sastra terjemahan

Upload: edward-effendi

Post on 17-Jul-2015

118 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1 PROBLEMATIKA PENERJEMAHAN BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA BAGI SISWA KELAS XDI MAN PURWOKERTO I SKRIPSI Diajukan kepada Jurusan Tarbiyah STAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syaratguna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Oleh : ROHIMA NIM. 032632027 PROGARAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB JURUSAN TARBIYAH STAIN PURWOKERTO PURWOKERTO 2008 2 KATA PENGANTAR -= ~= - ~- _ = ` ~ ` - ~ ' -- ~ _ = - -~ - - - ~ ' ~~ = ~ -' - ~= -= _ = - ~ '- -- ` ~ PujisyukurpenulispanjatkankehadiratAllahSWTYangMahaKuasa Karenaatassegalanimatdanhidayah-Nyapenulisdapatmenyelesaikanskripsi ini yang berjudulProblematika Penerjemahan Bahasa Arab ke dalam Bahasa IndonesiaBagisiswaKelasXdalamPembelajaranBahasaArabdiMAN Purwokerto I. Lewatkatapengantarini,penulismengucapkanterimakasihatasseluruh bantuan,baiktenagamaupunpikiranataupunsarannya,sehinggaskripsitelah selesai dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Ucapan terima kasih inisya sampaikan kepada: 1.Bapak.Drs.H.Khariri,M.Ag,KetuaSekolahTinggiAgamaIslamNegeri(STAIN) Purwokerto. 2.Bapak.Drs.Moh.Roqib,M.Ag,PembantuketuaISekolahTinggiAgama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto. 3.BapakDrs.Subur,M.Ag,KetuajurusanTarbiyahSekolahTinggiAgama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto. 4.Bapak.Drs.Attabik,M.Ag,SekretarisJurusanTarbiyahSekolahTinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto. 3 5.Bapak.Drs.YuslamM.Pd,KetuaprodiPendidikanBahasaArabJurusan TarbiyahSekolahTinggiAgamaIslamNegeri(STAIN)Purwokerto. SekaliguspenasehatakademikPendidikanBahasaArab(PBA)angkatan 2003/2004 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto. 6.Bapak.H.A.Sangid.B.Ed.MA,Dosenpembimbingskripsipenulisyang telahsudimeluangkanwaktu,tenagadanpikirannyauntukmemberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 7.SegenapDosendanKaryawanyangtelahmembekaliberbagaiilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 8.Ayah dan ibu atas segala doa dan restunya, terima kasih atas kasih sayangnya. 9.Kedua adikku yang aku sayangi, terima kasih atas segala dukungannya. 10. TemansenasibseperjuanganPBA03,terimakasihatasmotivasidan pengalaman yang tak terlupakan. 11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini TeriringdoasemogaAllahSWTmelimpahkanrahmathidayah-Nya kepadamerekayangmembantudanmendorongpenulishinggaterselesaikan penulisan skripsi ini. PenulismemohonkepadaAllahSwtsemogaskripsiinidapatbermanfaat khususnya bagi penulis pribadi dan bagi pembaca umumnya. Amien. Purwokerto, 12 Februari 2008 Penulis, Rohima 032632027 4 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................i HALAMAN NOTA PEMBIMBING..........................................................ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...............................................iii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................iv HALAMAN MOTTO .................................................................................v HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................vi KATA PENGANTAR...............................................................................vii DAFTAR ISI ..............................................................................................ix DAFTAR TABEL ......................................................................................xii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiii BABIPENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ..................................................1 B.Penegasan Istilah .............................................................6 C.Rumusan Masalah ............................................................7 D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian .....................................8 E.Tinjauan Pustaka .............................................................8 F.Metode Penelitian...........................................................10 G.Sistematika Penulisan ......................................................15 BABIIPENERJEMAHAN DAN PROBLEMATIKANYA A.Pembelajaran Bahasa Arab.............................................. 17 1.Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab ......................17 5 2.Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab ............................18 3.Metode Pembelajaran Bahasa Arab ...........................20 4.Problematika Pembelajaran Bahasa Arab ..................31B.Penerjemahan ...................................................................38 1.Pengertian Penerjemahan ...........................................38 2.Tujuan Penerjemahan ................................................39 3.Syarat-syarat Terjemah dan Penerjemahan ................40 4.Metode Penerjemahan ................................................42 5.Teknik Penerjemahan .................................................45 6.Proses Penerjemahan ..................................................47 7.Pola-pola Kalimat dalam Bahasa Arab dan Cara Penerjemahannya ......................................................50 8.Problematika Penerjemahan .......................................58 BABIII GAMBARAN UMUM MAN PURWOKERTO 1 A.Sejarah Berdirinya .......................................................62B.Letak Geografis ............................................................64 C.Visi dan Misi ................................................................64 D.Struktur Organisasi .......................................................64 E.Keadaan Guru dan Siswa ..............................................66 F.Sarana dan Prasarana ....................................................73 G.Deskrisi Problematika penerjemahan Bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia ...........................................................76 6 BABIV PROBLEMATIKA PENERJEMAHANBAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIAA.Penyajian dan Analisa Data .........................................78 1.Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab dan tujuan Penerjemahan.........................................................78 2.Problematika Penerjemahan Bahasa Arab Menurut Siswa Kelas X MAN Purwokerto I................................... 78 B.Beberapa Problematika Penerjemahan Bahasa Arab.....92 C.Usaha Pemecahan Problematika Penerjemahan Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia ................................................95 1.Usaha yang dilakukan oleh siswa ...........................95 2.Usaha yang dilakukan oleh guru .............................96 BABVPENUTUP A.Kesimpulan .....................................................................98 B.Saransaran .....................................................................100 C.Penutup ...........................................................................102 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP 7 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Bahasaadalahalatterpentingbagimanusia,dilihatdarifungsinya bahasaadalahalatkomunikasidanpenghubungdalampergaulanmanusia sehari-hari,baikindividudenganindividu,individudenganmasyarakatdan masyarakatdenganbangsatertentu(TayarYusufdanSaefulAnwar,1997: 187). Berdasarkandefinisitersebut,kitadapatmengetahuibetapa pentingnyaperananbahasadalamkehidupanmasyarakat.Karenatanpa bahasa,orangtidakdapatmenjalankanaktivitasnyadengansempurnadan tanpa bahasa pula, segala macam aktivitas dan kegiatan manusia akan lumpuh. Diduniabanyaksekalibahasayangperkembangannyaluas melampauiasalbahasatersebut.SalahsatunyaadalahbahasaArab,dimana bahasaArabdikenalsebagaibahasaagamakarenakedudukannyasebagai bahasa al-Quran dan hadits. DenganmelihatkeistimewaanyangdimilikibahasaArabsebagai bahasaAl-Quran,haditssertakitab-kitablainnya,makaorangislamharus berusahamempelajarinyadenganbaik.Haliniperludilakukandalamrangka untukmemahamihukum(ajaran)Islamyangmenjadipedomanhidupnya. KeutuhanbahasaArabyangmerupakanbahasayangkayadengankeindahan bahasanyabisadipertahankanapabilaumatislammaumempelajari, memahami dan mendalami bahasa Arab seutuhnya. 1 8 DisinilahpengetahuanakanbahasaArabmemegangperananyang sangat penting untuk lebih memahami ajaran-ajaran agama guna ditransfer ke benak masyarakat awam khususnya ke benak siswa yang kritis (Azhar Arsyad, 2003: 9). Adapun tujuan mempelajari bahasa Arab adalah: 1.Supayafahamdanmengertiapa-apayangdibacadalam sembahyang dan pengertian yang mendalam 2.SupayamengertimembacaAl-Quran,sehinggadapat mengambil petunjuk danpengajaran dari padanya, bukan seperti burung beo saja 3.Supayadapatbelajarilmuagamaislamdalambuku-bukuyang banyakdikarangdalambahasaArab,sepertiilmutafsir,hadits, fiqih dan sebagainya 4.SupayapandaiberbicaradanmengarangdalambahasaArab untuk berhubungan dengan kaum muslimin di luar negeri, karena bahasaArabitu sebenarnyabahasaumat islamdiseluruhdunia, bahkanbahasaArabmasasekarangtelahmenjadibahasailmiah (Mahmud Yunus, 1983: 21). MatapelajaranbahasaArabdianggapsulitolehsebagiansiswa bahkanmemandangsebagaimomokyangmenakut-nakutan, sehinggatakjarangterdapatsikapantipatiparasiswauntuk mengikutipembelajaranbahasaArab(TayarYusuf&Syaiful Anwar, 1995: 188). Banyakdiantarasiswayangcenderungmempunyaikesanbahwa mempelajari bahasa Arab jauh lebih sulitdaripada mempelajari bahasa Asing lainnya (Radliyah Zaenuddin, 2005: 20). Untuk mengantisipasi kesenjangan tersebut perlu adanya usaha untuk memperdalamsecarakhususdankesungguhansertaadanyaketekunandan kesabaran,niscayaakanmenguasaibahasaArabsecaramaksimal,sehingga sangatmudahuntukmengkajidanmemperdalamajaran-ajaranislamyang menggunakan bahasa Arab.9 Pembelajaranbahasamerupakansuatuprosesbelajarmengajar bahasa.SedangkanbahasaArabmerupakansalahsatumatapelajaranyang tergolongsulitsehinggasiswacenderungkurangsenang,padadasarnya pelajaran bahasa lebih menghajatkan pada pembiasaan dan latihan (drill)bagi terampilnyasiswadalammembaca,menulisataupunmengucapkan.Hal demikianyangberlakupadapembelajaranbahasa.(AhmadFuadEfendy, 2005: 46-47).Setiapsiswapadaprinsipnyatentuberhakmemperolehpeluang untukmencapaikinerjaakademik(academikperformen)yangmemuaskan. Namun,kenyataannyasehari-haritampakjelasbahwasiswaitumemiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga,kebiasandanpendekatanbelajaryangterkadangsangatmencolok antara siswa dengan lainnya. Kesulitanbelajarjugabisadisebabkanolehkelemahan-kelemahan siswasecaramental(baikyangdibawasejaklahirmaupunkarena pengalaman)yangsukardiatasiolehindividuyangbersangkutanataujuga disebabkankurangnyaminat,kebimbangan,kurangusaha,kurangsemangat, kelelahan,kurangmenguasaiketerampilanberbahasadankebiasaan fundamentaldalambelajar.Sertakesulitan-kesulitandalammenangkap penyampaian guru dalam memberikan materi pelajaran bahasa Arab. Berdasarkanobsevasiawaldanwawancaradengangurumata pelajaranbahasaArabkelasXbapakAchyasdiMANPurwokertoIpada tanggal26-27februari2007,diperolehinformasibahwadalampembelajaran 10 bahasa Arab khususnya dalam menerjemah masih banyak mengalami kendala. Ini disebabkan adanya perbedaan latar belakang siswa, artinya ada siswa yang berasaldariSMPdanadajugayangberasaldariMTs,adapengakuandari beberapasiswabahwamerekatidakpernahmendapatkanpelajaranbahasa Arab di SMPdulu, sehingga mereka mendapatkan kesulitan dalam menerima pelajaranbahasaArab.Namuntidakmenuntutkemungkinanpulabahwa siswa yang berasal dari MTs juga akan mengalami kesulitan dalam menerima pelajaranbahasaArabkhususnyadalammenerjemahdanjugadisebabkan motivasibelajarsiswayangmasihrendah,saranadanprasaranayangbelum lengkap dan prestasi siswa yang belum memuaskan. MadrasahAliyahdalamhaliniMadrasahAliyahNegeri(MAN) PurwokertoI.Adalahsuatulembagapendidikanislamdibawahnaungan DepartemenAgamayangberstatusNegeri.MatapelajaranbahasaArab dimasukkandalamprogramintikurikulum,mengikutikurikulumyang dikeluarkanolehDepartemenAgamaRI.Sebagaisalahsatutingkat pendidikandimanasalahsatubahasaAsingyangdiajarkanadalahbahasa Arab.Di MAN Purwokerto I ini, dalam proses belajar mengajar bahasa Arab mengalamibeberapakendala,terutamadalammenerjemah.Adabeberapa kendalayangdihadapiolehpesertadidikdalammenerjemah,diantaranya adalahpenguasaankosakatayangyangmasihkurang,padahalmodalutama dalammenerjemahbahasaArabkedalambahasaIndonesiaituadalahharus mengetahuikosakatabahasaArabdantatabahasaArab.selainitulatar belakangpesertadidikyangberagam,dimanaadayanglulusandariSLTP/ 11 SMP yang belum memiliki dasar mengenal bahasa Arab, Sarana dan prasarana yangbelumlengkapdalampembelajaranbahasaArabmisalnyapenyediaan kamusyangmasihkurangbahkansiswasendirikebanyakantidakmemiliki kamusbahasaArab,Sertahasilprestasipesertadidikdalampembelajaran bahasaArabrata-ratamendapatkannilai60baikitudalamulanganharian maupun dalam ulangan semester. Denganadanyamasalahtersebutdiatas,makaperluadaupaya pemecahannyabaikyangdilakukansiswamaupungurudalammengatasi problematikapenerjemahanbahasaArabkedalambahasaIndonesia.Karena penerjemahan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengajaran bahasa Arab dalam rangka memberikan pemahaman yang utuh terhadap materi yang disampaikan. Untukitulahpenulissangattertarikuntukmengadakanpenelitian tentangproblematikapenerjemahanbahasaArabkedalambahasaIndonesia bagi siswa kelas X di MAN Purwokerto I. B.Penegasan Istilah Untukmemahamisalahpenafsirandalammemahamiisidarijudul skripsi ini, maka perlu penulis tegaskan beberapa istilah berikut ini: 1.Problematika MenurutkamusbesarbahasaIndonesia,problematikaadalahhal yangmenimbulkanmasalah,halyangbelumdapatdipecahkan permasalahannya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993: 701). 