efektivitas penerapan kurikulum tingkat satuan...

102
EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS V DI MADRASAH IBTIDAIYAH RAUDLATUL FALAH KEBAGUSAN PASAR MINGGU SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Gelar Sarjana Pendidikan Oleh YULIANTI NIM 809011000418 PROGRAM DUAL MODE SYSTEM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM

TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) TERHADAP

PROSES PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS V

DI MADRASAH IBTIDAIYAH RAUDLATUL FALAH

KEBAGUSAN PASAR MINGGU

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

YULIANTI

NIM 809011000418

PROGRAM DUAL MODE SYSTEM

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Yulianti

NIM : 809011000418

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam

Alamat : Jl. Kebagusan No. 11 Rt. 006/001 Gg. Waru Pasar Minggu

Jakarta Selatan

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa Skripsi yang berjudul ”Efektivitas Penerapan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah

Raudlatul Falah Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan” adalah benar hasil karya

sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama Pembimbing : Drs. Achmad Abdul Gholib, MA

NIP : 195410151979021001

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Dengan surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta, 26 September 2013

Yang menyatakan

Yulianti

Page 3: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini berjudul Efektivitas Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) Terhadap Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah

Ibtidaiyah Raudlatul Falah Kebagusan Pasar Minggu disusun oleh Yulianti

Nomor Induk Mahasiswa 809011000418. Diajukan kepada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan

lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 2 Januari 2014 di hadapan dewan

penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar Sarjana (S1) (S. Pd.I).

Jakarta, 28 Juli 2013

Panitia Ujian Munaqasah

i

Page 4: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

UNTUK PENDAFTARAN UJIAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Yulianti

NIM : 809011000418

Jurusan : PAI

Judul Skripsi : Efektivitas Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan ( KTSP ) pada Proses pembelajaran Aqidah

Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Falah

Kebagusan Pasar Minggu.

Jakarta, 28 Juli 2013

Menyatakan mahasiswa tersebut di atas sudah selesai masa Bimbingan

Skripsi, dan disetujui untuk pendaftaran Ujian Skripsi.

Dosen Pembimbing I

(Drs. Achmad Gholib, MA)

NIP : 195410151979021001

ii

Page 5: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Efektifitas Penerapan KTSP pada Proses

Pembelajaran Aqidah Akhlak disusun oleh Yulianti, NIM. 809011000418,

Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan

dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang

munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 28 Juli 2013

Yang mengesahkan,

Dosen Pembimbing

( Drs. Achmad Gholib, MA )

NIP : 195410151979021001

iii

Page 6: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

ABSTRAK

Efektivitas Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Terhadap Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul

Falah Kebagusan Pasar Minggu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya efektivitas

penerapan KTSP terhadap proses pembelajaran aqidah akhlak. Variabel terikat

(X) dalam penelitian ini adalah efektivitas penerapan KTSP, sedangkan variabel

bebasnya (Y) adalah pembelajaran aqidah akhlak.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriftif kualitatif. Karena metode

ini, menurut penulis yang paling cocok dan relevan dengan objek penelitian.

Populasi yang dalam penelitian ini adalah semua guru MI. Raudlatul Falah

Kebagusan Pasar Minggu.

Dari penelitian yang diperoleh penulis mendapatkan hasil sebanyak 50%

(sangat setuju), 35% (setuju), 12% (kurang setuju) dan 3% (tidak setuju). Dalam

memperoleh data yang diperlukan penulis menggunakan teknik pengambilan data

melalui penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field

research) pada objeknya.

iv

Page 7: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan inayah_Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “ Efektivitas Penerapan KTSP terhadap proses pembelajaran aqidah

akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Falah Kebagusan Pasar Minggu Jakarta

Selatan“. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas

dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Nurlena Rifa’i, Ph.D selaku DEKAN UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2. Bapak Bahrissalim, M.Ag selaku Kaprodi PAI UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

3. Bapak Drs. Achmad Gholib, selaku pembimbing yang telah

memberikan bimbingan petunjuk serta motivasi yang sangat berharga

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

4. Segenap Dosen, Staf dan Karyawan perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah membantu penulis dalam menyediakan

data untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Haris, S.Ag, selaku Kepala Sekolah dan segenap dewan guru MI.

Raudlatul Falah Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan, yang telah

membantu penulis dalam mengumpulkan data sebagai pendukung

terselesaikannya skripsi ini.

v

Page 8: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

6. Orang tua tercinta Bapak H. Asmari dan Ibunda Hj. Hasanah yang telah

mendidik dan mendo’akan penulis, sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini.

7. Ibu Mertua saya Ibunda Juriah dan adik-adik saya Khairunnisa dan

Fany Ajeng Lestari yang telah membantu penulis dan menyelesaikan

skripsi ini

8. Suami Tercinta Riski Oktafianto dan anak-anak aku Frianka Fauziyah

dan Yalhan Nahis Adnan yang telah memberikan motivasi sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya

yang telah membantu, memberikan dorongan dan kemudahan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Begitu banyak pengelaman berharga yang penulis dapatkan selama ini

didalam perkuliahan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak, dan peneliti menyadari benar bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang positif dan konstruktif

sangat diharapkan demi kemajuan yang akan datang.

Jakarta, 28 Juli 2013

Penulis Yulianti

vi

Page 9: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...............................................iii

ABSTRAK ......................................................................................................iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................v

DAFTAR ISI...................................................................................................vii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................1

B. Identifikasi Masalah....................................................................4

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah .........................................5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Efektivitas ...................................................................................7

1. Pengertian Efektivitas ............................................................7

2. Karakteristik Efektifitas .........................................................8

B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan...................................... 10

1. Pengertian Kurikulum ............................................................10

vii

Page 10: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ....................13

3. Penerapan KTSP ....................................................................18

4. Indikator Keberhasilan KTSP ................................................19

C. Pelajaran Aqidah Akhlak ............................................................21

1. Pengertian Aqidah / akhlak ....................................................21

2. Ruang Lingkup Pelajaran Aqidah Akhlak .............................25

3. Fungsi Pelajaran Aqidah / Akhlak .........................................25

4. Pendekatan Pelajaran Aqidah Akhlak ....................................26

5. Alokasi Waktu....................................................................... 27

6. Tujuan Pelajaran Aqidah / Akhlak.........................................27

7. Kemampuan Dasar .................................................................27

D. Hasil Penelitian Yang Relevan ...................................................28

E. Pengajuan Hipotesa.................................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................33

B. Metode Penelitian .......................................................................33

C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ...............................33

D. Analisis Data...............................................................................39

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian........................................................... 40

1. Sejarah, Visi dan Misi MI. Raudlatul Falah

Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan .............................40

viii

Page 11: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

2. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan.....................................41

3. Sarana dan Prasarana............................................................. 43

4. Struktur Organisasi MI. Raudlatul Falah ..............................44

5. Fakta-fakta dan Temuan di Lapangan....................................46

B. Pengujian Hipotesis ....................................................................49

1. Efektivitas Penerapan KTSP ..................................................49

2. Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak .....................................55

3. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................61

4. Keterbatasan Penelitian ..........................................................62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................63

B. Implikasi .....................................................................................63

C. Saran-saran................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................66

LEMBAR UJI REFERESNI

BIODATA PENULIS

LAMPIRAN-LAMPIRAN

ix

Page 12: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi instrument angket siswa .................................................35

Tabel 2 Kisi-kisi instrument wawancara guru aqidah akhlak kelas V .......36

Table 3 Kisi-kisi instrument angket siswa .................................................37

Tabel 4 Keadaan sekolah MI. Raudlatul Falah ..........................................41

Tabel 5 Keadaan Guru MI. Raudlatul Falah ..............................................42

Tabel 6 Keadaan Siswa MI. Raudlatul Falah .............................................42

Tabel 7 Keadaan Ekstrakurikuler MI. Raudlatul Falah..............................43

Tabel 8 Sarana dan Prasarana MI. Raudlatul Falah ...................................43

Tabel 9 Data Nilai Aqidah Akhlak Siswa Kelas V MI. Raudlatul Falah ...48

Tabel 10 Penerapan KTSP diperlukan dalam pembelajaran aqidah akhlak. 49

Tabel 11 Guru aqidah akhlak sudah menyampaikan materi sesuai KTSP...50

Tabel 12 Penjabaran KTSP harus dicapai secara bertingkat agar

proses evaluasi Belajar yang tepat ................................................50

Tabel 13 Pelaksanaan KTSP dapat dilaksanakan dengan baik ....................51

Tabel 14 Tingkat keberhasilan hasil belajar siswa sesuai dengan KTSP.....51

Tabel 15 Pengembangan KTSP bertujuan untuk memandirikan madrasah . 52

Tabel 16 Guru dan siswa dapat meningkatkan interaksinya dalam

proses pembelajaran karena penerapan KTSP ..............................53

Tabel 17 Pengembangan KTSP perlu diawali dengan melakukan

analisis konteks .............................................................................53

Tabel 18 Pembelajaran aqidah akhlak sudah sesuai dengan KTSP .............54

Tabel 19 Guru mengadakan evaluasi terhadap pembelajaran aqidah akhlak 54

x

Page 13: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

Tabel 20 Pelajaran aqidah akhlak adalah pelajaran yang menyenangkan.... 55

Tabel 21 Pelajaran aqidah akhlak adalah pelajaran yang sulit .....................56

Tabel 22 Guru aqidah akhlak dalam menyampaikan pelajaran selalu

menyenangkan...............................................................................56

Tabel 23 Dalam menyampaikan pelajaran aqidah akhlak guru

menggunakan metode pembelajaran .............................................57

Tabel 24 Guru aqidah akhlak sering menggunakan lebih dari satu

metode pembelajaran ketika mengajar ..........................................58

Tabel 25 Guru aqidah akhlak selalu memberikan jam tambahan jika

materi tidak tuntas .........................................................................58

Tabel 26 Guru aqidah akhlak selalu memberikan tugas dalam proses

pembelajaran .................................................................................59

Tabel 27 Siswa membaca materi aqidah akhlak sebelum proses

pembelajaran berlangsung.............................................................59

Tabel 28 Pelajaran aqidah akhlak sangat bermanfaat dalam

kehidupan sehari-hari ....................................................................60

Tabel 29 Setelah mempelajari aqidah akhlak terdapat perubahan

sikap pada diri siswa dalam kehidupan sehari-hari .......................60

xi

Page 14: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi MI. Raudlatul Falah .............................

Lampiran 2 Denah Sekolah MI. Raudlatul Falah....................................

Lampiran 3 Lembar Angket ....................................................................

Lampiran 4 Lembar Wawancara .............................................................

Lampiran 5 Lembar Uji Referensi ..........................................................

xii

Page 15: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak Tahun 2001, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999,

telah diberlakukan otonomi daerah bidang pendidikan dan kebudayaan. Visi

pokok dari otonomi dalam penyelenggaraaan pendidikan bermuara pada upaya

pemberdayaan (empowering) terhadap masyarakat setempat untuk menentukan

sendiri jenis dan muatan kurikulum, proses pembelajaran dan system penilaian

hasil belajar, guru dan kepala sekolah, fasilitas dan sarana belajar putra – putri

mereka. Peran pemerintah baik diwakili oleh Departemen Teknis maupun

Departemen Daerah (pemda) adalah memberikan dukungan baik berupa dana,

fasilitas, dan ekspertis agar dapat terselenggaranya pelayanan pendidikan yang

bermanfaat bagi pembangunan kehidupan riil di masyarakat dan dilakukan oleh

masyarakat sendiri dengan mengacu pada standar mutu akademik secara rasional

maupun internasional.

Otonomi penyelenggaraan pendidikan tersebut pada gilirannya

berimplikasi kepada perubahan sistem manajemen pendidikan dari pola

sentralisasi ke desentralisasi dalam pengelolaan pendidikan. Sebagai implikasi

selanjutnya ialah dikembangkannya pendidikan yang demokratis dan non-

monopolistic dalam menentukan jenis dan muatan kurikulum, proses

pembelajaran dan sistem penilaian hasil belajar, fasilitas dan sarana belajar, dan

lain-lain. Bersamaan dengan otonomi penyelenggaraan pendidikan tersebut, maka

manajemen yang dikembangkan lebih mengarah pada manajemen berbasis

1

Page 16: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

2

sekolah/madrasah, yakni model manajemen yang memberikan otonomi lebih

besar kepada sekolah/adrasah dan mendorong pengambilan keputusan partisipasi

yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah/madrasah atau

stakeholders untuk meningkatkan mutu sekolah/madrasah.

