tugas plastik februari 2016(1)

30
TINJAUAN PUSTAKA PERSIAPAN & PERAWATAN PASCA OPERASI BEDAH PLASTIK  STASE BEDAH PLASTIK FEBRUARI 2016 Diajukan unuk !"!"nu#i $"%'a%aan a" Ta#a$ ( I u))a*ian I+!u B",a# P+aik D%- L". Faja% P- H PRO/RA PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I ILU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIERSITAS DIPONE/ORO SEARAN/ 2016

Upload: wahyu-ga-bisa-gendut

Post on 05-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 1/29

TINJAUAN PUSTAKA

PERSIAPAN & PERAWATAN PASCA OPERASI BEDAH PLASTIK 

 STASE BEDAH PLASTIK

FEBRUARI 2016

Diajukan unuk !"!"nu#i $"%'a%aan a" Ta#a$ ( I u))a*ian I+!u B",a# P+aik

D%- L". Faja% P- H

PRO/RA PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I ILU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIERSITAS DIPONE/OROSEARAN/

2016

Page 2: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 2/29

PERSIAPAN & PERAWATAN PASCA OPERASI BEDAH PLASTIK 

PENDAHULUAN

Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua

 pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang akan membahayakan bagi pasien. Maka

tak heran jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak berlebihan dengan

kecemasan yang mereka alami. Kecemasan yang mereka alami biasanya terkait dengan segala macam

 prosedur asing yang harus dijalani pasien dan juga ancaman terhadap keselamatan jiwa akibat segala

macam prosedur pembedahan dan tindakan pembiusan. Perawat mempunyai peranan yang sangat

 penting dalam setiap tindakan pembedahan baik pada masa sebelum, selama maupun setelah operasi.

Intervensi keperawatan yang tepat diperlukan untuk mempersiapkan klien baik secara isik maupun

 psikis. Tingkat keberhasilan pembedahan sangat tergantung pada setiap tahapan yang dialami dan

saling ketergantungan antara tim kesehatan yang terkait !dokter bedah, dokter anstesi dan perawat" di

samping peranan pasien yang kooperati selama proses perioperati.

#da tiga aktor penting yang terkait dalam pembedahan, yaitu penyakit pasien, jenis

 pembedahan yang dilakukan dan pasien sendiri. $ari ketiga aktor tersebut aktor pasien merupakan

hal yang paling penting, karena bagi penyakit tersebut tidakan pembedahan adalah hal yang

 baik%benar. Tetapi bagi pasien sendiri pembedahan mungkin merupakan hal yang paling mengerikan

yang pernah mereka alami. Mengingat hal terebut diatas, maka sangatlah pentig untuk melibatkan

 pasien dalam setiap langkah & langkah perioperati. Tindakan perawatan perioperati yang

 berkesinambungan dan tepat akan sangat berpengaruh terhadap suksesnya pembedahan dan

kesembuhan pasien.

'aktor yang Mempengaruhi penyembuhan (uka

). *sia

#nak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua. +rang tua lebih sering

terkena penyakit kronis, penurunan ungsi hati dapat mengganggu sintesis dari aktor 

 pembekuan darah.

. -utrisi

Penyembuhan menempatkan penambahan pemakaian pada tubuh. Klien memerlukan diit kaya

 protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan #, dan mineral seperti 'e, /n. Klien kurang nutrisi

memerlukan waktu untuk memperbaiki status nutrisi mereka setelah pembedahan jika

mungkin. Klien yang gemuk meningkatkan resiko ineksi luka dan penyembuhan lama karena

supply darah jaringan adipose tidak adekuat.

0. Ineksi

Ineksi luka menghambat penyembuhan. Bakteri sumber penyebab ineksi.

Page 3: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 3/29

1. 2irkulasi !hipovolemia" dan +ksigenasi

2ejumlah kondisi isik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. #danya sejumlah besar lemak 

subkutan dan jaringan lemak !yang memiliki sedikit pembuluh darah". Pada orang3orang yang

gemuk penyembuhan luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah

ineksi, dan lama untuk sembuh. #liran darah dapat terganggu pada orang dewasa dan pada

orang yang menderita gangguan pembuluh darah perier, hipertensi atau diabetes millitus.

+ksigenasi jaringan menurun pada orang yang menderita anemia atau gangguan pernapasan

kronik pada perokok. Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan

menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.

4. 5ematoma

5ematoma merupakan bekuan darah. 2eringkali darah pada luka secara bertahap diabsorbsi

oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang besar hal tersebut

memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan

luka.

6. Benda asing

Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya suatu abses

sebelum benda tersebut diangkat. #bses ini timbul dari serum, ibrin, jaringan sel mati dan

lekosit !sel darah merah", yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan

nanah !7Pus8".

9. Iskemia

Iskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada bagian tubuh

akibat dari obstruksi dari aliran darah. 5al ini dapat terjadi akibat dari balutan pada luka terlalu

ketat. $apat juga terjadi akibat aktor internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu

sendiri.

:. $iabetes

5ambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah, nutrisi tidak 

dapat masuk ke dalam sel. #kibat hal tersebut juga akan terjadi penurunan protein3kalori

tubuh.

;. Keadaan (uka

)<. Keadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan dan eektiitas penyembuhan luka.

Beberapa luka dapat gagal untuk menyatu.

)). +bat

Page 4: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 4/29

Page 5: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 5/29

SKIN /RAFT

$einisi = 2uatu tindakan penutupan luka sederhana dimana kulit dipindahkan dari lokasi donor dan

ditranser ke lokasi resipien. $ibagi atas full thickness maupun split thickness

2kin grat merupakan salah satu cara rekonstruksi dari deek kulit, yang diakibatkan oleh berbagai

hal. Paling sering, skin grat digunakan untuk rekonstruksi setelah operasi pengangkatan keganasan

kulit. 2elain itu skin grat juga digunakan untuk menutup ulkus kulit yang kronik dan sulit sembuh,

menggantikan hilangnya jaringan pada luka bakar, dan mengembalikan rambut pada daerah yang

mengalami alopecia.

K.n%a in,ikai .$"%ai

 Kontra indikasi dari 2T2? meliputi daerah yang memerlukan penampilan kosmetik yang baik dan

ketahanan yang cukup atau daerah3daerah yang dengan adanya kontraksi luka yang cukup signiikan

akan menurun ungsinya. 'T2? dikontraindikasikan bila daerah resipien grat memiliki vaskularisasi

yang kurang baik sehingga grat tidak dapat bertahan.

P"%ia$an O$"%ai

P"%ia$an a%"a ,.n.%

2etelah luka diukur, ahli bedah menghitung area cakupan yang diperlukan dan menandai situs

donor . 2itus donor yang paling umum adalah anterior atau lateral paha, karena mudah diakses dan

mudah untuk dikamulase, meskipun regio manapun dapat digunakan untuk skin grat. 2itus donor 

dilumasi dengan minyak mineral atau solusi 5ibiclens meskipun @at lainnya dapat digunakan sesuai

 preerensi ahli bedah. 2atu atau lebih asisten menekan sepanjang tepi area donor untuk membuat

sebuah regangan, permukaan datar . dermatom tersebut kemudian dipindahkan sepanjang situs donor 

di sudut 14 derajat dengan tekanan yang sama pada semua bidang . #sisten mengangkat donor 

dengan orsep untuk mencegah dermatom terjebak dalam instrumen . Beberapa strip dari skin grat

harus dipanen tanpa celah antara berdekatan situs donor . Ketika kulit telah diangkat, diberikan

epinerin & pada bantalan kassa yang ditempatkan di situs donor untuk hemostasis .

P"%ia$an B", %""$i"n

'aktor kunci dalam skin grats adalah vaskularisasi yang sehat dari bed recipient. >aringan

nekrotik harus secara total telah didebridement, seperti jaringan yang membusuk A tidak mengandung

suplai darah dan menghasilkan racun yang menghambat penyembuhan luka. $emikian juga,

(uka harus bebas dari ineksi , yang dideinisikan sebagai jumlah bakteri kurang dari)<<.<<< % cm, karena pertumbuhan bakteri yang berlebihan dapat mengineksi dan menghancurkan

skin grat.jaringan devascularisasi, seperti tulang tanpa periosteum, kartilago tanpa perichondrium,

tendon tanpa paratenon,dan syara tanpa perneurium, memerlukan lapisan jaringan granulasi agar 

dapat dicangkokkan . 2ementara skin grat dapat bertahan hidup pada periosteum ,perichondrium,

Page 6: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 6/29

 peritenon , perineurium , dermis , asia , otot , lemak dan granulasi jaringan , luka yang terkena

radiasi memiliki gangguan suplai darah dan mungkin tidak dapat memelihara skin grat.