12 Sedangkanyangdimaksuddalamskripsiiniadalahpermasalahan yangbelumterpecahkan,sehinggaperluuntukdicarijalankeluar (dipecahkan).Permasalanyangdimaksudadalahpermasalahanyang dimaksudolehsiswadalampenerjemahanbahasaArabkedalambahasa Indonesia.2.Penerjemahan Katapenerjemahanmengandungpengertianprosesalihpesan sedangkankataterjemahanartinyahasildarisuatupenerjemahan(M. Rudolf Nababan, 2003: 18). MenurutkamusbesarbahasaIndonesiapenerjemahanadalah: proses,perbuatan,cara,menerjemahkanpengalihbahasaan(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993: 938). A.Widyamartamamengatakanbahwapenerjemahanadalah memindahkan suatu amanat dari bahasa sumber ke dalam bahasa penerima (sasaran)denganpertama-tamamengungkapkanmaknanyadankedua mengungkapkan gaya bahasanya (A. Widyamartama, 1989: 11) Adapunpenerjemahanyangdimaksuddalamskripsiiniadalah suatuusahamemindahkanpesandaritekspelajaranbahasaArab(bahasa sumber) ke dalam bahasa Indonesia (bahasa sasaran).3.Pembelajaran Bahasa ArabPembelajaran adalah proses yang melibatkan dua komponen utama dalam suatu kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan siswa (Jamaluddin, 2003: 9). 13 BahasaArabadalahkalimatyangdipergunakanbangsaArab dalam mengutarakan maksud/tujuan mereka (Mustafa Al Ghalayani, 1992: 13). Yang dimaksud pembelajaran bahasa Arab dalam skripsi ini adalah prosespenyajianmateripelajaranbahasaArabolehgurukepadasiswa dengantujuanagardapatmenerima,menguasaidanmengembangkan bahasa Arab. C.Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:1.ApayangmenjadiproblematikapenerjemahanbahasaArabkedalam bahasa Indonesia bagi siswa kelas X di MAN Purwokerto I ? 2.Usahaapayangdilakukansiswadangurudalammengatasiproblematika penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia bagi siswa kelas X di MAN Purwokerto I ? D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.Tujuan Penelitian a.UntukmengetahuiproblematikapenerjemahanbahasaArabkedalam bahasa Indonesia bagi siswa kelas X di MAN Purwokerto I. b.Untukmengetahauibagaimanausahayangdilakukanolehsiswadan gurudalammengatasiproblematikapenerjemahanbahasaArabke dalam bahasa Indonesia bagi siswa kelas kelas X di MAN Purwokerto I.14 2.Kegunaan Penelitian a.Sebagaisumbanganpemikirandalamupayapeningkatan pengembangan ilmu pengetahuan. b.Sebagai bahan informasi ilmiah bagi lembaga pendidikan yang ada. c.Sebagai wacana keilmuan dan pengalaman bagi penulis. E.Telaah Pustaka AbuBakarMuhamad(1981:2)mengatakanbahwakeberhasilan pelajaran itu tergantung dari tiga faktor yaitu: 1.Persiapan pelajaran yang sempurna2.Metode pengajaran yang baik 3.Kemampuanparamuriduntukmencurahkansegalakesungguhannya untukmenerimapelajaranyangdiberikandanmemahaminyadengan sebaik-baiknya. NgalimPurwanto(2002:85)mengatakanbelajarmerupakan perubahan tingkah laku di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah lakuyanglebihbaik,tetapiadajugakemungkinanmengarahkepadatingkah laku yang lebih buruk. AhamadIzzan(2004:73)mengatakanbahwaprosesmempelajari bahasa Arab sebagai bahasa Asing merupakan usaha-usaha yang khusus untuk membentukdanmembinakebiasaanbaruyangdilakukansecarasadar, sedangkanketikamempelajaribahasaIbu,prosespembelajaranitu berlangsung tanpa sadar. 15 PenelitiantentangpenerjemahanpernahdiangkatolehsaudaraIbni Ali Arifin (2005) dengan judul Strategi Pembelajaran Penerjemahan Bahasa ArabdiMTsMaarifNUKembaranBanyumastahun2004/2005.Saudara ibni hanya membahas tentang strategi pembelajaran penerjemahan. DalamskripsisaudariDiyanNofitaSalamah(2005)yangberjudul Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Bahasa Arab bagi Siswa MAN Purwokerto I,didalamnyalebihmemfokuskanpadakesulitanbelajarabahasaArab walaupumditelusuriskripsitersebutmengambillokasiyangsamadengan penulis yaitu di MAN Purwokerto I.KemudianskripsiDadeSutikno(2007)denganjudulMetode TarjamahHarfiahdalamPembelajaranbahasaArabdalammemahamiteks BahasaArabdiMANPurwokerto2TahunAjaran2006/2007,didalam skripsinya lebih menitik beratkan pada metode tarjamah harfiah. Skripsi Asep Hendri Habibullah (2007) dengan judul Pemikiran Ibnu BurdahTentangMetodeMenerjemahTeksArab,didalamskripsinya menjelaskan pemikiran Ibnu Burdah tentang metode menerjemah teks Arab.Darikeempatpenelitianyangtelahdisebutkantadidiatas,tidakada satupunyangsamapersisdenganjudulyangpenulisangkat,penelitianini terfokuspadaproblematikapenerjemahanbahasaArabkedalambahasa IndonesiabagisiswakelasXdalampembelajaranbahasaArabdiMAN Purwokerto I. 16 F.Metode Penelitian 1.Jenis Penelitian Jenispenelitianyangpenulisgunakandalamskripsiiniadalah penelitianlapangan(fieldresearch),dimanapenulisterjunlangsungke dalamlingkunganyangditelitiyaituMadrasahAliyahNegeri(MAN) Purwokerto I.2.Lokasi Penelitian PenelitianinimengambillokasidiMANPurwokertoIdengan pertimbanganberdasarkanobservasiawalbahwasiswa-siswinya mempunyaikesulitandalampenerjemahanbahasaArabkedalambahasa Indonesia dan pertimbangan lainbelum pernah ada penelitian sebelumnya yangberkaitandenganmasalahyangakanpenulistelitidiMAN Purwokerto I.3.Subyek Penelitian Yang dimaksud subyek dalam penelitian ini adalah:a.Kepala sekolah MAN Purwokerto I b.Guru bidang studi bahasa Arab MAN Purwokerto I c.Staf TU MAN Purwokerto I d.Siswa-siswi kelas X MAN Purwokerto I 4.Obyek Penelitian Objek penelitian sama dengan variabel yaitu apa yang menjadi titik perhatiansuatupenelitian(SuharsimiArikunto,2006:118).Obyekdalam 17 penelitianiniadalahproblematikapenerjemahanbahasaArabkedalam bahasa Indonesia. Siswa-siswi MANPurwokertoIkelasXTahun Ajaran2007/2008 berjumlah277siswa,disebabkanbanyaknyapopulasitidakmungkin untukpenulistelitisemua,untukmempermudahdalamprosespenelitian menggunakan sampel. a)Sampel Adalahsebagianatauwakilpopulasiyangditeliti(Suharsimi Arikunto,2006:131).LebihlanjutSuharsimiArikuntomengatakan apabilasuyeknyakurangdari100makalebihbaikdiambilsemua sehinggapenelitiannyamerupakanpenelitianpopulasi.Jikajumlah subjeknya besar maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih,berdasarkanpadapendekatandiatas,makapenulismengambil sampeldenganmengikutipendapatnya,denganmengambil25%dari seluruh jumlah kelas X MAN Purwokerto I b)Teknik Sampling Teknikdalampenelitianyangpenulisgunakanadalahrandom sampling(mengambilsampelsecaraacak)yaitudenganmengambil 25% dari populasi yang ada, agar data yang diperoleh representatif. 5.Metode Pengumpulan Data Untukmengumpulkandatayangdiperlukandalampenelitianini, penulis menggunakan beberarpa metode pengumpulan data. 18 a.Metode Observasi Observasi adalah memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. (Suharsimi Arikunto, 2006: 156). Metodeobservasipenulisgunakanuntukmengamatisecara langsungtentangkeadaanumumMANPurwokertoIyangmeliputi letakgeografis,prosespenerjemahandalampembelajaranbahasa Arab. b.Metode Wawancara (Interview) Metodewawancaraatauinterviewadalahsebuahdialogyang dilakukanpewawancarauntukmemperolehinformasidari terwawancara. (Suharsimi Arikunto, 2006: 155). Metodewawancaradimaksuduntukmendapatkandatayang perlu adanya penjelasan dari informan, dalam pelaksanaannyapeneliti langsungbertatapmukadenganinformandalamhalinibisakepala sekolah,gurubahasaArabuntukmengetahuiproblematikaapayang dihadapisiswadalampenerjemahanbahasaArabkedalambahasa Indonesia serta sejarah singkat berdirinya MAN Purwokerto I. c.Metode Angket (Questionnaires) Angketadalahsejumlahpertanyaantertulisyangdigunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,atauhal-halyangiaketahui.(SuharsimiArikunto,2006: 151). 19 Dalampenelitianinipenulismenggunakanjenisangket tertutupdimanajawabanataspertanyaan-pertanyaandijadikandata untuk mengungkap masalah yang diteliti.d.Metode Dokumentasi Metodedokumentasiadalahmetodeuntukmencaridata mengenaihal-halatauvariabelyangberupacatatan,transkip,buku, surat kabar, majalah prasasti, notulen rapat, lemgger, agenda dan lain-lain (Suhrsimi Arikunto, 2006: 231). Dalampenelitianinimetodedokumentasipenulisgunakan untukmendapatkancatatanatauarsipyangberhubungandengan penelitian.Letakgeografis,strukturorganisasisekolah,saranadan prasarana sekolah serta keadaan guru, karyawan dan siswa-siswi MAN Purwokerto I 6.Metode Analisa Data Adapunmetodeyangdigunakandalammenganalisadata adalah: a.Metode Analisa Kualitatif Metode analisa kualitatif (non statistik) yaitu menganalisis data denganuraiankalimatyangdapatmemperjelasmaksuddata.Adapun dasar pengambilan kesimpulannya menggunakan kerangka berfikir 20 1)Berfikir InduktifYaitukerangkaberfikirberangkatdarifakta-faktakhusus, peristiwa-peristiwakongkret,kemudiandarifakta-faktaatau peristiwa-peristiwayangkhususdankongkretitudigeneralisasi yang mempunyai sifat umum (Sutrisno Hadi, 2004: 47).2)Berfikir Deduktif Yaitu kerangka berfikir berangkat dari pengetahuan bersifatumum dan dengan bertitik-tolak pada pengetahuan yang umum kita hendakmenilaisuatukejadianyangkhusus(SutrisnoHadi,2004: 47) b.Metode Analisa Kuantitatif Yaituanalisayangberwujudangka-angkahasilperhitungan ataupengukuran(AnasSudjiono,2000:9)untukdatayangbersifat kuantitatif, penulis menggunakan prosentase dengan rumus: F P = N x 100 % Keterangan: N: Number of Case (jumlah Frekuensi / banyaknya individu) F: Frekuensi yang sedang di cari frekuensinya P: Angka Prosentasenya 100: Angka Tetap (Anas Sudijono, 2000: 40) 21 G.Sistematika PenulisanUntukmemudahkanpembahasan,makapenulismembuat sistematika penulisan sebagai berikut: Padaawalskripsiiniterdiridarihalamanjudul,halamannota pembimbing,halamanpengesahan,halamanpersembahan,halamanmotto, kata pengantar dan daftar isi. BabIberisipendahuluanyangmeliputilatarbelakangmasalah, penegasanistilah,rumusanmasalah,tujuandankegunaanpenelitian,telaah pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BabIIberisitentangpenerjemahandanproblematikanyayang meliputipembelajaranbahasaArabterdiridaripengertianpembelajaran bahasaArab,tujuanpembelajaranbahasaArab,metodepembelajaranbahasa Arab,problematikapembelajaranbahasaArabdanpenerjemahanterdiridari pengertianpenerjemahan,tujuanpenerjemahan,syarat-syaratterjemahdan penerjemahan,metodepenerjemahan,teknikpenerjemahan,proses penerjemahan,pola-polakalimatdancarapenerjemahanajaranbahasaArab. problematika pembelajaran bahasa Arab. BabIIIberisitentanggambaranumumMANPurwokertoIyang meliputi sejarah berdirinya, letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, keadaangurudansiswanya,saranadanprasarananya,deskripsiproblematika penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. BabIVberisitentangproblematikapenerjemahanbahasaArabke dalambahasaIndonesiameliputipenyajiandananalisadata,problematika 22 penerjemahanbahasaArabmenurutsiswakelasXMANPurwokertoI, beberapaproblematikapenerjemahanbahasaArab,usahapemecahan problematika penerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Bab V adalahpenutup yang terdiri dari kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.

