tukak peptik

18
TUKAK PEPTIK Disusun oleh: Reza Satria Bayu Aji (G1F011053) Rizki Amalia Husada (G1F014059) Katarina (G1F014061)

Upload: alimwijaya

Post on 10-Sep-2015

78 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tukak peptik

TRANSCRIPT

TUKAK PEPTIK

TUKAK PEPTIK

Disusun oleh:

Reza Satria Bayu Aji(G1F011053)Rizki Amalia Husada(G1F014059)Katarina (G1F014061)

1Tukak PeptikTukak lambung atau peptic ulcer disease (PUD) dapat diartikan sebagai luka pada lambung atau usus duodenum karena terjadi ketidakseimbangan antara faktor agresif seperti sekresi asam lambung, pepsin dan infeksi bakteri helicobacter pylori dengan faktor defensif / faktor pelindung mukosa seperti produksi prostaglandin, gastric mukus, bikarbonat dan aliran darah mukosa.KlasifikasiTukak lambung memiliki beberapa tipe, yaitu : Tipe 1: yang paling sering terjadi. Terletak pada kurvatura minor atau proximal insisura, dekat dengan junction mukosa onsitik dan antral. Tipe 2: lokasi yang sama dengan tipe 1 tapi berhubungan dengan tukak duodenum. Tipe 3: terletak pada 2 cm dari pilorus (pyloric channel ulcer). Tipe 4: terletak pada proksimal abdomen atau pada cardia.GejalaGejala yang terjadi antara lain:Nyeri abdominal ditandai dengan rasa terbakar, ketidaknyamanan yang tidak jelas, rasa penuh di perut atau keram.Perubahan karakteristik nyeri dapat menggambarkan terjadinya nyeri.Heartburn, sendawa dan bloating yang disertai nyeri.Mual, muntah dan anoreksiaEpidemiologiSekitar 10% di Amerika berkembang kasus ulkus peptik kronik dengan kejadian yang bervariasi terkait tipe ulkus, usia, jenis kelamin, pekerjaan, lokasi geografis, predisposisi genetik dan faktor sosial tapi mempunyai peran yang kecil dalam patogenesis ulkus. Prevalensi penyakit ulkus peptik sering terjadi pada lansia.PENYEBABTukak lambung dapat disebabkan oleh zat yang dapat menginduksi sekresi asam lambung, misalnya histamin dan anti inflamasi nonsteroid. Kerja berat, stress berat, tidak tenang, atau kurang tidur juga menyebabkan asam lambung yang tinggi. Demikian pula dengan infeksi bakteriHelicobacter pyloriyang dapat menyerang lapisan submukosa lambung.Penggunaan NonSteroidal Anti-Inflamatory Drugs (NSAIDs)Stress psikologisKebiasaan merokok

Patofisiologi

TERAPI TUKAK PEPTIKTerapi NonfarmakologiTerapi nonfarmakologi dapat dilakukan oleh pasien PUD dengan caramenghilangkan atau mengurangi stress fisiologis, menghentikan konsumsi rokok dan alcohol serta menghentikan pmakaian NSAID yang tidak selektif (termasuk aspirin) jika memungkinkan.

Terapi FarmakologiTerapi tahap pertama untuk pengatasan peptik ulkus dengan paparan bakteri H.pylori diawali dengan tripel regimen (PPI based three drug regimen). Jika terapi dengan menggunakan tahap pertama gagal atau tidak mencapai goal terapi maka dapat digunakan terapi quadripel regimen (bismuth based four drug regimen) yang terdiri atas bismuth subsalisilat, metronidazol, tetrasiklin dan PPI (Proton Pump Inhibitor)GOLONGAN OBATAntagonis H2AntasidaProton Pump Inhibitor (PPI)Analog ProstaglandinPelindung mukosa lambungAntibiotik Anti muskarinikAntagonis H2Contoh obat: Simetidine, Ranitidine, Nizatidine, dan Famotidine. Mekanisme kerja: Memblok kerja dari histamin atau berkompetisi dengan histamin untuk berikatan dengan reseptor H2 pada sel parietal sehingga mengurangi sekresi asam lambung.Efek samping : sakit kepala, pusing, gangguan gastro intestinal, ruam kulit.Dosis Simetidine : dewasa 200 mg & 400 mg 3x / hari sebelum tidur atau 400 mg sebelum sarapan & 400 mg sebelum tidur. Anak-anak 20-40 mg/kg BB/ hari.Interaksi Obat : meningkatkan kadar lignokain, fenitoin, warfarin, teofilin, beberapa golongan antiaritmia (benzodiazepin, -bloker, vasodilator) dalam darah.

