tugas ushul fiqih 1

Upload: winda-ramadani

Post on 01-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 tugas ushul fiqih 1

    1/3

  • 8/15/2019 tugas ushul fiqih 1

    2/3

    1. Bergabungnya duaunsur yang meyakinkan dan yang meragukan harusmempunyai kaitan. Maksudnya adalah sesuatu yang berkaitan dengan masalah Al-Yaqin juga

    harus mempunyai kaitan dengan masalahAsy-Syakk .2. Adanya perbedaan waktu terjadinya Al-Yaqin dan Asy-Syakk

    dalam satu waktu. Dengan mendahulukan waktu terjadinya Al-Yaqin dari waktu terjadinya Asy-Syakk. Hal itu digunakan

    untuk meniadakan penghilangan Al-Yaqin dari Asy-Syakk .Karena tidak mungkin berkumpul Al-Yaqin dan Asy-Syakk dalam satu waktu.

    3. Al-Yaqin dan Asy-Syakk terjadi dalam satu waktu. Maksudnyaadalah menyepakati sampainya Al-Yaqin dan Asy-Syakk dalam satu tempat. Tetapi tidak bisa bermakna permulaanterjadinya dua hal tersebut dalam satu waktu, karena haltersebut mustahil terjadi.

    4. Sampainya waktu Asy-Syakk dengan waktu Al-Yaqin .Maksudnya adalah tidak ada pemisah antara keduanya yangmenyelubung dengan Al-Yaqin yang lain. Karena masuknya

    Al-Yaqin pertama tidak bisa membatalkan Al-Yaqin yangkedua.

    5. kondisi Asy-syakk dan Al-Yaqin . Maksudnya adalah harus adakejelasan antara Asy-syakk dan Al-Yaqin secara nyata. Asy-Syakk dan Al-Yaqin tidak bisa melalui model perkiraan.

    6. Adanya pengaruh langsung dalam menjalankan kaidah ini.Maksudnya adalah adanya sifat tetap pada hukum yang pasti pada saat terjadi keraguan.

    7. Tidak bertentangan diantara dua keyakinan. Apabila terjadi pertentangan maka harus dipilih melalui methodetarjih . [14]

    Ketiga: Dalil-dalil yang mendukung adanya kaidah ini1. Firman Alloh SWT:

    Artinya:“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, danmereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”.[15]Sepertimenghalalkan memakan apa-apa yang telah diharamkan Allah danmengharamkan apa-apa yang telah Dihalalkan Allah, menyatakan bahwa Allah mempunyai anak.

    Artinya: “Dan kebanyakan mereka tidak mengikutikecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. SesungguhnyaAllah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan”. [16]

    Artinya: “Ingatlah, Sesungguhnya kepunyaan Allahsemua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi. dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah, tidaklahmengikuti (suatu keyakinan). mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka, dan mereka hanyalah menduga-duga”. [17]

    Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilahkebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukanorang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakahseorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranyayang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa j ijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerimataubat lagi Maha Penyayang”. [18]

    Artinya: “Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuanpun tentang itu. mereka tidak lain hanyalah mengikuti

    persangkaan sedang Sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran”.[19]

    2. Hadits Rasulullah SAW:

    )(

    Artinya: “Hadits Ibad Bin Tamim dari pamannya yangmengadu kepada Rasulullah SAW bahwa ada seseorang telahmendapatkan sesuatu saat melakukan shalat. Kemudian RasulullahSAW bersabda: “dia tidak boleh shalat atau juga tidak boleh

    membatalkan shalatnya sampai dia mendengar suara ataumendapatkan bau (kentut)”. [20]

    )

    (Artinya: “Hadits Abi Said Al-Khudri berkata,

    bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “jika salah seorang dari

    kamu ragu dalam shalatnya maka buanglah keragu-raguan dancondongkan kepada kepastian, apabila telah yakin shalatnyasempurna maka segeralah melakukan sujud (sahwi) dua kali, maka jika shalatnya sempurna rakaat yang diulangnya tadi dan dua kalisujud yang dilakukaknnya terhitung sebagai sunnah, akan tetapi jika rakaat shalatnya kurang maka rakaat yang belum dilakukannyaterhitung sempurna shalatnya, dan dua kali sujud yangdilakukannya tadi untuk menjauhkan dari godaan setan”.[21]

    )

    (Artinya: “Hadits Abi Hurairah berkata: bahwasanya

    Rasulullah SAW bersabda: “apabila seorang dari kamumendapatkan sesuatu didalam perutnya, kemudian ragu apakahtelah keluar sesuatu dari perutnya ataukah belum, maka janganlahkeluar dari masjid (membatalkan shalatnya) sampai dia mendengar suara atau mendapatkan bau (kentut)”. [22]