23 BAB II PENERJEMAHAN DAN PROBLEMATIKANYA A.Pembelajaran Bahasa Arab 1.Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkansiswadalambelajarbagaimanabelajarmemperolehdan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap (Dimyati dan mudjiyono, 1999 :157). Penggunaanistilahpembelajaranpadadasarnyamengandung pengertianyangsamadengankosepbelajarmengajar.Secarakonseptual istilahpembelajaranmengacupadaprosesyangmelibatkandua kommponen utama dalam suatu kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan siswa.Penggunaanistilahpembelajaranterutamadimaksudkanuntuk membedakannyadenganistilahpengajaran.Perbedaanmendasarantara pengajarandanpembelajaranbaikdarisegiistilahmaupunkonsep. terletakpadapenekananaktivitasgurudansiswadalamprosesbelajar mengajar. Titik tolak istilah pengajaran lebih bertumpu pada aktivitas guru sebagai(tenaga)pengajar,sedangkanpembelajaranlebihmenekankan pentingnya aktivitas belajar bagi siswa selaku (individu) pembelajaran. Jadikonseppembelajaranmerupakansuatuupayayangdisengaja dandirencanakansedemikianrupaolehpihakgurusehingga 24 memungkinkanterciptanyasuasanadanaktivitasbelajaryangkondusif bagi para siswanya (Jamaluddin, 2003 : 9). AdapunyangdimaksudpembelajaranbahasaArabadalahsuatu prosesyangdiarahkanuntukmembinadanmengembangkankemampuan siswadalammenggunakanbahasaArabsebagaialatkomunikasidan interaksisosial,baiksecaralisanmaupuntulisan,kegiatanpembelajaran bahasa terutama ditekankan pada komponen pemahaman dan penggunaan, sedangkankomponenkebahasaandimaksudkanhanyasebagaidasar teoretis umum menunjang kedua kemampuan tersebut. Jadi, pembelajaran kebahasan(struktur)bukanlahtujuanyangdiprioritaskan.Adapun kemampuanberbahasayangperludikembangklanmeliputiketerampilan menyimak(maharatulistima),berbicara(maharatulmuhadatsah), membaca (maharatul qiroah), dan menulis (maharatul kitabah). Keempat keterampilanberbahasatersebutpadadasarnyamerupakansatukesatuan, sebagaaicaturtunggal.Dalamkegiatanpembelajaran.Keempataspek keterampilanberbahasatersebutharusdisajikansecaraintegral,bukan secarapersialatauterpisah-pisah.Namun,dalampelaksanaannyatentu sajasetiapkemampuantersebutdapatmemperolehpenekanandan prioritastertentuyangsesuaidenganpokokdansubpokokbahasanatau butir-butir pembelajran. 2.Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab Dalamsetiapkegiatanpembelajaran,tujuanmerupakanunsur utamayangharusbenar-benardipahamiolehsetiapguruselakutenaga 25 pengajar(pendidik)danpengelolabelajarmengajar.Tujuanmerupakan landasanatautitiktolakseluruhkegiatanpembelajaran,mulaidari perencanaansampaidenganpelaksanaanevaluasinya.Tanparumusan tujuanyangjelas,mustahilkitadapatmengukursejauhmanatingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan, AdaduatujuandalampembelajaranbahasaArabyaitutujuan jangka panjang (tujuan umum) dan tujuan jangka pendek (tujuan khusus), adapun tujuan tersebut antara lain:a.Tujuan umum pembelajaran bahasa Arab MenurutAbubakarmuhammad(1981:5)tujuanumumialah tujuandaripelajaranitusendiridanyangbertaliandenganbahan pelajaran tersebut. Tayaryusufdansyaifulanwar,menjelaskantujuanumum (jangka panjang) pembelajaran bahasa Arab adalah: 1)Memahamialqurandanal-haditssebagaisumberhukumdan ajaran islam.2)Memahami buku agama dan kebudayaan islam yang ditulis dengan bahasa Arab. 3)Supayapandaiberbicaradanmengarangmenggunakanbahasa Arab. 4)MenggunakanbahasaArabsebagaialatpembantukeahlian lainnya. 26 5)Menjadiahlibahasayangprofesional.(Tayaryusufdansaeful anwar 1995: 189-190). b.Tujuan khusus pembelajaran Bahasa ArabAbuBakarMuhammad,menjelaskantujuankhususialahtujuan yangingindicapaidarimatapelajaranitu.(Abubakarmuhammad, 1981: 5-8).MenurutTayarYusufdanSyaifulAnwar,menjelaskantujuan jangkapendekdiantaranya:tujuanmuhadatsah(bercakap-cakap), tujuankhususmutholaah(membaca),tujuankhususimla(dikte), tujuaninsya(mengarang),tujuankhususqowaid(nahwusharaf). (Tayar yusuf dan syaiful anwar, 1995: 190). 3.Metode Pembelajaran Bahasa Arab. Sebagaisalahsatukomponenpengajaran,metodemempunyai peranpentingdalamkegiatanbelajarmengajar.Bahkandapatdipastikan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar semuanya menggunakan metode. AbubakarMuhammaddalambukunyametodekhususpengajaran bahasa Arab meenyebutkan metode ialah jalan (cara) yang ditempuh oleh guruuntukmenyampaikanmateripelajarankepadamurid.(Abubakar Muhammad, 1981: 8). Adapun yang dimaksud dengan metode pembelajaran bahasa Arab adalahsuatucarayangefektifdanefesienyangdilaluiolehguruuntuk menyajikanmateripelajaranbahasaArabagarmudahdipahami,dihayati dan dikuasai oleh peserta didik dengan gembira dan menyenangkan. 27 AhmadFuadEffendydalambukunyametodologipengajaran bahasaArab,menjelaskanberbagaimetodepembelajaranbahasaArab, diantara merode pembelajaran tersebut antara lain: a.Metode Gramatika-Terjemah (Thariiqah Al-qowaaid Wat-tarjamah). Metodeiniberdasarkanasumsibahwaadasatulogika semesta yang merupakan dasar semua bahasa di dunia ini, dan bahwa tatabahasamerupakanbagiandarifilsafatdanlogika.Parapelajar bahasadenganmetodeinididoronguntukmenghafalteks-teksklasik berbahasaasingdanterjemahannyadalambahasapelajar,terutama teks-teks yang bernilai sastra tinggi. (Ahmad Fuad Effendy, 2005:31). Adapun langkah-langkah penyajiannya adalah sebagai berikut: 1)Gurumemulaipelajarandenganmenjelaskandefinisibutir-butir tatabahasa kemudian memberikan contoh-contohnya. 2)Gurumenuntunsiswamenghafalkandaftarkosakatadan terjemahannya,ataumemintasiswamendemonstrasikanhafalan kosa kata. 3)Gurumemintasiswamembukabukubacaankemudianmenuntun siswamemahamiisibacaandenganmenerjemahkannyakataper katakalimatperkalimat.Ataugurumemintasiswamembaca dalamhatikemudianmenerjemahkannyaperkataataukalimat, gurumembetulkanterjemahanyangsalahdanmenerangkan tatabahasa dan keindahan bahasanya (Ahmad Fuad Effendy, 2005: 37). 28 Ada lima kelebihan dalam metode Gramatika-terjemah yaitu: 1)Pelajarmenguasaidalamartihafaldiluarkepalakaidah-kaidah tatabahasa. 2)Pelajarmemahamiisidetailbahanbacaanyangdipelajarinyadan mampu menerjemahkannya. 3)Pelajar memahami karakteristik bahasa target (BT). 4)Metode ini memperkuat kemampuan pelajar dalam mengingat dan menghafal. 5)Bisadilaksanakandalamkelasbesardantidakmenuntut kemampuan guru yang ideal. Selainkelebihan-kelebihantersebutdiatas,metodeGarmatika-terjemah juga terdapat kelemahan-kelemahan yaitu: 1)Metodeinilebihbanyakmengajarkantentangbahasabukan mengajarkan kemahiran berbahasa. 2) Metodeinihanyamengajarkankemahiranmembaca,sedangtiga kemahiran yang lain (menyimak, berbicara, menulis) diabaikan. 3)Pelajarhanyamempelajarisaturagambahasa,yaituragamtulis klasik, sedangkan bahasa tulis modern dan bahasa percakapan tidak diperoleh. 4)Kosakata,struktur,danungkapanyangdipelajariolehsiswa mungkinsudahtidakdipakailagiataudipakaidalamartiberbeda dalam bahasa modern. 29 5)Karenaotaksiswadipenuhiolehmasalah-masalahtatabahasa maka tidak tersisa lagi tempat untuk ekspresi dan kreasi berbahasa (Ahmad Fuad Effendy, 2005: 32-33). b.Metode Langsung (Ath-thariiqah Al-mubaasyirah) Metodemunculakibatketidakpuasanterhadaphasil pengajaranbahasadenganmetodegramatikaterjemahdikaitkan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat. Metode ini dikembangkan atas dasarasumsibahwaprosesbelajarbahasakeduaataubahasaasing samadenganbahasaibu,yaitudenganpenngunaanbahasasecara langsungdanintensifdalamkomunikasi,dandenganmenyimakdan berbicara,sedangkanmengarangdanmembacadikembangkan kemudian (Ahmad Fuad Effendy, 2005: 35). Lngkahlangkah penyajian dalam metode ini adalah: 1)Gurumemulaipenyajianmaterisecaralisan,mengucapkansatu katadenganmenunjukbendanyaataugambarbendaitu, memeragakan sebuah gerakan atau mimik wajah. 2)Latihanberikutnyaberupatanyajawabyangberkaitandengan kata-kata yang telah disajikan. 3)Setelahguruyakinbahwasiswamenguasaimateriyangdisajikan. Gurumemberikancontohbacaanyangbenarkemudiansiswa diminta membaca secara bergantian. 4)Menjawabsecaralisanpertanyaanataulatihanyangadadalam buku, dilanjutkan dengan mengerjakannya secara tertulis. 30 5)Bacaanumumyangsesuaidengantingkatansiswadiberikan sebagai tambahan. 6)Tatabahasa diberikan pada tingkat tertentu secara induktif (Ahmad Fuad Effendy, 2005: 37). Metode langsung mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu: 1)Pelajar terampil menyimak dan berbicara. 2)Pelajarmenguasaipelafalandenganbaiksepertiataumendekati penutur asli. 3)Pelajarmengetahuibanyakkosakatadanpemakaiannyadalam kalimat. 4)Pelajar memiliki keberanian dan spontanitas dalam berkomunikasi. 5)Pelajarmenguasaitatabahasasecarafungsionaltidaksekedar teoritis, artinya berfungsi untuk mengontrol kebenaran ujarannya. Sedangkankelemahan-kelemahandalammetodelangsung adalah:1)Pelajarlemahdalamkemampuanmembacapemahamankarena materi dan latihan ditekankan pada bahasa lisan. 2)Memerlukan guru yang ideal. 3)Tidak bisa dilaksanakan dalam kelas yang besar. 4)Tidak diperbolehkan pemakaiannya bahasa ibu. 5)Modellatihanmenirukandanmenghafalkankalimat-kalimatyang kadangkalatidakbermaknaatautidakrealistiskarenatidak kontekstual, bisa membosankan bagi orang dewasa. 31 6)Metodeinijugadikritikolehparaahlidarisegikelemahandasar teoritisnya,yangmenyamakanpemerolehanbahasapertama dengan bahasa kedua/asing. c.Metode Membaca (Thariiqah Al-Qiraah). Metodeinidikembangkanberdasarkanasumsibahwa pengajaranbahasatidakbisabersifatmulti-tujuan,danbahwa kemampuanmembacaadalahtujuanyangpalingrealistisditnjaudari kebutuhanpembelajaranbahasaasing(AhmadFuadEffendy,2005: 40-41). Adapun langkah-langkah penyajian dalam metode ini adalah: 1)Pelajarandimulaidenganpemberiankosakatadanistilahyang dianggapsulitdanpenjelasanmaknanyadengandefinisidan contoh dalam kalimat. 2)Siswamembacateksbacaansecaradiamselamakuranglebih25 menit. 3)Diskusimengenaiisibacaanyangdapatberupatanyajawab dengan menggunakan bahasa ibu pelajar. 4)Pembahasan kosa kata yang belum dibahas sebelumnya. 5)Mengerjakan tugas yang ada di dalam buku (Ahmad Fuad Effendy, 2005: 42). 32 Adatigakelebihanyangterdapatdalammetodemembaca yaitu: 1)Pelajarterlatihmemahamibacaandengananalisis,tidakmelalui penerjemahan. 2)Pelajar menguasai kosa kata dengan baik. 3)Pelajar memahami penggunaan tatabahasa. Sedangkankelemahan dalam metode membaca adalah: 1)Pelajar lemah dalam keterampilan membaca nyaring. 2)Pelajar tidak terampil dalam menyimak dan berbicara. 3)Pelajar kurang terampil dalam mengarang bebas. 4)Karenakosakatayangdikenalkanhanyayangberkaitandengan bacaan, maka pelajar lemah dalam memahami teks yang berbeda. d.Metode Audiolingual (At-thariiqah As-samiyah Asy-syafahiyah). MetodeAudiolingualdidasarkanatasbeberapaasumsiantara lain:bahwabahasaitupertama-tamaadalahujaran.Asumsilaindari metodeiniialahbahwabahasaadalahkebiasan.Suatuperilakuakan menjadi kebiasan apabila diulang-ulang berkali-kali. Metodeinijugadidasarkanatasasumsibahwabahasa-bahasa diduniainiberbeda satusama lain.Olehkarena itu,pemilihanbahan ajarharusberbasishasilanalisiskontrastif,antarabahasaibupelajar danbahasatargetyangsedangdipelajarinya(AhmadFuadEffendy, 2005: 46-47). 