turlap - copy

30
KELOMPOK TANI TUNAS TANI (Tugas Akhir Responsi Sosiologi Pertanian) Oleh: Kelompok 5 Novi Anggraini 1314121123 Nur Kholis 1314121128 Panca Sacina 1314121133 Putri Setiani 1314121138 Renita Sari 1314121143

Upload: reny-sanshake

Post on 23-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

laporan turun lpanh

TRANSCRIPT

KELOMPOK TANI TUNAS TANI(Tugas Akhir Responsi Sosiologi Pertanian)

Oleh:

Kelompok 5

Novi Anggraini 1314121123Nur Kholis 1314121128Panca Sacina 1314121133Putri Setiani 1314121138Renita Sari 1314121143

JURUSAN AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri. Namun demikian manusia

harus hidup bermasyarakat setelah lahir. Apabila manusia dibandingkan

dengan makhluk hidup lainnya seperti misalnya hewan, manusia tidak akan

dapat hidup sendiri dan harus berhubungan dengan manusia lainnya. Sebagai

akibat dari hubungan antar manusia tersebut maka lahirlah sekelompok-

sekelompok orang yang mempunyai tujuan dan kepentingan bersama.

Di dalam hidup, manusia tentu memiliki tujuan yang berbeda dalam berbagai

bidang dalam hidupnya. Dan berhubungan dengan manusia lain sebagai salah

atu cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai akibat dari adanya

hubungan-hubungan yang terjadi dengan aspirasi yang sama dalam memenuhi

suatu tujuan dan cita-cita bersama serta aturan-aturan yang dibuat untuk

dipatuhi bersama demi terciptanya kelancaran dan kesejahteraan dapat

menjadikanya sebuah lembaga atau organisasi yang bergerak di bidang

tertentu.

Pada awalnya Lembaga Sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap

penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal

dari individu yang saling membutuhkan, kemudian timbul aturan-aturan yang

disebut dengan norma kemasyarakatan.

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam laporan ini adalah:

1. Apa nama kelompok tani yang berada pada Karang Sari ?

2. Apa visi dan misi kelompok tani yang terdapat pada desa Karang Sari?

3. Apa fungsi kelompok tani yang berada di desa Karang Sari ?

4. Apa sajakah program kerja dari kelompok tani yang berada di desa Karang

Sari?

C. Tujuan

Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui kelompok tani yang berada pada Karang Sari.

2. Mengetahui visi dan misi kelompok tani yang terdapat pada desa Karang

Sari.

3. Mengetahui fungsi fungsi kelompok tani yang berada di desa Karang Sari.

4. Mengetahui program kerja dari kelompok tani yang berada di desa Karang

Sari.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Konsep “pengorganisasian diri” sangat berbeda dengan konsep “organisasi”.

Organisasi (organization) adalah kelompok sosial yg sengaja dibentuk oleh

sekelompok orang, memiliki anggota yang jelas, dibentuk untuk mencapai tujuan

tertentu, dan memiliki aturan yang dinyatakan tegas (biasanya tertulis). Organisasi

adalah aktor sosial dalam masyarakat sebagaimana halnya individu. Contoh

organisasi petani adalah koperasi, kelompok tani, Gabungan Kelompok Tani, dan

kelompok wanita tani. Organisasi merupakan salah satu bentuk cara petani

mengorganisasikan dirinya. ”Organisasi” merupakan elemen dari lembaga (Scott,

1995).

Ciri komunalitas hidup sedesa sangat terasa, yang secara tidak langsung dibentuk

oleh corak penguasaan tanahnya yang juga komunal. Dalam pola ini, petani

penggarap menerima tanah desa atas kesepakatan bersama para anggota

masyarakat sedesa (Brewer, 1985).

Hidup berkelompok satu kerabat berdasarkan ikatan genealogis merupakan

kelaziman, dimana keluarga inti (nuclear family) dan keluarga luas (extended

family) merupakan dua level kelompok sosial yang memiliki fungsi langsung

dalam urusan mata pencaharian anggotanya. Dalam kedua kelompok ini, terutama

dalam keluarga inti, setiap individu dapat menikmati bantuan utama dari

sesamanya untuk dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan keamanan hidupnya

(Koentjaraningrat, 1974).

