tugasakhirprogram.docx

96
I TUGAS AKHIR PROGRAM Jawaban KASUS I a. Empat peristiwa penting yang dapat menimbulkan masalah : 1). Alat peraga (globe) hanya ditaruh dimeja saja, dan sama sekali tidak digunakan 2). Dalam menyampaikan materi pelajaran hanya menggunakan satu metode ceramah. 3). Setelah selesai pelajaran pak Andi memberi kesempatan pada anak2 untuk bertanya namun tidak ada yang bertanya dan Pak Andi langsung menyimpulkan bahwa anak2 sudah memahami pelajaran yang telah Pak Andi sampaikan. 4.) Ketika anak-anak bekerja menyelesaikan tugas mengerjakan soal, Pak Andi keluar kelas. b. Dari peristiwa tersebut maka dapat menimbulkan masalah sbb 1). Dengan membawa alat peraga sebenarnya telah menarik perhatian anak, dengan kata lain perhatian anak sudah mulai terpusat , namun karena alat peraga tersebut tidak digunakan semestinya maka ketika guru menerangkan / menjelaskan sesuatu perhatian anak sangat kurang karena telah terpusat pada alat peraga maka praktis penjelasan guru nyaris tidak dapat masuk ke dalam fikiran anak. 2). Sebagian besar materi pembelajaran IPA dapat dibuktikan dengan demontrasi maupun praktik sehingga anak akan mudah menangkap konsep konsep yang akan dipelajarinya. Namun karena hanya diberikan dengan menggunakan metode ceramah maka dapat menimbulkan verbalisme, kebosanan dan sejenisnya. 3). Mengambil kesimpulan bahwa hanya karena anak diberi kesempatan untuk bertanya namun anak hanya diam saja berarti anak sudah mengerti, adalah sangat keliru sebab “kediaman” anak2 ada beberapa kemungkinan. Antara lain : - anak tidak paham/tidak mengerti apa yang baru saja dijelaskan oleh guru - anak benar2 tidak tahu / tidak paham apa yang ditanyakan - anak enggan bertanya karena tidak ada kesempatan untuk bertanya. - anak paham . mengerti benar apa yang telah didengarnya. Hal ini sangat membahayakan bagi proses pembelajaran. 4). Ketika anak-anak bekerja menyelesaikan tugas mengerjakan soal, Pak Andi keluar kelas. Menyelesaikan tugas disini adalah bagian dari proses pembelajaran, seingga guru harusnya selalu mendampingi anak anak sebagai suatu proses pembimbingan. Keberadaan guru sangat diperlukan karena harus mengarahkan anak dalam mengerjakan tugas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Jika anak-anak dibiarkan begitu saja mengerjakan tugas tanpa bimbingan guru maka tidak menutup [Type text]

Upload: rizaljunaedi

Post on 15-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Referensi

TRANSCRIPT

Page 1: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

TUGAS AKHIR PROGRAM

Jawaban KASUS I

a. Empat peristiwa penting yang dapat menimbulkan masalah :1). Alat peraga (globe) hanya ditaruh dimeja saja, dan sama sekali tidak digunakan2). Dalam menyampaikan materi pelajaran hanya menggunakan satu metode ceramah.3). Setelah selesai pelajaran pak Andi memberi kesempatan pada anak2 untuk bertanya namun tidak ada yang bertanya dan Pak Andi langsung menyimpulkan bahwa anak2 sudah memahami pelajaran yang telah Pak Andi sampaikan.4.) Ketika anak-anak bekerja menyelesaikan tugas mengerjakan soal, Pak Andi keluar kelas.

b. Dari peristiwa tersebut maka dapat menimbulkan masalah sbb 1). Dengan membawa alat peraga sebenarnya telah menarik perhatian anak, dengan kata lain perhatian anak sudah mulai terpusat , namun karena alat peraga tersebut tidak digunakan semestinya maka ketika guru menerangkan / menjelaskan sesuatu perhatian anak sangat kurang karena telah terpusat pada alat peraga maka praktis penjelasan guru nyaris tidak dapat masuk ke dalam fikiran anak.2). Sebagian besar materi pembelajaran IPA dapat dibuktikan dengan demontrasi maupun praktik sehingga anak akan mudah menangkap konsep konsep yang akan dipelajarinya. Namun karena hanya diberikan dengan menggunakan metode ceramah maka dapat menimbulkan verbalisme, kebosanan dan sejenisnya.3). Mengambil kesimpulan bahwa hanya karena anak diberi kesempatan untuk bertanya namun anak hanya diam saja berarti anak sudah mengerti, adalah sangat keliru sebab “kediaman” anak2 ada beberapa kemungkinan. Antara lain :- anak tidak paham/tidak mengerti apa yang baru saja dijelaskan oleh guru- anak benar2 tidak tahu / tidak paham apa yang ditanyakan- anak enggan bertanya karena tidak ada kesempatan untuk bertanya.- anak paham . mengerti benar apa yang telah didengarnya.Hal ini sangat membahayakan bagi proses pembelajaran.4). Ketika anak-anak bekerja menyelesaikan tugas mengerjakan soal, Pak Andi keluar kelas. Menyelesaikan tugas disini adalah bagian dari proses pembelajaran, seingga guru harusnya selalu mendampingi anak anak sebagai suatu proses pembimbingan. Keberadaan guru sangat diperlukan karena harus mengarahkan anak dalam mengerjakan tugas sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Jika anak-anak dibiarkan begitu saja mengerjakan tugas tanpa bimbingan guru maka tidak menutup

[Type text]

Page 2: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

kemungkinan tujuan pembelajaran akan tidak berhasil karena ketika anak menemui kesulitan dia tidak bisa bertanya kepada guru sebagai satu-satunya nara sumber.

c. Segi positif dan negative dari metode ceramahKelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah.Ada beberapa kelebihan sebagai alasan mengapa ceramah sering digunakan. a. Ceramah merupakan metode yang ’murah’ dan ’mudah’ untuk dilakukan. Murah dalam arti proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap, berbeda dengan metode yang lain seperti demonstrasi atau peragaan. Sedangkan mudah, memang ceramah hanya mengandalkan suara guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang rumit. b. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat. c. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. d. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah. e. Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka ceramah sudah dapat dilakukan.

Di samping beberapa kelebihan di atas, ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya: a. Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan, sebab apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga apa yang dikuasai siswa pun akan tergantung pada apa yang dikuasai guru. b. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme. c. Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap sebagai metode yang membosankan. Sering terjadi, walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas, namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran; pikirannya me-layang ke mana-mana, atau siswa mengantuk, oleh karena gaya bertutur guru tidak menarik.

[Type text]

Page 3: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

d. Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum. Walaupun ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya, dan tidak ada seorang pun yang bertanya,semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.

KASUS II KASUS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIAJawaban Tuas I

a. Tiga masalah yang dihadapi Bu Ratnasari dalam pembelajaaran Bahasa Indonesia :1. Siswa tidak mampu memahami isi bacaan yang berasal dari sebuah

teks.2. Siswa tidak mempu menceriterakan kembali isi bacaan.3. Siswa tidak mampu membuat kesimpulan dari isi bacaan

b. Tiga penyebab yang menimbulkan masalah antara lan :1. Siswa hanya disuruh membaca dalam hati saja suatu teks / bacaan2. Siswa hanya disuruh menceriterakan kembali isi bacaan 3. Siswa disuruh membuat kesimpulan sendiri dari isi bacaan

c. Dua segi negative dalam pembelajaran tersebut di atas antara lain :1. …2. …

KASUS IIIJawaban Tugas 1

a. Kelemahan Pembelajaran Pak Fadil antara lain:1. Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang

siswa yang memiliki keterampilan berbicara. 2. Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga

kesimpulan menjadi kabur. 3. Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak

sesuai dengan yang direncanakan. 4. Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat

emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.

b. Untuk menutupi kekurangan metode pembelajaran tersebut maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan diskusi antara lain :1. Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi

kelancaran diskusi. 2. Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi, misalnya

menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksanakan.

[Type text]

Page 4: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

3. Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetap-kan.

4. Dalam pelaksanaan diskusi hendaklah memerhatikan suasana atau iklim belajar yang menyenangkan, misalnya tidak tegang, tidak saling menyudutkan, dan lain sebagainya.

5. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.

c. Kelebihan Metode Diskusi :1. Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif,

khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide. 2. Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam

mengatasi setiap permasalahan. 3. Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau

gagasan secara verbal. 4. Diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.

LAPORAN PEMBIMBINGAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL ( PKP )

MELALUI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

UNTUK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

KABUPATEN PEMALANG KECAMATAN ULUJAMI

SEKOLAH DASAR NEGERI 02 LIMBANGAN SEMESTER II KELAS IV

[Type text]

Page 5: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Oleh :

Kusnaeni

NIM 816573671

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ SEMARANG )

POKJAR KABUPATEN PEMALANG KECAMATAN ULUJAMI

2010

LAPORAN PEMBIMBINGAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL ( PKP )

MELALUI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

UNTUK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

KABUPATEN PEMALANG KECAMATAN ULUJAMI

SEKOLAH DASAR NEGERI 02 LIMBANGAN SEMESTER II KELAS IV

Oleh :

Kusnaeni

NIM 816573671

[Type text]

Page 6: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS TERBUKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ SEMARANG )

POKJAR KABUPATEN PEMALANG KECAMATAN ULUJAMI

2010

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa : Kusnaeni

NIM : 816573671

Program Studi : S1 PGSD

Tempat Mengajar : SD Negeri 02 Limbangan, Kecamatan

Ulujami kabupaten Pemalang

Jumlah Pembelajaran : Pra siklus dan 2 Siklus Perbaikan

Pembelajaran

Tempat : SD Negeri 02 Limbangan, Kecamatan

Ulujami

Pelaksanaan : 16 Februari 2010 sampai 4 Maret 2010

Mata Pelajaran : Eksak ( IPA ) dan Non Eksak ( IPS )

1. Mata Pelajaran IPA : a. Prasiklus tanggal 16 Februari 2010

b. Siklus I tanggal 23 Februari 2010

c. Siklus II tanggal 2 Maret 2010

2. Mata Pelajaran IPS : a. Prasiklus tanggal 18 Februari 2010

b. Siklus I tanggal 25 Februari 2010

c. Siklus II tanggal 4 Maret 2010

[Type text]

Page 7: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Masalah yang menjadi fokus perhatian :

1. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

● Apakah penggunaan media benda konkret berupa balon bola paku meja

dan kursi yang berhubungan dengan gaya yang disertai penjelasan tentang

jenis – jenis gaya , dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?

2. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

● Apakah penggunaan media gambar Presiden Soekarno – Hatta dan gambar

lambang koperasi yang disertai penjelasan guru tentang pentingnya

koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,siswa dapat

termotivasi dalam pembelajaran ?

Pemalang, Mei 2010

Mengetahui

Dosen pembimbing / Supervisor, Mahasiswa,

Drs. H.Suyatno,M.Pd Kusnaeni

NIP 19510101 198103 1 004 816573671

[Type text]

Page 8: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

MOTTO

1. Janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan pula kamu bersedih hati,

padahal kamulah orang - orang yang beriman ( QS. Ali Imron : 139 )

2. Katakanlah, “ Adakah sama antara orang – orang yang berilmu

pengetahuan dengan orang – orang yang tidak berilmu pengetahuan ?

Sesungguhnya orang – orang yang berakallahyang dapat menerima

peringatan”.

3. Tiada kata yang paling indah selain do’a.

4. Persahabatan itu adalah cinta sejati, tapi cinta sejati bukanlah

persahabatan.

[Type text]

Page 9: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

PERSEMBAHAN

Laporan Pembimbingan Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP )

kupersembahkan untuk :

1. Ibu dan Bapak tercinta ( Ibu Suci dan Bapak Wahyani ) yang telah

memberi motivasi dan senantiasa mendorong untuk tetap bersemangat.

2. Anakku tercinta, Henry Prasetya Ferdiansyah yang selalu membuatku

untuk selalu tetap bersemangat.

3. Teman – temanku sekelompok yang selalu memberi pengarahan

[Type text]

Page 10: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah swt. Yang

telah melimpahkan rahmat taufik dan hidayahNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP )

pada program S I PGSD Universitas Terbuka. Laporan ini berisi dua bagian,yaitu

penelitian di bidang eksak ( IPA ) dan non eksak ( IPS )

Dalam laporan ini penulis paparkan hasil pelaksanaan perbaikan

pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang penulis lakukan

berdasarkan hasil kajian pustaka kemudian ditindak lanjuti dengan perencanaan,

tindakan, pengamatan,dan refleksi. Penulis juga mendapat bimbingan dan arahan

dari dosen pembimbing / supervisor serta saran, pendapat dan masukan teman

sejawat yang merupakan bagian tak terpisahkan dari keberhasilan ini. Selain itu,

laporan ini ditulis guna melengkapi tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan

Profesional, program S I Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD ) Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka ( UT ).

Dalam proses penelitian dan penyusunan laporan ini banyak pihak yang telah

membantu penulis. Untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs.H.Suyatno,M.Pd. selaku dosen pembimbing / supervisor

perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA dan IPS.

[Type text]

Page 11: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

2. Bapak Warkoyo, A.Ma. Pd. Selaku Kepala Sekolah SD Negeri 02

Limbangan yang telah memberi izin dan fasilitas sehingga pelaksanaan

Penelitian Tindakan Kelas berjalan dengan lancar

3. Ibu Dina Hikmah Safariyah, A.Ma. selaku teman sejawat yang membantu

observasi dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

4. Para Dosen UPBJJ-UT semarang yang telah memberi kuliah bekal

pengetahuan yang berguna dalam penulisan laporan ini.

5. Teman sekelompok dan semua pihak yang tak dapat kami sebut satu

persatu yang ikut berperan untuk kesuksesan pelaksanaan dan laporan

Penelitian Tindakan Kelas.

Penulis sangat berharap kritik dan saran untuk perbaikan pembelajaran

selanjutnya. Semoga melalui penelitian ini sanggup meningkatkan minat belajar

siswa kelas IV SD Negeri 02 Limbangan khususnya pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Selanjutnya apabila formula yang ditulis dalam sebuah penelitian yang telah

diterapkan dalam pemecahan masalah maka akan menjadi khasanah penularan

karya ilmiah yang dapat membantu dalam peningkatan mutu pendidikan.

Semoga Allah swt senantiasa melimpahkan rahmat taufik dan hidayahNya

kepada kita dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa terutama dalam

mempersiapkan peserta didik berotak cerdas dan berakhlak mulia,amin.

Wasaalamu’allaikum Wr.Wb

Pemalang, Mei 2010

Penulis

[Type text]

Page 12: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………… i

Lembar Pengesahan…..………………………………………………………….. ii

Motto ………………………………………………………..………..…………iii

Persembahan ……………………………………………………………………iv

Kata Pengantar ………………………………………………...………… v

Daftar Isi …………… ……………………………………………………vi

BAGIAN I

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upaya guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penggunaan

media benda konkret Semester II Kelas IV SD Negeri 02 Limbangan Kecamatan

Ulujami Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

[Type text]

Page 13: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian

B. Deskripsi Persiklus

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

BAGIAN II

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Upaya guru meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penggunaan metode

sosiodrama Semester II Kelas IV SD Negeri 02 Limbangan Kecamatan Ulujami

Kaupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

BAB I `

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian

B. Deskripsi Persiklus

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

[Type text]

Page 14: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

BAB V

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAGIAN I

UPAYA GURU UMTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET SEMESTER

II KELAS IV SD NEGERI 02 LIMBANGAN KECAMATAN ULUJAMI

KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam lingkup mikro pendidikan diwujudkan melalui proses

belajar mengajar di dalam kelas maupun di luar kelas. Proses ini

berlangsung melalui proses belajar mengajar inilah peserta didik akan

mengalami proses perkembangan kearah yang lebih baik dan bermakna.

Agar hal tersebut dapat terwujud maka diperlukan suasana proses belajar

mengajar yang kondusif bagi peserta didik dalam melampaui tahapan-

tahapan belajar secara bermakna dan efektif sehingga menjadi pribadi

[Type text]

Page 15: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

yang percaya diri,inovatif dan kreatif, ( Surya, 1992 : 179 )

Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) merupakan salah satu disiplin

ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis,sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

berupa fakta - fakta,konsep - konsep atau prinsip - prinsip saja tetapi

yang merupakan suatu proses penemuan, sehingga dapat membantu

pesarta didik memperoleh pengalaman langsung dan pemahaman untuk

mengembangkan kompetensinya agar dapat menjelajahi dan memahami

alam sekitar secara ilmiah.