33 Langkah-langkah dalam penyajian metode ini adalah: 1)Penyajiandialogataubacaanpendek,dengancaraguru membacanyaberulangkali,danpelajarmenyimaktanpamelihat teks. 2)Peniruandanpenghafaldialog,denganteknikmenirukanbacaan gurukalimatperkalimatsecaraklasikal,sambilmenghafalkan kalimat-klimat tersebut. 3)Penyajianpola-polakalimatyangterdapatdalamdialogatau bacaanpendek,terutamayangdianggapsukar,karenaterdapat struktur atau ungkapan yang berbeda dengan struktur dalam bahasa ibu pelajar. 4)Pelajarmendramatisasaikandialogyangsudahdihafalkandidepan kelas secara bergatian. 5)Pembentukankalimat-kalimatlainyangsesuaidenganpola-pola kalimat yang sudah dipelajari (Ahmad Fuad Effendy, 2005: 48-49) Adalimayangkelebihanyangterdapatdalammetode Audiolingual yaitu: 1)Para pelajar memiliki ketrampilan pelafalan yang bagus. 2)Para pelajar terampil membuat pola-pola kalimat baku yang sudah dilatihkan. 3)Pelajardapatmelakukankomunikasilisandenganbaikkarena latihan menyimak dan berbicara yang intensif. 34 4)Suasanakelashidupkarenaparapelajartidaktinggaldiam,harus terus-menerus merespon stimulus guru. Selainkelebihan-kelebihantersebutdiatas,metode Audiolingual juga terdapat kelemahan-kelemahan yaitu: 1)Respon pelajar cenderung mekanistis, sering tidak mengetahui atau tidak memikirkan makna ujaran yang diucapkan. 2)Pelajarbisaberkomunikasidenganlancarhanyaapabilakalimat yang digunakan telah dilatihkan sebelumnya didalam kelas. 3)Maknakalimatyangdiajarkanbiasanyaterlepasdariknteks, sehinnga pelajar hanya memahami satu makna. 4)Keaktifan siswa didalam kelas adalah keaktifan semu. 5)Karena kesalahan dianggap dosa, maka pelajar tidakdianjurkan berinteraksisecaralisanatautulissebelummenguasaibenarpola-pola kalimat yang cukup banyak. 6)Pelajar mengalami kesulitan ketika menerapkannya dalam konteks komunikatif yang sederhana. e.Metode Komunikatif (At- thariiqah Al- ittishaaliyah) MetodeKomunikatifdidasarkanatasasumsibahwasetiap manusiamemilikikemampuanbawaanyangdisebutdenganalat pemerolehan bahasa. Asumsiberikutnyaialahbahwapenggunaanbahasatidak hanya terdiri atas empat ketrampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membacadanmenulis),tapimencakupbeberapakemampuandalam 35 kerangkakomunikatifyangluas,sesuaidenganperandaripartisipan, situasi, dan tujuan interaksi. Asumsi lain ialah bahwa belajar bahasa kedua dan bahasa asing samasepertibelajarbahasapertama,yaituberangkatdarikebutuhan dan minat pelajar (Ahmad Fuad Effendy, 2005: 54-55). Langkah-langkah penyajian dalam metode ini adalah: 1)dialogpendekdisajikandengandidahuluipenjelasantentang fungsi-fungsi ungkapan dalam dialog itu dan situasi dimana dialog itu mungkin terjadi2)latihanmengucapkankalimat-kalimatpokoksecaraperorangan, kelompok atau klasikal3)pertanyaandiajukantentangisidansituasidalamdialogitu, dilanjutkanpertayaanserupatetapilangsungmengenaisituasi masing-masingpelajar.Disinikegiatankomunitatifyang sebenarnya telah dimulai4)kelas membahas ungkapan- ungkapan komunikatif dalam dialg5)siswadiharapkanmenariksendirikesimpulantentangaturantata bahasayangtermuatdalamdialog.Gurumemfasilitasidan meluruskan apabila terjadi kesalahan dan menyimpulkan. 6)Pelajarmelakukankegiatanmenafsirkandanmenyatakansesuatu maksudssebagaibagiandarilatihankomunikasiyanglebihbebas dan tidak sepenuhnya berstruktur36 7)Pengajaranmelakukanevaluasidenganmengambilsampeldari penampilanpelajardalamkegiatankomunikasibebas(Ahmad Fuad Effendy, 2005: 68-69).Adatigakelebihanyangterdapatdalammetodekomunikatif yaitu: 1)pelajartermotivasidalambelajarkarenapadaharipertama pelajaran, langsung dapat berkomunikasi, dengan BT (dalam batas fungsi , nosi, kegiatan berbahasa, dan keterampilan tertentu)2)pelajarlancarberkomunikasi,dalamartimenguasaikompetensi gramatikal, sosiolinguistik, wacana, dan strategis. 3)Susanakelashidupdenganaktivitaskomunikasi,antarpelajar dengan berbagai model interaksi dan tingkat kebebasan yang cukup tinggi, sehingga tidak membosankan. Sedangkan kelemahan dalam metode komunikatif adalah: 1)Memerlukanguruyangmenguasaiketerampilankomunikatif secara memadai dalam BT. 2)Kemampuanmembaca,dalamketerampilantingkatambang,tidak mendapatkan porsi yang cukup.3)Loncatan langsung keaktivitas komunikatif bisa menyulitkan siswa pada tingkat permulaan. 37 f.Metode EklektifMetode ini didasarkan atas asumsi antara lain:1)Tidakadametodeyangidealkarenamasing-masingmempunyai segi-segi kekuatan dan kelemahan. 2)Setiap metode mempunyai kekuatan yang bisa dimanfaatkan untuk mengefektifkan pengajaran.3)Lahirnya metode baru harus dilihat tidak sebagai penolakan kepada metode lama, melainkan sebagai penyempurnaan.4)tidak ada satu metode yang cocok untuk semua tujuan, semua guru, semua siswa, dan semua program pengajaran. 5)yangterpentingdalampengajaranadalahmemenuhikebutuhan pelajar, bukan memenuhi kebutuhan suatu metode. 6)setiapgurumemilikikewenangandankebebasanuntukmemilih metodeyangsesuaidengankebutuhanpelajar(AhmadFuad Efendy, 2005: 71). 4.Problematika Pembelajaran Bahasa Arab Yangdimaksuddenganproblematikadalamskripsiiniadalah persoalan-persoalan yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Arab.YangmenjadiproblemdalambelajarBahasaArabadalahadanya kekurangmampuanataukurangoptimalkandalammembentuksuatu kebiasan baru karena ketika kita mempelajari suatu bahasa baru, mau tidak maukitaharusmerubahkebiasanlamayangadadalambahasakitaatau dengankatalainbelajarbahasalainberartimasukkepadawilayahbaru,38 yangmanawilayahbaruitubelumtentusamadenganwilayah sebelumnya. Mempelajari Bahasa arab merupakan kepandaian khusus, dan mempelajariBahasaArabbagiorangIindonesiamerupakansuatuusaha untukmembentukdanmembinakebiasanbarusecarasadar,sedangkan ketikabelajarbahasaibumakaprosesbelajarituberlangsungtanpa disadari. (Juwariyah Dahlan, 1992: 36). Adaduafaktoryangmempengaruhiproblematikapembelajaran Bahasa arab a.Faktor Linguistik Linguistikadalahilmutentangbahasaataupenelaahanbahasa yang dilakukan secara ilmiah. Faktor linguistik ini ada empat yaitu: Tata bunyi, kosakata, tata kalimat, tulisan. 1)Tata Bunyi Pembelajaran bahasaArab di Indonesia sudah berlangsung berabad-abadlamanya,Tetapi.Aspektatabunyi,sebagaidasar untukmencapaikemahiranmenyimakdanberbicara,kurang mendapatperhatian,Initerjadikarenatujuanpembelajaranhanya diarahkanpadasatuarahyaituagarpelajarmampumemahami bahasatulisanyangterdapatdalambuku-bukubahasaArabdan metodepembelajarangramatika-terjemahyakni lebihmenekankan padapenghapalankaidah-kaidahtata-bahasadanpenerjemahan katademikata(harfiah).Akibatnyakemahiranmenyimakdan 39 berbicaramerupakantitikkelemahanyangsangatfatalbagi pembelajaran bahasa Arab. Diberbagaimadrasah,pesantren,masjid,bahkanrumah-rumahpendudukpembelajaranAl-qurandiiringiolehtatabunyi bahasaArabdisebutmakhrijal-huruf,istilahyangbiasadikenal ilmutajwid.Ilmuinihanyamenitikberatkanpadakemahiran membaca Al-quran, bukan untuk tujuan pengembangan kemahiran berbahasaArab.Padahaltidaksemuaaturantatabunyidalam tajwid Alquran diberlakukan sama bagi penggunaan bahasa Arab. PembelajaranbahasaArabtidakharusmemberlakukan penggunaanhukum-hukumikhfa,idgham,izhar,danhukum-hukum nun mati atau tanwin lainnya sebagaimana penerapan bunyi dalam bahasa Arab kurang diperhatikan dalam proses pembelajaran bahasaArab.Itulahsebabnya,seseorangyangsudahmempelajari bahasa Arab masih kurang baik dalam mengucapkan kata-kata atau kurangcepatmemahamikatayangdiucapkanoranglain, Akibatnya,iabanyakmelakukankesalahandalammenulisketika pelajarandidiktekan,baikpelajaranbahasaArabataupelajaran-pelajaran lain yang bersangkut paut dengan bahasa Arab. Beberapaunsur(fonem)tidakadapersamaannyadengan bahasaPelajaran,misalnyahuruf-hurufsepertitsa,ha,kha,dza, sha,tha,zha,ain,danghin.Adabanyakkesempatanbagipara pelajaruntukterbiasamendengardanmengucapkanhuruf-huruf 40 tersebutkarenaseringterdengarbacaanAlquran,baikditelevisi maupun radio dan upacara ritual keagamaan seperti, adzan, iqamat, shalat, dan doa-doa lainnya. 2)Kosakata FaktoryangmenguntungkanparapelajarbahasaArab dangurubahasaArabdiIndonesiaadalahkosakataatau perbendaharaankata.SudahbanyakkatadanistilahArabyang diserapdandimasukkankedalamkosakatabahasaIndonesia. Semankin banyak kata-kata yangberasaldari kata-kata Arab yang menjadiperbendaharaankatabahasaIndonesia(bahasaibu) semankinmudahuntukmembinakosakatadanpengertiannya, serta meletakkan ke dalam ingatan seseorang.Selain memberi keuntungan, perpindahan dan penyebaran kata-katadaribahasaasingkedalambahasapelajardapat menimbulkan banyak hal kerugian. Kerugian tersebut antara lain: a) Terjadinya penggeseran arti, yakni Banyak kata-kata yang sudah masukkedalamkosakatabahasaIndonesiayangartinya berubahdariartibahasaaslinya,sepertikatakasidahyang bersakdarikataqasidah,dalambahasaArab,artikasidah adalahsekumpulanbaitsyair.DalambahasaIandonesiaarti kasidahsudahberubahmenjadihanyalagu-laguarabatau iramapadangpasirdengankat-katanyayangpuitis(berbentuk syair). 41 b) Lafaznya berubah dari bunyi aslinya, tetapi artinya tetap semisal kataberkatdarikatabarakah,dankatakabardarikata khabar. c)Lafaznyatetap,tetapiartinyasudahberubahsemisalkata kalimatyangbahasaArabnyakalimat,dalambahasa Indonesia,kalimatdiartikansebagaisusunankata-kata (jumlah),sedangkanbahasaArabmengartikannyasebagai kata-kata. Berkaitandenganproblematikakosakatatersebutpelu diketahui,banyak segi-segisharaf(morfologi)dalambahasaArab yangtidakterdapatdalambahasaUndonesia,semisalkonjugasi (tashrif).DalammorfologibahasaArab,hal-halyangtelah diuraikandiatasadabandingannyaataupersamaannyadalam bahasa Indonesia. Karena itu persoalan-persoalan tersebut harus di ajarkan secara cermat dengan menjelaskan kedudukannya dan tidak mudahdimengertikarenatakadapersamaannyadalambahasa Indonesia (Ahmad Izzan, 2007: 75-78). 3)Tata Kalimat Ilmu nahwu bukanlah ilmu yang hanya mempelajari irab perubahan akhir kata karena berubahnya fungsi kata tersebut dalam sebuah kalimat, dan bina, yaitu tidak adanya perubahan akhir kata meskipun kata itu berubah-ubah fungsi dalam kalimat. Contoh. 42 -Mubtada dan Khabar _ ' - ' = ' = ' = ' ' - -Sifat dan mausuf ~- - ' -' - ~- - ~ ' - - -~ Irabdanhal-halyangdiuraikandiatasmemangtidak mudahdipahamiolehpelajarbahasyangberasaldariorang indonesia karena, ia sudah menguasai gramatika bahasa Indonesia, iatakakandapatmenemukanperbandingannyadalambahasa Indonesia.KarenaitugurubahasaArabharusmemberikan perhatianyanglebihbanyakagarmerekadapatdenganmudah mengatasikesulitan-kesulitanyangdihadapisiswaketika mempelajari bahasa Arab.4)Tulisan Faktorlainyangdapatmenghambatprosespembelajaran bahasa Arab adalah tulisan Arab yang berbeda sama sekali dengan tulisan bahasa pelajar lainnya, tulisan Latin. KemahiranmenulisArabdengankaidahimlaharus sudahmulaidiperkenalkansejakusiadini,diajarkanpadatingkat dasardanmenengah,sertadikuasaiditingkatatas.Pada kenyataannya,kesalahanmenulishurufArabmasihterbawake tingkatperguruantinggi.Kesalahanitusudahmenjadikebiasan 43 yangtertanamsejaktingkatibtidaiyah.Masalahinilahyang hendaknyamenjadiperhatianparagurukarenakesalahanmenulis tidak boleh dianggap remeh. 