Hubungan patron klien adalah pertukaran hubungan antara dua peran, yang

melibatkan seorang individu dengan status sosio-ekonominya yang lebih tinggi

(patron) menggunakan pengaruh dan sumber dayanya untuk menyediakan

perlindungan, serta keuntungan-keuntungan bagi seseorang dengan status yang

dianggapnya lebih rendah (klien). Klien kemudian membalasnya dengan

menawarkan dukungan umum dan bantuan termasuk jasa pribadi kepada

patronnya (Scott, 1993).

Demikian pula untuk petani, lembaga memberikan pedoman bagi petani dalam

menjalankan aktifitasnya sehari-hari khususnya dalam bidang agribisnis. Berbagai

norma yang hidup di masyakat termasuk norma-norma pasar berserta seperangkat

regulasi menjadi pertimbangan petani untuk bertindak sebagaimana ia

memahaminya (kultural-kognitif). Lembaga tak hanya berisi batasan-batasan,

namun juga menyediakan berbagai kriteria sehingga individu dapat memanfaatkan

apa yang ia sukai (DiMaggio and Powell, 1991).

III. METODE PENELITIAN

A. Penentuan Lokasi dan Turun Lapang

Penentuan lokasi turun lapang dilakukan dengan mengunjungi Desa Karang

Sari Kec.Jati Agung Kab.Lampung Selatan. Penentuan desa tersebut sebagai

objek turun lapang karena merupakan desa yang masih banyak terdapat lahan

kosong yang masih banyak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian oleh warga

terutama masih didominasi oleh daerah persawahan, perkebunan, dan

peternakan. Hal itu menunjukan, bahwa mayoritas mata pencaharian dari

penduduknya sebagian besar merupakan petani. Selain itu sarana perjalanan

untuk menuju daerah tersebut masih dalam kondisi yang belum teraspal

sehingga para pengguna jalan masih banyak yang merasa kesulitan teruama

yang menggunkan kendaraan. Sehingga faktor inilah yang pendukung

penentuan di lokasi tersebut.

Diadakannya turun lapang di desa Karang Sari ini untuk melakukan observasi

atau pengamatan terhadap kelompok tani khususnya di Desa Karang Sari.

Turun lapang ini merupakan sarana bagi kita untuk lebih mendekatkan diri

kepada masyarakat social khususnya para petani serta mengetahui adanya

fungsi-fungsi kelompok tani, factor pendukung kesejahteraan hidup petani,

factor pendukung penghasilan pera petani, dan masalah-masalah yang terjadi

pada kemlompok tani. Selain itu sasaran utamanya yaitu untuk mengetahui

adanya lembaga social yang bergerak di bidang pertanian khususnya pada

kelompok tani.

B. Jenis Data dan Metode Pengambilan Data

Metodologi pengambilan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan

metodologi kualitatif. Metodologi kualitatif digunakan jika masalah belum

jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi

sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan

meneliti sejarah perkembagan. Metodologi kualitatif juga bertujuan untuk

memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan

mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti

dengan fenomena yang diteliti.

Dalam pengambilan data diperlukan tahapan-tahapan tertentu agar turun

lapang menjadi lebih efisien dalam hal waktu dan hal yang akan dilakukan.

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengambilan data turun lapang yang

kami lakukan diantaranya adalah dengan memunculkan pertanyaan-

pertanyaan kepada responden, mengumpulkan data yang relevan dari jawaban-

jawaban yang diberikan oleh responden, dan menganalisis data yang telah

diperoleh.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Geografi, Topologi, Dan Penduduk Desa Karang Sari

Turun lapang ini dilakukan di Dusun Tanjung Baru, Desa Karang Sari,

Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan. Adapun letak geografi

Desa Karang Sari berbatasan dengan desa lain diantaranya adalah sebelah

Utara berbatasan dengan desa Karang Anyar, sebelah Selatan dan Barat

berbatasan dengan desa Fajar Baru, dan sebelah Timur berbatasan dengan desa

Jatimulyo serta desa Marga Agung.

Berdasarkan data yang telah didapatkan, jumlah penduduk desa Karang Sari

kurang lebih adalah 4063 jiwa dengan komposisi 2069 jiwa penduduk berjenis

kelamin laki-laki dan 1994 jiwa penduduk berjenis kelamin perempuan.

