laporan praktikum repro asli - copy - copy

17
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU REPRODUKSI TERNAK HISTOLOGI ORGAN REPRODUKSI JANTAN Disusun oleh : mahah Disusun oleh : Liya Hasta Puspa Liny 11/318302/PT/06189 Kelompok : XX Asisten : Laelatul Rahmah

Upload: lia-hasta-puspa-liny

Post on 13-Aug-2015

112 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Repro Asli - Copy - Copy

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU REPRODUKSI TERNAK

HISTOLOGI ORGAN REPRODUKSI JANTAN

Disusun oleh :

mahah

Disusun oleh :

Liya Hasta Puspa Liny

11/318302/PT/06189

Kelompok : XX

Asisten : Laelatul Rahmah

LABORATORIUM FISIOLOGI DAN REPRODUKSI TERNAK BAGIAN PRODUKSI TERNAK

FAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA2012

Page 2: Laporan Praktikum Repro Asli - Copy - Copy

Acara Histologi Organ Reproduksi Hewan Jantan

Tinjauan Pustaka

Reproduksi adalah suatu kemewahan fungsi tubuh yang secara

fisiologik tidak vital bagi kehidupan individual tetapi sangat penting bagi

kelanjutan keturunan suatu jenis atau bangsa hewan. Pada umumnya

reproduksi baru dapat berlangsung sesudah hewan mencapai masa

pubertas dan diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon-hormon

yang dihasilkannya (Feradis, 2010).

Testis

Testis agak bervariasi dari spesies ke spesies dalam hal bentuk,

ukuran, dan lokasi, tetapi struktur dasarnya adalah sama. Masing-masing

testis terdiri dari banyak sekali tubulus seminiferosa yang dikelilingi oleh

kapsul berserabut, tunica albuginea, rate testis, dan sel leydig (Frandson,

1992). Testes berfungsi dengan cara memproduksi sperma di dalam

tubulus konvolusi (saluran berkelok) yang sangat kecil, yang membentuk

keseluruhan testes. Sel-sel interstisial yang terletak di ruang antara

tubulus seminiferus di dalam testes menghasilkan hormon jantan yang

disebut testosterone (Blakely and Bade, 1991).

Pada sapi jantan dewasa, sel-sel interstisial cukup banyak hampir

7% dari seluruh volume testis dan jumlahnya lebih banyak lagi pada babi

jantan (20-30% dari jaringan testis dewasa) dan kuda jantan dewasa.

Bentuk sel-sel interstisial endokrin tidak teratur, sel-selnya polyhedral

dengan inti bulat dengan kandungan kromatin perifer (Dellmann and

Brown, 1992). Sperma dihasilkan di tubulus seminiferus yang merupakan

lebih dari 90% dari massa testis. Tubulus-tubulus tersebut sangat berliku-

liku. Struktur histologi tubulus berubah secara cepat dengan

bertambahnya umur. Pada jantan muda struktur tubulus masih sederhana,

epitelium lembaga hanya terdiri atas sel-sel spermatogonia dan sel Sertoli.

Pada manusia dan sapi, sel sel leydig jauh lebih sedikit dan tidak

Page 3: Laporan Praktikum Repro Asli - Copy - Copy

membentuk sarang-sarang yang besar seperti yang terjadi pada spesies

lain (Nalbandov, 1990).

Epididimis

Epididimis merupakan pipa panjang dan berkelok-kelok yang

menghubungkan vasa eferensia pada testis dengan duktus deferens (vas

deferens) (Frandson, 1992). Epididimis mempunyai empat fungsi utama,

yaitu: pengangkutan, penyimpanan, pemasakan, dan pengentalan

(konsentrasi) sperma. Struktur epididmis berperan penting dalam

menyalurkan sperma ke kelenjar kelamin aksesoris. Air diserap kembali

untuk meningkatkan konsentrasi. Pemasakan dicapai karena ekskresi sel,

dan sperma disimpan terutama pada epididimis bagian ekor (kaudal)

(Blakely and Bade, 1991).