5)Penerjemahan Setiap bahasa memiliki kelebihan tersendiri yang berbeda dengan bahasa lainnya yang ada didunia ini. Perbedaan inilah yang memungkinkanterjadinyakesulitanketikaprosespenerjemahan sebuah bahasa ke dalam bahasa lainnya dilakukan. Untuklebihjelasnyatentangproblematikapenerjemahan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, akan dibahas dibawah ini. b.Faktor Nonlinguistik Sosial Budaya Padaumumnya,petapengajaranbahasaArabhidup dilingkunganyangkering,kalautidakdikatakangersangkarena menempatilahanyangkurangkondusifbagipemekarannya. Realitasmenunjukkan,bahwadewasainimasyarakatIndonesia dihadapkanpadapetunjukanbudaybaratdengansegalamacam pengaruhnya melalui berbagai media elektronik. CulturalshowberbahasaInggrisyangdisajikandalam bentukfilm-filmdanacaralainnyasedikitbanyakmempengaruhi iklimpengajaranbahasaArabdiIndonesia.Kata-kataatau ungkapanseperti:hello,comeon,goodbye,sorry,danlain-lain. 44 Nampaknyalebihfamiliardipergunakanmayoritasanakbangsa Indonesia ketimbang ungkapan serupa dalam bahasa Arab.Problematikainisebenarnyabisadiminimalisir,bila setiapumatislammulaidarilingkungankeluargahingga lingkungansosialkemasyarakatanmemberikanperhatianyang memadaimengenaipengajaranbahasaArabbagianakdidik mereka.Pendekatanyangpalingefektifadalahapabilapemancar-pemancarradio(yangmuslim)danstasiunTVlainnyajuga menyediakanprogramsiaranyangberbaubahasaArabsebagai tandinganpenetralisirdarihegemonibudayaBaratitu.(Radliyah Zaenidin, 2005: 25). B.Penerjemahan 1.Pengertian Penerjemahan Untukmemberikandefinisitentangpenerjemahan,kitadapat membedakannyadariduasudutpengertianyaitupengertiansecara etimologis (bahasa) dan terminologis (istilah). Secara bahasa lafadz tarjamah adalah: a.Memindahkan/menyalin dari suatu bahasa ke bahasa lain. b.Menterjemahkan (ide, pemikiran) ke dalam tindakan. c.Menulisbiografiseseorang(AtabikAlidanAhmadZuhdiMuhdlor, 1999: 456-457). 45 SuhendraYusufmenyatakanterjemahdiartikansebagaisemua kegiatanmanusiadalammengalihkanseperangkatinformasiataupesan (Suhendra Yusuf, 1994: 8). Sedangkansecaraterminologis.Penerjemahandapatdidefinisikan sebagaimemindahkansuatuamanatdaribahasasumberkedalambahasa penerima(sasaran)denganpertama-tamamengungkapkanmaknanyadan kedua mengungkapkan gaya bahasanya (A. Widya martaya, 1989: 11). SementaraitudalammakalahnyaSuburmenjelaskanbahwa penerjemahan dipersepsikan sebagai sebuah upaya mentransfer ujaran dari satu bahasa ke dalam bahasa lain, yang dilakukan secara bertahap dari kata demikata,kalimatdemikalimatdanakhirnyaartisecarakeseluruhan (Subur, 1995/1996: 5).Daridefinisidiataspenulismenyimpulkanbahwapenerjemahan adalah usaha memindahkan pesan dari teks bahasa sumber (dalam konteks inibahasaarab),denganpedanannyakedalambahasasasaran(dalam konteks ini bahasa indonesia). 2.Tujuan Penerjemahantujuanpenerjemahanadalahmenyampaikanberitadalambahasa penerima.Akantetapi,dalammenyampaikanberitamelaluibahasa penerima,diperlukanbeberapapenyesuaiantatabahasadan perbendaharaan kata (E. Sadtono, 1985 : 9). 46 dalam htt ://ms.wikipedia.orang/wiki/terjemahan . tujuan penerjemahan adalaha.untukmenghasilkansuatukaryaterjemahan(tekssumber)yang membawamaknayangsamadengan sesuatukaryabahasa asing(teks sumber). b.untukmenyebarkanilmupengetahuankarenaia membolehkanmasyarakatmenikmatiilmupengentahuandaripada budaya asing. 3. Syarat-syarat Terjemah dan Penerjemah MenurutDouglasRobinsonterjemahanyangbaikadalah terjemahan yang dapat diandalkan kebenaran dan keakuratannya (Douglas Robinson, 2005: 40-41). Untukmengukurberkualitastidaknyahasilterjemahandapat dilihatdarisyarat-syaratyangharusdipenuhiolehterjemahdan penerjemah.Secara umum, syarat-syarat terjemahan yang baik dan benar, sebagai berikut. a.Bentuk terjemah dapat berdiri sendirib.Terjemahtidakbolehditambahataudikurangikarenaterjemahharus sesuai dengan dan meniru teks aslinya. c.Terjemah harus memenuhi semua makna dan maksud dari teks asli. d.Terjemahharusmemberikepastian,semuamaknadanmaksudyang diterjemahkan penerjemah (Ahmad Izzan, 2007: 213-214) 47 Untukmenghasilkanterjemahanyangsesuaidengansyarat-syaratdiatas,seorangtranslatorharusmemilikisyarat-syarattersendiri. Syarat-syarat sebagai berikut: a.Penerjemahharusmengetahuidenganbaiksegalatatananyangada dalam dua bahasa: bahasa asli dan terjemahan. b.Penerjemah harus mengetahui dengan baik gaya bahasa dan kelebihan-kelebihan yang ada dalam dua bahasa itu. c.Penerjemahharusmengetahuidenganbaikbidamgilmuyangsedang terjemahkan. d.Penerjemah harus mengenal gaya bahasa dan pengungkapan pengarang yang teksnya diterjemahkan. e.Penerjemahharusdapatdipercayadalammemindahkanide-ideyang terdapat dalam teks asli. f.Penerjemahharusberusahamerangkaiide-idedalamgayabahasadan pengungkapanyangsedapatmungkinmendekatigayabahasa pengungkapan asli. g.Penerjemahharusmenjagaruh(jiwa)yangterkandungdalambahasa aslinya. Adatigasyaratyangharusdimilikijikainginmenjadi penerjemah yang baik dan berbobot yaitu: a.Menguasaigramatika(kaidah-kaidahtatabahasa)dankaidah-kaidah menerjemah. b.Kaya perbendaharaan kata-kata (Vocabulary) 48 c.Memilikipengetahuansosialdanwawasanluas(AhmadIzzan,2007: 116). 4.Metode penerjemahan Metodepenerjemahanadalahcaraataujalandalammenerjemah teks bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Adapunmetodepenerjemahanitudikelompokkanpadadua kategoriyangsalingberlawananyaknitarjamahharfiyahdantarjamahbi Tasharruf (bebas). a.Terjemah Harfiyah (Literer) TerjamahHarfiyah(literer)inimelingkupiterjemahanterjemahan yang sangat setia terhadap teks sumber. Kesetiaan biasanya digambarkanolehketaatanpenerjemahterhadapaspektatabahasa tekssumber,sepertiurutan-urutanbahasa,bentukfrase,bentuk kalimat dan sebagainya (Ibnu burdah, 2004: 16). Penerjemahanjenisinimula-muladilakukanseperti penerjemahankatademikata,tetapipenerjemahkemudian menyesuaikan susunan kata dalam kalimat terjemahannya yang sesuai dengansusunankatadalamkalimatbahasasasaran(M.Rudolf Nababan, 1999: 32-33). Ada tiga kelemahan yang terdapat dalam metode ini:1)penerjemahaninisangatsetiaterhadaptekssumberbaikdalam urutanurutan bahasa, bentuk frase, bentuk kalimat dan sebagainya49 sehinggapesanyangadapadanaskahitucenderung dikesampingkan.2)hasilterjemahannyasaklekdankakukarenapenerjemah memaksakanaturan-aturantatabahasaArabkedalambahasa Indonesia. 3)denganhasilterjemahanyangsaklekdankaku,makaterjemahan inimerupakanhasilterjemahanyangkuranglugasdibaca(Ibnu burdah, 2004 : 16). Selain kelemahankelemahan tersebut diatas terjemah harfiyah juga terdapat kelebihankelebihan. yaitu: 1)Terjemahan harfiyah ini cenderung sama atau hampir sama dengan bahasasumbernya,sehinggapesanyangterkandungdidalam bahasasumbernya tidak teralihkan2)Gaya terjemahannya biasanya mirip dengan gaya penulisan bahasa sumbernya,sehinggaparapembacadapatmenikmatigaya penulisanaslinya.Bentukdanstrukturkalimatbahasasumber masih dapat dipertahankan(Suhendra yusuf, 1994: 26 ). b.Terjemah bi Tasharruf (tafsiriyah atau bebas) Terjemah bi Tasharrufadalah penulisan kembali tanpa melihat bentuk aslinya, biasanya merupakan parafrase yang dapat lebih pendek atau lebih panjang dari aslinya (Emzir, 2003: 5). Terjemahjenisinimenunjukanpadaterjemahanterjemahan yang tidak memperdulikan aturan atau tata bahasadari bahasa sumber. 50 Orientasiyangditonjolkanadalahpemindahanmakna(Ibnuburda, 2004: 16). TerjemahbiTasharrufinimempunyaikelebihan-kelebihan yaitu:1)Apa-apayangingindisampaikanolehnaskahbahasasumber sangatlahdiperhatikandalamterjemahanini.Halinididasarkan padaasumsibahwayangharusditerjemahkanituadalah kandungan naskah bukan bentuknya. 2)Hasil penerjemahannya dapat merupakan bacaan yang menarik dan enakdibacaolehkarenapenerjemahnyaamatmemperdulikan segalaperaturankebahasaansasarandisampingmengutamakan pesan yang memang harus disampaikan (suhendra yusuf, 1994: 24-30). Adapunkelemahan-kelemahandalamterjemahbiTasharruf yaitu: 1)Apabilapenerjemahmelakukanpekerjaannyaituterlalubebas, makacarakerjademikianbiasadisebutsebagaipekerjaan menyadur,danorangyangmelakukannyadisebutpenyadur.Hal demikianmerupakanpekerjaanpenerjemahyangtelah menyimpang. 2)Parapembacatidakakandapatmenikmatigayapenulisanpenulis aslinyadanbiasanyagayaterjemahannyaadalahgayapenerjemah sendiri (Suhendra yusuf, 1994: 30). 51 3)Parapembecabiasanyatidakdapatmembedakanmanagagasan penulisaslinyadanmanagagasantambahandaripenerjemah sendiriolehkarenapenerjemahnyasudahterlaluikutcampur dengangagasandanpesanpenulisbahasasumbernya(Suhendra yusuf, 1994: 30). 5.Teknik PenerjemahanTeknikadalahkegiatanspesifikyangdiimplementasikandalam kelas, selaras dengan metode (Ahmad Fuad Effendi, 2005: 6). JadiTeknikpenerjemahanadalahsuatukegiatanyang diimplementasikan dengan metode penerjemahan itu sendiri. Secara garis besar, teknik penerjemahan di bagi dalam dua jenis, yakni menurut cara penerjemahan dan cara penyampaian. a.Cara PenerjemahanBerdasarkan caranya, teknik penerjemahan terbagi dalam tiga cara : terjemahan harfiyah, maknawiyah (tafsiriyyah), dan dinamis. 1)terjamah harfiyahPenerjemahaniniadalahmengalih-bahasakanbahasa (susunan dan urutannya) kedalam bahasa lain sesuai dengan bunyi bahasa tersebut, tidak dikurangi dan tidak pula ditambah.Jenuis terjemah ini tidak mengalami pengembangan karena mengandungbanyakkekurangannya,yaituseringmengaburkan pengetiandantidakhematdalampenggunaankata-katasehingga menimbulkanhiper-koreksi(terlalubetul)bahkancenderung 52 menjadi salah dan maksud tulisan aslinya tidak terpaparkan karena setiapbahasamemilikistrukturtatabahasaujarandenganbahasa tersendiri (Ahmad Izzan, 2007: 209).2)terjemahan maknawiyah ( tafsiriyah) Terjemahanmaknawiyahadalahmenerjemahkandari bahasa yang dialih-bahasakan kedalam bahasa lain dengan menitik beratkan pada isi (makna) dan tujuan terjemahannya.Jenisterjemahaninitidakdikembangkankarena mengandungbanyakkekurangan,yaknimudahmenimbulkan interpretasi yang lain karena susunan kalimatnya sudah jauh sekali daribahasayangditerjemahkan,memungkinkanadanyaunsur kesengajaanyangakanmemutar-balikanisidarikaranganyang disalin,danmemberipeluangbagiplagiatsehinggapenerjemah merasadirinyalahyangmempunyaiide,bukansebagaipembawa ide yang mengungkapkan (Ahmad Izzan, 2007: 2110) 3)Terjemah Dinamis Terjemahdinamisataugayabahasabebasadalahcara menyampaikanisiamanahdalambahasasumberdengan ungkapan-ungkapan yang lazim dengan bahasa terjemahan. Jenis macam terjemahan inilah yang banyak dikembangkan denganlangkah-langkah:analisisataudekomposisiterhadap bahasasumberberdasarkankonsepdasarnya,pemindahankonsep dasaraslikedalamkonsepdasarbahasaterjemahanserta 53 rekomposisiatauhasil-hasilnyakedalambahasaterjemahan (Ahamd Izzan, 2007: 210). b.Cara Penyampaian Berdasarkan cara atau teknik penyampaiannya, penerjemahan dibagi dua jenis, yakni lisan (penerjemahan yang hasilnya disampaikan dalambentukpembicaraan)dantulisan(penerjemahanyanghasilnya disampaikan dalam bentuk tulisan). Dalammenerjemahkanteks-teksklasik(kitabkuning)kita dapatmemilihsalahsatudaricara-caradiatas,khususnyaterjemah dinamisyanghasilnyadisampaikanbaiksecaralisanmaupuntulisan sesuai dengan kebutuhan (Ahmad Izzan, 2007: 210). 