ANTASIDAContoh obat: Antasida antara lain senyawa magnesium, aluminium, dan bismut hidrotalsit, kalsium karbonat, Na-bikarbonatAntasida adalah obat yang menetralkan asam lambung sehingga efektifitasnya bergantung pada kapasitas penetralan dari antasida tersebut. Antasida ideal adalah yang memiliki kapasitas penetralan yang besar, juga memiliki durasi kerja yang panjang dan tidak menyebabkan efek lokal maupun sistemik yang merugikan. Antasida mengandung Al hidroksida dan juga Mg hidroksida dan ada juga berisi CaCO3 yang sifatnya basa untuk menetralkan asam lambung.Dosis: Antasida 1-2 tablet, sebanyak 3-4 kali sehari.

Proton Pump Inhibitor (PPI)Contoh Obat : Omeprazol, lansoprazolObat-obat golongan proton pump inhibitor menghambat sekresi asam lambung dengan jalan menghambat enzim H+, K+, ATPase (enzim ini dikenal sebagai pompa proton) secara selektif dalam sel-sel parietal. Enzim pompa proton bekerja memecah Karbohidrat, ATP yang kemudian akan menghasilkan energi yang digunakan untuk mengeluarkan asam dari kanalikuli sel parietal ke dalam lumen lambung. Efek Samping: Penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kenaikan gastrin darah dan dapat menimbulkan tumor karsinoid pada tikus percobaan. Namun pada manusia belum dapat dibuktikan.Dosis : 20 mg sehariInteraksi Obat1. Omeprazol dengan Diazepam terjadi peningkatan kadar Diazepam.2. Omeprazol dengan Barbiturat memanjangkan waktu tidur yang merupakan efek dari Barbiturat.

Analog ProstaglandinContoh Obat: Prostaglandin E2 dan I2 , MisoprostolProstaglandin E2 dan I2 dihasilkan oleh mukosa lambung, menghambat seksresi HCl dan merangsang seksresi mukus dan bikarbonat (efek sitoprotektif). Defisiensi prostaglandin diduga terlibat dalam patogenesis ulkus peptikum.Efek samping yang sering timbul adalah diare dan mual. Selain itu, menyebabkan kontraksi uterus dan menjadi kontraindikasi selama kehamilan.Dosis 200 g 4x sehari atau 400 g 2x sehari

Pelindung mukosa lambunga. SukralfatContoh obat: InpepsaSucralfate 500 mg / 5 mLSUSPENSIMekanisme Sukralfat atau aluminium sukrosa sulfat adalah disakarida sulfat yang digunakan dalam penyakit ulkus peptik. Mekanisme kerjanya diperkirakan melibatkan ikatan selektif pada jaringan ulkus yang nekrotik, dimana obat ini bekerja sebagai sawar terhadap asam, pepsin, dan empedu. Obat ini mempunyai efek perlindungan terhadap mukosa termasuk stimulasi prostaglandin mukosa. Dosis: 2 sendok teh (10 mL), 4 kali sehari, sewaktu lambung kosong (1 jam sebelum makan dan tidur).

b. Senyawa BismutContoh obat:Bismuth subsitratDosis: 125 mg, 3 kali sehari.Senyawa bismut juga bekerja secara selektif berikatan dengan ulkus, melapisi dan melindungi ulkus dari asam dan pepsin. Postulat lain mengenai mekanisme kerjanya termasuk penghambatan aktivitas pepsin, merangsang produksi mukosa, dan meningkatkan sintesis prostaglandin. Obat ini mungkin juga mempunyai beberapa aktivitas antimikroba terhadap H pylori. Bila dikombinasi dengan antibiotik seperti metronidazol dan tetrasiklin, kecepatan penyembuhan ulkus mencapai 98%. Garam bismut tidak menghambat ataupun menetralisasi asam.Interaksi obat : Trikalium disitratobismutat dapat menurunkan absorpsi tetrasiklin

Antibiotik Contoh obat: metronidazole, tetracycline, amoxicillinPengobatan ini ditujukan untuk memberantas infeksi bakteri (dikenal sebagai 'terapi eradikasi') dan mengurangi produksi asam di perut. Ulkus kemudian dapat disembuhkan dan mencegah kekambuhan karena bakteri tidak lagi di usus. Dosis Metronidazole 250 mg, 4 kali sehariEfek samping : mual, muntah, gangguan pengecapan, lidah kasar, gangguan saluran cerna, ruam, urtikaria dan angioudem; kadang kadang timbul rasa lesu, mengantuk pusing, urin bewarna gelap. Interaksi obat: Metronidazole menghambat metabolisme warfarin dan dosis antikoagulan kumarin lainnya harus dikurangi.Pemberian alkohol selama terapi dengan metronidazole dapat menimbulkan gejala seperti pada disulfiram yaitu mual, muntah, sakit perut dan sakit kepala.Anti muskarinikContoh obat: Hiosciamin, mepenzolat, pirenzepin.Mekanisme kerja: Pirenzepin akan menghambat aktivitas asetilkolin yakni menghambat peningkatan sekresi asam lambung.Dosis : 50 mg di pagi dan sore hari untuk 30 menit sebelum makan.TERIMA KASIH