tujuan umum dan tujuan khusus mmd 1

Upload: intan-kencana

Post on 13-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kjbskb

TRANSCRIPT

Tujuan Umum dan Tujuan KhususDx KepTujuan UmumTujuan Khusus

1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada kelompok bayi dan balita ditandai dengan : ISPA 45% Diare 38% Penyakit kulit 14% Perilaku Ibu dalam perawatan ISPA dan diare pada bayi balita pengetahuannya 68%, sikap positif 56%, kebiasaan melakukan pencegahan ISPA dan diare dengan baik 35% Perilaku keluarga PHBS seperti memberikan ASI eksklusif 20%, menimbang balita setiap sebulan sekali ke posyandu secaras rutin (6 bulan berturut-turut) 18% Balita mendapatkan imunisasi dasar lengkap 100% Jajan sembarangan 34%

Meningkatnya derajat kesehatan pada bayi dan balita di Banjar Karang IndahSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 bulan diharapkan :1. Terjadinya penurunan angka kejadian ISPA dari 45% menjadi 35%2. Terjadinya penurunan angka kejadian diare dari 38% menjadi 28%3. Terjadinya penurunan angka kejadian penyakit kulit dari 12% menjadi 2%4. Pengetahuan Ibu meningkat dalam perawatan dan pencegahan penyakit ISPA dan diare bayi dan balita dari 68% menjadi 80%5. Sikap positif dari 56% menjadi 66%6. Peningkatan kebiasaan melakukan pencegahan ISPA dan diare dengan baik dari 35% menjadi 45%7. Meningkatnya pemberian ASI eksklusif dari 20% menjadi 30%8. Meningkatnya kunjungan ke posyandu balita dari 18% menjadi 50%9. Penurunan konsumsi jajan sembarangan dari 34% menjadi 20%10. Mempertahankan bayi dan balita mendapatkan imunisasi dasar 100%

2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada kelompok dewasa ditandai dengan : Menggunakan air bersih untuk mandi 100% Mencuci tangan sebelum makan, memasak, sesudah BAK/BAB dengan menggunakan air dan sabun 42% Makan buah dan sayur setiap hari 82% Ada keluarga merokok dalam rumah 55% Konsumsi air matang 100% Mnggunakan air bersih 100% Hipertensi 32% Diabetes 15% Kolesterol dengan kadar tinggi 5% Data demografi : jenis pekerjaan PNS 28%, pegawai swasta 35%, wiraswasta 30%, buruh 5%, petani 2%. Perilaku keluarga melakukan perawatan dengan hipertensi: kontrol TD sebulan sekali ke pelayanan kesehatan 30%; mengatur konsumsi garam dan makanan berlemak 22%; minum obat secara teratur 25%; melakukan olahraga (minimal seminggu sekali) 5%; meluangkan waktu untuk berekreasi atau menyalurkan hobi 20%; menggunakan terapi komplementer seperti minum jus mentimun atau rebusan daun alpokat secara mandiri di rumah 25% Perilaku keluarga melakukan perawatan dengan diabetes: kontrol gula darah sebulan sekali ke pelayanan kesehatan 40%; mengatur pola makan dengan baik 25%; melakukan olahraga 15%; konsumsi obat secara teratur 15%; menggunakan terapi komplementer seperti terapi herbal 18% Perilaku keluarga melakukan perawatan dengan kolesterol tinggi: konsumsi lemak dan jeroan 7%; kontrol kadar kolesterol sebulan sekali 10%; olahraga 12%Terjadi peningkatan derajat kesehatan pada kelompok dewasa di Banjar Karang IndahSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 bulan diharapkan :1. Mempertahankan penggunaan air bersih untuk mandi 100%2. Meningkatnya perilaku mencuci tangan, memasak, sesuah BAK/BAB dengan menggunakan air dan sabun dari 42% menjdai 55%3. Meningkatnya kebiasaan konsumsi buah dan sayur dari 82% menjadi 90%4. Menurunnya kebiasaan merokok dalam rumah dari 55% menjadi 50%5. Mempertahankan penggunaan air matang 100%6. Mempertahankan penggunaan air bersih 100%7. Meningkatnya kebiasaan keluarga melakukan perawatan dengan hipertensi : mengontrol tekanan darah dengan ke pelayanan kesehatan dari 30% menjadi 40%; dapat mengatur konsumsi makan garam dan berlemak dari 22% menjadi 30%; kebiasaan minum obat secara teratur dari 25% menjadi 35%; melakukan olahraga seminggu sekali dari 5% menjadi 15%; meluangkan waktu untuk rekreasi atau menyalurkan hobi dari 20% menjadi 30%; menggunakan terapi komplementer secara mandiri dirumah dari 25% menjadi 35%8. Meningkatkan kebiasaan keluarga perawatan dengan diabetes : mengontrol gula darah sebulan sekali ke pelayanan kesehatan dari 40% menjadi 50%; mengatur pola makan dengan baik dari 25% menjadi 35%; melakukan olahraga dari 15% menjadi 25%; konsumsi obat secara teratur dari 15% menjadi 25%; menggunakan terapi komplementer seperti terapi herbal dari 18% menjadi 30%9. Meningkatnya perilaku keluarga melakukan perawatan dengan kolesterol tinggi : konsumsi lemak dan jeroan dari 7% menjadi 3%; kontrol kadar kolesterol sebulan sekali dari 10% menjadi 20%, olahraga dari 12% menjadi 30%

3. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan pada kelompok lansia ditandai dengan : Kasus kesehatan lansia menunjukkan masalah kesehatan yang sering dialami adalah nyeri sendi 18%; 12% lansia mengalami hipertensi dan 3% mengalami obesitas. Hasil kuisioner menunjukkan pengetahuan lansia tentang kesehatan lansia 78% dengan pengetahuan baik; sikap lansia terhadap upaya pencegahan dan perawatan kesehatan lansia dengan sikap positif 69% dan kebiasaan lansia dalam upaya perawatan kesehatan lansia dengan kebiasaan baik 54%. Mampu meningkatkan kebiasaan perawatan kesehatan sehari-hari pada kelompok lansia di Banjar Karang IndahSetelah dilakukan asuhan keperawatan seama 1 bulan diharapkan :1. Meningkatnya ke pengetahuan lansia tentang kesehatan nyeri sendi, hipertensi, obesitas, dari 78% menjadi 80%2. Meningkatnya sikap lansia terhadap upaya pencegahan dan perawatan kesehatan lansia dari 69% menjadi 80%3. Meningkatkan kebiasaan lansia dalam upaya perawatan kesehatan lansia dari 54% menjadi 65%4. Meningkatnya persiapan peserta senam lansia dan kunjungan ke posyandu lansia selama sebulan menjadi 100%