6.Proses PenerjemahanProsespenerjemahanperludifahamiolehparacalondan penerjemahprofesionalagarmerekadapatmenentukanlangkah-langkah penting dalam melakukan tugasnya. Prosespenerjemahandapatdiartikansuatusystemkegiatandalam aktivitaspenerjemahan(M.RudolfNababan,1992:24).Dalamsuatu kegiatanpenerjemahandiperlukankehati-hatiankarenakesalahandalam satu tahap akan menimbulkan kesalahan dalam tahap selanjutnya. Proses penerjemahan terdiri dari tiga tahap, yaitu:a.penyelaman Naskah Sumber1)Prosespenerjemahadalahmemahamisecaraglobalarahdanisi bukuyanghendakditerjemahkan.Halinidapatdilakukandengan 54 beberapacarapembacaanjudulsecaracermat,denganmengeja setiapkatayangmembentuk judultersebut,kemudianmencermati daftarisi.Bab-babdalamdaftarisikadang-kadangsudah mencerminkankesimpulanatausikapdaripenulisbukuterhadap persoalan yang dibahasnya. 2)Memperolehpemahamantentangposisibuku.Sebuahbukuatau karyatulistentuberadapadaposisitertentuterhadapgagasan-gagasan, pandangan atau ide dari buku- buku lain. 3)Membaca-baca sekilas sebagian atau seluruh isi buku secara santai, karenatidakdiperlukanpemikiranseriusuntukmerangkai gagasan-gagasansecaraintegral.Denganprosesinidirasakan sedikitdemi sedikit suasanadanuansapemakaianbahasapenulis buku.4)membacabukutersebutsecaraserius,mulaiawalhinggaakhir, sambilmencarimaknakata-katayangbelumdiketahuimelalui kamus (Ibnu burdah, 2004: 29-30)b.Penuangan Pesan Ke Bahasa Sasaran. Penuangantekssumberkedalamteksbahasasasaran semaksimalmungkininilahyangmenjadiintidaritahappenuangan. Penuangantidakmelulumenuangkanide,pikiranataugagasanteks sumber, Penuangan harus pula menyangkut aspek-aspek lainnya, yaitu linguisticbahasasasarandanpesanutamadarisetiapsatuanmakna teks. 55 c.EditingJikapenerjemahansudahselesai,sebaiknyabacakembalihasil terjemahanbuangkat-katayangtidakpenting.Kemudianringkas kalimatpanjang, ejaan dibetulkan, kosakata atau huruf yanghilang di tambahkan. kekeliruan kita benarkan.kesalahan buku biasa berasal dari kita sendiri, namun terkadang dari mesin tulis.Cobalahpersilahkanoranglainuntukmembacakaryaanda. sebaboranglainlebihfasihmendeteksikesalahandankealpaan (Abdurrahman Suparno dan mohammad Azhar, 2005: 25-26). Namunadasatuhalyangtidakbolehdilupakanyaitumengetik kembali(self-editing)hasilterjemahansebelumdiserahkankepada editor penerbit atau editor yang lain. (Ibnu Burdah, 2004: 35-36). Selaintigahaltersebutdiatas,adaempatunsuryangterlibat dalam proses penerjemahan, yaitu:1) Isi KaryaTerjemahanyangbaik,sesungguhnyaakan disuguhkandenganmempertimbangkankonteksdanisiyang terkandungdalambahasasumber.Artinya,Sebagaimisal,ketika kita menerjemahkan suatu tekad yang bermuatan hukum maka kita harusmampumenyuguhkankaryaterjemahanandengangaya bahasa yang senafas dengan semangat, sifat dan karakteristik yang dimiliki oleh hukum, dan seterusnya (Subur, 1995/1996: 6)

56 2)Pembaca Pembacayangakanmenerimahasilpenerjemahanpasti berbedalatarbelakangnya.Sehinggapenerjemahperlu mempertimbangkanuntuksiapkanhasilterjemahannyayangakan dikonsumsi.Dimanaterjemahanituharusdisusun,dikemasdan disjikandenganbahasayangsistematisyangenakdibacadan mudah difahami oleh para pembaca. 3)Situasi dan kondisi saat terjemahan dibuat Situasi dan kondisi pada saat terjemahan dibuat, juga sangat mempengaruhi hasil terjemahan, pasti akan berbeda hasilnya antara terjemahanyangdilakukandenganketenangandanfasilitasyang mencukupi dengan terjemahan yang dilakukan dengan tergesa-gesa dan tanpa dukungan fasilitas yang memadai. 4)Situasi Saat Terjemahan diterima Situasaidankondisisaatterjemahanditerimajugasangat berpengaruh.Sebagaicontoh,terjemahansuatudramayang dimaksudkanuntukdibacadirumahdengankeadaantenangdan nyamantentuberbedadenganterjemahandramayangsamauntuk di baca diatas panggung dan pentas ( E.Sadtono, 1985: Vii). 7.Pola-pola Kalimat dalam Bahasa Arab dan cara penerjemahannya.DalamstrukturkalimatbahasaArab,seringkalidijumpaiadanya susunankalimatyangbagikebanyakanpelajarcukupsulitdiidentifikasi 57 manasubyek(.='dan~--),predikat(.dan-=),obyek-- ( ) dan pelengkap (~). Berikut ini contoh-contoh struktur kalimat bahasa Arab yang cukup sulit, disretai terjemah kata. a.Kalimat Verbal ( ) -- ~=DalambahasaArabbanyakdigunakanjumlahfiliyah,yaitu kalimat yangdiawali dengan fiil sebagai permulaan kalimat sehingga kalimatitudimulaidenganpredikat,sedangkansubjeknyaberada dibelakang.Namun,walaupunkalimatituberbentukjumlahfiliyah, tetapipadanannyadalambahasaIndonesiaadalahjumlahismiyah, sehinggakalimatituditerjemahkansepertijumlahismiyahpula, contoh: -Teks Arab: - = ` - _- - Arti harfiah: Menjual petani sayur-sayuranTerjemahan: Petani menjual sayur-sayuran -Teks Arab: . ~- ` - Arti harfiah: Belajar para siswa tiap hari Terjemahan:Para siswa belajar tiap hari. (Rofii, Tanpa tahun: 1) b.Kata Bentuk Aktif () ~ --~DalamkalimatbahasaArab,kalam,banyakdigunakanfiil mabni malum, seperti ( ' - - ), ( - -), ( '- - _--) dan lain-58 lain,sehinggaberbentukkalimataktif,tetapipadanannyadalam terjemahan ke dalam bahasa Indonesia berbentuk pasif, seperti: -Teks Arab: ~ ~ = - -~ '- ~ Arti harfiah: Ini kitab yang membelinya Muhammad kemarin Terjemahan: Ini kitab yang dibeli Muhammad kemarin -Teks Arab: ' - ~ - ~~= - ~ Arti harfiah: Kitab ini mengarangnya Dr. Muhammad Terjemahan: Kitab ini dikarang oleh Dr. Muhammad c. Kata Bentuk Pasif () --~ +=~ Dalam kalimat-kalimat berikut ini digunakan fiil mabni majhul atauisimmaful,yaitubentukyangdigunakandalamkalimatpasif. TetapipadanannyadalamterjemahanbahasaIndonesiaberbentuk kalimataktif.Bahkanadabeberapafiilyangsebenarnyadigunakan dalam bentuk mabni majhul sedang maknanya mabni malum, seperti: -Teks Arab: = -' - - Arti harfiyah : Saya disenangi karena bertemu anda Terjemahan: Saya senang bertemu anda -Teks Arab: - = - ~ ' - Arti harfiyah : Saya disenangi oleh kedatangan anda Terjemahan:Saya senang anda datang (Rofii, 2004: 32) d.Arti Kata ( ) =59 Kata=kadang-kadangberfungsiuntukmemutaadikankata kerja,sehingga=tersebuttidakditerjemahkansecaratekstualdari atautentang,melainkankonstekstualbahkankadangtidak diterjemahkan sama sekali, contoh: -Teks Arab: ~ ~ _ - ~ = . = - = - Arti harfiyah : Membahas orang itu tentang anaknya di sekolah Terjemahan : Orang itu mencari anaknya di sekolah. -Teks Arab: - = _ - =' = = ~ ~ = Arti harfiyah: Mengumumkan Direktur itu tentang butuhnyaKepada peawai Penerjemahan: Direktur itu menyatakan perlunya pegawai e.Arti Kata () _= Kata _=mempunyaimaknayangberagam,kadang-kadang apabiladiterjemahkansesuaidenganpengertiandanmaksudkalimat. Contoh: -Teks Arab: _- = =- = = ~ Arti harfiyah : Atas kamu untuk kamu menaati kedua orang tuamu Terjemahan: kamu harus menaati kedua orang tuamu -Teks Arab: - ' = _ = = ` - ' - - - Arti harfiyah : Tolong menolong para petani itu atas memerangi tikus 60 Terjemahan: Para petani itu bekerja sama untuk memberantasTikus f.Arti Kata ( ) Katamempunyaibeberapapadananmakna,karenaitu tidakselaludiberiartisama,melainkanditerjemahkansesuaidengan pengertian kalimat. Kadang-kadang berarti karena, salah seorang, dari, terhadap, antara lain. Contoh -Teks Arab: ' -' - ' - ~ . Arti harfiyah: Sampai para turis itu dari Jepang Penerjemahan: Para turis itu datang dari Jepang -Teks Arab: ' - - ' - = Arti harfiyah: Dari dokter-dokter Arab Abul Qosim Al-Zahrawi Penerjemahan: Abu Kasim Al-Zahrowi adalah salah seorangDokter Arab (Rofii, Tanpa tahun: 105) g.Arti Kata ( ) Banyakpenggunaanhuruf jar'- yangberfungsi sebagaiharf taadiyah.Harftaadiyahinitidakmembawaperubahanmakna, melainkan menegaskan bahwa kata yang berada dibelakangnya adalah objek.Mengingatbahwauntukmengetahuikeseluruhanfiilyang memutaadikandenganharf,dandenganharfapafiilitumenjadi mutaaddi,perluditelitibermacam-macamkamusdanbermacam-61 macamnaskah,makadibawahinihanyaakandikemukakanfiilyang banyak terpakai saja. Contoh: -Teks Arab: - - - - ' = -= - Arti harfiyah: Mengakui mahasiswa itu dengan keunggulan temannya Penerjemahan: Mahasiswa itu mengakui keunggulan temannya -Teks Arab:' ~- - ' =- - -= - ~ Arti harfiyah: Menyelenggarakan perguruan tinggi itu denganUlang tahunnya Penerjemahan:Perguruantinggiitumerayakanualangtahunnya. (Rofii, Tanpa tahun; 68-69). h.Huruf Tambahan DalamsrtukturkalimatbahasaArab,kitaseringmenemukan huruf tambahan,danhuruf disinitidakbermaknasamasekali. Huruftambahan ini biasanya mendahului~-- , -= , .=' , - ,'-= ) - ( , -- , contoh: -'- ditambahkan pada mubtada (subjek) Teks arab: = ~ ' = ~ _ , + -~ ' = - ' ` = . ' = -- ` =' _ 62 Arti harfiyah : Sampaiparamahasiswakebandara,makatiba-tiba denganpenjagamencegahmerekadarimasukke ruang tunggu. Terjemahan: Para mahasiswa sampai di bandara, tiba-tiba seorang penjaga melarang mereka masuk keruang tunggu. -'- ditambahkan pada khobar (predikat) Teks arab: ` = ' : ' - ~ - ' -~ Arti harfiyah : Berkata mahasiswa: kami bukan dengan turis Terjemahan: Mahasiswa berkata: kami bukan turis- '- ditambahkan pada fail (subjek) Teks arab: ~- + ~ ' - _ - Arti harfiyah : Cukup dengan Allah sebagai saksiTerjemahan: Cukup.... Allah sebagai saksi -'- ditambahkan pada maful (objek) Teks arab: _ - - ' - = ' = Arti harfiyah : Cukup dengan ali pengalaman-pengalaman hidup Terjemahan: Pengalaman hidupcukup banyak bagi ali -'- ditambahkan pada khabar ' Teks arab: ' - - ' - ' Arti harfiyah : Tidak saya dengan orang yang membaca Terjemahan: Saya tidak dapat membaca -'- bersama -- dan ditambahkan pada mubtada 63 Teks arab: ~ =- = ' - -- Arti harfiyah : Bagaimana dengan saudaramu yang sakit ? Terjemahan: Bagaimana saudaramu yang sakit ? i.Arti huruf ' tambahan Huruf ' tambahan apabila berada sesudah dan ~ karena itumakatidakmempunyaipadananmakna.Berbedadengan'yang berstatus sebagai: isim maushul, istifham, harf nafhyi, atau harf syarth. Contoh:-Teks arab: ' + ~ _ = - - = -= = -' Arti harfiyah : Apabila apa kamu lulus mendapat kamu ijazah Terjemahan:Apabilakamutelahluluskamuakanmendapat ijazah -Teks arab: ~ =' - ' ~ - Arti harfiyah :Dimanaapakamusekalianberadasayamenolong kalian Terjemahan:Dimanapunkalianberadasayapastiakan menolongnya (Rofii, tt: 97) 8.Problematika Penerjemahan 64 Problematika akan muncul ketika pengalih-bahasaan suatubahasa ke dalam bahasa lain, baik problematika linguistik maupun non linguistik. 1)Problematika Linguistik a.Kosa Kata Kesulitankosakatayangseringdijumpaikarena pengetahuan tentang bahasa yang amat terbatas atau kata-kata yang mengandung pengertian yang tidak diketahui sebelumnya. Kesulitaninibisadiatasidenganmenyediakankamus-kamus standar yang berisi kosakata yang baku.b.Tata Kalimat (al-qawaid) Seringdijumpaisekalipuntranslatorbanyakmenguasai kitab-kitab al-qawaid. Misalnya, menentukan fiil, fail dan maful secarakeseluruhandalamkalimatmajor(jumlahal-kubra)yang terdiri atas beberapa kalimat.Kesulitaninibisadiatasidenganterusberusaha menguasai al-qawaid(sharf,nahwdanbalaghah)secarateoritisdanpraktis (Ahmad Izzan, 2007: 215). c.Masalah susunan kalimat Seseorangtidakdapatmenerjemahkansecaraurutbegitu sajakatademikatadaribahasaArabkedalambahasaIndonesia, kecualiharusmeletakkankata-kataitudalamkerangkakonteks keseluruhan unit, juga karena susunan kata-kata bahasa Arab cukup berbeda, bahkan berbalikan dengan susunan kata bahasa Indonesia. 