Dengan demikian dapat disimpulakn bahwa desa Karang Sari lebih didominasi

oleh penduduk yang berjenis kelamin laki-laki.

Tanah di desa Karang Sari berwarna coklat kemerahan, tanahnya layak untuk

ditanami, dan daerahnya termasuk dalam dataran rendah. Lahan di desa Karang

Sari kebanyakan ditamani oleh padi, jagung, sayur-sayuran dan palawija

lainnya. Mayoritas penduduk di desa Karang Sari adalah beragama Islam dan

minoritasnya adalah beragama Kristen.

B. Monografi Desa Karang Sari

Berikut merupakan data luas wilayah desa Karang Sari, lahan yang digunakan

sebagai pemukiman warga adalah seluas 500,30 ha, lahan yang digunakan

untuk pertanian sawah tadah hujan adalah 95 ha, sebagai ladang 260,88 ha,

perkantoran 0,080 ha, sekolah 0,32 ha, jalan 2,9 ha, dan lapangan Sepak Bola

1 ha. Adapun orbitasi desa Karang Sari dengan Jarak ke ibu kota kecamatan

terdekat adalah 13 km, lama jarak tempuh ke Ibu kota kecamatan adalah 0,5

jam dan jarak ke ibu kota Kabupaten adalah 2 jam.

Lembaga kemasyarakatan yang terdapat di desa Karang Sari diantaranya adlam

LPM berjumlah 8, Pengajian berjumlah 8, arisan berjumlah 2, simpan pinjam

berjumlah 12, kelompok tani/gapoktan berjumlah 5, karang taruna berjumlah 8,

dan risma berjumlah 8. Selain itu pembagian wilayah yang berada di Desa

Karang Sari terbagi menjadi 8 dusun yaitu Dusun I yaitu 5 RT, Dusun IV B 2

RT, Dusun Warung Gunung 2 RT, Dusun Karang Anom 2 RT, Dusun Mekar

Sari 2 RT, Dusun Pal enam 2 RT, Dusun Tanjung Baru 2 RT dan Dusun

Tabjung Raya 1 RT

C. Karakteristik Umum Responden

Nama responden dari turun lapang yang kami lakukan bernama Bapak

Sukiman, lahir di Jawa Tengah pada tanggal 7 November 1953, merupakan

sosok yang lucu dan lancer dalam berkomunikasi, berwawasan luas dalam

memberikan informasi. Beliau merupakan ketua dari kelompok tani yang

bernama kelompok Tunas Tani. Menurut penuturannya di dalam kesehariannya

beliau bekerja mengurusi sawah diladang yang dimilikinya seperti padi,

jagung, singkong, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Dengan menjadi ketua

kelompok tani beliau mendapat banyak pengetahuan terutama dibidang

pertanian yang sangat bermanfaat bagi masyarakat yang mayoritas

penduduknya merupakan para petani. Beliau menjadi ketua kelompok tani

kurang lebih 1 tahun yang lalu, dan beliau sangat bersyukur karena kelompok

tanianya masih mendapat bantuan dari pemerinttah dari pada kelompok-

kelompok Tania yang lain.

Beliau bertempat tinggal di dekat kantor kepala desa dan tidak jauh dengan

areal lahan yang dimilikinya. Beliau mempunyai istri bernama ibu Rosiyem

yang juga merupakan salah satu anggota kelompok tani dan berperan aktif

dalam membantu suaminya bekerja di lading. Beliau memiliki 4 orang anak, 2

orang laki-laki dan 2 orang perempuan yang masih menempuh pendidikannya

masing-masing.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang ketua kelompok tani beliau

sering melakukan perkumpulan kelompok tani atau dengan petani lain agar

terjalin komunikasi yang baik antar sesame warga. Beliau juga merupakan

seorang yang bijaksana ketika mendapatkan saran dari para penyuluh

kedinasan dalam hal pertanian.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Lembaga Sosial

Awalnya Lembaga Sosial di Desa Karang Sari ini merupakan pemekaran

kelompok karang Anyar pada tahun 2008. Bapak Robin (KCD) merupakan

salah satu pengurus pertanian seluruh Desa dan di Desa Karang Sari Beliau

yang memberi ide untuk dibuatnya kelompok tani agar dapat mempelajari

pemupukan dan penanaman yang baik di desa itu. Akhirnya terbentuklah

Kelompok Tani yang diberi nama Tunas Tani yang didirikan pada tanggal 15

Juni 2010 yang saat ini diketuai oleh Sukiman. Kelopok tani ini terdiri dari 34

orang di dalamnya.

