tugas_04_par_1206262765

17
ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765 Universitas Indonesia TUGAS 4 1. Jelaskan prinsip kerja las resistansi listrik. Serta mengapa tembaga dipilih sebagai elektrodanya. Jelaskan pula mengapa pelelehan terjadi pada bagian tengah kedua pelat yang disambung. Jawab: Las resistansi listrik menggunakan prinsip penyambungan permukaan logam dalam bentuk lembaran, sambungan tumpul dan dalam bentuk tumpang yang ditekan satu dengan yang lainnya menggunakan elektroda. Kemudian adanya resistansi listrik ini dihasilkan dari arus listrik yang dialirkan. Resistansi listrik dari arus tersebut membuat permukaan menjadi panas dan meleleh. Pada las resistansi listrik, elektroda berbahan tembaga karena sifat tembaga yang sangat memenuhi kriteria elektroda yang diinginkan. Sifat tersebut diantaranya bahwa tembaga memiliki konduktivitas thermal dan elektrik yang tinggi, memiliki ketahanan deformasi yang baik, tidak mudah terkontaminasi benda kerja, dan harganya yang murah.Dalam las resistansi listrik, terdapat 3 variabel penting, yaitu: Tahanan listrik Tekanan elektroda Arus dan waktu Tahapan kerja dari las titik (spot welding) dapat dijelaskan pada gambar di bawah ini:

Upload: adita-evalina

Post on 15-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

welding technology

TRANSCRIPT

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    TUGAS 41. Jelaskan prinsip kerja las resistansi listrik. Serta mengapa tembaga dipilih sebagai

    elektrodanya. Jelaskan pula mengapa pelelehan terjadi pada bagian tengah kedua

    pelat yang disambung.

    Jawab:

    Las resistansi listrik menggunakan prinsip penyambungan permukaan

    logam dalam bentuk lembaran, sambungan tumpul dan dalam bentuk tumpang

    yang ditekan satu dengan yang lainnya menggunakan elektroda. Kemudian

    adanya resistansi listrik ini dihasilkan dari arus listrik yang dialirkan. Resistansi

    listrik dari arus tersebut membuat permukaan menjadi panas dan meleleh. Pada

    las resistansi listrik, elektroda berbahan tembaga karena sifat tembaga yang sangat

    memenuhi kriteria elektroda yang diinginkan. Sifat tersebut diantaranya bahwa

    tembaga memiliki konduktivitas thermal dan elektrik yang tinggi, memiliki

    ketahanan deformasi yang baik, tidak mudah terkontaminasi benda kerja, dan

    harganya yang murah.Dalam las resistansi listrik, terdapat 3 variabel penting,

    yaitu:

    Tahanan listrik

    Tekanan elektroda

    Arus dan waktu

    Tahapan kerja dari las titik (spot welding) dapat dijelaskan pada gambar di

    bawah ini:

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    Arahkan dan bawa elektroda pada permukaan logam serta aplikasikan sedikit

    tekanan pada permukaan tersebut.

    Tahap kedua terjadi dengan mengaplikasikan arus listrik pada elektroda

    tersebut sehingga membuat permukaan menjadi panas dan meleleh.

    Tahap ketiga adalah melepaskan arus listrik yang sebelumnya diberikan dan

    elektroda dibiarkan di tempat sehingga material dapat mendingin.

    Pelelehan terjadi di tengah kedua pelat yang disambung karena adanya

    arus listrik yang mengalir dari permukaan sampai ke bagian tengah kedua pelat,

    sehingga pelat meleleh saat pengelasan.

    2. Jelaskan Prinsip Kerja Spot Welding dan Seam Welding berikut skematis gambar

    serta berikan penjelasan Masukan Panas (heat input) yang dibutuhkan untuk

    menyambung material dengan spot welding.

    Jawab:

    Tahapan kerja dari las titik (spot welding) ialah:

    Dua lembaran tumpang tindih disambung menggunakan prinsip pencairan

    setempat yang disebabkan oleh arus yang terkonsentrasi antara elektroda-

    elektroda yang berbentuk silinder. Konsentrasi arus ditentukan oleh luas kontak

    antara elektroda dan benda kerja.