Ductus Deferens

Ductus deferens adalah pipa berotot yang pada saat ejakulasi

mendorong spermatozoa dari epididimis ke duktus ejakulatoris dalam urea

prostatik. Ductus deferens meninggalkan ekor epididimis bergerak melalui

kanal inguinal; yang merupakan bagian dari korda spermatik dan pada

cincin inguinal internal memutar ke belakang, memisah dari pembuluh

darah dan saraf dari korda (Frandson, 1992). Pada ductus deferen,

epitelium komplek semu yang berstereosilia yang membatasinya menjadi

lebih pendek bila dibandingkan dengan yang membatasi epididimis.

Ductus deferen dibungkus oleh lapisan otot yang berkembang baik, yaitu

lapisan-lapisan otot longitudinal luar dan dalam dengan lapisan sirkuler di

antara keduanya (Nalbandov, 1990).

Lipatan mukosa ductus deferens dibalut oleh epitel silinder banyak

lapis, sebelum mencapai akhir saluran, epitel berubah menjadi silinder

sebaris. Dekat epididimis, sel-sel silinder memiliki mikrovili pendek dan

bercabang. Pada sapi jantan, butir lipid halus tersebar pada sel-sel basal.

Jaringan ikat longgar pada propria submukosa banyak mengandung

pembuluh darah, fibroblast dan serabut elastik (Dellmann and Brown,

1992).

Page 4: Laporan Praktikum Repro Asli - Copy - Copy

Penis

Penis terdiri dari dua struktur erektil, korpus kavernosa penis,

korpus spongiosum penis yang mengitari uretra spongiosa, dan glans

penis. Korpora kavernosa penis dibalut oleh tunika albuginea, berbentuk

jaringan ikat pekat tidak teratur dan tebal, mengandung serabut elastis

dan otot polos. Pada ruminansia dan babi, jaringan ikat yang mengitari

ruang kaverna mengandung sedikit otot polos. Penis kuda jantan

diklasifikasikan dalam tipe vaskular, karena banyaknya kaverna dalam

korpus kavernosum. Pada ruminansia dan babi jantan, kaverna kurang

ekstensif dan jaringan ikat banyak, sehingga penis diklasifikasikan dalam

tipe fibroelastik. Pada anjing dan kucing, penis cenderung diklasifikasikan

sebagai tipe intermedia (Dellman and Brown, 1992).

Page 5: Laporan Praktikum Repro Asli - Copy - Copy

MATERI DAN METODE

Materi

Alat. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop,

pensil warna dan kertas kerja.

Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah preparat

histologi jantan testis, epididimis, vas deferens, dan penis.

Metode

Metode yang dilakukan pada saat kegiatan praktikum adalah

preparat histologi jantan yang meliputi histologi testis, epididimis, vas

deferens, dan penis, diamati menggunakan mikroskop untuk

membedakan masing-masing preparat histologi untuk diketahui peran dan

fungsi reproduksi secara keseluruhan. Hasil pengamatan digambar

menggunakan pensil warna pada kertas kerja.

Page 6: Laporan Praktikum Repro Asli - Copy - Copy

Hasil dan Pembahasan

Testis

Berdasarkan hasil pengamatan, struktur dari testis tersusun atas

membrane basement yang di dalamnya terdapat sel interstisial (sel leydig)

dan sel sertoli. Serta di bagian samping terdapat tubulus seminiferus.

Testis dibungkus oleh kapsul yang tebal dan lembut, kecuali pada

bagian hilum. Kapsul testis tersusun atas tiga lapisan yaitu mulai dari yang

terluar ke dalam: lapisan epitelium sederhana pada permukaannya (tunika

vaginalis), dibawahnya terdapat lapisan jaringan ikat padat (tunika

albuginea), dan lapisan yang paling dalam tersusun atas jaringan ikat

longgar (tunika vasculosa). Parenkim tersusun atas tubulus seminiferus

dan interstisium. Tubulus seminiferus mengandung sel Sertoli yang

dikelilingi oleh membrane basement, lapisan sel myoid peritubular, dan

lapisan gelendong sel fibroblastic peritubular. Septa interlobular membagi

tubulus seminiferus menjadi sekitar 250 lobul, yang masing-masing

mengandung 1 sampai 4 lingkaran tubulus seminiferus. Interstisium

mengandung sel Leydig, gelendong sel stroma, pembuluh, syaraf, sel

mast, dan makrofag (Ernst et al., 2011).

