tugas sosin_moch. yusuf bachtiar_13111073_dampak yang ditimbulkan emisi gas buang kendaraan bermotor...

20
DAMPAK YANG DITIMBULKAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN LINGKUNGAN Oleh : Moch. Yusuf Bachtiar (13111073) Mata Kuliah Sosiologi Industri Dosen : Dr. Chairil N. Siregar, M.S. A. Terjadinya ancaman emisi gas buang kendaraan bermotor di kehidupan Emisi gas buang di Indonesia sangatlah tinggi. Hal semacam ini kerap terjadi seiring bertambahnya pengguna kendaraan bermotor di Indonesia. Masyarakat sudah jarang menggunakan angkutan umum, sehingga banyak polusi udara dimana-mana. Berdasarkan standar yang diterapkan Bapedal standar emisi maksimum untuk beberapa gas buang yaitu CO 3,5 % Vol, HC 330 ppm Vol, CO2 12 % Vol, dan O2 2 % Vol. Dari data pengujian beberapa mobil semua mobil memenuhi standar dalam emisi pembuangan CO, sedangkan untuk emisi pembuangan HC, CO2, dan O2 beberapa kendaraan mobil tidak memenuhi standar. Penyebab yang ditimbulkan oleh gas buang ini, pada dasarnya bermula dari perilaku manusia itu sendiri, seperti halnya pada teori Kausalitas (sebab akibat), bahwa setiap perilaku individu memiliki dampak tersendiri, hal itu dikarenakan faktor sosial dari kepribadian manusia itu sendiri. Dari berbagai sumber

Upload: mochammad-bachtiar-yusuf

Post on 27-Dec-2015

67 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dampk emisi gas buang

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Sosin_moch. Yusuf Bachtiar_13111073_dampak Yang Ditimbulkan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan Dan Kesejahteraan Lingkungan

DAMPAK YANG DITIMBULKAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

TERHADAP KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN LINGKUNGAN

Oleh : Moch. Yusuf Bachtiar (13111073)

Mata Kuliah Sosiologi Industri

Dosen : Dr. Chairil N. Siregar, M.S.

A. Terjadinya ancaman emisi gas buang kendaraan bermotor di kehidupan

Emisi gas buang di Indonesia sangatlah tinggi. Hal semacam ini kerap terjadi seiring

bertambahnya pengguna kendaraan bermotor di Indonesia. Masyarakat sudah jarang

menggunakan angkutan umum, sehingga banyak polusi udara dimana-mana.

Berdasarkan standar yang diterapkan Bapedal standar emisi maksimum untuk beberapa

gas buang yaitu CO 3,5 % Vol, HC 330 ppm Vol, CO2 12 % Vol, dan O2 2 % Vol. Dari data

pengujian beberapa mobil semua mobil memenuhi standar dalam emisi pembuangan CO,

sedangkan untuk emisi pembuangan HC, CO2, dan O2 beberapa kendaraan mobil tidak

memenuhi standar.

Penyebab yang ditimbulkan oleh gas buang ini, pada dasarnya bermula dari perilaku

manusia itu sendiri, seperti halnya pada teori Kausalitas (sebab akibat), bahwa setiap perilaku

individu memiliki dampak tersendiri, hal itu dikarenakan faktor sosial dari kepribadian manusia

itu sendiri. Dari berbagai sumber bergerak seperti mobil penumpang, truk, bus, lokomotif kereta

api, kapal terbang dan kapal laut, kendaraan bermotor saat ini maupun dikemudian hari akan

terus menjadi sumber yang dominan dari pencemaran udara di perkotaan. Di DKI Jakarta,

kontribusi bahan pencemar dari kendaraan bermotor ke udara adalah sekitar 70%. Inilah

penyebab utama dari timbulnya polutan akibat emisi gas buang dari kendaraan para pengguna.