Berdasarkan observasi di lapangan adanya temuan bahwa

kedudukan dan fungsi guru dalam kegiatan pembelajaran saat

ini cenderung masih dominan, aktifitas guru masih saangat besar

dibandingkan dengan aktifitas siswa yang masih rendah kadarnya. Ketika

proses belajar mengajar hendaknya terjalin hubungan yang sifatnya

mendidik dan mengembangkan. Guru tidak hanya menyampaikan

materi tetapi sebagai figur yang dapat merangsang perkembangan siswa,

sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum 2006 ( KTSP ) mata IPA di

SD / MI pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah

( scientific inquiri ) untuk meumbuhkan kemampuan berpikir,bekerja

dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting

kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD menekankan

pada pemberian pengalaman langsung penggunaan dan pengembangan

ketrampilan proses dan sikap ilmiah dalam hal ini seorang guru harus

memiliki kompetensi yang cukup sebagai pengelola pembelajaran.

Seorang guru yang memiliki kompetensi diharapkan akan lebih baik dan

mampu menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang efektif,sehingga

hasil belajar siswa akan optimal.

Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana upaya guru menciptakan

pembelajaran yang optimal dengan komunikasi multi arah, meningkatkan

aktifitas,meningkatkan penguasaan konsep,meningkatkan kemampuan

[Type text]

Page 16: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

pemecahan masalah, dan meningkatkan prestasi belajar siswa ?

Sehubungan dengan hal di atas metode mengajar yang digunakan oleh

guru hendaknya sedemikian rupa bervariasi sesuai dengan tujuan dan

materi yang diajarkan. Dengan metode yang variatif inilah siswa akan

bergairah dalam belajar secara inovatif dan kreatif. Metode mengajar yang

digunakan guru dalam interaksi belajar mengajar merupakan salah satu

faktor yang menentukan keberhasilan dan kelancaran pross belajar.

Pembelajaran IPA pada pelaksanaanya haruslah diupayakan dalam kondisi

pembelajaran yang kondusif dalam arti pembelajaran itu harus bersifat

aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan maka dari itu peranan

dan fungsi guru dalam pembelajaran harus dapat memberikan warna

dan bentuk terhadap proses pembelajaran dan dapat menciptakan situasi

kelas yang kondusif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan

optimal,sebagaimana dikemukakan oleh User Usman ( 2000 : 31 ) bahwa

belajar yang efektif harus mulai dengan pengalaman yang lebih abstrak.

Galton dan harlen ( yasbiati. 2005 : 27 ) mengemukakan bahwa secara

global dimensi yang hendak dicapai oleh serangkaian tujuan kurikuler

pendidikan sains ( IPA ) dalam kurikulum pendidikan dasar adalah

mendidik anak agar memahami konsep sains, memiliki ketrampilan

ilmiah dan religius. Keilmiahan dan tujuan pendidikan IPA sebagaimana

dipaparkan di atas sudah tentu tidak serta merta dapat dicapai oleh materi

pelajaran IPA, melainkan dengan melibatkan siswa ke dalam kegiatan di

dalamnya dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran , siswa dilatih

melakukan kegiatan yang dilakukan dalam memperoleh ilmu pengetahuan

untuk menemukan konsep - konsep serta menerapkanya dalam kehidupan

sehari - hari.

Siswa akan lebih muda memahami suatu konsep jika belajar menemukan

sendiri dan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran tersebut sehingga

terjadi suasana belajar yang menyenangkan sebagaimana dikemukakan

oleh Uzer Usman ( 2000 : 31 ) bahwa pengajaran yang menggunakan

[Type text]

Page 17: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

verbalisme tertentu akan cepat membosankan, sebaliknya pengajaran

akan lebih menarik bila siswa gembira belajar karena merasa tertarik dan

mengerti pelajaran yang diterimanya.

Tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan,kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan (life skill )

untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, khususnya

di Sekolah Dasar. Apakah kompetensi dasar telah tercapai ? Jawaban

terhadap pertanyaan ini dapat bervariasi antara guru yang satu dengan

guru yang lain dan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran

lainnya. Pengalaman penulis dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Kompetensi Dasar ’’ Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( tarikan

/ dorongan ) dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda’’ dikelas IV

SD Negeri 02 Limbangan, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang,

pada Semester II tahun pelajaran 2009 / 2010, menunjukkan bahwa

penguasaan siswa terhadap materi ini masih rendah.

Untuk mengetahui secara rinci kekurangan – kekurangan yang dialami n

yang siswa, penulis melakukan refleksi diri dengan menjawab pertanyaan

– pertanyaan yang dimaksud adalah :

1. Bagaimana perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran ?

2. Bagaimana ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran ?

3. Bagaimana keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan siswa ?

4. Apakah siswa berani mengemukakan pertanyaan dari hal – hal yang

belum dimengerti ?

5. Bagaimana kemampuan siswa dalam memecah masalah ?

6. Bagaimana kemampuan siswa dalam diskusi kelompok ?

7. Bagaimana kemampuan siswa dalam menyelesaikan lembar kerja

siswa tentang gaya ?

8. Bagaimana hasil ulangan siswa ?

Dari jawaban atas pertanyaan refleksi diketahui berbagai kekurangan

dalam pembelajaran yaitu :

[Type text]

Page 18: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

1. Siswa sering melihat keluar dan kurang memperhatikan pelajaran.

2. kbermain dalam mengadakan percobaan

3. Siswa kurang berani dalam menjawab pertanyaan guru.

4. Siswa tidak berani dalam bertanya hal - hal yang belum dimengerti.

5. Siswa kurang mampu dalam memecahkan masalah.

6. Siswa kurang mampu dalam berdiskusi kelompok.

7. Siswa tidak mampu menyelesaikan lembar kerja siswa tentang gaya.

8. Hasil ulangan siswa rendah.

Dari jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa

masih rendah. Indikator rendahnya hasil belajar siswa adalah hasil

ulangan siswa rendah. Minimnya prestasi belajar siswa tidak terlepas

dari perilaku proses pembelajaran yaitu banyak siswa sering melihat

ke luar dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Siswa kurang berani

menjawab pertanyaan guru. Siswa tidak berani bertanya hal - hal yang

belum dimengerti. Siswa kurang mampu memecahkan masalah. Siswa

tidak mampu melakukan diskusi dengan benar dalam penyelesaian lembar

kerja siswa tentang gaya . Siswa banyak yang salah dalam menjawab soal

– soal ulangan yang diberikan guru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi latar belakang masalah yang diuraikan, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengunaan media

benda – benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPA khususnya pada konsep gaya ?

Dari rumusan masalah di atas dapat diperjelas dalam bentuk pertanyaan

sebagai berikut :

1. Bagaimana pemahaman awal siswa terhadap konsep gaya.

2. Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan media benda –

benda konkret ?

[Type text]

Page 19: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah guru menerapkan

media alat peraga benda – benda konkret ?

C. Tujuan penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas penelitian bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui pemahaman awal siswa terhadap konsep gaya

sebelum guru menggunakan media benda – banda konkret dalam

pembelajaran .

2.Untuk mengetehui bagaimana proses pembelajaran dengan

menggunakan media benda – benda konkret.

3. Untuk mengetehui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah

guru menggunakan media benda – benda konkret dalam pembelajaran.

D. Manfaat penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini diharapkan dapat memberikan

manfaat kepada siswa pihak yang terkait, secara khusus manfaat penelitian

ini yaitu :

1. Bagi siswa

a. Adanya kebebasan bagi siswa untuk menemuken hal – hal baru

bagi dirinya dalam pembelajaran IPA.

b. Dapat menghilangkan rasa jenuh pada saat pembelajaran

berlangsung.

c. Dapat mempermudah penguasaan konsep,memberikan pengalaman

nyata, memberikan dasar – dasar berfikir konkret sehingga

mengurangi verbalisme, meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi guru

a. Untuk meningkatkan profesionalisme guru

b. Meningkatkan tingkat kepercayaan diri bagi seorang guru.

c. Memberikan pengalaman, menambah wawasan, pengetahuan

dan ketrampilan merancang metode yang tepat dsn menarik serta

mempermudah proses pembelajaran melalui media benda – benda

[Type text]

Page 20: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

konkret.

3. Bagi Sekolah

a. Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan Sekolah,

serta kondusifnya iklim pendidikan disekolah, khususnya

pembelajaran IPA dan umumnya seluruh mata pelajaran yang ada

di Sekolah.

b. Dapat memberi masukan dalam pelaksanaan pendidikan.

4. Bagi peneliti memberikan gambaran yang jelas tentang efektifitas

pembelajaran IPA dengan menggunakan media benda – benda konkret

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif, guru harus melakukan tugas

sesuai dengan perannya dan mengelola berbagai aspek keaktifan pembelajaran

secara memadahi.

A. Peran Guru dalam Kegiatan Pembelajaran

[Type text]

Page 21: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Keberhasilan pembelajaran ditunjukkan oleh dikuasainya

tujuan pembelajaran oleh siswa. Kita mengakui bahwa salah satu faktor

keberhasilan dalam pembelajaran adalah faktor kemampuan guru dalam

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang

efektif tidak dapat muncul dengan sendirinya tetapi guru harus menciptakan

pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan yang telah

ditetapkan secara optimal. Banyak peran yang harus dimainkan guru dalam

upaya melaksanakan pembelajaran yang efektif. Secara umum tugas guru

dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai fasilitator, yang bertugas

menciptakan situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri

siswa. Sebagaimana dikatakan Wrigh (dalam Suciati, dkk, 2003) guru dalam

menjalankan tugasnya sebagai fasilitator, ada dua tugas yang harus

dilaksanakan guru dalam kegiatan pembelajaran efektif. Kedua tugas tersebut

adalah sebagai pengelola pembelajaran (instructor pengajar) dan sebagai

pengelola kelas (manager). Sebagai pengelola pembelajaran, guru bertugas

untuk menciptkan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa

mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Sedangkan sebagai pengelola

kelas, guru bertugas untuk menciptakan situasi kelas yang memungkinkan

terjadinya pembelajaran yang efektif. Kedua tugas tersebut saling berkaitan

satu sama lain. Pada saat guru memainkan perannya sebagai pengajar, guru

juga memainkan perannya sebagai manager. Pada saat guru bertindak sebagai

manusia sumber, guru menyajikan informasi kepada siswa (sebagai

pengajar). Agar siswa mau memperhatikan penjelasan, guru hendaknya

menunjukkan semangat dalam menyampaikan informasi tersebut (sebagai

manajer).

1. Peran Guru sebagai Pengajar (Instuctor)

Sebagai pengajar, guru dituntut menciptakan kegiatan

pembelajaran yang memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran

secara optimal. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar, guru

harus memainkan berbagai peranan, diantaranya sebagai manusia

[Type text]

Page 22: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

sumber, komunikator, mediator, pembimbing dan penilai.

Sebagai manusia sumber, guru dituntut untuk memiliki segala

informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru

sebagai manusia sumber masih menjadi sorotan utama di masyarakat.

Masyarakat, termasuk siswa, menganggap bahwa apa yang ditanyakan

akan selalu dapat dijawab oleh guru. Kenyataan ini menuntut guru untuk

menguasai materi pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

Dalam kaitannya dengan perannya sebagai manusia sumber, guru

juga harus mampu menyampaikan informasi dengan tepat sehingga

informasi tersebut dapat dipahami oleh siswa (sebagai komunikator).

Gaya penyajian yang digunakan guru dalam membahas materi pelajaran

berpengaruh terhadap perhatian siswa. Berkenaan dengan itu, materi

pelajaran hendaknya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa

ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran meningkat Slavin, (dalam

Suciati, dkk, 2003). Perhatian siswa akan terbagi bahkan bisa hilang

apabila materi pelajaran dibahas secara monoton. Oleh karena itu guru

dituntut untuk menggunakan berbagai metode dan media yang bervariasi

agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

Untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, guru hendaknya

melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran baik melalui kegiatan

Tanya jawab maupun melalui kegiatan kelompok, diskusi atau kerja

kelompok. Dalam kegiatan semacam itu guru dituntut berperan sebagai

pengarah (mediator).

Sebagai moderator, guru hendaknya melakukan hal-hal sebagai

berikut :

1. Memusatkan perhatian pada tujuan pembelajaran.

Dalam hal ini guru hendaknya menjaga agar tidak terjadi

penyimpangan-penyimpangan sehingga tujuan pembelajaran dapat

[Type text]

Page 23: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

tercapai secara optimal. Kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk

memusatkan perhatian siswa, diantaranya :

a. Menyampaikan tujuan pada awal kegiatan pembelajaran;

b. Menandai dengan cermat perubahan-perubahan yang terjadi

dalam pembahasan atau kegiatan kelompok. Apabila terjadi

penyimpangan, guru hendaknya mengarahkan siswa agar kembali

ke tujuan semula;

c. Menerangkan hasil pembahasan atau diskusi/kerja kelompok pada

tahap-tahap tertentu sebelum dilanjutkan pada tugas berikutnya.

2. Memberikan kesempatan berpartisipasi.

Dalam kegiatan kelompok atau Tanya jawab, tidak jarang terjadi

monopoli pembicaraan atau kegiatan oleh seorang atau beberapa

orang siswa. Agar pembahasan atau kegiatan kelompok merupakan

hasil semua siswa, semua siswa harus terlibat dan mendapat

kesempatan mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan.

Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk

berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Usaha yang dapat dilakukan

guru untuk menyebarkan kesempatan berpartisipasi diantaranya :

a. Memancing urunan siswa yang pendiam dengan mengajukan

pertanyaan yang langsung ditujukan kepada siswa tersebut secara

bijaksan;

b. Mencegah terjadinya pembicaraan serentak;

c. Mencegah secara bijaksana siswa yang suka memonopoli

pembicaraan;

d. Mendorong siswa untuk saling mengomentari pendapat siswa lain

Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran oleh

siswa, guru hendaknya melakukan evaluasi. Melakukan evaluasi

merupakan tugas guru sebagai penilai atau evaluator. Dalam

memainkan perannya sebagai penilai guru dituntut untuk melakukan

kegiatan yang bertujuan yang telah dirumuskan atau belum. Penilaian

[Type text]

Page 24: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

ini tidak hanya dilakukan terhadap penguasaan siswa terhadap

materi yang dipelajari tetapi juga terhadap proses belajar yang telah

dilakukan siswa. Menilai kemampuan siswa tidak hanya dilakukan

melalui tes, tetapi juga dapat melalui tugas atau pekerjaan rumah.

Di samping guru menilai keberhasilan siswa dalam mencapai

tujuan pembelajaran, guru juga harus menilai keefektifan kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Melalui evaluasi ini, dapat

diketahui kelebihan dan kekurangan dari kegiatan pembelajaran

yang telah dilakukan. Hasil evaluasi ini tidak dijadikan pedoman

dalam mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran

selanjutnya. Pada pelaksanaan evaluasi formatif, yang dilaksanakan

pada saat proses pembelajaran berlangsung atau pada akhir

pembelajaran, dapat diketahui bahwa tidak semua siswa menguasai

materi pada waktu yang bersamaan. Ada siswa yang telah mencapai

kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, ada juga siswa yang belum

mencapai kriteria keberhasilan yang diharapkan. Siswa yang belum

mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan memerlukan bantuan

guru untuk mencapai target yang diharapkan. Guru perlu membantu

kelompok siswa ini karena masalah-masalah yang dihadapi siswa

tersebut akan menghambat proses belajar berikutnya apabila tidak

segera diatasi. Disinilah peran guru sebagai pembimbing dibutuhkan.

Dalam melaksanakan perannya sebagai pembimbing guru dituntut

untuk mengamati dan mengidentifikasikan kesulitan yang dihadapi

siswa dan berusaha membantu siswa untuk memecahkan sendiri

masalahnya.

