tugas satuan proses 2 amina

15
TUGAS SATUAN PROSES 2 NAMA : WYNNE RAPHAELA NIM : 131424027 KELAS : 2A TKPB I. MSDS AMINA PRIMER 1.1 Sifat Fisika Nama : ethyl amina Bentuk fisik : liquid Warna :Tida k berwarna Odor : ammonia Berat molekul : 45.10 Rumus molekul : C2-H7-N Titik diidih : 63 F (17 C) Titik beku : - 114 F (-81 C) Tekanan uap : 903 mmHg @ 20 C Densitas uap (udara=1) : 1.6 Berat spesifik (air=1) : 0.7 Kelarutan dalam air : soluble pH : Not available Volatylity : Not available Odor threshold : Not available Tingkat pengiapan : Not available

Upload: tkpb2013

Post on 26-Dec-2015

174 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

MSDS AMINA, FLOW SHEET AMINA

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Satuan Proses 2 Amina

TUGAS SATUAN PROSES 2

NAMA : WYNNE RAPHAELA

NIM : 131424027

KELAS : 2A TKPB

I. MSDS AMINA PRIMER

1.1 Sifat Fisika

Nama : ethyl amina

Bentuk fisik : liquid

Warna :Tidak

berwarna

Odor : ammonia

Berat molekul : 45.10

Rumus molekul : C2-H7-N

Titik diidih : 63 F (17 C)

Titik beku : -114 F (-81

C)

Tekanan uap : 903 mmHg

@ 20 C

Densitas uap (udara=1) : 1.6

Berat spesifik (air=1) : 0.7

Kelarutan dalam air : soluble

pH : Not available

Volatylity : Not available

Odor threshold : Not available

Tingkat pengiapan : Not available

Kelarutan dalam pelarut:

o Larut dalam : alcohol, ether

I.2 Sifat Kimia

Reaksi dengan asam nitrit

Aril amina primer juga bereaksi dengan asam nitrit menghasilkan garam

diazonium. Reaksi ini adalah yang paling penting dari reaksi asam nitrit. Tidak

seperti garam alkyl diazonium, garam aril diazonium relative stabil jika disimpan

dalam keadaan dingin. Jika larutan campuran reaksi dibiarkan menjadi hangat, ion

diazoniumnya bereaksi dengan air membentuk suatu fenol.

Page 2: Tugas Satuan Proses 2 Amina

Alkil amina primer bereaksi dengan asam nitrit membnetuk garam alkyl

diazonium, R – N = N Cl-. Garam ini tidak stabil, kehilangan nitrogen (N2, suatu

gugusan meninggalkan terbaik), dan menghasilkan karbokation yang tidak stabil

ini kemudian mengalami reaksi substitusi dan eliminasi menghasilkan campuran

hasil reaksi.

Amina alifatik primer dengan HNO2 menghasilkan alkohol disertai pembebasan

gas N2 menurut persamaan reaksi di bawah ini :

CH3-CH-NH2 + HNO2→ CH3-CH-OH + N2 + H2O

│ │

CH3 CH3

Isopropilamina (amina 1°) isopropil alkohol (alkohol 2°)

Page 3: Tugas Satuan Proses 2 Amina

Asilasi

Pada senyawa dengan rantai pendek, merupakan senyawa polar yang mudah larut

dalam air.

Memiliki titik didih dan titik leleh yang dengan seiring bertambah cenderung

bertambah panjangnya rantai karbon

Semua amina bersifat sebagai basa lemah dan larutan amina dalam air bersifat

basa.

I.3 Kegunaan Amina Primer

Monoetilamin merupakan bahan baku untuk pembuatan senyawa organik yang lain,

khususnya untuk industri karet, bahan kimia untuk pertanian dan surface-active agent.

Selain itu juga digunakan untuk insectisida dan sebagainya.

Page 4: Tugas Satuan Proses 2 Amina

II. MSDS AMINA SEKUNDER

2.1 Sifat fisika

Amina sekunder.

EINECS NO. 204-697-4

FORMULA (CH3)2NH

MOL WT. 45.08

H.S. CODE 2921.11

TOXICITY Oral rat LD50: 90 mg/kg

SYNONYMS N-Methylmethanamine; N,N-Dimethylamine;

SMILES alkylation of anhydrous ammonia with methanol

CLASSIFICATION

PHYSICAL AND CHEMICAL PROPERTIES (ANHYDROUS)

PHYSICAL STATE colourless compressed liquefied gas

MELTING POINT -93 C

BOILING POINT 7 C

SPECIFIC

GRAVITY

0.659

SOLUBILITY IN

WATER

Miscible

pH

VAPOR DENSITY 1.56

AUTOIGNITION 402 C

NFPA RATINGS Health: 3 ; Flammability: 4 ; Reactivity: 0

REFRACTIVE

INDEX

1.347

FLASH POINT flammable gas

STABILITY Stable under ordinary conditions

II.2Sifat Kimia Amina Sekunder

Page 5: Tugas Satuan Proses 2 Amina

Reaksi dengan asam nitrit

Amina sekunder bereaksi dengan asam nitri menghasilkan N-nitrosoamina,

biasanya disebut nitrosamine, senyawa dengan gugusan nitroso terikat kepada

nitrogen dari amina. Banyak senyawa yang mengandung gugusan N-nitroso telah

dibuktikan karsinogenik pada bintang dalam laboratorium.