2ebuah luka yang terkontaminasi atau luka kronis sering perlu menjalani perawatan luka yang

 panjang dalam persiapan untuk skin grat. Beberapa debridement diperlukan, baik dilakukan ruang

 perawatan atau di ruang operasi. debriders en@imatik dapat digunakan untuk melarutkan jaringan

nekrotik . antibiotik topikal atau sistemik mungkin diperlukan untuk mengurangi jumlah bakteri.

Penggantian kassa lembab atau terapi vacuum3assisted closure mungkin diperlukan hingga

 permukaan bed recipient bersih, sehat dan merah dengan bintik perdarahan . persiapan bed resepien

adalah hal penting yang tidak bisa dianggap remeh. Tidak hanya memperpanjang waktu luka primer 

tetap terbuka , tetapi menciptakan luka sekunder di lokasi donor yang juga perlu untuk disembuhkan.

Memang , pemaparan ujung sara di situs donor sering lebih menyakitkan dari pada luka asli itu

sendiri .

#gar skin grat sukses melekat pada bed resepint, dua kondisi harus terpenuhi, pertama , bed

harus bersih dan bebas dari jaringan nekrotik atau jaringan yang kotor, dimana jaringan tersebut kaya

akan koloni bakteri. Idelanya tidak ada tulang atau tendon yang terepose, Karena skin grats tidak 

akan melekat pada struktur ini. Bila tindakan skin grat harus ditunda, biasanya karena ineksi dari

resipien , skin grat disimpan maksimal 9 hari pada suhu 1C setelah dibungkus dalam kassa lembab

 -al <,;D. Pengelolaan donor skin grat ini harus dilakukan oleh perawat yang berpengalaman dan

diawasi oleh regulasi Eumah sakit yang baik.

Kedua, donor harus di tautkan ke bed resipien dengan baik dan di imobilisasi. 5al ini bisa

dicapai dengan menjahitkan grat pada tempat resipien, kemudian menggunakan kassa yang

dibentuk untuk meminimalkan pergerakan antara donor dan resipien bed. >ahitan over pack dapat

digunakan pada grat kecil, terutama pada area kepala dan leher, atau pada grats yang diletakkan

 pada tempat deek yang agak dalam, misalnya luka pada region ailla. >ahitan dilakukan pada

sekeliling tepi grat. 2taples dan clipsjuga dapat digunakan dalam usaha untuk mempertahankan

grat tetap dalam posisinya.

Pilihan lokasi donor tergantung dari penggunaan grat tersebut. Terdapat beberapa hal yang

harus dipertimbangkan diantaranya tekstur, warna, ketebalan, dan pertumbuhan rambut.

Terdapat 0 ase dari skin grat yaitu= imbibition, inosculation, dan revascularization.  Pada ase

imbibition terjadi proses absorpsi nutrient ke dalam grat yang nantinya akan menjadi sumber nutrisi

 pada grat selam 131: jam pertama. 'ase kedua yaitu inosculation yang merupakan proses dimana

 pembuluh darah donor dan resipien saling berhubungan. 2elama kedua ase ini, grat saling

menempel ke jaringan resipien dengan adanya deposisi ibrosa pada permukaannya. Pada ase ketiga

yaitu revascularization terjadi dierensiasi dari pembuluh darah pada arteriola dan venula

Prosedur eksisi seringkali diikuti penyulit seperti perdarahan. $engan perdarahan dan

 berkumpulnya hematom, perlekatan 2T2? juga akan terganggu. +leh karenanya pengendalian

 perdarahan sangat mutlak.

Page 7: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 7/29

Beberapa alternati dalam upaya hemostatik =

• Penggunaan kauter, biasanya tidak eekti karena selang beberapa waktu pasca bedah akan

terjadi perdarahan ualang !rembesan"

• #plikasi vasokonstriktor pada kasa lembab yang diletakkan sementara pengambilan donor

Full Thickness Skin Graft 

 Full Thickness Skin Graft !'T2?" merupakan skin grat yang menyertakan seluruh bagian dari

dermis. Karena komponen dermis dipertahankan selama proses  graft , karakteristik kulit normal

dapat terjaga setelah proses graft selesai. 5al ini disebabkan karena jumlah kolagen, pembuluh darah

dermis, serta komponen epitelial yang lebih banyak jika dibandingkan dengan Split Thickness Skin

Graft  !2T2?".

'T2? jarang digunakan dalam penanganan luka bakar yang baru. 5al ini disebabkan 'T2? cukup

membebani jaringan resipien karena memerlukan vaskularisasi yang cukup banyak dan adanya

kontaminasi bakteri. Indikasinya terbatas pada luka bakar yang kecil dan berbatas tegas yang

memiliki ungsi cukup penting misalnya wajah dan jari3jari tangan. $onor pada daerah wajah sering

diambil dari post3aurikuler, dan daerah supraklavikula karena kulit pada daerah tersebut lebih serupa

dengan daerah resipien. 'T2? juga mengalami kontraksi lebih sedikit pada saat penyembuhan

dibandingkan 2T2?. 5al ini penting untuk daerah wajah, tangan dan daerah sendi.

Teknik operasi perlu dilakukan dengan berhati3hati untuk menjaga kelangsungan hidup grat

tersebut. 2etelah pemberian anestesia yang tepat, luka dipersiapkan untuk proses  grafting . 5al ini

diawali dengan membersihkan luka dengan betadine yang diencerkan atau normal saline,

debridement dengan lembut, dan hemostasis yang cermat. 5emostasis dapat dilakukan dengan ligasi,

 penekanan perlahan, penggunaan vasokonstriktor topikal !misal epinerin", atau elektrokauter.

Penggunaan elektrokauter harus diminimalisasi karena dapat mengakibatkan jaringan mati.

Penggunaan epinerin pada lokasi donor atau resipien tidak mempengaruhi keberhasilan grat.

'T2? diambil dengan skalpel. Pola luka ditandai pada lokasi donor dan diperluas kira3kira 03

4D untuk mengatasi kontraktur primer yang akan muncul akibat komponen elastic fiber  dari grat

dermis. (okasi donor kemudian diiniltrasi dengan anestesi lokal dengan atau tanpa epinerin.

Iniltrasi dilakukan setelah menandai grat untuk menghindari distorsi kulit akibat volume iniltrasi.

2etelah pola diinsisi, kulit dinaikkan dengan  skin-hook , sisi epidermis dari graft  ditahan oleh

 jari tangan non3operasi. 5al ini menghasilkan tekanan dan kesadaran akan ketebalan  graft   saat

tangan yang lain melakukan diseksi untuk melepaskan grat dari jaringan lemak subkutan. >aringanadiposa yang tersisa pada bagian bawah dari graft  harus dilepaskan karena lemak ini hanya memiliki

vaskularisasi yang sangat sedikit dan akan mencegah kontak langsung antara  graft  pada dermis dan

lokasi resipien. Proses trimming  dari lemak sisa tersebut paling baik dilakukan dengan gunting tajam

dimana  graft  direntangkan di atas tangan yang non3operasi hingga yang tertinggal adalah lapisan

Page 8: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 8/29

dermis yang putih bercahaya. (okasi donor kemudian ditutup dengan eksisi dog-ears sebanyak yang

diperlukan.

Bila graft telah berhasil diambil, periksa kembali lokasi resipien untuk melakukan hemostasis.

Bila hemostasis sudah terjaga grat dapat langsung diletakkan pada daerah luka. Perhatikan jangan

sampai terjadi kerutan atau peregangan berlebihan dari grat. ?rat harus dipertahankan stabil pada

tempatnya selama perlekatan awal dan proses penyembuhan. 5al ini dapat dilakukan dengan

 penjahitan atau  stapling graft  pada lokasi resipien. Stapling graft   sebaiknya dihindari karena nyeri

saat dilepaskan dan dapat mengganggu perlekatan grat pada luka bila dilepaskan kurang dari 9 hari

 pascaoperasi. >ahitan dengan benang yang dapat diserap lebih dipilih, sehingga tidak memerlukan

 pelepasan jahitan.

Biasanya jahitan simpul 1 sudut dilakukan untuk menahan grat pada posisi yang stabil.

Kemudian jahitan diteruskan sepanjang bagian perier. Memasukkan jarum pertama melalui bagian

grat terlebih dahulu baru ke jaringan sekitar luka dapat mencegah grat lebih tinggi dari jaringan

sekitarnya. #proksimasi epidermis ke epidermis yang tepat dapat memberi hasil kosmetik yang

memuaskan, dan simpulnya harus dekat, jangan sampai melilit tepi kulit.