Sehingga masyarakat sekitar mulai merasakan keresahan dan mengeluh akibat temperatur bumi

yang semakin tinggi. Hal ini juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman khususnya bagi

lingkungan dan masyarakat sekitar khusunya pengguna jalan. Seperti halnya pada teori Evaluasi

Diri, seharusnya setiap individu perlu mengevaluasi dirinya dan perlu adanya kepekaan diri

terhadap kehidupan di dunia ini. Karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial

Page 2: Tugas Sosin_moch. Yusuf Bachtiar_13111073_dampak Yang Ditimbulkan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan Dan Kesejahteraan Lingkungan

dimana mereka saling membutuhkan satu sama lain. Seperti halnya yang dijelaskan oleh teori

Interaksi sosial, bahwa pengaruh-pengaruh yang timbul dalam kehidupan diperoleh dalam

hubungan setiap elemen dengan lingkungan sosial. Jadi jika ingin terciptanya kehidupan yang

diinginkan maka setiap individu harus memerangi masalah pencemaran lingkungan akibat kadar

emisi gas buang yang terlalu tinggi, yang mungkin dapat dilakukan dengan cara

reboisasi/penanaman hutan kembali atau tindakan lain sebagai tindak penyelamatan kehidupan di

dunia.

Page 3: Tugas Sosin_moch. Yusuf Bachtiar_13111073_dampak Yang Ditimbulkan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan Dan Kesejahteraan Lingkungan

B. Tingginya tingkat konsumsi masyarakat dalam pembelian kendaraan bermotor

Manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak lepas dari kebudayaan, karena manusia

adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Budaya berasal dari budi dan daya yang

berarti cipta, rasa dan karsa. Wujud budaya dapat dilihat sebagai wujud konkret yaitu:

Perilaku: cara bertindak atau bertingkah laku tertentu dalam situasi tertentu.

Bahasa: bahasa hasil budi daya manusia yang berfungsi sebagai alat berpikir dan alat

berkomunikasi.

Materi: budaya merupakan hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya manusia dalam

masyarakat. Bentuk materi berupa pakaian, alat produksi, alat transportasi dan sebagainya.

Dalam hal ini tingkat konsumsi yang tinggi merupakan suatu penciptaan karakter dalam

pembentukan budaya dari manusia itu sendiri. Seperti halnya pada teori Teori Etogenetik bahwa

Eto merupakan habitat yang mempunyai ciri-ciri tingkah laku dan individu atau kelompok. Hal

semacam ini dapat terjadi akibat adanya pengaruh dari luar. Dimana budaya masyarakat

Indonesia pada umumnya memilik habitat yang sama yaitu memiliki rasa keinginan dan gengsi

yang sangat tinggi antara sesama individu. Habitat inilah yang menyebabkan tingkat konsumsi

masyarakat di Indonesia dalam pembelian kendaraan bermotor cenderung tinggi. Namun

mereka tidak pernah memikirkan dampak dari kebiasaan mereka tersebut.

Untuk itu perlu adanya pencegahan dari kebiasaan tersebut. Salah satunya adalah dengan

mengaplikasikan teori Perilaku Kolektif Manusia dengan mencoba menjelaskan tentang

kemunculan aksi sosial. Karena pada dasarnya aksi sosial merupakan sebuah gejala aksi

bersama yang ditujukan untuk merubah norma dan nilai dalam jangka waktu yang panjang. Pada

sistem sosial seringkali dijumpai ketegangan baik dari dalam sistem atau luar sistem.

Ketegangan ini dapat berwujud konflik status sebagai hasil dari diferensiasi struktur sosial yang

ada. Teori ini melihat ketegangan sebagai variabel antara yang menghubungkan antara

hubungan antar individu seperti peran dan struktur organisasi dengan perubahan sosial. Selain

itu teori Kontrol Diri juga dapat diterapkan dalam budaya manusia. Kontrol diri merupakan

salah satu potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan individu selama proses-proses

dalam kehidupan, termasuk dalam menghadapi kondisi yang terdapat di lingkungan tempat

Page 4: Tugas Sosin_moch. Yusuf Bachtiar_13111073_dampak Yang Ditimbulkan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan Dan Kesejahteraan Lingkungan

tinggalnya. Para ahli berpendapat bahwa selain dapat mereduksi efek-efek psikologis yang

negatif dari stressor-stessor lingkungan, kontrol diri juga dapat digunakan sebagai suatu

intervensi yang bersifat pencegahan (Gustinawati, 1990). Dengan penerapan teori ini, maka

setiap individu akan dapat memperbaiki norma dan nilai sosial yang ada pada diri mereka

sehingga dapat mengkontrol pribadi mereka untuk lebih memikirkan jangka panjang dan efek

yang dapat mereka timbulkan di masa mendatang.