Agar kegiatan pembelajaran berlangsung lancar dan sesuai

dengan tujuan, guru hendaknya mengatur dan memonitor kegiatan

dari awal sampai akhir. Dalam hal ini guru berperan sebagai

organisator. Kegiatan yang dapat dilakukan guru sebagai organisator,

diantaranya :

[Type text]

Page 25: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

1. Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas atau kegiatan

yang dilaksanakan selama pembelajaran;

2. Melaksanakan kegiatan yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan

alokasi waktu yang tersedia;

3. Mengorganisasikan siswa sesuai dengan kegiatan yang akan

dilaksanakan;

4. Memonitor kegiatan yang dilakukan siswa selama kegiatan

pembelajaran sehingga guru akan selalu siap membantu apabila

ada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar;

5. Mengakhiri suatu kegiatan dengan menyimpulkan tentang hasil

belajar yang dicapai siswa;

2. Peran Guru sebagai Manajer

Peran guru sebagai manager sebagaimana sebagaimana dinyatakan

oleh Wrigh (dalam Suciati, 2003), guru harus menciptakan siatuasi

kelas yang memungkinkan terciptanya pembelajaran yang efektif. Oleh

karena itu, tugas utama guru sebagai manajer adalah memotivasi siswa

yang kurang memiliki motivasi belajar sehingga mereka terdorong untuk

berpartisipasi aktif dalam belajar. Banyak hal yang dapat dilakukan guru

dalam memainkan perannya sebagai manajer. Berikut ini adalah beberapa

hal yang harus dilakukan guru dalam kaitannya dengan memotivasi siswa

belajar.

1. Menunjukkan sikap yang positif terhadap siswa

Dalam setiap kegiatan pembelajaran sering kali guru

mendapatkan siswa yang membutuhkan bantuan guru untuk

menyelesaikan tugas belajarnya. Agar siswa tidak merasa rendah

diri dalam kegiatan belajarnya, guru hendaknya memberikan

dorongan dan penguatan terhadap segala usaha yang telah

dilakukan siswa tersebut. Dengan adanya perhatian guru terhadap

segala usahanya, siswa akan termotivasi untuk lebih giat belajar

[Type text]

Page 26: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

dan bekerja.

Selama itu guru hendaknya menanggapi secara positif setiap

pertanyaan dan pernyataan yang diajukan siswa bagaimanapun

bentuknya. Dengan adanya tanggapan positif dari guru terhadap

pertanyaan atau pendapat yang diajukan, paling tindakan siswa

tidak akan ragu-ragu mengemukakan pendapatnya sehingga siswa

akan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2. Memberikan tugas atau kegiatan yang bermakna, sesuai, dan

menarik bagi siswa.

Tugas atau kegiatan yang dilaksanakan harus berkaitan

dengan tujuan dan materi pelajaran. Siswa tidak akan terdorong

untuk mengerjakan tugas-tugas yang tidak mengarah pada tujuan

meskipun mereka mengetahui bahwa mereka akan berhasil. Tugas

atau kegiatan yang sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran akan

membentuk keyakinan siswa bahwa nereka akan berhasil dalam

melaksanakan tugas yang diberikan apabila mereka mengerjakan

dengan sungguh-sungguh.

Selain itu, tugas atau kegiatan yang dilaksanakan hendaknya

berkaitan dengan penerapan pengetahuan dan ketrampilan yang

baru untuk memecahkan suatu masalah. Siswa akan terdorong

untuk menyelesaikan tugas apabila melihat kesesuaian antara

kebutuhan mereka dengan tugas-tugas yang diberikan. Disamping

itu tugas atau kegiatan yang dilakukan siswa harus sesuai dengan

tingkat kemampuan siswa. Tugas yang diberikan hendaknya

memungkinkan siswa berhasil tanpa harus membuat tugas tersebut

terlalu mudah untuk beberapa siswa. Siswa tidak akan tertarik

pada tugas atau kegiatan yang terlalu mudah. Sebaliknya segala

sesuatu yang menyebabkan kegagalan akan dihidari oleh semua

orang. Oleh karena itu sebaiknya memberi tugas atau kegiatan

[Type text]

Page 27: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

yang menantang bagi siswa sehingga mereka terdorong untuk

melaksanakan tugas atau kegiatan tersebut.

3. Menunjukkan semangat mengajar

Guru yang menunjukkan kehangatan dan keantusiasan

dalam mengajar akan memudahkan terciptanya iklim kelas

yang menyenangkan. Kehangatan dan keantusiasan guru akan

menjadikan kegiatan pembelajaran lebih efektif. Disamping itu

keantusiasan yang ditunjukkan guru dalam mengajar akan menular

pada siswa karena karena contoh merupakan hal yang ampuh

dalam menuntut seseorang untuk melakukan sesuatu yang diminta

guru kalau guru itu sendiri menunjukkannya. Dengan melihat guru

bersemangat dalam mengajar dengan sendirinya siswa juga akan

termotivasi untuk belajar. Sebaliknya kalu guru tidak bersemangat

dalam mengajar, siswa juga akan malas untuk belajar.

4. Menerapkan disiplin secara fleksibel sehingga tercipta situasi

pembelajaran yang efektif

Penerapan disiplin tidak berarti siswa harus bekerja tanpa

suara atau duduk dengan melipat tangan di atas meja. Guru

dapat memebri kebebasan kepada siswa untuk melakukan tugas

belajarnya asal tidak mengganggu siswa lain atau kelas lain yang

sedang belajar.

5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif

dalam berbagai kegiatan yang menuntut komunikasi antar

siswa dan melakukan kerja sama

Kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa

berinteraksi satu sama lain adalah kegiatan kelompok. Melalui

kegiatan kelompok siswa dapat berbagi pengalaman dan belajar

dari pengalaman siswa lainnya. Dalam kegiatan kelompok,

[Type text]

Page 28: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

pengalaman siswa merupakan sumber yang penting. Menggunakan

pengalaman dan pengf siswa dalam kegiatan pembelajaran tidak

hanya berguna dalam memecahkan suatu masalah tetapi juga dapat

meningkatkan kepuasan siswa. Memberikan kesempatan kepada

siswa yang telah menguasai materi pelajaran untuk membantu

memecahkan masalah-masalah siswa lainnya dapat menyebabkan

siswa merasa dirinya penting dan menyadarkan mereka bahwa

mereka memiliki sesuatu yang bermanfaat untuk dibagikan.

6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menilai diri

sendiri

Dengan menilai diri sendiri siswa akan termotivasi untuk

bekerja labih giat karena mereka dapat menilai sendiri apakah dia

telah berhasil atau belum. Kegiatan evaluasi diri dapat berlangsung

apabila guru memberi tahu kepada siswa apa yang harus dicapai

oleh siswa serta memberi tahu kriteria keberhasilan sehingga

siswa tinggal membandingkan apa yang telah diperolehnya dengan

kriteria yang dituntut.

7. Memberikan balikan positif terhadap hasil kerja siswa

Apabila guru memberikan tugas atau pekerjaan kepada siswa,

guru harus memberikan komentar terhadap hasil kerja siswa. Guru

hendaknya memberikan penjelasan yang menguatkan terhadap

hasil kerja siswa yang benar dan penjelasan yang mengoreksi

hasilkerja siswa yang salah. Penjelasan- penjelasan ini akan

membantu siswa memahami mengapa hasil kerjanya benar dan

salah. Dengan mengetahui bahwa pekerjaannya benar, siswa

akan merasa usahanya dihargai. Sedangkan balikan terhadap

kesalahannya akan menambah motivasi kepada siswa untuk

memperbaiki kesalahannya.

[Type text]

Page 29: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

8. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh

kebanggaan dari hasil kerjanya

Setiap siswa mengharapkan adanya pengakuan positif

terhadap hasil kerja mereka. Siswa akan memandang dirinya

mampu dalam bidang tertentu apabila mereka mendapat

pengakuan akan keberhasilannya. Oleh karena itu guru hendaknya

memberikan penghargaan terhadap siswa yang berhasil dalam

melakukan tugas belajarnya.

Disamping memberikan komentar terhadap keberhasilan

kerja siswa, pengakuan terhadap keberhasilan siswa dapat

dilakukan dengan memajang hasil kerja siswa di dinding. Dengan

melihat hasil kerjanya siswa akan merasa bangga bahwa hasil

kerjanya dihargai. Memperoleh pengakuan umum memberikan

resa aman pada diri siswa dan penguatan yang membantu siswa

memandang dirinya bahwa dirinya mampu.

Itulah beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam

melaksanakan perannya sebagai manajer pembelajaran. Dari

uraian diatas tampak bahwa peran yang dilakukan guru sebagai

pengajar dan manajer dalam pembelajaran berkaitan satu sama

lain. Peran yang satu menunjang bahkan merupakan persyarat bagi

pelaksanaan peran yang lain. Oleh karena itu, guru hendaknya

mampu memainkan peran-peran tersebut secara utuh.

B. Pengelolaan Akitivitas Pembelajaran

Selain beberapa peran guru di atas, dalam pembelajaran IPA yang

efektif guru dapat mengelola pembelajaran untuk dapat membantu siswa

mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran yang efektif dilakukan

melalui berbagai aktifitas, seperti pemanfaatan alat peraga yang memadai,

demonstrasi yang menghantarkan siswa memahami konsep yang dipalajari,

tanya jawab untuk merangsang siswa memahami konsep yang dibahas dalam

[Type text]

Page 30: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

pemecahan masalah, dan diskusi untuk pemecahan masalah. Oleh karena

itu selanjutnya akan dikupas ciri-ciri pembelajaran IPA yang efektif, tujuan

pembelajaran IPA, pemanfaatan media pembelajaran, penerapan metode

demonstrasi, penerapan metode Tanya jawab dan penerapan metode diskusi.

Konsep-konsep ini dibahas karena secara keseluruhan konsep-konsep ini

melandasi perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

1. Ciri-ciri Pembelajaran IPA yang efektif

a. Belajar melalui pengalaman (experinential learning)

Ciri-ciri pembelajaran IPA yang efektif ialah bila siswa sanggup

menemukan sendiri melalui pengalaman dalam pemecahan masalah.

Dengan dapat menemukan sendiri dalam pemecahan masalah tentunya

siswa dapat memahami konsep-konsep yang dibahas. Agar siswa

berhasil dalam belajarnya, dalam arti mampu menemukan dan

membentuk pengetahuan. Sebagaimana dinyatakan oleh Suciati,

dkk. (2003) bahwa proses belajar yang efektif adalah proses belajar

yang memberikan kesempatan kepada siswa terlibat langsung

dalam penemuan dan pembentukan pengetahuan yang disebut

“belajar melalui pengalaman (expernential learning).” Tentunya

guru hendaknya menguasai konsep dan karakteristik belajar melalui

pengalaman agar mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran

yang dapat membantu keberhasilan belajar siswa.

2. Tujuan Pembelajaran IPA

Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun

2006 Tentang Standar Isi, khususnya pada mata pelajaran IPA, bahwa

sebagian dari tujuan pembelajaran IPA ialah :

a. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi dan masyarakat.

[Type text]

Page 31: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

c. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3. Pemanfaatan media pembelajaran yang efektif

Deni Setiawan (2007) menyatakan disinyalir bahwa kelemahan

guru IPA saat ini adalah kurang mampu membawa materi pelajaran

kepada dunia nyata yang dihadapi anak sehari-hari. Pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran abstrak. Guru hanya bercerita diskusi depan

kelas dengan hanya sebatang kapur untuk menjelaskan suatu supaya

ataupun fenomena alam yang kompleks. Akibatnya anak didik menjadi

kurang termotivasi untuk memahami pelajaran IPA. Pelajaran IPA

diberikan hanya bersifat hafalan dan bukan penalaran. Disinilah menjadi

sangat penting kemampuan guru dalam memilih alat peraga untuk

melakukan proses dalam memahami konsep yang kongkrit. Guru harus

memilih terobosan baru tentang cara mengajarkan IPA yang menarik dan

mudah dimengerti anak didik.

Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang efektif

sangat menentukan tercapainya tujuan pembelajaran (Deny Setiawan,

2007). Pembelajaran menggunakan media pembelajaran (alat peraga)

akan memberikan penekanan pada masing-masing aspek yaitu untuk

memotivasi dan memberikan informasi sehingga memudahkan siswa

memahami konsep.

4. Demonstrasi yang efektif

Ketrampilan proses dalam IPA merupakan seperangkat

ketrampilan yang digunakan dalam penyelidikan ilmiah. Ketrampilan

proses IPA ini dibedakan menjadi sejumlah ketrampilan proses yang perlu

dikuasai bila seseorang hendak mengembangkan pengetahuan alam dan

metodenya.

Carin(dalam Nono Sutarno, 2007), menyampaikan beberapa alasan

tentang pentingnya ketrampilan proses, yaitu :

[Type text]

Page 32: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

a. Dalam praktiknya apa yang dikenal dalam IPA merupakan hal yang

tidak terpisahkan dari metode penyelidikan. Mengatahui IPA tidak

sekedar mengetahui materi ke-IPA-an saja tetapi terkait juga dengan

bagaimana mengumpulkan dan menghubungkan fakta untuk membuat

suatu penafsiran atau kesimpulan. Ilmuwan menggunakan prosedur

hanya untuk menjelaskan dari alam semesta. Proses ini disebut proses

IPA.

b. Ketrampilan proses IPA merupakan ketrampilan belajar sepanjang

hayat yang dapat digunakan bukan saja untuk mempelajari berbagai

macam ilmu juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Tanya jawab yang efektif

Metode ini memberikan kesempatan siswa untuk menyampaikan

pertanyaan hal-hal yang belum dipahami dan menjawab pertanyaan

guru sesuai konsep yang dimiliki. Tanya jawab pada pembelajaran

akanmenumbuhkan rasa percaya diri siswa dan menunjukkan

eksistensinya. Guru dalam memotivasi tanya jawab harus terstruktural

dari pertanyaan yang paling mudah ke pertanyaan yang sulit, sehingga

siswa akan yakin dan bangga akan kemampuannya.

Suminarsih (2005) berpendapat, kejadian yang sering terjadi

mandegnya tanya jawab disebabkan guru dalam memberi pertanyaan sulit

maka anak akan menjawab tidak tahu. Disini guru harus menyadari hal

itu jangan marah, karena akibatnya anak akan takut menjawab pertanyaan

apalagi bertanya sesuatu yang belum dipahami. Kesabaran dan kesadaran

guru bahwa dirinya tidak hanya sebagai pengajar tetapi guru juga sebagai

pendidik.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bertanya jawab adalah :

a. Menghargai jawaban siswa lalu mengoreksi dengan mengajukan

pertanyaan

b.Menerima jawaban lalu mengoreksinya dengan mengajukan

pertanyaan

[Type text]

Page 33: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

c. Memotivai siswa untuk aktif berpartisipasi dengan menjawab

pertanyaan atau bertanya mengemukakan pendapat diskusi depan

kelas.

6. Diskusi yang efektif

Salah satu tujuan pendidikan adalah mempersiapkan siswa menuju

dewasa. Kegiatan pembelajaran sebagai salah satu bentuk utama kegiatan

pendidikan tentu tidak terlepas dari asumsi ini. Dengan demikian,

meskipun suatu kegiatan pembelajaran melatih siswa berfikir kritis,

melatih kreatifitas dan memberikan ketrampilan pemecahan masalah,

kemanfaatannya bagi siswa masih belum lengkap apabila siswa tersebut

tidak dapat menerapkan dalam interaksi dengan orang lain. Diskusi

sinilah fungsi strategis dari Pembelajaran Koperatif (Cooperation

Learning/LC) dimana kegiatannya menanamkan jati diri mereka untuk

mampu mengembangkan nalar (Widyaiswara, 2007).

Metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran

koperatif (Cooperation Learning) yang dapat digunakan dalam kegiatan

pemecahan masalah. Melalui diskusi siswa akan memahami konsep yang

ada, akan menemukan gagasan-gagasan baru, terjadi interaktif aktif,

yang akhirnya dapat menyatukan berbagai gagasan menjadi gagasan baru

sebagai pemecahan masalah.

Diskusi yang baik harus memperhatikan rambu-rambu antara lain :

a. Jelas masalahnya, data yang akurat, informasi yang jelas

b. Harus ada moderator kelompok sebagai pemimpin diskusi

c. Harus saling menghargai segala gagasan yang dilontarkan sebagai

alternatif pemecahan masalah

d. Menyimpulkan hasil diskusi sebagai pemufakatan dari berbagai

pendapat.