Balutan yang dipilih bertujuan untuk memberi tekanan yang sama pada seluruh permukaan

melalui bahan3bahan yang tidak lengket, semi3oklusi, dan dapat menyerap. Bahan3bahan ini

digunakan untuk menahan graft , mencegah lepas, dan mencegah terbentuknya seroma dan hematoma

di bawah  graft . Tie-over bolster dressing dapat berguna pada daerah sendi, atau daerah dimana

 pergerakan sulit untuk dihindari, serta pada luka dengan kontur ireguler.

Pilihan lain untuk balutan pada daerah yang permukaannya ireguler atau luka yang banyak 

menghasilkan eksudat adalah dengan sponge F# !Vacuum Assisted losure". 2ponge ini melekat

 pada permukaan luka dengan daya hisap dan membantu perlekatan skin graft  dengan menghilangkan

eksudat dan edema dari jaringan sekitar. ?rat yang digunakan padaekstremitas sebaiknya dilakukan

elevasi dan kompresi dengan balutan untuk seluruh ekstremitas yang terletak distal dari grat untuk 

mencegah terjadinya edema yang dapat mengganggu perlekatan grat.

Bidai dapat juga berguna pada pasien yang kurang kooperati dan pada kasus3kasus grating

 pada permukaan yang mobile untuk mencegah pergerakan yang dapat mengganggu perlekatan grat.

 Split Thickness Skin Graft 

?rat pada 2T2? meliputi seluruh bagian epidermis dan dermis dengan ketebalan yang berbeda3

 beda. 2T2? diklasiikasikan menjadi 0 kelompok yaitu thin 2T2? !<,<<43<,<) inchi", intermediate

!<,<)3<,<): inchi" atau thick   2T2? !<,<):3<,<0< inchi", berdasarkan ketebalan dari grat yang

diambil. Bila 2T2? terpilih sebagai metode skin grating, deek pada kulit yang akan diperbaiki harus

diukur dengan akurat. Bila memungkinkan,  purse string suture dapat dilakukan pada sekitar deek 

kulit agar dapat mengurangi ukuran keseluruhan, yang nantinya akan mengurangi kebutuhan grat

dari lokasi donor.

Page 9: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 9/29

Pemilihan lokasi donor yang tepat harus mempertimbangkan ukuran grat yang akan diambil,

dapat tidaknya disembunyikan lokasi donor, dan kemudahan mengakses daerah donor untuk ollow

up. Bila sudah ditentukan, lokasi donor dipersiapkan secara steril dan diiniltrasi dengan anestesia

lokal, dengan atau tanpa epinerin. 2T2? sering digunakan pada area yang luas. (okasi paling sering

dari donor 2T2? adalah diambil dari paha bagian atas, bokong, dan dinding perut. $alam memilih

ketebalan grat pada pasien luka bakar, perlu mempertimbangkan beberapa hal. $aerah donor 

ditentukan dengan lokalisasi dan perluasan dari luka bakar. Bila lokasi tersebut perlu digunakan

lebih dari satu kali, misalnya pada pasien dengan luka bakar yang luas, maka perlu dilakukan 2T2?

yang tipis.

$engan keterbatasan donor maupun sarana, pengambilan donor tidak harus selalu menggunakan

 !umb" knife. -amun dapat menggunakan pisau bedah ukuran . #lat3alat yang dipergunakan untuk 

melakukan 2T2? dapat dibagi menjadi freehand   dan po#ered dermatome. 'reehand dermatomes,

misalnya pisau skalpel, pisau tajam dua sisi !?illete", Geck knives dan lain3lain dapat dimanaatkan

untuk mencangkok 2T2? yang berukuran kecil. -amun, alat3alat reehand ini tidak digunakan

secara umum dalam mencangkok 2T2? yang lebih besar, karena membutuhkan keahlian khusus

untuk memperoleh ketebalan yang sama dalam area yang luas. Powered dermatome misalnya $avol

dermatome atau Padgett dermatome dan compressed water3pumped nitrogen3driven /immer air 

dermatome sering digunakan untuk mencangkok daerah yang lebih luas.

2T2? tidak memerlukan kondisi yang terlalu ideal seperti halnya 'T2?. (okasi donor dapat

membaik secara spontan karena karena adanya komponen epidermis yang tersisa dan dapat

dicangkok ulang bila sudah sembuh sempurna ,namun 2T2? memiliki beberapa kelemahan yang

harus dipertimbangkan. 2T2? bersiat lebih rentan, dan biasanya terapi radiasi yang terus menerus.

2elain itu 2T2? juga mengalami kontraksi selama proses penyembuhan dan tidak ikut tumbuh

sesuai usia. 2T2? juga cenderung mengalami pigmentasi abnormal !baik pucat atau keputihan" atau

hiperpigmentasi. Kelemahan3kelemahan ini yang menyebabkan 2T2? lebih membantu dalam hal

ungsional daripada estetik. Bila digunakan untuk menutupi luka bakar yang luas pada daerah wajah,

2T2? dapat memberika hasil yang kurang memuaskan yaitu penampakan menyerupai topeng

!masklike".

2T2? dapat dicangkok dengan berbagai cara. Hang cukup sering digunakan adalah teknik yang

menggunakan dermatome, yang menghasilkan grat yang cukup lebar dengan ketebalan yang sama.

#nestesia yang cukup harus diberikan, karena proses grat sangat nyeri. (idokain dan epinerin

disuntikkan dilokasi donor dapat mengurangi darah yang hilang dan memberikan tegangan jaringan

yang cukup besar yang akan membantu dalam proses pencangkokan. ara lain untuk mencangkok 

2T2? secara  freehand  yaitu dengan menggunakan pisau. Galaupun prosedur ini dapat dilakukandengan mempergunakan skalpel, alat3alat lain !misalnya 5umby knie, Geck Blade, Blair knie"

dapat juga digunakan. Proses pencangkokan dapat dimulai saat blade diarahkan dengan ketebalan dan

kedalaman yang sudah diatur. Bersihkan lapangan operasi dengan betadine, dan dapat juga kulit

dilumasi dengan mineral oil   atau phisohe !sabun heachlorophene" untuk mempermudah

Page 10: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 10/29

 penggunaan dermatome diatas kulit. Bahan3bahan ini mudah dibersihkan dan tidak membahayakan

daya tahan grat.

$ermatome dipegang oleh tangan yang dominant dengan sudut 0<314 derajat dari permukaan

kulit. 2emakin besar sudut yang dibentuk oleh dermatome, maka dapat mengakibatkan tertariknya

kulit pada lokasi donor. Tangan yang tidak akti membantu memberikan tarikan dibelakang

dermatome, sementara asisten memberi tarikan di depan dermatome. Bila panjang yang dibutuhkan

telah berhasil diambil, dermatome dilepaskan dari kulit dan tepinya dipotong. ?rat sudah siap untuk 

digunakan dengan atau tanpa mesh. Biasanya pada lokasi donor terdapat banyak bintik3bintik 

 perdarahan kecil pada grat dengan ketebalan thin hingga intermediate. ?rat yang lebih tebal akan

menunjukkan titik3titik perdarahan yang lebih sedikit namun mengeluarkan darah lebih banyak.

#danya lemak menunjukkan eksisi grat terlalu dalam, kemungkinan akibat kesalahan dalam

 penggunaan dermatome. 2etelah dicangkok, 2T2? dapat diberi mesh dengan meletakkan grat pada

carrier dan dimasukkan pada alat meshing mekanik. #lat ini memungkinkan pelebaran dari

 permukaan grat hingga ; kali dari lebar permukaan lokasi donor. 2etelah grat diletakkan,

 perhatikan kembali lokasi resipien untuk hemostasis. Proses pelekatan serupa dengan 'T2?. (okasi

donor dari 2T2? sembuh spontan dari sel epitel yang ditinggalkan pada dermis dan tepi luka. Proses

 penyembuhan dimulai dalam 1 jam setelah pencangkokan. Kecepatan penyembuhan sebanding

dengan jumlah sisa epitel yang ditinggalkan dan berbanding terbalik dengan ketebalan yang

ditinggalkan. pidermis dapat tumbuh kembali dan dapat dicangkok ulang, namun setiap kali

dicangkok mengurangi jumlah dermis yang tidak dapat tumbuh kembali. 5iperpigmentasi dapat

 bertahan hingga beberapa bulan pada lokasi donor, dan pada individu yang berkulit gelap dapat

mengalami parut hipertropik.

K.!$+ikai O$"%ai

Terdapat beberapa hal yang dapat mengakibatkan kegagalan dari skin grat. $iantaranya adalah =

#danya cairan baik hematom maupun seroma sehingga grat sulit menempel pada resipien.5al ini dapat dicegah dengan penggunaan mesh  atau pembuatan insisi multipel sehingga

terjadi drenase dan grat dapat diperlebar sehingga dapat menutup deek yang lebih luas.

 -amun insisi ini memberikan hasil yang kurang estetik, terutama didaerah wajah.