    Berikut merupakan mekanisme tahapan proses pada Spot Welding :

    a. Dua elektroda yang berbentuk silinder diletakkan pada permukaan sambungan

    benda kerja dan benda kerja yang akan disambung.

    b. Panas yang dihasilkan dari tahanan dikombinasikan dengan pemberian

    tekanan yang akan menghasilkan Spot Welding.

    c. Panas tersebut akan berakibat terbentuknya nugget pada permukaan

    sambungan dari dua benda kerja. Umumnya diameter dari nugget ini adalah 6-

    10 mm.

    d. Arus yang dihasilkan berkisar antara 3000 - 40.000 A

    e. Waktu pengelasan biasanya sekitar 0.6 dan 0.8 detik.

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    Pelelehan terjadi pada bagian tengah kedua pelat yang disambung

    disebabkan karena pada pengelasan spot welding diharapkan tahanan listrik

    terbesar pada permukaan antar material (r3) sedangkan tahanan listrik antara

    material yang akan dilas dengan elektroda harus sekecil mungkin (r1 dan r5)

    sehingga panas yang dihasilkan melelehkan bagian tengah pada pelat yang

    disambung. Sesuai dengan persamaan (1):

    Rw = r1+r2+r3+r4+r5

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    Keterangan gambar:

    r2 dan r4 = tahanan listrik material yang dilas

    r1 dan r5 = tahanan listrik pada permukaan kontak antara elektroda

    dengan benda kerja

    r3 = tahanan listrik permukaan antar material

    3. Jelaskan keuntungan dan keterbatasan dari proses pengelasan resistansi welding.

    Jawab:

    4. Untuk material logam Tembaga, Aluminium dan Baja, urutkan mana yang material

    yang memiliki weldability yang baik dengan menggunakan pengelasan las titik (spot

    welding).

    Jawab: Keterangan:W = Mampu las baikL = Mampu las terbatasN = Mampu las buruk

    Keuntungan KeterbatasanPenyambungannya cepat untuk logam

    berukuran ringan.Peralatan yang mahal

    Penyambungannya cepat untuk bendahasil forging dan casting yang

    berukuran besar

    Perlunya perawatan/maintenancekhusus

    Sebagai tambahan fasteners yang sangatbaik pada suatu produk

    High short duration current loads

    Hasilnya lebih rapi karena hanyamenggunakan resistansi panas yangtingi untuk melelehkan logamnya

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    Urutan material yang memiliki weldability yang baik adalah steel

    aluminium tembaga. Ini dikarenakan steel memiliki ketahanan listrik yang

    cukup tinggi dan konduktivitas thermal yang rendah (52 W/m-K) dibandingkan

    elektroda tembaga, inilah yang membuat proses welding menjadi lebih mudah.

    Kemudian adalah aluminium, aluminium ini memiliki nilai ketahanan listrik dan

    konduktivitas thermal (109 W/m-K) yang mendekati tembaga (385 W/m-K) tapi

    melting point-nya lebih rendah dibandingkan dengan tembaga, proses weldingnya

    masih mungkin dengan menggunakan arus yang lebih tinggi.

    5. Pada pembuatan pipa ERW, mengapa digunakan arus frekwensi tinggi serta jelaskan

    peranan frekwensi tersebut terhadap sambungan di pipa tersebut.

    Jawab:

    Pada pembuatan pipa baja ERW digunakan arus frekuensi tinggi karena

    dengan mengkonsentrasikannya pada permukaan yang akan disambung melalui

    dua probes yang membuat kontak ringan dengan bagian sambungan, arus yang

    diperlukan lebih kecil dan kontak listriknya juga lebih kecil. Dengan

    meningkatkan frekuensi arus yang diberikan hingga 450 Hz dan meningkatkan

    voltage dari satuan menjadi puluhan, dikembangkan proses yang disebut high-

    frequency resistance welding (HFRW).

    Peranan frekuensi tersebut terhadap sambungan pipa ialah membuat

    kontak ringan antara probes dengan bagian sambungan sehingga arus yang

    diperlukan lebih kecil begitu pula dengan kontak listrik

    6. Jelaskan prinsip kerja projection welding, beserta keunggulan dan keterbatasannya.

    Jawab:

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    Prinsip kerja projection welding adalah merupakan satu modifikasi dari las

    resistansi listrik. Mekanismenya adalah dengan memberikan konsentrasi arus dan

    tekanan dari elektroda pada daerah workpiece. Namun, persiapan di awal perlu

    diperhatikan supaya aliran arus terpusat pada titik kontak tertentu.