Dengan memperhatikan rambu-rambu diatas, pelaksanaan diskusi

kelompok akan lebih efektif dan menghasilkan kesimpulan yang sesuai

[Type text]

Page 34: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

dengan indikator kompetensi dasar yang ditentuikan. Akhirnya dengan

metode diskusi yang efektif meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan dikelas IV SD Negeri 02

Limbangan Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang dengan jumlah siswa 33

siswa. Jumlah siswa di SD Negeri 02 Limbangan ada … siswa dengan perincian

siswa laki – laki sebanyak … dan siswa perempuan sebanyak … siswa, 1 Kepala

Sekolah, jumlah guru kelas sebanyak … sedangkan guru mata pelajaran terdiri

dari 1 orang guru pendidikan Agama Islam, 2 orang guru penjaskes, 1 orang guru

muatan local Bahasa Inggris, dan 1 orang guru Baca Tulis Al Qur’an serta satu

orang penjaga Sekolah.

Sekolah ini terletak di desa limbangan dekat pantai mojo yang sebagian besar

penduduknya bekerja sebagai nelayan dan petani melati. Kalau para bapak jika

malam pergi melaut dan para ibu jika pagi hari memetik melati ladangnya.

Kondisi ini menyebabkan kurangnya perhatian dan motivasi pada belajar anak –

anaknya, disamping itu kondisi gedung sekolah yang kurang sehingga ada kelas

yang masuk sore sehingga sangat mempengarui kenyamanan belajar siswa, disaat

ibu pergi metik kembang si anak ada di rumah, begitu ibu pulang ada di rumah

anaknya pergi sekolah,sehingga anak kurang perhatian dalam belajar.

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :

Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPA

No Siklus Hari / Tanggal Pukul SD /Kelas

[Type text]

Page 35: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

1 I 23 februari 2010 07.30 – 08.40 SDN 02 Limbangan/ IV

2 II 2 Maret 2010 07.30 – 08.40 SDN 02 Limbangan/ IV

B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus

Setelah rencana perbaikan pembelajaran siklus I ( RPP ) disetujui oleh

supervisor, penulis meminta ijin kepada K epala Sekolah untuk melakukan

perbaikan pembelajaran. Untuk mengumpulkan data, penulis meminta bantuan

teman sejawat untuk menyamakan persepsi guru peneliti dan pengamat sebelum

pelaksanaan perbaikan dimulai, guru peneliti dan pengamat membicarakan aspek

– aspek perbaikan yang diperhatikan. Dalam pelaksanaanya rekan teman sejawat

duduk di belakang dan mengamati seluruh kegiatan perbaikan pembelajaran untuk

mencatat informasi mengenai penampilan perbaikan pembelajaran ini, pengamat

mengisi lembar observasi dan lembar penilaian.

Secara umum prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalam

melelui tahap – tahap kegiatan awal ( aperdepsi ), kegiatan inti, dan kegiatan

akhir. Secara khusus kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan melalui

serentetan aktifitas yang tercantum dalam kegiatan inti RPP siklus 1 dan RPP

Siklus II.

Siklus I

Dalam pelaksanaannya perbaikan pembelajaran siklus penulis melakukan

aktifitas – aktifitas sebagai berikut :

1. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan Tanya jawab tentang gaya.

Guru menanyakan kepada siswa mengenai gaya kemudian siswa

memperhatikan alat peraga yang ditunjukan dan menjawab pertanyaan

guru.

2. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan Tanya jawab tentang macam –

macam gaya .

Guru menanyakan kepada siswa mengenai manfaat gaya

[Type text]

Page 36: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

3. Secara kelompok 5 orang siswa melakukan di skusi tentang gaya.

Dengan media alat peraga, masing – masing kelompok melaksanakan

tugas sesuai dengan Lembar Kerja Siswa ( LKS )

4. Dalam pembahasan klasikal dengan diwakili salah satu anggota

kelompok. Masing – masing kelompok maju mendemonstrasikan hasil

pekerjaannya, dan kelompok yng lain menanggapinya. Masing – masing

kelompok melaporkan hasil diskusinya.

Setelah perbaikan Siklus I selesai penulis dan pengamat melakukan diskusi

mengenai pelaksanaan perbaikan siklus I. Hasil diskusi menjadi bahan refleksi

bagi penulis. Dalam perbaikan pembelajaran Siklus I mencapai nilai rata – rata

63,oleh karena itu dilakukan perbaikan siklus II.

Siklus II

Pada Siklus II penulis menyusun aktifitas – aktifitas perbaikan

pembelajaran sebagai perbaikan atau peningkatan pelaksanaan perbaikan

pembelajaran Siklus I dengan menekankan focus perbaikan yang belum baik.

Aktifitas – aktifitas perbaikan sebagai berikut :

1. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan tanya jawab tentang gaya .

Guru menanyakan kepada siswa mengenai gaya, kemudian siswa

menjawab pertanyaan dari guru.

2. Secara klasikal guru dan siswa mengadakan Tanya jawab tentang gaya

3. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan Tanya jawab tentang macam –

macam gaya dan manfaatnya

Guru memperlihatkan alat peraga berupa paku bola meja dan kursi.

4. Secara kelompok 5 orang siswa melakukan demonstrasi tentang gaya

Denga media alat peraga benda konkret masing – masing kelompok

melaksanakan tugas sesuai dengan Lembar Kerja Siswa.

5. Dalam pembahasan klasikal dengan diwakili salah satu anggota kelompok

melaporkan hasil diskusinya, dan kelompok yang lain menanggapinya.

[Type text]

Page 37: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Setelah perbaikan masing – masing Siklus selesai, penulis dan pengamat

melakukan diskusi mengenai pelaksanaanperbaikan. Hasil diskusi menjadi

bahan refleksi bagi penulis. Penampilan aktifitas perbaikan yang telah baik

dipertahankan dan yang belum baik ditindak lanjuti pada siklus berikutnya.

Aspek – aspek pengamatan pelaksanaan aktifitas perbaikan pembelajaran Siklus I

dan Siklus II meliputi :

1. Pengaktifan siswa dalam Tanya jawab.

2. Keterlibatan siswa dalam demonstrasi.

3. Pengaktifan siswa dalam diskusi

4. Pemanfaatan alat peraga.

5. Pemberian soal – soal latihan

Pada Siklus I, penampilan aktifitas perbaikan yang telah baik meliputi hanya

pada pengaktifan siswa dalam Tanya jawab, sedangkan aktifitas Siklus I yang

belum baik dan menjadi pusat perbaikan pada Siklus II adalah :

1. Keterlibatan siswa dalam demonstrasi

2. Pengaltifan siswa dalam diskusi

3. Pemberian soal – soal latihan

4. Pemanfaatan alat peraga

Pada akhir Siklus II ditemukan pelaksanaan aktifitas – aktifitas telah berjalan

dengan baik hingga mencapai nilai rata – rata siswa 82 oleh karena itu , perbaikan

pembelajaran dianggap selesai.

BAGIAN II

[Type text]

Page 38: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

UPAYA GURU UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

MELALUI PENGGUNAAN METODE DISKUSI SEMESTER II KELAS IV

SD NEGERI 02 LIMBANGAN KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN

PEMALANGTAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional ( Sisdiknas ) No. 20 Tahun 2003

menggariskan bahwa pendidikan nasional ” bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab ”. ( Bab

II Pasal 3 ). Selanjutmya tujuan pendidikan nasional tersebut dijabarkan dalam

standar Kompetensi dijabarkan dalam Kompetensi Dasar SD, SLTP, SLTA,dan

perguruan tinggi. Kemudian pada masing – masang sekolah dijabarkan dalam

indikator – indikator sesuaj dengan tingkat sosial, geografis, masing – masing

sekolah secara bersama – sama menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional

seperti yang digariskan dalam UU Sisdiknas. Apakah pendidikan kita telah

mencapai tujuan yang diharapkan ?

Dalam lingkup mikro pendidikan diwujudkan melalui proses belajar mengajar

di dalam kelas maupun di luar kelas. Proses ini berlangsung melalui proses

belajar mengajar inilah peserta didik akan mengalami proses perkembangan

[Type text]

Page 39: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

kearah yang lebih baik dan bermakna. Agar hal tersebut dapat terwujud maka

diperlukan suasana proses belajar mengajar yang kondusif bagi peserta didik

dalam melampaui tahapan- tahapan belajar secara bermakna dan efektif sehingga

menjadi pribadi yang percaya diri,inovatif dan kreatif, ( Surya, 1992 : 179 )

Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) merupakan salah satu disiplin

ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis,sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

berupa fakta - fakta,konsep - konsep atau prinsip - prinsip saja tetapi

yang merupakan suatu proses penemuan, sehingga dapat membantu

pesarta didik memperoleh pengalaman langsung dan pemahaman untuk

mengembangkan kompetensinya agar dapat menjelajahi dan memahami

alam sekitar secara ilmiah.

Berdasarkan observasi di lapangan adanya temuan bahwa

kedudukan dan fungsi guru dalam kegiatan pembelajaran saat

ini cenderung masih dominan, aktifitas guru masih saangat besar

dibandingkan dengan aktifitas siswa yang masih rendah kadarnya. Ketika

proses belajar mengajar hendaknya terjalin hubungan yang sifatnya

mendidik dan mengembangkan. Guru tidak hanya menyampaikan

materi tetapi sebagai figur yang dapat merangsang perkembangan siswa,

sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum 2006 ( KTSP ) mata IPS di

SD / MI pembelajaran IPS sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah

( scientific inquiri ) untuk meumbuhkan kemampuan berpikir,bekerja

dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting

kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPS di SD menekankan

pada pemberian pengalaman langsung penggunaan dan pengembangan

ketrampilan proses dan sikap ilmiah dalam hal ini seorang guru harus

memiliki kompetensi yang cukup sebagai pengelola pembelajaran.

Seorang guru yang memiliki kompetensi diharapkan akan lebih baik dan

mampu menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang efektif,sehingga

hasil belajar siswa akan optimal.

[Type text]

Page 40: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana upaya guru menciptakan

pembelajaran yang optimal dengan komunikasi multi arah, meningkatkan

aktifitas,meningkatkan penguasaan konsep,meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah, dan meningkatkan prestasi belajar siswa ?

Sehubungan dengan hal di atas metode mengajar yang digunakan oleh

guru hendaknya sedemikian rupa bervariasi sesuai dengan tujuan dan

materi yang diajarkan. Dengan metode yang variatif inilah siswa akan

bergairah dalam belajar secara inovatif dan kreatif. Metode mengajar yang

digunakan guru dalam interaksi belajar mengajar merupakan salah satu

faktor yang menentukan keberhasilan dan kelancaran pross belajar.

Pembelajaran IPS pada pelaksanaanya haruslah diupayakan dalam kondisi

pembelajaran yang kondusif dalam arti pembelajaran itu harus bersifat

aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan maka dari itu peranan

dan fungsi guru dalam pembelajaran harus dapat memberikan warna

dan bentuk terhadap proses pembelajaran dan dapat menciptakan situasi

kelas yang kondusif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan

optimal,sebagaimana dikemukakan oleh Uzer Usman ( 2000 : 31 ) bahwa

belajar yang efektif harus mulai dengan pengalaman yang lebih abstrak.

Galton dan harlen ( yasbiati. 2005 : 27 ) mengemukakan bahwa secara

global dimensi yang hendak dicapai oleh serangkaian tujuan kurikuler

pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) dalam kurikulum pendidikan

dasar adalah mendidik anak agar memahami konsep sains, memiliki

ketrampilan ilmiah dan religius. Keilmiahan dan tujuan pendidikan IPS

sebagaimana dipaparkan di atas sudah tentu tidak serta merta dapat dicapai

oleh materi pelajaran IPS, melainkan dengan melibatkan siswa ke dalam

kegiatan di dalamnya dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran ,

siswa dilatih melakukan kegiatan yang dilakukan dalam memperoleh ilmu

pengetahuan untuk menemukan konsep - konsep serta menerapkanya

dalam kehidupan sehari - hari.

[Type text]

Page 41: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Siswa akan lebih muda memahami suatu konsep jika belajar menemukan

sendiri dan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran tersebut sehingga

terjadi suasana belajar yang menyenangkan sebagaimana dikemukakan

oleh Uzer Usman ( 2000 : 31 ) bahwa pengajaran yang menggunakan

verbalisme tertentu akan cepat membosankan, sebaliknya pengajaran

akan lebih menarik bila siswa gembira belajar karena merasa tertarik dan

mengerti pelajaran yang diterimanya.

Tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan,kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan (life skill )

untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut, khususnya

di Sekolah Dasar. Apakah kompetensi dasar telah tercapai ? Jawaban

terhadap pertanyaan ini dapat bervariasi antara guru yang satu dengan

guru yang lain dan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran

lainnya. Pengalaman penulis dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Kompetensi Dasar ’’ Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( tarikan

/ dorongan ) dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda’’ dikelas IV

SD Negeri 02 Limbangan, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang,

pada Semester II tahun pelajaran 2009 / 2010, menunjukkan bahwa

penguasaan siswa terhadap materi ini masih rendah.

Untuk mengetahui secara rinci kekurangan – kekurangan yang dialami

oleh siswa, penulis melakukan refleksi diri dengan menjawab pertanyaan –

pertanyaan yang dimaksud adalah :

1. Bagaimana perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran ?

2. Bagaimana ketertiban siswa dalam mengikuti pembelajaran ?

3. Bagaimana keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan siswa ?

4. Apakah siswa berani mengemukakan pertanyaan dari hal – hal yang belum

dimengerti ?

5. Bagaimana kemampuan siswa dalam memecah masalah ?

6. Bagaimana kemampuan siswa dalam diskusi kelompok ?

[Type text]

Page 42: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

7. Bagaimana kemampuan siswa dalam menyelesaikan lembar kerja siswa

tentang gaya ?

8. Bagaimana hasil ulangan siswa ?

Dari jawaban atas pertanyaan refleksi diketahui berbagai kekurangan

dalam pembelajaran yaitu :

1. Siswa sering melihat keluar dan kurang memperhatikan pelajaran.

2. Bermain dalam mengadakan percobaan

3. Siswa kurang berani dalam menjawab pertanyaan guru.

4. Siswa tidak berani dalam bertanya hal - hal yang belum dimengerti.

5. Siswa kurang mampu dalam memecahkan masalah.

6. Siswa kurang mampu dalam berdiskusi kelompok.

7. Siswa tidak mampu menyelesaikan lembar kerja siswa tentang gaya.

8. Hasil ulangan siswa rendah.

Dari jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa

masih rendah. Indikator rendahnya hasil belajar siswa adalah hasil

ulangan siswa rendah. Minimnya prestasi belajar siswa tidak terlepas

dari perilaku proses pembelajaran yaitu banyak siswa sering melihat

ke luar dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Siswa kurang berani

menjawab pertanyaan guru. Siswa tidak berani bertanya hal - hal yang

belum dimengerti. Siswa kurang mampu memecahkan masalah. Siswa

tidak mampu melakukan diskusi dengan benar dalam penyelesaian lembar

kerja siswa tentang gaya . Siswa banyak yang salah dalam menjawab soal

– soal ulangan yang diberikan guru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi latar belakang masalah yang diuraikan, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengunaan media

benda – benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPS khususnya pada konsep gaya ?

[Type text]

Page 43: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Dari rumusan masalah di atas dapat diperjelas dalam bentuk pertanyaan

sebagai berikut :

1. Bagaimana pemahaman awal siswa terhadap konsep gaya.

2. Bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan media benda –

benda konkret ?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah guru menerapkan

media alat peraga benda – benda konkret ?

C. Tujuan penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas penelitian bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui pemahaman awal siswa terhadap konsep gaya sebelum

guru menggunakan media benda – banda konkret dalam pembelajaran .

2. Untuk mengetehui bagaimana proses pembelajaran dengan menggunakan

media benda – benda konkret.

3. Untuk mengetehui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah guru

menggunakan media benda – benda konkret dalam pembelajaran.

4. Manfaat penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini diharapkan dapat memberikan

manfaat kepada siswa pihak yang terkait, secara khusus manfaat penelitian

ini yaitu :

1. Bagi siswa

a. Adanya kebebasan bagi siswa untuk menemuken hal – hal baru bagi

dirinya dalam pembelajaran IPA.

b. Dapat menghilangkan rasa jenuh pada saat pembelajaran berlangsung.

c. Dapat mempermudah penguasaan konsep,memberikan pengalaman

nyata, memberikan dasar – dasar berfikir konkret sehingga mengurangi

verbalisme, meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi guru

a. Untuk meningkatkan profesionalisme guru

b. Meningkatkan tingkat kepercayaan diri bagi seorang guru.