• Ineksi. Bila lokasi donor memiliki lebih dari )<4  mikroorganisme, grat akan sulit

menempel.

• Pergerakan dari grat itu sendiri. Pergerakan dari grat dapat mencegah perlekatan ibrosa dan

revaskularisasi. 2eringkali digunakan tie over atau balut tekan sehingga grat tidak bergerak.

Page 11: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 11/29

P"%a3aan $a4a $%.",u% kin *%a5

Penilaian hasil prosedur skin grat ditentukan oleh langkah3langkah yang dilakukan pada prosedur itu

sendiri. $iantaranya adalah penentuan timing   operasi, hemostasis, donor tipis, balut tekan, kasa

adsorben,dsb.

Perawatan daerah donor dapat digunak occlusive dressing, semioclussive dressing, semiopen

dressing atau open dressing. Biasanya balutan dibuka setelah 30 minggu pasca operasi. Perawatan

daerah resipien dibagi menjadi atas = !)" penutup yang tidak menempel   cukup lembab, dan

memberikan tekanan yang merata. Bisa dibuka pada hari ke 134 pasca operasi, atau bila kondisi kassa

 jenuh !" penutup yang menempel, biasanya digunakan kassa lemak !tulle" dipertahan kan lebih

lama, agar tidak menggeser gratnya.

Perlekatan grat maksimal dalam : jam pertama setelah proses grat, namun balutan awal harus

dipertahankan selama 039 hari, kecuali timbul rasa sakit, berbau, basah dan komplikasi lain yang

dapat muncul. Ketika melepaskan balutan, perlengketan diatasi dengan -acl <,;D untuk mengurangi

 perlengketan dengan grat. #pabila terdapat hematoma atau seroma pada saat ganti balutan, atasi

dengan membuat insisi kecil pada daerah yang paling menonjol dan keluarkan isinya. 5indari

mendorong cairan keluar melalui tepi grat, karena hal ini dapat mencegah perlekatan seluruh grat

 bukan saja pada daerah hematoma atau seroma.  Bila proses eksudasi tidak berlebihan, biasanya

 penilaian hasil, sekaligus penggantian balutan dapat dikerjakan dalam waktu 439 hari pasca bedah.

2ebaliknya, dengan eksudasi yang berlebihanA terlihat sebagai balutan yang jenuh, dalam 131: jam

 pertama pasca bedah dapat dilakukan pergantian balutan.

Page 12: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 12/29

FLAP

$einisi lap adalah suatu unit jaringan yang dipindahkan dari satu area !donor site" ke area yang lain

!recipient site" dengan masih mempertahankan sistem aliran darahnya sendiri

KLASIFIKASI SKIN FLAP

2kin lap dapat diklasiikasikan berdasarkan =

). #natomi vaskularisasinya

a. random skin lap = tidak memiliki sumber pembuluh darah tertentu yang dominan

 b. #ial skin lap = memiliki sumber pembuluh darah yang dominan, jenisnya antra lain

 peninsular aial, island aial, ree lap

c. Eeverse & low lap = sumber pembulu darah proksimal dipotong, lap bertahan dengan

sumber kehidupan dari perdarahan distal

. ara berpindahnya

a. rotasi dengan pivot point = rotasi, transposisi, interpolasi

 b. advancement lap = single pedicle, F3H advancement, H3F advancement, bipedicle

advancement

c. tak langsung = kulit ditempel ke pergelangan tangan, 0 minggu kemudian dilepas

kemnudian ditempel ditempat baru, dengan tangan sebagai pembawa % perantara

kehidupan lap

0. >arak dari deek

a. (okal = lap yang bertumpu disatu titik !lap rotasi, transposisi, interpolasi". 'lapadvancement !single pedicle, F3H,H3F, bipedicle"

 b. Eegional

c. 'lap jauh

d. 'ree lap

1. Komponen jaringannya

a. utaneus

 b. 'asciocutaneus

c. Musculocutaneus

d. +steocutaneusmpu

e. +steomusculocutaneus

. +mentum

PRINSIP TINDAKAN PEBEDAHAN FLAP

I. ?antikan sesuai jaringan asalnya

II. Berikir untuk melakukan rekonstruksi sebagai satu kesatuan

III. 2elalu membuat pola sebelumnya dan mempunyai rencana cadangan

IF. Mendapatkan sesuatu dari yang sebelumnya hampir dipastikan tidak akan mendapat apa pun

F. Tidak pernah melupakan area donor 

 

Page 13: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 13/29

RENCANA PRE OPERATIF

Pemeriksaan menyeluruh dari ekstremitas yang akan dilakukan tindakan pembedahan sangat

diperlukan, di antaranya =

). #namnesa lengkap dari penderita

. #danya ko3morbiditas

0. Kebiasaan merokok 

1. *kuran dari deek kulit

4. Inormed consent

a. Teknik yang digunakan = lokasi donor secara detail, lamanya operasi, dan immobilisasi post

operati 

 b. Kapan boleh berjalan, kemungkinan komplikasi yang timbul

P%ini$ P"nan*anan $"%i."%ai5 

( Mempertahankan cardiac output ut yang tinggi

( Tekanan darah dipertahankan dalam keadaan normal !systole J )<< mm5g"

( Menurunkan tahanan pembuluh darah sistemik 

(  -ormothermia

( Mempertahankan output urine !J) mk%kgbb%jam"

( #nalgetik yang adekuat

( 5ematokrit 0<304 D

( Monitoring aliran darah pada lap

PENAN/ANAN POS OPERATIF

Manajemen pasca operasi seharusnya diutamakan pada kenyamanan baik pada penderita

maupun lap. Pencucian luka dengan menggunakan 5+. >ahitan dioles dengan kream antibiotic.

Balutan tidak boleh terlalu tebal dan disediakan jendela untuk dapat dilakukan pemeriksaan lap.

Pengangkatan ekstremitas yang bersangkutan setinggi jantung, tidak terlalu tinggi karena akan

menurunkan tekanan aliran darah kedaerah tersebut. Pemberian medikamentosa seperti anti nyeri,

 pemberian cairan, antibiotika, vasodilatasi dan antikoagulan

Masa setelah tindakan pembedahan sampai 1: jam pertama adalah masa yang kritis. Hang harus

diobservasi adalah warna lap, pengisian kapiler, suhu dan ada tidaknya perdarahan. Pada lap

 pedicle = tampak tetap pucat untuk 1 jam pertama, hindari kongesti vena sekunder pada bagian tepi

lap , balutan diganti setiap hari dan daeerah yang berwarna keunguan dapat digunakan lintah.

2edangkan pada lap otot lebih sulit untuk memonitoringnya apalagi bila permukaannya tertutup oleh

grat kulit, warna dan perdarahan dapat dijadikan patokan untuk observasi.

Page 14: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 14/29

Beberapa alat monitoring yang dapat digunakan di antaranya =

3 $hotopleth"smograph"

3 %ifferential surface temperature monitoring 

3 %oppler surface mornitoring 

3 &aser %oppler 

3 'mplantable %oppler probes

3 'mplantable p! electrodes

3 'mplantable o("gen electrodes

Page 15: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 15/29

REKONSTRUKSI ORAL & AILLOFACIAL

Trauma maksiloasial adalah suatu ruda paksa yang mengenai wajah dan jaringan sekitarnya.

Trauma pada jaringan maksiloasial dapat mencakup jaringan lunak dan jaringan keras. Hang

dimaksud dengan jaringan lunak wajah adalah jaringan lunak yang menutupi jaringan keras wajah.

2edangkan yang dimaksud dengan jaringan keras wajah adalah tulang kepala !#riwibowo, <<:".

$ari data penelitian itu menunjukkan bahwa kejadian trauma maksiloasial sekitar 6D dari

seluruh trauma yang ditangani oleh 2M' Ilmu Bedah E2 $r. 2oetomo. Kejadian raktur mandibula

dan maksila terbanyak diantara tulang lainnya, yaitu masing3masing sebesar ;,:4D, disusul

raktur @igoma 9,61D dan raktur nasal ),66D !?ha@ali, <<9" Penderita raktur maksiloasial ini

terbanyak pada laki3 dan laki usia produkti, laki usia produkti, yaitu usia )30< tahun, sekitar 

61,0:Ddisertai cedera di tempat lain dan trauma penyerta terbanyak adalah cedera otak ringan

sampai berat sekitar 46D. Penyebab terbanyak adalah kecelakaan lalu lintas dan sebagian besar 

adalah pengendara sepeda motor !Malara, <<6"

Klasiikasi raktur maksila yang paling utama dilakukan oleh Eene (e 'ort pada tahun );<) di

Prancis. Klasiikasi (e 'ort terbagi menjadi tiga yaitu !#ktop, <)0" =

).(e 'ort I

?aris raktur hori@ontal memisahkan bagian bawah dari maksila, lempeng hori@ontal dari tulang

 palatum, dan sepertiga inerior dari sphenoid pterygoid processesdari dua pertiga superior dari wajah.