Menurut Nalbandov (1990), Ternak jantan muda memiliki struktur

tubulus yang masih sederhana, epithelium lembaga hanya terdiri atas sel-

sel spermatogonia dan sertoli. Ternak jantan yang tua spermatogonia

tumbuh menjadi spermatosit primer, dan setelah pembelahan meiosis

pertama tumbuh menjadi spermatosit sekunder haploid. Spermatosit

sekunder tumbuh menjadi spermatid, yang telah mengalami sederetan

transformasi disebut spermiogenesis. Kemudian tumbuh menjadi sel

sperma yang terdiri atas sebuah kepala, tubuh, dan ekor.

Menurut Dellman and Brown (1992), sel interstitial tersusun dalam

kelompok atau berbentuk tali, sehingga tidak tiap sel dekat dengan

kapiler. Di antara sel yang berdekatan terdapar kanalikuli interstitial seperti

Page 7: Laporan Praktikum Repro Asli - Copy - Copy

gap junction. Bentuk sel interstitial endokrin tidak teratur, sel-selnya

polyhedral dengan inti bulat dengan kandungan kromatin perifer.

Gambar 1. Struktur Histologi Testis

TA: Tunica albuginea ; TV: Tunica Vasculosa

(Ernst et al., 2011)

Epididimis

Berdasarkan hasil pengamatan, bagian dari epididmis yang diamati

adalah epididimis dan lumen epididmis. Pada bagian atasnya terdapat

Ductus deferens dan dibawahnya terdapat pembuluh darah serta bagian

sampingnya terdapat tubulus seminiferus, testis dan sel interstitial.

Secara makroskopik, epididimis terdiri dari kepala, badan, dan ekor

terbungkus oleh tunica albuginea tebal yang terdiri dari jaringan ikat pekat

tidak teratur, dibalut oleh lapis visceral tunica vaginalis. Duktus epididimis

dibalut oleh epitel banyak lapis, dikitari oleh sedikit jaringan ikat longgar

dan otot polos dengan susunan melingkar. Dua tipe sel terdapat pada

epitel: sel utama berbentuk silinder dan sel basal kecil berbentuk

poligonal. Atas dasar kriteria histologi, histokimia, dan ultrastruktur, duktus

epididimis dapat dibagi lagi dalam beberapa segmen (enam segmen pada

sapi jantan). Penyebaran dan jumlahnya khas untuk tiap spesies

(Dellmann and Brown, 1992)

Page 8: Laporan Praktikum Repro Asli - Copy - Copy

Gambar 2. Histologi Epididimis

Kepala epididimis (kiri) dan ekor epididimis (kanan)

(Ernst et al., 2011)

Ductus Deferens

Ductus deferens dilindungi oleh tunica serosa, kemudian dari arah

luar ke dalam terdapat musculus longitudinal luar, musculus circuler,

musculus-musculus longitudinal dalam, lamina propria, sel epitel, dan

lumen. Menurut Nalbandov (1990), Ductus deferens dibungkus oleh

lapisan otot yang berkembang dengan baik yaitu lapisan otot longitudinal

luar dan dalam dengan lapisan sirkuler di antara keduanya. Kontraksi

lapisan otot-otot ini mungkin merupakan sebagian yang bertanggung

jawab pada gerakan sperma yang melalui sistem duktus

Vas deferens Ductus deferens adalah struktur tubular dengan

lumen epitel berlapis dan mesenchymal atau selubung otot. Epithelium

berkembang dengan baik dan terlihat seperti kubus menjadi

pseudostratified epitel kubus. Perbatasan apikal sel yang melapisi terminal

menampilkan tonjolan eosinofilik bar, penanda stereocilia hadir pada

permukaan sel. Lapisan sel basal tergambar jelas terdapat pada vas

deferen yang telah matang, tetapi sulit terlihat pada bagian fetal. Studi

ultrastructural telah mengidentifikasi sedikitnya 4 perbedaan tipe sel

epitelium pada vas deferens yang telah matang (Ernst et al., 2011).