Di antara otonomi yang lebih besar diberikan kepada sekolah/madrasah

adalah menyangkut pengembangan kurikulum, yang kemudian disebut dengan

KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), yakni kurikulum operasional yang

disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-masing satuan pendidikan

(sekolah/madrasah).1 Sedangkan pemerintah pusat hanya memberi rambu-rambu

yang perlu dirujuk dalam pengembangan kurikulum.

Tim penyusun KTSP pada SD/MI terdiri atas guru, konselor, dan kepala

sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam KTSP, kiprah guru lebih

dominan lagi, terutama dalam menjabarkan standard kompetensi dan kompetensi

dasar, tidak saja dalam program tertulis, tetapi juga dalam pembelajaran nyata di

kelas. KTSP merupakan upaya untuk menyempurnakan kurikulum agar lebih

familiar dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan diharapkan memiliki

tanggung jawab yang memadai. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan

merupakan keharusan agar sistem pendidikan nasional selalu relevan dan

kompetitif.2

Peserta didik yang berkualitas dan berpotensi itu dapat dikembangkan

melalui penerapan KTSP. KTSP dibuat oleh guru disetiap satuan pendidikan

untuk menggerakkan mesin utama pendidikan, yakni pembelajaran. Pada

1 Muhaimin, Pengembangan Model KTSP pada Sekolah dan Madrasah, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2008), hal 1 & 2

2 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009), hal vi

Page 17: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

3

kurikulum ini peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas yang

dimilikinya serta peserta didik ditanamkan pendidikan agama yang mendasar

yaitu akhlak, walaupun tidak sebanyak yang diberikan oleh pendidikan nonformal

seperti pendidikan pesantren.

Tujuan Pendidikan Nasional juga merupakan Tujuan Pendidikan Agama

Islam, tujuan pendidikan nasional suatu bangsa menggambarkan manusia yang

baik menurut pandangan hidup yang dianut oleh bangsa itu. Bagi bangsa

Indonesia, manusia yang baik adalah manusia pembangunan yang pancasila, sehat

jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat

mengembangkan kreatifitas dan bertanggung jawab, dapat menyuburkan sikap

demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang

tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsa dan sesama

manusia.3

Secara substansial pendidikan mempunyai dua fungsi utama, yaitu

konservasi nilai-nilai dan kultur yang dijunjung tinggi masyarakat, dan adaptasi

terhadap berbagai tuntutan dan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat.

Dengan demikian pendidikan mempunyai peran dan fungsi strategis sebagai agen

perubahan sosial, tak terkecuali pendidikan yang dilaksanakan oleh institusi yang

berada dalam naungan Departemen Pendidikan Nasional maupun Departemen

Agama.4 Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dan terkait dalam proses

pendidikan perlu terus menerus berupaya meningkatkan relevansi pendidikan

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

3 Departemen Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta 2003

4 Abdul Rahman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan, (Jakarta : Gemawindu Panca Perkasa, 2000), hal. 17, cet. Ke-1

Page 18: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

4

Pendidikan agama dapat dikembangkan melalui pembelajaran aqidah

akhlak. Pembelajaran aqidah akhlak mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui dan meyakini rukun iman yang enam.

2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang kuat untuk mau

mengamalkan akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk.

3. Memberikan bekal kepada siswa tentang aqidah dan akhlak sebagai

bekal untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pembelajaran aqidah akhlak mempunyai peranan penting dalam

membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi

pekerti yang luhur (berakhlak mulia) dan memiliki pengetahuan yang cukup

tentang islam, terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga

dapat dijadikan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu atau mata

pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin

ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan

membahas dalam penulisan skripsi dengan judul : “EFEKTIVITAS

PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(KTSP) TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI

MADRASAH IBTIDAIYAH RAUDLATUL FALAH KEBAGUSAN PASAR

MINGGU”.

B. Identifikasi Masalah

Dari judul di atas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

Page 19: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

5

1. Kurangnya profesionalisme guru dalam penerapan KTSP di MI. Raudlatul

Falah Kebagusan Pasar Minggu Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Kurangnya evaluasi dalam penerapan KTSP di MI. Raudlatul Falah

Kebagusan Pasar Minggu Tahun Pelajaran 2012/2013.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah kepada permasalahan yang akan dibahas,

maka perlu adanya batasan-batasan permasalahan. Adapun batasan permasalahan

pada penelitian ini dibatasi pada keefektifan penerapan KTSP dalam mata

pelajaran aqidah akhlak kelas V pada tahun pelajaran 2012/2013.

2. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, ada dua masalah yang perlu

dicari jawabannya dalam penelitian ini :

a. Bagaimana penerapan kegiatan belajar mengajar dengan KTSP pada

mata pelajaran aqidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Falah

Kebagusan Pasar Minggu Tahun Pelajaran 2012/2013?

b. Bagaimana efektivitas penerapan KTSP pada pembelajaran aqidah

akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Falah Kebagusan Pasar

Minggu Tahun Pelajaran 2012/2013?

Page 20: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini ada empat tujuan yang ingin dicapai :

a. Mendeskripsikan tentang penerapan KTSP untuk siswa, guru, dan

kepala sekolah.

b. Mendeskripsikan tentang penerapan kegiatan belajar mengajar dengan

KTSP yang berlangsung, untuk mata pelajaran aqidah akhlak.

c. Mendeskripsikan tentang penilaian yang terjadi di sekolah dengan

menggunakan KTSP.

d. Mendeskripsikan tentang hambatan-hambatan yang terjadi dengan

menggunakan KTSP.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan pengetahuan penulis tentang

penerapan KTSP bidang PAI.

b. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan tentang penerapan KTSP

dan kegunaannya khususnya untuk mata pelajaran PAI.

c. Bagi sekolah/Guru, dapat dijadikan pertimbangan dan pedoman dalam

penerapan KTSP dalam pembelajaran.

d. Bagi Universitas Islam Negri Jakarta, hasil penelitian ini diharapkan

dapat dijadikan sebagai bahan pedoman bagi penelitian-penelitian

selanjutnya.

Page 21: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Efektifitas

1. Pengertian Efektifitas

Secara bahasa, Efektifitas merupakan asal kata dari “efektif” dalam bahasa

inggrisnya effective, yang secara sederhana dapat didefinisikan sebagai “coming

into use “ (mendatangkan hasil). Kamus besar bahasa Indonesia mendefinisikan

efektif sebagai adanya efek, (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), atau dapat

membawa hasil dan berhasil guna.

Berbicara tentang efektif, efektifitas atau keefektifitasan, maka tidak bisa

dilepaskan dari bahasan tentang organisasi. Karena kebanyakan para ahli ketika

berbicara tentang efektifitas mereka pasti mengaitkannya dengan organisasi,

lembaga, perusahaan atau sejenisnya dimana di dalamnya terdapat seorang

manajer, pimpinan, karyawan dan beraneka ragam manajemen dan tujuan. Secara

umum, teori keefektifitasan berorientasi pada tujuan.

Menurut Handoko, efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih

tujuan yang tepat atau memilih peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Dengan kata lain, seorang manajer yang efektif dapat memilih

pekerjaan yang harus dilakukan atau memilih metode atau cara yang tepat untuk

mencapai tujuan.1

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa efektifitas

adalah ukuran keberhasilan seseorang atau suatu kelompok melakukan kegiatan

1

T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPEF – Yogyakarta, 1986), Cet.2, h.7

7

Page 22: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

8

atau perbuatan dengan tujuan tertentu. Dikatakan efektif apabila sasaran atau

tujuannya dapat tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Dengan

demikian, maka sesuatu dikatakan efektif apabila proses kegiatan itu waktunya

singkat, membutuhkan sedikit tenaga, hemat biaya, tetapi hasilnya sesuai target.

2. Karakteristik Efektifitas

Konsep efektifitas oleh para ahli belum ada keseragaman pandangan, hal

tersebut dikarenakan sudut pandang yang dilakukan dengan pendekatan disiplin

ilmu yang berbeda, sehingga melahirkan konsep yang berbeda pula di dalam

pengukurannya. Namun demikian, banyak juga ahli dan peneliti yang telah

mengungkapkan apa dan bagaimana mengukur efektifitas itu.2

Dalam sebuah lembaga atau institusi, efektifitas bisa dibedakan ke dalam

beberapa tingkatan atau sub unit. Adanya tingkatan atau sub unit ini dimaksudkan

untuk memperoleh kemajuan yang lebih besar dari pada yang lain dan ini

merupakan inti dari efektifitas. Salah satu ciri dalam hal ini adalah adanya upaya

untuk menemukan faktor-faktor kausal yang mengarahkan pada peningkatan

efektifitas.

Tony Bush dan Marianne Coleman menyatakan bahwa tidak ada

karakteristik efektifitas organisasi, perusahaan dan lembaga (termasuk sekolah)

yang secara jelas sama. Namun sekurang-kurangnya, ada satu daftar yang

merefleksikan penelitian internasional dan bukti inspeksi, dan merangkum

literatur British, yang menyampaikan sebelas faktor kunci terkait efektifitas

pendidikan, yaitu :

2 Tony Bush dan Marianne Coleman, Manajemen Strategis. Kepemimpinan Pendidikan, (Yogyakarta : PT. IRCiSod, 2008), Cet.2, h.153

Page 23: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

9

a. Kepemimpinan professional, tegas dan memiliki tujuan tertentu.

b. Visi dan tujuan, kesatuan tujuan, konsistensi praktek dan kebersamaan

yang akrab.

c. Lingkungan, suasana yang tertib dan rapi dan lingkungan yang

antraktif.

d. Konsentrasi terhadap pengajaran dan pembelajaran, maksimalisasi

waktu belajar, penekanan akademik dan fokus terhadap presentasi.

e. Harapan yang tinggi dan menyeluruh, mengkomunikasikan harapan dan

memberikan tantangan intelektual.

f. Penguatan yang positif, disiplin yang adil dan jelas.

g. Memonitor kemajuan, mengevaluasi performa sekolah.

h. Hak dan tanggung jawab anak.

i. Pengajaran yang memiliki tujuan, termasuk di dalamnya organisasi

yang efesien, kejelasan tujuan, pelajaran yang terstruktur dan praktek

yang adaptif.

j. Organisasi belajar.

k. Kerjasama sekolah-rumah termasuk keterlibatan orang tua.3

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa ciri-ciri atau karakteristik

efektifitas suatu kegiatan dapat diketahui jika kegiatan tersebut berhasil mencapai

tujuan dengan benar sesuai target yang telah direncanakan, dan mampu

memanfaatkan serta memberdayakan seluruh elemen-elemen agar berfungsi

secara optimal sehingga menghasilkan tujuan yang memuaskan. Dari sini dapat

3 Tony Bush dan Marianne Coleman, Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan,

(Jogjakarta : PT. IRCiSod, 2008), Cet. 2, h. 154

Page 24: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

10

diketahui bahwa efektifitas tidak hanya dilihat dari tecapainya tujuan semat, akan

tetapi sinergita dari berbagai komponen-komponen yang membantu tercpainya

tujuan tersebut.

B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1. Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan belajar mengajar. Secara tradisional kurikulum biasa dimengerti sebagai

serangkaian program yang berisi rencana-rencana pelajaran yang telah disusun

sedemikian rupa yang dapat dipakai secara langsung oleh guru untuk mengajar.

Dalam arti kontemporer kurikulum diartikan secara lebih luas karena kurikulum

tidak lagi menekankan pada daftar isi materi rencana pelajaran yang dimiliki

topik-topik yang telah disusun tapi lebih menekankan kepada pengalaman-

pengalaman proses belajar mengajar yang dapat diberikan kepada murid dalam

konteks dimana murid-murid berada.4

Istilah kurikulum mulai dikenal di Amerika Serikat sejak tahun 1920

ditinjau dari asal katanya kurikulum berasal dari bahasa latin dari kata curere yang

artinya lari. Dengan demikian maka kurikulum pada awalnya mempunyai

pengertian course of race (arena pacuan). Secara tradisional, kurikulum

4 Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta, Rineka Cipta, 2010), hal 2 &3

Page 25: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

11

mempunyai pengertian yaitu mata pelajaran atau arena pelatihan untuk suatu

produksi pendidikan.5

Beberapa pengertian kurikulum yang lain :

a. Kumpulan materi yang harus disampaikan pelatih atau yang harus

dipelajari oleh peserta didik untuk menjadi terampil.6

b. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.7

Kurikulum mempunyai fungsi yang terdiri dari :

1. Fungsi Penyesuaian (The adductive of Adaptive Function)

Individu hidup dalam lingkungan. Setiap individu harus mampu

menyesuaikan diri terhadap lingkungannya secara menyeluruh. Karena

lingkungan sendiri senantiasa berubah dan bersifat dinamis, maka masing-masing

individu pun harus memiliki kemampuan menyesuaikan diri secara dinamis pula.