2eluruh arkus dental maksiladapat bergerak atau teriris. 5ematoma pada vestibulum atas !?uerins

sign" dan epistaksis dapat timbul.

. (e 'ort II

'raktur dimulai inerior ke sutura nasorontal dan memanjang melalui tulang nasal dan sepanjang

aksila menuju sutura @ygomaticomaillary, termasuk sepertiga eromedial dari orbita. 'raktur 

kemudian berlanjut sepanjang sutura @ygomaticomaillarymelalui lempeng pterygoid.

0.(e 'ort III

Pada raktur (e 'ort III, wajah terpisah sepanjang basal tengkorak akibat gaya yang langsung pada

level orbita. ?aris raktur berjalan dari r io nasorontal sepanjang orbita medial melalui issura orbita

uperior dan inerior, dinding lateral orbita, melalui sutura ronto@ygomatic. ?aris raktur kemudian

memanjang melalui sutura @ygomaticotemporaldan ke inerior melalui sutura sphenoid dan

 pterygomaillary.

Page 16: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 16/29

$ua tipe raktur maksila non (e 'ort lain relati umum. Hang pertama adalah trauma tumpul yang

terbatas dan sangat terokus yang menghasilkan segmen raktur yang kecil dan terisolasi. 2ering kali,

sebuah palu atau instrumen lain sebagai senjata penyebab. #lveolar ridge, dinding anterior sinus

maksila dan nasomaillary junction merupakan lokasi yang umum pada cedera ini. Hang kedua

adalah gaya dari submental yang diarahkan langsung ke superior dapat mengakibatkan beberapa

raktur vertikal melalui beberapa tulang pendukung hori@ontal seperti alveolar ridge, inraorbital rim,

dan @ygomatic arches

P"%ia$an !"nj"+an* .$"%ai

+ral hygene harus diutamakan sebelum operasi, ?unakan L sendok teh garam dicampur dalam :

gelas air hangat, cuci secara lembut. habiskan seluruh larutan selama 4 menit. *langi sesering

mungkin, minimal 1 kali sehari. Bisa juga menggunakan cairan anti septic. Penjelasan kepada

 penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi

disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk dilakukan operasi.

! Inormed consent ".Memeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi. Penderita

 puasa minimal 6 jam sebelum operasi .#ntibiotika proilaksis, ea@olin atau lindamycin kombinasi

dengan ?aramycin, dosis menyesuaikan untuk proilaksis.

K.!$+ikai .$"%ai

3 Komplikasi dini pasca bedah. Komplikasi akibat trauma itu sendiri, distres naas, gangguan jalan

naas

3 Komplikasi yang terjadinya lambat Ineksi menyebabkan delayed union, nonunion, osteomielitis.

P"%a3aan Paka )",a#

$iet = hanya cairan jernih dan dingin, yang diperbolehykan untuk 1 jam pertama setelah

 pembedahan. 2etelah 1: jam dapat ditingkatkan menjadi ull3liuid diet !>ell3+, pudding, sup jernih,

es krim, milk shakes, yogurt, etc". 5indari minuman yang terlalu dingin dan panas. Bila tidak 

digunakan wired shut, setelah ) minggu, diet pasien dapat ditingkatkan menjadi diet lunak.

Mencuci Mulut=

Page 17: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 17/29

menjaga regio mulut tetap bersih pasca pembedahan sangat penting. ?unakan L sendok teh garam

dicampur dalam : gelas air hangat, cuci secara lembut. habiskan seluruh larutan selama 4 menit.

*langi sesering mungkin, minimal 1 kali sehari. Bisa juga menggunakan cairan anti septic. Pasien

 pasien dengan trakeostomi harus dijaga kebersihan tube conector, selain itu tindakan suction berkala

 perlu dilakukan untuk mencegah gangguan airway

?osok gigi = mulai pada hari pertama post op. nyeri dan bengkak tidak menghalangi tindakan

 pencucian. Banyak alat gosok gigi yang diterima. 5arap diingat gusi pasien mungkin terasa baal

 pasca tindakan operati. *ntuk menghindari gusi cedera selama proses menggosok gigi gunakan sikat

gigi ukuran anak3anak .

Page 18: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 18/29

DEBRIDEENT LUKA BAKAR 

D"5inii

2uatu tindakan eksisi pada luka bakar yang bertujuan untuk membuang jaringan nekrosis maupun

debris yang menghalangi proses penyembuhan luka dan potensial terjadi%berkembangnya ineksiA

sehingga merupakan tindakan pemutus rantai respon inlamasi sistemik dan maupun sepsis. Tindakan

ini dilakukan seawal mungkin, dan dapat dilakukan tindakan ulangan sesuai kebutuhan.)

In,ikai O$"%ai

$ebridement luka bakar diindikasikan pada luka bakar yang dalam misalnya luka bakar deep-dermal 

dan subdermal . (uka bakar yang dalam ini ditandai dengna permukaan yang keputihan, merah,

kecoklatan, kuning atau bahkan kehitaman dan tidak adanya capillar" refill  ataupun sensibilitas kulit-

K.n%ain,ikai O$"%ai

sirkulasi dalam keadaan tidak stabil =

). 'rekuensi nadi J)<kali%menit

. 'rekuensi pernaasan J0<kali%menit

0. 2uhu tubuh N06 o atau J0:o !suhu rektal"

1. #da tanda3tanda asidosis bermakna

4. ?angguan pada proses pembekuan

P"%ia$an .$"%ai

a. O3oto dada

 b. (aboratorium= darah lengkap, tes ungsi ginjal, tes ungsi hati, analisa gas darah !untuk 

 penderita luka bakar dengan kecurigaan trauma inhalasi", serum elektrolit, serum

albumin.

Prioritas pengelolaan penderita luka bakar secara umum perlu dierhatikan seperti pengelolaan

 penderita trauma pada umumnya yaitu, Air#a", )reathing , dan irculation.

• Terapi airan

+rang dewasa dengan luka bakar tingkat II3III < D atau lebih sudah ada indikasi untuk pemberian

inus karena kemungkinan timbulnya syok. 2edangkan pada orang tua dan anak3anak batasnya )4D.

'ormula yang dipakai untuk pemberian cairan adalah ormula menurut Bater. 'ormula Bater 

terhitung dari saat kejadian maka !orang dewasa"=

( : jam pertama !1cc KgBB D luas luka bakar" Einger (aktat

( )6 jam berikutnya !1cc KgBB D luas luka bakar" Einger (aktat ditambah 4<<3)<<<cc

koloid.

Modiikasi 'ormula Bater untuk anak3anak adalah=

( Eeplacement = cc% KgBB% D luas luka bakar  

Page 19: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 19/29

( Kebutuhan aali = *mur sampai ) tahun )<<cc% KgBB

  *mur )34 tahun 94cc% KgBB

  *mur 43)4 tahun 4<cc% Kg BBQQQQQQQQR

  Total airan

2esuai dengan anjiuran Moncrie maka )9%< bagian dari total cairan diberikan dalam bentuk larutan

Einger (aktat dan 0%< bagian diberikan dalam bentuk koloid. Einger lakatat dan koloid diberikan

 bersama dalam botol yang sama. $alam : jam pertama diberikan jumlah total ciran dan dalam )6

 jam berikutrnya diberikan jumlah total cairan.

'ormula tersebut hanyalah suatu pedoman, suatu estimasi yang kasar. >angan sekalikali anatik 

terhadap ormula tersebut melainkan selalu dikoreksi melalui tanda3tanda klinis penderita dan

laboratorium apakah cairan yang diberikan sudah memadai.

 

Pengelolaan -yeri

 -yeri yang hebat dapat menyebabkan neurogenik syok yang terjadi pada jam3jam pertama setelah

trauma. Morphin diberikan dalam dosis <,<4 mg%Kg !iv".

 

Perawatan luka

Perawatan pertama

• 2egera setelah terbakar, dinginkan luka dengan air dingin, yang terbaik dengan temperatur 

<o selama )4 menit

• (uka bakar tingkat I tidak memerlukan pengobatan khusus, dibersihkan dan diberi

analgetika saja.

• (uka bakar tingkat II dan III, penderita dibersihkan seluruh tubuhnya, rambutnya

dikeramasi, kuku3kuku dipotong, lalu lukanya dibilas dengan cairan yang

mengandungdesinektan seperti sabun cetrimid <,4D !savlon" atau Kalium permanganat.

