaan Obyektif

1. Sekitar mata

Tanda radang tidak ada tidak ada

Luka tidak ada tidak ada

Parut tidak ada tidak ada

Page 5: Tutor Klinikx Korpus Alien

Kelainan warna tidak ada tidak ada

Kelainan bentuk tidak ada tidak ada

2. Supercilium

Warna hitam hitam

Tumbuhnya normal normal

Kulit sawo matang sawo matang

Geraknya dalam batas normal dalam batas normal

3. Pasangan Bola Mata dalam Orbita

Heteroforia tidak ada tidak ada

Strabismus tidak ada tidak ada

Pseudostrabismus tidak ada tidak ada

Exophtalmus tidak ada tidak ada

Enophtalmus tidak ada tidak ada

Anopthalmus tidak ada tidak ada

4. Ukuran bola mata

Mikrophtalmus tidak ada tidak ada

Makrophtalmus tidak ada tidak ada

Ptisis bulbi tidak ada tidak ada

Page 6: Tutor Klinikx Korpus Alien

Atrofi bulbi tidak ada tidak ada

Buftalmus tidak ada tidak ada

Megalokornea tidak ada tidak ada

5. Gerakan Bola Mata

Temporal superior dalam batas normal dalam batas normal

Temporal inferior dalam batas normal dalam batas normal

Temporal dalam batas normal dalam batas normal

Nasal dalam batas normal dalam batas normal

Nasal superior dalam batas normal dalam batas normal

Nasal inferior dalam batas normal dalam batas normal

6. Kelopak Mata

Gerakannya dalam batas normal dalam batas normal

Blefarokalasis tidak ada tidak ada

Tepi kelopak mata

Oedem tidak ada tidak ada

Margo intermarginalis tidak ada tidak ada

Hiperemis tidak ada tidak ada

Entropion tidak ada tidak ada

Ekstropion tidak ada tidak ada

Page 7: Tutor Klinikx Korpus Alien

7. Sekitar saccus lakrimalis

Oedem tidak ada tidak ada

Hiperemis tidak ada tidak ada

8. Sekitar Glandula lakrimalis

Odem tidak ada tidak ada

Hiperemis tidak ada tidak ada

9. Tekanan Intra Okuler

Palpasi kesan normal kesan normal

Tonometer Schiotz tidak dilakukan tidak dilakukan

10. Konjungtiva

Konjungtiva palpebra

Oedem tidak ada tidak ada

Hiperemis tidak ada todak ada

Sikatrik tidak ada tidak ada

Coble stone tidak ada tidak ada

Konjungtiva Fornix

Oedem tidak ada tidak ada

Hiperemis tidak ada tidak ada

Sikatrik tidak ada tidak ada

Page 8: Tutor Klinikx Korpus Alien

Konjungtiva Bulbi

Pterigium tidak ada tidak ada

Oedem tidak ada todak ada

Hiperemis tidak ada tidak ada

Sikatrik tidak ada tidak ada

Injeksi Siliaris tidak ada tidak ada

Injeksi Konjungtiva tidak ada tidak ada

Caruncula dan Plika Semilunaris

Oedem tidak ada tidak ada

Hiperemis tidak ada tidak ada

Sikatrik tidak ada tidak ada

11. Sklera

Warna putih hiperemis

Penonjolan tidak ada tidak ada

Korpus alienum tidak ada ada

12. Kornea

Ukuran 12 mm 12 mm

Limbus jernih jernih

Permukaan rata. mengkilat rata mengkilat

Sensibilitas normal normal

Page 9: Tutor Klinikx Korpus Alien

Oedem tidak ada tidak ada

Keratoskop (Placido) tidak dilakukan tidak dilakukan

Fluoresin Test tidak dilakukan tidak dilakukan

Arcus senilis (+) (+)

Korpus alienum tidak ada tidak ada

13. Kamera Okuli Anterior

Isi jernih jernih

Kedalaman dalam dalam

14. Iris

Warna coklat coklat

Gambaran spongious spongious

Bentuk bulat bulat

Sinekia Anterior tidak ada tidak ada

15. Pupil

Ukuran 3 mm 3 mm

Bentuk bulat bulat

Tempat sentral sentral

Reflek direk (+) (+)