Di balik itu, lingkungan pun harus disesuaikan dengan kondisi perorangan.

Disinilah letak fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan, sehingga individu

bersifat well-adjusted.

2. Fungsi Integrasi (The Integrating Function)

Kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang terintegrasi. Karena

individu sendiri merupakan bagian dari masyarakat, maka pribadi yang

5 Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta, Rineka Cipta, 2010), hal 2&3

6 Pusdiklat Kesehatan, Pengembangan Kurikulum, (2000)

7 BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (2006)

Page 26: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

12

terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam pembentukan atau

pengintegrasian masyarakat.

3. Fungsi Diferensiasi (The Differentiating Function)

Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan di antara

setiap orang dalam masyarakat. Pada dasarnya, diferensiasi akan mendorong

orang berfikir kritis dan kreatif, sehingga akan mendorong kemajuan sosial dalam

masyarakat. Akan tetapi, adanya diferensiasi tidak berarti mengabaikan solidaritas

sosial dan integrasi, karena diferensiasi juga dapat menghindarkan terjadinya

stagnasi sosial.

4. Fungsi Persiapan (The Prepardeutic Function)

Kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan

studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh, misal melanjutkan studi

ke sekolah yang lebih tinggi atau persiapan belajar di dalam masyarakat.

Persiapan kemampuan belajar lebih lanjut ini sangat diperlukan, mengingat

sekolah tidak mungkin memberikan semua yang diperlukan siswa atau apapun

yang menarik perhatian mereka.

5. Fungsi Pemilihan (The Selective Function)

Perbedaan (deferensiasi) dan pemilihan (seleksi) adalah dua hal yang

saling berkaitan. Pengakuan atas perbedaan berarti memberikan kesempatan bagi

seseorang untuk memilih apa yang diinginkan dan menarik minatnya. Kedua hal

tersebut merupakan kebutuhan bagi masyarakat yang menganut sistem

demokratis. Untuk mengembangkan berbagai kemampuan tersebut, maka

kurikulum perlu disusun secara luas dan fleksibel.

Page 27: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

13

6. Fungsi Diagnotis (The Diagnostic Function)

Salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan mengarahkan

siswa untuk mampu memahami dan menerima dirinya, sehingga dapat

mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika

siswa menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya melalui proses

eksplorasi. Selanjutnya siswa sendiri yang memperbaiki kelemahan tersebut dan

mengembangkan sendiri kekuatan yang ada. Fungsi ini merupakan fungsi

diagnosis kurikulum dan akan membimbing siswa untuk dapat berkembang secara

optimal.8

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Mulyasa menyatakan bahwa KTSP adalah sebuah kurikulum operasional

pendidikan yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

KTSP ditandatangani pada 23 Mei 2006 dan diberlakukan di Indonesia mulai

tahun ajaran 2006/2007. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan

pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender

pendidikan, dan silabus.9

KTSP diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP berlaku pada jenjang

pendidikan dasar (Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama) dan menengah

(Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan) dan disusun oleh

8

Jamal Ma’mur Asmani, Tips Efektif Aplikasi KTSP di Sekolah, (Jogjakarta, Bening, 2010). Hal 36 - 38

9E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009). Hal 19

Page 28: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

14

satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,kompetensi mata

pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada

jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar Isi merupakan pedoman untuk

pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat : kerangka

dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan,

dan kalender pendidikan. Standar kompetensi lulusan (SKL) digunakan sebagai

pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan

pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau

kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan

standar nasional yang telah disepakati.

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, tujuan pendidikan dasar

adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah

meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai

dengan kejurusannya.

Page 29: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

15

Pemberlakuan KTSP didasarkan pada peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No. 24 Tahun 2006. Penyusunan KTSP SD, SMP, SMA dan SMK

terdiri atas guru. konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber

dengan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota, dan di supervisi oleh

kabupaten/kota dan provinsi yang bertanggung jawab dibidang pendidikan.10

Landasan KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dilandasi oleh undang-undang dan

peraturan pemerintah sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan.

3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi

Lulusan.

5. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas

No. 22 dan No. 23.11

Acuan operasional penyusunan KTSP :

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar

pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun

yang memungkinkan setiap mata pelajaran dapat menunjang

peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

10Sutiah dan Sugeng Listyo Prabowo, Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Sekolah Madrasah, (Jakarta, Rajawali Pers, 2008), hal 3

11Masnur Muchlis, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2007), hal 1

Page 30: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

16

2. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kemampuan peserta didik.

Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman

potensi, minat, kecerdasan intelektual dan emosional peserta didik

secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

3. Perkembangan potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan

keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus

memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat

memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.

4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.

Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan tuntutan

pembangunan daerah dan nasional.

5. Tuntutan dunia kerja.

Kurikulum harus memuatkecakapan hidup untuk membekali peserta

didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan

peserta didik dan kebutuhan dunia kerja khususnya bagi mereka yang

tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

7. Agama.

Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan

kerukunan umat beragama, dan memperhatikan norma agama yang

berlaku di lingkungan sekolah.

Page 31: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

17

8. Dinamika Perkembangan Global.

Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing

secara global dan hidup berdampingan dengan bangsa lain.

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan

persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik

sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian

keragaman budaya.

11. Kesetaraan jender.

Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan

mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender.

12. Karakteristik satuan pendidikan.

Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,

kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.12

Ciri-ciri penting KTSP :

1. KTSP menganut prinsip fleksibilitas, yaitu sekolah diberi kebebasan

menambah 4 jam pelajaran tambahan per minggu, yang bisa diisi

dengan apa saja baik yang wajib atau muatan lokal.

2. KTSP membutuhkan pemahaman dan keinginan sekolah untuk

mengubah kebiasaan lama yakni kebergantungan pada birokrat.

12 http://lecgarut.wordpress.com/2007/12/10/acuan-operasional-penyusunan-tingkat- satuan-pendidikan/

Page 32: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

18

3. Guru kreatif dan siswa aktif.

4. KTSP menganut prinsip diversifikasi, artinya dalam kurikulum ini

standar isi dan standar kompetensi lulusan yang dibuat BSNP itu

dijabarkan dengan memasukkan muatan lokal, yakni lokal provinsi,

lokal kabupaten/kota, dan lokal sekolah.

5. KTSP sejalan dengan konsep desentralisasi pendidikan dan manajemen

berbasis sekolah (school-based management).

6. KTSP tanggap terhadap perkembangan iptek dan seni.

7. KTSP beragam dan terpadu.13

Teknik penilaian dalam KTSP : penilaian tertulis, penilaian penampilan

(missal : penampilan dalam praktek pidato, praktek olahraga, dan lain-lain), tugas

dan proyek, penilaian produk (penilaian hasil kerja siswa yang menitikberatkan

pada keterampilan dan hasil akhir).

3. Penerapan KTSP

Kurikulum sekolah satu dengan yang lainnya bisa saja berbeda. Pasalnya,

penerapan KTSP mulai tahun 2006/2007 memberi peluang sekolah menyusun

kurikulum sendiri. Hanya menurut anggota BSNP, Prof. Dr. Mungin Eddy

Wibowo, M.PdKons, kurikulum yang dibuat sekolah tetap mengacu pada BSNP.

Menurut beliau, KTSP sebagai kurikulum operasional sekolah disusun

berdasarkan standar isi dan kompetensi lulusan yang dikembangkan dengan

prinsip diversifikasi. Dikatakan, kurikulum harus disesuaikan dengan satuan

pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Meski sekolah memiliki

13http://www.pdfio.com/k-255383html

Page 33: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

19

kewenangan luas, acuan tetap pada BSNP sesuai standar isi dan kompetensi

lulusan.

Dalam KTSP, pihak sekolah memiliki kewenangan menentukan muatan

lokal. Selama ini muatan lokal ada tiga, yakni dari provinsi, kabupaten/kota, dan

pihak sekolah. Dengan menentukan sendiri, seharusnya menjadi keunggulan

sekolah itu sendiri. Dengan pemberlakuan KTSP, pemberdayaan gurupun akan

lebih baik. Sebagai contoh, guru yang selama ini hanya mengajar karena

kurikulumnya sudah tersedia akan dituntun memiliki kemampuan menyusun

kurikulum yang sesuai dan tepat bagi peserta didiknya.

Menurut pakar kurikulum Dr. Karnadi dari Universitas Negeri Jakarta

(UNJ) dan Prof. Dr. Ansyar dari Universitas Negeri Padang (Unan). Penerapan

KTSP di sekolah akan membuat guru semakin pintar, karena mereka dituntut

harus mampu merencanakan sendiri materi pelajarannya untuk mencapai

kompetensi yang telah ditetapkan. Kurikulum yang selama ini dibuat dari pusat,

menyebabkan kreativitas guru kurang terpupuk tetapi dengan KTSP kreativitas

guru bisa berkembang.

4. Indikator Keberhasilan KTSP

Keberanian siswa untuk bertanya dan berdebat adalah indikator

keberhasilan belajar dengan menerapkan KTSP. Evaluasi untuk program

pelaksanaan pengembangan kurikulum di daerah memerlukan indikator

keberhasilan sebagai tolak ukur pencapaian pelaksanaan kurikulum.

Indikator keberhasilan kurikulum mencakup :

a. Indikator keberhasilan sosialisasi kurikulum

Page 34: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

20

Indikator keberhasilan kurikulum, antara lain : sekolah menyatakan siap

melaksanakan kurikulum tersebut, guru memahami kurikulum tersebut, dan guru

dapat mengimplikasikannya dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Indikator keberhasilan penyusunan silabus

Indikator keberhasilan penyusunan silabus, antara lain : silabus disusun

berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah

supervise dinas kabupaten/kota/provinsi yang bertanggung jawab dibidang

pendidikan guru memahami semua perangkat yang berhubungan dengan

penyusunan silabus seperti standar isi yang berhubungan dengan mata pelajaran

yang bersangkutan dan standar kompetensi lulusan serta KTSP.

c. Indikator keberhasilan penyusunan program tahunan dan semester.

Indikator keberhasilan penyusunan program tahunan dan semester, antara

lain : adanya kesesuaian antara hasil pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan

program semester dan tahunan yang dirancang berdasarkan kemampuan awal

siswa, program tahunan dan semester dapat dijadikan panduan bagi sekolah.

d. Indikator Keberhasilan penyusunan rencana pembelajaran

Indikator keberhasilan rencana pembelajaran, antara lain : rencana

pembelajaran yang disusun sesuai dengan silabus atau berpedoman pada silabus

yang telah disusun sebelumnya, memuat sekurang-kurangnya tujuan

pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil

belajar.

e. Indikator keberhasilan penyusunan bahan ajar

Indikator keberhasilan penyusunan bahan ajar, antara lain : menimbulkan

minat baca, ditulis dan dirancang untuk siswa, memberi kesempatan pada siswa

Page 35: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

21

untuk berlatih, memberikan rangkuman, gaya penulisan komunikatif dan semi

formal, menjelaskan cara mempelajari bahan ajar, dan lain-lain.

f. Indikator pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

Indikator pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, antara lain : peserta didik

memiliki kemampuan membaca lebih cepat dan lebih banyak, mempunyai rasa

ingin tahu yang kuat, mempunyai minat yang luas, memberikan jawaban yang

baik, memberikan banyak gagasan, berpikir kritis, daya ingat yang kuat, tidak

cepat puas dengan prestasinya, dan lain-lain.14

C. Pelajaran Aqidah Akhlak

1. Pengertian Aqidah Akhlak

a. Pengertian Aqidah

Kata “aqidah” diambil dari kata dasar “al-„aqdu” yaitu ar-rabth (ikatan),

al-Ibraam (pengesahan), al-ihkam (penguatan), at-tawatstsuq (menjadi kokoh,

kuat), asy-syaddu biquwwah (pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk

(pengokohan), al-muraashah (erat/rapat) dan al-itsbaatu (penetapan). Diantaranya

juga mempunyai arti al-yaqiin (keyakinan) dan al-jazmu (penetapan).15

Seperti dalam firman Allah Ta’ala, Al-qur’an Surah Al-Maidah ayat 89

طإ اع م ه ت افك ف ا ن لأاي ت ا ع ق د ب م خ ذ ك ياؤ ل ك ن و م نا ك أي للاب غ و ف هللا م خ ذ ك ياؤ لا

د ي ل ف م ن قر ب ة يرر ت أو م تو ه ك س أو م أ يله ك ع ط ت وم ن س ط ام أو كاس ين م ن م

ش ر ة ع

م ل ك هللا ن ين ب لذ ك م ك نا ك أي ح ف او ظ ت م او ل ف إ اذ نا ك م أي ة ك افر لذ ك اي أم ثلا ثة صا ي م ف

ك ر و ن )٨٩( ش م ت ل ك ل ع

تا يآه

Page 36: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

14 http://etd.eprints.ums.ac.id/736/1/A410040201.pdf

15 http://mahfuddinakhyar.blogspot.com

Page 37: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

22

Artinya : Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu

yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum

kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka

kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi Makan sepuluh

orang miskin, Yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan

kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau

memerdekakan seorang budak. barang siapa tidak sanggup

melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga

hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila

kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu.

Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya

agar kamu bersyukur (kepada-Nya). [Qs. Al-Maidah (5) : 89].

Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang

mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah

berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah

dan diutusnya pada Rasul.16

Pengertian Aqidah Secara Istilah

yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram

karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak

tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.

Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu keraguan

apapun pada orang yang meyakininya. Dan harus sesuai dengan kenyataannya

yang tidak menerima keraguan atau prasangka. Jika hal tersebut tidak sampai pada

tingkat keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah,

karena orang itu mengikat hatinya diatas hal tersebut.

16 Arif Munandar Riswanto, Buku Pintar Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 2008), hal 32

Page 38: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

23

b. Pengertian Akhlak

Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong

oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.

Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang

berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Tiga pakar dibidang akhlak yaitu Ibnu

Maskawaih, Al-Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah

perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan

baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.17

Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku

tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali

melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja. Seseorang dapat

dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari

dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi

pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan

untuk berbuat. Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah

pencerminan dari akhlak.

c. Definisi Aqidah Akhlak

Pengertian aqidah akhlak itu sendiri sangatlah luas. Namun dari pengertian

sebelumnya dapat diartikan bahwa aqidah akhlak merupakan kepercayaan yang

diyakini kebenarannya di dalam hati, yang diikrarkan dengan lisan dan diamalkan

dengan perbuatan yang terpuji sesuai dengan ajaran al-qur’an hadits.18

17 http://id.wikipedia.org

18 http://anneahira.com

Page 39: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

24

Aqidah dan akhlak merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Maka

menjaga aqidah akhlak merupakan hal yang penting. Hal-hal yang dapat kita

lakukan antara lain dengan mempelajari ilmu-ilmu yang menyangkut aqidah

akhlak, hal-hal yang dapat merusak aqidah akhlak, menjauhkan perbuatan-

perbuatan yang dapat merusak aqidah akhlak dan mengamalkan ilmu yang telah

dipelajari.

Mengingat pentingnya aqidah akhlak ini, maka semua sekolah islam

memasukkan aqidah akhlak ini ke dalam mata pelajaran. Karena usia anak-anak

sekolah merupakan usia yang labil, maka perlu ditanamkan sejak dini agar mereka

mempunyai aqidah yang baik dan akhlak yang terpuji.

Dalam UU No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada

penjelasan pasal 39 ayat (2) disebutkan bahwa :

“Pendidikan Agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan

ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang

dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan

tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar

umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional”.

Pada kurikulum madrasah, pendidikan agama dibagi menjadi lima mata

pelajaran. Hal ini sesuai dengan penjelasan ayat (3) : ... satu unsur dapat dibagi

menjadi lebih dari satu mata pelajaran.19

Mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran dari

unsur pendidikan agama yang ada di madrasah. Mata pelajaran ini membahas

kajian tentang peristiwa-peristiwa penting berkenaan dengan perkembangan

agama islam yang memungkinkan terjadinya pengenalan, penghayatan dan

19 Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Pengembangan Silabus Kurikulum Berbasis

Kompetensi, (Jakarta : Juni 2002), hal 12

Page 40: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

25

penanaman nilai pada peserta didik atas ajaran dan semangat islam sebagai

rahmatan lil alamin.

2. Ruang Lingkup Pelajaran Aqidah Akhlak

Ruang lingkup pelajaran aqidah akhlak ini meliputi :

a. Masalah keimanan seperti rukun iman (iman kepada Allah , Rasul-rasul

Allah, hari akhir dan iman kepada qodo dan qodar)

b. Cerita para Nabi dan Rasul Allah yang shaleh

c. Masalah akhlak. Pembahasan masalah akhlak ini meliputi akhlak

mahmudah yang harus diupayakan menjadi kebiasaan dan akhlak

madzmumah yang mutlak harus dihindari.20

3. Fungsi Pelajaran Aqidah Akhlak

Di Madrasah Ibtidaiyah, mata pelajaran aqidah akhlak ini memiliki fungsi

sebagai berikut :

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa

dalam meyakini kebenaran ajaran islam yang telah dilaksanakan dalam

lingkungan keluarga.

b. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan

pemahaman dan pengamalan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari

c. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari siswa dan

menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya

20 http://kajad-alhikmahkajen.blogspot.com

Page 41: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

26

d. Pemahaman, yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan cara membaca dan

menulis Al-Qur’an, serta kandungan Al-Qur’an dan Hadits.21

4. Pendekatan Pelajaran Aqidah Akhlak

Pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam mata pelajaran

Aqidah Akhlak ini adalah :

a. Pendekatan rasa (kalbu),yaitu pendekatan untuk menggugah perasaan

siswa dalam memahami dan meyakini kebenaran ajaran dan syariat

islam dengan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah

islam.

b. Pendekatan rasional, yaitu usaha untuk memberikan peranan rasio

(akal) dalam memahami peristiwa sejarah dan perkembangan peradaban

islam.

c. Pendekatan keteladanan, yaitu usaha menanamkan nilai melalui

keteladanan, baik yang langsung melalui penciptaan kondisi pergaulan

yang akrab antar personal sekolah, perilaku para pendidik dan tenaga

kependidikan lain, maupun dengan menampilkan kisah-kisah teladan.

Adapun pendekatan yang tepat untuk pelajaran akhlak adalah pendekatan

keteladanan, pembiasaan dan pengalaman. Sedangkan pendekatan yang cocok

untuk aqidah adalah pendekatan emosional dan rasional.

Atas dasar penentuan pendekatan-pendekatan tersebut, guru dapat

menentukan metode pengajaran atau pembelajaran yang dianggap tepat dan

efektif.

21 http://efendihatta.blogspot.com

Page 42: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

27

Beberapa metode yang dapat digunakan antara lain :

1. Metode ceramah/bercerita

2. Metode Tanya jawab

3. Metode sosiodrama

4. Metode diskusi

5. Alokasi Waktu

Di Madrasah Ibtidaiyah, mata pelajaran aqidah akhlak dibagi menjadi dua

semester. Pengaturan waktu yang tersedia tidak merupakan sesuatu yang kaku,

tetapi bersifat luwes dengan menyesuaikan pada taraf perkembangan siswa dan

kondisi sekolah.

6. Tujuan Pelajaran Aqidah Akhlak

Sebagai bagian dari Pendidikan Agama Islam di Madrasah, pelajaran

aqidah akhlak bertujuan :

a. Mengetahui dan meyakini rukun iman yang enam

b. Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang kuat untuk mau

mengamalkan akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk

c. Memberikan bekal kepada siswa tentang aqidah dan akhlak sebagai

bekal untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.

7. Kemampuan Dasar

Kemampuan dasar yang diharapkan dari siswa setelah menamatkan

pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah adalah :

Page 43: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

28

a. Mengetahui dan meyakini rukun iman yang enam.

b. Dapat mengamalkan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak tercela.

c. Mengetahui sopan santun senantiasa mengamalkannya, baik dalam

hubungan manusia dengan Allah, dengan diri sendiri, sesama manusia

maupun dengan lingkungan.

D. Hasil Penelitian Yang Relevan

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti akan menyampaikan beberapa kajian

atau skripsi yang berkaitan dengan judul skripsi ini :

1. Skripsi Saudari Rukmiati (206011000079) yang berjudul “Pengaruh

Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di MAN

INSAN CENDIKIA SERPONG.”

Dalam penelitian tersebut dikaji tentang prosedur pengaruh

Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MAN

INSAN CENDIKIA SERPONG. Rukmiati dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa Implementasi KTSP di MAN Insan Cendikia

sudah dilaksanakan dengan baik pada tahap pra intruksional, tahap

instruksional dan tahap evaluasi. Dilihat dari prestasi belajar siswa

sebesar 86% cukup baik dengan jumlah rata-rata 8. Pengaruh

implementasi KTSP terhadap prestasi belajar siswa terdapat hubungan

positif yang signifikan dilihat dari besarnya rxy sebesar 0,476 yang

besarnya berkisar antara 0,40 – 0,70 berarti korelasi antara

Page 44: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

29

implementasi KTSP dengan prestasi belajar siswa itu adalah termasuk

korelasi positif yang sedang atau cukup.22

2. Skripsi Saudari Rian Wahyudi (107011002015) yang berjudul, “

Implementasi Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan) Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTS Daarul

Hikmah Pamulang”.

Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa Implementasi KTSP

dalam pembelajaran al-qur’an hadits di MTS Daarul Hikmah Pamulang

sudah berjalan sesuai pedoman. Sekolah tersebut sudah

mengimplementasikan program-program pengembangan KTSP dengan

baik. Sekolah tersebut mampu membuat KTSP untuk tingkat satuan

pendidikannya. Guru Al-Qur’an Hadits sudah mampu untuk membuat

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sendiri. Di MTS Daarul

Hikmah pengembangan silabus Al-Qur’an Hadits dilakukan bekerja

sama dengan sekolah-sekolah lain di daerah setempat, yang tergabung

dalam forum MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) tingkat

kabupaten Pamulang, Tangerang Selatan.

Pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadits juga sudah mencerminkan

KTSP karena siswa ikut berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga

pembelajarannya dilakukan dari siswa oleh siswa dan untuk siswa.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang digunakan di sekolah

memberikan kemudahan, keleluasaan maupun kebebasan dalam

22

Rukmiati,”Pengaruh Implementasi Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MAN INSAN CENDIKIA SERPONG,” Skripsi Pada Jurusan PAI FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010, h.58, tidakdipublikasikan.

Page 45: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

30

melaksanakan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan

pembelajaran Afektif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan

(PAIKEM) dalam pembelajaran. Kondisi nyata yang berkenaan dengan

implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan pada mata pelajaran

Al-Qur’an Hadits di MTS Daarul Hikmah sudah dilaksanakan,

walaupun belum sepenuhnya seperti yang diharapkan. Begitu pula

dengan penyusunan RPP Al-Qur’an Hadits yang sudah menggunakan

model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan

pembelajaran Afektif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan

(PAIKE ). Akan tetapi dalam proses belajar mengajar (KBM) model

pembelajaran CTL dan PAIKEM belum maksimal digunakan karena

adanya beberapa kendala yang dihadapi, antara lain berkenaan dengan

sarana dan prasarana yang belum memadai.23

3. Skripsi Saudara Rusdi (206011000080) yang berjudul, “ Penerapan

KTSP Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan.”

Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa :

a. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai

Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di MTS Hidayatul Umam

Cinere-Depok masih menemui banyak kendala serta masih

rendahnya kualitas pembelajaran, hal ini tentunya berdampak pada

masih rendahnya hasil belajar siswa, terlihat dari masih banyaknya

23

Rian Wahyudi,”Implementasi Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Pada Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadits di MTS Daarul Hikmah Pamulang,”Skripsi pada jurusan PAI FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2012, h.65-66, tidak dipublikasikan

Page 46: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

31

siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

mata pelajaran dan muatan lokal yang telah ditetapkan oleh guru.

b. Sebagian besar guru MTS Hidayatul Umam Cinere-Depok belum

memiliki kecakapan dalam pengelolaan kelas dan penguasaan materi

yang memadai. Guru juga jarang menerapkan pendekatan dan model

pembelajaran yang variatif dan efektif serta kurangnya melibatkan

siswa dalam pembelajaran. Guru cenderung masih menggunakan

paradigma lama dalam mengajar seperti masih seringnya digunakan

metode ceramah dalam setiap kegiatan pembelajaran.

c. Penciptaan suasana pembelajaran yang kondusif belum dapat

diwujudkan secara optimal di MTS Hidayatul Umam Cinere-Depok,

hal ini disebabkan karena fasilitas pembelajaran jumlahnya masih

belum mencukupi jika dibandingkan dengan banyaknya jumlah

siswa dan jumlah rombongan belajar.24

Setelah menelaah berbagai karya tulis berupa hasil penelitian yang ada,

peneliti berkeyakinan bahwa skripsi yang berjudul “Efektivitas Penerapan KTSP

Pada Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Raudlatul Falah Kebagusan Pasar

Minggu” memang belum pernah diujikan pada penelitian-penelitian sebelumnya,

karena fokus dalam penelitian ini adalah Efektivitas penerapan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan demikian peneliti yakin dalam

penelitian ini masih relevan untuk diterima.