Kulit3kulit yang mati dibuang, bullae dibuka karena kebanyakan cairan di dalamnya akan

terineksi

Perawatan $einiti 

• Perawatan tertutup

2etelah luka bersih, ditutup dengan selapis kain steril berlubang3lubang !tulle" yang

mengandung vaselin dengan atau tanpa antibiotika lalu dibebat tebal untuk mencegah

evaporasi dan melindungi kulit dari trauma dan bakteri. 2endi3sendi ditempatkan pada

 posisi full e(tension.

Page 20: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 20/29

• Perawatan Terbuka

ksudat yang keluar dari luka beserta debris akan mengering akan menjadi lapisan eschar.

Penyembuhan akan berlangsung dibawah eschar. Penderita dirawat di dalam ruangan

isolasi. 2etiap eschar yang pecah harus diberikan obat3obatan lokal dan dikontrol bila ada

 penumpukan pus dibawah eschar maka haru dilakukan pempukaan eschar !escharotomi".

• Perawatan 2emi terbuka

2ama seperti perawatan terbuka tetapi diberikan juga obat3obatan lokal. +bat lokal

 berberntuk krim yang akan melunakkan eschar dan memudahkan perawatan untuk 

dibersihkan.

+bat3obatan lokal

2ilver suladia@in krim )D diberikan sehari sekali. 2ilver suladia@in bekerja sebagai bakterisida yang eekti terhadap kuman gram positi.

Mandi

• Badan penderita setiap )3 hari setelah resusitasi selesai harus dibersihkan dari kotoran yang

melekat dengan memandikannya. (uka dibilas dengan cairan yang mengandung desinektan

!savlon )=0< atau Kalium Permanganat )=)<.<<<". scharotomi pada perawatan terbuka

umumnya dikerjakan pada minggu kedua dengan cara eksisi memakai pisau, dermatom,

elektro eksisi atau en@imatik !kolagenase".

2kin ?rating

• 2kin grating sangat penting untuk penderita untuk mempercepat penyembuhan, mengurangi

kehilangan cairan.

#ntibiotika 2istemik 

• Bakteri yang berada pada luka umumnya gram positi dan hanya berkembang setempat, tetapi

 bakteri gram negati seperti pseudomonas sangat invasi dan banyak menimbulkan sepsis.

Karena banyaknya jaringan nekrotik pada luka bakar maka penetrasi antibiotika sistemik ke

luka tidaklah meyakinkan. +leh karena itu antibiotika sistemik digunakan bila timbul gejala

sepsis. Macam antibiotika ditentukan dari kultur dari bagian yang terineksi, baik luka, darah

maupun urine.

• #ntibiotika pilihan adalah cephalosporin generasi pertama !cea@olin, cephapirin dan

cephalotin". ?enerasi ketiga khususnya ceta@idim mempunyai eektiitas besar terhadap

 pseudomonas.

 -utrisi

• $ukungan nutrisi yang baik sangat membantu penyembuhan luka bakar 

Page 21: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 21/29

K.!$+ikai O$"%ai

Pembentukan kista. 

5al ini dapat disebabkan oleh sumbatan dari duktus atau kelenjar adneksa. Kista sebaseus ini dapat

muncul sekitar 1 minggu postoperasi dan dapat tumbuh hingga diameternya <mm. Biasanya kista

ini dapat pecah sendiri, namun pada kasus yang cukup berat akan membutuhkan tindakan bedah.

 

2tepping pada tepi grat, pada pertemuan grat dan kulit normal. Kedalaman dari step bervariasi,

tergantung dari variasi kedalaman eksisi. Bila perlu dapat dikoreksi dengan eksisi ulang.

  Titik3titik kehitaman pada kulit. 5al in terjadi akibat sekresei cairan terus menerus yang dapat diatasi

dengan dibersihkan secara hati3hati.

 *pithelial bridging . 5al ini terjadi akibat tertahannya olikel rambut.

  Perdarahan. Perdarahan dapat dicegah dengan menggunakan torniket dan melakukan elevasi

ekstremitas bersangkutan.

 

Ineksi

P"%a3aan $a4a $%.",u% ,")%i,"!"n

(uka dibalut menggunakan kasa lembab steril dengan atau tanpa aplikasi krim pelembab =

3 Prinsip dasar perawatan luka adalah mencegah degradasi luka.

3 Perawatan luka !basah karena eksudasi" dirawat dengan kondisi basah !lembab"A gunakan bahan krim yang memiliki bahan dasar air !#ater base, yaitu krim" dan hindari penggunaan @at

yang memiliki bahan dasar petroleum !oil base, yaitu salep dan ointment ".

.

Perawatan luka tertutup menggunakan occlusive dressing A sebagai upaya mencegah penguapan

 berlebihanA menggunakan kasa gulung !roll gauze".

  Penilaian balutan dilakukan dalam waktu 131:jam

). Bila balutan jenuh, diganti sesuai kebutuhan ! misal 30kali dalam sehari "

. Balutan lembab menjadi basah !jenuh" karena proses eksudasi berlebihan

0. 2uhu tubuh J0:o

1. Kontaminasi urin % eses

Penilaian luka dalam waktu 93)< hari =

+. Bila diperkirakan epitelisasi !S penutupan luka" dimungkinkan terjadi dalam waktu )< hari

 pada luka bakar derajat dangkal", maka selanjutnya dilakukan tindakan perawatan luka

secara konservati 

. Bila diperkirakan epitelisasi !S penutupan luka" tidak mungkin terjadi dalam waktu 0

minggu !pada luka bakar derajat dalam dan derajat 0", maka selanjutnya dilakukan

tindakan penutupan luka menggunakan split thickness skin graft 

Penggunaan tulle dan krim antibiotika

Page 22: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 22/29

). Tulle kadang diperlukan, berungsi sebagai a" sarana penutup luka yang memberikan

asilitas drenase yang baik dan b" sebagai matriks untuk berlangsungnya epitelisasi.

. Krim antibiotika diperlukan untuk mengatasi ineksi luka

0. Bila dijumpai ineksi luka yang umumnya terjadi setelah hari kelima pasca cedera, krim

2ilver suladia@in dapat diberikan bila dijumpai eskar. Krim ini dioleskan tipis3tipis setiap

 penggantian balutan.

1. Krim antibiotik lain, sesuai dengan pola kuman, pada luka tanpa eskar.

4. Pada perawatan luka, perhatian khusus ditujukan pada hal3hal yang berhubungan dengan

ungsi bagian tubuh tertentuA seperti posisi tangan, lengan, aksila, sendi lutut dan tungkai.

Page 23: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 23/29

LABIOPLAST7

(abioplasty adalah suatu kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya celah pada bibir, gusi dan

langit3langit yang dapat timbul sendiri atau bersamaan. Pasien anak3anak perlu pembiusan umum

dengan bantuan pipa endotrakeal. Pada pasien dewasa yang cukup kooperati dapat dilakukan bius

setempat.

Pada tahap sebelum operasi yang dipersiapkan adalah ketahanan tubuh bayi menerima tindakan

operasi, asupan gi@i yang cukup dilihat dari keseimbangan berat badan yang dicapai dan usia yang

memadai. Patokan yang biasa dipakai adalah rule o ten meliputi berat badan lebih dari )< pounds

atau sekitar 134 kg , 5b lebih dari )< gr D dan usia lebih dari )< minggu , jika bayi belum mencapai

rule o ten ada beberapa nasehat yang harus diberikan pada orang tua agar kelainan dan komplikasi

yang terjadi tidak bertambah parah. Misalnya memberi minum harus dengan dot khusus dimana

ketika dot dibalik susu dapat memancar keluar sendiri dengan jumlah yang optimal artinya tidak 

terlalu besar sehingga membuat bayi tersedak atau terlalu kecil sehingga membuat asupan gi@i

menjadi tidak cukup, jika dot dengan besar lubang khusus ini tidak tersedia bayi cukup diberi minum

dengan bantuan sendok secara perlahan dalam posisi setengah duduk atau tegak untuk menghindari

masuknya susu melewati langit3langit yang terbelah. 2elain itu celah pada bibir harus direkatkan

dengan menggunakan plester khusus non alergenik untuk menjaga agar celah pada bibir menjadi

tidak terlalu jauh akibat proses tumbuh kembang yang menyebabkan menonjolnya gusi kearah depan

!protrusio pre maksila" akibat dorongan lidah pada prolabium , karena jika hal ini terjadi tindakan

koreksi pada saat operasi akan menjadi sulit dan secara kosmetika hasil akhir yang didapat tidak 

sempurna. Plester non alergenik tadi harus tetap direkatkan sampai waktu operasi tiba.

Terdapat beberapa metode labioplasti diantaranya = teknik Eose3Thompson, teknik lap

uadrangularis, teknik lap triangularis, teknik Millard dan takenik modiikasi Mohler. -amun yang

 paling umum digunakan adalah teknik Millard yang caranya didasari oleh gerakan memutar dan

memajukan !rotation and advancement ".