Page 5: Tugas Sosin_moch. Yusuf Bachtiar_13111073_dampak Yang Ditimbulkan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan Dan Kesejahteraan Lingkungan

C. Kesadaran pengguna kendaraan yang semakin menurun terhadap kesejahteraan

masyarakat

Terkadang para pengguna kendaraan bermotor kurang peduli terhadap masyarakat

sekitar. Seperti halnya yang telah dijelaskan dimana mereka terlalu memiliki rasa gengsi yang

tinggi yang dapat membuat mereka untuk selalu memiliki jiwa konsumsi yang tinggi. Selain itu,

saat berkendara mereka kurang dalam memperhatikan apapun yang disebabkan oleh kendaraan

mereka. Kebanyakan mereka tidak melakukan kontrol terhadap kendaraan mereka dan tidak

memikirkan bahaya yang ditimbulkan. Harusnya ada pengontrolan rutin dari para pengguna

kendaraan bermotor, agar sistem gas buang tetap stabil dan sesuai dengan standar EURO dunia.

Jadi, EURO yang saya maksudkan disini adalah European Emission Standards. Kalau ada

rekan blogger yang memperhatikan sisi belakang mobil, biasanya ada yang masih dilekati

dengan label Euro. Euro ini tidak hanya berlaku pada mobil saja tapi juga pada sepeda motor.

Secara umum untuk kendaraan bermotor. Karena saya adalah pengguna sepeda motor, maka

yang akan saya bahas adalah Euro untuk sepeda motor. Euro adalah standar emisi kendaraan

bermotor di Eropa yang juga diadopsi oleh beberapa negara di dunia. Euro mensyaratkan,

kendaraan yang baru diproduksi harus memiliki kadar gas buang seperti nitrogen oksida,

hidrokarbon, dan karbon monoksida berada di bawah ambang tertentu.

Standar emisi gas buang Euro-2 yang dikeluarkan Eropa tahun 1996 itu mengatur bahwa

emisi CO dari kendaraan selama beroperasi di jalan maksimum 2,2 gram per kilometer. Standar

emisi ini lebih rendah dibandingkan dengan Euro-1 yang 2,72 g per km. Sedangkan Euro-3

adalah regulasi yang berasal dari parlemen Eropa tertanggal 19 Juli 2002 perihal pengurangan

emisi dari roda dua dan roda tiga berdasarkan amandemen langsung 97/24/EC. Pada tahun 2007

di Eropa, regulasi Euro-3 datang menggantikan Euro-2. Dengan regulasi baru ini, standar

kebersihan emisi kendaraan lebih diperketat lagi. Sebuah kendaraan hanya boleh menghasilkan

0.3gr/km hidrokarbon (HC), 0,15 gr/km nitro oksida (NOx), dan hanya 2gr/km untuk

karbonmonoksida (CO).

Page 6: Tugas Sosin_moch. Yusuf Bachtiar_13111073_dampak Yang Ditimbulkan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan Dan Kesejahteraan Lingkungan

Indonesia menetapkan standar emisi gas buang Euro-2 pada tahun 2003, dan masih

menerapkan baku mutu Euro-2 yang diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2005 lalu, sehingga

industri otomotif membutuhkan kepastian informasi mengenai regulasi emisi yang akan datang,

khususnya untuk sepeda motor. Saat ini peraturan mengenai kendaraan bermotor di dunia

sebagian besar mengacu ke regulasi yang dikeluarkan oleh UN-ECE (United Nation-Economic

Commission for Europe).

Dan kini ada rencana Pemerintah akan menerapkan Euro-3 tahun 2013 mendatang.

Namun seberapa pentingkah penerapan Euro-3 itu di Indonesia? Penerapan Euro 3 akan

memberikan keuntungan bagi semua pihak, baik industri maupun masyarakat konsumen. Bagi

industri otomotif penetapan standar ini akan meningkatkan daya saing dengan industri di

kawasan ASEAN. Sedangkan bagi konsumen, penerapan Euro-3 itu akan menghemat

penggunaan bahan bakar. Negara-Negara Uni Eropa sendiri sudah menerapkan standar Euro-3

pada Januari 2006. Standar Euro-3 juga terdapat pada regulasi Worldwide Motorcycle Emission

Test Cycle (WMTC) & aturan inilah yang menjadi patokan dari AISI (Asosiasi Industri Sepeda

Motor Indonesia).