Page 10: Tutor Klinikx Korpus Alien

Reflek indirek (+) (+)

Reflek konvergensi baik baik

16. Lensa

Ada/tidak ada ada

Kejernihan jernih jernih

Letak sentral sentral

Shadow test - -

17. Corpus vitreum

Kejernihan tidak dilakukan tidak dilakukan

IV. KESIMPULAN PEMERIKSAAN

OD OS

Visus Sentralis Jauh 6/6 6/6

Pinhole Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Sekitar mata dalam batas normal dalam batas normal

Supercilium dalam batas normal dalam batas normal

Pasangan bola mata dalam

orbita

dalam batas normal dalam batas normal

Ukuran bola mata dalam batas normal dalam batas normal

Gerakan bola mata dalam batas normal dalam batas normal

Kelopak mata dalam batas normal dalam batas normal

Sekitar saccus lakrimalis dalam batas normal dalam batas normal

Sekitar glandula lakrimalis dalam batas normal dalam batas normal

Tekanan Intra Okuler kesan normal kesan normal

Konjunctiva bulbi dalam batas normal dalam batas normal

Page 11: Tutor Klinikx Korpus Alien

Sklera dalam batas normal Hiperemis, terdapat korpal

Kornea dalam batas normal dalam batas normal

Camera oculi anterior dalam batas normal dalam batas normal

Iris dalam batas normal dalam batas normal

Pupil

Reflek pupil direct

Reflek pupil indirect

dalam batas normal

(+)

(+)

dalam batas normal

(+)

(+)

Lensa dalam batas normal dalam batas normal

Corpus vitreum tidak dilakukan tidak dilakukan

V. GAMBAR

Page 12: Tutor Klinikx Korpus Alien

Gbr 1. Oculi dextra Gbr 2. Oculi sinistra

Gbr 3. Oculi dextra et sinistra

VI. DIAGNOSIS BANDING

Page 13: Tutor Klinikx Korpus Alien

1. Corpus Alienum kornea

2. Corpus Alienum sklera

3. Corpus Alienum palpebra superior

4. Abrasi kornea

VII. DIAGNOSIS

1. Corpus alienum sklera sinistra

VIII. TERAPI

1. Ekstraksi Corpal

2. C- Xytrol Eye Ointment Tube 3 x 1

3. Ciproflocaxin 2 x 500mg perhari

IX. PROGNOSIS

OD OS

Ad vitam bonam bonam

Ad sanam bonam bonam

Ad kosmetikum bonam bonam

Ad fungsionam bonam bonam

BAB III

Page 14: Tutor Klinikx Korpus Alien

TINJAUAN PUSTAKA

1. SKLERA1.1. Anatomi dan Histologi Sklera

Gambar 1

Sklera adalah jaringan ikat yang kenyal dan member bentuk pada mata.

Merupakan bagian terluar dari bola mata. Bagian terdepan dari sclera disebut

kornea, yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk dalam bola

mata.

Sklera adalah bagian putih yang bersama-sama dengan kornea

merupakan pembungkus dan pelindung dari bola mata. Sclera berhubungan

erat dengan kornea dalam bentuk lingkaran yang disebut limbus sclera

berjalan dari papil saraf optic sampai kornea.

Sclera anterior ditutupi oleh jaringan ikat vaskuler. Sclera mempunyai

kekakuan tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran bola mata. Walaupun

sclera kaku dan tipisnya 1 mm, sclera masih tahan terhadap kontusi trauma

tumpul. Kekakuan sclera dapat meninggi pada pasien diabetes mellitus atau

merendah pada eksoftalmos goiter, miotika, dan minum air banyak.

Page 15: Tutor Klinikx Korpus Alien

Sclera adalah pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian luar, yang

hampir seluruhnya terdiri atas kolagen. Jaringan padat dan berwarna putih

dan berbatasan dengan kornea disebelah anterior dan duramater nervus

optikus di posterior. Pita-pita kolagen dan jaringan elastin membentang di

sepanjang foramen sclera posterior membentuk lamina fibrosa yang

diantaranya dilalui oleh berkas akson nervus optikus. Permukaan luar sclera

anterior dibungkus oleh sebuah lapisan tipis jarigan elastic halus yang disebut

episklera. Episklera mengandung banyak pembuluh darah yang mendarahi

sclera. Lapisan berpiigmen coklat pada permukaan dalam sclera adalah

lamina fusca, yang membentuk lapisan luar ruang suprakoroid.