Pada senyawa dengan rantai pendek, merupakan senyawa polar yang mudah larut

dalam air.

Memiliki titik didih dan titik leleh yang dengan seiring bertambah cenderung

bertambah panjangnya rantai karbon

Semua amina bersifat sebagai basa lemah dan larutan amina dalam air bersifat

basa.

2.3 Aplikasi Amina Sekunder

Dimethylamine digunakan untuk bahan baku pelarut (dimethylformamide, dimethylacetamide),

dan alkyl alkanolamines serta dimethyl hydrazine (komposisi bahan bakar roket). Dimetilamina

juga digunakan untuk membuat senyawa organic lainnya termasuk rubber vulacanization

accelerators (tetra methyl thiuram disulphide, zinc dimethyldithiocarbamate, sodium

dimethyldithiocarbamate dan potassuim dimethyldithiocarbamate), pesticides (isoproturon, ziram,

thiram, diuron, monuron, chloroxuron, fenuron), surfactants (alkyldimethylamine oxides,

dimethylaminoethanol, quaternary ammonium compounds), bahan kimia fotografi,  inhibitor

korosi, peledak, dyes and pharmaceuticals. Dimethylamine digunakan di industry rayon dan nilon

untuk merubah kekuatan tensile.

II.3 Pembuatan dimetil Amina

Page 6: Tugas Satuan Proses 2 Amina

Dimetil amina dapat dibuat sebagai produk samping dari pembuatan metil amina. Dimana

pembuatan dimetil amina, terjadi antara reaksi methanol dengan ammonia anhidrat.

          CH3OH   +     NH3          ===>    CH3NH2     +     H2O (1)

         CH3OH  +    CH3NH2   ===>     (CH3)2NH   + H2O   (2)

                 CH3OH  +    (CH3)2NH   ===>     (CH3)3N      +     H2O (3)

III. MSDS AMINA TERSIER

2.1 Sifat Fisika

TRIETHYLAMINE

PRODUCT IDENTIFICATION

CAS NO. 121-44-8

EINECS NO. 204-469-4

FORMULA N(C2H5)3

MOL WT. 101.19

H.S. CODE 2921.12

TOXICITY Oral rat LD50: 460 mg/kg

SYNONYMS N,N-diethylethanamine; TEA; N,N,N-Triethylamine;

Triaethylamin (German); Trietilamina (Italian);

SMILES

CLASSIFICATION

PHYSICAL AND CHEMICAL PROPERTIES

PHYSICAL

STATE

Clear, colorless liquid, Strong ammonia-like odor.

MELTING POINT -115 C

BOILING POINT 89 C

SPECIFIC

GRAVITY

0.726

SOLUBILITY IN 5.5 g./100 g

Page 7: Tugas Satuan Proses 2 Amina

WATER

pH

VAPOR DENSITY 3.5

NFPA RATINGS Health: 3 Flammability: 3 Reactivity: 0

REFACTIVE

INDEX

1.4001

AUTOIGNITION

FLASH POINT -11 C

STABILITY Stable under ordinary conditions

2.2 Sifat Kimia

Reaksi dengan asam nitrit

Alkil amina tersier bereaksi dengan asam nitrit menghasilkan garam amina, seperti terjadi

dengan asam apa saja.

Aril amina tersier, mengalami reaksi substitusi aromatic elektrofilik menghasilkan

senyawa nitroso, suatu senyawa yang mengandung guggusan nitroso –N=O

2.3 Aplikasi

Bahan baku ammonia kuartener; activators for rubber; curing and hardening of polymers;

corrosion inhibitor; propellant; foundry resin catalyst; pesticides; pharmaceuticals; paints/coatings;

phenolic resin catalyst;

IV. FLOWSHEET PEMBUATAN ETIL AMINA

Page 8: Tugas Satuan Proses 2 Amina

Perkembangan teknologi menuntut manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan

cara mudah, cepat dan murah. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia berusaha

memenuhi kebutuhan masyarakat secara mandiri.  Hal ini perlu pengembangan sektor industri,

khususnya industri kimia dasar, setengah jadi (intermediate) dan bahan jadi. Salah satu industri

tersebut adalah pabrik pembuatan etil amin khususnya mono etilamin yang menghasilkan produk

samping dietil amina dan trietil amina.