Namun, kurangnya kesadaran masyarakat akan pencemaran udara akibat gas buang

kendaraan bermotor di kota-kota besar saat ini makin tinggi. Sehingga banyak masalah yang

ditimbulkan dalam berkehidupan dan bermasyarakat. Menurut teori Pertukaran Sosial yang

merupakan salah satu teori sosiologi yang bernaung di bawah paradigma perilaku sosial. Artinya

masih banyak pemikiran-pemikiran individualisme yang mempengaruhi paradigma mereka. Hal

semacam ini terjadi akibat kebanyakan pengendara memiliki rasa keinginan untuk mendapatkan

keuntungan sebesar-besarnya tanpa mempedulikan kondisi sekitar, salah satunya dengan lebih

mementingkan dirinya sendiri.

Selain itu teori Sistem Sosial juga dapat diaplikasikan dalam permasalah semacam ini.

Menurut George Ritzer teori Sistem berperan pada paradigma fakta sosial. Maksudnya adalah

penggunaan teori ini dikhususkan pada masalah-masalah sosial yang berkaitan dengan nilai-nilai

sosial yang mengatur dan menyelenggarakan eksistensi kehidupan bermasyarakat. Sistem ini

merupakan suatu kesatuan dari elemen-elemen fungsi saling berhubungan dan membentuk pola

Page 7: Tugas Sosin_moch. Yusuf Bachtiar_13111073_dampak Yang Ditimbulkan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan Dan Kesejahteraan Lingkungan

yang mapan. Hubungan antara elemen-elemen sosial tersebut adalah hubungan timbal-balik atau

hubungan dua arah. Seperti halnya pada masalah ini, bahwa kurangnya kesadaran dapat

menyebabkan hubungan dua arah antara masyarakat sekitar dengan para pengguna kendaraan

bermotor semakin kurang pula. Dimana kurang adanya toleransi dari pihak pengguna kendaraan

terhadap masyarakat sekitar. Untuk mengatasi hal ini harusnya ada pihak-pihak tertentu dari

pemerintahan yang membuat undang-undang dan melakukan kontrol rutin dan himbauan khusus

dalam berkendara bagi pengguna kendaraan bermotor tersebut agar tidak merisaukan

masyarakat.

Page 8: Tugas Sosin_moch. Yusuf Bachtiar_13111073_dampak Yang Ditimbulkan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan Dan Kesejahteraan Lingkungan

D. Kurangnya tanggung jawab pemerintah terhadap kondisi masyarakat sekitar akibat

ancaman gas buang tersebut

Pada dasarnya hukum yang mengatur berkendaraan bermotor itu sudah ada dan juga

sudah ada penetapan mengenai kadar emisi yang telah diterapkan menurut standar EURO.

Mengingat kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara akibat kadar emisi

gas buang yang terlalu tinggi dan pertumbuhannya di Indonesia yang relatif cepat, perlu

diadakan alternatif-alternatif solusi salah satunya adalah penerapan kebijakan teknologi

kendaraan baru. Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain dalam membuat

kemajuan penerapan standar emisi Euro. Negara-negara seperti Cina, India dan Singapura mulai

melaksanakan standar Euro 2 sebelum Indonesia. Di Cina, Euro 3 telah berlaku sejak tahun 2008

sedangkan di Singapura, Euro 4 telah berlaku sejak tahun 2005. India berencana untuk beralih ke

Euro 3 secara nasional dan ke Euro 4 untuk kota-kota besar pada tahun 2009. Negara-negara

Eropa telah menerapkan standar Euro 4, yang menetapkan batas maksimum untuk tingkat

kandungan sulfur dalam bahan bakar solar sebesar 50 ppm, dan bahkan hanya 10 ppm baru-baru

ini. Saat ini, negara-negara Asia belum memiliki standar emisi kendaraan yang telah

diharmonisasi, dan sebagian besar negara di kawasan ini, termasuk Indonesia, telah mengkaitkan

program-program pengendalian emisi dengan persyaratan dari Eropa.

Berangkat dari permasalah tersebut, perlu ada pembahasan terkait pembaharuan teknologi

kendaraan baru di Indonesia melalui pengalihan standar Euro2 di Indonesia saat ini ke standar

Euro 3. Melalui pertimbangan inilah yang nanti akan dapat memperbarui kerangka kebijakan

transportasi di Indonesia. Hal ini berguna untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan

sebagai dampak dari pengendalian emisi gas buang saat ini yang kurang maksimal. Dari sini,

penulis akan mengkaji kondisi pengendalian emisi gas buang kendaraan bermotor di Indonesia

saat ini, hal-hal apa saja yang menjadi faktor penentunya, dan hal-hal yang perlu dipersiapkan

untuk mengangkat isu pengalihan standar Euro 2 di Indonesia ke standar Euro selanjutnya

ditinjau dari aspek engineering.