24

Rusdi, “Penerapan KTSP sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan,” Skripsi pada jurusan PAI FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h.65-66, tidak dipublikasikan.

Page 47: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

32

E. Pengajuan Hipotesa

Hipotesa adalah pendapat atau dugaan yang masih perlu diuji

kebenarannya dalam pengalaman. Hipotesa dibagi menjadi dua yaitu hipotesa

alternative (Ha) dan hipotesa nol (Ho). Adapun hipotesa alternatif dan hipotesa

nol dalam pembahasan ini adalah :

Ha : Ada korelasi positif yang signifikan, antara efektifitas penerapan

KTSP dengan proses pembelajaran aqidah aqidah akhlak.

Ho : Tidak ada korelasi positif yang signifikan, antara efktifitas penerapan

KTSP dengan proses pemblajaran aqidah akhlak.

Page 48: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian, penulis mengambil tempat di MI. Raudlatul

Falah Kebagusan Pasar Minggu Jakarta Selatan, yang beralamat lengkap di Jl.

Kebagusan Raya No. 18 Rt 06/07, karena MI. Raudlatul Falah merupakan salah

satu madrasah yang para dewan gurunya sudah menggunakan KTSP dalam

kegiatan belajar mengajar, sehingga akan mempermudah peneliti dalam

melakukan penelitian tersebut.

Adapun waktu yang digunakan dalam penelitian ini penulis melakukan

penelitian selama 2 bulan dari bulan Mei sampai bulan Juni 2013.

B. Metode Penelitian

Sifat penelitian yang dilakukan oleh penulis bersifat kualitatif deskriptif

yaitu dengan cara survei, dengan melakukan penelitian langsung terhadap sekolah

yang bersangkutan.

C. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan penelitian yang

dilakukan dengan 3 metode atau teknik, yaitu :

33

Page 49: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

34

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang diselidiki.1 Observasi merupakan teknik yang

pertama-tama digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan

dengan penelitian dan merupakan alat pengumpulan data dengan cara

mendatangi langsung, mengamati dan mencatat. Observasi ini

dilakukan dengan cara datang langsung ke objek penelitian untuk

mendapatkan data yang berkaitan dengan pelaksanaan KTSP yang

digunakan oleh guru di dalam kelas.

2. Angket

Angket yaitu alat penelitian yang dilakukan dengan cara menyebarkan

daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari jumlah

responden.2 Daftar pertanyaan ini disusun secara tertulis mengenai

suatu hal yang berkaitan dengan indikator. Angket yang digunakan

adalah angket tertutup yang berupa bentuk pertanyaan dimana

responden hanya tinggal memilih jawaban yang telah disediakan dalam

angket tersebut. Angket ini digunakan untuk mendapatkan data

mengenai keefektifan penerapan KTSP terhadap proses pembelajaran

pada mata pelajaran aqidah akhlak kelas V.

Angket ini disebarkan kepada seluruh responden kelas V, guna

mendapatkan data tentang efektivitas penerapan KTSP pada proses

pembelajaran aqidah akhlak kelas V.

1 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : Andi Offest, 1992), Jilid 2, h. 151

2 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : Andi Offest, 1992), Jilid 2, h. 177

Page 50: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

35

3. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sesuai

berdasarkan dari pada laporan verbal dimana pada wawancara ini

terdapat dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh

informasi dari orang yang diwawancarai.3 Dalam penelitian ini penulis

melakukan wawancara dengan guru pada bidang mata pelajaran aqidah

akhlak kelas V MI. Raudlatul Falah Kebagusan Pasar Minggu Jakarta

Selatan guna mendapatkan data tentang ke efektifan pelaksanaan KTSP

pada proses pembelajaran aqidah akhlak kelas V.

Untuk kisi-kisi instrument angket dan pedoman wawancara dapat

dilihat dibawah ini :

Tabel 1

Kisi-kisi instrument angket siswa

Variabel X

3 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Reneka Cipta, 1998), cet ke-11, h. 145

Variabel Indikator No. Item Jumlah Item

Efektivitas

Penerapan KTSP

pada proses

pembelajaran

aqidah akhlak

kelas V

- Penerapan KTSP

dalam pembelajaran

aqidah akhlak

- Penyampaian Materi

sesuai KTSP

- Penjabaran KTSP

harus dicapai secara

bertingkat agar proses

evaluasi belajar yang

tepat

- Pelaksanaan KTSP

dapat dilaksanakan

dengan baik

- Tingkat keberhasilan

hasil belajar siswa

sesuai dengan KTSP

1

2

3

4

5

1

1

1

1

1

Page 51: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

36

- Pengembangan KTSP

bertujuan untuk

memandirikan

madrasah

- Guru dan siswa dapat

meningkatkan

interaksinya dalam

penerapan KTSP

1 - - Pengembangan KTSP

perlu diawali dengan

melakukan analisis

konteks

- Pembelajaran aqidah

akhlak sudah sesuai

dengan KTSP

- Guru mengadakan

6

7

8

9

10

1

1

1

1

1

evaluasi terhadap

pembelajaran aqidah

akhlak

Tabel 2

Kisi-kisi instrument wawancara guru aqidah akhlak kelas V

Variabel Indikator No Item Jumlah Item

Efektivitas

Penerapan KTSP

pada proses

pembelajaran

aqidah akhlak

kelas V

- Pemahaman siswa

terhadap materi

aqidah akhlak

- Kurikulum apa yang

dipakai di MI.

Raudlatul Falah

- Materi yang diajarkan

sesuai dengan

kurikulum atau tidak

- Metode yang

diterapkan dalam

proses pembelajaran

- Metode yang

digunakan berjalan

dengan efektif selama

pembelajaran

- Pola apa yang

diterapkan untuk

membina akhlakul

karimah

- Pengaruh yang

signifikan dari pola

yang dterapkan

1

2

3

4

5

6

7

1

1

1

1

1

1

1

Page 52: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

37

terhadap perkem-

bangan akhlak siswa

- Mengontrol

perkembangan akhlak

siswa

- Alokasi waktu yang

tersedia cukup untuk

pembelajaran aqidah

- Pelaksanaan KTSP

dalam pembelajaran

8

9

10

1

1

1

aqidah akhlak

Tabel 3

Kisi-kisi instrument angket siswa

Variabel Y

Variabel Indikator No Item Jumlah Item

Efektivitas

Penerapan KTSP

pada proses

pembelajaran

aqidah akhlak

kelas V

- Pelajaran aqidah

akhlak adalah

pelajaran yang

menyenangkan

- Pelajaran aqidah

akhlak adalah

pelajaran yang

sulit

- Guru aqidah

akhlak dalam

menyampaikan

pelajaran selalu

menyenangkan

- Dalam

menyampaikan

pelajaran, guru

menggunakan

metode

pembelajaran

- Guru sering

menggunakan

lebih dari satu

metode

pembelajaran

ketika mengajar

- Guru

memberikan jam

tambahan jika

materi tidak

tuntas

1

2

3

4

5

6

1

1

1

1

1

1

Page 53: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

38

- Guru selalu

memberikan

tugas dalam

proses

pembelajaran

- Siswa membaca

materi sebelum

proses

pembelajaran

berlangsung

- Pelajaran aqidah

akhlak sangat

bermanfaat

dalam kehidupan

sehari-hari

- Setelah

mempelajari

aqidah akhlak

7

8

9

10

1

1

1

1

terdapat

perubahan sikap

pada diri siswa

dalam kehidupan

sehari-hari

b. Pengolahan Data

Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap, maka tahap selanjutnya

adalah tahap pengolahan data. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut:

1. Editing

Yaitu tahap penelitian kembali catatan-catatan dari lapangan yang

terkandung di dalam angket kemudian di olah dan terlebih dahulu di

edit agar dapat meningkatkan mutu data yang akan di olah dan di

analisis.

2. Scoring

Yaitu tahap untuk menentukan skor dalam hasil penelitian, ditetapkan

bahwa untuk responden yang menjawab di beri bobot nilai sebagai

berikut :

Page 54: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

39

- Untuk jawaban dengan simbol A = 4

- Untuk jawaban dengan simbol B = 3

- Untuk jawaban dengan simbol C = 2

- Untuk jawaban dengan simbol D = 1

3. Tabulating, yaitu perhitungan terhadap hasil skor yang telah ada

berdasarkan kuesioner ke dalam tabel yang telah disediakan.

D. Analisis Data

Dalam teknis pelaksanaan atau analisanya, yaitu dengan memeriksa

jawaban-jawaban dari tiap responden atau siswa, lalu dijumlahkan dan

menghasilkan skor total, diklasifikasikan, dan ditabulasikan (dibuat tabel), data

yang didapat dari setiap item pertanyaan akan dibuat satu tabel masing-masing

rumusan dari ditribusi frekuensi relative adalah :

P = F x 100 %

N

Keterangan :

F : Frekuensi yang sedang dicari presentasinya.

N : Number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

P : Angka presentase.4

4 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003), Cet. 14, h. 43

Page 55: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian

1. Sejarah, Visi dan Misi MI. Raudlatul Falah Kebagusan Pasar Minggu

Jakarta Selatan

MI. Raudlatul Falah Kebagusan didirikan pada tahun 1972, oleh K.H

Sofyan Sinwani (alm), yang berada di Jl. Kebagusan Raya No.18 Rt 06/07 Pasar

Minggu Jakarta Selatan dengan nomor statistik 111231740058 dengan status hak

milik, dan luas tanah 562 m² dengan gedung utama berlantai 3, sarana olah raga,

masjid, kantin dan taman bermain taman kanak-kanak (TK). Sekolah ini berstatus

swasta dan terakreditasi B.

Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Falah ini di pimpin oleh seorang kepala

sekolah bernama Haris, S. Ag, dengan jumlah guru sebanyak 11 orang yang

mayoritas lulusan Strata 1 (S1) Jurusan Pendidikan.

MI. Raudlatul Falah mempunyai Visi “MENGHASILKAN TAMATAN

YANG BERKUALITAS, TERAMPIL DAN BERAKHLAK MULIA”,

sedangkan Misi yang dimiliki oleh MI. Raudlatul Falah Kebagusan adalah :

1. Meningkatkan kualitas manajemen sekolah.

2. Meningkatkan pembinaan akhlak peserta didik dan masyarakat sekolah.

3. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan.

4. Meningkatkan penguasaan Bahasa Arab dan bahasa Inggris.

5. Meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pengajar.

6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

40

Page 56: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

41

7. Meningkatkan pembinaan kesiswaan dan ekstrakurikuler.

8. Memberikan bantuan/beasiswa bagi siswa yang berprestasi dan tidak

mampu.

Adapun hal-hal yang penulis kemukakan mengenai sekolah ini adalah :

Keadaan Sekolah :

a. Nama Sekolah : MI. Raudlatul Falah

b. Alamat Sekolah : Jl. Kebagusan Raya No. 18 Rt 006/007

Pasar Minggu-Jakarta Selatan

c. Waktu Belajar : 06.30 Wib – 12.00 Wib

d. Gedung dibangun tahun : 1972

e. Jumlah ruang yang ada :

Tabel 1

Ruang MI. Raudlatul Falah

2. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan

Dalam proses belajar mengajar, sangat dibutuhkan tenaga yang

professional agar tercipta generasi yang berkompeten dan mempunyai skill yang

memadai. Adapun tenaga pengajar yang ada di MI. Raudlatul Falah Kebagusan

No Jenis Ruang Jumlah

1 Ruang Belajar 7

2 Ruang Guru 1

3 Ruang Tata usaha 1

4 Ruang Kepala Sekolah 1

5 Ruang Gudang 1

6 Ruang Komputer 1

7 Ruang Dapur 1

8 Ruang Kantin 1

9 Taman Bermain Kanak-kanak ( TK ) 1

10 WC Guru 1

11 WC Siswa 1

12 Lapangan Olah raga 1

Page 57: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

42

Pasar Minggu Jakarta Selatan tahun pelajaran 2011/2012, dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 2

Keadaan Guru MI. Raudlatul Falah Kebagusan Pasar Minggu

Siswa merupakan salah satu komponen sekolah yang sangat penting, siswa

di MI. Raudlatul Falah berjumlah 174 siswa/i. Hal ini membuktikan antusias

masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke Madrasah masih cukup tinggi jika

di lihat dari persaingan SD dengan sistem gratis biaya sekolah saat ini.