    Keuntungan Ketebatsasan

    Menghasilkan hasil las yang lebih rapihakibat aliran arus dan eletroda terfokus

    Lap joint menyebabkan penambahan berat

    Kecepatan pengelasan tinggi Kekuatan sambungan dan fatik rendah

    Mudah beradaptasi untuk otomatisasidalam kecepatan produksi tinggi

    Peralatan lebih mahal dibandingkan arcwelding

    Kesalahan hasil pengelasan sulit diperbaiki

    7. Jelaskan persyaratan kualitas hasil las dengan spot welding, jelaskan hal tersebut

    dengan menganalisa ukuran nugget lasan-nya dan hasil uji tarik gesernya.

    Jawab:

    Syarat kualitas hasil las dengan spot welding dianalisa dari ukuran nugget dan

    hasil uji tarik gesernya ialah sebagai berikut:

    Ukuran Nugget

    Ukuran nugget dari logam yang mencair sangat berkaitan dengan luas kontak

    antara benda kerja dan elektroda, dimana dalam hal ini konsentrasi arus juga

    dipengaruhi oleh luas kontak. Ukuran diameter dari nugget sebagai syarat dari

    kualitas hasil las spot welding adalah 6-10 mm.

    Hasil Uji Tarik Geser

    Kuat geser nugget umumnya harus cukup dapat menjamin bahwa bila sambungan

    diberi tegangan hingga putus maka putus terjadi pada lembaran mengelilingi

    nuggget. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah kekuatan las titik yang dapat

    diperoleh melalui uji mekanik berupa shear strength dan uji cross section.

    Indikator yang sering digunakan untuk menetukan keuletan lasan khususnya pada

    material yang memiliki mampu keras yang tinggi adalah besarnya rasio antara

    cross section strength (ft) dan shear strength (fs). Bila rasio fs/ft mendekati satu,

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    lasan dapat dikatakan ulet sedangkan rasio fs/ft mendekati nol, lasan bersifat

    getas.

    8. Bila saudara di tugaskan untuk menyambung dengan metoda spot welding terhadap

    dua belah pelat dengan tahanan listrik yang sama namun memiliki ketebalan yang

    berbeda dimana t1 = 2 x t2. Buatlah skematis disain posisi elektroda yang akan

    dipakai terhadap sampungan kedua pelat tersebut.

    Jawab:

    Andaikan:

    D1 = 10 mm ; D2 = 8 mm

    Sehingga,

    t = 5(s) . 0.5

    D1 = 5(10) .0.5 = 25 mm

    D2 = 5(8) . 0.5 = 20 mm

    9. Jelaskan prinsip kerja las dingin (cold welding). Sebutkan beberapa syarat utama agar

    material dapat disambung dengan metoda ini.

    Jawab:

    Las dingin atau biasa disebut dengan cold welding adalah salh satu proses

    solid state welding dimana prinsip kerjanya berupasambungan dihasilkan dari

    tekanan dua buah material padatemperatur ruang.Proses ini tidak memerlukan panas

    sama sekali baik itu dari luar ataupun ditimbulkan oleh proses pengelasannya.

    Prinsip kerja las dingin pada dasarnya adalah dua buah benda kerja yang

    saling berhadapan kedua ujungnya (butt), dijepit oleh alat penjepit, selanjutnya

    tekanan diberikan dikedua ujung tersebut sehingga terjadi proses penyambungan.

    Proses ini memerlukan gaya yang cukup besar agar terjadi kontak antar muka yang

    baik.

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    Syarat utama agar material dapat disambung dengan metoda ini ialah:

    a. Minimal satu logam yang akan memiliki sifat ulet / sangat liat.

    b. Tidak mengalami pengerasan regang yang drastis.

    10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Threshold Deformation serta kegunaan nilai

    tersebut pada suatu material. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi nilai

    threshod deformation. Serta jelaskan hubungan threshold deformation dengan

    pressure dan preparasi permukaan untuk proses cold welding.

    Jawab:

    Threshold deformation merupakan parameter yang sangat penting yang berfungsi

    untuk menentukan kekuatan maksimum yang dapat dicapai dari proses cold

    welding. Kegunaan threshold deformation adalah untuk mengetahui batasan

    minimum agar material memiliki ikatan pada saat mengalami deformasi dingin.

