tugas terjemahan

4
Nama : Punky Kusuma Damayanti No. Mhs : 12/331188/PN/12650 Prodi : Teknologi Hasil Perikanan Kimia Kjeldahl : Analisis Nitrogen Pada tanggal 7 Maret 1883, Johan Kjeldahl memperlihatkan metodenya tentang analisis nitrogen dalam Danish Chemical Society. Sejak itu, metodenya secara ekstensif dipelajari, dimodifikasi, dan dikembangkan. Hari ini, metode Kjeldahl untuk menentukan nitrogen organik menjadi standar dunia untuk menghitung kadar protein baik untuk makanan manusia maupun makanan hewan. Sebagai tambahan, Kjeldahl diadaptasi dari metode analisis nitrogen dalam air, air limbah, pupuk, dan bahan bakar fosil, dan sebagainya. Metode Kjeldahl untuk analisis nitrogen terdiri dari 3 tahap yang berbeda, yaitu digestion, destilasi, dan titrasi. Tahap digestion Tujuan dari tahap digestion adalah untuk memecah struktur yang rumit dan ikatan kmia yang terdapat pada subtansi kimia (potongan daging, secangkir tepung, atau seliter minyak) menjadi struktur kimia yang sederhana dan ionik. Secara khusus, protein dan bentuk nitrogen lainnya dipecah dan diubah menjadi ammonia. Untuk melakukannya, 1-2 gram sampel ditempatkan pada tabung digestion dengan 12-15 ml H 2 SO 4 pekat. Tujuh gram K 2 SO 4 dan katalis logam (biasanya tembaga) ditambahkan. Tabung digestion diempatkan pada kotak digestion dimana dipanaskan sampai suhu mendidih sehingga bercampur. Tahap digestion biasanya selesai setelah 1 jam pada suhu 370°C sampai 400°C. Tahap Destilasi

Upload: adesiska

Post on 29-Sep-2015

242 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Tugas terjemahan destilation unit

TRANSCRIPT

Nama: Punky Kusuma DamayantiNo. Mhs: 12/331188/PN/12650Prodi: Teknologi Hasil Perikanan

Kimia Kjeldahl : Analisis NitrogenPada tanggal 7 Maret 1883, Johan Kjeldahl memperlihatkan metodenya tentang analisis nitrogen dalam Danish Chemical Society. Sejak itu, metodenya secara ekstensif dipelajari, dimodifikasi, dan dikembangkan. Hari ini, metode Kjeldahl untuk menentukan nitrogen organik menjadi standar dunia untuk menghitung kadar protein baik untuk makanan manusia maupun makanan hewan. Sebagai tambahan, Kjeldahl diadaptasi dari metode analisis nitrogen dalam air, air limbah, pupuk, dan bahan bakar fosil, dan sebagainya. Metode Kjeldahl untuk analisis nitrogen terdiri dari 3 tahap yang berbeda, yaitu digestion, destilasi, dan titrasi.Tahap digestionTujuan dari tahap digestion adalah untuk memecah struktur yang rumit dan ikatan kmia yang terdapat pada subtansi kimia (potongan daging, secangkir tepung, atau seliter minyak) menjadi struktur kimia yang sederhana dan ionik. Secara khusus, protein dan bentuk nitrogen lainnya dipecah dan diubah menjadi ammonia.Untuk melakukannya, 1-2 gram sampel ditempatkan pada tabung digestion dengan 12-15 ml H2SO4 pekat. Tujuh gram K2SO4 dan katalis logam (biasanya tembaga) ditambahkan. Tabung digestion diempatkan pada kotak digestion dimana dipanaskan sampai suhu mendidih sehingga bercampur. Tahap digestion biasanya selesai setelah 1 jam pada suhu 370C sampai 400C.Tahap DestilasiDestilasi meliputi proses pemisahan ammonia-nitrogen dari hasil disgestion. Ini dilakukan dengan menaikkan pH dengan NaOH untuk mengubah NH4+ menjadi NH3. Sekarang mungkin untuk memisahkan nitrogen dengan mendestilasi ammonia dan mengumpulkan destilat dalam medium terperangkap yang tersedia. Dengan Tecators Kleltec Systems , destilasi bisa berlangsung kurang dari 5 menit. Hari ini pengumpulan ammonia biasa dilakukan dengan absorbsi oleh larutan 4% asam borat. Ammonia terikat pada asam borat dalam bentuk ammonium borat.Tahap titrasiMenentukan jumlah nitrogen dalam labu kondensat dapat dilakukan dengan beberapa metode. Yang paling umum adalah titrasi ammonia dengan larutan standar HCl 0,1 N yang sudah dicampur dengan indikator. Indikator campuran (bromocresol green dan methyl red) sudah ada pada larutan asam borat 4%.PerhitunganSetelah semua proses kimia sekarang waktunya untuk menghitung jumlah nitrogen yang terdapat pada sampel. Perhitungan ini dilakukan untuk menunjukkan kadar nitrogen atau kadar protein. Untuk kadar nitrogen :% N = Telah ditunjukkan bahwa protein adalah 16% nitrogen (pengecualian untuk beberapa produk gandum dan susu). Dengan membagi 100 dengan 16, kita akan mendapatkan faktor konversi untuk nitrogen pada protein adalah 6,25. Kadar protein dapat dihitung sebagai berikut :% Protein = 6,25 x % N

Soxlet EkstraktorSoxlet ekstraktor adalah tipe alat gelas laboratorium yang ditemukan pada tahun 1879 oleh Franz von Soxhlet. Secara umum didesain untuk ekstraksi lemak dari uji bahan padat, tapi dapat dilakukan meskipun sulit untuk menekstrak komponen apapun dalam padatan.Biasanya, bahan uji kering ditempatkan di dalam sebuah timbel yang terbuat dari kertas saring, lalu dimasukkan ke dalam alat Soxlet Ekstraktor. Ekstraktor dipasang pada kotak yang mengandung solvent atau pelarut (biasanya dietil eter atau petrolium eter) dan kondenser. Pelarut dipanaskan agar menguap. Uap pelarut yang panas naik ke atas ke kondenser, saat dingin turun lagi ke bahan uji. Ruang yang mengandung bahan uji secara lambat diisi dengan pelarut panas, saat sudah hampr panas, dikosongkan dengan aktivitas siphon, kembali ke dalam kotak. Siklus ini terjai berulang kali Selam setiap siklus, bagian lipid dilarutkan dalam pelarut. Saat lipid mencapai kotak pemanasan pelarut, akan tetap tinggal di sana. Tidak akan ikut lagi dalam siklus ekstraksi. Kunci dari ekstraksi seperti ini adalah : hanya memanaskan pelarut yang digunakan untuk menekstraks padatan dalam timbel. Peningkatan efisiensi dala ekstraksi ini dapat dibandingkan dengan pemanasan padatan dalam sebuah wadah denga pelarut. Pada akhir ekstraksi, pelarut yang tertinggal dipindahkan menggunkan rotatory evaporator, yang tertinggal hanya ekstrak lipid.