Adapun jumlah siswa di MI. Raudlatul Falah yaitu sebagai berikut :

Tabel 3

Keadaan siswa MI. Raudlatul Falah

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

I 24 17 41

II 15 20 35

III 14 10 24

IV 7 10 17

V 12 14 26

VI 11 20 31

Jumlah Semua 83 91 174

No Nama Guru Status

Guru

Kualifikasi

Pendidikan

Terakhir

Mata Pelajaran

yang Diajarkan

1 Maderis Kosim, S.Pd.I Sertifikasi S1 Fiqih

2 Haris, S.Ag Sertifikasi S1 Bahasa Arab dan

Al-qur’an Hadits

3 Dewi, S.Pd.I Honor S1 Bahasa Indonesia

dan Aqidah Akhlak

4 Yulianti, S.Sos.I Honor S1 Matematika

5 Enung Nurhayati, S.Pd Honor S1 IPA, PKN, SBK

6 Rhamses Amiro, S.Ip Honor S1 IPS, SKI

7 Nuzul Millah, S.Pd.I Sertifikasi S1 Bhs. Inggris

8 Jauhar Ali Mukti Honor SLTA PLBJ, Penjaskes

9 H. Jaenal Abidin, S.Ag Sertifikasi S1 Guru Kelas III

10 Yuli Sulistina, S.Pd. I Honor S1 Guru Kelas II

11 Nurhikmah, S.Pd.I Honor S1 Guru Kelas I

Page 58: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

43

Selain para siswa melakukan kegiatan belajar mengajar mereka diwajibkan

untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan oleh sekolah. Tujuannya

adalah supaya siswa dapat mengeluarkan potensi dan juga bakat yang dimilikinya

serta mengisi waktu luang mereka setelah ataupun sebelum belajar dengan

kegiatan yang positif.

Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di MI. Raudlatul falah,

antara lain :

Tabel 4

Kegiatan Ekstrakurikuler yang diadakan di MI. Raudlatul Falah

3. Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasarana yang ada di MI. Raudlatul Falah, dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5

Sarana dan Prasarana MI. Raudlatul Falah

No Nama Barang Jumlah

1 Meja Guru Kelas 7 Buah

2 Kursi Guru Kelas 7 Buah

3 Meja Siswa 108 Buah

4 Bangku Siswa 245 Buah

5 Lemari Besar 3 Buah

6 Brankas 1 Buah

7 Filling Kabinet 2 Buah

8 Telepon 1 Buah

9 OHP 1 Buah

10 TV 1 Buah

11 Alat Olahraga 1 Set

12 Alat Praktek 1 Set

13 Alat Kebersihan 1 Set

14 RPP 1 Set

15 Silabus 1 Set

16 Kalender Pendidikan 1 Buah

No Jenis Kegiatan

1 Pramuka

2 Komputer

3 Tadarus Al-qur’an

Page 59: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

44

4. Struktur Organisasi Dan Denah (Peta Lokasi) MI. Raudlatul Falah

Suatu oganisasi mempunyai struktur dan perencanaan yang dilakukan

dengan penuh kesadaran, didalamnya terdapat beberapa orang yang berhubungan

satu sama lain dengan baik guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun

struktur organisasi MI. Raudlatul Falah yaitu :

Page 60: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

45

Page 61: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

46

5. Fakta-Fakta dan Temuan di Lapangan

Setelah melakukan observasi dan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah

Raudlatul Falah Kebagusan Pasar Minggu, peneliti menemukan kondisi di

lapangan bagaimana efektivitas penerapan KTSP dalam pembelajaran aqidah

akhlak.

a. Penerapan kegiatan belajar mengajar dengan KTSP yang berlangsung

untuk mata pelajaran aqidah akhlak.

Berdasarkan fakta dan temuan di lapangan yang di analisa, maka penulis

dapat menafsirkan penerapan kegiatan belajar mengajar dengan KTSP untuk mata

pelajaran aqidah akhlak sudah dapat dilaksanakan dengan baik hanya belum

mencapai hasil yang maksimal. Dengan terbuktinya hasil prestasi siswa pada

semester I tahun pelajaran 2012/2013 cukup memuaskan.

Adapun keberhasilan pembelajaran aqidah akhak di Madrasah Ibtidaiyah

Raudlatul Falah ini karena beberapa faktor, yaitu :

1. Faktor guru dalam merumuskan tujuan menciptakan suasana belajar

siswa selalu bersemangat serta memberikan metode yang bervariasi.

2. Keberhasilan dalam pembelajaran aqidah akhlak sudah dirasakan dan

dibuktikan di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Falah karena adanya

kesungguhan dari guru bidang studi menginginkan perubahan terhadap

prestasi belajar siswa.

b. Penilaian yang tersedia di sekolah menggunakan penerapan KTSP

Untuk penilaian hasil belajar siswa dalam KTSP dapat dilakukan dengan

penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan

sertifikasi benhmarking. Adapun cara-cara penilaian yang dilakukan adalah :

Page 62: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

47

1. Penilaian Kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum dan

ujian akhir. Ulangan harian dilakukan dengan setiap selesai proses

pembelajaran dalam kompetensi dasar tertentu. Ulangan harian terdiri

dari seperangkat soal yang harus dijawab peserta didik dan tugas-tugas

terstruktur yang berkaitan dengan konsep yang sedang dibahas.

2. Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kemampuan

membaca.

3. Penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi. Pada setiap akhir

semester dan tahun pelajaran yang diselenggarakan kegiatan penilaian

guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh mengenai

ketuntasan belajar peserta didik.

4. Benhmarking merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang

sedang berjalan, proses dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan

yang memuaskan.

c. Hambatan-hambatan apa saja yang terjadi dalam penerapan KTSP

1. Banyaknya guru yang tidak paham KTSP

Corong utama perubahan disekolah adalah guru. Ia adalah subyek

perubahan. Dalam hal ini tidak banyak guru yang memahami KTSP, karakteristik

KTSP, tujuan dan mekanisme penyusunan serta pengaruhnya KTSP terhadap

kualitas pembelajaran.

2. Minimnya Sosialisasi KTSP

Pemerintah berkewajban tidak hanya menyusun kurikulum baru, tetapi

juga mensosialisasikannya secara intensif kepada para praktisi pendidikan

dibawahnya.

Page 63: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

48

3. Maraknya Tradisi Imitasi (copy paste)

Realitas umum dunia pendidikan adalah tradisi imitasi, mengambil milik

orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.

4. Tidak ada pengawasan yang disiplin

Pengawasan yang berasal dari aparat birokrasi yang masih lemah.

Pengawasan tentu harus dilakukan secara disiplin, adil dan tidak deskriminatif.

5. Minimnya anggaran

Salah satu kendala lain dalam aplikasi KTSP di sekolah adalah minimnya

anggaran sekolah.

Tabel 6

Data Nilai Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Falah

Kelas V Khususnya Pada Pelajaran Aqidah AkhlakNo Nama Siswa Nilai

1 Aldi Nurfadli 6,0

2 Almaidah Nur Hasanah 7,0

3 Anas Setiabudi 6,5

4 Astri Astuti 9,0

5 Azani Zulham Fairus 8,5

6 Dimas Alfin Azizi 8,0

7 Dinnar Juliyanti Asri 6,5

8 Dyla Amy Nelly 6,0

9 Hanifah Rahmawati 7,0

10 Hilda Mawaddah 8,0

11 Maulida Fitria Rahmah 9,0

12 Mohammad Ihsan Ubaidillah 6,0

13 Muhammad Rifky Ramadhan 6,0

14 Nissa Agustiani 8,0

15 Noviyanti 6,0

16 Raema Fayzia 7,0

17 Reihan Nizam 7,0

18 Riziq Haikal 6,0

19 Sahra Syafitri 9,0

20 Sandra Nilam Sari 8,5

21 Sauqi Adnan 8,0

22 Shaka Albilla 7,5

23 Siti Suhartina 5,0

24 Ulul Albab 6,5

25 Vidya Vebriana 7,5

26 Wildan Muzakki 8,0

Page 64: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

49

B. Pengujian Hipotesis

1. Efektivitas Penerapan KTSP

a. Pelaksanaan efektivitas penerapan KTSP

Efektivitas penerapan KTSP di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Falah

sudah cukup baik, karena guru bidang studi sudah maksimal dalam menerapkan

KTSP di dalam mata pelajaran aqidah akhlak ini dapat dilihat dari hasil semester

dan ulangan harian, dan tes lisan yang dilakukan setelah kegiatan belajar

mengajar. Peneliti juga melakukan observasi untuk mengetahui materi yang telah

diajarkan.

Sedangkan angket yang penulis buat sebanyak 10 pertanyaan yang

berbentuk 4 alternatif jawaban yang harus dijawab dengan memberikan tanda

contreng (√) yang disebarkan ke 10 responden guru Madrasah Ibtidaiyah

Raudlatul Falah.

Tabel 1

Penerapan KTSP diperlukan dalam pembelajaran aqidah akhlak

Dari data diatas dapat diketahui bahwa lebih dari sebagian besar (38%)

responden menyatakan sangat setuju penerapan KTSP diperlukan dalam

pembelajaran aqidah akhlak, (31%) responden menyatakan setuju, (19%)

responden menyatakan kurang setuju dan (12%) responden menyatakan tidak

setuju penerapan KTSP diperlukan dalam pembelajaran aqidah akhlak. Dari data

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat Setuju 10 38

B. Setuju 8 31

C. Kurang Setuju 5 19

D. Tidak Setuju 3 12

Jumlah 26 100

Page 65: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

50

diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan KTSP dalam pembelajaran aqidah

akhlak dapat dikategorikan sudah baik.

Tabel 2

Guru aqidah akhlak sudah menyampaikan materi sesuai KTSP

Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebagian (35%) responden

menyatakan sangat setuju guru aqidah akhlak sudah menyampaikan materi sesuai

KTSP. Sebagian responden (42%) menyatakan setuju guru aqidah akhlak sudah

menyampaikan materi sesuai KTSP, dan (15%) responden menyatakan kurang

setuju guru aqidah akhlak sudah menyampaikan materi sesuai KTSP dan (8%)

responden menyatakan tidak setuju. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa

guru aqidah akhlak sudah cukup baik menyampaikan materi sesuai KTSP.

Tabel 3

Penjabaran KTSP harus dicapai secara bertingkat

agar proses evaluasi belajar yang tepat

Dari data diatas diketahui bahwa (31%) responden menyatakan sangat

setuju penjabaran KTSP harus dicapai secara bertingkat agar proses evaluasi

belajar yang tepat. Sebanyak (42%) responden setuju penjabaran KTSP harus

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 8 31

B. Setuju 11 42

C. Kurang setuju 5 19

D. Tidak setuju 2 8

Jumlah 26 100

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 9 35

B. Setuju 11 42

C. Kurang setuju 4 15

D. Tidak setuju 2 8

Jumlah 26 100

Page 66: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

51

dicapai secara bertingkat agar proses evaluasi belajar yang tepat, (19%) responden

kurang setuju penjabaran KTSP harus dicapai secara bertingkat agar proses

evaluasi belajar yang tepat, dan (8%) responden tidak setuju penjabaran KTSP

harus dicapai secara bertingkat agar proses evaluasi belajar yang tepat. Dari data

diatas dapat disimpulkan bahwa penjabaran KTSP sudah baik dicapai bertingkat

agar proses evaluasi lebih tepat.

Tabel 4

Pelaksanaan KTSP dapat dilaksanakan dengan baik

Dari data diatas dapat diketahui bahwa (53%) responden menyatakan

sangat setuju pelaksanaan KTSP dapat dilaksanakan dengan baik, (35%)

responden menyatakan setuju pelaksanaan KTSP dapat dilaksanakan dengan baik,

dan (12%) responden menyatakan kurang setuju pelaksanaan KTSP dapat

dilaksanakan dengan baik. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

KTSP dapat dilaksanakan dengan baik.

Tabel 5

Tingkat Keberhasilan hasil belajar siswa sesuai dengan KTSP

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 19 73

B. Setuju 3 12

C. Kurang setuju 4 15

D. Tidak setuju - -

Jumlah 26 100

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 14 53

B. Setuju 9 35

C. Kurang setuju 3 12

D. Tidak setuju - -

Jumlah 26 100

Page 67: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

52

Dari data diatas dapat diketahui bahwa lebih setengah (73%) responden

menyatakan sangat setuju bahwa tingkat keberhasilan hasil belajar siswa sesuai

dengan KTSP, (12%) responden menyatakan setuju bahwa tingkat keberhasilan

hasil belajar siswa sesuai dengan KTSP, sedangkan (15%) responden menyatakan

kurang setuju dan tidak setuju bahwa tingkat keberhasilan hasil belajar siswa

sesuai dengan KTSP. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat

keberhasilan hasil belajar siswa sesuai dengan KTSP.