65 Kesulitaninibisadiatasidenganberusahamengetahui susunan kalimat bahasa Arab sebagai hal-hal yang komplek karena tidak ada persamaan dalam bahasa Indonesia (Soegeng dan Madyo Ekosusilo, 1990: 21).d.Transliterasi Kesulitantranslasi,khususnyaberkenaandengannama orang dan kota.Kesulitaninibisadiatasidenganberusahasecaraintensif untuk memiliki kemampuan dua bahasa: bahasa alihan dan sumber. e.Perkembangan bahasa Perkembangan bahasa bergantung pada perkembangan ilmu dansains,sepertitentangkata,istilah,atauungkapanyang sebelumnya tidak ada dalam bahasa Arab. Kesulitaninibisadiatasidenganmencaridanmengikuti perkembanganbahasa,khususnyaistuilah-istilahyangsesuai dengan disiplin ilmu tertentu (Ahmad Izzan, 2007: 216). 2)Konteks Non-linguistik a.Sosio dan kultural. Kesulitannonlinguistikyangseringdijumpaibiasanya menyangkutmasalahsosialdankultural.Sosio-kulturalbangsa Arabpastiberbedadengansosio-kulturalbangsaIndonesia, Perbedaan ini menimbulkan problematika. 66 Phenomena sosial (termasuk bahasa) adalah mempengaruhi terhadappembinaanpengajaranbahasaArab.Apalagimayoritas pendudukindonesiaberagamaislam,makapemahamanbahasa Arabpentingsebagaibahasaagama.Halinikontakbahasadapat dipengaruhiolehberbagaimacamfaktordimanamanusiaakan terbiasa menggunakan suatau bahasa karena mereka membutuhkan komunikasi secara terus menerus (Juwairiyah Dahlan, 1992: 83). Problematikayangkemudiantimbuladalahungkapan-ungkapan,istilah-istilah,nama-namabendayangtidakterdapat dalam bahasa Indonesia tidak mudah dipahami pengertiannya oleh pelajarbahasaArabdariorangIndonesiayangbelummengenal sedikitpun sosio-kultural bangsa Arab (Ahmad Izzan, 2007: 81). Kesulitan ini bisa diatasi dengan mengetahui latar belakang sosio-kultural bangsa Arab khususnya, baik dulu maupun sekarang. Kemudianperludiusahakanpenyusunanmateripelajaranbahasa Arab yang mengandung hal-hal yang dapat memberikan gambaran sekitar sosio-kultural bangsa Arab.b.Rasa enggan dan membosankan Banyak di antara siswa dan generasai muda menjadi enggan danmerasabosanmenghadapiteksyangberbahasaArab.Halini disebabkanolehdasarpenguasanbahasaArabyangkurang, ditambah dengan banyaknya kata-kata yang tidak tahu artinya. 67 Kesulitan ini bisa diatasi dengan memulai membaca buku-bukuatauteksyangsederhanayangtertulisdalambahasaArab yangrelatiflebihmudah,disampingmemilihbuku-bukuilmiah populer,jugaperlubagipemulauantukmemilihbuku-bukuatau teksyangmenarikbaginya.Dayatariktertentuakan menghilangkanrasaenggandanbosanyangakanmempermudah dalam pemahaman (Soegeng dan Madyo Ekosusilo, 1990: 18-19). f.Tingkat Kemampuan Penerjemah Berbeda-beda Kesukaransuatuteksbisadikaitkandengantingkat kemampuan penerjemah, timbul dua hal yang saling berhubungan. Teksnyadianggapmudahkarenatingkatkemampuan penerjemahnyasudahbaiksekali,atautingkatteksnyadianggap sukarkarenatingkatkemampuansipenerjemahmasihsangat rendah.Akantetapi,karenasipenerjemahadalahpelakuutama dalam proses penerjemahan, tingkat kemampuannya menjadi faktor penentu berhasil tidaknya penerjemahan itu dilakukan. Apabila dia sudahmemilikikompetensipenerjemahanyangkomprehensif, masalah-masalahyangtimbuldalampraktekmenerjemahkanbisa diatasinyadenganmudah.Sebaliknya,penerjemahpemulayang kompetensipenerjemahannyamasihsangatterbatasakanberbagai macam kesulitan (M. Rudolf Nababan, 2003: 59-60). 68 BAB III GAMBARAN UMUM MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOKERTO 1 A.Sejarah Singkat Berdirinya MAN Purwokerto 1 MadrasahAliyahNegeriPurwokerto1merupakanpenjelmaandari sekolahpersiapanInstituteAgamaIslamNegeri(SPIAIN)SunanKalijaga Purwokerto.SPIAINiniberdiridengandiresmikanolehMenteriAgama Republik Indonesia pada tanggal 5 Oktober 1962 bertepatan tanggal 6 Jumadil Awal 1382 H. Adapun perintis, pendiri, dan pembinanya adalah: 1.HOS. Notosuwiryo (almarhum) 2.A.M. Effendy, SH. 3.A. Musallaim Ridho. 4.M. Arif Waspadi (almarhum) BerdasarkanSK.MenteriAgamaNo.17Tahun1978Tanggal16 Maret 1978 nama SP IAIN diubah menjadi Madarasah Aliyah Negeri. Dengan adanyaSK.MenteriAgamatersebut,makasecaraformalhakwewenang berpindahdarirektorIAINkepadaKepalaKantorWilayahDepartemen 69 AgamaPropinsiJawaTengah,yangserahterimanyadilaksanakanpada tanggal 31 Juli 1978 di MAN Purwokerto 1. Adapun lokasi sejak berdiri (Tahun 1962) sampai dengan Tahun 1983 beradadikomplekPerguruanAL-HidayahKarangsuci-Purwanegara Purwokerto,karenamasihberstatusmenyewakepadayayasanAl-Hidayah atas biaya pemerintah. Kemudiansecaraberangsur-angsurpemerintahmemberibantuan bangunangedunglengkapdenganmebeulairnyamelaluidanaDIP(Daftar IsianProyek),yangdibangundiatastanahsumbanganwalimuridmelalui pengurusBP3MANPurwokertoyangterletakdidesaArcawinangunPurwokerto Timur. Dengan jumlah ruangan belajar yang tersedia, maka mulai tahun ajaran 1984/1985MadrasahAliyahNegeriPurwokertosecaraformalpindahdari komplekKarangsucikeArcawinangununtukmenempatigedungsendiri, meskipunmasihbelummenampungjumlahsiswayangada.Terpaksa sebagian siswa ada yang masuk sore, yaitu kelas satu sebanyak 6 (enam) kelas yang dimulai pukul 13.00-17.30. Kemudian pada tahun ajaran 1985-1986 pengurus BP3 atas nama wali muridmemberikanbantuanbangunangedungsebanyak4ruangbelajar lengkapdenganmeubelairnya.Dengandemikianjumlahlokalbelajartelah mencukupi,sehinggamulaisemestergenaptahunajaran1985-1986semua siswamasukpagi.Padatanggal2April1987yangmenjabatsebagaiKepala Sekolah Bapak H. Soediman Boedy R., BA. (Hasil Wawancara dengan Kepala 70 Tata Usaha Madrasah Aliyah Negeri Purwokerto 1, pada tanggal 6 september 2007). B.Letak Geografis MadrasahAliyahNegeriPurwokerto1beradadikelurahan Arcawinangun,KecamatanPurwokertoTimur,KabupatenBanyumas, PropinsiJawaTengah,bagianselatantepatnyadikotaPurwokerto.Jln. SenopatiNo.1.ArcawinangunTelepon(0281)637509.(Dokumentasi Madrasah Aliyah Negeri Purwokerto 1, 6 September 2007) C.Visi dan Misi 1.Visi:Terciptanyatamatanyangmemilikikeunggulankompetitifdalam bidang IMTAK dan IPTEK. 2.Misi: a.Profesionalsasi tenaga kependidikan b.Pembelajaran yang efektif c.Nuansa pergaulan islam. (DokumentasiMadrasahAliyahNegeriPurwokertoI,6September 2007). D.Struktur Organisasi Stukturorganisasimerupakanalatuntukmelaksanakantugasyang menjadikewajibansecaramaksimaluntukmencapaisuatutujuan,karena sesungguhnyakepalasekolah,gurutenagateknisdantenganonteknis (administrasi) adalah aparatur bangunan di bidang pendidikan. 71 DemikianhalnyadenganMadrasahAliyahNegeriI(MAN1)juga memilikistrukturorganisasi,yangdalamhalinisebagaipimpinannya dipegangolehkepalasekolahyangmembawahibidangpokokyaitu pendidikandanpengajaransertabidangadministrasi.Untukmemperlancar jalannyabidangpendidikandanpengajaran,kepalasekolahdibantuoleh beberapaorangwakilkepalasekolahyangmengelolabidang-bidangtertentu sepertihalnyaurusankesiswaan,kurikulum,pengabdian,masyarakatdan sarana prasarana. Sedangkan bidang administrasi, kepala sekolah dibantu oleh seorang kepala tata usaha beserta stafnya. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut: STURTUR ORGANISASI MAN PURWOKERTO 1 Tahun Ajaran 2006-2007 BP3 Adiarto BA Waka Kurikulum Drs. Mikun Kepala TU Hasim Kepala Sekolah Drs. H. Hamid Alwi, M.Ag Waka Kesiswaan Drs. Muhsirin Waka Humas Hj. Maslahah S.Ag Waka SarPras Achyas, BA 72 (Dokumentasi Madrasah Aliyah Negeri Purwokerto 1, 6 September 2007) E.Keadaan Guru dan Siswa 1.Keadaan GuruTenagapengajarmerupakansalahsatufaktoryangmemegang peranan penting dalam rangka mencapai tujuan pengajaran, karena gurulah yangsecaralangsungberhadapandenganmurid,olehkarenanya kemampuan serta profesionalismedankuantitasseoranggurudiperlukan,yang pentingguruharusmemilikisemangatuntukmelaksanakankegiatan belajar mengajar juga diperlukan. Adapun guru yang mengajar di MAN Purwokerto 1 sebagian besar adlahsarjanalengkap,sarjanamuda,diplomaduayangseluruhnya berjumlah47orang.Gurutetap(GT)berjumlah35orang,21oranglaki-laki dan 14 orang perempuan.Guru tidak tetap (GTT) berjumlah 12 orang terdiri dari3 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Tabel 1 Jumlah Guru tetap dan Guru tidak tetap MAN Purwokerto 1 JabatanNoL / P GTGTT Jumlah 1L21324 2P14923 GURU SISWA 73 Jumlah351247 (Dokumentasi MAN Purwokerto 1, 6 September 2007) Tabel 2 Daftar Guru MAN Purwokerto 1 NoNama/NIPPangkat Golongan Jabatan 1Drs. Hamid Alwi, M. Ag NIP: 150 223 564 Pembina Tk I IV/b Kepala Sekolah 2Achyas, BA. NIP: 150 205 064 PembinaIV/a Guru bahasa Arab 3Drs. Muhsirin NIP: 150247 526 Pembina IV/a Guru Aqidah akahlaq/fiqih 4Drs. Sri Suharti NIP: 131 470 943 PembinaIV/a Guru Kimia/Biologi 5Hj. Maslahah, S.Ag NIP: 150 216 510 Pembina IV/a Guru QurAan hadits 6Drs. Aris Rubangi NIP: 150 190 644 Pembina Tk I IV/a Guru Fiqih/SKI 7Drs. Rokhidin NIP: 150 215 566 Pembina IV/a Guru fiqih 8Dra. Hj. Umi Afifah NIP: 150 238 443 Pembina IV/a Guru Bahasa Arab 9M. Satunadi, BA NIP: 150 197 938 Pembina IV/a Guru Penjaskes 10Drs. Warsito NIP: 150 261 205 Pembina IV/a Guru PKn 11Drs. Suratno NIP: 150 253 622 Pembina IV/a Guru B.Jawa/B.Indo 74 12Drs. Yatiman NIP: 131854074 Pembina IV/a Guru Ekonomi 13Drs. Suprayogi NIP: 131 474 176 Pembina IV/a Guru TIK/Kimia 14Drs. Mikun NIP: 150 269 814 Penata Tk I III/d Guru Biologo/TIK 15Siti Maesaraoh, S. Ag Nip: 150 191 616 Penata Tk I III/d Guru Quran hadits 16Dra. Sustiyati NIP: 150 249 511 Penata Tk I III/d Guru B.Indo/Sastra 17Dra. Sri Mardiasih NIP: 150 270 692 Penata Tk I III/d Guru bahasa Inggris 18Drs. Budiarso NIP: 150 270 692 Penata Tk I III/d Guru Fisika 19Susiyati Ninglani, S. Pd NIP: 150 135 726 Penata Tk I III/d Guru BK 20Drs. H. Chabib Maliki NIP: 131 851 318 Penata III/c Guru B.Inggris 21W. Rokhmawati, S Pd NIP: 131 679 981 Penata III/c GuruBhs&Sastra Indo 22Nur Hayati, S.Pd NIP: 150 238 130 PenataIII/c Guru BK/Pengm diri 23A. Daelami, S.Pd NIP: 150 243 835 Penata III/c Guru Matematika 24Samyo, S. Pd NIP: 150 245 630 PenataIII/c Guru BK 25K. Syarifudin, S. Pd NIP: 150 253 633 Penata Muda Tk III/b Guru B.Jawa/Ekonomi 26Heni Trisnawati, S.Pd NIP: 150 358 059 Penata MudaIII/a Guru Matematika 75 27Undri Mursiyam, S.Pd NIP: 150 357 753 Penata MudaIII/a Guru Sejarah 28Setyo Sumarso, S.Pd NIP: 150 358 058 Penata MudaIII/a Guru Geografi 29Akhmad Mutakin, S.Pd NIP: 150358 056 Penata MudaIII/a Guru Bhs Inggris 30Sri Rejeki, S.Pd NIP: 150 357 747 Penata MudaIII/a Guru Bhs Indo 31Nur Kholid, S.Ag NIP: 150 358 067 Penata MudaIII/a Guru Bahasa Arab 32Indriyati, S.Pd NIP: 150 360 799 Penata MudaIII/a Guru PKn 33Iksan Taufik, H. S.Pd NIP: 150 358 059 Penata MudaIII/a Guru Fisika 34Peni Sri Yuniati, SE NIP: 150 358 058 Penata MudaIII/a Guru Ekonomi 35Mutholaah. S. Pd NIP: 150 357 756 Penata Muda III/a Guru Biologi/Kimia 36Sunarti, S.Pd-Guru Bhs/Sastra Indo37CaturAgusPurwanto, S.Pd -Guru Geografi/Sjarah 38Siswadi, S.Pd-Guru Matematika 39Lilis Styaningsih, S.Pd-Guru Bhs Inggris 40Kurniati Dwi Meini, S. Pd-Guru Matematika 