    Faktor yang mempengaruhi nilai threshold deformation ialah:

    a. Jenis material

    b. Struktur kristal material

    c. Persiapan permukaan

    d. Tekanan (pressure) yang diberikan ke material

    Hubungan antara threshold deformation dengan pressuredan preparasi permukaan

    untuk proses cold welding:

    Pressure pada materialmaka, threshold deformation dan kekuatan sambungan.

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    Semakin baik persiapan permukaan maka, threshold deformation.

    11. Jelaskan prinsip kerja explosive welding dengan skematis gambar. Berilah contoh

    aplikasi dilapangan.

    Jawab:

    Explosion Welding adalah proses solid state welding dimana sambungan

    dihasilkan oleh tumbukan (impak) berkecepatantinggi benda kerja akibat ledakan

    (detonasi).

    Prinsip kerjanya menggunakan tiga komponen, yaitu base metal, prime

    metal, explosive. Secara rinci, prinsip kerjanya adalah:

    a. Ketiga komponen disusun dimana prime component diletakanpada

    lapisan tengah dan detonator di bagian atasnya.

    b. Dengan meledakan detonator maka prime component akanmenumbuk

    base metal sehingga deformasi plastis terjadidan kedua pelat

    tersambung.

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    Gambar Prinsip kerja explosive welding

    Contoh aplikasi di lapangan seperti pada saat cladding material.

    Selain itu, biasanya explosive welding dapat dilakukan pada material baja

    karbon dengan baja tahan karat, titanium pada low carbon steel, dan iron-nickel base

    alloy pada low carbon steel.

    12. Jelaskan prinsip kerja ultrasonic welding dengan skematis gambar serta mekanisme

    penyambungan (bonding) dari metoda ini. Jelaskan hubungan enerji panas yang

    dipakai dengan properties material yang disambung. Serta berilah contoh aplikasi

    dilapangan.

    Jawab:

    Ultrasonic Welding adalah proses solid state welding dimana sambungan

    dihasilkan oleh energi vibrasi ber-frekuensi tinggi dan tekanan pada benda kerja.

    Ikatan sambungan (bonding) terjadi tanpa adanya peleburan dari logam induk.

    Prinsip Kerja:

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    Vibrasi ultrasonic yang dihasilkan oleh transduser di transmisikan ke ujung

    sonotrode sehingga dua lembaran logam yang disambung akan timbul panas dan

    pecahnya lapisan oksida selanjutnya dengan tekanan dari clamping akan

    mengakibatkan material tersambung.

    Pada metode ultrasonic welding ini terdapat hubungan antara energi yang

    dibutuhkan dan weldability, yang dapat dilihat dari rumus di bawah ini:

    Dimana:

    E = Electrical Energy, W.s (J)

    K = Konstanta dari sistem pengelasan

    H = Vicker Hardness Number

    T = Ketebalan benda kerja yang kontak dengan sonotrode (mm)

    Dari rumus tersebut dapat hubungan bahwa semakin keras suatu material

    maka energi yang dibutuhkan pun akan semakin besar. Hal tersebut juga dibuktikan

    oleh gambar di bawah ini.

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    Contoh penggunaan aplikasi ultrasonic welding di lapangan ditunjukan seperti

    gambar di bawah ini:

    13. Jelaskan prinsip kerja friction welding dengan skematis gambar. Serta keuntungan

    dan keterbatasan dari friction welding. Berilah contoh aplikasi dilapangan.

    Jawab:

    Friction welding adalah proses solid state welding dimana sambungan

    diperoleh akibat gaya tekan antara permukaan benda kerja yang saling kontak dan

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    berputar relatif teerhadap lainnya untuk menghasilkan panas dan deformasi plastis

    permukaan kedua ujungnya.

    Prinsip kerjanya:

    a. Dua buah benda kerja ditekan dan diputar sehingga akibat friksi keduanya akan

    timbul panas.

    b. Selanjutnya dipakai untuk proses penyambungan.

    Keuntungan Keterbatasan

    Tanpa ada pencairan logam. Untuk logam yang sama jenis dan

    bentuk geometrinya.

    Pemanasan friksi hanya lokal,

    sehingga pelunakan tidak menyebar.

    Biasanya untuk benda yang berbentuk

    batangan bulat.

    Dapat menyambung dua material yang

    berbeda.