[Type text]

Page 44: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

c.Memberikan pengalaman, menambah wawasan, pengetahuan

dan ketrampilan merancang metode yang tepat dsn menarik serta

mempermudah proses pembelajaran melalui media benda – benda konkret.

3. Bagi Sekolah

a. Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan Sekolah, serta

kondusifnya iklim pendidikan disekolah, khususnya pembelajaran IPA dan

umumnya seluruh mata pelajaran yang ada di Sekolah.

b. Dapat memberi masukan dalam pelaksanaan pendidikan.

4. Bagi peneliti memberikan gambaran yang jelas tentang efektifitas

pembelajaran IPA dengan menggunakan media benda – benda konkret

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif, guru harus memahami

berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar serta guru mengetahui faktor-

faktor yang menunjang keberhasilan pembelajaran.

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran

Melandasi latar belakang dari penelitian ini penulis ketengahan hal-hal yang

menyebabkan hasil pembelajaran optimal antara lain :

1. Penerapan metode yang tepat

[Type text]

Page 45: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Metode yang dipilih oleh guru dapat membangkitkan motivasi belajar

siswa untuk belajar lebih tekun, sehingga untuk menguasai materi

berikutnya diharapkan tidak mengalami kesulitan (Suciati, dkk, 2003)

2. Memanfaatkan latihan khusus

Hal ini perlu diperhatikan guru terutama pada anak yang tingkat daya

tangkapnya lemah. (Wardani, 2007)

3. Guru harus menguasai materi pelajaran

Dalam hal ini bukanlah pembelajaran adalah bentuk transfer ilmu dari

guru kepada siswa, kemudian andai kata guru tidak menguasai materi

apakah yang akan ditransfernya? Oleh karena itu guru harus selalu

belajar, guru harus membaca, agar referensinya cukup.

Strategi pembelajaran pada hakekatnya adalah tindakan nyata dari guru

dalam melaksanakan pembelajaran melalui cara tertentu yang dimiliki lebih

efektif dan efisien. Dengan kata lain strategi ini berhubungan dengan siasat atau

taktis yang digunakan guru dalam melaksanakan kurikulum secara sistemik

dan sistematik. Sistemik mengandung arti adanya saling keterkaitan diantara

komponen kurikulum sehingga terorganisasikan secara sistematik mengandung

pengertian bahwa langkah-langkah yang dilakukan guru secara beruntun sehingga

mendukung tercapainya tujuan.

Dalam kenyataannya banyak kendala yang harus dihadapi oleh guru

maupun siswa untuk mencapai keberhasilan sesuai dengan kurikulum yang telah

ditetapkan, khususnya di dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Oleh karena itu, guru harus lebih kreatif dan inovatif serta mencari alternatif

pemecahan untuk mencapai keberhasilan proses belajar mengajar sesuai yang

diharapkan dari kurikulum tersebut. Untuk itulah penulis mengadakan perbaikan

pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Tindakan perbaikan yang dilakukan penulis berawal dari hasil belajar

siswa yang rendah dalam mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Sosial. Kemudian penulis mengadakan refleksi dari pembelajaran yang penulis

lakukan. Dari refleksi itu ditemukan masalah-masalah dalam pembelajaran antara

[Type text]

Page 46: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

lain kurang contoh-contoh dan latihan dalam pembelajaran matematika, pemilihan

dan penggunaan metode yang kurang tepat, penjelasan guru dalam menyajikan

materi sulit dipahami oleh siswa.

Oleh karena itu penulis mengadakan perbaikan pembelajaran dalam hal

pemilihan dan penggunaan metode, penggunaan alat peraga dan penjelasan guru

dalam menyajikan materi. Dari perbaikan pembelajaran tersebut diharapkan siswa

dapat termotivasi dan terkondisi sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.

Gaya penyajian yang digunakan guru dalam membahas materi pelajaran

berpengaruh terhadap perhatian siswa. Berkenaan dengan itu, materi pelajaran

hendaknya disajikan dengan cara yang menarik sehingga rasa ingin tahu siswa

terhadap materi pelajaran meningkat Slavin (dalam Wardani, 2007). Perhatian

siswa akan terbagi bahkan bisa hilang apabila materi pelajaran yang dibahas

dengan cara yang monoton. Oleh karena itu, guru dituntut untuk menggunakan

berbagai metode dan media yang bervariasi agar siswa terlibat aktif dalam

pembelajaran. Prinsip itulah yang digunakan penulis sebagai dasar untuk

mengadakan perbaikan.

Selain itu sesuai dengan prinsip Carpenter dan Edgar Dale(Udin S.

Wintaputra, dkk, 2008) mengemukakan pentingnya alat peraga dalam proses

belajar mengajar pada siswa, juga penulis gunakan sebagai acuan untuk

melakukan perbaikan. Mereka mengemukakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Pentingnya pembinaan motivasi kepada para siswa

2. Konsep yang diajarkan hendaknya relevan dengan pribadi siswa

3. Proses penyajian dan alat peraga yang terpilih

4. Memerlukan pengorganisasian yang lebih baik

5. Memerlukan partisipasi dan latihan

6. Pengulangan dan variasi perangsang

Dengan prinsip tersebut, penulis beranggapan bahwa pembelajaran akan

berhasil jika dalam pembelajaran ini terdapat pembinaan motivasi terhadap siswa

oleh guru, dengan siswa termotivasi membuat kelas terkondisi dengan baik,

sehingga KBM berjalan dengan efektif dan efisien. Dan hendaknya konsep yang

[Type text]

Page 47: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

disajikan harus relevan dengan pribadi siswa dan ditunjang dengan alat peraga

terpilih dalam penyajiannya. Dalam penyajian materi hendaknya juga, guru harus

mampu mengorganisasikan dengan baik sehingga siswa bisa menjadi partisipan

dalam pembelajaran serta diberikan perangsang-perangsang yang bervariasi.

Keberhasilan suatu pembelajaran selain ditunjang oleh penggunaan

alat peraga, juga dipengaruhi oleh penguasaan metode dan pemilihan metode

yang tepat untuk menyajikan materi oleh guru. Karena kadang kegagalan dari

suatu pembelajaran itu bisa diakibatkan dari penggunaan metode yang tidak

tepat oleh guru dalam menyajikan materi kepada siswa. Seperti yang pernah

dikemukakan oleh Syah (Udin S.Winataputra, dkk, 2008) bahwa tingkat

kemampuan penguasaan guru tentang metode pengajaran masih berada dibawah

standar. Kenyataan itu diperkuat oleh hasil penelitian Balitbang Depdikbud

RI bahwa kemampuan siswa SD dalam membaca, menulis dan berhitung

masih rendah, salah satunya disebabkan oleh kegagalan dalam proses belajar

mengajar. Fenomena seperti ini juga yang membuat penulis tergugah untuk

memperbaikainya melalui peningkatan penguasaan metode mengajar dan

menggunakannya secara tepat, sehingga dengan penggunaan metode yang tepat

dapat memotivasi siswa dalam belajar sehingga hasilnya optimal.

Demikian juga dengan Bredekamp dan Rosegrant (Udin S.Winataputra,

dkk, 2008) bahwa siswa akan belajar dengan baik dan bermakna apabila dalam

proses pembelajaran itu :

1. Siswa merasa aman secara psikologis serta kebutuhan-kebutuhan fisiknya

terpenuhi

2. Siswa mengontruksi pengetahuan

3. Siswa belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan siswa

lainnya

4. Siswa belajar melalui bermain

5. Minat dan kebutuhan siswa untuk mengetahui terpenuhi dan

6. Unsur variasi individual anak diperhatikan

[Type text]

Page 48: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Untuk mengembangkan ketrampilan siswa dalam pembelajaran penulis

juga menggunakan prinsip yang dikemukakan oleh Balen (Udin S.Winataputra,

dkk, 2008) pengembangan ketrampilan harus dimiliki siswa adalah ketrampilan

berpikir, ketrampilan sosial dan ketrampilan praktis. Ketrampilan berpikir

dikembangkan untuk melatih siswa berpikir logis dan sistematis melalui proses

belajar mengajar dengan model pengembangan berpikir kritis, ketrampilan sosial

dan praktis melalui model dialog kreatif. Ketiga ketrampilan tersebut dapat

dikembangkan dalam situasi belajar mengajar interaksi antara guru dan siswa,

siswa dan siswa lainnya. Misalnya guru mengajukan pertanyaan siswa menjawab,

kemudian siswa yang lain menanggapi. Semua itu memerlukan motivasi dari guru

sebagai seorang motivator dikelasnya.

Dalam mengembangkan ketrampilan berpikir siswa, penulis juga beracuan

pada prinsip yang dikemukakan oleh Brunnel bahwa tingkatan kognitif siswa

melalui tahap konkret, semi konkret dan abstrak. Untuk siswa kelas V SD (usia

11-12 Tahun) masih dalam tahap berpikir semi konkret menuju abstrak. Maka

dalam memahami konsep, mereka membutuhkan media alat peraga sebagai

perantara yang dapat diamati dan dibuktikan. Maka dalam menanamkan konsep

atau pengetahuan pada siswa perlu ditunjang adanya media untuk memperjelas

penyampaian kepada siswa. Demikian juga dalam berdialog kreatif untuk siswa

SD harus menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggiring jawaban

dan tanggapan siswa.

Terakhir yang menjadi dasar pemikiran penulis untuk memperbaiki

pembelajaran adalah teori yang dikemukakan oleh Piaget (Udin S.Winataputra,

dkk, 2008) bahwa belajar tidak harus berpusat pada guru tenaga kependidikan,

tetapi siswa harus lebih aktif. Oleh karenanya siswa harus dibimbing agar aktif

menemukan sesuatu yang dipelajarinya. Konsekuensinya materi dan menantang

sehingga mereka asyik dan terlibat dalam pembelajaran.

Teori Piaget juga mengisyaratkan bahwa kemampuan berpikir anak

dengan orang dewasa itu berbeda, implikasinya berarti bahwa sekuensi (urutan)

bahan pembelajaran dan metode pembelajaran harus menjadi perhatian utama.

[Type text]

Page 49: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Memahami konsep, mereka membutukan media alat peraga sebagai perantara

yang dapat diamati dan dibuktikan. Maka dalam menanamkan konsep atau

pengetahuan pada siswa perlu ditunjang adanya media untuk memperjelas

penyampaian kepada siswa. Demikian juga dalam berdialog kreatif untuk siswa

SD harus menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggiring jawaban

dan tanggapan siswa.

Teori piaget juga mengisyaratkan bahwa kemampuan berpikir anak dengan

orang dewasa itu berbeda, implikasinya berarti bahwa sekuensi (urutan) bahan

pembelajaran dan metode pembelajaran harus menjadi perhatian utama.

Dalam pembelajaran IPS agar meningkatkan hasil belajar siswa perlu

karakteristik pembelajaran yang baik antara lain:

1. Ciri-ciri pembelajaran IPS yang efektif

Ciri-ciri pembelajaran IPS yang efektif ialah bila siswa sanggup

menemukan sendiri melalui pengalaman dalam pemecahan masalah. Dengan

dapat menemukan sendiri dalam pemecahan masalah tentunya siswa

dapat memahami konsep-konsep yang dibahas. Agar siswa berhasil dalam

belajarnya, dalam arti mampu menemukan dan membentuk pengetahuan.

Sebagaimana dinyatakan oleh Suciati ,dkk (2003), bahwa proses belajar

yang efektif adalah proses belajar yang memberikan kesempatan kepada

siswa terlibat langsung dalam penemuan dan pembentukan pengetahuan

yang disebut ’’ Belajar melalui pengalaman (experinential Learning).’’

Tentunya guru hendaknya mengusai konsep dan karakteristik belajar melalui

pengalaman agar mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran yang

dapat membantu keberhasilan siswa.

2. Tujuan pembelajaran I P S

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang

berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik

[Type text]

Page 50: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

diarahkan untuk dapat menjadi warga negara indonesia yang demokratis,

dan bertanggung jawab, serta warga negara yang cinta damai. Sebagaimana

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahaun 2006 Tentang

Standar Isi, khususnya pada mata pelajaran IPS di SD ialah:

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

atas lingkunganya.

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,

inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sehari-

hari.

c.Memiliki komitmen dan kecadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, berkerja sama dan berkompetensi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

3. Pemanfaatan media pembelajaran yang efektif

Deny Setiawan (2007) menyatakan disinyalir bahwa kelemahan guru

IPS saat ini adalah kurang mampu membawa materi pelajaran kepada dunia

nyata yang dihadapi anak sehari-hari. Pemahaman siswa terhadap materi

pembelajaran abstrak.. Guru hanya bercerita di depan kelas dengan hanya

sebatang kapur untuk menjelaskan suatu proses ataupun fenomena alam

yang kompleks. Akibatnya anak didik menjadi kurang termotivasi untuk

memehami pelajaran IPS. Pelajaran IPS diberikan hanya bersifat hafalan dan

bukan penalaran. Di sini menjadi sangat penting kemampuan guru dalam

memilih alat peraga untuk melakukan proses dalam memahami konsep yang

kongrit. Guru harus memilih terobosan baru tentang cara mengajarkan IPA

yang menarik dan mudah dimengerti anak didik.

Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang efektif

sangat menentukan tercapainya tujuan pembelajaran (Deny Setiawan,

2007). Pembelajaran menggunakan media pembelajaran (alat peraga) akan

memberikan penekanan pada masing-masing aspek yaitu untuk memotivasi

dan memberikan informasi sehingga memudahkan siswa memahami konsep.

[Type text]

Page 51: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

4. Model pembelajaran IPS yang efektif

Pendekatan sosial perlu dikembangkan mengingat proses-proses sosial

akan dialami oleh anak didik sehingga kegitan-kegiatan belajar mengajar

harus membantu anak didik untuk mengembangkan kemampuan hubungan.

Model pembelajaran IPS yang efektif adalah dalam perbaikan ini

adalah model pembelajaran inkuiri sosial dan bermain peran.

a. Model pembelajaran inkuiri sosial

Tujuan mengajar dengan model inkuiri sosial adalah agar siswa

mampu memecahkan masalah-masalah sosial, terutama melalui inkuiri

(penemuan) ilmiah akademik dan berfikir logis. Menurut Byron Massialas

dan Benyamin Cos (dalam ischak, 1997) model mengjar tidak hanya

terdiri atas inductive model seperti dikembangkan oleh Hilda Taha, tetapi

hendaknya mampu memecahkan masalah-masalah sosial melalui inkuiri

akademik dan berfikir logis (Ischak,1997)

b. Model bermain peran

George Oliver Fannie Shafiel (dalam Ischak,1997) mengajukan

model bermain peran sebagai satu alternatif pilihan yang dapat

dimanfaatkan dalam pelaksanaan pengajaran. Model mengajar ini

bertujuan mendesain pandangan siswa ke dalam nilai-nilai pribadi dan

nilai-nilai sosial, dengan tingkah laku mereka sendiri dan nilai-nilai itu

menjadi sumber bagi penemuan mereka

5. Tanya jawab yang efektif

Metode ini memberi kesempatan siswa untuk menyampaikan

pertanyaan hal-hal yang belum dipahami dan menjawab pertanyaan guru

sesuai konsep yang dimiliki. Tanya jawab pada pembelajaran akan

menumbuhkan rasa percaya diri siswa dan menunjukan eksistensinya.

Guru dalam memotivasi tanya jawab harus terstruktural dari pertanyaan

yang paling mudah ke pertanyaan yang paling sulit, sehingga siswa akan

terpancing menjawab pertanyaan dengan motivasi tinggi karena siswa akan

yakin dan bangga akan kemampuannya.

[Type text]

Page 52: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Suminarsih (2005) berpendapat, kejadian yang sering terjadi

mandegnya Tanya jawab di sebabkan guru dalam memberi pertanyaan sulit

maka anak akan menjawab tidak tahu. Disini guru harus menyadari hal itu

jangan marah, karena akibatnya anak akan takut menjawab pertanyaan

apalagi bertanya sesuatu yang belum dipahami. Kesabaran dan kesadaran

guru bahwa dirinya tidak hanya sebagai pengajar tetapi guru juga sebagai

pendidik.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bertanya jawab adalah:

a. Menghargai jawaban siswa lalu mengoreksi dengan mengajukan

pertanyaan.

b. Menerima jawaban siswa lalu mengoreksinya dengan mengajukan

pertanyaan

c. Memotivasi siswa untuk aktif berpartisipasi dengan menjawab

pertanyaan atau bertanya mengemukakan pendapat didepan kelas.