Teknik operasinya yaitu pertama dari sisi lateral, mukosa dikupas dari otot orbikularis oris.Kemudian otot orbikularis oris bagian merah bibir dipisahkan dari sisanya. Kulit dan subkutis

dibebaskan dari otot orbikularis oris secara tajam, sampai kira3kira sulkus nasoabialis. (epaskan

mukosa bibir dari rahang pada lekuk pertemuannya, secukupnya. Kemudian otot dibebaskan dari

mukosa hingga terbentuk 0 lapis lap = mukosa, otot dan kulit. (alu pada sisi medial, mukosa

dilepaskan dari otot. $ibuat lap . Kemudian dibuat insisi mm dari pinggir atap lubang hidung,

 bebaskan kulit dari mukosa dan tulang rawan alae, menggunakan gunting halus melengkung. (etak 

tulang rawan alae diperbaiki dengan tarikan jahitan yang dipasang ke kulit. 2etelah jahitan terpasang,

lekuk atap dan lengkung atas atap lubang hidung lebih simetris. Kolumela dengan rangka tulang

rawan dan vomer yang miring dari depan ke belakang sulit diperbaiki, sehingga masih miring. (uka

di pinggir dalam atap nares dijahit. Kemudian mukosa oral mulai dari kranial, menghubungkan

sulkus ginggivo labialis. >ahitan diteruskan ke kaudal sampai ke dekat merah bibir. 2etelah itu otot

Page 24: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 24/29

dijahit lapis demi lapis. >ahitan kulit dimulai dari titik yang perlu ditemukan yaitu ujung busur 

upido. $iteruskan ke atas dan ke mukosa bibir. >aringan kulit atau mukosa yang berlebihan dapat

dibuang. 2ebaiknya luka operasi ditutup dengan tule yang mengandung bahan pencegah

 perlenngketan dan kasa lembab selama ) hari, untuk menyerap rembesan darah%serum yang masih

akan keluar. ) hari sesudahnya baru luka dirawat terbuka dengan pemberian salep antibiotik.

K.!$+ikai O$"%ai

• Gound dehiscence paling sering terjadi akibat ketegangan yang berlebih dari tempat operasi

• Gound epansion juga merupakan akibat dari ketegangan yang berlebih. Bila hal ini terjadi,

anak dibiarkan berkembang hingga tahap akhir dari rekonstruksi langitan, dimana pada saat

tersebut perbaikan jaringan parut dapat dilakukan tanpa membutuhkan anestesi yang terpisah.

• Gound inection merupakan komplikasi yang cukup jarang terjadi karena wajah memiliki

 pasokan darah yang cukup besar. 5al ini dapat terjadi akibat kontaminasi pascaoperasi,

trauma yang tak disengaja dari anak yang akti dimana sensasi pada bibirnya dapat berkurang

 pascaoperasi, dan inlamasi lokal yang dapat terjadi akibat simpul yang terbenam.

• Malposisi Premaksilar seperti kemiringan atau retrusion, yang dapat terjadi setelah operasi.

• Ghistle deormity merupakan deisiensi vermilion dan mungkin berhubungan dengan retraksi

sepanjang garis koreksi bibir. 5al ini dapat dihindari dengan penggunaan total dari segmen

lateral otot orbikularis.

• #bnormalitas atau asimetri tebal bibir 5al ini dapat dihindari dengan pengukuran

intraoperati yang tepat dari jarak anatomis yang penting lengkung

P"%a3aan Pa4a )",a#

• P"!)"%ian !akanan $"%(.%a+ *ntuk anak3anak yang mengkonsumsi #2I, dapat terus

disusui setelah operasi. Bagi anak3anak yang menggunakan botol, disarankan untuk 

menggunakan ujung kateter yang lunak selama )< hari, baru dilanjutkan dengan penggunaan

ujung dot yang biasa.

• Aki8ia  Tidak ada batasan aktivitas tertentu yang perlu dilakukan, namun hendaknya

aktivitas perlu diperhatikan untuk meminimalisasi risiko trauma pada luka operasi.

• P"%a3aan )i)i% = ?aris jahitan yang terpapar pada dasar hidung dan bibir dapat dibersihkan

dengan kapas yang diberi larutan hidrogen peroksida dan salep antibiotika yang diberikan

 beberapa kali perhari. >ahitan dapat diangkat pada hari ke 4 39. ) 2etelah operasi labioplasti,

 pasien harus dievaluasi secara periodik terutama status kebersihan mulut dan gigi,

 pendengaran dan kemampuan berbicara, dan juga keadaan psikososial.

Page 25: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 25/29

PALATOPLAST7

Palatoschisis merupakan kelainan kongenital pada wajah dimana atap%langitan dari mulut yaitu

 palatum tidak berkembang secara normal selama masa kehamilan, mengakibatkan terbukanya !clet"

 palatum yang tidak menyatu sampai ke daerah cavitas nasalis, sehingga terdapat hubungan antara

rongga hidung dan mulut.

+perasi untuk langit3langit !palatoplasty" optimal pada usia ): & < bulan mengingat anak akti 

 bicara usia tahun dan sebelum anak masuk sekolah. +perasi yang dilakukan sesudah usia tahun

harus diikuti dengan tindakan speech teraphy karena jika tidak, setelah operasi suara sengau pada saat

 bicara tetap terjadi karena anak sudah terbiasa melaalkan suara yang salah, sudah ada mekanisme

kompensasi memposisikan lidah pada posisi yang salah.

Eestorasi otot3otot pengangkat dan penedang palatum mole diusahakan dilakukan dengan baik.

2elain itu usahakan untuk memperpanjang palatum mole dalam arah depan belakang.

#lat3alat yang diperlukan diantaranya adalah pembuka mulut dengan penahan lidah, raspatorium

lurus dan bengkok, pinset, gunting dan pemegang jarum dengan ukuran yang lebih panjang untuk 

mencapai kedalaman mulut, serta pengisap dengan ujung yang kecil.

#da beberapa teknik dasar pembedahan yang bisa digunakan untuk memperbaiki celah palatum,

yaitu=

). Teknik Fon (angenbeck 

Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Fon (angenbeck yang merupakan teknik operasi

tertua yang masih digunakan sampai saat ini. Teknik ini menggunakan lap bipedikel

mukoperiostal pada palatum durum dan palatum molle. *ntuk kelainan yang ada, dasar lap ini

di sebelah anterior dan posterior diperluas ke medial untuk menutup celah paIatum. 9

Indentasi medial yang tipis ke tuberositas maksilaris ditandai dengan tinta pewarna !gentian

violet". $an titik ini, garis dan tinta pewarna diperpanjang sepanjang pterygomaksilaris menuju

ke sendi tonsilar anterior. Tanda tinta pewarna sekarang memanjang ke depan menuju batas

medial dan alveolus, secara lateral dan oramen palatina mayor, melengkung sedikit secaramedial untuk menyesuaikan dengan daerah alveolar, dan berakhir pada daerah gigi taring dan

 palatum. Tanda dibuat pada kedua sisi. 5ubungan antara lapisan oral dan nasal sepanjang tepi

celah dapat juga ditandai dengan tinta pewarna.

#nestesi lokal misalnya )D lidokain, disuntikkan untuk hemostasis dan peningkatan bagian

terbesar dan jaringan. #nestesi menyebar dengan mudah jika disuntikkan antara tepi celah

dengan bagian lateral dan daerah yang direncanakan untuk diinsisi. >ika tingkatan yang tepat

didapatkan, larutan akan menyebar sepanjang jaringan ke dalam bagian belahan dan uvula.

#nestesi lokal tambahan disuntikkan ke dalam separuh posterior dan garis insisi lateral

sepanjang pterygomaksilanis.

lnsisi dibuat di bagian lateral dan garis dengan menggunakan pisau no )4 yang diperdalam

dengan gunting pediatrik Met@enbaum sehingga pain nitar process terlihat. Tendon dan otot

Page 26: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 26/29

tensor veli palatini terdorong kearah posterior dan processus hamular. Tepi celah diinsisi atau

dipotong dengan pisau no. )) sementara ujung dan uvula dipegang pelan dengan orsep.

5al yang penting untuk melakukan insisi ke dalam mukoperiosteum oral pada bagian apeks dan

celah untuk memastikan bahwa bagian yang bagus dan jaringan yang kuat tersedia untuk 

kebutuhan penutupan lapisan nasal yang sempit di area apeks ini. Penggunaan mukoperiosteurn

oral akan mencegah kerusakan dan mukosa nasal yang tipis pada daerah mi.

Mukoperiosteum oral antara celah dan insisi lateral diangkat dengan orceps dan dental kuret.