Pada tempat insersi muskuli rekti, tebal sclera sekitar 0,3 mm, ditempat

lain tebalnya sekitar 0,6 mm. disekitar nervus optikus, sclera ditembus oleh

arteria siliaris posterior longa dan brevis, dan nervus siliaris longus dan

brevis. Arteria siliaris posterior longa dan nervus siliaris longus melintas dari

nervus optikus ke korpus siliare disebuah lekukan dangkal pada permukaan

dalam sclera di meridian jam 3 dan jam 9. Sedikit posterior dari equator,

empat vena vorticosa mengalirkan darah keluar dari koroid melalui sclera

biasanya satu disetiap kuadran. Sekitar 4 mm disebelah posterior limbus,

sedikit anterior dari insersi tiap-tiap muskulus rektus, empat arteria dan vena

siliaris anterior menembus sclera. Persarafan sclera berasal dari saraf-saraf

siliaris.

Seccara histologist, sclera terdiri atas banyak pita padat yang sejajar dan

berkas-berkas jaringa kolagen teranyam, yang masing-masing mempunyai

tebal 10-16 mikrometer dan lebar 1000-140 mikrometer. Struktur histologist

sclera sangat mirip dengan struktur kornea. Alasan transparannya kornea dan

opaknya sclera adalah deturgesensi relative kornea.

2. CORPUS ALIENUM

2.1. Definisi

Page 16: Tutor Klinikx Korpus Alien

Corpus alienum adalah benda asing, merupakan salah satu penyebab

terjadinya cedera mata, sering mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva.

Meskipun kebanyakan bersifat ringan, beberapa cedera bisa berakibat serius.

Apabila suatu corpus alienum masuk ke dalam bola mata maka akan terjadi

reaksi infeksi yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mata. Oleh

karena itu, perlu cepat mengenali benda tersebut dan menentukan lokasinya

di dalam bola mata untuk kemudian mengeluarkannya.

Benda yang masuk ke dalam bola mata dibagi dalam beberapa

kelompok, yaitu :

1) Benda logam, seperti emas, perak, platina, timah, besi tembaga

2) Benda bukan logam, seperti batu, kaca, bahan pakaian

3) Benda inert, adalah benda yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak

menimbulkan reaksi jaringan mata, jika terjadi reaksinya hanya ringan

dan tidak mengganggu fungsi mata. Contoh : emas, platina, batu, kaca,

dan porselin

4) Benda reaktif, terdiri dari benda-benda yang dapat menimbulkan

reaksi jaringan mata sehingga mengganggu fungsi mata. Contoh :

timah hitam, seng, nikel, alumunium, tembaga

Beratnya kerusakan pada organ-organ di dalam bola mata tergantung

dari :

a. Besarnya corpus alienum,

b. Kecepatan masuknya,

c. Ada atau tidaknya proses infeksi,

d. Jenis bendanya.

2.2. Patofisiologi

Benda asing di kornea secara umum masuk ke kategori trauma mata

Page 17: Tutor Klinikx Korpus Alien

ringan. Benda asing dapat bersarang (menetap) di epitel kornea atau stroma

bila benda asing tersebut diproyeksikan ke arah mata dengan kekuatan yang

besar.

Benda asing dapat merangsang timbulnya reaksi inflamasi,

mengakibatkan dilatasi pembuluh darah dan kemudian menyebabkan udem

pada kelopak mata, konjungtiva dan kornea. Sel darah putih juga dilepaskan,

mengakibatkan reaksi pada kamera okuli anterior dan terdapat infiltrate

kornea. Jika tidak dihilangkan, benda asing dapat menyebabkan infeksi dan

nekrosis jaringan.