Penerapan standar emisi kendaraan di Negara-negara ASEAN berdasarkan beberapa

faktor yang mendukung yaitu :

Page 9: Tugas Sosin_moch. Yusuf Bachtiar_13111073_dampak Yang Ditimbulkan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan Dan Kesejahteraan Lingkungan

Kebijakan komprehensif yang diikuti dengan kesepakatan antara pemerintah,

industri mobil dan industri bahan bakar

Tekanan publik dari dalam dan luar negeri

Manfaat fiskal dan ekonomi

Kemauan politik yang kuat yang mendorong reformasi kebijakan di sektor

otomotif dan bahan bakar

Untuk solusi yang tepat mengenai permsalah semacam ini jika dilihat dari aspek

engineering, kendaraan bermotor direkemondasikan untuk menggunakan catalytic converter dan

penggantian sistem pencampuran bahan bakar kendaraan bermotor menggunakan sistem injeksi.

Penggunaan catalytic converter mengubah zat-zat berbahaya hasil pembakaran dari kendaraan

bermotor menjadi zat yang lebih aman.

Namun meskipun kebijakan dari pemerintah sudah keluar, tapi pada kenyataannya sampai

sekarang penanganan masalah ini belum selesai. Bahkan tidak ada tindak lanjut oleh pemerintah

dan pihak-pihak berwenang bagi para pengguna kendaraan bermotor. Hal semcam ini tidak

sesuai dengan teori Keseimbangan, yaitu suatu petunjuk keseimbangan (balance) yang berada

dalam sistem kognisi kepada yang lebih luas, bahwa unsur-unsur dan sistem membentuk

kesatuan yang tidak bertentangan dalam interaksi. Karena sudah tidak ada lagi keseimbangan

sistem yang ada antara pemerintahan, lingkungan dan msyrakat sekitar. Sehingga muncul suatu

kesatuan yang bertentangan dalam interaksi sosial antara ke tiga elemen tersebut.

Solusi yang tepat untuk masalah semacam ini adalah adanya penerapan teori Pembagian

Kerja berdasarkan konsep Emile Durkheim, dimana pembagian posisi dan kerja dalam

pemerintahan dan masayrakat haruslah jelas. Sehingga pemerintah dan masyarakat tahu apa

peranan mereka dalam menjalankan suatu aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dan

disepakati bersama. Hal ini akan menyebabkan keseimbangan interaksi sosial antara pemerintah,

masyarakat dan lingkungan sebagai bentuk penciptaan yang aman dan sejahtera.

Page 10: Tugas Sosin_moch. Yusuf Bachtiar_13111073_dampak Yang Ditimbulkan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan Dan Kesejahteraan Lingkungan

E. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor terhadap

kesehatan masyarakat sekitar

Senyawa-senyawa di dalam gas buang terbentuk selama energi diproduksi untuk

menjalankan kendaraan bermotor. Beberapa senyawa yang dinyatakan dapat membahayakan

kesehatan adalah berbagai oksida sulfur, oksida nitrogen, dan oksida karbon, hidrokarbon, logam

berat tertentu dan partikulat. Pembentukan gas buang tersebut terjadi selama pembakaran bahan

bakar fosil-bensin dan solar didalam mesin. Dibandingkan dengan sumber stasioner seperti

industri dan pusat tenaga listrik, jenis proses pembakaran yang terjadi pada mesin kendaraan

bermotor tidak sesempurna di dalam industri dan menghasilkan bahan pencemar pada kadar yang

lebih tinggi, terutama berbagai senyawa organik dan oksida nitrogen, sulfur dan karbon. Selain

itu gas buang kendaraan bermotor juga langsung masuk ke dalam lingkungan jalan raya yang

sering dekat dengan masyarakat, dibandingkan dengan gas buang dari cerobong industri yang

tinggi. Dengan demikian maka masyarakat yang tinggal atau melakukan kegiatan lainnya di

sekitar jalan yang padat lalu lintas kendaraan bermotor dan mereka yang berada di jalan raya

seperti para pengendara bermotor, pejalan kaki, dan polisi lalu lintas, penjaja makanan sering

kali terpajan oleh bahan pencemar yang kadarnya cukup tinggi. Seperti halnya tentang teori

Preferensi Bermukim menurut Sinulingga (Kurniasih, 2005:14) adalah keinginan atau

kecenderungan seseorang untuk bermukim atau tidak bermukim di suatu tempat yang

dipengaruhi oleh variabel-variabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel dapat mempengaruhi

pola hidup masyarakat, dan dapat menghasilkan dampak yang negatif maupun positif bagi

masyarakat tersebut.