5al ini akan memudahkan lap bipedikel untuk digerakkan secara media%satu sama lain pada

garis tengah, (apisan nasal dan mukoperiosteum diangkat secara bilateral untuk memudahkan

lapisan nasal kira3kira ke tengah tanpa tarikan !tension". 'ibromuskulatur tambahan pada tepi

 posterior dan palatum durum diinsisi yang akan memudahkan mukosa untuk meregang. (apisan

nasal, mulai dari apeks celah bagian anterior dijahit dengan catgut. Penjahitan juga dilakukan

sepanjang palatum molle menuju dasar dan uvula.

. Teknik Gardill F3H push3back 

Teknik F3H push back mencakup dua lap unipedikel dengan satu atau dua lap palatum

unipedikel dengan dasarnya di sebelah anterior. 'lap anterior dimajukan dan diputar ke medial

sedangkan lap posterior dipindahkan ke belakang dengan teknik F to H akan menambah

 panjang palatum yang diperbaiki.0

Kepala penderita dalam posisi hiperekstensi dengan cara menyanggah bantal di punggung

sehingga posisi palatum tampak datar. Kemudian dilakukan desineksi dan pemasangan rink.

$engan menggunakan tinta pewarna, digambarkan rencana insisi lap.0

Tindakan selanjutnya adalah menginsisi menggunakan pisau no )4 di bagian lateral pada garis

yang dibuat sampai menembus periosteum. 'lap diangkat dan tulang dengan respatoriuni ke arah

medial. $ibuat irisan di tepi medial lalu mukosa dibebaskan dengan gunting mengarah ke

 permukaan nasal. Kemudian dilakukan pembebasan lap mukoperiosteal dengan mendorong ke

 belakang sehingga tampak arteri palatina keluar dan oramen palatina. Perlekatan mukosa oral di

dekat oramen palatina dibebaskan dan arteri palatina mayor menggunakan gunting yang

dilakukan sampai lap dapat bergerak ke medial tanpa tegangan. Perlu berhati3hati agar arteri

 palatina mayor tidak putus. *jung otot yang melekat pada sisi posterior tulang palatum dibebaskan

dan mukosa nasal dan oral sehingga dapat digeser sampai posterior dan otot tersebut dipertemukan

di tengah. Mukosa nasal dilepas dan perlekatannya dengan tulang palatum menggunakan

respatonium dan posterior ke arah anterior sampai mukosa tersebut dapat bebas ke medial. 0

 

Page 27: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 27/29

Penjahitan dimulai dari daerah uvula kemudian mukosa nasal dengan simpul ke arah nasal. +tot

dijahit dengan ujung simpul pendek. Mukosa dijahit dengan matras horisontal dan simpulnya intraoral.

Pada palatum durum, jahitan dipertautkan ke mukosa nasal agar lap tersebut melekat dan tidak jatuh

mengikuti lidah. 2isi lateral dan lap yang terbuka diberi surgicel atau spongostan untuk membantu

hemostasis.

0. Teknik $ouble opposing /3plasty

Teknik ini diperkenalkan oleh 'urlow untuk memperpanjang palatum molle dan membuat suatu

ungsi dan m.levator. teknik ini merupakan cara penutupan palatum dengan satu tahap.

1. Teknik Felar closure

Teknik ini diperkenalkan oleh 2chweckendiek, dimana palatum molle ditutup !pada umur 63:

 bulan" dan palatum durum dibiarkan terbuka dan kemudian akan ditutup pada umur )3)4 tahun

4. Teknik Palatoplasty two3lap

$iperkenalkan oleh Bardach dan 2alyer !);:1". Teknik ini mencakup pembuatan dua lap

 pedikel dengan dasarnya diposterior yang meluas sampai keseluruh bagian celah alveolar. 'lap

ini kemudian diputar dan dimajukan ke medial untuk memperbaiki kelainan.

Terapi bicara !speech therapy" diperlukan setelah operasi palatoraphy, untuk melatih bicara benar 

dan meminimalkan timbulnya suara sengau. Bila setelah palatoraphy dan terapi bicara masih

terdapat suara sengau maka dilakukan pharyngoplasty untuk memperkecil suara nasal dan

 biasanya dilakukan pada usia 436 tahun. Pada usia anak :3; tahun ahli orthodontik memperbaiki

lengkung alveolus sebagai persiapan tindakan alveolar bone grat dan usia ;3)< tahun spesialis

 bedah plastik melakukan operasi bone grat pada celah tulang alveolus seiring pertumbuhan gigi

caninus. valuasi perkembangan selanjutnya, sering didapatkan hipoplasia pertumbuhan

maksilla sehingga terjadi wajah cekung. Keadaan ini dapat dikoreksi dengan cara operasi

advancement osteotomi (e 'ort I pada usia )9 tahun dimana tulang3tulang Gajah telah berhenti

 pertumbuhannya

K.!$+ikai O$"%ai

• Gound dehiscence paling sering terjadi akibat ketegangan yang berlebih dari tempat

operasiGound epansion juga merupakan akibat dari ketegangan yang berlebih. Bila hal ini

terjadi, anak dibiarkan berkembang hingga tahap akhir dari rekonstruksi langitan, dimana

 pada saat tersebut perbaikan jaringan parut dapat dilakukan tanpa membutuhkan anestesi yang

terpisah.

• Gound inection merupakan komplikasi yang cukup jarang terjadi karena wajah memiliki

 pasokan darah yang cukup besar. 5al ini dapat terjadi akibat kontaminasi pascaoperasi,

trauma yang tak disengaja dari anak yang akti dimana sensasi pada bibirnya dapat berkurang

 pascaoperasi, dan inlamasi lokal yang dapat terjadi akibat simpul yang terbenam.

Page 28: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 28/29

• Malposisi Premaksilar seperti kemiringan atau retrusion, yang dapat terjadi setelah operasi.

• Ghistle deormity merupakan deisiensi vermilion dan mungkin berhubungan dengan retraksi

sepanjang garis koreksi bibir. 5al ini dapat dihindari dengan penggunaan total dari segmen

lateral otot orbikularis.

• #bnormalitas atau asimetri tebal bibir 5al ini dapat dihindari dengan pengukuran

intraoperati yang tepat dari jarak anatomis yang penting lengkung 0 

P"%a3aan Pa4a )",a#

•  penderita melakukan diet cair tinggi kalori tinggi protein, seperti minum susu dengan sendok 

selama 0 minggu, dan menjaga kebersihan rongga mulut dengan cara, setiap minum susu 0

sendok dibilas dengan air putih ) sendok. *sahakan agar tidak ada sisa3sisa susu yang mengeras

disela3sela jahitan karena akan berakibat ineksi dan jahitan terlepas sehingga terjadi celah yang

menghubungkan rongga mulut dan rongga hidung kembali.

Perawatan pasca bedah berperan sangat besar dalam memberikan penampilan akhir bibir yang telah

mengalami reperasi. jaringan parut yang halus akan diperoleh bila selama perawatan pasca bedah

dilakukan dengan baik. Perawatan terdiri dari =

• Pemasangan pembidaian pada kedua siku tangan untuk mencegah tangan bayi memegang bibir 

• Bibir dirawat secara terbuka mulai hari pertama pasca bedah.

• (uka operasi dibersihkan dari sisa3sisa bekuan darah dan kotoran setiap hari.

• setelah dibersihkan, luka operasi dibubuhi salep antibiotik. >ahitan diangkat pada hari kelima

sampai hari ketujuh.

Page 29: Tugas Plastik Februari 2016(1)

8/15/2019 Tugas Plastik Februari 2016(1)

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-plastik-februari-20161 29/29

Da5a% Puaka

). (owenstein #dam A essential or student plastic surgery, 2eventh dition <<9 A plastic surgery

educational oundation

. Kryger /ol B., M.$. Practical Plastic 2urgery A <<9 A (andes Bioscience, #*2TI-, TO#2

0. ?ranick Mark 2, M.$, surgical wound healing and management A  -ew >ersey Medical 2chool& 

*M$->, -ewark, -ew >ersey, *.2.#.

1. 2pringer A raniomailloacial Eeconstructive and orrective Bone 2urgery=Principles o Internal

'iation *sing the #+%#2I' techniue 9 << 2pringer3Ferlag -ew Hork, Inc.

4. Praien >oachim 9 Manual o internal iation in the cranio3acial skeleton A 2pringer 

6. Moenadjat Heta A petunjuk praktis penatalaksanaan luka bakar = #sosiasi luka bakar Indonesia =

<<4

9. Brunicardi ' harles, M$, '#5 A 2chwart@s principles o surgery ninth edition A mc graww hill

medical <<;

:. $e jong G. sjamsuhidayat A buku ajar ilmu bedah edisi

;. ?rabb and smith A plastic surgery seventh edition A <<;

)<. E2*P dr. Kariadi A Modul Bedah umum = sub bag bedah plastic