41Yuni Harningsih, S.Pd-Guru Sosiologi/Antro 42Topik Nurokhman, S.Pd-Guru Seni Bud/Ketr 43Inayah Damaihati, S.Pd-Guru Ekonomi/Sosiolg 44KhamamiPuspayanti,S. Pd -Guru Sosiologi 76 45Guntur Ratih, PH. S.Pd-Guru Penjaskes 46Nailul Barokah, S. Kom-Guru TIK 47Nurul Aiyah-Guru B.Jepang (Dokuntasi MAN Purwokerto 1, 6 September 2007) 2.Keadaan Pegawai Pegawai administrasi MAN Purwokerto 1 seluruhnya berjumlah 12 orang. Terdiri dari pegawai tetap (GT) empat orang laki-laki dan pegawai tidak tetap (GTT) berjumlah delapan orang, enam orang laki-laki dandua orang perempuan. Tabel 3 Jumlah Pegawai tetap dan Pegawai tidak tetap MAN Purwokerto 1 JabatanNoL / P PTPTT Jumlah 1L4610 2P-22 Jumlah4812 (Dokumentasi MAN Purwokerto 1, 6 September 2007) Tabel 4 Daftar Pegawai MAN Purwokerto I NoNama / NIPPangkat / GolonganJabatan 1Hasyim NIP: 150 213764 Penata Muda Tk I III/b Kepala TU 2Sadiran NIP: 150 213 429 Penata Muda III/a Bendahara 3Hidayat Mugiono NIP: 150 244 326 Pengatur Tk I III/a Pengajaran/Kurikulm 4SujadiPengatur MudaUrusan Umum 77 NIP: 150 213 430II/a 5Sugeng Supriyanto-Perpustakaan 6Rahmawati Dewi, SH-Bendahara SOP 7Laely Cholifah, AMD-Perpustakaan 8Darlim-Kebersihan 9Darsim-Penjaga Malam 10Jamaludin-Kebersihan 11Sutaryo-Kebersihan 12Akhmad Sobirin-Laboratorium (Dokumentasi MAN Purwokerto I, 6 September 2007) 3.Keadaan Siswa Siswamerupakanfaktorpentingdalampelaksanaanpendidikan karenaiadibimbingdandiarahkanuntukmencapaipendidikan.Pada hakekatnyasiswaadalahyangmempunyaiciri-cirikhususyangsangat berlainandenganorangdewasabaikkemampuanmaupunkeadaan fisiknya. Dalam memberikan pendididkan kepada anak didik agar berhasil dengan baik harus mempunyai dan mengerti hakekat anak. PadaTahunajaran2007/2008Siswa-siswiMANPurwokerto1 berjumlah 785 siswa, mereka terdiri dari 262 siswa laki-laki dan 523 siswa perempuan, yang terdiri dari 20 kelas,mereka terdiri dari kelas X, kelas XI, kelasXII,yangterbagimenjadi20kelasdenganperinciantabelsebagai berikut: Tabel 5 Daftar siswa-siswi MAN purwokerto I a.Kelas X terbagi menjadi 7 kelas yaitu: 78 NoKelasPutraPutri 1X11624 2X21424 3X31624 4X41425 5X51624 6X61425 7X71526 105172Jumlah 277 b.Kelas XI terbagi menjadi 7 kelas No.KelasPutraPutri 1XIalam 1826 2X1 alam 2725 3X1 social 11529 4X1 social 21427 5X1 social 31430 6X1 social 41329 7X1 bahasa39 Jumlah74175 Jumlah total249 c.Kelas XII terbagi menjadi 7 kelas NoKelasPutraPuri 1XII IPA 11229 2XII IPA 21626 3XII IPS 11322 4XII IPS 21424 79 5XII IPS 31125 6XII IPS 41721 7XII Bahasa029 Jumlah83176 Jumlah total259 (Dokumentasi MAN Purwokerto 1, 6 September 2007) E.Sarana danprasarana Sarana dan Prasarana yang ada pada MAN Purwokerto 1 meliputi: 1.Perpustakaan Perpustakaanmerupakantempatbagikitauntukmendapatkan pengetahuanbarusertatempatuntukmemperdalamhal-halyangpernah kitaketahuisebelumnya.HalinikeberadaanpepustakaandiMAN Purwokerto1sangatlahdiperlukan.Halinidikarenakanperpustakaan dijadikan sebagai sumber untuk menambah wawasan para siswa. Denganmelihatposisiperpustakaanyangsangaturgentersebut, perlukiranyaperaturan-peraturanyangmengikatagarketertibansiswa setiapkalimelakukanpeminjamanbuku-bukubisaterciptadenganbaik. Berikut ini adalah peraturan-peraturan pengunjung perpustakaan. Tata tertib di ruang perpustakaan. c.Peminjaman harus dengan kartu d.Tetap menjaga krtenangan, jangan gaduh dan tidak berbicara keras e.Berpakaian rapi f.Tidak merokok, makan dan minum 80 g.Tidakmembuatcoretan(dimeja,kursi,bahanpustaka,dan perlengkapan lainnya) h.Bersikap sopan i.Tidak membuang sampah di sembarang tempat j.Tidak membawa keluar buku-buku dari perpustakaan yang sebelumnya tanpa melalui proses administratif k.Tidakbolehmerusakbahan-bahanpustakadanperlengkapan perpustakaan Tata tertib peminjaman. a.Kartu anggota tudak boleh dipinjamkan b.Setiap kali hendak meminjam buku buku kartu harus dibawa c.Jumlah buku yang dipinjam maksimal 4 buku d.Lama peminjaman 1 (satu) minggu e.KeterlambatanpengembalianbukudikenakandendaRp.100,-/hari untuk setiap bukunya f.Bila terjadi kerusakan atau hilang, buku harus diperbaiki atau diganti g.Taatilah peraturan dengan baik Sistem Pelayanan Perpustakaan SistempelayananperpustakaanMANPurwokerto1adalah SystemTertutup/ClosedAccesSystem.Artinya,pengunjung perpustakaantidakdiperkenankanmencaridanmengambiksendiri buku-buku yang dibutuhkan. Apabila akan meminjam, maka peminjam 81 memesan terlebihdahulubukuyangakandipinjamkepadapetugasdi bagian sirkulasi. 2.Ruang kelas MAN Purwokerto 1 memiliki ruang belajar/kelas sebanyak 20 (dua puluh)kelas.KelasXada7kelas,kelasXIada7kelas,kalsXIIada6 kelas. 3.Laboratorium LaboratiriumyangdimilikiMANPurwokerto1adalah laboraturiumbiologi,kimia,fisika.Didalamruangan-ruangantersebut dilengkapi oleh peralatan yang dibutuhkan selama praktikum berlangsung. Didalamlaboratoriumpunterdapatperaturan-peraturanagarpenggunaan laboratorium tetap tertib dan teratur. 4.Ruang guru 5.Ruang Kepala Sekolah 6.Ruang Tata Usaha 7.Ruang piket 8.Ruang BP / BK 9.Ruang compueter 10. Ruang OSIS 11. Ruang UKS 12. Masjid 13. Tempat parkir 14. Kamar mandi / WC 82 15. Gudang 16. KoperasiF.DeskripsiProblematikaPenerjemahanBahasaArabkedalamBahasa Indonesia Berdasarkan wawancara dengan guru bahasa Arab kelas X, Bapak Nur KholiddiMANPurwokertoIpadaTanggal25Oktober2007.Dapatpenulis deskripsikanproblematikapenerjemahanbahasaArabkedalambahasa Indonesia adalah sebagai berikut: Untuktercapainyakeberhasilansesuaiyangtelahditetapkanpada proseskegiatanbelajar-mengajarmenerjemahbahasaArabkedalambahasa Indonesiadapatdipengaruhibeberapafaktoryangbisamenghambat,bahkan bisaterjadiketidakberhasilanpencapaiantujuan,diantarayangdapat mempengaruhinyasepertikondisisiswa,kondisigurubahkanpelajaranatau materipelajaran,fasilitaspembelajarantermasukmedia,kondisilingkungan baiklingkunganalammaupunlingkungankeluarga/masyarakat.Baik buruknyaataumendukungtidaknyafaktor-faktortersebutakanberpengaruh terhadap kualitas dalam keberhasilan mnerjemah Teks Arab.Dalam sebuah proses pembelajaran bahasa Arab setiap guru atau siswa pastiadasajayangmengalamikesulitan,begitujugadiMANPurwokerto1. banyaksiswayangmasihmendapatkankendaladalammenerjemahkanteks bahasaArab,sehinggabaikgurumaupunsiswamenjadimerasakesulitan dalam menyampaikan dan menerima pelajaran bahasa Arab. Disamping siswa dapatmembacadanmenulishurufhijaiyah,modalawalseorangsiswa 83 belajarbahasaArabadalahfahamakanartiteksbahasaArab,disampingitu sebagian besar siswa baru menjumpai pelajaran bahasa Arab pada saat mereka masuk di MAN Purwookerto 1, hal ini disebabkan siswa MAN Purwokerto 1 adalah berlatar belakang pendidikan SLTP juga masih minimnya siswa dalam penguasaanmufrodat(kosakata),siswamengalamikesulitandalam menyusun kalimat, siswa belum memahami kedudukan bahasa Arab. Selainhalyangtelahdisebutkandiatasmenjadihambatandalam prosespembelajaranbahasaArabdiMANPurwokertoIadalahanggapan siswaterhadapbahasaArabyangsangatmenakutkan.GurubahasaArab selalumelakukanupayauntukmembuatsuasanapembelajaranmenjadilebih santai,rileks,dengantidakmeninggalkantujuanpembelajaranyangharus dicapai.HalinidilakukanagarsiswayangkurangmenguasaibahasaArab khususnya tidak merasa takut, sehingga dalam pembelajaran bahasa arab akan menjadisenang dan termotivasi dalam belajar bahasa Arab, khususnya dalam menerjemahkan teks bahasa Arab.Adapunmetodeyangdigunakandalamprosespenerjemahanbahasa ArabdiMANPurwokerto1,menggunakanmetodeharfiyah(literer). KurikulumyangdigunakanadalahKurikulumTingkatSatuanPendidikan (KTSP) seperti halnya yang dicanangkan pemerintah saat ini. 84 BAB 1V PROBLEMATIKA PENERJEMAHAN BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA A.Penyajian dan Analisa Data 1.Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab dan Penerjemahan Tujuan pembelajaran merupakan salah satu hal pokok yang harus ditentukan dan disadari betul oleh seorang guru sebelum mengajar. Sebab tujuanmerupakanlandasanberpijakdarisuatupekerjaandengantujuan seseorangakanmemperolehpetunjukmengenaiarahyangharusdilalui dan titik akhir yang baru dicapai. SebagaimanawawancaradengangurubahasaArabkelasX MANPurwokertoIpadatanggal16November2007,bahwatujuan pembelajaranbahasaArabadalahsupayasiswamemilikiskilberbahasa ArabdandapatmembacadanmenulisteksbahasaArabsertadapat memahami teks-teks bahasa Arab. SedangkantujuanpenerjemahanbahasaArabkedalambahasa IndonesiaadalahsupayasiswadapatmemahamiteksbahasaArab,sehingga siswa faham terhadap materi yang disampaikan oleh guru. 2.ProblematikaPenerjemahanbahasaArabmenurutsiswakelasXMAN Purwokerto I Darihasilwawancara,observasi,sertapenyebaranangketyang penulislakukanpadatanggal25Oktober16November,makadapat diperolehdata-datayangberkaitandenganproblematikapenerjemahan 78 85 bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia bagi kelas X dalam pembelajaran bahasa Arab di MAN Purwokerto I. Dari hasil penyebaran angket terhadap siswa-siswi kelas X Madrasah Aliyah Negeri Purwokerto I yang berjumlah 277,dandiambilsampelmenjadi69denganteknikrandomsampling, kemudiandatatersebutdianalisadenganmenggunakananalisastatistic (prosentase)hinggamenghasilkankesimpulansebagaimanapenjelasan berikut: 1.Sejak kapan anda belajar bahasa Arab? AngketJawabanFrekuensiProsentase No. 25A. Sejak kecil1014,49 % B. Sejak masuk madrasahIbtidaiyah 811,59 % C.Sejak masuk madrasahTsanawiyah 1724,64 % D.Sejakmasukmadrasah aliyah 3449,48 % Jumlah69100 % Dari jawaban anglet diatas 49,48 % kebanyakan peserta didik menyatakan belajar bahasa Arab sejak masuk Madrasah Aliyah, hal ini menyebabkanadanyaproblematikapenerjemahanbahasaArabke dalam bahasa Indonesia karena mereka belum mempunyai dasar untuk belajar bahasa Arab. 2.Bagaimana pendapat anda mengenai pelajaran bahasa Arab? AngketJawabanFrekuensiProsentase No. IA.Sangat sulit913,04 % B.Sulit3449,28 % C.Biasa-biasa saja2333,34 % D.Sangattidaksulit (mudah) 34,34 % Jumlah69100 % 86 Daridatadiatasterlihatbahwa49,28%daripesertadidik menyatakankesulitandenganpelajaranbahasaArab,halini menunjukkanbahwapesertadidikbenar-benarmengalamikesulitan dalam mempelajari bahasa Arab. BerdasarkanwawancaradengangurubahasaArabkelasX bapakNurKholidpadatanggal25Oktober2007,bahwakesulitan mempelajaribahasaArabdipengaruhiolehlatarbelakangsiswayang beragam,bahkankebanyakansiswalulusandariSMPyangbelum memiliki dasar mengenai bahasa Arab 3.Apakah anda menyukai pelajaran bahasa Arab? AngketJawabanFrekuensiProsentase No. 2A. Sangat suka913,04 % B. Suka4260,87 % C. Kurang suka1420,29 % D.Tidak sama sekali45,80 % Jumlah69100 % Denganprosentasetersebutdapatdilihatbahwasebagian besarsiswasukadenganpelajaranbahasaArab.Melihatprosentase yangcukupbesar(60,87%)tersebutdapatmendukungkelancaran proses belajar mengajar karena dengan rasa suka terhadap bahasa Arab dapat meningkatkan minat siswa terhadap bahasa Arab. 4.Apakah anda mempunyai motivasi untuk belajar bahasa Arab? AngketJawabanFrekuensiProsentase No. 3A. Sangat punya motivasi34,34 % B. Punya motivasi2840,58 % C. Kadang-kadang3449,28 % D. Tidak punya moivasi45,80 % Jumlah69100 % 87 Berdasarkan tabel diatas