Monoetilamin merupakan bahan baku untuk pembuatan senyawa organik yang lain, khususnya

untuk industri karet, bahan kimia untuk pertanian dan surface-active agent. Selain itu juga

digunakan untuk insectisida dan sebagainya.

4.1 Reaksi Kimia Pembuatan Amina

Etil amin dihasilkan oleh reaksi aminasi etanol dengan amonia menggunakan bantuan katalisator

padat Alumina. Reaksi antara etanol dengan amonia adalah sebagai berikut

                     

          C2H5OH +     NH3  ===>      C2H5NH2     +     H2O (1)

             C2H5OH   +   C2H5NH2 ===>     (C2H5)2NH   +     H2O  (2)

             C2H5OH  +    (C2H5)2NH   ===>     (C2H5)3N      +     H2O (3)

               Reaksi etanol dengan amonia berlangsung pada fasa gas dengan kondisi operasi

tekanan sekitar 15 atm dan suhu sekitar 400°C dengan konversi etanol mencapai 70 %. Selain

terjadi reaksi utama (reaksi 1) terjadi juga reaksi samping pembentukan dietilamin (reaksi 2) dan

trietilamin (reaksi 3). Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis. Reaktor yang digunakan adalah

reaktor fixedbed adiabatis dengan tanpa pendingin karena panas yang timbul tidak terlalu besar.

4.2 Uraian Proses

Etanol dari tangki penyimpan dialirkan ke vaporizer 01 bersama dengan Etanol yang berasal dari

arus recycle hasil atas menara distilasi 04. Uap Etanol kemudian diumpankan ke dalam reactor

fixedbed bersama dengan uap amonia yang juga diuapkan di vaporizer 02 sehingga suhu umpan

sekitar 350°C.

Page 9: Tugas Satuan Proses 2 Amina

Di dalam reaktor terjadi reaksi aminasi yang bersifat eksotermis (keluar panas) sehingga suhu

keluar reaktor lebih tinggi dari suhu umpan. Hasil reaksi kemudian diumpankan ke dalam

condensor sehingga seluruh senyawa mengembun sebelum diumpankan ke dalam menara

distilasi 01.

Menara distilasi 01 digunakan untuk memisahkan sisa amonia untuk direcycle ke dalam reaktor

yang diperoleh sebagai hasil atas, sedangkan hasil bawah yang berupa senyawa monoetilamin,

dietilamin, trietilamin, etanol dan air kemudian diumpankan ke dalam menara distilasi 02 untuk

pemisahan berikutnya.

Hasil atas menara distilasi 02 berupa monoetilamin yang merupakan produk utama kemudian

ditampung di tangki penyimpan. Hasil bawah kemudian diumpankan ke menara distilasi 03.

Hasil atas menara distilasi 03 berupa dietilamin yang merupakan produk samping kemudian

ditampung di tangki penyimpan. Hasil bawah kemudian diumpankan ke menara distilasi 04.

Hasil atas menara distilasi 04 berupa senyawa etanol yang merupakan reaktan  kemudian

direcycle ke reaktor. Hasil bawah kemudian diumpankan ke dalam menara distilasi 05.

Page 10: Tugas Satuan Proses 2 Amina

Hasil atas menara distilasi 05 berupa trietilamin yang merupakan produk samping kemudian

ditampung di tangki penyimpan. Hasil bawah berupa air kemudian dialirkan ke unit pengolah

limbah.

gambar 1. Diagram alir proses

☻Kondisi

operasiPembuatan etil amina

 Suhu : 350 - 450°C

 Tekanan : 15 atm

 Sifat reaksi : eksotermis

 Kondisi proses : adiabatis

☻Katalisator

 Jenis        : Alumina

Page 11: Tugas Satuan Proses 2 Amina

 Bentuk        : silinder

 Sifat reaksi       : 0.5 x 0.5

in

DAFTAR PUSTAKA

http://simoehch.blogspot.com/2013/11/manufacture-of-mono-ethyl-amin-from_5.html .

MANUFACTURE OF ETHL AMINE. (Diakses 27 November 2014 pukul 10.32 WIB)

http://www.chemicalland21.com/industrialchem/organic/DIMETHYLAMINE.htm. (Diakses 27

November 2014 pukul 15.43 WIB)

http://www.chemicalland21.com/industrialchem/organic/TRIETHYLAMINE.htm, (Diakses 27

November 2014 pukul 15.54 WIB)

https://www.airgas.com/ msds /001020.pdf , (Diakses 27 November 2014 pukul 10.21 WIB)