Estimasi dosis pemajanan sangat tergantung kepada tinggi rendahnya pencemar yang

dikaitkan dengan kondisi lalu lintas pada saat tertentu. Keterkaitan antara pencemaran udara di

perkotaan dan kemungkinan adanya resiko terhadap kesehatan, baru dibahas pada beberapa

dekade belakangan ini. Pengaruh yang merugikan mulai dari meningkatnya kematian akibat

adanya episod smog sampai pada gangguan estetika dan kenyamanan. Gangguan kesehatan lain

diantara kedua pengaruh yang ekstrim ini, misalnya kanker pada paru-paru atau organ tubuh

lainnya, penyakit pada saluran tenggorokan yang bersifat akut maupun khronis, dan kondisi yang

diakibatkan karena pengaruh bahan pencemar terhadap organ lain spertiparu, misalnya sistem

Page 11: Tugas Sosin_moch. Yusuf Bachtiar_13111073_dampak Yang Ditimbulkan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan Dan Kesejahteraan Lingkungan

syaraf. Karena setiap individu akan terpajan oleh banyak senyawa secara bersamaan, sering kali

sangat sulit untuk menentukan senyawa mana atau kombinasi senyawa yang mana yang paling

berperan memberikan pengaruh membahayakan terhadap kesehatan.

Sedangkan menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan

yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau

kelemahan. Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat

meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):

Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.

Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal

Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

UU No.23, 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan

sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan

ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh

terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan

bagian integral kesehatan. Oleh karena itu kesehatan sangat penting bagi setiap makhluk hidup

salah satunya adalah manusia.

Untuk mencegah ini semua, setiap individu haruslah berperan aktif dalam menghadapi

masalah ini demi kelangsungan hidup mereka. Seperti halnya teori Stimulus Respon (S-O-R),

dimana setiap individu haruslah bisa merespon keadaan sekitar agar segera terbentuk stimulus

dorongan yang aktif dalam penanganan sebuah masalah. Dalam hal ini stimulus berasal dari

pemerintah dan orang yang menyebabkan terjadinya emisi gas buang tersebut. Karena

pemerintahlah yang telah mengijinkan dalam penggunaan sepeda motor dan pendirian pabrik

juga yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pula. Oleh karena respon yang muncul dari

masyarakatlah yang akan dapat membuat terjadinya perubahan dan penerapan kebijakan yang

sudah ada untuk saling mendukung dalam penyelamatan lingkungan sosial dan lingkungan

hidup. Dengan begitu pencegahan dini akan lebih dapat dilakukan daripada pengobatan dini

akibat ancaman emisi gas buang tersebut terhadap kesehatan masyarakat itu sendiri.

Page 12: Tugas Sosin_moch. Yusuf Bachtiar_13111073_dampak Yang Ditimbulkan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan Dan Kesejahteraan Lingkungan

F. Kerusakan lingkungan sekitar akibat ancaman emisi gas buang kendaraan bermotor

Tidak semua senyawa yang terkandung di dalam gas buang kendaraan bermotor

diketahui dampaknya terhadap lingkungan selain manusia. Beberapa senyawa yang dihasilkan

dari pembakaran sempurna seperti CO2 yang tidak beracun, belakangan ini menjadi perhatia n

orang. Senyawa CO2 sebenarnya merupakan komponen yang secara alamiah banyak terdapat di

udara. Oleh karena itu CO2 dahulunya tidak menepati urutan pencemaran udara yang menjadi

perhatian lebih dari normalnya akibat penggunaan bahan bakar yang berlebihan setiap tahunnya.

Pengaruh CO2 disebut efek rumah kaca dimana CO2 diatmosfer dapat menyerap energi panas

dan menghalangi jalanya energi panas tersebut dari atmosfer ke permukaan yang lebih tinggi.