Menurut penuturan Sukiman selaku Ketua, kelompok tani ini terbentuk atas

latar belakang yang tidak memadai, dimulai dengan penduduk Desa yang saat

itu kesulitan dalam mendapatkan pupuk. Setelah terbentuk, kelompok tani ini

mengajukan keluhannya tentang pupuk kepada KABUGTAN (masing masing

ketua Kelompok Tani) dan diajukan kepada Pemerintah. Setelah itu akhirnya

Kelompok ini mendapatkan pupuk dan memulai melakukan Kegiatan produksi.

Karena awal mulanya diberi bantuan pupuk dan bibit oleh Pemerintah,

kelompok tani ini sering dipantau oleh Dinas Pertanian dan diberi penyuluhan

tentang cara mengolah tanah, menentukan jarak tanam dan penyakit apa saja

yang ada pada objek pertanian.

Adapun visi dari Lembaga Sosial ini adalah:

1. Menjadikan Desa Karang Sari menjadi Desa mendiri pada tahun 2015

Rumusan Visi tersebut merupakan suatu ungkapan dari suatu niat yang

luhur untuk memperbaiki dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan

Pelaksanaan Pembangunan Desa.

2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilihat dari segi ekonomi dengan

dilandasi semangat kebersamaan dalam Penyelenggaraan dan Pelaksanaan

Pembangunan.

Adapun Misi dari Lembaga Sosial ini adalah :

1. Bersama masyarakat memperkuat kelembagaan desa yang ada.

2. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa memenyelenggarakan

pemerintahan dan melaksanakan pembangunan yang partisipatif.

3. Bersama masyarakat Kelompok tani dan kelembagaan desa dalam

mewujudkan Desa yang aman,tentram dan damai.

4. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa memberdayakan masyarakat

untuk meningkatka kesejahteraan masyarakat.

Adapun badan hokum yang melandasi lembaga ini adalah

1. Undang undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2007 tentang Desa

3. Peraturan Menteri dalam Negeri No.5 Tahun 2007 tentang Pedoman

Penataan Lembaga Kemasyarakatan

4. Peraturan Menteri Dalam Negei No.66 Tahun 2007 tentang Perencanaan

Pembangunan Desa

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.67 Tahun 2007 tentang pendataan

Program Pembangunan Desa/Kelurahan

6. Surat Kementerian Dlam Negeri No.414.2/1408/PMD tanggal 31 Maret

2010 perihal Perencanaan Pembangunan Desa.

B. Program Lembaga Kegiatan Sosial

Berikut ini merupakan program kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok

tani Tunas Tani yang terletak di Desa Karang Sari Kec.Jati Agung

Kab.Lampung Selatan baik yang sudah dilakukan dan belum dilakukan

1. Kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan adalah

No Uraian Tahun Hasil Keterangan

1.

Mengelola  Tanaman

jagung yang di bantu oleh

Dinas Pertanian seluas  1

Ha

2010

Bisa

dinikmati

oleh anggota

dengan hasil

memuaskan

2

Mengadakan kumpulan

rutin 3 bulan sekali dengan

diadakan Penyuluhan dari

Dinas Pertanian

2010Terencana

dengan baik

3.

Dapat mengembangkan

pertanian dari pupuk yang

diberi bantuan oleh

Pemerintah

2011Dengan hasil

memuaskan

mempunyai

dana tersendiri

untuk membeli

pupuk yang

berkwalitas

4.

Mengelola Bantuan dan

dapat membeli peralatan

pertanian sendiri.

2012Dengan hasil

baik

2. Kegiatan-kegiatan akan dikerjakan atau yang belum terlaksana

Untuk mendukung pemerintah khususnya Dinas Pertanian Propinsi

Lampung Selatan yaitu dalam rangka  meningkatkan produksi pertanian

yang berkwalitas,  maka Kelompok Tani “ Tunas Tani membuat rencana

program kerja yang akan atau belum tercapai yaitu Rencana Kerja (Renstra)

sebagai berikut :

No. Uraian Kegiatan Tahun Penanggung jawab

1.