    Imam An- Nawawi berkomentar terhadap hadits diatas: “hadits ini adalah pokok dari syariat Islam, sebuah pondasi kuat dari tegaknyakaidah-kaidah fiqih. Maksudnya adalah segala sesuatu diberi bebanhukum atas dasar keberlangsungannya dengan menggunakan pokok-pokok ajaran Islam secara yakin dan pasti serta tidak adakeraguan yang mengganggu pikirannya. Dari hadits diatas tersuratadanya seseorang yang yakin dia dalam keadaan suci akan tetapiterdetik dalam hatinya keraguan dia ber”hadats”, maka yangdiunggulkan adalah dia masih dalam keadaan bersuci sampaidatang bukti yang menyebutkan dia sudah ber”hadats”.[23] 3. Ijma’Ulama telah bersepakat tentang adanya pengamalan kaidah

    ini. Imam Al-Qarafi menyatakan: “dalam kaidah iniseluruh ulama sudah bersepakat dalam mengamalkannya dan kitaharus selalu mempelajarinya”.[24]

    Imam Daqiq Al-‘Id mengisyaratkan kepada setiap umatIslam untuk mengerjakan sesuatu yang sudah pasti dan membuangkeragu-raguan, sehingga seakan-akan ulama telah sepakat tentangkeberadaan kaidah, akan tetapi mereka tidak bersepakat dalam prosedur tata laksana kaidah ini”.[25] Imam Abu Bakar As-Sarkhasi menyatakan: “berpegang teguh padasesuatu yang pasti dan tetap dan meninggalkan keragu-raguanmerupakan pokok ajaran syariat Islam”.[26]4. Dalil‘Aqli

    Sudah dipastikan bahwa sesuatu yang pasti itu lebihkuat kedudukannya daripada sesuatu yang meragukan danmembingungkan, karena sesuatu yang pasti selalu bersifat tetapdan dapat dibuktikan dengan menggunakan alat bukti yang sah,dan sesuatu yang meragukan selali bersifat membingungkan dan penuh dengan berbagai kemungkinan-kemungkinan yang akandatang dikemudian hari. Syaikh Musthafa Az-Zarqa menyatakan:“sesuatu yang pasti itu lebih kuat kedudukannya daripada sesuatu

    yang meragukan dan membingungkan, karena sesuatu yang pastiitu mempunyai kedudukan hukum yang kuat dan bersifat pasti, dan jika ada keragu-raguan yang tiba-tiba datang maka tidak bisamenghapus hukum yang bersifat psti tersebut”.[27]

    Keempat: Aplikasi KaidahDalam kaidah ini masuk berbagai permasalahan hukum

    dalam hal ibadah, muamalah dan akad. Dibawah ini adalahsebagian kecil dari contoh aplikasi dari kaidahyaitu:

    http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn14http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn14http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn15http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn16http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn16http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn17http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn17http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn18http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn18http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn19http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn20http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn20http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn21http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn22http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn22http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn23http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn24http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn24http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn24http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn25http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn25http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn26http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn27http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn14http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn15http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn16http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn17http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn18http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn19http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn20http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn21http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn22http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn23http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn24http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn25http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn26http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn27

  • 8/15/2019 tugas ushul fiqih 1

    3/3

    1. Jika ragu tentang kedudukan air, apakah suci atau najis, makaharus diteliti air tersebut dengan benar sehingga dapatdiketahui kesuciannya atau kenajisannya. [28]

    2. Jika ragu saat menjalankan shalat tidak berjamaah, ragu apakahsudah empat rakaat atau masih tiga rakaat, maka harusmeyakini salah satunya. Karena hukum asal dari pelaksanaanshalat adalah tetap dalam tanggungannya. Apabila seseorangmenjadi imam maka harus menggunakan prasangkaannya

    dengan benar saat makmum mengingatkannya, hal ini bertentangan dengan hukum asal yang menampakkan peringatan dari makmum adalah benar. Imam Asy-Syafi’idan Imam Malik menyatakan: “seorang imam shalat harusmenggunakan keyakinannya dengan benar secara mutlak”.[29]

    3. Jika seseorang membeli baju baru, kemudian dia ragu apakah baju ini suci atau najis, maka harus diunggulkan kesucian baju ini, dan tidak perlu menyucinya saat akan melakukanshalat.[30]

    4. Jika ragu seseorang yang sedang melakukan perjalanan jauh danlama tidak pulang kerumahnya tanpa ada kabar sama sekali,maka ahli waris tidak boleh membagikan harta warisannya.Karena hukum asal dari seseorang itu harus diyakini masihhidup, sampai datang alat bukti yang menyatakan dia sudahmeninggal dunia. [31]

    5. Jika ragu apakah seorang perempuan itu sudah keluar dari masaiddah dalam masalah perceraiannya, maka ditetapkan bahwadia masih masuk dalam masa iddah. [32]

    6. Dan lain sebagainyaDemikian

    makalah ini disajikan, semoga mendapatkan barakah ilmu dan bisamengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

    http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn28http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn28http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn29http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn30http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn31http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn31http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn32http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn32http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn28http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn29http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn30http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn31http://fahruddinas.blogspot.com/2011/02/kaidah-al-yaqin-la-yazulu-bi-asy-syakki.html#_ftn32