Keadaan ini menyebabkan meningkatnya suhu rata -rata di permukaan bumi dan dapat

mengakibatkan meningginya permukaan air laut akibat melelehnya gunung-gunung es, yang

pada akhirnya akan mengubah berbagai sirklus alamiah. Dalam beberapa hal, kerusakan pada

tumbuhan dan bangunan disebabkan karena SO2 dan SO3 di udara, yang masing-masing

membentuk asam sulfit dan asam sulfat. Suspensi asam di udara ini dapat terbawa turun ke tanah

bersama air hujan dan mengakibatkan air hujan bersifat asam. Sifat asam dari air hujan ini dapat

menyebabkan korosif pada logam-logam dan rangka -rangka bangunan, merusak bahan pakian

dan tumbuhan. Oksida nitrogen, NO dan NO2 berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.

Pengaruh NO yang utama terhadap lingkungan adalah dalam pembentukan smog. NO dan NO2

dapat memudarkan warna dari serat-serat rayon dan menyebabkan warna bahan putih menjadi

kekuning-kuningan. Kadar NO2 sebesar 25 ppm yang pada umumnya dihasilkan adari emisi

industri kimia, dapat menyebabkan kerusakan pada banayak jenis tanaman. Kerusakan daun

sebanyak 5 % dari luasnya dapat terjadi pada pemajanan dengan kadar 4-8 ppm untuk 1 jam

pemajanan. Tergantung dari jenis tanaman, umur tanaman dan lamanya pemajanan, kerusakan

terjadi dapat bervariasi. Kadar NO2 sebesar 0,22 ppm dengan jangka waktu pemajanan 8 bualan

terus menrus, dapat menyebabkan rontoknya daun berbagai jenis tanaman.

Pada kenyataannya ada dua perbedaan karakter antara masyarakat yang peduli terhadap

keadaan bumi ini dan ada juga yang tidak peduli. Pada dasarnya perbedaan semacam ini dapat

muncul akibat adanya kedudukan sosial didalam kehidupan. Seperti halnya pada teori Emile

Page 13: Tugas Sosin_moch. Yusuf Bachtiar_13111073_dampak Yang Ditimbulkan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan Dan Kesejahteraan Lingkungan

Durkheim (1858-1917) tentang Kenyataan Fakta Sosial. Asumsi umum yang paling fundamental

yang mendasari pendekataan Durkheim terhadap sosiologi adalah bahwa gejala sosial itu riil dan

mempengaruhi kesadaran individu serta perilakunya yang berbeda dari karakteristik psikologis,

biologis, atau karakteristik individu lainnya.

Selain itu Manusia secara biologis tergolong dalam homo sapiens. Manusia adalah

mahluk yang paling canggih, paling sempurna, karena memiliki kelebihan dibanding mahluk-

mahluk hidup lainnya. Manusia memiliki bentuk fisik, fungsi tubuh serta karakteristik

pertumbuhan tubuh yang berbeda dengan mahluk lainnya. Dengan kelebihan inilah manusia

dapat tumbuh dan berkembang menguasai alam. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di

sekitar manusia baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak, termasuk

manusia lainnya, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi di antara elemen-

elemen di alam tersebut.

Seperti halnya menurut teori Ekosistem agar manusia dapat hidup seimbang dengan

lingkungannya maka harus menjaga keseimbangan ekosistem. Ekosistem dapat diartikan sebagai

sistem ekologi suatu tempat tertentu yang merupakan jalinan hidup antara komponen-

komponennya (hidup, tak hidup, lingkungan) dalam satu kesatuan yang dipadukan oleh adanya

arus materi dan energi.

Dari masalah semacam ini, teori Peranan sangat sesuai bahwa menurut Merton dalam

Raho (2007 : 67) mengatakan bahwa peranan didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang

diharapkan masyarakat dari orang yang menduduki status tertentu. Sejumlah peran disebut

sebagai perangkat peran (role-set). Dengan demikian perangkat peran adalah kelengkapan dari

hubungan-hubungan berdasarkan peran yang dimiliki oleh orang karena menduduki status-status

social khusus. Dalam hal ini peranan genarasi muda lah yang harusnya memperhatikan ini dan

memberikan penyuluhan dan kesadaran bagi masyarakat akibat pentingnya menjaga lingkungan

hidup untuk menciptakan rasa toleransi yang tinggi terhadap kelangsungan umur bumi ini.

Sedangkan pemerintah dan masyarakat juga harus mendukung peranan para generasi muda

tersebut untuk kesejahteraan bersama.