6. Diskusi yang efektif

Salah satu tujuan pendidikan adalah mempersiapkan siswa menuju

dewasa. Kegiatan pembelajaran sebagai salah satu bentuk utama kegiatan

pendidikan tentu tidak terlepas dari asumsi ini. Dengan demikian, meskipun

suatu kegiatan pembelajaran melatih siswa berfikir kritis, melatih kreatifitas,

dan memberikan ketrampilan pemecahan masalah, kemanfaatannya

bagi siswa masih belum lengkap apabila siswa tersebut tidak dapat

menerapkannya dalam interaksi dengan orang lain. Di sinilah fungsi

strategis dari pembelajaran koperatif (Cooperation Learning / CL) di mana

kegiatannya menanamkan jati diri mereka untuk mampu memgembangkan

nalar (Widyaiswara, 2007)

Metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran koperatif

(Cooperation Learning) yang dapat di gunakan dalamkegiatan pemecahan

masalah.. melalui diskusi siswa akan memahami konsep yang ada, akan

menemukan gagasan-gagasan baru, terjadi interaktif aktif, yang akhirnya

[Type text]

Page 53: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

dapat menyatukan berbagai gagasan menjadi gagasan baru sebagai

pemecahan masalah..

Diskusi yang baik harus memperhatikan rambu-rambunya antara lain:

a. Jelas masalahnya,data yang akurat,informasi yang jelas.

b. Harus ada moderator kelompok sebagai pimpinan diskusi

c. Harus saling menghargai segala gagasan yang dilontarkan sebagai

alternatif pemecahan masalah

d. Menyimpulkan hasil diskusi sebagai permufakatan dari berbagai

pendapat

Dengan mmperhatikan rambu-rambu diatas, pelaksanaan diskusi

kelompok akan lebih efektif dan menghasilkan kesimpulan yang sesuai

dengan indikator kompetensi dasar yang ditentukan. Akhirnya dengan metode

diskusi yang efektif akan meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan dikelas IV SD Negeri 02

Limbangan Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang dengan jumlah siswa 33

siswa. Jumlah siswa di SD Negeri 02 Limbangan ada … siswa dengan perincian

siswa laki – laki sebanyak … dan siswa perempuan sebanyak … siswa, 1 Kepala

Sekolah, jumlah guru kelas sebanyak … sedangkan guru mata pelajaran terdiri

dari 1 orang guru pendidikan Agama Islam, 2 orang guru penjaskes, 1 orang guru

muatan lokal Bahasa Inggris, dan 1 orang guru Baca Tulis Al Qur’an serta satu

orang penjaga Sekolah.

[Type text]

Page 54: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Sekolah ini terletak di desa limbangan dekat pantai mojo yang sebagian besar

penduduknya bekerja sebagai nelayan dan petani melati. Kalau para bapak jika

malam pergi melaut dan para ibu jika pagi hari memetik melati ladangnya.

Kondisi ini menyebabkan kurangnya perhatian dan motivasi pada belajar anak –

anaknya, disamping itu kondisi gedung sekolah yang kurang sehingga ada kelas

yang masuk sore sehingga sangat mempengarui kenyamanan belajar siswa, disaat

ibu pergi metik kembang si anak ada di rumah, begitu ibu pulang ada di rumah

anaknya pergi sekolah,sehingga anak kurang perhatian dalam belajar.

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :

Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPS

No Siklus Hari / Tanggal Pukul SD /Kelas

1 I 25 februari 2010 07.30 – 08.40 SDN 02 Limbangan/ IV

2 II 4 Maret 2010 07.30 – 08.40 SDN 02 Limbangan/ IV

B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus

Setelah rencana perbaikan pembelajaran siklus I ( RPP ) disetujui oleh

supervisor, penulis meminta ijin kepada Kepala Sekolah untuk melakukan

perbaikan pembelajaran. Untuk mengumpulkan data, penulis meminta bantuan

teman sejawat untuk menyamakan persepsi guru peneliti dan pengamat sebelum

pelaksanaan perbaikan dimulai, guru peneliti dan pengamat membicarakan aspek

– aspek perbaikan yang diperhatikan. Dalam pelaksanaanya rekan teman sejawat

duduk di belakang dan mengamati seluruh kegiatan perbaikan pembelajaran untuk

mencatat informasi mengenai penampilan perbaikan pembelajaran ini, pengamat

mengisi lembar observasi dan lembar penilaian.

Secara umum prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalam

melelui tahap – tahap kegiatan awal ( apersepsi ), kegiatan inti, dan kegiatan

akhir. Secara khusus kegiatan perbaikan pembelajaran dilakukan melalui

[Type text]

Page 55: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

serentetan aktifitas yang tercantum dalam kegiatan inti RPP siklus 1 dan RPP

Siklus II.

Siklus I

Dalam pelaksanaannya perbaikan pembelajaran siklus penulis melakukan

aktifitas – aktifitas sebagai berikut :

1. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan Tanya jawab tentang gaya.

Guru menanyakan kepada siswa mengenai gaya kemudian siswa

memperhatikan alat peraga yang ditunjukan dan menjawab pertanyaan

guru.

2. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan Tanya jawab tentang macam –

macam gaya .

Guru menanyakan kepada siswa mengenai manfaat gaya

3. Secara kelompok 5 orang siswa melakukan di skusi tentang gaya.

Dengan media alat peraga, masing – masing kelompok melaksanakan

tugas sesuai dengan Lembar Kerja Siswa ( LKS )

4. Dalam pembahasan klasikal dengan diwakili salah satu anggota

kelompok. Masing – masing kelompok maju mendemonstrasikan hasil

pekerjaannya, dan kelompok yng lain menanggapinya. Masing – masing

kelompok melaporkan hasil diskusinya.

Setelah perbaikan Siklus I selesai penulis dan pengamat melakukan diskusi

mengenai pelaksanaan perbaikan siklus I. Hasil diskusi menjadi bahan refleksi

bagi penulis. Dalam perbaikan pembelajaran Siklus I mencapai nilai rata – rata

63,oleh karena itu dilakukan perbaikan siklus II.

Siklus II

Pada Siklus II penulis menyusun aktifitas – aktifitas perbaikan

pembelajaran sebagai perbaikan atau peningkatan pelaksanaan perbaikan

pembelajaran Siklus I dengan menekankan focus perbaikan yang belum baik.

Aktifitas – aktifitas perbaikan sebagai berikut :

[Type text]

Page 56: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

1. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan tanya jawab tentang gaya .

Guru menanyakan kepada siswa mengenai gaya, kemudian siswa

menjawab pertanyaan dari guru.

2. Secara klasikal guru dan siswa mengadakan Tanya jawab tentang gaya

3. Secara klasikal siswa dan guru mengadakan Tanya jawab tentang macam –

macam gaya dan manfaatnya

Guru memperlihatkan alat peraga berupa paku bola meja dan kursi.

4. Secara kelompok 5 orang siswa melakukan demonstrasi tentang gaya

Denga media alat peraga benda konkret masing – masing kelompok

melaksanakan tugas sesuai dengan Lembar Kerja Siswa.

5. Dalam pembahasan klasikal dengan diwakili salah satu anggota kelompok

melaporkan hasil diskusinya, dan kelompok yang lain menanggapinya.

Setelah perbaikan masing – masing Siklus selesai, penulis dan pengamat

melakukan diskusi mengenai pelaksanaanperbaikan. Hasil diskusi menjadi

bahan refleksi bagi penulis. Penampilan aktifitas perbaikan yang telah baik

dipertahankan dan yang belum baik ditindak lanjuti pada siklus berikutnya.

Aspek – aspek pengamatan pelaksanaan aktifitas perbaikan pembelajaran Siklus I

dan Siklus II meliputi :

1. Pengaktifan siswa dalam Tanya jawab.

2. Keterlibatan siswa dalam demonstrasi.

3. Pengaktifan siswa dalam diskusi

4. Pemanfaatan alat peraga.

5. Pemberian soal – soal latihan

Pada Siklus I, penampilan aktifitas perbaikan yang telah baik meliputi hanya

pada pengaktifan siswa dalam Tanya jawab, sedangkan aktifitas Siklus I yang

belum baik dan menjadi pusat perbaikan pada Siklus II adalah :

1. Keterlibatan siswa dalam demonstrasi

2. Pengktifan siswa dalam diskusi

3. Pemberian soal – soal latihan

[Type text]

Page 57: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

4. Pemanfaatan alat peraga

Pada akhir Siklus II ditemukan pelaksanaan aktifitas – aktifitas telah berjalan

dengan baik hingga mencapai nilai rata – rata siswa 82 oleh karena itu , perbaikan

pembelajaran dianggap selesai.

[Type text]

Page 58: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

[Type text]

Page 59: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

[Type text]

Page 60: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

[Type text]

Page 61: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Progrsm Studi : PGSD S 1 SWADANATempat Mengajar : SD NEGERI 02 LIMBANGANJumlah Pembelajaran: : 6 ( ENAM )Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : SD NEGERI 02 LIMBANGAN

1. Tanggal 16 Februari 2010 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Prasiklus

2. Tanggal 18 Februari Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS ) Prasiklus

3. Tanggal 23 Februari 2010 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Siklus I

4. Tanggal 25 Februari 2010 Mata Pelaj aran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Siklus 1

5. Tanggal 2 Maret 2010 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA ) Siklus II

[Type text]

Page 62: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

6. Tanggal 4 Maret 2010 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS)Siklus II

Masalah dan fokus perbaikan :1. Mata pelajajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Apakah penggunaan media benda kongkrit berupa bola, paku, dan gamabar yang berhubungan dengan gaya yang disertai penjelasan tentang macam-macam gaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

2. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)Apakah penggunaan media gambar Presiden Soekarno – Hatta dan lambang koperasi disertai penjelasan tentang bentuk-bentuk koperasi, siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran?

Pemalang, ……………………………..2010

Mengetahui,Dosen Pembimbing/Penguji Mahasiswa

Drs. Suyatno,M.Pd. KusnaeniNIP NIM 816573671

[Type text]

Page 63: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

MOTTO

1. Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula kamu bersedih hati,padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya,jika kamu orang-yang beriman ( QS. Ali Imron : 139 )

2. Katakanlah, “ Adakah sama antara orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan orang-orang yang tidak berilmu pengetahuan ? Sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima

[Type text]

Page 64: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

peringatan3. Tiada kata yang paling indah selaIn do’a.

4. Persahabatan itu cinta sejati,tapi cinta sejati bukanlah persahabatan.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

[Type text]

Page 65: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan menyusun laporan pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )Dalam laporan ini penulis paparkan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan kelas (PTK ) yang penulis lakukan berdasarkan hasil kajian pustaka kemudian ditindaklanjuti dengan perencanaan ,tindakan,pengamatan,dan refleksi. Penulis juga mendapat bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing/supervisor serta saran,pendapat dan masukan teman sejawat yang merupakan bagian tak terpisahkan dari keberhasilan ini. Selain itu,laporan ini ditulis guna melengkapi tugas mata kuliah Pemantapan Kemempuan Profesional,program S -1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD ) fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka ( UT ).Laporan ini penulis harapkan bermanfaat bagi para pelaku pendidik,para guru SD khususnya untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang relevan dengan bidang tugasnya.Kepada pihak yang teleh membantu laporan ini,penulis sampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya,terutama kepada:

1. Drs. Suyatno, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing.2. Bapak warkoyo,AMa.Pd. Selaku Kepala Sekolah SDN 02

Limbangan.3. Teman-teman sejawat Kelompok 1 Pokjar Ulujami,Pemalang.

Ulujami,…..…..2010

Penulis

[Type text]

Page 66: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

DAFTAR ISIHalaman JudulLembar PengesahanHalaman MottoKata PengantarDaftar IsiI. Pendahuluan

A. Latar BelakangB. Rumusan MasalahC. Tujuan PerbaikanD. Manfaat Perbaikan

II. Kajian Pustaka

III. Pelaksanaan PerbaikanA. Subjek PenelitianB. Deskripsi Persiklus

IV. Hasil Penelitian dan PembahasanA. Deskripsi PersiklusB. Pembahasan dari setiap Siklus

V. Kesimpulan dan Saran1. Kesimpulan2. Saran3. Daftar PustakaLampiran

[Type text]

Page 67: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa keberhasilan suatu pendidikan ditentukan oleh beberapa faktor,di antaranya faktor keprofesional guru dalam menyampaikan materi pelajaran,factor keaktifan siswa dalam menerima pelajaran dan faktor media atau alat peraga yang digunakan. Ditinjau dari factor keprofesional guru atau kreatifitas guru dalam menggunakan strategi dan media pembelajaran yang sesuai mutlak diperlukan.

Hasil prestasi akademik siswa kelas IV ( EMPAT ) SD Negeri 02 Limbangan pada mata pelajaran IPA dengan standar kompetensi “ Memahami gaya dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda “ khususnya kompetensi dasar “ Menyipulkan hasil percobaan bahwa gaya ( tarikan dan dorongan ) dapat mengubah gerak suatu benda “ menunjukan hasil yang kurang memuaskan dan dikatakan belum tuntas.

Menurut petunjuk pelaksanaan penilaian ketuntasan belajar di SD,pencapaian hasil ditetapkan dengan ukuran atau tingkat pencapaian kompetensi lebih lanjut. Oleh sebab itu,sekolah dapat meningkatkan tingkat ketuntasan belajar sesuai kondisi dan kebutuhan. Tingkat ketuntasan belajar yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan itu disebut Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ).

Dilihat dari hasil ulangan 25 siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 8 siswa atau 45 % dari jumlah siswa. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya, kurangnya sarana dan prasarana pendidikan,rendahnya kreatifitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran, proses belajar mengajar yang kurang diminati siswa dan penggunaan waktu yang kurang efektif. Atas dasar hal tersebut di atas,penulis mencoba memperbaiki proses pembelajaran agar hasil akademi siswa meningkat. Selanjutnya proses pelaksanaan PTK ini disusun suatu laporan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional ( PGSD 4501 )pada program S 1 PGSD.

Proses pembuatan laporan ini berdasarkan hasil observasi pada waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran, merencanakan kegiatan perbaikan dan pada waktu diskusi pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui siklus secara berulang.

Menurut pengamatan dalam proses pembelajaran kebanyakan siswa hanya memperhatikan penjelasan guru,hal ini dapat dilihat dari respon siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hasil dari diskusi dapat ditemukan beberapa masalah yang terjadi antara lain sebagai berikut:

[Type text]

Page 68: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

-Untuk mata pelajaran IPAa) siswa mengalami kesulitan dalam menyebutkan macam-macam gayab) siswa mengalami kesulitan dalam mengamati perubahan

gerak benda karena adanya suatu gaya dalam kehidupan sehari-hari

-Mata Pelajaran IPS Ditemukan beberapa masalah selama proses pembelajaran antara

lain:a. Siswa mengalami kesulitan dalam menyebutkan pengertian dari koperasib. Siswa mengalami kesulitan dalam menjelaskan tentang

pentingnya koperasi dalam perekonomian IndonesiaSetelah penulis berdiskusi dengan teman sejawat dan supervisor diketahui bahwa penyebab dari masalah yang dikelola selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA )a. Penggunaan alat peraga yang tidak sesuai dengan materi yang di sampaikan.b. Memilih metode pembelajaran tidak bervariasi.c. Guru tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif

dalam percobaan IPA yang di lakukan gurud. Tidak adanya kesempatan kepada siswa untuk bertanya jawab

tentang materi yang di sampaikan.e. Guru kurang memberikan contoh soal latihan tentang macam-macam gayaf. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran yang

di sampaikan guru.2. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial( IPS )a. Metode yang digunakan tidak menarik terhadap materi yang di sampaikan. b. Guru tidak menjelaskan materi secara sistematik. c. Perhatiantidak merata ke semua siswa.d. Gambar-gambar yang digunakan sebagai alat peraga sangat terbatas ariasinya.e. Siswa merasa takut untuk bertanya.f. Soal yang diberikan kepada siswa bentuk soalnya tidak sesuai.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan analisis masalah tersebut yang nrnjadi focus

perbaikan adalah:1. Untuk Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Apakah penggunaan media benda konkret seperti: bola,paku,meja, disertai penjelasan tentang macam-macam gaya dapat mengubah gerak suatu benda dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?