Tahun 2015 berupaya menjadi

kelompok tani yang mandiri

Meningkatkan Kerja sama dengan

Pemerin-tah untuk mendukung

program kerja Kelompok tani.

2015

Ketua

Dan Pengurus

KepalaDesa,serta

masyarakat Kelompok

tani.

2.

akan melengkapi kebutuhan

Sarana Prasarana dalam Kegiatan

produksi pertanian.Melatih

anggota untuk memenuhi

kebutuhan Sumber Daya Manusia

yang dituntut untuk mengikuti

Ilmu Teknologi Pertanian yang

ada sekarang ini dan akan

berkembang selamanya.

2015

Ketua

Dan Pengurus

Kepala Desa,Kelompok

tani

3.

Mensejahterakan Anggota dalam

bentuk Simpan pinjam Anggota

yang dikelola dengan sistem

Koperasi

2014

Ketua

Pengurus, anggota

Kepala Desa,kelompok

tani

4.

Mempertahankan dan

meningkatkan program kerja yang

telah berkembang sesuai

kebutuhan dan keadaan yang ada

2014

Ketua

Pengurus, anggota

Kepala Desa,kelompok

tani

C. Keanggotaan Lembaga Sosial

Keanggotaan kelompok tani Tunas Tani sudah lengkap, yaitu terdiri dari ketua

kelompoh tani yang bernama Sukiman, bendahara kelompok tani yang

bernama Mino, dan SEkretaris kelompok tanianya yang bernama Ngadirin.

D. Manfaat Lembaga Sosial

Keelembagaan petani (kelompok tani)  mempunyai fungsi sebagai wadah

proses pembelajaran, wahana kerja sama, unit penyedia sarana dan prasarana

produksi, unit produksi, unit pengolahan dan pemasaran, serta unit jasa

penunjang. Adapun manfaat dari kelompok tani adalah:

1. Kelas Belajar, wadah belajar mengajar bagi anggotanya agar meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap (PKS) serta tumbuh dan

berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga

produktifitasnya meningkat,  pendapatannya bertambah serta kehidupan

yang lebih sejahtera.

2. Wahana Kerjasama, untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani

dalam kelompoktani dan antar kelompoktani serta dengan pihak lain.

sehingga usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi

ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan

3. Unit produksi , Usaha tani yang dilaksanakan secara keseluruhan harus

dipandang  sebagai  satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk

mencapai skala ekonomi, baik dari segi kuantitas, maupun kualitas.

VI. KESIMPULAN

Dengan demikian didapat kesimpulan sebagai berikut:1. Salah satu lembaga social yang berada di desa Karang Sari yang bergerak

dalam bidang pertanian atau disebut dengan kelompok tani adalah kelompok

tani Tunas Tani.

2. Visi dari kelompok tani tersebut diantaranya adalah ikut dalam menjadikan

desa Karang Sari menjadi desa mandiri pada tahun 2015 dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dari segi ekonomi dengan dilandasi semangat

kebersamaan. Dam misi dari kelompok tani tersebut adalah bersama dengan

masyarakat ikut dalam memperkuat kelembagaan desa yang ada,

melaksanakan penbangunan yang partisipatif, mewujudkan desa yang aman,

tenteram, dan damai, serta memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan

kesejahtaraan.

3. Fungsi dari kelompok tani tersebut adalah sebagai kelas belajar, wahana

kerjasama, dan unit produksi.

4. Program kerja kelompok tani Tunas Tani sudah berjalan dengan baik, akan

tetapi ada beberapa program kerja yang masih terkendala yang harus segera

ditindaklanjuti.

DAFTAR PUSTAKA

Brewer, Jeffrey D. 1985. Penggunaan Tanah Tradisional dan Kebijakan

Pemerintah

di Bima, Sumbawa Timur. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Dimaggio, P. J. and W.W. Powell. 1991. The New Institutionalism In Organizational

Analysis. Chicago: University of Chicago Press.

Scott, James C. 1993. Perlawanan Kaum Tani. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Scott, Richard W. 1995. Foundations for Organizational Science. USA: Sage

Publications,

Inc.

LAMPIRAN