2.3. Penyebab

Penyebab cedera mata pada pemukaan mata adalah:

a. Percikan kaca, besi, keramik

b. Partikel yang terbawa angin

c. Ranting pohon

d. Dan sebagainya

2.4. Gambaran Klinik

Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri, sensasi benda asing, fotofobia,

mata merah dan mata berair banyak. Dalam pemeriksaan oftalmologi,

ditemukan visus normal atau menurun, adanya injeksi konjungtiva atau

injeksi silIar, terdapat benda asing pada bola mata, fluorescein (+).

2.5. Diagnosis

Diagnosis corpus alienum dapat ditegakkan dengan:

Page 18: Tutor Klinikx Korpus Alien

1) Anamnesis kejadian trauma

2) Pemeriksaan tajam penglihatan kedua mata

3) Pemeriksaan dengan oftalmoskop

4) Pemeriksaan keadaan mata yang terkena trauma

5) Bila ada perforasi, maka dilakukan pemeriksaan x-ray orbita

2.6. Penatalaksanaan

Penatalaksanaannya adalah dengan mengeluarkan benda asing tersebut

dari bola mata. Bila lokasi corpus alienum berada di palpebra dan

konjungtiva, kornea maka dengan mudah dapat dilepaskan setelah pemberian

anatesi lokal. Untuk mengeluarkannya, diperlukan kapas lidi atau jarum suntik

tumpul atau tajam. Arah pengambilan, dari tengah ke tepi. Bila benda bersifat

magnetik, maka dapat dikeluarkan dengan magnet portable. Kemudian diberi

antibiotik lokal, siklopegik, dan mata dibebat dengan kassa steril dan

diperban.

Pecahan besi yang terletak di iris, dapat dikeluarkan dengan dibuat

insisi di limbus, melalui insisi tersebut ujung dari magnit dimasukkan untuk

menarik benda asing, bila tidak berhasil dapat dilakukan iridektomi dari iris

yang mengandung benda asing tersebut.

Pecahan besi yang terletak di dalam bilik mata depan dapat

dikeluarkan dengan magnit sama seperti pada iris. Bila letaknya di lensa juga

dapat ditarik dengan magnit, sesudah insisi pada limbus kornea, jika tidak

berhasil dapat dilakukan pengeluaran lensa dengan ekstraksi linier untuk usia

muda dan ekstraksi ekstrakapsuler atau intrakapsuler untuk usia yang tua.

Bila letak corpus alienum berada di dalam badan kaca dapat

dikeluarkan dengan giant magnit setelah insisi dari sklera. Bila tidak berhasil,

dapat dilakukan dengan operasi vitrektomi.

Page 19: Tutor Klinikx Korpus Alien

2.7. Pencegahan

Pencegahan agar tidak masuknya benda asing ke dalam mata, baik

dalam bekerja atau berkendara, maka perlu menggunakan kaca mata

pelindung.

2.8. Komplikasi

Komplikasi terjadi tergantung dari jumlah, ukuran, posisi,

kedalaman, dan efek dari corpus alienum tersebut. Jika ukurannya besar,

terletak di bagian sentral dimana fokus cahaya pada kornea dijatuhkan, maka

akan dapat mempengaruhi visus. Reaksi inflamasi juga bisa terjadi jika

corpus alienum yang mengenai kornea merupakan benda inert dan reaktif.

Sikatrik maupun perdarahan juga bisa timbul jika menembus cukup dalam.

Bila ukuran corpus alienum tidak besar, dapat diambil dan reaksi

sekunder seperti inflamasi ditangani secepatnya, serta tidak menimbulkan

sikatrik pada media refraksi yang berarti, prognosis bagi pasien adalah baik.

DAFTAR PUSTAKA

Page 20: Tutor Klinikx Korpus Alien

1. Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata, Edisi 3. 2008. Balai Penerbit FKUI Jakarta.

2. Anonim, 2008. Trauma Mata. Available on

http://www.rsmyap.com/component/option , com_frontpage/Itemid,1/

3. Vaughan, Daniel. Oftalmologi Umum, Edisi 17. 2010. Widya Medika Jakarta.

4. Bashour M., 2008. Corneal Foreign Body. Available on

http://emedicine.medscape.com/ article/