    Biaya tinggi.

    Prosesnya cepat. Preparas benda kerja sangat

    menetukan hasil las.

    Tahap-tahapnya dapat dijelaskan dari gambar

    di samping:

    a) Benda diputar

    b) Benda yang diam ditekan ke benda

    yang berputar

    c) Terjadi gesekan

    d) Terjadi penyambungan

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    Contoh penggunaan aplikasi friction welding di lapangan adalah:

    14. Jelaskan prinsip kerja friction stir-welding (FSW) dengan skematis gambar. Berilah

    contoh jenis material logam yang umumnya diaplikasikan untuk jenis pengelasan ini.

    Serta Sebutkan beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan metoda

    FSW!.

    Jawab:

    Prinsip kerja friction stir welding :

    1) Pin yang berputar dengan kecepatan 3000-4000 rpm diletakkan pada material

    2) Material dipanaskan karena adanya friksi

    3) Material yang telah dipanaskan tersebut akan mencapai temperatur plastisasi

    (800F untuk aluminum)

    4) Material yang telah terplastisasi tersampir kembali ke pin

    5) Material tersebut mengalami pendinginan dengan terbentuknya butir butir

    yang lebih halus dibandigkan dengan material induknya.

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    Material logam yang umumnya diaplikasikan pada metode ini:

    Aluminum dan aluminum paduan,

    Magnesium,

    Copper,

    Zinc,

    Lead, dll

    Keuntungan FSW:

    Lebih kuat dan lebih bersih bila dibandingkan dengan fusion welds

    Keuletan tinggi pada las

    Energi efisiensi

    Simpel dan bersih (no fume,arcs,spatter)

    Perlakuan sesudah dan straightening tidak diperlukan

    Low distrosi dan shrinkage

    Tidak ada porosity, lack of fusion, perubahan komposisi pada material

    15. Berilah penjelasan mengenai material pengaduk (friction stirrer) yang dipakai untuk

    proses FSW. Jelaskan jenis material yang dipakai dan perlakuan apa saja yang

    diberikan di bagian permukaan material tsb.

    Jawab:

    Material yang cocok antara lain AISI H13, AISI H22 dll

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    Material tersebut harus memiliki melting point yang lebih tinggi dari benda

    kerja. Sebaiknyamaterial pengaduk harus memiliki melting point setidaknya 100

    fahrenheit lebih tinggi dari bendakerja atau 200 F untuk aluminium. Lebih lanjut

    material pengaduk tersebut juga harus memilikikekuatan yang lebih baik

    dibandingkan benda kerja. Selain itu material pun harus memiliki ketahanan aus

    yang baik, dan machinability yang baik. Jenis perlakuan permukaan yang

    dapatdilakukan antara heat treatment berupa hardening, tempering (menurunkan

    kekerasan menjadi 45-47HRC), annealing (untuk remachining).

    16. Bandingkan beberapa kemampuan spot resistance welding dan ultrasonic welding

    untuk penyambungan material.

    Jawab:

    Spot resistance welding Ultrasonic welding

    Mempunyai daerah lebur Tidak terdapat daerah

    lebur

    Pada logam dengan konduktifitas tinggi membutuhkan

    energi yang tinggi

    Dapat untuk menyambung

    logam berbeda

    (dissimilar) bahkan logam

    berlapis (plating/coating)

    Panas tidak sampai ke tengah Untuk logam yang

    mempunyai konduktivitas

    tinggi (Cu, Al) hanya

    memerlukan energi yang

    lebih rendah

    Terdapat bunga api yang dapat menyebabkan kebakaran

    atau ledakan

    Tekanan yang dibutuhkan

    kecil dan panas sampai ke

    tengah

    Electrical shock rentan terjadi Umumnya digunakan

    untuk logam yang

    berukuran relatif kecil

  • ADITA EVALINA FITRIA UTAMI 1206262765

    Universitas Indonesia

    Terdapat asap pada proses pengelasan Kualitas sambungan

    seragam karena transfer

    energi dan sisa panas

    yang dilepaskan konstan

    dan terbatas pada daerah

    sambungan.

    Apabila menggunakan densitas arus yang terlalu tinggi

    maka dapat menyebabkan logam cair terlempar dan

    berdampak atas terbentuknya rongga, retak dan menurunkan

    sifat mekanik hasil lasan