Tabel 6

Pengembangan KTSP bertujuan untuk memandirikan madrasah

Dari data diatas sebagian besar (27%) responden menyatakan sangat setuju

bahwa pengembangan KTSP bertujuan untuk memandirikan madrasah, (42%)

responden menyatakan setuju bahwa pengembangan KTSP bertujuan untuk

memandirikan madrasah, sedangkan (8%) responden menyatakan kurang setuju

pengembangan KTSP bertujuan untuk memandirikan madrasah dan (23%)

responden menyatakan tidak setuju pengembangan KTSP bertujuan untuk

memandirikan madrasah. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa

pengembangan KTSP sangat setuju bertujuan untuk memandirikan madrasah.

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 7 27

B. Setuju 11 42

C. Kurang setuju 2 8

D. Tidak setuju 6 23

Jumlah 26 100

Page 68: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

53

Tabel 7

Guru dan siswa dapat meningkatkan interaksinya

dalam proses pembelajaran karena penerapan KTSP

Dari data diatas sebagian besar (80%) responden menyatakan sangat

setuju guru dan siswa dapat meningkatkan interaksinya dalam proses

pembelajaran karena penerapan KTSP, (12%) responden menyatakan setuju guru

dan siswa dapat meningkatkan interaksinya dalam proses pembelajaran karena

penerapan KTSP, (8%) responden menyatakan kurang setuju guru dan siswa dapat

meningkatkan interaksinya dalam proses pembelajaran karena penerapan KTSP.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa guru dan siswa dapat meningkatkan

interaksinya dalam proses pembelajaran karena penerapan KTSP.

Tabel 8

Pengembangan KTSP perlu diawali dengan melakukan analisis konteks

Dari data diatas lebih dari setengah (27%) responden menyatakan sangat

setuju bahwa pengembangan KTSP perlu diawali dengan melakukan analisis

konteks, (31%) responden menyatakan setuju bahwa pengembangan KTSP perlu

diawali dengan melakukan analisis konteks, (19%) responden menyatakan kurang

setuju pengembangan KTSP perlu diawali dengan melakukan analisis konteks,

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 7 27

B. Setuju 8 31

C. Kurang setuju 5 19

D. Tidak setuju 6 23

Jumlah 26 100

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 21 80

B. Setuju 3 12

C. Kurang setuju 2 8

D. Tidak setuju - -

Jumlah 26 100

Page 69: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

54

dan (23%) responden menyatakan tidak setuju pengembangan KTSP perlu diawali

dengan melakukan analisis konteks. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa

pengembangan KTSP sudah cukup baik diawali dengan melakukan analisis

konteks.

Tabel 9

Pembelajaran aqidah akhlak sudah sesuai dengan KTSP

Dari data diatas sebagian besar sangat setuju pembelajaran aqidah akhlak

sudah sesuai dengan KTSP (85%), kemudian (15%) responden menyatakan setuju

pembelajaran aqidah akhlak sudah sesuai dengan KTSP. Dari data diatas dapat

disimpulkan bahwa sangat setuju pembelajaran aqidah akhlak sudah baik sesuai

dengan KTSP.

Tabel 10

Guru mengadakan evaluasi terhadap pembelajaran aqidah akhlak

Dari data diatas dapat diketahui responden (50%) sangat setuju masyarakat

sudag mengetahui madrasah sudah memenuhi standar KTSP, (35%) responden

menyatakan setuju bahwa masyarakat sudah mengetahui madrasah sudah

memenuhi standar KTSP, sedangkan (12%) responden menyatakan kurang setuju

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 13 50

B. Setuju 9 35

C. Kurang setuju 3 12

D. Tidak setuju 1 3

Jumlah 26 100

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 22 85

B. Setuju 4 15

C. Kurang setuju - -

D. Tidak setuju - -

Jumlah 26 100

Page 70: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

55

masyarakat sudah mengetahui madrasah sudah memenuhi standar KTSP dan (3%)

responden menyatakan tidak setuju masyarakat sudah mengetahui madrasah sudah

memenuhi standar KTSP. Dari hasil penelitian penulis dapat dilihat bahwa

sebagian besar responden sangat setuju masyarakat sudah mengetahui madrasah

sudah memenuhi standar KTSP. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa

penerapan standar KTSP aqidah akhlak sudah cukup baik.

Berdasarkan analisis data diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

permasalahan yang menghambat pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran aqidah

akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Falah seluruhnya dapat diatasi oleh guru

bidang studi tersebut, karena terbukti dari hasil prestasi siswa yang diperoleh pada

semester I dan semester II baik.

Adapun keberhasilan penerapan KTSP dalam pembelajaran aqidah akhlak

di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Falah ini ada beberapa faktor yaitu faktor guru

dalam merumuskan tujuan, menciptakan suasana belajar siswa, selalu

bersemangat serta memberikan metode yang bervariasi.

Langkah-langkah dalam penerapan KTSP serta fasilitas kelas telah

diusahakan semaksimal mungkin oleh guru tersebut walaupun masih banyak

kekurangan.

2. Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak

Tabel 1

Pelajaran aqidah akhlak adalah pelajaran yang menyenangkan

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 8 31

B. Setuju 10 38

C. Kurang setuju 4 15

D. Tidak setuju 4 15

Jumlah 26 100

Page 71: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

56

Dari data diatas dapat diketahui (31%) responden menyatakan sangat

setuju pelajaran aqidah akhlak adalah pelajaran yang menyenangkan, (38%)

responden menyatakan setuju pelajaran aqidah akhlak adalah pelajaran yang

menyenangkan, (15%) responden kurang setuju pelajaran aqidah akhlak adalah

pelajaran yang menyenangkan, dan (15%) responden tidak setuju pelajaran aqidah

akhlak adalah pelajaran yang menyenangkan.

Tabel 2

Pelajaran aqidah akhlak adalah pelajaran yang sulit

Dari data diatas dapat diketahui (23%) siswa menyatakan sangat setuju

pelajaran aqidah akhlak adalah pelajaran yang sulit, (38%) siswa menyatakan

setuju pelajaran aqidah akhlak adalah pelajaran yang sulit, (19%) siswa kurang

setuju pelajaran aqidah akhlak adalah pelajaran yang sulit, dan (19%) siswa

menyatakan tidak setuju pelajaran aqidah akhlak adalah pelajaran yang sulit.

Tabel 3

Guru aqidah akhlak dalam menyampaikan pelajaran

selalu menyenangkan

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 8 31

B. Setuju 10 38

C. Kurang setuju 2 8

D. Tidak setuju 6 23

Jumlah 26 100

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 6 23

B. Setuju 10 38

C. Kurang setuju 5 19

D. Tidak setuju 5 19

Jumlah 26 100

Page 72: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

57

Dari data diatas dapat diketahui (31%) siswa menyatakan sangat setuju

guru aqidah akhlak dalam menyampaikan pelajaran selalu menyenangkan, (38%)

siswa menyatakan setuju guru aqidah akhlak dalam menyampaikan pelajaran

selalu menyenangkan, (8%) siswa menyatakan kurang setuju guru aqidah akhlak

dalam menyampaikan pelajaran selalu menyenangkan, dan (23%) siswa

menyatakan tidak setuju guru aqidah akhlak dalam menyampaikan pelajaran

selalu menyenangkan.

Tabel 4

Dalam menyampaikan pelajaran aqidah akhlak,

guru menggunakan metode pembelajaran

Dari data diatas dapat diketahui (46%) siswa menyatakan sangat setuju

dalam menyampaikan pelajaran aqidah akhlak, guru menggunakan metode

pembelajaran, (38%) siswa menyatakan setuju dalam menyampaikan pelajaran

aqidah akhlak, guru menggunakan metode pembelajaran, (8%) siswa menyatakan

kurang setuju dalam menyampaikan pelajaran aqidah akhlak, guru menggunakan

metode pembelajaran, dan (8%) siswa menyatakan tidak setuju dalam

menyampaikan pelajaran aqidah akhlak, guru menggunakan metode

pembelajaran.

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 12 46

B. Setuju 10 38

C. Kurang setuju 2 8

D. Tidak setuju 2 8

Jumlah 26 100

Page 73: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

58

Tabel 5

Guru aqidah akhlak sering menggunakan lebih dari

satu metode pembelajaran ketika mengajar

Dari data diatas dapat diketahui (53%) siswa menyatakan sangat setuju

guru aqidah akhlak sering menggunakan lebih dari satu metode pembelajaran

ketika mengajar, (31%) siswa menyatakan setuju guru guru aqidah akhlak sering

menggunakan lebih dari satu metode pembelajaran ketika mengajar, (8%) siswa

menyatakan kurang setuju guru guru aqidah akhlak sering menggunakan lebih

dari satu metode pembelajaran ketika mengajar, dan (8%) siswa menyatakan tidak

setuju guru aqidah akhlak sering menggunakan lebih dari satu metode

pembelajaran ketika mengajar.

Tabel 6

Guru aqidah akhlak selalu memberikan jam tambahan

jika materi tidak tuntas

Dari data diatas dapat diketahui (23%) siswa menyatakan sangat setuju

guru aqidah akhlak selalu memberikan jam tambahan jika materi tidak tuntas,

(38%) siswa menyatakan setuju guru aqidah akhlak selalu memberikan jam

tambahan jika materi tidak tuntas, (8%) siswa menyatakan kurang setuju guru

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 14 53

B. Setuju 8 31

C. Kurang setuju 2 8

D. Tidak setuju 2 8

Jumlah 26 100

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 6 23

B. Setuju 10 38

C. Kurang setuju 2 8

D. Tidak setuju 8 31

Jumlah 26 100

Page 74: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

59

aqidah akhlak selalu memberikan jam tambahan jika materi tidak tuntas, dan

(31%) siswa tidak setuju guru aqidah akhlak selalu memberikan jam tambahan

jika materi tidak tuntas.

Tabel 7

Guru aqidah akhlak selalu memberikan tugas

dalam proses pembelajaran

Dari data diatas dapat diketahui lebih dari setengah (77%) siswa

menyatakan sangat setuju guru aqidah akhlak selalu memberikan tugas dalam

proses pembelajaran, (23%) siswa menyatakan setuju guru aqidah akhlak selalu

memberikan tugas dalam proses pembelajaran, dan (0%) siswa menyatakan

kurang setuju dan tidak setuju guru aqidah akhlak selalu memberikan tugas dalam

proses pembelajaran.

Tabel 8

Siswa membaca materi aqidah akhlak

sebelum proses pembelajaran berlangsung

Dari data diatas dapat diketahui (77%) siswa menyatakan sangat setuju

siswa membaca materi aqidah akhlak sebelum proses pembelajaran berlangsung,

(8%) siswa menyatakan setuju siswa membaca materi aqidah akhlak sebelum

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 20 77

B. Setuju 6 23

C. Kurang setuju - -

D. Tidak setuju - -

Jumlah 26 100

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 20 77

B. Setuju 2 8

C. Kurang setuju 2 8

D. Tidak setuju 2 8

Jumlah 26 100

Page 75: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

60

proses pembelajaran berlangsung, (8%) siswa menyatakan kurang setuju siswa

membaca materi aqidah akhlak sebelum proses pembelajaran berlangsung, dan

(8%) siswa menyatakan tidak setuju siswa membaca materi aqidah akhlak

sebelum proses pembelajaran berlangsung.