2. Untuk Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )

[Type text]

Page 69: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Apakah penggunaan metode demonstrasi dan gambar yang disertai tentang penjelasan gaya dapat mengubah gerak suatu benda dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?Dengan memperhatikan rumusan masalah diatas,maka hipotesis yang dapat penulis ajukan dalam rangka perbaikan pembelajaran ini adalah:Untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )Jika pembelajaran ilmu pengetahuan alam khususnya pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang gaya dapat mengubah gerak suatu benda dalam kehidupan sehari-hari " guru menggunakan alat peraga ben ,maka hasil belajar siswa meningkat.

Untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )Jika pembelajaran IPS khususnya pada kompetensi dasar “ Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.” Guru menggunakan metode demonstrasi dan alat peraga gambar Presiden Soekarno –Hatta dan lambang kopesi dalam kehidupan sehari-hari,dan pemberian contoh soal,maka hasil belejar siswa meningkat.

C. Tujuan Perbaikan

1. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam a. penggunaan alat peraga benda konkret dan gambar yang

berhubungan dengan gaya dalam pembelajaran.b. Menganalisis dampak penggunaan alat peraga benda konkret dan

gambar yang berhubungan dengan gaya terhadap hasil belajar siswa.

2. Untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )a. Penggunaan metode demonstrasi dan gambar Presiden Soekarno-Hatta dan l ambang koperasi dalam pembelajaran.b. Menganalisis dampak penggunaan metode demonstrasi dan

gambar Presiden Soekarno-Hatta dan lambang koperasi terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

D. Manfaat PerbaikanManfaat yang diharapkan dan diambil dari hasil penelitian ini adalah:1. Membuat siswa termotivasi dalam pembelajaran IPA dan IPS.2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas-tugas

yang diberikan guru.3. Perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan guru lebih meningkat.4. Perbaikan pembelajaran lebih menyenangkan pada sikap siswa

dilihat dari antusias ketika pembelajaran berlangsung.5. Sebagai pedoman guru dalam mengajar unuk meningkatkan

kualitas pembelajaran.6. Sarana bagi guru untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

[Type text]

Page 70: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

7. Menambah pengetahuan dan pengalaman guru tentang konsep dan manfaat PTK,serta dapat dijadikan pedoman untuk memperbaiki pembelajaran di kelas

8. Memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan di SD. Khususnya mata pelajaran IPA dan IPS.

[Type text]

Page 71: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

Merupakan suatu usaha guru sebagai insane pendidik dalam mengaktualisasi diri mencapai keberhasilan pembelajaran ketika berada di dalam ruang kelas untuk motivasi siswa. Motivasi siswa akan terpengah apabila seorang guru sangat efektif dalam penyajiannya. Ketika memberi materi pembelajaran IPA dengan kompetensi dasar “ Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( tarikan / dorongan ) dapat mengubah gerak dan bentuk suatu benda “ sangat dibutuhkan media, alat peraga dan metode yang sesuai dengan materi yang disajikan untuk merangsang siswa berfikir

Dalam pembelajaran,media / alat peraga mempunyai banyak fungsi antara lain untuk mengatasi berbagai hambatan dalam proses pembelajaran. Kegunaan media dalam mengatasi hambatan antara lain untuk mengatasi verbalisme.

Media pembelajaran juga memiliki kegunaan antara lain menumbuhkan kegairahan belajar, memfokuskan / menarik perhatian, atau setidaknya mendekatkan interaksi langsung dengan lingkungkan nyata.

Dalam pembelajaran ,media juga memiliki banyak fungsi / kegunaan antara lain untuk mengatasi berbagai hambatan proses komunikasi , sikap pasif siswa dalam belajar, dan mengatasi keterbatasan fisik kelas. NEA ( 1969 ) mengartikan media pembelajaran sebagai sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk perangkat kerasnya.

Kegiatan pembelajaran yang efektif tidak muncul dengan sendirinya tetapi guru harus menciptakan pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal. Metode pembelajaran yang tepat merupakan salah satu faktor keefektifan siswa dalam keberhasilan pembelajaran.

Keberhasilan pembelajaran juga dipengaruhi oleh pelaksanaan evaluasi yang efektif. Melalui evaluasi ini, guru dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan pedoman dalam mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Dalam merencanakan suatu pembelajaran tidak lepas dari menentukan sumber belajar, seperti yang dipaparkan oleh Assocition For Education and Communication Technology (AECT ), sumber belajar diartikan sebagai semua sumber, baik berupa data, orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam kegiatan belajar, baik cecara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.

Selain itu, dari sisi perancangannya, sumber belajar itu dapat di pilah menjadi dua jenis, yaitu sumber belajar yang dirancang (by desain ) dan sumber belajar yang dapat dimanfaatkan ( by utilization

[Type text]

Page 72: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

). Sumber belajar yang di rancang adalah sumber belajar yang sengaja direncanakan untuk kepentingan pembelajaran, misalnya buku, film, poster, kebun sekolah yang memang dirancang untuk digunakan dalam suatu pembelajaran.

BAB IIIPELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek PenelitianPerbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 02 Limbangan kelas IV

( empat ) Semester II ,Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Siswa Kelas IV berjumlah 31 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

SD Negeri 02 Limbangan terletak di Desa Limbangan Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang,Jawa Tengah. Merupakan desa yang terletak di pesisir yang jauh dari pusat kota yang sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan sehingga taraf hidupnya tidak begitu menguntungkan

Hampir setiap keluarga bekerja sebagai nelayan dan petani . penghasilan yang diperoleh sangat tidak seimbang dengan kebutuhan sehari-harinya. Bagi para nelayan tidak dapat dipastikan penghasilannya ,apalagi disaat sekarang ini serba susah ditambah lagi dengan ketidakstabilan perolehannya setiap hari.

Kondisi yang demikian sangat mempemgaruhi rendahnya aktifitas belajar anak-anak didesanya,karena semangat belajar akan tumbuh apabila ditunjang dengan faktor ekonomi yang mapan.

Mulai tanggal 16 Februari 2010 sampai dengan 4 maret 2010 dengan jadwal sebagai berikut :

1. Tanggal 16 Februari 2010 pelaksanaan Rencana Pembelajaran Prasiklus mata pelajaran IPA

2. Tanggal 18 Februari 2010 pelaksanaan Rencana Pembelajaran Prasiklus mata pelajaran IPS

3. Tanggal 23 Februari 2010 Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Siklus I mata pelajaran IPA

4. Tanggal 25 Februari 2010 Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus I mata pelajaran IPS

5. Tanggal 2 Maret 2010 Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II mata pelajaran IPA

6. Tanggal 4 Maret 2010 Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Siklus II mata pelajaran IPS1. Prosedur Pelaksanaan

[Type text]

Page 73: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran menggunakan prosedur siklus secara berulang melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )Perbaikan pembelajaran melalui siklus menempuh langkah-langkah sebagai berikut :a. Refleksi hasil pembelajaran untuk menemukan masalahb. Konsultasi dengan supervisor menyusun rencana pembelajaran prasiklusc. Melaksanakan rencana pembelajaran prasiklusd. Konsultasi dengan supervisor menyusun rencana perbaikan pembelajaran

siklus Ie. Melaksanakan rencana perbaikan pembelajaran siklus I f. Konsultasi dengan supervisor menyusun laporan hasil perbaikan

pembelajarang. Melaksanakan laporan hasil perbaikan pembelajaranh. Konsultasi dengan supervisor menyusun rencana perbaikan pembelajaran

siklus IIi. Melaksanakan rencana perbaikan pembelajaran siklus II2. Secara rinci pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan siklus secara

berulang adalah sebagai berikut :a. Tanggal 5 Februari 2010 konsultasi dan diskusi dengan supervisor tentang

menyusun Rencana pembelajaran ( RP ).b. Tanggal 12 Februari 2010 Penyusunan Rencana Pembelajaran Pra siklusc. Tanggal 16 Februari 2010 Pelaksanaan Rencana Pembelajaran Prasiklus mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )d. Tanggal 18 Februari 2010 Pelaksanaan Rencana Pembelajaran Prasiklus mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )e. Tanggal 21 Februari 2010 Penyusunan Rencana Perbaikan Pembelajaran

Siklus If. Tanggal 23 Februari 2010 Pelaksanaan Rencana Perbaikan pembelajaran

siklus I mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )g. Tanggal 25 Februari 2010 Pelaksanaan Rencana Perbaikan Pembelajaran

Siklus I mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )h. Tanggal 26 Penyusunan Laporan Perbaikan Pembelajaran Siklus I mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )i. Tanggal 27 Penyusunan Laporan Perbaikan Pembelajaran Siklus I mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )j. Tanggal 1 Maret 2010 Penyusunan Rencana Pembelajaran Siklus IIk. Tanggal 2 Maret 2010 Pelaksanaan Rencana Pembelajaran Siklus II mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )l. Tanggal 4 Maret 2010 Pelaksanaan Rencana Pembelajaran Siklus II mata

pelajaran Iimu Pengetahuan Sosial ( IPS )B. Deskripi Persiklus

1. Langkah-Langkah Rencana Pembelajaran PrasiklusLangkah-langkah rencana pembelajaran Mata PelajaranIPA kelas IV (

Empat ) sebagai berikut :Pra Kegiatan

a. Menyiapkan sumber, media dan alat mengajarb. Berdoac. Mengecek kehadiran siswad. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran

[Type text]

Page 74: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

e. Guru menanyakan pelajaran yang telah lalKegiatan Awal Apersepsi

a. Tanya jawab tentang kegiatan sehari-hari yang mengarah kepada materi pelajaran

b. Menginformasikan materi pelajaran yang akan dipelajariKegiatan Inti

a. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gerak benda karena adanya gaya dan memberikan contoh kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan gaya seperti orang khimendorong gerobag, orang menarik meja dan lain-lain.

b. Siswa memperhatikan penjelasan guruc. Siswa diberi kesempatan bertanya tentang gaya dan akibatnya.d. Tanya jawab tentang hasil demonstrasi.e. Siswa mengamati dan mencatat penjelasan guru

Kegiatan Akhir●Guru bertanya secara lesan tentang materi yang baru dibahas.●Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpuilan tentang gaya.●Siswa mengerjakan tes formatif.●Guru menganalisa hasil tes formatif.

I. EvaluasiA. Prosedur

1. Tes Awal : ada2. Tes dalam proses : ada3. Tes akhir : ada

B. Jenis Tes : Lisan dan tertulisC. Bentuk Tes : Pilihan ganda , isian dan uaraianD. Alat Tes : Soal

INSTRUMENA. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X )

pada huruf A, B, C, atau D !

1. Dorongan atau tarikan yang dikenakan pada suatu benda disebut ....A. dayaB. gayaC. usahaD. energi

2. Alat untuk mengukur besar kecilnya gaya adalah ....A. barometerB. termometerC. spidometerD. dynamometer

3. Meja akan bergeser jika didorong. Hal ini menunjukkkan bahwa gaya dapat mempengarui ....A. BentukB. Gerak

[Type text]

Page 75: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

C. WujudD. warna

4. Pernyataan di bawah ini tentang gaya yang benar adalah ....A. kita dapat melihat wujud gayaB. kita tidak dapat menentukan sumber gayaC. kita tidak dapat melihat wujud dan pengaruh gayaD. kita dapat melihat benda dan pengaruh gaya.

5. Untuk melakukan suatu gaya diperlukan adanya ....A. dayaB. tenagaC. jarakD. kecepatan

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan kata-kata yang tepat !1. Satuan gaya adalah ... dan dilambangkan dengan huruf ....

2. Apabila benda semakin berat, maka gaya yang dibutuhkan untuk mengangkatnya semakin ....

3. Buah kelapa jatuh ke tanah, karena adanya gaya ....III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Sebutkan gaya apa saja yang terjadi ketika kita mengayuh sepeda !2. Sebutkan salah satu manfaat gaya bagi kehidupan kita sehari hari !

Langkah- langkah Rencana Pembelajaran Mata Pelajaran IPS sebagai berkut :

Pra kegiatan-Memberi salam-Menyiapkan alat mengajar media dan sumber-Berdoa-Mengecek kehadiran siswa-Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran-Guru menanyakan pelajaran yang telah lalu

Kegiatan awal-Menginformasikan materi pelajaran-Menyampaikan tujuan pembelajaran-Tanya jawab kegiatan sehari-hari yang mengarah ke materi pelajaran

Kegiatan Inti-Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang Koperasi dan kesejahteraan rakyat-Siswa mencatat materi yang di jelaskan guru-Siswa diberi kesempatan untuk bertnya tentang koperasi dalam perekonomian Indonesia-Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi-Setiap kelompok mengamati gambar presiden Soekarno-Hatta dan lambang Koperasi dan mengisi lembar tugas-Tiap-tiap kelompok melalui wakilnya membacakan laporan hasil diskusi di depan kelas kelompok lain mendengarkan dan menanggapi

[Type text]

Page 76: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Kegiatan akhir-Tanya jawab tentang demonstrasi yang baru dilaksanakan-Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan materi koperasi dan kesejahteraan rakyat-Guru memberi tugas tes formatif-Siswa mengerjakan soal tes formatif-Guru menganalisis hasil tes

I. EvaluasiA. Prosedur tes

1. Tes awal : Tidak ada2. Tes dalam proses : ada3. Tes akhir : ada

B. Jenis tes : tertulisC. Bentuk tes : pilihan ganda, Isian,UraianD. Alat tes : soal

INSTRUMENA. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X

) pada huruf A, B, C, atau D !

1. Tujuan koperasi adalah……A. menguasai ekonomi masyarakatB. meningkatkan kesejahteraan anggotaC. memperoleh keuntungan sebesar-besarnyaD. meningkatkan kesejahteraan masyarakat ekonomi lemah

2. Koperasi Unit Desa (KUD) di dirikan di lingkungan……A. perkotaanB. perdesaanC. perusahaan D. pertokoan

3. Badan usaha yang sesuai denan system demokrasi ekonomi d Indonesia adalah….A. BUMNB. swastaC. koperasiD. perusahaan asing

4. Kewajiban anggota koperasi yaituA. menerima SHUB. menghadiri raptC. memilih pengurusD. mematuhi praturan

5. Jenis koperasi d lihat dari keanggotaanya adalah….A. konsumsiB. kreditC. produksiD. sekolah

[Type text]

Page 77: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

I. Isilah titik-titik di bawah ini dengan kata-kata yang tepat !1. Keuntungan koperasi disebut….2. Koperasi sekolah termasuk koperasi khusus, kekhususanya terletak

pada….3. Bintang dan perisai pada lambang koperasi menggambarkan….

I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!1. Sebutkan 3 tujuan koperasi!

2. Sebutkan tujuan koperasi !

2. Langkah-Langkah Rencana Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran IPA Siklus I sebagai berikut :

Pra Kegiatan● Menyiapkan sumber, media dan alat mengajar.● Berdoa.● Mengecek kehadiran siswa.● Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran.● Guru menanyakan pelajaran yang telah lalu.

Kegiatan AwalApersepsi● Tanya jawab tentang kegiatan sehari-hari yang mengarah kepada materi

pelajaran.● Mengimformasikan materi pelajaran yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gerak benda karena adanya

gaya dan memberikan contoh kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan gaya seperti orang mendorong gerobag, orang menarik meja dan lain-lain.●Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru.●Siswa diberi kesempatan bertanya tentang gaya dan akibatnya.●Tanya jawab tentang hasil demonstrasi.●Siswa mengamati dan mencatar hasil demonstrasi.

Kegiatan Perbaikan -Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman-Guru melakukan penguatan terhadap kegiatan pembelajaranyang telah dilaksanakan.

●Kegiatan Akhir ●Guru bertanya secara lesan tentang materi yang baru dibahas.●Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpuilan tentang gaya.●Siswa mengerjakan tes formatif.

-Guru menganalisa hasil tes formatif

[Type text]

Page 78: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Tindak Lanjut●Jika dalam pembelajaran ini belum mencapai tujuan dan masih ada

kekurangan akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

II. EvaluasiA. Prosedur

1. Tes Awal : ada2. Tes dalam proses : ada3. Tes akhir : ada

B. Jenis Tes : Lisan dan tertulisC. Bentuk Tes : Pilihan ganda , isian dan uaraianD. Alat Tes : Soal

INSTRUMENI. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X )

pada huruf A, B, C, atau D !