Menurut Dellman and Brown (1992), lipatan mukosa Ductus

deferens dibalut oleh sel epitel silinder banyak lapis, sebelum mencapai

Page 9: Laporan Praktikum Repro Asli - Copy - Copy

akhir saluran epitel berubah menjadi silinder sebaris. Sel-sel silindris

sebaris memiliki mikrovili pendek dan bercabang. Pada sapi jantan, butir

lipid halus tersebar pada sel-sel basal. Jaringan ikat longgar pada propria-

submukosa banyak mengandung pembuluh darah, fibroblast, dan serabut

elastik.

Gambar 3. Histologi Ductus Deferens

Histologi vas deferens (kiri) dan ampula vas deferen (kanan)

(Ernst, 2011)

Penis

Berdasarkan hasil pengamatan, penis berisi bagian-bagian yaitu

tunica albuginea, corpus cavernosum urethra, corpus cavernosum penis,

uretra dan lumen. Menurut Dellmann and Brown (1992). Penis terdiri dari

dua struktur erektil, korpora kavernosa penis, kormus spongiosum penis,

mengitari uretra spongiosa dan glans penis. Korpora kavernosa penis

dibalut oleh tunika albuginea, berbentuk jaringan ikat pekat tidak teratur

dan tebal, mengandung serabut elastic dan otot polos. Glans penis dibalut

oleh tunika albuginea yang kaya akan serabut elastic, berlanjut

membentuk trabekula yang mengitari rongga yang mengandung jaringan

erektil, mirip dengan korpus spongiosum penis (pada kuda) atau pleksus

kaverna besar (pada anjing).

Page 10: Laporan Praktikum Repro Asli - Copy - Copy

Gambar 4. Histologi

Penis

(Anonim, 2001)

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, testis terdiri dari

membran basement yang berisi sel interstisial (sel leydig), tubulus

seminiferus dan sel sertoli. Bagian epididmis berisi lumen epididimis dan

mengandung banyak pembuluh darah yang mengarah ke Ductus

deferens. Lapisan-lapisan pada ductus deferens dari yang terluar ke

dalam yaitu tunica serosa, musculus longitudinal luar, musculus

Page 11: Laporan Praktikum Repro Asli - Copy - Copy

longitudinal dalam, lamina propria, sel epitel, musculus circuler, dan

lumen. Histologi penis terdiri dari bulatan besar yang berisi corpus

cavernosum penis dan dilapisi tunika albuginea, dan bulatan kecil yang

berisi urethra, lumen, dan corpus cavernosum urethra yang juga dilapisi

oleh tunika albuginea.

Daftar Pustaka

Anonim. 2001. Male reproductive system. Available at http:// legacy. owensboro. kctcs.edu. Diakses pada 10 November 2011. Pukul 21.38 WIB.

Blakely, J dan Bade, H. D. 1998. Ilmu Peternakan Edisi keempat. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Feradis. 2010. Reprodusi Ternak. Alfabeta. Bandung.

Page 12: Laporan Praktikum Repro Asli - Copy - Copy

Frandson. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Dellman, H.D and Brown, E.M. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Widayati, D. Tri., Kustono., Ismaya., S. Bintara. 2008. Bahan Ajar MataKuliah Ilmu Reproduksi Ternak. Fakultas Peternakan UniversitasGadjah Mada. Yogyakarta

Page 13: Laporan Praktikum Repro Asli - Copy - Copy