Tabel 9

Pelajaran aqidah akhlak sangat bermanfaat

dalam kehidupan sehari-hari

Dari data diatas dapat diketahui (85%) siswa menyatakan sangat setuju

pelajaran aqidah akhlak sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, (15%)

siswa menyatakan setuju pelajaran aqidah akhlak sangat bermanfaat dalam

kehidupan sehari-hari, dan (0%) siswa menyatakan kurang setuju dan tidak setuju

pelajaran aqidah akhlak sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Tabel 10

Setelah mempelajari aqidah akhlak, terdapat perubahan sikap

pada diri siswa dalam kehidupan sehari-hari

Dari data diatas dapat diketahui (38%) siswa menyatakan sangat setuju

setelah mempelajari aqidah akhlak, terdapat perubahan sikap pada diri siswa

dalam kehidupan sehari-hari, (38%) siswa menyatakan setuju setelah mempelajari

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 10 38

B. Setuju 10 38

C. Kurang setuju 3 12

D. Tidak setuju 3 12

Jumlah 26 100

Alternatif Jawaban Frekuensi %

A. Sangat setuju 22 85

B. Setuju 4 15

C. Kurang setuju - -

D. Tidak setuju - -

Jumlah 26 100

Page 76: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

61

aqidah akhlak, terdapat perubahan sikap pada diri siswa dalam kehidupan sehari-

hari, (12%) siswa menyatakan kurang setuju setelah mempelajari aqidah akhlak,

terdapat perubahan sikap pada diri siswa dalam kehidupan sehari-hari, (12%)

siswa menyatakan tidak setuju setelah mempelajari aqidah akhlak, terdapat

perubahan sikap pada diri siswa dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data diatas, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwasanya masih banyak kekurangan-kekurangan yang dilakukan oleh guru

tersebut dalam pelaksanaan efektivitas penerapan KTSP, namun semua

permasalahan yang menghambat pelaksanaan efektifitas penerapan KTSP

terhadap proses pembelajaran aqidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul

Falah dapat diatasi oleh guru bidang studi tersebut, karena terbukti pada hasil

prestasi siswa khususnya aqidah akhlak pada semester I dan II pada tahun

pelajaran 2012/2013 cukup memuaskan.

Penerapan KTSP dalam pengajaran aqidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah

Raudlatul Falah ini karena beberapa faktor, antara lain :

a. Faktor guru dalam merumuskan tujuan menciptakan suasana belajar

siswa selalu bersemangat, serta memberikan metode yang bervariasi

dan partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi.

b. Kepemimpinan yang demokratis dan professional. Dalam KTSP

pengembangan dan pelaksanaan kurikulum didukung oleh adanya

kepemimpinan sekolah yang demokratis dan professional.

c. Tim kerja yang kompak dan transparan. Dalam KTSP keberhasilan

pengembangan kurikulum dan pembelajaran didukung oleh kinerja

Page 77: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

62

team yang kompak dan transparan dari berbagai pihak yang terlibat

dalam pendidikan.

4. Keterbatasan penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya

telah dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal. Namun masih saja

terdapat hal-hal yang tidak dapat dikendalikan sehingga hasil penelitian belum

optimal. Hal-hal itu antara lain :

a. Mengingat instrument angket penerapan KTSP dibuat dan

dikembangkan sendiri oleh peneliti maka memungkinkan masih

terdapat kekurangan jika dibandingkan dengan instrument yang dibuat

oleh pakarnya.

b. Penelitian ini hanya dilakukan di MI. Raudlatul Falah Kebagusan Pasar

Minggu dan lebih di khususkan kepada siswa/I kelas V.

Page 78: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul

Falah Kebagusan terhadap efektivitas penerapan KTSP terhadap proses

pembelajaran aqidah akhlak, penulis dapat mengambil kesimpulan, antara lain :

1. Di dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran aqidah akhlak masih

banyak kekurangan-kekurangannya namun sudah berjalan dengan baik

dan kekurangan-kekurangannyapun dapat diselesaikan dengan guru

bidang studi, terbukti dengan hasil yang dicapai oleh siswa sangat baik.

2. Penelitian dilakukan dengan tes tertulis dan tes lisan, dilakukan setiap

habis proses belajar mengajar, dan tes di akhir semester.

3. Sampai saat ini pembelajaran aqidah akhlak dengan KTSP sudah dapat

dilakukan dengan baik walaupun hasilnya belum maksimal, dengan

semangat dan metode yang baik dapat mencapai hasil yang

memuaskan.

Aspek yang dinilai guru dalam pembelajaran aqidah akhlak dalam perilaku

sehari-hari di lingkungan sekolah dan lingkungan siswa tinggal.

B. Implikasi

1. Perlu adanya perbaikan dan pengembangan mengenai kompetensi guru

secara terencana dan sistematis dalam hal penggunaan atau penerapan

KTSP. Hal ini perlu dilakukan agar penggunaan penerapan KTSP dapat

63

Page 79: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

64

lebih maksimal lagi diterapkan dalam proses pembelajaran, sehingga

peserta didik dapat termotivasi dalam proses pembelajaran.

2. Perlu adanya pembinaan dan pengawasan secara intensif kepada guru

sebagai pendidik dalam penggunaan KTSP dalam proses pembelajaran,

agar proses pembelajaran dapat menghasilkan hasil yang di inginkan.

C. Saran-saran

Dari kesimpulan hasil penelitian di atas, maka agar pelaksanaan

pengajaran aqidah akhlak berlangsung sebagimana yang diharapkan, disarankan

sebagai berikut :

1. Sebaiknya guru mata pelajaran aqidah akhlak dapat mengelola proses

belajar mengajar, disarankan sepenuhnya kepada RPP mata pelajaran

aqidah akhlak dan kurikulum Madrasah Ibtidaiyah tahun 2006 baik

tujuan bahan strategi/metode maupun kegiatan belajar mengajar dan

evaluasi yang direncanakan dan dilaksanakan oleh guru.

2. Dalam penerapan KTSP dengan segala variasi hendaknya guru tidak

hanya kadang-kadang menggunakan KTSP tetapi harus terus menerus

pada setiap kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.

3. Apabila sarana kurang memadai seperti alat peraga atau lembar-lembar

kerja yang bervariasi hendaknya guru meminta bantuan kepala sekolah

untuk mengatasinya, menyediakan sarana dan fasilitas sesuai

kebutuhan.

4. Untuk mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan yang diharapkan

hendaknya guru bidang studi aqidah akhlak menerapkan efektivitas

Page 80: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

65

KTSP dengan sepenuhnya, dengan demikian tujuan yang ingin dicapai

pasti berhasil.

5. Untuk mengatasi problematika yang ada khususnya yang ada pada diri

individu hendaknya guru bidang studi aqidah akhlak bekerja sama

dengan guru kelas, guru BP dan pihak-pihak lain yang dianggap

mampu.

6. Hendaknya kepala Madrasah Ibtidaiyah lebih meningkatkan

supervisinya agar guru-guru benar dapat mewujudkan atau

menampilkan kemampuan dan sikap profesionalnya serta sikap tuntutan

kurikulum dalam meningkatkan mutu pendidikan Madrasah Ibtidaiyah

Raudlatul Falah Kebagusan Jakarta Selatan.

7. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan Madrasah Ibtidaiyah

menggunakan kurikulum 2006 secara murni dan guru-guru ibtidaiyah

memperoleh dukungan, supervisi, pengawas dan kepala madrasah,

sehingga mereka dapat mewujudkan dirinya sebagai guru yang kognitif.

Page 81: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Reneka Cipta

Asmani, Jamal Ma’mur, 2010, Tips Efektifitas Aplikasi KTSP di Sekolah.

Jogjakarta Bening

BNSP, 2006, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta

Dakir, H. 2010. Perencanaan & Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cifta

Departemen Pendidikan Nasional . 2003. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta

Hamalik. Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: Bumi Aksara

Hadi, Sutrisno. 1992. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offest

http://www.pdfking.net/KURIKULUM-TINGKAT-SATUAN-PENDIDIKAN-

KTSP-PPT,html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

http://mujtahid-komunitspendidikan.blogspot.com/2010/01/menggali keunggulan-

ktsp.html

http://sukabumikab.diknas.go.id/wp/2009/11/Kurikulum-tingkat-satuan-

pendidikan-ktsp

http://sib-bangkok.org/news

http://www.duniaguru.com

http://www.17 dikmentidk.go.id

http://www.pikiran-rakyat.com

http://www.puskur.net

http://ktsp.diknas.go.id

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

66

Page 82: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

67

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Mulyasa, E. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Mulyasa, E. 2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Suatu Panduan Praktis.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Muhaimin, H dkk. 2008. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) pada Sekolah & Madrasah. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Muslich, Mansur. 2007. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Dasar

Pemahaman dan Pengembangan, Pedoman Bagi Pengelola Lembaga

Pendidikan, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Dewan Sekolah dan

Guru. Jakarta: Bumi Aksara

Pusdiklat Kesehatan. 2000. Pengembangan Kurikulum. Jakarta

Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. 2002. Pengembangan Silabus Kurikulum

Berbasis Kompetensi. Jakarta

Riswanto, Arif Munandar. 2008. Buku Pintar Islam. Jakarta: Bumi Aksara Sudijono, Anas. 2003. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Shaleh, Abdul Rahman. 2000. Pendidikan Agama dan Keagamaan. Jakarta:

Gemawindu Panca Perkasa

Sutiah dan Sugeng Listyo Prabowo. 2008. Pengembangan Model Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan pada Sekolah Madrasah. Jakarta: Rajawali

Pers

Sumber Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Sukmadinata, Nana Syaodih. 1998. Pengembangan Kurikulum. Bandung Remaja

Rosdakarya

T. Hani Handoko. 1986. Manajemen. Yogyakarta

Tony Bush dan Marianne Coleman. 2008. Manajemen Strategis. Kepemimpinan

Pendidikan. Yogyakarta: PT. IRCiSod

Page 83: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

665565

6565656565

65

Page 84: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

66

Page 85: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

67

Page 86: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah
Page 87: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah
Page 88: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah
Page 89: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

LEMBAR ANGKET

Petunjuk Pengisian

Isilah jawaban yang sesuai dengan member tanda silang (X) jawaban/tanggapan

tersedia empat (4) alternative pilihan yaitu :

SS : Sangat Setuju (4)

S : Setuju (3)

KS : Kurang Setuju (2)

TS : Tidak Setuju (1)

Identitas Pribadi

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin : Laki – laki/Perempuan *)

*) Coret yang tidak perlu

Lembar Angket Variabel X

No Pernyataan Variabel Efektifitas Penerapan

KTSP (X)

Jawaban

SS S KS TS

1 Penerapan KTSP diperlukan dalam

pembelajaran aqidah akhlak

2 Guru aqidah akhlak sudah menyampaikan

materi sesuai KTSP

3 Penjabaran KTSP harus dicapai secara

bertingkat agar proses evaluasi belajar yang

tepat

4 Pelaksanaan KTSP dapat dilaksanakan dengan

baik

5 Tingkat keberhasilan hasil belajar siswa sesuai

dengan KTSP

6 Pengembangan KTSP bertujuan untuk

memandirikan madrasah

Page 90: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

7 Guru dan siswa dapat meningkatkan

interaksinya dalam penerapan KTSP

8 Dalam pengembangan KTSP perlu diawali

dengan melakukan analisis konteks

9 Pembelajaran aqidah akhlak sudah sesuai

dengan KTSP

10 Guru mengadakan evaluasi terhadap

pembelajaran aqidah akhlak

Page 91: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

LEMBAR ANGKET

Petunjuk Pengisian

Isilah jawaban yang sesuai dengan member tanda silang (X) jawaban/tanggapan

tersedia empat (4) alternative pilihan yaitu :

SS : Sangat Setuju (4)

S : Setuju (3)

KS : Kurang Setuju (2)

TS : Tidak Setuju (1)

Identitas Pribadi

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin : Laki – laki/Perempuan *)

*) Coret yang tidak perlu

Lembar Angket Variabel X

No Pernyataan Variabel Proses Pembelajaran

Aqidah Akhlak (Y)

Jawaban

SS S KS TS

1 Pelajaran aqidah akhlak adalah pelajaran yang

menyenangkan

2 Pelajaran aqidah akhlak adalah pelajaran yang

sulit

3 Guru aqidah akhlak dalam menyampaikan

pelajaran selalu menyenangkan

4 Dalam menyampaikan pelajaran aqidah akhlak,

guru menggunakan metode pembelajaran

5 Guru aqidah akhlak sering menggunakan lebih

dari satu metode pembelajaran ketika mengajar

6 Guru aqidah akhlak selalu memberikan jam

tambahan jika materi tidak tuntas

7 Guru aqidah akhlak selalu memberikan tugas

dalam proses pembelajaran

Page 92: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah

8 Siswa membaca materi aqidah akhlak sebelum

proses pembelajaran berlangsung

9 Pelajaran aqidah akhlak sangat bermanfaat

dalam kehidupan sehari-hari

10 Setelah mempelajari aqidah akhlak, terdapat

perubahan sikap pada diri siswa dalam

kehidupan sehari-hari

Page 93: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah
Page 94: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah
Page 95: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah
Page 96: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah
Page 97: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah
Page 98: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah
Page 99: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah
Page 100: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah
Page 101: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah
Page 102: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24399/1/YULIAN… · Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Proses Pembelajaran Aqidah