1. Dorongan atau tarikan yang dikenakan pada suatu benda disebut ....A. dayaB. gayaC. usahaD. energi

2. Alat untuk mengukur besar kecilnya gaya adalah ....A. barometerB. termometerC. spidometerD. dynamometer

3. Meja akan bergeser jika didorong. Hal ini menunjukkkan bahwa gaya dapat mempengarui ....

A. bentukB. gerakC. wujudD. warna

4. Pernyataan di bawah ini tentang gaya yang benar adalah ....A. kita dapat melihat wujud gayaB. kita tidak dapat menentukan sumber gayaC. kita tidak dapat melihat wujud dan pengaruh gayaD. kita dapat melihat benda dan pengaruh gaya.

5. Untuk melakukan suatu gaya diperlukan adanya ....A. dayaB. tenagaC. jarakD. kecepatan

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan kata-kata yang tepat !1. Satuan gaya adalah ... dan dilambangkan dengan huruf ....

[Type text]

Page 79: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

2. Apabila benda semakin berat, maka gaya yang dibutuhkan untuk mengangkatnya semakin ....

3. Buah kelapa jatuh ke tanah, karena adanya gaya ....III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Sebutkan gaya apa saja yang terjadi ketika kita mengayuh sepeda !2. Sebutkan salah satu manfaat gaya bagi kehidupan kita sehari hari !

Langkah-langkah Rencana Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran IPS Siklus I sebagai berikut :

1. Pra KBM● Menyiapkan sumber,media dan alat mengajar● Berdoa● Mengabsen siswa

2. Kegiatan Awal● Apersepsi● Tanya jawab tentang kegiatan sehari-hari yang mengarah kepada

materi pelajaran.● menginformasikan materi pelajaran yang akan di pelajari

3. Kegiatan Inti- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang koperasi dan perekonomian Indonesia- Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru.- Siswa diberi kesempatan bertanya tentang koperasi dan manfaatnya - Tanya jawab tentang hasil demonstrasi - Siswa mengamati dan mencatat hasil demonstrasi

4. Kegiata Perbaikan.- Dengan bimbingan guru,siswa membuat rangkuman.- Guru melakukan penguatan terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan

5. Keiatan Akhir- Siswa mengerjakan evaluasi - Guru melakukan penilaian dan analisis hasil penilaian

6. Tindak Lanjut- Jika dalam pembelajaran ini belum mencapai tujuan dan masih ada

kekurangan akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

[Type text]

Page 80: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

I. EVALUASIA. Prosedur :

1. Jenis Tes2. Tes dalam proses3. Tes Akhir

B. JENIS Tes● Lisan● Tertulis

C. Bentuk Tes● Pilhan ganda● Isian ● Uraian

D. Alat Tes : Soal

INSTRUMENI. .Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X )

pada huruf A, B, C, atau D!

1. Tujuan koperasi adalah….A. menguasai ekonomi rakyatB. meningkatkan kesejahteraan anggotaC. memperoleh keuntungan sebesar-besarnyaD. meningkatkan kesejahteraan masyarakat

2. Koperasi unit desa ( KUD ) di dirikan di ligkungan….A. perkotaanB. perdesaanC. perusahaanD. pertokoan.3.Warna dasar merah putih dalam lambang koperasi menggambarkan…koperasiA. kekuatanB. kemandirianC. sifat nasionalD. kesejahteraan anggota

4. Pengendalian modal koperasi bertujuan untuk meningkatkan… koperasiA. pembinaan usahaB. jumlah penerimaan operasiC. jumlah sumbangan donatorD. jumlah modal dan efisiensi

5. Kwajiban anggota koperasi yaitu….A. menerima SHUB. menghadiri rapatC. memilih pengurusD. mematuhi peraturan.

II. Isilah titik – titik di bawah ini dengan kata – kata yang tepat !1. Keuntungan koperasi disebut….2. .Keanggotaan koperasi bersifat…dan….

[Type text]

Page 81: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

3. Dasar koerasi Indonesia adalah….

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !1. Sebutkan 3 ( Tiga ) kelebihan koperasi ?

2. Sebutkan 3 ( Tiga ) tujuan koperasi ?

3. Langkah-langkah Rencana perbaikan pembelajaran Mata Pelajaran IPA siklus II sebagai berikut :

Pra Kegiatan● Menyiapkan sumber, media dan alat mengajar.● Berdoa.● Mengecek kehadiran siswa.● Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran.● Guru menanyakan pelajaran yang telah lalu.

Kegiatan AwalApersepsi● Tanya jawab tentang kegiatan sehari-hari yang mengarah kepada materi

pelajaran.● Mengimformasikan materi pelajaran yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang gerak benda karena adanya

gaya dan memberikan contoh kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan gaya

seperti orang mendorong gerobag, orang menarik meja dan lain-lain.● Siswa mendemonstrasi penjelasan guru.● Siswa diberi kesempatan bertanya tentang gaya dan akibatnya.● Tanya jawab tentang hasil demonstrasi.● Siswa mengamati dan mencatar hasil demonstrasi..

Kegiatan Akhir● Guru bertanya secara lesan tentang materi yang baru dibahas.● Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpuilan tentang gaya.● Siswa mengerjakan tes formatif.● Guru menganalisa hasil tes formatif.

I. EvaluasiA. Prosedur

1. Tes Awal : ada2. Tes dalam proses : ada3. Tes akhir : ada

B. Jenis Tes : Lisan dan tertulisC. Bentuk Tes : Pilihan ganda , isian dan uaraianD. Alat Tes : Soal

INSTRUMEN

[Type text]

Page 82: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

I. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C, atau D !

1. Dorongan atau tarikan yang dikenakan pada suatu benda disebut ....A. dayaB. gayaC. usahaD. energi

2. Mengayuh sepeda dijalan menanjak membutuhkan gaya … gaya saat menggayuh di jalan datarA. sama besar denganB. hampir sama denganC. lebih kecil dibandingD. lebih besar dibanding

3. Meja akan bergeser jika didorong. Hal ini menunjukkkan bahwa gaya dapat mempengarui ....A. bentukB. gerakC. wujudD. warna

4. Pernyataan di bawah ini tentang gaya yang benar adalah ....A. kita dapat melihat wujud gayaB. kita tidak dapat menentukan sumber gayaC. kita tidak dapat melihat wujud dan pengaruh gayaD. kita dapat melihat benda dan pengaruh gaya.

5. Untuk melakukan suatu gaya diperlukan adanya ....A. dayaB. tenagaC. jarakD. kecepatan

I. Isilah titik-titik di bawah ini dengan kata-kata yang tepat !1. Satuan gaya adalah ... dan dilambangkan dengan huruf ....2. Apabila benda semakin berat, maka gaya yang dibutuhkan untuk

mengangkatnya semakin ....3. Buah kelapa jatuh ke tanah, karena adanya gaya ....

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !1. Sebutkan gaya apa saja yang terjadi ketika kita mengayuh sepeda !2. Sebutkan salah satu manfaat gaya bagi kehidupan kita sehari hari !

Langkah- langkah Rencana Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran IPS Siklus II sebagai berikut :

Pra KBM

● Menyiapkan sumber,media dan alat mengajar

● Berdoa

● Mengabsen siswa

[Type text]

Page 83: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Kegiatan Awal

● Apersepsi

● Tanya jawab tentang kegiatan sehari-hari yang mengarah kepada

materi pelajaran.

● menginformasikan materi pelajaran yang akan di pelajari

Kegiatan Inti

- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang koperasi dan

perekonomian Indonesia.

- Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan oleh guru.

- Siswa diberi kesempatan bertanya tentang koperasi dan

manfaatnya

- Tanya jawab tentang hasil demonstrasi

- Siswa mengamati dan mencatat hasil demonstrasi

Kegiata Perbaikan.

- Dengan bimbingan guru,siswa membuat rangkuman.

- Guru melakukan penguatan terhadap kegiatan pembelajaran

yang telah

dilaksanakan

Keiatan Akhir

- Siswa mengerjakan evaluasi

- Guru melakukan penilaian dan analisis hasil penilaian

Tindak Lanjut

- Jika dalam pembelajaran ini belum mencapai tujuan dan masih

ada kekurangan akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

A. EVALUASI

A. Prosedur

1. Jenis Tes : Tidak Ada

2. Tes dalam proses : Ada

3. Tes Akhir : Ada

[Type text]

Page 84: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

B. Jenis tes : Tertulis

C. Bentuk Tes : Pilihan Ganda,Isian,Uraian

D. Alat Tes : Soal

INSTRUMEN

E. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan member tanda

silang pada huruf A, B, C, atau D!

1. Tujuan koperasi adalah….

A. menguasai ekonomi rakyat

B. meningkatkan kesejahteraan anggota

C. memperoleh keuntungan sebesar-besarnya

D. meningkatkan kesejahteraan masyarakat

2. Koperasi unit desa ( KUD ) di dirikan di ligkungan….

A. perkotaan

B. perdesaan

C. perusahaan

D. pertokoan.

3.Warna dasar merah putih dalam lambang koperasi

menggambarkan…koperasi

A. kekuatan

B. kemandirian

C. sifat nasional

D. kesejahteraan anggota

4. Pengendalian modal koperasi bertujuan untuk meningkatkan… koperasi

A. pembinaan usaha

B. jumlah penerimaan operasi

C. jumlah sumbangan donator

D. jumlah modal dan efisiensi

5. Kwajiban anggota koperasi yaitu….

A. menerima SHU

B. menghadiri rapat

C. memilih pengurus

[Type text]

Page 85: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

D. mematuhi peraturan

II. Isilah titik – titik di bawah ini dengan kata – kata yang tepat !

1. Keuntungan koperasi disebut….

2. Keanggotaan koperasi bersifat…dan….

3. Dasar koerasi Indonesia adalah….

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Sebutkan 3 ( Tiga ) kelebihan koperasi ?

2. Sebutkan 3 ( Tiga ) tujuan koperasi ?

4. Hal-hal unik

RENCANA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : IPS

Kelas / Semester : IV / II

[Type text]

Page 86: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Waktu : 2 X 35 Menit ( I X Pertemuan )

Pelaksanaan : Jum’at, 23 April 2010

I. STANDAR KOMPETENSI

Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan

teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi.

II. KOMPETENSI DASAR

Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.

III. INDIKATOR

1. Mampu mendefinisikan pengertian masalah sosial.

2. Mampu mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah sosial.

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui ceramah tentang masalah sosial di sekitar kita, siswa dapat

mendefinisikan pengertian masalah sosial dengan benar.

2. Melalui diskusi tentang tentang masalah sosial di sekitar kita,

siswa dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah sosial

dengan benar

V. MATERI PELAJARAN

Pengertian masalah sosial.

Manusia adalah makhluk sosial. Sejak lahir manusia membutuhkan

orang lain. Kita belajar dari orang lain cara makan, berbicara, berjalan,

menulis, dan membaca. Ketika kita dewasa kita tetap tidak bisa hidup

sendiri.

Penyebab terjadinya masalah sosial antara lain :

1. Faktor ekonomi

2. Kejiwaan

3. Biologis

4. Budaya

5. Bencana alam

VI. LANGKAH PEMBELAJARAN

[Type text]

Page 87: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

A. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Penugasan

Langkah – langkah

1. Pra Kegiatan

● Menyiapkan sumber, media, dan alat mengajar.

● Berdoa.

● Mengecek kehadiran siswa.

● Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti pelajaran.

● Guru menanyakan pelajaran yang telah lalu.

2. Kegiatan awal

Apersepsi

● Tanya jawab tentang kegiatan sehari – hari yang mengarah

kepada materi pelajaran.

● Menginformasikan materi pelajaran yang akan dipelajari.

3. Kegiatan Inti

● Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang terjadinya

masalah sosial di sekitar kita,dan memberikan contoh kegiatan

sehari – hari yang berhubungan dengan masalah sosial.

● Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.

● Guru membagi Lembar Kerja Siswa secara kelompok.

● Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa secara kelompok.

● Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi.

4. Kegiatan Akhir

● Guru bertanya secara lisan tentang materi yang baru dibahas.

● Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan.

● Siswa mengerjakan tes formatif.

● Guru menganalisa hasil tes formatif.

VII. SARANA DAN SUMBER

[Type text]

Page 88: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

1. Sarana

● Gambar anak – anak lagi ngamen, pengemis.

2. Sumber

● BSE IPS Kelas IV.

● IPA Intan Pariwara Kelas IV hlm 71- 87

VIII. EVALUASI

A. Prosedur

1. Tes Awal : Ada

2. Tes Dalam : Ada

3. Tes Akhir : Ada

B. Teknik

1. Jenis Tes : Lisan dan Tertulis.

2. Bentuk Tes : Pilihan ganda, Isian dan Urain.

C. Alat Tes : Soal

1. Butir Soal

I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi

tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C, atau D didepan jawaban yang

paling benar !

1. Berikut ini ciri masalah sosial yaitu ….

A. Dampaknya dirasakan oleh masyarakat luas

B. Dapat diselesaikan sendiri

C. Hanya merugikan diri sendiri jika tidak diselesaikan

D. Terjadi karena kelalaian pribadi

2. Masalah sosial yang mengganggu keamanan masyarakat adalah

….

A. kejiwaan

[Type text]

Page 89: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

B. kriminalitas

C. kejahatan

D. keterbelakangan

3. Berikut ini bukan merupakan masalah sosial yang disebabkan

faktor ekonomi adalah ….

A. pengangguran

B. kemiskinan

C. kebodohan

D. kemalasan

4. Cara mencegah agar tidak terjadi pencurian dalam lingkungan

masyarakat adalah ….

A. lapor polisi

B. melakukan ronda malam

C. menyiapkan alat pemukul

D. mencurigai setiap pendatang

5. Kemiskinan yang semakin banyak dapat menimbulkan masalah

lain berupa ….

A. peperangan

B. pertambahan penduduk

C. meningkatnya tindak kejahatan

D. meningkatnya pemakai narkoba

II. Isilah titik – titik di bawah ini dengan kata – kata yang tepat !

1. Manusia hidup bersama orang lain karena manusia adalah

makhluk ….

2. Pengangguran adalah masalah sosial yang terjadi karena faktor

….

3. Banyaknya orang gila adalah masalah sosial yang terjadi karena

faktor ….

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

[Type text]

Page 90: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

1. Sebutkan tiga faktor yang menyebabkan terjadinya masalah

sosial !

2. Di mana saja masalah sosial itu bisa timbul !

KUNCI JAWABAN.

I. Pilihan Ganda

1. A

2. C

3. D

4. B

5. C

II. Isian

1. Sosial

2. Ekonomi

3. Kejiwaan

III. Uraian

1. Faktor ekonomi, faktor kejiwaan,biologis.

2. Lingkungan rumah atau keluarga, perkampungan dan perkotaan.

KRITERIA PENILAIAN1. Pilihan Ganda : Jumlah soal 5 : jawaban benar X 1 = 5

2. Isian : Jumlah soal 3 : jawaban benar X 2 = 6

3. Uraian : Jumlah soal 2 : jawaban benar X 3 = 6

Jumlah Skor Maksimal = 17

Nilai Maksimal = 100

Nilai = Jumlah perolehan skor X 100

Jumlah skor maksimal

[Type text]

Page 91: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

Pemalang, 23 April 2010

Mengetahui

Kepala SDN 01 Ketapang,

Johani,S,Pd.SD

NIP19610617 198201 1 005

Mahasiswa,

Kusnaeni

NIM 816573671

Supervisor,

Drs.H.Suyatno, M.Pd

NIP 19510101 198103 1 004

[Type text]

Page 92: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

LEMBAR TUGAS KELOMPOK

Mata Pelajaran : IPAKelas / Semester : IV / II

Nama kelompok : ……………………………

Anggota : 1………………………… 2……………………….. 3……………………….. 4………………………..

I. Gambarlah skema terjadinya fase bulan dari bulan baru sampai bulan mati dan beri keterangan kapan terjadanya !

[Type text]

Page 93: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

[Type text]

Page 94: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

[Type text]

Page 95: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

[Type text]

Page 96: TUGASAKHIRPROGRAM.docx

I

[Type text]